laporan kp anjas

82
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia semakin bertambah. Dari kebutuhan akan bahan-bahan pokok/primer seperti pangan, sandang dan papan maupun kebutuhan yang sifatnya tambahan/sekunder. Dari kebutuhan yang sudah ada itu muncul lagi kebutuhan tersier berupa hiburan yang mulai mulai bergeser fungsinya menjadi kebutuhan yang bersifat primer/pokok. Timbulnya berbagai kebutuhan yang berupa tersier/pelengkap yang berubah menjadi kebutuhan primer menambah munculnya berbagai macam sarana & prasarana untuk mendukung pencapaian kebutuhan manusia tersebut. Peralatan elektronik yang dahulu tidak begitu penting sekarang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari & sangat melekat dengan aktivitas masyarakat. Televisi, radio, tape, handphone dan peralatan elektronik lainnya sepertinya sudah menjadi barang wajib yang harus dimiliki manusia. Semua peralatan tersebut memerlukan sumber energi untuk menghidupkannya. Tentu saja, listrik adalah sumber energi utama yang diperlukan dalam pengoperasian alat-alat elektronik itu. Semakin banyak manusia menggunakan barang elektronik akan berdampak pada pemakaian energi listrik yang semakin Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok 1

Upload: mulhim-luthfi-riyadi

Post on 26-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

BAB IPENDAHULUAN Latar BelakangDewasa ini kebutuhan manusia semakin bertambah. Dari kebutuhan akan bahan-bahan pokok/primer seperti pangan, sandang dan papan maupun kebutuhan yang sifatnya tambahan/sekunder. Dari kebutuhan yang sudah ada itu muncul lagi kebutuhan tersier berupa hiburan yang mulai mulai bergeser fungsinya menjadi kebutuhan yang bersifat primer/pokok.Timbulnya berbagai kebutuhan yang berupa tersier/pelengkap yang berubah menjadi kebutuhan primer menambah munculnya berbagai macam sarana & prasarana untuk mendukung pencapaian kebutuhan manusia tersebut. Peralatan elektronik yang dahulu tidak begitu penting sekarang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari & sangat melekat dengan aktivitas masyarakat. Televisi, radio, tape, handphone dan peralatan elektronik lainnya sepertinya sudah menjadi barang wajib yang harus dimiliki manusia. Semua peralatan tersebut memerlukan sumber energi untuk menghidupkannya. Tentu saja, listrik adalah sumber energi utama yang diperlukan dalam pengoperasian alat-alat elektronik itu.Semakin banyak manusia menggunakan barang elektronik akan berdampak pada pemakaian energi listrik yang semakin semakin meningkat. Bertambahnya kebutuhan akan listrik, berarti harus semakin mencukupi pula persediaan listrik. Produsen listrik dalam negeri, dalam hal ini PLN, khususnya PT Indonesia Power maupun perusahaan listrik swasta mulai menambah kapasitas pembangkitnya untuk memberikan suplai listrik yang cukup bagi masyarakat. PT Indonesia Power adalah perusahaan ternama yang bergerak dalam bidang pembangkitan listrik. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (PERSERO), yang menguasai dan mengoperasikan bermacam-macam pembangkit seperti PLTA, PLTP, PLTU, dan PLTGU.Mengingat luasnya cakupan jenis-jenis Pembangkit Listrik di PT Indonesia Power, maka saya ingin mengkhususkan kerja praktek di PLTU Priok, Jakarta. Waktu Dan Tempat PelaksanaanTempat dan waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan sebagai berikut :Perusahaan : PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan PriokAlamat : Jl. RE Martadinata, Jakarta 1430, IndonesiaWaktu : 1 April 2010 s/d 30 April 2010 Tujuan PenulisanTujuan dari kegiatan kerja praktek ini adalah : Memenuhi persyaratan mata kuliah kerja praktek dimana mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Mesin STT – PLN. Menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah didapat di bangku kuliah kedalam kerja praktek yang sesungguhmya. Mendapatkan pengalaman tentang kerja secara teknis dilapangan yang sesungguhnya. Mengetahui sistem operasi tenaga listrik di PLTU Priok. Mengetahui cara kerja alat-alat yang terdapat di PLTU Priok. Mengetahui proses operasional dan pemeliharaan dari fresh water cooler pada water cooling system. 1.4 Batasan MasalahPada PLTU Priok unit 3 dan 4 terdapat macam-macam sistem instalasi utama dan pendukung yang tentunya dalam jumlah dan ukuran yang besar. Untuk itu dalam Laporan Kerja Praktek ini penulis ingin membatasi permasalahan mengenai sistem operasi dan pemeliharaan. Penulis mencoba menjelaskan sistem operasi, pertukaran panas, serta langkah-langkah pemeliharaan fresh Water cooler pada water cooling system1.5 Metode Pengumpulan DataAgar tujuan seperti yang telah diuraikan sebelumnya tercapai dengan baik, maka diperlukan data yang akurat sebagai dasar penulisan. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam menyusun laporan ini adalah sebagai berikut :1.5.1 Studi Pustaka / LiteraturPenulis mempelajari literatur-literatur yang ada hubungannya dengan materi laporan dan buku-buku manual dari perusahaan. maupun dari perpustakaan yang digunakan sebagai bahan di dalam penyusunan laporan.1.5.2 Studi LapanganPenulis datang langsung ke perusahaan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan dengan pengamatan langsung di lapangan.1.5.3 WawancaraStudi ini dilakukan oleh penulis dengan melakukan tanya jaw

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kp Anjas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kebutuhan manusia semakin bertambah. Dari kebutuhan akan

bahan-bahan pokok/primer seperti pangan, sandang dan papan maupun kebutuhan

yang sifatnya tambahan/sekunder. Dari kebutuhan yang sudah ada itu muncul lagi

kebutuhan tersier berupa hiburan yang mulai mulai bergeser fungsinya menjadi

kebutuhan yang bersifat primer/pokok.

Timbulnya berbagai kebutuhan yang berupa tersier/pelengkap yang berubah

menjadi kebutuhan primer menambah munculnya berbagai macam sarana &

prasarana untuk mendukung pencapaian kebutuhan manusia tersebut. Peralatan

elektronik yang dahulu tidak begitu penting sekarang sudah menjadi kebutuhan

sehari-hari & sangat melekat dengan aktivitas masyarakat. Televisi, radio, tape,

handphone dan peralatan elektronik lainnya sepertinya sudah menjadi barang wajib

yang harus dimiliki manusia. Semua peralatan tersebut memerlukan sumber energi

untuk menghidupkannya. Tentu saja, listrik adalah sumber energi utama yang

diperlukan dalam pengoperasian alat-alat elektronik itu.

Semakin banyak manusia menggunakan barang elektronik akan berdampak

pada pemakaian energi listrik yang semakin semakin meningkat. Bertambahnya

kebutuhan akan listrik, berarti harus semakin mencukupi pula persediaan listrik.

Produsen listrik dalam negeri, dalam hal ini PLN, khususnya PT Indonesia Power

maupun perusahaan listrik swasta mulai menambah kapasitas pembangkitnya untuk

memberikan suplai listrik yang cukup bagi masyarakat.

PT Indonesia Power adalah perusahaan ternama yang bergerak dalam bidang

pembangkitan listrik. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN

(PERSERO), yang menguasai dan mengoperasikan bermacam-macam pembangkit

seperti PLTA, PLTP, PLTU, dan PLTGU.

Mengingat luasnya cakupan jenis-jenis Pembangkit Listrik di PT Indonesia

Power, maka saya ingin mengkhususkan kerja praktek di PLTU Priok, Jakarta.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

1

Page 2: Laporan Kp Anjas

1.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Tempat dan waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan yang penulis

laksanakan sebagai berikut :

Perusahaan : PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Priok

Alamat : Jl. RE Martadinata, Jakarta 1430, Indonesia

Waktu : 1 April 2010 s/d 30 April 2010

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari kegiatan kerja praktek ini adalah :

1. Memenuhi persyaratan mata kuliah kerja praktek dimana mata kuliah ini

merupakan mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Mesin STT – PLN.

2. Menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah didapat di bangku

kuliah kedalam kerja praktek yang sesungguhmya.

3. Mendapatkan pengalaman tentang kerja secara teknis dilapangan yang

sesungguhnya.

4. Mengetahui sistem operasi tenaga listrik di PLTU Priok.

5. Mengetahui cara kerja alat-alat yang terdapat di PLTU Priok.

6. Mengetahui proses operasional dan pemeliharaan dari fresh water cooler pada

water cooling system.

1.4 Batasan Masalah

Pada PLTU Priok unit 3 dan 4 terdapat macam-macam sistem instalasi utama

dan pendukung yang tentunya dalam jumlah dan ukuran yang besar. Untuk itu dalam

Laporan Kerja Praktek ini penulis ingin membatasi permasalahan mengenai sistem

operasi dan pemeliharaan. Penulis mencoba menjelaskan sistem operasi, pertukaran

panas, serta langkah-langkah pemeliharaan fresh Water cooler pada water cooling

system

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

2

Page 3: Laporan Kp Anjas

1.5 Metode Pengumpulan Data

Agar tujuan seperti yang telah diuraikan sebelumnya tercapai dengan baik,

maka diperlukan data yang akurat sebagai dasar penulisan. Metode yang digunakan

dalam mengumpulkan data dalam menyusun laporan ini adalah sebagai berikut :

1.5.1 Studi Pustaka / Literatur

Penulis mempelajari literatur-literatur yang ada hubungannya dengan materi

laporan dan buku-buku manual dari perusahaan. maupun dari perpustakaan yang

digunakan sebagai bahan di dalam penyusunan laporan.

1.5.2 Studi Lapangan

Penulis datang langsung ke perusahaan untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penyusunan laporan dengan pengamatan langsung di lapangan.

1.5.3 Wawancara

Studi ini dilakukan oleh penulis dengan melakukan tanya jawab dengan

mentor atau para pembimbing di lapangan

1.6 Sistematika Penulisan

Dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai

pembahasan dalam laporan kerja praktek ini. Adapun sistematika penyusunannya

adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan secara ringkas mengenai latar belakang penulisan,

waktu dan tempat dilaksanakannya praktek kerja lapangan, tujuan penyusunan,

pembatasan masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

3

Page 4: Laporan Kp Anjas

BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini dibahas tentang sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur

organisasi PT Indonesia power, profil yang mencangkup, lokasi tempat perusahaan,

struktur organisasi, penghargaan-penghargaan, dan informasi lain.

BAB III : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang prinsip kerja dasar dari PLTU dan proses

pembangkit listrik dan proses kerja unit-unit utama di PLTU unit 3 dan 4 Priok.

BAB IV : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas mengenai pengertian pertukaran panas (heat exchanger),

tipe-tipe pertukaran panas (heat exchanger), perhitungan perbedaan temperatur rata-

rata dalam pertukaran panas (heat exchanger) dan cara-cara perpindahan panas.

BAB V : SISTEM OPERASI DAN PEMELIHARAAN FRESH WATER COOLER

Pada bab ini menjelaskan mengenai, prinsip kerja fresh water cooler, sistem

operasi, kegiatan pemeliharaan, gangguan-gangguan dan cara pemecahan

permasalahan pada fresh water cooler.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

4

Page 5: Laporan Kp Anjas

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya

deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah tersebut diawali dengan berdirinya

Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37

Tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkit-

pembangkit listrik swasta. Kemudian, pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan

Energi (MPE) menerbitkan kerangka dasar kebijakan (Sasaran & Kebijakan

Pengembangan Sub sektor ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka

panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.

Sebagai penerapan tahap awal, pada 1994 PLN diubah statusnya dari Perum

menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada 3 Oktober 1995, PT PLN

(Persero) membentuk dua anak perusahaan, yang tujuannya untuk memisahkan misi

sosial dan misi komersial yang diemban oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut.

Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-

Bali I, atau lebih dikenal dengan nama PLN PJB I. Anak perusahaan ini ditujukan

untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan

usaha-usaha lain yang terkait.

Pada 3 oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima,

Manajemen Perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nama PLN PJB I

menjadi PT Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi

persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan

untuk privatisasi Perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Sebagai perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada

pertengahan 1990-an, Indonesia Power mewarisi berbagai sejumlah aset berupa

pembangkit dan fasilitas - fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkit tersebut

memanfaatkan teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam

energi primer seperti air, batubara, panas bumi dan sebagainya. Namun demikian, dari

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

5

Page 6: Laporan Kp Anjas

pembangkit-pembangkit tersebut, terdapat pula beberapa pembangkit paling tua di

Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA

lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi.

Dari sini, dapat dipandang bahwa secara kesejarahan pada dasarnya usia PT.

Indonesia Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia.

Untuk mengelola 133 mesin pembangkit dengan total kapasitas terpasang

sekitar 8.887 MW, Indonesia Power memiliki delapan Unit Bisnis Pembangkitan yang

tersebar di berbagai lokasi di Pulau Jawa yaitu Priok, Suralaya, Saguling, Kamojang,

Mrica, Semarang, Perak Grati dan Bali, serta satu Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan.

Indonesia Power terus melakukan upaya penambahan kapasitas pembangkit listrik,

baik di Pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa antara lain Kalimantan Barat,

Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jambi, dan Nusa Tenggara Timur.

Dengan identitas baru, Indonesia Power mendeklarasikan Visi dan Misi yang

terintegrasi dengan rencana baru untuk menjadi perusahaan publik dan meningkatkan

diri menjadi pembangkit kelas dunia. Untuk mendukung terealisasinya keinginan

tersebut, Indonesia Power dan seluruh Unit Bisnisnya telah berbenah diri.

Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya berbagai penghargaan nasional dan

internasional antara lain ISO 14001 pada tanggal 13 Agustus 2001 (Sistem

Manajemen Lingkungan), ISO 9001:2000 pada tanggal 12 November 2002 (Sistem

Manajemen Mutu), SMK3 pada tanggal 13 Januari 2003 dari Departemen Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Indonesia, Penghargaan Padma untuk bidang Pengembangan

Masyarakat, ASEAN Renewable Energy Award dan SMP (Sistem Manajemen

Pengamanan) pada Agustus 2009 yang diberikan oleh Mabes POLRI

2.2 Bisnis Utama

PT. Indonesia Power sendiri mempunyai kapasitas yang terpasang per-unit

bisnis pembangkit yang dapat dilihat pada tabel 2.1

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

6

Page 7: Laporan Kp Anjas

Tabel 2.1 Kapasitas Pembangkit PT. Indonesia Power

Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT. Indonesia Power menjalankan

bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Pada Tahun

2004, PT. Indonesia Power telah memasok sebesar 44.417 GWh atau sekitar 46,51%

dari produksi Sistem Jawa Bali. Dengan faktor kapasitas (rata-rata 58%) maupun daya

mampu pembangkit tersebut dapat mencerminkan kemampuan pembangkit PT.

Indonesia Power dalam menopang sistem ketenagalistrikan pada Sistem JAMALI

(Jawa Madura Bali). Diharapkan dengan tingkat keandalan pembangkit EAF

(Equivalent Availability Factor) diatas 86% (rata-rata EAF Tahun 2004) perusahaan

akan dapat memasok sistem energi listrik sesuai rencana yang telah disepakati dengan

sistem pengaturan beban di sistem JAMALI.

Gambar 2.1 Unit Pembangkitan Indonesia Power ( Jawa - Bali)

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

7

Page 8: Laporan Kp Anjas

2. 3 Tujuan, Visi, Misi Dan Motto Perusahaan

Tujuan :

Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus-menerus dalam sumber

daya perusahaan

Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan pada usaha

penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang berdasarkan permintaan pasar

yang berwawasan lingkungan

Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan sumber yang

saling menguntungkan

Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta meraih kelas dunia

dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi, maupun kelestarian

Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai karyawan

dan mitra kerja, serta mendorong terus kekokohan integritas dan profesionalisme

Visi :

Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan

lingkungan.

Misi :

Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-

usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna

menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.

Motto :

Bersama…………..kita maju!

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

8

Page 9: Laporan Kp Anjas

2.4 Makna Bentuk Dan Warna Logo

Logo PT. Indonesia Power adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Logo PT. Indonesia Power

Makna bentuk dan warna logo PT. Indonesia Power (perusahaan) merupakan

cerminan identitas dan lingkup usaha yang dimilikinya. Secara keseluruhan nama

Indonesia Power merupakan nama yang kuat untuk melambangkan lingkup usaha

perusahaan sebagai power utility company di Indonesia. Walaupun bukan merupakan

satu-satunya power utility company di Indonesia, namun karena perusahaan memiliki

kapasitas terbesar di Indonesia bahkan di kawasannya, maka nama Indonesia Power

dapat dijadikan brand name.

Bentuk

Karena nama yang kuat, INDONESIA dan POWER ditampilkan dengan

menggunakan dasar jenis huruf (font) yang tegas dan kuat :

FUTURA BOOK / REGULER dan FUTURA BOLD

Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf “O” melambangkan “Tenaga

Listrik” yang merupakan lingkup usaha utama perusahaan. Titik bulatan merah

(red dot) diujung kilatan petir merupakan simbol perusahaan yang telah

digunakan sejak masih bernama PT. PLN PJB I. Titik ini merupakan simbol

yang digunakan di sebagian besar materi komunikasi perusahaan. Dengan

simbol yang kecil ini, diharapkan identitas perusahaan dapat langsung terwakili.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

9

Page 10: Laporan Kp Anjas

Warna

1. Merah

Diaplikasikan pada kata INDONESIA, menunjukkan identitas yang kuat

dan kokoh sebagai pemilik sumber daya untuk memproduksi tenaga listrik, guna

dimanfaatkan di Indonesia dan juga di luar negeri.

2. Biru

Diaplikasikan pada kata POWER. Pada dasarnya warna biru

menggambarkan sifat pintar dan bijaksana, dengan aplikasi pada kata POWER,

maka warna ini menunjukkan produk tenaga listrik yang dihasilkan perusahaan

memiliki ciri – ciri :

1. Berteknologi tinggi

2. Aman

3. Efisien

4. Ramah lingkungan

2.5 Sejarah Singkat UBP Priok

Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Jakarta khususnya dan Jawa

Barat pada umumnya, maka pada pertengahan tahun 1960 PLN Eksploitasi XIII

membangun PLTU konvensional 1 dan 2. Namun pada tahun 1989, dengan

mempertimbangkan berbagai faktor maka PLTU 1 dan 2 tersebut tidak dioperasikan

lagi.

Pesatnya pembangunan di segala bidang khususnya industri maka di tahun

1972 dibangun 2 unit PLTU 3 dan 4. Setelah sekian lama dioperasikan, unit ini pada

kondisi Reserve Shut Down.

Berikutnya dibangun PLTG John Brown, kini direlokasi ke PLTA Suralaya

untuk unit Black Start, lalu dibangun lagi 2 unit PLTG Westinghouse dan GE 4, 5, 6,

7. Saat ini GE 6 direlokasi ke PLN wilayah Sumatera bagian selatan yang letaknya di

daerah Indralaya Palembang, sebagai pengelola PT. Cogindo anak perusahaan PT.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

10

Page 11: Laporan Kp Anjas

Indonesia Power, sedangkan unit 7 Draw Back to GE. Unit 4 dan 5 direlokasi ke Bali

PLTGU Pemaron.

Hal penting yang harus diketahui adalah terdapatnya 2 unit PLTG yaitu PLTG

1 dan PLTG 3 yang dapat dihidupkan tanpa menggunakan energi listrik dari luar

(Black Start), apabila terjadi pemadaman total (Black Out). Energi listrik yang

dihasilkan dapat dipergunakan untuk menghidupkan unit pembangkit lainnya,

kemampuan ini sangat menunjang dalam rangka pemulihan kembali sistem kelistrikan

Jawa – Bali. Karena fungsinya yang sangat vital, kedua unit ini tidak dioperasikan

setiap hari.

Selain kedua unit PLTG tersebut, Unit Pembangkitan Priok juga mengelola 6

unit PLTD Senayan beroperasi tahun 1961. PLTD Senayan Kebayoran, melalui feeder

Vip hingga saat ini memback up kebutuhan energi listrik ke gedung MPR, Gelora

Bung Karno dan TVRI jika terjadi gangguan.

Tanggal 25 Maret 1992, PLN menyertakan internasional Konsorsium ABB

dan Marubeni untuk membangun 2 blok. Dengan menggunakan kabel bawah tanah,

listrik sebesar 150 KV disalurkan ke GI Plumpang dan GI Ancol juga dialirkan

melalui saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 KV ke Kemayoran I / II, Plumpang

I / II. Setelah PLTGU Priok sempurna untuk dioperasikan maka dilakukan

sinkronisasi ke sistem kelistrikan Jawa – Bali.

Tabel 2.2 Data Unit Bisnis Pembangkit Priok

No.

Generating

Unit

Installed

Capacity

Manufacturer Initial

Operation

1 PLTU 50 MW MITSUBISHI 1972

2 PLTU 50 MW MITSUBISHI 1972

3 PLTG 26 MW WH 1976

4 PLTG 26 MW WH 1976

5 PLTG 48.8 MW GE 1977

6 PLTG 48.8 MW GE 1977

7 PLTGU GT 1-1 130 MW ABB 1993

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

11

Page 12: Laporan Kp Anjas

8 PLTGU GT 1-2 130 MW ABB 1993

9 PLTGU GT 1-3 130 MW ABB 1993

10 PLTGU ST 1-0 200 MW ABB 1994

11 PLTGU GT 2-1 130 MW ABB 1994

12 PLTGU GT 2-2 130 MW ABB 1994

13 PLTGU GT 2-3 130 MW ABB 1994

14 PLTGU ST 2-0 200 MW ABB 1994

15 PLTD 1 2.52 MW MAN 1961

16 PLTD 2 3.00 MW Ruston 1990

17 PLTD 3 2.52 MW MAN 1961

18 PLTD 4 2.52 MW MAN 1961

19 PLTD 5 2.52 MW MAN 1961

20 PLTD 6 3.00 MW Ruston 1990

2.6 Lokasi Dan Luas Wilayah UBP Priok

Unit bisnis pembangkitan priok (UBP Priok) berlokasi pada wilayah pantai

seluas 28 hektar di sebelah utara Jakarta yang berdekatan dengan Pelabuhan Samudra

Internasional Tanjung Priok.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

12

Page 13: Laporan Kp Anjas

Gambar 2.3 Lokasi Peta PT. Indonesia Power UBP Priok

Dikelilingi oleh kawasan bisnis dan industri berat, serta obyek pariwisata

Taman Impian Jaya Ancol membuat lokasi UBP Priok sangat strategis ditinjau dari

aspek geografis perkotaan. UBP priok mudah dicapai dari berbagai arah dengan

memalui jalan raya kota ataupun jalan tol. Jalur Tol Cawang Tanjung Priok adalah

akses tercepat dari arah selatan dan timur. Dan arah bandara Cengkareng atau wilayah

barat Jakarta jalan termudah adalah menyusuri jalan tol lintas utara menuju arah

timur.

Gambar 2.4 Tata Letak Fasilitas PT. Indonesia Power UBP Priok

2.7 Filosofi Perusahaan

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

13

Page 14: Laporan Kp Anjas

Filosofi yang dipegang teguh oleh perusahaan, yaitu:

a. Mengutamakan pasar dan pelanggan

b. Menciptakan keunggulan untuk memenangkan persaingan

c. Mempelopori pemanfaatan ilmu dan teknologi

d. Menjunjung tinggi etika bisnis

e. Member penghargaan atas prestasi

2.8 Struktur Organisasi

Berawal dari perusahaan dengan nama PT. PJB 1 Unit Pembangkitan Tanjung

Priok didirikan sejak tahun 1995 - 1996 Selama perjalanan usahanya, perusahaan ini

telah banyak mengalami perubahan dan penyempurnaan organisasi perusahaan, dan

seperti yang telah dituliskan di sejarah PT. Indonesia Power pada tahun 2000 menjadi

PT. Indonesia Power sebagai pelaksana pembangkitan tenaga listrik, sedangkan

fungsi pelaksanaannya yaitu :

a. Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembangkitan tenaga listrik

(JAMALI).

b. Mengoperasikan dan memelihara pembangkitan tenaga listrik.

c. Melakukan dan meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia,

administrasi, keuangan dan material.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan benar maka

perusahaan membuat susunan / struktur organisasi sebagai berikut :

a. Kepemimpinan dipegang oleh General Manager.

b. Manajer tersebut dibantu oleh :

1. Auditor

2. Enjinir

3. Sekretaris

4. Spesialis

Selain itu General Manager juga dibantu oleh beberapa manajer dibawahnya

yaitu :

a. Manajer Operasi

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

14

Page 15: Laporan Kp Anjas

b. Manajer Pemeliharaan

c. Manajer Logistik

d. Manajer Enjiniring dan Manajer Aset

e. Manajer Sistem dan Keuangan

f. Manajer SDM dan Humas

Bagian-bagian divisi yang dikepalai oleh manajer tersebut mempunyai fungsi-

fungsi untuk mengurus masalah tentang :

a. Manajer Operasi

Pengendali Operasi dan Niaga

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Opersai dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu: A, B, C, D

Kimia dan Lingkungan

Bahan Bakar dan Material Operasi

b. Manajer Pemeliharaan

Pemeliharaan Mesin PLTGU, PLTG/U

Pemeliharaan Listrik

Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen

Keandalan Unit dan Mutu Peralatan

Bengkel dan Tools

c. Manajer Logistik

Perencanaan Logistik

Pengendali Logisik

Pengadaan Barang dan Jasa

Gudang

d. Manajer Enginering dan Manajer Aset

Pengembangan Aset

Manajemen Aset

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

15

Page 16: Laporan Kp Anjas

Manajemen Resiko

Enginering Mesin

Enginering Listrik

Enginering Instrument dan Kontrol

Enginering Kimia dan Lingkungan

Enginering Sipil

Enginering Predictive Maintenance

e. Manajer Sistem dan Keuangan

Sistem informasi

Anggaran

Keuangan

Akuntansi

Pajak

f. Manajer SDM dan Humas

Perencanaan SDM dan Organisasi

Sekretariatan dan Fasilitas

Pengembangan SDM

Hokum

Administrasi Kepegawaian

Humas dan keamanan

Untuk PLTD Senayan ditangani oleh Supervisor Senior, dan untuk PLTG

indralaya di pegang oleh seorang Manajer yang dibantu oleh Supervisor Senior

Operasi, Supervisor Senior Pemeliharaan, dan Supervisor Senior Umum.

2.9 Pengelolaan Lingkungan

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

16

Page 17: Laporan Kp Anjas

Masalah lingkungan mendapat perhatian serius dari Unit Bisnis Pembangkitan

Priok, khususnya pemrosesan limbah cair dan monitoring limbah udara. Perusahaan

menggunakan beberapa langkah untuk meminimalkan dampak lingkungan. Misalnya,

pemasangan separator untuk memisahkan limbah minyak dan pengelolaan limbah air

untuk menormalkan limbah air dari limbah kimia.

Program Community Development UBP Priok dilakukan secara partisipatif,

berbasis masyarakat dan sumber daya masyarakat setempat, serta berkelanjutan.

Program tersebut dibagi dalam tiga kriteria yaitu :

1. Pelayanan komunitas seperti bantuan pendidikan, kesehatan dan sarana umum.

2. Hubungan komunitas seperti ceramah, penyuluhan dan komunikasi social

3. Pemberdayaan komunitas seperti peningkatan modal usaha, diklat

keterampilan dan bantuan pemasaran produk masyarakat.

2.10 Penghargaan Iso 9002, Iso 14001, Iso 9001 Versi 2000, Smk3 Dan Smp

Keberhasilan UBP Priok meraih sertifikat ISO 9002, ISO 14001 dan SMK3

adalah bukti nyata kemampuan manajemen perusahaan mengembangkan usahanya

tidak saja efisisen dan modern tetapi juga ramah lingkungan dan mengutamakan

keselamatan. Sertifikat ISO 14001, ISO 9001 versi 2000 diberikan oleh lembaga

internasional yang merupakan pengakuan atas keberhasilan perusahaan dalam

mengelola lingkungan sesuai standart internasional.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

17

Page 18: Laporan Kp Anjas

Gambar 2.5 Penghargaan ISO, SMK3 dan SMP

Sertifikat SMK3 diberikan oleh pemerintah RI sebagai penghargaan kepada

perusahaan yang telah berhasil dalam pengelolaan K3 sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, UBP Priok juga mendapatkan sertifikat

SMP ( Sistem Manajemen Pengamanan ).

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

18

Page 19: Laporan Kp Anjas

Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT. Indonesia Power UBP Priok

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

19

Page 20: Laporan Kp Anjas

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Fungsi Dan Prinsip Kerja PLTU

3.1.1 Fungsi PLTU

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,

karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan

energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah

energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam

bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.

Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk

putaran.

Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Gambar: 3.1 Proses Konversi Energi pada PLTU

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

20

Page 21: Laporan Kp Anjas

3.1.2 Prinsip Kerja

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.

Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan

sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut:

a. Air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah

panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran

bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.

b. Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan

untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.

c. Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energi

listrik

Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air

pendingin agar berubah kembali menjadi air. Air kondensat hasil kondensasi uap

kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.

Putaran turbin digunakan untuk memutar generator yang dikopel langsung

dengan turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal

output generator.

Sekalipun siklus fluida kerjanya merupakan siklus tertutup, namun jumlah air

dalam siklus akan mengalami pengurangan. Untuk mengganti air yang kurang, maka

perlu adanya penambahan air kedalam siklus. Kriteria air penambah (make up water)

ini harus sama dengan air yang ada dalam siklus.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

21

Page 22: Laporan Kp Anjas

Gambar: 3.2 Siklus Fluida Kerja (Air Uap) PLTU

3.2 Siklus Rankine

Siklus yang digunakan pada PLTU adalah Siklus Rankine tertutup. Prinsip

kerja suatu PLTU dapat dijelaskan dengan Siklus tersebut. Siklus rankine merupakan

siklus termodinamika yang mengkonversi panas menjadi kerja. Biasanya Siklus ini

menggunakan air sebagai fluida kerja. Hampir semua pembangkit listrik berbahan

bakar batubara, minyak dan nuklir menggunakan siklus ini untuk pembakitan daya.

Siklus ini dinamai sesuai dengan nama penemunya yaitu William John Macquorn

Rankine, seorang Scottish Polymath.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

22

Bahan bakar

Generator

Turbin

Boiler

Force Draft Fan

Boiler Feed Pump

Kondensor

Page 23: Laporan Kp Anjas

Gambar 3.3 Diagram T-S

Dimana :

1-2 = proses ekspansi uap secara adiabatik didalam turbin.

2-3 = proes kondensasi uap pada tekanan konstan didalam kondensor

3-4 = proses kompresi air secara adiabatik oleh pompa (boilerfeed pump) dari

tekanan kondensor (3) menjadi tekanan boiler (4).

4-5 = proses pemanasan air di economizer pada tekanan konstan.

5-6 = proses penguapan pada tekanan konstan didalam boiler.

6-1 = proses pengeringan uap pada tekanan konstan dari uap jenuh menjadi

uap panas lanjut di superheater.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

23

Page 24: Laporan Kp Anjas

Gambar : 3.4 Proses Kerja PLTU

3.3. Bagian – Bagian PLTU

PLTU adalah mesin pembangkit yang terdiri dari komponen utama dan

instalasi peralatan penunjang.

3.3.1 Komponen Utama PLTU

Ketel Uap (Boiler)

Turbin uap

Kondensor

Generator

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

24

Page 25: Laporan Kp Anjas

Ketel Uap (Boiler)

Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk

merubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan

memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan panas hasil pembakaran

bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan

mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.

Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan

temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan

pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Pada unit

pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator (pembangkit uap)

mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari boiler

dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.

Spesifikasi Ketel Uap (Boiler)

Pabrik pembuat : Mitsubishi Heavy Industry, Ltd.

Tipe : Water Tube

Kapasitas produksi uap : 210 ton/jam.

Tekanan uap keluar superheater : 91 Kg/cm².

Suhu uap keluar Superheater : 513 ºC

Jumlah burner : 6 buah.

Bahan bakar : MFO (Minyak Residu).

Suhu air pengisi masuk drum : 218 ºC

Turbin Uap

Turbin uap adalah untuk merubah energi panas yang terkandung dalam uap

menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Uap dengan tekanan dan temperatur

tinggi mengalir melalui nosel sehingga kecepatannya naik dan mengarah dengan tepat

untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros. Akibatnya poros turbin

bergerak menghasilkan putaran (energi mekanik).

Uap yang telah melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur turun hingga

kondisinya menjadi uap basah. Uap keluar turbin ini kemudian dialirkan kedalam

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

25

Page 26: Laporan Kp Anjas

kondensor untuk didinginkan agar menjadi air kondensat, sedangkan tenaga putar

yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator.

Spesifikasi Turbin Uap

Pabrik pembuat : Mitsubishi Heavy Industri, Ltd.

Tipe : Single casing, axial Flow, impuls

Condensing Turbin.

Daya terpasang : 50 MW.

Tekanan uap masuk : 88 Kg/cm³.

Temperatur uap masuk : 510oC.

Jumlah pengambilan : 5.

Putaran turbin : 3000 rpm.

Jumlah tingkat : 17 tingkat.

Kondensor

Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses

perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang

berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai

pendingin mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut kondensor tipe

surface (permukaan). Kebutuhan air untuk pendingin di kondensor sangat besar

sehinga dalam perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air pendingin diambil

dari sumber yang cukup persediannya, yaitu laut.

Spesifikasi Kondensor :

Pabrik : Mitsubishi Heavy Industry, Ltd.

Tipe : surface, Single Pass, Radial

Flow.

Hampa Kondensor : 696,6 mmHg.

Luas permukaan pendingin : 2.960 m2.

Jumlah pipa : 4.682 pipa.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

26

Page 27: Laporan Kp Anjas

Kecepatan air pendingin : 1,6 m/s.

Panjang Pipa : 7,925 m

Generator

Tujuan utama dari kegiatan di PLTU adalah menghasilkan energi listrik.

Produksi energi listrik merupakan target dari proses konversi energi di PLTU.

Generator yang dikopel langsung dengan turbin akan menghasilkan tegangan listrik

manakala turbin berputar.

Proses konversi energi didalam generator adalah dengan memutar medan

magnet didalam kumparan. Rotor generator sebagai medan magnet menginduksi

kumparan yang dipasang pada stator sehingga timbul tegangan diantara kedua ujung

kumparan generator.

Spesifikasi Generator

Pabrik : Mitsubishi Heavy Industry, Ltd.

Tegangan : 13.800 Volt.

Frekuensi : 50 Hz.

Arus beban : 2.615 A.

Putaran : 3000 rpm.

Kapasitas : 62.500 kVA.

Faktor daya : 0,8.

Sistem pendingin : Udara.

3.3.2 Peralatan Penunjang PLTU Priok

Selain komponen-momponen utama di atas, di PLTU unit 3 dan 4 Priok

terdapat beberapa alat bantu yang berrfungsi untuk meningkatkan efisiensi dan

menunjang kelangsungan operasinya. Alat bantu penunjang tersebut antara lain

adalah:

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

27

Page 28: Laporan Kp Anjas

Pompa Kondensat.

Fungsi : memompa air kondensat dari hotwell menuju deaerator.

Main Air Ejector.

Fungsi : mempertahankan vakum kondensor, memanaskan air

kondensat.

Gland Leakage Steam Condenser.

Fungsi : menkondensasi uap bekas dari perapat poros turbin,

memanaskan air kondensat.

Low Pressure Heater 5.

Fungsi : memanaskan air kondensat dengan memanfaatkan

ekstraksi ke 5 dari turbin.

Low Pressure Heater 4.

Fungsi : memanaskan air kondensat dengan memanfaatkan

ekstraksi ke 4 dari turbin.

Deaerator.

Fungsi : menghilangkan kandungan o2 dan pemanas air kondensat

dengan memanfaatkan ekstraksi ke 3 dari turbin.

Boiler Feed Pump.

Fungsi : menaikkan tekanan dan memompa air pengisi dari tangki air

pengisi menuju boiler.

High Pressure Heater 2.

Fungsi : memanaskan air pengisi dengan memanfaatkan ekstraksi

ke 2 dari turbin.

High Pressure Heater 1.

Fungsi : memanaskan air pengisi dengan memanfaatkan ekstraksi

ke 1 dari tubin.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

28

Page 29: Laporan Kp Anjas

Gambar : 3.5 Proses Kerja PLTU Priok

BAB IV

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

29

Page 30: Laporan Kp Anjas

LANDASAN TEORI

4.1 Pengertian Penukar Panas (Heat Exchanger)

Penukar kalor adalah peralatan yang berfungsi sebagai fasilitas perpindahan

kalor antara dua fluida atau lebih pada temperatur yang berbeda.

Contoh pemakaian peralatan penukar kalor :

pada sistem PLTU, PLTN,

proses kimia,

pendingin dan pemanas ruang/bangunan,

radiator mobil, cooling tower, dll.

Diantara alat penukar kalor bentuk yang sederhana (pipa dalam pipa) sampai

dengan yang rumit (kondensor dan evaporator) terdapat suatu bentuk penukar panas

yang disebut shell and Tube (jenis penukar panas dengan cangkang dan pipa). Unit-

unit ini digunakan secara luas karena dapat di bangun dengan luas permukaan

perpindahan panas yang besar dengan volume yang relatif kecil, dapat dibuat dari

logam paduan (alloy) supaya tahan korosi dan sesuai untuk pemanasan, pendinginan,

penguapan, atau pengembunan (kondensasi) segala jenis fluida.

Gambar 4.1 Penukar Panas dengan Cangkang dan Pipa (Shell and Tube)

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

30

Page 31: Laporan Kp Anjas

Untuk menentukan apakah suatu satuan standar yang spesifikasi geometri

serta ukurannya tertentu dapat memenuhi syarat untuk memanaskan atau

mendinginkan fluida tertentu dengan laju alir panas yang telah di tetapkan. Dalam

analisa ini biaya awal harus dipertimbangkan terhadap factor-faktor seperti : umur

peralatan, mudah atau sulitnya pembersihan, dan ruang yang digunakan. Penting

untuk memperhatikan dipenuhinya persyaratan standar keamanan ASME (ASME

Safety Codes); untuk keperluan tersebut perlu dipelajari standard-standar TEMA

(Turbular Exchanger Manufacturers Association).

4.2 Tipe - Tipe Penukar Panas Cangkang dan Pipa (Shell And Tube)

Tipe penukar panas cangkang dan pipa yang paling sederhana adalah pipa

yang terletak konsentrik (satu sumbu) dalam pipa lainnya yang merupakan cangkang

dalam susunan ini. Tipe-tipe dasar penukar panas cangkang dan pipa antara lain:

penukar panas satu lintas atau aliran searah(single pass atau pararel flow)

salah satu fluida mengalir melalui pipa dalam, fludia lain mengalir melalui cincin

(anulus) yang terbentuk antara pipa dalam dan pipa luar. Dan aliran fluida

tersebut melintasi penukar panas hanya sekali.

penukar panas aliran lawan (counter flow)

salah satu fluida mengalir di dalam pipa, fluida lain mengalir di luar pipa dengan

fuida-fluida mengalir dalam arah berlawanan.

Penukar panas aliran lintang (cross flow)

Fluida yang mengalir sepanjang permukaan perpindahan panas bergerak dalam

arah saling tegak lurus.

Untuk menaikan luas permukaam perpindahan panas efektif per volume

satuan, di gunakan lebih dari satu kali lintas (melalui) pipa-pipa sementara fluida yang

mengalir diluar pipa-pipa; sementara fluida yang mengalir di luar pipa-pipa di dalam

cangkang diarahkan bolak-balik dengan menggunakan sarana sekat-sekat (baffles).

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

31

Page 32: Laporan Kp Anjas

4.3 Sekat (Baffles)

Untuk membelokkan atau membagi aliran, dan juga untuk menaikkan kecepatan aliran fluida yg berarti memperbaiki laju perpindahan panas.

Menentukan jenis sekat diperlukan pertimbangan teknis dan operasional karena mempengaruhi besarnya penurunan tekanan, bentuk aliran fluida, distribusi aliran dll.

Beberapa jenis sekat yg dapat dipilih : (gambar 8)- sekat berbentuk segment,- sekat batang (rod),- longitudinal baffle,

Jenis sekat yg paling banyak digunakan adalah single segmental baffle.Untuk menentukan dimensi segmental baffle sering digunakan istilah

baffle cut, yaitu tinggi dari segment yg dipotong dari baffle dan dinyatakan dengan prosentase terhadap piringan baffle.

Baffle cut yang digunakan bervariasi antara 15% s/d 45%.Pada umumnya baffle cut 20% s/d 25% adalah optimum, dan

memberikan laju perpindahan yang baik tanpa adanya penurunan tekanan yang berarti

Single Segmental Baffles

Doughnut Baffles Rod Baffles

Helical Baffle

Gambar.4.2 Jenis Baffles

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

32

Page 33: Laporan Kp Anjas

4.4 Perbedaan Temperatur Rata-Rata Dalam Heat Exchanger

Temperatur fluida-fluida dalam alat penukar kalor pada umumnya tidak

konstan, tetapi berbeda dari satu titik ke titik lainnya pada waktu panas mengalir dari

fluida panas ke fluida dingin. Untuk tekanan thermal yang konstan pun laju aliran

panas akan berbeda sepanjang lintasan alat penukar kalor karena harganya tergantung

pada perbedaan temperatur antara fluida panas dan fluida dingin pada penampang

tertentu. Untuk mengetahui perbedaan temperatur rata-rata dalam heat exchanger ada

metode yang digunakan, metode tersebut adalah metode LMTD dan metode NTU.

Metode LMTD (Log Mean Temperature Difference)

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

33

Page 34: Laporan Kp Anjas

Metode NTU (Number of Transfer Unit)

Efektivitas penukar kalor yang didefnisikan

ε=Q

Qmaks

= Laju perpindahan kalor sebenarnyaKemungkinan laju perpindahan kalor maksimum

laju perpinddahan panas kalor yang sebenarnya

Q = mc cc (t 2-t 1) = mh ch (T 1-T 2) atau

Q = C c (t 1-t 2) = Ch (T 1-T 2)

Perpindahan kalor maksimum

Qmaks = (mc)min (T 1-t 1) =Cmin (T 1-t 1)

Dengan Cmin adalah nilai yang terkecil dari C c dan Ch

Sehingga Q = ε Cmin (T 1-t 1)

4.5 Cara-Cara Perpindahan Panas

Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu

daerah kedaerah lainnya sebagai akibat dari beda suhu antara daerah-daerah tersebut

Secara umum cara-cara perpindahan panas dibagi dalam tiga cara yaitu konduksi

(conduction; juga dikenal dengan istilah hantaran), radiasi (radiation) dan konveksi

(convection ; juga dikenal dengan istilah ilian).

Konduksi adalah proses perpindahan panas dari daerah yang bersuhu lebih

tinggi kedaerah yang bersuhu lebih rendah didalam satu medium (padat, cair atau gas)

atau antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung.

Dalam aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi karena hubungan molekul

secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar. Energi yang

dimiliki suatu elemen zat yang disebabkan oleh kecepatan dan posisi relatif molekul -

molekulnya disebut energi dalam. Jadi semakin cepat molekul-molekul bergerak,

semakin tinggi suhu maupun energi dalam elemen zat.

Konduksi adalah satu-satunya mekanisme dimana panas dapat mengalir dalam

zat padat yang tidak tembus cahaya. Konduksi sangat penting dalam fluida, tetapi

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

34

Page 35: Laporan Kp Anjas

didalam medium yang bukan padat biasanya tergabung dengan konveksi, dan dalam

beberapa hal juga dengan radiasi.

Radiasi adalah proses perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke

benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam ruang bahkan di

dalam ruang hampa. Semua benda memancarkan panas radiasi secara terus-menerus.

Intensitas pancaran tergantung pada suhu dan sifat permukaan. Energi radiasi

bergerak dengan kecepatan cahaya (3 x 108 m/s) dan gejala gejalanya menyerupai

radiasi cahaya. Menurut teori elektromagnetik, radiasi cahaya dan radiasi termal

hanya berbeda panjang gelombang masing-masing. Konveksi adalah proses

perpindahan energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpanan energi

dan gerakan mencampur.

Konveksi sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi antara

permukaan benda padat, cair atau gas. Perpindahan energi dengan cara konveksi dari

suatu permukaan yang suhunya diatas suhu fluida sekitarnya berlangsung dalam

beberapa tahap. Pertama panas akan mengalir dengan cara konduksi dari permukaan

ke partikel-partikel fluida yang berbatasan. Energi yang berpindah dengan cara

demikian akan menaikkan suhu dan energi dalam partikel-partikel fluida ini.

Kemudian partikel-partikel fluida tersebut akan bergerak ke suhu yang lebih rendah di

dalam fluida dimana mereka akan bercampur dan memindahkan sebagian energinya

kepada partikel-partikel fluida lainnya. Menurut cara menggerakkan alirannya,

perpindahan panas secara konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free

convection) dan konveksi paksa (forced convection).

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

35

Page 36: Laporan Kp Anjas

BAB V

SISTEM OPERASI DAN PEMELIHARAAN FRESH WATER COOLER

5.1 Prinsip Kerja Fresh Water Cooler

Selain ada sistem pendingin utama yang berfungsi untuk

mengondensasikan uap Superheat menjadi air, ada juga sistem pendingin bantu

untuk mendinginkan peralatan penunjang PLTU. Air laut digunakan untuk

mendinginkan air tawar. Air tawar tersebut telah digunakan untuk mendinginkan

peralatan penunjang PLTU. Pertukaran panas antara air tawar dan air laut terjadi

di Fresh Water Cooler.

Sisi discharge circulating water pump (CWP) pada sistem pendingin utama

sebelum masuk kondensor, sebagian air laut masuk ke sea water pump (SWP)

untuk sistem pendingin bantu. Kemudian dari Sea Water Pump air laut masuk ke

saringan dan dipompakan masuk ke Fresh Water Cooler (FWC) untuk

mendinginkan air tawar yang telah mendinginkan peralatan penunjang PLTU. Air

laut masuk ke Tube-tube dari Fresh Water Cooler dan terjadilah proses Heat

Transfer. Air tawar yang telah didinginkan tersebut, kemudian akan dipakai lagi

untuk mendinginkan peralatan bantu pada PLTU. Sedangkan air laut yang telah

digunakan untuk mendinginkan air tawar tersebut dibuang ke Outfall.

Air tawar yang masuk ke FWC disupply dari water pond ditampung di

stand pipe. Kemudian air tersebut mengisi Suction Cooling Water Pump (CWP)

dan akan dipompakan ke Fresh Water Cooler. Air yang keluar dari Fresh Water

Cooler digunakan kembali untuk mendinginkan peralatan PLTU seperti : Oil

Cooler Main Oil Tank (MOT), Oil Cooler Boiler Feed Pump (BFP), Oil Cooler

Air Heater, Dosing Sampling Rack, Cooling Air Generator, Sealing and Cooling

Shaft Condensate Pump, Instrument Air Compressor.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

36

Page 37: Laporan Kp Anjas

5.2 Gambar Water Cooling System

Gambar 5.1. Water Cooling System

5.3 Peralatan Dan Fungsi Peralatan Water Cooling System

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

37

Page 38: Laporan Kp Anjas

Berikut peralatan-peralatan yang terdapat pada Sistem Pendingin Bantu

beserta fungsinya:

Tabel 5.1. Peralatan dan Fungsi Peralatan Water Cooling System

No. Peralatan Fungsinya

1. Sea Water Pump (SWP)Memompakan air laut yang diambil dari sisi discharge Circulating Water Pump menuju FWC.

2.Fresh Water Cooler

(FWC)

Tempat mendinginkan air tawar setelah mendinginkan peralatan penunjang PLTU oleh air laut, sehingga air tawar yang keluar dari FWC dapat digunakan kembali.

3.Cooling Water Pump

(CWP)

Memompakan air tawar ke FWC untuk didinginkan oleh air laut setelah mendinginkan peralatan penunjang agar dapat digunakan kembali.

4. Stand PipeSebagai indikator untuk mengetahui air tawar yang digunakan untuk pendingin.

5. Water PondSebagai pen-supply air tawar yang digunakan untuk kebutuhan air pendingin. Di UBP priok digunakan Water Pond sebagai pen-Supply.

5.4 Sistem Operasi Fresh Water Cooler

5.4.1. Pengisian fresh water cooler pada sisi air laut

Aktifkan semua alat ukur dan control.

Jalankan pompa air pendingin utama (CWP).

Buka katup sisi isap (suction) sea water pump.

Masukkan breaker sea water pump.

Jalankan sea water pump buka katup sisi tekan (discharge) secara

pelan-pelan untuk mengisi saluran.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

38

Page 39: Laporan Kp Anjas

Aktifkan heat exchanger (fresh water cooler) dengan membuka katup

air masuk dan air keluar.

Buka katup venting, sampai air keluar dari saluran venting

Aktifkan cooler-cooler, buka katup air masuk dan keluar dan buka

katup ventingnya sampai ada tanda-tanda air keluar.

Biarkan air bersirkulasi sampai system terisi semua.

Matikan sea water pump dan katup discharge (sisi tekan).

5.4.2. Pengisian fresh water cooler pada sisi air tawar

Aktifkan semua alat ukur dan control.

Isi penampung air tawar di stand pipe. Pengisian dapat di lakukan

dari :

Air supply dari water pond yaitu air blow down dari pltgu.

Air pam yang sudah dilakukan demineralisasi (air demin) yang di

tampung di dalam condensate storage tank (CST)

Buka katup sisi isap cooling water pump, karena pada saat pengisian

air tawar di stand pipe saluran sisi isap pompa akam terisi langsung.

Buka venting di stand pipe, untuk membuang udara keluar pada

saluran keluar.

Masukan breaker pompa (cooling water pump).

Buka katup masuk dan keluar fresh water cooler (heat exchanger),

cooler-cooler dan buka katup ventingnya.

Jalankan cooling water pump dan buka katup discharge secara pelan-

pelan sampai membuka penuh dengan memperhatikan level stand pipe,

bila perlu atur besarnya aliran cooling water pump sebesar aliran air

pengisi ke stand pipe.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

39

Page 40: Laporan Kp Anjas

Apabila saluran sudah terisi semua dan level air pada stand pipe sudah

normal, tutup katup venting stand pipe.

Biarkan pompa (cooling water pump) operasi untuk mensirkulasi air.

Matikan pompa dan tutup katup sisi tekan (discharge).

5.5 Gambar Peralatan Water Cooling System

Gambar 5.2 Sea Water Pump Gambar 5.3 Fresh Water Cooler

Gambar 5.4 Cooling Water Pump Gambar 5.5 Strainer (saringan)

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

40

Page 41: Laporan Kp Anjas

Gambar 5.6 Stand Pipe Gambar 5.7 Water Pond

Gambar 5.8 Oil Cooler Main oil Tank (MOT) Gambar 5.9 Oil Cooler Air Heater

Gambar 5.10 Oil Cooler Boiler Feed Pump Gambar 5.11 Cooling Air Generator

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

41

Page 42: Laporan Kp Anjas

5.6 Data Teknis Peralatan

1. Sea Water Pump (SWP)

Tabel 5.2 Data Teknis Sea Water Pump.

No. Spesifikasi Data Teknis

1.

Jumlah

Power

Putaran

Tingkat

Kapasitas

3/2 unit, 1 stand by

22 KW

1450 rpm

I

450 ton / jam

2.

Hal yang perlu

diperhatikan saat

operasi

Vibrasi, suara, temperature,

amperemotor.

Sealing dari tower selalu open.

∆ PStrainer air laut (± 0.4 kg/cm2)

3. Parameter yang diamati

Suction pressure SWP.

Discharge pressure SWP.

Inlet pressure strainer.

Outlet pressure strainer.

2. Fresh Water Cooler (FWC)

Tabel 5.3 Data Teknis Fresh Water Cooler.

No. Spesifikasi Data Teknis

1.Jumlah

total permukaan

3/2 unit, 1 stand by

280m2

2. Pipa pendingin :

Diameter luar pipa

Ketebalan pipa

Panjang pipa

25,4 mm

1.254 mm

5250 mm

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

42

Page 43: Laporan Kp Anjas

Jumlah pipa 668

3.

Hal yang perlu

diperhatikan saat

operasi

Pastikan tidak ada kebocoran di FWC.

Temperature inlet dan outlet disisi air

laut dan sisi air tawar.

4. Parameter yang diamati Tekanan inlet dan outlet air laut.

Temperature inlet dan outlet air tawar.

3. Cooling Water Pump (CWP)

Tabel 5.4 Data Teknis Cooling Water Pump.

No. Spesifikasi Data Teknis

1.

Jumlah

Power

Putaran

Tingkat

Kapasitas

3/2 unit, 1 stand by

45 KW 500 V

1450 rpm

I

450 ton / jam

2.

Hal yang perlu

diperhatikan saat

operasi

Vibrasi, suara, temperature, ampermotor

Tekanan discharge CWP ±3.5 kg/cm2

untuk lokasi yang jauh.

Amperemotor

3. Parameter yang diamatiSuction pressure

Discharge pressure

Amperemotor

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

43

Page 44: Laporan Kp Anjas

5.7 Data Operasi Peralatan

Data diambil pada saat unit 3 dan 4 beroperasi yaitu tanggal 2 januari 2010

Tabel 5.5 Data Operasi Tekanan Pompa Air Laut dan Pompa Air Tawar

No.

Pompa air laut Pompa air tawar

Tekanan (kg/cm2)Tekanan (kg/cm2)

A/B B/C

In Out In Out In Out

1. 0.19 0.99 0.38 0.96 1.1 / 0.8 3.3 / 3.2

2. 0.2 0.1 0.4 0.96 1.1 / 0.8 3.3 / 3.2

Batas Min. 0.2 Norm 1.3 Min. 0.2 Norm. 1.3 Norm 2.5 Norm. 2.5

No.

A / B B / CTekanan masuk

(kg/cm2)

Suhu

masuk ( )

Suhu

keluar ( )

Tekanan masuk

(kg/cm2)

Suhu

masuk( )

Suhu

keluar ( )

1. 0.55 30 32 0.38 30 33

2. 0.55 30 32 0.38 30 33

Batas Max. 2.3 - Norm. 35 Max. 2.3 - Norm. 35

Tabel 5.6 Data Operasi Pendingin Air Laut

Tabel 5.7 Data Operasi Pendingin Air Tawar

No.A / B B / C

Suhu masuk

( )

Suhu keluar

( )

Suhu

masuk ( )

Suhu keluar

( )1. 34 30 34 33

2. 34 30 34 33

Batas Norm. 39 33 – 36 Norm. 39 33 – 36

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

44

Page 45: Laporan Kp Anjas

5.8 Pemeliharaan

5.8.1 Pengertian Umum Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kegiatan pekerjaan atau perbaikan

yang dilakukan terhadap peralatan Instalasi dengan tujuan supaya peralatan atau

instalasi tersebut dapat dioperasikan secara maksimal, handal, efisien, aman dan

mencapai umur (life time) yang direncanakan.

5.8.2 Jenis Pemeliharaan

Jenis – jenis Pemeliharaan, antara lain:

1. Preventive maintenance

Preventive maintenance merupakan suatu system pemeliharaan terencana yang

dilakukan secara berkesinambungan dan dipersiapkan proses pelaksaan pemeliharaan

yang terdiri dari :

a) Pemeliharaan rutin

Yaitu pemeliharaan pencegahan yang dilakukan dengan selang waktu harian,

mingguan, bulanan maupun tahunan untuk mencegah gangguan dan kerusakan.

b) Pemeliharaan periodik

Yaitu pemeliharaan yang bersifat pencegahan dan juga perbaikan terhadap

gangguan dan kerusakan yang terjadi pada setiap peralatan sebagai akibat

deteroisasi (kemerosotan mutu peralatan karena lama pemakaian) yang

berhubungan dengan kondisi operasi seperti start-stop, variasi beban, kondisi

fluida kerja dan jumlah jam kerja. Merupakan usaha untuk memperbaiki

penghematan energi dan masalah lingkungan serta menegaskan kondisi yang ada

pada unit dengan tepat. Pemeliharaan ini dibagi atas :

Simple Inspection (Si)

Dilakukan setiap 8.000 jam kerja atau satu tahun operasi dan bersifat

pencegahan.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

45

Page 46: Laporan Kp Anjas

Mean Inspection (Me)

Dilakukan setiap 16.000 jam kerja atau setiap dua tahun operasi dan

bersifat pencegahan dan sedikit perbaikan.

Serious Inspection (Se)

Dilakukan setiap 32.000 jam kerja atau setiap empat tahun operasi dan

bersifat pencegahan dan perbaikan.

c) Predictive maintenance

Predictive maintenance merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan

mengumpulkan data dari operasi peralatan dan mengevaluasi data tersebut yang

selanjutnya dibuat rekomendasi dan apabila terjadi kelainan data tersebut, maka akan

diketahui kondisi peralatan sebenarnya.

2. Corective maintenance

Adalah pemeliharaan yang dilakukan segera dan terpaksa akibat terjadinya

kerusakan atau gangguan yang bersifat eksidential untuk mencegah kerusakan yang

lebih besar. Pemeliharaan ini dilakukan pada waktu unit beroperasi maupun unit harus

berhenti.

3. Breakdown maintenance

Breakdown maintenance merupakan suatu metode pemeliharaan yang

dilakukan setelah mesin bekerja terus menerus sampai terjadi kerusakan atau sampai

terjadinya kerusakan produk yang mengharuskan dihentikan mesin tersebut.

Pemeliharaan diperlukan karena setiap peralatan baik dioperasikan maupun

tidak, cepat atau lambat akan rusak juga. Pemeliharaan yang baik akan memperlambat

terjadinya kerusakan. Untuk membantu dalam proses pemeliharaan di PLTU unit 3

dan 4 menggunakan progam CMMS (Computeris Maitenance Management System).

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

46

Page 47: Laporan Kp Anjas

5.9 Tujuan Pemeliharaan

Tujuan pemeliharaan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi teknik dan

manajemen.

Tujuan pemeliharaan ditinjau dari segi teknik adalah untuk:

1. Mendapatkan kondisi siap pakai dari suatu peralatan atau instalasi.

2. Mendapatkan kemampuan yang optimum dari alat untuk berproduksi, sehingga

diperoleh keuntungan dari modal yang ditanamkan semaksimal mungkin.

3. Memperpanjang umur fungsional alat.

4. Menjaga keselamatan pekerja yang menggunakan alat.

5. Mempelajari kelemahan alat untuk disempurnakan

5.10 Metode Pemeliharaan

Pemeliharaan Waktu Operasi

Terdiri dari pengamatan secara umum dan kontinu selama unit beroperasi.

Perubahan data operasi sering merupakan indikasi pertama dari timbulnya masalah-

masalah operasi atau perubahan-perubahan mekanikal yang memerlukan perhatian

terhadap pemeliharaan.

Pemeliharaan Waktu Berhenti

Merupakan pemeliharaan yang harus dilakukan ketika unit berhenti untuk

memeriksa atau memastikan apakah bagian-bagian dari unit tersebut dalam keadaan

baik sehingga tidak terjadi gangguan ketika unit tersebut beroperasi.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

47

Page 48: Laporan Kp Anjas

5.11 Gangguan-Gangguan Dan Cara Pemecahan Permasalahan Pada Fresh

Water Cooler

5.11.1 Gangguan-Gangguan Pada Fresh Water Cooler :

Pengotoran pada pipa-pipa pendingin fresh water cooler.

Air laut yang digunakan sebagai pendingin di dalam fresh water cooler terlebih

dahulu melewati proses filterisasi pada water intake.Walaupun sudah mengalami

proses penyaringan pada sistem water intake, namun masih terdapat kotoran-kotoran

yang terbawa oleh air laut tersebut ke dalam sistem pendingin, misalnya biota-biota

laut, lumpur, sampah-sampah dan lain-lain. Akibatnya dapat menimbulkan

pengotoran pada fresh water cooler. Apabila hal ini dibiarkan begitu saja, maka

kotoran -kotoran tersebut akan menyumbat aliran air laut didalam pipa-pipa air

pendingin. Hal ini dapat mengakibatkan naiknya resistansi sehingga heat transmision

menjadi menurun. Sehingga panas dari air sirkulasi tidak sepenuhnya dapat diserap

oleh air laut yang dapat menyebabkan temperatur air sirkulasi tetap tinggi. Disamping

itu juga tekanan air laut bisa melebihi bates alarm (kira-kira 5 bar). Jika temperature

air pendingin melebihi batas standar maka akan menimbulkan kerusakan-kerusakan

pada komponen-komponen yang didinginkan oleh water cooling system

Faktor pengotoran ini sangat ditentukan oleh keadaan air laut yang digunakan,

karena keaadan air laut yang berada disekitar water intake kondisinya semakin lama

semakin kotor dan banyaknya sampah-sampah yang dibuang dari kapal-kapal yang

berlabuh disekitar PLTGU.

Kebocoran pada pipa-pipa pendingin fresh water cooler

Kadar garam yang terdapat pada air laut dapat menimbulkan korosi pada logam.

Disamping itu juga kotoran-kotoran yang ikut masuk kedalam pipa-pipa air pendingin

pada fresh water cooler bisa mengakibatkan timbulnya korosi yang dapat

menyebabkan kebocoran pada pipa-pipa pendingin. Hal ini dapat mengakibatkan air

pendingin menjadi terkontaminasi oleh air laut. Jika air pendingin bercampur dengan

air laut akan menyebabkan komponen-komponen yang didinginkan oleh water

cooling system menjadi rusak. Misalnya berkarat, bocor, kotor dll. Oleh karena itu

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

48

Page 49: Laporan Kp Anjas

bahan-bahan yang digunakan pada pipa-pipa pendingin harus tahan terhadap korosi,

untuk mencegah kebocoran pada pipa-pipa tersebut.

Suplay air pendingin dari water pond

Air pendingin yang digunakan pada fresh water cooler adalah air murni yang

berasal dari water treatment. Tujuan dari penggunaan air murni adalah agar

komponen-komponen yang dilalui oleh air pendingin tidak mudah korosi. Oleh

karena itu sistem pendinginannya dibuat sistem terturup agar air murni yang

digunakan seminim mungkin.Walaupun demikian akibat panas yang timbul pada air

pendingin dapat menyebabkan debit air pendingin menjadi berkurang. Disamping itu

pendinginan pompa-pompa juga menyebabkan debit air pendingin menjadi berkurang

karena air langsung diteteskan keporos pompa. Untuk menghindari turunnya tekanan

akibat dari berkurangnya air pendingin didalam sirkulasi, maka suplay air pendingin

dari water pond perlu diperhatikan terutama katup otomatis pada water pond. Karena

katup berfungsi untuk mengatur aliran air pendingin ke sistem sirkulasi. Jika katup ini

tidak berfungsi dengan baik maka air pendingin tidak akan mengalir ke sistem

sirkulasi. Akibatnya efisiensi kerja fresh water cooler menjadi berkurang.

Suplay air laut dari main cooling water system.

Sama halnya dengan suplay air pendingin dari water pond, suplay air laut dari

main cooling water system ke fresh water cooler juga sangat perlu diperhatikan,

terutama tekanan dan debit yang dialirkan ke fresh water cooler. Apabila tekanan air

laut rendah atau debitnya berkurang maka fresh water cooler akan berkurang efesiensi

kerjanya karena panas dari air pendingin tidak dapat diserap sepenuhnya oleh air laut.

Kurangnya suplay air laut dari main cooling water biasanya disebabkan oleh factor

pengotoran yang terjadi pada kondensor. Sehingga aliran air laut ke fresh water cooler

akan terhambat. Disamping itu juga kerusakan katup dari main cooling water juga

akan mengurangi tekanan air laut ke fresh water cooler.

Gangguan pada cooling water pump .

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa untuk menekan air pendingin dari

bagian-bagian yang didinginkan menuju fresh water cooler maka digunakan cooling

water pump .Agar air pendingin dapat bersirkulasi secara kontinyu maka pompa juga

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

49

Page 50: Laporan Kp Anjas

harus dipelihara dengan baik. Terutama suhu dan vibrasi yang terjadi pada cooling

water pump tersebut.

Gangguan pada pompa tersebut dapat menyebabkan efisiensi kerja fresh water

cooler menjadi berkurang karena akan mengurangi tekanan air pendingin. Jika

tekanan air pendingin didalam fresh water cooler berkurang, maka kecepatan air

tersebut juga akan menurun. Akibatnya panas dari air pendingin tidak seluruhnya

dapat diserap oleh air laut.

Saringan (Strainer) Dan Katup-Katup

Saringan yang tersumbat akan mengurangi laju air pendingin sisi air laut menuju

fresh water cooler. Akibatnya jumlah air pendingin sisi air laut akan menjadi

berkurang. Demikian juga halnya pada katup-katup yang terdapat pada pipa air laut

dan pipa air pendingin. Katup harus benar-benar dalam keadaan tertutup jika fresh

water cooler dalam posisi standby dan terbuka penuh jika fresh water cooler dalam

keadaan beroperasi ( on ). Apabila fresh water cooler dalam keadaan beroperasi,

sedangkan katup tidak sepenuhnya dalam keadaan terbuka, maka debit air akan

berkurang, begitu juga sebaliknya jika fresh water cooler dalam keadaan stand by

sedangkan katup tidak tertutup penuh maka akan mempengaruhi kinerja fresh water

cooler.

5.11.2 Cara Pemecahan Permasalahan Pada Fresh Water Cooler

Perawatan Preventif dan Jadwal Pemeriksaan Fresh Water Cooler pada Water

Cooling System

Pada dasarnya kerak-kerak oksida logam dan kotoran-kotoran yang dibawa oleh

air laut akan mengendap di dalam pipa-pipa pendingin fresh water coler. Akibatnya

akan menimbulkan korosi dan keausan pada pipa-pipa tersebut. Oleh karena itu perlu

dilakukan langkah pencegahan agar koefisien heat exchanger bisa dipertahankan.

Langkah yang dilakukan yaitu dengan cara membersihkan kotoran dan endapan yang

dapat mengakibatkan tersumbatnya pipa pendingin sehingga laju aliran air menjadi

pelan. Alat-alat khusus dan perlengkapan yang diperlukan dalam perawatan,

pencegahan antara lain:

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

50

Page 51: Laporan Kp Anjas

1. Peralatan untuk mendeteksi laju aliran.

2. Peralatan untuk memeriksa kerusakan-kerusakan

3. Alat untuk membersihkan endapan-endapan dari dalam pipa maupun dari

luar pipa.

4. Kunci khusus untuk membuka dan mengencangkan baut-baut.

5. Udara bertekanan tinggi.

Pemeriksaan dengan jangka waktu yang teratur sangat perlu dilakukan

terhadap komponen -komponen water cooling syatem baik di dalam maupun diluar.

Apabila pembersihan pipa -pipa pendingin fresh water cooler diabaikan maka dapat

mengakibatkan saluran air laut didalam pipa menjadi pelan bahkan berhenti yang bisa

menyebabkan penyerapan kalor menjadi berkurang. Disamping itu dapat juga

mengakibatkan pipa-pipa pendingin dan komponen lainnya menjadi rusak. Berikut ini

adalah hal-hal yang penting dalam perawatan heat exchanger:

1. Pembersihan secara periodik dilakukan dengan cara membersihkan

kotoran-kotoran didalam pipa yang dapat menyebabkan menurunnya

perpindahan panas dan tekanan menjadi meningkat.

2. Pipa haras dites terhadap endapan -endapan dengan menggunakan tekanan

fluida atau tekanan udara.

3. Setiap pemasangan kembali fresh water cooler, harus menggunakan gasket

yang baru, apabila gasket yang lama sudah tidak berfungsi lagi dengan

baik. Oleh karena itu untuk mencegah tersumbatnya pipa-pipa fresh water

cooler maka perlu dilakukan pemeriksaan yang rutin terhadap temperature

air pendingin dan tekanan air laut didalam fresh water cooler barada pada

batas nomal yakni untuk temperature air pendingin maksimal 40 °C dan

tekanan maksimal 5 bar.

Pembersihan Fresh Water Cooler

Apabila tekanan air laut meningkat dan juga temperature air pendingin naik

hingga melebihi batas alarm, berarti fresh water cooler sudah kotor dan perlu untuk

dibersihkan. Dalam melaksanakan proses pembersihan harus mengikut prosedur-

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

51

Page 52: Laporan Kp Anjas

prosedur yang telah ditetapkan. Langkah-langkah pembersihan fresh water cooler

pada Water Cooling System adalah Sebagai berikut:

1. Apabila fresh water cooler A ( posisi on ) sudah kotor, paralelkan dengan

fresh water cooler B (posisi standby). Langkah ini bertujuan agar Water

Cooling System tidak sempat berhenti

2. Jika fresh water cooler B sudah on (beroperasi dengan baik) tutup katup-

katup air laut dari katup-katup air pendingin ke fresh water cooler A.

3. Lakukan langkah pengeringan air pada fresh water cooler

4. Siapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan meliputi:

Gun Spray

Selang air dan selang udara

Conco Verona ukuran1"

Kunci ring pas ukuran 24" untuk membuka baut-baut main hole

Lampu DC 24 volt

5. Buka kedua sisi main hole

6. Bersihkan permukaan bagian dalam main hole

7. Masukkan Conco Verona kepipa-pipa heat exchanger

8. Tembak dengan menggunakan tekanan udara dan air melalui gun spray.

9. Lakukan langkah no.7 dan no.8 sekali lagi agar pipa pendingin benar-

benar bersih.

10. Kemudian masukkan air bertekanan kedalam pipa-pipa pendingin.

11. Pasang kembali main hole ke kedudukan semula dan kencangkan baut-

bautnya.

12. Heat exchanger sudah siap untuk posisi standby. Membuka dan

mengencangkan kembali baut main hole harus mengikuti prosedur yang

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

52

Page 53: Laporan Kp Anjas

telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar pemasangan main hole benar-benar

rata sehingga tidak terjadi kebocoran air laut dari dalam heat exchanger.

Pada waktu mengoperasikan fresh water cooler (dari posisi standby keposisi

on), udara yang berada didalam fresh water cooler harus dikeluarkan baik dari dalam

saluran air laut dan saluran air pendingin. Hal ini bertujuan agar air dapat terisi

dengan sempurna. Disamping itu juga perpindahan panas menjadi lebih baik.

Cara mengeluarkan udara yaitu dengan membuka katup pembuangan udara

yang dihubungkan ke sistem evacuation yang terdapat pada kondensor. Dimana

system ini akan menyedot udara dari dalam fresh water cooler. Dan jangan sekali-kali

mengoperasikan fresh water cooler jika udara yang berada didalam fresh water cooler

belum dikeluarkan karena akan mengakibatkan tekanan menjadi naik.

Gambar 5.11 Conco Verona Gambar 5.12 Pembersihan Pipa-Pipa

Perbaikan Kerusakan pada Komponen -Komponen Water Cooling System

Di samping permasalahan pada fresh water cooler, komponen -komponen water

cooling system juga dapat mempengaruhi efisiensi kerja fresh water cooler. Misalnya

gangguan pada sea water pump, cooling water pump, saringan dan katup-katup.

Masalah pada pompa yaitu timbulnya getaran pada pompa dan naiknya temperatur

pompa. Hal ini dapat diatasi dengan menyetel kopling penghubung antara motor

penggerak dengan pompa dan juga memeriksa sistem pendinginan pada pompa.

Sedangkan saringan yang tersumbat dapat dibersihkan dengan cara membuka

saringan dari dudukanya dan apabila saringannya sudah rusak maka perlu dilakukan

pergantian.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

53

Page 54: Laporan Kp Anjas

Mengurangi Sampah yang Masuk Ke Water Intake

Banyaknya sampah-sampah dan kotoran yang masuk ke dalam pipa-pipa fresh

water cooler menyebabkan pipa-pipa menjadi cepat kotor. Hal ini disebakan oleh air

laut yang digunakan semakin lama semakin kotor. Sampah-sampah tersebut berasal

dari kapal-kapal yang banyak berlabuh disekitar water intake. Namun masalah

sampah tersebut adalah diluar wewenang dari pihak PT. ndonesia Power UPB Priok.

Cara untuk mengurangi sampah-sampah yang masuk kedalam water intake yaitu

dengan cara membuat pipa-pipa penyemprot disekitar saluran masuk air laut ke water

intake, sehingga sampah-sampah yang terapung terdorong keluar.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

54

Page 55: Laporan Kp Anjas

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah mengadakan perawatan fresh water cooler pada Water Cooling System

PLTU Priok, penyusun membuat beberapa kesimpulan yaitu :

1. Perawatan pada fresh water cooler sangat perlu dilakukan yaitu dengan cara

pembersihan pada pipa-pipa pendingin fresh water cooler, karena apabila hal

ini diabaikan maka akan menyebabkan pipa pendingin tersebut tersumbat yang

mengakibatkan efisiensi pertukaran panas menjadi berkurang.

2. Penyebab utama dari factor pengotoran pada fresh water cooler adalah kotoran

dan sampah-sampah yang ikut terbawa oleh air laut, sehingga akan

menimbulkan endapan-endapan pada pipa-pipa pendingin.

3. Bagian yang paling berpengaruh akibat kerusakan pada fresh water cooler

adalah turbin uap dan generator yang digerakkan oleh turbin uap, karena

hampir 100 % air pendingin dialirkan ke oil cooler main oil tank yang berguna

untuk mendinginkan oli pelumasan pada turbin. Apabila temperature pada oil

coolers main oil tank dan cooling air generator sampai melewati batas alarm,

maka akan mengakibatkan turbin uap dan generator berhenti ( trip ). Hal ini

tentu saja akan mengurangi daya yang dihasilkan oleh generator.

6.2 Saran

Penyusun membuat beberapa saran agar efisiensi kerja fresh water cooler

dapat dipertahankan, yaitu:

1. Jadwal pemeriksaan terhadap tekanan dan temperature air pendingin atau air

laut didalam fresh water cooler harus dilakukan secara rutin karena cepat atau

lambatnya pengotoran didalam pipa-pipa fresh water cooler tergantung kondisi

dari air laut.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

55

Page 56: Laporan Kp Anjas

2. Disamping perawatan yang dilakukan terhadap fresh water cooler, factor-

faktor yang mendukung kinerja fresh water cooler juga perlu diperhatikan,

seperti suply air pendingin dan air laut, pompa, saringan, dan katup-katup pada

Water Cooling System. Karena apabila salah satu komponen ini bermasalah

maka akan berpengaruh juga terhadap kinerja fresh water cooler

3. Pihak PT.Indonesia Power UPB Priok disarankan untuk bersosialisasi dengan

pihak terkait tentang penanganan sampah yang dibuang ke air laut, sehingga

dapat mengurangi pencemaran air laut.

Laporan Kerja Praktek Sistem Operasi Dan Pemeliharaan Fresh Water Cooler PLTU Priok

56