laporan kemajuan pelaksanaan ppkps prodi pendidikan dokter fk unhas

Upload: faqi-nurdiansyah

Post on 13-Apr-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    1/23

    LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN

    PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI( P P K P S )

    TAHUN ANGGARAN 2013

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    OKTOBER 2013

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    2/23

    1

    IDENTITAS PROGRAM STUDI

    1. Nama Program Studi : Pendidikan Dokter

    2. Status Akreditasi : A

    3. Ketua Program Studi

    Nama : Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K), M.Med.Ed

    Alamat : Fakultas Kedokteran UNHAS,

    Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar

    Telepon Kantor : 0411-586010

    Telepon Selular : 08152541665

    Fax : 0411-586297

    E-mail :[email protected]

    Alamat website : med.unhas.ac.id

    4. Total Usulan Anggaran : Rp. 250.000.000,-

    (dua ratus lima puluh juta rupiah)

    Makassar, Oktober 2013

    Mengetahui

    Dekan Fakultas Ketua Program Studi

    Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D

    NIP:19570211 198601 1 001

    Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K), M.Med.Ed

    NIP: 19661231 199503 1 009

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    3/23

    2

    DAFTAR ISI

    IDENTITAS PROGRAM STUDI ................................................................................................. 1

    DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2

    RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................................................... 3

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4

    BAB II PENGELOLAAN PROGRAM .......................................................................................... 7

    BAB III HASIL YANG DICAPAI ................................................................................................. 14

    BAB IV URAIAN PELAKSANAAN MASING-MASING KEGIATAN .............................................. 16

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    4/23

    3

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Seiring dengan globalisasi dan meningkatnya pola pikir masyarakat tentang

    kesehatan, maka tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih

    berkualitas merupakan hal yang tidak bisa lagi dihindari. Hal ini mendorong Fakultas

    Kedokteran untuk terus menerus melakukan inovasi dalam dunia pendidikan kedokteran

    agar menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang memadai. Perubahan kurikulum

    yang dilakukan selanjutnya diimplementasikan dengan megubah sistem pengajaran dari

    Teacher centered menjadi student centered . Perubahan dalam kurikulum tentunya

    akan membutuhkan perubahan dalam sistem assessmentnya. Sistem assessment memiliki

    peran yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Assessment juga

    dipandang penting oleh AIPKI dan KB UKDI. Sistem ujian nasional yang dikembangkan saat

    ini mencakup ujian CBT dan OSCE yang merupakan prasyarat yang harus dilalui oleh lulusan

    dokter sebelum mengikuti fase internship. Berdasarkan uraian di atas, maka pengembangankapasitas yang dipandang penting untuk dilakukan merupakan upaya untuk mengembangan

    sistem assessment program studi pendidikan dokter FKUH. Sistem assessment yang

    dikembangkan akan mencakup empat area yaitu kognitif, psikomotor, critical thinking, dan

    afektif (behavior).

    Program pengembangan kapasitas ini dilaksanakan dalam tiga sub aktivitas, yaitu:

    1. Lokakarya Need Assessment Pengembangan Sistem Evaluasi Program Studi Pendidikan Dokter

    2. Out House Training bagi pengembangan MCQ-CBT, OSCE, SOOCA, dan Profesionalisme, dan

    3.

    Lokakarya Penyusunan Panduan Assessment MCQ-CBT, OSCE, SOOCA, dan Profesionalisme.

    Ketiga sub aktivitas tersebut di atas dirancang secara berkesinambungan untuk mencapai

    tujuan dihasilkannya Panduan Implementasi Assessment untuk empat area secara

    komprehensif untuk menunjang terlaksananya sistem assessment yang valid dan reliable

    yang akan mendorong pencapaian tujuan pembelajaran program studi.

    Adapun Sub Aktivitas yang telah terlaksana sampai akhir bulan oktober sebanyak dua

    kegiatan yaitu :

    1.

    Sub Aktivitas 1 : Lokakarya"Need Assessment" Pengembangan Sistem Evaluasi ProgramStudi Pendidikan Dokter yang dilaksanakan 2 hari (21 - 22 September 2013) bertempat di

    Hotel Swiss Belinn Makassar, dengan realisasi anggaran sebesar Rp 40.200.000,00

    2. Sub Aktivitas 2 : Out House Training bagi pengembangan MCQ-CBT, OSCE, SOOCA,

    dan Profesionalisme. Kegiatan ini dilaksanakan dalam Bentuk Benchmarking ke Fakultas

    Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 7 -8

    Oktober 2013, dengan realisasi anggaran sebesar Rp 100.875.900,00

    Hasil dari kegiatan Lokakarya Need Assessmentdan Out House TrainingFK UNPAD ini yang

    akan menjadi dasar dalam pelaksanaan sub aktivitas 3 yaitu proses penyusunan panduanassessment program studi.

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    5/23

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Seiring dengan globalisasi dan meningkatnya pola pikir masyarakat tentang

    kesehatan, maka tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih

    berkualitas merupakan hal yang tidak bisa lagi dihindari. Hal ini mendorong Fakultas

    Kedokteran untuk terus menerus melakukan inovasi dalam dunia pendidikan kedokteran

    agar menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang memadai. Seiring dengan hal

    tersebut, Departemen Pendidikan Nasional mencanangkan Paradigma Baru Pendidikan

    Tinggi dengan meningkatkan relevansi, akuntabilitas, manajemen internal serta secara terus

    menerus melakukan assessment dan monitoring terhadap pelaksanaan pendidikan. Atas

    dasar inilah maka Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin diawal tahun 2002

    melakukan perubahan terhadap kurikulumnya. Inovasi kurikulum tersebut dilakukan denganmengacu pada SKDI yang merupakan acuan untuk pendidikan kedokteran saat ini. Dengan

    demikian mutu lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin memiliki kompetensi

    sesuai yang ditetapkan.

    Perubahan kurikulum yang dilakukan selanjutnya diimplementasikan dengan

    megubah sistem pengajaran dari Teacher centered menjadi student centered . Sistem

    perkuliahan dirubah dengan menyajikan perkuliahan dari berbasis departemen menjadi

    berbasis sistem sehingga penyajian materi perkuliahan menjadi lebih efektif dan efisien.

    Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan sistem blok, di mana satu semester

    dilaksanakan tiga blok. Dengan demikian waktu pendidikan dokter dapat dipersingkat

    menjadi lima tahun (3 tahun fase akademik dan 2 tahun fase klinik). Sistem ini tidak hanya

    mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu ke dalam sistem organ, tetapi juga sejak awal

    mengintegrasikan pengalaman belajar lapangan untuk kedokteran komunitas.

    Perubahan dalam kurikulum tentunya akan membutuhkan perubahan dalam sistem

    assessmentnya. Sistem assessment memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian

    tujuan pembelajaran. Assessment yang diterapkan akan mendorong apa dan bagaimana

    mahasiswa belajar. Memilih metode dan sistem assessment akan memberikan pengaruh

    yang besar karena mahasiswa akan belajar apa yang mereka percayai dinilai oleh fakultas.

    Menurut Epstein (2007), ada tiga tujuan penting assessment: mengoptimalkan kemampuan

    peserta didik dengan memberikan motivasi dan arahan untuk belajar, melindungi publik

    dengan mengidentifikasi dokter yang tidak kompeten, dan pelaksanaan seleksi untuk tingkat

    selanjutnya. Van der Vleuten menggambarkan 5 kriteria dalam menentukan kebergunaan

    metode assessment: reliabilitas, validitas, dampak pembelajaran, akseptabilitas, dan biaya.

    Assessment juga dipandang penting oleh AIPKI dan KB UKDI. Sistem ujian nasional

    yang dikembangkan saat ini mencakup ujian CBT dan OSCE yang merupakan prasyarat yang

    harus dilalui oleh lulusan dokter sebelum mengikuti fase internship.

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    6/23

    5

    Berdasarkan uraian di atas, maka pengembangan kapasitas yang dipandang penting

    untuk dilakukan merupakan upaya untuk mengembangan sistem assessment program studi

    pendidikan dokter FKUH. Sistem assessment yang dikembangkan akan mencakup empat

    area yaitu kognitif, psikomotor, critical thinking, dan afektif (behavior).

    Untuk area kognitif, sistem assessment yang akan dikembangkan adalah ujian tulis

    dengan format Multiple Choice Question. Sejak lima tahun terakhir telah dilaksanakan

    workshop pembuatan soal MCQ yang sesuai standar UKDI secara berkala yang melibatkan

    para dosen pengampu dari setiap sistem. Workshop ini akan dilakukan secara

    berkesinambungan untuk semua staf dosen guna memberikan pemahaman secara

    mendalam tentang prosedur pembuatan soal MCQ sesuai format UKDI. Soal-soal yang

    dihasilkan kemudian direview oleh tim yang dibentuk dan dikumpulkan dalam suatu bank

    soal. Soal-soal hasil review sebagian akan disertakan dalam ujian masing-masing sistem yang

    bersangkutan dengan tujuan agar mahasiswa terbiasa menghadapi format soal UKDI dansoal yang telah diujikan tersebut akan diassessment dengan item analysis. Satu hal yang

    masih menjadi kendala dalam pelaksanaan ujian MCQ blok selama ini adalah belum adanya

    panduan pelaksanaan ujian yang tetap serta tidak disertai blue print assessment untuk

    masing-masing blok. Hal ini tentunya akan memberikan dampak terhadap validitas

    assessment serta teknis pelaksanaan ujian.

    Critical Thinking merupkan proses menggunakan pemahaman untuk membedakan

    yang benar dan yang salah, merupakan suatu cara bagaimana menggunakan intelegensi dan

    pengetahuan untuk mencapai tujuan dan rasional dari sebuah sudut pandang. Secara lebih

    sederhana; Critical Thinking merupakan kemampuan untuk menganalisis dan

    mengassessment informasi. Dalam menjalankan peran profesi sebagai dokter, maka

    keterampilan ini sangat penting dimiliki oleh calon lulusan FKUH. Untuk mengassessment

    keterampilan ini, maka akan dikembangkan ujian SOOCA. Jenis ujian ini telah dilaksanakan

    pada blok Indera Khusus namun implementasinya pada blok lain masih belum dilaksanakan.

    Pengembangan lebih lanjut sistem assessment ini akan mendorong tercapainya kompetensi

    lulusan yang diharapkan.

    Untuk mengevaluasi kemampuan psikomotor mahasiswa, sistem assessment yang

    digunakan adalah Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Dalam pelaksaan UKDI

    ke depan, selain ujian teori dokter, komponen UKDI lain adalah OSCE dimana kemampuan

    para dokter akan keterampilan klinik akan diuji secara objektif. Dengan menuangkan

    kompetensi keterampilan klinik melalui OSCE yang berintegrasi dan komprehensif dapat

    menghasilkan lulusan dokter terbaik yang mempunyai kompetensi unggul dalam diagnosis

    dan penatalaksanaan baik dari aspek promotif, preventif dan kuratif.Mengikuti kurikulum

    berbasis kompetensi ini sebenarnya OSCE sudah lama diterapkan, namun dalam

    pelaksanaannya belum maksimal. Pelaksanaan OSCE yang tidak maksimal ini dilatar

    belakangi oleh berbagai kondisi, diantaranya belum seimbangnya staff dosen baik dari segi

    kuantitas maupun kualitas pengetahuan mengenai OSCE yang dirasakan masih kurang. Di

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    7/23

    6

    lain pihak jumlah proporsi mahasiswa yang sangat banyak membutuhkan fasilitas SDM dan

    waktu dalam jumlah yang banyak. Belum adanya panduan pelaksanaan OSCE juga menjadi

    kendala dalam penerapan sistem assessment ini.

    Aspek etika dan profesionalisme dalam SKDI 2012 menjadi kompetensi dasar yang

    harus dimiliki oleh lulusan dokter. Komponen-komponen kompetensi tersebut terdiri atas:

    berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa, berperilaku profesional, bermoral,

    beretika dan disiplin, sadar dan taat hukum, serta berwawasan sosial budaya. Mengingat

    pentingnya kompetensi ini, maka diperlukan sistem assessment yang dapat valid dan

    reliabel, yang dapat diterapkan dalam lingkup program studi pendidikan dokter FKUH.

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    8/23

    7

    BAB II

    PENGELOLAAN PROGRAM

    Tantangan yang paling besar yang menjadi tugas berat bagi dokter masa depan

    adalah permasalahan kesehatan yang semakin mengglobal dan semakin kompleks serta

    tuntutan akan tanggung jawab profesi seorang dokter yang semakin besar.

    Di masa yang akan datang, kebutuhan masyarakat akan tenaga kesehatan akan

    semakin besar. Hal ini akan berimplikasi pada peran dokter dalam kehidupan sosial akan

    menjadi semakin vital.

    Tantangan tersebut membawa kesimpulan akan butuhnya kita akan peserta didik

    yang mau belajar/mengerti wacana-wacana dunia kesehatan, lintas disiplin ilmu, serta

    berkarakter pembelajar, peka dan kritis terhadap peramasalahan-permasalahan sosial

    kemasyaraktan.

    Di lain sisi, dinamika kemahasiswaan kita, yang harusnya menjadi tempat kita

    membina dan mempersiapkan dokter-dokter yang mampu menghadapi tantangan masa

    depan juga menghadapi tantangan yang tak kalah peliknya yang tentu saja membutuhkan

    kreativitas agar mahasiswa kita bisa beradaptasi dengan pola dunia kemahasiswaan hari ini.

    Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka butuh sebuah metode pengawalan

    yang sistematis serta terencana dan berkesinambungan agar proses pendidikan mampu

    berjalan secara maksimal. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi hal tersebutadalah dengan dilaksanakannya Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).

    Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) adalah suatu ujian yang dilaksanakan untuk

    mengevaluasi kompetensi dokter Indonesia untuk mendapatkan sertifikat kompetensi

    sebagai pelaksanaan UU praktik kedokteran untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi

    (STR). Tujuan dari Uji Kompetensi Dokter Indonesia adalah untuk memberikan informasi

    berkenaan kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dari para lulusan dokter umum

    secara komprehensif kepada pemegang kewenangan dalam pemberian sertifikat

    kompetensi sebagai bagian dari persyaratan registrasi, untuk kemudian seorang dokter

    dapat mengurus pengajuan surat ijin praktek dokter atau medical license.

    UKDI saat ini telah dilaksanakan dalam dua bentuk, CBT untuk menilai kognitif, dan

    OSCE untuk menilai psikomotor. Dan sejak tahun ini, akan diterapkan kedua bentuk ujian

    tersebut menjadi prasyarat kelulusan mahasiswa sebagai dokter. Pengelolaan ujian ini juga

    secara bertahap akan diserahkan kepada Program Studi. Hal ini menjadi tentunya

    mensyaratkan program studi untuk meningkatkan kapasitas diri dalam implementasi

    assessment.

    Assesment Drives Learning (Epstein, 2007). Assessment merupak salah satu elemenpenting dalam pendidikan dan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    9/23

    8

    pembelajaran. Menurut Epstein (2007), salah satu tujuan terpenting dari assessment adalah

    untuk mengoptimalisasikan kemampuan peserta didik dengan memberikan motivasi dan

    arahan untuk pembelajaran selanjutnya. Peserta didik akan blajar sesuai apa yang mereka

    percayai dinilai dan hal tersebut menjadikan assessment sebagai alat yang kuat dalam

    memotivasi mereka. Jika sebuah sistem assessment tidak memiliki validitas, maka ia akangagal mengevaluasi keseluruhan kemampuan peserta didik terkait tujuan pembelajaran,

    tidak akan dapat membedakan peserta didik dengan kemampuan yang berbeda, tidak akan

    mengukur apa yang seharusnya diukur, dan tidak akan mampu memprediksi penampilan

    peserta didik di masa depan. Kegagalan dalam memenuhi validitas sebuah sistem

    assessment akan memberikan dampak terhadap kurikulum dan lebih penting lagi terhadap

    pembelajaran peserta didik dan bagaimana mereka akan melakukan praktik di masa depan.

    Data presentasi kelulusan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam

    Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) untuk periode Februari 2008 hingga Februari2010 masih fluktuatif dengan rerata 57,05 % dengan proporsi kelulusan terendah terjadi

    pada periode November 2008 dan November 2009 yaitu masing-masing sebesar 42,31% dan

    39,77%. Ketimpangan ini menyebabkan kita harus menilik kembali pada kualitas

    penyelenggaraan pendidikan baik pada substansi kurikulum, metode dan proses, SDM staff

    dosen pengajar yang dimiliki,maupun objek mahasiswa yang diajar. Untuk itu Fakultas

    Kedokteran UNHAS melakukan beberapa langkah inovasi dalam rangka peningkatan mutu

    lulusan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Langkah pertama adalah

    Evaluasi dan penyesuaian hasil pemetaan kurikulum terhadap SKDI dimana hasilnya akan

    disusun dalam bentuk buku kurikulum yang akan menjadi pedoman pelaksanaan belajarmengajar. Untuk peningkatan SDM pengajar diberikan pelatihan peningkatan kualitas

    pendidikan, mulai dari pengembangan metode penyusunan kurikulum, pengembangan

    keterampilan klinik, pengembangan bahan ajar sampai dengan aplikasi metode assement

    yang berstandar.

    Dalam menjalankan peran profesi sebagai dokter, maka keterampilan ini sangat

    penting dimiliki oleh calon lulusan FKUH. Untuk mengassessment keterampilan ini, maka

    akan dikembangkan ujian SOOCA. Jenis ujian ini telah dilaksanakan pada blok Indera Khusus

    namun implementasinya pada blok lain masih belum dilaksanakan. Pengembangan lebih

    lanjut sistem assessment ini akan mendorong tercapainya kompetensi lulusan yang

    diharapkan.

    Untuk mengevaluasi kemampuan psikomotor mahasiswa, sistem assessment yang

    digunakan adalah Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Mengikuti kurikulum

    berbasis kompetensi ini sebenarnya OSCE sudah lama diterapkan, namun dalam

    pelaksanaannya belum maksimal. Pelaksanaan OSCE yang tidak maksimal ini dilatar

    belakangi oleh berbagai kondisi, diantaranya belum seimbangnya staff dosen baik dari segi

    kuantitas maupun kualitas pengetahuan mengenai OSCE yang dirasakan masih kurang. Di

    lain pihak jumlah proporsi mahasiswa yang sangat banyak membutuhkan fasilitas SDM dan

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    10/23

    9

    waktu dalam jumlah yang banyak. Belum adanya panduan pelaksanaan OSCE juga menjadi

    kendala dalam penerapan sistem assessment ini.

    Aspek etika dan profesionalisme dalam SKDI 2012 menjadi kompetensi dasar yang

    harus dimiliki oleh lulusan dokter. Komponen-komponen kompetensi tersebut terdiri atas:

    berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa, berperilaku profesional, bermoral,

    beretika dan disiplin, sadar dan taat hukum, serta berwawasan sosial budaya. Mengingat

    pentingnya kompetensi ini, maka diperlukan sistem assessment yang dapat valid dan

    reliabel, yang dapat diterapkan dalam lingkup program studi pendidikan dokter FKUH.

    Semua aktivitas dalam usaha pengembangan sistem assessment di atas diharapkan

    akan mampu mecapai indikator kinerja pada akhir implementasi program pengembangan

    kapasitas program studi.

    Sistem Pengelolaan Fungsional dan Operasional Program Studi

    Sistem Pengelolaan Fungsional dan Operasional Program Studi mencakup planning,

    organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal. Pengelolaan

    program studi dilaksanakan secara terstruktur mulai dari perencanaan sampai ke proses

    evaluasi yang dilaksanakan oleh masing-masing unit pelaksana dalam bidang pendidikan,

    penelitian, pengabdian masyarakat dan manajemen dibawah koordinasi jajaran pimpinan

    fakultas.

    Planning

    - Secara keseluruhan proses perencanaan diawali dengan pertemuan perumusan

    renstra yang melibatkan semua civitas academika

    - Perencanaan pengembangan berdasarkan visi, misi dan rencana strategis

    pengembangan. Setiap tahun dilakukan perencanaan kegiatan dan anggaran untuk

    satu tahun berjalan yang disusun dalam bentuk rencana kegiatan anggaran tahunan

    (RKAT)

    - Khusus pada proses perencanaan bidang pendidikan diawali suatu pertemuan setiap

    awal semester yang dihadiri oleh koordinator blok matakuliah yang membahas

    proses pendidikan yang akan dilaksanakan. Perencanaan pelaksanaan kegiatanpendidikan juga rutin disusun oleh tim MEU, CEU, dan SAU. Perencanaan di tingkat

    matakuliah secara rutin dilaksanaan pada setiap blok matakuliah akan berjalan yang

    dirangkaikan dengan evaluasi blok yang telah berjalan.

    - Pada bidang penelitian diawali dengan penyusunan road map penelitian yang

    melibatkan seluruh dosen dan akan menjadi acuan dalam pengembangan penelitian

    - Untuk bidang pengabdian pada masyarakat perencanaanya diintegrasikan pada

    perencanaan yang dilakukan oleh unit/bagian berkaitan pendidikani dan penelitian

    - Perencanaan dalam bidang manejemen dilakukan pada penyusunan renstra secara

    umum dan untuk yang sifatnya teknis dilakukan pada setiap awal pelaksanaankegiatan

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    11/23

    10

    Organizing

    - Setiap unsur yang ada dalam susunan organisasi melaksanakan tugas dan fungsinya

    sesuai yang telah ditetapkan

    - Pada bidang pendidikan pengelolaannya dilakukan oleh MEU (Medical Education

    Unit) dan CEU (Clinical Education Unit) bersama-sama dengan staf bagian akademikserta para dosen penanggung jawab dan departemen-departemen. Untuk

    penyelenggaraan proses penilaian dan assessment baik klinik maupun klinik

    dilakukan oleh SAU (Student Assessment Unit)

    Staffing

    - Pengangkatan dan pemberhentian staf ditetapkan sesuai ketentuan pengangkatan

    dan pemberhentian PNS yang ditetapkan oleh rektor atas usulan fakultas.

    - Pengembangan kemampuan sumber daya manusia dilakukan mengacu pada

    rencana strategik yang telah di rumuskan.

    Leading

    - Fakultas dipimpin oleh Dekan dan dibantu oleh wakil Dekan I, II dan III yang

    mengkoordinasikan semua proses untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan

    pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat termasuk administrasi

    serta membina tenaga kependidikan, mahasiswa, dan tenaga administrasi dalam

    suasana atmosfer budaya akademik yang kondusif.

    Controlling

    -

    Proses monitoring dan evaluasi dilakukan secara internal maupun eksternal.

    Pelaksanaan semua kegiatan yang telah direncanakan selalu dimonitor dan

    dievaluasi misalnya melalui rapat-rapat rutin baik di tingkat pimpinan, unit-unit

    pelaksana maupun pada tingkat pengelola mata kuliah ( blok sistem).

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    12/23

    11

    Analisis SWOT dan strategi pemecahan masalah

    STRENGTH

    -

    Kurikulum PRODI Kedokteran Umum sesuai

    dengan tujuan, visi, misi Fakultas Kedokteran

    dan Universitas Hasanuddin serta memuat

    kompetensi utama dan kompetensi lokal

    -

    Kurikulum yang dimiliki dapat dilakukan

    perubahan sesuai dengan hasil evaluasi yang

    dilakukan secara berkala setiap tahunnya

    -

    Ketersediaan prasarana ruang kuliah,laboratorium, ruang tutorial dan CSL yang

    mencukupi kebutuhan perkuliahan

    -

    Pengelolaan SDM dosen yang jelas,

    berdasarkan kualifikasi pendidikan dan

    sesuai dengan kebutuhan bagian

    -

    Adanya program pendidikan S2, pendidikan

    dokter spesialis, combined degree

    (pendidikan dokter spesialis + S2), dan

    program S3 Kedokteran yang semuanya

    tersedia bagi pengembangan staf dosen

    PRODI Kedokteran Umum

    WEAKNESS

    -

    Belum adanya upaya sistematis untuk

    menyiapkan mahasiswa tingkat akhir yang

    akan mengikuti ujian akhir nasional (UKDI)

    -

    Sistem assessment mahasiswa yang

    menyeluruh belum dilaksanakan seragam di

    lingkungan PRODI

    -

    SDM yang dimiliki masih memerlukan

    berbagai pelatihan untuk peningkatankualitas.

    -

    Tidak semua dosen mampu membangun

    jaringan dan mempunyai akses yang luas

    utamanya dalam tingkatan regional, nasional

    maupun internasional

    OPPORTUNITY

    -

    Pengembangan FK UNHAS dilakukan melalui

    kerjasama dengan berbagai lembaga dan

    industri baik secara nasional maupun

    internasional, termasuk dengan berbagai

    Fakultas Kedokteran lain di Indonesia

    -

    Terbukanya kesempatan bagi dosen PRODI

    FK UNHAS untuk mendapatkan beasiswa

    non-gelar dan bergelar di institusi dalam dan

    luar negeri terutama mengenai

    pengembangan sistem penilaian dan evaluasi

    STRATEGI S-O

    -

    Kerjasama FK UNHAS dengan FK luar negeri

    dalam rangka alih skill dan informasi turut

    meningkatkan kualitas lulusan FK UNHAS

    -

    Mengirim dosen dan tenaga kependidikan

    untuk mengikuti pelatihan pengembangan

    sistem assessment di dalam dan luar negeri

    dengan difasilitasi PRODI

    -

    Mengirim dosen dan tenaga kependidikan

    untuk mengikuti seminar atau simposium

    mengenai proses penilaian akhir pendidikan

    STRATEGI W-O

    -

    Melibatkan seluruh komponen Fakultas

    dalam pembenahan administrasi akademik

    yang lebih efektif dan efisien

    -

    Perancangan sistem penerimaan,

    pengembangan karir, dan regenerasi dosen

    maupun tenaga kependidikan untuk

    mengoptimalkan penyaluran SDM sesuai

    kualifikasi dan kebutuhan PRODI

    -

    Mengadakan pelatihan dan penyegaran

    internal untuk dosen dan tenaga

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    13/23

    12

    pembelajaran.

    -

    KBUKDI sebagai lembaga otoritas nasional

    yang menangani ujian akhir (UKDI)

    mempercayai PRODI FK UNHAS sebagai

    pelaksana tryout dan ujian kompetensi

    (UKDI) secara reguler

    -

    Adanya staf dosen PRODI FK UNHAS yang

    menjadi pembuat soal dan reviewer soal

    nasional berdasarkan penunjukan KBUKDI

    dokter (UKDI)

    -

    Mengembangkan kapasistas Student

    Assessment Unit yang bertanggungjawab

    langsung kepada PD I dalam menangani

    berbagai bentuk penilaian/ assessment

    pembelajaran di lingkungan PRODI

    -

    kependidikan dalam rangka persamaan

    persepsi dalam pelaksanaan sistem

    assessment yang menyeluruh

    -

    Optimalisasi fasilitas pendidikan dengan

    pengadaan jadwal yang tersinkronisasi

    dengan semua mata kuliah

    -

    Membuat sistem bank soal ujian dengan

    software yang menampung soal-soal buatan

    dosen PRODI FK UNHAS yang telah direview

    oleh reviewer nasional yang juga adalah staf

    dosen PRODI FK UNHAS

    THREAT

    -

    Kebijakan pengelolaan keuangan Negara

    yang perkembangannya tidak selaras dengan

    perkembangan sistem pendidikan Fakultas

    Kedokteran.

    -

    Kesenjangan kualitas pendidikan mahasiswa

    baru dari berbagai latar belakang dan

    berbagai jalur masuk UNHAS, baik dari segi

    pengetahuan dan keterampilan, seperti

    keterampilan bahasa asing dan teknologi

    informasi

    -

    Semakin meningkatnya jumlah mahasiswa

    yang diterima menuntut peningkatan jumlah

    sarana akademik dan variasi alat bantu

    pendidikan, terutama dalam pelaksanaan

    assessment

    STRATEGI S-T

    -

    Memanfaatkan kebijakan pengelolaan

    keuangan PRODI secara mandiri, efisien dan

    terencana sesuaikan dengan kebutuhan

    PRODI

    -

    Menyempurnakan berbagai mata kuliah

    pengantar pada semester awal untuk

    menyeimbangkan kemampuan dasar

    mahasiswa sebelum masuk ke materi

    pendidikan kedokteran yang lebih khusus

    dan mendalam di semester lanjut

    -

    Penyusunan pola penerimaan mahasiswa

    untuk jangka panjang, dengan

    memperhitungkan kapasitas ruangan,

    peralatan, disiplin ilmu dan arah

    pengembangan PRODI, terutama sistemassessment berkelanjutan

    -

    Benchmarking, dan berbagi pengalaman

    dengan PRODI FK lain dalam pengembangan

    dan penyempurnaan sistem assessment

    STRATEGI W-T

    -

    Perbaikan sistem administrasi dan keuangan

    sehingga lebih adaptatif dan sesuai dengan

    kebutuhan pengembangan Fakultas

    -

    Pelibatan semua kalangan, baik dosen

    maupun tenaga kependidikan untuk

    memperbaiki sistem assessment agar

    pelaksanaannya lebih seragam untuk setiap

    mata kuliah

    -

    Memperluas jaringan dan wawasan SDM di

    PRODI agar mampu menangani masalah

    peningkatan jumlah mahasiswa yang harus

    dilayani, termasuk dari segi pelaksanaan

    assessment dengan berbagai metode

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    14/23

    13

    Program pengembangan kapasitas ini dilaksanakan dalam tiga sub aktivitas, yaitu

    Lokakarya Need Assessment Pengembangan Sistem Evaluasi Program Studi Pendidikan

    Dokter, Out House Training bagi pengembangan MCQ-CBT, OSCE, SOOCA, dan

    Profesionalisme, dan Lokakarya Penyusunan Panduan Assessment MCQ-CBT, OSCE,

    SOOCA, dan Profesionalisme.

    Sampai akhir bulan oktober 2013 ini, terdapat dua sub aktivitas yang telah terlaksana

    yaitu Lokakarya Need Assessment Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan Dokter,

    yang dilaksanakan pada tanggal 21 22 September 2013, dan Out House Training di

    Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung yang dilaksanakan pada tanggal 7 8

    Oktober 2013.

    Hambatan-hambatan yang terjadi selama perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

    secara umum yaitu :

    1. Proses review dan persetujuan proposal program pengembangan kapasitas program

    studi (PPKPS) dari pihak rektorat yang memakan waktu yang lama sehingga

    mengakibatkan keterlambatan penandatanganan kontrak dan pencairan dana.

    2. Keterlambatan pencairan dana sehingga mengakibatkan mundurnya waktu

    pelaksanaan kegiatan dari yang telah direncanakan sebelumnya dalam proposal dan

    keterlambatan dalam pencarian narasumber untuk kegiatan.

    3. Sulitnya menyesuaikan waktu peserta kegiatan dengan jadwal pelaksanaan program.

    Rencana selanjutnya selanjutnya adalah hasil dari kegiatan Lokakarya NeedAssessment dan Out House Training FK UNPAD ini yang akan menjadi dasar dalam sub

    ativitas yang ketiga atau yang terakhir dari program pengembangan kapasitas program studi

    ini yaitu Lokakarya Penyusunan Panduan Assessment Program Studi. Untuk selanjutnya,

    panduan yang dihasilkan dari kegiatan ini akan menjadi standar dalam pelaksanaan sistem

    assessment Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Unhas yang dalam

    implementasinya akan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan. Hasil dari

    evaluasi tersebut akan menjadi masukan bagi perbaikan pelaksanaan assessment yang valid

    dan reliable.

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    15/23

    14

    BAB III

    HASIL YANG DICAPAI

    Hasil Pelaksanaan Program

    Terdapat dua sub aktivitas yang telah terlaksana sampai akhir bulan oktober, yaitu

    Lokakarya Need Assessment Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan Dokter, dan Out

    House Training di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.

    1. Need Assessment, Pengembangan Sistem Evaluasi Program Studi Kegiatan Dokter

    Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari (SabtuMinggu, 2122 September 2013)

    dalam bentuk lokakarya dengan melibatkan para ahli di bidang MCQ-CBT, OSCE, dan

    SOOCA dengan rincian sebagai berikut:

    a.

    MCQ-CBT : KB-UKDI dan FK UNPAD

    b. OSCE : KB-UKDI

    c. SOOCA : FK UNPAD

    Kegiatan ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari Para Koordinator Pendidikan

    Mahasiswa (KPM) dari Bagian Klinik Fakultas Kedokteran Unhas serta staf pengajar tetap

    dan tidak tetap Fakultas Kedokteran Unhas yang berperan aktif dalam proses

    pengembangan pendidikan (baik pengetahuan maupun keterampilan) bagi mahasiswa

    tahap akademik khususnya assessment.

    Di dalam Kegiatan ini peserta dilatih untuk membuat Blueprint, MCQ, SOCA &

    Profesionalisme, yang menghasilkan 11 Blueprint, 83 Soal MCQ , dan 11 Soal OSCE. Pada

    kegiatan ini juga dihasilkan daftar kebutuhan sesuai analisis bersama dalam

    Pengembangan Sistem Assessment FKUH.

    2. Out House Training

    Kegiatan ini dilakukan untuk melihat best practices yang dilaksanakan di FK Unggulan

    dengan nilai UKDI yang baik serta berpengalaman dalam penerapan sistem assessment

    secara keseluruhan. Kegiatan Out House ini dilaksanakan pada tanggal 7 8 Oktober

    2013 di Fakultas Kedokteran Univerisitas Padjajaran Bandung. Pada kegiatan ini peserta

    mendapatkan gambaran dan penjelasan mengenai bagaimana pelaksanaan Program

    Studi Pendidikan Dokter Bagian Klinik FK UNPAD. Kegiatan kepaniteraan klinik di bagian

    FK UNPAD dikoordinasi oleh Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) yang merupakan

    Program tersendiri dibawahi langsung oleh Pimpinan Fakultas. Proses sampai evaluasi

    pendidikan dilakukan sangat terarah dan terukur dalam pencapaian target kompetensi

    dokter sesuai SKDI . Peserta dibagi ke tiap-tiap departemen untuk melihat dan

    mempelajari bagaimana pelaksanaan kegiatan serta mempelajari sistem assessmentKepaniteraan Klinik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dan Peserta yang merupakan

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    16/23

    15

    staf administrasi mengunjungi unit evaluasi hasil belajar mahasiswa dan Laboratorium

    CSL yang berada pada Program Studi Sarjana Kedokteran FK UNPAD Jatinangor.

    Hasil dari kegiatan Lokakarya Need Assessment dan Out House Training FK UNPAD ini yang

    akan menjadi dasar dalam proses penyusunan panduan assessment program studi.

    Status Indikator Kinerja

    Indikator Keberhasilan Kegiatan Baseline 2012 Akhir Tahun

    2013

    Capaian

    Per oktober 2013

    Dihasilkannya daftar kebutuhan sesuai

    analisis bersama dalam

    Pengembangan Sistem Assessment

    FKUH

    NA 100% 100%

    Dihasilkannya panduan implementasiassessment untuk empat elemen:

    MCQ-CBT, OSCE, SOOCA,

    Porfesionalisme

    NA 100% -(kegiatan belum

    terlaksana)

    Realisasi Anggaran Dana

    "Need Assessment" Pengembangan Sistem Evaluasi Program Studi Pendidikan Dokter

    Keterangan Sub TotalBiaya penyelenggaraan bagi Nara Sumber Rp 10.800.000

    Biaya penyelenggaraan bagi panitia Rp 6.375.000

    Biaya penyelenggaraan bagi peserta Rp 2.625.000

    Biaya Akomodasi peserta kegiatan Rp 20.400.000

    TOTAL Rp 40.200.000

    Out House Training" Pengembangan Sistem Evaluasi Program Studi Pendidikan Dokter

    Keterangan Sub Total

    Biaya akomodasi peserta benchmarking Rp 9.000.000

    Biaya tiket peserta benchmarking Rp 41.595.900Biaya transpor dan uang harian Rp 30.280.000

    Institutional Fee Rp 20.000.000

    TOTAL Rp 100.875.900

    Total dana Terpakai: Rp 40.200.000 + Rp 100.875.900 = Rp 141.075.900

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    17/23

    16

    BAB IV

    URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

    4.1."Need Assessment" Pengembangan Sistem Evaluasi Program Studi Pendidikan Dokter

    a. Tujuan

    Pengembangan sistem assessment yang valid dan reliable merupakan program yang

    sangat esensial bagi pencapaian tujuan program studi FKUH. Sistem assessment yang valid

    dan reliable akan mampu menunjang tercapainya tujuan pembelajaran program studi dan

    akan menjamin dihasilkannya lulusan yang memiliki kompetensi dalam pelaksanaan praktik

    kedokteran. Salah satu upaya untuk terciptanya sistem assessment yang valid dan reliable

    adalah dengan menganalisa kelemahan dan kekuatan yang telah dimiliki dibandingkan

    dengan standar yang harus dicapai. Tujuan dari Kegiatan ini adalah :

    Meningkatkan kemampuan para staf akademik dalam melakukan need assessment

    Meningkatkan kemampuan staf akademik dalam mengembangkan sistem assessment

    yang menyeluruh

    b. Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya selama dua hari (SabtuMinggu,

    21 22 September 2013) bertempat di Hotel SwissBelInn Panakukkang, Makassar dengan

    melibatkan narasumber di bidang MCQ-CBT, OSCE, dan SOOCA yaitu dr. Nadjwa Zamalek D,Sp.PK(K). Kegiatan ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari Para Koordinator Pendidikan

    Mahasiswa (KPM) dari Bagian Klinik Fakultas Kedokteran Unhas serta staf pengajar tetap

    dan tidak tetap Fakultas Kedokteran Unhas yang berperan aktif dalam proses

    pengembangan pendidikan (baik pengetahuan maupun keterampilan) bagi mahasiswa

    tahap akademik khususnya assessment.

    Susunan Acara Lokakarya Need AssessmentPengembangan Sistem Evaluasi Program

    Studi Pendidikan Dokter FK UNHAS

    Sabtu,

    21 September

    2013

    Susunan Acara Narasumber/Pembicara

    08.00 - 08.30 Pembukaan Dekan FKUH

    08.30 - 09.00 Gambaran Umum dan Latar Belakang Kegiatan WD 1

    09.00 - 10.00 Pengembangan sistem evaluasi dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

    10.00 - 11.00 Praktik pengembangan blue print dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

    11.00 - 12.00

    12.00 - 13.00 ISHOMA

    13.00 - 14.00 Pengembangan assessment berbasis knowledge dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

    14.00 - 15.00 Pengembangan assessment critical thinking dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    18/23

    17

    15.00 - 17.00 Praktik pengembangan assessment knowledge

    dan critical thinking

    dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

    Minggu,

    22 September

    2013

    Susunan Acara Narasumber/Pembicara

    09.00 - 11.00 Pengembangan assessment berbasis skill dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

    11.00 - 12.00

    Pengembangan assessment profesionalisme dan

    behavior

    dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

    13.00 - 16.00 Praktik pengembangan assessment berbasis skill dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

    Praktik pengembangan assessment

    profesionalisme dan behavior

    dr. Nadjwa Zamalek D, Sp.PK(K)

    16.00 - 16.30 Penutupan Dekan FKUH

    c. Hasil Pelaksanaan (Output)

    Jumlah Peserta yang hadir 24 orang, yang terdiri dari bagian & Unit Radiologi, Ilmu

    Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, OBGIN, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Penyakit THT,

    Anastesi, IKM-IKK, Orthopedi, Forensik, Ilmu Bedah, MEU, SAU & CEU (daftar hadir

    terlampir).

    Di dalam Kegiatan ini peserta dilatih untuk membuat Blueprint, MCQ, SOCA &

    Profesionalisme, yang menghasilkan 11 Blueprint, 83 Soal MCQ , dan 11 Soal OSCE.

    d.Hambatan Pelaksanaan dan Upaya Mengatasinya

    1. Keterlambatan pencairan dana sehingga mengakibatkan mundurnya waktu

    pelaksanaan kegiatan dari yang telah direncanakan sebelumnya dalam proposal dan

    keterlambatan dalam pencarian narasumber untuk kegiatan.

    2. Salah satu Narasumber kegiatan tiba-tiba membatalkan keberangkatannya karena

    alasan tertentu 2 hari sebelum pelaksaaan kegiatan. Upaya untuk mengatasinya yaitu

    dengan mencoba mencari narasumber dari instansi lain dan meminta serta

    menayakan ke narasumber lainnya apakah dapat mengganti dan membawakan topik

    dari narasumber yang tidak hadir tersebut, dan akhirnya narasumber lainnya tersebut

    menyanggupi.

    e. Rencana Perbaikan

    1. Diharapkan proses review dan pengesahan proposal dan kontrak program

    pengembangan kapasitas program studi (PPKPS) serta proses pencairan dana dari

    pihak rektorat dapat berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan dan tidak dalam

    jangka waktu yang lama agar program dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang

    telah direncanakan dalam proposal kegiatan.

    2. Diharapkan kepada instansi yang diminta untuk mengirimkan narasumber, apabila

    narasumber berhalangan hadir untuk mengikuti kegiatan mohon dapat dikonfirmasi

    secepatnya kepada pihak panitia dan diharapkan membantu dalam mencarinarasumber pengganti.

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    19/23

    18

    4.2."Benchmarking" Pengembangan Sistem Evaluasi Program Studi Pendidikan Dokter

    a. Tujuan

    Dalam pelaksaan UKDI ke depan, selain ujian teori dokter, komponen UKDI lain adalah

    OSCE dimana kemampuan para dokter akan keterampilan klinik akan diuji secara objektif.

    Dengan menuangkan kompetensi keterampilan klinik melalui OSCE yang berintegrasi dan

    komprehensif dapat menghasilkan lulusan dokter terbaik yang mempunyai kompetensi

    unggul dalam diagnosis dan penatalaksanaan baik dari aspek promotif, preventif dan kuratif.

    Pengembangan sistem assessment yang valid dan reliable merupakan program yang sangat

    esensial bagi pencapaian tujuan program studi FKUH. Sistem assessment yang valid dan

    reliable akan mampu menunjang tercapainya tujuan pembelajaran program studi dan akan

    menjamin dihasilkannya lulusan yang memiliki kompetensi dalam pelaksanaan praktik

    kedokteran. Salah satu upaya untuk terciptanya sistem assessment yang valid dan reliable

    adalah mengidentifikasi best practices dari institusi yang memiliki keunggulan dal am

    sistem assessment dan berbagi ilmu dalam implementasi dan berbagai kendala yang

    dihadapi dalam praktik assessment untuk berbagai area kompetensi. Tujuan dari Kegiatan

    ini adalah

    Meningkatkan kemampuan para staf akademik dalam implementasi sistem

    assessment

    Meningkatkan kemampuan staf akademik dalam mengembangkan sistem assessment

    yang menyeluruh

    b. Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan Out House ini dilaksanakan pada tanggal 7 8 Oktober 2013 di Fakultas

    Kedokteran Univerisitas Padjajaran Bandung. Peserta kegiatan ini adalah staf pengajar tetap

    dan tidak tetap serta staf pendukung Fakultas Kedokteran Unhas yang berperan aktif dalam

    proses pengembangan pendidikan (baik pengetahuan maupun keterampilan) bagi

    mahasiswa tahap akademik khususnya assessment.

    Jadwal Acara"Benchmarking" Pengembangan Sistem Evaluasi Program Studi Pendidikan

    Dokter FK UNHAS di FK UNPAD.

    Waktu Kegiatan PIC

    Senin, 7 Oktober 2013

    10.0010.30 Pembukaan oleh Dekan/PD1 Sekretariat

    10.3012.00 Penjelasan PSPD FK UNPAD Sekretaris PSPD FK UNPAD

    12.0013.00 ISHOMA

    13.0015.00

    Penjelasan tentang Clinical Assessment

    Penjelasan tentang Administrasi PSPD

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    20/23

    19

    Selasa, 8 Oktober 2013

    08.3010.00Kunjungan ke Departemen

    10.0012.00

    12.0013.00 ISHOMA

    13.0014.00 Wrap Up dan Penutupan PD1 dan Ketua PSPD

    c. Keluaran

    Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan benchmarking ini berjumlah 22 orang, yang

    berasal dari bagian & Unit Radiologi, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Obstetri &

    Ginekologi, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Ilmu Kesehatan Mata, Anastesiologi, IKM-IKK,

    Ilmu Kedokteran Jiwa, Ilmu Penyakit Saraf, Ortopedi, Kardiologi, Forensik, MEU, SAU & CEUdan beberapa staf administrasi dari unit MEU, SAU,CEU, OSCE, dan CSL (daftar peserta

    terlampir).

    Pada kegiatan ini peserta mendapatkan gambaran dan penjelasan mengenai

    bagaimana pelaksanaan Program Studi Pendidikan Dokter Bagian Klinik FK UNPAD. Kegiatan

    kepaniteraan klinik di bagian FK UNPAD dikoordinasi oleh Program Studi Pendidikan Dokter

    (PSPD) yang merupakan Program tersendiri dibawahi langsung oleh Pimpinan Fakultas.

    Proses sampai evaluasi pendidikan sepertinya dilakukan sangat terarah dan terukur dalam

    pencapaian target kompetensi dokter sesuai SKDI . Penjadualan yang baik dan telahmemiliki patron siklus yang baik dimana siklus pendidikan kepaniteraan menggunakan siklus

    Grup/Kelompok Koas pada setiap bagian. Selanjutnya peserta dibagi ke tiap-tiap

    departemen untuk melihat dan mempelajari bagaimana pelaksanaan kegiatan Kepaniteraan

    Klinik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dan Peserta yang merupakan staf administrasi

    mengunjungi unit evaluasi hasil belajar mahasiswa dan Laboratorium CSL yang berada pada

    Program Studi Sarjana Kedokteran FK UNPAD Jatinangor.

    Adapun hasil dari kegiatan kunjungan tiap departemen dapat diliat di tabel berikut :

    Bagian LaporanAnestesi Bagian Anestesi FK UNPAD memiliki proses jauh lebih terarah dan mempunyai

    beban kerja yang lebih sedikit bagi staf dibanding sistem siklus mingguan yang

    diterapkan di FK UNHAS.

    Proses pendidikan kepaniteraan di Bagian dimulai dengan pelaporan peserta

    hari Jumat sebelum minggu berjalan. Pada hari pertama kepaniteraan para

    mahasiswa telah mendapatkan schedule proses pendidikan termasuk jadual

    jaga, nama pembimbing atau preseptor, nama evaluator dan mendapatkan

    logbook yang berisi seluruh aktivitas pendidikan yang akan ditempuh selama 3

    minggu di bagian anestesi. Kegiatan selama pendidikan 2 minggu pertama diisi dengan Bedside Teaching,

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    21/23

    20

    Clinical Case Discussion, Bimbingan Skill yang kesemuanya dilaksanakan oleh

    Preseptor yang bertanggungjawab untuk grup tersebut ( 1 dosen preseptor

    membimbing 5-10 mahasiswa ). Juga tersedia ruang CSL tersendiri di Kantor

    Bagian Anestesi yang digunakan untuk pembimbingan skill tertentu dan OSCE

    untuk evaluasi. Evaluasi (minggu ke-3) dengan metode OSCE dan SOCA oleh Evaluator

    (Penguji) yang berbeda dengan Preseptor. Akhir minggu ke-3 ( hari Kamis )

    semua mahasiswa telah selesai ujian akhir SOCA, bagi mahasiswa yang tidak

    lulus ujian ini memiliki kesempatan remedial pada hari Jumat, sehingga nilai

    telah ada hari terakhir minggu ke-3 dan Grup Mahasiswa segera bergerak ke

    siklus bagian lainnya.

    Obgin Kepaniteraan Klinik Bagian Obgin FK UNPAD berlangsung selama 9 minggu dan

    Koas masuk ke bagian tiap 9 minggu sesuai dengan rotasi kelompok yang telah

    diatur dibagian PSPD FK UNPAD.

    Sama seperti di FK UNHAS, Bagian Obgin FK UNPAD juga menggunakan log

    book untuk penilaian terhadap mahasiswa klinik.

    Sistem pembelajaran dengan Bedsite Teaching, Clinical Case Discussion, dan

    Clinical Case Presentation.

    Terdapat Ujian Mid Test yang dilakukan pada saat minggu ke enam.

    Keterampilan Asuhan Persalinan Normal (APN) diberikan pada minggu

    pertama sama seperti di FK UNHAS. Saat minggu pertama, koas sudah

    mendapat preseptor (pembimbing) dimana masing-masing preseptor

    membimbing 5 orang koas. Untuk 2 minggu pertama koas mendapatkan kuliah

    dan pada saat minggu III sampai minggu VIII koas bertugas di Rumah Sakit.

    Minggu IX merupakan minggu pelaksanaan ujian. Terdapat 20 stasion yang

    terdiri dari stasion OSCE, SOCA, dan MCQ. Setelah koas mengikuti ujian,

    diadakan rapat untuk membicarakan nilai dan kelulusan, bagi mahasiswa yang

    tidak lulus ujian memiliki kesempatan remedial.

    Forensik Waktu pelaksanaan kepaniteraan klinik 3 minggu dengan beban 2 SKS.

    Tugas mahasiswa selama periode kepaniteraan: mengikuti bed site teaching,

    presentasi tulisan ilmiah, dan presentasi kasus. Assessment:

    Preseptor

    - Logbook / buku panduan (nilai harian bed site

    teaching, case presentation, presentasi tulisan

    ilmiah)

    - Professional Behaviour

    40%

    Ujian Teori (post test)

    OSCE

    SOCA

    60%

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    22/23

    21

    Peserta kepaniteraan klinik tidak ada tugas jaga.

    Untuk ujian SOCA, menggunakan kasus yang diperoleh selama kepaniteraan,

    bila tidak mendapatkan kasus selama kepaniteraan, diberikan mock case.

    Bila berhalangan 1 hari tanpa keterangan, mengulang 1 minggu (setelah siklus

    kepaniteraan selesai). Untuk peserta kepaniteraan dari FK universitas swasta, proses kepaniteraan

    mengikuti model FK UNPAD, tetapi dinasnya di rumah sakit jejaring fakultas

    kedokteran tersebut.

    Psikiatri Lama kegiatan kepaniteraan : 3 minggu, denngan beban Studi 2 SKS. Waktu

    kegiatan sehari-hari adalah : Senin-Kamis : jam 07.00 15.30 dan Jumat : jam

    07.0016.00

    Sanksi keterlambatan :

    - Terlambat 10-30 menit : mengerjakan tugas dari preceptor

    -

    Terlambat >30 menit : dianggap tidak hadir

    - Tidak hadir lebih satu hari : mengulang penuh rotasi

    Bentuk Kegiatan : Lama rotasi 15 hari kerja

    Metode belajar :

    1. Kegiatan terstruktur-terjadwal : Bed Side Teaching 3x2jam/minggu , Case

    report Session 1x2 jam/minggu, Clinical Science Session 1x2 jam/minggu,

    Resource Person Session 2x1 jam/minggu

    2. Kegiatan lain yg tdk terstruktur : Kegiatan rutin poliklinik dan rawat inap

    (diluar jadwal kegiatan terstruktur), Visite besar oleh konsulen, membuat

    satu status pasien ruangan serta follow up harian pasien rawat inap dan

    satu status pasien poliklinik diperiksa dan diberi nilai dan di ttd oleh residen

    yg merawat pasien , dan presentasi kasus

    Jenis Evaluasi :

    Jenis Evaluasi Banyaknya Minggu Bobot Oleh

    Presentasi BST 9 kali IIII 30% Preceptor

    CSS 3 kali IIII 10% Preceptor

    CRS 3 kali IIII 10% Preceptor

    Mini CEX 1 kali III 25% Preceptor

    Evaluasi lain - III 25% Penguji

    Ilmu

    Kesehatan

    Anak

    Peserta mendapatkan contoh buku kegiatan peserta Program Studi Profesi Dokter

    (PSPD) departemen Ilmu Kesehatan anak FK UNPAD yang berisi jadwal kegiatan

    dan rotasi , Metode pembelajaran dan evaluasi (BST, Scientific Session, Case

    Report, Tugas Jaga), dan Jenis kemampuan/tindakan yang harus dilakukan oleh

    mahasiswa yang berdasar pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

    Student

    Assessme

    nt Sistem

    Tugas pokok dan fungsi SAS FK UNPAD secara garis besar hampir sama dengan

    unit SAU yang ada di FK UNHAS yaitu bertugas dan bertanggungjawab dalam

    pelaksanaan assessment untuk mahasiswa di program studi sarjana kedokteran.

    Lab CSL Di bagi atas 4 ruangan besar csl, yaitu ruang csl tahun pertama, ruang csl thn

  • 7/26/2019 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Ppkps Prodi Pendidikan Dokter Fk Unhas

    23/23

    22

    FK UNPAD kedua, ruang csl tahun ketiga, dan ruang csl tahun ke empat. Dengan

    PJ/laboran, 1 org untuk tiap rg CSL(total 4 pegawai yg bertanggung jawag

    terhadap masing-masing ruangan).

    Tiap ruangan lagi dipisahkan menjadi ruang2 kecil/kamar-kamar sebanyak 10-

    20 ruangan, demikian juga dengan gudang manekin dan peralatan peraga,berserta kamar mandi, dan wastafel untuk cuci tangan ada di tiap ruangan.

    Dengan data inventaris alat dan barang yang lengkap pada tiap ruangan.

    d. Hambatan Pelaksanaan dan Upaya Mengatasinya

    Tidak ditemukan hambatan yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan ini.

    e. Rencana Perbaikan

    Hasil dari Out House Training Fakultas Kedokteran UNPAD ini dan hasil dari Lokarya

    Need Assessment yang telah terlaksana sebelumnya akan menjadi dasar dalam

    pelaksanaan kegiatan selanjutnya yaitu proses penyusunan panduan assessment

    program studi.