laporan kinerja instansi pemerintah · 2017-11-19 · laporan kinerja instansi pemerintah tahun...

33
[Type text] L L A A P P O O R R A A N N K K I I N N E E R R J J A A I I N N S S T T A A N N S S I I P P E E M M E E R R I I N N T T A A H H TAHUN ANGGARAN 2015 Kata Pengantar ::. Daftar Isi ::. Ikhtisar Eksekutif ::. Pendahuluan ::. Perencanaan dan Penetapan Kinerja ::. Akuntabilitas Kinerja ::. Penutup ::. P P E E N N G G A A D D I I L L A A N N N N E E G G E E R R I I , , N N I I A A G G A A , , H H A A M M , , P P H H I I , , P P E E R R I I K K A A N N A A N N D D A A N N T T I I P P I I K K O O R R M M E E D D A A N N Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) 4515847, P.O Box 1247 Medan 20112

Upload: hatuyen

Post on 02-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

[Type text]

LLLAAAPPPOOORRRAAANNNKKKIIINNNEEERRRJJJAAAIIINNNSSSTTTAAANNNSSSIIIPPPEEEMMMEEERRRIIINNNTTTAAAHHHTAHUN ANGGARAN 2015

Kata Pengantar ::.

Daftar Isi ::.

Ikhtisar Eksekutif ::.

Pendahuluan ::.

Perencanaan dan Penetapan Kinerja ::.

Akuntabilitas Kinerja ::.

Penutup ::.

PPPEEENNNGGGAAADDDIIILLLAAANNN NNNEEEGGGEEERRRIII,,, NNNIIIAAAGGGAAA,,, HHHAAAMMM,,, PPPHHHIII,,, PPPEEERRRIIIKKKAAANNNAAANNN DDDAAANNN TTTIIIPPPIIIKKKOOORRR

MMMEEEDDDAAANNNJl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) 4515847, P.O Box 1247

Medan 20112

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: DAFTAR ISI ::. ii

.:: DAFTAR ISI ::.

Kata Pengantar................................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................................... ii

Ikhtisar Eksekutif.............................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan ...................................................................................................... 1A. Latar Belakang ............................................................................................. 1B. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................................. 2

1. Tugas ..................................................................................................... 22. Fungsi ................................................................................................ 3

C. Sistematika Penyajian .................................................................................. 4

BAB II Perencanaan Kinerja .......................................................................................... 5A. Rencana Strategis 2015-2019 ...................................................................... 5

1. Visi dan Misi .......................................................................................... 52. Tujuan dan Sasaran Strategis ................................................................ 53. Program dan Kegiatan ........................................................................... 6

B. Indikator Kinerja Utama .............................................................................. 9C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ................................................................... 10D. Rencana Kinerja Tahun 2017 .................................................................... 12

BAB III Akuntabilitas Kinerja ...................................................................................... 14A. Capaian Kinerja Organisasi ....................................................................... 14B. Realisasi Anggaran........................................................................................ 16

BAB IV Penutup ......................................................................................................... 33A. Kesimpulan .................................................................................................. 33B. Hambatan/Masalah .................................................................................... 33C. Pemecahan Masalah ................................................................................... 33

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: RINGKASAN EKSEKUTIF ::. iii

.:: RINGKASAN EKSEKUTIF ::.

Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian

kinerja dari Pengadilan Negeri Medan adalah masalah penyelesaian perkara yang diputus di

pengadilan tingkat pertama dan pemenuhan administrasi perkara yang dimohonkan Banding ke

Pengadilan Tinggi Medan, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Maka

penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan merupakan sasaran

strategis berpedoman pada faktor indikator kinerja utama maupun target yang diinginkan dari

realisasi. Adapun pencapaian output dan outcome kinerja lembaga peradilan dipengaruhi

oleh unsur kualitas pelayanan, SDM, Sarana dan Prasarana serta Anggaran yang berkaitan

dengan penyelesaian perkara ataupun yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan.

Adapun pencapaian output dan outcome kinerja lembaga peradilan dipengaruhi unsur SDM,

Sarana dan Prasarana serta Anggaran yang berkaitan dengan penyelesaian perkara ataupun yang

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan.

Secara umum, rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaranstrategis

pada Pengadilan Negeri Medan tahun 2015 dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 Meningkatnyapenyelesaian perkara.

a. Persentase mediasiyang diselesaikan

90 % 31.30% 34.78%

b. Persentase mediasiyang menjadi aktaperdamaian

2 % 1.81% 90.50%

c. Persentase sisaperkara yangdiselesaikan

100 % 99.63% 99.63%

d. Persentase perkarayang diselesaikan

80 % 73.70% 92.13%

e. Persentase perkarayang diselesaikandalam jangka waktumaksimal 5 bulan

100 % 95.70% 95.70%

f. Persentase perkarayang diselesaikandalam jangka waktu

100 % 54.82% 54.82%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: RINGKASAN EKSEKUTIF ::. iv

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

lebih dari 5 bulan

2 Peningkatan aksepbilitasputusan Hakim.

Persentase penurunanupaya hukum:

- Banding 80 % 95.98% 119.97%

- Kasasi 95 % 39.37% 41.44%

- Peninjauan Kembali. 95 % 82.84% 87.20%

3 Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara.

a. Persentase berkasperkara yang diajukanBanding yangdisampaikan secaralengkap

100 % 60.71% 60.71%

b. Persentase berkasperkara yang diajukankasasi yangdisampaikan secaralengkap

100 % 56.43% 56.43%

c. Persentase berkasperkara yang diajukanPK yang disampaikansecara lengkap

100 % 48.04% 48.04%

d. Persentase berkasyang diregister dantelah didistribusikanke Majelis

100 % 100% 100.00%

e. Persentasepenyampaianpemberitahuan relaasputusan tepat waktu,tempat dan parapihak

100 % 100% 100%

f. Persentase penyitaantepat waktu dantempat

100% 100% 100%

g. Ratio Majelis Hakimterhadap perkara

100% 83.84% 83.84%

4 Peningkatan aksesbilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)Peningkatanpenyelesaian perkara.

a. Persentase perkaraprodeo yangdiselesaikan.

100% 0% 0%

b. Persentase perkarayang dapatdiselesaikan dengancara zetting plaat.

100% 100% 100%

c. Persentase (amar)putusan perkara(yang menarikperhatianmasyarakat) yangdapat diakses secaraon line dalam waktumaksimal 1 hari kerja

100% 10.69% 10.69%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: RINGKASAN EKSEKUTIF ::. v

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

sejak diputus.

5 Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan.

Persentase permohonaneksekusi atas putusanperkara perdata yangberkekuatan hukumtetap yangditindaklanjuti.

100% 5.41% 5.41%

6 Meningkatnya kualitaspengawasan.

a. Persentasepengaduanmasyarakat yangditindaklanjuti.

100% 31.82% 31.82%

b. Persentase temuanhasil pemeriksaaneksternal yangditindaklanjuti.

100% 100% 100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 1

.:: BAB I - PENDAHULUAN ::.

A. Latar Belakang

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah salah satu rangkaian

kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari

evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus

terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), selain sebagai bahan evaluasi dari

rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan

pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.

Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk

menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai

dengan kebutuhan.

Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun

1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah

Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan

Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata

Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan

Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah

Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.

Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan

Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan

peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur

dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan

demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap.

Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang

perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.

Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Medan merupakan Pengadilan Tingkat

Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab

untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan,

menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 2

Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri

Medan dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan

sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan

Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas umum

Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas

Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.

Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi,

penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas,

pengawasan, efisiensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas

ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang bersih, adil dan

sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas,

transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/Pemerintah.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Medan merupakan

kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada surat Sekretaris

Mahkamah Agung RI Nomor: 516-1/SEK/KU.01/11/2015, tanggal 17 Nopember 2015 dan sesuai

Peraturan Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah serta Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok

Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/Hubungan Industrial/Tindak Pidana Korupsi Medan

merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai

pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan

guna menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Medan sebagai Pengadilan

Tingkat Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Medan yang menjadi kawal depan (Voorj

post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus

perkara yang masuk di tingkat pertama.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 3

2. Fungsi

Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Medan antara lain:

Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili

dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam

tingkat pertama.

Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada

pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis

yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan,

keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.

Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas

dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/

Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan

seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum

kesekretariatan serta pembangunan.

Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum

kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.

Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan

persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan

umum/perlengakapan).

Fungsi Lainnya : Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian

dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era

keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang

Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan

Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang

Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Umum telah

menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan,

administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.

C. Sistematika Penyajian

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan

Negeri Medan adalah sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 4

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada

aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang

sedang dihadapi organisasi.

BAB II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2015.

BAB III Akuntabilitas Kinerja

Pada bab ini disajikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Medan

(perbandingan antara target dan realisasi kinerja) dan realisasi anggaran.

BAB IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Pengadilan Negeri

Medan serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan untuk

meningkatkan kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB II - PERENCANAAN KINERJA ::. 5

.:: BAB II - PERENCANAAN KINERJA ::.

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Medan Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen

bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram

secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap

sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan

efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman

dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Medan diselaraskan denga arah kebijakan dan

program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang

telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025

dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan

pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai

visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang

diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Medan.

Adapun visi dari Pengadilan Negeri Medan adalah:

“Terwujudnya Pengadilan Negeri Medan Yang Agung”

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Medan menetapkan misi yang

menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, serta

memenuhi rasa keadilan masyarakat.

2. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak

lain.

3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan pada masyarakat.

4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan.

5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien dan bermartabat serta dihormati.

6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan transparan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB II - PERENCANAAN KINERJA ::. 6

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.

Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,

transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Medan

menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Perjanjian kinerja ini telah selaras dengan Rencana Kinerja Tahunan 2015 yang

merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Pengadilan Negeri Medan dalam mewujudkan

visi, misi yang dijabarkan melalui sasaran yang akan dicapai.

Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Negeri Medan , sebagai berikut:

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian

perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan 5 %

b. Persentase mediasi yang menjadi akta

perdamaian

2 %

c. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

100 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan 80 %

e. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

100 %

f. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

100 %

2. Peningkatan aksepbilitas putusan

Hakim

Persentase penurunan upaya hukum:

- Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

80 %

95 %

95 %

3. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian

perkara

a. Persentase berkas perkara yang

diajukan Banding yang disampaikan

secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas perkara yang

diajukan kasasi yang disampaikan

secara lengkap

100 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB II - PERENCANAAN KINERJA ::. 7

c. Persentase berkas perkara yang

diajukan PK yang disampaikan secara

lengkap

100 %

d. Persentase berkas yang diregister dan

telah didistribusikan ke Majelis

100 %

e. Persentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat

waktu, tempat dan para pihak

100 %

f. Persentase penyitaan tepat waktu

dan tempat

100 %

g. Persentase berkas perkara yang

diajukan Banding yang disampaikan

secara lengkap

100 %

4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan

100 %

b. Persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara zetting plaat

100 %

c. Persentase (amar) putusan perkara

(yang menarik perhatian masyarakat)

yang dapat diakses secara on line

dalam waktu maksimal 1 hari kerja

sejak diputus.

100 %

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti

100 %

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti

100 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

Jumlah Anggaran Kegiatan Rp. 32.822.140.000,-

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 8

.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Medan tahun 2015 dilakukan

dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja

sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 Meningkatnyapenyelesaian perkara.

a. Persentase mediasiyang diselesaikan

90 % 31.30% 34.78%

b. Persentase mediasiyang menjadi aktaperdamaian

2 % 1.81% 90.50%

c. Persentase sisaperkara yangdiselesaikan

100 % 99.63% 99.63%

d. Persentase perkarayang diselesaikan

80 % 73.70% 92.13%

e. Persentase perkarayang diselesaikandalam jangka waktumaksimal 5 bulan

100 % 95.70% 95.70%

f. Persentase perkarayang diselesaikandalam jangka waktulebih dari 5 bulan

100 % 54.82% 54.82%

2 Peningkatan aksepbilitasputusan Hakim.

Persentase penurunanupaya hukum:

- Banding 80 % 95.98% 119.97%

- Kasasi 95 % 39.37% 41.44%

- Peninjauan Kembali. 95 % 82.84% 87.20%

3 Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara.

a. Persentase berkasperkara yang diajukanBanding yangdisampaikan secaralengkap

100 % 60.71% 60.71%

b. Persentase berkasperkara yang diajukankasasi yangdisampaikan secaralengkap

100 % 56.43% 56.43%

c. Persentase berkasperkara yang diajukanPK yang disampaikansecara lengkap

100 % 48.04% 48.04%

d. Persentase berkas 100 % 100% 100.00%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 9

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

yang diregister dantelah didistribusikanke Majelis

e. Persentasepenyampaianpemberitahuan relaasputusan tepat waktu,tempat dan parapihak

100 % 100% 100%

f. Persentase penyitaantepat waktu dantempat

100% 100% 100%

g. Ratio Majelis Hakimterhadap perkara

100% 83.84% 83.84%

4 Peningkatan aksesbilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces tojustice)Peningkatanpenyelesaian perkara.

a. Persentase perkaraprodeo yangdiselesaikan.

100% 0% 0%

b. Persentase perkarayang dapatdiselesaikan dengancara zetting plaat.

100% 100% 100%

c. Persentase (amar)putusan perkara(yang menarikperhatianmasyarakat) yangdapat diakses secaraon line dalam waktumaksimal 1 hari kerjasejak diputus.

100% 10.69% 10.69%

5 Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan.

Persentase permohonaneksekusi atas putusanperkara perdata yangberkekuatan hukumtetap yangditindaklanjuti.

100% 5.41% 5.41%

6 Meningkatnya kualitaspengawasan.

a. Persentasepengaduanmasyarakat yangditindaklanjuti.

100% 31.82% 31.82%

b. Persentase temuanhasil pemeriksaaneksternal yangditindaklanjuti.

100% 100% 100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 10

A.1. MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA

a. Persentase mediasi yang diselesaikan

Persentase mediasi yang diselesaikan ditargetkan 90% dari jumlah perkara yang masuk

tahun 2015 sebanyak 706 perkara perdata dan yang melalui proses mediasi sebanyak 221

perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 1,6 %.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase mediasi yangdiselesaikan

90 % 31,30 % 34,78 %

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase mediasi yang diselesaikan adalah 31,30%

/90 % x 100 % = 34,78 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 34,78 %

dari target yang ditetapkan 90% tidak sesuai dengan yang diinginkan dikarenakan ada

beberapa faktor yang menjadi penyebab, diantaranya faktor para pihak yang

bersengketa bersikukuh pada keinginan dirinya yang tidak mau menerima keinginan dari

pihak lawan sehingga peran mediasi dalam pelaksanakan upaya damai tidak tercapai.

b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian ditargetkan 2% dari jumlah perkara

perdata yang dimediasi tahun 2015 sebanyak 221 perkara perdata dan yang menjadi

akta perdamaian sebanyak 4 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah

sebesar 90,50 %.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase mediasi yangmenjadi akta perdamaian

2 % 1,81 % 90,50 %

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase mediasi yang diselesaikan adalah 1,81% /

2% x 100 % = 90,50 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 90,50 %

dari target yang ditetapkan 2% tidak sesuai dengan yang diinginkan dikarenakan ada

beberapa faktor yang menjadi penyebab, diantaranya faktor para pihak yang dimediasi

bersikukuh pada keinginan dirinya yang tidak mau menerima keinginan dari pihak lawan

sehingga peran mediasi dalam pelaksanakan upaya damai tidak tercapai

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 11

c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Persentase sisa perkara yang diselesaikan ditargetkan 100% dari jumlah sisa

perkara tahun 2014, sebanyak 1633 sisa perkara dapat diselesaikan di tahun 2015

dari 1639 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 99.63%.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagaiberikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan

100% 99,63% 99,63%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah

99,63/ 100 x 100% = 99,63%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar

99,63% dari target yang ditetapkan.

d. Persentase perkara yang diselesaikan

Persentase perkara yang diselesaikan ditargetkan 80% dari jumlah perkara yang masuk, di

tahun 2015 sebanyak 5.236 perkara yang masuk dan dapat diselesaikan sebanyak

3859 perkara. sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 92,13 %.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai

berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase perkara yang diselesaikan 80% 73,70% 92,13 %

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan adalah 73,70/ 80 x

100% = 92,13 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 92,13 % dari target

yang ditetapkan sebesar 80%.

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan ditargetkan

100% dari jumlah perkara masuk yang harus diselesaikan dalam 5 bulan di tahun 2015,

sebanyak 3.534 perkara yang harus diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

adalah sebesar 3.382 perkara. sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar

95,70%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai

berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 12

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

100% 95,70% 95,70%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 5 bulan adalah 95,70 / 100 x 100% = 95,70%, sehingga pengukuran

capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 95,70% dari target yang ditetapkan sebesar

100%.

f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

ditargetkan 100% dari jumlah perkara yang masuk di tahun 2015, sebanyak 1.854 perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan, sehingga prosentase capaian

tahun 2015 adalah sebesar 54,82%

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai

berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

100% 54,82% 54,82%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu lebih dari 5 bulan adalah 54,82 / 100 x 100% = 54,82%, sehingga pengukuran

capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 54,82% dari target yang ditetapkan sebesar

100%.

A.2. PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai indikator kinerja yaitu Perbandingan

Persentase tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali tahun

2015 dengan jumlah putusan tahun 2015. Persentase penurunan upaya hukum Banding di

targetkan sebesar 80 %, Kasasi di targetkan sebesar 95%, dan Peninjauan Kembali di

targetkan sebesar 95 %, dari perkara yang putus di tahun 2015 sebanyak 5.492 perkara,

yang mengajukan upaya hukum banding sebesar 649 berkas, kasasi sebesar 583 berkas dan

PK sebesar 102 berkas sehingga prosentase capaian tahun 2015 untuk upaya hukum banding

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 13

adalah 119,97%, upaya hukum Kasasi adalah 41,44% dan upaya hukum Peninjauan Kembali

adalah 87,20%.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai

berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase tidak mengajukan upaya

hukum Banding

80 % 95,98 % 119,97 %

2. Persentase tidak mengajukan upaya

hukum Kasasi95 % 39,37 % 41,44 %

3. Persentase tidak mengajukan upaya

hukum Peninjauan Kembali95 % 82,84 % 87,20 %

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase tidak mengajukan upaya hukum

Banding adalah 95,98/80 x 100% = 119,97%, Kasasi adalah 39,37/95 x 100% = 41,44%, dan

Peninjauan Kembali adalah 82,84/95 x 100% = 87,20%, pengukuran capaian kinerja pada

tahun 2015 antara lain :

- Banding sebesar 119,97 % dari target yang ditetapkan sebesar 80%.

- Kasasi sebesar 41,44% dari target yang ditetapkan sebesar 95%.

- Peninjauan Kembali sebesar 87,20 % dari target yang ditetapkan sebesar 95%.

A.3. PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 5 (lima) indikator kinerja yaitu

A. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap

Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap ditargetkan

100% dari jumlah perkara banding yang diterima 649 berkas dan yang disampaikan

secara lengkap sebanyak 394 berkas, sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah

sebesar 60,71%.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 14

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase berkas yang diajukan

banding yang disampaikan

secara lengkap

100% 60,71% 60,71%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan banding yang

disampaikan secara lengkap adalah 60,71/ 100 x 100% = 60,71%, pengukuran capaian

kinerja pada tahun 2015 sebesar 60,71% dari target yang ditetapkan 100%.

B. Persentase berkas yang diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap

Persentase berkas yang diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap ditargetkan

100% dari jumlah perkara kasasi yang diterima 583 berkas dan yang disampaikan

secara lengkap sebanyak 329 berkas, sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah

sebesar 56,43%.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase berkas yang diajukan

banding yang disampaikan

secara lengkap

100% 56,43 % 56,43 %

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan banding yang

disampaikan secara lengkap adalah 56,43/ 100 x 100% = 56,43%, pengukuran capaian

kinerja pada tahun 2015 sebesar 56,43% dari target yang ditetapkan 100%.

C. Persentase berkas yang diajukan Peninjauan Kembali (PK) yang disampaikan secara

lengkap

Persentase berkas yang diajukan Peninjauan Kembali (PK) yang disampaikan secara

lengkap ditargetkan 100% dari jumlah perkara Peninjauan Kembali (PK) yang diterima

102 berkas dan yang disampaikan secara lengkap sebanyak 49 berkas, sehingga

prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 48,04 %.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 15

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase berkas yang diajukan

Peninjauan Kembali (PK) yang

disampaikan secara lengkap

100% 48,04 % 48,04 %

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan banding yang

disampaikan secara lengkap adalah 48,04/ 100 x 100% = 48,04 %, pengukuran capaian

kinerja pada tahun 2015 sebesar 48,04 % dari target yang ditetapkan 100%.

D. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis.

Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis ditargetkan 100%

dari jumlah perkara yang masuk tahun 2015 sebesar 5.236 perkara dan yang diregister

dan telah didistribusikan ke Majelis sebanyak 5.236 perkara, sehingga prosentase

capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai

berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase berkas yang diregister dan

telah didistribusikan ke Majelis100% 100% 100%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diregister dan telah

didistribusikan ke Majelis adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja

pada tahun 2015 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%.

E. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan

para pihak.

Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan

para pihak ditargetkan 100% dari jumlah perkara yang putus sebesar 5.492 perkara dan

yang penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

sebanyak 5.492 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 16

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai

berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat

waktu, tempat dan para pihak

100% 100% 100%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyampaian pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu, tempat dan para pihak adalah 100 / 100 x 100% = 100%,

pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100% dari target yang ditetapkan

100%.

F. Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat.

Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat ditargetkan 100% dari

jumlah permohonan penyitaan sebanyak 10 permohonan dan pelaksanaan permohonan

penyitaan tepat waktu dan tempat sebanyak 10 permohonan penyitaan, sehingga

prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai

berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase pelaksanaan penyitaan

tepat waktu dan tempat100% 100% 100%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan

tempat adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015

sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%.

G. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.

Persentase Ratio Majelis Hakim terhadap perkara ditargetkan 100% dari jumlah

perkara sebesar 6.875 perkara dan Jumlah Majelis Hakim sejumlah 82 Majelis terhadap

penyelesaian perkara sebanyak 6.875 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2015

adalah sebesar 83,84%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 17

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% 83,84% 83,84%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

adalah 83,84 / 100 x 100% = 83,84%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015

sebesar 83,84% dari target yang ditetapkan 100%.

A.4. PENINGKATAN AKSEPBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCESS TO JUSTICE)

PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu

A. Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan.

Tidak ada perkara prodeo yang masuk pada tahun 2015.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase Perkara Prodeo Yang

Diselesaikan100% 0 % 0 %

Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara prodeo yang diselesaikan adalah

0%, dikarenakan tidak ada perkara prodeo yang masuk di tahun 2015.

B. Persentase Perkara Yang Dapat Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat.

Persentase Perkara Yang Dapat Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat ditargetkan

100% dari jumlah perkara sebesar 7 24 perkara dan persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara zetting plaat sebanyak 724 perkara, sehingga prosentase

capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 18

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase Perkara Yang Dapat

Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat100% 100% 100%

Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan

cara zetting plaat adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada

tahun 2015 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%.

C. Persentase Amar Putusan Perkara (yang menarik perhatian masyarakat) Yang Dapat

Diakses Secara Online Dalam Waktu 1 Hari Kerja Sejak Diputus.

Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat

diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus di targetkan

sebesar 100 %, dari perkara yang masuk di tahun 2015 sebanyak 5.236 perkara dan

diputus sebanyak 3.859 perkara. Dari jumlah putusan tersebut, sebanyak 587 Putusan

yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 10,69 %.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase (amar) putusan perkara

(yang menarik perhatian masyarakat)

yang dapat diakses secara on line dalam

waktu maksimal 1 hari kerja sejak

diputus

100% 10,69% 10,69%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik

perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari

kerja sejak diputus adalah 10,69 / 100 x 100% = 10,69%, pengukuran capaian kinerja

pada tahun 2015 sebesar 18,73% dari target yang ditetapkan 100%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 19

A.5. MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase

permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti di targetkan sebesar 100%, dari sisa tahun 2014 dan jumlah permohonan

eksekusi tahun 2015 sebanyak 451 permohonan eksekusi, tercatat sebanyak 28 permohonan

eksekusi yang ditindaklanjuti sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar

5,41%.

Pencapaian target indikator Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata

yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 dapat digambarkan

sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara perdata yang

berkekuatan hukum tetap yang

ditindaklanjuti

100% 5,41% 5,41%

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara

perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti adalah 5,41/100 x 100% =

5,41%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 5,41% dari target yang

ditetapkan 100%.

A.6. MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu :

1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti di targetkan sebesar 100 %,

dari jumlah pengaduan masyarakat pada tahun 2015 sebanyak 22 pengaduan, yang

ditindaklanjuti sebanyak 9 pengaduan, sehingga prosentase capaian tahun 2015 adalah

sebesar 100%. Pencapaian target indikator pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti ditindaklanjuti100% 31,82% 31,82%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 20

Ukuran capaian indikator kinerja pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah

31,82/100 x 100% =31,82%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar

31,82% dari target yang ditetapkan 100%.

2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti di targetkan

sebesar 100 %, dari jumlah pengaduan masyarakat pada tahun 2015 sebanyak 34 temuan

hasil pemeriksaan, yang ditindaklanjuti sebanyak 34 temuan hasil pemeriksaan, sehingga

prosentase capaian tahun 2015 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator

temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 dapat

digambarkan sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti100% 100% 100%

Ukuran capaian indikator kinerja pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah

100/100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100%

dari target yang ditetapkan 100%.

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana

kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) tahun 2015yang terdiri dari :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, yang meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang

dan Belanja Modal.

2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum yang hanya meliputi Belanja Barang

Jumlah anggaran DIPA (01) seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 2015 adalah

sebesar Rp. 32,152,203,000,- (Tiga Puluh Dua Miliar Seratus Lima Puluh Dua Juta Dua Ratus Tiga

Ribu Rupiah). Sementara jumlah anggaran DIPA (03) seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan

Kinerja Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 719,937,000,- (Tujuh Ratus Sembilan Belas Juta Sembilan

Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Rupiah) tanpa adanya Revisi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 21

Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Medan tahun Anggaran 2015 rincian

pagu awal, pagu revisi dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan

DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut:

1. DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI

I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tehnis Lainnya

Mahkamah Agung

No KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI %

1 BELANJA BARANGNON OPERASIONAL

Rp. 132,940,000.00 Rp. 132,940,000.00 Rp. 125,813,012.00 94,64%

2 BELANJA PEGAWAI Rp. 30,066,691,000.00 Rp. 30,066,691,000.00 Rp. 27,074,936,454.00 90,05%

3 BELANJA BARANGOPERASIONAL

Rp. 1,952,572,000.00 Rp. 1,952,572,000.00 Rp. 1,891,698,648.00 96,88%

JUMLAH Rp 32,152,203,000.00 Rp 32,152,203,000.00 Rp 29,092,448,114.00 90,05%

1. Belanja Barang Non Operasional

Belanja Barang Non Operasional yaitu pengeluaran untuk pembelian barang

non oerasional dan biaya perjalanan yang habis pakai dalam kurun waktu satu

tahun anggaran. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan

berdasarkan standar biaya yang ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap

pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar

Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja

barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak

mengikat.

Rp-

Rp5,000,000,000.00

Rp10,000,000,000.00

Rp15,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Rp25,000,000,000.00

Rp30,000,000,000.00

Rp35,000,000,000.00

BELANJABARANG NONOPERASIONAL

BELANJAPEGAWAI

BELANJABARANG

OPERASIONAL

PAGU AWAL

PAGU REVISI

REALISASI

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 22

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja non operasional dalam DIPA Tahun anggaran 2015 di

lingkungan Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp 132.940.000,- (Seratus Tiga

Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah) .

b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian

Dari Pagu belanja non operasional tahun anggaran 2015 yang telah direvisi,

anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp

125,813,012,- (Seratus Dua Puluh Lima Juta Delapan Ratus Tiga Belas Ribu

Dua Belas Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 94,64 % (Sembilan

Puluh Empat Koma Enam Puluh Empat Persen).

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah

terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar

Rp.7,126,988,- (Tujuh Juta Seratus Dua Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus

Delapan Puluh Delapan Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja

pegawai sebesar 5,36 % (Lima Koma Tiga Puluh Persen) dari total pagu yang

tersedia.

2. Belanja Pegawai

Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang

penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, uang makan, dan lembur.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun anggaran 2015 di lingkungan

Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp 30,066,691,000,- (Tiga Puluh Miliar

Enam Puluh Enam Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah) .

b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian

Dari Pagu belanja pegawai tahun anggaran 2015 yang telah direvisi,

anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar

Rp.27,074,936,454,- (Dua Puluh Tujuh Miliar Tujuh Puluh Empat Juta

Sembilan Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Empat Ratus Lima Puluh Empat

Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 90,05 % (Sembilan Puluh

Koma Lima Persen).

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah

terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar

Rp.2,991,754,546,- (Dua Miliar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Juta

Tujuh Ratus Lima Puluh Empat Ribu Lima Ratus Empat Puluh Enam Rupiah).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 23

Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 9,95 % (Sembilan

Koma Sembilan Puluh Lima Persen) dari total pagu yang tersedia.

3. Belanja Barang Operasional

Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis

pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya

pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang

dilakukan berdasarkan standar biaya yang ditetapkan, sedangkan penilaian

terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas

dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB).

Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak

mengikat.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu belanja barang dalam DIPA Tahun anggaran 2015 di lingkungan

Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp. 1,952,572,000,- (Satu Miliar

Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu

Rupiah).

b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian

Dari Pagu belanja pegawai tahun anggaran 2015 anggaran belanja barang

yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 1,891,698,648,- (Satu Miliar

Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Juta Enam Ratus Sembilan Puluh

Delapan Ribu Enam Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah) dengan

prosentase capaian sebesar 96,88% (Sembilan Puluh Enam Koma Delapan

Puluh Delapan Persen).

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan.

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah

terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar Rp.60,873,352,-

(Enam Puluh Juta Delapan Ratus Ribu Tujuh Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Lima

Puluh Dua Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai

sebesar 3,12% (Tiga Koma Dua Belas Persen) dari total pagu yang tersedia.

2. DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

No KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI %

1 Pos Pelayanan Hukum Rp 15,766,000 Rp 15,766,000 Rp 15,766,000 100%

2 Berkas perkara yangdiselesaikan denganZitting Plat dan Prodeo

Rp 142,604,000 Rp 142,604,000 Rp 137,353,454 96.32%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 24

3 TerlaksananyaPenyelesaianAdministrasi perkara diTingkat Pertama danTingkat Banding yangdiselesaikan TepatWaktu

Rp 561,567,000 Rp 561,567,000 Rp 561,306,546 99.95%

JUMLAH Rp 719,937,000 Rp 719,937,000 Rp 714,426,000 99,23%

Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang

kegiatan operasional pos pelayanan hukum, Berkas perkara yang diselesaikan dengan

Zitting Plat dan Prodeo dan Terlaksananya Penyelesaian Administrasi perkara di Tingkat

Pertama dan Tingkat Banding yang diselesaikan Tepat Waktu.

1. Pos Pelayanan Hukum

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu Pos Pelayanan Hukum dalam DIPA Tahun anggaran 2015 di lingkungan

Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp. 15,766,000,- (Lima Belas Juta Tujuh

Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah).

b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian

Dari Pagu tersebut, anggaran yang terserap atau terealisasi sebesar pagu yang

dianggarkan, Rp. 15,766,000,- (Lima Belas Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Enam Ribu

Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 100 % (Seratus Persen).

Rp-

Rp100,000,000

Rp200,000,000

Rp300,000,000

Rp400,000,000

Rp500,000,000

Rp600,000,000

Pos PelayananHukum

Berkas perkarayang

diselesaikandengan Zitting

Plat danProdeo

TerlaksananyaPenyelesaianAdministrasi

perkara diTingkat

Pertama danTingkat

Banding yangdiselesaikanTepat Waktu

PAGU AWAL

PAGU REVISI

REALISASI

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 25

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan.

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah

terealisasi tercatat bahwa tidak ada sisa anggaran karena terserap secara

keseluruhan.

2. Berkas perkara yang diselesaikan dengan Zitting Plat dan Prodeo

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu kelompok Berkas perkara yang diselesaikan dengan Zitting Plat dan Prodeo

dalam DIPA Tahun anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Negeri Medan

sebesar Rp. 142,604,000,- (Seratus Empat Puluh Dua Juta Enam Ratus Empat

Ribu Rupiah).

b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian

Dari Pagu tersebut, anggaran yang terserap atau terealisasi sebesar

Rp.137,353,454,- (Seratus Tiga Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Ribu

Empat Ratus Lima Puluh Empat Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 96,32

% (Sembilan Puluh Enam Koma Tiga Puluh Dua Persen).

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan.

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah

terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar Rp. 5,250,546,- (Lima

Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Lima Ratus Empat Puluh Enam Rupiah). Total

sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 3,68 % (Tiga Koma Enam

Puluh Delapan Persen) dari total pagu yang tersedia.

3. Terlaksananya Penyelesaian Administrasi perkara di Tingkat Pertama dan Tingkat

Banding yang diselesaikan Tepat Waktu

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu kelompok Terlaksananya Penyelesaian Administrasi perkara di Tingkat

Pertama dan Tingkat Banding yang diselesaikan Tepat Waktu dalam DIPA Tahun

anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp.

561,567,000,- (Lima Ratus Enam Puluh Satu Juta Lima Ratus Enam Puluh Tujuh

Ribu Rupiah).

b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian

Dari Pagu tersebut, anggaran yang terserap atau terealisasi sebesar Rp.

561,306,546,- (Lima Ratus Enam Puluh Satu Juta Tiga Ratus Enam Ribu Lima

Ratus empat Puluh Enam Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 99,95 %

(Sembilan Puluh Sembilan Koma Sembilan Puluh Lima Persen).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 26

d. Sisa Anggaran Pelaksanaan.

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah

terealisasi tercatat total sisa pagu sebesar Rp. 260,454,- (Dua ratus Enam Puluh

Ribu Empat Ratus Lima Puluh Empat Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu

belanja pegawai sebesar 0,05 % (Nol Koma Nol Lima Persen) dari total pagu yang

tersedia.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | .:: BAB IV – PENUTUP ::. 27

.:: BAB IV – PENUTUP ::.

Laporan Kinerja Satuan Kerja Pengadilan Negeri Medan Tahun 2015 ini merupakan

bentuk pertanggungjawaban kinerja Tahun Anggaran 2015 dan sebagai tindak lanjut dari

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Kerja Pengadilan Negeri

Medan Tahun 2015 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh

tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang

semakin tinggi.

A. KEBERHASILAN

Keberhasilan yang telah dicapai antara lain :

1. Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan;

2. Meningkatnya kualitas kerja pegawai;

3. Bertambahnya sarana dan prasarana untuk menunjang operasional peradilan.

B. HAMBATAN/MASALAH

Beberapa hambatan/masalah yang masih dihadapi antara lain:

1. Adanya faktor-faktor penghambat penyelesaian perkara di lapangan (terutama pada

saat pelaksanaan eksekusi);

2. Kurangnya jumlah pegawai sehingga terjadi penumpukan pekerjaan;

3. Belum terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana peradilan yang memadai.

C. PEMECAHAN MASALAH

Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara :

1. Pada saat pelaksanaan eksekusi dilakukan koordinasi dengan pihak keamanan;

2. Mengusulkan/meminta penambahan jumlah pegawai;

3. Mengusulkan kebutuhan sarana dan prasarana melalui RKA-KL tahun 2016 dan 2017.