laporan kinerja tahun anggaran 2018 · laporan kinerja tahun anggaran 2018 kantor kesatuan bangsa...
TRANSCRIPT
-
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Jl. Tulip No. 2 Way Mengaku, Liwa 34811 Telepon: (0728) 21164, Faks.: (0728) 21164
LAPORAN KINERJA
TAHUN ANGGARAN 2018
KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN LAMPUNG BARAT
TAHUN 2019
-
i
K A T A P E N G A N T A R
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan
serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam kerangka good governance
tersebut dan sejalan dengan cita-cita reformasi bangsa, dituntut suatu
pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Salah satu
indikator yang merupakan cerminan suatu pemerintahan yang bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme adalah bagaimana pemerintah tersebut
melaksanakan pengelolaan keuangan daerah secara bertanggung jawab dan
transparan.
Laporan Kinerja merupakan alat mendorong terwujudnya good governance
dan sebagai media pertanggungjawaban kepada yang berwenang,
sebagaimana yang diamanatkan Peraturan Menteri Pan dan RB Nomor 53
Tahun 2014. Dalam rangka itu pula maka Laporan Kinerja Kantor Kesatuan
Bangsa Dan Politik Kabupaten Lampung Barat ini disusun, yang dalam
penyusunannya telah diupayakan semaksimal mungkin agar sesuai dengan
kriteria yang diharapkan. Selama Tahun 2018 Kantor Kesatuan Bangsa Dan
Politik Kabupaten Lampung Barat melaksanakan 7 (tujuh) program dan 43
(empat puluh tiga) kegiatan dengan dukungan dana seluruhnya (Belanja
Langsung dan Belanja Tidak langsung) sebesar Rp. 2.630.908.656,-,
dimana realisasi sebesar Rp. 2.561.243.114,- atau 97,35 %.
Laporan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung
Barat Tahun Anggaran 2018 ini diharapkan mampu memenuhi kewajiban
Akuntabilitas Kinerja Dinas/Kantor. Selain itu juga Laporan Kinerja ini
dapat digunakan sebagai bahan untuk mendapatkan masukan dalam
rangka Peningkatan Efektifitas Dan Optimalisasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik khususnya, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat umumnya untuk
mewujudkan Visi dan Misi.
Akhirnya, semoga penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa
dan Politik Kabupaten Lampung Barat Tahun Anggaran 2018 ini dapat
bermanfaat.
Liwa, Januari 2018
KEPALA KANTOR KESBANG DAN POLITIK KABUPATEN LAMPUNG BARAT, R A S W A N, SH., MM. PEMBINA TK. I NIP. 19630725 198603 1 018
-
ii
D A F T A R I S I KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung Barat .............
1.2 Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa
dan Politik ...................................................................
1.3 Potensi Sumber Daya Manusia ....................................
1.4 Sarana dan Prasarana .................................................
1.5 Maksud dan Tujuan ....................................................
1.6 Sistematika Penyajian ..................................................
1
1
2
3
4
7
7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ...................................................
2.1 Rencana Strategis Organisasi Tahun 2017-2022 ..........
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2018 ......................................
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ....................................
9
9
10
11
BAB
III
AKUNTABILITAS KINERJA .................................................
3.1 Capaian Kinerja Organisasi .........................................
3.2 Realisasi Anggaran ......................................................
18
18
41
BAB
IV
PENUTUP ...........................................................................
4.1 Kesimpulan .................................................................
4.2 Saran ..........................................................................
44
44
45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Tabel Renstra 2017 – 2022
3. Tabel Indikator Kinerja Utama (IKU) 2017 – 2022
4. Tabel Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018
5. Tabel Perjanjian Kinerja Tahun 2018
6. Tabel Pengukuran Kinerja Tahun 2018
7. IKI, PK dan LAKIP Esselon 3 dan Esselon 4
-
Page 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Lampung Barat
Sesuai dengan Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 23 Tahun 2014
tanggal 23 April 2014 tentang Tugas, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lampung Barat, maka Kantor
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung Barat mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
dibidang pelayanan kesatuan bangsa dan politik.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik dan
hubungan antar lembaga ;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang kesatuan bangsa, politik dan hubungan antar lembaga;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesatuan bangsa,
politik dan hubungan antar lembaga;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang
kesatuan bangsa, politik dan hubungan antar lembaga; dan
e. Pelayanan administratif di kantor kesatuan bangsa dan politik.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud diatas, Kepala
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai rincian tugas :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di
lingkungan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang menjadi tugas
dan kewenangannya;
b. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,
pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang
berhubungan dengan bidang kesatuan bangsa dan politik;
-
Page 2
c. Merumuskan kebijakan teknis dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesatuan bangsa
dan politik;
d. Melaksanakan koordinasi dengan instansi vertikal, Dinas-Dinas
dan Satuan Kerja lainnya sehubungan dengan mensosialisasikan
kesatuan bangsa, politik dan hubungan antar lembaga;
e. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan tugas
serta membuat laporan sebagai bahan pertanggungjawaban dan
atau masukan kepada pimpinan;
f. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan yang
berhubungan dengan Kesatuan Bangsa, Politik dan Hubungan
Antar Lembaga;
g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada
pimpinan;
h. Menilai Prestasi Kerja PNS di lingkup Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku kerja
yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan dalam
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil; dan
i. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh pimpinan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas berdasarkan standar norma
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Berdasarkan Bab IX Bagian Kesatu Pasal 116 Peraturan Bupati
Lampung Barat Nomor 23 Tahun 2014 tanggal 23 April 2014 tentang
Tugas, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Lampung Barat, struktur organisasi Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik terdiri dari :
1. Kepala Kantor
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Kesatuan Bangsa
-
Page 3
4. Seksi Politik
5. Seksi Hubungan Antar Lembaga, dan
6. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahlian dan keterampilan.
1.3 Potensi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam
organisasi, sebab manusialah yang menggerakkan seluruh sumber
daya yang ada dalam suatu organisasi. Ketersediaan sumber daya
manusia pada Kantor Kesbang dan Politik saat ini berdasarkan status,
pangkat/golongan, tingkat pendidikan, kedudukan dalam jabatan,
pendidikan dan pelatihan baik struktural, fungsional dan teknis dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Jumlah pegawai berdasarkan Status
Pegawai pada Kantor Kesbang dan Politik Kabupaten Lampung
Barat seluruhnya berjumah 13 (tiga belas) orang yang berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 5 (lima) orang Pegawai
Honor/Tidak Tetap (PTT/ Honor) dan secara keseluruhan jumlah
pegawai sebanyak 18 (delapan belas) orang.
b. Jumlah pegawai berdasarkan Pangkat/Golongan.
No. PANGKAT GOLONGAN JUMLAH
1 2 3 4
1. Pembina Tingkat I IV/b 1 orang
2. Penata Tingkat I III/d 3 orang
3. Penata III/c 3 orang
4. Penata Muda Tingkat I III/b 1 orang
5. Pengatur II/c 4 orang
6. Pengatur Muda Tk. I II/b 0 orang
7. Juru Tk. I I/c 1 orang
TOTAL 13 orang
-
Page 4
c. Jumlah pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH 1 2 3
1. Pasca Sarjana (S2) 2 orang
2. Sarjana (S1) 6 orang
3. Diploma III - orang
4. SMA/SMK/Sederajat 4 orang
5. SMP Sederajat 1 orang
TOTAL 13 orang
d. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan
No. JENIS JABATAN JUMLAH 1 2 3
1. Jabatan Struktural 5 orang
2. Jabatan Fungsional Angka Kredit -
3. Jabatan Fungsional Umum 8 orang
4. Non Jabatan -
TOTAL
13 orang
1.4 Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung kegiatan pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Lampung Barat perlu adanya sarana dan prasarana antara
lain berupa kendaraan bermotor seperti mobil sebanyak 1 (satu) unit
dan motor sebanyak 3 (tiga) unit. Selain itu juga terdapat sarana yang
lainnya seperti komputer, notebook, mesin tik, meja, kursi, lemari dan
lain sebagainya. Lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut :
No Nama Barang Ukuran/
CC
Tahun Pembuatan/Pembelian
Jumlah Ket
1 2 3 4 5 6
1 Mobil Toyota Kijang Kapsul 1781 2003 1 unit Baik
2 Motor TS 125 125 2003 1 unit Baik
3 Motor Honda MCB Win 97 2004 1 unit Baik
4 Motor Suzuki A 100 1994 1 unit Baik
5 Genset 5000 w 5000 watt
2005 1 unit Baik
-
Page 5
6 Meja Biro 1 Biro 2008 4 bh Baik
7 Meja ½ Biro ½ Biro 1992 1 bh Baik
8 Meja Biasa ½ Biro 1992 2 bh Baik
9 Meja Biasa ½ Biro 1992 1 bh Baik
10 Meja ½ Biro ½ Biro 1992 7 bh Baik
11 Meja ½ Biro ½ Biro 1999 2 bh Baik
12 Meja ½ Biro ½ Biro 1999 5 bh Baik
13 Meja ½ Biro ½ Biro 1999 1 bh Baik
14 Meja ½ Biro ½ Biro 1999 1 bh Baik
15 Meja ½ Biro ½ Biro 1999 1 bh Baik
16 Meja ½ Biro ½ Biro 2003 1 bh Baik
17 Meja ½ Biro ½ Biro 2006 1 bh Baik
18 Meja Kerja ½ Biro ½ Biro 2008 2 bh Baik
19 Kursi Biro 1 Biro 1992 1 bh Baik
20 Kursi Biro 1 Biro 1992 1 bh Baik
21 Kursi Biro Biro 1992 1 bh Baik
22 Kursi Putar 1 Biro 1 Biro 2008 3 bh Baik
23 Kursi Putar ½ Biro 1992 1 bh Baik 24 Kursi Putar Besar 1992 1 bh Baik
25 Kursi Putar 1992 2 bh Baik
26 Kursi Putar 1992 1 bh Baik
27 Kursi Putar ½ Biro 2008 5 bh Baik
28 Kursi Lipat Standart 2001 3 bh Baik
29 Kursi Lipat Standart 2005 2 bh Baik
30 Kursi Lipat Standart 2005 2 bh Baik
31 Kursi Rapat Standart 2008 10 bh Baik
32 Kursi Tamu 2007 1 set Baik
33 Sofa/Sice 2008 1 set Baik
34 Papan Kegiatan 1992 1 bh Baik
35 Papan Data 1999 1 bh Baik
36 Komputer 2007 2 bh Baik
37 Komputer Notebook 2008 1 bh Baik
38 Filling Kabinet Kantor 2007 2 bh Baik
39 Filling Kabinet 2008 6 bh Baik
40 Cermin 1992 1 bh Baik
41 Lemari Besi 2008 6 bh Baik Baik 42 Mesin Tik 1999 1 bh Baik
43 Mesin Tik 2008 1 bh Baik
44 Brankas 2008 1 bh Baik
45 Meja Komputer 2001 1 bh Baik
46 Dispenser 2001 1 bh Baik
-
Page 6
47 Hordeng 2004 2 bh Baik
48 Hordeng 2004 2 bh Baik
49 Hordeng 2004 4 bh Baik
50 Hordeng 2004 2 bh Baik
51 Hordeng 2004 6 bh Baik
52 Hordeng 2004 2 bh Baik
53 Teralis 2004 6 Baik
54 Teralis 2004 3 Baik
55 Teralis 2004 6 Baik
56 Teralis 2004 3 Baik
57 Teralis 2004 9 Baik
58 Teralis 2004 4 Baik
59 Gambar Bupati/Wakil 2004 1 bh Baik
60 Foto Presiden/Wakil 2005 1 bh Baik
61 Foto Gubernur/Wakil 2005 1 bh Baik
62 Pesawat Fax 2004 1 bh Baik
63 Mesin Faximile 2008 1 bh Baik
64 Meja Rapat 2008 1 bh Baik
65 Lemari Buku 2008 1 bh Baik
66 White Board 2008 1 bh Baik
67 Papan Data Linmas 2008 1 bh Baik
68 Papan Data Ormas & LSM 2008 1 bh Baik
69 Komputer SIPKD Core i-3 2010 1 unit Baik
70 Printer SIPKD Laser Jet
2010 1 unit Baik
71 Komputer PC Dual core
2012 2 unit Baik
72 Komputer Notebook Core i-3 2012 1 unit Baik
73 White Board 2012 1 unit Baik
74 Pesawat Telepon 2001 1 bh Baik
75 Handycam 2007 1 bh Baik
76 Wearless 2007 1 bh Baik
77 Standart (Tripod Corong) 2008 1 bh Baik
78 Kamera Digital 16 MP 2012 1 unit Baik
79 Komputer PC Dual core
2013 1 unit Baik
80 Lemari Arsip Besi 2016 4 unit Baik
81 Kursi Lipat Besi 2016 25 unit Baik
82 Komputer PC Build Up Core i-3 2016 2 unit Baik
83 Cabinet 4 Laci 4 laci 2017 2 unit Baik
84 Mesin Tik 44 keys 2017 1 unit Baik
85 Meja 1 Biro 1 Biro 2017 2 unit Baik
86 Meja ½ Biro ½ Biro 2017 4 unit Baik
87 Kursi 1 Biro 1 Biro 2017 2 unit Baik
-
Page 7
88 Kursi ½ Biro ½ Biro 2017 4 unit Baik
89 Komputer PC Build Up Core i-3 2017 1 unit Baik
90 Komputer Notebook/Laptop Core 1-5 2017 1 unit Baik
90 Lemari Arsip Besi 2018 2 unit Baik
90 Komputer PC Build Up Core i-3 2018 2 unit Baik
90 Komputer Notebook/Laptop Core 1-5 2018 1 unit Baik
90 Printer Ink Jet/Ink Tank 4 warna 2018 4 unit Baik
90 Scanner Flatbed 2018 1 unit Baik
90 UPS 650 VA 2018 2 unit Baik
90 Mesin Faximile Telp/fax 2018 1 unit Baik
1.5 Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Lampung Barat Tahun 2018 disusun dengan maksud selain sebagai
bahan penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan
datang, juga sebagai penyempurnaan pelaksanaan program dan
kegiatan untuk tahun atau periode yang akan datang serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Sedangkan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik adalah dengan Laporan Kinerja ini diharapkan
dapat memperoleh suatu kesimpulan pencapaian kinerja atas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dapat dipergunakan sebagai
masukan dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten
Lampung Barat khususnya bidang Kesatuan Bangsa dan Politik pada
masa yang akan datang.
1.6 Sistematika Penyajian
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Lampung Barat
1.2 Struktur Organisasi Kantor kesatuan Bangsa dan Politik
1.3 Potensi Sumber Daya Manusia
-
Page 8
1.4 Sarana dan Prasarana
1.5 Maksud dan Tujuan
1.6 Sistematika Penyajian
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Organisasi Tahun 2017-2022
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2018
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
3.2 Realisasi Anggaran
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Lampung Barat
2. Tabel Renstra Tahun 2017 – 2022
3. Tabel Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017 – 2022
4. Tabel Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2018
5. Tabel Perjanjian Kinerja Tahun 2018
6. Tabel Pengukuran Kinerja Tahun 2018
7. IKI, PK dan LAKIP Esselon 3 dan Esselon 4
-
Page 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Organisasi Tahun 2017 - 2022
Adapun Visi pembangunan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 -
2022 adalah TERWUJUDNYA LAMPUNG BARAT HEBAT DAN
SEJAHTERA. Guna mendukung Visi tersebut, Kantor Kesatuan Bangsa
dan Politik Kabupaten Lampung Barat telah menetapkan Visi yaitu :
“TERWUJUDNYA PERSATUAN DAN KESATUAN MASYARAKAT YANG DINAMIS, KONDUSIF DAN DEMOKRATIS”. Adapun Misi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung
Barat dalam melaksanakan kegiatannya mengacu pada Misi 5 (lima)
Kabupaten Lampung Barat yaitu Mengembangkan perikehidupan
masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis, kesetaraan
gender dan partisipatif. Dari Misi tersebut dijabarkan menjadi Misi
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai berikut :
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan
dan kesatuan bangsa dalam rangka menciptakan integrasi nasional
yang berkesinambungan.
b. Menciptakan pola hubungan antar lembaga yang serasi, harmonis
dan seimbang.
c. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kemandirian aparatur
dan masyarakat dalam bidang politik.
Sesuai dengan Visi dan Misi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Lampung Barat yang telah dirumuskan di atas, maka
Tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang tertib.
2. Meningkatnya wawasan kebangsaan di kalangan masyarakat.
3. Meningkatnya kesadaran berpolitik dan berdemokrasi di kalangan
masyarakat.
-
Page 10
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai tersebut diatas, maka Sasaran
Strategis dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung
Barat adalah:
1. Meningkatnya deteksi dini terjadinya konflik sosial.
2. Meningkatnya penanganan penyelesaian kasus konflik SARA.
3. Meningkatnya jumlah kelompok masyarakat yang dibentuk secara
formal.
4. Menurunnya kasus konflik terkait politik.
Sesuai dengan Sasaran Strategis diatas, Indikator Kinerja Utama (IKU)
Tahun 2017 - 2022 dari Kantor Kesbang dan Politik Kabupaten
Lampung Barat adalah :
1. Persentase gejala konflik yang dapat diatasi.
2. Persentase cakupan wilayah rawan konflik.
3. Jumlah konflik SARA yang diselesaikan.
4. Jumlah kelompok masyarakat yang memenuhi syarat legalitas.
5. Persentase kasus terkait politik yang diselesaikan.
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2018
Rencana Kinerja Tahun 2018 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Lampung Barat dititikberatkan pada sasaran strategis
dengan indikator kinerja utama dan kinerja kegiatan disertai dengan
target-target pencapaian yang telah disesuaikan dengan kemampuan
sumber daya yang ada seperti anggaran, waktu maupun personil.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka rencana kinerja Tahun 2018
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung Barat
sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis yang Kesatu yaitu :
Meningkatnya deteksi dini terjadinya konflik sosial.
Indikator kinerja ke (1) : Persentase gejala konflik yang dapat
diatasi.
Targetnya : 100 %.
-
Page 11
Indikator kinerja ke (2) : Persentase cakupan wilayah rawan
konflik.
Targetnya : 7,35 %
2. Sasaran Strategis yang Kedua yaitu :
Meningkatnya penanganan penyelesaian kasus konflik SARA.
Indikator kinerja : Jumlah konflik SARA yang
diselesaikan.
Targetnya : 5 kasus.
3. Sasaran Strategis yang Ketiga yaitu :
Meningkatnya jumlah kelompok masyarakat yang dibentuk secara
formal.
Indikator kinerja : Jumlah kelompok masyarakat yang
memenuhi syarat legalitas.
Targetnya : 350 orkemas.
4. Sasaran Strategis yang Keempat yaitu :
Menurunnya kasus konflik terkait politik.
Indikator kinerja : Persentase kasus terkait politik yang
diselesaikan.
Targetnya : 100 %.
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Berikut akan diuraikan perjanjian kinerja Tahun 2018 sesuai dengan
indikator setiap sasaran, program serta kegiatan yang dilakukan dalam
upaya mencapai target kinerja Tahun 2018 Kantor Kesatuan Bangsa
dan Politik Kabupaten Lampung Barat sebagai berikut :
1. SASARAN STRATEGIS 1 :
Meningkatnya deteksi dini terjadnya konflik sosial.
Indikator kinerja ke (1) : Persentase gejala konflik yang dapat
diatasi.
Targetnya : 100 %.
-
Page 12
Indikator kinerja ke (2) : Persentase cakupan wilayah rawan
konflik.
Targetnya : 7,35 %
Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, maka perlu
dilaksanakan beberapa program dan kegiatan. Adapun program dan
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase pembinaan wawasan
kebangsaan dan ideologi negara di
Kabupaten Lampung Barat.
Target : 20 %
Pagu indikatif : Rp 135.669.500,-
a. Sosialisasi Wawasan Kebangsaan.
Indikator kinerja : Jumlah peserta sosialisasi
Target : 200 orang peserta
Anggaran : Rp. 72.511.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya
wawasan kebangsaan ditengah suasana perubahan sosial yang
sangat mendasar dan dinamis.
b. Sosialisasi Bahaya Radikalisme, Terorisme Dan Premanisme.
Indikator kinerja : Jumlah peserta sosialisasi
Target : 100 orang peserta
Anggaran : Rp. 49.150.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini untuk mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis,
mantapnya stabilitas dan terhindar dari munculnya aksi-aksi
radikalisme, terorisme dan premanisme.
c. Rapat Koordinasi Tim Pemantau Kunjungan Tamu Luar
Daerah/Orang Asing (WNA).
Indikator kinerja : Jumlah laporan
Target : 3 laporan
Anggaran : Rp. 14.008.500,-
-
Page 13
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melakukan pemantauan
keberadaan dan kunjungan orang asing (WNA).
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase pertumbuhan dan
perkembangan Ormas/LSM di
Kabupaten Lampung Barat.
Target : 20 %
Pagu indikatif : Rp 421.604.000,-
a. Tes Urine bagi Pejabat dan PNS di Lingkungan Pemkab LB.
Indikator kinerja : Jumlah PNS yang mengikuti tes urine
Target : 650 orang peserta
Anggaran : Rp. 168.000.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen jajaran
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat beserta unsur Muspida
dan instansi vertikal untuk menjadikan Lampung Barat terbebas
dari peredaran gelap narkoba yang dapat merusak masa depan
generasi muda dan tatanan sosial kemasyarakatan.
b. Sosialisasi dan Pelatihan Satgas Anti Narkotika.
Indikator kinerja : Jumlah peserta sosialisasi dan pelatihan
Target : 636 orang peserta
Anggaran : Rp. 200.656.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan
kepada satgas anti narkotika yang telah dibentuk sebelumnya.
c. Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila.
Indikator kinerja : Jumlah peserta
Target : 100 orang peserta
Anggaran : Rp. 52.948.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
-
Page 14
Kegiatan ini untuk menghidupkan/memahami/menghayati
kembali nilai-nilai luhur Pancasila dan mengamalkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. SASARAN STRATEGIS 2 :
Meningkatnya penanganan penyelesaian kasus konflik SARA.
Indikator kinerja : Jumlah konflik SARA yang
diselesaikan.
Targetnya : 5 kasus.
Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, maka perlu
dilaksanakan beberapa program dan kegiatan. Adapun program dan
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase pertumbuhan dan
perkembangan Ormas/LSM di
Kabupaten Lampung Barat.
Target : 20 %
Pagu indikatif : Rp 133.726.500,-
a. Penyediaan Jasa Pendukung KOMINDA.
Indikator kinerja : Jumlah laporan
Target : 12 laporan
Anggaran : Rp. 113.728.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini dalam rangka deteksi dini dan peringatan dini
terhadap ancaman stabilitas nasional di Kabupaten Lampung
Barat.
b. Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kab. LB.
Indikator kinerja : Jumlah laporan
Target : 3 laporan
Anggaran : Rp. 19.998.500,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
-
Page 15
Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka pelaksanaan peningkatan
efektivitas penanganan konflik sosial di Kabupaten Lampung
Barat.
3. SASARAN STRATEGIS 3 :
Meningkatnya jumlah kelompok masyarakat yang dibentuk secara
formal.
Indikator kinerja : Jumlah kelompok masyarakat yang
memenuhi syarat legalitas.
Targetnya : 350 orkemas.
Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, maka perlu
dilaksanakan beberapa program dan kegiatan. Adapun program dan
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase pertumbuhan dan
perkembangan Ormas/LSM di
Kabupaten Lampung Barat.
Target : 20 %
Pagu indikatif : Rp 148.981.000,-
a. Forum Silaturahmi dan Pembinaan Ormas/LSM Kab. LB
Indikator kinerja : Jumlah peserta forum silaturahmi
Target : 250 orang peserta
Anggaran : Rp. 130.593.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melakukan pembinaan
terhadap organisasi kemasyarakatan yang ada di Kabupaten
Lampung Barat.
b. Penyusunan Data Base Kesbang dan Politik
Indikator kinerja : Jumlah dokumen data base
Kesbangpol
Target : 100 buku
Anggaran : Rp. 18.388.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
-
Page 16
Kegiatan ini dalam rangka melakukan pendataan tentang
keberadaan Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya
Masyarakat, organisasi kemasyarakatan lainnya, Partai Politik,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda
di Kabupaten Lampung Barat.
4. SASARAN STRATEGIS 4 :
Menurunnya kasus konflik terkait politik.
Indikator kinerja : Persentase kasus terkait politik yang
diselesaikan.
Targetnya : 100 %.
Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, maka perlu
dilaksanakan beberapa program dan kegiatan. Adapun program dan
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Program Pendidikan Politik Masyarakat,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase partisipasi pemilih dalam
pemilu.
Target : 100 %
Pagu indikatif : Rp 538.229.000,-
a. Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik
Indikator kinerja : Jumlah peserta diskusi politik
Target : 200 orang peserta
Anggaran : Rp. 74.074.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini dalam rangka memberikan bekal pengetahuan dan
pemahaman kepada pengurus partai politik tentang persoalan-
persoalan politik serta prosedur bantuan keuangan partai politik.
b. Penyediaan Jasa Tim Peneliti dan Pemeriksa Persyaratan Bantuan
Keuangan Partai Politik
Indikator kinerja : Jumlah berkas partai politik penerima
bantuan keuangan yang di verifikasi
Target : 10 berkas
Anggaran : Rp. 41.419.000,-
-
Page 17
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini dalam rangka melakukan penelitian dan pemeriksaan
serta verifikasi berkas/proposal pengajuan bantuan keuangan oleh
partai politik.
c. Sosialisasi Undang-Undang Bidang Politik
Indikator kinerja : Jumlah peserta sosialisasi
Target : 300 orang peserta
Anggaran : Rp. 122.808.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini dalam rangka memberikan bekal pengetahuan kepada
masyarakat tentang undang-undang bidang politik.
d. Tim Desk Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung
Indikator kinerja : Jumlah laporan tim desk pemilu
Gubernur
Target : 24 laporan
Anggaran : Rp. 299.928.000,-
Sumber dana : APBD Kab. LB.
Kegiatan ini dalam rangka monitoring pelaksanaan pemilu
Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.
-
Page 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Akuntabilitas berisikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan
analisis kinerja yang secara sistimatis menggambarkan tentang
keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan
yang dihadapi serta langkah-langkah yang diambil. Selain itu
dilaporkan pula akuntabilitas keuangan yang menggambarkan alokasi
dan realisasi anggaran yang mendukung pelaksanaan tupoksi Kantor
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung Barat Tahun
Anggaran 2018.
Selama kurun waktu tahun 2018 berbagai kebijakan dan upaya telah
dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas. Untuk
mengukur kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja
utama yang menjadi dasar atau tolok ukur capaian hasil kinerja,
evaluasi dan juga pengukuran kinerja dilakukan dengan metode
penghitungan berdasarkan data pilihan dari tiap indikator yang relevan
dalam mencapai sasaran dengan cara dikuantitatifkan.
Berikut ini kami sajikan teknik menghitung capaian kinerja yaitu:
Kondisi :
Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik, maka digunakan rumus :
Kondisi :
Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah
pencapaian kinerja, maka digunakan rumus :
Realisasi % Pencapaian Target = x 100%
Rencana
(Rencana – (Realisasi – Rencana)) % Pencapaian Target = x 100%
Rencana
-
Page 19
Pengukuran indikator kinerja pada tingkat kegiatan dalam laporan ini
meliputi :
a. Indikator Kinerja Masukan (Input) adalah sesuatu yang dibutuhkan
agar pelaksana kegiatan berjalan
b. Indikator Kinerja Keluar (Output) adalah segala sesuatu yang
diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan baik fisik
maupun non fisik
c. Indikator hasil (Outcome) adalah indikator yang menggambarkan
hasil nyata dari keluaran suatu kajian.
Pencapaian Sasaran Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Lampung Barat Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
S A S A R A N 1 :
Meningkatnya deteksi dini terjadinya konflik sosial.
Pencapaian Sasaran 1 berdasarkan indikator kinerja adalah sebagai
berikut :
No Indikator Kinerja Satuan Target
Realisasi
Trw I Trw II Trw III Trw IV
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persentase gejala konflik yang
dapat diatasi
% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Persentase cakupan wilayah rawan
konflik
% 7,35% 2,21% 1,47% 0,00% 0,00%
Pencapaian target indikator kinerja ke (1) Sasaran 1 yakni Persentase
gejala konflik yang dapat diatasi tercapai sebesar 100% dari target
100% dengan tingkat capaian 100%. Kondisi ini disebabkan antara lain
pada tahun 2018 terdapat 4 (empat) potensi konflik yang ada di
-
Page 20
Kabupaten Lampung Barat. Ke 4 potensi/gejala konflik tersebut antara
lain :
a. Keberadaan Kesusteran Katolik milik Keuskupan Katolik Provinsi
Lampung di Kelurahan Sekincau. Berawal dari sdr. Andreas Suwijata
Hendri Susanto (pimpinan Gereja Katolik Tanjung Karang)
membangun rumah tinggal pribadi yang kemudian berubah menjadi
tempat tinggal para Biarawati. Karena warga setempat mencurigai
Kesusteran tersebut menjadi pusat Kristenisasi maka warga
melakukan aksi penolakan. Mensikapi hal tersebut Pemkab
Lampung Barat melaksanakan musyawarah untuk memediasi antara
warga dengan pihak Keuskupan. Inti pertemuan menghendaki agar
pihak Keuskupan tidak mengalihfungsikan bangunan tersebut
menjadi Biara Kesusteran.
b. Keberadaan 43 bangunan liar termasuk di dalamnya 7 warung
remang-remang/tempat hiburan di Pekon Puralaksana dan
Kelurahan Fajar Bulan yang tidak berizin dan dijadikan sebagai
tempat prostitusi. Pada tahun 2012 warung/tempat hiburan liar
tersebut sempat mendapat protes dari warga masyarakat karena
dianggap merusak moral dan mengganggu ketertiban. Hingga saat
ini tindakan yang telah dilakukan Pemkab Lampung Barat baru
sebatas melakukan pendataan bangunan dan pemiliknya. Dari hasil
pendataan tersebut terdapat 24 orang WTS yang beroperasi.
c. Hampir setiap tahun diadakan Bazar dan Pasar Malam di Lapangan
Merdeka Pasar Liwa. Masalahnya yaitu adanya keluhan para
pengurus masjid dan para pemilik toko di lingkungan Pasar Liwa.
Para pengurus masjid mengeluhkan bahwa adanya pasar malam di
lapangan merdeka selalu mengganggu kekhusu’an ibadah jama’ah
masjid dan menggiring warga untuk tidak mendatangi masjid untuk
beribadah. Sementara para pedagang tetap/pemilik toko di
lingkungan Pasar Liwa merasa bahwa keberadaan pasar malam
tersebut hanya akan menurunkan omset/keuntungan mereka.
Dilain pihak, karena Lapangan Merdeka itu statusnya adalah milik
masyarakat adat (Marga Liwa), mereka menghendaki kegiatan Bazar
-
Page 21
dan Pasar Malam tersebut harus tetap diadakan karena merupakan
sumber pemasukan bagi Kas Masyarakat Adat untuk mendukung
berbagai kegiatan mereka seperti acara adat, halal bil halal dan
sebagainya.
d. Adanya aliran Salafi yang berdakwah di pekon Kota Besi Kecamatan
Batu Brak dengan membahas masalah khilafiyah, seperti haramnya
memukul bedug di masjid, ritual 3 hari, 7 hari keluarga yang
meninggal, dan sebagainya.
Potensi-potensi konflik akan selalu ada dalam masyarakat. Bahkan ada
ungkapan yang mengatakan bahwa selama kehidupan masih ada,
maka konflik tetap akan menjadi bagian dari kehidupan manusia itu
sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama semua elemen untuk
menciptakan kondisi stabil, aman dan terkendali. Dapat dikatakan
bahwa konflik sosial yang terjadi karena pihak yang terlibat tidak
saling memahami satu sama lain. Bila diamati secara mendalam, nilai-
nilai universal ditengah masyarakat saling dipinggirkan dan cenderung
mengedepankan ego. Munculnya sikap anti sosial ditengah kelompok
yang bertikai muncul diakibatkan oleh ego kelompok masing-masing.
Pemaknaan nilai-nilai universal ditengah masyarakat mengalami
pergeseran.
Pencapaian target indikator kinerja ke (2) Sasaran 1 yakni Persentase
cakupan wilayah rawan konflik tercapai sebesar 3,68% dari target
7,35% dengan tingkat capaian 50,02%. Kondisi ini disebabkan antara
lain pada tahun 2018 cakupan wilayah rawan konflik di Kabupaten
Lampung Barat berjumlah 5 (lima) pekon/kelurahan dari 136
pekon/kelurahan yang terdapat potensi rawan konflik. Ke 5
pekon/kelurahan tersebut antara lain :
a. Pemangku Betung, Kelurahan Sekincau, Kecamatan Sekincau. Jenis
potensi konfliknya yaitu potensi konflik antar umat beragama (Islam
dengan Kristen).
b. Pekon Puralaksana dan Kelurahan Fajar Bulan Kecamatan Way
Tenong. Jenis potensi konfliknya yaitu potensi konflik horizontal.
-
Page 22
c. Kelurahan Pasar Liwa Kecamatan Balik Bukit. Jenis potensi
konfliknya yaitu potensi konflik etnis.
d. Pekon Kota Besi Kecamatan Batu Brak. Jenis potensi konfliknya
yaitu potensi konflik intern umat islam.
Terjadinya konflik secara umum disebabkan karena tiga faktor yaitu
motif sosial, motif ekonomi dan motif politik. Motif sosial, karena
adanya sikap kurang saling menghormati antar warga masyarakat yang
berbeda latar belakang sosial, sehingga bila terjadi perbedaan
kepentingan sosial dapat terjadi letupan sosial yang mengganggu
ketenteraman masyarakat. Motif ekonomi dikarenakan adanya
perbedaan kemampuan antar warga masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup, sehingga bila terjadi gesekan kepentingan dalam
mendayagunakan sumber daya ekonomi yang ada dapat menjadikan
konflik sosial di masyarakat. Motif politik karena adanya perbedaan
kepentingan politik, sehingga bila terjadi gesekan kepentingan dalam
proses perebutan kekuasaan dapat menimbulkan konflik sosial. Selain
itu, konflik-konflik yang berkelanjutan, berkepanjangan, atau konflik
akumulatif, baik yang terjadi pada konflik horizontal maupun vertikal,
memiliki beberapa karakteristik yang sama dan dapat dibagi dalam tiga
kategori utama. Pertama, konflik terjadi di suatu tempat yang sama
dengan aktor yang sama. Kedua, konflik terjadi di tempat yang berbeda
dengan aktor yang sama. Ketiga, konflik terjadi di tempat yang berbeda
dengan aktor yang berbeda, yang pada dasarnya bersumber pada
masalah yang sama. Konflik-konflik ekspresif dan instrumental juga
memiliki karakter berdasarkan ketiga kategori tersebut
-
Page 23
Adapun perbandingan realisasi pencapaian Sasaran 1 Tahun 2017 dan
Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Persentase gejala konflik yang
dapat diatasi
% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Persentase cakupan wilayah
rawan konflik
% 10,00% 8,09% 80,9% 7,35% 3,68% 50,02%
Dari tabel perbandingan pencapaian diatas dapat dilihat pencapaian
target indikator kinerja untuk Tahun 2017 dan Tahun 2018.
Untuk indikator kinerja ke (1) sasaran 1 yaitu persentase gejala konflik
yang dapat diatasi, pada tahun 2017 tingkat capaiannya sebesar 100%
dimana target sebesar 100% dan realisasi sebesar 100% dengan
terdapat 11 (sebelas) potensi/gejala konflik yang ada di Kabupaten
Lampung Barat. Sedangkan untuk tahun 2018 tingkat capaiannya
sebesar 100% dimana target sebesar 100% dan realisasi sebesar 100%
dengan terdapat 4 (empat) potensi/gejala konflik yang ada di
Kabupaten Lampung Barat.
Untuk indikator kinerja ke (2) sasaran 1 yaitu persentase cakupan
wilayah rawan konflik, pada tahun 2017 tingkat capaiannya sebesar
80,9% dimana target sebesar 10,00% dan realisasi sebesar 8,09%
dengan cakupan wilayah rawan konflik di Kabupaten Lampung Barat
berjumlah 11 (sebelas) pekon/kelurahan dari 136 pekon/kelurahan
yang terdapat potensi rawan konflik. Sedangkan untuk tahun 2018
tingkat capaiannya sebesar 50,02% dimana target sebesar 7,35% dan
realisasi sebesar 3,68% dengan cakupan wilayah rawan konflik di
Kabupaten Lampung Barat berjumlah 5 (lima) pekon/kelurahan dari
136 pekon/kelurahan yang terdapat potensi rawan konflik.
-
Page 24
Pencapaian Jangka Menengah (Renstra) Sasaran 1
No Indikator Kinerja Satuan
Target Akhir
RPJM/Renstra
Tahun 2022
Realisasi s/d
Tahun 2018 Capaian
1 2 3 4 5 6
1. Persentase gejala konflik yang
dapat diatasi
% 100% 100% 100%
2. Persentase cakupan wilayah
rawan konflik
% 1,47% 3,68% -50,10%
Penggunaan sumber daya pada sasaran 1 secara umum sudah cukup
efisien, ini dibuktikan dengan penggunaan dana yang tidak terlalu
besar dan jumlah personil yang amat sangat terbatas bisa mencapai
sasaran yang cukup baik. Secara ringkas, bisa dilihat perbandingan
capaian kinerja dan keuangan pada sasaran 1 sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Tingkat Capaian
Kinerja
Tingkat Capaian
Keuangan
1 2 3 4
1. Persentase gejala konflik yang dapat diatasi 100 % 98,86 %
2. Persentase cakupan wilayah rawan konflik 50,02 %
-
Page 25
Program dan kegiatan pendukung dalam pencapaian sasaran 1 yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
PROGRAM PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase pembinaan wawasan
kebangsaan dan ideologi negara di
Kabupaten Lampung Barat.
Target : 20 %
Realisasi : 20% (100%)
Pagu indikatif : Rp 135.669.500,-
Realisasi Anggaran : Rp 134.217.500,- (98,93%)
1. Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
Indikator kinerja (output) : jumlah peserta sosialisasi
Target : 200 orang peserta
Capaian : 200 orang peserta (100%)
Anggaran : Rp. 72.511.000,-
Realisasi : Rp. 71.221.000,- (98,22%)
Target RENSTRA : 1.000 orang peserta
Capaian RENSTRA : 200 orang peserta (20,00%)
Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mampu mewujudkan
kehidupan sosial yang harmonis dan terhindar dari berbagai konflik
yang disebabkan oleh masalah suku, agama, ras dan antar golongan
(SARA) yang dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa.
2. Sosialisasi Bahaya Radikalisme, Terorisme dan Premanisme
Indikator kinerja (output) : jumlah peserta sosialisasi
Target : 100 orang peserta
Capaian : 100 orang peserta (100%)
Anggaran : Rp. 49.150.000,-
Realisasi : Rp. 48.988.000,- (99,67%)
Target RENSTRA : 500 orang peserta
Capaian RENSTRA : 100 orang peserta (20,00%)
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman bahwa
radikalisme, terorisme dan premanisme merupakan musuh
-
Page 26
kemanusiaan dan oleh karenanya semua elemen masyarakat harus
bersatu padu dalam melakukan upaya penanganan secara
komprehensif dan integral dengan melakukan antisipasi, deteksi dini
dan cegah dini terhadap muncul dan berkembangnya faham-faham
radikal, terorisme dan premanisme.
3. Rapat Koordinasi Tim Pemantau Kunjungan Tamu Luar
Daerah/Orang Asing (WNA)
Indikator kinerja (output) : jumlah laporan
Target : 3 bulan
Capaian : 3 laporan (100%)
Anggaran : Rp. 14.008.500,-
Realisasi : Rp. 14.008.500,- (100%)
Target RENSTRA : 15 laporan
Capaian RENSTRA : 3 laporan (20,00%)
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melakukan pemantauan
keberadaan dan kunjungan orang asing (WNA).
PROGRAM KEMITRAAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase pertumbuhan dan
perkembangan Ormas/LSM di
Kabupaten Lampung Barat.
Target : 20 %
Realisasi : 6,91% (34,53%)
Pagu indikatif : Rp 421.604.000,-
Realisasi Anggaran : Rp 416.683.500,- (98,83%)
1. Tes Urine bagi Pejabat dan PNS di Lingkungan Pemkab LB
Indikator kinerja (output) : jumlah PNS yang mengikuti tes urine
Target : 650 orang peserta
Capaian : 650 orang peserta (100%)
Anggaran : Rp. 168.000.000,-
Realisasi : Rp. 164.070.000,- (97,66%)
Target RENSTRA : 3.250 orang peserta
Capaian RENSTRA : 650 orang peserta (20,00%)
-
Page 27
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen jajaran Pemerintah
Kabupaten Lampung Barat beserta unsur Muspida dan instansi
vertikal untuk menjadikan Lampung Barat terbebas dari peredaran
gelap narkoba yang dapat merusak masa depan generasi muda dan
tatanan sosial kemasyarakatan
2. Sosialisasi dan Pelatihan Satgas Anti Narkotika
Indikator kinerja (output) : jumlah peserta sosialisasi dan
pelatihan
Target : 636 orang peserta
Capaian : 636 orang peserta (100%)
Anggaran : Rp. 200.656.000,-
Realisasi : Rp. 199.875.500,- (99,61%)
Target RENSTRA : 3.162 orang peserta
Capaian RENSTRA : 636 orang peserta (20,11%)
Kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada
satgas anti narkotika yang telah dibentuk sebelumnya.
3. Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila
Indikator kinerja (output) : jumlah peserta
Target : 100 orang peserta
Capaian : 100 orang peserta (100%)
Anggaran : Rp. 52.948.000,-
Realisasi : Rp. 52.738.000,- (99,60%)
Target RENSTRA : 500 orang peserta
Capaian RENSTRA : 100 orang peserta (20,00%)
Kegiatan ini untuk menghidupkan/memahami/menghayati kembali
nilai-nilai luhur Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
-
Page 28
S A S A R A N 2 :
Meningkatnya penanganan penyelesaian kasus konflik SARA.
Pencapaian Sasaran 2 berdasarkan indikator kinerja adalah sebagai
berikut :
No Indikator Kinerja Satuan Target
Realisasi
Trw I Trw II Trw III Trw IV
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jumlah konflik SARA yang
diselesaikan
Jumlah 5 kasus 0 kasus
(nihil
kasus)
0 kasus
(nihil
kasus)
0 kasus
(nihil
kasus)
0 kasus
(nihil
kasus)
Pencapaian target indikator kinerja Sasaran 2 yakni Jumlah konflik
SARA yang diselesaikan tercapai sebesar 0 kasus (nihil kasus) dari
target sebesar 5 kasus dengan tingkat capaian 0,00%. Kondisi ini
disebabkan antara lain pada tahun 2018 tidak ditemukan terdapat
konflik SARA di Kabupaten Lampung Barat ini. Sebagaimana diketahui,
Kabupaten Lampung Barat merupakan wilayah yang dikenal memiliki
tingkat kriminalitas yang rendah dan hingga saat ini juga masih
menjadi daerah yang minus terjadinya konflik sosial. Namun demikian
kita harus tetap waspada dengan terus-menerus menjaga dan
meningkatkan stabilitas daerah melalui sinergitas antar instansi dan
aparatur pemerintah, agar Kabupaten Lampung Barat senantiasa
berada dalam situasi yang kondusif dalam rangka mempertahankan
citra wilayah kita sebagai kabupaten ter-aman di Provinsi Lampung.
Suatu konflik sosial bernuansa agama biasanya terjadi karena
bertemunya empat elemen utama dalam waktu yang bersamaan, yaitu
konteks pendukung, akar konflik, sumbu, dan pemicu, sehingga di
dalam masyarakat yang pluralistik seperti di Indonesia, apabila empat
elemen itu sudah menyatu akan menjadi potensi konflik sewaktu-
waktu.
-
Page 29
Diperlukan kerjasama yang terjalin dengan baik antara perangkat
pemerintah daerah di Kabupaten Lampung Barat dengan unsur
lembaga kemasyarakatan yang ada. Revitalisasi lembaga
kemasyarakatan, baik lembaga adat dan lembaga sosial lainnya, perlu
didukung oleh pemerintah daerah. Revitalisasi yang dimaksud yakni
dapat berupa peningkatan kapasitas lembaga agar kelak mampu
memainkan peran yang lebih baik dan signifikan di tengah masyarakat
dalam upaya penciptaan perdamaian. Menjadikan lembaga
kemasyarakatan sebagai partner pemerintah daerah dalam
menginformasikan dinamika kehidupan di tengah masyarakat juga
memiliki nilai yang positif. Berangkat dari strategi tersebut akan
mudah dikenali potensi konflik sedini mungkin yang barangkali ada di
tengah masyarakat.
Adapun perbandingan realisasi pencapaian Sasaran 2 Tahun 2017 dan
Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Jumlah konflik SARA yang
diselesaikan
Jumlah 5 kasus 0 kasus
(nihil
kasus)
0,00% 5 kasus 0 kasus
(nihil
kasus)
0,00%
Dari tabel perbandingan pencapaian diatas dapat dilihat pencapaian
target indikator kinerja untuk Tahun 2017 dan Tahun 2018.
Untuk indikator kinerja sasaran 2 yaitu Jumlah konflik SARA yang
diselesaikan, pada tahun 2017 tingkat capaiannya sebesar 0,00%
dimana target sebesar 5 kasus dan realisasi sebesar 0 kasus (nihil
kasus) dengan tidak ditemukan terdapat konflik SARA di Kabupaten
Lampung Barat ini. Sedangkan untuk tahun 2018 tingkat capaiannya
sebesar 0,00% dimana target sebesar 5 kasus dan realisasi sebesar 0
kasus (nihil kasus) dengan tidak ditemukan terdapat konflik SARA di
Kabupaten Lampung Barat ini.
-
Page 30
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lampung Barat merupakan
wilayah yang dikenal memiliki tingkat kriminalitas yang rendah dan
hingga saat ini juga masih menjadi daerah yang minus terjadinya
konflik sosial. Adapun ragam kasus konflik sosial, tampak bahwa
konflik-konflik sosial horizontal yang terjadi cenderung bersifat
ekspresif, spontan dan tidak terorganisir dengan baik, sedangkan
konflik konflik-konflik vertikal cenderung bersifat instrumental dan
terorganisir lebih jelas. Konflik-konflik horizontal dan ekspresif sejauh
tidak berhimpitan dengan persoalan struktural cenderung lebih mudah
diselesaikan daripada konflik instrumental. Konflik-konflik
instrumental terjadi karena berhadapan dengan kelompok atau
institusi yang memiliki kekuatan (power) dalam bentuk dominasi
ekonomi dan politik yang lebih besar.
Pencapaian Jangka Menengah (Renstra) Sasaran 2
No Indikator Kinerja Satuan
Target Akhir
RPJM/Renstra
Tahun 2022
Realisasi s/d
Tahun 2018 Capaian
1 2 3 4 5 6
1. Jumlah konflik SARA yang
diselesaikan
Jumlah 25 kasus 0 kasus (nihil
kasus)
0,00%
Penggunaan sumber daya pada sasaran 2 secara umum cukup efisien,
ini dibuktikan dengan penggunaan dana yang tidak terlalu besar dan
jumlah personil yang amat sangat terbatas bisa mencapai sasaran yang
cukup baik. Secara ringkas, bisa dilihat perbandingan capaian kinerja
dan keuangan pada sasaran 2 sebagai berikut :
-
Page 31
No Indikator Kinerja Tingkat Capaian
Kinerja
Tingkat Capaian
Keuangan
1 2 3 4
1. Jumlah konflik SARA yang diselesaikan 0,00 %
(nihil kasus)
99,48 %
Program dan kegiatan pendukung dalam pencapaian sasaran 2 yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
PROGRAM KEMITRAAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase pertumbuhan dan
perkembangan Ormas/LSM di
Kabupaten Lampung Barat.
Target : 20 %
Realisasi : 6,91 % (34,53%)
Pagu indikatif : Rp 133.726.500,-
Realisasi Anggaran : Rp 133.026.500,- (99,48%)
1. Penyediaan Jasa Pendukung KOMINDA
Indikator kinerja (output) : jumlah laporan
Target : 12 laporan
Capaian : 12 laporan (100%)
Anggaran : Rp. 113.728.000,-
Realisasi : Rp. 113.478.000,- (99,78%)
Target RENSTRA : 12 laporan
Capaian RENSTRA : 12 laporan (100%)
Kegiatan ini dalam rangka deteksi dini dan peringatan dini terhadap
ancaman stabilitas nasional di Kabupaten Lampung Barat.
2. Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kab. LB
Indikator kinerja (output) : jumlah laporan
Target : 3 laporan
Capaian : 3 laporan (100%)
-
Page 32
Anggaran : Rp. 19.998.500,-
Realisasi : Rp. 19.548.500,- (97,75%)
Target RENSTRA : 15 laporan
Capaian RENSTRA : 3 laporan (20,00%)
Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka pelaksanaan peningkatan
efektivitas penanganan konflik sosial di Kabupaten Lampung Barat.
S A S A R A N 3 :
Meningkatnya jumlah kelompok masyarakat yang dibentuk secara
formal.
Pencapaian Sasaran 3 berdasarkan indikator kinerja adalah sebagai
berikut :
No Indikator Kinerja Satuan Target
Realisasi
Trw I Trw II Trw III Trw IV
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jumlah kelompok masyarakat
yang memenuhi syarat legalitas
Jumlah 350
orkema
s
76
orkema
s
100
orkema
s
85
orkema
s
95
orkema
s
Pencapaian target indikator kinerja Sasaran 3 yakni Jumlah kelompok
masyarakat yang memenuhi syarat legalitas tercapai sebesar 356
orkemas dari target 350 orkemas (organisasi kemasyarakatan) dengan
tingkat capaian 101,71%. Data tersebut merupakan hasil pendataan
terhadap Organisasi Kemasyarakatan sampai dengan bulan Desember
tahun 2018 yaitu sebanyak 356 organisasi kemasyarakatan (orkemas).
Orkemas yang ada di Kabupaten Lampung Barat tersebut terdiri dari
ORMAS, PROFESI, OKP (PEMUDA), PAGUYUBAN, dan LSM.
Pemantapan peran organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya
masyarakat sebagai mitra kerja pemerintah dan pembangunan,
sehingga keberadaan Ormas/LSM yang ada di Kabupaten Lampung
Barat tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap kelancaran
pembangunan daerah.
-
Page 33
Adapun perbandingan realisasi pencapaian Sasaran 3 Tahun 2017 dan
Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Jumlah kelompok masyarakat
yang memenuhi syarat
legalitas
Jumlah 340
orkema
s
333
orkema
s
97,94% 350
orkema
s
356
orkema
s
101,71
%
Dari tabel perbandingan pencapaian diatas dapat dilihat pencapaian
target indikator kinerja untuk Tahun 2017 dan Tahun 2018.
Untuk indikator kinerja sasaran 3 yaitu Jumlah kelompok masyarakat
yang memenuhi syarat legalitas, pada tahun 2017 tingkat capaiannya
sebesar 97,94% dimana target sebesar 340 orkemas dan realisasi
sebesar 333 orkemas dimana orkemas yang ada di Kabupaten
Lampung Barat tersebut terdiri dari ORMAS, PROFESI, OKP (PEMUDA),
PAGUYUBAN, dan LSM. Sedangkan untuk tahun 2018 tingkat
capaiannya sebesar 101,71% dimana target sebesar 350 orkemas dan
realisasi sebesar 356 orkemas dimana orkemas yang ada di Kabupaten
Lampung Barat tersebut terdiri dari ORMAS, PROFESI, OKP (PEMUDA),
PAGUYUBAN, dan LSM.
Pencapaian Jangka Menengah (Renstra) Sasaran 3
No Indikator Kinerja Satuan
Target Akhir
RPJM/Renstra
Tahun 2022
Realisasi s/d
Tahun 2018 Capaian
1 2 3 4 5 6
1. Jumlah kelompok masyarakat
yang memenuhi syarat legalitas
Jumlah 425 orkemas 356 orkemas 83,76%
-
Page 34
Penggunaan sumber daya pada sasaran 3 secara umum sudah cukup
efisien, terlihat dari pencapaian yang optimal ditengah terbatasnya
sumber dukungan pendanaan maupun personalia. Secara ringkas, bisa
dilihat perbandingan capaian kinerja dan keuangan pada sasaran 3
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Tingkat Capaian
Kinerja
Tingkat Capaian
Keuangan
1 2 3 4
1. Jumlah kelompok masyarakat yang
memenuhi syarat legalitas
101,71 % 99,89 %
Program dan kegiatan pendukung dalam pencapaian sasaran 3 yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
PROGRAM KEMITRAAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase pertumbuhan dan
perkembangan Ormas/LSM di
Kabupaten Lampung Barat.
Target : 20 %
Realisasi : 6,91 % (34,53%)
Pagu indikatif : Rp 148.981.000,-
Realisasi Anggaran : Rp 148.821.000,- (99,89%)
1. Forum Silaturahmi dan Pembinaan Ormas/LSM Kab. LB
Indikator kinerja (output) : jumlah peserta forum silaturahmi
Target : 250 orang peserta
Capaian : 250 orang peserta (100%)
Anggaran : Rp. 130.593.000,-
Realisasi : Rp. 130.433.000,- (99,88%)
Target RENSTRA : 1.250 orang peserta
Capaian RENSTRA : 250 orang peserta (20,00%)
-
Page 35
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melakukan pembinaan
terhadap organisasi kemasyarakatan yang ada di Kabupaten
Lampung Barat.
2. Penyusunan Data Base Kesbang dan Politik
Indikator kinerja (output) : jumlah dokumen data base
Kesbangpol
Target : 100 buku
Capaian : 100 buku (100%)
Anggaran : Rp. 18.388.000,-
Realisasi : Rp. 18.388.000,- (100%)
Target RENSTRA : 500 buku
Capaian RENSTRA : 100 buku (20,00%)
Kegiatan ini dalam rangka melakukan pendataan tentang
keberadaan Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya
Masyarakat, organisasi kemasyarakatan lainnya, Partai Politik,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda di
Kabupaten Lampung Barat.
S A S A R A N 4 :
Menurunnya kasus konflik terkait politik.
Pencapaian Sasaran 4 berdasarkan indikator kinerja adalah sebagai
berikut :
No Indikator Kinerja Satuan Target
Realisasi
Trw I Trw II Trw III Trw IV
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persentase kasus terkait politik
yang diselesaikan
% 100% 0,00%
(nihil
kasus)
0,00%
(nihil
kasus)
0,00%
(nihil
kasus)
0,00%
(nihil
kasus)
Pencapaian target indikator kinerja Sasaran 4 yakni Persentase kasus
terkait politik yang diselesaikan tercapai sebesar 0,00% dari target
100% dengan tingkat capaian 0,00%. Kondisi ini disebabkan antara
-
Page 36
lain pada tahun 2018 tidak ditemukan terdapat kasus terkait politik di
Kabupaten Lampung Barat ini. Sebagaimana diketahui, Kabupaten
Lampung Barat merupakan wilayah yang dikenal memiliki situasi dan
kondisi sosial politik yang kondusif dan hingga saat ini juga masih
menjadi daerah yang minus terjadinya kasus politik. Perkembangan
kehidupan politik di Kabupaten Lampung Barat yang relatif stabil dan
dinamis merupakan kontribusi bagi kelangsungan dan kesinambungan
pembangunan daerah dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara yang merupakan pondasi pembangunan daerah serta
terjalinnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa, pengayom
masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan dari sisi sosial politik,
terdapat berbagai ragam kegiatan politik di Kabupaten Lampung Barat
terutama dalam rangka pemilihan umum baik itu pemilihan umum
Gubernur dan Wakil Gubernur, pemilihan umum Legislatif dan
pemilihan umum Presiden/Wakil Presiden, serta pemilihan umum
Bupati dan Wakil Bupati. Secara umum kondisi sosial politik di daerah
Kabupaten Lampung Barat sangat dinamis dan berkembang semakin
demokratis.
Adapun perbandingan realisasi pencapaian Sasaran 4 Tahun 2017 dan
Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Persentase kasus terkait
politik yang diselesaikan
% 100% 0,00%
(nihil
kasus)
0,00% 100% 0,00%
(nihil
kasus)
0,00%
Dari tabel perbandingan pencapaian diatas dapat dilihat pencapaian
target indikator kinerja untuk Tahun 2017 dan Tahun 2018.
Untuk indikator kinerja sasaran 4 yaitu Persentase kasus terkait politik
yang diselesaikan, pada tahun 2017 tingkat capaiannya sebesar 0,00%
dimana target sebesar 100% dan realisasi sebesar 0,00% dimana tidak
-
Page 37
ditemukan terdapat kasus terkait politik di Kabupaten Lampung Barat
ini. Sedangkan untuk tahun 2018 tingkat capaiannya sebesar 0,00%
dimana target sebesar 100% dan realisasi sebesar 0,00% dimana tidak
ditemukan terdapat kasus terkait politik di Kabupaten Lampung Barat
ini.
Pada dasarnya konflik politik disebabkan oleh dua hal. Konflik politik
itu mencakup kemajemukan horizontal dan kemajemukan vertikal.
Yang dimaksud dengan Kemajemukan Horizontal ialah struktur
masyarakat yang majemuk secara kultural, seperti suku bangsa,
daerah, agama, dan ras; dan majemuk secara sosial dalam arti
perbedaan pekerjaan dan profesi, seperti petani, buruh, pedagang,
pengusaha, pegawai negeri sipil, militer, wartawan, dokter, alim ulama,
dan cendekiawan, dan dalam arti perbedaan karakteristik tempat
tinggal seperti desa dan kota. Kemajemukan horizontal kultural dapat
menimbukan konflik karena masing-masing unsur kultural berupaya
mempertahankan identitas dan karakteristik budayanya dari ancaman
kultur lain. Dalam masyarakat yang berciri demikian ini, apabila belum
ada suatu consensus nilai yang menjadi pegangan bersama, konflik
politik karena benturan budaya akan menimbulkan perang saudara
ataupun gerakan separatisme (faham politik yang menekankan
kebebasan). Kemajemukan horizontal sosial dapat menimbulkan
konflik sebab masing-masing kelompok yang berdasarkan pekerjaan
dan profesi serta tempat tinggal tersebut memiliki kepentingan berbeda
bahkan saling bertentangan. Kelompok masyarakat yang tinggal di kota
misalnya, menghendaki harga beras dan bahan bakar minyak
dikendalikan oleh pemerintah., dan kalau perlu disubsidi oleh
pemerintah, sedangkan masyarakat yang tinggal di desa menghendaki
agar pemerintah membiarkan harga beras dan bahan bakar minyak
berkembang sesuai dengan mekanisme pasar. Sebaliknya, pemerintah
hanya berperan dalam menciptakan dan menegakkan aturan main
yang adil.
-
Page 38
Kemajemukan Vertikal ialah struktur masyarakat yang berlawanan
menurut pemilikan kekayaan, pengetahuan, dan kekuasaan.
Kemajemukan vertikal dapat menimbulkan konflik sebab sebagian
besar masyarakat tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit
kekayaan, pengetahuan, dan kekuasaan akan memiliki kepentingan
yang bertentangan dengan kelompok kecil masyarakat yang
mendominasi. Jadi, kekayaan, pengetahuan, dan kekuasaan
merupakan penyebab utama timbulnya suatu konflik politik. Akan
tetapi, kenyataan menunjukkan perbedaan kepentingan karena
kemajemukan horizontal dan vertikal tidak dengan sendirinya
menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan adanya fakta terdapat
sejumlah masyarakat yang menerima perbedaan-perbedaan tersebut.
Perbedaan-perbedaan masyarakat ini baru menimbulkan konflik,
apabila kelompok tersebut memperebutkan sumber yang sama, seperti
kekuasaan, kesempatan, dan lain sebagainya. Konflik terjadi manakala
terdapat benturan kepentingan. Dalam rumusan lain dapat
dikemukakan konflik terjadi jika ada pihak yang merasa diperlakukan
tidak adil atau manakala pihak berprilaku menyentuh “titik
kemarahan” pihak lain. Dengan kata lain, perbedaan kepentingan
karena kemajemukan vertikal dan horizontal merupakan kondisi yang
harus (necessary condition) ada bagi timbulnya konflik, tetapi
perbedaan kepentingan itu bukan kondisi yang memadai (sufficient
condition) untuk menimbulkan konflik.
Pencapaian Jangka Menengah (Renstra) Sasaran 4
No Indikator Kinerja Satuan
Target Akhir
RPJM/Renstra
Tahun 2022
Realisasi s/d
Tahun 2018 Capaian
1 2 3 4 5 6
1. Persentase kasus terkait politik
yang diselesaikan
% 100,00% 0,00%
(nihil kasus)
0,00%
-
Page 39
Penggunaan sumber daya pada sasaran 4 secara umum cukup efisien,
ini dibuktikan dengan penggunaan dana yang tidak terlalu besar dan
jumlah personil yang amat sangat terbatas bisa mencapai sasaran yang
cukup baik. Secara ringkas, bisa dilihat perbandingan capaian kinerja
dan keuangan pada sasaran 4 sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Tingkat Capaian
Kinerja
Tingkat Capaian
Keuangan
1 2 3 4
1. Persentase kasus terkait politik yang
diselesaikan
0,00 %
(nihil kasus)
99,65 %
Program dan kegiatan pendukung dalam pencapaian sasaran 4 yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
PROGRAM PENDIDIKAN POLITIK MASYARAKAT,
Indikator kinerja (outcome) : Persentase partisipasi pemilih dalam
pemilu.
Target : 100 %
Realisasi : 73,06 % (73,06%)
Pagu indikatif : Rp 538.229.000,-
Realisasi Anggaran : Rp 536.325.500,- (99,65%)
1. Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik
Indikator kinerja (output) : jumlah peserta diskusi politik
Target : 200 orang peserta
Capaian : 200 orang peserta (100%)
Anggaran : Rp. 74.074.000,-
Realisasi : Rp. 74.074.000,- (100%)
Target RENSTRA : 1.000 orang peserta
Capaian RENSTRA : 200 orang peserta (20,00%)
-
Page 40
Kegiatan ini dalam rangka memberikan bekal pengetahuan dan
pemahaman kepada pengurus partai politik tentang persoalan-
persoalan politik serta prosedur bantuan keuangan partai politik.
2. Penyediaan Jasa Tim Peneliti dan Pemeriksa Persyaratan Bantuan
Keuangan Partai Politik
Indikator kinerja (output) : jumlah berkas partai politik penerima
bantuan keuangan yang di verifikasi
Target : 10 berkas
Capaian : 10 berkas (100%)
Anggaran : Rp. 41.419.000,-
Realisasi : Rp. 41.359.000,- (99,86%)
Target RENSTRA : 74 berkas
Capaian RENSTRA : 10 berkas (13,16%)
Kegiatan ini dalam rangka melakukan penelitian dan pemeriksaan
serta verifikasi berkas/proposal pengajuan bantuan keuangan oleh
partai politik.
3. Sosialisasi Undang-Undang Bidang Politik
Indikator kinerja (output) : jumlah peserta sosialisasi
Target : 300 orang peserta
Capaian : 300 orang peserta (100%)
Anggaran : Rp. 122.808.000,-
Realisasi : Rp. 122.691.500,- (99,91%)
Target RENSTRA : 1.500 orang peserta
Capaian RENSTRA : 300 orang peserta (20,00%)
Kegiatan ini dalam rangka memberikan bekal pengetahuan kepada
masyarakat terutama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat
serta tokoh pemuda tentang undang-undang bidang politik.
4. Tim Desk Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung
Indikator kinerja (output) : jumlah laporan tim desk pemilu
Gubernur
Target : 24 laporan
Capaian : 24 laporan (100%)
-
Page 41
Anggaran : Rp. 299.928.000,-
Realisasi : Rp. 298.201.000,- (99,42%)
Target RENSTRA : 24 laporan
Capaian RENSTRA : 24 laporan (100%)
Kegiatan ini dalam rangka monitoring pelaksanaan pemilu Gubernur
dan Wakil Gubernur Lampung. Melaporkan hasil monitoring ke
Bupati Lampung Barat, Badan Kesbang dan Politik Daerah Propinsi
Lampung dan Dirjen Kesbangpol Kemendagri RI di Jakarta.
3.2 Realisasi Anggaran Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai
integritas keuangan, pengangkatan dan ketaatan terhadap peraturan
perundangan. Sasaran pertanggung jawaban ini adalah laporan
keuangan yang disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku
yang mencakup penerimaan dan pengeluaran uang oleh instansi
pemerintah.
Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan daerah adalah dengan penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kantor
Kesbang dan Politik Kabupaten Lampung Barat disampaikan berupa
Laporan Keuangan terdiri dari :
a. Laporan Realisasi Anggaran.
b. Neraca.
c. Laporan Arus Kas.
d. Laporan Surplus Defisit dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Berdasarkan Laporan Keuangan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Lampung Barat Tahun Anggaran 2018 mendapatkan pagu
Anggaran dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) terdiri dari
anggaran belanja sebesar Rp.2.630.908.656,- yang terdiri dari belanja
langsung dan belanja tidak langsung dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 2.561.243.114,- atau sebesar 97,35 %.
-
Page 42
Realisasi anggaran untuk masing-masing sasaran adalah sebagai
berikut :
1. Sasaran 1 yaitu Meningkatnya deteksi dini terjadinya konflik sosial.
Indikator Kinerja Utama yaitu (1) Persentase gejala konflik yang
dapat diatasi; dan (2) Persentase cakupan wilayah rawan konflik.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 557.273.500,- dengan realisasi
sebesar Rp. 550.901.000,- atau mencapai 98,86 %.
2. Sasaran 2 yaitu Meningkatnya penanganan penyelesaian kasus
konflik SARA.
Indikator Kinerja Utama yaitu Jumlah konflik SARA yang
diselesaikan.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 133.726.500,- dengan realisasi
sebesar Rp. 133.026.500,- atau mencapai 99,48 %.
3. Sasaran 3 yaitu Meningkatnya jumlah kelompok masyarakat yang
dibentuk secara formal.
Indikator Kinerja Utama yaitu Jumlah kelompok masyarakat yang
memenuhi syarat legalitas.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 148.981.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 148.821.000,- atau mencapai 99,89 %.
4. Sasaran 3 yaitu Menurunnya kasus konflik terkait politik.
Indikator Kinerja Utama yaitu Persentase kasus terkait politik yang
diselesaikan.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 538.229.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 536.325.500,- atau mencapai 99,65 %.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
-
Page 43
Persentase realisasi per sasaran.
No Sasaran Strategis Alokasi
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
% Capaian
1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membangun stabilitas politik yang demokratis dan dinamis.
557.273.500 550.901.000 98,86%
2 Meningkatnya peran serta lembaga pemerintah dan non pemerintah dalam pembangunan daerah.
133.726.500 133.026.500 99,48%
3 Meningkatnya kesadaran hukum dan politik masyarakat.
148.981.000 148.821.000 99,89%
4 Meningkatnya kesadaran hukum dan politik masyarakat.
538.229.000 536.325.500 99,65%
J U M L A H 1.378.210.000 1.369.074.000 99,34%
-
Page 44
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam upaya meningkatkan kinerja dan program terpilih dimasa-masa
yang akan datang, disamping langkah-langkah perbaikan diperlukan
juga terobosan secara konkrit dan berkesinambungan sehingga
diharapkan mampu diperoleh kondisi yang diinginkan dimana peran
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik mampu berperan langsung dalam
pelaksanaan roda pemerintahan dan pembangunan.
Agar rencana kinerja yang telah disusun dapat mendatangkan manfaat
bagi kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, maka perlu
dioperasionalkan dan dalam implementasinya perlu komitmen,
semangat, tekad, kemauan, kemampuan dan etos kerja yang tinggi dan
konsisten yang ditunjukkan melalui kesungguhan, kejujuran dan
keterbukaan oleh segenap aparatur Kantor Kesbang dan Politik.
Keberhasilan akan seluruh program dan kegiatan Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik hanya akan terwujud bila seluruh sumber daya
yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Hingga kurun waktu tahun 2018 berbagai kebijakan dan upaya telah
dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas.
Sebagai lembaga pemerintah yang senantiasa mengikuti dan mengatasi
perkembangan yang ada serta memberikan respon terhadap
penilaian/evaluasi dan aspirasi baik dari masyarakat maupun lembaga-
lembaga terkait dengan pelaksanaan tugas, maka secara signifikan
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung Barat
melakukan pembenahan dan terobosan guna meningkatkan kinerja
organisasi. Pembenahan yang dilakukan diawali dari penyusunan
rencana strategis organisasi yang lebih transparan dan akuntabel yaitu
berupa perumusan Visi dan Misi yang jelas serta langkah strategi
berupa kebijakan dan program kerja yang terukur dan transparan
dengan adanya target sasaran dan indikator kinerja yang lebih jelas.
-
Page 45
4.2 Saran
Dalam penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik Tahun Anggaran 2018 diusahakan semaksimal mungkin
meningkatkan pelaksanaan pengarahan kerja sehingga dapat diketahui
dengan jelas posisi kinerja organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan
Politik. Perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan diharapkan peran serta masyarakat untuk membantu
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dalam menjaga stabilitas politik di
wilayah kerjanya.
Memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dapat
dilakukan salah satunya melalui pengusulan menjadi peserta Diklat,
khususnya yang berkaitan dengan Tupoksi. Serta dengan
melaksanakan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana yang akan
menunjang tugas dan fungsi untuk melengkapi sarana dan prasarana
yang kurang memadai tersebut.
Anggaran kegiatan diharapkan dapat turun secara tepat waktu agar
kegiatan dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Perlu melakukan inovasi-inovasi baru serta penggunaan teknologi
informasi dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat yang mendorong dalam pencapaian target kinerja. Selain
itu juga perlu melakukan monitoring dan evaluasi di internal Kantor
Kesbang dan Politik yang melibatkan seluruh unsur secara rutin dan
berkala dalam rangka sinkronisasi program-program pembangunan
serta untuk mengantisipasi kendala-kendala dan hambatan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan Kantor Kesbang dan Politik.
-
Lampiran 1
KEPALA KANTOR
KASUBBAG
TATA USAHA
KASI
KESBANG
KASI
POLITIK
KASI
HUBUNGAN
ANTAR LEMBAGA
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESBANG DAN POLITIK
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Page 1
-
Lampiran 2
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 12 13
Meningkatnya kinerja
Perangkat Daerah
Nilai SAKIP OPD CC B 410.505.000 B 410.260.000 B 410.260.000 B 427.760.000 B 427.760.000 B 2.086.545.000
Meningkatnya
pelayanan perkantoran
Persentase pelayanan
perkantoran yang
memadai
100,00% 410.505.000 100,00% 410.260.000 100,00% 410.260.000 100,00% 427.760.000 100,00% 427.760.000 100,00% 2.086.545.000
00
00.01
00.01.
001
PROGRAM
PELAYANAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
Terlaksananya
pelayanan
administrasi
perkantoran
Persentase pelayanan
administrasi
perkantoran tepat
waktu
100,00% 100,00% 184.560.000 100,00% 188.060.000 100,00% 188.060.000 100,00% 188.060.000 100,00% 188.060.000 100,00% 936.800.000
Penyediaan Jasa Surat
Menyurat
Tersedianya jasa surat
menyurat
Jumlah surat masuk 524
surat
550
surat
3.500.000 550
surat
3.500.000 550
surat
3.500.000 550
surat
3.500.000 550
surat
3.500.000 2.750
surat
17.500.000
Jumlah surat keluar 392
surat
450
surat
450
surat
450
surat
450
surat
450
surat
2.250
surat
Jumlah rekening
telepon
1
rekening
1
rekening
20.100.000 1
rekening
20.100.000 1
rekening
20.100.000 1
rekening
20.100.000 1
rekening
20.100.000 5
rekening
100.500.000
Jumlah rekening air 1
rekening
1
rekening
1
rekening
1
rekening
1
rekening
1
rekening
5
rekening
Jumlah rekening listrik 1
rekening
1
rekening
1
rekening
1
rekening
1
rekening
1
rekening
5
rekening
Jumlah motor yang
dibayar pajaknya
3
unit
3
unit
1.500.000 3
unit
1.500.000 3
unit
1.500.000 3
unit
1.500.000 3
unit
1.500.000 15
unit
7.500.000
Jumlah minibus yang
dibayar pajaknya
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
5
unit
Jumlah buku cek 1
buku
1
buku
500.000 1
buku
500.000 1
buku
500.000 1
buku
500.000 1
buku
500.000 5
buku
2.500.000
Jumlah cetak rekening
koran
30
kali
30
kali
30
kali
30
kali
30
kali
30
kali
150
kali
Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
Terlaksananya jasa
kebersihan kantor
Jumlah tenaga
kebersihan
1
orang
1
orang
10.700.000 1
orang
10.700.000 1
orang
10.700.000 1
orang
10.700.000 1
orang
10.700.000 5
orang
53.500.000
Jumlah jenis alat
kebersihan
20
jenis
20
jenis
20
jenis
20
jenis
20
jenis
20
jenis
100
jenis
00.01.
001.00
8
Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
001.00
6
Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Tersedianya jasa
perizinan kendaraan
dinas/operasional
Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
001.00
7
Penyediaan Jasa
Administrasi Keuangan
Tersedianya buku cek
dan rekening koran
Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
Kab. LB
00.01.
001.00
2
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Tersedianya jasa
komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
T U J U A N
S A S A R A N S T R A T E G I S
N O N U R U S A N
N o n U r u s a n
00.01.
001.00
1
Subbag
Tata
Usaha
6 7 8 9 10 11
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode Renstra
TABEL RENSTRA 2017 - 2022
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH
KANTOR KESBANG DAN POLITIK KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Kode
Tujuan / Sasaran /
Urusan /
Bidang Urusan /
Program / Kegiatan
Sasaran Program /
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan / Sasaran /
Program / Kegiatan
Data
Capaian
Tahun
2017
Capaian Kinerja dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggu
ng Jawab
LokasiTahun 2018
Page 2
-
Lampiran 2
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 12 136 7 8 9 10 11
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraKode
Tujuan / Sasaran /
Urusan /
Bidang Urusan /
Program / Kegiatan
Sasaran Program /
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan / Sasaran /
Program / Kegiatan
Data
Capaian
Tahun
2017
Capaian Kinerja dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
Perangkat
Daerah
Penanggu
ng Jawab
LokasiTahun 2018
00.01.
001.01
0
Penyediaan Alat Tulis
Kantor
Tersedianya alat tulis
kantor
Jumlah jenis alat tulis
kantor
42
jenis
42
jenis
11.000.000 42
jenis
11.000.000 42
jenis
11.000.000 42
jenis
11.000.000 42
jenis
11.000.000 210
jenis
55.000.000 Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
Jumlah jenis cetakan 7
jenis
7
jenis
29.200.000 7
jenis
29.200.000 7
jenis
29.200.000 7
jenis
29.200.000 7
jenis
29.200.000 35
jenis
146.000.000
Jumlah jenis
penggandaan
3
jenis
3
jenis
3
jenis
3
jenis
3
jenis
3
jenis
15
jenis
00.01.
001.01
2
Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/
Penerangan Bangunan
Kantor
Tersedianya komponen
instalasi listrik/
penerangan bangunan
kantor
Jumlah jenis
komponen listrik
13
jenis
13
jenis
6.500.000 13
jenis
6.500.000 13
jenis
6.500.000 13
jenis
6.500.000 13
jenis
6.500.000 65
jenis
32.500.000 Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
001.01
5
Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
Tersedianya bahan
bacaan
Jumlah SKHU 4
SKHU
4
SKHU
3.960.000 4
SKHU
3.960.000 4
SKHU
3.960.000 4
SKHU
3.960.000 4
SKHU
3.960.000 20
SKHU
19.800.000 Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
Jumlah penyediaan
makan minum rapat
12
kali
12
kali
11.400.000 12
kali
11.400.000 12
kali
11.400.000 12
kali
11.400.000 12
kali
11.400.000 60
kali
57.000.000
Jumlah penyediaan
makan minum tamu
12
kali
12
kali
12
kali
12
kali
12
kali
12
kali
60
kali
00.01.
001.01
8
Rapat-Rapat
Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar
Daerah
Terlaksananya rapat-
rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar
daerah
Jumlah bulan pelaks.
koordinasi dan
konsultasi luar daerah
12
bulan
12
bulan
65.000.000 12
bulan
65.000.000 12
bulan
65.000.000 12
bulan
65.000.000 12
bulan
65.000.000 60
bulan
325.000.000 Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
001.02
0
Penyediaan Jasa
Propaganda/Publikasi
/Pameran
Terlaksananya
pameran
pembangunan
Jumlah pelaksanaan
pameran
1
kali
1
kali
6.500.000 1
kali
10.000.000 1
kali
10.000.000 1
kali
10.000.000 1
kali
10.000.000 5
kali
46.500.000 Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
001.02
1
Rapat-Rapat
Koordinasi dan
Pembinaan Dalam
Daerah
Terlaksananya rapat-
rapat koordinasi dan
pembinaan dalam
daerah
Jumlah bulan pelaks.
koordinasi dan
pembinaan dalam
daerah
12
bulan
12
bulan
14.700.000 12
bulan
14.700.000 12
bulan
14.700.000 12
bulan
14.700.000 12
bulan
14.700.000 60
bulan
73.500.000 Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
002
PROGRAM
PENINGKATAN
SARANA DAN
PRASARANA
APARATUR
Tersedianya sarana
dan prasarana
penunjang kinerja
aparatur
Persentase sarana dan
prasarana aparatur
yang memadai
50,00% 60,00% 115.545.000 70,00% 120.000.000 80,00% 120.000.000 90,00% 137.500.000 100,00% 137.500.000 100,00% 630.545.000
Jumlah almari - 2
unit
6.720.000 1
unit
7.500.000 1
unit
7.500.000 2
unit
10.000.000 2
unit
10.000.000 8
unit
41.720.000
Jumlah filling kabinet 2
unit
- 1
unit
1
unit
2
unit
2
unit
6
unit
Jumlah mesin tik 1
unit
- 830.000 1
unit
7.500.000 1
unit
7.500.000 1
unit
10.000.000 1
unit
10.000.000 4
unit
35.830.000
Jumlah mesin jilid - 1
unit
1
unit
1
unit
- - 3
unit
Jumlah mesin
pemindai sidik jari
- - - - 1
unit
1
unit
2
unit
00.01.
002.00
9
Pengadaan Peralatan
Gedung Kantor
Terlaksananya
pengadaan peralatan
gedung kantor
Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
001.01
7
Penyediaan Makanan
dan Minuman
Tersedianya makan
minum rapat dan tamu
Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
002.00
7
Pengadaan
Perlengkapan Gedung
Kantor
Terlaksananya
pengadaan
perlengkapan gedung
kantor
Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
00.01.
001.01
1
Penyediaan Barang
Cetakan dan
Penggandaan
Tersedianya barang
cetakan dan
penggandaan
Subbag
Tata
Usaha
Kab. LB
Page 3
-
Lampiran 2
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 12 136 7 8 9 10 11
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RenstraKode
Tujuan / Sasaran /
Urusan /
Bidang Urusan /
Program / Kegiatan
Sasaran Program /
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan / Sasaran /
Program / Kegiatan
Data
Capaian
Tahun
2017
Capaian Kinerja dan Kera