laporan kejadian banjir dan curah hujan ekstrim di … · 2017. 7. 11. · analisis klimatologis...

21
LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TANGGAL 12 - 13 JUNI 2017 Sumber: www.google.com BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOSFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT-NTB JUNI 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT NTB Jl. TGH. Ibrahim Khalidy Telp.(0370)674134, Fax.(0370)674135, Kediri-Lobar, NTB 83362 Website : http://iklim.ntb.bmkg.go.id Email : [email protected]

Upload: others

Post on 22-Jan-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

TANGGAL 12 - 13 JUNI 2017

Sumber: www.google.com

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOSFISIKA

STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT-NTB

JUNI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT – NTB

Alamat : Jl. TGH. Ibrahim Khalidy Telp.(0370)674134, Fax.(0370)674135, Kediri-Lobar, NTB 83362

Website : http://iklim.ntb.bmkg.go.id

Email : [email protected]

Page 2: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

TANGGAL 12 - 13 JUNI 2017 Oleh : Afriyas Ulfah, SST dan Restu P.Megantara, SST

I. PENDAHULUAN

Kejadian curah hujan ekstrim yang terjadi pada pertengahan bulan Juni 2017 di wilayah

NTB khususnya di wilayah Kota Mataram dan sebagian Lombok Barat merupakan fenomena yang

jarang terjadi. Bulan Juni merupakan bulan musim kemarau di wilayah NTB, tetapi karena adanya

ganguan dinamika atmosfer sehingga dapat terjadi kondisi ekstrim. Curah hujan yang terjadi pada

tanggal 12 – 13 Juni 2017 hampir terjadi merata di wilayah Lombok walaupun dengan intensitas

yang berbeda. Curah hujan dengan intensitas tinggi umumnya terjadi di wilayah Kota Mataram

dan sebagian Kabupaten Lombok Barat. Seperti dilansir dari Republika.co.id wilayah kota

Mataram yang terdampak paah yaitu di wilayah Kekalik Jaya kecamatan Sekarbela. Sementara

untuk wilayah Lombok Barat seperti dilansir dari kicknews.today terdapat 340 kepala keluarga

mengungsi di kecamatan Labuapi. Selain di wilayah Labuapi genangan air juga terjadi di desa

Lembuak kecamatan Narmada. Berdasarkan informasi dari kepala BPBD Kabupaten Lombok

Barat, banjir terjadi bukan hanya karena hujan lebat yang terjadi dari siang hari yaitu pukul 13.00

wita hingga pukul 19.00 wita tetapi juga disebabkan oleh saluran air yang tidak berfungsi normal

sehingga tidak dapat menampung limpahan air dari wilayah yang lebih tinggi.

Berikut beberapa wilayah yang terdampak (informasi dari BPBD Provinsi NTB) :

1. Kota Mataram

• Kelurahan Kekalik Kijang

• Kelurahan Mapak

• Kelurahan Sekarbela

2. Kabupaten Lombok Barat

• Desa Labuapi

• Desa Lembuak

Page 3: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

II. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER A. Analisa Citra Satelit Awan

Dari pantauan citra satelit awan tanggal 12 – 13 Juni 2017 dapat dilihat pertumbuhan awan

terjadi disekitar wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara khususnya di wilayah NTB. Awan konvektif

yang terbentuk di atas wilayah NTB diakibatkan oleh adanya kemunculan pusaran angin dalam

skala kecil (Eddy) yang menyebabkan terjadi gangguan pola angin di wilayah Jawa, Bali dan NTB.

Gangguan pola angin tersebut menimbulkan peluang hujan lebat akibat melambatnya massa

udara yang berada di atas NTB sehingga pembentukan awan hujan menjadi signifikan

Gambar 2.1 Citra Satelit Tanggal 12 Juni jam 14.00 Wita Gambar 2.2 Citra Satelit Tanggal 12 Juni jam 20.00 Wita

Gambar 2.3 Citra Satelit Tanggal 13 Juni jam 14.00 Wita Gambar 2.4 Citra Satelit Tanggal 13 Juni jam 20.00 Wita

(Sumber : http://weather.is.kochi-u.ac.jp/sat/gms.sea/2017/06)

B. Analisa Angin (Streamline) dan Tekanan Udara

Analisa angin pada tanggal 12 – 13 Juni 2017 terlihat adanya beberapa gangguang angin

seperti sirkulasi angin skala kecil (Eddy) di utara Pulau Jawa, Tekanan Rendah di Barat Laut

Sumateradan Siklon Tropis “MERBOK” di laut China Selatan. Walaupun beberapa gangguan besar

seperti Siklon Tropis berada jauh di utara, hal ini ternyata tetap mempengaruhi pola angin di wilayah

Page 4: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Indonesia salah satunya adalah wilayah NTB. Adanya Eddy di yang bergerak dari selat Karimata. Lalu

menuju Laut Jawa dan akhirnya tiba di atas NTB menyebabkan ada belokan massa udara di wilayah

NTB. Hal inilah yang memicu pembentukan awan-awan hujan yang signifikan yang menyebabkan

terjadi hujan lebat di wilayah NTB. Konvergensi tersebut hanya terjadi dalam skala harian yaitu 1-2 hari

dikarenakan memang diakibatkan oleh pusaran angin dalam skala kecil sehingga tidak bertahan dalam

waktu lama.

Gambar 2.5 Peta Analisis Angin Tanggal 12 Juni 2017 jam 08.00 Wita

Gambar 2.6 Peta Analisis Angin Tanggal 12 Juni 2017 jam 20.00 Wita

Page 5: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Gambar 2.7 Peta Analisis Angin Tanggal 13 Juni 2017 jam 08.00 Wita

Gambar 2.8 Peta Analisis Angin Tanggal 13 Juni 2017 jam 20.00 Wita

(Sumber : http://www.bom.gov.au/australia/charts/archive/index.shtml)

C. Analisis Angin Zonal (Timur-Barat) Berdasarkan peta rata-rata angin zonal (Gambar 2.9 a dan b) pada tanggal 10 – 14 Juni 2017

(Pentad ke-33) di wilayah Indonesia secara keseluruhan memiliki nilai negatif yang mengartikan

angin timuran dominan terjadi di wilayah Indonesia termasuk di wilayah NTB. Nilai rata-rata angin

Page 6: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

zonal tidak terlalu signifikan di wilayah NTB yaitu berkisar -1 s/d -2 jika dibandingkan dnegan

klimatologinya (berdasarkan data 1981 2010) yang dapat mencapai -5 s/d -6. Hal ini

menggambarkan angin timuran mengalami pelemahan pada pentad ke-33 jika dibandingakan

dengan klimatologinya. Melemahnya angin timuran dapat memicu pembentukan awan-awan

konvektif khususnya di NTB.

Secara vertikal (Gambar 2.10 a dan b) pada 8⁰LS - 9⁰LS, wilayah NTB terletak di bujur 115⁰ BT -

120⁰ BT (pada kotak hitam). Nilai angin zonal secara vertikal di atas NTB bernilai negatif yaitu

berkisar antara -5 s/d +10. Nilai postif tersebut terlihat hingga ketinggian lebih dari 200 mb. Hal ini

menunjukkan bahwa pergerakan angin timuran tidak hanya terjadi pada lapisan bawah, tetapi

hingga lapisan atas yang cukup tinggi dan stabil. Hal ini berbeda dengan klimatologinya

(berdasarkan data 1981 – 2010) pergerakan angin timuran secara vertikal hanya terjadi hingga

laipsan 500 mb, tetapi perlu di perhatikan pada kondisi klimatologis secara vertikal angin timuran

tersebar rata di wilayah Indonesia dari 90⁰BT - 145⁰BT dalam arti tidak ada gangguan pola angin.

Jika kita lihat angin zonal secara vertikal pada pentad ke 33 (lingkaran merah) merupakan gangguan

pola angin dimana angin timuran melambat bahkan berbalik arah menjadi angin baratan (dilihat

dari nilai yang postif). Gangguan inilah yang memicu pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah

NTB (kotak hitam), dimana massa udara dipaksa melambat sehingga potensi hujan menjadi cukup

signifikan.

(a) Angin Zonal (b) Normal Angin Zonal

Gambar 2.9 Peta Komponen Angin Zonal di Indonesia

(Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

Page 7: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

(a) Angin Zonal Vertikal (b) Normal Angin Zonal Vertikal

Gambar 2.10 Peta Angin Zonal Secara Vertikal ( wilayah 8⁰LS - 9⁰LS) (Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

D. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Nilai r a t a - r a t a OLR ( G a m b a r 2 . 1 1 a d a n b ) dari tanggal pada tanggal 10 – 14 Juni

2017 (Pentad ke-33) di wilayah NTB pada umumnya menunjukkan nilai rendah jika dibandingkan

dengan klimatologinya. Nilai OLR yang rendah menunjukkan bahwa tutupan awan di wilayah

tersebut sangat signifikan (banyak dan tebal) hal ini dapat mengindikasikan banyaknya

pertumbuhan awan konvektif di wilayah NTB. Nilai OLR yang tergambar pada peta yaitu

berkisar antara 240 - 250 W/m2 cukup rendah dibandingkan dengan klimatologinya yaitu

berkisar 270 - 280 W/m2 . Anomali OLR yang ditunjukkan pada Gambar 2.12 cukup besar

berkisar antara -40 s/d -20 W/m², yang artinya nilai OLR ini menunjukkan pertumbuhan awan-

awan konvektif yang cukup dominan diwilayah NTB pada tanggal tanggal 10 – 14 Juni 2017

(Pentad ke-33).

Page 8: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

(a) Rata-rata OLR (b) Normal OLR Gambar 2.11 Peta Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Gambar 2.12 Peta Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) (Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

E. Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature)

Anomali rata-rata SST selama tanggal 10 – 14 Juni 2017 (Pentad ke-33) menunjukkan di

wilayah Nusa Tenggara Barat pada umumnya lebih dingin. Nilai anomali SST berkisar antara -0.4⁰C

s/d -0.2⁰C. Nilai anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB cukup dingin dan suplai

uap air tidak terlalu signifikan dalam memicu pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan

lebat. Walaupun demikian, wilayah timur NTB seperti NTT , Laut Arafuru, dan Laut Banda cukup

hangat dibandingkan dengan klimatologinya dimana nilai anomali SST-nya berkisar antara +0.4⁰C

s/d +0.6⁰C. Lautan yang hangat tersebut mensuplai uap air yang cukup dan terbawa oleh angin

timuran yang melambat ke wilayah Barat salah satunya NTB. Hal ini lah yang menjadi potensi

pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah NTB

Page 9: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Gambar 2.13 Anomali SST Indonesia (Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

F. Kelembaban Relatif (%)

Nilai kelembaban relative ( G a m b a r 2 . 1 4 a d a n b ) selama tanggal 10 – 14 Juni 2017

(Pentad ke-33) menunjukkan di wilayah Nusa Tenggara Barat pada umumnya lebih basah

dibandingkan klimatologisnya (berdasarkan data tahun 1981 – 2010). Nilai kelembaban relative

mencapai 75 % s/d 80%, sedangkan nilai klimatologisnya hanya berkisar 50% s/d 65%. Terdapat

selisih atau anomali positif sebesar 15 s/d 25%, anomali positif menandakan udara basah dengan

kandungan uap air signifikan terjadi di wilayah NTB. Banyaknya uap air yang ada di atas wilayah

NTB menyebabkan peluang terbentuknya awan konvektif cukup tinggi.

Rata-rata kelembaban relative (Gambar 2.15 a dan b) selama tanggal 10 – 14 Juni 2017

(Pentad ke-33) secara vertikal pada 8⁰LS - 9⁰LS, wilayah NTB terletak di bujur 115⁰ BT - 120⁰ BT

(pada kotak merah) menunjukkan nilai kelembaban relative sebesar 75%-90% hingga ketinggian

600 mb. Secara vertikal udara basah terkumpul hinggal lapisan 600 mb menyebabkan peluang

terbentuknya awan-awan penghasil hujan lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat. Sedangkan untuk

kondisi klimatologisnya (berdasarkan data tahun 1981 – 2010) nilai kelembaban relative

menunjukkan nilai 75% - 80% hingga ketinggian 900 mb (lapisan permukaan).

Page 10: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

(a) Rata-rata RH (b) Normal RH

Gambar 2.14 Anomali Kelembaban Relatif (%) Indonesia

(Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

(a) Rata-rata RH Vertikal (b) Normal RH Vertikal

Gambar 2.15 Anomali Kelembaban Relatif (%) Secara Vertikal ( wilayah 8⁰LS - 9⁰LS)

(Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

Page 11: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

III. ANALISIS CURAH HUJAN A. Intensitas Curah Hujan

Berdasarkan data curah hujan dari pos hujan kerjasama BMKG dan UPT BMKG di

wiilayah NTB yang terkena dampak banjir terlihat bahwa curah hujan dengan intensitas yang

cukup tinggi terjadi pada tanggal 12 – 13 Juni 2017. Beberapa pos hujan kerjasama di Kota

Mataram dan Kab. Lombok Barat mencatat nilai curah hujan lebat dan hujan ekstrim, dimana

kriteria curah hujan lebat adalah terukurnya curah hujan 50 – 100 mm dalam 24 jam (1 hari),

sedangkan ekstrim adalah terukurnya curah hujan >100 mm dalam 24 jam (1 hari). Berikut adalah

data curah hujan harian dari tanggal 10 – 14 Juni 2017 (Pentad ke-33) dari 17 Pos Hujan

(Termasuk UPT BMKG Stasiun Klimatologi Kediri) yang tersebar di wilayah Kota Mataram dan

Kab. Lombok Barat.

Tabel 1. Data Curah Hujan Wilayah Terdampak Banjir Tanggal 10 s/d 14 Juni 2017 (dalam mm)

(Sumber : Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat - NTB)

NO Kab/Kota POS HUJAN Tanggal 10 Tanggal 11 Tanggal 12 Tanggal 13 Tanggal 14

1 Ampenan - 0 159 16 -

2 Cakranegara - - 40 32 -

3 Majeluk - 14 56 36 -

4 Selaparang - - 30 4 44

5 Batu Layar 1 51 71 - -

6 Buwun Mas 1 0 1 73 -

7 Banter Gerung - - 12 - -

8 Gerung - - 98 1 -

9 Gunung Sari - - 41 66 -

10 Labuapi - - 116 7 -

11 Lembar - - 18 9 -

12 Narmada - - 208 5 -

13 Pelangan 5 - 7 48 -

14 Rumak - - 75 5 -

15 Sekotong - - 9 20 -

16 Sigerongan - - 120 9 -

17 Kediri - - 82 1 -

Kota Mataram

Kab. Lombok Barat

Page 12: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Gambar 2.16 Grafik Curah Hujan Harian Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat

tanggal 10 – 14 Juni 2017 (Pentad ke-33)

Data curah hujan tersebut diukur pada pukul 08.00 Waktu Setempat (WS). Berdasarkan data

yang terkumpul dapat dilihat bahwa di wilayah Kota Mataram yang mengalami curah hujan

ekstrim adalah di Kecamatan Ampenan dengan curah hujan > 150 mm dalam 24 jam. Hal ini

terbukti dengan wilayah terdampak yaitu wilayah Sekarbela dan wilayah Kekalik yang dekat

dengan penakar hujan Pos Ampenan.

Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Lombok Barat curah hujan ekstrim terjadi di

wilayah Labuapi, Narmada, dan Sigerongan. Data curah hujan ini pun sesuai dengan wilayah

terdampak banjir di Kabuapaten Lombok Barat. Curah hujan tertinggi pada Pentad ke -33

terjadi di Kecamatan Narmada (wilayah terdampak banjir yaitu Desa Lembuak) yaitu sebesar

208 mm dalam 24 jam.

Peta distribusi curah hujan pada tanggal 10 – 14 Juni 2017 di wilayah Kota Mataram

dan Kabupaten Lombok Barat dilihat sebagai berikut :

Page 13: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

(a)

(b)

Page 14: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

(c)

(d)

Page 15: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

(e)

Gambar 2.17 (a) s/d (e) Peta Distribusi Curah Hujan di Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat tanggal 10 – 14 Juni 2017 (Pentad ke-33)

Berdasarkan peta distribusi curah hujan (Gambar 2.18 a s/d e) yang terjadi pada tanggal 10 –

14 Juni 2017 (Pentad ke-33), curah hujan ekstrim terjadi secara signifikan terjadi pada tanggal 12 Juni

2017. Pada tanggal 13 Juni 2017 masih terjadi hujan secara umum dalam kategori Sedang dan ada

beberapa wilayah yang mengakami curah hujan lebat. Pada tanggal 14 Juni 2017 secara umum tidak

terjadi hujan di wilayah Kota Mataram dan Lombok Barat. Intensitas hujan turun cukup signifikan.

Begitupun pada tanggal 10-11 Juni 2017 sebelum terjadi hujan ekstrim secara umum wilayah Kota

Mataram dan Lombok Barat terjadi hujan dalam kategori sangat ringan, dan kemudian melonjak

secara ekstrim pada tanggal 12 Juni 2017.

Page 16: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

B. Intensitas Curah Hujan Pentad

Gambar 2.18 Grafik Persentil 95% Curah Hujan Pentad

di wilayah Kota Mataram dan Kab. Lombok Barat

Pada gambar grafik di atas (Gambar 2.18) dapat terlihat bagaimana curah hujan yang terjadi

pada pentad ke-33 jika dibandingkan dengan rata-rata dan persentil 95% untuk menunjukkan

bahwa hujan yang terjadi merupakan kondisi ekstrim di wilayah Kota Mataram dan Kab.Lombok

Barat. Pada pentad ke-33 tahun 2017, di wilayah Kota Mataram semua pos hujan yang mengalami

curah hujan di atas rata-rata dan juga mengalami curah hujan ekstrim karena berada di atas grafik

persentil 95. Sedangkan untuk wilayah Kab.Lombok Barat 12 pos hujan yang tersebar di wilayah

Lombok Barat mengalami curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratanya. Jika

dibandingkan dengan persentil 95% terdapat 6 pos hujan dari 13 pos hujan yang melewati batas

ekstrim persentil yaitu pos hujan Batulayar, Buwun Mas, Gunung Sari, Labuapi, Narmada dan

Sigerongan.

Page 17: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

C. Intensitas Curah Hujan Dasarian dan Bulanan

Gambar 2.19 Grafik Persentil 95% Curah Hujan Dasarian

di wilayah Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat

Pada gambar grafik pentad (Gambar 2.19) dapat terlihat bagaimana curah hujan yang terjadi

pada Dasarian II Juni jika dibandingkan dengan rata-rata dan persentil 95% untuk menunjukkan

bahwa hujan yang terjadi merupakan kondisi ekstrim. Pada Dasarian II Juni tahun 2017, di wilayah

Kota Mataram semua pos hujan dari 4 pos hujan yang mengalami curah hujan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-ratanya. Jika dibandingkan dengan persentil 95% terdapat 2 pos yang

melewati batas ekstrim persentil 95 yaitu pos hujan Ampenan dan Majeluk. Di wilayah Kab.Lombok

Barat pada Dasarian II Juni tahun 2017 semua pos yang tersebar di wilayah Lombok Barat

mengalami curah hujan yang lebih tinggi dengan rata-ratanya. Terdapat 3 pos huan dari 13 pos

hujan yang melewati batas ekstrim 95 yaitu pos hujan Batulayar, Labuapi, dan Narmada.

Page 18: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

D. Anomali Curah Hujan Pentad dan Dasarian

Gambar 2.20 Grafik Anomali Curah Hujan Pentad 33

di Wilayah Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat

Gambar 2.21 Grafik Anomali Curah Hujan Dasarian II Juni

di Wilayah Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat

Anomali curah hujan pentad didapatkan dengan cara membandingkan antara nilai curah

hujan pada pentad tersebut dengan data curah hujan rata-rata pada pentad masing-masing pos

Page 19: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

hujan. Pada gambar grafik anomali curah hujan pentad (Gambar 2.20) dapat terlihat anomali curah

hujan yang terjadi pada pentad ke-33 di wilayah Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat semua pos

hujan memiliki nilai anomali positif. Hal ini memberikan arti bahwa curah hujan pada pentad

tersebut berada di atas rata-ratanya. Nilai anomali curah hujan tertinggi terjadi di pos hujan

Narmada sebesar +197 mm/pentad. Anomali curah hujan dasarian didapatkan dengan cara

membandingkan antara nilai curah hujan pada dasarian tersebut dengan data curah hujan rata-

rata pada dasarian masing-masing pos hujan. Berdasarkan grafik anomali dasarian (Gambar 2.21)

di wilayah Kota mataram dan Kab.Lombok Barat semuanya mengalami anomali yang bernilai postif

atau terdapat peningkatan curah hujan jika dibandingkan dengan rata-ratanya. Anomali curah

hujan positif tertinggi pada pos hujan Narmada sebesar +188/dasarian.

Jika dilihat dari anomali pentad dan dasarian penyumbang anomali positif terbesar terjadi

pada tanggal 12-13 Juni 2017, yang kemudian terakumulasi pada pentad ke-33 dan dasarian II Juni

2017 sehingga mengalami anomali curah hujan yang juga cukup signifikan.

E. Historis Hujan Ekstrim Di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat Periode Juni, Juli, Agustus (JJA)

Tabel 2. Data Historis Curah Hujan Ekstrem Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat Periode JJA (dalam mm)

No Pos Hujan CH TANGGAL 12 JUNI 2017RATA-RATA CH BULAN JUNI

10 TAHUN TERAKHIR

CH Harian Maks Juni

10 TAHUN TERAKHIRHistoris Ekstrem Periode JJA

1 Ampenan 159 10 50 -

2 Cakranegara 40 48 85 -

3 Majeluk 56 60 8828 JULI 1998 (108 mm), 27 JULI 2010

(120 mm)

4 Selaparang 30 55 8828 JULI 1998 (106 mm), 27 JULI 2010

(128 mm), 10 JULI 2013 (137 mm)

5 Batulayar 71 66 65 -

6 Buwun Mas 1 45 29 -

7 Banter Gerung 12 40 0 -

8 Gerung 98 75 93 -

9 Gunungsari 41 92 110 17 JUNI 2010 (110 mm)

10 Labuapi 116 54 26 -

11 Lembar 18 23 62 -

12 Narmada 208 79 96 -

13 Pelangan 7 35 64 -

14 Rumak 75 55 60 -

15 Sekotong 9 36 45 -

16 Sigerongan 120 58 90 27 JULI 2010 (120 mm)

17 Kediri 82 64 90 -

Page 20: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Dari tabel di atas terlihat bahwa sangat jarang ditemukan adanya kejadian hujan ekstrem di

periode JJA untuk wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Hal ini dikarenakan

periode JJA merupakan puncak musim kemarau untuk wilayah NTB. Khususnya untuk bulan Juni,

dari 17 pos dengan data 25 tahun terakhir hanya terdapat sau kali kejadian hujan ekstrem di bulan

Juni yaitu pada tanggal 17 Juni 2010 di Pos Hujan Gunungsari sebesar 110 mm. Oleh karena itu,

kejadian Hujan Ekstrem yang terjadi tanggal 12 Juni 2017 di 4 lokasi yaitu Ampenan (159 mm),

Labuapi (116 mm), Narmada (208 mm), dan Sigerongan (120) merupakan kejadian yang baru

pertama kali ini terjadi dan tercatat sebagai curah hujan tertinggi yang pernah tercatat pada pos

tersebut pada periode JJA.

III. KESIMPULAN.

Curah hujan ekstrem tanggal 12 Juni 2017 yang tercatat di 4 lokasi yaitu Ampenan (159 mm),

Labuapi (116 mm), Narmada (208 mm), dan Sigerongan (120), merupakan curah hujan harian

tertinggi yang pernah tercatat di bulan Juni untuk wilayah Kota Mataram dan Lombok Barat.

Bahkan curah hujan harian tertinggi yang pernah terjadi di periode puncak musim kemarau di NTB

yaitu periode JJA.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer secara klimatologis dari beberapa parameter

seperti angin, tekanan udara, SST, kelembaban udara, komponen angin zonal, dan juga tutupan

awan yang terindikasi dari nilai OLR menunjukkan penumpukan masa udara basah di wilayah Bali-

Nusa Tenggara khususnya NTB cukup tinggi. Secara vertikal angin timuran yang membawa uap air

dari wilayah Timur (Laut Banda dan Laut Arafuru) melambat di atas wilayah NTB. Hal ini

menyebabkan pertumbuhan awan yang cukup signifikan pada pentad ke-33 khususnya pada

tanggal 12-13 Juni 2017. Peristiwa banjir yang melanda Kota Mataram dan Kab.Lombok Barat yang

terjadi merupakan gangguan dalam skala kecil sehingga bersifat harian. Gangguan terjadi cukup

cepat hanya berkisar 1-3 hari. Selain karena kondisi dinamika atmosfer yang labil dengan

dibuktikan oleh curah hujan yang relatif tinggi, perlu diperhatikan pula kondisi wilayah terdampak

yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) sehingga menyababkan genangan.

Page 21: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI … · 2017. 7. 11. · ANALISIS KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Demikian laporan analisis kejadian banjir ini kami buat berdasarkan data dinamika atmosfer

dan intensitas hujan dari pos hujan di wilayah terdampak banjir.

Kediri, Juni 2017 Pembuat Laporan

1. AFRIYAS ULFAH, SST : TTD NIP. 199104232010122001

2. RESTU P. MEGANTARA, SST : TTD NIP. 199011162009111001 Mengetahui : Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat – NTB

W A K O D I M, SP : TTD NIP. 196010021982031002