laporan keuangan

43
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DOKUMEN PERSYARATAN ADMINISTRATIF BLUD UPTD PUSKESMAS MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH ( BLUD ) DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

Upload: miqdarmoch

Post on 14-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Page 1: lAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

DOKUMEN PERSYARATAN ADMINISTRATIF BLUD UPTD PUSKESMAS MANGKUBUMI

KOTA TASIKMALAYAPOLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

( BLUD )

DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYATAHUN 2015

Page 2: lAPORAN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan UPTD PUSKESMAS MANGKUBUMI .KOTA TASIKMALAYA

disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh

transaksi yang dilakukan selama Tahun 2014. Laporan Keuangan ini digunakan untuk

membandingkan antara target dan realisasi pendapatan, realisasi belanja dan pembiayaan dengan

anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi

dari penyelenggaraan/ pelaksanaan kegiatan di masing- masing program

Hal ini dimaksudkan untuk kepentingan:

1. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang

dipercayakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

2. Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan suatu kegiatan, sehingga

memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset,

kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

3. Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan

pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan

menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

4. Keseimbangan antar generasi

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada

periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah

generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

Tujuan umum pelaporan keuangan pemerintah, menyajikan informasi yang bermanfaat

bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan

ekonomi, sosial maupun politik dengan:

1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran.

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 2

Page 3: lAPORAN KEUANGAN

2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-

undangan.

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan

dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kas nya.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan

berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya.

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,

apakah mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama

periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, Laporan Keuangan menyediakan informasi

mengenai Pendapatan, Belanja, Pembiayaan, Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana suatu entitas

pelaporan.

Tujuan utama penyusunan laporan keuangan pemerintah ini adalah sebagai bentuk

pertanggungjawaban Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kesehatan kepada masyarakat dalam

fungsi-fungsi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dalam bentuk program dan kegiatan

berikut penggunaannya yang telah menjadi kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang dituangkan dalam Peraturan Daerah tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lambaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 66,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 3

Page 4: lAPORAN KEUANGAN

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor

8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4503);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Daerah KABUPATEN TASIKMALAYANomor 6 Tahun 2004 tentang

Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Daerah Tahun 2004 Nomor 29 Seri D);

11. Peraturan Daerah KABUPATEN TASIKMALAYANomor 8 Tahun 2005 tentang

Perencanaan Pembangunan Daerah;(Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 4 Seri D);

12. Peraturan Daerah KABUPATEN TASIKMALAYANomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Nomor 2 Tahun 2007);

13. Peraturan Daerah KABUPATEN TASIKMALAYANomor 19 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD KABUPATEN

TASIKMALAYA(Lembaran Daerah KABUPATEN TASIKMALAYATahun 2007

Nomor 19);

14. Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Daerah;

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 4

Page 5: lAPORAN KEUANGAN

15. Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi KABUPATEN

TASIKMALAYA;

16. Peraturan Daerah KABUPATEN TASIKMALAYANomor 9 Tahun 2013 tentang

Penetapan APBD Tahun Anggaran 2013;

17. Peraturan Bupati Bandung Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penjabaran APBD Tahun 2012;

18. Peraturan Daerah KABUPATEN TASIKMALAYANomor : 54 Tahun 2012 tentang

Penetapan Perubahan APBD Tahun 2012.

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Bab I Pendahuluan

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan UPTD Puskesmas

Mangkubumi..KOTA TASIKMALAYAPPK-BLUD

1.2 Landasan Hukum penyusunan Laporan Keuangan UPTD Puskesmas

Mangkubumi.KOTA TASIKMALAYA PPK-BLUD

1.3 Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas

Mangkubumi. KOTA TASIKMALAYA PPK-BLUD

Bab II Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

2.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

2.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja

Bab III Kebijakan Akuntansi

3.1. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

3.2. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

3.3. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Sistem

Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Bab IV Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan UPTD Puskessmas Mangkubumi KOTA

TASIKMALAYA PPK-BLUD

4.1. Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan

4.1.1. Pendapatan

4.1.2. Belanja

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 5

Page 6: lAPORAN KEUANGAN

4.1.3. Aset

4.1.4. Kewajiban

4.1.5. Ekuitas Dana

4.2. Pengungkapan atas pos-pos aset kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan

basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis

kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual.

Bab V Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan UPTDPuskesmas

Mangkubumi KOTA TASIKMALAYAPPK-BLUD

Bab VI Penutup

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 6

Page 7: lAPORAN KEUANGAN

BAB II

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Bab ini menguraikan mengenai ikhtisar pencapaian kinerja keuangan UPTD Puskesmas

Mangkubumi. Terdiri dari Pendapatan dan Belanja Langsung.

A. PENDAPATAN :

Pendapatan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYA berasal dari

Retribusi Tindakan, , Kapitasi BPJS, Laboratorium, Keuring, Pemeriksaan Haji,

secara terperinci dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:

SESUAIKAN DENGAN PERDA NO.5 TAHUN 2011

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi pendapatan asli daerah bersumber dari

retribusi pelayanan kesehatan mencapai Rp. 8.170.000,-

( 51,38%) dari target Rp.15.900.000,-Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014

7

Page 8: lAPORAN KEUANGAN

Adapun rincian anggaran dan realisasi belanja UPTD Puskesmas Mangkubumi..KOTA

TASIKMALAYATahun Anggaran 2014, dapat dilihat pada Tabel 2.2. di bawah ini :

B. BELANJA LANGSUNG

Belanja langsung di UPTD Puskesmas Mangkubumi..KOTA TASIKMALAYAuntuk

kegiatan belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Belanja pegawai terdiri dari

Belanja Pegawai PNS Sedangkan Belanja barang dan jasa terdiri dari Belanja barang

Habis pakai kantor, Belanja bahan material, belanja cetak dan penggandaan, dan belanja

mamin rapat. Untuk rincian jumlah uangnya bisa dilihat di table.2.2.

Tabel.2.2. REALISASI ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2014

UPTD PUSKESMAS MANGKUBUMI .KOTA TASIKMALAYA

Dari tabel di atas terlihat bahwa alokasi belanja tidak langsung ini tidak dikelola di UPTD

Puskesmas Mangkubumi..KOTA TASIKMALAYA, tetapi dikelola oleh Pemkot/ Dinas

Kesehatan Kota Tasikmalaya. Untuk Alokasi Belanja Tidak langsung ini terdiri dari Gaji

Pegawai Negri Sipil yang ada di UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYAdan

TPP, untuk Tahun 2014 target sebesar Rp.1.873.914.262,- dan terealisasi sebesar Rp.

1.873.914.262,- ( 100 %). Adapun Belanja langsung di UPTD Puskesmas Mangkubumi dari

target tahun 2014 sebesar Rp. 1.867.922.400,- dan yang terealisasi sebesar Rp. 1.501.507.833,-

(91,6%), belanja langsung terdiri dari realisasi belanja pegawai dan belanja barang dan jasa.

Untuk Belanja Pegawai, dari Alokasi Rp. 989.020.400,- yang terealisasi Rp. 897.429.941,-.

( 90,7 % ) sedangkan untuk Belanja Barang dan Jasa dari alokasi Rp. 475.945.642,- yang

terealisasi Rp. 422.440.562,- ( 88,8 % ), sedangkan untuk Belanja Modal dari alokasi Rp.

402.956.358,- terealisasi Rp. 181.637.330,- ( 45,1 )

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 8

Page 9: lAPORAN KEUANGAN

2.2. Hambatan dan kendala yang ada dalam Pencapaian target yang telah ditetapkan

Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja dapat dikelompokkan ada

2 (dua) faktor yaitu faktor internal, dan faktor eksternal.

3.2.1. Faktor Internal

Kendala dalam pencapaian target kinerja keuangan pada pendapatan adalah :

Kurangnya komitmen diantara pelaku pelayanan terhadap Institusi, yang

ditandai dengan sering terjadinya konflik internal yang tidak perlu sehingga

secara langsung menurunkan kinerja team, dan menghambat koordinasi.

Kekurangan Puskesmas yang tidak ada dokternya, menjadi salah satu

kendala di UPTD Yankes Kec.....KAB

Kendala dalam pencapaian target kinerja keuangan pada Belanja adalah :

Kurangnya pemahaman pelaksana kegiatan terhadap proses pengadaan

barang dan jasa yang menyebabkan beberapa kegiatan terlambat

dilaksanakan.

Kurangnya Komitmen dalam pelaksanaan kegiatan keuangan, terutama

dalam hal pelaporan dan pertanggungjawaban.

3.2.2. Faktor Eksternal

Kendala dalam pencapaian target kinerja keuangan berasal dari pendapatan antara

lain :

Pasien sudah semakin pintar dalam memilih faskes yang sesuai dengan

keinginannya. Semakin banyak fasilitas yang dimiliki suatu faskes, semakin

banyak kunjungan pasiennya, terbukti faskes yang tidak ada dokternya,

jumlah kunjungan pasiennya menurun.

Kendala dalam pencapaian target kinerja keuangan berasal dari belanja

Adalah :

Adanya keterlambatan pengesahan DPA dan DPA Perubahan yang

mempengaruhi proses kegiatan, dimana kegiatan belum bisa dilaksanakan

sebelum DPA disahkan. Jika kegiatan mendahului, selain menyalahi aturan

juga dikhawatirkan kegiatan tersebut tidak disetujui.

Banyaknya belanja yang tidak diserap karena terbatas pada kode rekening

pembelanjaan yang membuat kita tidak leluasa dalam menggunakannya.

Sehingga kita kurang fleksibel dalam belanja barang.

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 9

Page 10: lAPORAN KEUANGAN

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006, mengharuskan

pelaksanaan kegiatan harus dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

(PPTK), sementara di UPTD Puskesmas Mangkubumi.KOTA

TASIKMALAYA kebanyakan yang diserahi tugas sebagai PPTK masih

awam dengan pokok-pokok dan pengelolaan keuangan sebagaimana yang

diamanatkan di Permendagri tersebut, hal ini menyebabkan keterlambatan

pelaksanaan kegiatan dan belum tercapainya target kinerja

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 10

Page 11: lAPORAN KEUANGAN

BAB III

KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.1 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan UPTD

Sebagai entitas Akuntansi UPTD wajib menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Periode Akuntansi

yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah satu tahun anggaran.

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas

untuk pengakuan pendapatan dan belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual

untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.

Basis kas untuk pos atau rekening pendapatan artinya: pendapatan diakui pada saat kas

diterima di Bendahara Umum Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari

Bendahara Umum Daerah. Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar asing

dalam bentuk barang dan jasa disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran.

Basis akrual untuk pos atau rekening aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat

pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada

keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

3.2 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan UPTD

Puskesmas Mangkubumi .KOTA TASIKMALAYA

Pengukuran merupakan proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Pengukuran pos-pos dalam laporan

keuangan pemerintah daerah menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan

untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai

penukar dari kewajiban, atau nilai sekarang dari jumlah kas yang diharapkan akan dibayarkan

untuk menyelesaikan kewajiban tersebut. Pengukuran pos-pos laporan keuangan pemerintah

daerah menggunakan mata uang Rupiah.

3.3 Penerapan Kebijakan Akuntansi

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 11

Page 12: lAPORAN KEUANGAN

Pemerintah KOTA TASIKMALAYAtelah menerbitkan Peraturan Bupati No. 10 tahun

2008 tentang Kebijakan Akuntansi. Peraturan Bupati tersebut mengacu ke Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Dalam pelaksanaan akuntansi UPTD mengacu kepada Peraturan Bupati

tersebut, .pencatatan/ pembukuan mengacu kepada pedoman sistem akuntansi sebagaimana

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan

Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Beberapa

kebijakan akuntansi yang penting antara lain :

3.3.1. Kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di bendahara pengeluaran pada UPTD adalah kas dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran

pada UPTD untuk membiayai kegiatan UPTD. Pengembalian kas dari bendahara pengeluaran ke kas daerah

pada tahun berjalan akan mengurangi pos belanja pada tahun berjalan, sedangkan apabila pengembalian ke

kas daerah setelah tahun anggaran ditutup (tahun berikutnya), merupakan penerimaan lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah dibukukan pada kelompok lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Kas di bendahara penerimaan pada UPTD adalah kas yang diperoleh UPTD sebagai pemasok

pendapatan dari realisasi penerimaan berbagai sumber pendapatan. Penerimaan setoran pendapatan tahun

berjalan dicatat di kas daerah sesuai dengan pos jenis pendapatan yang bersangkutan. Tetapi apabila

pendapatan tersebut sampai dengan akhir tahun belum disetorkan, maka pada laporan keuangan

pemerintah daerah akhir tahun penerimaan disajikan pada neraca sebagai kas di bendahara penerimaan

dengan penyeimbang pada ekuitas dana lancar pendapatan yang ditangguhkan. Penyetoran pada tahun

berikutnya dicatat sebagai penerimaan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dibukukan pada kelompok

lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

3.3.2 Pengakuan Piutang

Piutang merupakan hak UPTD yang dapat dijadikan kas. Piutang meliputi piutang pajak,

piutang retribusi, piutang dana bagi hasil, piutang dana alokasi umum, piutang dana alokasi

khusus, bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar tuntutan perbendaharaan,

bagian lancar tuntutan ganti rugi, PPh pasal 21 dibayar dimuka, dan piutang lainnya. Piutang

diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut dan dinilai sebesar nilai nominal. Piutang

harus disajikan dalam laporan keuangan dengan nilai tunai yang dapat direalisasikan;

a. Piutang Pajak

Piutang pajak yang diakui dan dicatat pada neraca adalah piutang pajak daerah yang sudah

ada ketetapannya (SKP).

b. Piutang Dana Bagi Hasil

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 12

Page 13: lAPORAN KEUANGAN

Merupakan piutang yang timbul karena adanya hak dana bagi hasil pemerintah daerah yang

belum direalisasikan oleh pemerintah pusat/provinsi/daerah lainnya pada akhir tahun

anggaran.

c. Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Tuntutan perbendaharaan/ tuntutan ganti rugi dilakukan sebagai tindakan penggantian

terhadap aset (barang) milik pemerintah daerah atau merupakan piutang pemerintah yang

disebabkan oleh : rusak/ hilangnya aset milik pemerintah oleh pemakai, dan SISA UUDP

yang ada di bendahara pengeluaran SKPD tidak disetorkan ke kas daerah.

d. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Bagian lancar TP/TGR adalah bagian lancar dari TP/GR jangka panjang yang jatuh tempo

yang kemudian dikelompokan ke piutang, sedangkan TP/TGR jangka panjangnya

diklasifikasikan ke dalam kelompok aset lainnya.

3.3.3. Pengakuan Persediaan

Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) merupakan

aset lancar, yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah

dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan

kepada masyarakat dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal pelaporan.

Beberapa persediaan sudah dapat disajikan dalam neraca, yaitu persediaan obat-obatan,

persediaan habis pakai/material seperti alat tulis kantor dan barang cetakan.

a. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh

pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

b. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau

kepenguasaannya berpindah.

c. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki dan akan dipakai dalam

pekerjaan pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola, dimasukkan sebagai

perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, dan tidak dimasukkan sebagai persediaan.

d. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

e. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi yang dihitung berdasarkan hasil

inventarisasi fisik persediaan.

f. Persediaan dicatat berdasarkan :

a). Biaya Perolehan

Biaya perolehan, apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan

meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang

secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan, Potongan harga, rabat dan

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 13

Page 14: lAPORAN KEUANGAN

lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang digunakan

adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.

b). Biaya Standar

Biaya standar, apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Biaya standar persediaan

meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya

overhead tetap dan variabel yang dialokasikan secara sistematis, yang terjadi dalam

proses konversi bahan menjadi persediaan.

c). Nilai Wajar

Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/ rampasan.

3.3.4. Pengakuan Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode

akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat

umum. Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD

melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari

sitaan atau rampasan dengan maksud untuk digunakan.

a. Biaya perolehan aset dapat diukur secara normal;

b. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

c. Aset tetap antara lain tanah; mesin dan peralatan; gedung dan bangunan; jalan, irigasi

dan jaringan; aset tetap lainnya; dan konstruksi dalam pengerjaan.

d. Pengakuan aset tetap, penambahan, pengurangan, pengembangan dan penggantian

utama.

Penambahan adalah pembangunan, pembuatan dan atau pengadaan Aset Tetap

yang menambah volume dan atau nilai dari Aset Tetap yang telah ada tanpa merubah

klasifikasi barang. Biaya penambahan akan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga

perolehan aset tetap bersangkutan. Kapitalisasi dilakukan berdasar Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor : 01/KM.12/2001 Tentang Pedoman Kapitalisasi

Barang Milik / Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah dan Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia No.337/KMK.012/2003 tentang Sistem Akuntansi

dan Laporan Keuangan.

Pengurangan adalah penurunan nilai aset tetap karena berkurangnya kuantitas.

Pengurangan aset tetap dicatat sebagai pengurangan harga perolehan aset tetap yang

bersangkutan.

Pengembangan adalah peningkatan nilai aset tetap karena meningkatnya manfaat

aset tetap. Pengembangan aset tetap diharapkan akan (1) memperpanjang usia manfaat,

(2) meningkatkan efesiensi, dan / atau (3) menurunkan biaya pengoperasian sebuah aset

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 14

Page 15: lAPORAN KEUANGAN

tetap. Biaya pengembangan akan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan

aset tetap.

e. Pengakuan aset tetap yang diperoleh dari kapitalisasi belanja pemeliharaan aset

hanya untuk biaya pemeliharaan yang diperkirakan menambah aset, yaitu biaya pemeliharaan

peralatan dan mesin, gedung dan bangungan, jalan, irigasi dan jaringan.

f. Konstruksi dalam Pengerjaan;

Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan pada

tanggal laporan keuangan. Konstruksi dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan

mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses

perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan

belum selesai.

Suatu aset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi dalam Pengerjaan jika biaya perolehan

tersebut dapat diukur secar andal dan masih dalam proses pengerjaan. Konstruksi dalam

Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi

tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai tujuan perolehannya.

Konstruksi dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan konstruksi

yang dikerjakan secara swakelola meliputi :

Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang

mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia; biaya bahan; pemindahan sarana;

peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi konstruksi; penyewaan sarana dan

peralatan; serta biaya rancangan dan bantuan teknis yang berhubungan langsung dengan

kegiatan konstruksi;

Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umunya dan dapat

dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi; biaya rancangan dan

bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi tertentu; dan

biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang

bersangkutan seperti biaya inspeksi;

Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan dengan kontrak,

konstruksi meliputi ; termin yang telah dibayarkan kepada konstraktor sehubungan

dengan tingkat penyelesaian pekerjaan; pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak

ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.

g. Aset Donasi;

Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat

perolehan dan diakui pada saat aset tetap tersebut diterima dan hak kepemilikannya

berpindah.

h. Depresiasi;

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 15

Page 16: lAPORAN KEUANGAN

Walau dalam Pasal 253 Permendagri Nomor 13 tahun 2006 Pemerintah Daerah dibenarkan

untuk melakukan depresiasi terhadap aset tetap, namun sampai saat ini Pemerintah KOTA

TASIKMALAYAbelum melaksanakannya, karena petunjuk teknis tentang prosedur atau

mekanisme penyusutan sampai saat ini belum ada.

i. Penghapusan Aset Tetap

Penghapusan aset tetap dilakukan jika aset tetap rusak berat, usang, hilang dan sebagainya.

Penghapusan aset tetap ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,

yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah

dan Lampiran Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Inventarisasi Barang. Aset yang

dijual dihapuskan sebesar harga perolehan dan hasil penjualannya masuk / dikelompokkan

pada pendapatan lain-lain PAD yang sah. Kesulitan yang terjadi dalam penghapusan aset

tetap sebesar harga perolehan adalah adanya sejumlah aset tetap yang sukar diketahui harga

perolehannya, sehingga penghapusan didasarkan harga jualnya. misal peralatan berat.

3.3.5. Pengakuan Aset Lainnya

Pos aset lainnya adalah aset pemerintah daerah selain aset lancar, investasi jangka

panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset lainnya terdiri dari aset tak berwujud, tagihan

penjualan angsuran, tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi, kemitraan dengan pihak ketiga

dan aset lain-lain.

Aset tak berwujud dinilai sebesar pengeluaran yang terjadi

dengan SP2D belanja modal non fisik yang melekat pada aset tersebut.

Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal

dari kontrak /berita acara penjualan yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran

yang telah dibayarkan oleh pegawai ke kas daerah.

Tuntutan Perbendaharaan (TP) dinilai sebesar nominal

dalam surat keputusan pembebanan setelah dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan

oleh bendahara yang bersangkutan ke kas daerah. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

dinilai sebesar nilai nominal dalam surat keterangan/keputusan penetapan TGR.

3.3.6. Pengakuan Kewajiban

Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber

pembiayaan pinjaman masyarakat, karyawan, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain,

atau lembaga internasional yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya

mengakibatkan arus keluar sumber daya ekonomi pemerintah, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk

dibayar dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban

lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Kewajiban Jangka Pendek

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 16

Page 17: lAPORAN KEUANGAN

adalah utang jangka pendek (lancar) merupakan utang yang harus dibayar kembali atau

jatuh tempo dalam satu periode akuntansi (satu tahun). Utang jangka pendek dibukukan

sebesar nilai nominal. Utang jangka pendek antara lain berupa utang kepada pihak ketiga

adalah utang yang terjadi kepada pihak ke tiga karena adanya kontrak yang telah selesai

pekerjaannya, namun karena waktu penyelesaiannya melewati ke tahun anggaran

berikutnya .

3.3.7. Pengakuan Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan pos pada neraca pemerintah daerah yang menampung selisih

antara aset dengan kewajiban. Pos ekuitas dana terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas dana

investasi, dan ekuitas dana cadangan.

a. Ekuitas Dana LancarEkuitas dana lancar adalah selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai utang lancar.

Ekuitas dana lancar terdiri dari;

a) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

SILPA merupakan akun penyeimbang penjumlahan antara sisa kas hasil perhitungan stock opname

akhir periode di Kas Daerah dan kas di Bendahara Pengeluaran.

b) Pendapatan yang Ditangguhkan

Pendapatan yang ditangguhkan merupakan akun lawan untuk menampung kas di bendahara

penerimaan.

c) Cadangan Piutang

Cadangan piutang adalah akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung piutang lancar.

d) Cadangan Persediaan

Cadangan persediaan merupakan akun lawan dari aset lancar yang berupa persediaan.

e) Dana yang Harus Disediakan untuk untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek. Dana yang Harus

Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek adalah akun penyeimbang dari utang lancar

yang dimaksudkan untuk menampung total dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang

jangka pendek.

b. Ekuitas Dana yang Diinvestasikan

Ekuitas dana yang diinvestasikan mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang tertanam

dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi dengan jumlah nilai

utang jangka panjang.

c. Ekuitas Dana yang Dicadangkan

Ekuitas dana yang dicadangkan merupakan dana yang diinvestasikan dalam dana cadangan

untuk tujuan tertentu. Akun ini merupakan akun lawan dari dana cadangan.

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 17

Page 18: lAPORAN KEUANGAN

3.3.8. Pengakuan Pendapatan

a. Pendapatan diakui dalam periode berjalan dan akhir periode akuntansi.

b. Pengakuan pendapatan dalam periode berjalan berdasarkan jumlah kas

yang diterima, Pada akhir periode akuntansi, pendapatan diakui berdasarkan jumlah

pendapatan yang telah menjadi hak.

c. Pencatatan pendapatan dilaksaksanakan berdasarkan asas bruto.

3.3.9. Pengakuan Belanja

a. Pada dasarnya belanja harus diakui, dicatat, dan dilaporkan dalam periode terjadinya

transaksi. Pembebanan belanja-belanja yang bersifat periodik harus dikaitkan dengan periode

dimana belanja tersebut menjadi beban dan dibayar secara kas.

b. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah (beban tetap). Khusus

pengeluaran melalui bendahara pengeluaran (pengisian kas) pengakuannya terjadi pada saat

pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah disahkan.

c. Belanja diklasifikasi menurut ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi, antara

lain belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal.

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 18

Page 19: lAPORAN KEUANGAN

BAB IV

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

4.1. Rincian dan Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Bab ini akan membahas secara rinci mengenai pos-pos yang terdapat dalam keuangan,

dimana pos pendapatan, belanja dan pembiayaan terdapat dalam Laporan Realisasi

Anggaran, sedangkat pos aset, kewajiban dan ekuitas dana terdapat dalam neraca. Laporan

Realisasi Anggaran menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja dan

surplus/(defisit) yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam tahun

anggaran 2014. Neraca menggambarkan posisi keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi.

KOTA TASIKMALAYAmengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal 31

Desember 2014

Gambaran umum mengenai realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2014

UPTD Puskesmas Mangkubumi..KOTA TASIKMALAYA adalah sebagai berikut :

4.1.1 Pendapatan

Pendapatan UPTD Puskesmas Mangkubumi. KOTA TASIKMALAYA Rp.

1.827.862.800,00

Jumlah tersebut merupakan pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan yang telah disetor

ke Kas Umum Daerah dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah .

Pendapatan merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih. Sumber pendapatan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYA

berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Lain- lain

pendapatan asli daerah yang sah.

Pada Tahun 2014 UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYAmenargetkan

pendapatan sebesar Rp. 1.827.862.800,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.681.244.000,00

(91,98 %).

Kontribusi retribusi pelayanan kesehatan dari pendapatan yang berasal dari Retribusi

Pelayanan Kesehatan,tidak mencapai target , hal ini dikarenakan antara lain :

Adanya pelayanan tindakan yang tidak dijamin, pemakai rawat inap yang berasal dari

luar wilayah, sehingga kondisi ini menjadi potensi PAD;

Pendapatan dari klaim jamkesmas dan jampersal serta ASKES

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 19

Page 20: lAPORAN KEUANGAN

Dari capaian pendapatan di atas, pada dasarnya kurang tepat apabila pelayanan

kesehatan yang kontribusi penerimaannya sebagian besar dari orang yang sakit, dijadikan

sebagai target pendapatan asli daerah.

Hal ini bisa dikatakan tepat apabila pendapatan yang diterima oleh pelayanan

kesehatan dari tindakan/ pelayanan pendukung / konsultasi yang sifatnya preventif dan

promotif yang secara sadar dilakukan oleh masyarakat. Akan tetapi perlu adanya program-

program pengembangan dan pemenuhan SDM maupun sarana dan prasarana untuk

penunjangnya, serta diberikan keleluasaan dalam mekanisme pengeloaan keuangan melalui

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

4.1.2 Belanja

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 20

Page 21: lAPORAN KEUANGAN

Belanja UPTD Puskesmas Mangkubumi .KOTA TASIKMALAYA pada Tahun Anggaran 2014

di anggarkan dalam BOP sebesar Rp. 55.960.000,- dengan realisasi per 31 Desember 2014

sebesar Rp. 54.744.052,00,- atau baru 98,36%. Rincian realisasi belanja terdiri dari :

Rincian belanja diatas dapat dirangkum dalam 2 jenis belanja yaitu 1. Belanja Tidak Langsung

dengan target sebesar Rp. 55.960.000,- dengan realisasinya Rp. 54.744.052,- jadi penyerapan

sekitar 98.3 % , dimana belanja tidak langsung tersebut dikelola oleh Pemerintah Daerah KOTA

TASIKMALAYA. Belanja Tidak Langsung terdiri dari Gaji Pegawai Negri dan TPP. Dan

Belanja langsung, yang terdiri dari Belanja pegawai dan Belanja barang dan jasa dari target

sebesar Rp.1.873.914.262-, dengan realisasi sebesar Rp. 1.873.914.262,- jadi penyerapan sekitar

100%, dikelola oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Rincian Belanja Langsung terdiri dari belanja Pegawai, belanja Barang dan Jasa, dan belanja

Modal.

1.)Belanja Langsung

1.1 Belanja Pegawai Rincian belanja pegawai sebagai berikut :

 

 NoUraian

Anggaran

dalam DPARealisasi

LEBIH (KURANG) dari

Anggaran

Rp %

1.1 Belanja Pegawai 989.020.400897.429.942

91.590.458,- 90,74

1.1.1 Belanja Barang dan Jasa 475.945.642 422.440.562 53.505.080,- 88,76

1.1. 2 Belanja Modal 402.956.358 181.637.330 221.319.028 45.08

1.2 Belanja Barang dan Jasa. Rincian Belanja Barang dan Jasa sebagai berikut

Total anggaran untuk pengadaan barang dan jasa sebesar Rp. 475.945.642,- sampai dengan

31 Desember 2014 terealisasikan sebesar Rp. 422.440.652,- jadi persentase realisasi

penyerapan belanja barang dan jasa adalah sebesar 88,76 %. Adapun rincian belanja barang

dan jasa dapat dilihat pada tabel berikut :

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI LEBIH/SISA %

1. BHP Kantor 35.945.000,- 35.779.000,- 166.000,- 99,5

2. Belanja material 16.410.000,- 13.428.000,- 2.982.000,- 81,8

3. Belanja perawatan kendaraan

motor

4.000.000,- 2.200.000,- 1.800.000,- 55

4. Belanja cetak dan Penggandaan 3.000.000,- 2.999.950,- 50,- 99,99

5. Belanja Mamin 60.480.000,- 50.413.500,- 10.066.500,- 83,4

6. Belanja Perjalanan Dinas 13.080.000,- 9.685.000,- 3.395.000,- 74,04

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 21

Page 22: lAPORAN KEUANGAN

Jumlah 132.915.000,- 114.505.450,- 18.409.550,- 86,14

c. Belanja Modal

Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/

pengadaan atau pembangunan Aset Tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12

(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, yang meliputi : Tanah,

Peralatan & Mesin, Gedung & Bangunan, Gedung dalam Pengerjaan dan Aset tetap

lainnya.Belanja Modal di UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYApada Tahun

2014 sebesar Rp.402.956.358,- terealisasi sebesar Rp. 181.637.330,- ,penyerapan belanja Modal

( 45,08 %)

4.1.2.2. Surplus / (Defisit) Anggaran

UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATahun 2014 mengalami

Defisit sebesar Rp. 147.173.000,00 dari Jumlah Realisasi sebesar Rp. 1.470.388.900,00 dari

target Rp.1.617.561.900,00

PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

ASET LANCAR

a. Kas Di Bendahara Penerimaan : Rp. 672.000,-

Jumlah tersebut merupakan saldo Kas per 31Desember 2013.

b. Piutang Rp. 0,00

c. Persediaan Rp. 55.759.919,79

Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan per 31 Desember 2013 dengan rincian

sebagai berikut :

1.Persediaan ATK Rp. 150.000,-

2. Persediaan Bahan Cetak Rp. 1.454.440,-

3.Persediaan Obat- obatan Rp. 54.155.479,79

Jumlah Rp 55.759.919,79

Nilai persediaan tersebut dihitung berdasarkan pemeriksaan fisik barang di gudang

per 31 Desember 2013

4.1.3. ASET TETAP Rp. 5.428.788.046,-

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 22

Page 23: lAPORAN KEUANGAN

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 dengan rincian

sebagai berikut :

1) Tanah : Rp. 46.700.000,-

Tanah Pkm Pangalengan : Rp. 21.600.000,-

Tanah Pkm Warnasari : Rp. 16.000.000,-

Tanah Pkm Sukamanah : Rp. 9.100.000,-

2) Alat-alat Kedokteran dan lain - lain : Rp. 1.269.656.955,-

Pkm Pangalengan : Rp. 983.526.787,-

Pkm Warnasari : Rp. 140.967.897,-

Pkm Sukamanah : Rp. 145.162.271,-

3) Bangunan : Rp. 4.112.431.091,-

Pkm Pangalengan : Rp. 3.313.778.231,-

Pkm Warnasari : Rp. 76.302.080,-

Pkm Sukamanah : Rp. 722.350.780,-

Jumlah : Rp. 5.428.788.046,-

Aset yang ada di UPTD Yankes KEC .... KABUPATEN TASIKMALAYA, untuk tanah dan

Bangunan tidak ada perubahan di Tahun 2012 dan Tahun 2013. Akan tetapi untuk aset Peralatan

dan mesin ada perubahan dari Tahun 2012 dan tahun 2013, seperti yang terlihat pada tabel

dibawah ini :

Jumlah Aset Tetap2012 2013

Rp .5.332.363.556,00 Rp .5.428.788.046,00Aset Peralatan dan Mesin Rp. 1.173.232.465,00 Rp. 1.269.656.955,00

4.1.4. KEWAJIBAN

4.1.4.1 Kewajiban Jangka PendekKewajiban jangka pendek UPTD Yankes KEC .... KOTA TASIKMALAYAdapat dilihat pada

table di bawah ini :

Kewajiban Jangka Pendek

2012 2013Rp .1.517.232.782,00 Rp .1.470.388.900,00

4.1.5 EKUITAS DANA

1. EKUITAS DANA LANCAR :

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 23

Page 24: lAPORAN KEUANGAN

a. SILPA : Rp. 1.470.388.900,-

b. Pendapatan yang ditangguhkan : Rp. 0

c. Cadangan Persediaan : Rp. 55.759.919,79 -

Jumlah :Rp. 1.414.628.980,21

Jadi jumlah ekuitas dana lancar di UPTD Yankes Kec.....KOTA

TASIKMALAYAper 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 1.414.628.980,21

Ekuitas Dana Lancar terdiri dari;

a). Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

SILPA merupakan akun penyeimbang penjumlahan antara sisa kas hasil perhitungan cash

opname akhir periode di Kas Daerah dan kas di Bendahara Pengeluaran. Adapun SILPA UPTD

Yankes KEC .... KOTA TASIKMALAYAuntuk tahun 2013 sebesar Rp. . 1.470.388.900,-

c). Cadangan Piutang

Cadangan Piutang adalah akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung Piutang Lancar,

dan tidak ada cadangan piutang di Dinas Kesehatan KABUPATEN TASIKMALAYA.

d). Cadangan Persediaan

Cadangan persediaan merupakan akun lawan dari Aset Lancar yang berupa Persediaan.

Sebesar Rp. 55.759.919,79 yang merupakan persediaan bahan ATK, Cetakan dan obat- obatan.

4.1.4.2. Ekuitas Dana yang Diinvestasikan

Ekuitas Dana yang Diinvestasikan mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang

tertanam dalam Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, dan Aset Lainnya dikurangi dengan

jumlah nilai Utang Jangka Panjang.

Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan

Per 31 Desember 2012 (Rp)

Per 31 Desember 2013 (Rp)

Rp .5.332.363.556,00 Rp .5.428.788.046,00

Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan per 31 Desember 2013 sebesar Rp.

5.428.788.046,00 merupakan jumlah dana yang diinvestasikan dalam Aset

Tetap dengan aset tetap lainnya, terdiri dari:

4.1.4.3. Ekuitas Dana Untuk Konsolidasi

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 24

Page 25: lAPORAN KEUANGAN

Ekuitas Dana untuk dikonsolidasikan- R/K Pusat

Per 31 Desember 2012 (Rp)

Per 31 Desember 2013 (Rp)

Rp .-

Ekuitas dana untuk dikonsolidasikan per 31 Desember 2013 sebesar Rp.-

4.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan

penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan

penerapan basis kas untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan

basis akrual pada UPTD

Basis akrual atas pendapatan adalah diakuinya pendapatan pada saat timbulnya hak atas

pendapatan tersebut. Penerapan basis akrual pada Laporan Keuangan, Neraca UPTD

Yankes Kec.....KOTA TASIKMALAYAper 31 Desember Tahun 2013 adalah terhadap

pos-pos berikut

1) Kas di Bendahara Pengeluaran;

2) Kas di Bendahara Penerimaan;

3) Piutang Pajak .

BAB V

PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

A. Tugas dan Fungsi UPTD Yankes Kec.....KABUPATEN TASIKMALAYA

UPTD Yankes Kec Pangalengan terbentuk sejak tahun 2008 Berdasarkan Peraturan daerah

( PERDA ) KABUPATEN TASIKMALAYANomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Organisasi Dinas Daerah KABUPATEN TASIKMALAYAtentang Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Pelayanan Kesehatan .

Pengertian UPTD Pelayanan Kesehatan berdasarkan PERDA Kab Bandung No 20 tahun

2007 adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan KABUPATEN

TASIKMALAYA( Merupakan Unit Struktural ) yang bertanggung jawab

menyelenggarakan upaya pembangunan kesehatan di satu wilayah kecamatan sebagai

wilayah kerjanya.

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 25

Page 26: lAPORAN KEUANGAN

UPTD Pelayanan Kesehatan mempunyai jaringan kerja berupa puskesmas dengan tempat

perawatan ( Puskesmas DTP ), Puskesmas tanpa perawatan ( Puskesmas TTP ), Puskesmas

Pembantu, Balai Pengobatan pembantu ( BPP ) dan Bidan di Desa.

UPTD Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan sebagian tugas teknis operasional Dinas

Kesehatan KABUPATEN TASIKMALAYAdan merupakan unit pelaksana teknis tingkat

pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di KABUPATEN TASIKMALAYA.

Puskesmas –puskesmas di satu wilayah kecamatan bertindak sebagai Unit pelaksana

Fungsional ( UPF )

Kepala UPTD Pelayanan Kesehatan membawahi Kepala Tata Usaha dan Kelompok

Jabatan Fungsional. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, kepala UPTD dibantu oleh

Kepala UPF Puskesmas yang ada di wilayah kerjanya. Selain itu Kepala UPTD dapat

menunjuk Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP ) dan Koordinator Upaya

Kesehatan Masyarakat ( UKM )

Kepala UPTD Pelayanan kesehatan berwenang mengatur Sumber Daya ( tenaga,

keuangan, saran dan lain – lain ) di wilayah kerjanya sesuai dengan kebutuhan pelayanan

kesehatan melalui koordinasi dengan kepala UPF Puskesmas.

Kepala UPTD Pelayanan Kesehatan dapat menyerahkan sebagian kewenangannya kepada

Kepala UPF Puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan.

1. Kedudukan

a. Dalam Sistem Kesehatan Nasional, UPTD Pelayanan Kesehatan berkedudukan

sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang merupakan ujung tombak

sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

b. Dalam Sistem Kesehatan Kabupaten, UPTD pelayanan Kesehatan bertanggungjawab

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten di satu wilayah

kecamatan

c. Terhadap Sistem Pemerintahan, UPTD pelayanan Kesehatan merupakan unit

struktural Pemerintah Daerah KABUPATEN TASIKMALAYAbidang kesehatan di

tingkat kecamatan.

d. Terhadap sarana pelayanan kesehtan strata pertama ( dasar ), UPTD Pelayanan

Kesehatan berkedudukan sebagi mitra, sedangkan dengan berbagai bentuk upaya

kesehtan yang berbasis dan bersumberdaya masyarakat ( UKBM ), UPTD Pelayanan

Kesehtan berperan sebagai Pembina.

2. Tugas Pokok

Tugas Pokok Kepala UPTD Yankes Pangalengan

1. Merencanakan operasional kegiatan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat

kecamatan

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 26

Page 27: lAPORAN KEUANGAN

2. Melaksanakan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan

3. Memfasilitasi pemberdayaan masyarakat di bidang pelayanan dan pembangunan

kesehatan di tingkat kecamatan

4. Melaksanakan pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan

perorangan dan masyarakat

5. Melaksanakan rujukan pelayanan kesehatan

6. Menyusun mekanisme organisasi dan tata laksana pelayanan kesehatan perorangan dan

masyarakat

7. Mengelola anggaran pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat

kecamatan

8. Melaksanakan pengembangan kemitraan pelayanan dan pembangunan kesehatan di

tingkat kecamatan

9. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas

10. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuia dengan bidang tugas dan fungsinya

11. Melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan dengan sub unit kerja lain di lingkungan

dinas dan lintas sector

Tugas Pokok Ka Subag TU UPTD Yankes Kec.....KOTA TASIKMALAYA:

1. Melakukan manajemen kepegawaian dan ketatausahaan

2. Mendata karyawan-karyawan yang tidak hadir maupun yang hadir

3. Memeriksa surat-surat masuk tentang jadwal kegiatan Ka. Puskesmas atau staf (rapat-

rapat dan kegiatan lain)

4. Membuat surat menyurat keluar dan agenda

5. Menerima surat dan mengagendakan serta memasukkan dalam arsip, melaporkan kepada

Ka. Puskesmas

6. Membuat jadwal kegiatan program (posyandu, uks, uksg, tk, kesling, dll)

7. Membuat surat cuti karyawan dan mengagendakan

8. Membuat usulan kenaikan gaji berkala pegawai

9. Menghimpun laporan bulanan/ triwulan dari setiap pemegang program kemudian

mengarsipkan dan melaporkan ke dinas kesehatan

10. Menyediakan kebutuhan rumah tangga puskesmas

11. Melayani surat-surat dari masyarakat

12. Mengetik DP3 pegawai di akhir tahun

13. Membuat buku pendukung kepegawaian

14. Menyiapkan staff meeting, daftar hadir, notulen dll

15. Menerima tamu-tamu yang datang, yang berkaitan dengan urusan/ kepentingan

puskesmas

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 27

Page 28: lAPORAN KEUANGAN

3. Fungsi

Berdasarkan perda tersebut UPTD Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan

masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan.

VISI, MISI DAN TUJUAN UPTD YANKES KEC .... KOTA TASIKMALAYA:

A. VISI

“Mewujudkan UPTD Yankes KEC .... KOTA TASIKMALAYAsebagai sarana

pelayanan kesehatan dasar yang profesional dan terdepan dalam rangka

mewujudkan KEC .... KOTA TASIKMALAYASehat secara Mandiri”.

B. MISI

1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang merata dan berkualitas kepada

masyarakat.

2. Memberdayakan keluarga untuk hidup sehat secara mandiri.

3. Menyelenggarakan lingkungan tempat tinggal dan tempat beraktivitas yang sehat.

4. Menyelenggarakan Upaya penanggulangan dan pencegahan penyakit menular

serta tidak menular

5. Menyelenggarakan manajemen UPTD Yankes KEC .... KOTA

TASIKMALAYAyang bermutu dan berkesinambungan.

C. TUJUAN

1. Meningkatnya keterjangkauan pelayanan kesehatan dasar

2. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, balita, anak usia sekolah dasar,

dan lansia.

3. Meningkatnya status Gizi masyarakat

4. Meningkatnya kemandirian keluarga dalam melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat.

5. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 28

Page 29: lAPORAN KEUANGAN

6. Meningkatnya akses pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular.

7. Meningkatnya penyediaan data dan informasi kesehatan yang akurat.

BAB VI

P E N U T U P

Demikianlah Laporan Keuangan UPTD Yankes Kec.....KOTA TASIKMALAYAtahun

2013 kami susun secara objektif berlandaskan nilai- nilai transparansi dan akuntabilitas sejalan

prinsip Clean Governance dan Good Governance penyelenggaraan pemerintahan.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunaan anggaran dan

pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan pada UPTD Yankes Kec.....KABUPATEN

TASIKMALAYA, baik aparatur jajaran Dinas Kesehatan, masyarakat maupun pihak lainnya.

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 29

Page 30: lAPORAN KEUANGAN

Menyadari akan kehilapan, maka saran dan masukan untuk kesempurnaan laporan ini,

sangat diharapkan, utamanya sebagai perbaikan penyusunan laporan di masa yang akan datang,

sehingga sasaran dan tujuan laporan pertanggungjawaban keuangan dapat tercapai.

Mengetahui Pangalengan, MEI 2014

Kepala Dinas Kesehatan Kepala UPTD Yankes

KOTA TASIKMALAYA

Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Mangkubumi KOTA TASIKMALAYATA. 2014 30