laporan konjal penetrasi aspal.doc

27
LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN UJI PENETRASI ASPAL Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Jalan Raya di Laboraturium Bahan Bangunan Mata Kuliah: Konstruksi Jalan Raya Dosen Pengampu: Faqih Ma’arif, M.Eng, Spd.T Disusun Oleh: Aditya Eka Wikanto (12505244004) JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Upload: aditya-eka-wikanto

Post on 31-Dec-2015

436 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALANUJI PENETRASI ASPAL

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Jalan Raya di Laboraturium Bahan Bangunan

Mata Kuliah:Konstruksi Jalan Raya

Dosen Pengampu:Faqih Ma’arif, M.Eng, Spd.T

Disusun Oleh:Aditya Eka Wikanto

(12505244004)

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2013

Page 2: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum

Konstruksi Jalan ini.

Di dalam Praktikum Konstruksi Jalan maksud dan tujuan untuk mahasiswa

ialah memberikan gambaran tentang keguanaan dan manfaat di dalam suatu

pekerjaan di lapangan. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan

terimakasih kepada beberapa pihak yang telah tulus dan memberikan bantuannya

kepada kami yang sangat berharga bagi kami yaitu:

1. Bapak Faqih Ma’arif, M.Eng, selaku Dosen Pengampu yang selalu

membimbing kami.

2. Bapak Sudarman selaku teknisi di ruang praktikum yang selalu membantu

dalam penyiapan alat dan bahan pengujian.

3. Teman – teman satu kelompok yang memberikan bantuannya dan

masukannya dalam pembuatan laporan ini.

4. Dan semua pihak yang telah mendukung dan memberi bantuan dalam proses

Praktikum Konstruksi Jalan tersebut sehingga dapat berjalan dengan lancar.

Kami sadar dalam pembuatan laporan Praktikum Konstruksi Jalan ini tentunya

masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran

dan kritik yang bersifat memberi dorongan dan membangun sangat kami harapkan.

Akhirnya semoga laporan ini bermanfaat bagi kami mahasiswa khusunya , bagi

jurusan Teknik Sipil dan semua pihak pada umumnya.

Yogyakarta, 12 Oktober 2013

Penyusun

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | ii

Page 3: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN.......................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

H. JENIS PENGUJIAN.........................................................................................1

I. KAJIAN TEORI...............................................................................................1

J. ALAT DAN BAHAN.......................................................................................3

K. LANGKAH KERJA.........................................................................................7

L. PENYAJIAN DATA........................................................................................8

M. PEMBAHASAN.............................................................................................10

N. KENDALA PRAKTIKUM...........................................................................11

H. KESIMPULAN...............................................................................................11

I. SARAN...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

LAMPIRAN................................................................................................................14

LEMBAR KONSULTASI..........................................................................................17

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | iii

Page 4: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

A. JENIS PENGUJIAN

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian penetrasi aspal keras.

B. KAJIAN TEORI

Pada 1888, HC Bowen dari Barber Asphalt Paving menemukan cikal bakal Perusahaan untuk uji penetrasi, Bowen Penetrasi Mesin (Halstead dan Welborn, 1974). Ini prinsip dasar, dan prinsip dasar dari uji penetrasi, adalah untuk menentukan kedalaman mana suatu benda uji aspal dipotong jarum jahit menembus sampel aspal di bawah kondisi tertentu beban, waktu dan suhu. Ini adalah metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur konsistensi dari bahan mengandung bitumen pada suhu tertentu. Cara klasifikasi berdasarkan ukuran kualitas. ukuran perlawanan yang ditawarkan oleh fluida terhadap deformasi kontinu bila mengalami tegangan geser. ( sumber: wikipedia,2013)

Aspal merupakan bahan pengikat agregat yang mutu dan jumlahnya sangat menentukan keberhasilan suatu campuran beraspal yang merupakan bahan jalan. Salah satu jenis pengujian dalam menentukan persyaratan mutu aspal adalah penetrasi aspal yang merupakan sifat rheologi aspal yaitu kekerasan aspal (RSNI 06-2456-1991).

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek (solid atau semi solid) dengan memasukkan jarum penetrasi ukuran tertentu,beban dan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu. (Buku panduan praktikum bahan lapis keras, Laboratorium Teknik Transportasi Universitas Gajah Mada).

Hasil pengujian ini selanjutnya dapat digunakan dalam hal pengendalian mutu aspal atau tar untuk keperluan pembangunan, peningkatan atau pemeliharaan jalan. Pengujian penetrasi ini sangat dipengaruhi oleh faktor berat beban total, ukuran sudut dan kehalusan permukaan jarum, temperatur dan waktu. Oleh karena itu perlu disusun dengan rinci ukuran, persyaratan dan batasan peralatan, waktu dan beban yang digunakan dalam penentuan penetrasi aspal (RSNI 06-2456-1991).         Aspal keras/panas ( Aspalt cement, AC ), adalah aspal yang digunakan dalam keadaan cair dan panas. Aspal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan ( termperatur ruang). Di Indonesia, aspal semen biasanya dibedakan berdasarkan nilai penetrasinya yaitu:            1. AC pen 40/50, yaitu AC dengan penetrasi antara 40-50.            2. AC pen 60/70, yaitu Ac dengan penetrasi antara 60-70.            3. AC pen 85/100, yaitu aspal dengan penertrasi antara 85-100.

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 1

Page 5: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

            4. AC pen 120/150, yaitu AC dengan penetrasi antara 120-150.            5. AC pen 200/300, yaitu AC dengan penetrasi antara 200-300.

 Aspal semen dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas atau lalu lintas dengan volume tinggi, sedangkan aspal semen dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin atau lalu lintas volume rendah. Di Indonesia umumnya dipergunakan aspal semen dengan penetrasi 60/70 dan 85-100 (Sukirman S,1999)

Penetrasi merupakan suatu pengujian yang sangat penting.itu dikarenakan penetrasi dapat menunjukan mutu suatu aspal. Penetrasi adalah masuknya jarum penetrasi kedalam permukaan aspal dalam waktu 5 detik dengan beban 100 gram pada suhu 25˚C (SNI 06 – 2456 – 1991). Pengujian ini ditujukan untuk menentukan kekerasan dan kelembekan suatu aspal. Semakin besar angka penetrasi makin lembek aspal tersebut dan sebaliknya semakin kecil angka penetrasi maka aspal tersebut semakin keras.

Menurut ASTM D-8-31, aspal adalah bahan berwarna hitam/coklat tua, bersifat perekat, terutama terdiri dari bitumen yang didapat dari alam atau dari proses pembuatan minyak bumi. Sedangkan bitumen adalah bahan berwarna hitam, dapat bersifat padat/keras ( asphaltine ) dapat juga bersifat lembek (malthine ). Klasifikasi aspal sendiri dapat dilihat pada RSNI S-01-2003. Pemeriksaan sifat kepekaan aspal terhadap perubahan temperatur perlu dilakukan sehingga diperoleh informasi rentang temperatur yang baik untuk pelaksanaan pekerjaan. Kepekaan terhadap temperatur akan menjadi dasar perbedaan umur aspal untuk menjadi retak atau mengeras.(tebeceria09, 2013)

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 2

Page 6: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktek ini antara lain sebagai

berikut:

1. Alat

a. Alat Penetrasi bitumen

Yang dipakai alat penetrasi pada praktikum ini adalah Electric Laboratory Penetration Test.Fungsinya untuk mengukur penetrasi aspal

Gambar 1. Penetration test

b. Jarum Penetrasi

Gambar 2. Jarum Penetrasi

Harus terbuat dari stainless steel dan dari bahan yang kuat, Grade

440-C atau yang setara, HRC 54 sampai 60. Ukuran dan bentuk

jarum seperti tertera pada Gambar 1 Lampiran A;

Jarum standar memiliki panjang sekitar 50 mm sedangkan jarum

panjang memiliki panjang sekitar 60 mm (2,4 in);

Diameter jarum antara 1,00 mm sampai dengan 1,02 mm;

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 3

Page 7: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

Ujung jarum berupa kerucut terpancung dengan sudut antara 8,7˚

dan 9,7o;

Ujung jarum harus terletak satu garis dengan sumbu badan jarum;

Perbedaan total antara ujung jarum dengan permukaan yang lurus

tidak boleh melebihi 0,2 mm;

Diameter ujung kerucut terpancung 0,14 mm sampai 0,16 mm dan

terpusat terhadap sumbu jarum;

Ujung jarum harus runcing, tajam dan halus;

Panjang bagian jarum standar yang tampak harus antara 40 sampai

45 mm sedangkan untuk jarum panjang antara 50 mm - 55 mm

(1,97 – 2,17 in);

Berat jarum harus 2,50 gram ± 0,05 gram;

Jarum penetrasi yang akan digunakan untuk pengujian mutu aspal

harus memenuhi kriteria tersebut di atas disertai dengan hasil

pengujian dari pihak yang berwenang.

a. Cawan

Cawan digunakan untuk menaruh tempat benda uji

Gambar 2. Cawan Benda Uji

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 4

Page 8: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

b. Termometer

Termometer digunakan untuk mengukur suhu pada saat aspal

dipanaskan. Termometer mempunyai bermacam jenis dalam

pengukuran suhunya. Termometer suhu rendah dan suhu tinggi.

Gambar 3. Termometer

c. Baskom

Baskom digunakan sebagai pengganti bak perendam/waterbath untuk

merendam benda uji dalam es.

Gambar 4. Baskom berisi es

d. Palu

Sebagai alat bantu untuk menghancurkan es yang akan digunakan

untuk merendam benda uji.

Gambar 5. Palu

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 5

Page 9: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

e. Stopwatch

Digunakan untuk menghitung waktu.

Gambar 7. Stopwatch

2. Bahan

a. Aspal

Aspal merupakan bahan yang akan diuji. Aspal digunakan sebagai

bahan pengikat agregat dalam perkerasan jalan.

Gambar 12. Aspal

b. Es BatuLAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 6

Page 10: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

Digunakan untuk merendam aspal agar mencapai suhu rendah

Gambar 13. Es Batu

D. LANGKAH KERJA

Langkah kerja yang harus dilakukan dalam praktikum pengujian aspal ini

adalah:

1. Berdoa dahulu sebelum di mulainya kegiatan.

2. Alat dan bahan di persiapkan.

3. Benda uji di panaskan lalu aduk secara perlahan – lahan. Pemanasan benda uji tidak lebih dari 60ºC diatas titik lembek dan kurang dari 30 menit.

4. Setelah cair, benda uji di tuang ke dalam cawan dan di diamkan hingga dingin pada suhu ruangan selama 1 – 1,5 jam.

5. Benda uji di rendam ke dalam baskom yang telah berisi air dan pecahan es batu hingga tenggelam selama 1 – 1,5 jam.

6. Benda uji di angkat dari baskom berisi air es, lalu di ukur suhu benda uji hingga mencapai suhu 25º C.

7. Benda uji yang telah di ukur di letakkan pada alat penetrasi

8. Jarum diperiksa agar terpasang dengan baik dan di bersihkan dengan cairan bensin. Kemudian di keringkan jarum dengan lap kering

9. Jarum di turunkan perlahan – lahan menyentuh permukaan benda uji kemudian di atur angka 0 pada arloji penetrometer sehingga jarum penunjuk berimpit.

10. Penahan jarum ditekan selama 5 detik dan di lepaskan bersamaan dengan berjalannya stopwatch

11. Arloji penetrometer di putar dan di baca angka penetrasi yang berimpit dengan jarum penunjuk. Di bulatkan hingga 0,1 mm terdekat

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 7

Page 11: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

12. Jarum di lepaskan dari pemegang jarum untuk titik pembacaan berikutnya sejauh 1 cm dari titik pembacaan awal dan tepi sisi dinding cawan,

13. Di bersihkan jarum dengan lap kering. kemudian di ukur suhu kembali pada benda uji tersebut sebagai suhu berbeda dan titik berbeda dari titik awal.

14. Pekerjaan 1 – 10 di lakukan, hingga tidak kurang 5 bagian untuk benda uji yang sama. Setiap 1 bagian dengan suhu yang sama ada 2 pembacaan titik yang berbeda – beda . dan bagian selanjutnya berbeda suhu benda uji dengan pembacaan awal.

15. Tempat dan alat praktek di bersihkan setelah selesai pengujian.

16. Membuat laporan sementara dan hasilnya dilaporkan kepada dosen atau

teknisi.

E. PENYAJIAN DATA

1. Penyajian Data 1

Pada pelaksanaan praktik penetrasi aspal didapat data sebagai berikut:

Tabel 1. Waktu dan tempat praktikum

Waktu

Hari/ Tanggal Kamis, 19 September 2013

Jam 11.00 s/d 12.40

Cuaca Cerah

Tempat

Pengujian Penetrasi Aspal dilakukan di Laboratorium Konstruksi Jalan

jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Tabel 2. Data hasil pengujian Penetrasi 5 titik

Titik Suhu (C) Penetrasi (mm)

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 8

Page 12: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

1 22 162 26 193 26,5 264 27,5 355 28 47

Gambar 14. Sket hasil penetrasi pertama

2. Penyajian Data 2

Berikut ini adalah hasil praktikum penetrasi aspal kedua (recycle)

Tabel 3. Waktu dan tempat praktikum

Waktu

Hari/ TanggalKamis, 19 September 2013 &

Kamis, 3 Oktober 2013

Jam 11.00 s/d 12.40

Cuaca Cerah

Tempat

Pengujian Penetrasi Aspal dilakukan di Laboratorium Konstruksi Jalan

jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Tabel 4. Data hasil pengujian Penetrasi recycle

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 9

Page 13: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

Titik Suhu (C) Penetrasi (mm)1 22 522 25 46,53 26,6 384 27 555 27,4 40

Gambar 14. Sket hasil penetrasi recycle

F. PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan praktikum pengujian pembakaran aspal yang telah dilakukan, benda uji yang berisi aspal telah didinginkan pada suhu ruangan yang seharusnya ruangan dalam keadaan dingin. Waktu pelaksanaan pratikum ini cuaca di Laboratorium panas sehingga memungkinkan benda uji bersuhu dingin sehingga benda uji langsung direndam di dalam baskom yang telah diisi es selama 60 sd 90 menit. Pembacaan jarum pada penetrometer dilakukan mengacu pada ketentuan bahwa hasil – hasil pembacaan tidak melampui ketentuan / toleransi :

Tabel 2. Toleransi / Ketentuan Hasil Pembacaan Arloji penetrometer (RSNI 06-2456-1991 )

Dilihat dari tabel angka toleransi antar titik penetrasi menurut SKSNI

1991, hasil pengujian yang dilakukan masuk ke dalam kategori penetrasi 50 -

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 10

Hasil penetrasi

0 - 49

50 – 149

150 – 249

250

Toleransi 2 4 6 8

Page 14: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

149. Di dalam tabel disebutkan bahwa kategori 50 – 149 memiliki maksimum

perbedaan nilai penetrasi antara yang tertinggi dengan yang terendah yaitu

bernilai 4. Dan Hasil pengujian ternyata melenceng jauh dari standar toleransi

yang diijinkan.

Gambar 11. Hubungan suhu dengan penetrasi percobaan 1

Gambar 12. Hubungan suhu dengan penetrasi percobaan 2 (recycle)

G. KENDALA PRAKTIKUM

Kendala dalam pelaksanaan Praktikum Pengujian Penetrasi Aspal adalah

sebagai berikut:

1. Keterbatasan alat, penetrometer yang ada hanya 1 dan jarum penunjuk

angka pada alat tersebut sudah rusak.

2. Jumlah mahasiswa yang mengikuti praktikum terlalu banyak sehingga

banyak mahasisiwa yang hanya melihat saja.

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 11

Page 15: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

3. Laboratorium kurang menunjang, didalam proses pengujian penetrasi

aspal ada beberapa tahapan yang diabaikan misalnya saja aspal yang

seharusnya direndam terlebih dahulu sebelum diuji tidak dilakukan

perendaman tentunya hal ini mempengaruhi hasil pengujian.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan dari percobaan yang telah kelompok kami lakukan,

kami menyimpulkan bahwa penentuan penetrasi adalah suatu cara untuk

mengetahui konsistensi aspal. Konsistensi aspal merupakan derajat

kekentalan aspal yang sangat dipengaruhi oleh suhu.dan pada percobaan

pertama kami mendapatkan hasil penurunan yang relatif stabil yaitu setiap

percobaan mempunyai selisih sebesar 3 mm. Sedangkan pada percobaan

kedua dan ketiga mendpatkan hasil yang tidak sama dengan percobaaan

pertama mungkin ada bebrapa faktor yang mempengaruhi yaitu suhu dan

waktu.

I. SARAN

Alangkah baiknya jika semua peralatan yang digunakan sesuai

dengan standar yang sudah ditetapkan dan lakukanlah pengujian sesuai

dengan prosedur yang ada termasuk mencatat waktu mulai dan selesai saat

pengukuran suhu. Pengujian juga harus dilakukan secara teliti sehingga

didapatkan hasil yang akurat.

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 12

Page 16: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

DAFTAR PUSTAKA

_______. 2013 . Uji penetrasi aspal bitumen. http://tebeceria09.blogspot.com/2013/10/uji-penetrasi-aspalbitumen.html. diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 18.45

Apriyantoko, 2011

Google online book. 2013. Geometrik jalan antar kota. http://onlinebook.google.com/Silvia Sukirman . diakses pada tanggal 2 Desember 2013 pada pukul 19.00 WIB

Laboratorium teknik sipil UGM. 2003. Buku Panduan Praktikum Bahan Lapis Keras. Yogyakarta: UGM

Wikipedia. 2013. Aspal. http://wikipedia.org/wiki/aspal. diakses pada tanggal 2 Desember 2013, pada pukul 16.00 WIB

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 13

Page 17: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

LAMPIRAN

Gambar 1.1

Pengukuran suhu aspal dengan termometer (sumber: Apriyantoko, 2011)

Gambar 1.2

Meletakan benda uji pada alat penetrasi(sumber: Apriyantoko, 2011)

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 14

Page 18: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

Gambar 1.3

Proses penetrasi pada aspal(sumber: Apriyantoko, 2011)

Gambar 1.4

Cara memindahkan jarum untuk pembacaan(sumber: Apriyantoko, 2011)

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 15

Page 19: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

Gambar 1.5

Pengukuran suhu aspal setelah setiap penetrasi 5 titik(sumber: Apriyantoko, 2011)

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 16

Page 20: Laporan konjal Penetrasi Aspal.doc

LEMBAR KONSULTASILapORAN PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

Aditya Eka Wikanto 12505244004

NO EVALUASI TANGGAL TTD

Dosen Pengampu Mahasiswa

Faqih Ma’arif, S.Pd.T., M.Eng. Aditya Eka Wikanto

LAPORAN PRAKTIKUM KONSTRUKSI JALAN

U J I P E N E T R A S I A S P A L | 17