laporan keuangan konsolidasi
DESCRIPTION
Akuntansi Keuangan LanjutanTRANSCRIPT
Laporan Keuangan KonsolidasiMetode Harga Perolehan
OLEH
Zainuddin FajriNIM. C1C111406
Jurusan : AkuntansiMata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan II
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS EKONOMIJURUSAN AKUNTANSI
BANJARMASINTAHUN
2014
Laporan Keuangan Konsolidasi
Metode Harga Perolehan
Pendahuluan
Neraca konsolidasi merupakan laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan dua
perusahaan afiliasi atau lebih sebagai satu unit keatuan usaha. Konsep ini sama untuk
konsolidasi terlepas dari bagaimana investasi dalam perusahaan anak dibukukan dalam
buku perusahaan induk. Penggunaan metode harga pokok untuk akuntansi investasi akan
menghasilkan saldo-saldo perkiraan yang berbeda dengan saldo-saldo yang timbul dari
penerapan metode ekuitas. Eliminasi yang tepat pada akuntansi dengan metode harga
pokok, dengan demikian digunakan dalam penyusunan neraca konsolidasi.
Metode harga pokok bukanlah merupakan prosedur yang diterima secara umum untuk
melaporkan dampak investasi pada perusahaan anak. Akan tetapi, perusahaan tertentu
mungkin lebih suka menggunakan metode harga pokok dalam mencatat investasinya pada
perusahaan anak. Jika laporan terpisah untuk perusahaan induk disiapkan, penyesuaian
untuk mencerminkan penerapan metode ekuitas akan diperlukan. Penyesuaian ini bisa
dilakukan melalui neraca lajur tanpa benar-benar menyesuaikan catatan akuntansi
perusahaan induk.
Prosedur Akuntansi untuk Metode Harga Perolehan
Metode harga pokok didasarkan pada teori, bahwa akuntansi investasi dalam sebuah
perusahaan anak harus sama dengan akuntansi investasi jangka panjang lainnya dalam
bentuk surat-surat berharga. Oleh karena itu, dividen yang diterima atas modal saham perlu
ditetapkan sebagai pendapatan, dan keuntungan atau kerugian investasi harus menunggu
sampai surat-surat berharga yang dimiliki benar-benar dijual.
Jika yang digunakan adalah metode harga pokok, maka perkiraan perusahaan induk untuk
investai dalam sebuah perusahaan anak akan sama persis dengan perkiraan untuk setiap
investasi jangka panjang lainnya dalam surat-surat berharga. Angka yang dilaporkan untuk
saham perusahaan anak dalam perkiraan investasi adalah sebesar harga perolehannya
semula. Setiap perusahaan modal perusahaan induk dalam perusahaan anak yang
diakibatkan oleh laba dan rugi perusahaan anak dikesampingkan. Pengumuman dividen
oleh perusahaan anak dicatat dalam buku perusahaan induk dengan mendebet perkiraan
piutang dividen dan mengkredit perkiraan pendapatan dividen. Selanjutnya penerimaan
dividen yang diumumkan ini dicatat dengan mendebet perkiraan kas dan mengkredit
perkiraan piutang dividen.
Apabila metode harga pokok digunakan, maka perusahaan induk tidak akan mengakui
adanya perubahan bersih yang terjadi pada kekayaannya dalam perusahaan anak sampai
neraca konsolidasi disusun. Laba perusahaan anak baru akan diakui setelah laba ini telah
siap dibagi sebagai dividen bagi perusahaan induk. Pada saat penyusunan neraca
konsolidasi, perubahan dalam modal perusahaan anak sejak tanggal perolehan masih harus
ditetapkan.
Dalam penyusunan lembar kerja konsolidasi, perkiraan investasi akan menunjukkan
investasi sebesar harga pokoknya dan dengan demikian, perkiraan ini hanya
menggambarkan kekayaan semula yang diperoleh perusahaan induk. Eliminasi terhadap
saldo silang yang tertunda adalah identik dengan eliminasi yang dilakukan pada tanggal
perolehan saham. Eliminasi atas kekayaan semula yang diperoleh terhadap perkiraan
investai akan menghasilkan saldo, yang mencerminkan selisih antara harga pokok investai
semula dengan nilai bukunya. Selisih ini diperlakukan sebagai goodwill. Eliminasi
persentase perolehan saham terhadap perkiraan modal saham perusahaan anak
menghasilkan selisih kredit, yang mencerminkan ekuitas kepentingan minoritas dalam
saldo ini. Akan tetapi, eliminasi bagian laba yang ditahan perusahaan anak yang diperoleh
semula oleh perusahaan induk terhadap perkiraan laba yang ditahan perusahaan induk
menimbulkan aldo yang menunjukkan dua unsur yaitu kekayaan minoritas laba yang
ditahan dan jumlah residu yang menyatakan perubahaan kekayaan perusahaan induk dalam
laba yang ditahan sejak tanggal perolehan saham.
Teknik Konsolidasi Alternatif untuk Metode Harga Pokok
Sebagai pengganti eliminasi, kita dapat menyesuaikan perkiraan investasi dalam lembar
kerja atas perubahan kekayaan perusahaan induk dalam perusahaan anak sejak tanggal
perolehan saham. Dengan dilaporkannya perkiraan investasi sebesar saldo yang timbul jika
metode ekuitas digunakan maka eliminasi terhadap kekayaan perusahaan induk akan
dilakukan pada tanggal neraca.
Dividen dari Laba yang Ditahan Pra-Perolehan
Prosedur yang telah dibahas dan diuraikan mengenai metode harga pokok biasanya
dipisahkan dari akuntansi yang hanya mempertimbangkan faktor-faktor hukum. Lembaga-
lembaga resmi setuju, bahwa dividen perusahaan anak yang merupakan pembagian atas
laba akuntansi sebelum tanggal perolehan saham perusahaan anak harus dicatat oleh
perusahaan induk tidak sebagai pendapatan dividen melainkan sebagai pengurang terhadap
saldo investasi. Sebenarnya, dividen seperti ini ditetapkan sebagai hasil pengembalian
sebagian dari investasi atau ekuivalen dengan dividen likuidasi, karena penyerahan aktiva
bersamaan dengan penurunan saldo aktiva dan modal perusahaan anak di bawah jumlah
perolehan. Sumber dividen baik dari laba akumulasi sebelum maupun setelah tanggal
perolehan saham, kemungkinan dikesampingkan dan dividen diperlakukan sebagai
pendapatan apabila pemegangan saham relatif jumlahnya kecil dan tidak ada pengendalian
yang dialami atas pengumuman dividen tersebut, tetapi apabila pemegangan saham relatif
besar jumlahnya dan adanya jalinan hubungan antara perusahaan induk-perusahaan anak,
maka dividen yang sebenarnya tidak lebih daripada pemindahan aktiva dari perusahaan
afiliasi ke perusahaan pengendali harus dibukukan sebagai pengurang atas saldo investasi.
Laba akumulasi perusahaan anak sebelum tanggal pengendalian oleh perusahaan induk,
baik yang ditahan maupun yang dibagikan tidak boleh diterapkan sebagai laba yang ditahan
baik dalam neraca tersendiri perusahaan anak maupun dalam neraca konsolidasi. Hanya
jumlah-jumlah yang diperolah setelah tanggal afiliasi perusahaan saja yang dapat dianggap
sebagai unsure yang menambah laba ditahan.
Laba Perusahaan Anak yang Merupakan Hak Perusahaan Induk
Jika metode harga pokok digunakan, pertambahan laba yang ditahan perusahaan induk
guna menentukan laba yang ditahan konsolidasi terdiri dari dua faktor yaitu : bagian
perusahaan induk pada laba yang ditahan perusahaan anak sejak perolehan, setelah
pengaruh revaluasi aktiva tertentu pada saat perolehan disesuaikna, dikurangi dengan
akumulasi amortisasi goodwill jika ada. Perubahan ini akan diakui pada perkiraan
perusahaan induk jika metode ekuitas digunakan. Laba ditahan yang menjadi hak
perusahaan induk yang dilaporkan pada neraca konsolidasi.
Konsolidasi untuk Penyatuan Kepentingan Setelah Akuisisi
Jika laporan konsolidasi disiapkan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak
berdasarkan penyatuan kepentingan, neraca lajur akan menjadi sederhana sekali. Tidak ada
goodwill yang akan diakui, dan tidak ada penyesuaian yang harus dilakukan untuk nilai
aktiva pada saat diakuisisi, sehingga tidak perlu dilakukan penyesuaian terhadap amortisasi
goodwill atau perubahan penyusutan. Apalagi, laba perusahaan anak untuk sepanjang tahun
dimana pengambil alihan terjadi telah tercakup dalam laba yang ditahan konsolidasi
sehingga pos ini tidak perlu dialokasikan meskipun tanggal pengambil alihan tidak terjadi
pada awal tahun. Memang, kelihatannya hal ini melanggar peraturan yang melarang
dimasukkannya laba sebelum akuisis pada laba yang ditahan konsolidasi. Namun harus
diingat bahwa peraturan ini tidak berlaku bagi penggabungan usaha yang memenuhi syarat
sebagai penyatuan kepentingan.
Ayat jurnal pada neraca lajur akan diperlukan untuk menyesuaikan setiap saldo perkiraan
antar perusahaan dan untuk mengeliminasikan perkiraan investasi pada pembukuan
perusahaan induk terhadap jumlah yang sama dalam ekuitas pemegang saham perusahaan
anak. Setelah penyesuaian ini dilakukan, neraca konsolidasi diperoleh dengan
menggabungkan saldo nilai buku perusahaan induk dan anak.
Pencatatan dalam Metode Harga Perolehan
a. Pada saat pembelian investasi (sama dengan metode pemilikan)
Investasi Saham Perusahaan Anak xxx
Kas xxx
b. Pada saat perusahan anak memperoleh laba
Transaksi ini tidak perlu dicatat oleh perusahaan induk
c. Pada saat perusahaan anak menderita rugi
Transaksi ini tidak perlu dicatat oleh perusahaan induk
d. Pada saat perusahaan anak membagi deviden
Kas xxx
Pendapatan / Penghasilan Deviden xxx
Apabila deviden tersebut berasal dari laba ditahan sebelum pemilikan, maka akan
dicatat sebagai pengurang terhadap harga perolehan investasi :
Kas xxx
Investasi Saham Perusahaan Anak xxx
Contoh Kasus
Pada Tanggal 1 Jnuari 1980, PT I membeli 80% saham PT A dengan harga Rp 1.000.000.
Pada saat itu modal saham PT A yang telah beredar adalah sebesar nominal Rp 1.000.000
sedang rekening laba yang ditahan mempunyai saldo kredit Rp 200.000
Untuk semester pertama dalam tahun buku 1980 PT A memperoleh keuntungan Rp
200.000, untuk semester kedua PT A melaporkan kerugian Rp 50.000. Pada tanggal 10
desember 1980 PT A mengumumkan pembagian deviden Rp 100.000.000 sedang
pembayarannya dilakukan pada tanggal 20 desember. Dari operasinya selama th 1980 PT I
memperoleh keuntungan Rp 250.000
a) Daftar lajur Neraca Konsolidasi per 1 Januari 1980
Sesaat setelah terjadi pemilikan saham-saham perusahaan anak untuk mudahnya dibuat
daftar lajurnya. Daftar lajur yang dibuat dengan metode equity dan metode perolehan
adalah sama.
PT I dan Perusahaan Anak PT A
Daftar Lajur untuk Neraca Konsolidasi
Per 1 Januari 1980
Rekening-rekening Neraca PT I PT A Eliminasi Neraca Konsolidasi
Debit Kredit Debit KreditDebitInvestasi saham-saham PT AElim 80% modal sahamElim 80% laba ditahan SLHPDNBMacam –macam aktiva
KreditMacam-macam hutangModal saham, PT ILaba yang ditaham PT IModal saham PT AElim 80%Pemegang saham minoritas 20%Laba yang ditahan PT AElim 80%Pemegang saham minoritas 20%
1.000.000---
2.500.0003.500.000
2.000.0001.000.0005.00.000
---
-
-
----
2.000.0002.000.000
800.000--
1.000.000--
200.000--
-----
----
800.000-
-160.000
-
-800.000160.000
--
------
---
--
40.0004.500.000
------
-
--
-----
2.800.0001.800.000
500.000--
200.000
--
40.000
3.500.000 2.000.000 960.000 960.000 4.540.000 4.540.000
b) Jurnal-jurnal yang harus dibuat PT PI dalam hubungannya dengan pemilikan saham-
saham PT PA selama tahun buku 1980, disajikan dalalm bentuk perbandingan dengan
metode equity:
Transaksi Metode harga perolehan Merode Equity
1 Jan 1980
Pada saat pemilikan
Investasi saham PT PA Rp 1.000.000
Kas Rp
1.000.000
investasi saham PT PA Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000
30 Juni 1980
PT PA melaporkan laba
Rp 200.000
PT PI tidak mencatat
Investasi saham PT PA Rp 160.000
Laba rugi PT PA Rp 160.000
10 Desember 1980
PT PA mengumumkan
deviden Rp 100.000
Piutang Deviden Rp 80.000
Penghasilan Deviden Rp 80.000
Piutang Deviden Rp 80.000
Penghasilan Deviden Rp 80.000
20 Desember 1980
Pembayaran deviden
oleh PT PA
Kas Rp 80.000
Piutang Deviden Rp 80.000
Kas Rp 80.000
Piutang Deviden Rp 80.000
31 Desember 1980
PT PA melaporkan rugi
Rp 50.000
PT PI tidak mencatat Laba rugi PT PA Rp 40.000
Investasi saham PT PA Rp 40.000
c) Penyusunan Neraca Konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1980 mengikuti prosedur :
Eliminasi terhadap saldo rekining investasi saham-saham,PT PA dengan saldo modal PT
PA dilakukan dengan bertitik tolak dari posisi pada saat pemilikan saham terjadi. Selisih
antara saldo rekening investasi saham-saham PT PA,dengan bagian pemilikannya atas hak-
hak pemegang saham merupakan selisih lebih atau kurang harga perolehan dari nilai buku
saham. Sedang sisa kredit hak-hak pemegang saham PT PA setelah dieliminasinya bagian
pemilikan perusahaan induk merupakan saldo hak-hak pemegang saham Minoritas.
Kemudian dibentuk daftar lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi pada tanggal 31 Desember
1980, sebagai berikut:
PT I dan Perusahaan Anak PT A
Rekening-rekening Neraca PT PI PT PA Eliminasi Neraca Konsolidasi
Debit Kredit Debit Kredit
Debit
Investasi saham-saham PT PA
Elim 80% modal saham
Elim 80% laba ditahan
SLHPDNB
Macam –macam aktiva
Kredit
Macam-macam hutang
Modal saham, PT PI
Laba yang ditaham PT PI
Modal saham PT PA
Elim 80%
Pemegang saham minoritas
20%
Laba yang ditahan PT PA
Elim 80%
Pemegang saham minoritas
20%
Kenaikan saldo LYD PT PI
( 20% Rp 50.000)
1.000.000
-
-
-
2.830.000
3.830.000
2.000.000
1.000.000
830.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.050.000
2.050.000
800.000
-
-
1.000.000
-
-
250.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
800.000
-
-
160.000
-
-
-
800.000
160.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40.000
4.880.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.800.000
1.000.000
3.830.000 2.050.000 960.000 960.000 4.920.000 4.920.000
Daftar Lajur untuk Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1980
Jurnal eliminasinya:
Modal saham PT PA Rp 800.000
Laba Yang ditahan PT PA Rp 160.000
SLHPDNB Rp 40.000
Investasi saham PT PA Rp 1.000.000
Penjelasan Daftar lajur
1. Investasi saham-saham PT PA Rp 1.000.000 adalah harga perolehan untuk 80% saham
PT PA pada tanggal 1 januari 1980 yang oleh PT PI dicatat
Investasi saham PT PA Rp 1.000.000
Kas Rp 1.000.000
2. Macam-macam aktiva, PT PI Rp 2.830.000 terdiri dari saldo awal Rp 2.500.000
ditambah dengan laba operasi sendiri Rp 250.000 dan penghasilan deviden Rp 80.000
3. Macam –macam aktiva PT PA Rp 2.050.000 terdiri dari saldo Rp 2.000.000 ditambah
dengan laba semester I Rp 200.000 dan dikurangi pembagian deviden Rp 100.000 serta
rugi semester II Rp 50.000
4. Macam-macam Hutang PT PI Rp 2.000.000 dan PT PA Rp 800.000
5. Saldo LYD PT PI RP 830.000 terdiri dari saldo awal Rp 500.000 ditambah dengan lava
operaisi sendiri Rp 250.000 dan penghasilan deviden 80.000
6. Saldo LYD PT PA Rp 250.000 terdiri dari saldo awal Rp 200.000 ditambah laba
operasi 6 bulan pertama Rp 200.000 dan dikurangi dengan rugi operasi 6 bulan kedua
Rp 50.000 dan pembagian deviden Rp100.000
d. Neraca konsolidasi yang disusun atas dasar daftar lajur tersebut adalah sebagai berikut:
PI dan Perusahaan Anaknya (PT PA)
Neraca Konsolidasi, 31 Desember 1980
Aktiva
Macam-macam aktiva Rp 4.880.000
SLHPDNB saham PT PA Rp 40.000
Jumlah Aktiva Rp 4.920.000
Hutang dan Modal
Macam-macam hutang Rp 2.800.000
Hak pemegang saham
Pemegang saham minoritas:
Modal Saham Rp 200.000
Laba yang ditahan Rp 50.000
Rp 250.000
Perusahaan Induk :
Modal Saham Rp 1.000.000
Laba yang ditahan Rp 870.000
Rp 1.870.000
Rp 2.120.000
Jumlah Hutang dan Modal Rp 4.920.000
Daftar Pustaka
Allan R. Drebin. 1988. Advanced Accounting Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga