laporan keuangan · laporan keuangan badan kepegawaian dan pengem bangan sumber daya manusia tahun...

44
Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 1 PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2019 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPETEN LIMA PULUH KOTA

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 1

    PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

    LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2019

    BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

    SUMBER DAYA MANUSIA

    KABUPETEN LIMA PULUH KOTA

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 2

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................. iv

    PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ....................................................................................... v

    NERACA ......................................................................................................................................... vi

    LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

    .......................................................................................................................................................... vii

    i

    LAPORAN OPERASIONAL ........................................................................................................ x

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ......................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Informasi Umum ............................................................................................................... 1

    1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 2

    1.3. Prosedur Penyusunan ..................................................................................................... 3

    1.4. Landasan Hukum .............................................................................................................. 4

    1.5. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 5

    BAB II KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA

    2.1. Kebijakan Keuangan ........................................................................................................ 7

    2.2. Indikator Pencapaian Target Kinerja ........................................................................ 7

    BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

    3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan ................................... 11

    3.2. Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target Kinerja Kauangan ........ 12

    BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

    4.1. Entitas Akuntansi .............................................................................................................. 13

    4.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan .............. 14

    4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan .......... 15

    4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan

    Yang Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintah .................................................. 19

    BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN

    5.1. Laporan Realisasi Anggaran Belanja ......................................................................... 22

    5.2. Neraca.................................................................................................................................... 25

    5.3. Laporan Operasional (LO) ............................................................................................. 28

    5.4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) ............................................................................. 31

    BAB VI PENUTUP ................................................................................................................................... 32

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 4

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan Desember 2019 dan 2018 (Permendagri 64)

    2. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan Desember Tahun 2019 dan 2018 (Permendagri 13)

    3. SPJ Belanja – Fungsional per 31 Desember 2019 4. Rekap SP2D Tahun Anggaran 2019 5. Rekap Penerimaan dan Penyetoran Pajak Sampai Tanggal 31 Desember 2019 6. Surat Tanda Setoran per 31 Desember 2019 7. Daftar Pengadaan Barang Tahun 2019 8. Laporan Mutasi Barang Semester I Tahun Anggaran 2019 9. Laporan Mutasi Barang Semester II Tahun Anggaran 2019 10. Daftar Mutasi Barang Tahun 2019 11. Rekapitulasi Daftar Mutasi Barang Tahun 2019 12. Daftar Persediaan Barang per 31 Desember 2019 13. Kartu Inventaris Barang (KIB) A 14. Kartu Inventaris Barang (KIB) B 15. Kartu Inventaris Barang (KIB) C 16. Kartu Inventaris Barang (KIB) D 17. Kartu Inventaris Barang (KIB) E 18. Kartu Inventaris Barang (KIB) F 19. Buku Inventaris 20. Rekapitulasi Buku Inventaris Tahun 2019 21. Kartu Inventaris Barang dan Penyusutan (Peralatan dan Mesin) 22. Kartu Inventaris Barang dan Penyusutan (Jalan, Irigasi dan Jaringan) 23. Daftar Ekstrakom s/d 2019 24. Laporan Barang Yang Tidak Dikapitalisir Tahun Anggaran 2019

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 5

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 6

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 7

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 8

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 9

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 10

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 11

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 12

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Informasi Umum

    Berdasarkan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 87 Tahun 2018

    Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 70 Tahun 2016

    Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan

    Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota,

    bahwa kedudukan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan unsur penunjang urusan pemerintah di

    bidang kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan yang dipimpin oleh seorang

    Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

    Tugas Pokok Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Kabupaten Lima Puluh Kota adalah membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan

    penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian, pendidikan

    dan pelatihan aparatur. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Kepegawaian dan

    Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota

    menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

    1. Perumusan kebijakan teknis urusan penunjang kepegawaian, pendidikan

    dan pelatihan;

    2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis urusan penunjang kepegawaian,

    pendidikan dan pelatihan;

    3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis

    urusan penunjang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

    4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan penunjang

    kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

    5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

    dan fungsinya.

    Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

    Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota adalah sebagai berikut:

    - Kepala Badan

    - Sekretaris

    • Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

    • Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 14

    - Bidang Pengembangan dan Disiplin ASN

    • Sub Bidang Kepangkatan

    • Sub Bidang Mutasi

    • Sub Bidang Disiplin ASN

    - Bidang Informasi, Pengadaan dan Status ASN

    • Sub Bidang Informasi ASN

    • Sub Bidang Formasi dan Pengadaan ASN

    • Sub Bidang Status ASN

    - Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penilaian Kinerja ASN

    • Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Manajerial ASN

    • Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Teknis

    • Sub Bidang Penilaian Kinerja ASN

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Reformasi manajemen keuangan negara diawali dengan ditetapkannya satu

    paket perundang-undangan bidang keuangan negara, yakni Undang-undang Nomor

    17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004

    Tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004

    Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara. Dengan

    paket Undang-undang ini diharapkan agar sistem pengelolaan keuangan negara dapat

    lebih transparan dan akuntabel. Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan

    pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara akan lebih tertib, terkendali,

    efektif dan efisien.

    Upaya kongkrit mewujudkan akuntabilitas dan transparansi di lingkungan

    pemerintah mengharuskan setiap pengelola keuangan negara menyampaikan

    laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dengan cakupan yang lebih luas

    dan tepat waktu. Laporan harus disajikan dalam bentuk Laporan Keuangan yang

    disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan Standar

    Akuntansi Pemerintahan (SAP).

    Seiring hal tersebut, Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan

    Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota disusun sebagai

    bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

    (DPA) Tahun Anggaran 2019, sehingga diharapkan terwujud transparansi dan

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 15

    akuntabilitas pengelolaan anggaran di Badan Kepegawaian dan Pengembangan

    Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota. Laporan Keuangan yang disusun

    meliputi :

    a. Laporan Realisasi Anggaran

    b. Laporan Operasional

    c. Neraca

    d. Laporan Perubahan Ekuitas

    e. Catatan Atas Laporan Keuangan.

    Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi tentang anggaran dan

    realisasasi atas pendapatan dan belanja serta menunjukkan tingkat ketercapaian

    target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif. Sedangkan Necara

    merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan (aset, kewajiban,

    akumulasi penyusutan dan ekuitas ) per tanggal laporan.

    Laporan Keuangan disajikan secara wajar dan mengungkap kegiatan Badan

    Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota,

    serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dengan

    demikian, Laporan Keuangan diharapkan dapat menyajikan informasi yang

    bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan sebagai

    bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

    Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan penjelasan naratif atau rincian

    dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional,

    Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas.

    1.3 Prosedur Penyusunan

    Dalam proses penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019, Badan

    Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota

    berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar

    Akuntansi Pemerintah. Untuk penerapannya mengacu kepada Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi

    Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah. Selanjutnya juga mengacu

    kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK-05/2011 tentang Pedoman

    Umum Sistem Akuntansi Pemerintah.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 16

    Selanjutnya dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan penjabaran

    Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019, Badan

    Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota

    mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

    59 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

    Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah.

    Guna mengurangi perbedaan struktur akun pendapatan dan belanja pada

    Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi

    Pemerintahan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

    Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka dalam proses penyusunan

    dan penyajian Laporan Keuangan dilakukan langkah pemetaan atau konversi.

    Konversi dilakukan dengan cara menelusuri kembali (trace back) pos-pos Laporan

    Keuangan menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dengan pos-pos Laporan

    Keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintah.

    1.4 Landasan Hukum

    Landasan hukum yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Tahun

    Anggaran 2018 adalah sebagai berikut :

    - Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

    - Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

    - Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

    dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

    - Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

    - Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

    sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor

    9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23

    Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah;

    - Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah;

    - Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

    Pemerintah ;

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 17

    - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana mana telah dua kali diubah

    terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

    tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

    Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

    - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan

    Standar Akuntansi PemerintahanBerbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

    - Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelola

    Keuangan Daerah;

    - Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah.

    1.5 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan

    Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran

    2019 adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Informasi Umum

    1.2 Maksud dan Tujuan

    1.3 Prosedur Penyusunan

    1.4 Landasan Hukum

    1.5 Sistematika Penulisan

    BAB II KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA

    2.1 Kebijakan Keuangan

    2.2 Indikator Pencapaian Target Kinerja

    BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

    3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

    3.2 Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target Kinerja Keuangan

    BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

    4.1 Entitas Akuntansi

    4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

    4.3 Basis pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 18

    4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada

    Dalam Standar Akuntansi Pemerintah

    BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

    5.1 Laporan Realisasi Anggaran ( LRA )

    5.2 Neraca

    5.3 Laporan Operasional ( LO )

    5.4 Laporan Perubahan Ekuitas ( LPE )

    BAB VI PENUTUP

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 19

    BAB II

    KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA

    2.1 Kebijakan Keuangan

    Kebijakan keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

    Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota dalam mengelola APBD Tahun Anggaran 2019

    meliputi hal-hal berikut :

    2.1.1 Kebijakan Peningkatan Pendapatan

    Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

    Lima Puluh Kota tidak memiliki target dan rencana penerimaan pendapatan

    asli daerah atau penerimaan lainnya, karena sesuai dengan peran untuk

    melaksanakan manajemen kepegawaian yang diarahkan untuk menjamin

    terselenggaranya tugas pemerintah yang efektif dan efisien.

    2.1.2 Kebijakan Belanja

    Kebijakan di bidang belanja/pengeluaran ditempuh dengan meningkatkan

    prioritas dan rasionalitas belanja melalui penghematan dalam segala bidang.

    Namun demikian, efisiensi yang dilaksanakan tidak mengurangi kinerja yang

    ditargetkan pada masing-masing program dan kegiatan.

    Adapun garis besar kebijakan umum dalam aspek belanja adalah sebagai

    berikut :

    • Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran;

    • Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengalokasian belanja dengan

    prioritas utama kepada program dan kegiatan yang memberikan dampak

    besar kepada peningkatan kualitas aparatur;

    • Peningkatan perencanaan dan pengawasan pelaksanaan belanja.

    2.2 Indikator Pencapaian Target Kinerja

    Salah satu pendekatan yang ditempuh dalam penyusunan Dokumen

    Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

    Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota adalah pendekatan kinerja. Melalui pendekatan

    ini, setiap alokasi biaya yang direncanakan dan dianggarkan dalam DPA dikaitkan

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 20

    dengan tingkat pelayanan atau hasil yang diharapkan dapat dicapai. Dengan

    demikian, DPA Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Kabupaten Lima Puluh Kota disusun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan

    dalam satu tahun anggaran.

    Dalam DPA Tahun Anggaran 2019, Badan Kepegawaian dan Pengembangan

    Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota menetapkan 8 (delapan) program

    yang didukung oleh 32 (tiga puluh dua) kegiatan yaitu :

    NO URAIAN ANGGARAN REALISASI %

    I PROGRAM PELAYANAN

    ADMINISTRASI

    PERKANTORAN

    954.126.000 842.566.304 88,31

    1 Penyediaan Jasa surat Menyurat 13.800.000 3.286.000 93,89

    2 Penyediaan Jasa Komunikasi,

    Sumber Daya Air dan Listrik

    15.000.000 11.308.114 75,39

    3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan

    dan Perizinan Kenderaan

    Dinas/Operasional

    8.000.000 6.907.650 86,35

    4 Penyediaan Jasa Administrasi

    Keuangan

    357.800.000 325.169.000 90,88

    5 Penyediaan Jasa Kebersihan

    Kantor

    7.500.000 7.500.000 100,00

    6 Penyediaan Jasa Perbaikan

    Peralatan Kerja

    7.500.000 7.219.800 96,26

    7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 70.130.000 70.121.500 99,99

    8 Penyediaan Barang Cetakan dan

    Penggandaan

    92.000.000 85.753.700 93,21

    9 Penyediaan Makanan dan

    Minuman

    80.000.000 30.877.000 38,60

    10 Prapat-Rapat Koordinasi dan

    Konsultasi ke Luar Daerah

    295.396.000 286.050.540 96,84

    11 Penyediaan Bahan Bacaan dan

    Peraturan Perundang-undangan

    7.000.000 7.000.000 100,00

    II PROGRAM PENINGKATAN

    SARANA DAN PRASARANA

    APARATUR

    217.300.000 196.748.197 90,54

    12 Pengadaan Perlengkapan Gedung

    Kantor

    92.300.000 81.543.728 88,35

    13 Pemeliharaan Rutin/Berkala

    kendaraan Dinas/Operasional

    125.000.000 115.204.469 92,16

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 21

    NO URAIAN ANGGARAN REALISASI %

    III PROGRAM PENINGKATAN

    DISIPLIN APARATUR

    35.000.000 35.000.000 100,00

    14 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

    35.000.000 35.000.000 100,00

    IV PROGRAM FASILITAS

    PINDAH/PURNA TUGAS PNS

    130.000.000 123.625.512 95,10

    15 Pemulangan Pegawai yang pensiun 130.000.000 123.625.512 95,10

    V PROGRAM PENINGKATAN

    KAPASITAS SUMBER DAYA

    APARATUR

    196.000.000 163.326.294 83,33

    16 Bimbingan Teknis, Workshop, Seminar dan Lokakarya

    196.000.000 163.326.294 83,33

    VI PROGRAM PENINGKATAN

    PENGEMBANGAN SISTEM

    PELAPORAN CAPAIAN

    KINERJA DAN KEUANGAN

    27.450.000 22.507.000 81,99

    17 Penyusunan Laporan Capaian

    kinerja dan ikhtisarrealisasi

    kinerja SKPD

    27.450.000 22.507.000 81,99

    VII PROGRAM PENINGKATAN

    KAPASITAS SUMBER DAYA

    APARATUR

    3.442.719.000 3.217.083.454 93,45

    18 Pendidikan dan Pelatihan

    Prajabatan bagi Calon PNS Daerah

    2.398.349.000 2.182.953.313 91,02

    19 Pendidikan dan pelatihan

    Struktural bagi PNS Daerah

    1.044.370.000 1.034.130.141 99,02

    VIII PROGRAM PEMBINAAN DAN

    PENGEMBANGAN APARATUR

    2.659.719.000 2.064.765.783 77,63

    20 Penyusunan Rencana Pembinaan

    Karir PNS

    497.170.000 246.771.280 49.64

    21 Seleksi Penerimaan Calon PNS 305.632.000 256.087.191 83,79

    22 Penempatan PNS 77.175.000 62.421.932 80,88

    23 Penataan Sistem Administrasi

    Kenaikan Pangkat Otomatis PNS

    104.594.000 95.303.000 91,12

    24 Pembangunan/ Pengembangan

    Sistem Informasi Kepegawaian

    Daerah

    290.880.000 222.200.558 76,39

    25 Pemberian Penghargaan Bagi PNS

    Berprestasi

    136.235.000 119.708.772 87,87

    26 Proses Penanganan Kasus-kasus

    Pelanggaran Disiplin

    87.799.000 80.603.200 91,80

    27 Pemberian Bantuan Tugas Belajar

    dan Ikatan Dinas

    256.013.000 199.733.850 78,02

    28 Penyelenggaraan Diklat Teknis,

    Fungsional dan Kepemimpinan

    466.340.000 450.906.500 96,69

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 22

    NO URAIAN ANGGARAN REALISASI %

    29 Fasilitas Pembuatan Karis/Karsu

    Taspen dan Taperum

    62.681.500 59.843.000 95,47

    30 Pelaksanaan Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah

    122.303.000 97.467.000 79,69

    31 Pemutakhiran Data PNS 36.655.000 24.999.300 68,20

    32 Penyusunan Kebutuhan ASN Sistem Elektronik

    71.353.000 47.786.200 66,97

    33 Penegakan Disiplin 45.402.000 45.066.200 99.26

    34 Pemberkasan Calon PNS Daerah 99.484.500 55.867.800 56.19

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 23

    BAB III

    IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

    3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

    Total belanja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Kabupatan Lima Puluh Kota Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 11.113.653.184 dan

    terealisasi sebesar Rp. 10.106.768.715 atau 90,94%, dengan rincian sebagai

    berikut:

    JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI

    (Rp) (Rp) (%)

    Belanja Operasi 11.022.053.186 10.025.224.987 90,96

    Belanja Pegawai 3.682.643.186 3.622.626.171 98,37

    Belanja Barang dan Jasa 7.339.410.000 6.402.598.816 87,24

    Belanja Hibah 0 0 0

    Bantuan Sosial 0 0 0

    Belanja Modal 91.600.000 81.543.728 89,02

    Belanja Tanah 0 0 0

    Belanja Peralatan dan Mesin 91.600.000 81.543.728 89,02

    Belanja Gedung dan Bangunan 0 0 0

    Belanja jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0

    Belanja Aset Tetap Lainnya 0 0 0

    Jumlah Belanja 11.113.653.186 10.106.768.715 90,94

    Pada Belanja Pegawai, dari yang dianggarkan sebesar Rp. 3.682.643.186

    terealisasi sebesar Rp. 3.622.626.171 atau 98,37%, terdapat selisih anggaran

    sebesar Rp. 60.017.015. Selisih realisasi anggaran pada belanja pegawai disebabkan

    kelebihan penganggaran/acress.

    Untuk Belanja Barang dan Jasa, dari anggaran yang direncanakan yaitu

    sebesar Rp. 7.399.410.000 terealisasi sebesar Rp. 6.402.598.816 atau 87,24%.

    Terdapat selisih angaran sebesar Rp. 936.811.184, secara umum kegiatan dapat

    terealisasi dengan baik, walaupun ada beberapa kegiatan yang realisasinya dibawah

    75%.

    Sedangkan pada Belanja Modal, dari anggaran sebesar Rp. 91.600.000

    terealisasi sebesar Rp. 81.543.728 atau sebesar 89,02%.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 24

    3.2. Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target Kinerja Keuangan

    Pada dasarnya dalam pencapaian target yang telah ditetapkan tidak ada

    permasalahan yang berarti. Adapun kegiatan yang serapan dananya kurang dari 75%

    lebih kepada efisiensi anggaran. Dari 32 (tiga puluh dua) kegiatan yang dilaksanakan

    oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima

    Puluh Kota selama Tahun 2019, hanya terdapat 6 (enam) kegiatan yang realisasinya

    kurang dari 75%, yaitu :

    NO

    URAIAN

    ANGGARAN

    REALISASI

    %

    KET

    1. Penyediaan Jasa Surat

    Menyurat

    13.800.000 4.659.000 33,76

    Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan karena terjadi efisiensi

    anggaran.

    2. Penyediaan Makanan

    dan Minuman

    80.000.000 30.877.000 38,60

    Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan karena tidak terlaksananya

    kegiatan seleksi terbuka JPT Pratama. Dengan tidak terlaksananya kegiatan tersebut,

    maka rencana penggantian makan dan minum buat kegiatan tersebut tidak bisa

    direalisasikan.

    3. Penyusunan Rencana

    Pembinaan Karir PNS

    497.170.000 246.771.280 49,64

    Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan karena tidak terlaksananya

    kegiatan seleksi terbuka JPT Pratama sesuai dengan yang telah direncanakan.

    4. Pemutakhiran Data

    PNS

    36.655.000 24.999.300 68,20

    Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan karena terjadi efisiensi

    anggaran.

    5. Penyusunan

    Kebutuhan ASN Sistem

    Elektronik

    71.353.000 47.786.200 66,97

    Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan karena terjadi penambahan

    anggaran pada perubahan anggaran yang direncanakan untuk pengurusan formasi

    tambahan untuk P3K yang batal direalisasikan.

    6. Pemberkasan Calon

    PNS Daerah

    99.486.500 55.867.800 56,16

    Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan karena rencana pendanaan

    untuk pemberkasan CPNS formasi P3K tahun 2019 batal direalisasikan.

    Pemberkasan bagi CPNS P3K formasi 2019 masih menunggu instruksi dan ketentuan

    berikutnya.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 25

    BAB IV

    KEBIJAKAN AKUNTANSI

    Kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar,

    konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh

    pemerintah daerah sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan

    keuangan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan

    keuangan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap

    anggaran, antar periode maupun antar entitas.

    Kebijakan akuntasi pemerintah Berbasis Akrual adalah Standar Akuntansi

    Pemerintah yang mengakui pendapatan, beban, asset, utang dan ekuitas dalam

    pelaporan financial berbasis Akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan

    pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang

    ditetapkan dalam APBD. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui

    pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu

    terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

    Dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019, kebijakan akuntansi yang

    digunakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Kabupaten Lima Puluh Kota meliputi dasar pengakuan, pengukuran dan pelaporan

    atas aset, kewajiban, ekuitas dan belanja serta penyajian Laporan Keuangan.

    Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2019 mengacu kepada ketentuan umum

    tentang Penyajian Laporan Keuangan Instansi Pemerintah yang tertuang dalam

    Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah

    dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan

    Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah pasal 4

    ayat ( 1,2,3,dan 4 ).

    4.1 Entitas Akutansi.

    Satuan Kerja yang melaksanakan fungsi pengelolaan keuangan daerah dalam

    tahun anggaran 2019 adalah Badan Keuangan. Sesuai dengan fungsi tersebut, unit

    kerja ini berperan sebagai entitas pelaporan, sehingga berkewajiban menyusun dan

    menyampaikan Laporan Keuangan. Sesuai ketentuan yang berlaku, Organisasi

    Perangkat Daerah (OPD) yang merupakan pengguna anggaran/barang berkewajiban

    menyelenggarakan penatausahaan dan akuntansi atas pelaksanaan anggaran dengan

    menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Realisasi

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 26

    Anggaran Pendapatan dan Belanja , Laporan Operasional dan Laporan Perubahan

    Ekuitas yang disertai dengan Catatan Atas Laporan Keuangan.

    4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

    Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, basis akuntansi yang

    digunakan dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah adalah basis Akrual

    untuk pengakuan pendapatan, beban, asset, utang dan ekuitas dalam pelaporan

    finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam

    pelaksanaan anggaran berdasarkan anggaran berdasarkan basis Kas yang ditetapkan

    dalam APBD.

    Pendapatan meliputi semua penerimaan di Kas Umum Daerah yang

    menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang menjadi hak

    pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah.

    Pendapatan diakui pada saat kas diterima di Kas Umum Daerah. Akuntansi

    pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto yaitu dengan membukukan

    penerimaan bruto.

    Belanja meliputi semua pengeluaran melalui Kas Umum Daerah yang

    mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran, yang tidak akan

    diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat

    terjadi pengeluaran kas dari Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran melalui

    bendaharawan pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat

    pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai

    fungsi perbendaharaan.

    Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

    pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi

    dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah

    maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang , termasuk sumber daya

    non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan

    sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

    Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

    penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

    Sedangkan ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih

    antara aktiva dan hutang, yang terklasifikasi atas ekuitas dana lancar, ekuitas dana

    investasi dan ekuitas dana cadangan.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 27

    Mutasi pos-pos Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana di Neraca diakui dan dicatat

    pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan

    berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah tanpa memperhatikan saat kas atau

    setara kas diterima atau dibayar.

    4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

    Adapun basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan

    Pemerintah adalah sebagai berikut :

    4.3.1 Kas

    Kas diakui pada saat kas diterima oleh Bendahara dan dicatat sebesar nilai

    Nominal yang artinya disajikan sebesar nilai rupiah.

    4.3.2 Piutang

    Piutang diakui saat timbul klaim/hak pemerintah daerah untuk menagih uang

    atau manfaat ekonomi lainnya kepada entitas lain, dicatat dan disajikan

    sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, nilai bersih yang dapat

    direalisasikan adalah selisih antara nilai nominal piutang dengan penyisihan

    piutang.

    4.3.3 Investasi Jangka Pendek

    Investasi jangka pendek diakui saat terdapat pengeluaran kas atau aset

    lainnya yang dapat memenuhi kriteria sebagai berikut :

    - Memungkinkan pemerintah daerah memperoleh manfaat ekonomik dan

    manfaat sosial atau jasa potensial di masa depan; atau

    - Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara

    memadai/andal.

    Pengukuran Investasi dalam bentuk :

    - Surat berharga diukur/dicatat sebesar biaya perolehan yang di dalamnya

    mencakup harga investasi, komisi, jasa bank dan biaya lainnya apabila ada

    nilai biaya perolehannya dan apabila tidak terdapat biaya perolehan maka

    dicatat sebesar nilai wajar atau harga pasar

    - Investasi dalam bentuk non saham dicatat sebesar nilai nominalnya,

    misalnya deposito berjangka waktu 6 bulan.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 28

    4.3.4 Persediaan

    Pengakuan persediaan :

    - pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah

    daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

    - Pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya

    berpindah.

    Pencatatan Persediaan dengan metode periodik dan metode perpektual

    dimana dengan metode periodik, fungsi akuntansi tidak langsung mengkinikan

    nilai persediaan ketika terjadi pemakaian. Jumlah persediaan akhir diketahui

    dengan melakukan penghitungan fisik (stock opname) pada akhir periode.

    Pada akhir periode inilah dibuat jurnal penyesuaian untuk mengkinikan nilai

    persediaan. Dalam metode ini pengukuran pemakaian persediaan dihitung

    berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan

    ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir

    persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang

    digunakan. Persediaan disajikan sebagai bahan dari asset lancar.

    4.3.5 Investasi Jangka Panjang

    Secara umum, Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan

    termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh

    kepemilikan yang sah atas investasi tersebut (at cost). Pencatatan dan

    pelaporan untuk investasi berupa penyertaan modal pada perusahaan daerah

    mapun lembaga keuangan dipengaruhi oleh besaran porsentase kepemilikan

    (saham) dari total ekuitas dan hak kendali atas perusahaan dan lembaga

    keuangan tersebut. Jika porsentase kepemilikan melebihi 20 % dan

    pemerintah memiliki kendali signifikan atas manajemen perusahaan maka

    digunakan metode ekuitas dan jika tidak maka digunakan metode biaya.

    4.3.6 Tanah

    Tanah dinilai dengan biaya perolehan yang mencakup harga

    pembelian/pembebasan, biaya dalam rangka perolehan hak, biaya

    pematangan, pengukuran, penimbunan dan biaya lainnya yang dikeluarkan

    sampai tanah tersebut siap pakai.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 29

    Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak

    memungkinkan maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran

    pada saat perolehan.

    4.3.7 Gedung dan Bangunan

    Gedung dan bangunan dinilai dengan biaya perolehan dan jika penggunaan

    biaya perolehan tidak memungkinkan maka didasarkan pada nilai

    wajar/taksiran pada saat perolehan. Jika gedung dan bangunan dibangun

    secara swakelola maka nilainya meliputi biaya langsung tenaga kerja, bahan

    baku dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,

    perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan dan semua biaya lainnya yang

    terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. Jika gedung dan

    bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehan meliputi nilai kontrak,

    biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan serta jasa konsultan.

    4.3.8 Peralatan dan Mesin

    Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran

    yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai

    siap pakai. Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari

    pembelian meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi,

    serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai

    peralatan dan mesin tersebut siap digunakan. Biaya perolehan Peralatan dan

    Mesin yang diperoleh melalui kontrak, meliputi nilai kontrak, biaya

    perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan.

    4.3.9 Jalan, Irigasi dan Jaringan

    Biaya perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya

    yang dikeluarkan untuk memperoleh, Jalan, Irigasi dan Jaringan sampai siap

    pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-

    biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap

    pakai. Biaya perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh melalui

    kontrak meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa

    konsultan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.

    Biaya perolehan untuk Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dibangun secara

    swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya

    bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan,

    biaya perizinan, biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 30

    4.3.10 Aset Tetap Lainnya

    Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang

    dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. Biaya

    perolehan Aset Tetap Lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi

    pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, serta biaya

    perizinan.

    Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang dibangun secara swakelola meliputi

    biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga

    kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan,

    biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan lama.

    4.3.11 Kontruksi Dalam Pengerjaan

    Kontruksi Dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan

    Konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi :

    - Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang

    mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia, biaya bahan,

    pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi

    konstruksi, penyewaan sarana dan peralatan, serta biaya rancangan dan

    bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi.

    - Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat

    dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi, biaya

    rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan

    dengan konstruksi, dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk

    kegiatan konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi.

    Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara kontrak meliputi :

    - Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan

    tingkat penyelesaian pekerjaan.

    - Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan

    dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.

    4.3.12 Aset Tidak Berwujud

    Aset Tidak Berwujud yang diperoleh melalui pembelian dinilai berdasarkan

    biaya perolehan. Bila Aset Tidak Berwujud diperoleh secara gabungan, harus

    dihitung nilai per masing-masing aset, yaitu dengan mengalokasikan harga

    gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing masing aset

    yang bersangkutan. Biaya-biaya perolehan Aset Tidak Berwujud meliputi

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 31

    seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menjadikan aset tersebut dalam kondisi

    memiliki untuk beroperasi seperti yang diinginkan oleh manajemen.

    4.3.13 Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi

    Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap, yang selanjutnya disebut

    Penyusutan Aset Tetap, adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

    penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Penyusutan dilakukan

    terhadap aset tetap berupa;

    - Peralatan dan Mesin

    - Gedung dan Bangunan

    - Jalan, Irigasi dan jaringan; dan

    - Aset Tetap Lainnya berupa aset tetap renovasi, alat musik moderen dan alat

    olahraga.

    Metode penyusutan dan Amortisasi yang digunakan adalah Metode Garis Lurus.

    Nilai yang dapat disusutkan pertama kali merupakan nilai buku per 31

    Desember 2019, untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember

    2019.

    4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada

    Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

    4.4.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA

    Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum

    Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun

    anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu

    dibayar kembali oleh pemerintah.

    Pendapatan-LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui

    pada saat :

    - Diterima di rekening Kas Umum Daerah; atau

    - Diterima oleh SKPD; atau

    - Diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama BUD.

    Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

    membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

    dikompensasikan dengan pengeluaran).

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 32

    4.4.2 Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO

    Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai

    penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan

    tidak perlu dibayar kembali.

    - Timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan earned;

    atau

    - Pendapatan direalisasikan, yaitu adanya aliran masuk sumber daya

    ekonomi baik sudah diterima pembayaran secara tunai (realized).

    Pendapatan- LO dilaksanakan berdasarkan bruto, yaitu dengan membukukan

    pendapatan bruto,dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

    dikompensasi dengan pengeluaran).

    4.4.3 Kebijakan Akuntansi Belanja

    Belanja merupakan semua pengeluaran Bendahara Umum Daerah yang

    mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran

    bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

    pemerintah.

    Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum

    Daerah untuk seluruh transaksi di SKPD dan PPKD setelah dilakukan

    pengesahan definitive oleh fungsi BUD untuk masing-masing transaksi yang

    terjadi di SKPD dan PPKD. Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran

    pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran

    tersebut disahkan oleh pengguna anggaran setelah diverifikasi PPK-SKPD.

    Belanja diukur berdasarkan jumlah pengeluaran kas yang keluar dari

    Rekening Kas Umum Daerah dan atau Rekening Bendahara Pengeluaran

    berdasarkan azas bruto.

    4.4.4 Kebijakan Akuntansi Beban

    Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode

    pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau

    konsumsi aset atau timbulnya kewajiban, kewajiban pemerintah yang diakui

    sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

    Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban dan terjadinya konsumsi aset

    serta terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Timbulnya

    kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah

    tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Contohnya tagihan

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 33

    rekening telepon dan rekening listrik seperti yang tertulis di atas.Terjadinya

    konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak

    didahului timbulnya kewajiban dan atau konsumsi aset nonkas dalam

    kegiatan operasional pemerintah.Terjadinya penurunan manfaat ekonomi

    atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan

    penggunaan aset bersangkutan/berlalunya waktu. Contohnya adalah

    penyusutan atau amortisasi.

    Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode

    pelaporan, yaitu besaran timbulnya kewajiban, besaran terjadinya konsumsi

    aset dan besaran terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensial jasa.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 34

    BAB V

    PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN

    5.1 Laporan Realisasi Anggaran Belanja

    5.1.1 Penjelasan Pos Pendapatan

    Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Kepegawaian dan

    Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota

    melaksanakan kebijakan daerah di bidang Kepegawaian, pendidikan dan

    pelatihan aparatur, maka tidak ada realisasi pendapatan. Termasuk

    pendapatan lainnya perolehan dari hasil lelang inventaris yang dihapuskan.

    5.1.2 Penjelasan Pos Belanja

    NO PERKIRAAN ANGGARAN

    2019

    REALISASI

    2019

    % REALISASI

    2018

    5.1 Belanja Operasi 11.022.053.186 10.025.224.987 90,96 6.639.627.604

    Jumlah tersebut di atas merupakan anggaran dan realisasi belanja operasi

    Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

    Lima Puluh Kota Tahun Anggaran 2019 dan 2018. Untuk realisasi tahun 2019

    mencapai 90,96%, dibandingkan dengan tahun 2018 terjadi kenaikan

    anggaran yang signifikan, dikarenakan adanya kegiatan Diklat

    Prajabatan/Latsar bagi CPNSD Formasi 2018.

    a. Belanja Pegawai

    NO PERKIRAAN ANGGARAN

    2019

    REALISASI

    2019

    % REALISASI

    2018

    5.1.1 Belanja Pegawai 3.682.643.186 3.622.626.171 98,37 3.321.607.297

    Jumlah tersebut di atas merupakan anggaran dan realisasi belanja pegawai

    tahun anggaran 2019 dan 2018. Untuk realisasi tahun anggaran 2019

    mencapai 98,37%.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 35

    Belanja pegawai terdiri dari belanja tidak lansung dan belanja langsung

    dengan rincian sebagai berikut :

    - Gaji dan

    Tunjangan

    2.616.260.692 2.611.596.462 99,82 2.606.668.815

    - Tambahan

    Penghasilan PNS

    835.078.494 829.549.709 99,34 620.012.482

    - Uang Lembur 231.304.000 181.480.000 78,46 95.926.000

    Jumlah 3.682.643.186 3.622.626.171 98,37 3.321.607.297

    b. Belanja Barang dan Jasa

    NO PERKIRAAN ANGGARAN

    2019

    REALISASI

    2019

    % REALISASI

    2018

    5.1.2 Belanja Barang dan

    Jasa

    7.339.410.000 6.402.598.816 87,24 3.318.020.307

    Jumlah tersebut di atas merupakan anggaran dan realisasi belanja barang dan

    jasa tahun anggaran 2019 dan 2018. Realisasi tahun anggaran 2019 mencapai

    87,24%, dengan rincian sebagai berikut :

    - Belanja Bahan Pakai Habis 213.873.500 172.980.672 80,88 160.131.756

    - Belanja Bahan/Material 0 0 0 100.000

    - Belanja Jasa Kantor 851.320.000 563.824.420 66,23 624.527.536

    - Belanja Perawatan

    Kendaraan Bermotor

    78.000.000 67.492.338 86,53 48.560.714

    - Belanja Cetak dan

    Penggandaan

    106.616.000 98.744.900 92,62 81.369.600

    - Belanja Sewa Rumah/

    Gedung/Gudang/Parkir

    7.500.000 2.800.000 37,33 34.400.000

    - Belanja Makanan dan

    Minuman

    105.600.000 41.117.000 38,94 53.868.500

    - Belanja Pakaian Dinas dan

    Atributnya

    35.000.000 35.000.000 100,00 0

    - Belanja Perjalanan Dinas 1.627.167.500 1.439.724.249 88,48 1.336.352.401

    - Belanja Pemeliharaan 7.500.000 7.219.800 96,26 3.970.000

    - Belanja Beasiswa

    Pendidikan PNS

    91.200.000 66.750.000 73,19 0

    - Belanja Kursus, Pelatihan,

    Sosialisasi dan Bimbingan

    Teknis PNS

    3.867.033.000 3.656.250.437 94,55 671.589.800

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 36

    - Belanja Honorarium Non

    Pegawai

    0 0 0 200.000

    - Honorarium PNS 180.400.000 159.695.000 88,52 140.050.000

    - Honorarium Non PNS 86.600.000 35.850.000 41,40 54.900.000

    - Belanja Pendidikan/

    Beasiswa/ Pelatihan Non

    PNS (umum)

    81.600.000 55.150.000 67,59 108.000.000

    JUMLAH 7.339.410.000 6.402.598.816 87,24 3.318.020.307

    c. Belanja Modal

    NO PERKIRAAN ANGGARAN

    2019

    REALISASI

    2019

    % REALISASI

    2018

    5.2 Belanja Modal 91.600.000 81.543.728 89,02 40.000.000

    Jumlah tersebut di atas merupakan anggaran dan realisasi belanja modal tahun

    anggaran 2019 dan 2018. Realisasi tahun anggaran 2019 mencapai 89,02%, dengan

    rincian sebagai berikut :

    Belanja Modal Tanah 0 0 0 0

    Belanja Modal

    Peralatan dan Mesin

    91.600.000 81.543.728 89,02 40.000.000

    Belanja Modal

    Pengadaan Komputer

    76.600.000 81.543.728 87,85 40.000.00

    Belanja Modal

    Pengadaan Alat Studio

    15.000.000 14.248.636 94,99 40.000.00

    Belanja Modal

    Gedung dan

    Bangunan

    0 0 0 0

    Belanja Modal Jalan,

    Irigasi dan Jaringan

    0 0 0 0

    Belanja Modal Aset

    Tetap lainnya

    0 0 0 0

    TOTAL

    91.600.000 81.543.728 89,02 40.000.000

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 37

    5.2 Neraca

    1. Aset

    1.1 Aset Lancar

    NO PERKIRAAN TAHUN 2019

    (Rp)

    TAHUN 2018

    (Rp)

    1.1.03

    Kas di Bendahara Pengeluaran

    0

    0

    1.1.1.03

    Kas di Bendahara Pengeluaran.

    Tidak terdapat kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2019.

    1.1.07

    Persediaan 5.162.300 2.558.250

    Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan per 31 Desember 2019 dan 31

    Desember 2018 yang terdiri dari ATK (Rincian persatuan disajikan dalam

    lampiran)

    1.3 Aset Tetap

    1.3.1 Tanah 0 0

    1.3.2

    Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

    Lima Puluh Kota tidak memiliki atau menguasai aset berupa tanah pada posisi

    per 31 Desember 2019. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

    Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota berkantor pada Kantor Sekretariat

    Daerah.

    Peralatan dan Mesin 2.457.273.851 2.375.730.123

    Jumlah tersebut merupakan nilai peralatan dan mesin yang dimiliki atau

    dikuasai oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Kabupaten Lima Puluh Kota posisi 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018,

    terdapat Penambahan nilai Aset Peralatan Mesin pada Neraca pe 31 Desember

    2019 sebesar Rp. 81.543.728,-

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 38

    Penambahan Nilai Aset Peralatan Mesin pada Tahun 2019 sebesar Rp.

    81.543.728,- dengan rincian sebagai berikut :

    Mutasi Penambahan:

    - Belanja Modal Tahun 2019 Rp.81.543.728,-

    Mutasi Pengurangan:

    - Mutasi kurang aset tetap Rp. 0,-

    - Koreksi nilai aset ektrakomtable Rp. 0,-

    Jumlah Mutasi Bersih : Rp. 81.543.728,-

    a. Jumlah Pembelian/ Pengadaan Aset Tetap Perlatan dan Mesin sebesar

    Rp. 81.543.728,- merupakan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan

    Mesin Tahun Anggaran 2019. Dengan rincian sebagai berikut:

    - Belanja 6 unit notebook Rp.28.497.273,-

    - Belanja 2 unit printer pixma Rp. 2.253.273,-

    - Belanja 2 unit printer MP Rp. 1.745.455,-

    - Belanja 2 unit proyektor Rp.14.248.636,-

    - Belanja 4 unit PC all in one Rp.34.799.091,-

    b. Jumlah Pengurangan sebesar Rp. 0,- merupakan Mutasi Pengurangan,

    dengan rinciansebagai berikut :

    - Mutasi kurang aset tetap Rp. 0,-

    - Kereksi nilai aset ektrakomtable Rp. . 0,-

    Jumlah Rp. 0,-

    1.3.3

    Gedung dan Bangunan

    0

    0

    Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

    Lima Puluh Kota tidak memiliki dan meguasai aset berupa gedung dan

    bangunan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    berkantor pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.

    1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.011.350 5.011.350

    Jumlah tersebut merupakan nilai dari sarana jalan, irigasi dan jaringan yang

    dimanfaatkan dan dikuasai oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan

    Sumber Daya Manusia pada posisi 31 Desember 2019 dan Desember 2018,

    berupa :

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 39

    1. Jaringan SIPKD

    5.011.350 5.011.350

    1.3.5 Aset Tetap Lainnya 26.708.500 26.708.500

    Jumlah tersebut nilai aset tetap lainnya yang dikuasai oleh Badan Kepegawaian

    dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada posisi 31 Desember 2019 dan

    31 Desember 2018, berupa buku-buku peraturan perundang-undangan.

    1.3.7.01 Akumulasi Penyusutan Aset

    Tetap

    2.186.218.219,59 2.041.535.069,36

    Jumlah penyusutan aset tetap Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber

    Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2019 tersebut di atas dapat

    diuraikan sebagai berikut :

    1.Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin Rp. (2.183.963.112,09)

    2.Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan Rp. ( 0,00)

    3.Akumulasi Penyusutan JIJ Rp. ( 2.255.107,50)

    JUMLAH Rp.(2.186.218.219,59)

    1.5 ASET LAINNYA

    NO PERKIRAAN

    TAHUN 2019

    (Rp)

    TAHUN 2018

    (Rp)

    1.5.1.01.03 Aset Lain – lain

    (Rusak berat) 13.000.000 13.000.000

    Jumlah tersebut merupakan nilai asset lain yang dikuasai oleh Badan

    Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada posisi per 31

    Desember 2019 dan 31 Desember 2018 berupa kendaraan roda 4 yang

    kondisinya rusak berat.

    2.1.6.04.01

    Utang Jangka Pendek

    Lainnya

    0 0

    Jumlah tersebut merupakan nilai utang jangka pendek lainnya Badan

    Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada posisi per 31

    Desember 2019 dan 31 Desember 2018.

    3.1.1.01.01 Ekuitas

    320.937.781,41

    381.473.153,64

    Jumlah tersebut merupakan selisih antara jumlah aset dengan jumlah

    kewajiban Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Kabupaten Lima Puluh Kota pada posisi 31 Desember 2019 dan 31

    Desember 2018.

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 40

    5.3. LAPORAN OPERASIONAL (LO)

    9.1.1 Beban Pegawai

    Jumlah Beban Pegawai-LO dengan rincian sebagai berikut :

    NO PERKIRAAN TAHUN 2019 TAHUN 2018

    9.1.1 Beban Pegawai 3.622.626.171 3.321.607.297

    9.1.1.01 Beban Gaji dan Tunjangan 2.611.596.462 2.605.668.815

    9.1.1.01.01 Beban Gaji Pokok PNS/Uang

    Representasi-LO 1.653.699.400 1.660.150.900

    9.1.1.01.02 Beban Tunjangan Keluarga-LO 153.609.220 153.690.514

    9.1.1.01.03 Beban Tunjangan Jabatan-LO 142.200.000 141.930.000

    9.1.1.01.05 Beban Tunjangan Fungsional –LO 31.200.000 47.235.000

    9.1.1.01.06 Beban Tunjangan Fungsional Umum-LO 45.365.000 47.100.000

    9.1.1.01.07 Beban Tunjangan Beras-LO 97694.580 102.619.140

    9.1.1.01.08 Beban Tunjangan PPh/Tunjangan

    Khusus/LO 2.485.835 948.765

    9.1.1.01.09 Gaji Ketiga Belas- LO 232.329.661 226.576.578

    9.1.1.01.10 Beban Tunjangan Hari Raya 237.286.234 225.417.918

    9.1.1.02 Beban Tambahan Penghasilan PNS-LO 829.549.709 620.012.482

    9.1.1.02.01 Beban Tambahan Penghasilan

    Berdasarkan Beban Kerja-LO 829.549.709 620.012.482

    9.1.1.07 Beban Uang Lembur 181.480.000 95.926.000

    9.1.1.07.01 Beban Uang Lembur PNS-LO 143.881.000 84.073.000

    9.1.1.07.02 Beban Uang Lembur Non PNS-LO 37.599.000 11.853.000

    9.1.2 Beban Persediaan

    Jumlah tersebut merupakan beban persediaan dalam tahun anggaran 2019 dan 2018. Jumlah

    realisasi beban persediaan tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

    NO PERKIRAAN TAHUN 2019 TAHUN 2018

    9.1.2 Beban Persediaan 170.376.622 162.983.506

    9.1.2.01 Beban Bahan Pakai Habis-LO 170.376.622 162.983.506

    9.1.2.01.01 Beban Alat Tulis Kantor-LO 68.723.950 71.354.877

    9.1.2.01.04 Beban Perangko, Materai, dan Benda

    Pos Lainnya-LO

    4.809.000 4.811.000

    9.1.2.01.05 Beban Peralatan Kebersihan dan Bahan

    Pembersih-LO

    7.500.000 7.000.000

    9.1.2.01.06 Beban Bahan Bakar Minyak/Gas-LO 89.343.672 75.592.629

    9.1.2.01.14 Belanja Bahan Dokumentasi (film,

    vcd/dvd, cuci cetak, frame)-LO

    0 100.000

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 41

    9.1.2.01.15 Beban Alat Tulis/Seminar Kit Peserta-

    LO

    0 2.200.000

    9.1.2.01.16 Beban Spanduk, Bendera, Marawa,

    Umbul-umbul, Lambang Negara-LO

    0 1.925.000

    Beban Jasa 4.782.674.095 1.817.466.150

    9.1.2.03 Beban Jasa Kantor-LO 213.746.420 354.671.536

    9.1.2.03.01 Beban Jasa Telepon-L0 1.113.936 1.423.055

    9.1.2.03.05 Beban Surat Kabar/Majalah-LO 7.000.000 6.840.000

    9.1.2.03.06 Beban Kawat/Faksimili/Internet-LO 40.593.419 109.934.781

    9.1.2.03.07 Beban Paket/Pengiriman-LO 691.200 1.085.000

    9.1.2.03.12 Beban Jasa

    Lembaga(Keagamaan,Kepegawaian,

    Kebudayaan,Kebersihan,Pendidikan)-

    LO

    82.107.586 80.837.500

    9.1.2.03.16 Beban Jasa Pengganti Transportasi-LO 13.268000 31.632.200

    9.1.2.03.17 Beban Jasa Akomodasi dan Komsumsi-

    LO

    13.822.279 14.919.000

    9.1.2.03.18 Beban Belanja Bulanan-LO 55.150.000 108,000,000

    9.1.2.05 Beban Perawatan Kendaraan

    Bermotor-LO

    67.492.338 48.560.714

    9.1.2.05.01 Beban Jasa Servis-LO 20.480.551 12.499.947

    9.1.2.05.02 Beban Penggantian Suku Cadang-LO 33.518.485 22.499.172

    9.1.2.05.03 Beban Bahan Bakar Minyak/Gas dan

    Pelumas-LO

    6.585.652 6.999.315

    9.1.2.05.05 Beban Pajak Kendaraan Bermotor-LO 6.907.650 6.562.280

    9.1.2.06 Beban Cetak dan Penggandaan-LO 98.744.900 81.369.600

    9.1.2.06.01 Beban Cetak-LO 50.960.000 37.992.600

    9.1.2.06.02 Beban Penggandaan-LO 38.599.900 42.339.000

    9.1.2.06.03 Beban Penjilidan (Cetak Non Cover)-LO 185.000 1.038.000

    9.1.2.06.05 Beban Publikasi-LO 9.000.000 0

    9.1.2.07 Beban Sewa Rumah/Gedung/

    Gudang/Parkir-LO

    2.800.000 34.400.000

    9.1.2.07.03 Beban Sewa Ruang Rapat/Pertemuan-

    LO

    2.800.000 -

    9.1.2.11 Beban Makanan dan Minuman-LO 41.117.000 53.868.500

    9.1.2.11.02 Beban Makanan dan Minuman Rapat-LO 19.171.000 33.966.000

    9.1.2.11.03 Beban Makanan dan Minuman Tamu-LO 13.766.000 8.000.000

    9.1.2.11.04 Beban Makanan dan Minuman Peserta-

    LO

    8.180.000 11.902.500

    9.1.2.12 Beban Pakaian Dinas dan

    Atributnya-LO

    35.000.000 0

    9.1.2.12.04 Beban Pakaian Dinas Harian (PDH)-LO

    35.000.000 0

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 42

    9.1.2.24 Honorarium Non PNS-LO 441.078.000 432.956.000

    9.1.2.24.01 Beban Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/

    Buruh/Mekanik/Mandor-LO

    0 52.800.000

    9.1.2.24.03 Beban Honorarium Moderator-LO 0 200.000

    9.1.2.24.04 Beban Honorarium MC/Pembawa

    Acara-LO

    300.000 450.000

    9.1.2.24.05 Beban Honorarium Pembaca

    Doa/Pembaca AlQuran-LO

    550.000 800.000

    9.1.2.24.06 Honorium Pemimpin Lagu 300.000 450.000

    9.1.2.24.07 Beban Honorarium Penceramah

    Agama/Konselor-LO

    350.000 400.000

    9.1.2.24.09 Beban Jasa Kebersihan Kantor-LO 1.400.000 1.000.000

    9.1.2.24.10 Beban Jasa Pegawai Harian Lepas-LO 375.828.000 364.356.000

    9.1.2.24.19 Beban Jasa Informasi/Promosi/

    Peliputan Media Massa/Cetak-LO

    28.000.000 12.500.000

    9.1.2.25 Honorarium PNS 3.882.695.437 811.639.800

    9.1.2.25.01 Beban Honorarium Tim Pengadaan

    Barang dan Jasa-LO

    3.900.000 0

    9.1.2.25.04 Beban Honorarium Pengguna Anggaran

    dan Kuasa Pengguna Anggaran-LO

    25.800.000 24.000.000

    9.1.2.25.05 Beban Honorarium Pejabat

    Penatausahaan Keuangan SKPD dan

    Pembantu PPK-LO

    11.400.000 10.450.000

    9.1.2.25.06 Beban Honorarium Pejabat Pelaksana

    Teknis Kegiatan dan Pembantu PPTK-

    LO

    94.470.000 85.800.000

    9.1.2.25.07 Beban Honorarium Bendahara,

    Pembantu Bendahara dan Bendahara

    Pembantu-LO

    21.125.000 19.800.000

    9.1.2.25.08 Beban Honorarium Panitia Pemeriksa

    Barang-LO

    3.000.000 0

    9.1.2.25.10 Beban Kursus-kursus Singkat/

    Pelatihan –LO

    3.656.250.473 671.589.800

    9.1.2.18 Beban Pemeliharaan-LO 7.219.800 3.970.000

    9.1.2.18.12 Beban Belanja Pemeliharaan Peralatan

    dan Perlengkapan Kantor-LO

    7.219.800 3.970.000

    9.1.2.15 Beban Perjalanan Dinas 1.439.724.249 1.336.352.401

    9.1.2.15.01 Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 39.480.000 35.945.000

    9.1.2.15.02 Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 1.400.244.249 1.300.407.401

    9.1.7 Beban Penyusutan 144.683.150 130.899.113,83

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 43

    5.4 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

    Laporan Perubahan Ekuitas dapat diuraikan sebagai berikut :

    TAHUN 2019 TAHUN 2018

    EKUITAS AWAL 381.473.153,64 484.444.017,47

    Ekuitas awal merupakan nilai kekayaan bersih milik Badan Kepegawaian dan

    Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota per 31 Desember

    2018 yang terdiri dari :

    1. Jumlah Aset Lancar : 2.558.250,00

    2. Jumlah Aset Tetap : 365.914.903,64

    3. Jumlah Aset Lainnya : 13.000.000,00

    4. Jumlah Kewajiban : 0,00

    5. Jumlah Ekuitas : 381.473.153,64

    Surplus/Defisit-LO : (10.167.304.087,23)

    Surplus/ Defisit-LO merupakan sesilih antara LO dengan Beban- LO per 31 Desember

    2019 sebesar : (10.167.304.087,23)

    R/ K PPKD : 10.106.768.715,00

    R/ K PPKD merupakan belanja definitif ditambah kas bendahara pengeluaran

    dikurang PFK

    TAHUN 2019 TAHUN 2018

    EKUITAS AHIR 320.937.781,41 381.473.153,64

    Ekuitas akhir merupakan kekayaan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber

    Daya Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota per 31 Desember 2019 sebesar Rp.

    320.937.781,41,- yang terdiri dari :

    1. Jumlah Aset Lancar : 5.162.300,00

    2. Jumlah Aset Tetap : 302.775.481,41

    3. Jumlah Aset Lainnya : 13.000.000,00

    4. Jumlah Kewajiban : 0,00

    5. Jumlah Ekuitas : 320.937.781,41

  • Laporan Keuangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2019 44

    BAB VI

    PENUTUP

    Sehubungan dengan Kebijakan Pemerintah Daerah terhadap pengelolaaan

    Keuangan yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah Daerah terhadap

    Pengelolaan Keuangan yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 13 Tahun 2006 maka masing-masing SKPD diberi wewenang dan tanggung

    jawab dalam mengelola keuangan masing-masing.

    Untuk Pertanggung jawaban atas Pengelolaan Keuangan tersebut maka pada

    akhir Tahun Anggaran disusun Laporan Keuangan yang terdiri dari ; Laporan

    Realisasi Anggaran, Neraca, Catatan Atas laporan Keuangan.

    Sebagai salah satu Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

    Lima Puluh Kota Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Kabupaten Lima Puluh Kota diwajibkan untuk membuat Laporan Keuangan dengan

    Realisasi Pengunaan Anggaran.

    Total realisasi belanja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lima Puluh

    Kota dalam Tahun Anggaran 2019 tercatat sebesar Rp. 10.106.768.715,- atau

    90,94% dari jumlah yang dianggarakan yaitu sebesar Rp. 11.113.653.186,- dengan

    rincian sebagai berikut :

    JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI

    Rp Rp %

    Belanja Tidak Lansung 3.451.339.186 3.441.146.171 99,70

    Belanja Pegawai 3.451.339.186 3.441.146.171 99,70

    Belanja Lansung 7.662.314.000 6.665.622.544 86,99

    Belanja Pegawai 411.704.000 341.175.000 82,87

    Belanja Barang dan Jasa 7.159.010.000 6.242.903.816 87,20

    Belanja Modal 91.600.000 81.543.728 89,02

    Jumlah 11.113.653.186 10.106.768.715 90,94

    Dari rincian diatas terlihat bahwa pada dasarnya dalam pelaksanaan Program

    dan Kegiatan tidak ada permasalahan yang berarti, realisasi diatas 75%. Kalaupun

    ada beberapa kegiatan yang realisasi di bawah 75% ataupun tidak sesuai dengan

    target indikator kerja yang direncanakan, lebih disebabkan karena teknis

    pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan dan efisiensi.