laporan kinerja instansi pemerintah inspektorat …ppid.blitarkota.go.id/dokumen/1613.pdf ·...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA BLITAR
INSPEKTORAT DAERAH Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar
KATA PENGANTAR
Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian program untuk mencapai visi
dan misi disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP). Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016 merupakan pertanggungjawaban
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis yang telah
ditetapkan dalam mencapai visi dan misi organisasi, yang berisi informasi capaian kinerja.
Tahun 2016 merupakan langkah rencana strategis di tahun pertama, yang saling
berkaitan antara Rencana Strategis itu sendiri dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2016. Maka sebagai acuan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) adalah Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja dan
Pengukuran Kinerja Tahun 2016.
Dalam penyusunan laporan kinerja diuraikan secara ringkas rencana strategis,
perjanjian kinerja, pengukuran kinerja dan pencapaian kinerja yang didalamnya menjelaskan
keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi serta langkah antisipatif yang diambil guna mendorong terwujudnya peningkatan
kualitas kinerja di bidang pengawasan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Inspektorat Kota Blitar merupakan
bentuk konkrit dari komitmen organisasi dalam mewujudkan kinerja yang sebaik-baiknya
untuk pencapaian visi dan misi organisasi.
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran selalu ada permasalahan-permasalahan
atau beberapa kekurangan-kekurangan di dalam pencapaian kinerja yang menggambarkan
kurang terfokusnya beberapa kegiatan yang dilaksanakan tahun 2016 terhadap pedoman
Rencana Strategis (Renstra). Pada tahun berikutnya kekurangan tersebut akan diperbaiki
dengan peningkatan kinerja melalui disiplin pelaksanaan Renstra yang telah ditetapkan.
Blitar, 30 Desember 2016
INSPEKTUR KOTA BLITAR
Dra. RUSMIATUN Pembina Utama Muda NIP. 19570123 198503 2 002
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Gambaran Umum Organisasi
C. Maksud dan Tujuan
D. Dasar Hukum
E. Aspek-aspek Strategis
F. Isu-isu Strategis
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Kinerja / Sasaran
B. Analisis Capaian Kinerja berdasarkan target dan Realisasi
Tahun 2016
C. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015-2016 dengan
Target Nasional (Target SPM)
D. Akuntabilitas Keuangan
E. Prestasi / Penghargaan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Langkah Perbaikan
Lampiran – Lampiran :
A. Rencana Strategis Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016 – 2021
B. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
D. Pengukuran Kinerja Tahun 2016
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)
Pelaporan kinerja Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016 dimaksudkan untuk
menginformasikan capaian kinerja tahun 2016 yang dikaitkan dengan proses
pencapaian tujuan dan sasaran Inspektorat Kota Blitar. Capaian kinerja tersebut
menggunakan tolok ukur pada Perjanjian Kinerja tahun 2016 yang merupakan
bentuk komitmen penuh Inspektorat untuk mencapai kinerja yang optimal sebagai
bagian dari upaya memenuhi misi organisasi yang dijabarkan dalam tujuan dan
sasaran strategis yang ditetapkan.
Inspektorat Kota Blitar sesuai tugas pokok dan fungsinya merupakan unsur
pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kota Blitar. Dalam kaitan
tersebut Inspektorat Kota Blitar telah membuat Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang
terdiri dari satu sasaran strategis, yaitu “Terwujudnya peningkatan kualitas hasil
pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme”, yang
sebagian besar telah dilaksanakan dengan baik. Capaian kinerja sasaran strategis
Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
- Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik/B
30% 64,29% 213%
- Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan berindikasi TP-TGR
70% 89,53% 128%
- Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
100% 100% 100%
- Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
90% 75,34% 83,71%
- Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
80% 80,12% 100,15%
Hasil evaluasi SAKIP SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Blitar, dari 28
SKPD yang dievaluasi yang mendapat nilai B keatas sebanyak 18 SKPD (64,29%) ,
8 SKPD dengan nilai C dan 2 SKPD mendapat nilai D.
Sedangkan belum tercapainya target 90% rekomendasi hasil audit BPK yang
selesai ditindaklanjuti disebabkan respon SKPD terhadap Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan atas rekomendasi dan temuan pada LHP kurang tepat waktu salah
satu diantaranya PDAM yang belum diselesaikan secara maksimal.
Dalam menjalankan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan
selama tahun 2016, anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran strategis
sebesar Rp. 2.567.634.620,00. Realisasi atas anggaran tersebut sebesar
Rp. 2.354.824.960,00, sehingga capaian serapan anggaran atas pencapaian
sasaran strategis sebesar 91,71%. Secara terinci capaian serapan anggaran atas
program/kegiatan pendukung pencapaian sasaran strategis tahun 2016 sebagai
berikut:
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
491.484.300,00 438.437.763,00 89,21
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
527.886.320,00 526.178.493,00 99,68
3.
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
55.951.350,00 55.926.350,00 99,96
4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
77.190.000,00 76.782.500,00 99,47
5.
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
489.916.200,00 401.794.692,00 82,01
6.
Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
885.290.250,00 854.413.162,00 96,51
7.
Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
39.916.200,00 1.292.000,00 3,24
Jumlah
2.567.634.620,00 2.354.824.960,00 91,71
**********
iv
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 1
BAB I 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting
dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen
pemerintahan diharapkan berfokus pada peningkatan akuntabilitas serta sekaligus
peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Maka pemerintah telah
menetapkan kebijakan untuk penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas dan
teratur dan efektif yang disebut dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP). Akuntabilitas merupakan kata kunci dari sistem tersebut yang dapat diartikan
sebagai perwujudan dari kewajiban seseorang atau instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui
media pertanggungjawaban dan berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara
periodik
Berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan mempertanggungjawabkan setiap pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya dalam bentuk laporan. Laporan kinerja instansi pemerintah disusun
sebagai perwujudan pertanggungjawaban instansi pemerintah selaku pengelola sumber
daya yang tersedia dalam rangka menjalankan program dan kegiatan dalam
melaksanakan misi organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan. Laporan kinerja yang dibuat haruslah memberikan informasi yang
menggambarkan kinerja secara jelas, transparan, sesuai dengan prinsip penyusunan
laporan yang relevan, konsisten, akurat, objektif dan wajar.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 2
Dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan berpijak pada aturan dan
tatanan dapat dibuktikan dengan melaksanakan tugas-tugas yang sesuai dengan
tupoksinya masing-masing. Ini merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam
mengemban aspirasi masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang
tepat, jelas, terukur dan terlegitimasi sehingga penyelenggaraan pemerintahan
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna dan bebas dari KKN. Upaya tersebut
sejalan dengan TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-Undang No. 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme.
Dalam pelaksanaannya, perlu diperhatikan adanya sistem yang digunakan
untuk mencapai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yaitu Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ). Sistem ini menjadi sarana instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan misi organisasi dengan menggunakan
perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja
sebagai komponen yang saling terkait. Implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah ini diharapkan bisa mengubah paradigma instansi pemerintah, yang semula
berorientasi pada uang ( input oriented ) menjadi orientasi pada hasil ( result oriented )
serta dapat dipertanggungjawabkan . Laporan yang memuat sejauh mana pelaksanaan
program dan kegiatan berjalan sesuai dengan misi dan sejalan dengan sasaran serta
tujuan organisasi. Evaluasi kinerja dilakukan untuk dapat memberikan masukan dalam
mengatasi permasalahan yang ada sehingga dapat mendorong usaha-usaha
berkelanjutan dalam perbaikan dan peningkatan kinerja instansi pemerintah di masa
mendatang. Evaluasi kinerja bermanfaat untuk perbaikan perencaaan, untuk
pengambilan keputusan, untuk pengendalian program kegiatan, perbaikan input, proses
dan output maupun perbaikan terhadap sistem dan prosedur yang ada. Laporan kinerja
instansi pemerintah ini disusun untuk memberikan gambaran objektif atas program dan
kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan misi untuk mencapai sasaran
dan tujuan.
Inspektorat Kota Blitar dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Blitar
Nomor 24 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Blitar. Sebagai
institusi pemerintahan, Inspektorat berkewajiban untuk mempertanggung-jawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yang telah dijabarkan dalam program dan
kegiatan dalam bentuk suatu laporan kinerja secara tertulis.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 3
Pelaporan kinerja ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja
Inspektorat dalam satu tahun anggaran dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan
sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan kinerja yang dicapainya.
B. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Daerah diatur dalam Peraturan Walikota Blitar
Nomor 24 Tahun 2014 tanggal 27 Juni 2014. Dalam kedudukannya, tugas pokok dan
fungsi Inpektorat Kota Blitar merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Inspektorat Kota Blitar dipimpin oleh seorang Inspektur yang berkedudukan
dibawah Walikota dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab langsung
kepada Walikota dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah.
Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap urusan
pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan
kecamatan dan pelaksanaan urusan pemerintahan kelurahan. Untuk menjalankan
tugas pokok tersebut Inspektorat melaksanakan fungsi:
a. Perencanaan program pengawasan;
b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
c. Pelaksanaan pemeriksaan/audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya yang diamanatkan peraturan perundang-undangan;
d. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan;
e. Pengkordinasian penyelenggaraan pengawasan;
f. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Ispektorat;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai bidang tugasnya.
Adapun susunan organisasi Inspektorat Kota Blitar adalah sebagai berikut:
1. Inspektur
2. Sekretaris
a. Sub Bag Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bag Perencanaan dan Keuangan
c. Sub Bag Evaluasi dan Pelaporan
3. Inspektur Pembantu Urusan Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Kesejahteraan
Rakyat
4. Inspektur Pembantu urusan Pembangunan
5. Inspektur Pembantu Urusan Pemerintahan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 4
Fungsi dari masing-masing jabatan di Inspektorat Kota Blitar adalah :
1. Inspektur
Inspektur mempunyai tugas penyelenggaraan, memimpin, mengkoordinasikan,
membina dan mengendalikan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi inspektorat.
2. Sekretaris
Bertugas membantu Inspektur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya melalui
kegiatan kesekretariatan. Sekretariat Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan administrasi di lingkungan inspektorat meliputi perencanaan,
mengkoordinasikan tugas pada Inspektur Pembantu, pengelolaan admnistrasi umum,
rumah tangga, administrasi kepegawaian, kearsipan dan administrasi keuangan;
Adapun fungsi Sekretariat :
a Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan inspketur;
b Pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program
kerja pengawasan secara terpadu;
c Penghimpunan, pengelolaan, penilaian, dan penyiapan laporan hasil pengawasan
aparat pengawas fungsional;
d Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;
e Penyusunan, penginventarisasian dan pengkordinasian data dalam rangka
penatausahaan proses penanganan pengaduan;
f Pengkordinasian dan fasilitasi kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di
lingkungan Inspektorat;
g Perumusan kebijakan teknis dan penyusunan serta pelaksanaan program/kegiatan
sekretariat;
h Pengkordinasian dan penyusunan rencana strategis ( Rensta ), Rencana Kerja (
Renja ) dan Rencana Kerja Tahunan ( RKT );
i Pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran ( RKA )
j Pengkoordinasian penyusunan dan pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran
( DPA ) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran ( DPPA )
k Fasilitasi penyusunan Perjanjian Kinerja ( PK )
l Pengkoordinasian internal dan ekternal serta pembinaan penyelenggaraan
organisasi dan tata laksana organisasi inspektorat;
m Pengkoordinasian dan fasilitasi administrasi perjalanan dinas, tugas-tugas
keprotokoleran dan kehumasan;
n Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan urusan rumah tangga dan tata usaha
Inspektorat;
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 5
o Pengkoordinasian dan fasilitasi pengelolaan administrasi dan perlengkapan
sarana prasarana, keamanan kantor dan penyelenggaraan rapat-rapat
Inspektorat;
p Pengkoordinasian dan fasilitasi pelaksanaan pembelian / pengadaan atau
pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
q Fasilitasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;
r Fasilitasi pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam
rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
s Pengkoordinasian pengusulan penataan organisasi, tata laksana dan produk
hukum lainnya;
t Fasilitasi pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban ( SPJ ) Keuangan;
u Fasilitasi dan koordinasi penyusunan Standar Operational Prosedur ( SOP );
v Fasilitasi penyusunan Laporan Kinerja, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
( LKPJ ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( LPPD );
w Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi terkait lainnya terkait
layanan bidang pengawasan secara berkala melalui web domain website
Pemerintah Daerah;
x Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan informasi dan
publikasi;
y Penyelenggaraan, pembinaan dan pengendalian layanan administrasi umum,
kepegawaian dan penatausahaan keuangan;
z Pengkoordinasian penyusunan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
kinerja Inspektorat;
aa.Pelakanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan bidang
tugasnya
3. Inspektur Pembantu Urusan Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Kesejahteraan
Rakyat melaksanakan tugas;
a. Merumuskan program pengawasan urusan ekonomi, sosial, kebudayaan, dan
kesejahteraan rakyat;
b. Menyusun kebijakan pengawasan urusan ekonomi, sosial, kebudayaan, dan
kesejahteraan rakyat;
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan urusan ekonomi, sosial,
kebudayaan dan kesejahteraan rakyat;
d. Memfasilitasi pejabat fungsional pengawas terhadap pelaksanaan pengawasan
penyelenggaraan urusan ekonomi, sosial, kebudayaan dan kesejahteraan rakyat;
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 6
e. Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas
pengawasan urusan ekonomi, sosial, kebudayaan, dan kesejahteraan rakyat.
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan terhadap peraturan daerah dan
peraturan walikota, meliputi pengawasan perancangan peraturan daerah dan
peraturan walikota dan pengawasan pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan
walikota urusan ekonomi, sosial, kebudayaan dan kesejahteraan rakyat;
g. Mengkoordinasikan pengawasan atas pengaduan masyarakat urusan ekonomi,
sosial, kebudayaan dan kesejahteraan rakyat;
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan,
meliputi evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah dan evaluasi kinerja
penyelenggaraan otonomi daerah urusan ekonomi, sosial, kebudayaan dan
kesejahteraan rakyat;
i. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan
pengawasan dan pemeriksaan pemerintah daerah di urusan ekonomi, sosial,
kebudayaan dan kesejahteraan rakyat;
j. Menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan hasil pengawasan dan
pemeriksaan urusan ekonomi, sosial, kebudayaan dan kesejahteraan rakyat;
k. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta penyusunan laporan
kinerja serta memberi saran dan pertimbangan sesuai dengan bidang tugasnya;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh inspektur sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Inspektur Pembantu Urusan Pembangunan melaksanakan tugas;
a Merumuskan program pengawasan urusan pembangunan;
b Menyusun kebijakan pengawasan urusan pembangunan;
c Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan urusan pembangunan;
d Memfasilitasi pejabat fungsional pengawas terhadap pelaksanaan pengawasan
penyelenggaraan urusan pembangunan;
e Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas
pengawasan urusan pembangunan;
f Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan terhadap peraturan daerah dan
peraturan walikota, meliputi pengawasan rancangan peraturan daerah dan
peraturan walikota dan pengawasan pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan
walikota urusan pembangunan’;
g Mengkoordinasi pengawasan atas pengaduan masyarakat urusan pembangunan;
h Mengkoordinasi pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan, meliputi
evaluasi kinerja penyelenggaraan otonomi daerah urusan pembangunan;
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 7
i Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan
pengawasan dan pemeriksaan pemerintah daerah di urusan pembangunan;
j Menyiapkan, penyusunan dan pemeliharaan laporan hasil pengawasan dan
pemeriksaan urusan pembangunan;
k Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta penyusunan laporan
kinerja serta memberi saran dan pertimbangan sesuai dengan bidang tugasnya;
l Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan
bidang tugasnya.
5. Inspektur Pembantu Urusan Pemerintahan
Inspektur Pembantu Urusan Pemerintahan melaksanakan tugas;
a Merumuskan program pengawasan urusan pemerintahan;
b Menyusun kebijakan pengawasan urusan pemerintahan;
c Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan urusan pemerintahan;
d Memfasilitasi pejabat fungsional pengawas terhadap pelaksanaan pengawasan
penyelenggaraan urusan pemerintahan;
e Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas
pengawasan urusan pemerintahan;
f Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan terhadap peraturan daerah dan
peraturan walikota, meliputi pengawasan rancangan peraturan daerah dan
peraturan walikota dan pengawasan pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan
walikota urusan pemerintahan;
g Mengkoordinasi pengawasan atas pengaduan masyarakat urusan pemerintahan;
h Mengkoordinasi pelaksanaan review RKA;
i Mengkoordinasi pelaksanaan evaluasi pelaporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah;
j Memfasilitasi pelaksanaan pengendalian dan pengawasan indisipliner pegawai;
k Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan inspektur sesuai dengan
bidang tugasnya.
6. Kelompok jabatan fungsional
Kelompok jabatan fungsional pada inspektorat terdiri atas tenaga fungsional auditor
dan jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam beberapa kelompok jabatan
fungsional sesuai bidang keahliannya.
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai
bidang tenaga fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 8
Jumlah Pegawai Inspektorat Kota Blitar pada Tahun 2016 sebanyak 31 orang dengan
rincian sebagai berikut:
Table 1.1.
Jumlah Pegawai Tahun 2016
No Jabatan Jumlah
L P
1 Inspektur - 1
2 Sekretaris 1 -
3 Inspektur Pembantu 1 1
4 P2UPD 3 4
5 JFA 2 3
6 Kepala Sub Bagian 2 1
7 Staf / JFU 7 5
Jumlah 16 15
Bagan 1.1.
Persentase Pegawai Tahun 2016
Guna menunjang kinerja Inspektorat dalam kaitannya urusan informasi,
Inspektorat kota Blitar melayani berbagai pengaduan masyarakat baik melalui Unit
Layanan pengaduan dan Informasi Masyarakat serta memiliki layanan website pada
laman http://inspektorat.blitarkota.go.id.
laki-laki 52%
perempuan 48%
Prosentase Pegawai Inspektorat Berdasarkan Gender
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 9
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab dipandang perlu adanya
pelaporan pelaksanaan tugas selama tahun 2016. Laporan kinerja Inspektorat Kota
Blitar yang terinci dan penataan waktunya diperlukan dengan mempertimbangkan
sumberdaya yang ada,
1. Maksud
Maksud disusunnya Laporan Kinerja Inspektorat Kota Blitar ini adalah
sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi
pemerintah dan dalam rangka perwujudan good governance melalui media
pertanggungjawaban LKjIP yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik untuk
memberi informasi yang komprehensif berkaitan dengan keuangan dan kinerja.
Pentingnya LKjIP bermanfaat bagi dilaksanakannya. Evaluasi Kinerja dan
berfungsi sebagai media hubungan kerja organisasi, media akuntabilitas, media
informasi umpan balik perbaikan kinerja serta sebagai Instrumen Peningkatan
Kinerja Berkesinambungan.
Laporan Kinerja Inspektorat ini juga dimaksudkan sebagai bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Kota Blitar atas
penggunaan anggaran.
2. Tujuan
Dengan kegiatan penggunaan anggaran berdasarkan DPA-SKPD telah
terealisasi seefektif dan semaksimal mungkin. Laporan kinerja diharapkan dapat
memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya
tercapai. Untuk itu tujuan disusunnya Laporan kinerja ini adalah sebagai Hasil
Evaluasi kinerja yang diharapkan dapat memberikan feedback untuk
meningkatkan Mutu Pelaksanaan Pengelolaan Aktivitas organisasi ke arah yang
lebih baik, meningkatkan Akuntabilitas Kinerja organisasi, memberikan Informasi
yang lebih Memadai dalam menunjang Proses Pengambilan Keputusan,
meningkatkan Pemanfaatan Alokasi Sumber Daya yang tersedia, sebagai Dasar
Peningkatan Mutu Informasi mengenai Pelaksanaan Kegiatan organisasi dan
mengarahkan pada Sasaran dan Tujuan organisasi.
Selain itu LKjIP Inspektorat Kota Blitar tahun 2016 juga ditujukan guna
mengenali kendala dan permasalahan yang dihadapi, menilai efisiensi
penggunaan sumber daya dalam menghasilkan output, menilai efektivitas
pencapaian hasil (outcome) terhadap rencana , menilai apakah kualitas hasil telah
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 10
memenuhi keinginan/kepuasan stakeholders seta menilai apakah pencapaian
output dan outcome sesuai dengan waktu yang ditetapkan sebagai upaya
perbaikan berkesinambungan bagi Inspektorat Kota Blitar untuk meningkatkan
kinerja.
D. DASAR HUKUM
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan kewenangannya Inspektorat Kota
Blitar mengacu pada:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
6. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah Junto Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 25 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penanganan
Pengaduan Masyarakat Di Lingkungan Depdagri Dan Pemerintah Daerah
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Pp
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 76 Tahun 2016 Tentang Kebijakan
Pengawasan Di Lingkungan Kemetrian Dalam Negeri Dan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Tahun 2017
12. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota
Blitar.
13. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota
Blitar.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 11
14. Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Inspektorat Kota Blitar.
E. ASPEK-ASPEK STRATEGIS
Inspektorat Kota Blitar sebagai Lembaga Pengawasan mempunyai peran
strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Blitar untuk mengemban tugas
pokok dan fungsi yang mempunyai kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala yang
dihadapi adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan Internal
a. Kekuatan
- Struktur organisasi Inspektorat Kota Blitar telah sesuai dengan Peraturan
Daerah Kota Blitar Nomor2 4 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kota Blitar sehingga menjadi lebih ramping dan kaya fungsi,
dengan diisi oleh aparatur pengawasan yang mendukung pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Inspektorat.
- Sarana dan prasarana pendukung operasional dalam rangka peningkatan
kualitas pengawasan cukup memadai.
- Jumlah aparatur pengawasan yang memiliki sertifikasi pengawasan cukup
memadai.
- Mekanisme kerja yang sistemik dan terjadwal sehingga memberikan hasil
yang optimal, efektif dan efisien.
- Adanya hubungan kerja yang baik dan komitmen yang kuat antara pimpinan
dan staf Inspektorat dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif
sehingga menimbulkan motivasi kerja yang tinggi.
b. Kelemahan
- Dukungan dana dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Inspektorat
belum memadai.
- Belum memadainya jumlah aparatur pengawasan dibanding dengan jumlah
SKPD yang diawasi.
- Belum memadainya kebijakan sistem dan prosedur pengawasan dalam
mendukung kegiatan pengawasan.
- Komitmen obyek pengawasan menindaklanjuti rekomendasi hasil
pengawasan tepat waktu dan tepat sasaran masih belum optimal.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 12
2. Lingkungan Eksternal
a. Peluang
- Kebijakan Pemerintah yang mendukung kepentingan Inspektorat Daerah
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
- Terjalinnya kerjasama yang baik dengan seluruh SKPD lingkup Pemerintah
Kota Blitar dalam upaya peningkatan kualitas hasil pengawasan.
- Terjalinnya kerjasama yang baik dengan BPK RI dan APIP lainnya.
b. Kendala
- Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) yang dilaksanakan SKPD
belum optimal
- Adanya kelompok masyarakat yang kemungkinan masuk dan mencampuri
kepentingan Inspektorat.
F. ISU-ISU STRATEGIS
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Inspektorat Kota Blitar tidak
dapat terlepas dari isu – isu strategis yang melingkupinya. Isu – isu strategis dimaksud
antara lain :
1. Sumberdaya manusia yang terbatas, baik dari jumlah maupun kualitasnya, yang
belum sepenuhnya diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
2. Belum memadainya kebijakan sistem dan prosedur pengawasan di lingkungan
Pemerintah Kota Blitar;
3. Dukungan dana dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Inspektorat belum
memadai.
4. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) belum dapat dilaksanakan
dengan optimal dan terkoordinasi dengan mengedepankan peran sebagai quality
assurance (menjamin kualitas dari suatu instansi) bukan mencari kesalahan.
5. Pembinaan aparatur perangkat daerah yang berintegritas dan anti korupsi.
6. Mengoptimalkan semua fungsi media dan teknologi informasi dan komunikasi
berbasis internet dalam meningkatkan partisipasi pengawasan baik oleh APIP dan
masyarakat dalam proses pengelolaan penganggaran dan pelayanan publik.
7. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggin terhadap pelaksanaan goog
govermance untuk keterbukaan informasi public, akuntabilitas public, pelayanan
public ddan penguatan partisipasi masyarakat dalam tata kelola pemerintahan.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 13
G. SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP) Inspektorat Kota Blitar
Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Kata Pengantar
Daftar Isi
Ikhtisar Eksekutif
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan Latar Belakang penulisan laporan, Tugas Pokok dan
Fungsi Inspektorat, Analisis Perkembangan Strategis (peran strategis dan isu-isu
utama), dan Sistematika Laporan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bab ini menjelaskan mengenai Rencana Strategis Inspektorat, dan Perjanjian
Kerja Tahun 2016.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja menjelaskan Capaian Kinerja Inspektorat untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai hasil pengukuran kinerja
Inspektorat, dan Realisasi Anggaran yang digunakan (pagu) dan yang telah
digunakan (realisasi) untuk mewujudkan kinerja Inspektorat sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
BAB IV PENUTUP
Penutup menjelaskan tentang simpulan umum atas capaian kinerja Inspektorat serta
langkah-langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kinerja.
LAMPIRAN
Rencana Strategis Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016-2021
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016
Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Pengukuran Kinerja Tahun 2016
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 14
BAB II
2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan Kinerja adalah aktivitas pengambilan keputusan di depan tentang
tingkat capaian kinerja yang diinginkan dan dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan
program dan kegiatan. Pada Peraturan pemerintah Nomor 8 tahun 2008 Pasal 27 ayat 2
disebutkan bahwa perencanaan kinerja disusun dengan mengacu pada rencana
startegis , RPJMD dan RKPD serta hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dan usulan program serta kegiatan yang
berasal dari masyarakat.
Perencanaan kinerja juga memberikan target objektif kuantitatif tentang apa
yang harus dicapai dalam pelaksanaan program kegiatan. Perencanaan kinerja sebagai
bentuk komitmen yang menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja tahunan yang
dikomitmenkan oleh organisasi untuk dicapai dalam tahun yang bersangkutan.
Manfaat yang akan diperoleh dengan adanya perencanaan kinerja yaitu;
1. Menghubungkan perencanaan strategis, action plan dan perencanaan operational
terinci;
2. Membantu memastikan pencapaian hasil pelaksanaan program dan kegiatan;
3. Memudahkan proses pengukuran kinerja;
4. Membantu menetapkan tujuan kinerja pada periode yang akan datang;
Prasyarat perencanaan kinerja meliputi :
1. Sudah ada dokumen strategis ( renstra ) atau perencaan jangka menengah;
2. Sudah ada kejelasan mengenai perumusan tujuan dan sasaran yang jelas, spesifik
dan dapat diukur
3. Sudah ada perumusan strategis yang jelas dan dapat ditentukan waktu
pelaksanaanya.
A. RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 15
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra-SKPD adalah dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Perencanaan strategis merupakan
proses sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko, dengan
memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, pengorganisasian secara
sistematis usaha-usaha pelaksanaan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya
melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis. Renstra SKPD merupakan
penjabaran RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional
dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan.
Hubungan nyata RPJMD dan renstra SKPD diwujudkan melalui pengembangan
indikator kinerja utama SKPD dan Pemerintah Kota Blitar.
Rencana strategis Inspektorat Kota Blitar merupakan implementasi yang harus
dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar Tahun 2016-2021
dimana RPJMD tersebut merupakan perwujudan Visi dan Misi Walikota Blitar terpilih
periode 2016-2021. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Walikota Blitar,
Inspektorat Kota Blitar yang berada dalam Misi ke-6, yaitu : “Meningkatkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik, Bersih, dan Profesional”.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja yang merupakan instrumen
pertanggungjawaban, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan
pengukuran kinerja. Dalam rencana strategis dibuatlah visi, misi, yang menjadi patokan
dalam suatu kegiatan. Visi misi mempunyai tujuan, sasaran, kebijakan, program dan
kegiatan yang mengarah pada keberhasilan.
Dalam Rencana Strategis Tahun 2016-2021 Inspektorat Kota Blitar menetapkan
visi, misi, tujuan dan sasaran strategis adalah sebagai berikut :
1. V i s i
Inspektorat Kota Blitar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi adalah
sebagai institusi yang mempunyai kewenangan untuk melakukan kontrol dan koreksi
yang bertujuan untuk meluruskan dan menegakkan peraturan yang berlaku dalam
penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Blitar.
Sebagai implementasinya Inspektorat Kota Blitar menetapkan VISI :
“Terwujudnya pengawasan internal yang berkualitas untuk mendukung tata
kelola pemerintahan yang baik”
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 16
2. M i s i
Visi dapat terwujud apabila mempunyai misi yang jelas sehingga dapat
menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dan misi
tersebut sebagai berikut :
Melaksanakan pengawasan internal penyelenggaraan pemerintahan
pada Pemerintah Kota Blitar secara profesional dan akuntabel
3. Tujuan
Berdasarkan tujuan dari visi dan misi Inspektorat Kota Blitar sampai dengan
tahun 2015 sasaran yang utama mengedepankan pada aparatur pengawasan yang
profesional sehingga mempunyai tujuan-tujuan yang dijabarkan pada tujuan Jangka
Menengah. Adapun tujuan jangka menengah dari pada visi misi tersebut adalah :
Meningkatkan kualitas pelaksanaan pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah
4. Sasaran strategis
Sasaran Strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi
yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan kondisi
yang diharapkan dalam waktu tertentu. Dengan pengertian ini dan dikaitkan dengan
tujuannya, sasaran strategis Inspektorat Kota Blitar untuk tahun 2016-2021 adalah :
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat
mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme
5. Indikator Sasaran
Tabel 2.1.
Indikator Sasaran Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Sasaran (target tahun 2016)
1
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
- Persentase SKPD yang tidak
mendapat temuan berindikasi kerugian negara/daerah (70%)
- Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik/B (30%)
- Persentase kasus / pengaduan
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 17
masyarakat yang terselesaikan (100%)
- Persentase rekomendasi hasil audit
BPK RI yang selesai ditindaklanjuti (90%)
- Persentase rekomendasi hasil audit
APIP yang selesai ditindaklanjuti (80%)
6. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016 yang terkait dengan
sasaran strategis adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH, dengan kegiatan :
- Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala.
- Inventarisasi temuan pengawasan.
- Tindak lanjut hasil temuan pengawasan.
- Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif.
- Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan.
- Pengendalian PNS.
- Sistem Pengendalian Internal Pemerintah.
- Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan.
b. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan, dengan kegiatan :
- Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
- Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja.
c. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan, dengan kegiatan :
- Penyusunan kebijakan system dan prosedur pengawasan.
- Kebijakan pengawasan dalam rangka percepatan pemberantasan korupsi.
- Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
- Pembangunan Zona Integritas.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 18
d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
- Penyediaan alat tulis kantor.
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
- Penyediaan peralatan rumah tangga.
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
- Penyediaan makanan dan minuman.
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah.
e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :
- Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor.
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor.
f. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capainan Kinerja
dan Keuangan, dengan kegiatan :
- Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
g. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan
kegiatan :
- Fasilitasi keperansertaan pada event daerah dan Hari Besar Nasional.
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Impelementasi penjabaran rencana strategis dalam rangka mencapai visi dan
misi Inspektorat Kota Blitar dituangkan dalam dokumen perencanaan berupa Perjanjian
Kinerja Tahun 2016. Perjanjian Kinerja ini merupakan sebuah bentuk Rencana Kinerja
Tahunan yang didalamnya memuat rumusan Indikator Kinerja beserta targetnya.
Adapun Perjanjian Kinerja Inspektorat Kota Blitar adalah sebagai berikut :
Table 2.2.
Reviu Perjanjian Kinerja Tahun 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (2016)
(1) (2) (3) (4)
1. Terwujudnya peningkatan
kualitas hasil pengawasan
yang dapat mengurangi
Persentase SKPD yang tidak
mendapat temuan berindikasi
TP-TGR
70%
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 19
tindakan korupsi, kolusi,
nepotisme
Persentase hasil Evaluasi
SAKIP SKPD dengan nilai
minimal Baik (B)
30%
Persentase kasus / pengaduan
masyarakat yang terselesaikan
100%
Persentase rekomendasi hasil
audit BPK RI yang selesai
ditindaklanjuti
90%
Persentase rekomendasi hasil
audit APIP yang selesai
ditindaklanjuti
80%
Program Anggaran
(Rp)
1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Rp. 574.435.200,00
2. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Rp. 317.384.240,00
3. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
Rp. 33.598.400,00
4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 423.911.300,00
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp. 512.112.250,00
6. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp. 75.740.000,00
7. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp. 55.951.350,00
Jumlah Rp. 1.993.132.740,00
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 20
BAB III 3 AKUNTABILITAS KINERJA
Perbaikan governance dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam
reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen
pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan
kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan secara “self assesment”
oleh masing-masing instansi pemerintah, ini berarti instansi pemerintah secara mandiri
merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta melaporkannya
kepada instansi yang lebih tinggi. Pelaksanaan sistem dengan mekanisme semacam itu,
memerlukan evaluasi dari pihak yang lebih independen agar diperoleh umpan balik yang
obyektif untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu
instansi untuk mempertanggungjawabkan secara transparan keberhasilan atau kegagalan
dalam melaksanakan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan kepada pihak-pihak yang berwenang menerima laporan. Dimana hasil yang
dicapai tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan
kinerja instansi pemerintah di masa mendatang. untuk mendorong terciptanya akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang
baik dan terpercaya.
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA / SASARAN
Capaian kinerja organisasi merupakan capaian sasaran strategis yang diperoleh
dengan cara membandingkan target dengan realisasi pada indikator kinerja sasaran
strategis tersebut. Kemudian atas hasil dari pengukuran kinerja tersebut dilakukan
evaluasi untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan capaian sasaran strategis serta
alternatif solusi apa saja yang perlu dilakukan, analisis atas efisiensi penggunaan sumber
daya, dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja. Adapun Capaian Kinerja Inspektorat Kota Blitar Tahun
2016 adalah sebagai berikut :
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 21
Table 3.1.
Pencapaian Kinerja
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
- Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan indikasi kerugian negara/daerah
30% 64,29% 213%
- Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik/B
70% 89,53% 128%
- Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
100% 100% 100%
- Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
90% 75,34% 83,71%
- Persentase rekomendasi hasil audit APIPI yang selesai ditindaklanjuti
80% 80,12% 100,15%
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 22
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya, Capaian Kinerja Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016 adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2.
Perbandingan Realisasi Kinerja
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
2014 2015 2016
Target Realisa
si
Capaian
Kinerja Target Realisasi
Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian Kinerja
Keterangan
Terwujudnya
peningkatan
kualitas hasil
pengawasan
yang dapat
mengurangi
tindakan
korupsi,
kolusi, dan
nepotisme.
Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan indikasi kerugian negara/daerah
- - - - - - 70% 89,53% 128%
Realisasi pembayaran melebihi prestasi fisik, pembayaran termin tidak sesuai kontrak, keterlambatan penyelesaian pekerjaan Keterlambatan pembayaran pajak dan kesalahan penganggaran
Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik/B
7% 0% 0% 10% 30% 300% 30% 64% 213%
Tahun 2016 jumlah SKPD yang memperoleh nilai B ada 18 SKPD dari 28 SKPD yang dievaluasi. Tahun 2015 jumlah SKPD yang memperoleh nilai B ada 3 SKPD dari 10 SKPD yang dievaluasi.
Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penanganan kasus/pengaduan masyarakat yang terselesaikan adalah sama
Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
90% 90,57
%
100,63
% 90% 89,90% 99,89% 90% 75,34% 83,71%
Penurunan karena adanya audit atas PDAM tahun 2016 belum ditindaklanjuti secara optimal oleh PDAM
Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
- - - - - - 80% 80,12% 100,15%
Respon SKPD terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan atas rekomendasi dan temuan pada LHP kurang tepat waktu
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 23
Sedangkan Capaian Kinerja Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016 – 2021 sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Inspektorat Kota Blitar
Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :
Table 3.3.
Perbandingan Capaian Kinerja dengan Renstra
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Target Realisasi Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian Kinerja
Target Realisasi Capaian Kinerja
Terwujudnya
peningkatan
kualitas hasil
pengawasan
yang dapat
mengurangi
tindakan
korupsi,
kolusi, dan
nepotisme
Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan berindikasi kerugian negara/daerah
70% 89,53% 128% 72,5%
75%
77,5%
80%
80%
Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik (B)
30% 64,29% 213% 30%
50%
80%
100%
100%
Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
100% 100% 100% 100%
100%
100%
100%
100%
Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
90% 75,34% 83,71
% 90%
90%
90%
90%
90%
Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
80% 80,12% 100,1
5% 82,5%
85%
87,5%
90%
90%
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 24
Tabel 3.4
Perbandingan Realisasi Kinerja sd Periode Renstra 2016-2021
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Akhir
RPJMD/RENSTRA Realisasi sd
2016 Tingkat kemajuan
Anggaran
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme
Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan berindikasi kerugian negara/daerah
80% 89,53% 128%
Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik (B)
100% 64% 213%
Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
100% 100% 100%
Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
90% 75,34% 83,71%
Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
80% 80,12% 100,15%
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 25
Tabel 3.5
Indikator Permasalahan Pada Pencapaian Kinerja
Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Keterangan Target Tahun 2016
Realisasi Tahun 2016
Capaian Kinerja ≥100% Sangat
Baik/Berhasil (A), 76-99
Baik/Berhasil (B), >51-75 Cukup (C),
<50 Kurang
Permasalahan
Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan
berindikasi kerugian negara/daerah
Indikator sasaran
(RPJMD) 80% 89,53% 128% (Sangat
Baik/Berhasil)
Pemeriksaan yang dilakukan sesuai PKPT, namun tidak semua SKPD merupakan obyek pemeriksaan sebagaimana tertuang dalam PKPT
Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik (B)
Indikator sasaran (RPJMD)
100% 64% 213% (sangat
Baik/Berhasil)
Dalam pelaksanaan evaluasi masih
diperlukan perbaikan-perbaikan yang
signifikan
Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
Indikator sasaran (RPJMD) 100% 100%
100% (Sangat
Baik/Berhasil)
Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
Indikator sasaran (RPJMD)
90% 75,34% 83,71%
(Baik/Berhasil)
Respon SKPD terhadap Tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan atas rekomendasi
dan temuan pada LHP kurang tepat
waktu
Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
Indikator sasaran (RPJMD) 80% 80,12%
100,15% (sangat
Baik/berhasil)
Terdapat rekomendasi yang tidak
relevan dengan kondisi saat ini
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 26
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN TARGET DAN REALISASI
ANGGARAN TAHUN 2016
Capaian kinerja Inspektorat Kota Blitar merupakan capaian atas tujuan dan
sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra, dan diperjanjikan
dalam Perjanjian Kinerja setiap tahunnnya. Adapun sasaran strategis Inspektorat Kota
Blitar adalah Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat
mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk mengetahui persentase anggaran pada sasaran startegis dibandingan
dengan keseluruhan anggaran pada Inspektorat tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 3.6.
Alokasi Per Sasaran Pembangunan
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran
1 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme
Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan berindikasi kerugian negara/daerah
489.916.200 (Program
Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH)
19%
Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik (B)
Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 27
Tabel 3.7.
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016
Sasaran / program Indikator Kinerja Anggaran
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan berindikasi kerugian negara/daerah
30% 64,29% 213%
489.916.200 401.794.692 82,01% Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik (B)
70% 89,53% 128%
Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
100% 100% 100%
Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
90% 75,34% 83,71%
Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
80% 80,12% 100,15%
Rata-Rata 74% 81,86% 110,62% Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Persentase Pengawas Pemerintahan/Auditor yang lulus sertifikasi
100% 100% 100% 885.290.250 854.413.162 96,51%
Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Persentase pemenuhan dokumen kebijakan sistem dan prosedur pengawasan secara
100% 25% 25% 39.916.200 1.292.000 3,24%
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Prosentase aparatur memperoleh kesempatan peningkatan kapasitas
20% 20% 100% 77.190.000 76.782.500 99,47%
Program pelayanan administrasi perkantoran
Prosentase terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan administrasi kantor
100% 100% 100% 491.484.300 438.437.763 89,20%
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Prosentase Sarana dan Prasarana dalam kondisi baik
80% 80% 100% 527.886.320 526.178.493 99,68%
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase dokumen perencanaan dan pelaporan SKPD yang tersusun
100% 100% 100% 55.951.350 55.926.350 99,96%
Jumlah 574 506,86 90,80% 2.567.634.620 2.354.824.960 91,71%
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 28
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa efiseiensi penggunaan angaran atas
kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.8.
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No Sasaran Indikator Sasaran %
Capaian Kinerja
% Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kdh
Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan berindikasi kerugian negara/daerah
110,62% 82,01% 1,35
Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik (B)
Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
2 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Persentase Pengawas Pemerintahan/Auditor yang lulus sertifikasi
300% 96,51% 203,49%
3 Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Persentase pemenuhan dokumen kebijakan sistem dan prosedur pengawasan secara
25% 3,24% 21,76%
4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Prosentase aparatur memperoleh kesempatan peningkatan kapasitas
100% 99,47% 0,53%
5 Program pelayanan administrasi perkantoran
Prosentase terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan administrasi kantor
112% 89,21% 22,79%
6 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Prosentase Sarana dan Prasarana dalam kondisi baik
100% 99,68% 0,32%
7 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase dokumen perencanaan dan pelaporan SKPD yang tersusun
100% 99,96% 0,04%
Jumlah rerata 101,45% 91,71% 9,74%
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 29
Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut, berdasarkan dokumen Perjanjian
Kinerja Inspektorat Kota Blitar Tahun 2016 telah ditetapkan 3 (tiga) indikator kinerja
strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya yaitu :
1. Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik/B
Penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Blitar secara
keseluruhan belum terlaksana dengan baik, meskipun persentase capaian kinerja
tahun 2016 terlampaui (213%). Evaluasi SAKIP SKPD pada Pemerintah Kota Blitar
tidak dilakukan pada keseluruhan SKPD namun hanya sampling, diambil 28 SKPD
saja. Dari 28 SKPD yang dievaluasi terdapat 18 SKPD yang memperoleh kategori B,
sebagai berikut:
Tabel 3.6.
Table Hasil Evaluasi SAKIP
No. SKPD / Unit Kerja Nilai Kategori
1 Dinas Pendapatan Daerah 66,47 B
2 Kantor Pelayanan Terpadu 75,64 BB
3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 74,42 BB
4 Kecamatan Kepanjenkidul 77,23 BB
5 Dinas Pendidikan 50,82 CC
6 Dinas Pekerjaan umum 66,81 B
7 Badan Kepegawaian Daerah 60,29 B
8 Kecamatan Sukorejo 63,81 B
9 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 61,32 B
10 Kantor Kearsipan dan Perpustakaan 07,34 D
11 Dinas Koperasi 63,82 B
12 Bappemas 70,39 B
13 Dinas Kesehatan 60,15 B
14 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 56,26 CC
15 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 52,62 CC
16 Badan Lingkungan Hidup 61,70 B
17 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 45,43 C
18 Inspektorat 67,88 B
19 Satuan Polisi Pamong Praja 66,70 B
20 Kantor Pengelola Pasar Daerah 22,14 D
21 Rumah Sakit Umum Daerah MARDI WALUYO 34,90 C
22 Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata 58,07 CC
23 Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 70,28 BB
24 Kecamatan Sananwetan 61,01 B
25 Sekretariat DPRD 34,58 C
26 BAPPEDA 87,32 A
27 Sekretariat Daerah 59,48 CC
28 Dinas Sosial 68,68 B
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 30
Persentase rekapitulasi capaian hasil evaluasi SAKIP Tahun 2016
Bagan 3.1.
Persentase dan Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP
Kurangnya optimalnya hasil evaluasi disebabkan masih terdapat beberapa
kelemahan yang menyangkut beberapa hal sebagai berikut:
a. Perjanjian Kinerja tahun 2016 pada SKPD belum sepenuhnya selaras dengan
dokumen Renstra SKPD dan RPJMD Pemerintah Kota Blitar.
b. Indikator kinerja utama belum merepresentasikan dokumen Renstra yang telah
ditetapkan dan belum seluruhnya relevan, dapat diukur secara obyektif dan cukup
untuk mengukur kinerja SKPD.
c. IKU dan pengukuran kinerja belum dimanfaatkan secara optimal untuk
pengendalian dan pemantauan kinerja.
d. LAKIP belum dimanfaatkan secara optimal terutama untuk peningkatan kinerja
selanjutnya.
e. Hasil evaluasi kinerja belum sepenuhnya dipergunakan untuk perbaikan
penerapan manajemen kinerja di SKPD.
Untuk memperbaiki kelemahan dalam penerapan SAKIP tersebut dalam tahun 2017
Inspektorat akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan monev atas penerapan SAKIP di lingkungan Pemerintah Kota Blitar.
b. Melakukan monev penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja,
c. Mengusulkan kepada Bappeda agar melakukan fasilitasi perbaikan/revisi atas
dokumen perencanaan, penyusunan rencana aksi SKPD, penyusunan indikator
kinerja utama dan indikator kinerja individu SKPD
d. Fasilitasi penyusunan dokumen LAKIP SKPD dan mekanisme pengukuran kinerja
SKPD.
4% 14%
46%
18%
11%
7%
Hasil Evaluasi SAKIP SKPD A BB B
1
4
13
5 3
2
0
5
10
15
A BB B CC C D
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 31
2. Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
Inspektorat Kota Blitar menargetkan penanganan kasus/pengaduan masyakat yang
terselesaikan adalah 100%. Berdasarkan hasil capaian kinerja tahun 2016 diperoleh
angka 100%. Hasil ini sama dengan hasil capaian kinerja tahun 2014 dan 2015
dimana seluruh kasus/pengaduan masyarakat dapat diselesaikan dengan baik oleh
Inspektorat Kota Blitar.
3. Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
Untuk penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi BPK, Inspektorat Kota Blitar
menargetkan rekomendasi audit BPK baik keuangan maupun kinerja 93% selesai
ditindaklanjuti. Untuk mencapai target tersebut beberapa kegiatan yang dilakukan
oleh Inspektorat meliputi:
a. Pembahasan temuan dan rekomendasi serta penyusunan action plan tindak lanjut
laporan hasil pemeriksaan BPK RI.
b. Monitoring pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan BPK RI.
c. Mendorong SKPD dan pegawai yang terkait untuk segera melaksanakan tindak
lanjut hasil pemeriksaan BPK RI.
Berdasarkan laporan hasil pemantauan tindak lanjut pemeriksaan BPK RI sampai
dengan semester I tahun 2016 bahwa sejak tahun 2013 s.d. 2016 terdapat sebanyak
146 rekomendasi. Dari jumlah tersebut telah selesai ditindak lanjuti sebanyak 113
rekomendasi atau 77,40% , hal ini dikarenakan adanya rekomendasi atas
pemeriksaan di PDAM belum selesai ditindaklanjuti secara optimal oleh PDAM.
Bagan 3.2.
Penyelesaian Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan BPK tahun 2016
SELESAI 77%
PROSES 23%
Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan BPK
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 32
4. Realisasi Anggaran Tahun 2016
Secara terinci capaian serapan anggaran atas program/kegiatan pendukung
pencapaian sasaran strategis tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 3.7
Serapan Anggaran Tahun 2016
No. Program Anggaran Realisasi %
1. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur Pengawasan
885.290.250,00 854.413.162,00 96,51%
2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
489.916.200,00 401.794.692,00 82,01%
3. Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan
39.916.200,00 1.292.000,00 3,24%
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
55.951.350,00 55.926.350,00 99,96%
5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
77.190.000,00 76.782.500,00 99,47%
6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
491.484.300,00 438.437.763,00 89,21%
7. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
527.886.320,00 526.178.493,00 99,68%
Jumlah 2.567.634.620,00 2.354.824.960,00 91,71%
17%
14%
1% 18% 17%
16%
17%
PROGRAM PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGAPEMERIKSA DAN APARATUR PENGAWASAN
PROGRAM PENINGKATAN SISTEM PENGAWASANINTERNAL DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKANKDHPROGRAM PENATAAN DAN PENYEMPURNAAN KEBIJAKANSISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEMPELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYAAPARATUR
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANAAPARATUR
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 33
C. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015-2016 DENGAN TARGET
NASIONAL (TARGET SPM)
Merujuk pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, SPM didefinisiskan sebagai ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal. Dalam program nawacita 2 disebutkan bahwa
pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya yang salah satu targetnya adalah melaksanakan reformasi
birokrasi.
Adapun indeks reformasi birokrasi Pemerintah Kota Blitar yang telah dinilai
secara mandiri oleh Inspektorat Kota Blitar melalui Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi
sebagai berikut:
Table 3.8.
Indeks Reformasi Birokrasi
Total Indeks Reformasi Birokrasi
Tahun Penilaian Mandiri
Tahun 2015 Tahun 2016
61,26 66,66
Bagan
Peningkatan Nilai IRB
61.26
66.66
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
Tahun 2015 Tahun 2016
Indeks Reformasi Birokrasi
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 34
Sedangkan perbandingan realisasi kinerja melalui pencapaian serapan
anggaran sebagai berikut:
Table 3.9
Perbandingan Serapan Anggaran tahun 2015 dan Tahun 2016
Persentase Capaian Penyerapan Anggaran
Tahun 2015 Tahun 2016
92,63 % 91,71 %
Secara terinci capaian serapan anggaran atas program/kegiatan pendukung
pencapaian sasaran strategis tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 3.10
Rincian Serapan Anggaran tahun 2016
Prioritas Nasional
Program/Kegiatan Pagu (pada DPA) 2016
Realisasi sd Semester I
2016
Realisasi sd Semester II
2016
REFORMASI BIROKRASI 2.567.634.620 1.000.719.748 1.354.105.212
1 PROGRAM PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGA PEMERIKSA DAN APARATUR PENGAWASAN
885.290.250
232.734.060
621.679.102
Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
885.290.250
232.734.060
621.679.102
2 PROGRAM PENINGKATAN SISTEM PENGAWASAN INTERNAL DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN KDH
489.916.200
186.792.342
215.002.350
Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
343.780.700
113.542.342
155.706.500
Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemda
32.409.900
13.204.900
14.305.000
Inventarisasi temuan pengawasan
9.893.500
7.838.500
2.055.000
Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
44.210.000
12.207.000
29.879.000
Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
30.035.000
28.645.000
1.378.000
Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan
10.200.000
4.552.500
4.575.000
Pengendalian PNS 19.387.100
6.802.100
7.103.850
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 35
3 PROGRAM PENATAAN DAN PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN
39.916.200
-
1.292.000
Kebijakan Pengawasan dalam rangka percepatan pemberantasan korupsi
39.916.200
-
1.292.000
4 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
55.951.350
44.323.350
11.603.000
Penyusunan Perencanaan Kegiatan dan Anggaran
26.540.000
14.918.000
11.603.000
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
29.411.350
29.405.350
-
5 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
77.190.000
27.312.500
49.470.000
Fasilitasi keperansertaan pada even daerah dan hari besar nasional
68.740.000
27.312.500
41.020.000
Penyebarluasan informasi program/kegiatan SKPD
8.450.000
-
8.450.000
6 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
491.484.300
222.832.434
215.605.329
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
71.400.000
33.510.610
32.264.794
Penyediaan Alat Tulis Kantor 48.400.100
24.590.600
23.808.000
Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
37.014.400
12.044.700
24.968.400
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
2.980.500
992.000
1.984.100
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
11.823.300
1.454.000
10.355.000
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.440.000
1.440.000
-
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- undangan
5.280.000
2.766.000
2.479.000
Penyediaan Makanan dan Minuman
40.034.000
22.155.000
16.315.500
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar daerah
273.112.000
123.879.524
103.430.535
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 36
7 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
527.886.320
286.725.062
239.453.431
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
239.687.870
115.668.640
123.588.770
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
61.110.000
89.262.000
86.599.000
Pembangunan Gedung Kantor 176.532.350
60.000.000
1.110.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala kendaraan Dinas/Operasional
50.556.100
21.794.422
28.155.661
Jumlah
2.567.634.620
1.000.719.748
1.354.105.212
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan
keuangan daerah adalah dengan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan Kegiatan di Inspektorat Kota Blitar disampaikan berupa Laporan Keuangan
yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran (terlampir)
2. Neraca (terlampir)
3. Laporan Operasional (terlampir)
4. Laporan Perubahan Ekuitas (terlampir)
Dalam menjalankan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama
tahun 2016, anggaran belanja untuk Inspektorat Kota Blitar sebesar
Rp.5.033.457.016,00 yang terdiri belanja tidak langsung sebesar
Rp.2.465.822.396,00 dan belanja langsung (belanja kegiatan) sebesar
Rp 2.567.634.620,00. Dari belanja langsung tersebut, anggaran untuk mendukung
pencapaian sasaran strategis sebesar Rp. 2.567.634.620,00. Realisasi atas anggaran
tersebut sebesar Rp. 2.354.824.960,00, sehingga capaian serapan anggaran atas
pencapaian sasaran strategis sebesar 91,71%.
Anggaran Belanja
(Rp)
Belanja Tidak Langsung
(Rp)
Belanja Langsung
(Rp)
Realisasi (Rp)
%
5.033.457.016,00 2.465.822.396,00 2.567.634.620,00 2.354.824.960,00 91,71
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 37
E. PRESTASI / PENGHARGAAN
Kegiatan pengawasan oleh APIP terhadap penyelenggaraan pemerintahan oleh
Inspektorat Kota Blitar kepada SKPD telah membuahkan penghargaan, diantaranya:
1. Opini BPK RI atas LKPD
Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Blitar berdasarkan hasil audit BPK
tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 Pemerintah Kota Blitar mendapat opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
2. Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Pemda
Berdasarkan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementeraian
PAN dan RB, Pemerintah Kota Blitar tahun 2013, 2014, 2015 memperoleh kategori
CC, dan pada tahun 2016 memperoleh kategori B.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 38
BAB IV 4 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari satu sasaran strategis yaitu
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan
korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun
2016 pada Inspektorat Kota Blitar, realisasinya adalah sebagai berikut :
1. Indikator kinerja Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal
Baik/B dari target 30%, realisasinya 64% sehingga capaian kinerjanya 213%.
2. Indikator kinerja Persentase kasus/pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dari
target 100%, realisasi 100% sehingga capaian kinerjanya 100%.
3. Indikator kinerja Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai
ditindaklajuti dari target 90%, realisasinya 93% sehingga capaian kinerjanya 102%.
4. Inspektorat Kota Blitar telah berhasil mengawal SKPD dalam meraih opini WTP atas
LKPD Pemerintah Kota Blitar 6 tahun berturut - turut.
5. Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Blitar tahun 2016 diukur melalui
PMPRB adalah 66,66.
6. Nilai SAKIP Pemerintah Kota Blitar yang dari tahun 2013-2015 memperoleh kategori
CC naik menjadi Kategori B pada tahun 2016.
B. LANGKAH PERBAIKAN
Langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Blitar untuk
meningkatkan capaian kinerja, khususnya indikator kinerja ke-1, adalah sebagai
berikut :
1. Mendorong dan melakukan pemantauan kepada seluruh SKPD agar seluruh target
kinerjanya dapat tercapai.
2. Melakukan sosialisasi dan pemantauan tentang SAKIP kepada SKPD sehingga
dapat meningkatkan nilai akuntabilitas kinerjanya.
3. Mendorong SKPD dan pihak-pihak terkait untuk rensponsif dalam melakukan
penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI.
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 39
4. Mendorong peningkatan kualitas APIP dengan mengikutsertakan pendidikan,
pelatikan dan bimbingan teknis baik secara mandiri maupun kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi terkait.
Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan assurance yang
meliputi audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta
kegiatan consulting yang meliputi pendampingan, bimbingan teknis, asistensi,
sosialisasi dan kegiatan konsultansi lainnya. Pengawasan intern terutama diarahkan
untuk membantu Walikota Blitar dalam rangka memperkuat dan menunjang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
LKjIP ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada
seluruh shareholder dan stakeholder Inspektorat Kota Blitar, sehingga dapat
memberikan umpan balik dalam rangka peningkatan kinerja pada tahun mendatang.
Secara internal LKjIP ini menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi
terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi Inspektorat Kota
Blitar dalam pembangunan dapat lebih dirasakan.
. Blitar, 30 Desember 2016
INSPEKTUR KOTA BLITAR
Dra. RUSMIATUN
Pembina Utama Muda NIP. 19570123 198503 2 002
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 40
1 LAMPIRAN
LKjIP TAHUN 2016
INSPEKTORAT KOTA BLITAR | 41
PENGUKURAN KINERJA
Nama SKPD : INSPEKTORAT KOTA BLITAR
Tahun Anggaran : 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
(1) (2) (3) (4) (5)
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan yang dapat mengurangi tindakan korupsi, kolusi, nepotisme
Persentase SKPD yang tidak mendapat temuan berindikasi TP-TGR
70% 89,53% 128
Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD dengan nilai minimal Baik (B)
30% 64,29% 213
Persentase kasus / pengaduan masyarakat yang terselesaikan
100% 100% 100
Persentase rekomendasi hasil audit BPK RI yang selesai ditindaklanjuti
90% 75,34% 83,71
Persentase rekomendasi hasil audit APIP yang selesai ditindaklanjuti
80% 80,12% 100,15
RATA-RATA CAPAIAN TARGET IKU 124,98
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2016 : Rp. 2.567.634.620,00
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2016 : Rp. 2.354.824.960,00
Prosentase Capaian Kegiatan Tahun 2016 : 91, 71 %
Blitar, 30 Desember 2016 INSPEKTUR KOTA BLITAR
Dra. RUSMIATUN Pembina Utama Muda
NIP. 19570123 198503 2 002
Target RealisasiCapaian
KinerjaTarget Realisasi
Capaian
KinerjaTarget Realisasi
Capaian
KinerjaTarget Realisasi
Capaian
KinerjaTarget Realisasi
Capaian
KinerjaTarget Realisasi
Capaian
Kinerja
Persentase SKPD yang tidak
mendapat temuan berindikasi
kerugian negara/daerah30% 64% 213% 72.50% 75% 77.50% 80% 80%
Persentase Hasil Evaluasi
SAKIP SKPD dengan nilai
minimal Baik (B)70% 89.53% 128% 30% 50% 80% 100% 100%
Persentase kasus / pengaduan
masyarakat yang terselesaikan100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase rekomendasi hasil
audit BPK RI yang selesai
ditindaklanjuti90% 75.34% 83.71% 90% 90% 90% 90% 90%
Persentase rekomendasi hasil
audit APIP yang selesai
ditindaklanjuti80% 80.12% 100.15% 82.50% 85% 87.50% 90% 90%
Terwujudnya peningkatan
kualitas hasil pengawasan
yang dapat mengurangi
tindakan korupsi, kolusi, dan
nepotisme
CAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT KOTA BLITAR
TAHUN 2016 - 2020
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2021Tahun 2020