laporan kp bab i

13

Click here to load reader

Upload: alam-mungkin

Post on 25-Jul-2015

73 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan KP Bab I

BAB I

GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

1.1. Sejarah Berdirinya PT. Semen TonasaAwal berdirinya PT. Semen Tonasa berdasarkan Surat Keputusan MPRS. No. II/MPRS/1960

tanggal 5 Desember 1960, tentang pola proyek bidang produksi golongan AI 1953 No. 54 tercantum dalam rencana pendirian pabrik semen di Sulawesi Selatan.

Pendirian pabrik semen tersebut bertujuan untuk mensuplai semen di kawasan timur Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan. Pada awal bulan November 1960 pabrik semen tersebut mulai dibangun, yang mana berlokasi di daerah Kabupaten Dati II Pangkep, Kecamatan Balocci, Kelurahan Majennang yang jaraknya sekitar 54 Km sebelah utara Makassar, yang disebut Pabrik Semen Tronasa I, sebagai proyek pemerintah yang dibawahi oleh Departemen Perindustrian RI.

1.1.1. Pabrik Semen Tonasa Unit IPabrik Semen Tonasa Unit I berlokasi di Desa Tonasa, Kecamatan Balocci, Kabupaten

Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, didirikan berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara RI No. II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960.

Pada Tanggal 13 Juni 1960 diadakan survey bahan baku yang dilakukan oleh Team Tchoespor Cekoslowakia yang dibantu oleh lembaga Geologi Bandung pada tanggal 8 Agustus 1960 hingga tanggal 5 Mei 1961. Pabrik Semen Tonasa Unit II didirikan di atas tanah seluas 639,7 Ha dengan luas bangunan 55,185 m2 dan beroprasi dengan proses basah dengan kapasitas terpasang 120.000 ton/tahun.

Pembangunan Pabrik Semen Tonasa Unut I ini merupakan kerjasama Pemerintah RI dengan Pemerintah Cekoslowakia yang dimulai sejak tahun 1960 sampai tahun 1968 yang pengoperasiannya diresmikan oleh Menteri Perindustrian M. Yusuf pada tanggal 2 November 1968.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 54 tahun 1971 tanggal 8 September 1971, Pabrik Semen Tonasa Unit I yang berstatus proyek ditetapkansebagai BUMN yang berbentuk perusahaan Umum. Kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1975 tanggal 9 Januari 1975, bentuk Perum. Tersebut diubah menjadi Perusahaan Perseroan.

Atas pertimbangan ekonomi,berkembangnya Pabrik Semen Tonasa Unit I yang beroperasi dengan proses basah dan banyak menggunakan bahan bakar minyak, sedangkan bahan bakar harganya terus melonjak, maka dengan persetujuan Dekom, Pabrik Semen Tonasa Unit I dihentikan pengoperasiannya mulai bulan November 1984.

1.1.2. Pabrik Semen Tonasa Unit IIUntuk mengantisipasi meningkatkan kebutuhan semen, maka didirikan Pabrik Semen Tonasa

Unit II. Pabrik tesebut didirikan pada tahun 1976 berdasarkan persetujuan BAPENAS No. 023/XC/B.V/79 dan No. 285/D.I/IX/76 tanggal 2 September 1976. Pembangunan Pabrik Semen Tonasa Unit II ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Canada. Pabrik Semen Tonasa ini menggunakan proses keringdengan kapasitas terpasang 510.000 ton/tahun.

Pada akhir tahun 1991 selesai direnovasi dengan menggunakan tenaga dan dana sendiri, sehingga kapasitas produksinya meningkat menjadi 590.000 ton/tahun.

Page 2: Laporan KP Bab I

Pabrik ini terletak di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep dengan jarak sekitar 23 Km dari Pabrik Semen Tonasa Unit I dan diresmikan pengoperasiannya oleh Bapak Presiden Soeharto tanggal 28 Februari 1980.

1.1.3. Pabrik Semen Tonasa Unit IIIDengan meningkatnya kebutuhan semen, maka didirikan Pabrik Semen Tonasa Unit III yang

lokasinya berdekatan denagn Pabrik Semen Tonasa Unit II, yang berdasarkan persetujuan BAPENAS No. 32/XC-LB/B.V/1981 dan No. 2177/WK/10/1981 tanggal 30 Oktober 1981.

Pembangunan Pabrik Semen Tonasa III dilaksanakan atas kerjasama dengan Pemerintah Jerman Barat, yang selesai pada akhir tahun 1984, dan diresmikan pada tanggal 3 April 1985 oleh Bapak Presiden Soeharto bersama-sama dengan Perdana Menteri Singapore Lee Kwan Yee.

Besarnya biaya investasi untuk pabrik ini adalah Rp 98.807.000.000,00. Dan bahan bakar Semen Tonasa Unit II dan III sejak tahun 1987 sudah diganti dengan bahan bakar batu bara.

1.1.4. Pabrik Semen Tonasa Unit IVUntuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat,baik dari dalam maupun dari luar

negeri, maka dibangunlah Pabrik Semen Tonasa Unit IV yang berlokasi dengan tempat yang sama dengan Pabrik Semen Tonasa Unit II dan III. Pabrik Semen Tonasa Unit IV yang diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 10 September 1996 dengan kapasitas terpasang 2.300.000 ton/tahun. Selain itu, Pabrik Semen Tonasa ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemuatan semen, baik dalam bentuk curah maupun dalam bentuk kantongan (zak), serta sarana pengantongan (Packing Plant) yang kini tersebar di beberapa provinsi, antara lain:

a. Packing Plant Biring Kassi dengan kapasitas 48.000 tonb. Packing Plant makassar dengan kapasitas 214.000 ton c. Packing Plant Bitung, Sulawesi Utara dengan kapasitas 12.000 ton d. Packing Plant Celukang Bawang, Denpasar Bali dengan kapasitas 12.000 tone. Packing Plant Samarinda, Kalimantan Timur dengan kapasitas 12.000 tonf. Oacking Plant Banjarmasin, kalimantan Selatan dengan kapasitas 12.000 tong. Packing Plant Ambon, Maluku Tengah dengan kapasitas 8.000 tonh. Packing Plant Palu, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 8.000 toni. Packing Plant Pontianak denagn kapasitas 12.000 ton

Selain Tonasa Unit I, II, III dan IV, kini telah dibangun Pabrik Semen Tonasa Unit baru yakni Pabrik Tonasa Unit V dimana proyek ini yang merupakan tempat kami melakukan Kerja Praktek.

1.1.5. Status PerusahaanPada awal didirikannya Pabrik Semen Tonasa Unit I dalam masa konstruksi masih berstatus

proyek dibawah nau ngan Departeman Perindustrian Dasar dan Tambang. Dengan selesainya proyek pembangunan Pabrik Semen Tonasa Unit I, pada tanggal 2 November 1968 status perusahaan ditingkatkan menjadi BUMN yang berbentuk Perusahaan Umum (PERUM).

Berdasarkan PP No. 54 Tahun 1971 tanggal 8 September 1971 status perusahaan meningkat menjadi perusahaan perseroan, berdasarkan PP NO. 1 tahun 1971 tanggal 9 Januari 1975 .Dan mulai pada Tahun 1998 status perusahaan meningkat menjadi perusahaan perseroan terbukan ( Go Publick).

1.1.6. Tujuan PerusahaanTujuan perusahaan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan yang telah

diubah menjadi Akte No. 31 tanggal 9 Januari 1991, No.191 tanggal 29 Mei 1991, dan No.40 tanggal 8 Juni 1991, ketiganya dibuat dihadapan notarisd di jakarta dan telah disetujui oleh

Page 3: Laporan KP Bab I

Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan No. C2 2102.ht.01.04 tahun 1991 tanggal 12 Juni 1991.

a. Perusahaan bertujuan turut melaksanakan dan m enunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan kegiatan dalam bidang:

Produksi Pemberian jasa Perdagangan Usaha lainnya.

b. Perusahaan dapat pula mendirikan/menjalankan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut di atas, baik secara sendiri-sendiri maupun dengan kerjasama dengan badan-badan lain sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku dan anggaran dasar perseroan.

c. Anak perusahaan di bawah pengendalian PT. Semen Tonasa membawahi dua perusahaan yang bersifat sosial dengan modal dasar Rp 500.000.000,00 yaitu Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa (YKST). Kedua yayasan tersebut bergerak dalam bidang pembinaan olahraga/sosial, unit pendidikan formal, serta penyelenggaraan dana pensiunan dan tabungan harian tua Karyawan Semen Tonasa. Disamping itu terdapat lima perusahaan yang bersifat komersil yang berada di bawah pengendalian PT. Semen Tonasa, yaitu dua perusahaan yang semua sahamnya dikuasai oleh Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa, dan tiga perusahaan komersil yang semua sahamnya dikuasai oleh YKST dan Koperasi Karyawan PT. Semen Tonasa. Kelima perusahaan tersebut bergerak dalam bidang usaha yang erat kaitannya dengan operasional PT. Semen Tonasa.

1.2. Stuktur Organisasi PerusahaanSesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Semen Tonasa diurus dan dipimpin oleh

direksi, yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat orang orang Direktur/Direksi.Dalam melakukan tugasnya Direksi diawasi oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan

Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), masing-masing untuk jangka waktu 3 tahun bagi Dewan Komisaris dan 5 tahun bagi Direksi. Tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

Struktur organisasi bagi suatu perusahaan sangat mutlak sebagai dasar untuk mengetahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawab dari suatu jabatan. Sebagai perwujudannya, maka disusun stuktur organisasi PT. Semen Tonasa, terlampir. Stuktur Organisasi PT. Semen Tonasa mengatur seluruh tenaga kerja/ karyawan sehingga dapat dikoordinasikan dengan baik dalam suatu system kerja yang efektif.

Struktur organisasi PT. Semen Tonasa dibuat berdasarkan penggabungan kegiatan untuk melaksanakan segala aktifitas perusahaan dalam menunjang tujuan perusahaan. Dalam menjadi tujuan dimanfaatkan berbagai potensi yang ada antara lain tenaga kerja, modal sumber daya alam, dan lain-lain. Salah satu potensi perusahaan yang besar peranaannya dalam pencapaian tujuan adalah tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan keterampilan yang professional dibidang masing-masing.

Adapun struktur organisasi PT. Semen Tonasa yang berbentuk badan hukum persero dilengkapi dengan struktur jabatan serta jenjang jabatan sesuai formasi yang ada dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut:

Page 4: Laporan KP Bab I

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)b. Dewan Komisarisc. Direksid. Kepala Departemen e. Wakil Kepala Departemen f. Kepala Birog. Kepala Seksih. Kepala Regui. Serta Anggota Pelaksana

Adapun rincian tingkat jabatan PT. Semen Tonasa yang dimulai dari Direktur yang terdiri sebagai berikut:

1. Dewan Direksi yang terdiri dari: Direktur Utama (President Director) Direktur Komersial (Cooerce Director) Direktur Keuangan (Finance Director) Direktur Produksi ( Production Director) Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

2. Kepala Departemen yang terdiriu dari: Kepala Departemen Satuan Pengawasan Intern Kepala Departemen Sek. Perusahaan Kepala Departemen Akuntansi dan Keuangan Kepala Departemen Sumber Daya Manusia ( SDM) Kepala Departemen Pemasaran Kepala Departemen Pengadaan dan PP Kepala Departemen Koperasi Kepala Departemen Pemeliharaan Kepala Departemen Pertambangan dan Energi Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) terdiri dari:

Manajemen Teknis

3. Wakil Departemen yang terdiri dari: Wakil Kepala Departemen Pemasaran Wakil Kepala Departemen Operasi Wakil Kepala Departemen Pemeliharaan Wakil Kepala Departemen Pertambangan dan Energi

4. Kepala Biro yang terdiri dari: Kepala Biro Pengawasan keuangan dan Material Kepala Biro Pengawasan Opersional kepala Biro Humas Kepala Biro Hukum dan Sekretaris Kepala Biro Keamanan Kepala Biro Keuangan Kepala Biro Personalia Kepala Biro Diklat dan PPTK Kepala Biro Pelayanan Kesehatan

Page 5: Laporan KP Bab I

Kepala Biro Perencanaan dan Adm. Pemasaran Kepala Biro Distribusi Kepala Biro Pemasaran Wilayah Tiga Kepala Biro Pemasaran Wilayah Satu dan Dua Kepala Biro Pengadaan Kepala Biro Gudang Kepala Biro K3P Kepala Biro Produksi 1 Kepala Biro Produksi 2 Kepala Biro Kendali Mutu dan Proses Kepala Biro Pemeliharaan Mesin 1 Kepala Biro Pemeliharaan Mesin 2 Kepala Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen 1 Kepala Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen 2 Kepala Biro Penambangan Kepala Biro Pemeliharaan Alat Tambang Kepala Biro Energi Kepala Biro Bangsismen Kepala Biro Litbang Ekonomis Kepala Biro Bangsisfo dan Telekomunikasi Kepala Biro Rancang Bangun Kepala Biro Pelayanan Teknik Kepala Biro Penelitian Teknis dan QA

5. Kepala Seksi yang terdiri dari 88 seksi6. Staf atau pelaksana

1.2.1. Sistem Kepegawaiana. Penerimaan Penerimaan karyawan Organik & Non Organik didasarkan atas neraca pengadaan /

penerimaan karyawan sesuai yang dibutuhkan untuk memenuhi kegitan yang tersedia dengan persetujuan Direksi.

Karyawan Organik adalah karyawan tetap yang diikat dalam suatu tugas / jabatan berdasarkan surat keputusan Direksi.

Karyawan Non Organik adalah karyawan yang tidak tetap yang bekerja dengan waktu yang berdasarkan surat pengangkatan Direksi dalam waktu tertentu.

b. Sistem Pengangkatan dan Penempatan Pelamar yang telah dinyatakan lulus dan telah melalui masa percobaan menurut

ketentuan yang berlaku dapat diangkat menjadi karyawan Organik. Pelamar yang telah memenuhi ketentuan dan prosedur yang berlaku dapat

diangkat menjadi karyawan Non Organik dengan Surat Pengangkatan Direksi. Karyawn yang telah diangkat sesuai ketentuan diatas dapat bejerja sesuai

dengan fungsi dan penempatannya berdasakan Surat Keputusan / Penampatan dari Direksi.

c. Kepada karyawan dapat diberi cuti berupa : Cuti Tahunan Cuti Besar

Page 6: Laporan KP Bab I

Cuti Bersalin Cuti Karena Alasan Penting Cuti Diluar Tanggung Jawab Perusahaan

d. Disiplin kerjaJam kerja pada karyawan PT. Semen Tonasa adalah sebagai berikut :

Non Shift Non Shift :

Masuk 07.30 Wita Istirahat 12.00 – 13.00 Wita Pulang 16.30 Wita

Jum’at : Masuk 07.30 Wita Istirahat 11.30 – 13.30 Wita Pulang 17.00 Wita

Sabtu : Libur bagi karyawan Non Shift

Shift Shift I 07.30 - 15.30 Wita Shift II 15.30 – 22.30 Wita Shift III 22.30 – 07.30 Wita

Dan untuk menerapkan disiplin kerja yang optimal, maka telah ditetapkan aturan yang harus ditaati oleh para karyawan.

Bagi yang menyimpang dari ketentuan yang akan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarangya. Adapun tahap-tahap tindak lanjut bagi yang melanggar adalah sebagai berikut:

Tahap peringatan sebagai berikut: Teguran Lisan I Teguran Lisan II Teguran Tertulis I Teguran Tertulis II Teguran Tertulis III Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Sanksi Sanksi dapat berupa sebagai berikut :

Pemotongan Gaji atau Jasa Produksi / Grafitasi Penundaan Gaji Berkala Penundaan Kenaikan Gaji Sebesar 1 Kali Kenaikan Gaji Berkala Pemindahan Tugas (Mutasi) sebagai Hukuman Penurunan Gaji atau Pangkat Ganti Rugi, Pemberhentian Sementara, dan Pembebasan Tugas

Sementara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

1.2.2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9002Dalam menghadapi Era globalisasi atau pasar bebas, PT. Semen Tonasa telah

mengantisispasi secara dini dengan mengadakan pembebanan terhadap sistem manajemen mutunya. Pembebanan sistem manajemen dilkasanakan dengan segenap daya dan upaya,

Page 7: Laporan KP Bab I

sehingga pada tangggal 09 juli 1996 telah menerima sertifikat ISO 9002 dari badan Sertifikat Intrnasional SGS.

Secara konsisten PT. Semen Tonasa melaksanakan Sistem Mutu ISO 9002. Hal ini dapat dibuktikan dengan setiap Surveillance Audit yang dilaksanakan oleh badan Sertifikat Internasional, PT. Semen Tonasa terbukti masih melaksanakan, memelihara Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 dengan baik.

Dengan demikian, secara formal PT. Semen Tonasa telah memenuhi persyaratan dunia Bisnis Internasioanal dalam melaksanakan salah satu misinya sebagai Unit Ekonomi dan akan terus menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9002.

1.2.3. Bahan Baku Pembuatan SemenBahan baku utama yang dipergunakan untuk memproduksi semen adalah sebagai berikut :

Batu KapurBatu kapur diperoleh dari lokasi yang telah dikuasai oleh perusahaan yang terletak di area pabrik. Batu kapur merupakan komponen bahan baku utama industri semen (80% dari seluruh kebutuhan bahan baku). Jumlah cadangan batu kapur di sekitar lokasi pabrik, yang dikuasai perusahaan saat ini diperkirakan dapat dipergunakan oleh pabrik PT. Semen Tonasa Unit II, III, IV selama jangka waktu ratusan tahun.

Tanah LiatTanah liat seperti halnya batu kapur, yang juga diperoleh di sekitar pabrik yang telah dikuasai perusahaaan. Tnah liat merupakan komponen bahan baku ke-2 setelah batu kapur (17% berat dari seluruh kebutuhan bahan baku). Untuk jumlah pemakaian tersebut, cadangan yang telah dikuasai perusahaaan maupun yang berada di sekitar pabrik, maupun memenuhi kebutuhan pabrik PT. Semen Tonasa Unit II,III,IV untuk jangaka waktu puluhan tahun.

Pasir SilicaPasir silica sebagai bahan baku pembantu untuk mengoleksi komposisi kimia tanah liat, tersedia di sekitar lahan dekat pabrik PT. Semen Tonasa Unit I. Jumlah pemakaian pasir silica 3% dari kebutuhan bahan baku. Pasir silica ini juga tersedia cukup banyak di beberapa daerah yang dekat dengan lokasi pabrik, seperti Kab. Pangkep, Maros, Sidrap, dan Pinrang.

Pasir BesiPasir besi berfungsi untuk menurunkan kadar C3A dan menambah gelap warna semen, yang pemakaianya hanya sekitar 0.5 – 1% berat dari kebutuhan seluruh bahan baku. Pasir besi diperoleh dari Kab. Takalar di Sulawasi Selatan dan Kab. Cilacap di Jawa Timur.

GypsumGypsum yang digunakan 4 – 5 % yang dicampur dengan klinker 95 – 96 % pada penggilingan semen, seluruhnya merupakan produk dalam negeri yang didapat dari PT. Petro Kimia Gresik.

1.2.4. Proses Pembuatan SemenProses pembutan semen ada 2 macam yaitu :

Proses BasahDi sebut proses basah karena campuran bahan baku dimulai dari proses penggilingan sampai masuk kedalam tanur putar berupa luluhan (Slurry) dengan kadar air sekitar 30 – 40 %.

Page 8: Laporan KP Bab I

Adapun keuntungan dari proses basah yaitu: Komposisi umpan sangat homogen Debu yang keluar sangat sedikit Peralatan untuk feeding sampling, penyimpanan, transportasi bahan dan

alat untuk homogenisasi lebih murah Tidak banyak menggunakan alat penangkap debu Instrumentasi sangat sederhana

Adapun kerugiaan dari proses basah yaitu : Banyak memerlukan air Sangat korosif di pipa-pipa, digrinding media dan rantai kiln Kebutuhan bahan bakar relatif banyak (lebih dari 1.000 kkal/ kg klinker) Kiln yang digunakan sangat panjang Sering terjadi gangguan dalam kiln Gas yang keluar dari kiln sangat banyak dan Fan yang digunakan juga besar

Proses KeringDisebut proses kering karena campuran bahan baku mulai dari proses penggilingan sampai masuk kedalam tanur putar berupa tepung (raw mill) denagan ladar air kurang dari 1%.Adapun keuntungan dari proses kering yaitu :

Pemakaian kalori bahan bakar rendah (700 – 800 kkal/ kg klinker) Tanul putar lebih pendek Utiliities (air) yang dibutuhkan kurang Gangguan dalam kiln akibat material lembek dapat dikurangi Kemungkinan hasil pembakaran produk mentah (tidak sempurna) dapat

dikurangi Kebutuhan Fan dapat dikurangi, sehinnga pemaklaian energi listrik akan

turunAdapun kerugiaan dari proses kering yaitu :

Biaya investasi alat operasi, tempat penyimpanan, alat homogenisasi sangat mahal

Banyak diperlukan alat penangkap debu dan menimbulkan polusi1.2.5. Jenis Semen Hasil Produksi PT. Semen Tonasa

Adapun jenis-jenis semen yang diproduksi PT. Semen Tonasa adalah sebagai berikut: Semen Portland Jenis I

Semen portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti yang diisyaratkan pada jenis-jenis semen yang lainnya.

Semen Portland Jenis IISemen portland yang dalam penggunannya memerlukan ketahanan terhadap

sulfat dan panas hidrasi yang sedang. Diisyaratkan agar kadar Trikalsium Alumina dalam semen tidak lebih dari 8%.

Semen ini digunakan untuk konstruksi bangunan yang berhubungan terus-menerus dengan air kotor dan air tanah, misalnya untuk pondasi yang tertanam dalam tanah yang mengandung garam sulfat dan untuk saluran air buangan yang berhubungan dengan air.

Semen Portland Jenis V

Page 9: Laporan KP Bab I

Semen portland tahan sulfat, artinya tahan terhadap garam-garam sulfat dan air. Kadar C3A max 5% semen ini digunakan untuk konstruksi beton yang berhubungan dengan air laut atau buangan industri, untuk bangunan yang selalu berhubungan dengan air tanah yang mengandung garam-garam sulfat yang berkonsentrasi tinggi.

Semen Portland Pozzoland (Fly Ash Cement)Semen ini dibuat dengan cara menggiling campuran terak bersama bahan

Pozzoland yang mengandung silica dan alumina tinggi. Bahan Pozzoland yang digunakan merupakan abu terbang (fly ash) yang dihasilkan dari limbah pembakaran batu bara dari PLTU milik PT. Semen Tonasa sendiri.

Semen Portland Campuran (Prima Mix Cement)Semen ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen karena selain Semen

Portland Type I, PMC dapat pula digunakan dalam pembuatan beton yang tidak memerlukan persyaratan khusus dengan kuat tekan karakteristik max 200 kg/cm2

pada umur 28 hari. Menurut SNI No. 15-3500-1993, semen portland campur adalah suatu bahan perekat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama dari terak semen portland dan gypsum dengan satu ato lebih bahan anorganik yang bersifat inert.

KlinkerKlinker adalah barang setengah jadi untuk membuat semen. Barang tersebut perlu diproses lagi atau belum siap pakai.klinker ato barang setengah jadi tersebut sekarang dijual oleh PT. Semen Tonasa kepada perusahaan semen lain, yang mana klinker ini memerlukan satu proses lagi sebelum masuk pengantongan dan dijual ke pasaran umum. Produk dalam proses ini dipasarkan ke pabrik semen lain seperti Semen Gresik, Batu Raja, Bosowa, dan sebagainya.

1.2.6. Proses Pembuatan Semen Quarry

Batu kapur di Quarry diledakkan dengan bahan peledak. Dengan alat berat dimuat dan diangkat dengan Dump Truk ke alat pemecah.

Crusher Batu kapur hasil Quarry dipecahkan oleh Hammer Crusher menjadi kecil-kecil dengan ukuran diameter maksimum 3 cm.

Clay PitTanah liat diambil dengan alat-alat berat dan diangkut ke Crusher tanah liat.

DryerClay yang ada di penampungan (Storage Hall) dikeringkan dalam Clay Drayer untuk mendapatkan kadar air Clay maksimum 1%.

Pasir SilicaPasir silica diambil dari tempat penampungan kemudian dikirim ke Raw Mill bersama-sama batu kapur dan tanah liat.Untuk jenis inii dibuat dengan lebih rapat, lebih kuat, lebih kedap air, tanah sulfat dan pengerutannya lebih rendah. Jenis ini cocok untuk kondisi bendungan atau tepi laut.