laporan kerja mesin 002

28
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam dunia industri dan manufaktur, tidak akan jauh dari yang dinamakan proses pemotongan logam. Tentunya beberapa dari proses pemotongan logam ini menggunakan proses pemesinan. Salah satunya adalah mesin bubut. Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris. Jenis yang paling kuat dan paling umum adalah pembubut yang melepas bahan dan memutar benda kerja terhadap pemotong mata tunggal. Pada perkembangan selanjutnya, pembubut dapat digunakan untuk membuat knob, memotong ulir dan sebagainya. Namun, tanpa memahami proses dan mempraktikkan secara langsung,hal ini akan terasa sulit. Maka dari itu dilakukan praktik proses produksi, dalam hal ini adalah kerja mesin khususnya mesin bubut. I.2. Tujuan Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengetahui proses serta cara melakukan proses pembubutan dengan menggunakan mesin. I.3. Permasalahan Bagaimana cara menentukan bentuk dan penyesuaian dimensi - dimensinya dari benda kerja yang akan diproses dengan menggunakan proses atau metode pembubutan.

Upload: venorita

Post on 28-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan kerja mesin mata kuliah proses produksi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kerja Mesin 002

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dalam dunia industri dan manufaktur, tidak akan jauh dari yang dinamakan proses pemotongan logam. Tentunya beberapa dari proses pemotongan logam ini menggunakan proses pemesinan. Salah satunya adalah mesin bubut. Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris. Jenis yang paling kuat dan paling umum adalah pembubut yang melepas bahan dan memutar benda kerja terhadap pemotong mata tunggal. Pada perkembangan selanjutnya, pembubut dapat digunakan untuk membuat knob, memotong ulir dan sebagainya. Namun, tanpa memahami proses dan mempraktikkan secara langsung,hal ini akan terasa sulit. Maka dari itu dilakukan praktik proses produksi, dalam hal ini adalah kerja mesin khususnya mesin bubut.

I.2. Tujuan

Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengetahui proses serta cara melakukan proses pembubutan dengan menggunakan mesin.

I.3. Permasalahan

Bagaimana cara menentukan bentuk dan penyesuaian dimensi - dimensinya dari benda kerja yang akan diproses dengan menggunakan proses atau metode pembubutan.

Page 2: Laporan Kerja Mesin 002

BAB IIDASAR TEORI

II.1 Pengertian Mesin Bubut Mesin bubut adalah salah satu diantara mesin-mesin yang berguna membuat suatu benda kerja yang kemudian dipakai untuk memudahkan mesin-mesin lain. Secara teknis pengertian Mesin Bubut adalah Mesin yang gerakannya berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu yang mempunyai fungsi khusus untuk menyayat, posisi benda kerja bergerak secara berputar searah dengan poros mesin dan pahat diam bergerak ke kanan / ke kiri sesuai dengan poros mesin bubut yang bekerja dengan menyayat benda kerja.

II.2 Prinsip Kerja Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengna jalan menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir (lead screw).

II.3 Prinsip Kerja Mesin Bubut Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Page 3: Laporan Kerja Mesin 002

II.4 Bagian - Bagian Mesin Bubut : Mesin bubut terdiri dari meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di dalam

kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper cross slide) dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).

1. Pahat BubutDibuat dari baja - cepat tinggi yang tetap mempertahankan mata

memotongnya walaupun dalam keadaan yang sangat panas.

2. MejaMesin(SliddingBed) Meja mesin berfungsi sebagai dudukan perkakas eretan, kepala lepas dan kepala tetap. Perkakas eretan dan kepala lepas dapat meluncur pada meja mesin sejajar dengan sumbu utama. Pada mesin dibuat sangat halus hal ini untuk mencapai ketepatan pada waktu perkakas eretan dan kepala lepas meluncur, maka kebersihan meja mesin harus selalu dijaga, karena kerusakan permukaan meja mesin akan mempengaruhi hasil benda kerja.

3. Kepala Lepas ( Tailstock )Kepala lepas adalah alat bantu mesin yang dipergunakan antara lain :- Untuk mendukung benda kerja yang panjang pada waktu proses penyayatan

berlangsung. - Untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja manual

4. Kepala Tetap

Page 4: Laporan Kerja Mesin 002

Disetting dengan tetap pada bed mesin. Mempunyai spindel bolong yang tirus atau berulir untuk memasang cak pelat pembawa.

1. Bed MesinSalah satu bagian dari mesin bubut ini terbuat dari besi-tuang.

Permukaan atas dan sampai dikerjakan dengan mesin dengan saksama. Bed ini menompang bagian-bagian mesin lainnya.

2. Celah Bed MesinSebagian besar dari mesin bubut dilengkapi dengan bagian bed mesin

yang dapat dilepaskan sehingga akan memudahkan dalam proses pembubutan. seperti dapat mengerjakan benda kerja dengan garis tengah yang lebih besar sesuai keinginan kita.

3. Supor (Sadlle)Supor ini dipasang di atas bed mesin dan melintanginya.Eretan dan

apron bersama merupakan supor

4. EretanEretan adalah bagian dari supor yang membawa eretan –lintang dan

eretan atas / eretan kompon.eretan dipindahkan sepanjang bed mesin dengan perantaraan batang bergigi yang dipasang di depan bed mesin. Eretan digunakan untuk dudukan rumah pahat dan menentukan arah gerakan penyayatan. Arah gerakan penyayatan gerakan dapat sejajar, tegak lurus atau miring terhadap sumbu utama. Arah gerakan penyayatan pada mesin bubut CNC TU - 2A merupakan gerak persumbuan jalannya mesin

5. ApronApron ini adalah bagian Mesin Bubut yang berada pada bagian supor

yang membawakan roda tangan yang di gunakan untuk memindahkan eretan.

Page 5: Laporan Kerja Mesin 002

Keterangan1 = hendel untuk membalik arah perputaran paksi utama.2 = tuas untuk menggerakkan paksi utama3 = poros potong bubut 4 = tiga genggaman yang memusat 5 = hendel untuk kunci mur6 = pemegang pahat7 = eretan atas8 = senter dalam kepala lepas9 = eretan melintang10 = alas mesin11 = kepala lepas 12 = roda tangan untuk memindahkan kepala lepas13 = tuas untuk mengatur jumlah perputaran poros14 = tuas untuk poros15 = roda tangan untuk memindahkan supor 16 = lemari kunci17 = tuas untuk menjalankan catu awal lemat poros18 = poros catu awal

II.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. pastikan kondisi anda sehat sebelum melakukan praktek2. jangan bertindak ceroboh dalam pelaksanaan praktek 3. Pakailah kaca mata pengaman pada waktu berkerja4. gunakan pakaian praktek.

3. Jangan menghentikan bagian mesin yg sedang bergerak dg tangan. 3. Jangan membuka tutup mesin pada waktu mesin bergerak.5. Matikan mesin pada waktu menghubungkan ke listrik.6. Hentikan mesin bila ada kerusakan.

Page 6: Laporan Kerja Mesin 002

7. Jangan membersihkan mesin pada waktu mesin masih bekerja.8. Jangan berbincang-bincang pada waktu menjalankan mesin.9. Pasanglah benda kerja plat cakam dengan kuat.

10. Kepala lepas pada mesin bubut harus di setel dengan cermat

II.6 Proses Pembubutan pada Benda Kerja

1. Pastikan mesin bubut palam kondisi yang baik.2. Pilih pahat sesuai yang di inginkan.3. Pasang pahat pada penjepit pahat.4. Masukkan benda kerja pada rahang plat cekam.5. Rapatkan rahang-rahang plat cekam.6. Setel pahat pada pusat rahang.7. Setel pahat pada senter kepala lepas.8. Gunakan balok penggores pada ketinggian yang tepat.9. Tekan tombol ON pada mesin untuk memulai pembubutan.10. Matikan mesin kemudian cermati atau ukur benda kerja,apakah sudah sesuai

ukuran atau belum.Jika belum lakukan pembubutan ulang.

II.7 Sudut PahatSudut pahat yang besar memberikan kekuatan yang besar dan menghalau panas

dari mata pemotongnya.untuk mengerjakan bahan yang keras diperlukan sudut pahat yang besar.Sudut yang kecil memberikan mata pemotong yang lemah tetapi penyayatan lebih mudah.Pada logam yang lunak dan ukuran garis tengah yang kecil,kelonggaran depan padat ditambah.

Page 7: Laporan Kerja Mesin 002

II.8 Pemasangan PahatPahat berada dalam posisinya yang tepat dan cermat dengan garis tengah

benda,pemasangan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan merusak sudut kelonggaran,supaya proses pengerjakan benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

Macam-macam pahatSesuai dengan bentuk dan penggunaan pahat-pahat bubut dapat dinamakan:

pahat sisi,pahat potong, pahat alur termasuk juga pahat ulir a. pahat potong adalah Pahat dipergunakan untuk memotong logam atau memisahkan

komponen yang selesai dari bahannya b. pahat ulir adalah Pahat dipergunakan untuk ulir luar.Sudutnya diasah sesuai

dengan ulir yang dibubut c. pahat bor adalah Pahat ini dipergunakan untuk kerja bor kasar dan pembubutan

muka permukaan dalam .Pahat bubut juga digolongkan atas :a. Pahat kanan memotong dari kanan kekirib. Pahat kiri memotong dari kiri kekanan

Page 8: Laporan Kerja Mesin 002

PEMASANGAN BENDA KERJA

Ada tiga cara pemasangan benda kerja pada mesin bubut:1. Antara senter-senter.

Senter-senter mesin mesin bubut dikerjakan dengan mesin,dengan tirus morse ditempatkan ke dalam spindel kepala tetap dan kepala lepas biasa disebut senter mati dan senter hidup, senter mati masuk pada kepala lepas sedangkan senter hidup ikut berputar dengan mesin masuk ke dalam kepala tetap, keduanya mempunyai sudut 60 derajat pada mata titiknya.

2. Dalam pelat cekam kosentris tiga rahang.Ketiga rahang bersama-sama bergerak ke dalam atau keluar di lengkapi dengan

seperangkat rahang yang dapat di balik pemasangannya untuk dapat menjepit benda kerja kerja sesuai garis tengah,rahaang-rahang ini tidak apat diukar, pemasangan ini hanya untuk benda kerja bulat

3. Dalam cekam bebas empat rahang.Keempat rahang bergerak secara bebas dan dapat di balik sehinggatidak

diperlukan seperangkat cadangan.Pelat cekam ini dipergunakan untuk menjepit benda kerja segi empat yang tidak teratur.Pelat cekam harus di setel dengan cermat untuk menghasilkan kakuatan jepit yang besar.

Secara garis besarnya maka mesin bubut dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam yaitu:1. Engine Lathe2. Relieving Lathe3. Facing Lathe dan Vertikal Boring4. Turret Lathe5. Automatic Lathe

Pengerjaan pemotongan pada chuck yang berputar relatif pada alat yang stasioner.

Page 9: Laporan Kerja Mesin 002

Pemotongan turning ditunjukkan dibawah

Istilah “facing”digunakan untuk pengurangan material yang dari pinggir bagian silinder di tunjukkan dibawah. Facing digunakan untuk meningkatakan permukaan akhir yang telah berbentuk.

Page 10: Laporan Kerja Mesin 002

Masing-masing jenis mesin bubut tersebut mempunyai guna dan tujuan tertentu,misalnya untuk Engine lathe ditujukan unutk mengerjakan pekerjaan yang bersifat produksi kecil,sedangkan untuk produksi yang tinggi dipakai automatic lathe.

Gambar dibawah menggambarkan boring tool dengan double ended sehingga sedikit miring untuk pengaruh cantilever “diving board

II.9 Dimensi Mesin Bubut

Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja.

II.10 Jenis Mesin Bubut

Mesin Bubut Universal Mesin Bubut Khusus Mesin Bubut Konvensional Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)

II.11 Prinsip Kerja Mesin Bubut

Page 11: Laporan Kerja Mesin 002

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehinggamemutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaranakan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran porosulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

II.12 Operasi pada Mesin Bubut

Pembubutan Pengeboran Pengerjaan tepi Penguliran Pembubutan tirus Penggurdian Meluaskan lubang

II.13 Jenis Pengerjaan pada Mesin Bubut

a. Pembubutan SilindrisBenda disangga diantara kedua pusatnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar :

Gambar 1. Operasi pembubutan : A. Pahat mata tunggal dalam operasi pembubutan B. Memotong tepi.

b. Pengerjaan Tepi (Facing)

Page 12: Laporan Kerja Mesin 002

Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam seperti gambar 2B. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial.

c. Pembubutan Tirus Terdapat beberapa standar ketirusan1 dalam praktek komersial.

Penggolongan berikut yang umum digunakan Tirus Morse, banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan pusat

pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%). Tirus Brown dan Sharp, terutama digunakan dalam memfris spindel mesin :

0,0417 mm/mm (4,166%). Tirus Jarno dan Reed, digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan

perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan 0.05 mm/mm (5,000%),tetapi diameternya berbeda.

Pena tirus. Digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208 mm/mm (2,083%).

d. Memotong UlirBiasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan gage atau plat pola. Gambar 7. memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut gage senter sebab juga bisa digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.

II.14 Pahat Bubut

Page 13: Laporan Kerja Mesin 002

Pahat bubut adalah alat potong yang digunakan untuk memotong benda kerja yang dikerjakan dengan mesin bubut. Menurut bahannya pahat bubut dibedakan atas:

1. Pahat bubut baja potong cepat (HSS)2. Pahat bubut baja karbon potong cepat (HCS)

Macam-macam bentuk pahat bubut:

a.Pahat Bubut RataDigunakan untuk membubut permukaan benda kerja menjadi rata. Pahat ini terdiri dari dua macam, yaitu pahat bubut rata kiri dan pahat bubut rata kanan.

b. Pahat Bubut MukaDigunakan untuk membubut penampang permukaan benda kerja menjadi rata dan datar.

c.Pahat Bubut PotongDigunakan untuk memotong benda kerja.

d. Pahat Bubut PembentukAdalah pahat bubut yang ujung mata potongnya berbentuk cembung atau cekung sesuai dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.

e.Pahat Bubut DalamDigunakan untuk membubut permukaan dalam lobang benda kerja.

f. Pahat Bubut UlirDigunakan untuk membubut ulir benda kerja. Ujung mata pahat dibuat sesuai dengan jenis ulir yang akan dibuat.

Pembubutan Tirus

Pembubutan tirus adalah pembubutan benda kerja sehingga benda kerja berbeda ukuran penampang disepanjang benda. Pembubutan tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Kepala Lepas

Kepala lepas terdiri atas dua bahagian yaitu alas dan badan. Kedua badan ini diikat oleh baut dan dapat digeser-geser kedudukannya. Pada bagian belakang kepala lepas terdapat garis skala ukuran. Jika garis skala ukuran bergeser, maka sumbu antara kepala tetap dengan kepala lepas akan berubah. Perbedaan kedudukan

Page 14: Laporan Kerja Mesin 002

senter inilah yang dimanfaatkan untuk membubut benda kerja sehingga menghasilkan pembubutan tirus.

2. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Eretan Atas

Pembubutan tirus dengan menggeser eratan atas dapat menghasilkan benda tirus sepanjang gerakan menanjang eratan keatas. Dengan cara ini, eratan digeser kedudukannya dalam satuan derajat sesuai dengan besar sudut tirus yang akan dibuat.

3. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Taper Attachment

Pembubutan tirus dengan penggeseran taper attachment adalah dengan memasang peralatan tirus pada eretan mesin sehingga ia dapat bergerak bebas sepanjang alas.

Kecepatan Potong Pembubutan

Adalah panjang bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap bahan memiliki kecepatan potong tersendiri, tergantung dari kualitasnya. Semakin keras bahan, semakin kecil harga kecepatan potongnya. Begitu juga sebaliknya. Kecepatan potong tergantung dari putaran mesin, diameter benda kerja dan jenis bahan yang akan di bubut.

Harga kecepatan Potong Menurut bahan yang dibubut

BAHAN HARGA KECEPATAN POTONG (m/menit)

Baja karbon sedang

Besi tuang

Baja potong cepat

Kuningan

perunggu

alumunium

20 – 30

18 – 25

12 – 18

45 – 90

15 – 21

100 – 300

Page 15: Laporan Kerja Mesin 002

II.15 Ulir

Mekanik Penggerak Pemotongan Ulir

Mekanik penggerak pemotongan ulir adalah semua komponen mesin bubut yang bergerak bersama-sama selama proses pemotongan ulir. Gerakan mekanik berasal dari  putaran motor listrik yang memutar poros utama dengan perantaraan roda gigi, kemudian diteruskan ke rangkaian roda gigi pengganti. Dengan perantaraan kotak roda gigi putaran diteruskan ke poros transportir yang secara lansung menggerakkan eretan secara otomatis. Gerakan inilah yang dimanfaatkan untuk membuat ulir.

Page 16: Laporan Kerja Mesin 002

BAB IIIMETODOLOGI

III.1. Alat dan BahanIII.1.1. Alat

Ada pun peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah Jangka sorong Tipe-x Mesin bubut Penggaris siku Kacamata Pengaman

III.1.2. BahanBahan yang digunakan pada praktikum ini adalah mesin bubut poros

III.2. Prosedur Keselamatan Kerja.

1. Pastikan kondisi anda sehat sebelum melakukan praktek2. Jangan bertindak ceroboh dalam pelaksanaan praktek 3. Pakailah kaca mata pengaman pada waktu berkerja4. Gunakan pakaian praktek.5. Jangan menghentikan bagian mesin yg sedang bergerak dg tangan 6. Jangan membuka tutup mesin pada waktu mesin bergerak.7. Matikan mesin pada waktu menghubungkan ke listrik.8. Hentikan mesin bila ada kerusakan.9. Jangan membersihkan mesin pada waktu mesin masih bekerja.10. Jangan berbincang-bincang pada waktu menjalankan mesin.11. Pasanglah benda kerja plat cakam dengan kuat.12. Kepala lepas pada mesin bubut harus di setel dengan cermat

III.3. Cara Kerja

1. Menyiapkan benda kerja yang akan dibubut2. Mengukur diameter awal benda kerja dengan menggunakan jangka sorong,

kemudian ditandai dengan tipe-x.3. Memasang benda kerja pada chuck mesin bubut, sisi lainnya ditumpukan pada

tail stock.4. Pahat bubut diset dan baja poros dibubut standart.5. Dari pahat yang sudah dipasang pada mesin bubut, diatur tinggi ujung pahat

terhadap sumbu benda kerja.6. Pahat potong ditempelkan pada benda kerja dan posisi skala diatur pada posisi

nol.

Page 17: Laporan Kerja Mesin 002

7. Mengatur kedalaman potong.8. Mengatur kecepatan putaran mesin dan kecepatan pemotongan.9. Jika pemasangan benda kerja pahat sudah betul, menghidupkan mesin dengan

menekan tombol hijau dan pembubutan mulai berlangsung.10. Menyalakan oli khusus selama pembubutan berlangsung11. Baja poros dibubut untuk mendapatkan diameter yang sesuai dengan modul12. Pada ujung Baja poros didrilling dengan ukuran diameter 12mm.13. Spesimen ditirus untuk dipotong sesuai dengan modul.14. Terakhir Baja poros dipahat finishing supaya halus15. Jika sudah selesai mesin dimatikan, kemudian benda kerja dilepas dari spindle16. Setelah selesai semua maka mesin bubut mulai untuk dibersihkan

Page 18: Laporan Kerja Mesin 002

BAB IVPEMBAHASAN

Baja poros yang berbentuk silinder atau istilahnya baja tulangan diukur panjang, diameter, length dan dicari titik tengahnya.peralatan yang digunakan dalam mengukur adalah jangka sorong yang memiliki tingkat keakuratan 0.1mm. Kemudian setelah diketahui dimensi awalnya maka pada ujung dari baja poros tersebut dibor searah dengan panjang bajanya jangan lupa menyalakan coolent agar mata pahat tidak lengket dengan geram. Hanya yang beda yaitu drillnya tidak dilakukan dengan menggunakan mesin drill tetapi menggunakan mesin bubut itu sendiri.

Tujuan dari drill ini adalah agar nantinya spesimen ini bisa disangga/ dijepit pada mesin bubut itu sendiri. Setelah dilakukan drill pada salah satu ujung dari baja ini maka dimulai proses pembubutan baja poros ini. specimen dibubut dan pada pengoperasiannya menggunakan putaran yang medium. Spesimen ini dibubut sampai ukurannya mengikuti ukuran yang diminta. Pada tahapannya yaitu yang pertama dengan operator manual. Setelah agak rata maka dilakukan pembubutan dengan operator otomatis. Kebanyakan otomatis ini digunakan untuk finishing permukaan dari spesimen yang dibubut..

Setelah itu spesimen didrill untuk membuat lubang engsel pada ujung baja poros.Dimana dalam proses untuk mendrliing spesimennya digunakan mata bor secara bertahap tingkat pembesarannya mulai dari diameter 5mm,8mm,10mm dan terakhir diameter12mm sesuai dengan ukuran yang diinginkan.Selanjutnya baja poros dipotong dengan ditirus dan terakhir baja poros dibubut dengan pahat finishing dimana sudut pahat dipersempit agar pemakanannya lebih banyak lagi sehingga permukaan speimen lebih halus.

Serpihan atau geram yang dihasilkan dari proses pembubutan ini berbentuk lilitan yang agak panjang. Hal ini menunjukkan bahwa specimen yang dibubut ini mempunyai keuletan yang cukup tinggi sesuai dengan fungsinya sebagai baja tulangan.mata pahat yang digunakan pada pembubutam kali ini adalah type high speed steel (HSS) dimana mempunyai kekerasan yang tinggi sesuai dengan aplikasinya sebagai mata pahat.

Page 19: Laporan Kerja Mesin 002

BAB VKESIMPULAN

Berdasarkan praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa praktikum ini tingkat ketelitian sangat diperlukan karena dalam proses praktikum tidak terlepas dari ketelitian pengukuran, penggunaan mesin bubut dan keselamatan kerja sehingga kecelakaan dalam praktikum dapat diminimalkan.

Ketelitian pada pembuatan spesimen uji tarik dalam mesin bubut membutuhkan ketelitian dalam pengukuran kedalaman diameter maupun panjang dari suatu spesimen yang ditentukan.

Disamping ketelitian dalam mengerjakan tersebut, suatu kerja sama tim alangkah sangatlah dibutuhkan, mengingat waktu yang sangat terbatas dan juga banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan menjadikan kerja sama tim menjadikan alternatif untuk menyelesaikan suatu produk.

Page 20: Laporan Kerja Mesin 002

KERJA MESIN (MEMBUBUT)

Nama : M. Hilmy FariqiNRP : 2710 100 002

Dosen Pembimbing :Ir. Rochman Rochiem, M.Sc.

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA

2012Kata Pengantar

Page 21: Laporan Kerja Mesin 002

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT bahwa penulis telah menyelesaikan laporan Proses Produksi dengan materi Kerja Mesin dan Kerja Bangku (las).

Dalam penyusunan tugas laporan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Rochman Rochiem, M.Sc. selaku dosen pembimbing mata kuliah Proses Produksi.

2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.

3. Teman-teman MT 12 yang telah membantu menyelesaikan kesulitan pada laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.