laporan kinerja instansi pemerintah blhd provinsi … 2014.pdf · ini memuat berbagai informasi...
TRANSCRIPT
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAHBADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAHPROVINSI SULAWESI SELATANPROVINSI SULAWESI SELATANBADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAHPROVINSI SULAWESI SELATANJl. Urip Sumoharjo No. 269 MakassarTelp. 0411 5423 669Fax. 0411 450478
LAPORAN KINERJALAPORAN KINERJAINSTANSI PEMERINTAHINSTANSI PEMERINTAHBLHD PROVINSI SULSELBLHD PROVINSI SULSELTAHUN 2014TAHUN 2014
LAPORAN KINERJAINSTANSI PEMERINTAHBLHD PROVINSI SULSELTAHUN 2014
LAKIP
Kata Pengantar
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BLHD Provinsi Sulsel Tahun 2014. Laporan ini memuat berbagai informasi tentang Potret Kondisi Organisasi seperti; uraian umum organisasi, perencanaan kinerja tahun 2014, capaian kinerja, dan realisasi anggaran program/kegiatan yang telah ditetapkan pada Tahun 2014.
Laporan LAKIP ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008. Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revisi atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan perguruan tinggi sebagai mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Disamping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup dimasa mendatang.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik, dan masukan yang sifatnya konstruktif guna menyempurnakan penyusunan laporan diwaktu yang akan datang.
Akhirnya kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga LAKIP BLHD Provinsi Sulsel Tahun 2014 dapat terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat adanya.
Makassar, 4 Maret 2015 KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH, PROVINSI SULAWESI SELATAN Ir. ANDI HASBI, M.T Pangkat Pembina Utama Muda NIP. 19650427 199203 1 009
Daftar Isi dan Tabel
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Struktur Organisasi BLHD Prov.Sulsel ............................... 1 1.2 Kepegawaian ...................................................................... 5 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi .................................................... 7 1.4 Visi dan Misi ........................................................................ 13 1.5 Tujuan dan Sasaran ............................................................ 14 1.6 Isu Strategis dan Permasalahannya .................................... 15 1.7 Upaya Pengelolaan Lingkungan Melalui Program Perioritas 16
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Proses Perencanaan .......................................................... 17 2.2 Target Perjanjian Kinerja Tahun 2014 ................................ 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja .................................................................. 23 3.1.1 Capaian Kinerja Pada Setiap Program/Kegiatan ............. 23 3.1.2 Capaian Kinerja Pada Program Perioritas ...................... 83 3.1.3 Capaian Indikator Kinerja Utama ..................................... 89 3.1.4 Capaian Standar Pelayanan Minimal ............................... 90 3.1.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ................... 92 3.1.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya .................... 94 3.2 Realisasi Anggaran ............................................................ 95
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ......................................................................... 100 4.2 Saran-Saran ....................................................................... 100
LAMPIRAN 1. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja Tahun 2014) 2. Pengukuran Kinerja BLHD Prov.Sulsel Tahun 2014 3. Hasil Capaian Target Penetapan Kinerja Tahun 2014
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Lembaga Teknis dan Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan yang
ditinjaklanjuti Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 34 Tahun 2008 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Badan
lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dimana Badan Lingkungan
Hidup Daerah merupakan unsur pendukung Gubernur, dipimpin oleh seorang
kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang lingkungan hidup berdasarkan asas
desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Badan Lingkungan Hidup Daerah
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis lingkungan hidup daerah meliputi standarisasi dan
pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumber daya dan teknologi
lingkungan, konservasi sumber daya alam dan pengendalian pencemaran,
pengawasan dan penegakan hukum lingkungan;
b. Pengorganisasian penyusun perencanaan lingkungan hidup daerah meliputi
standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumberdaya, dan
teknologi lingkungan, konservasi sumberdaya alam dan pengendalian
pencemaran, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan;
c. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas dibidang lingkungan hidup daerah
meliputi standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumber
daya dan teknologi lingkungan, konservasi sumberdaya alam dan pengendalian
pencemaran, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan;
d. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Badan;
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 2
b. Sekretariat; mempunyai tugas pokok mengkoordinasi kegiatan, memberikan
pelayanan teknis dan admistrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta
penyusunan program. Sekretariat membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Program
c. Bidang Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan; mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkungan hidup dibidang
standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan. Bidang Standarisasi dan
Pemulihan Kualitas Lingkungan membawahi :
1) Sub Bidang Standarisasi Lingkungan
2) Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan
d. Bidang Ekonomi, Sumber Daya dan Teknologi Lingkungan; mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas badan dibidang Pengembangan Sumber
Daya Ekonomi dan Teknologi Lingkungan. Bidang Ekonomi, Sumber Daya dan
Teknologi Lingkungan membawahi :
1) Sub Bidang Sumber Daya Lingkungan
2) Sub Bidang Ekonomi dan Teknologi Lingkungan
e. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Pencemaran;
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan di Bidang
Konservasi Sumber Daya Alam dan Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian
Pencemaran membawahi :
1) Sub Bidang Konservasi Sumber Daya Alam
2) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran
f. Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan; mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Badan dibidang Pengawasan dan
Penegakan Hukum Lingkungan. Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum
Lingkungan membawahi :
1) Sub Bidang Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan
2) Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan
g. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Laboratorium Lingkungan Hidup.
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 3
UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup dibentuk untuk melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
Badan, yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa daerah
kabupaten/kota.
UPTB Laboratorium Lingkungan membawahi :
1. Seksi Administrasi Laboratorium LH
2. Seksi Pelayanan dan Pengujian Laboratorium LH
3. Seksi Tata Usaha
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Saat ini di BLHD Provinsi Sulawesi Selatan telah terdapat jabatan
fungsional khusus yaitu Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
(PPLHD). Pada jabatan ini terdapat 5 (lima) personil dengan keahlian khusus
dalam pengawasan lingkungan. Adapun ketentuan yang digunakan dalam
pembentukan kelompok jabatan fungsional ini adalah sebagai berikut :
- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2011 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya.
- Peraturan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor : 09 Tahun 2012 Nomor : 06
Tahun 2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 39 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya.
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 4
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN Jumanto, SE
SUB BAGIAN PROGRAM
Muhammad Ridwan, SE, MSi
SUB BAGIAN KEUANGAN
Dra. Hj.MarwantySaharuddin
SUB BIDANG STANDARISASI
LINGKUNGAN
Maidahwati, Shut, M.Si
SUB BIDANG PEMULIHAN
KUALITAS LINGKUNGAN
Andi Astetika, BA
SUB BIDANG SUMBERDAYA
LINGKUNGAN
Sumarni S, S.Pi, M.Si
SUB BIDANG EKONOMI DAN
TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Dra. Rosmiati Bangun
SUB BIDANG PENGAWASAN
DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
M. Nur Salam, SH, M.Si
SUB BIDANG PENEGAKAN
HUKUM LINGKUNGAN
M. Aswar, SH,M.Si
SEKSI TATA USAHA
Sri Bulan, SE
SEKSI ADMINISTRAS
Naskah Filaillah, Pg.Dip,, M.Si I
SEKSI PELAYANAN & PENGUJIAN
Rosmah, ST
KEPALA BADAN
Ir. Andi Hasbi Nur, MTP
SEKRETARIAT
Ir. Faisal, M.Si
BIDANG KONSERVASI
SUMBERDAYA ALAM DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN
Drs. H. Anwar Latief, M.Pd
BIDANG EKONOMI,
SUMBERDAYA, DAN
TEKNOLOGI LINGKUNGAN DR. Tunggul Prasodjo,
M.Si
BIDANG PENGAWASAN DAN
PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN
Ir. Andi Sarrafah, M.Si
BIDANG STANDARISASI
DAN PEMULIHAN
KUALITAS LINGKUNGAN Drs. H. Abd. Muis,
M.Si
SUB BIDANG KONSERVASI
Darmayanti, S.Hut, M.Si
SUB BIDANG ENGENDALIAN
PENCEMARAN
Agus Dina, ST, M.Si
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
LABORATORIUM LH
-
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 5
1.2 Kepegawaian
Pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel terhitung sampai
dengan 31 Desember 2014 berjumlah 84 Orang, dengan rincian 27 pegawai laki-
laki dan 57 pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai
BLHD Provinsi Sulsel pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari jumlah yang
pada saat itu berjumlah 77 orang. Hal ini karena pada tahun 2014 BLHD Provinsi
Sulsel menerima sejumlah pegawai pindahan dari SKPD lain dan pegawai
Pemerintah Kabupaten. Adapun jumlah pegawai BLHD Provinsi Sulsel untuk
setiap bagian adalah sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014
1 Sekretariat 28 Orang 28 Orang
2 Bidang Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan
9 Orang 8 Orang
3 Bidang Ekonomi Sumberdaya dan Teknologi Lingkungan
8 Orang 9 Orang
4 Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Pengendalian Pencemaran
9 Orang 7 Orang
5 Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum
10 Orang 11 Orang
6 Unit Pelaksana Teknis Badan Laboratorium LH
13 Orang 16 Orang
7 Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup
- Orang 5 Orang
Jumlah 77 Orang 84 Orang
Adapun jumlah pegawai BLHD Provinsi Sulsel dilihat dari pendidikannya,
sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014
1 Pendidikan (S3) 1 Orang 1 Orang
2 Pendidikan Pasca Sarjana (S2)
18 Orang 16 Orang
3 Pendidikan Sarjana (S1) 40 Orang 47 Orang
4 Pendidikan Sarjana Muda (D3) 3 Orang 2 Orang
5 Pendidikan SLTA 14 Orang 17 Orang
6 Pendidikan SLTP - Orang - Orang
7 Pendidikan SD 1 Orang 1 Orang
Jumlah 77 Orang 84 Orang
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 6
Berdasarkan pada tabel diatas, nampak bahwa kualifikasi pendidikan
pengawai di BLHD Provinsi Sulsel adalah Sarjana (S1), sehingga dari sisi
pendidikan sudah cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup. Akan tetapi sarjana yang ada tersebut pada umumnya tidak
spesifik ilmu lingkungan, basic sains atau teknis. Untuk itu terus dilakukan
peningkatan kapasitas SDM yang ada dengan mengikut sertakan sejumlah
pegawai dalam diklat-diklat teknis lingkungan seperti kursus AMDAL, Audit
Lingkungan, Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara,
Pengelolaan Limbah B3, PPNS, dan PPLH. Selain itu juga telah diikutkan pegawai
BLHD dalam diklat-diklat khusus yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan di
BLHD Provinsi Sulsel seperti Diklat Fungsional Perencana Pertama yang telah
diikuti oleh 5 staf BLHD, Pelatihan Implementasi ISO 9001 dan ISO 17025; 2008
untuk seluruh personil di UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup. Sementara
berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai yang menduduki jabatan
sebagai Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/Ka Subbidang, Ka Subbagian,
rata-rata memiliki pendidikan S1 dan S2. Kondisi tersebut dilihat dari kualitasnya
sudah cukup memadai.
Jumlah pengawai BLHD Provinsi Sulsel sampai dengan 31 Desember 2014
dilihat dari pangkat dan golongannya, sebagai berikut :
No Golongan / Ruang Tahun 2013 Tahun 2014
1 Pembina Utama Muda, IV/c 1 Orang 1 Orang
2 Pembina Tk.I, IV/b 4 Orang 4 Orang
3 Pembina, IV/a 7 Orang 5 Orang
4 Penata Tk. I, III/d 11 Orang 17 Orang
5 Penata, III/c 14 Orang 12 Orang
6 Penata Muda Tk.I, III/b 11 Orang 16 Orang
7 Penata Muda, III/a 15 Orang 11 Orang
8 Pengatur Tk.I, II/d 3 Orang 2 Orang
9 Pengatur, II/c - Orang 1 Orang
10 Pengatur Muda Tk.I, II/b 6 Orang 12 Orang
11 Pengatur Muda, II/a 5 Orang 1 Orang
12 Juru Muda I/a 1 Orang 1 Orang
Jumlah 77 84
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 7
Jumlah pejabat berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional BLHD
Provinsi Sulsel sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014
1 Eselon II 1 Orang 1 Orang
2 Eselon III 6 Orang 5 Orang
3 Eselon IV 14 Orang 14 Orang
4 Jabatan Fungsional Umum 56 Orang 59 Orang
5 Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup
- Orang 5 Orang
Jumlah 77 Orang 84 Orang
Berdasarkan jumlah formasi jabatan, BLHD Provinsi Sulsel memiliki 21
Jabatan Struktural, dan formasi jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember
2014 terdapat jabatan struktural eselon III yang tidak terisi yaitu Kepala UPTB
Laboratorium Lingkungan Hidup. Hal ini dikarenakan pejabat yang mengisi posisi
tersebut beralih ke Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian pada Inspektorat
Provinsi Sulawesi Selatan.
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Susunan organisasi serta uraian tugas pokok dan fungsi BLHD Prov. Sulsel
menurut Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2011. Tugas
Pokok dan Fungsi Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 34 Tahun 2008.
Tugas pokok Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah
membantu Gubernur Sulawesi Selatan dalam melakukan penyusunan dan
melaksanakan kebijakan dibidang pengelolaan lingkungan hidup. Dalam
menyelenggarakan tugas pokok tersebut diatas, Badan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis lingkungan hidup daerah meliputi Bidang
standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, Bidang ekonomi sumberdaya
dan teknologi lingkungan, bidang konservasi sumbedaya alam dan
perencanaan dan bidang pengawasan dan penegakan hukum lingkungan dan
Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Hidup.
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 8
2. Pengkoordinasian penyusunan rencana pengelolaan lingkungan hidup
daerah meliputi Bidang standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan,
Bidang ekonomi sumberdaya dan teknologi lingkungan, bidang konservasi
sumbedaya alam dan perencanaan dan bidang pengawasan dan
penegakan hukum lingkungan dan Unit Pelaksana Teknis Laboratorium
Lingkungan Hidup.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup daerah
meliputi Bidang standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, Bidang
ekonomi sumberdaya dan teknologi lingkungan, bidang konservasi
sumbedaya alam dan perencanaan dan bidang pengawasan dan
penegakan hukum lingkungan dan Unit Pelaksana Teknis Laboratorium
Lingkungan Hidup.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan, maka kewenangan Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan sebagai berikut :
1. Kewenangan Pemerintah Daerah di Bidang Lingkungan Hidup terdiri atas
Sub Bidang :
a. Pengendalian Dampak Lingkungan
b. Konservasi Sumber Daya Alam (SDA)
2. Sub Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan, meliputi :
a. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), terdiri atas :
1) Pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 skala provinsi
2) Izin pengumpulan limbah B3 skala provinsi (sumber limbah lintas
kab./kota) kecuali minyak pelumas/oli bekas
3) Pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah B3
pada skala propinsi
4) Rekomendasi izin pengumpulan limbah B3 skala nasional
5) Pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat skala propinsi
6) Pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3
skala propinsi
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), terdiri atas :
1) Penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup di provinsi,
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 9
sesuai dengan standar, norma,dan prosedur yang ditetapkan oleh
pemerintah.
2) Pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian AMDAL di
kabupaten/kota
3) Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaaan dan pemantauan
lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi AMDAL dalam wilayah propinsi dalam rangka uji petik
4) Pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi
UKL/UPL yang dilakukan oleh kabupaten/kota dalam wilayah propinsi
5) Pembinaan terhadap pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan oleh kabupaten/kota
bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL
dan UKL/UPL dalam wilayah provinsi.
6) Pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian rekomendasi UKL/UPL
yang dilakukan oleh kabupaten/kota dalam wilayah propinsi.
c. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, terdiri atas:
1) Koordinasi pengelolaan kualitas air skala propinsi.
2) Penetapan kelas air pada sumber air skala propinsi.
3) Koordinasi pemantauan kualitas air pada sumber air skala propinsi.
4) Penetapan pengendalian pencemaran air pada sumber skala
propinsi.
5) Pengawasan pelaksanaan pengendalian pencemaran air skala
propinsi.
6) Penetapan baku mutu air lebih ketat dan/atau penambahan
parameter dari kriteria mutu air skala propinsi.
7) Penerapan paksaan pemerintahan atau uang paksa terhadap
pelaksanaan penanggulangan pencemaran air skala provinsi pada
keadaan darurat dan/atau keadaan yang tidak terduga lainnya skala
propinsi.
8) Pengaturan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air skala propinsi.
9) Penetapan baku mutu air limbah untuk berbagai kegiatan sama atau
lebih ketat dari pemerintah.
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 10
10) Pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin
pembuangan limbah cair lintas kabupaten/kota.
d. Pengelolaan Kualitas Udara dan Pengendalian Pencemaran Udara,
terdiri atas :
1) Penetapan baku mutu udara ambien daerah lebih ketat atau sama
dengan baku mutu udara ambien nasional.
2) Penetapan status mutu udara ambien daerah.
3) Penetapan baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang
batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama dan penetapan
baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak dan
tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama skala propinsi.
4) Pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran
udara skala propinsi.
5) Koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara skala
propinsi.
6) Pembinaan dan pengawasan baku mutu emisi udara sumber tidak
bergerak, ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama
dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran sumber tidak
bergerak dan baku tingkat kebisingan kendaraan bermotor lama
skala propinsi.
7) Pengawasan terhadap penaatan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara
skala provinsi.
8) Pemantauan kualitas udara dalam ruangan.
e. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Pesisir dan Laut terdiri
atas :
1) Penetapan baku mutu air laut skala provinsi.
2) Penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut skala
provinsi.
3) Penetapan lokasi dalam pengelolaan konservasi laut skala provinsi.
4) Pengawasan terhadap kegiatan pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan oleh kabupaten/kota.
5) Pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut skala
propinsi
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 11
6) Pengaturan pengendalian pencemaran dan kerusakan wilayah
pesisir dan laut skala propinsi.
7) Penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh daerah
propinsi atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah.
f. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Tanah akibat
Kebakaran Hutan dan/atau Lahan, terdiri atas :
1) Penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup skala
propinsi yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan.
2) Pengkoordinasian penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan
skala propinsi.
3) Pengawasan atas pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran
lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau
lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak skala
propinsi.
4) Pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup
yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan yang
berdampak skala propinsi.
g. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Tanah Untuk Kegiatan
Produksi Biomassa, terdiri atas :
1) Penetapan kriteria propinsi baku kerusakan lahan dan/atau tanah
propinsi untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman
berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah nasional.
2) Pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah
akibat kegiatan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak
skala propinsi.
3) Pengaturan pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah untuk
produksi biomassa skala propinsi.
h. Penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat
bencana, terdiri atas :
1) Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan akibat
bencana skala propinsi
2) Penetapan kawasan yang beresiko rawan bencana.
i. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Kompetensi Personil
Bidang Lingkungan Hidup, meliputi pembinaan dan pengawasan
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 12
penerapan SNI dan standar kompetensi personil bidang pengelolaan
lingkungan hidup pada skala propinsi.
j. Pengembangan Perangkat Ekonomi Lingkungan, terdiri atas :
1) Penetapan peraturan daerah di bidang penerapan instrumen
ekonomi yang bersifat lintas kabupaten/kota dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan.
2) Pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen ekonomi yang
bersifat lintas kabupaten/kota dalam pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan.
k. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Ekolabel, Produksi Bersih,
dan Teknologi Berwawasan Lingkungan, meliputi pembinaan dan
pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel,
produksi bersih, dan teknologi berwawasan lingkungan yang mendukung
pola produksi dan konsumsi berkelanjutan pada skala propinsi.
l. Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT), terdiri atas :
1) Penyelenggaraan diklat di bidang lingkungan hidup sesuai
permasalahan lingkungan hidup skala propinsi.
2) Penetapan kurikulum/materi ajar tambahan di bidang lingkungan
hidup sesuai dengan karakteristik dan permasalahan propinsi.
m. Pelayanan Bidang Lingkungan Hidup, meliputi penyelenggaraan
pelayanan di bidang pengendalian lingkungan hidup skala propinsi.
n. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, meliputi penegakan hukum
lingkungan skala propinsi.
o. Perjanjian Internasional di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan,
terdiri atas :
1) Pelaksanaan dan pemantauan penataan atas perjanjian internasional
di bidang pengendalian dampak lingkungan skala propinsi.
2) Pemantauan pengendalian pelaksanaan konvensi dan protokol skala
propinsi.
p. Perubahan Iklim dan Perlindungan Atmosfir, terdiri atas :
1) Penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan
iklim skala propinsi.
2) Penetapan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan pemantauan
skala propinsi.
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 13
3) Pemantauan dampak deposisi asam skala propinsi.
q. Laboratorium Lingkungan, terdiri atas :
1) Penunjukan laboratorium lingkungan yang telah
diakreditasi/rekomendasi untuk melakukan analisis lingkungan.
2) Pembinaan laboratorium lingkungan.
3. Sub Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) meliputi Keanekaragaman
Hayati, terdiri atas :
a. Koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati
skala propinsi.
b. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan konservasi dan
pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati skala propinsi.
c. Penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan
keanekaragaman hayati skala propinsi.
d. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi
keanekaragaman hayati skala propinsi.
e. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati
skala propinsi.
f. Pengembangan manajemen sistem informasi dan pengelolaan data
base keanekaragaman hayati skala propinsi.
1.4 Visi dan Misi BLHD Provinsi Sulsel 2013-2018
Dalam rangka mewujudkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Undang-Undang RI
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan selaras dengan tujuan, sasaran, dan kebijakan pembangunan lingkungan
hidup pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, maka visi Badan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
Visi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan penjabaran dari visi
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, yakni “Sulawesi Selatan
sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi
Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 14
Kesejahteraan. Pengertian dari visi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 tersebut adalah bahwa Sulawesi Selatan berposisi sebagai provinsi yang
terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup dan penanganan dampak
lingkungan hidup. Posisi terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup
serta penanganan dampak lingkungan hidup tersebut harus ditopang dengan
kapasitas pengelolaan hidup pada seluruh pemangku kepentingan dan tegaknya
hukum lingkungan hidup.
Pokok Visi dari BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 terletak
pada empat poin penting, yakni :
(1) terlindunginya fungsi lingkungan hidup;
(2) tertanganinya dampak lingkungan hidup;
(3) tercukupinya kapasitas pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh
pemangku kepentingan; dan
(4) tegaknya hukum lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan, maka dirumuskan misi Badan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 sebagai
komitmen pada stakeholder utama dan/atau apa yang ingin diwujudkan oleh visi,
adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup;
2. Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari
pembangunan dan aktivitas sehari-hari masyarakat;
3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
4. Meningkatkan penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup.
1.5 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari BLHD dimaksudkan sebagai pernyataan-pernyataan tentang
hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi BLHD, melaksanakan misi BLHD,
memecahkan permasalahan yang dihadapi BLHD, dan menangani isu strategis
daerah yang ada. Tujuan harus bersifat realistis dan dapat dicapai. Adapun tujuan
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 15
jangka menengah Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup;
2. Mempertahankan daya tampung lingkungan hidup;
3. Meningkatkan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup;
4. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, dan
kelembagaan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
5. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum
lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan
penjabaran dari tujuan, dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke
dalam lebih dari satu sasaran. Adapun Sasaran jangka menengah Badan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatnya pencegahan dan pemulihan kerusakan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup;
2. Meningkatnya pengendalian pencemaran pada media air, tanah, dan
udara;
3. Meningkatnya peranserta dan kerjasama antarpemangku kepentingan
dalam penanganan dampak lingkungan hidup;
4. Meningkatnya kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, dan
kelembagaan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
5. Meningkatnya ketaatan pemangku kepentingan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
1.6 Isu-Isu Startegis dan Permasalahannya
Diperkirakan dalam 5 (lima) tahun kedepan, upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan akan dihadapkan pada
Bab I Pendahuluan
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 16
beberapa isu-isu strategis dan permasalahannya.Isu-isu dan permasalahan
tersebut antara lain :
a. Isu kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dengan permasalahan:
(1) meningkatnya kerusakan sumberdaya alam pada ekosistem hutan, sungai,
danau, permukiman, dan pesisir; (2) meningkatnya kerusakan emisi gas rumah
kaca yang menyebabkan perubahan iklim secara global.
b. Isu pencemaran lingkungan, dengan permasalahan: (1) meningkatnya beban
pencemaran pada media air, udara, dan tanah yang disebabkan aktifitas
manusia timbulan sampah serta buangan limbah dari kegiatan pemrakarsa
usaha.
c. Isu kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup,
dengan permasalahan rendahnya kompetensi dan sinergi antarstakeholder
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
d. Isu penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup, dengan permasalahan
masih banyaknya pengaturan hukum dan regulasi pengelolaan lingkungan
hidup yang belum konsisten teraplikasikan.
1.7 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Program Perioritas.
Dalam urusan lingkungan hidup, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan
melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan terus
mengupayakan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
sebagaimana amanah Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sehubungan dengan upaya
tersebut BLHD Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan 4 program perioritas yaitu
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Pengembangan
Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program Penaatan Hukum
Lingkungan. Masing-masing program tersebut diarahkan untuk mewujukan
peningkatan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan
aktifitas sehari-hari, peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam
dan lingkungan hidup, peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam
pengelolaan lingkungan hidup, dan peningkatan penegakan hukum dan regulasi
lingkungan hidup.
Bab II Perencanaan Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 17
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Proses Perencanaan Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup diawali dengan penyusunan
Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan 2013-2018, RENSTRA dimaksud disusun dengan mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan 2013-2018, serta Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 12
Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain
Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan pada Renstra tersebut diatas, maka
disusun program dan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun dan dituangkan
dalam dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014. Renja Tahun 2014 tersebut
disusun dengan mempertimbangkan hasil pertemuan Forum Satuan Kerja Daerah
(SKPD) Lingkungan Hidup dan hasil rapat koordinasi pembangunan Provinsi
Sulsel serta musyawarah pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencana program dan kegiatan tersebut yang tertuang dalam Renja Tahun 2014
merupakan pedoman dasar untuk pelaksanaan kegiatan tahunan BLHD Provinsi
Sulawesi Selatan. Proses perencanaan ini dilakukan setiap tahun sesuai dengan
pedoman yang berlaku.
2.2 Target Perjanjian Kinerja Tahun 2014.
Pada tahun 2014 Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan melaksanakan 4 program perioritas dengan 29 kegiatan yang tertuang
dalam RPJMD Provinsi Sulsel dan Renstra BLHD Provinsi Sulsel Tahun 2013-
2018. Adapun program tersebut adalah Program Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam, Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup,
dan Program Penaatan Hukum Lingkungan. Selain itu juga dilaksanakan 3
program urusan SKPD dengan 11 kegiatan yang tertuang dalam Renstra BLHD
Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018. Adapun program tersebut adalah Program
Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Kapasitas Kinerja
Bab II Perencanaan Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 18
SKPD, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Evaluasi
Kinerja.
Untuk target masing-masing program tersebut dituangkan dalam perjanjian
kinerja tahun 2014 yang disepakati antara Kepala Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulsel dengan Gubernur Sulawesi Selatan. Adapun secara
ringkas target masing-masing program tersebut diuraikan dibawah ini :
2.2.1 Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan penanganan dampak
lingkungan hidup dari pembangunan dan aktifitas sehari-hari Pemerintah,
Pemrakarsa usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Adapun
Outcome dari program ini adalah tercapainya penurunan beban pencemaran di
Sulawesi Selatan sekitar 6,08 Juta Ton atau sekitar 20% dari yang ditargetkan
pada Tahun 2018 yaitu 30,43 Juta Ton. Sedangkan output yang ditargetkan dari
setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya pemantauan dan diketahuinya status mutu air pada 7 sungai
dan 1 danau di Sulawesi Selatan yang merupakan sungai lintas Kabupaten.
2. Terlaksananya pemantauan dan diketahuinya status mutu udara ambient pada
13 Kab/Kota di Sulawesi Selatan.
3. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan terhadap 24 Kab/Kota di Sulawesi
Selatan dalam upaya penerimaan penghargaan adipura dan kalpataru.
4. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap 24 Kab/Kota dan 30
pemrakarsa usaha dalam pengelolaan limbah B3.
5. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan ketaatan pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan terhadap 12 Kab/Kota dan 7 Pemrakarsa Usaha.
6. Terlaksananya inventarisasi data konsumsi bahan perusak ozon sebesar 20%
Kab/Kota.
7. Terlaksananya koordinasi penilaian dokumen lingkungan hidup sebanyak 5
dokumen lingkungan hidup.
8. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan Sulsel Go Green pada 3 jalur
pemangku kepentingan yaitu jalur pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
9. Terlaksananya koordinasi dan pengawasan pelaksanaan KLHS pada 6
Kab/Kota.
Bab II Perencanaan Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 19
10. Terlaksananya pelayanan pengujian laboratorium lingkungan hidup untuk 12
jenis parameter terakreditasi.
11. Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi pengelolaan persampahan pada 5
Kab/Kota.
12. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan komisi penilai AMDAL, UKL-UPL
terhadap 24 Kab/Kota.
2.2.2 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan perlindungan dan
konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari pembangunan dan
aktifitas sehari-hari Pemerintah, Pemrakarsa usaha/kegiatan dan seluruh
masyarakat di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah
terdapatnya lokasi perlindungan dan konservasi SDA sekitar 12 titik lokasi atau
sekitar 20% dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 60 titik lokasi.
Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada
program ini adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan pemulihan kualitas lingkungan hidup
pada 24 Kab/Kota.
2. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan kawasan pesisir, laut dan pulau-
pulau kecil pada 12 Kabupaten/Kota.
3. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan pengembangan dan pemantapan
kawasan konservasi pada 18 Kabupaten/Kota.
4. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan pelestarian kawasan karst pada 2
Kabupaten yaitu Kabupaten Maros dan Pangkep.
5. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim pada 12 Kab/Kota.
6. Terlaksananya pembinaan dan koordinasi pengelolaan keanekaragaman
hayati dan plasma nutfah pada 15 Kab/Kota.
2.2.3 Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kapasitas pemangku
kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan. Adapun
Outcome dari program ini adalah tercapainya bobot kapasitas pengelolaan
Bab II Perencanaan Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 20
lingkungan hidup menjadi 2,86 dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 3,17.
Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada
program ini adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah pada 24 Kab/Kota.
2. Terlaksananya pembinaan penerapan sistem manajemen lingkungan,
ekolabel, produk bersih, dan teknologi berwawasan lingkungan pada 18
Kab/Kota.
3. Terlaksananya pembangunan prasarana dan operasional perguruan tinggi
lingkungan hidup pada 1 (satu) sekolah.
4. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan penyusunan sistem informasi
lingkungan hidup pada 15 Kab/Kota.
5. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan laboratorium lingkungan hidup pada
24 Kab/Kota.
6. Terlaksananya pembinaan dan koordinasi penerapan kearifan lokal lingkungan
hidup pada 24 Kab/Kota.
7. Terlaksananya pembinaan dan kerjasama dengan organisasi peduli
lingkungan pada 25 organisasi.
2.2.4 Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan peningkatan
penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup di Sulawesi Selatan. Adapun
Outcome dari program ini adalah tercapainya 10 kasus/pengaduan pencemaran
dan pengrusakan lingkungan yang ditindaklanjuti dari yang ditargetkan pada
Tahun 2018 yaitu 20 kasus/pengaduan. Sedangkan output yang ditargetkan dari
setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya Identifikasi, investigasi, dan pelayanan pengaduan masyarakat
terhadap lingkungan hidup sebesar 35%.
2. Terlaksananya koordinasi penegakan hukum dan penanganan kasus
lingkungan hidup sebesar 50%.
3. Terlaksananya koordinasi dan penyusunan produk hukum lingkungan hidup
sebanyak 5 draft produk hukum..
4. Terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-undangan lingkungan hidup
sebanyak 10 peraturan perundang-undangan lingkungan hidup.
Bab II Perencanaan Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 21
2.2.5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk mewujudkan percepatan implementasi
reformasi birokrasi di SKPD Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel.
Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya 20% peningkatan pelayanan
administrasi perkantoran. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan
yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya peningkatan pelayanan prima kepada publik sebesar 20%
melalui pengelolaan dan pelayanan administrasi perkantoran.
2. Terlaksananya penyusunan laporan pengelolaan administrasi keuangan
berbasis akrual sebanyak 4 buku laporan keuangan melalui penatausahaan
administrasi keuangan.
3. Terlaksananya pengelolaan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien
sebesar 100% melalui pembinaan dan pengelolaan kepegawaian.
4. Terlaksananya peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan barang modal
sebesar 20% melalui pemeliharaan dan penyediaan sarana dan prasarana.
2.2.6 Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
Program ini diarahkan untuk mewujudkan percepatan implementasi
reformasi birokrasi di SKPD Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel.
Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya 20% peningkatan kapasitas
dan kinerja SKPD. Sedangkan output yang ditargetkan dari setiap kegiatan yang
dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya peningkatan PAD dari jasa laboratorium lingkungan hidup
sebesar 20% melalui penatausahaan administrasi laboratorium lingkungan
hidup.
2. Terlaksananya akreditasi 20 jenis parameter melalui pengembangan mutu dan
kapasitas laboratorium lingkungan hidup.
3. Terlaksananya penyebaran informasi lingkungan hidup sebesar 100% melalui
berbagai media.
4. Terlaksananya pembinaan dalam pengembangan sistem pengaduan
lingkungan pada 24 Kab/Kota.
Bab II Perencanaan Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 22
5. Terlaksananya pembinaan dan peningkatan kompetensi serta kualitas aparatur
pada 30 orang PNS melalui diklat, pelatihan, bintek dan seminar.
2.2.7 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Evaluasi Kinerja.
Program ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas
perencanaan dan evaluasi kinerja di SKPD Badan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Sulsel. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya 20%
peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD. Sedangkan output yang ditargetkan dari
setiap kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya penyusunan 6 jenis laporan rencana kegiatan anggaran dan
pelaporan pengelolaan lingkungan hidup berbasis kinerja.
2. Terlaksananya penyusunan 4 jenis laporan hasil monev dan pelaksanaan
kegiatan pengelolaan lingkungan hidup.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 CAPAIAN KINERJA 3.1.1 Capaian Kinerja Pada Setiap Program/Kegiatan 3.1.1.1Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup. a) Kegiatan Pemantauan Kualitas Air
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 282.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 277.772.400,00, atau sebesar 98,50 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pemantuan Kualitas Air
282.000.000,00 277.772.400,00
Keluaran (Output)
Jumlah sungai dan danau yang diketahui status mutu airnya
7 Sungai dan 1
Danau
10 Sungai dan 2
Danau
100 % 150 %
Hasil (Outcome)
Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 150% yaitu terdapat
10 sungai dan 2 danau yang dipantau dan diketahui status mutu airnya dari yang
ditargetkan hanya 7 sungai dan 1 danau. Bila dibandingkan pada tahun 2013
menunjukkan adanya peningkatan cakupan sungai yang dipantau, dimana
sebelumnya pada tahun 2013 hanya 5 sungai. Sementara pada tahun akhir renstra
yaitu 2018 ditargetkan dapat dilakukan pemantauan pada 27 sungai dan 2 danau.
Hasil yang telah dicapai terhadap target renstra adalah 41,38 %. Adapun sungai
yang dipantau tersebut pada tahun 2014 adalah Sungai Walannae, Sungai Bialo,
Sungai Rongkong, Sungai Maros, Sungai Mataallo, Sungai Lirang, Sungai Lamasi,
Sungai Bone-Bone, Sungai Cenrana, dan Sungai Segeri. Sementara dua danau
yang dipantau yaitu danau matano dan danau towuti. Pemantaun dilakukan
sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada bulan Juni dan Agustus 2014. Untuk lokasi
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 24
pemantauan pada sungai dilakukan pada 3 (tiga) titik yaitu hulu, tengah, dan hilir.
Sedangkan untuk danau dilakukan hanya pada 2 (dua) titik yaitu hulu dan hilirnya.
Hasil pemantauan pada tahun 2014 ini secara umum menunjukkan status mutu air
dari status memenuhi baku mutu, cemar ringan hingga cemar berat, hasil ini tidak
jauh berbeda dengan tahun 2013.
b) Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 225.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 221.866.900,00, atau sebesar 98,61 %. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pemantauan Kualitas Udara Ambien
282.000.000,00 277.772.400,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang diketahui status mutu udara ambiennya
13 Kab/Kota
13 Kab/Kota
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu terdapat
13 Kab/Kota yang dipantau dan diketahui status mutu udara ambiennya. Bila
dibandingkan pada tahun 2013 cakupan Kab/Kota yang dipantau sama yaitu 13
Kab/Kota. Sementara pada tahun akhir renstra yaitu 2018 ditargetkan dapat
dilakukan pemantauan pada 24 Kab/Kota. Hasil yang telah dicapai terhadap target
renstra adalah 54,17 %.
Adapun Kab/Kota yang dipantau pada tahun 2014 tersebut adalah Kota
Pare-Pare, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bulukumba,
Kabupaten Bone, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bantaeng,
Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sinjai, Kabupaten
Pangkep, dan Kabupaten Sidrap. sedangkan untuk ringkasan hasil analisis
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 25
kualitas udara pada setiap Kabupaten/Kota yang dipantau ditampilkan pada tabel
berikut ini :
Tabel Hasil Perhitungan Status Mutu Udara Ambien di Sulsel
KAB./KOTA STATUS ISPU STATUS ISM
Kota Pare-Pare Tidak Sehat-Sangat
Tidak Sehat
Tercemar
Kab.Maros Sangat Tidak Sehat-
Berbahaya
Tercemar
Kab.Gowa Sedang - Berbahaya Tercemar
Kab.Bulukumba Sedang Tercemar
Kab.Bone Berbahaya Tdk Tercemar –
Tercemar
Kab. Barru Tidak Sehat-Sangat
Tidak Sehat
Tercemar
Kab. Wajo Sedang – Tidak Sehat Tercemar
Kab.Bantaeng Sedang Tidak Tercemar
Kab.Takalar Tidak Sehat Tercemar
Kab. Jeneponto Sedang-Berbahaya Tercemar
Kab. Sinjai Sedang-Tidak Sehat Tercemar
Kab.Pangkep Tidak Sehat-Berbahaya Tercemar
Kab.Sidrap Sedang-Tidak Sehat Tidak Tercemar-
Tercemar
c) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan Kalpataru
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 310.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 299.755.300,00, atau sebesar 96,70 %. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan Kalpataru
310.000.000,00 299.755.300,00
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 26
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh penghargaan adipura dan kalpataru
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100%. Koordinasi dan
Pembinaan Adipura dan Kalpataru dillakukan melalui workshop yang mengundang
24 Kab/Kota dan perjalanan dinas kedaerah untuk melakukan pembinaan adipura.
Koordinasi dan pembinaan terhadap 24 Kab/Kota ini telah dilaksanakan seperti
pada tahun 2013. Workshop adipura dan kalpataru merupakan salah satu sarana
bagi menumbuhkan kesadaran baik Pemerintah maupun masyarakat untuk terlibat
secara aktif dalam program Go Green yang telah dicanangkan oleh Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun uraian terkait workshop tersebut sebagai
berikut :
Hari/Tanggal : Senin-Selasa, 10 s/d 11 November 2014
Tempat : Hotel Grand Celino Makassar Jl. Lanto Dg.
Pasewang No. 27 Makassar
Unsur Peserta : 55 Orang yang berasal dari SKPD BLHD Kab/
Kota Sesulsel dan LSRG Peduli Lingkunga Se-Sulsel
Materi dan Materi dna Narasumber :
o Kalpataru Sulsel dan perbendayaan masyarakat dalam upaya PPLH
oleh ( Ir. Andi Hasbi Nur. M. Tp )
Sosialisasi Pedoman Kalpataru 2014 oleh Drs. Parus, M, Si
Bimbingan Teknis Pemilihan Kalpataru oleh Sumarni, S, S. Pi, M. Si
Tata Cara pengisian Form Penilaian Kalpataru oleh Oktofin Pali, Si
Hasil dan Kesimpulan :
Lingkungan Workshop Kalpataru ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat terutama generasi muda terhadap pedoman
penilaian kalpataru
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 27
d) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 172.825.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 171.569.000,00, atau sebesar 99,27 %. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3
172.825.000,00 171.569.000,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina dan diawasi dalam pengelolaan limbah B3.
24 Kab/Kota dan 30 Pemrakarsa usaha
24 Kab/Kota dan 30 Pemrakarsa
usaha
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100%, yaitu 24
Kab/Kota dan 30 pemrakarsa usaha yang dibina dan diawasi dalam pengelolaan
limbah B3. Bentuk pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui pelaksanaan
workshop tata cara perizinan pengelolaan limbah B3 dan pembinaan berupa
pemberian rekomendasi 2 (dua) perusahaan dan kunjungan lapangan 8 (delapam)
kab/kota antara lain PT Lonsum Kabupaten Bulukumba, PT Vale Kabupaten Luwu
Timur, PT Pertamina Pare-pare di Kabupaten Pare-Pare, PLTU Barru di
Kabupaten Barru, PLTU Jeneponto di Kabupaten Jeneponto dan PT Tonasa
Kabupaten Pangkep, Equity dan Energi Sengkang Kabupaten Wajo. Selain itu
dilakukan pembinaan dan pengawasan melalui evalusi pelaporan pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun. Perusahaan tersebut antara lain : PT.
Energi Sengkang Kabupaten Sengkang, PT. Makassar Power Kabupaten Pinrang,
PT.Pertamina Depot LPG Makassar, PT. PLN Wilayah Sulselbar, PTPN XIV PG
Takalar Kabupaten Takalar, PT. Multazam Makassar, RS Khusus Daerah
Makassar Daya, PT.Vale Kabupaten Luwu Timur, PT. Lonsum Tbk Kabupaten
Bulukumba, PT. Sermani Steel Makassar, RS. Steila Maris Makassar,
PT.Barawaja Makassar, PT. Bumi Maju Sawit, CV. Nadengan Binaguna Jaya, RS.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 28
Awal Bros Makassar, PT. Dharana Inti Boga, PT. CS2, RS. Elin Kabupaten Toraja,
RSUD Jeneponto, RS Sayang Rakyat, RS. Grestelina, RS.Salewangan Maros,
Hotel MGH, RS.Fatimah, Pabrik Gula Takalar, RSU Makkassau Parepare, PG.
Bone, RS Labuang Baji, RSKP Sulsel.
Adapun uraian terkait workshop tata cara perizinan pengelolaan limbah B3
adalah sebagai berikut
Hari/Tanggal : Rabu – Kamis, 18-19 Juni 2014
Tempat : Hotel Denpasar Jl. Boulevard Ruko Jasper No. 1
Unsur Peserta : BLH Kab/Kota, dan rumah sakit Makassar
Materi & Narasumber :
Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3 oleh Ir. Andi Hasbi, M.T
(Kepala BLHD Prov.Sulsel)
Kebijakan Perizinan melalui UP2T Provinsi Sulsel oleh Muh. Siad
Wahab, SE, MM (Kepala UPT P2T)
Dampak Umum LB3 terhadap lingkungan dan kesehatan manusia oleh
Prof. Dr. M. Sjahrul, M. Agr (Akademisi Unhas)
Tata Laksana Pengelolaan Limbah B3 oleh Upik Sitti Aslia K. (Asdep
Verifikasi Pengelolaan LB3).
e) Kegiatan Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 125.500.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 123.220.450,00, atau sebesar 98,18 %. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan
125.500.000,00 123.220.450,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina dan diawasi tingkat ketaatan dalam menerapkan peraturan
12 Kab/Kota dan 7 Pemrakarsa usaha
24 Kab/Kota dan 15 Pemrakarsa
usaha
100 % 205,26 %
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 29
perundang-undangan bidang LH.
Hasil (Outcome)
Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100%, yaitu 24
Kab/Kota dilakukan rapat/pertemuan koordinasi dan pembinaan terkait mekanisme
pelaksanaan pengawasan dan pembinaan kataatan pemrakarsa usaha terhadap
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. Sedangkan untuk 15 pemrakarsa
usaha yang dibina dan diawasi dalam pengelolaan lingkungan hidup dilakukan
pengawasan, pemantauan langsung kelokasi kegiatan. Adapun 15 pemrakarsa
usaha adalah PT. Panply Unit Bulukumba, PT. Macrolink Nickel Development, PT.
Charoen Pokphan Indonesia, TBK, PT. Japfa Comfeed TBK cbg Makassar, Hotel
Swiss Bel In, PLTU Sektor Barru, RS Islam Faisal, RS. Pangkep, Hotel Platinum,
PT. Jakarta Intilang (Mall M Tos), RS. Arifin Nu’mang, PT.Japfa Comfeed TBK
Sidrap, PT. Mardeka Mineral Indonesia, PT.Daya Cayo, RS Padjonga DG Ngalle.
Terkait hasil pengawasan tahun 2014 secara umum menunjukkan bahwa
semua industri/perusahaan yang dipantau/diawasi melaksanakan pengelolaan
lingkungan hidup, namun sebagian besar perusahaan/industri masih perlu
pembinaan dan pengawasan lebih lanjut agar pelaksanaan pengelolaan
lingkungan terutama yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran udara dan
emisi gas buang, pengendalian pencemaran limbah cair dan pengelolaan limbah
B3 dapat dioptimalkan. Untuk itu dari hasil pengawasan dan pemantauan
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, disampaikan langsung rekomendasi
untuk ditindaklanjuti dan dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
f) Kegiatan Koordinasi, Pembinaan dan Inventarisasi Bahan Perusak Ozon
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 157.500.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 156.965.400,00, atau sebesar 99,66 %. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 30
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi, Pembinaan dan Inventarisasi Bahan Perusak Ozon
157.500.000,00 156.965.400,00
Keluaran (Output)
Persentase data konsumsi bahan perusak ozon (BPO) yang diinventarisasi
20 %
20 %
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100%. Bentuk koordinasi,
pembinaan, dan koordinasi dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya :
Sosialisasi Perlindungan Lapisan Ozon Dalam Rangka Koordinasi,
Pembinaan, dan Inventarisasi Bahan Perusak Ozon.
Hari/Tanggal : Jumat, 7 Maret 2014
Tempat : Hotel Prima Makassar
Unsur Peserta : BLH Kab/Kota, Instansi Terkait, dan Pengusaha
pengguna regfigeran
Narasumber :
Ir. Andi Sarrafah, M. Si (BLHD Prov. Sulsel)
Nur Azikin (Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dr. Sci. Muhammad Zakir (Dosen UNHAS)
Redny Tota Sihite, ST, M.Si (Asdep Mitigasi dan Pelestarian Fungsi
Atmosfer KLH)
Ir. Uvan Nurwahida, MP (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
Melakukan Persuratan tentang permintaan data BPO di tiap instansi terkait
(Bea cukai, syahbandar, balai karantina, pelabuhan, dan Bulog) yang ada di
Provinsi Sulawesi Selatan,
Rapat dengan mengundang instansi terkait (Bea cukai, syahbandar, balai
karantina, pelabuhan, dan Bulog) yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 31
Perjalanan dinas ke Instansi terkait (Bea cukai, syahbandar, balai karantina,
pelabuhan, dan Bulog) yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan untuk
mengambil langsung data.
g) Kegiatan Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 454.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 328.183.800,00 atau sebesar 72,79 %. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup
454.000.000,00 328.183.800,00
Keluaran (Output)
Jumlah dokumen lingkungan hidup yang dinilai oleh komisi penilai amdal provinsi
5 dokumen
15 Dokumen
100 % 300 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik melampaui target 100 %
yaitu tercapai 300%. Hal ini dikarenakan banyaknya rencana pengembangan
proyek yang akan dilaksanakan di Sulsel pada tahun 2014. Pada tahun 2014 telah
dilakukan pembahasan dan penilaian terhadap 15 dokumen KA- Andal yaitu Dok.
KA. Andal Rencana Pembangunan Kawasan Waterfrony City Kab. Bulukumba,
PLTM Bungin II Kab. Enrekang, Pembangunan PLTB Sidrap Kab. Sidrap,
Pembangunan Smelter dan Dermaga di Kab. Bantaeng, Pembangunan RSUD
Torut di Kab. Toraja Utara, Pembanguan Smelter di Kab. Bantaeng, Pembangunan
Pabrik Pengolahan Bijih Nikel di Kab. Jeneponto, Pembangunan PLTM Kindang
Kab. Bulukumba, Pembangunan Bendungan Paselloreng di Kab. Wajo,
Pembangunan GOR Luwu di Kab. Luwu, Pembangunan Kolam Nipa-Nipa di Kab.
Gowa-Maros, Pembangunan Jalur Kereta Api Antara Makassar-Parepare, dan
Pemb. Kawasan Pelabuhan PT. Semen Bosowa Maros di Kab. Barru,
Pembangunan PLTM Benteng Malewang, Bendungan Karalloe di Kab. Gowa,
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 32
dimana 4 (empat) diantaranya sudah mendapatkan izin lingkungan, yaitu PLTM
Bungin II, Bendungan Karalloe, PLTM Benteng Malewang.
h) Kegiatan Pembinaan Sulsel Go Green
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 217.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 213.085.600,00, atau sebesar 98,20 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan Sulsel Go Green
217.000.000,00 213.085.600,00
Keluaran (Output)
Jumlah pemangku kepentingan yang dibina
3 Jalur
3 Jalur
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%, dimana terlaksana
pembinaan Sulsel Go Green melalui 3 jalur yaitu jalur pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha. Bentuk pembinaan dilakukan dalam bentuk sosialisasi Sulsel Go
Green, rapat pertemuan pengisian format data penanaman yang dilakukan diawal
tahun yang kemuadian akan dievaluasi pada saat menjelang akhir tahun, dan
perjalanan dinas ke daerah dalam rangka pembinaan Sulsel Go Green.
Hari/Tanggal : Senin, 22 September 2014
Unsur Peserta : 200 Orang dari Unsur Pemerintah, Masyarakat dan
Dunia Usaha
Tempat : Hotel Sahid Jaya Makassar
Narasumber :
1. Onny Gappa (Dirut Bank Panin)
2. Dr. Ir. Baharuddin (Dosen Fak.Kehutanan UH)
3. Ir. Andi Hasbi Nur, M.TP (Kepala BLHD SulSel)
4. Ir. Anwar Latief, M.Pd (Kabid Bid.III BLHD)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 33
i) Kegiatan Koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS Provinsi dan Kab/Kota
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 133.400.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 127.480.400,00, atau sebesar 95,56 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS
133.400.000,00 127.480.400,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota dan Provinsi di Sulsel yang dibina KLHSnya
6 Kab/Kota
6 Kab/Kota
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Pada tahun 2014 ini
koordinasi dan konsultasi menegenai Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Startegis di 6 Kab/kota yaitu Kab. Pangkep, Barru, Kota Parepare, Pinrang, Wajo,
Sidrap. Selain itu juga telah dilaksanakan Sosialisasi mengenai kajian lingkungan
hidup strategis (KLHS) dengan uraian pelaksanaan sebagai berikut
1) Sosialisasi Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Hari/Tanggal : Rabu, 23 April 2014
Tempat : Hotel JL Star Makassar
Unsur Peserta : 50 Orang yang berasal dari BLH dan Bappeda
Kab/Kota
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis oleh Ir. Faisal, M.Si
Tata Cara Penyusunan KLHS RPJMD oleh Fidaan Husein, S.Hut, MT, MA
Tata Cara Penyusunan KLHS Tata Ruang oleh Prof. Dr. Ir. Sumbangan
Baja, M.Phill
Keterlibatan Masyarakat dan Pemangku Kepentingan dalam Proses KLHS
oleh Dr. Ir. Roland A Barkey, M.Sc
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 34
Hasil dan Kesimpulan :
Kajian Lingkungan Hidup Strategis merupakan instrument perencanaan
lingkungan yang imengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam
pengambilan keputusan pada tahap kebijakan, rencana dan
program untuk menjamin terlaksananya prinsip lingkungan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
KLHS adalah proses sistematis untuk mengevaluasi konsekuensi
lingkungan hidup dari suatu usulan kebijakan, rencana, atau program
sebagai upaya untuk menjamin bahwa konsekuensi dimaksud telah
dipertimbangkan dan dimasukan sedini mungkin dalam proses pengambilan
keputusan paralel dengan pertimbangan sosial dan ekonomi.
KLHS adalah proses yang komprehensif, sistematis dan formal untuk
mengevaluasi efek lingkungan dari kebijakan, rencana, atau program
berikut alternatifnya, termasuk penyusunan dokumen yang memuat temuan
evaluasi tersebut dan menggunakan temuan tersebut untuk menghasilkan
pengambilan keputusan yang memiliki akuntabilitas publik.
Mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam membuat prakiraan/prediksi
pada awal proses perencanaan kebijakan, rencana, atau program
pembangunan.
Dampak negatif lingkungan di tingkat proyek pembangunan semakin efektif
diatasi atau dicegah karena pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak
tahap formulasi kebijakan, rencana, atau program pembangunan.
j) Kegiatan Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 139.340.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 135.727.400,00, atau sebesar 97,41 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup
139.340.000,00 135.727.400,00
Keluaran (output)
Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji
12 Parameter
20 Parameter
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 35
100 % 166,67 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 166,67% yaitu 20 parameter
yang terakreditasi yang diuji diantaranya BOD, COD, DO, pH, TSS, TDS, Nitrit,
Sulfat, Klorida, DHL, COD secara spektro, PO4, Zn, Fe, Cd, Cu, Mn, Ni, Cr Total,
MBAS. Untuk 4 (empat) parameter yang lainnya telah dilakukan asesmen oleh
KAN tetapi hingga saat ini sertifikat akreditasinya belum keluar.
Selain itu pada kegiatan ini juga dilaksanakan beberapa kegiatan in house
training, antara lain :
1) In house training validasi dan verifikasi pengujian udara ambien.
Hari/Tanggal : Selasa-Rabu, 18 s/d 19 Maret 2014
Tempat : UPTB Lab LH BLHD Prov.Sulsel
Unsur Peserta : 17 Orang Tenaga UPTB Laboratorium LH.
Narasumber : Emalya Rachmawati, S.Si (Pusarpedal KLH)
Materi :
Pengendalian Mutu Udara Ambien
Validasi/verifikasi parameter udara ambien secara umum
Verifikasi gas NO2 dan NO3
Verifikasi gas SO2, CO, dan HC
Estimasi ketidakpastian udara ambient secara umum
Estimasi ketidakpastian NO2 dan O3
Estimasi ketidakpastian SO2
Hasil dan Kesimpulan :
Inhouse training kualitas udara ambien melatih analis dan petugas
pengambil sampel dalam kegiatan sampling kualitas udara dan analisa
parameter kualitas udara baik dilapangan maupun dilaboratorium.
2) Inhouse Training Review Implementasi Sistem Manajemen Mutu
ISO/IEC.17025:2008 Bagian Persyaratan Teknis.
Hari/Tanggal : Kamis-Jumat, 27-28 November 2014
Tempat : UPTB Lab LH BLHD Prov.Sulsel
Unsur Peserta : 17 Orang Tenaga UPTB Laboratorium LH
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 36
Materi :
Personil
Kondisi Akomodasi dan Lingkungan.
Metode pengujian, metode kalibrasi, validasi metode.
Peralatan
Ketelusuran pengukuran
Pengambilan sampel
Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi
Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi
Laporan hasil
Diskusi
Hasil dan Kesimpulan :
Pelatihan review implementasi system manajemen mutu ISO/IEC
17025:2008 bagian persyaratan teknis membantu manager teknis,
penyelia, analis, petugas pengambil sampel dalam memantapkan
implementasi sistem manajemen mutu ISO/IEC 17025:2008 bagian
persyaratan teknis.
k) Kegiatan Pembinaan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 803.100.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 796.699.800,00, atau sebesar 99,20 %. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan
803.100.000,00 796.699.800,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dibina
5 Kab/Kota
5 Kab/Kota
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 37
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana pembinaan 5
Kab/Kota (Kota Makassar, Kab. Pinrang, Kab. Pangkep, Kab. Barru, Kab.Maros)
dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan, serta 9 kab/kota (Kab.Bone,
Kab.Jeneponto, Kab.Luwu, Kab.Bantaeng, Kab.Sidrap, Kab.Wajo, Kab.Soppeng,
Kab. Takalar, Kota Pare-Pare) dilakukan pembinaan dalam bentuk perjalanan
dinas ke daerah. Adapun beberapa kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang
dilaksanakan antara lain :
1) Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Bank Sampah.
Hari/Tanggal : Rabu-Kamis, 17 s/d 18 Juni 2014
Tempat : Hotel Aswin, Makassar
Unsur Peserta : 50 Orang yang terdiri dari kelompok masyarakat
yang berasal dari beberapa Kelurahan dan Kecamatan Se-Kota Makassar
Materi dan Narasumber :
Fenomena ( Potensi Ekonomi Sampah ) oleh Dr. Tunggul Prasodjo
Pengantar persampahan oleh Dra. Andi Isma, M.Hum
Bank sampah solusi penanganan dan manfaat ekonomi keluarga oleh
Sumarni, S.Pi, M.Si
Penerapan 3R melalui bank sampah oleh Dr. Israwati Baharuddin
Lingkungan sehat dan bersih / potret lingkungan oleh Rosdiana
Pengelolaan persampahan berbasis masyarakat
Mekanisme pengelolan bank sampah
Simulasi bank sampah
Hasil dan Kesimpulan :
Sampah yang merupakan permasalahan yang rumit hingga saat ini masih
belum ditangani secara optimal merupakan tantangan bagi kita semua untuk
dapat berbuat yang terbaik untuk lingkungan dan negara kita tercinta. Adapun
prospek pengelolaan sampah di masa depan sangat dipengaruhi oleh
pengetahuan dan pemahaman peran serta masyarakat. Peserta diharapkan
terus mengaplikasikan pengetahuan yang dapat dalam kehidupan sehari-hari
sehingga mereka dapat berkontibusi langsung pada pelestarian lingkungan.
2) Pelatihan Daur Ulang Sampah Plastik Bagi Ibu Rumah Tangga dan Remaja
Hari/Tanggal : Sabtu-Minggu, 31 Mei s/d 01 Juni 2014
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 38
Tempat : Kelurahan Rapokalling Kecamatan Tallo Makassar
Unsur Peserta : 100 Orang yang terdiri dari Masyarakat ( Ibu. RT/
Remaja ) Se Kel. Rappokalling a.1. Ibu Kader PKK dan Posyandu.
Materi dan Narasumber :
Pengembangan bisnis persampahan di kota Makassar oleh Ir. Andi Hasbi
Nur, M.T
Dasar -dasar pengolahan sampah di rumah tangga oleh Ir. H. Anwar Latief,
M.Pd
Pengantar persampahan oleh Dra. Andi Isma, M.Hum
Pemanfaatan sampah menjadi bernilai ekonomis oleh M. Nur Salam, SH, M
Si
Daur ulang sampah oleh Sumarni , S. Pi, M. Si
Hasil dan Kesimpulan :
Setelah pelaksanaan pelatihan daur ulang sampah plastik bagi ibu rumah
tangga dan remaja dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
Sampah yang selamanya ini merupakan hal yang tidak berguna khususnya
sampah plastik menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai ekonomis.
Dalam pengolahan persampahan perlu peningkatan kapasitas masyarakat
dalam mengelolah sampah.
Pendekatan kepada warga yang mempunyai kesadaran dan kepedulian dan
kemampuan untuk melaksanakan program serta dapat menjadi penggerak
di lingkungan.
3) Sosialisasi Implementasi 3R Dalam Pengelolaan Sampah
Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Februari 2014
Tempat : Makassar Golden Hotel
Unsur Peserta : 75 Orang yang terdiri dari Pengurus LSM
Lingkungan, Kalangan PKK dan Tokoh Pendidik.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup provindi sul-sel
oleh Ir. H. Anwar Latief, M.Pd
Penerapan 3R melalui bank sampah oleh Sumarni, S, S. Pi, M. Si
Opsi – opsi teknis pengolahan sampah komunal dalam program 3R
berbasis masyarakat oleh. Dra. Andi Isma. M. hum
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 39
Ada apa dengan plastik oleh Akhmad Supriadi K, Si.
Hasil dan Kesimpulan :
Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan peran dan perlibatan masyarakat
dalam system pengelolaan sampah melalu implementasi 3R tertanamnya
kesadaran dan komitmen masyarakat dalam gerakan pembudayaan
mengurangi, mengguna – ulang, dan mendaur ulang sampah, ter
minimalisimnya sampah yang terbuang ke TPA, sehingga mampu mengurangi
biaya transportasi ke TPA, dan program implementasi 3R menjadi tools
optimalisasi pemanfaatan sampah sehingga memiliki nilai ekonomis dan dapat
membuka kerja.
4) Pelatihan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Di Kab.Pinrang.
Hari/Tanggal : Rabu-Kamis, 24-25 September 2014
Tempat : Gedung Aisyiah Kab.Pinrang
Unsur Peserta : 75 Orang yang terdiri warga masyarakat
Kabupaten Pinrang.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Sulsel oleh kepala BLHD Sulsel
Mendorong perlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
oleh Ir. Agung Iskandar.
Dasar – dasar pengelolaan sampah oleh Dra. Andi Isma, M.Hum
Inventarisasi permasalahan sampah di Kab. Pinrang oleh Fasilitator
Pemilahan dan pegelolaan sampah plastik secara terpadu oleh Ikrar Idrus
Permasalahan lingkungan dan alternatif solusinya oleh Fasilitator
Pengelolaan lingkungan hidup yang berimbang dan berkelanjutan oleh
Fasilitator
Pembentukan jaringan kelompok pengelola sampah rumah tangga oleh
Fasilitator
Rekomendasi dan rencana tindak lanjut oleh Fasilitator.
Hasil dan Kesimpulan :
Peserta memahami kebijakan dan peraturan perundang – undangan
pengelolaan lahan, memiliki keterampilan untuk mengelolah limbah rumah
tangga menjadi barang bermanfaat, terbentuknya kelompok pengelola sampah
berskala rumah tangga di beberapa wilayah Kab. Pinrang.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 40
5) Pelatihan Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik.
Hari/Tanggal : Jumat, 28 Maret 2014
Tempat : Hotel Baruga Kab. Maros Jl. Poros Makassar-
Maros Km. 22
Unsur Peserta : 100 Orang yang terdiri Masyarakat dan Komunitas
Pasar, Pertokoan, Petani/Peternah, FK2TN, Komunitas Green Selewangeng.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan pengolahan lingkungan hidup di Sulsel Oleh Ir. Andi Hasbi, M.T
Ravatan penting PP 81 tahun 2012 oleh Ir. H. Anwar Latief, M. Pd
Pengantar persampahan oleh Dra. Andi Isma, M. Hum
Pengolahan sampah organik oleh Sumarni, S. Pi, M. Si
Hasil dan Kesimpulan :
Kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik memberikan pengetahuan
kepada masyarakatb tentang dampak penumpukan sampah terhadap
lingkungan dan mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomi yaitu kompas.
6) Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Teknologi Pengomposan Bagi Masyarakat
Desa Kabupaten Barru.
. Hari/Tanggal : Senin-Selasa, 17 -18 November 2014
Tempat : Hotel Grand Asia Makassar
Unsur Peserta : 25 Orang yang terdiri Masyarakat Kabupaten
Barru.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hudup Prov. Sulsel
oleh Ir. Andi Hasbi, M.T
Pengantar persampahan oleh Dra. Andi Isma, M. Hum
Pengelolaan persampahan berbasis masyarakat oleh Sumarni, S. Pi, M. Si
Hasil dan Kesimpulan :
Dalam hasil pelatihan pengelolaan sampah dan berteknologi pengompasan
bagi masyarakat desa diharapkan para peserta mampu membuat kompas dari
sampah organik dan daur ulang sampah arganik menjadi barang – barang
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 41
yang mempunyai nilai tambah tinggi sehingga dapat menigkatkan pendapat
masyarakat serta membuka berbagi jaringan disekitar lapangan harga baru.
7) Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Teknologi Pengkompasan Bagi
Masyarakat Desa Kabupaten Maros.
. Hari/Tanggal : Selasa-Rabu, 11 -12 November 2014
Tempat : Hotel Prima
Unsur Peserta : 75 Orang yang terdiri berbagi unsur lapisan
masyarakat di Kabupaten Maros.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan pengolahan lingkungan hidup di Sulsel oleh Ir. Andi Hasbi, M. T
Mendorong Perlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan pengkomposan
sampah oleh Ir. Faisal, M.Si.
Permasalahan lingkungan hidup dan pengembangan lingkungan yang
berimbang dan berkelanjutan oleh Ikrar idrus,SE.
Dasar – dasar pengolahan sampah oleh Djasmuddin,SE
Penilaian dan pengelolaan sampah secara terpadu oleh Oktofin Pali, ST
Pengenalan dan paduan sistem bank sampah sebagai salah satu Alternatif
pengelolaan sampah oleh Sumarni S, S.Pi, M.Si
Daur ulang bahan bekas pakai menjadi menjadi bernilai ekonomi oleh
Sahrul Ramadhan
Pengenalan teknologi pengelolaan sampah skala RT oleh Dr. Baharuddin
Burhan, Sp, M. Si.
Hasil dan Kesimpulan :
Peserta mampu melakukan pengelolaan sampah dan melakukan
pengomposan di desanya masing-masing peserta mampu membuka usaha
mandiri yang bergerak dalam bidang pengelolaan sampah. Serta memahami
dan mau melaksanakan prinsip pengelolaan 3R.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 42
l) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL dan UPL
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 205.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 202.821.500,00, atau sebesar 98,94 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL-UPL
205.000.000,00 202.821.500,00
Keluaran (Output)
Jumlah komisi penilai AMDAL, UKL-UPL Kab/kota yang dibina
16 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 150 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 150%, dimana dilaksanakan
pembinaan Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai Amdal, UKL dan
UPL di 24 Kabupaten/kota berupa:
Pembinaan provinsi kepada kabupaten/kota di wilayahnya mengenai tata
kerja komisi penilai Amdal, pembinaan persyaratan pemenuhan lisensi dan
pembinaan peraturan terkait lainnya,
Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan secara langsung kepada komisi
penilai amdal daerah kabupaten/kota di wilayahnya,
Pelaksanaan evaluasi dan pengawasan secara langsung terhadap
pemeriksaan dokumen UKL-UPL di kabupaten/kota sesuai
kewenangannya masing-masing.
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penilaian Dokumen Lingkungan dan Izin
Lingkungan di Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Gowa.
Sampai dengan Tahun 2014 jumlah Kab/kota yang telah mendapatkan
Lisensi Komisi Amdalnya sebanyak 11 Kab/Kota, yaitu Kota Makassar,
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 43
Kab. Gowa, Kab. Bantaeng, Kab. Selayar, Kab. Bone, Kab. Wajo, Kota
Palopo, Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur, Kab. Barru, dan Kab. Maros.
Beberapa bintek yang dilaksanakan antara lain :
1) Bintek Penilaian Dokumen Lingkungan dan Izin Lingkungan di Kab.Gowa
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Juni 2014
Tempat : Gedung Adijaya Tamanurung Kab.Gowa
Unsur Peserta : 50 Orang yang berasal dari SKPD Lingkup
Pemerintah Kab.Gowa.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Penataan dan Penegakan Hukum oleh Ir. Andi Hasbi, M.T
Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin
Lingkungan oleh Prof. Dr. H. Hammado Tantu, M.Pd
Tatalaksana Penilaian Dokumen AMDAL oleh Dr.Eng. Alimuddin Assegaf,
M.Eng
Tata Cara Uji Mutu Dokumen AMDAL oleh Ir. Burhanuddin S. Laside, MS
Hasil dan Kesimpulan :
Koordinasi dan keterpaduan dalam menetapkan kebijakan antar instansi
yang membidangi masalah industri, pembangunan dan lingkungan perlu
ditingkatkan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman oleh pelaku
industri untuk mewujudkan industri yang berwawasan lingkungan.
Mengikutsertakan aparat pada dinas/instansi dalam pendidikan dan
pelatihan mengenai pengelolaan lingkungan hidup sehingga semua aparat
yang bertugas mempunyai presepsi yang sama mengenai pengelolaan dan
perlindungan lingkungan.
2) Bintek Penilaian Dokumen Lingkungan dan Izin Lingkungan di Kab.Bantaeng
Hari/Tanggal : Selasa, 04 Maret 2014
Tempat : Gedung Pertiwi
Unsur Peserta : 50 Orang yang berasal dari LSM dan SKPD
Lingkup Pemerintah Kab.Bantaeng
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan oleh H. Abdullah
Taibe, A.Kes, M.Si
Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin
Lingkungan oleh Prof. Dr. H. Hammado Tantu, M.Pd
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 44
Tatalaksana Penilaian Dokumen AMDAL oleh Dr.Eng. Alimuddin Assegaf,
M.Eng
Tata Cara Uji Mutu Dokumen AMDAL oleh Ir. Burhanuddin S. Laside, MS
Hasil dan Kesimpulan :
Perlu adanya kajian mengenai daya tamping lingkungan yang dapat
digunakan menjadi dasar kebijakan dalam penyusunan peraturan daerah.
Untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha maka diperlukan pemberian
penghargaan bagi pelaku usaha yang telah melaksanakan dan mematuhi
aturan dan pemberian sanksi bagi industri yang melanggar aturan di bidang
lingkungan.
3.1.1.2 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. a) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas Lingkungan
Hidup
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 1.297.200.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 1.293.387.650,00, atau sebesar 99,71 %. Secara rinci
kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup
1.297.200.000,00 1.293.387.650,00
Keluaran (Output)
Jumlah Kab/Kota yang dibina kualitas lingkungan hidupnya.
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Bentuk koordinasi dan
pembinaan pemulihan kualitas lingkungan hidup yang dilakukan pada kegiatan ini
antara lain :
Rapat koordinasi dengan 24 Kab/kota yang dilaksanakan di Hotel Kenari
Makassar pada tanggal 14 November 2014.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 45
Pembinaan dan Pengembangan wilayah pesisir berwawasan lingkungan
(Penanaman Mangrove dan penebaran bibit kepiting di Kota Makassar
dan Kabupaten Pinrang).
Identifikasi dan inventarisasi kerusakan wilayah pesisir di 19 Kab./Kota
Percontohan integrasi dan transplantasi lamun dan penangkaran kuda
laut di Kabupaten Takalar.
Adapun uraian terkait pelaksanaan rapat koordinasi pembinaan dan
pemulihan kualitas lingkungan hidup tersebut adalah
Hari/Tanggal : Jumat, 14 November 2014
Tempat : Kenari Tower Hotel
Unsur Peserta : 50 Orang yang berasal dari Instansi BLH Kab/Kota
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir oleh Drs. H. Abdul Muis, M.Si
Kerusakan Hutan Mangrove oleh Drs. Asrul R Laema
Kerusakan Wilayah Pesisir oleh Dr. Ir. H. Muh. Natsir Mallawi, M.Si
Pencemaran Akibat Limbah Domestik oleh Dr. Andi Tamsil
Pemulihan pada Lahan Terkontaminasi Limbah B3 oleh Muh. Nur
Salam, SH, M.Si.
b) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 390.500.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 383.582.645,00, atau sebesar 98,23 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil
390.500.000,00 383.582.645,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina
12 Kab/Kota
19 Kab/Kota
100 % 158,33 %
Hasil (Outcome)
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA
20 % 20 %
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 46
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 158,33%. Dimana 19 pada
Kabupaten dilaksanakan koordinasi dan pembinaan kawasan pesisir, laut, dan
pulau-pulau kecil. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam beberapa kegiatan
antara lain :
Rapat identifikasi dan inventarisasi ekosistem mangrove di kawasan pesisir.
Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup bagi masyarakat pesisir dengan
mengolah sampah menjadi barang yang bernilai hingga berdampak
peningkatan taraf pendapatan masyarakat pesisir.
Tersusunnya draft Peraturan Bersama antara Gubernur Sulawesi Selatan
dan Sulawesi Tenggara tentang pengelolaan Lingkungan Hidup.
Menggunakan jasa tenaga ahli dalam penyusunan database ekosistem
mangrove di kabupaten yang ada dalam kawasan pesisir.
Adapun uraian terkait pertemuan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut
:
1) Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Masyarakat Pesisir
Hari : Sabtu -Minggu
Tanggal : 22 – 23 Februari 2014
Unsur Peserta : Masyarakat Pesisir, LSM, dan Unsur Pemerintah
Tempat : Baruga Kecamatan Ujung Tanah
Narasumber : 1. Hj. Andi Tendri Muntu (Pakar/LSM LH Pesisir)
2. Ir. Andi Hasbi Nur, M.TP (Kepala BLHD SulSel)
3. Ir. Andi Sarrafah, M.Si (Kabid Bid.III BLHD)
2) Kegiatan Workshop Pengelolaan Teluk Bone
Hari : Rabu - Kamis
Tanggal : 24 – 25 September 2014
Unsur Peserta : Perwakilan SKPD Terkait SulSel dan Sultra
Tempat : Hotel d’Maleo
Narasumber : 1. I Made Benyamin (Pakar)
2. Dr. Muhammad Lukman
(Dosen Perikanan & Kelautan Unhas)
3. Waliningsih (Bappeda Prov.SulSel)
4. Ir. Anwar Latief, M.Pd (Kabid III BLHD SulSel)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 47
3) Kegiatan Identifikasi Kerusakan Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir
Hari : Senin
Tanggal : 17 November 2014
Unsur Peserta : Perwakilan SKPD Terkait SulSel
Tempat : Hotel Continent Centrepoint Panakukkang
Narasumber : 1. Dr. Ir. H. Andi Tamsil, MS (Pakar)
2. Dr. Ir. Asbar, MS (Pakar)
3. Ir. Anwar Latief, M.Pd (Kabid III BLHD SulSel)
c) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Konservasi.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 272.450.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 263.566.710,00, atau sebesar 96,74 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Konservasi
272.450.000,00 263.566.710,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina
18 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 133,33 %
Hasil (Outcome)
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 133,33%. Dimana pada 24
Kabupaten/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan pengembangan dan
pemantapan kawasan konservasi. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam
beberapa kegiatan antara lain :
1. Sosialisasi pembinaan, pengembangan dan pemantapan kawasan
konservasi.
2. Sosialisasi dan pembinaan konservasi flora dan fauna Sulawesi Selatan
3. Pertemuan dan fasilitasi pemantapan kawasan konservasi
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 48
d) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian Kawasan Karst.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 163.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 154.935.950,00, atau sebesar 95,05%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian Kawasan Karst
163.000.000,00 154.935.950,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina
2 Kabupaten
2 Kabupaten
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana pada 2
Kabupaten yaitu Kabupaten Maros dan Pangkep dilaksanakan koordinasi dan
pembinaan pelestarian kawasan karst. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam
beberapa kegiatan antara lain :
Lokakarya Pengelolaan Kawasan Karst Maros Pangkep.
Pembuatan video dokumenter kawasan karst Maros Pangkep.
Pemantauan lokasi dengan melibatkan Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung dan SKPD Terkait di Kabupaten Maros dan Kabupaten
Pangkep.
Adapun uraian terkait lokakarya tersebut adalah sebagai berikut :
Hari : Selasa
Tanggal : 30 September 2014
Unsur Peserta : 125 Orang yang terdiri dari unsur Pemerintah dan LSM
Tempat : Makassar Golden Hotel
Anggaran : Rp. 100.000.000,-
Narasumber :
1. Ir. Andi Sarrafah, M.Si (Kabid Bid. IV BLHD SulSel)
2. Prof.Dr.Ir. Amran Achmad, M.Sc (Dosen Fak.Kehutanan UH)
3. Drs. Syahrawi annan, M.Pd (Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 49
4. Abdul Rajab, S.TP, MP (TN. Babul)
e) Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 174.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 173.485.800,00, atau sebesar 99,70%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
174.000.000,00 173.485.800,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina
12 Kabupaten/Kota
24 Kabupaten/Kota
100 % 200 %
Hasil (Outcome)
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 200%. Dimana pada 24
Kabupaten/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam beberapa kegiatan
antara lain :
Melakukan Workshop verifikasi program Kampung Iklim (PROKLIM).
Hari : Selasa
Tanggal : 4 Maret 2014
Unsur Peserta : BLH Kab/Kota
Tempat : Hotel Prima Makassar
Anggaran : Rp. 99.660.000
Materi & Narasumber :
Kebijakan Terkait Progrlim oleh Ir. Andi Hasbi Nur, M.Si (BLHD Prov.
Sulsel)
Upaya Mitigasi dan Adaptasi Proklim oleh Ir. Muhammad Nur (PPE SUMA)
Pendekatan Prinsip dan Strategi Proklim oleh Prof. Dr. Ir. H. Kahar Mustari,
MS (UNHAS)
Petunjuk Penilaian (Scoring) Proklim oleh TP Mahas Harsel (BLHD Prov.
Sulsel)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 50
Melakukan rapat – rapat kecil dengan mengundang Instansi Lingkungan
Hidup kabupaten/kota. Dalam rapat setiap kabupaten wajib mengusulkan
lokasinya.
Melakukan pembinaan di beberapa lokasi.
f) Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 180.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 176.274.464,00, atau sebesar 97,93%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah
180.000.000,00 176.274.464,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina
15 Kabupaten/Kota
24 Kabupaten/Kota
100 % 160 %
Hasil (Outcome)
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 160%. Dimana pada 24
Kabupaten/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan pengelolaan
keanekaragaman hayati dan plasma nutfah. Koordinasi dan pembinaan dilakukan
dalam beberapa kegiatan antara lain :
Pembinaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah
dengan mengundang beberapa SKPD terkait di Tingkat Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Melakukan Persuratan ke Kabupaten/Kota tentang permintaan data
Keanekaragaman Hayati di masing-masing Kabupaten/Kota.
Menelusuri data ke UPT Kementerian Kehutanan (BBKSDA, TN BABUL,
BP-DAS Jeneberang-WalanaE dan BP-DAS Saddang)
Mendorong Kabupaten/Kota untuk menyusun Profil Keanekaragaman
Hayati Kabupaten dengan menggunkaan dana APBD II
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 51
Perjalanan dinas ke Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan dan
mendorong pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati Kabupaten,
Hutan Kota, Taman Kota dll.
Adapun uraian terkait rapat pembinaan Pembinaan Pelestarian
Keanekaragaman Kehati dan Plasma Nutfah
Hari : Selasa
Tanggal : 15 April 2014
Unsur Peserta : Pemerintah, Masyarakat dan LSM
Tempat : Hotel Tree
Anggaran : Rp. 100.000.000,-
Materi & Narasumber :
Kebijakan Pengelolaan Kehati di Sulsel oleh Ir. Andi Hasbi Nur, M.TP
(Kepala BLHD Provinsi Sulsel)
Pemanfaatan atau Keanekaragaman Hayati Secara Berkelanjutan oleh
Prof.Dr.Ir. Ngakan Putu Oka, M.Sc. (Dosen Fakulatas Kehutanan
Unhas)
Pengelolaan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Genetik
oleh Rasyidah, SP, M.Si (Kasubid Lahan Non Budidaya pada Asdep
Kehati & PKL, KLH RI).
Indetifikasi dan Pemantauan Kehati oleh Prof.Dr.Ir. Amran Achmad,
M.Sc (Dosen Fak.Kehutanan UH)
Pengendalian Tumbuhan dan Satwa Liar dalam Negeri dan Luar Negeri
oleh Ir. Suminarto (BBKSDA SulSel)
3.1.1.3 Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup. a) Kegiatan Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 281.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 278.364.500,00, atau sebesar 99,06%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah
281.000.000,00 278.364.500,00
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 52
Keluaran (Output)
Jumlah sekolah yang dibina
16 Sekolah
16 Sekolah
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100% yaitu terdapat 16
sekolah yang bina untuk menjadi sekolah adiwiyata. Adapun sekolah tersebut
antara lain ; SD Swasta Angkasa 3, SD Swasta Angkasa 1, SD Tonasa II, SD
Negeri 17 Bonto Sunggu, SD Negeri Takkalasi, SD Negeri 29 Parepare, SD Negeri
15 Parepare, SD Negeri 71 Parepare, SMP Negeri 2 Parepare, SD Negeri 5
Pinrang, SD Negeri 161 Pinrang, SMK Negeri 3 Pinrang, SMK Negeri 2 Pinrang,
SD Negeri 19 Kabere, SMP Negeri 5 Maiwa, SMK Negeri 1 Malili.
Kegiatan Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah dimaksudkan untuk
mengembangkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dengan menerapkan
kriteria dan mekanisme sebagaimana yang diamanahkan dalam buku Panduan
Adiwiyata.
Pembinaan yang dilakukan adalah melakukan Bimbingan Teknis kepada
sekolah dan Pembina Adiwiyata Kabupaten/Kota, serta melakukan Peningkatan
dan Penguatan Kapasitas Sumber Daya manusia kepada Tim Pembina Kabupaten
/Kota dalam bentuk Workshop. Selain itu juga dilakukan pembinaan/
pendampingan kepada Kabupaten/Kota dalam melakukan pembinaan lapangan
kepada sekolah-sekolah.
Adapun uraian terkait workshop yang dilaksanakan adalah sebagai berikut
Hari/Tanggal : Kamis,27 Maret 2014
Tempat : Hotel Baruga Maros
Unsur Peserta : 150 Orang dari guru/tenaga pendidik.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Sulsel go Green oleh kepada BLHD Provinsi sulsel
Standard komponen pencapaian sekolah berwawasan lingkungan oleh
Ir. H. Anwar Latief, M. hum
Penerapan pendidikan lingkungan hidup di sekolah oleh dua Andi Isma,
M. Hum
Pengolahan sarana prasarana penduduk sekolah ramah lingkungan oleh
Sumarni, S.Pi, M,Si
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 53
Hasil dan Kesimpulan :
Kegiatan ini telah di laksanakan dengan penyajian materi yang
berhubungan dengan sulsel Go Green Jalur Sekolah dan diharapkan
dengan kegiatan ini program GGJS ini dapat dilaksanakan secara merata di
seluruh kabuupaten/kota sul-sel.
b) Kegiatan Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 215.050.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 211.154.620,00, atau sebesar 98,19%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produk Bersih, dan Teknologi Berwawasan Lingkungan
215.050.000,00 211.154.620,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dibina
18 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 133,33 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik hanya tercapai 133,33%. Dimana 7
Kab/Kota yaitu Kota Makassar, Kabupaten Barru, Kabupaten Bulukumba,
Kabupaten Bone, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten
Bantaeng dilaksanakan pembinaan Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan, Ekolabel, Produk Bersih, dan Teknologi Berwawasan Lingkungan.
Pada kegiatan pembinaan dilaksanakan melalui Kampanye Lingkungan dengan
melibatkan Mobil Hijau tentang Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan ke
Kabupaten/Kota, Sekolah, Komunitas Masyarakat sebagai bentuk penyadaran
lingkungan.
Telah dilaksanakan juga kegiatan rapat evaluasi pelaksanaan kerjasama
antara HIVOS dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dimana kegiatan ini
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 54
dihadiri oleh 24 SKPD yang menangani lingkungan hidup kabupaten dan kota di
Sulawesi Selatan dan staf bidang ekonomi, sumberdaya dan teknologi lingkungan
BLHD Provinsi Sulsel.
Selain itu juga dilakukan pelatihan peningkatan ekonomi masyarakat
berbasis lingkungan. Adapun uraian terkait pelatihan tersebut adalah sebagai
berikut :
Hari/Tanggal : Kamis-Jumat, 19-20 Juni 2014
Tempat : Hotel Coklat, Jl. Onta Lama Makassar
Unsur Peserta : 60 Orang dari kader posyandu, PKK, Ibu-Ibu
Rumah Tangga dan Kelompok Masyarakat di Kota Makassar..
Materi dan Narasumber :
Strategi dan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel
oleh Dr. Drs. Tunggul Pradsojo, M.Si
Dasar-Dasar Pengelolaan Sampah oleh Dr. Drs. Tunggul Pradsojo, M.Si
Sampah sebagai Salah Satu Prespektif Ekonomi dan Lingkungan oleh
Sumarni, S.Spi, M.Si
Dasar-Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sekitar Kita oleh
Sumarni, S.Pi, M,Si
Penguatan Kapasitas Kelompok Masyarakat dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup oleh Dra. Andi Isma, M.Hum
Penguatan Ekonomi Masyarakat melalui UKM Berbasis Lingkungan oleh
Dra. Andi Isma, M.Hum
Pengelolaan Sampah Plastik oleh Ir. Israwati
Strategi Pemasaran Kerajinan dari Daur Ulang oleh Ir. Israwati.
Hasil dan Kesimpulan :
Masyarakat dalam hal ini Ibu Rumah Tangga, Ibu PKK dan remaja dapat
berperan aktif dalam Sistem Pengelolaan Lingkungan yang berbasis
ekonomi.
Muncul kesadaran dan komitmen peserta dalam gerakan pembudayaan,
mengurangi, mengguna ulang, dan mendaur ulang sampah untuk
meningkatkan perekonomiannya.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 55
c) Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Operasional Perguruan Tinggi Lingkungan Hidup di Sulsel.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 539.290.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 538.687.400,00, atau sebesar 99,89%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembangunan Prasarana dan Operasional Perguruan Tinggi Lingkungan Hidup di Sulsel
539.290.000,00 538.687.400,00
Keluaran (Output)
Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dibangun
1 Sekolah
1 Sekolah
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Pada penganggaran
Tahun 2014 ini ditargetkan dapat tersedia Izin Lingkungan Rencana
Pembangunan Politeknik Lingkungan Hidup. Dalam rangka persyaratan terbitnya
Izin Lingkungan tersebut maka telah dilakukan penyusunan dokumen lingkungan
hidup berupa AMDAL. Dokumen AMDAL tersebut terdiri atas 3 dokumen yaitu
dokumen KA (kerangka acuan), ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan Hidup) dan
RKL-RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup). Dokumen lingkungan ini disusun melalui kerjasama dengan
pihak ke-3 dalam hal ini oleh PT. Andal Persada Utama Raya Konsultan yang
tertuang dalam Surat Perjanjian No. 602/3033/SET/BLHD Tanggal 19 Juli 2014.
d) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup. Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 258.750.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 249.954.833,00, atau sebesar 96,60%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 56
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup
258.750.000,00 249.954.833,00
Keluaran (Output)
Jumlah laboratorium kab/kota yang dibina
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana koordinasi dan
pembinaan dilakukan pada 24 Kab/Kota. Bentuk koordinasi dan pembinaan
laboratorium lingkungan hidup dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan personil
ISO 9001:2008 dan rapat koordinasi dengan Kab/Kota. Adapun uraian terkait
pelatihan dan rapat koordinasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut
1) Pelatihan personil ISO 9001:2008 dengan rincian sebagai berikut :
Hari/Tanggal : Rabu – Jumat, 19-21 Februari 2014
Tempat : Hotel Aswin Inn, Jl. Boulevard Kompleks Topaz Blok
F No.23 Makassar
Jumlah peserta : 45 orang
Unsur Peserta : BLHD provinsi Sulsel dan BLHD Kab/Kota Se-Sulsel
Materi Narasumber:
Sosialisasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Pemetaan proses bisnis
Standar Pelayanan Prima
Pembentukan Tim ISO 9001: 2008
Hasil dan Kesimpulan:
Pelatihan Personil ISO 9001 dapat memahami dan
menerapkan/mengimplementasikan ISO 9001: 2008 di masing-masing
Laboratorium kab./kota dan UPTB BLHD Provinsi Sulawesi Selatan.
Laboratorium kab./kota dan UPTB BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dapat
memulai membentuk tim ISO 9001:2008.
Laboratorium kab./kota dan UPTB BLHD provinsi Sulawesi Selatan dapat
meningkatkan pelayanan pelanggan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 57
Pelatihan personil ISO 9001:2008 yang diselenggarakan dapat menjadi
pedoman dalam menyusun dokumen menuju laboratorium tersertifikasi.
2) Pelatihan Implementasi ISO 9001:2008 dengan rincian sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Rabu-Jumat/ 26-28 Februari 2014
Tempat : Hotel JL Star, jl. Boulevard Panakkukang, Topaz
No. F8 Makassar.
Jumlah Peserta : 45 Orang
Unsur peserta : BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dan BLHD
Kab/kota Se-Sulsel
Materi :
Audit Internal ISO 9001:2008
Kaji Ulang Manajemen (Tinjauan Manajemen) ISO 9001:2008
Dokumen Sistem Manajemen Mutu
Praktek Kaji Ulang Manajemen (Tinjauan Manajemen) dan Dokumen
Sistem Manajemen Mutu
Hasil dan kesimpulan:
Personil Lab.LH Provinsi dan kabupaten/kota mampu menerapkan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara berkelanjutan.
Personil laboratorium LH Provinsi dan Kabupaten/kota memiliki
pengetahuan tentang implementasi ISO 9001:2008.
Personil laboratorium LH Provinsi dan kab./kota diharapkan mampu
melaksanakan Audit Internal Iso 9001:2008.
Personil laboratorium LH Provinsi dan kab./kota diharapkan dapat
menerapkan dalam menyusun dokumen.
3) Rapat Koordinasi dengan kab./kota dengan rincian sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Selasa/25 Nopember 2014
Tempat : Hotel JL Star Makassar
Jumlah peserta : 50 orang
Unsur Peserta : BLHD Provinsi Sulsel dan BLHD Kab./kota Se-
Sulsel
Materi : Koordinasi dan Pembinaan Sistem Manajemen
Mutu Laboratorium.
Hasil dan Kesimpulan :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 58
Personil Laboratorium dan kabupaten/kota diharapkan mampu berkoordinasi
dalam hal pembinaan laboratorium sehingga menjadi laboratorium yang sesuai
standar.
e) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD).
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 159.650.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 126.942.200,00, atau sebesar 79,51%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah
159.650.000,00 126.942.200,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dibina
15 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 160 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 160%. Dimana pada 24
Kab/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan penyusunan Sistem Informasi
Lingkungan Hidup Daerah. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam bentuk
Workshop dan rapat koordinasi Penyusunan SLHD dan perjalanan dinas ke
Kab/Kota dalam rangka pembinaan terkait penyusunan SLHD Kab/Kota. Untuk
realisasi anggaran yang hanya 79,51% dikarenakan terlambatnya terbit juknis
penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah dari Kementerian
Lingkungan Hidup sementara juknis tersebut baru terbit pada bulan November
Tahun 2014, sehingga alokasi anggaran perjalanan dinas pengambilan datadalam
kota tidak semuanya dapat terealisasikan dikarenakan keterbatasan waktu
pelaksanaa. Adapun uraian terkait pelaksanaan rapat koordinasi dan workshop
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Rapat Koordinasi untuk Sosialisasi Pedoman Penyusunan SLHD Kab/Kota.
Hari/Tanggal : Jumat, 07 November 2014
Tempat : Ruang Rapat BLHD Prov.Sulsel
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 59
Unsur Peserta : 40 Orang yang terdiri BLH Kab/Kota.
Materi dan Narasumber :
Pedoman Penyusunan SLHD Kab/Kota oleh Ir. Faisal, M.Si (Sekretaris
BLHD Provinsi Sulsel)
Hasil dan Kesimpulan :
Pada umumnya BLH Kab/Kota merasa kesulitan untuk mengumpulkan data
dari SKPD-nya untuk diinput kedalam Laporan SLHD.
Terkait dengan adanya perubahan pedoman laporan SLHD, dimana
terdapat penginputan dalam modular tematik Sistem Informasi Lingkungan
Hidup maka pada umumnya Kab/Kota masih belum memahami cara
penginputannya.
2) Workshop Penyusunan SLHD Provinsi Sulsel
Hari/Tanggal : Senin, 10 November 2014
Tempat : Hotel Sahid Jaya Makassar
Unsur Peserta : 40 Orang yang terdiri Instansi/SKPD terkait sebagai
sumber data dalam penyusunan SLHD.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup oleh Eko
Budiharto, S.Kom (Kasubid. Informasi dan Data PPE Suma).
Mekanisme Penyusunan SLHD Provinsi Sulsel oleh Ir. Faisal, M.Si
(Sekretaris BLHD Provinsi Sulsel).
Hasil dan Kesimpulan :
Instansi/SKPD yang terkait menyambut baik penyusunan Status Lingkungan
Hidup Daerah Sulsel dan bersedia menyediakan data yang dibutuhkan
dalam penyusunan SLHD.
Diperlukan pembuatan SK Tim Penyusun SLHD yang melibatkan
Instansi/SKPD terkait dan ditandatangani oleh Gubernur.
f) Kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 197.825.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 192.061.500,00, atau sebesar 97,09%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur Kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 60
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Pembinaan Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup
197.825.000,00 192.061.500,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dibina
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana pada 24
Kab/Kota dilaksanakan koordinasi dan pembinaan Penerapan Kearifan Lokal
Lingkungan Hidup. Koordinasi dan pembinaan dilakukan dalam bentuk seminar
nasional dan perjalanan dinas ke Kab/Kota dalam rangka pembinaan penerapan
kearifan lokal lingkungan hidup. Adapun uraian terkait pelaksanaan seminar
nasional tersebut adalah sebagai berikut :
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Februari 2014
Tempat : Hotel D’Maleo Makassar
Unsur Peserta : 125 Orang yang terdiri dari BLH Kab/Kota, LSM,
dan Instansi Terkait
Materi dan Narasumber :
Kementerian Lingkungan Hidup oleh Ilyas ASAAd ( deputi VI bidang
komunikasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat )
Aspek Sosial Ekonomi dalam pengolahan lingkungan hidup berdasarkan
kearipan lokal oleh Prof. Dr. H. baso Amang. SE. M. Si
Tata ruang dan dan wilayah berdasarkan kearifan lokal oleh Prof. Dr. H.
rahmat Baro, SH, Mh
Kearifan Ekologis di sulawesi selatan oleh Dr. Ir. Eymal B. Demmallino, M.
Si
Hasil dan Kesimpulan :
Prospek kearifan lokal dimasa depan sangat dipengaruhi oleh
pengetahuan masyarakat, Inovasi teknologi, permitaan pasar, pemanfaatan
dan pelestarian keanekaragaman hayati lingkungannya serta kebijakan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 61
pemerintah yang berkaitan langsung dengan pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan serta peran masyarakat lokal .
g) Kegiatan Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli Lingkungan
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 375.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 370.616.500,00, atau sebesar 98,83 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli Lingkungan
375.000.000,00 370.616.500,00
Keluaran Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang dibina dan dijalin kerjasama.
25 Organisasi
25 Organisasi
100 % 100 %
Hasil Persentase peningkatan Kapasitas pengelolaan lingkungan hidup.
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Bentuk pembinaan dan
kerjasama dilakukan dengan melaksanakan workshop pengelolaan lingkungan
yang melibatkan organisasi masyaraka sebanyak 25 organisasi. Adapun kegiatan
workshop tersebut antara lain :
1) Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Dai dan Mubaligh
Hari/Tanggal : Sabtu-Ahad, 8 s/d 9 Februari 2014
Tempat : Hotel Pantai Gapura, Jl. Pasar Ikan No.10 Makassar
Unsur Peserta : 50 Orang dai dan Mubaligh
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulsel oleh Ir. H. Anwar Latief, M.Pd.
Lingkungan Alam Semesta Prespektif Islam oleh Prof. Dr. H. Arifuddin
Ahmad, M.Ag
Peran Dai dalam Menjaga Lingkungan oleh H. Rahman Sakka, LC,
M.Pd.i
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 62
Moralitas Terhadap Lingkungan oleh Andi Hadi Ibrahim Baso, SS, MA
Hasil dan Kesimpulan :
Dai dan muballigh sebagai garda terdepan dalam pembinaan
kemasyarakat diharapkan perannya dapat mendorong inisiatif dan peran
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Melalui kegiatan ini BLHD Prov.Sulsel telah menerapkan keterbukaan
informasi dan sinkronisasi kegiatan pada masyarakat.
Pada umumnya pemahaman para Dai dan Mubaligh terkait perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup masih sangat minim untuk itu perlu
terus dilakukan pembinaan sehingga kapasitas mereka dapat
ditingkatkan.
2) Workshop Pengelolaan Lingkungan Bagi Ormas
Hari/Tanggal : Sabtu-Ahad, 26 s/d 27 April 2014
Tempat : Makassar Golden Hotel
Unsur Peserta : 50 Orang yang terdiri dari ormas ; Makassar
Berkebun, LP2LM, Remas Ikhtiar, Yayasan Peduli Negeri, P3S I Lingkungan,
Azzahra Angin Mamiri, Walhi, Lingkar Matahri Bangsa, LSM, Gempar, LP3i,
Forum Pelajar Makassar, Majelis Taklim Babul Jannah, Iqra Club, Remas
Syura, Lembaga Lintas Indonesia.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Lingkungan Hidup di Sulsel oleh
Ir. H. Anwar Latief, M.Pd
Pentingnya Mengelola Sampah oleh Sumarni, S.Pi, M.Si
Penguatan Kapasitas Kelompok Masyarakat dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup oleh Dra. Andi Isma, M.Hum
Pengelolaan SDA dan Pembangunan Berkelanjutan oleh Achmad Abdi
Amsir, S.IP, M.Si
Hasil dan Kesimpulan :
Terciptanya kegiatan yang dapat mendukung upaya pengelolaan dan
perlindungan lingkungan hidup.
Masyarakat sadar dan berpartisipasi secara aktif dalam mendorong
program pemerintah.
Organisasi masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam
pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 63
3) Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Ornop dan LSM’
Hari/Tanggal : Sabtu-Ahad, 15 s/d 16 Februari 2014
Tempat : Hotel Pantai Gapura Makassar
Unsur Peserta : 50 Orang yang terdiri dari ormas ; Azzahra Angin
Mamiri, Ya Manara Sejahtera, Mitra Prima Institute, Smart Power Institute,
Lembaga Pendidikan Pemuda dan Pelajar Indonesia, Iqro Club Sulsel, LSPP
Forstar, Indonesia Berkebun, Lembaga Masyarakat Peduli Makassar.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulsel
oleh Ir.H. Anwar Latief, M.Pd
Peran serta LSM dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Meningkatkan Hubungan Kemitraan antara LSM dan Pemerintah oleh
Dr. Roland A. Barkey, DEA
Pengelolaan SDA dan Pembangunan Berkelanjutan oleh Achmad Abdi
Amsir, SIP, M.Si
Media Massa dan Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh EZ. Muttaqien
Yunus, S.Si, M.Si
Peran Ruang Terbuka Hijau dalam Pembentukan Hutan Kota oleh
Amirullah, SKM, M.Kes
Masalah Pembangunan dan Lingkungan Hidup oleh Basri Mahmud,
SKM, M.Kes
Adipura dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Perkotaan oleh Kiamuddin,
ST
Tataruang dan Perencanaan Lingkungan oleh Sandy, SE, M.Si
Hasil dan Kesimpulan :
Diperolehnya peningkatan kapasitas LSM lingkungan ataupun LSM non
lingkungan dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup sehingga
mereka dapat berperan aktif dalam mengawasi kebijakan pemerintah dan pihak
swasta yang terkait pengelolaan lingkungan.
3.1.1.4 Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup.
a) Kegiatan Identifikasi, Investigasi, dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 64
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 175.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 172.167.200,00, atau sebesar 98,38%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Identifikasi, Investigasi, dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup.
175.000.000,00 172.167.200,00
Keluaran (Output)
Persentase Pengaduan Berkaitan dengan dugaan pencemaran/kerusakan LH.
35 % (5 Pengaduan)
50 % (5
Pengaduan)
100 % 142,86 %
Hasil (Outcome)
Persentase peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 142,86%. Terdapat 5 (Lima)
pengaduan masyarakat terkait pencemaran atau perusakan lingkungan yang
ditindaklanjuti melalui kunjungan lapangan untuk mengidentifikasi, menginvestigasi
dan melayani pengaduan masyarakat terhadap pelanggaran pencemaran dan/atau
pengrusakan lingkungan. Dari hasil kunjungan lapangan/pengawasan tersebut
ditemukan beberapa pelanggaran/ketidaktaatan terhada Peraturan Perundang-
Undangan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka
diterbitkan 5 (lima) Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulsel tentang Penerapan Sanksi Administratif Teguran tertulis. Adapun Surat
Keputusan tersebut antara lain :
a. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 188.4/3698/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi
Administratif Teguran Tertulis Kepada PT.Japfa Comfeed Indonesia, TBK.
b. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor : 188.4/5548/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi
Administratif Teguran Tertulis Kepada Hotel Platinum Kota Palopo.
c. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor : 188.4/5549/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi
Administratif Teguran Tertulis Kepada Rumah Sakit Umum Islam Faisal.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 65
d. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor : 188.4/5550/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi
Administratif Teguran Tertulis Kepada Hotel Swiss Bel Inn.
e. Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor : 188.4/5551/IV/BLHD tentang Penerapan Sanksi
Administratif Teguran Tertulis Kepada PT.Jakarta Intiland (Mall Makassar
Town Square).
b) Kegiatan Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus
Lingkungan Hidup.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 237.250.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 210.157.800,00, atau sebesar 88,58%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup
237.250.000,00 210.157.800,00
Keluaran (Output)
Persentase kasus/perkara LH yang ditangani
50 % (5 Kasus)
50 % (5 Kasus)
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Terdapat 5 kasus
pengaduan masyarakat terkait pencemaran atau perusakan lingkungan. Adapun
pengaduan tersebut antara lain :
a. Pengaduan masyarakat terkait operasional penggilingan padi di dusun
Barangpalie Kecamatan Lasinrang Kabupaten Pinrang.
b. Pengaduan Lembaga Investigasi dan Monitoring terkait operasional PT.
Japfa Comfeed yang mengelola pakan ternak di Jl.Tol Ir Sutami Kota
Makassar.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 66
c. Pengaduan atas nama Abdul Malik kepada PT. Sulawesi Mini Hydro Power
(SMHP) atas dugaan terjadinya perusakan lokasi/tanah dan perkebunan
cengkeh di Kabupaten Sinjai.
d. Pengaduan PPLHD terkait operasional tambang galian C, aspal mixing
plant (AMP) dan stone crusher di Dusun Pa’Bentengan Desa Balong
Kec.Ujungloe Kabupaten Bulukumba.
e. Pengaduan LSM Latenritatta atas Pembangunan Rumah Sakit Tidak
Memiliki Izin Lingkungan oleh Dr. Riz Alul Umar di Kabupaten Bone.
Berdasarkan pengaduan yang masuk tersebut dilakukan klasifikasi jenis
pengaduan. Terdapat 2 jenis klasifikasi pengaduan yaitu administrasi dan
sengketa lingkungan. Klasifikasi tersebut diperoleh setelah dilakukan verifikasi
kelapangan terkait materi pengaduan yang diterima. Hasil dari verifikasi
dilapangan cukup beragam bergantung pada tindakan pelanggaran yang dilakukan
dan juga tentu usulan tindaklanjutnya juga berbeda.
c) Kegiatan Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 539.100.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 528.820.610,00, atau sebesar 98,09%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup
539.100.000,00 528.820.610
Keluaran (Output)
Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan
5 Draft Produk
Hukum
6 Draft Produk
Hukum
100 % 120 %
Hasil (Outcome)
Persentase peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 120%. Dimana terdapat 6 draft
produk hukum yaitu berupa Peraturan Gubernur Tentang Penetapan Kelas dan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 67
Baku Mutu Air Sungai pada 6 sungai, diantaranya Sungai Kariango, Sungai
Karajae, Sungai Kalibone, Sungai Pangkajene, Sungai Segeri, Sungai Maros.
d) Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang Undangan Lingkungan Hidup.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 104.825.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 102.328.900,00, atau sebesar 97,62%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup
104.825.000,00 102.328.900,00
Keluaran (Output)
Jumlah peraturan perundang-undangan lingkungan hidup yang disosialisasikan
10 peraturan
10 peraturan
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase peningkatan Ketaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan
20 % 20 %
Pada kegiatan ini target secara fisik tercapai 100%. Dimana terdapat 10
peraturan perundang-undangan yang disosialisasikan. Adapun peraturan
perundang-undangan lingkungan yang disosialisasikan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009
Tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan LB3
serta Pemulihan akibat Pencemaran Bahan Berbahaya dan Beracun
oleh Pemerintah Daerah.
d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 33 Tahun 2009
tentang Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 68
e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012
tentang Penapisan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Amdal.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan.
g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2013 tentang
Penyelesaian Sengketa Lingkungan
h. Permen Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau
Pengrusakan Lingkungan;
i. Permen Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Penerapan Sanksi Administrasi di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2013 tentang
Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Adapun uraian terkait pelaksanaan sosialisasi tersebut adalah sebagai
berikut
Hari/Tanggal : Kamis, 23 Oktober 2014
Tempat : Hotel Kenari Tower Makassr
Unsur Peserta : 85 Orang yang terdiri dari BLH Kab/Kota, LSM dan
Instansi Terkait
Materi dan Narasumber :
Pembukaan Sekaligus Membawakan Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup oleh Ir.
Andi Hasbi Nur, M.T.
Permen Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan oleh
Muhammad Yunus, S.Sos
Permen Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pengaduan dan
Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau
Perusakan Lingkungan oleh Ir. Andi Sarrafah, M.Si
Permen Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Penerapan Sanksi Administrasi
Dibidang Lingkungan Hidup oleh Muhammad Nur Salam, SH,M.Si
Hasil dan Kesimpulan :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 69
Peraturan Perundang-Undangan perlu diimplementasikan
pelaksanaannya di lapangan karena merupakan dasar dalam melaksanakan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
3.1.1.5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Kegiatan Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 612.100.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 563.576.109,00, atau sebesar 92,07%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk pengelolaan dan pelayanan administrasi Perkantoran
612.100.000,00 563.576.109
Keluaran (Output)
Persentase Peningkatan Pelayanan Prima Kepada Publik
20 % 20 %
100 % 100 %
Terlaksananya pengelolaan administrasi perkantoran yang terdiri dari :
- Pembelian alat listrik dan elektronik.
90 Buah
90 Buah
- Pengadaan Peralatan Kebersihan
734 Buah Peralatan Kebersihan
734 Buah Peralatan Kebersihan
- Pengadaan Surat Kabar
12 Bulan 12 Bulan
- Pembelian Bahan Bakar Minyak
11.256 Liter 10.520 Liter
- Pembayaran Jasa Telpon
12 Bulan 12 Bulan
- Pembayaran Surat Tanda Nomor Kendaraan
18 STNK 18 STNK
- Pembayaran Cetak dan Penggandaan
583 Eks. dicetak 74.099 digandakan
583 Eks. dicetak 74.099 digandakan
- Pembayaran jasa pemeliharaan alat-alat kantor
59 alat-alat kantor 59 alat-alat kantor
- Pembayaran jasa pemeliharaan
65 peralatan komputer
65 peralatan komputer
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 70
komputer
- Pembelian makanan dan minuman rapat
12 kali rapat 12 kali rapat
- Perjalanan Dinas dalam dan Luar daerah
8 surat tugas 8 surat tugas
Hasil (Outcome)
Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
20 % 20 %
Berdasarkan hasil pelaksanaan dari kegiatan ini realisasi fisik tercapai
100%, semua yang ditarget dapat terealisasikan sesuai rencana. Adapun sisa
anggaran sebesar Rp. 48.523.891,00 merupakan akumulasi dari sisa-sisa
anggaran untuk setiap item belanja.
b) Kegiatan Penatausahaan Administrasi Keuangan
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 298.460.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 282.460.150,00, atau sebesar 94,68%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk penatausahaan administrasi perkantoran
298.460.000,00 282.460.150,00
Keluaran (Output)
Jumlah laporan keuangan akhir tahun
3 Dokumen (CaLK, Laporan Keuangan, Laporan Realisasi
Anggaran)
3 Dokumen (CaLK, Laporan Keuangan, Laporan Realisasi
Anggaran)
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
20 % 20 %
Berdasarkan hasil pelaksanaan dari kegiatan ini realisasi fisik tercapai
100%, semua yang ditarget dapat terealisasikan sesuai rencana yaitu 3 dokumen
laporan keuangan diantaranya Laporan CaLK, Keuangan, dan Laporan Realisasi
Anggaran.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 71
c) Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 374.602.895,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 371.709.795,00, atau sebesar 99,23%. Secara rinci kegiatan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk pembinaan dan pengelolaan kepegawaian
374.602.895,00 371.709.795,00
Keluaran Persentase terwujudnya manajemen kepegawaian berbasis kinerja
100 % 100 %
Terbayarkannya upah/jasa tenaga outsourcing
144 OB
144 OB
Tersedianya Pakaian Dinas Kantor
78 Pasang
78 Pasang
Tersedianya Pakaian Olah Raga
77 Pasang 77 Pasang
Hasil Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
20 % 20 %
Berdasarkan hasil pelaksanaan dari kegiatan ini realisasi fisik tercapai
100%, semua yang ditarget dapat terealisasikan sesuai rencana yaitu terkait
terwujudnya majemen kepegawaian berbasi kinerja.
d) Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 2.490.817.895,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 2.465.319.233,00, atau sebesar 98,98 %. Secara rinci
kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk pemeliharaan sarana dan prasarana
2.490.817.895,00 2.465.319.233,00
Keluaran (Output)
Persentase peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan barang modal
20 % 20 %
100 % 100 %
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 72
Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional kantor :
- Servis Kendaraan Roda 4
- Servis Kendaraan Roda 2
8 Kendaraan
7 Kendaraan
8 Kendaraan
7 Kendaraan
Terpeliharanya gedung tempat kerja
1 Paket 1 Paket
Terpeliharanya gedung laboratorium LH
1 Paket 1 Paket
Terpeliharanya ruang rapat 1 Ruangan 1 Ruangan
Terpeliharanya alat-alat studio
2 Alat -
Tersedianya alat pemotong rumput
1 Buah 1 Buah
Tersedianya mesin absensi
3 Buah 3 Buah
Tersedianya lemari arsip 2 Buah 2 Buah
Tersedianya AC 2 pk dan 1 pk
4 Buah 2 PK dan 4 Buah 1 PK
4 Buah 2 PK dan 4 Buah 1 PK
Tersedianya PC desktop 1 Unit 1 Unit
Tersedianya komputer note book
6 Buah 6 Buah
Tersedianya printer A3 3 Buah 3 Buah
Tersedianya kursi kerja 22 Unit 22 Unit
Tersedianya meja rapat 3 Buah 3 Buah
Tersedianya meja kerja 22 Unit 22 Unit
Tersedianya locker penyimpanan peralatan Lab.
1 Unit 1 Unit
Tersedianya Lemari Kabinet untuk Lab.
2 Unit 2 Unit
Tersedianya Lemari Arsip 2 Unit 2 Unit
Tersedianya LCD Proyektor
1 Unit 1 Unit
Tersedianya Layar LCD Proyektor
1 Unit 1 Unit
Tersedianya Soundsystem 1 Paket 1 Paket
Tersedianya pengadaan GPS
6 Unit 6 Unit
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 73
Tersedianya alat-alat laboratorium
22 Jenis Alat 22 Jenis Alat
Tersedianya IPAL 1 Paket 1 Paket
Tersedianya Solar Cell 1 Paket 1 Paket
Tersedianya taman 1 Taman 1 Taman
Hasil Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
20 % 20 %
Berdasarkan hasil pelaksanaan dari kegiatan ini realisasi fisik tercapai
100%, semua yang ditarget dapat terealisasikan sesuai rencana.
3.1.1.6 Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD a) Kegiatan Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 216.610.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 215.066.350,00, atau sebesar 98,98 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup
216.610.000,00 215.066.350,00
Keluaran (Output)
Persentase Peningkatan PAD dari jasa laboratorium LH
20 %
47,03 %
100 % 235.15 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik melampaui 100% yaitu
235,15%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 ditargetkan persentase
peningkatan pendapatan asli daerah dari jasa laboratorium adalah 20 %.
Sementara hingga akhir tahun 2014 peningkatan PAD mencapai 47,03 %. Dimana
peningkatan PAD dari Rp. 253.788.500,00 pada tahun 2013 dan menjadi
Rp.479.135.000,00 pada tahun 2014. Peningkatan PAD ini didasarkan pada
bertambahnya jumlah customer/pelanggan dari UPTB Laboratorium LH, yaitu
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 74
pada tahun 2014 jumlah pelanggan sebanyak 58 pelanggan dengan jumlah nomor
Laporan Hasil Uji yang dicetak sebanyak 922 berkas.
b) Kegiatan Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 270.250.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 267.102.700,00, atau sebesar 98,84 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup
270.250.000,00 267.102.700,00
Keluaran (Output)
Jumlah jenis parameter yang terakreditasi
20 Parameter
20 Parameter
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu 20
parameter telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional. Adapun parameter
yang terakreditasi tersebut adalah parameter untuk kualitas air. Parameter
tersebut diantaranya ; BOD, COD, DO, pH, TSS, TDS, Nitrit, Sulfat, Klorida, DHL,
COD secara spektro, PO4, Zn, Fe, Cd, Cu, Mn, Ni, Cr Total, MBAS.
Selain itu pada kegiatan ini dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain :
Penyusunan dokumen perluasan ruang lingkup untuk penambahan
parameter akreditasi dalam bentuk dokumen perluasan parameter udara
(Dokumen Instruksi Kerja Alat, Instruksi Kerja Metode, dan Formulir
Penerapan.
Penyusunan dokumen ISO 9001:2008 (Dokumen Manual Mutu, Dokumen
Prosedur Mutu, Prosedur Kerja, dan Formulir Penerapan).
Jasa tenaga ahli laboratorium lingkungan hidup, diadakan pada bulan
September 2014 dalam bentuk pelatihan penerapan jaminan mutu
sampling.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 75
Rapat audit internal untuk SNI ISO 17025:2008 yang diadakan pada bulan
April 2014. Dimana hasilnya terdapat 7 temuan yang ditindaklanjuti dengan
corrective action dalam laporan audit internal.
Rapat kaji ulang manajemen untuk SNI ISO 17025:2008 yang diadakan
pada tanggal 30 Desember 2013. Uraian dan hasil pelaksanaannya
terdapat dalam laporan Kaji Ulang Manajemen (KUM).
Surveilen dan assesmen laboratorium oleh Auditor Eksternal (KAN) yang
ditujukan untuk melihat kesesuaian SNI ISO 17025:2008 dengan
implementasinya di Laboratorium yang dilaksanakan pada tanggal 6 s/d 7
November 2014. Dimana untuk surveilen hasilnya terdapat 11 temuan untuk
kategori 2, sedangkan untuk penambahan ruang lingkup terdapat 7
ketidaksesuaian, 1 untuk kategori 3 dan 2 untuk kategori 6. Sebagai
tindaklanjut dibuat laporan corrective action untuk surveilen dan assesmen.
Sertifikasi ISO 9001:2008 dilaksanakan pada 14 s/d 16 Oktober 2014.
Berdasarkan hasil audit eksternal oleh Badan Sertifikasi Mutu Agung
terdapat 6 (enam) temuan untuk kategori minor.
c) Kegiatan Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 689.675.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 677.554.000,00, atau sebesar 98,24 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup
689.675.000,00 677.554.000,00
Keluaran (Output)
Jumlah media penyebaran data dan informasi lingkungan hidup
4 Media (Cetak, Elektornik, Website,
Pameran)
4 Media (Cetak, Elektornik,
Website, Pameran)
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
20 % 20 %
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 76
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu 4 media
penyebaran data dan informasi lingkungan hidup yang terdiri dari media cetak,
elektronik, website dan pameran. Adapun uraian untuk setiap media tersebut
sebagai berikut :
Melalui media cetak BLHD Provinsi Sulsel bekerjasama dengan Koran Fajar
untuk membuat kolom/laman Sulsel Go Green yang memuat tulisan yang
dibuat oleh setiap bidang dan UPTB yang ada di BLHD Provinsi Sulsel
terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu juga
dilakukan perbanyakan dan penyebaran stiker, leaflet dan brosur yang
berisi ajakan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Melalui media elektronik BLHD Provinsi Sulsel telah bekerjama dengan
TVRI Sulsel untuk meliput kegiatan pengelolaan lingkungan. Seperti pada
peliputan Pengelolaan Hutan Bakau Berbasis Ekonomi di Desa Lantebung
Kecamatan Tamalanrea Makassar.
Melalui media Website BLHD Provinsi Sulsel terus mengembangkan dan
mengupdate informasi terkait pelaksanaan kegiatan BLHD, Peraturan dan
Kebijakan, Agenda Pertemuan dan Rapat BLHD, Dokumen Perencanaan,
Artikel dan tulisan yang berhubungan dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan. Laman website BLHD Provinsi Sulsel dapat di
akses pada situs www.blhd.sulselprov.go.id, adapun laman yang tersedia
pada website tersebut yang dapat diakses adalah Beranda, Tentang Kami,
Agenda, Dokumen dan Laporan, Adipura dan Adiwiyata, Pengawasan dan
Penegakan Hukum, Gallery, UPTB LAB LH, Pengaduan LH, Peraturan dan
Artikel.
Melalui media pameran BLHD Provinsi Sulsel ikut mengambil stand dalam
pameran pembangunan yang dilaksanakan Bappeda Provinsi Sulsel pada
Tanggal 12 -15 September 2014. Dalam pameran tersebut BLHD
menampilkan beberapa materi pameran antara lain foto-foto kegiatan
pengelolaan lingkungan, diagram alir pengurusan izin lingkungan, sertifikat
akreditasi laboratorium, sketsa biogas, bank sampah, outlet pengaduan
lingkungan, dan berbagai leaflet, booklet, dan stiker yang diterbitkan oleh
BLHD Provinsi Sulsel sebagai upaya kampanye pengelolaan dan
perlindungan lingkungan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 77
c) Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem Pengaduan Lingkungan.
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 367.175.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 364.605.600,00, atau sebesar 99,30 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem Pengaduan Lingkungan
367.175.000,00 364.605.600,00
Keluaran (Output)
Jumlah kab/kota yang dibina dan dikoordinasikan
24 Kab/Kota
24 Kab/Kota
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu 24
Kab/Kota yang dilakukan pembinaan dan koordinasi pengembangan sistem
pengaduan. Bentuk pembinaan dan koordinasi dilakukan dalam bentuk pertemuan
advokasi lingkungan yang dilaksanakan di Kota Makassar, Kabupaten Pangkep
dan Kabupaten Bantaeng. Selain itu juga dilakukan pembinaan dan koordinasi
dengan mendatangi 7 Kab/Kota lainnya. Adapun uraian untuk pertemuan advokasi
lingkungan hidup yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan Advokasi Lingkungan Hidup di Kota Makassar
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Juni 2014
Tempat : Makassar Golden Hotel
Unsur Peserta : 135 Orang yang berasal dari Ornop/LSM dan
tokoh masyarakat Kota Makassar.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Perlindungan dan Pengelolaan LH di Sulsel oleh Ir. Andi
Sarrafah, M.Si
Advokasi Lingkungan Hidup Amanah Konstitusi oleh Drs. Imam
Hendargo Abu Ismoyo, MA
Advokasi Lingkungan Hidup oleh Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, M.Si
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 78
Menggali Kepentingan Berkaitan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup oleh Muhammad Nur Salam, SH, M.Si
Hasil dan Kesimpulan :
Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan dan advokasi lingkungan
hidup menjadi sangat relevan dalam rangka menciptakan kota yang
humanopolis yaitu lingkungan yang mengutamakan kepentingan
masyarakat dan menciptakan lingkungan yang asri berdasar wawasan
nusantara dan ketahanan nasional. Koordinasi dan keterpaduan dalam
menetapkan kebijakan antar instansi yang membidangi masalah
industry, pembangunan dan lingkungan perlu ditingkatkan sehingga
dapat digunakan sebagai pedoman oleh pelaku industri untuk
mewujudkan industri yang berwawasan lingkungan.
Mengikutsertakan aparat pada dinas/instansi dalam pendidikan dan
pelatihan mengenai pengelolaan lingkungan hidup sehingga semua
aparat yang bertugas mempunyai presepsi yang sama mengenai
pengelolaan dan perlindungan lingkungan.
2) Pertemuan Advokasi Lingkungan Hidup di Kabupaten Pangkep
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Juni 2014
Tempat : Gedung Wisma BM, Kabupaten Pangkep
Unsur Peserta : 80 Orang yang berasal dari Ornop/LSM dan tokoh
masyarakat Kabupaten Pangkep.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan di Sulsel oleh
Ir. Andi Sarrafah, M.Si
Sosialisasi Advokasi Lingkungan Hidup oleh Muhammad Nur Salam,
SH, M.Si.
Advokasi Lingkungan Hidup oleh Abdillah Amsir, M.Si
Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan oleh Dr. Sci.
Muhammad Zakir.
Hasil dan Kesimpulan :
Dalam rangka menerapkan pengelolaan dan advokasi lingkungan guna
mewujudkan pengembangan wilayah seperti yang diharapkan, terdapat
paradigm baru dari pemerintah dalam pengelolaan dan advokasi
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 79
lingkungan hidup yaitu mengedepankan masyarakat sebagai subyek
(dan inisiator) pembangunan.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sudah diatur
setiap tahapannya secara nasional (umum) dalam PP, Permen, maupun
pergub untuk lebih operasional diperlukan adanya pendalaman dari
pedoman tersebut pada setiap level pengelolaan lingkungan.
3) Pertemuan Advokasi Lingkungan Hidup di Kabupaten Bantaeng
Hari/Tanggal : Minggu, 24 Februari 2014
Tempat : Gedung Pertiwi Kabupaten Bantaeng
Unsur Peserta : 80 Orang yang berasal dari Ornop/LSM dan tokoh
masyarakat Kabupaten Bantaeng.
Materi dan Narasumber :
Kebijakan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan di Sulsel oleh
Drs. H. Abdul Muis, M.Si
Sosialisasi Advokasi Lingkungan Hidup oleh Nisbah Isnaeny, ST
Advokasi Lingkungan Hidup oleh H.Abdullah Taibe, Aks., M.Si
Tata Laksana Penilaian Dokumen oleh Dr. Sci. Muhammad Zakir.
Hasil dan Kesimpulan :
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan advokasi lingkungan hidup
tersebut perlu terus didorong untuk melibatkan masyarakat dengan
pendekatan Community driven planning.
c) Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Aparatur
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 129.700.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 121.680.800,00, atau sebesar 93,82 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Aparatur
129.700.000,00 121.680.800,00
Keluaran (Output)
Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan lanjutan,
30 Aparatur/pns
BLHD
30 Aparatur/pns
BLHD
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 80
pelatihan/kursus, bintek, seminar, dan diseminasi 100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu 30
aparatur (pns blhd) yang mengikuti diklat/pelatihan selama tahun 2014. Adapun
rinciannya sebagai berikut 1 orang mengikuti diklat Latpim II, 4 orang mengikuti
diklat Penatausahaan keuangan, 5 orang mengikuti diklat Fungsional Perencana
Pertama, 2 orang mengikuti diklat pengelolaan barang milik pemerintah, 4 orang
mengikuti diklat Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan Tingkat Madya, 5
orang mengikuti diklat Quality Management System ISO 9001:2008, 6 orang
mengikuti diklat Personnel Training Water Sampling, 8 orang mengikuti In House
Training Udara Emisi.
4.1.1.7 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja.
a) Kegiatan Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 124.700.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 119.492.000,00, atau sebesar 95,82 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup
124.700.000,00 119.492.000,00
Keluaran (Output)
Jumlah dokumen penyusunan rencana kegiatan anggaran dan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup berbasis kinerja
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,DPPA)
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,DPPA)
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu terdapat
5 dokumen yang terkait penyusunan rencana kegiatan, anggaran dan pelaporan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 81
pengelolaan lingkungan hidup, diantaranya adalah Dokumen Rencana Kerja
Tahunan (Renja), Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD, Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) SKPD, Rencana Kerja Perubahan Anggaran (RKPA) SKPD,
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) SKPD.
b) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
Pada kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 146.182.105,00 dan terealisasi
sebesar Rp. 133.690.867,00, atau sebesar 91,46 %. Secara rinci kegiatan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator Tolak Ukur
Kinerja
Target Realisasi
Masukan Tersedianya dana untuk Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup
146.182.105,00 133.690.867,00
Keluaran (Output)
Jumlah dokumen hasil monev dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
4 Dokumen (Laptah, Lakip, LKPJ/EKPPD,
Laporan SPM LH)
4 Dokumen
(Laptah, Lakip, LKPJ/EKPPD,
Laporan SPM LH)
100 % 100 %
Hasil (Outcome)
Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD
20 % 20 %
Realisasi kinerja pada kegiatan ini secara fisik tercapai 100% yaitu terdapat
4 dokumen yang terkait monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup, diantaranya adalah Dokumen Laporan Tahunan,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggung Jawaban, Laporan Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan
Hidup.
Selain itu pada kegiatan ini juga dilaksanakan beberapa kegiatan
pertemuaan terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Adapun uraian
dari kegiatan tersebut antara lain :
1) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup
Hari/Tanggal : Selasa, 18 November 2014
Tempat : Hotel Sahid Jaya Makassar
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 82
Unsur Peserta : 24 Orang yang berasal dari BLH Kab/Kota
Materi dan Narasumber :
Pelaksanaan SPM Bidang Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel oleh Ir.Andi
Hasbi, M.T
Evaluasi Penerapan dan Pencapaian Tahun 2013, Tahun Pelaporan
2014 oleh Gatot Ristanto, SH, MM
SPM Bidang Lingkungan Hidup untuk Kab/Kota oleh Ir. Faisal, M.Si
Panduan Penyusunan Laporan SPM pada Provinsi dan Kab/Kota oleh Ir.
Ariayansah, MM
Hasil dan Kesimpulan :
1. Penerapan SPM Bidang LH di Kab/Kota di Sulawesi Selatan mencapai
92 %, dimana hanya terdapat 2 Kabupaten yang tidak menyusun
laporan SPM Bidang LH yaitu Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten
Luwu.
2. Realisasi pelaksanaan SPM Bidang LH di Kab/Kota untuk masing-
masing indikator pada tahun 2013 adalah
87 % Untuk Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air
69 % Untuk Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara
33 % Untuk Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan
86 % Untuk Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
2) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hari/Tanggal : Rabu-Jumat, 17-19 Desember 2014
Tempat : Ruang Rapat BLHD Provinsi Sulsel
Unsur Peserta : 20 Orang yang berasal dari Pejabat dan Staf
BLHD Prov.Sulsel
Narasumber : Dr. Agussalim, MM, (Tenaga Fungsional P3KM
Universitas Hasanuddin)
Materi :
Review Renstra BLHD Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018.
Konsep Dasar Perencanaan Stategis
Strukur Dasar dan Muatan Renstra BLHD
Konsep Perencanaan Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator dan Target Kinerja BLHD
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 83
Monitoring dan Evaluasi Target Kinerja BLHD
Hasil dan Kesimpulan :
a. Renstra BLHD yang ada saat ini sudah cukup memadai dari struktur
dokumen.
b. Perencanaan kita selama ini hanya fokus pada tindakan, belum fokus
pada apa yang akan kita capai.
c. Alasan dilakukannya perubahan renstra :
Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa perumusan,
tidak sesua dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana
pembangunan daerah.
Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa susbtansi
yang dirumuskan tidk sesuai dengan Permendagri
Kebijakan nasional
Merugikan kepentingan nasional.
d. Penting memasukkan dalam konsideran terkait alasan perubahan
RENSTRA.
e. Tidak mudah untuk menjaga kekonsistenan isi dokumen setiap BABnya
f. Kesulitan yang lain adalah mendefinisikan hasil yang ingin dicapai
(ends) dan mendesain “tindakan untuk mencapai hasil tersebut (means).
g. Kegiatan Monev menjadi sulit karena dimensi “Ends” tidak bagus. Untuk
itu perlu menyusun dokumen perencanaan yang bagus agar mudah
dievaluasi.
3.1.2 Capaian Kinerja Pada Program Perioritas.
Dalam urusan lingkungan hidup, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan
melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan terus
mengupayakan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
sebagaimana amanah Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sehubungan dengan upaya
tersebut BLHD Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan 4 program perioritas yaitu
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Pengembangan
Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program Penaatan Hukum
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 84
Lingkungan. Adapun indikator kinerja dari setiap program, target dan realisasinya
ditampilkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1. Indikator Kinerja, Target dan Realisasinya
Program
Indikator Kinerja
Program (Outcome)
Target Capaian 2014 Target 2018
Target Realisasi
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH.
20 % 20 %) 100 %
Jumlah beban pencemaran yang diturunkan
6,08 Juta Ton Beban Pencemaran)on
6,08 Juta Ton Beban Pencemarano
30,43 Juta Ton Beban Pencemaran yang diturunkan)
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA.
20 % 20 % 100 %
Cakupan lokasi perlindungan dan konservasi SDA (titik)
12 lokasi perlindungan dan konservasi SDA
12 lokasi perlindungan dan konservasi SDA
60 lokasi perlindungan dan konservasi SDA
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup.
20 % 20 % 100%
Bobot kapasitas pengelolaan LH.
Bobot Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi 2,86
Bobot Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi 2,86
Bobot Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi 3,17
Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum lingkungan.
20 % 20 % 100 %
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 85
Jumlah Pengaduan dan Kasus Pencemaran Serta pengrusakan Lingkungan yang ditindaklanjuti
10 Kasus Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan yang ditangani
10 Kasus Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan yang ditangani
20 Kasus Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan yang ditangani
Indikator kinerja dari setiap program diatas yang telah disusun baik dalam
dalam dokumen renstra dan RPJMD disadari masih sulit dalam pengukurannya,
seperti indikator Persentase Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan LH, Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA, Persentase
Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Persentase peningkatan
ketaatan dan penegakan hukum lingkungan, untuk itu diajukan indikator
pendamping yang dapat dan lebih mudah dalam pengukurannya, antara lain
jumlah beban pencemaran yang diturunkan, cakupan lokasi perlindungan dan
konservasi SDA, bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup, jumlah
pengaduan dan kasus pencemaran serta pengrusakan lingkungan yang
ditindaklanjuti. Indikator ini nantinya akan dimasukkan dalam revisi dokumen
Renstra BLHD dan RPJMD Sulsel.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap pencapaian setiap program
menunjukkan hasil yang mengemberikan, dimana realisasi dari setiap program
secara umum tercapai 100% dengan indikator pendamping yang digunakan.
Adapun uraian pencapaian dari setiap program tersebut adalah sebagai berikut :
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup ini
diarahkan untuk mewujudkan peningkatan penanganan dampak lingkungan hidup
dari pembangunan dan aktifitas sehari-hari Pemerintah, Pemrakarsa
usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome
dari program ini adalah telah tercapainya penurunan beban pencemaran di
Sulawesi Selatan sekitar 6,08 Juta Ton atau sekitar 20% dari yang ditargetkan
pada Tahun 2018 yaitu 30,43 Juta Ton. Penurunan beban pencemaran ini
diperoleh pengendalian terhadap sumber pencemar yang diketahui dengan pasti
(point source) seperti kegiatan pemrakarsa usaha. Penaatan terhadap baku mutu
kualitas air dan udara dari seluruh pemrakarsa usaha yang bina dan diawasi,
berdasarkan hasil perhitungan dapat menurunkan 6,08 juta ton beban
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 86
pencemaran. Pencapaian pada level Outcome dari program ini, juga tidak terlepas
dari pencapaian kinerja pada level output dari setiap kegiatan. Pada program
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan pada tahun 2014 ini juga
telah dilaksanakan upaya penanganan dampak lingkungan hidup dari
pembangunan dan aktifitas sehari-hari pada media air melalui pemantauan dan
penentuan status mutu pada 10 sungai dan 2 danau lintas Kab/Kota, ini
menunjukkan adanya peningkatan cakupan sungai yang dipantau, dimana
sebelumnya pada tahun 2013 hanya 5 sungai. Hasil pemantauan pada tahun 2014
ini secara umum menunjukkan status mutu air dari status memenuhi baku mutu,
cemar ringan hingga cemar berat, hasil ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2013.
Pada media udara melalui pemantauan dan penentuan status kualitas udara
ambien pada 14 Kab/Kota, seperti halnya pada tahun 2013 terdapat 14 Kab/Kota
dipantau. Hasil pemantauan secara umum menunjukkan status mutu udara
ambien dari status sedang hingga berbahaya. Untuk mengurangi dampak
lingkungan dari kegiatan pemrakarsa usaha pada tahun 2014 telah dilakukan
pengawasan dan pembinaan ketaatan pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan pada
54 pemrakarsa usaha melalui PROPER dan 15 pemrakarsa usaha melalui
kegiatan PKPU (Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha). Hasilnya 62 %
kategori tidak taat dan 38% pada kategori taat pada upaya pengelolaan lingkungan
dari jumlah pemrakarsa usaha yang diawasi tersebut. Sebagai perbandingan pada
tahun 2013 dari 44 pemrakarsa usaha, 56,82% kategori tidak taat dan 43,18%
kategori taat. Namun secara umum, jumlah pemrakarsa usaha yang terkategori
taat pada tahun 2014 meningkat dari 19 menjadi 26 pemrakarsa usaha.
Ditargetkan ditahun yang akan datang persentase pemrakarsa usaha yang taat
terus meningkat. Berdasarkan hasil perhitungan beban pencemaran yang
diturunkan dari ketaatan pemrakarsa usaha pada tahun 2014 sebesar 6,08 juta ton
atau sekitar 20% dari yang ditarget pada tahun 2018 yaitu 30,43 Juta Ton. Untuk
mengurangi dampak lingkungan dari rencana kegiatan pembangunan pada tahun
2014, juga telah dilaksanakan pembahasan dan penilaian terhadap 15 dokumen
lingkungan, dan 4 (empat) diantaranya telah mendapatkan izin lingkungan, jumlah
ini meningkat dari tahun 2013 yang hanya 7 dokumen lingkungan yang dibahas
dan 1(satu) diantaranya mendapatkan izin lingkungan. Untuk mengurangi dampak
lingkungan dari aktifitas sehari-hari berupa timbulan sampah maka diupayakan
melalui sosialisasi pengelolaan persampahan pada 5 Kab/Kota dan pembinaan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 87
penilaian adipura pada 24 Kab/Kota. Pada tahun 2104 terdapat 7 Kab/Kota yang
menerima piala adipura dan 1 Kabupaten yang menerima sertifikat. Sebagai
perbandingan pada tahun 2013, 13 Kab/Kota menerima piala adipura dan 1
Kabupaten menerima sertifikat. Berkurangnya jumlah Kab/Kota yang menerima
piala adipura dikarenakan meningkatnya kriteria penilaian untuk meraih piala
adipura pada tahun 2014.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam ini diarahkan
untuk mengendalikan kerusakan dan terjaminnya kelestarian ekosistem pantai dan
laut lestari di Sulawesi Selatan yang disebabkan oleh aktivitas Pemrakarsa
usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome
dari program ini adalah terdapatnya lokasi perlindungan dan konservasi SDA
sekitar 12 titik lokasi atau sekitar 20% dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu
60 titik lokasi. Terdapatnya lokasi perlindungan dan konservasi SDA ini tidak
terlepas dari pengembangan kawasan pesisir pada 2 lokasi, dan pengembangan
10 lokasi kampung iklim. Pencapaian pada level Outcome dari program ini, juga
tidak terlepas dari pencapaian kinerja pada level output dari setiap kegiatan. Pada
program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam pada tahun 2014 juga
telah dilaksanakan upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam melalui
pembinaan dan pengembangan wilayah pesisir dengan penanaman mangrove,
pemberdayaan masyarakat pesisir melalui CSR bidang lingkungan hidup,
penebaran bibit kepiting, pemanfaatan buah mangrove untuk bahan baku tepung
kue, pengembangan model transplantasi lamun, dan penangkaran kuda laut,
identifikasi dan inventarisasi ekosistem mangrove. Untuk perlindungan kawasan
kawasan konservasi seperti kawasan karst dilaksanakan melalui lokakarya yang
melibatkan berbagai pihak dalam pengelolaannya. Untuk adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim dilaksanakan melalui pembinaan kampung iklim pada 10 lokasi
yang berasal dari 8 Kabupaten, jumlah lokasi ini mengalami peningkatan bila
dibandingkan pada tahun 2013 yaitu 8 lokasi dari 2 Kabupaten. Untuk melindungi
keanekaragaman hayati dilaksanakan melalui penyusunan profil keanekaragaman
hayati dan mendorong Kab/Kota untuk membangun taman kehati, hutan kota dan
taman kota.
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup ini
diarahkan untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan
peranserta masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup di
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 88
Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya bobot
kapasitas pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan menjadi 2,86 atau
sekitar 20% dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 3,17. Upaya peningkatan
kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup ini meliputi
kelembagaan, penganggaran, peraturan daerah, sumber daya manusia dan
sarana prasarana. Pencapaian pada level Outcome dari program ini, juga tidak
terlepas dari pencapaian kinerja pada level output dari setiap kegiatan. Untuk
mendukung pengelolaan lingkungan UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup pada
tahun 2014 dilakukan penambahan ruang lingkup akreditasi dari 20 parameter
menjadi 24 parameter, selain itu juga dilakukan upaya untuk mendapatkan
sertifikasi ISO 9001:2008 setelah sebelumnya telah mendapatkan sertifikasi ISO
17025:2008 dan sertifikasi laboratorium lingkungan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup. Sementara untuk memenuhi kebutuhan SDM pengelolaan lingkungan
hidup, BLHD terus mengupayakan terlaksananya rencana pembangunan
Politeknik Lingkungan Hidup dengan menyelesaikan penyusunan dokumen
lingkungan rencana pembangunan kampus, dan mengupayakan dukungan dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar dapat diakomodir sebagai
program perioritas. Untuk mendukung upaya pengelolaan lingkungan hidup melalui
pelibatan multipihak, maka untuk pertama kalinya sebagai terobosan pada tahun
2014 dibentuk Pokja CSR lingkungan hidup dan Saka Kalpataru Provinsi Sulawesi
Selatan. Saka Kalpataru ini merupakan salah satu Satuan Karya Pramuka di
Gerakan Pramuka yang khusus bergerak dalam bidang cinta lingkungan hidup.
Tujuan akhir Saka Kalpataru adalah membentuk generasi muda yang ramah pada
lingkungan hidup.
Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup ini diarahkan untuk
mewujudkan peningkatan peningkatan penegakan hukum dan regulasi lingkungan
hidup di Sulawesi Selatan. Adapun Outcome dari program ini adalah tercapainya
10 kasus/pengaduan pencemaran dan pengrusakan lingkungan yang
ditindaklanjuti dari yang ditargetkan pada Tahun 2018 yaitu 20 kasus/pengaduan.
Outcome ini merupakan akumulasi dari pencapaian dari kegiatan identifikasi,
investigasi, dan pelayanan pengaduan masyarakat, dan kegiatan koordinasi
penegakan hukum dan penanganan kasus lingkungan hidup. Selain itu juga untuk
mencapai Outcome tersebut telah dilakukan upaya sosialisasi terhadap 10
peraturan perundang-undangan lingkungan hidup dengan sasaran baik kepada
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 89
pemrakarsa usaha, masyarakat maupun instansi pemerintah. Selain itu juga pada
tahun 2014 telah ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Keberadaan Perda ini juga merupakan perda pengelolaan lingkungan hidup
pertama yang ada di Indonesia, sekaligus sebagai pelengkap instrumen
lingkungan yang sudah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup di Sulawesi Selatan.
3.1.3 Capaian Indikator Kinerja Utama
Menurut Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permenpan Nomor 20
Tahun 2008 Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk urusan lingkungan hidup
Pemerintah Daerah terdiri dari :
1. Persentase pemantauan pencemaran status mutu air (jumlah kawasan
permukiman atau industri atau sumberdaya air yang dipantau mutu airnya/
jumlah kawasan permukiman atau industri dan sumber mata air).
2. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal
yang diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku).
3. Cakupan penegakan hukum lingkungan (Jumlah kasus lingkungan yang
diselesaikan/ jumlah kasus lingkungan yang ada).
4. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air.
5. Persentase penanganan sampah.
6. Persentase penduduk berakses air minum.
7. Persentase luas pemukiman yang tertata.
Namun dari 7 (tujuh) indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut diatas yang
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
adalah 3 (tiga) indikator yang pertama, yaitu Persentase pemantauan pencemaran
status mutu air (jumlah kawasan permukiman atau industri atau sumberdaya air
yang dipantau mutu airnya/ jumlah kawasan permukiman atau industri dan sumber
mata air). Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen
Amdal yang diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku).
Cakupan penegakan hukum lingkungan (Jumlah kasus lingkungan yang
diselesaikan/ jumlah kasus lingkungan yang ada). Adapun capaian dari masing-
masing indikator kinerja utama tersebut ditampilkan pada tabel dibawah ini :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 90
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama
No IKK/IKU Capaian Thn 2014
Target Realisasi
1. Persentase pemantauan pencemaran status mutu air (jumlah kawasan permukiman atau industri atau sumberdaya air yang dipantau mutu airnya/ jumlah kawasan permukiman atau industri dan sumber mata air).
(10 Sungai + 2 Danau) / (27 sungai + 2 Danau) x 100% = 41,37%
(10 Sungai + 2 Danau) / (27 sungai + 2 Danau) x 100% = 41,37%
2. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal yang diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku).
(34 dokumen yang diawasi/47 dokumen yang berlaku) x 100% =72,34%
(34 dokumen yang diawasi/47 dokumen yang berlaku) x 100% =72,34%
3. Cakupan penegakan hukum lingkungan (Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan/ jumlah kasus lingkungan yang ada).
(10 Kasus LH/10 Kasus LH) x 100% = 100%
(10 Kasus LH/10 Kasus LH) x 100% = 100%
Berdasarkan hasil diatas, ditunjukkan bahwa capaian tahun 2014 dari
semua IKK sesuai dengan yang ditargetkan yaitu 41,37% untuk persentase
pemantauan pencemaran status mutu air, 72,34% untuk cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan Amdal, dan 100% untuk cakupan penegakan hukum
lingkungan. Pencapaian IKK ini didasarkan pada pencapaian dari beberapa
kegiatan yang terkait dengan pemantauan kualitas air, pengawasan ketaatan
pemrakarsa usaha, dan penegakan hukum lingkungan. Dimana direncanakan
pada tahun 2018 semua IKK tersebut dapat terealisasi hingga 100%.
3.1.4 Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Menurut Peraturan MENLH Nomor 19 Tahun 2008 tentang SPM Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. SPM Bidang Lingkungan
Hidup Daerah untuk Provinsi terdiri atas 3 (tiga) layanan yaitu Pelayanan Informasi
Status Mutu Air, Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien dan Pelayanan
Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan
Pencemaran/Pengrusakan Lingkungan Hidup. Adapun tingkat pencapaian untuk
masing-masing layanan tersebut adalah sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 91
1) Pelayanan Informasi Status Mutu Air.
Pencapaian pada pelayanan informasi status mutu air pada tahun 2014
yaitu 41,37%. Dimana pada tahun 2014 telah dilaksanakan pemantauan
kualitas air dan penyampaian informasi status mutu air untuk 10 Sungai
lintas kab/kota dan 2 Danau, dari 27 Sungai dan 2 Danau yang
direncanakan akan dipantau dan diinformasikan status mutu airnya hingga
tahun 2018. Adapun sungai tersebut antara lain; Sungai Walannae,
Sungai Bialo, Sungai Rongkong, Sungai Maros, Sungai Mataallo, Sungai
Lirang, Sungai Lamasi, Sungai Bone-Bone, Sungai Cenrana, dan Sungai
Segeri. Sementara dua danau yang dipantau yaitu danau matano dan
danau towuti.
2) Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien.
Pencapaian pada pelayanan informasi status mutu udara ambien pada
tahun 2014 yaitu 54,17%. Dimana pada tahun 2014 telah dilaksanakan
pemantauan kualitas udara ambien dan penyampaian informasi status
mutu udara ambien untuk 13 Kab/Kota, dari 24 Kab/Kota yang
direncanakan akan dipantau dan diinformasikan status mutu udara
ambiennya hingga tahun 2018. Adapun Kab/Kota yang dipantau tersebut
adalah Kota Pare-Pare, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten
Bulukumba, Kabupaten Bone, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo,
Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto,
Kabupaten Sinjai, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Sidrap.
3) Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan
Pencemaran/Pengrusakan Lingkungan Hidup.
Pencapaian pada pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat
adanya dugaan pencemaran/pengrusakan lingkungan hidup pada tahun
2014 yaitu 100%. Dimana pada tahun 2014 telah dilaksanakan tindak
lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran/pengrusakan lingkungan hidup pada 5 kasus
pencemaran/pengrusakan lingkungan hidup yang dilakukan oleh
pemrakarsa usaha/kegiatan. Tindak lanjut yang dilakukan berupa
pemberian sanksi administrasi kepada 5 pemrakarsa usaha/kegiatan yaitu
PT.Japfa Comfeed Indonesia, TBK, Hotel Platinum Kota Palopo, Rumah
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 92
Sakit Umum Islam Faisal, Hotel Swiss Bel Inn, dan PT.Jakarta Intiland
(Mall Makassar Town Square).
3.1.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan.
Secara umum pencapaian kinerja program/kegiatan pada tahun 2014 ini
adalah 100%, bahkan pada beberapa kegiatan dicapai diatas 100%. Hal ini
memberikan implikasi pada predikat kinerja dari seluruh program/kegiatan
terkategori tinggi. Keberhasilan ini tidak terlepas dari penyebab internal dan
eksternal. Adapun penyebab internal yang kami maksudkan antara lain ;
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing
penanggungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan
sebelumnya pada awal tahun 2014.
b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan
dicapai dan tidak hanya fokus pada tindakan.
c. Telah diimplementasikannya pengangaran yang berbasis kinerja, dimana
setiap tindakan atau anggaran yang dikeluarkan, diharapkan dapat
menghasilkan sesuatu.
d. Telah dilaksanakannya setiap triwulan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan
baik terkait realisasi anggaran maupun realisasi fisiknya, untuk mengantisipasi
terdapatnya kegiatan yang tidak fokus pada hasil.
e. Khususnya untuk kegiatan yang realisasinya diatas 100% dikarenakan adanya
perbedaan target pada penetapan kinerja tahun 2014 dengan target kinerja
tahun 2014 dalam dokumen Renstra BLHD Tahun 2013-2018, dimana
dokumen Renstra ditetapkan setelah penetapan kinerja tahun 2014 dibuat.
Sehubungan dengan penyesuaian itu, target pelaksanaan kegiatan
disesuaikan dengan target dalam Renstra BLHD Tahun 2013-2018 yang
sedikit lebih tinggi dari target dalam penetapan kinerja tahun 2014.
f. Optimalnya penyebaran informasi melalui website, media cetak, media
elektronik, dan sosial media terkait pelaksanaan rapat-rapat koordinasi yang
melibatkan pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait lainnya.
Sementara penyebab eksternal terhadap keberhasilan pencapaian
program/kegiatan yang kami maksudkan antara lain :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 93
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari SKPD lingkungan hidup di
Kabupaten/Kota dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan BLHD
Provinsi Sulsel.
b. Adanya pelibatan dari pemrakarsa usaha/perusahaan melalui kegiatan CSR
bidang lingkungan hidup untuk mendukung beberapa pengembangan lokasi
perlindungan dan konservasi SDA.
c. Adanya sinergitas program/kegiatan yang telah direncanakan dengan program
dari Kementerian Lingkungan Hidup, seperti pembinaan dan pengawasan
ketaatan pemrakarsa usaha sejalan dengan kegiatan PROPER dari
Kementerian Lingkungan Hidup, demikian halnya dengan kegiatan Sulsel Go
Green dengan Program Menuju Indonesia dari KLH.
Selain terdapatnya penyebab eksternal dan internal yang mendukung
keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang dapat
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja. Adapun penyebab kegagalan
dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :
a. Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun
kuantitas dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan oleh BLHD
Provinsi Sulsel. Seperti halnya pada ketersediaan tenaga laboratorium yang
mendukung pencapaian target realisasi PAD melalui pengujian kualitas
lingkungan dan perluasan ruang lingkup akreditasi disadari masih minim dan
akan terus membutuhkan tambahan SDM, selain itu juga dibutuhkan SDM
yang lain untuk tenaga pengawas lingkungan hidup, tenaga perencana, tenaga
informasi teknologi (IT), dan tenaga teknis lainnya yang mendukung upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Sehubungan dengan itu pada
tahun 2014 telah dilakukan penerimaan tenaga PNS pindahan baik dari daerah
maupun dari SKPD lain lingkup pemerintah provinsi Sulsel yang dapat
memenuhi kebutuhan SDM BLHD sehingga jumlah PNS BLHD meningkat dari
77 pada tahun 2013 menjadi 84 pada tahun 2014.
b. Masih sulitnya mengimplementasikan pengangaran yang berbasis kinerja pada
seluruh aparatur BLHD. Sebagai solusi alternatif dilaksanakan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik, selain itu juga
diimplementasikan penilaian kinerja PNS melalui penerapan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP).
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 94
c. Belum optimalnya ketersediaan data yang ada di SKPD untuk menunjang
proses perencanaan dan pengambilan kebijakan. Sebagai solusi alternatif
direncanakan pada tahun 2015 akan dibangun sistem data base yang terpadu
dan terintegrasi untuk menunjang proses perencanaan dan pengambilan
kebijakan.
d. Indikator pada level impact dan Outcome pada BLHD umumnya bersifat fisik,
sementara kegiatan yang dilaksanakan umumnya hanya dalam bentuk
koordinasi atau non fisik, sehingga pencapaian pada level impact dan
Outcome kadang sulit tercapai. Sebagai solusi alternatif bentuk koordinasi dan
pembinaan kepada multipihak yang terkait dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup akan ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitasnya.
3.1.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
Penggunaan sumber daya dalam rangka mendukung pelaksanaan
program/kegiatan terdiri atas dua yaitu sumber daya finansial dan sumber daya
manusia. Untuk efisiensi penggunaan sumber daya finansial pada level program
tidak terlihat adanya efisiensi, hal ini dikarenakan secara umum persentase kinerja
realisasi anggaran yang digunakan terhadap anggaran yang direncanakan dalam
Renstra dan Renja Tahun 2014 adalah 129%, dimana pada renstra direncanakan
anggaran yang digunakan sebesar Rp.10.645.000.000,-, sementara anggaran
yang direalisasikan sebesar Rp.14.063.894.836,-. Namun bila dilihat pada level
kegiatan nampak adanya efisiensi pengunaan sumber daya finansial pada
beberapa kegiatan. Secara umum persentase realisasi anggaran yang digunakan
terhadap anggaran yang direncanakan dalam Renstra dan Renja Tahun 2014
untuk kegiatan yang mengalami efisiensi adalah 73,56%. Hal ini menggambarkan
adanya efisiensi 26,44 % dari sumber daya finansial untuk merealisasikan target
dari kegiatan. Sebagai contoh pada kegiatan Koordinasi dan Pembinaan,
Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha pada renstra direncanakan anggaran
yang digunakan sebesar Rp.150.000.000,-, sementara anggaran yang
direalisasikan hingga pelaksanaan kegiatan selesai sebesar Rp.123.220.450,-,
artinya terdapat efisiensi sebesar 18%.
Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan
melalui pelibatan multipihak dalam pengelolaan kegiatan seperti penggunaan jasa
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 95
pihak ke-3 dalam pelaksanaan kegiatan, pengunaan tenaga ahli dari perguruan
tinggi sebagai pemateri, tim penilai, pemberi masukan, dan kerjasama dengan
pihak swasta melalui CSR untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan.
3.2 REALISASI ANGGARAN
Pada tahun anggaran 2014 BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 20.442.154.139,00. Anggaran tersebut terdiri atas Belanja
Tidak Langsung sebesar Rp. 5.937.461.244,00 dan Belanja Langsung sebesar
Rp. 14.504.692.895,00, yang terbagi kedalam Belanja Langsung Urusan SKPD
sebesar Rp. 5.720.137.895,00, yang dijabarkan ke dalam 3 Program dan 11
Kegiatan. Sementara Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan sebesar Rp.
8.784.555.000,00, yang dijabarkan ke dalam 4 Program dan 29 Kegiatan. Untuk
penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian berikut ini :
Tabel 3.3 Anggaran Dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Dan Belanja
Langsung BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014
NO KEGIATAN JUMLAH
DANA (Rp)
JUMLAH PENGELUARAN
(Rp) %
1 2 3 4 5
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.937.461.244 5.840.675.235 98,37
Belanja Pegawai 4.062.961.244 4.035.022.292 99,31
Gaji dan Tunjangan 1.864.000.000 1.795.152.943 96.31
Tambahan Penghasilan PNS
II BELANJA LANGSUNG 14.504.692.895 14.063.894.836 96,96
A Belanja Langsung Urusan SKPD
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.775.845.790 3.683.065.287 97,54
1 Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
612.100.000 563.576.109 92,07
2 Penatausahaan Administrasi Keuangan
298.325.000 282.460.150 94,68
3 Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian
374.602.895 371.709.795 99,23
4 Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 2.490.817.895 2.465.319.233 98,98
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 96
II Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD 1.673.410.000 1.646.009.450 98,36
1 Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup 216.610.000 215.066.350 99,29
2 Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium Lingkungan Hidup
270.250.000 267.102.700 98,84
3 Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup
689.675.000 677.554.000 98,24
4 Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem Pengaduan Lingkungan
367.175.000 364.605.600 99,30
5 Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Aparatur
129.700.000 121.680.800 93,82
III Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja
270.882.105 253.182.867 93,47
1 Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup
124.700.000 119.492.000 95,82
2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
146.182.105 133.690.867 91,46
B Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan
I Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
3.224.665.000 3.055.147.950 94,74
1 Pemantauan Kualitas Air 282.000.000 277.772.400 98,50
2 Pemantauan Kualitas Udara 225.000.000 221.866.900 98,61
3 Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan Kalpataru
310.000.000 299.755.300 96,70
4 Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3
172.825.000 171.569.000 99,27
5 Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan
125.500.000 123.220.450 98,18
6 Koordinasi, Pembinaan dan Inventarisasi Bahan Perusak Ozon
157.500.000 156.965.400 99,66
7 Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup
454.000.000 323.183.800 72,29
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 97
8 Pembinaan Sulsel Go Green 217.000.000 213.085.600 98,20
9 Koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS Provinsi Kab/Kota di Sulsel
133.400.000 127.480.400 95,56
10 Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup.
139.340.000 135.727.400 97,41
11 Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan
803.100.000 796.699.800 99,20
12 Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL dan UPL
205.000.000 202.821.500 98,94
II Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
2.477.150.000 2.445.233.219 98,71
1 Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup
1.297.200.000 1.293.387.650 99,71
2 Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil.
390.500.000 383.582.645 98,23
3 Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Konservasi
272.450.000 263.566.710 96,74
4 Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian Kawasan Karst
163.000.000 154.935.950 95,05
5 Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
174.000.000 173.485.800 99,70
6 Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah.
180.000.000 176.274.464 97,93
III Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
2.026.565.000 1.967.781.553 97,10
1 Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah
281.000.000 278.364.500 99,06
2 Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan
215.050.000 211.154.620 98,19
3 Pembangunan Prasarana dan Operasional Perguruan Tinggi Lingkungan Hidup di Sulsel
539.290.000 538.687.400 99,89
4 Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup
258.750.000 249.954.833 96,60
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 98
5 Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD)
159.650.000 126.942.200 79,51
6 Koordinasi dan Pembinaan Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup
197.825.000 192.061.500 97,09
7 Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli Lingkungan
375.000.000 370.616.500 98,30
IV Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
1.056.175.000 1.013.474.510 95,96
1 Identifikasi, Investigasi, dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup
175.000.000 172.167.200 98,38
2 Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup
237.250.000 210.157.800 88,58
3 Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup
539.100.000 528.820.610 98,09
4 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Lingkungan Hidup
104.825.000 102.328.900 97,62
TOTAL 20.442.154.139 19.904.570.071 97,37
Adapun untuk anggaran BLHD dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014
terus mengalami peningkatan. Hal ini menggambarkan perhatian pemerintah
daerah terhadap urusan lingkungan hidup juga terus mengalami peningkatan.
Peningakatan ini memiliki arti penting dikarenakan tekanan terhadap lingkungan
hidup akan semakin besar setiap tahunnya, sehingga bila tidak diikuti dengan
peningkatan kapasitas pengelola lingkungan hidup maka kualitas lingkungan akan
semakin memburuk nantinya. Peningkatan kapasitas itu tentunya dapat dicapai
bila didukung dengan alokasi anggaran yang memadai.
Tabel 3.4 Jumlah Anggaran BLHD Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2014 (Rp)
No. Tahun Belanja Tidak
Langsung (BTL)
Belanja Langsung (BL)
Jumlah Kegiatan
Dekonsentrasi
1. 2008 2.240.477.210 6.335.830.125 8.576.307.335 500.000.000
2. 2009 2.953.450.948 6.445.873.000 9.899.323.948 500.000.000
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 99
3. 2010 3.141.379.626 8.840.000.000 11.399.323.948 500.000.000
4. 2011 3.747.341.256 9.255.000.000 13.002.341.256 500.000.000
5. 2012 4.385.166.499 4.385.166.499 16.931.711.999 4.209.540.000
6. 2013 4.899.312.202 12.400.000.000 17.299.312.200 6.000.000.000
7. 2014 5.838.220.244 13.630.000.000 19.468.220.244 4.584.325.000
Sementara untuk realisasi penyerapan anggaran sebagaimana yang
diperlihatkan pada tabel 3.4 dibawah ini :
Tabel 3.5 Realisasi Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung
No Tahun
Target (Rp) Realisasi (Rp)
% Sisa
Anggaran (Rp)
Tidak Langsung
Langsung Tidak
Langsung Langsung
1 2012 4.385.166.499 12.546.545.500 4.298.304.593 12.172.630.927 97,28 460.776.479
2 2013 4.849.312.202 14.380.000.000 4.769.346.487 13.960.696.855 97,40 499.268.860
3 2014 5.937.461.244 14.504.692.895 5.840.675.235 14.063.894.836 97,37 537.584.068
Menunjukkan bahwa persentase penyerapan anggaran BLHD Provinsi
Sulsel dalam 3 tahun terakhir umumnya tidak beranjak jauh yaitu berada pada
angka 97 % lebih. Sedangkan untuk sisa anggaran (silpa) kecenderungannya
meningkat sejalan dengan bertambahnya alokasi anggaran. Hal ini kemungkinan
disebabkan keterlambatan dalam realisasi anggaran sesuai perencanaan pada
setiap triwulannya sehingga pada akhir tahun alokasi anggaran yang belum
teralisasi sulit untuk direalisasikan sebagaimana perencanaan sebelumnya. Untuk
itu kedepannya pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggannya diharapkan
dapat dilaksanakan sesuai dengan alur kas yang dibuat pada awal tahun berjalan.
Selain itu alokasi anggaran yang diperkirakan tidak dapat direalisasikan hingga
pada akhir tahun dapat ditindaklanjuti pada penyusunan anggaran perubahan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 100
Bab IV Penutup
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 100
BAB IV
P E N U T U P
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Rencana Kerja BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014,
maka pada Tahun 2014 BLHD Provinsi Sulsel dialokasikan anggaran sebesar Rp.
20.442.154.139,00 dengan realisasi sebesar Rp.19.904.570.071,00 atau 97,37%.
Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung Berupa Belanja Pegawai
yang dijabarkan oleh gaji dan tunjangan penghasilan PNS, dan Belanja Langsung
Terdiri dari Belanja Langsung SKPD, yang terbagi kedalam Belanja Langsung
Urusan SKPD, dijabarkan ke dalam 3 Program dan 11 Kegiatan. Sementara
Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan dijabarkan ke dalam 4 Program dan
29 Kegiatan. Adapun perinciannya sebagai berikut :
Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai dengan Target Anggaran
Tahun 2014 sebesar Rp.5.937.461.244,00 dengan realisasi sebesar
Rp.5.840.675.235,00 atau 98,37%.
Belanja Langsung yang ada pada setiap SKPD dengan target Tahun 2014
sebesar Rp.5.720.137.895,00 dengan realisasi sebesar
Rp.5.582.257.604,00 atau 97,59%.
Belanja Langsung Urusan Program dengan target Tahun 2014 sebesar
Rp.8.784.555.000 dengan realisasi sebesar Rp.8.481.637.232,00 atau
96,55%.
Melihat dari realisasi anggaran pada tahun 2014, bahwa BLHD Provinsi
Sulsel telah memberikan kontribusi akuntabilitas kinerjanya terhadap pencapaian
output dari seluruh kegiatan yang ada adalah sebesar 119%, dengan predikat
kinerja kategori tinggi.
4.2. Saran-Saran
1. Diperlukan peningkatan kapasitas SDM perencana dan pelaksana kegiatan
pada setiap Bidang, Sekretariat, UPTB, Subbidang, dan Subagian sehingga
dapat menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik
melalui pendidikan formal, kegiatan bintek, diklat dan pelatihan.
2. Menerapkan sistem reward dan punishment terhadap seluruh karyawan dan
mengaplikasikannya pada pendistribusian insentif berdasarkan beban kerja.
Bab IV Penutup
LAKIP BLHD Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2014 101
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROV. SULSEL
TAHUN ANGGARAN : 2014
1 2 4 6
1 Penurunan Beban Pencemaran I Program Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
3.234.265.000Rp
1 Jumlah sungai/ danau yang diketahui status
kualitas airnya
7 sungai dan 1 danau 1 Pemantauan Kualitas Air Rp 282.000.000
2 Jumlah kab/kota yang diketahui status kualitas
udara ambiennya
13 kab/kota 2 Pemantauan Kualitas Udara Rp 225.000.000
3 Jumlah kab/kota yang dibina untuk
memperoleh penghargaan Adipura dan
kalpataru
24 kab/kota 3 Koordinasi Pembinaan Adipura dan Kalpataru Rp 310.000.000
4 Jumlah kab/kota dan jumlah pemrakarsa
usaha/kegiatan yang dibina & diawasi dalam
pengelolaan limbah B3
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha
4 Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah B3 Rp 172.825.000
5 Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan yang dibina dan diawasi
tingkat ketaatan dalam menerapkan peraturan
perundang-undangan bidang LH
12 kab/kota dan 7
pemrakarsa
5 Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan Ketaatan
Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan
Rp 125.500.000
6 Persentase data konsumsi bahan perusak ozon
(BPO) di Sulawesi Selatan
15% 6 Koordinasi, Pembinaan dan Inventarisasi Bahan
Perusak Ozon
Rp 157.500.000
7 Jumlah dokumen LH yang dinilai oleh Komisi
Penilai Amdal Provinsi
5 dokumen 7 Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup Rp 454.000.000
8 Jumlah jalur pemangku kepentingan yang
dibina
3 jalur 8 Pembinaan Sulsel Go Green Rp 217.000.000
9 Jumlah kab/kota dan provinsi di Sulsel yang di
bina KLHSnya
5 kab/kota dan 1 provinsi 9 koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS
Provinsi Kab/Kota di Sulawesi Selatan
Rp 133.400.000
10 Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji 12 jenis parameter uji 10 Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup Rp 148.940.000
11 Jumlah Kab/Kota yang dibina 5 kab/kota 11 Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Persampahan Rp 803.100.000
12 Jumlah Komisi Penilai AMDAL, UKL/ UPL
kab/kota yang dibina
16 kab/kota 12 Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL,
UKL dan UPL
Rp 205.000.000
5
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA dan
Meningkatnya Pengendalian Kerusakan
Lingkungan Hidup
FORMULIR PENETAPAN KINERJA
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp)TARGET
3
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp)TARGET
2 Pengendalian Kerusakan
Lingkungan Hidup
II Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam
2.477.150.000Rp
1 Jumlah kab/kota yang dibina pemulihan
kualitas LH-nya
24 kab/kota 1 Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas
Lingkungan Hidup
Rp 1.297.200.000
2 Jumlah kab/kota yang difasilitasi dan
dikoordinasikan
12 kab/kota 2 Koordinasi dan Pembinaan kawasan Pesisir, Laut dan
Pulau-Pulau Kecil
Rp 390.500.000
3 Jumlah kab/kota yang di bina kawasan
konservasinya
18 kab/kota 3 Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan
Pemantapan Kawasan Konservasi
Rp 272.450.000
4 Jumlah kab/kota pelestari kawasan karst yang
di bina
2 kab/kota 4 Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian Kawasan Karst Rp 163.000.000
5 Jumlah kab/kota yang dibina 12 kab/kota 5 Pembinaan dan Koordiansi Adaptasi dan Mitigasi
Perubahan Iklim
Rp 174.000.000
6 Jumlah kab/kota yang dibina dalam pelestarian
kehati
15 kab/kota 6 Pembinaan dan Koordiansi Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah
Rp 180.000.000
3 Pengembangan Kapasitas
Pengelolaan Lingkungan Hidup
III Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2.250.025.000Rp
1 Jumlah kab/kota yang dibina 24 kab/kota 1 Pembinaan Sulsel go Green Jalur Sekolah Rp 281.000.000
2 Jumlah kab/kota yang dibina 18 kab/kota 2 Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi
Berwawasan Lingkungan
Rp 219.550.000
3 Jumlah sekolah lingkungan hidup yang
dibangun
1 sekolah 3 Pembangunan Prasana dan Operasional Perguruan
Tinggi Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan
Rp 765.000.000
4 Jumlah laboratorium kab/kota yg dibina 24 kab/kota 4 Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium Lingkungan
Hidup
Rp 278.000.000
5 Jumlah kab/kota yang dibina 15 kab/kota 5 Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem
Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD)
Rp 133.650.000
6 Jumlah kab/kota yg dibina 24 kab/kota 6 Koordinasi dan Pembinaan penerapan Kearifan Lokal
Lingkungan Hidup
Rp 197.825.000
7 Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan
yang bermitra dan menjalin kerjasama
25 Organisasi 7 Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi Peduli
Lingkungan
Rp 375.000.000
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA dan
Meningkatnya Pengendalian Kerusakan
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp)TARGET
4 Pengembangan Kapasitas
Pengelolaan Lingkungan Hidup
IV Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup 1.056.175.000Rp
1 Persentase pengaduan berkaitan dengan
dugaan pencemaran/ kerusakan LH
35% 1 Identifikasi, Investigasi dan Pelayanan Pengaduan
Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup
Rp 175.000.000
2 Persentase kasus/ perkara LH yang ditangani 50% 2 Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan
Kasus Lingkungan Hidup
Rp 237.250.000
3 Jumlah produk hukum LH yang dihasilkan 5 produk hukum LH 3 Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum
Lingkungan Hidup
Rp 539.100.000
4 Jumlah peraturan perundang-undangan yang
disosialisasikan
10 peraturan perundang-
undangan LH
4 Sosialisasi Peraturan perundang Undangan
Lingkungan Hidup
Rp 104.825.000
5 Percepatan Implementasi
Reformasi Birokrasi
V Program Peningkatan Kapasitas Dan Kinerja SKPD 1.599.135.000Rp
1 Persentase peningkatan PAD dari Jasa
Laboratorium LH
20% 1 Penatausahaan Administrasi Laboratorium
Lingkungan Hidup
Rp 156.610.000
2 Jumlah jenis parameter yang terakreditasi 20 Jenis parameter
terakreditasi
2 Pengembangan Mutu dan Kapasitas Laboratorium
Lingkungan Hidup
Rp 251.500.000
3 Jumlah data dan informasi LH yang dikelola
dan disebarluaskan
100% tersebarnya informasi
LH melalui berbagai media
3 Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi
Lingkungan Hidup
Rp 729.150.000
4 Jumlah kab/kota yang dibina 24 Kab/kota 4 Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem
Pengaduan Lingkungan
Rp 367.175.000
5 Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti
pendidikan lanjutan, pelatihan/ kursus, bintek,
seminar, diseminasi
30 Org 5 Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas
Aparatur
Rp 94.700.000
6 Percepatan Implementasi
Reformasi Birokrasi
VI Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan
Dan Sisten Evaluasi Kinerja SKPD
370.375.000Rp
1 Jumlah buku laporan penyusunan rencana
kegiatan anggaran dan pelaporan PLH berbasis
kinerja
6 jenis laporan 1 Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan
Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Rp 124.700.000
2 Jumlah buku laporan hasil monev dan
pelaksanaan PLH
4 jenis laporan 2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan
Pengelolaan Lingkungan
Rp 245.675.000
Persentase Peningkatan Ketaatan dan
Penegakan Hukum Lingkungan
Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja
SKPD
Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem
Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (Rp)TARGET
7 Percepatan Implementasi
Reformasi Birokrasi
VII Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.642.875.000Rp
1 Persentase peningkatan pelayanan prima
kepada publik
20% perangkat kantor dan
kerumahtanggaan
1 Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 587.350.000
2 Jumlah buku laporan pengelolaan administrasi
keuangan berbasis akrual dengan menganut
Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP)
4 buku laporan keuangan 2 Penatausahaan Administrasi Keuangan Rp 298.325.000
3 Persentase terwujudnya pengelolaan
administrasi kepegawaian yang efektif & efisien
100% 3 Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian Rp 414.200.000
4 Persentase peningkatan ketersediaan dan
pemeliharaan barang modal
20% ketersediaan dan
pemeliharaan barang modal
4 Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rp 1.343.000.000
*Jumlah Anggaran Tahun 2014 Rp 13.630.000.000,-
*Jumlah Program 7 (Tujuh) Rp. 13.630.000.000,-
Pangkat Pembina Tingkat I
NIP. 19650427 199203 1 009
Makassar, Februari 2014
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Ir. Andi Hasbi, MTP
Persentase Peningkatan Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1 4 3 5 6
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Pengelolaan dan Pelayanan Input - Dana Rupiah 612.100.000 563.576.109 92,07
Administrasi Perkantoran Output - Persentase peningkatan pelayanan prima kepada publik Persen 20 20 100,00
Outcome - Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Persen 20 20 100,00
2 Penatausahaan Administrasi Input - Dana Rupiah 298.325.000 282.460.150 94,68
Keuangan Output - Jumlah laporan keuangan akhir tahun Dokumen 4 4 100,00
Outcome - Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Persen 20 20 100,00
3 Pembinaan dan Pengelolaan Input - Dana Rupiah 374.602.895 371.709.795 99,23
Kepegawaian Output - Persentase terwujudnya manajemen kepegawaian Persen 100 100 100,00
berbasis kinerja
Outcome - Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Persen 20 20 100,00
4 Penyediaan dan Pemeliharaan Input - Dana Rupiah 2.490.817.895 2.465.319.233 98,98
Sarana dan Prasarana Output - Persentase peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan Persen 20 20 100,00
barang modal
Outcome - Persentase peningkatan pelayanan administrasi perkantoran Persen 20 20 100,00
1 Penatausahaan Administrasi Input - Dana Rupiah 216.610.000 215.066.350 99,29
Laboratorium Lingkungan Hidup Output - Persentase peningkatan PAD dari jasa laboratorium LH Persen 20 47,03 235,15
Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen 20 20 100,00
2 Pengembangan Mutu dan Kapasitas Input - Dana Rupiah 270.250.000 267.102.700 98,84
Laboratorium Lingkungan Hidup Output - Jumlah jenis parameter yang terakreditasi Parameter 20 20 100,00
Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen 20 20 100,00
3 Pengelolaan dan Penyebarluasan Input - Dana Rupiah 689.675.000 677.554.000 98,84
Informasi Lingkungan Hidup Output - Jumlah media penyebaran data dan informasi lingkungan Media 4 4 100,00
hidup
Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen 20 20 100,00
4 Pembinaan dan Koordinasi Input - Dana Rupiah 367.175.000 364.605.600 99,30
Pengembangan Sistem Output - Jumlah kab/kota yang dibina dan dikordinasikan kab/kota 24 24 100,00
Pengaduan Lingkungan Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen 20 20 100,00
5 Pembinaan dan Peningkatan Input - Dana Rupiah 129.700.000 121.680.800 93,82
Kompetensi dan Kualitas Aparatur Output - Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan Aparatur 30 30 100,00
lanjutan, pelatihan/kursus, bintek, seminar dan diseminasi
II Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
PROGRAM DAN KEGIATAN SATUANINDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK)
BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah)
Pemerintah Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2014
2
PROSENTASE
PENCAPAIAN
RENCANA
TINGKAT
CAPAIAN
REALISASI
RENCANA
TINGKAT
CAPAIAN
(TARGET)
Outcome - Persentase peningkatan kapasitas dan kinerja SKPD Persen 20 20 100,00
1 Penyusunan Rencana Kegiatan Input - Dana Rupiah 124.700.000 119.492.000 95,82
Anggaran dan Pelaporan Output - Jumlah dokumen penyusunan rencana kegiatan anggaran Dokumen 6 6 100,00
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup berbasis
kinerja
Outcome - Persentase peningkatan pengembangan sistem perencanaan Persen 20 20 100,00
dan sistem evaluasi kinerja SKPD
2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Input - Dana Rupiah 146.182.105 133.690.867 91,46
Pelaksanaan Pengelolaan Output - Jumlah dokumen hasil monev dan pelaksanaan pengelolaan Dokumen 4 4 100,00
Lingkungan lingkungan hidup
penanganan kasus LH.
Outcome - Persentase peningkatan pengembangan sistem Persen 100 100 100,00
1 Pemantauan Kualitas Air Input - Dana Rupiah 282.000.000 277.772.400 98,50
Output - Jumlah sungai dan danau yang diketahui status mutu airnya Sungai dan 7 dan 1 10 dan 2 150,00
Danau
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
2 Pemantauan Kualitas Udara Input - Dana Rupiah 225.000.000 221.866.900 98,61
Output - Jumlah kab/kota yang diketahui status mutu udara ambiennya Kab/Kota 13 13 100,00
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
3 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 310.000.000 299.755.300 96,70
Adipura dan Kalpataru Output - Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh penghargaan Kab/Kota 24 24 100,00
adipura dan kalpataru
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
4 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 172.825.000 171.569.000 99,27
Pengelolaan Limbah B3 Output - Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina Kab/Kota dan 24 dan 30 24 dan 30 100,00
dan diawasi dalam pengelolaan limbah B3 Pemrakarsa
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
5 Koordinasi, Pembinaan dan Input - Dana Rupiah 125.500.000 123.220.450
Pengawasan Ketaatan dan Output - Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha/kegiatan yang dibina Kab/Kota 12 dan 7 24 dan 15 205.26
Pemrakarsa Usaha dan/atau dan diawasi tingkat ketaatan dalam menerapkan peraturan dan
Kegiatan perundang-undangan bidang LH Pemrakarsa
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
III Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja
IV Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
6 Koordinasi, Pembinaan dan Input - Dana Rupiah 157.500.000 156.965.400 99,66
Inventarisasi Bahan Perusak Ozon Output - Persentase data konsumsi bahan perusak ozon (BPO) Persen 20 20 100,00
yang diinventarisasi
Outcome Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
- kerusakan lingkungan hidup
7 Koordinasi Penilaian Dokumen Input - Dana Rupiah 454.000.000 323.183.800 71,19
Lingkungan Hidup Output - Jumlah dokumen lingkungan hidup yang dinilai oleh komisi Dokumen 5 15 300,00
penilai amdal provinsi
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
8 Pembinaan Sulsel Go Green Input - Dana Rupiah 217.000.000 213.085.600 98,20
Output - Jumlah pemangku kepentingan yang dibina Jalur 3 3 100,00
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
9 Koordinasi dan Pengawasan Input - Dana Rupiah 133.400.000 127.480.400 95,56
Pelaksanaan KLHS Provinsi Output - Jumlah kab/kota dan Provinsi di Sulsel yang dibina KLHSnya Kab/Kota 6 6 100,00
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
10 Pelayanan Pengujian Laboratorium Input - Dana Rupiah 139.340.000 135.727.400 97,41
Lingkungan Hidup Output - Jumlah jenis parameterterakreditasi yang diuji Parameter 12 20 166,67
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
11 Pembinaan dan Fasilitasi Input - Dana Rupiah 803.100.000 796.699.800 99,20
Pengelolaan Persampahan Output - Jumlah kab/kota yang dibina Kab/Kota 5 5 100,00
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
12 Pembinaan dan Pengawasan Input - Dana Rupiah 205.000.000 202.821.500 98,94
Komisi Penilai AMDAL, UKL dan Output - Jumlah komisi penilai AMDAL, UKL-UPL kab/kota yang dibina Kab/Kota 16 24 150,00
Outcome - Persentase peningkatan pengendalian pencemaran dan Persen 20 20 100,00
kerusakan lingkungan hidup
1 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 1.297.200.000 1.293.387.650 99,71
Pemulihan Kualitas Lingkungan Output - Jumlah kab/kota yang dibina kualitas lingkungan hidupnya Kab/Kota 24 24 100,00
Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen 20 20 100,00
2 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 390.500.000 383.582.645 98,23
Kawasan Pesisir, Laut dan, Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota 12 19 158,33
Pulau-pulau Kecil Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen 20 20 100,00
3 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 272.450.000 263.566.710 98,23
Pengembangan dan Pemantapan Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota 18 24 133,33
Kawasan Konservasi Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen 20 20 100,00
4 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 163.000.000 154.935.950 95,05
Pelestarian Kawasan Karet Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota 2 2 100,00
Pengaduan Lingkungan Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen 20 20 100,00
V Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
5 Pembinaan dan Koordinasi Input - Dana Rupiah 129.700.000 121.680.800 93,82
Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota 12 24 200,00
Iklim Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen 20 20 100,00
6 Pembinaan dan Koordinasi Input - Dana Rupiah 180.000.000 176.274.464 97,93
Pengelolaan Keanekaragaman Output - Jumlah kab/kota yang dikoordinasikan dan dibina Kab/Kota 15 24 160,00
Hayati dan Plasma Nutfah Outcome - Persentase penurunan laju kerusakan SDA Persen 20 20 100,00
1 Pembinaan Sulsel Go Grren Input - Dana Rupiah 281.000.000 278.364.500 99,06
Jalur Sekolah Output - Jumlah sekolah yang dibina Sekolah 16 16 100,00
Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen 20 20 100,00
hidup
2 Pembinaan Penerapan Sistem Input - Dana Rupiah 215.050.000 211.154.620 98,19
Manajemen Lingkungan Ekolabel, Output - Jumlah kab/kota yang dibina Kab/Kota 18 24 133,33
Produksi Bersih, dan Teknologi Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen 20 20 100,00
Berwawasan Lingkungan hidup
3 Pembangunan Prasarana dan Input - Dana Rupiah 539.290.000 538.687.400 99,89
Operasional Perguruan Tinggi Output - Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dibangun Sekolah 1 1 100,00
Lingkungan Hidup di Sulsel Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen 20 20 100,00
hidup
4 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 258.750.000 249.954.833 96,60
Laboratorium Lingkungan Hidup Output - Jumlah laboratorium kab/kota yang dibina Kab/Kota 24 24 100,00
Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen 20 20 100,00
hidup
5 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 159.650.000 126.942.200 100,00
Penyusunan Sistem Informasi Output - Jumlah kab/kota yang dibina Kab/Kota 15 24 160,00
Lingkungan Hidup Daerah (SILHD) Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen 20 20 100,00
hidup
6 Koordinasi dan Pembinaan Input - Dana Rupiah 197.825.000 192.061.500 97,09
Penerapan Kearifan Lokal Output - Jumlah kab/kota yang dibina Kab/Kota 24 24 100,00
Lingkungan Hidup Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen 20 20 100,00
hidup
7 Pembinaan dan Kerjasama Input - Dana Rupiah 375.000.000 370.616.500 98,83
dengan Organisasi Peduli Output - Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang dibina dan Organisasi 25 25 100,00
Lingkungan dijalin kerjasama
Outcome - Persentase peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan Persen 20 20 100,00
hidup
1 Identifikasi, Investigasi, dan Input - Dana Rupiah 175.000.000 172.167.200 98,38
Pelayanan Pengaduan Masyarakat Output - Persentase pengaduan berkaitan dengan dugaan Persen 35 50 142,86
terhadap Lingkungan Hidup pencemaran/kerus akan LH
Outcome - Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum Persen 20 20 100,00
lingkungan
VII Program Penataan Hukum Lingkungan Hidup
VI Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
2 Koordinasi Penegakan Hukum Input - Dana Rupiah 237.250.000 210.157.800 88,58
dan Penanganan Kasus Lingkungan Output - Persentase kasus/perkara LH yang ditangani Persen 50 50 100,00
Hidup Outcome - Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum Persen 20 20 100,00
lingkungan
3 Koordinasi dan Penyusunan Input - Dana Rupiah 539.100.000 528.820.610 98,09
Produk Hukum Lingkungan Output - Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan Draft Produk 5 6 120,00
Hidup Outcome - Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum Persen 20 20 100,00
lingkungan
4 Sosialisai Peraturan Perundang- Input - Dana Rupiah 104.825.000 102.328.900 97,62
undangan Lingkungan Hidup Output - Jumlah peraturan perundang-undangan lingkungan hidup Peraturan 10 4 40,00
yang disosialisasikan 20 20 100,00
Outcome - Persentase peningkatan ketaatan dan penegakan hukum Persen 20 20 100,00
lingkungan
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROV. SULSEL
TAHUN ANGGARAN : 2014
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET HASIL CAPAIAN TARGET PERSEN
(1) (2) (4) (5) (6)
1 Penurunan Beban Pencemaran20% 20% 100
1 Jumlah sungai/ danau yang diketahui status kualitas
airnya
7 Sungai dan 1 Danau 10 Sungai dan 2 Danau
150
2 Jumlah kab/kota yang diketahui status kualitas
udara ambiennya
13 Kab/Kota 13 Kab/Kota100
3 Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh
penghargaan Adipura dan kalpataru
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota
100
4 Jumlah kab/kota dan jumlah pemrakarsa
usaha/kegiatan yang dibina & diawasi dalam
pengelolaan limbah B3
24 Kab/Kota dan 30
Pemrakarsa Usaha
24 Kab/Kota dan 30
Pemrakarsa Usaha
100
5 Jumlah kab/kota dan pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan yang dibina dan diawasi tingkat ketaatan
dalam menerapkan peraturan perundang-undangan
bidang LH
12 Kab/Kota dan 7
Pemrakarsa Usaha
24 Kab/Kota dan 15
Pemrakarsa Usaha
205,26
6 Persentase data konsumsi bahan perusak ozon
(BPO) di Sulawesi Selatan yang diinventarisir
15% 20% 100
7 Jumlah dokumen LH yang dinilai oleh Komisi Penilai
Amdal Provinsi
5 Dokumen 15 Dokumen
300
8 Jumlah jalur pemangku kepentingan yang dibina 3 Jalur 3 Jalur
100
9 Jumlah kab/kota dan provinsi di Sulsel yang di bina
KLHSnya
5 Kab/Kota dan 1 Provinsi 5 Kab/Kota dan 1 Provinsi
100
10 Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji 12 Jenis Parameter Uji 20 Jenis Parameter Uji166,67
11 Jumlah Kab/Kota yang dibina Pengelolaan
Persampahannya
5 Kab/Kota 5 Kab/Kota
100
HASIL CAPAIAN TARGET PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA dan
Meningkatnya Pengendalian Kerusakan Lingkungan
(3)
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET HASIL CAPAIAN TARGET PERSEN
12 Jumlah Komisi Penilai AMDAL, UKL/ UPL kab/kota
yang dibina
16 Kab/Kota 24 Kab/Kota
150
2 Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup 20% 20% 100
1 Jumlah kab/kota yang dibina pemulihan kualitas LH-
nya
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota
100
2 Jumlah kab/kota yang difasilitasi dan
dikoordinasikan kawasan pesisir, laut, dan pulau-
pulau kecil.
12 Kab/Kota 19 Kab/Kota
158,33
3 Jumlah kab/kota yang di bina kawasan
konservasinya
18 Kab/Kota 24 Kab/Kota133,33
4 Jumlah kab/kota pelestari kawasan karst yang di
bina
2 Kab/Kota 2 Kab/Kota
100
5 Jumlah kab/kota yang dibina dalam Adaptasi dan
Mitigasi Perubahan Iklim
12 Kab/Kota 24 Kab/Kota
200
6 Jumlah kab/kota yang dibina dalam pelestarian
kehati
15 Kab/Kota 24 Kab/Kota160
3 Pengembangan Kapasitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
20% 20% 100
1 Jumlah kab/kota yang dibina melalui Sulsel Go
Green Jalur Sekolah
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota
100
2 Jumlah kab/kota yang dibina dalam Pengerapan
Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produk
Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan
18 Kab/Kota 24 Kab/Kota
133,33
3 Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dibangun 1 Sekolah 1 Sekolah 100
4 Jumlah laboratorium kab/kota yg dibina
Laboratorium LH
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota
100
Persentase Penurunan Laju Kerusakan SDA dan
Meningkatnya Pengendalian Kerusakan Lingkungan
Persentase Peningkatan Kapasitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET HASIL CAPAIAN TARGET PERSEN
5 Jumlah kab/kota yang dibina dalam Penyusunan
SILHD
15 Kab/Kota 24 Kab/Kota
160
6 Jumlah kab/kota yg dibina dalam penerapan
kearifan lokal LH
24 Kab/Kota 24 Kab/Kota
100
7 Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang
bermitra dan menjalin kerjasama
25 Organisasi 25 Organisasi
100
4 Pengembangan Kapasitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
20% 20% 100
1 Persentase pengaduan berkaitan dengan dugaan
pencemaran/ kerusakan LH
35% 50%
142,86
2 Persentase kasus/ perkara LH yang ditangani 50% 50%100
3 Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan 5 produk hukum LH 6 draft produk hukum 120
4 Jumlah peraturan perundang-undangan yang
disosialisasikan
10 peraturan perundang-
undangan LH
10 peraturan perundang-
undangan 100
5 Percepatan Implementasi Reformasi
Birokrasi
20% 20% 100
1 Persentase peningkatan PAD dari Jasa Laboratorium
LH
20% 47,03% 235,15
2 Jumlah jenis parameter yang terakreditasi 20 Jenis parameter
terakreditasi
20 Jenis Parameter
Terakreditasi
100
3 Jumlah data dan informasi LH yang dikelola dan
disebarluaskan
100% tersebarnya
informasi LH melalui
berbagai media
100% tersebarnya
informasi LH melalui
berbagai media
100
4 Jumlah kab/kota yang dibina dalam Pengembangan
Sistem Pengaduan Lingkungan
24 Kab/kota 24 Kab/kota 100
5 Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan
lanjutan, pelatihan/ kursus, bintek, seminar,
diseminasi
30 Org 30 Org 100
Persentase Peningkatan Ketaatan dan Penegakan
Hukum Lingkungan
Persentase Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET HASIL CAPAIAN TARGET PERSEN
6 Percepatan Implementasi Reformasi
Birokrasi
20% 20% 100
1 Jumlah buku laporan penyusunan rencana kegiatan
anggaran dan pelaporan PLH berbasis kinerja
6 jenis laporan 6 jenis laporan 100
2 Jumlah buku laporan hasil monev dan pelaksanaan
PLH
4 jenis laporan 4 jenis laporan 100
7 Percepatan Implementasi Reformasi
Birokrasi
20% 20% 100
1 Persentase peningkatan pelayanan prima kepada
publik
20% perangkat kantor dan
kerumahtanggaan
20% perangkat kantor dan
kerumahtanggaan
100
2 Jumlah buku laporan pengelolaan administrasi
keuangan berbasis akrual dengan menganut Sistem
Akuntansi Pemerintahan (SAP)
4 buku laporan keuangan 4 buku laporan keuangan 100
3 Persentase terwujudnya pengelolaan administrasi
kepegawaian yang efektif & efisien
100% 100% 100
4 Persentase peningkatan ketersediaan dan
pemeliharaan barang modal
20% ketersediaan dan
pemeliharaan barang
modal
20% ketersediaan dan
pemeliharaan barang
modal
100
Jumlah Program : 7 (Tujuh) Realisasi : 7 (Tujuh)
Jumlah Anggaran : Rp. 14.504.692.895,00 Realisasi : Rp.14.063.894.836
Makassar, 4 Maret 2015
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Ir. Andi Hasbi, M.T
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP. 19650427 199203 1 009
Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem
Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD
Persentase Peningkatan Pelayanan Administrasi
Perkantoran