laporan kerja praktek telkom speedy

77
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Kerja Praktek adalah suatu kewajiban yang harus ditempuh dalam mengikuti suatu program pendidikan dan bagian dari kurikulum pada jurusan Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi permasalahan para sarjana lulusan Perguruan Tinggi yang hanya sebagai sumber daya yang siap latih, bukan siap pakai yang disebabakan ketertinggalan Perguruan Tinggi terhadap teknologi dan informasi yang ada di dunia luar. Maka satu upaya yang ditempuh Perguruan Tinggi adalah mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mengikuti Pogram Kerja Praktek di suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni. Melalui Kerja Praktek ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan konsep dan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti masa perkuliahan di perusahaan tempat melakukan Kerja Praktek. Selain itu juga mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas yang akan menjadi bekal sebelum memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya. 1

Upload: muhammad-shobirin

Post on 25-Jan-2016

68 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Draft Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Kerja Praktek adalah suatu kewajiban yang harus ditempuh dalam

mengikuti suatu program pendidikan dan bagian dari kurikulum pada jurusan

Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.

Untuk mengantisipasi permasalahan para sarjana lulusan Perguruan

Tinggi yang hanya sebagai sumber daya yang siap latih, bukan siap pakai yang

disebabakan ketertinggalan Perguruan Tinggi terhadap teknologi dan informasi

yang ada di dunia luar. Maka satu upaya yang ditempuh Perguruan Tinggi adalah

mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mengikuti Pogram Kerja Praktek di

suatu lembaga, instansi atau perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, yang

sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni.

Melalui Kerja Praktek ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan

konsep dan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti masa perkuliahan di

perusahaan tempat melakukan Kerja Praktek. Selain itu juga mahasiswa

diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas yang akan

menjadi bekal sebelum memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

Dalam melaksanakan Kerja Praktek ini, penulis memilih “PT. TELKOM

Kandatel Medan di Divisi Access Network Maintenance (ANEM) sebagai tempat

Kerja Praktek.

I.2 Tujuan Dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Kerja Praktek ini dilaksanakan memiliki beberapa tujuan dan

manfaat.Pada bagian ini akan dibahas mengenai tujuan dan manfaat kerja

praktek.

a. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan Kerja Praktek pada jurusan Teknik Elektro adalah :

1. Memberikan penguatan penambahan wawasan tentang teori

yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi dilapangan..

1

Page 2: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

2. Menambah pengetahuan tentang berbagai macam peralatan

telekomunikasi .

3. Membiasakan hidup disiplin dan bertanggung jawab.

4. Dapat mengetahui berbagai masalah yang sering terjadi

dalam dunia telekomunikasi dan cara mengatasinya..

b. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Pelaksanaan kerja Praktek sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang

bersangkutan, perguruan tinggi dan juga perusahaan tempat kerja praktek.

Manfaat Kerja Praktek antara lain :

1. Bagi mahasiswa

a) Dapat menambah wawasan mengenai dunia kerja dan memahami

berbagai aspek yang ada diperusahaan dalam kaitannya dengan

teknologi dan informasi.

b) Dapat membandingkan serta menerapkan konsep dan teori-teori yang

di peroleh di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

c) Memperoleh kesempatan untuk melatih dan meningkatkan

keterampilan dan melakukan pekerjaan sebagai bekal dalam memasuki

dunia kerja.

2. Bagi perguruan tinggi

a) Meningkatkan hubungan kerja sama antara perusahaan dengan

perguruan tinggi khususnya Universitas Sumatera Utara

b) Mendapat masukan dari Laporan Kerja Praktek yang dilakukan

mahasiswa tentang penerapan konsep-konsep teknologi telekomunikasi

yang ada di perusahaan.

3. Bagi perusahaan

a) Sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia melalui pembangunan di bidang pendidikan.

b) Merupakan sumber masukan untuk perbaikan sistem kerja dan metode

yang ada di perusahaan.

I.3 Pembatasan Masalah

2

Page 3: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Penulis membatasi tulisan ini sesuai dengan kerja praktek yang dilakukan

penulis di PT.TELKOM Divisi Acces Network Maintenance (ANEM) Medan

pada beberapa bagian telekomunikasi yang ditinjau oleh penulis. Sesuai dengan

syarat administrasi pada Departemen Teknik Elektro bahwa laporan kerja praktek

ditulis oleh maksimum tiga orang, maka laporan kerja praktek ini merupakan

laporan kerja praktek yang ditulis oleh tiga orang berhubung kerja praktek

dilakukan oleh tiga orang secara bersamaan. Ruang lingkup laporan kerja praktek

ini mencakup :

1. Struktur Jaringan Kabel Fixed Telepon yang merupakan peralatan yang

digunakan PSTN untuk menghubungkan antar pengguna telepon analog.

2. Penggunaan serat optik sebagai media transmisi, dan penyambungannya.

3. Konfigurasi Jaringan Kabel Fixed Telepon dari sentral sampai ke pelanggan.

I.4 Metodologi Praktek Kerja Lapangan

Dalam rangka melaksanakan kerja praktek, dilakukan kegiatan yang

meliputi :

1. Tahap persiapan, yaitu mempersiapkan hal-hal yang perlu seperti

pengenalan perusahaan dan membuat permohonan kerja praktek.

2. Study literature, yaitu mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapi di lapangan.

3. Survei, yaitu mengadakan peninjauan langsung ke lapangan yang

berhubungan dengan tugas / kegiatan kerja praktek dan menyusunnya

dalam bentuk laporan.

4. Penulisan jurnal, yaitu mencatat dalam Jurnal Kerja Praktek mengenai

kegiatan kerja praktek setiap hari.

5. Analisa, yaitu berupa penulisan Laporan Kerja Praktek.

I.5 Waktu Dan Tempat Praktek Kerja Lapangan

Waktu : 02 September 2008 sampai dengan 26 September 2008

Tempat : Bagian Access Network Maintenance (ANEM), sub-

bidang Access Data Management (ADAM), PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk.

3

Page 4: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

I.6 Sistematika Penulisan Laporan

Untuk mempermudah penulisan laporan ini serta dapat dengan mudah

dipahami maka penulis membuat urutan yang terdiri dari 6 bab. Setiap bab terdiri

dari sub-sub bab yang membahas satu topik. Setiap bab dan sub-sub bab saling

berkaitan sehingga tidak ada kerancuan dalam penulisan . Adapun uraian dari

penulisan tersebut adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan dan manfaat,

waktu dan tempat, ruang lingkup, dan metode pelaksanaan KP

serta sistematika penulisan laporan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang sejarah singkat berdirinya PT.Telkom

Indonesia Tbk, bidang usaha pekerjaan, visi dan misi, layanan

Telkom serta struktur organisasi.

BAB III : STRUKTUR INSTALASI JARINGAN AKSES KABEL

Bab ini membahas tentang konsep dasar jaringan telekomunikasi

PSTN, konfigurasi dan aplikasinya.

BAB IV : SERAT OPTIK SEBAGAI MEDIA TRANSMISI

Bab ini membahas tentang serat optik sebagai media transmisi menggantikan teknologi kabel

BAB V : KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI

PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk

Bab ini membahas kegiatan yang dilakukan selama masa kerja

praktek lapangan

4

Page 5: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Telkom

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan

penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang

terbesar di Indonesia. TELKOM (yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau

Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa

telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular),

data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui

perusahaan asosiasi.

Jawatan PTT berlangsung sampai dikeluarkan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang (perpu) No.19 tahun 1906, yang menetapkan jawatan

PTT untuk tetap menjadi Perusahaan Negara. Kemudian berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 240 tahun 1961 Perusahaan jawatan PTT

berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos Telekomunikasi. Dalam

perkembangan selanjutnya Pemerintah memandang perlu untuk membagi 2 (dua)

Perusahaan Negara yang berdiri sendiri, yakni PN. Pos & Giro (Peraturan

Pemerintah No. 29 tahun 1965) dan PN. Telekomunikasi (Peraturan Pemerintah

No. 30 tahun 1965).

Kemajuan teknologi dan jasa telekomunikasi mendorong pemerintah

untuk meningkatkan bentuk perusahaan PN. Telekomunikasi menjadi Perusahaan

Umum (PERUM), untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun

1974 resmi berdiri Perusahaan Umum Telekomunikasi yang popular dengan

sebutan PERUMTEL. Dalam peraturan tersebut, PERUMTEL dinyatakan

sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk umum, baik hubungan

telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Pada saat itu, hubungan

telekomunikasi luar negeri juga diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satellite

Coorporation (Indosat) yang pada saat itu berstatus perusahaan asing, bagian dari

5

Page 6: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

American Cable & Radio Coorporation, sebuah perusahaan di Negara bagian

dari Delaware, Amerika Serikat. Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing

tersebut, pada akhir tahun 1980 dibeli oleh Negara Republik Indonesia dan untuk

selanjutnya dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 1980, yang isinya tentang

perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1974. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha

penyelenggara telekomunikasi jasa luar negeri.

Memasuki Repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan

Pembangunan telekomunikasi karena sebagai infrastuktur diharapkan dapat

memacu pembangunan sektor lainnya. Untuk itu berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 52 tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum (PERUM)

dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud

dalam Undang – Undang No. 9 tahun 1969, sejak itu berdirilah Perusahaan

Perseroan (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia dengan sebutan PT.

TELEKOMUNIKASI INDONESIA.

Sampai dengan 31 Desember 2006 jumlah pelanggan TELKOM sebanyak

48,5 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel

sejumlah 8,7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 4,2 juta

pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jasa telepon bergerak. Pertumbuhan jumlah

pelanggan TELKOM di tahun 2006 sebanyak 30,73% telah mendorong kenaikan

Pendapatan Usaha TELKOM dalam tahun 2006 sebesar 23% dibanding tahun

2005

Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang

unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah

menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di

antaranya The Best Value Creator, The Best of Performance Excellence

Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari Majalah Finance Asia

Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah

Indonesia (51,19%) dan pemegang saham publik (48,81%), yang terdiri dari

investor asing (45,54%) dan investor lokal (3,27%). Sementara itu harga saham

TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat sebesar

6

Page 7: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

71,2% dari Rp 5.900,- menjadi Rp 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham TELKOM

pada akhir 2006 sebesar USD 22,6 miliar.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM,

penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan,

serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi

model korporasi terbaik Indonesia.

II.2 Visi dan Misi PT. Telkom

a) Visi

To become a leading InfoCom player in the region

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom

terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia

Pasifik.

b) Misi

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with

Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best

Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan

mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan

berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi

yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan

saling mendukung secara sinergis.

II.3 Produk Dan Layanan Telkom

1. Telkom Fixed Line

a. TELKOM SLJJ

7

Page 8: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Merupakan layanan komunikasi jarak jauh antar pelanggan yang masih

dalam satu wilayah negara. Pada umumnya, pelanggan-pelanggan tersebut berada

dalam wilayah kode area yang berbeda.

b. TELKOM Global-01017

Layanan baru dari TELKOM yang berupa akses layanan untuk panggilan

internasional ke mancanegara (253 tujuan panggilan). Gambar 2.1 menunjukkan

Logo Telkom Global -01017.

Gambar 2.1 Logo Telkom Global -01017

c. TELKOM Lokal

Merupakan layanan komunikasi telepon antar pelanggan dalam jarak di

bawah 30 km atau di dalam satu wilayah lokal.

d. TELKOM SLI

Panggilan telepon International Direct Dialing (IDD) dimana nomor

telepon pemanggil dan nomor telepon yang dipanggil berbeda wilayah negara.

2. Public Phone

a. TELKOM Coin

Telepon Umum Coin (TUC) adalah telepon yang menggunakan satu jenis

uang logam yang berbentuk koin sebagai alat pembayaran yang sah atas biaya

percakapan.

b. Warung TELKOM

Tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan jasa

telekomunikasi yang dikelola oleh Badan Usaha, Koperasi atau perorangan

8

Page 9: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

bekerjasama dengan TELKOM dalam melakukan akses SLJJ, SLI maupun

selular.

3. Flexi (Fixed Wireless)

Gambar 2.2 berikut ini menunjukkan logo Telkom Flexi.

Gambar 2.2 Logo Telkom Flexi

a. Pricing Flexi

Program pricing Flexi yang berlaku saat ini.

b. Flexi Classy

Flexi classy adalah layanan flexi dengan sistem pascabayar.

c. Flexi Trendy

Flexi trendy adalah layanan flexi dengan sistem prabayar berbasis

kartu/simcard yang dapat diisi ulang.

d. Flexi Home

Flexi Home adalah layanan flexi untuk perumahan atau kantor dilayani

menggunakan terminal fixed berbasis nomor esn, tarif aktivasi, abonemen dan

biaya pemakaian / usage sama dengan tarif telepon rumah / pstn.

e. Flexi COMBO

9

Page 10: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

FlexiCOMBO merupakan layanan yang memungkinkan anda sebagai

pelanggan Flexi Classy atau Trendy untuk tetap dapat berkomunikasi (voice,

SMS dan data) di berbagai kota menggunakan beberapa nomor temporer.

4. Internet

a. Speedy

Merupakan layanan (internet service) berkecepatan tinggi dari PT.

TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line

(ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video

secara bersamaan. Gambar 2.3 menunjukkan logo speedy.

Gambar 2.3 Logo Speedy

b. TELKOMNet Instan (080989999)

Merupakan layanan akses internet dial-up secara mudah tanpa

berlangganan (instan) dengan konsep layanan yang mudah dan sederhana.

c. TELKOMNet Flexi up to 64 kbps

TELKOMNet Flexi up to 64 kbps adalah akses komunikasi ke internet

gateway dengan mode data paket pada network TelkomFlexi.

5. Content & Aplication

a. I-VAS

I-VAS 'Satu Kartu Multi Layanan Internet' yang menjadi alat bayar untuk

berbagai konten atau layanan internet yang bersifat micropayment.

10

Page 11: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

b. Ventus

Merupakan layanan jasa nilai tambah dan konvergensi dari layanan surat-

menyurat elektronis (email) dan mobile system (cellular/wireless) atau

dikenal dengan layanan mobile push e-mail.

II.4 Logo Telkom

Logo Telkom terdiri dari bentuk bulatan yang di dalamnya terdapat

variasi garis tebal dan tipis berwarna biru, serta di bawahnya terdapat tulisan

TELKOM INDONESIA. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.4.

Gambar 2.4 Logo PT. Telkom

Bagian - bagian dari logo tersebut meiliki arti sebagai berikut :

a. Bentuk bulatan dari logo melambangkan : Keutuhan wawasan nusantara,

ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional.

b. TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana.

c. Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi

telekomunikasi tinggi / canggih yang terus berkembang dalam suasana masa

depan yang gemilang.

d. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang

beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras

secara berkesinambungan dan dinamis.

11

Page 12: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

e. Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic, menggambarkan

kedudukan perusahaan : TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi

Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag Carrier).

II.5 Arti Kredo

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mempunyai satu asumsi dasar

( kredo ) yaitu slogan yang berbunyi ” committed to you “ yang disimbolkan

dengan gambar 2.2. Arti dari kredo tersebut adalah :

a. Kami selalu fokus kepada pelanggan.

b. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi

serta harga yg kompetitif.

c. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik

(Best Practices).

d. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam

peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja.

e. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik. Gambar 2.5 berikut menunjukkan

kredo telkom.

Gambar 2.5 Kredo Telkom

II.6 Maskot Telkom

Maskot Telkom adalah Be Bee seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6.

Filosofi dibalik sifat dan perilaku Be Bee, yaitu lebah tergolong makhluk sosial

yang senang bekerja sama, pekerja keras mempunyai kesisteman berupa

pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa

madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai

dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa

perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu.

12

Page 13: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat

dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan

bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan

penggambaran insan TELKOM Indonesia terlihat seperti Gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6 Maskot Telkom

Masing-masing bagian dari lebah tersebut mempunyai makna tersendiri, yaitu :

1. Antena lebah melambangkan bahwa Telkom sensitif terhadap

segala keadaan dan perubahan.

2. Mahkota lebah melambangkan kemenangan.

3. Mata lebah melambangkan tajam dan cerdas.

4. Sayap melambangkan bahwa Telkom lincah dan praktis.

5. Tangan kuning melambangkan bahwa Telkom akan memberikan karya yang

terbaik.

II.7 Struktur Organisasi Telkom

Dalam pengelolaan organisasinya, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

memiliki sebuah Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4 (empat)

anggota serta sebuah Dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu) orang Presiden

Direktur atau CEO dan 4 (empat) orang anggota Dewan Direksi lainnya yang

memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda seperti Direktur Sumber Daya

dan Bisnis Pendukung/CIO, Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi, Direktur

Bisnis dan Jasa Telekomunikasi, dan Direktur Keuangan / CFO.

13

Page 14: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Sebagai sebuah holding company, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

memiliki beberapa buah anak perusahaan terafiliasi seperti PT Telekomunikasi

Selular Indonesia yang bergerak sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi

bergerak selular, PT Indonusa Telemedia yang menangani bisnis multimedia

penyiaran dan Internet dengan nama produk TELKOM Vision dan PT Infomedia

Nusantara yang mengelola bisnis penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yellow

Pages) dan Call Center.

Selain anak perusahaan tadi, dalam menjalankan operasi perusahaan PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah mengelompokan unit-unit yang ada dalam

organisasi ke dalam bentuk Divisi, Center dan Yayasan.

Struktur Manajemen TELKOM, secara garis besar meliputi Kantor

Perusahaan, Divisi Regional I s/d VII, Divisi Long Distance dan Divisi

Pendukung. Organisasi Kantor Perusahaan terdiri atas:

a. Lembaga Dewan Komisaris

b. Lembaga Direksi

c. Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi

d. Direktur Bisnis Jasa Telekomunikasi

e. Direktur Keuangan/Chief Financial Officer (CFO)

f. Direktur SDM dan Bisnis Pendukung/Chief Information Officer (CIO)

g. Unit-unit Terstruktur :

1. Corporate Transformation Group

2. Corporate Planning Group

h. Unit-unit Pendukung :

1. Internal Auditor Group

2. Sekretariat Perusahaan

Adapun ruang lingkup dari masing-masing divisi di TELKOM dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Divisi Network

Menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui

pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional

2. Divisi Multimedia

14

Page 15: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Mengelola jasa Multimedia dan Network provider dan bertanggung jawab

untuk menyediakan jasa bisnis masa depan yang ditandai dengan adanya

konvergensi telepon, televisi kabel, dan internet.

3. Divisi Sistem Informasi

Menyediakan sistem informasi yang berupa produk-produk seperti ;(SISKA),

Billing, Corporate Database, Interkoneksi Billing dan proses Telepon Seluler.

4. Divisi RisTI

Melaksanakan riset dan pengembangan teknologi telekomunikasi dan

informasi.

5. Divisi Properti

Mengelola hak milik Telkom yang tidak berkaitan dengan alat produksi.

6. Divisi Atelir

Merupakan pusat perbengkelan Telkom.

7. Divisi Pelatihan

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai Telkom.

8. Divisi Pembangunan

Melaksanakan pembangunan, konstruksi jaringan, konsultasi pembangunan,

desain proyek, dan pengadaan untuk kepentingan Telkom.

9. Divisi Fix Wireless

Divisi yang bertanggung jawab pada pengadaan produk Telkom Flexi serta

maintenance jaringannya.

10. Divisi Entrepreneur

Divisi yang berfungsi sebagai analis pasar Telkom ke depan, sehingga kinerja

dari Telkom dapat terus terjaga dilihat dari sudut konsumen.

Memasuki era globalisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk berusaha

memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat dengan memberikan fitur

layanan baru. Adapun layanan tersebut adalah :

a. TELKOM Public Phone

Berada dibanyak tempat, melayani seluruh lapisan masyarakat.

b. Value Added Service

15

Page 16: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Mengemas Ragam Komunikasi bagi aneka layanan, memberi arti lebih,

mendatangkan manfaat nyata.

c. TELKOM Card

Layanan Calling Card berbasis teknologi VoIP, diselenggarakan sepenuhnya

oleh Telkom.

d. TELKOM Link

Saluran Komunikasi untuk keperluan eksklusif antar lokasi, empat pilihan

layanan Telkom Link Intracity, Telkom-Intercity, Telkom-Link Global,

Telkom-Link Vpn.

e. TELKOM Net

Kunci Akses dunia Cyber, mudah, cepat dan menyenangkan.

f. TELKOM Vision

Layanan Broadband, yang banyak mengurai banyak simpul komunikasi.

Meliputi layanan pay TV, interaktif TV, homeshopping, pay perviev, video on

demand, dan akses internet berkecepatan tinggi.

g. TELKOMSEL

Menjawab dinamika kebutuhan komunikasi yang menghadirkan layanan

telepon bergerak. Menyajikan kemudahan sistem Prabayar dengan kartu

SIMPATI, dan pascabayar dengan kartu HALO.

h. TELKOM Inter-Carrier

Produk Interkoneksi bagi penyelenggara jasa atau jaringan lain. Termasuk

didalamnya adalah produk interkoneksi jaringan, interkoneksi jasa, dan

produk sewa jaringan.

i. TELKOM Satellite

Teknologi satelite, memudahkan komunikasi. Telkom menjabarkannya dalam

ragam produk : sewa transponder (Standar C Band maupun Extended C

Band), TV Transmission (Fixed atau mobile TV Transmission), Teleprogram,

Network TV Digital, Audio Distribution Network, dan Satellite Data

Communication (VSAT, IDR).

j. E-TELKOM

Memaksimalkan layanan e-businnes dengan luwes dan nyaman.

k. TELKOM Web

16

Page 17: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Sejalan dengan dunia maya, Telkom menyediakan situs portal, situs informasi

Telkom dan situs-situs lain. Alamat akses www.Telkom.net.id,

www.Telkom.com (belum dipakai), www.plasa.com, www.ristinet.com.

l. TELKOM Save

Memanfaatkan teknologi VoIP bagi kemudahan pelanggan dan membuat

pelanggan menjadi konsumen fanatik perusahaan. Akses terbuka melalui

registrasi dan PIN.

m. TELKOM Global-017

Layanan internet telephony single step dialing.

n. TELKOM ISDN

Kelompok layanan produk Telkom berbasis Teknologi ISDN (Integrated

Service Digital Network). Dua kelompoknya adalah Macro Acces (ISDN-

PRA) dan layanan Micro Acces (ISDN-BRA).TELKOMCustomer-Service.

o. TELKOM Flexi

Menyajikan layanan komunikasi bergerak dengan pulsa rumah.

p. TELKOM CustomerService

TELKOM 147, TELKOM Shop, Pusat Layanan Telkom (Pusyantel),

membuka akses bagi kepentingan dan kepuasan pelanggan.

p. TELKOM Corporate Service

Memberi solusi komunikasi bisnis, kelompok layanan yang disediakan adalah

TELKOMSEN, TELKOM Call Center.

q. Information Service

Cukup angkat telepon, Telkom memberi informasi yang dibutuhkan, Infokom

Yellow Pages, Telkom 108.

r. Support Service

Layanan dukungan Telkom , TELKOM Risti, Property, dan lain - lain.

17

Page 18: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

BAB III

JARINGAN AKSES KABEL

III. 1 Pendahuluan

Jaringan Akses adalah suatu media yang berupa kabel tembaga, kabel

optik ataupun radio yang dipasang / ditarik dan dipergunakan untuk

menghubungkan pesawat-pesawat pelanggan dengan sentral lokal yang

bersangkutan.

Jaringan kabel pada dasarnya terdiri dari sepasang kabel tembaga terpilin

yang ditarik dari sentral sampai ke pesawat telepon pelanggan melalui beberapa

titik persambungan. Titik persambungan tersebut antara lain MDF (Main

Distribution Frame), RK (Rumah Kabel), DP (Distribution Point), KTB (Kotak

Terminal Bagi) dan Roset. Tempat penyambungan opsional lain adalah titik

persambungan kabel serta manhole/handhole.

Dalam sistem Telekomunikasi salah satu sub-sistem yang mempunyai

peranan sangat penting dalam menentukan kualitas penyaluran informasi adalah

jaringan lokal akses tembaga (JARLOKAT). Mengingat fungsi jaringan kabel

dan besarnya nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun suatu jaringan

kabel, maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang trampil untuk melaksanakan

instalasi, operasi dan pemeliharaannya.

Pada dasarnya jaringan lokal (jaringan antara terminal pelanggan dan

sentral) adalah jaringan akses dari pelanggan terhadap sistem telekomunikasi.

Menurut media yang digunakan, jaringan akses dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

1. Jaringan lokal akses Tembaga (Jarlokat)

2. Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf)

3. Jaringan lokal akses HFC (Hybrid Fiber Coax)

4. Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)

18

Page 19: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

III. 2 Jaringan Lokal Akses Kabel

Menurut jenis media transmisi (kabel) yang digunakan, jaringan lokal

akses kabel terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

III.2.1 Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)

Merupakan jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media

transmisinya. Konfigurasinya dimulai dari terminal blok vertikal pada rangka

pembagi utama (MDF), baik yang hanya menggunakan tembaga sebagai media

akses maupun adanya tambahan perangkat lain yang bertujuan untuk

meningkatkan unjuk kerjanya. Peningkatan kemampuan akses Jarlokat dilakukan

dengan dua cara yaitu :

a. Jarlokat Murni sebagai jaringan lokal akses tembaga yang operasionalnya

tidak menggunakan tambahan perangkat aktif. Jarlokat murni digunakan

untuk menghubungkan pelanggan telepon individual ke sentral telepon dan

pelanggan data individual ke sentral data dengan kecepatan sampai dengan

19,6 kbps.

b. Jarlokat Tidak Murni adalah jaringan lokal akses tembaga yang dalam

operasionalnya menggunakan tambahan teknologi atau perangkat lain untuk

meningkatkan performansinya seperti perangkat digital (PCM) untuk

pengganda saluran ataupun penggunaan teknologi x-DSL untuk peningkatan

daya guna pair kabel. Jenis layanan dan kecepatannya bervariasi tergantung

dari perangkat tambahan yang digunakan.

Jaringan lokal akses tembaga ini dapat berupa jaringan catu langsung (DCL) dan

jaringan catu tidak langsung.

1. Jaringan catu langsung

Gambar 3.1 menunjukkan jaringan kabel catu.

19

Pswt

Pswt

Pswt

Pswt

Pswt

Gambar Jaringan Kabel Lokal Catu Langsung

KP

KP

KPRPU

Kabel Primer

Gambar 3.1. Jaringan Kabel Catu Langsung

Page 20: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Pada jaringan catu langsung pesawat pelanggan dicatu dari Kotak

Pembagi (KP) terdekat yang langsung dihubungkan dengan Rangka Pembagi

Utama (RPU) tanpa melalui Rumah Kabel (RK). Semua urat kabel dari KP

tersambung secara tetap (permanen) ke RPU.

Jaringan catu langsung ini banyak digunakan di kota kecil yang masih

menggunakan sentral manual dengan jumlah pelanggan telepon sedikit.

Keuntungan dari jaringan catu langsung ini adalah:

a. Biaya rendah karena tidk menggunakan RK

b. Administrasi kabel lebih sederhana

c. Titik rawan ganguan (sumber gangguan) lebih kecil

Kerugian jaringan catu langsung ini adalah :

a. Tidak fleksibel karena tidak mempunyai titik jumper (RK)

b. Sulit melokalisir gangguan

c. Perhitungan demand telepon harus benar-benar akurat

2 Jaringan catu tidak langsung

Pesawat pelanggan dicatu dari Kotak Pembagi (KP) terdekat yang

dihubungkan dengan Rangka Pembagi Utama (RPU) dan melalui Rumah Kabel

(RK) seperti Gambar 3.2 berikut.

20

Pswt

Pswt

Pswt

Pswt

Pswt

Gambar Jaringan Kabel Lokal Catu Tidak Langsung

KP

KP

KP

RPU

RK

RK

Gambar 3.2. Jaringan Kabel Catu Tidak Langsung

Page 21: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Jaringan Catu tidak langsung digunakan di kota-kota besar untuk mencatu

daerah yang pelanggannya tersebar dan jauh dari sentral (di atas 500 meter).

Keuntungan penggunaan jaringan catuan tidak langsung adalah sebagai berikut :

a. Fleksibel, urat kabel sekunder bebas disambungan dengan urat kebel

primer sehingga cadangan kabel sekunder sewaktu-waktu dapat digunakan

bila terjadi gangguan.

b. Mudah melokalisir gangguan

c. Dapat mencatu pelanggan yang letaknya menyebar dan dari sentral telepon.

Kerugian penggunaan jaringan catuan tidak langsung adalah

a. Biaya besar karena harus menggunakan RK

b. Sumber gangguan lebih banyak (terminasi di RPU, RK, KP dan titik

sambung kebel sepanjang rute)

c. Kadang-kadang sukar mencari lokasi penempatan RK yang benar-benar

aman.

Jaringan kabel yang menghubungkan sentral telepon ke pelanggan

menggunakan kabel tembaga dengan jumlah 1 pasang (pair) untuk 1 pelanggan.

Kabel ditarik dari MDF (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari

manhole dan duct) dan diterminasi ke titik distribusi skunder (RK), yang

kemudian didistribusikan ke rumah penduduk melalui tiang dan Distribution

Point (DP). Dari DP ditarik ke rumah menggunakan drop wire dan diterminasi

dilokasi tertentu di rumah. Selanjutnya dengan menggunakan IKR/G jaringan

dihubungkan dengan pesawat telepon. Penentuan besaran jaringan kabel

ditentukan oleh jumlah pelanggan yang akan dilayani, serta perkiraan kebutuhan

(demand) beberapa tahun ke depan. Oleh sebab itu penentuannya harus dimulai

dari penentuan letak DP, penentuan letak dan kapasitas RK, penentuan kapasitas

dan tipe kabel sekunder (termasuk penggunaan tiang), penentuan kapasitas dan

tipe kabel primer ( termasuk penggunaan system duct) dan penetuan besar MDF

yang dibutuhkan. Selain itu dibutuhkan pemahaman sistem pendukungnya.

21

Page 22: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

MDF (Main Distribution Frame) : Main Distribution Frame (MDF) atau

Rangka Pembagi Utama (RPU) adalah tempat terminasi antara kabel telepon ke

sentral dn kabel telepon ke pelanggan (kabel primer). Komponen utama adalah

LSA kapasitas 10 pair. Dalam beberapa aplikasi, MDF dibagi atas 2 blok, yaitu

CDF dan MDF, CDF terminasi kabel dari sentral. Sedangkan MDF dihubungkan

dengan menggunakan kabel jumper. Jumpering MDF-CDF dimaksudkan agar

memudahkan memindahkan sambungan telepon pelanggan ke nomor tertentu

sentral telepon. Juga memudahkan dalam proses instalasi, perawatan dan

perbaikan.

Untuk lebih lengkapnya gambar fisik dari MDF dapat dilihat pada gambar

MDF terdiri dari frame vertikal dan horizontal, frame vertikal dihubungkan

dengan kabel primer sedangkan frame horizontal dihubungkan dengan SLIC pada

sentral. Berikut ini gambar konstruksi

Ukuran $MDF minimal 5 frame vertikal dan dalam penempatannya, satu kabel

primer tidak diperbolehkan dipecah menjadi 2 frame yang berbeda. Untuk lebih

jelasnya perhatikan Gambar 3.3 berikut ini

Gambar 3.3. Main Distribution Frame

Kabel Primer : Ditempatkan dan didistribusikan dari MDF di dalam gedung

sentral ke arah rumah kabel (RK). Penempatan kabel melalui tanam langsung

atau duct, dan menggunakan titik penarikan manhole atau handhole, serta

22

Kabel dari Sentral masuk ke port horizontal

Port Horizontal

Port Vertikal/Primer

Kabel primer yang mengkoneksikan antara port vertikal/ primer dgn RKMenuju RK

Page 23: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

terdapat daerah yang dicatu secara langsung (DCL). Jaringan kabel dengan

kapasitas besar (maksimum 2400 pasang dan minimum 200 pasang ) yang

dipasang dari terminal RPU sampai ke terminal pada RK, atau KP pada DCL atau

terminal pada gedung. Kabel Primer yang ada mempunyai kapasitas maksimum

2400 pasang dengan diameter 0,4 mm (Foam Skin Cable). Untuk STO kapasitas

besar, kabel primer ditanam langsung atau dipasang menggunakan potongan

(system duct). Penamaan/ tanda P1, P2, P3 dan seterusnya dimulai dari kiri ke

kanan, bila kita menghadap RPU. Kapasitas kabel primer berkisar antara 1,1 s/d

1,5 dari kapasitas Sentral.

Kabel Sekunder : Ditempatkan dan didistribusikan dari Rumah Kabel (RK) ke

arah Distribution Point (DP). Pendistribusiannya melalui sistem kabel udara dan

sistem kabel bawah tanah. Distribusi sekunder menggunakan tiang. Jaringan

Kabel yang berkapasitas lebih kecil dari kabel primer (maksimum 200 pasang

dan minimum 10 pasang ) yang dipasang dari terminal RK sampai ke KP atau

terminal pada Titik Pembagi Atas tanah (TPAT) atau Titik Pembagi Bawah

Tanah (TPBT). Kapasitas maksimum 200 pasang, dengan diameter urat

bervariasi mulai 0,4 mm sampai dengan 0,8 mm. Penamaan / tanda S1, S2, S3

dan seterusnya dimulai dari sekunder terpasang. Kabel sekunder dipasang dengan

cara tanam langsung atau atas tanah (kabel udara). Kapasitas kabel sekunder

biasanya bervariasi 1,1 sampai dengan 1,5 dari kapasitas kabel primer.

Rumah Kabel : Rumah Kabel atau Cross Connect Cabinet menjadikan distribusi

kabel primer fleksibel dan berfungsi menghubungkan jaringan kabel primer

dengan jaringan kabel sekunder. Rumah kabel ditempatkan pada tempat yang

mudah diakses, seperti pinggiran jalan. Kapasitas penyambungan kabel sampai

2400 pair.

Adapun fungsi Rumah Kabel adalah :

a. Tempat sambung antara kabel primer dengan kabel sekunder

b. Tempat membagi kabel besar (primer) menjadi beberapa kabel kecil

c. Tempat melaksanakan pengetesan untuk melokalisir gangguan.

23

Page 24: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

d. Tempat melaksanakan penjumperan antara terminal blok disisi primer

dengan terminal blok disisi sekunder

e. Flexibilitas saluran

Penempatan RK sering dilakukan di pinggir jalan, sehingga digunakan kabinet

yang ditopang oleh konstruksi sekitar 50 cm di atas tanah

Macam-macam RK :

a. Terbuat dari beton (type lama, sekarang tidak digunakan lagi)

1. Bentuk kuat (seperti gardu)

2. Tempat kerja leluasa

3. Aman

4. Kapasitas besar

b. Terbuat dari besi/fiber glas.

1. Bentuk kotak persegi

2. Warna abu-abu

3. Dipasang di tepi jalan, trotoar pada tempat yang tidak mengganggu lalu

lintas dan aman

4. Tidak memerlukan tanah luas

Gambar 3.4 berikut menunjukkan struktur rumah kabel

Gambar 3.4 Rumah Kabel

Cakupan Rumah Kabel (RK) atau Cross Connect Cabinet (CCC) ditentukan oleh

batas-batas geografi seperti sungai, jalan besar dan lain lain. Tempt jika tidak

spesifik, maka disesuaikan dengan batas kapasitas RK tersebut. Umumnya satu

RK digunakan untuk maksimum 900 pelanggan. Kapasitasnya ditentukan oleh

demand 5 tahun mendatang dibagi 0,8. Kapasitas RK terdiri dari ukuran 800,

24

Page 25: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

1200, 1600 dan 2400. RK disusun atas blok blok terminal dengan kapasitas 100

dan 200 SST. Berikut tabel kapasitas maksimum kabel primer dan sekunder

dalam RK

DCL : DCL atau Daerah Catuan Langsung adalah daerah layanan dimana kabel

dari MDF langsung dicatukan ke DP.

Distribution Point : Distribution point (DP) digunakan untuk menghubungkan

kabel sekunder ke kabel dropwire ke rumah pelanggan, yang nantinya diteruskan

ke pesawat telepon. DP diletakkan di atas tiang maupun di dinding. Komponen

penyambungan saat ini banyak yang menggunakan LSA.

Adapun fungsi dari Distribution point (DP) :

a. Tempat Penyambungan

b. Tempat pengetesan untuk melokalisir gangguan

c. Tempat mutasi jaringan yang menuju rumah pelanggan

Distribution Point (DP) merupakan terminasi kabel dropwire dari rumah

pelanggan. Daerah cakupannya ditetapkan sedemikian rupa sehingga kabel

dropwire dapat menjangkau rumah pelanggan. Kapasitas DP umumnya terdiri

dari 10 dan 20 pair, namun dalam beberapa aplikasi terdapat kapasitas 49, 60, dan

100 pair. Kapasitas 10 pair biasa digunakan di daerah residensial, sedangkan 20

pair di daerah bisnis. Peletakannya ada di tiang atau di dinding. Perhitungan

kapasitasnya adalah untuk kebutuhan sampai 5 tahun dibagi 0,8. Dari kapasitas

yang tersedia disisakan 1 atau 2 line sebagai cadangan.

Untuk daerah dengan kebutuhan kecil dapat ditambahkan penggunaan

tiang untuk menyokong dropwire. Namun demikian jika terdapat lebih dari 3 line

dropwire yang melebihi jarak 150 sebaiknya ditiadakan, seperti Gambar 3.5

25

Page 26: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Gambar 3.5 Distribution Point

IKR/G : Instalasi Kabel Rumah/Gedung adalah tatacara pemasangan jaringan

telepon di dalam rumah atau gedung. Titik hubungannya dimulai dari Kotak Titik

Bagi (KTB) sampai ke pesawat telepon. IKR/G pada dasarnya sangat sederhana,

tetapi jika yang dipasang adalah instalasi PABX kapasitas besar dalam suatu

gedung maka akan diperlukan pengetahuan dan pengalaman tersendiri.

Pemasangan / instalasi Kabel Rumah (IKR) dapat dilakukan dengan cara :

1. Sistem tanam :

Kabel PVC dimasukkan didalam pipa dan tertanam didalam tembok /

dinding.

2. Sistem Tempel :

Kabel PVC dimasukkan didalam pipa atau Tray kabel dan dipasang /

ditempelkan di dinding.

III.2.2 Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf)

Jaringan lokal akses fiber atau jarlokaf adalah jaringan akses yang

mempergunakan serat optik untuk menggantikan kabel tembaga. Jarlokaf

mempunyai 2 titik penting yang diletakkan di sentral dan di sisi pelanggan,

dikenal sebagai titik konversi optik (TKO). Untuk menggantikan aplikasi

jaringan akses, jarlokaf diterapkan dengan pendekatan bagaimana meletakkan

titik konversi optik pelanggan. Ada empat modus aplikasi serat optik, yakni

FTTZ, FTTC. FTTB dan FTTH.

Fiber To The Zone (FTTZ)

Dalam modus aplikasi FTTZ, scrat optik digunakan untuk menggantikan

jaringan primer dari jarkab. Sehingga serat optik ditarik dari sentral sampai

rumah kabel (RK). Gambar 3.6 berikut memperlihatkan modus aplikasi FTTZ

26

Page 27: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Gambar 3.6 Modus Aplikasi FTTZ

Fiber To The Curb (FTTC)

Aplikasi FTTC menempatkan TKO terletak di suatu tempat diluar

bangunan, didalam kabinet atau diatas tiang menggantikan DP dengan kapasitas

lebih kecil dari 120 SST. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui

kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat diterapkan bagi

pelanggan bisnis yang letaknya terkumpul di suatu area terbatas namun tidak

berbentuk gedung bertingkat tinggi seperti yang terlihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Modus Aplikasi FTTC

Fiber To The Building (FTTB)

27

Page 28: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

TKO diletakkan di dalam gedung (ruang telekomunikasi basement atau

terdistribusi di setiap lantai). Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO

melalui kabel tembaga indoor atau IKR. FTTB dapat diterapkan bagi pelanggan

bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan di apartemen.

Gambar 3.8 memperlihatkan modus aplikasi FTTB.

Gambar 3.8 Modus Aplikasi FTTB

Fiber To The Home (FTTH)

TKO terletak di dalam rumah pelanggan. Terminal pelanggan dihubungkan

dengan TKO melalui kabel tembaga indor atau IKR hinaga beberapa puluh

meter. Arsitektur FTTH sama dengan FTTB tetapi buka berbentuk gedung

melainkan rumah. Aplikasi ini mungkin diterapkan di masa depan

III.2.3 Jaringan Lokal Akses HFC (Hybrid Fiber Coax)

Jaringan lokal akses HFC (Hibrid Fiber Coax) adalah jaringan akses yang

menghubungkan pesawat pelanggan multi media bisa berupa suara, data dan

terutama video atau TV kabel dengan sentral telepon, dengan memasang

kombinasi kabel fiber dengan coaxial. Komponen jaringan HFC dibentuk oleh

Distribution Hub, jaringan serat optik, fiber node, jaringan kabel coaxial,

amplifier (optional). Adapun persyaratan sistem yang digunakan pada HFC

(Hibrid Fiber Coax) :

a. Sistem HFC bekerja pada band frekuensi 50 s/d 862 MHz (down stream), dan

4 s/d 40 MHz (Up stream).

b. Sistem harus mampu melayani sejumlah pelanggan, fleksibilitas operasi,

memungkinkan menambah atau mengurangi (removed) pelanggan dari

28

Page 29: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

jaringan, mampu menyesuaikan dengan keinginan pelanggan individual baik

dari segi kapasitas maupun jenis layanan.

c. Menggunakan Erbium-Doped Fiber Amplifier (EDFA) untuk menghasilkan

daya yang memenuhi persyaratan (power budget) untuk “signal splitting “

pada Distribution Hub.

d. Menggunakan fiber optik (ITU-T G.652) untuk media transmisi dan

membentuk suatu ODN yang diterminasi dengan Fiber Node.

e. Menggunakan kabel coaxial standar sebagai media transmisi yang

membentuk jaringan coaxial (Coaxial Distribution Network) yang

diteriminasi dengan CIU.

HFC dapat menyalurkan jenis layanan sbb :

a. Video analog

b. Video digital

c. Radio digital

d. VOD (Video On Demand)

e. Voice

f. Data sesuai dengan kemampumpuan perangkat yang terdapat pada NNI &

UNI.

Alokasi bandwidth yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. TV analog = 8 MHz

2. TV Digital MPEG2 º 6.0 Mb/s (1,5 MHz)

3. 1 FM Audio Signal º 1/10 analog video signal.

III.2.4 Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)

Jaringan lokal akses Radio adalah jaringan akses yang menghubungkan

pesawat pelanggan ke sentral telepon dengan menggunakan media frekuensi

Radio. Jarlokar digunakan untuk mempercepat ketersediaan jaringan lokal

sehingga dapat mempercepat layanan terutama pada area yang kompentitif dan

diaplikasikan untuk memberikan layanan pada suatu area secara tetap, temporer,

atau emergensi. Pada Jarlokar terdapat sejumlah kombinasi penggantian jaringan

kabel dengan menggunakan teknologi radio di tingkat feeder, distribusi , maupun

di drop wire.

29

Page 30: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Adapun kelebihan Jarlokar dibandingkan dengan jaringan fisik adalah

sebagai berikut :

1. Tidak mudah disadap.

2. Mempunyai fleksibelitas tinggi

3. Dapat menjangkau daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan fisik (kabel)

sehingga sangat cocok untuk daerah pedesaan (rural) atau daerah terpencil

(remote).

4. Instalasi cepat

Selain kelebihan yang dimilikinya Jarlokar juga mempunyai beberapa

kekurangan yaitu :

1. Gangguan propagasi radio (Loss, interferensi, fading dll).

2. Dimungkinkan terjadi blocking karena adanya konsentrasi saluran (Jumlah

pelanggan > jumlah saluran.

3. Karena menggunakan teknik kompresi, untuk layanan data bitrate rendah

(kondisi saat ini).

4. Memerlukan catuan listrik pada perangkat pelanggan.

Pada umumnya struktur Jarlokar terdiri dari :

1. Network Station, didalamnya terdapat

a. Central Terminal/Controller

b. Approach Link (saluran penghubung)

c. Cell Station (CS)

2. Subscriber Station

a. Subscriber Unit (Stasiun radio pelanggan)

b. Power Supply

Jenis layanan yang dapat diberikan oleh Jarlokar adalah jasa telepon,

Telum, facsimile G3, komunikasi data minimal 9,2 kbps, BRA-ISDN, PRA-

ISDN. Aspek-aspek yang mempengaruhi penerapan Jarlokar meliputi :

1. Aspek pelanggan (Bisnis, perkantoran, perumahan, dll)

2. Aspek layanan (voice, data, video)

3. Aspek Kualitas (Availability, Quality, Security)

30

Page 31: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Implementasi Jarlokar digunakan sebagai temporary, fixed (permanent),

emergency. Gambar 3.9 berikut menunjukkan konfigurasi Jarlokar.

Gambar 3.9 Konfigurasi Jarlokar

31

SentralSentralLokalLokal

SentralSentralLokalLokal

CT/CT/ControllerController

CT/CT/ControllerController

APPROACH LINKAPPROACH LINK

SSSSSSSS

SSSSSSSS

SSSSSSSS

SSSSSSSS

SSSSSSSS

Ketarangan :Ketarangan :CTCT : Central Terminal : Central Terminal CSCS : Cell Station: Cell StationSSSS : Subscriber Station: Subscriber Station

CSCSCSCS

CSCSCSCS

Dapat berupa :Dapat berupa :Radio (microwave) , atauRadio (microwave) , atauKabel Optik, atauKabel Optik, atauKabel tembaga (pair cable, Kabel tembaga (pair cable,

coaxial cable)coaxial cable)

Page 32: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

BAB IV

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

IV.1 Umum

Pada masa sekarang ini kita dapat menggunakan berbagai macam

kemudahan berkomunikasi yang dihasilkan oleh teknologi telekomunikasi.

Kemudahan yang dihasilkan seperti cepatnya penyampaian pesan dari suatu

tempat ke tempat yang lain dan beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa dapat

terjadi karena adanya perkembangan teknologi yang bernama teknologi sistem

serat optik Teknologi ini berupa kabel terbuat dari kaca yang dapat

mentransmisikan sinar cahaya dari suatu tempat dan ke tempat lain dan

mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh manusia untuk

kehidupannya baik dalam berkomunikasi atau pun untuk keperluan lainnya.

Sistem serat optik telah lama digunakan dan pertama kali digunakan oleh

sang penemu telepon, Alexander Graham Bell, dalam penemuannya yaitu

photophone. Alat ini bekerja dengan sinar cahaya yang kemudian jatuh pada alat

yang sensitif terhadap cahaya dan akhirnya memproduksi suara manusia.

Beberapa tahun kemudian lahirlah alat yang disebut LED atau LD, berguna untuk

pengadaan jaringan komunikasi berkapasitas tinggi. Light-Emitting Diodes

(LED) dan Light Diodes  merupakan alat encoding yang mengubah suara menjadi

sinyal listrik transmitter (mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang)

melalui energi optikal. Pengubahan energi ini dapat bekerja dengan kecepatan

membawa informasi hingga 10 Gb km/s. Proses transmisi yang dilakukan dalam

sistem serat optik ternyata memiliki kelebihan-kelebihan yaitu karena

menggunakan cahaya maka kapasitas informasi yang dapat dibawa sangat besar

dibandingkan sistem komunikasi lainnya, ukuran kabelnya yang kecil dan ringan

memudahkan pengangkutan pemasangan di lokasi yang diinginkan. Ketidak

32

Page 33: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

adanya interfensi atau kebalnya kabel serat optik ini terhadap gelombang lain

akan memungkinkan kabel dipasang pada tegangan tinggi. Selain itu, penjagaan

data yang ketat menyebabkan sulitnya informasi untuk dibajak kecuali timbulnya

kerusakan pada fisik kabel, dan redaman transmisi yang kecil membuat sistem ini

menggunakan repeater yang sedikit.

IV.2 Serat Optik

IV. 2.1. Pengertian Serat Optik

Serat optik adalah bahan silindris panjang dan transparan yang

mengurung dan merambatkan gelombang cahaya. Serat optik terbuat dari bahan

silica pada lapisan core dan cladding dengan index bias berbeda. Struktur serat

optik terdiri dari 3 (tiga) elemen dasar yaitu :

1. Core atau inti serat

a. Terbuat dari bahan silika berkualitas tinggi

b. Merupakan penghantar optic

c. Berdiameter 9 m – 50 m dan ukuran ini sangat mempengaruhi

karakteristik serat optik

2. Cladding

a. Dibuat dari bahan silika dengan indeks bias < indeks bias core

b. Merupakan selubung core

c. Hubungan antara kedua indeks bias tersebut mempengaruhi

perambatan cahaya

3. Coating

a. Terbuat dari bahan plastic

b. Berfungsi untuk melindungi serat dari kerusakan

Pada komunikasi serat optik sinyal yang digunakan dalam bentuk sinyal

digital, sedangkan penyalur sinyal melalui serat optik dalam bentuk pulsa cahaya.

Pulsa cahaya didapat dari memodulasi sinyal informasi dalam bentuk digital

dalam suatu komponen sumber optik, proses ini terjadi pada arah kirim.

Sedangkan pada arah terima melalui detektor optik, pulsa cahaya diubah kembali

dalam bentuk sinyal digital.

33

Page 34: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

IV. 2.2. Jenis-Jenis Serat Optik

Ditinjau dari segi jumlah mode yang dilewatkan, serat optik dapat

dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1. Serat Single Mode Step Index

Serat optik ini memiliki diameter core (10 m) yang sangat kecil

dibandingkan dengan ukuran cladding-nya (125 m). Serat single mode tidak

mengalami dispersi yang disebabkan adanya banyak gelombang dan memiliki

bandwidth yang besar. Serat ini digunakan untuk transmisi data dengan pesat bit

yang tinggi. Nilai Numerical Aperture kecil, sehingga memerlukan sumber

cahaya laser. Penyambungan serat jenis ini sukar dilakukan dan mahal.

2. Serat Multimode Step Index

Serat jenis ini memiliki ukuran inti 50 – 400 m dan diameter selubung

125 - 500 m. Numerical Aperture besar sehingga baik untuk menampung

cahaya. Keuntungan lainnya, mudah dilakukan penyambungan (splice) antara dua

serat optik dan relatif lebih murah. Kerugiannya, yaitu terjadi dispersi, oleh

karena itu hanya digunakan untuk jarak yang relatif pendek dengan pesat bit yang

relatif lebih rendah.

3. Serat Optik Multimode Graded Index

Ukuran inti adalah 30 – 60 m dan diameter selubung 100 – 150 m.

pada lapisan inti terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias

yang berbeda, indeks bias yang tertinggi terdapat pada pusat inti (core) dan

berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding. Maka dari itu sinar yang

merambat pada bagian tepi memiliki kecepatan yang lebih tinggi relatif dengan

sinar yang melewati bagian sumbu, sehingga meskipun menempuh jarak yang

34

Page 35: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

berbeda akan tiba pada waktu yang bersamaan di ujung lain. Dispersi pada serat

ini minimum, dan harganya lebih mahal dari pada serat optik step index karena

proses pembuatannya lebih sulit.

IV.2.3. Karakteristik Serat Optik

1. Redaman pada serat optik

Energi cahaya yang dipancarkan melalui serat optik sebagian diserap oleh

inti dari kabel serat optik tersebut. Redaman serat optik (º ) tergantung pada

panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, dan dinyatakan dalam dB/km.

Redaman menurun diantara panjang gelombang 700 dan 1650 nm, dan akan naik

dengan panjang gelombang cahaya di atas 1700 nm.

a) Scattering

1. Rayleigh Scattering

I. Redaman untuk gelombang pendek (<1000 nm).]

II. Disebabkan oleh struktur gelas tidak teratur.

III. Merupakan gambaran fisik serat.

2. Microbending

I. Akibat tekanan mekanik atau proses penarikan.

II. Redaman terjadi karena sudut datang sinar menjadi tidak

memenuhi persyaratan pantulan dalam total seperti Gambar 4.1

Backscattered light (loss) Radiated light (loss)

Microbend

Gambar 4.1 Microbending

3. Variasi ukuran core

35

Page 36: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Ketidak seragaman ukuran core menyebabkan sebagian moda menjadi

tidak memenuhi syarat pantulan dalam total.

b) Penyerapan (absorption)

1. Redaman pada panjang gelombang yang tinggi (di atas 1600 nm) karena

penyerapan oleh kaca

2. Terdapat tiga daerah panjang gelombang tertentu dimana terjadi

penyerapan cahaya sangat tinggi karena adanya molekul-molekul air yang

tersisa di dalam kaca

3. Daerah-daerah tersebut dinamakan OH-peak

2. Redaman pada Sambungan Serat Optik

Panjang kabel serat optik yang dibuat biasanya terbatas yaitu 1 sampai 5

Km, sehingga jika kabel yang dibutuhkan dalam jaringan menggunakan serat

optik panjangnya melebihi panjang ini dibutuhkan splice untuk

penyambungannya. Splice memiliki redaman antara 0,1 sd. 0,5 dB, tergantung

jenis splice yang dipakai (fuse atau mechanical).

a. Pada sambungan permanen

Sambungan permanen merupakan sambungan serat yang menggunakan

mesin fusion splicer yaitu penyambungan dengan cara peleburan serat.

a) Ketidak –sentris-an antara core dengan cladding

b) Variasi ukuran diameter cladding

c) Core yang tidak bulat

d) Variasi akuran diameter core

b. Pada Konektor

Konektor diperlukan untuk menghubungkan serat dengan serat lain maupun

dengan perangkat dan sifatnya tidak permanen. Besar redaman konektor

untuk serat optik antara 0,3 sd. 0,5 dB. Tipe konektor yang biasanya

digunakan pada sistem komunikasi serat optik terdiri dari Cylindrical tipe

connector, Bionic connector, dan V – groove connector.

a) Terjadi karena celah udara maupun debu pada permukaan sambung

b) Terdapat pantulan gelombang karena adanya celah (udara).

36

Page 37: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

3. Dispersi

Dispersi pada serat optik dapat disebabkan oleh pengaruh dari mode serat

yang digunakan. Dispersi pada serat optik multimode step index disebabkan

karena adanya selisih waktu perambatan diantara sinyal masuk dengan sudut

kecil dan sinyal masuk dengan sudut yang lebih besar. Hal ini akan

mengakibatkan perbedaan waktu tiba di ujungyang lain dan selisih waktu yang

terjadi akan menyebabkan pelebaran pulsa output. Pulsa yang diterima di ujung

serat menjadi lebih lebar sehingga membatasi laju data yang dikirimkan untuk

jarak tertentu.

1. Dispersi Modal

a. Berpengaruh pada serat optik step index multimode

b. Terjadi karena banyaknya lintasan sinar sehingga jarak tempuh berbeda

c. Dapat diatasi dengan serat graded index multimode

2. Dispersi Kromatik

a. Berpengaruh pada serat optik step index singlemode

b. Terjadi karena sinar yang merambat kurang koheren dalam spektrum

c. Kombinasi dari dispersi material dan dispersi pemandu gelombang

IV.3 Sumber Optik Dan Detektor Optik

IV.3.1 Sumber Optik

Sumber optik berfungsi untuk menghasilkan cahaya yang digunakan

untuk membawa sinyal informasi di sepanjang serat optik agar sampai di

penerima. Pemancar optik menggunakan sumber optik sebagai komponennya dan

mempunyai fungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal optik. Terdapat

berbagai tipe sumber cahaya LED atau LASER dalam berbagai versi. Dasar

pertimbangan yang diambil untuk pemilihan sumber cahaya tersebut ditentukan

berdasarkan unjuk kerja yang diinginkan serta besarnya biaya yang tersedia.

a. Light Emitting Diode (LED)

37

Page 38: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Light Emitting Diode merupakan diode semikonduktor yang digunakan

untuk meradiasikan cahaya dengan emisi yang spontan. Secara garis besar tipe

LED yang tersedia dibedakan menjadi dua yaitu:

I. Surface Emitting LED

II. Edge Emitting LED

Radiasi cahaya pada Surface Emitting LED adalah acak, sedangkan pada Edge

Emitting LED dalam bentuk berkas.

a. Diode LASER

LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated

Emission of Radiation. Daya keluaran rata-rata dari laser dijaga konstan pada

kira-kira 1 mW. Detektor optik dipasang pada modul laser untuk mengubah

sinyal optik yang diemisikan dari bagian belakang laser (daya yang diemisikan

dari belakang adalah sama dengan daya yang diemisikan ke arah serat) menjadi

sinyal listrik dengan level yang sesuai dengan daya optik. Sinyal listrik ini

digunakan untuk mengontrol bias dan arus modulasi laser, dengan demikian daya

optik terjamin konstan untuk level logika 1 dan 0 yang dikehendaki.

IV.3.2 Detektor Optik

Untuk menhdeteksi sinyal optik diperlukan photo detektor. Photo detektor

adalah elemen yang sangat penting di dalam sistem transmisi serat optik. Elemen

ini mengubah sinyal optik menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan dikuatkan

dan diproses lebih lanjut.

Persyaratan unjuk kerja suatu photo detektor adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai kepekaan (sensitivitas) yang tinggi

b. Mempunyai bandwidth atau kecapan yang cukup sesuai dengan kecepatan

informasi (bitrate)

c. Noise (derau) tambahan yang minimun

d. Tidak mudah terpengaruh dengan perubahan temperatur

Dua junis photo detektor yang digunakan dalam sistem transmisi optik

yaitu PIN / FET diode dan Avalanche Photo Diode (APD).

1. Dioda PIN

38

Page 39: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Di dalam dioda PIN serat optik ditempatkan sedemikian sehingga cahaya

diterima pada lapisan intrinsik semi konduktor yang terletak antara lapisan semi

konduktor tipe P dan N. dioda junction dibentuk oleh lapisan-lapisan tersebut

dengan bias mundur. Variasi arus yang mengalir melalui dioda PIN sesuai

dengan variasi intensitas cahaya dari sinar optik yang diterima dan besarnya

sangat kecil. Oleh karena itu perlu suatu penguatan.

Untuk meningkatkan signal-to-noise ratio pada sisi penerimaan, maka

diperlukan proses penguatan yang bertingkat-tingkat. Tingkat pertama

menggunakan FET (Field Effect Transistor) yang terdapat dalam modul

penerima. Hal ini dimaksudkan untuk mengimbangi adanya derau tambahan yang

mungkin timbul di dalam perkawatan antara PIN dan penguat eksternal.

Kombinasi antara dioda PIN dan amplifier memungkinkan sistem saluran optik

mendeteksi sinyal input dengan rata-rata daya antara – 25 dBm dan – 35 dBm.

Level di dalam jangkauan ini menghasilkan error ratio kurang dari 1x10-10 pada

sistem keluaran.

2. APD (Avalanche Photo Diode)

Dioda ini memiliki konstruksi dan cara kerja yang hampir sama dengan

dioda PIN. Tetapi dioda ini tidak memerlukan penguat FET di dalam modul

penerima. Penguatan internal membuat APD lebih sensitif. Hal ini dicapai

dengan memanfaatkan tegangan bias mundur yang tinggi melintasi junction dioda

(sebab dengan medan listrik yang tinggi ini diperoleh lapisan intrinsik yang lebih

tebal).

Proses komunikasi serat optik:

a. Informasi listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital

b. Dengan menggunakan sumber cahaya LED atau dioda LASER, sinyal listrik

digital diubah menjadi sinyal optik (cahaya)

c. Berdasar hukum pemantulan sempurna, sinar optik berisi informasi

dipantulkan sepanjang serat sampai pada penerima

d. Detektor optik akan mengubah sinar optik tersebut menjadi sinar listrik

kembali

39

Page 40: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

IV.4 Fungsi Dan Bagian Kabel Optik

Adapun fungsi dan bagian dari kabel optik adalah sebagai berikut :

1. Kulit kabel

Terbuat dari bahan sejenis polyethylene keras, berfungsi sebagai bantalan

untuk melindungi serat optic dari pengaruh mekanis saat instalasi.

2. Aluran (slot)

Terbuat dari bahan polyethylene berfungsi untuk menempatkan sejumlah

serat. Untuk kabel optik jenis slot dengan kapasitas1000 serat, diperlukan 13

aluran(slot) dan1 slot berisi 10 fiber ribbons.1 fiber ribon berisi 8 serat.

3. Central strength member

Adalah bagian penguat yang terletak ditengah-tengah kabel optik. Central

strength member terbuat dari pilinan kawat baja yang mempunyai kekuatan

mekanis yang tinggi yang diperlukan pada saat instalasi.

Karakteristik mekanis dari kabel optik adalah :

a. Fiber Bending (Tekukan Serat)

Tekukan serat yang berlebihan (terlalukecil) dapat mengakibatkan

bertambahnya optical loss.

b. Cable Bending (Tekukan Kabel)

Tekukan kabel pada saat instalasi harus dijaga agar tidak terlalu kecil, karena

hal ini dapat merusak serat sehingga menambah optical loss.

c. Tensile Strength

Tensile strength yang berlebihan dapat merusakan kabel atau serat.

d. Crush

Crush atau tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah,

sehingga dapat menaikkan optical loss

e. Impact

40

Page 41: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Impact adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai

kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah,

sehingga dapa menaikkan optical loss.

f. Cable Torsion

Torsi yang diberikan kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat.

Pada tabel 4.1 dapat dilihat kode warna serat.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Biru Oranye Hijau CoklatAbu-

abuPutih Merah Hitam Kuning Ungu Pink Turqoise

Tabel 4.1. Kode Warna Serat

Persyaratan yang dibutuhkan oleh serat optik adalah:

1. Tidak putus saat gaya rentang (tensile force) bekerja pada serat optik.

2. Tidak mengalami perubahan kulaitas perambatan cahaya akibat tekanan dari

samping seperti misalnya microbending.

3. Serat optik ditempatkan secara khusus didalam kabel optik.

4. Pada sambungan serat optik harus diberi penguat.

Pada komunikasi serat optik sinyal yang digunakan dalam bentuk sinyal

digital, sedangkan penyaluran sinyal melalui serat optik dalam bentuk pulsa

cahaya. Pulsa cahaya didapat dari memodulasi sinyal informasi dalam bentuk

digital dalam suatu komponen SumberOptik, proses ini terjadi pada arah kirim.

Sedangkan pada arah terima melalui DetektorOptik, pulsa cahaya diubah kembali

dalam bentuk sinyal digital.

IV.5 Instalasi Kabel Serat Optik

Instalasi kabel serat optik dibagi menjadi dua bagian, yaitu instalasi atas

tanah dan instalasi bawah tanah. Dalam rangka standarisasi pemasangan dan

mutu material pemasangan kabel serat optik maka sangat diperlukan adanya

41

Page 42: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

standar atau pedoman pemasangan kabel serat optik baik untuk instalasi atas

tanah maupun bawah tanah.

IV.5.1 Pemasangan Kabel Optik Atas Tanah

Untuk menambatkan kabel pada tiang, harus diperhatikan daerah dan rute

yang akan ditempuh kabel tersebut. untuk daerah yang jarang terjadi angin

kencang dan rute lurus, penambatan kabel dilakukan dengan cara gantung. Jarak

antar tiang adalah 50 meter. Sedangkan untuk daerah yang sering terjadi angin

kencang dan rute belok, digunakan cara tambat. Jarak antar tiang yang digunakan

lebih dari 50 meter.

Untuk tumpuan, digunakan tiang besi, beton, ataupun tiang kayu dengan

berbagai ukuran dan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Penarikan kabel antar tiang harus manghasilkan lentur kabel, yang

ditentukan oleh batas putus tegangan kawat penggantung, berat kabel termasuk

kawat penggantung dan gaya tegangan tambahan seperti tekanan angin.

IV.5.2 Pemasangan Kabel Optik Bawah Tanah

Duct (saluran) terpasang untuk kabel tembaga. Karena diameter kabel

serat optik relatif kecil dibandingkan dengan kabel tembaga, maka sebuah saluran

dapat diisi sampai 3 buah kabel serat optik sekaligus. Namun penarikan kabel

serat optik tidak dilakukan sekaligus, melainkan dilakukan sesuai kebutuhan.

Namun penarikan yang bertahap ini akan menimbulkan gesekan di antara

kabel sehingga dapat mengakibatkan kerusakan. Untuk mengatasi hal ini perlu

dipasang subduct (anak saluran) di dalam duct (saluran), maksimum 3 anak

saluran dalam 1 saluran. Dengan demikian satuah anak saluran hanya dapat

ditarik satu buah kabel serat optik dan penarikan kabel berikutnya tidak akan

mengganggu kabel optik yang telah terpasang.

42

Page 43: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

BAB V

KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT.

TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

V.1 Meng-FEkan Permintaan Pasang Baru

Sebelum perangkat telepon atau speedy diinstall maka, harus dilakukan

pengecekan apakah jalur/kanal yang akan digunakan tersebut layak atau tidak.Di

PT.Telkom Kandatel Medan bagian yang menangani masalah ini yaitu

ADAM.Tugas dari bagian ADAM ini hanya melakukan pengecekan kelayakan

sebelum perangkat telepon atau speedy tersebut diinstall. Sedangkan yang

mengirimkan permintaan adalah bagian dari Plasa Telkom.Pihak Telkom

Kandatel Medan menggunakan sistem database yang disebut CSS (Customer

Support Sistem).Melalui CSS inilah pihak kandatel Telkom dapat menentukan

apakah permintaan pasang baru layak untuk diteruskan atau tidak.Setelah

dilakukan pengecekan maka akan ada 2 kemungkinan yang muncul :

a) Bila hasil pengecekan menyatakan bahwa permintaan tersebut layak

dikabulkan maka pihak Telkom kandatel Medan akan membukakan jalur

yang diminta oleh pihak Plasa Telkom tersebut.Syarat utama yang harus

43

Page 44: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

dipenuhi agar permintaan tersebut dinyatakan layak adalah bahwa

keadaan atau kondisi dari kanal adalah kondisi kosong baik (KSB).

b) Bila hasil pengecekan menyatakan bahwa permintaan tersebut layak

dikabulkan maka pihak Telkom kandatel Medan akan memberitahukan ke

Plasa Telkom bahwa permintaan yang mereka ajukan tidak layak untuk

dikabulkan.Permasalahan utama yang menyebabkan permintaan pasang

baru tersebut tidak layak untuk dikabulkan adalah kesalahan pada nomor

permintaan.Selain kesalahan pada nomor permintaan ada beberapa

kondisi yang mengakibatkan permintaan tersebut tidak dapat diproses.

Kondisi ini yaitu kondisi kanal yang kosong rusak (KSR atau CROSS).

Ada 2 tipe permintaan yang biasanya dikerjakan oleh pihak Telkom

kandatel medan (ADAM) ini, yaitu :

a) Permintaan pasang baru untuk pesawat telepon PSTN

Pada permintaan pasang baru jenis ini informasi yang dibutuhkan oleh

pihak ADAM untuk dapat memproses permintaan adalah nomor

permintaan, nama STO, nama RK, dan nama DP.

b) Permintaan pasang baru Speedy

Pada permintaan pasang baru speedy informasi yang dibutuhkan leh pihak

ADAM untuk dapat memproses permintaan adalah nomor permintaan dan

nomor telepon dari pelanggan yang akan memasang speedy tersebut.

V.2 Purifikasi

Purifikasi adalah pencocokan antara data rumah kabel di data base

Telkom (CSS) dengan kenyataan di lapangan. Purifikasi dilakukan dengan

44

Page 45: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

meninjau langsung ke rumah kabel dan membandingkan hasil data tinjauan

langsung dengan data yang telah ada dalam data base. Data yang dibandingkan

adalah data tiap port. Dimana data port rumah kabel itu terdiri dari :

Data bagian primer

Bagian primer adalah tempat pengoneksian antara kabel primer dari

sentral (MDF) dengan port primer kabel primer. Data yang diambil di

bagian primer adalah:

1. Nomor telepon rumah pelanggan

2. Nomor telepon untuk speedy

3. Nomor conector sekunder yang terhubung dengan conector primer

Data bagian sekunder

Bagian sekunder merupakan tempat pengoneksian antara kabel yang

berada di dalam port sekunder kabel sekunder dengan DP. Data yang

diambil di bagian sekunder adalah :

1. Nomor telepon rumah pelanggan

2. Nomor conector primer untuk speedy

3. Nomor conector primer yang terhubung dengan conector sekunder

45

Page 46: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Gambar.5.1 Rumah Kabel

Bagian primer dan sekunder dihubungkan dengan kabel jumper.:

Gambar 5.2 Port rumah kabel line telephone

Dalam satu bagian terdapat seratus port yang disusun untuk memudahkan

penomoran.

46

Page 47: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Gambar 5.3 Blok port rumah kabel

Tiap blok terdiri dari 100 port

Terdapat terminasi kabel atas dan kabel bawah. Pada bagian primer

jumper atas menghubungkan sentral dengan port. Jumper bawah menghubungkan

port primer dengan bagian sekunder. Urutan pengkabelan jumper atas disusun

berdasarkan urutan warna. Untuk port ganjil warna jumper sisi kiri adalah merah

dan sisi kanan sesuai urutannya ke nomor ganjil dalam satu deret line yaitu: biru,

orange, coklat, hijau, abu-abu (BOHCA). Dan untuk nomor genap warna

jumpernya merah hitam. Untuk jumper bawah urutan warnanya putih, biru.

Alat-alat yang digunakan:

1. Test phone

Test phone adalah telephone DTMF yang digunakan untuk mengetes port

terminal blok rumah kabel. Test phone memiliki dua kaki di ujung kabel

yang digunakan untuk menghubungkan test phone dengan port terminal

blok rumah kabel. Hubungan ini adalah hubungan paralel.

2. Ground

Ground adalah alat pembumian yang digunakan untuk mengetes port

terminal yang terhubung dengan port terminal lainnya (antara bagian

primer ke sekunder atau sebaliknya) dengan cara memutus aliran listrik

conector sehingga koneksi terputus. Pemutusan koneksi dilakukan dengan

menghubungkan kedua plat kaki port terminal blok rumah kabel dengan

ground.

3. Jack

47

Page 48: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Jack adalah alat untuk memasukan dan mencabut kabel jumper pada port

terminal blok.

4. Kabel jumper

Kerja yang dilakukan.

Pengerjaan dibagi menjadi dua bagian, bagian data primer dan data sekunder.

Bagian data primer.

Pada bagian data primer mula-mula mencocokkan no port dengan data

yang diambil dari data base (SISKA). Data tersebut berisi keterangan isi port

primer, apakah kosong, cadangan, MUX (untuk speedy), dan nomor telepon yang

terhubung dengan port terminal primer. Pemeriksaan dilakukan satu per satu.

Apabila terdapat data yang tidak cocok, diambil data baru dari data yang

didapat di lapangan. Data yang masuk juga meliputi keterangan apakah jumper

port mati (JM), jumper terhubung antara 2 port yang diserikan (NAPN), jumper

sambung luar, port kosong tanpa jumper, atau pelanggan belum membayar

tagihan (nunggak rekening). Pemeriksaan dimulai dengan mendial nomor telepon

port yang tertera pada data CSS dengan menggunakan test phone. Nomor yang

tidak sesuai dicatat kembali. Keterangan port yang tidak sesuai diperbaiki.

Bagian data sekunder

Langkah awal pada data primer juga dikerjakan pada bagian data

sekunder. Pemeriksaan dimulai dengan mendial nomor telephon port yang tertera

pada data CSS dengan menggunakan test phone. Untuk nomor yang tidak sesuai,

48

Page 49: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

dicatat nomor telepon portnya kemudian dicari terminasi port primernya.

Pencarian port primer yang terhubung dengan port sekunder dilakukan dengan

menggunakan ground. Sebelumnya port sekunder dipasang test phone yang

mengubung paralelkan telephon pelanggan seperti saat pengecekan nomor

telephon port. Kemudian satu persatu port primer dimasukkan ground dan

menghubungkan kedua kaki plat port. Jika lampu test phone mati berarti telah

ditemukan port primernya.

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam purifikasi data sekunder adalah :

Port yang ketika test phone dimasukkan, lampu indikator test phone

ketika dihidupkan tidak menyala sehingga pengetesan nomor telephon

port tidak dapat dilakukan. Hal ini dapat diakibatkan jumper yang

putus atau port yang telah rusak. Identifikasi yang dilakukan adalah

melihat pemasangan jumper port.

Jika di port tidak ada jumper baik tas maupun bawah dapat di

simpulkan jumper sambung luar. Sambungan jumper yang di luar

dicari sesuai nomor port apakah ganjil atau genap untuk

mempermudah mencari warna kabel jumper yang tersambung luar.

Setelah dapat dites dengan test phone dengan mejepitkan kedua sisi

kabel. Jika lampu test phone menyala dilakukan pendialan nomor

telephone jumper dan pada keterangan ditambahkan jumper sambung

luar.

Jika port tidak ada jumper bawah berarti port telah kosong dan nomor

dipindahkan.

49

Page 50: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

Jika jumper atas dan bawah ada namun lampu test phone tidak

menyala maka terdapat kemungkinan port rusak. Cabut sebuah jumper

bawah dan kemudian test kembali. Jika masih tidak menyala cabut

kedua jumper dan buka isolasinya. Tempelkan langsung test phone

pada tembaga jumper. Jika masih tidak hidup maka dapat disimpulkan

jumper mati. Data semula dirubah dengan JM (Jumper Mati).

Jika saat test phone dihidupkan terdengar operator yang menjawab,

apabila dikatakan selesaikan administrasi anda (nunggak rekening)

maka nomor tidak dapat didial sehingga pencocokan data dilakukan

dengan melihat data terminasi kabel primer yang ada pada data

SISKA dan mencocokkannya di RK. Jika tidak cocok maka dicari port

primer yang cocok. Begitu juga bila keterangan dari operator

mengatakan nomor dialihkan, pelanggan meminta nomor di blok

untuk sementara, atau telephon sedang mengalami gangguan.

V. 3 Pencocokan Dan Pengukuran Panjang Kabel

Pencocokan dan pengukuran panjang kabel melibatkan tiga data yaitu :

data panjang kabel tiap DP (potensi DP), data di data base Telkom (BAMS), dan

dari peta skematik pengkabelan. Tindakan yang dilakuan adalah membandingkan

data di potensi DP dengan data di data base (BAMS) untuk tiap DP pada RK dan

sentral tertentu. Data DP yang ada di potensi DP tetapi tidak ada di BAMS

dicatat. DP yang panjang kabelnya belum ada di BAMS diukur panjang kabelnya.

Pengukuran dilakukan dengan melihat peta skematik dan menjumlahkan panjang

50

Page 51: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

tiap simpul dari penarikan kabel dari RK sampai ke DP. Kemudian hasil

pengukuran yang diperoleh dimasukkan ke data BAMS.

BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

1. Pada saat ini jaringan komputer sangat bermanfaat bagi setiap

perusahaan besar maupun kecil, warnet, sekolah, dan lain-lain, dimana

jaringan komputer ini mempermudah kerja seseorang untuk mengakses

data dengan cepat dibandingkan dengan cara manual. Hal ini dapat

meningkatkan kualitas kerja suatu karyawan.

2. ADAM (Access Data Management) adalah bagian dari ANEM (Acces

Network Maintenance) dalam struktur organisasi Telkom yang

mengurusi vaildasi data, data entry dan pengalokasian kanal.

51

Page 52: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

3. Kegiatan meng-FEkan permintaan pasang baru adalah salah satu jenis

kegiatan dan tugas bagian ADAM yang bertujuan untuk menguji dan

menyelidiki kelayakan sebelum suatu perangkat telepon atau SPEEDY

dipasang.

4. Purifikasi adalah kegiatan pencocokan data rumah kabel dari data base

Telkom (CSS) dengan data hasil peninjauan di lapangan. Kegiatan ini

bertujuan untuk mendata ulang seluruh nomor pesawat telepon yang

terpasang dan kondisi koneksi port dalam rumah kabel.

5. Pencocokan dan pengukuran panjang kabel dilakukan untuk melengkapi

data panjang kabel total yang ditarik dari sentral ke pelanggan untuk

tiap DP.

VI. 2 Saran

1. Dalam meng-FEkan permintaan pasang baru kita harus mendengarkan

informasi yang disampaikan oleh pihak Plasa Telkom dengan benar dan

teliti.

2. Dalam melakukan purifikasi diperlukan ketelitian saat pengerjaan.

Memeriksa peralatan terlebih dahulu baik dilakukan untuk mengantisipasi

perangkat tertinggal.

3. Dalam menghitung panjang kabel yang perlu didahulukan adalah data

BAMS yang masih kosong. Saat pengukuran panjang kabel dari peta

skematik diperlukan ketelitian menghitung dan membaca skematik.

52

Page 53: Laporan Kerja Praktek Telkom Speedy

53