laporan kehati dppu ahmad yani 02 oktober 2019 siang 1147 … · 2020. 11. 11. · lll '$)7$5 ,6,...
TRANSCRIPT
-
i
LAPORAN MONITORING
UPDATE KEANEKARAGAMAN HAYATI
PT. PERTAMINA (PERSERO) DPPU AHMAD YANI SEMARANG TAHUN 2019
TIM PENYUSUN
Sunarno, Sri Widodo Agung Suedy, Rully Rahadian, Muhammad Abu Naim, Muhammad Irsyad Tamar, Huda Wiradharma
-
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas hidayah, bimbingan, kasih-ayang, dan rahmatNya sehingga Tim Monitoring dapat menyelesaikan Laporan Update Monitoring Keanekaragaman Hayati di PT. Pertamina (Persero) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ahmad Yani Semarang tahun 2019. Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban, penugasan dan amanah yang diberikan oleh Manajemen Operation Regional wilayah IV DPPU Ahmad Yani Semarang.
DPPU Ahamd Yani Semarang merupakan depot yang memberi layanan aviasi atau pengisian bahan bakar pesawat udara di Semarang merupakan organisasi subordinasi Marketing Operation Regional (MOR) wilayah IV PT Pertamina Aviation yang memiliki tugas dan fungsi penerimaan, penimbunan, dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pesawat udara di Bandara Ahmad Yani Semarang. DPPU Ahmad Yani memiliki lahan dengan luas 0,5 ha dan lokasi area hijau. Ruang area hijau adalah sebagai bentuk komitmen pihak manajemen dalam menjaga dan turut mensukseskan program pemerintah, yaitu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Keanekaragaman hayati baik flora dan fauna adalah indikator penting kualitas lingkungan, oleh karena itu keberadaan flora dan fauna perlu tetap dilestarikan dan ditingkatkan keberadaannya. Tahun 2017 DPPU Ahmad Yani telah melakukan kegiatan monitoring keanekaragaman hayati dan pada tahun 2019 dilakukan update kembali sebagai bentuk komitmen monitoring dan evaluasi terhadap lingkungan yang dilakukan selama ini. Monitoring ini dilaksanakan atas kerjasama DPPU Ahmad Yani Semarang dengan Tim Peneliti dari Universitas Diponegoro yang menitikberatkan pada monitoring dan pelestarian keanekaragaman hayati flora-fauna dan pengembangan masyarakat (community development).
Laporan ini berisi uraian tentang monitoring data informasi dasar (baseline data), update data terbaru tahun 2019 mengenai status keanekaragaman hayati atau rona lingkungan di kawasan konservasi di lokasi tersebut, serta rencana strategis berkaitan dengan perlindungan keanekaragaman hayati mengacu peraturan perundangan pemerintah Republik Indonesia. Selain itu, dalam upaya untuk memberi kemudahan tentang kegiatan konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati, pada laporan ini dilengkapi dengan standar operasional prosedur tentang cara budidaya dan proses perawatannya. Hasil monitoring, baseline data, dan data lanjutan ini diharapkan dapat memberi kontribusi penting pada upaya mewujudkan persamaan misi dan visi tentang konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis untuk peningkatan kualitas lingkungan di lokasi atau sekitar lokasi operasional PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang.
Kesuksesan dan keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan monitoring keanekaragaman hayati dan upaya tindaklanjutnya adalah hasil kerjasama yang saling sinergi dari pelaksana dan seluruh pihak-pihak yang terkait (stakeholder). Berkaitan dengan hal tersebut, kami sebagai Tim Monitoring mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi yang tinggi kepada pihak Manajemen PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang, Tim Pelaksana, dan semua pihak yang memberi kontribusi pada kegiatan ini.
Laporan Update Monitoring Keanekaragaman Hayati di PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang tahun 2019 diharapkan dapat memberi kontribusi, manfaat, dan rekomendasi penting berkaitan dengan upaya monitoring, konservasi, dan pelestarian flora dan fauna demi terwujudnya kualitas lingkungan di lokasi ini. Laporan ini merupakan hasil riset mengacu pada metode standar tentang monitoring lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan institusional, bersifat objektif dan valid.
Semarang, September 2019 Tim Penyusun
-
iii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN vi
EXECUTIVE SUMMARY vii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud dan Tujuan 6
1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 6
1.4. Manfaat Monitoring Keanekaragaman Hayati Flora-Fauna 7
BAB II. METODE MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI 8
2.1. Lokasi Monitoring Keanekaragaman Hayati 8
2.2. Profil DPPU Ahmad Yani Semarang 9
2.3. Lingkung Monitoring Keanekaragaman Hayati Flora-Fauna 9
2.4. Langkah Kerja Monitoring Flora-Fauna 10
2.4.1. Monitoring Flora 10
2.4.2. Monitoring Fauna 10
2.4.3. Monitoring Serangga (Insekta) 11
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 13
3.1. Keanekaragaman Hayati Flora Pohon 10
3.2. Keanekaragaman Hayati Flora Perdu-Semak 16
3.3. Keanekaragaman Hayati Flora Herba-Rumput 18
3.4. Keanekaragaman Hayati Fauna 20
3.5. Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna secara Umum 22
BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 27
DAFTAR PUSTAKA 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN 30
-
iv
DAFTAR TABEL
Hal 01. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener flora pohon 14 02. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener flora perdu-semak 16 03. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener flora herba-rumput 19 04. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener fauna di lokasi monitoring 21
-
v
DAFTAR GAMBAR
Hal 01. Lokasi monitoring keanekaragaman hayati 8 02. Flora pohon yang ditemukan di lokasi monitoring 15 03. Flora dilindungi yang ditemukan di lokasi monitoring 15 04. Flora perdu-semak yang ditemukan di lokasi monitoring 18 05. Flora herba-rumput yang ditemukan di lokasi monitoring 20 06. Jumlah jenis dan indeks Shannon Wiener (H’) total flora dan fauna di lokasi
monitoring 23
07. Jumlah jenis dan indeks Shannon Wiener (H’) kelompok flora di lokasi monitoring
24
08. Jumlah jenis dan indeks Shannon Wiener (H’) kelompok fauna di lokasi monitoring
25
-
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal 01. Lokasi monitoring keanekaragaman hayati flora dan fauna PT. Pertamina
(Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang 29
02. Sampling keanekaragaman flora dan fauna oleh Tim Monitoring 30 03. Jumlah jenis dan total individu flora yang ditemukan di lokasi monitoring 31 04. Jumlah jenis dan total individu fauna yang ditemukan di lokasi monitoring 33 05. Jumlah jenis dan total individu flora-fauna yang ditemukan di lokasi 35 06. Parameter lingkungan hasil monitoring di lokasi DPPU Ahmad Yani
Semarang 38
07. Teknik vertikultur tanaman sayur 39 08. Budidaya aquaponik dengan paralon 40 09. Budidaya burung jalak bali 43 10. Budidaya asam jawa (Tamarindus indica) 45 11. Curiculum Vitae Tenaga Ahli monitoring keanegaragaman hayati 46
-
vii
EXCECUTIVE SUMMARY
PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang adalah salah satu institusi usaha yang berada di wilayah Marketing Operation Regional (MOR) IV yang memiliki layanan bisnis bahan bakar penerbangan atau lini bisnis aviasi. Pertamina Aviation bergerak dalam bidang pengolahan, pendistribusian dan penyaluran bahan bakar untuk pesawat terbang, yaitu avtur atau aviagas di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang. Perusahaan ini secara periodic melakukan monitoring keanekaragaman hayati flora dan fauna sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Monitoring keanekaragaman flora dan fauna bertujuan untuk memantau serta mendapatkan informasi penting berkaitan dengan kinerja perusahaan terutama yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. Monitoring telah dilakukan pada tahun 2017 yang dilanjutkan dengan update data keanekaragaman hayati flora dan fauna pada tahun 2019. Selain mendapatkan informasi penting tentang dinamika flora dan fauna, monitoring sangat bermanfaat dalam melakukan evaluasi tentang kinerja perusahaan terutama yang berkaitan dengan konservasi dan pelestarian sumber daya hayati. Monitoring dilakukan terhadap komponen biotik (flora-fauna) maupun komponen fisika-kimia lingkungan. Komponen biotik yang dimonitoring meliputi pohon, perdu-semak, herba-rumput, dan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas mamalia, aves, reptile, amfibi, fishes, dan serangga (insekta).
Monitoring keanekaragaman hayati flora dan fauna diawali dengan tahap persiapan alat dan bahan yang dilanjutkan dengan penentuan stasiun monitoring, sampling, preparasi dan identifikasi, tabulasi dan analisis data. Metode ilmiah yang digunakan pada monitoring keanekaragaman hayati flora dan fauna bersifat valid dan objektif. Sampling flora dilakukan dengan menggunakan plot-plot sesuai vegetasi flora yang ingin diamati. Untuk pohon sampling dengan menggunakan plot ukuran 20 x 20m atau menghitung secara menjelajah tegakan yang terdapat pada stasiun yang ditentukan. Untuk perdu-semak dapat menggunakan plot ukuran 2 x 2 m, sedangkan untuk herba rumput dapat menggunakan plot ukuran 0,5 x 0,5 m. Untuk mendapatkan data tentang fauna kecuali insekta dilakukan pengamatan dengan cara jelajah dan konsentrasi (Point count). Pengamatan dan identifikasi burung dilakukan dengan menggunakan binocullar (teropong) dan kamera jarak jauh. Untuk jenis kelas fauna lainnya dilakukan dengan menggunakan kamera jarak dekat. Pendataan insekta dilakukan dengan cara jelajah dengan plot-plot kecil berukuran 30 cm x 30 cm. Insekta yang ditemukan dicatat dan dihitung jumlahnya. Indeks diversitas flora dan fauna selanjutnya diukur dengan menggunakan formulasi dari Shannon-Wiener. Indeks diversitas (H’) flora dan fauna memberi gambaran tentang keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem yang dipengaruhi oleh lingkungan habitadnya. Indeks diversitas (H’
-
viii
DPPU Ahmad Yani Semarang telah menetapkan area seluas 0,5 hektar yaitu area
hijauan yang ada di dalam kawasan operasional sebagai kawasan konservasi alam atau perlindungan keanekaragaman hayati. Hasil monitoring tahun 2019 dengan data jumlah jenis dan indeks diversitas yang lebih baik dibanding tahun 2017 memberi arti bahwa manajemen lingkungan hidup yang dicanangkan telah mampu menciptakan kinerja yang berorientasi pada perbaikan pengelolaan lingkungan. Keberagaman spesies flora dan fauna sebagai bukti bahwa DPPU Ahmad Yani Semarang terus melakukan program-program inovasi dalam bidang konservasi ex-situ dan pelestarian flora-fauna. Implementasi penanaman spesies flora yang sudah dilakukan seperti penanaman kelengkeng (Dimocarpus longan Lour.), tanaman melati (Jasminum sambac), dan asam Jawa (Tamarindus indica). DPPU Ahmad Yani juga melakukan inovasi dengan implementasi program taman vertikal dengan aneka tanaman hias, aquaponik yang dilengkapi ikan lele, patin dan tanaman sayur. Realisasi program konservasi yang terus akan dikembangkan adalah penangkaran jalak bali (Leucopsar rothschildi). Dengan berbagai inovasi program konservasi flora-fauna tersebut diharapkan secara berkelanjutan DPPU Ahmad Yani akan menjadi sebuah institusi usaha yang menerapkan sistem manajemen lingkungan unggul. Manajemen lingkungan yang unggul diindikasikan oleh pengelolaan lingkungan yang baik dan indeks keanekaragaman flora dan fauna yang terus meningkat.
-
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas lingkungan menjadi salah satu indikator penting bagi pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) di Indonesia merupakan pembangunan yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan
datang dalam memenuhi kebutuhannya. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan memadukan tiga pilar, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Upaya untuk
mewujudkan pembangunan yang lestari dan ramah lingkungan perlu dilakukan monitoring
kualitas lingkungan bagi institusi/lembaga/unit kerja yang menjalankan kegiatan
pembangunan tersebut. Hal ini mengacu pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berkaitan dengan hal tersebut setiap
organisasi, yang meliputi perusahaan, korporasi, usaha, institusi, pemerintah atau swasta
harus menerapkan manajemen lingkungan yang digunakan untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan kebijakan lingkungan dalam mengelola aspek-aspek yang terkait
dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan dalam undang-undang tersebut
mencakup sumber daya alam, flora, fauna dan interaksinya. Jangkauan keadaan lingkungan
mulai dari dalam organisasi tempat lokasi kegiatan, di sekitar lokasi kegiatan sampai pada
lingkungan yang lebih luas. Kebijakan lingkungan yang dimiliki oleh satuan institusi harus
memuat tentang pengembangan prosedur evaluasi kinerja lingkungan dan indicator yang
terkait, penggunaan prosedur dan perencanaan manajemen lingkungan yang terpadu,
memberi layanan produk dengan memperhitungkan aspek lingkungan dan
mengimplementasikan manajemen lingkungan yang baik, serta mewujudkan upaya-upaya
berkesinambungan pada pengelolaan dan penyempurnaan kinerja lingkungan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Monitoring keanekaragaman hayati baik flora dan fauna di lokasi usaha atau kegiatan
merupakan implementasi dan aksi nyata dari institusi tersebut sebagai wujud kepeduliaan
terhadap lingkungan tempat institusi tersebut melakukan kegiatan operasi. Tujuan monitoring
adalah memberi gambaran secara utuh tentang kegiatan di lokasi operasional yang
berinteraksi dengan sumberdaya alam dan mempengaruhi lingkungan setempat. Lingkungan
yang ada di sekitar lokasi usaha yang dimonitoring salah satunya adalah komponen biologi,
seperti vegetasi/flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan spesies langka dana atau endemik
-
2
serta habitadnya. Secara substansi, monitoring keanekaragaman hayati flora dan fauna adalah
mencakup area yang peka secara ekologis dan merupakan lokasi penting bagi spesies flora
dan fauna untuk berkembangbiak, mencari makan, dan migrasi. Peraturan Pemerintah No. 27
Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5
tahun 2012 menjelaskan bahwa setiap usaha dana atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan wajib memilik Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Berkaitan dengan hal tersebut setiap kegiatan wajib melakukan monitoring dan membuat
laporan tentang keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan di lokasi atau sekitar lokasi
usaha/unit kegiatan.
Manajemen lingkungan, kebijakan lingkungan selalu berkaitan erat dengan
monitoring keanekaragaman hayati sebagai upaya mewujudkan lingkungan lokasi kegiatan
usaha agar tetap lestari dan semakin berkualitas. Semua tahapan yang dilakukan oleh suatu
institusi usaha adalah sebagai bentuk komitmen dan inovasi dalam hal kinerja perusahaan
dalam pengelolaan lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun 1995 sampai
dengan sekarang terus melakukan pengembangan Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan yang dikenal dengan istilah PROPER. Dari
penilaian proper, institusi usaha akan memperoleh reputasi berkaitan dengan inovasi
pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan. Aspek penting dalam penilaian proper salah
satunya adalah pemantauan dan kebijakan yang berkaitan dengan konservasi dan pelestarian
keanekaragaman hayati di lokasi atau di sekitar lokasi kegiatan usaha. Dokumen yang
diperlukan dalam proper meliputi dokumen Amdal, dokumen pengelolaan dan pemantauan
kualitas lingkungan atau dokumen lain yang relevan. Kriteria penilaian Proper terdiri dari dua
kategori, yaitu kriteria penilaian ketaatan dan kriteria penilaian lebih dari yang
dipersyaratakan dalam peraturan (beyond compliance). PROPER dimaksudkan untuk
mendorong institusi usaha dalam mentaati peraturan lingkungan hidup agar dapat
mewujudkan keunggulan lingkungan (environmental excellence) melalui perpaduan dan
keselarasan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, baik pada
aspek proses produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, 3r (reuse, reduce,
recycle), efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta
bertanggungjawab. Berbagai macam perpaduan antara prinsip-prinsip tersebut akhirnya dapat
direalisasikan program-program community development yang sekaligus dapat
memberdayakan dan mempersiapkan masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam
pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan seperti harapan pemerintah negara
Republik Indonesia.
-
3
DPPU Ahmad Yani Semarang adalah salah satu institusi usaha PT. Pertamina
(Persero) yang berada di wilayah Marketing Operation Regional (MOR) IV bersama-sama
dengan DPPU Adi Sumarmo Solo, Adi Sucipto Yogyakarta, dan Tunggul Wulung Cilacap.
Sebagai salah satu instansi pemasaran produk dan layanan usaha milik PT. Pertamina
(Persero), DPPU Ahmad Yani memiliki layanan bisnis bahan bakar penerbangan atau lini
bisnis aviasi. Perusahaan ini memiliki standar kinerja dan layanan profesional, yang meliputi
mengutamakan pemenuhan persyaratan pelanggan, menyediakan produk yang berkualitas,
aman dan ramah lingkungan, serta menetapkan standar operasi internasional dalam
pengelolaan usahanya. Pertamina Aviation bergerak dalam bidang pengolahan,
pendistribusian dan penyaluran bahan bakar untuk pesawat terbang, Kegiatan usaha aviasi
DPPU Ahamd yani adalah memasarkan avtur untuk perusahaan penerbangan di Bandar
Udara Ahmad Yani Semarang. Di dalam negeri saat ini PT. Pertamina (Persero) telah
memberi layanan kebutuhan bahan bakar di 63 bandara melalui Depot Pengisian Pesawat
Udara (DPPU) yang tersebar di delapan Marketing Operation Region (MOR) di Indonesia,
termasuk MOR IV DPPU Ahmad Yani Semarang.
Beberapa aspek penting dalam penilaian PROPER adalah perlindungan, pelestarian,
konservasi, dan atau inovasi-inovasi dalam pemeliharaan keanekaragaman hayati dan
pemberdayaan masyarakat. Penilaian tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No. 03 Tahun 2014 tentang usaha dana atau kegiatan yang dinilai kinerjanya melalui
Proper. Berkaitan dengan hal tersebut, DPPU Ahmad Yani Semarang berkomitmen untuk
terus melakukan pemantauan terhadap kualitas lingkungan sebagai upaya untuk mencapai
kinerja di bidang lingkungan sesuai kualifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Hasil
monitoring keanekaragaman hayati flora-fauna diharapkan dapat memberi gambaran tentang
status keanekaragaman hayati yang ada di lokasi monitoring yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai masukan bagi penyusunan program-program yang berkaitan dengan
peningkatan kualitas sumberdaya hayati yang berorientasi pada peningkatan kualitas
lingkungan, terutama pada aspek perlindungan, pelestarian dan konservasi flora-fauna.
A. Monitoring Keanekaragaman Hayati Flora-Fauna
PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang sebagai institusi usaha yang
memberi layanan bisnis aviasi atau bahan bakar pesawat udara secara periodik melaksanakan
monitoring keanekaragaman hayati flora-fauna. Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen
ketaatan kepada pemerintah berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan sebagai bukti
nyata bahwa instansi usaha ini telah memiliki manajemen dan kebijakan yang berorientasi
-
4
pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan di wilayah Kota Semarang.
Tahun 2017 bekerjasama dengan Unit Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (UP3) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta Tim Monitoring Keanekaragaman
Hayati Universitas Diponegoro, DPPU Ahmad Yani Semarang telah melakukan komitmen
monitoring keanaekaragaman hayati flora-fauna yang ditindaklanjuti pada monitoring update
data keanekaragaman hayati flora-fauna pada tahun 2019. Kegiatan monitoring dilaksanakan
pada lokasi yang sama di lahan seluas 0,5 ha yang terletak di dekat Bandara Lama Ahmad
Yani Semarang. Keanekaragaman hayati flora yang dimonitoring pada tahun ini (2019),
meliputi pohon, perdu-semak, dan herba-rumput, sedangkan keanekaragaman hayati fauna
meliputi, avifauna (aves), herpetofauna (reptil dan amfibi), mamalia dan insekta. Monitoring
yang kedua kali ini dimaksudkan untuk mendapatkan update informasi tentang
keanekaragaman hayati flora dan fauna di lokasi tersebut dari tahun 2017 dan kinerja serta
komitmen dari PT. Pertamina (Persero) DPPU Pertamina Ahmad Yani Semarang dalam
pengelolaan dan perbaikan lingkungan, yang meliputi aspek kestabilan habitat, keseimbangan
ekosistem, dan kualitas lingkungan. Indeks keanekaragaman hayati flora dan fauna yang
diperoleh hasil update tahun 2019 ini diharapkan menjadi informasi lanjutan yang strategis
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan program-program
perbaikan dan pengelolaan lingkungan. Akhirnya, perbaikan pada semua aspek secara
integrative dapat memperoleh penilaian Proper sesuai yang diharapkan oleh institusi usaha.
PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang telah mengimplementasikan
rencana strategis yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan, yaitu berupa konservasi dan
perlindungan keanekaragaman hayati flora-fauna sesuai rekomendasi hasil monitoring
keanekaragaman hayati pada tahun 2017, baik di dalam lokasi kegiatan atau di luar lokasi
kegiatan. Pengelolaan dan konservasi flora dan fauna telah diimplementasikan pada tahun
2017, yaitu tentang konservasi ex-situ yang fokus pada prioritas penanaman melati
(Jasminum sambac) sesuai Keputusan Presiden Indonesia No. 4 tahun 1993, asam jawa
(Tamarindus indicus) serta proyek aquaponik untuk beberapa tanaman sayuran, sedangkan
untuk fauna dipilih Jalak/Curik Bali (Leucopsar rothschildi) dan Jalak Suren (Gracupica
jalla) sesuai PP RI No. 7 tahun 1999 yang digantikan oleh PERATURAN MENTERI
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, karena burung yang dilindungi ini telah sukses
ditangkarkan. Walaupun dalam implementasinya masih ditemukan banyak kendala terutama
tentang prosedur budidaya dan perawatannya, maka pada tahun 2019 ini kegiatan tersebut
akan ditingkatkan menjadi lebih baik. Seperti tahun sebelumnya, program konservasi
-
5
keanekaragaman hayati oleh DPPU Ahmad Yani Semarang selain dilakukan di dalam lokasi
operasioanl juga di lakukan di luar lokasi yaitu di Kelurahan Tambakharjo yang terletak
kurang lebih 5 km dari area DPPU Ahmad Yani Semarang. Program ini dilakukan sebagai
bentuk komitmen DPPU Pertamina Ahmad Yani Semarang pada program Sustainable
Development Goals pemerintah Republik Indonesia untuk turut serta mensukseskan
pembangunan nasional yang berkelanjutan yang berorientasi pada peningkatan kualitas
lingkungan dan pemberdayaan serta pengembangan masyarakat.
Program-program yang direncanakan oleh DPPU Ahamd Yani Seamrang selalui
melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik instansi Perguruan Tinggi, Tim Monitoring
Keanekaragaman Hayati, pemerintah, masyarakat sasaran maupun pihak-pihak terkait
lainnya, baik selama proses perencanaan, implementasi, maupun monitoringnya.
Konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati dan program Corporate Social
Responsbility (CSR) yang telah terimplementasi atau yang akan direncanakan diharapkan
dapat meningkatkan indeks keanekaragaman hayati flora-fauna sebesar 0,001 per tahun
dan dilaksanakan secara periodik dengan melibatkan Tim Keanekaragaman Hayati DPPU
Ahmad Yani Semarang, masyarakat sekitar, Pusat Penelitian dan Pengembangan pada
Masyarakat maupun Tim Monitoring dari Universitas Diponegoro.
B. Nilai Penting Flora dan Fauna bagi Kualitas Lingkungan
Keanekaragaman hayati dan keberadaan flora-fauna di lingkungan merupakan
indikator penting bagi status lingkungan, baik yang berkaitan dengan kualitas habitad,
keseimbangan ekosistem, dan dinamika perubahan lingkungan yang disebabkan oleh adanya
aktivitas pembangunan. Berbagai macam flora mempunyai peran dan fungsi penting dalam
menghasilkan oksigen untuk kehidupan makhluk hidup dan sekaligus dapat menurunkan
emisi karbon di atmosfer bumi dan mengubahnya menjadi biomassa. Berbagai macam fauna
juga mempunyai peran dan fungsi penting yang sama yaitu menopang kehidupan flora pada
aspek distribusi/penyebaran, tumbuh dan berkembang biak di lingkungan dan ekosistem.
Indonesia sebagai negara berkembang memiliki agenda strategis nasional dengan target
menurunkan emisi karbon melalui program pengembangan kawasan konservasi, ekosistem,
perlindungan hutan, dan penghijauan (PP No. 61 Tahun 2011).
Hubungan antara flora-fauna dengan lingkungan hidup adalah sirkuler. Dinamika
keanekaragaman flora-fauna akan mempengaruhi lingkungan, demikian pula sebaliknya.
Pengaruh suatu unsur/komponen dalam ekosistem akan mempengaruhi unsur/komponen
lainnya. Flora-Fauna dapat hidup dari unsur/komponen yang ada dalam ekosistem dan
-
6
habitadnya. Flora-fauna menjadi bagian tidak terpisahkan dengan ekosistem dan habitadnya
yang berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembang biak, melakukan aktivitas, mencari
makan, melakukan perkawinan dan sebagai tempat hidupnya. Dinamika yang terjadi di
lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas dan kegiatan manusia akan mempengaruhi
keberadaan flora, perilaku fauna, populasi, distribusi, dan kelangsungan hidupnya.
Berkaitan dengan berbagai aspek penting tentang keberadaan flora dan fauna bagi
lingkungan, PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang yang memiliki layanan
bisnis aviasi, yaitu penimbunan dan distribusi bahan bakar pesawat udara memiliki rencana
program strategis yang berkaitan dengan upaya perbaikan pengelolaan lingkungan hidup
melalui peningkatan indeks keanekaragaman hayati. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen
terhadap pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan upaya
perbaikan manajemen dan kebijakan lingkungan yang lebih baik. Pada tataran implementasi,
instansi usaha ini juga berkomitmen untuk membuata standar operasional prosedur yang
berkaitan dengan upaya konservasi dan pelestarian flora dan fauna yang merupakan bagian
integral dari program pengelolaan lingkungan.
1.1.Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Memberikan gambaran tentang hasil kinerja DPPU Ahmad Yani Semarang tahun
2019 tentang pengelolaan lingkungan melalui update indeks keanekaragaman hayati flora dan
fauna dari tahun 2017.
1.2.2. Tujuan
Melakukan monitoring, inventarisasi dan mempublikasikan keanekaragaman hayati
flora dan fauna yang terdapat di DPPU Ahmad Yani, memberi rekomendasi tentang rencana
program strategis yang dapat dilakukan berbasis konservasi alam dan pengelolaaan
keanekaragaman hayati bagi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
1.2. Ruang Lingkup Kegiatan
1.3.1. Monitoring Komponen Flora
Monitoring komponen flora dilakukan terhadap semua jenis flora, yang meliputi
pohon dan non pohon yang meliputi perdu-semak dan herba-rumput yang terdapat di area
DPPU Ahmad Yani Semarang.
-
7
1.3.2. Monitoring Komponen Fauna
Monitoring komponen fauna dilakukan terhadap semua jenis fauna, yang meliputi
avifauna (aves), herpetofauna (reptil dan amfibi), mamalia dan insekta..
1.3.3. Penghitungan Indeks Keanekaragaman Hayati
Penghitungan indeks keanekaragaman hayati flora dan fauna menggunakan rumus
Shannon-Wiener.
a. Penghitungan indek keanekaragaman hayati flora (tumbuhan)
H = - Σ pi ln pi
H : Nilai Indeks keanekaragaman tumbuhan
Pi : n/N (proporsi dari nilai suatu jenis terhadap nilai total parameter tersebut)
n : nilai penting suatu jenis/spesies
N : jumlah nilai penting seluruh jenis/spesies
(Krebs, 2001; Odum, 1993)
a. Penghitungan indek keanekaragaman hayati fauna (burung, reptil, amfibi, mamalia, dan
serangga)
H = - Σ [ni/N] ln [ni/N]
H : Indeks keanekaragaman hayati
ni/N : proporsi tiap spesies dalam komunitas
ni : jumlah individu spesies sampel
N : jumlah total individu semua spesies yang ditemukan
Standar nilai indeks keanekaragaman hayati untuk flora dan fauna mengacu pada Barbour et
al., (1987), Odum (1994), dan Krebs (1999; 2009).
1.3. Manfaat Monitoring Keanekaragaman Hayati Flora-Fauna
Hasil monitoring yang diperoleh dapat digunakan sebagai informasi database awal
dan lanjutan (update) tentang keanekaragaman hayati flora dan fauna dalam mendukung
kinerja perbaikan dan pengelolaan lingkungan secara integral dan komprehenship. Hasil dari
monitoring akan disusun rekomendasi rencana program strategis tentang konservasi,
pelestarian flora-fauna, dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilengkapi standar
operasional prosedur. Berbagai aspek tersebut dilakukan guna memberi panduan teknis yang
mudah yang bermanfaat dalam mendukung suksesnya program pengelolaan dan
keanekaragaman hayati flora-fauna oleh DPPU Ahmad Yani Semarang.
-
8
BAB II
METODE MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Lokasi Monitoring Keanekaragaman Hayati
PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani adalah sebuah Depot Pengisian Pesawat
Udara yang berada di wilayah Marketing Operation Region (MOR) IV yang berlokasi di
Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. DPPU Ahmad Yani Semarang menjadi bagian dari
PT. Pertamina (Persero) yang menyediakan layanan bahan bakar penerbangan atau lini bisnis
aviasi yaitu memasarkan avtur dan aviagas untuk perusahaan penerbangan di Bandar Udara
Ahmad Yani Semarang. Sebagai bagian dari PT. Pertamina (Persero) yang berorientasi pada
kualitas lingkungan, DPPU Ahmad Yani secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi
keanekaragaman hayati, berupa flora dan fauna baik di lokasi maupun di sekitar wilayah
operasionalnya. Kegiatan monitoring keanekaragaman hayati flora dan fauna telah dilakukan
oleh DPPU Ahmad Yani Semarang pada tahun 2017 dan kembali dilakukan update flora-
fauna pada tahun 2019. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen DPPU Ahmad Yani
terhadap kualitas lingkungan yang berada di wilayah operasionalnya. Pada tahun 2019,
kegiatan monitoring tetap difokuskan pada area operasional DPPU yaitu di Bandara Ahmad
Yani Semarang (Bandara Lama) yang memiliki luas 0,5 ha. Depot ini berlokasi di Kelurahan
Tambakharjo Kota Semarang dan secara geografis berada padai titik koordinat S 06°58’67.4”
E 110°22’59.2”, dan elevasi 24.0 dpl (di atas permukaan laut).
Gambar 1. Peta Lokasi monitoring keanekaragaman hayati di DPPU Ahmad Yani Semarang
tahun 2019
-
9
B. Profil DPPU Ahmad Yani Semarang
DPPU Ahmad Yani Semarang merupakan Depo Pengisian Pesawat Udara milik
PT. Pertamina (Persero) Aviation untuk bahan bakar minyak jenis avtur dan aviagas untuk
pesawat udara. Depo ini berperan menjamin pasokan avtur dan aviagas untuk setiap pesawat
yang akan terbang dan mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang. Depo ini mampu
memasok mencapai 110 ribu kiloliter avtur atau aviagas per hari. Pasokan avtur atau aviagas
di DPPU Ahmad Yani Semarang dipasok dari Refinery Unit IV Cilacap. Truk-truk tangki
dari DPPU Ahmad Yani membawa dan menyalurkan avtur atau aviagas ke setiap pesawat
yang mendarat dan akan terbang dari dan ke Bandara Ahmad Yani Semarang.
Area hijau yang ada di DPPU Ahmad Yani Semarang memiliki luas kurang lebih
3385,56m2 dan menjadi daya dukung untuk kelangsungan ekosistem yang terbentuk di lokasi
ini. Keanekaragaman hayati yang terbentuk akan teradaptasi dengan daya dukung sumber
daya yang ada. Semakin besar daya dukung semakin beragam pula keanekaragaman hayati
yang dapat ditemukan. Perlindungan ekosistem hayati di DPPU Ahmad Yani Semarang
sangat bergantung terhadap manajemen dan kebijakan dari pelaksana kegiatan yang ada di
lokasi ini. Salah satu nilai lebih dari DPPU Ahmad Yani Semarang adalah adanya beberapa
titik zona hijau dan area khusus untuk flora (greenbelt) yang terdapat di dalam lokasi depo
ini. Kebijakan ini dapat memberi pengaruh positif terhadap peningkatan keanekaragaman
hayati, baik flora dan fauna untuk masa yang akan datang.
C. Lingkup Monitoring Keanekaragaman Hayati Flora-Fauna
Monitoring keanekaragaman hayati flora-fauna digunakan untuk memahami
fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan. Monitoring merupakan kegiatan yang
dilakukan secara terus-menerus, sistematis, dan terencana. Monitoring dilakukan terhadap
komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indicator dalam mengevaluasi
penataan (compliance), kecenderungan (trendline), dan tingkat kritis (critical level) dari suatu
pengelolaan lingkungan. Beberapa factor penting untuk diperhatikan dalam monitoring
keanekaragaman hayati flora-fauna di DPPU Ahmad Yani, antara lain:
a. Komponen/parameter lingkungan hidup yang mengalami perubahan mendasar/ terkena
dampak penting atau komponen/parameter lingkungan hidup yang terkena dampak
lingkungan hidup lainnya
b. Aspek-aspek yang dimonitoring dilakukan dengan memperhatikan dampak pentingnya
c. Monitoring dilakukan terhadap komponen/parameter lingkungan hidup yang
dimungkinkan terkena dampak dari kegiatan usaha
-
10
D. Langkah Kerja Monitoring Flora dan Fauna
D 1. Monitoring Flora
a. Alat dan bahan yang digunakan
Monitoring flora dilakukan terhadap pohon, perdu, herba, semak, dan liliana di area
hijau DPPU Ahmad Yani Semarang. Peralatan yang digunakan meliputi alat ukur panjang
(penggaris, meteran, medline), kamera untuk dokumentasi spesies flora, buku catatan (note
book), dan alat tulis untuk mencatat kondisi masing-masing dari spesies flora yang diamati
tersebut. Selain itu, digunakan alat pH meter, higrometer, dan termometer untuk mengukur
kondisi lingkungan yang ada di lokasi monitoring tersebut.
b. Sampling data
Sampling data flora dilakukan dengan menggunakan plot berukuran 1,5 x 1,5 m di
ketiga stasiun yang sudah ditentukan. Jumlah plot merupakan representasi area yang
disampling. Stasiun I memiliki ukuran dengan luas 688m2 dengan jumlah plot 3, stasiun II
dengan luas 2464,4m2 dengan jumlah plot 3 dan stasiun III terdiri atas 3 plot dengan luas area
233,16m2. Spesies dan jumlah individu flora yang ditemukan di setiap plot pada ketiga
stasiun dicatat, diidentifikasi, dan ditabulasikan.
c. Analisis data
Data jumlah, kondisi flora, dan parameter lingkungan (pH tanah, kelembapan udara,
dan temperatur lingkungan) yang telah diperoleh dari lokasi (DPPU Ahmad Yani Semarang)
kemudian ditabulasi, dibedakan berdasarkan lokasi, jenis, jumlah, dan ukuran. Data tersebut
kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan rumus penghitungan indeks Shanon-Winner
dan diskriptif.
D 2. Monitoring Fauna
Monitoring fauna dilakukan terhadap fauna yang masuk dalam kategori kelas Aves
(Burung), Reptilia, Amfibi, Mamalia, dan Insekta (Serangga). Monitoring terhadap empat
kelas fauna ini mempunyai cara kerja yang berbeda dengan monitoring serangga.
a. Sampling data jenis fauna kelas Aves, Reptilia, Amfibi, dan Mamalia
Monitoring fauna yang termasuk pada kriteria kelas Aves, Reptilia, Amfibi, dan
Mamalia di area DPPU Ahmad Yani Semarang dilakukan di area yang terbuka melalui
penentuan stasiun pengamatan dengan cara jelajah dan konsentrasi (Point count) (Bibby et.al.
2000). Penentuan stasiun pengamatan dengan cara jelajah yaitu penentuan secara mandiri
-
11
dengan melihat kondisi habitat yang menunjang bagi aktivitas jenis Aves, Reptilia, Amfibi,
dan Mamalia, khususnya untuk mencari makan. Pengamatan di DPPU Ahmad Yani
dilakukan pada pagi hari antara jam 09.00 – 12.00 WIB, sore antara jam 14.00 -16.00 WIB
untuk jenis fauna yang aktif di siang hari dan antara jam 18.30-19.30 WIB untuk jenis fauna
yang aktif di malam hari. Pemilihan waktu pengamatan ini berdasarkan waktu aktif fauna
dalam mencari makan. Pengambilan data dilakukan pada setiap stasiun pengamatan yang
telah ditetapkan (stasiun I, II, dan III). Pengamatan dan identifikasi burung dilakukan dengan
jarak jauh menggunakan binocullar (teropong) dan kamera. Untuk jenis kelas fauna lainnya
dilakukan dengan jarak dekat dengan menggunakan kamera
b. Identifikasi jenis fauna kelas Aves, Reptilia, Amfibi, dan Mamalia
Jenis fauna dari berbagai kelas yang ditemukan dari lokasi monitoring kemudian
diidentifikasi berdasarkan pada bentuk, warna dan morfologi secara menyeluruh. Semua jenis
yang diidentifikasi kemudian dicocokkan antara data fakta yang diperoleh di lokasi melalui
observasi langsung dengan sumber pustaka yang ada. Buku panduan identifikasi yang
digunakan untuk mengidentifikasi yang relevan dengan jenis-jenis burung yang ada di Jawa
yaitu Panduan Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan
(MacKinnon, dkk. 2010) dan untuk susunan daftar dan penamaan burung yang ada di
Yogyakarta mengacu pada Daftar Jenis Burung Daerah Istimewa Yogyakarta
(Taufiqurrahman dkk. 2015). Untuk jenis fauna dari kelas Reptilia, Amfibi, dan Mamalia
menggunakan Buku Pedoman jenis fauna tersebut.
c. Analisis data
Analisis indeks keanekaragaman hayati fauna, data yang diperoleh dari lokasi monitoring
(DPPU Ahmad yani Semarang) dianalisis untuk menentukan keanekaragaman taksanya. Nilai
indeks keanekaragaman hayati yang semakin tinggi, berarti komunitas fauna makin beragam
dan tidak didominasi oleh satu atau dua takson saja. Indeks Diversitas diukur dengan
menggunakan formulasi dari Shannon-Wiener dengan kriteria nilai indeks menurut Barbour
et al., (1987), Odum (1993), dan Krebs (1999; 2002).
D3. Monitoring Serangga (Insekta)
a. Lokasi dan waktu monitoring
Monitoring serangga dilakukan untuk serangga yang beraktivitas siang atau malam
hari di lokasi DPPU Ahmad Yani Semarang (stasiun I, II, dan III). Monitoring dilakukan
-
12
pada bulan September 2019. Untuk siang hari dilakukan antara jam 09.00-12.00 WIB, dan
malam hari antara jam 18.30-19.30 WIB.
b. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada monitoring antara lain, sweepnet (jaring
serangga), papilot box, jarum suntik, insektarium box, buku identifikasi serangga, alat tulis,
alkohol 70%, campuran alkohol dan gliserin, dan air mineral.
c. Langkah Kerja
Pendataan serangga dilakukan dengan menjelajahi area yang berada di DPPU Ahmad
Yani Semarang (stasiun I, II, dan III). Luas area jelajah kurang lebih 3385,56m2. Setiap
stasiun dengan plot-plot kecil berukuran 30 cm x 30 cm. Jumlah total untuk seluruh stasiun
adalah 10 plot. Serangga yang ditemukan dicatat dan dihitung jumlahnya. Untuk membantu
dalam indentifikasi serangga yang belum diketahui jenisnya, ditangkap dengan jaring
serangga (sweepnet) kemudian diawetkan dengan disuntik alkohol 70% selanjutnya
diidentifikasi lebih lanjut. Serangga kemudian dihitung indeks keanekaragaman hayatinya.
d. Analisis data
Analisis keanekaragaman hayati serangga/insekta dilakukan dengan cara, data yang
diperoleh dari lokasi monitoring (DPPU Ahmad yani Semarang) dianalisis untuk menentukan
keanekaragaman taksanya. Nilai indeks keanekaragaman hayati yang semakin tinggi, berarti
komunitas fauna dari kelas insekta (serangga) makin beragam dan tidak didominasi oleh satu
atau dua takson saja. Indeks Diversitas diukur dengan menggunakan formulasi dari Shannon-
Wiener dengan kriteria nilai indeks menurut Barbour et al., (1987), Odum (1993), dan Krebs
(1999; 2002).
-
13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Keanekaragaman Hayati Flora Pohon
Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang mempunyai batang utama dengan
diameter batang di atas 10 cm, serta dahan dan ranting di atas permukaan tanah. Pada
pemantauan periode 2019 ini telah ditemukan 13 spesies flora pohon dengan jumlah 60 di
area mlonitoring DPPU Ahmad Yani Semarang. Seperti pada monitoring tahun 2017, pohon
dominan di area ini adalah palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), mahoni (Swietinea
mahagoni) dan pepaya (Carica papaya), yang merupakan tanaman program reboisasi dan
penghijauan di DPPU Ahmad Yani Semarang. Nilai indeks keanekaragaman hayati Shannon-
Wiener (H’) dari flora pohon sebesar 2.277 yang berarti meningkat disbanding hasil
monitoring tahun 2017 yaitu sebanyak 1,586 dengan 7 spesies. Hal menunjukkan bahwa
nilainya termasuk kategori ‘sedang’ berdasarkan kriteria Magurran (1998), yang berarti
bahwa keanekaragaman hayati flora pohon di DPPU Ahmad Yani cukup dipengaruhi oleh
lingkungan habitatnya. Rendahnya jenis dan jumlah pohon yang ditemukan di DPPU Ahmad
Yani, Semarang karena keberadaan lahan yang sangat terbatas hanya 0,5ha dan sangat kecil
kemungkinan untuk dilakukan perluasan. Selain itu, musim kemarau yang cukup panjang
cukup berpengaruh pada keanekaragaman flora yang tumbuh di area ini.
Area DPPU Ahmad Yani, Semarang termasuk kawasan terbatas dimana sebagian besar
digunakan untuk penempatan tangki-tangki serta pompa bahan bakar untuk pesawat terbang
area Bandar Udara Ahmad Yani Semarang. Di antara tangki-tangki tersebut areanya
dimanfaatkan untuk konservasi keanekaragaman hayati flora, dimana flora yang ditanam
merupakan introduksi sehingga konservasinya termasuk eks-situ.
Kegiatan program perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati yang telah
dilaksanakan adalah konservasi untuk beberapa flora dan fauna yang termasuk dilindungi
oleh peraturan perundangan pemerintah RI diantaranya konservasi ex-situ tanaman
melati (Jasminum sambac) yang merupakan Puspa Bangsa (Keputusan Presiden
Indonesia Nomor 4/1993), asam jawa (Tamarindus indicus). Pada pemantauan 2019 ini
ditemukan masing-masing 3 individu Jasminum sambac dan Tamarindus indicus. Detail flora
pohon yang ditemukan di DPPU Ahmad Yani, Semarang dapat dilihat pada Tabel 01, dan
beberapa gambar flora pohon dapat dilihat pada Gambar 02.
-
14
Tabel 01. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener flora pohon
No Nama lokal Nama spesies Kelompok Jumlah individu
Th. 2019 1 Mangga Mangifera indica Pohon 4 2 Nangka Artocarpus heterophyllus Pohon 1 3 Palem putri Veitchia merillii Pohon 5 4 Kelengkeng Dimocarpus longan Pohon 4 5 Palem Kuning Chrysalidocarpus lutescens Pohon 15 6 Srikaya Annona squamosa Pohon 5 7 Asem Jawa Tamarind indica Pohon 3 8 Pepaya Carica papaya Pohon 8 9 Mahoni Swietinea mahagoni Pohon 8 11 Lamtoro Leucaena leucocephala Pohon 1 12 Jambu Air Syzygium sp. Pohon 1 13 Serut Streblus asper Pohon 2 14 Cemara Casuarina equisetifolia Perdu 3
Jumlah Spesies_S 13 Jumlah Individu 60
Indeks Dominansi_D 0,1278 Indeks Shanno-Wiener_H 2,277
Indeks Simpson_1-D 0,8722 Indeks Kemerataan_e^H/S 0,7496
Equitabilitas_J 0,8876
Srikaya (Annona squamosa)
Palem (Chrysalidocarpus
lutescens)
Mangga (Mangifera indica)
-
15
Cemara (Casuarina equisetifolia)
Palem Putri (Veitchia merillii)
Jambu Air (Syzygium sp.)
Gambar 02. Flora pohon yang ditemukan di lokasi monitoring
Melati (Jasminum sambac)
Asam Jawa (Tamarind indica)
Gambar 03. Flora dilindungi yang ditemukan di lokasi monitoring
-
16
Penelitian Dahlan (2007) menunjukkan, tanaman Asam (Tamarind sp.) mempunyai
kemampuan menyerap karbondioksida sebesar 1,49 kg/pohon/tahun dengan detail menurut
Pentury (2003) sebesar 838,8388 CO2 mg/m3 pada tajuk. Sementara untuk Melati (Jasminum
sambac) menurut penelitian Lukita (2015) dengan luasan 210 m2 mampu menyerab gas
pencemar termasuk karbondioksida sebesar 50,502 kg/hari dengan daya serap 585 g/detik.
Dengan implementasi konservasi tanaman asam Jawa dan Melati tahun 2017 sebagai hasil
rekomendasi monitoring keanekaragaman hayati tahun 2017, DPPU Ahmad Yan Semarang
telah mengambil peran penting tentang penyerapan karbon dalam upaya mewujudkan
lingkungan yang berkualitas.
3.2. Keanekaragaman Hayati Flora Perdu-Semak
Semak-Perdu adalah tumbuhan yang memiliki batang utama, dan banyak percabangan
yang dekat permukaan tanah dengan diameter batang di bawah 10 cm. Hasil monitoring
tahun 2019 ditemukan 29 jenis flora dengan 323 individu dengan nilai Indeks
Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) sebesar 2,539 dan termasuk kategori ‘sedang’
berdasarkan kriteria Magurran (1998), yang berarti bahwa keanekaragaman hayati flora non
pohon kelompok perdu-semak di DPPU Ahmad Yani, Semarang cukup dipengaruhi oleh
lingkungan habitatnya. Umumnya kelompok ini ditanam sebagai tanaman hias.
Kelompok semak-perdu yang dominan di area DPPU Ahmad Yani, Semarang
diantaranya adalah zig-zag (Pedilanthes tithymaloides), teh-tehan (Ducanta erecta) dan serta
sambang darah (Excoecaria cochinchinensis). Data lengkap keanekaragaman flora non pohon
kelompok semak-perdu dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 02. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener flora perdu-semak
No Nama lokal Nama spesies Kelompok Jumlah Individu
Th. 2019 1 Kelor Moringa oleifera Semak/Perdu 2 2 Pisang Musa paradisiaca Semak/Perdu 5 3 Benalu Loranthus sp. Semak/Perdu 0 4 Ciplukan Physalis angulata Semak/Perdu 0 5 Teh-tehan Ducanta erecta Semak/Perdu 29
6 Sambang Darah Excoecaria cochinchinensis Semak/Perdu 23
7 Puring Codiaeum variegatum Semak/Perdu 1 8 Andong/ Hanjuang Cordyline fruticosa Semak/Perdu 3 9 Tembelekan Lantana camara Semak/Perdu 1 10 Bunga Bakung Pancratium zeylanicum Semak/Perdu 54 11 Tanaman Zig-zag Pedilanthes Semak/Perdu 84
-
17
tithymaloides
12 Nanas Ananas comosus Semak/Perdu 0
13 Bougenville Bougainvillea spectabilis Semak/Perdu 11
14 Lidah Mertua Sansevieria sp. Semak/Perdu 7 15 Kamboja Merah Adenium obesum Semak/Perdu 8 16 Bunga Asoka Ixora coccinea Semak/Perdu 2 17 Cemara Kipas Thuja Occidentalis Semak/Perdu 4 18 Talok/ Kersen Muntingia calabura Semak/Perdu 7
19 Pandan Wangi Pandanus amaryllifolius Semak/Perdu 1
20 Singkong Manihot utilisimas Semak/Perdu 20 21 Mawar Air Rosa sp. Semak/Perdu 30 22 Lombok Capsicum sp. Semak/Perdu 3 23 Lespedeza Lespedeza sp. Semak/Perdu 4 24 Sri Rejeki Dieffenbachi sp. Semak/Perdu 4 25 Palem botol Hyophorbe lagenicaulis Semak/Perdu 2 26 Pancawarna Hydrangea sp. Semak/Perdu 1 27 Equisetum Equisetum sp. Semak/Perdu 2 28 Melati Jasminum sambac Semak/Perdu 3 29 Mangsi Phyllanthus reticulatus Semak/Perdu 4 30 Sinyo nakal Acalypha siamensis Semak/Perdu 1 31 Agave Agave sp. Semak/Perdu 6 32 Dracaena Hijau Dracena sp. Semak/Perdu 1
Jumlah Spesies_S 29 Jumlah Individu 323
Indeks Dominansi_D 0,1256 Indeks Shanno-Wiener_H 2,539
Indeks Simpson_1-D 0,8744 Indeks Kemerataan_e^H/S 0,4369
Equitabilitas_J 0,7541
Gambar beberapa flora kelompok non pohon kelompok semak-perdu dapat dilihat dalam Gambar 4.
-
18
Zig-zag (Pedilanthes tithymaloides)
Sambang Darah (Excoecaria cochinchinensis)
Tembelekan (Lantana camara)
Cemara Kipas (Thuja occidentalis)
Teh-tehan (Acalypha siamensis)
Puring (Codiaeum variegatum)
Gambar 4. Flora perdu-semak yang ditemukan di lokasi monitoring
3.3. Keanekaragaman Hayati Flora Herba-Rumput
Flora herba terdiri dari tumbuhan penutup tanah yang mempunyai tinggi 0-1 meter,
tidak memiliki batang utama dan tidak berkayu atau cenderung berair banyak, sementara
rumput mengacu pada flora anggota familia Gramineae atau Poaceae dan kerabatnya. Pada
monitoring keanekaragaman flora periode 2019 ini, di area DPPU Ahmad Yani, Semarang
ditemukan 26 jenis dan 708 individu flora kelompok herba-rumput yang berhasil
diidentifikasi dan dimonitoring, dengan nilai Indeks Keanekaragaman Hayati Shannon-
Wiener (H’) sebesar 2.411 dan termasuk kategori ‘sedang’ menurut kriteria Magguran
(1998), yang berarti bahwa keanekaragaman hayati flora non pohon kelompok rumput-herba
-
19
di DPPU Ahmad Yani, Semarang cukup dipengaruhi oleh lingkungan habitatnya. Hasil
monitoring tahun 2019 ini hasilnya lebih tinggi disbanding hasil monitoring pada tahun 2017
yang berhasil mengidentifikasi sebanyak 29 spesies flora dengan nilai indeks H’ sebesar
2.175. Herba seperti krokot (Portulaca oleracea), bawang-bawangan (Zephyranthes sp.) dan
jenis rumput-rumputan Sacciolepis interrupta dan kantingan (Drymaria cordata)
keberadaanya dominan di area DPPU Ahmad Yani, Semarang pada monitoring tahun 2019
ini. Data lengkap keanekaragaman flora non pohon kelompok perdu-semak dapat
disampaikan dalam Tabel 3.
Tabel 03. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener flora herba-rumput
No Nama lokal Nama spesies Kelompok Jumlah individu
Tahun 2019 1 Kantingan Drymaria cordata Rumput 104 2 Rumput Sacciolepis interrupta Rumput 107 3 Rumput sofa-palsu Digitaria longiflora Rumput 65 4 Rumput paitan Paspalum conjugatum Rumput 5 5 Urang-aring Eclipta alba Herba 2 6 Rumput euphorbia Euphorbia hypericifolia Rumput 7 7 Rumput lorodan Centotheca lappacea Rumput 0 8 Daun asam kecil Oxalis corniculata Herba 21 9 Jotang kuda Synedrella nodiflora Rumput 0 10 Meniran Phyllanthus niruri Herba 5 11 Krokot merah Portulaca oleracea L. Herba 117 12 Rumput kurus Sacciolepis myosuroides Rumput 0 13 Rumput jepang Zoysia japonica Rumput 6 14 Teki Cyperus sphacelatus Rumput 0 15 Teki Cyperus cephalotes Rumput 0 16 Bandotan Ageratum conyzoides Herba 0 17 Pecut kuda Stachytarpheta jamaicensis Herba 0 18 Meniran gelap Phyllanthus urinaria Herba 3 19 Teki Cyperus tenuiculmis Rumput 0 20 Rumput karibia Eriochloa polystachya Rumput 0 21 Rumput lidah Ular Hedyotis diffusa Willd. Rumput 3 22 Gletang Tridax procumbens Rumput 13 23 Teki ladang Cyperus rotundus Rumput 4 24 Kepiting-kuning Digitaria fuscescens Rumput 2 25 Alang-alang Imperata cylindrica Rumput 32 26 Krokot jarum Portulaca grandiflora Rumput 22 27 Patikan kebo Euphorbia hirta Herba 2 28 Semanggi Marsilea quadrifolia Herba 4 29 Bawang-bawangan Zephyranthes sp. Herba 135
-
20
30 Gelombang cinta Anthurium sp. Herba 4 31 Som jawa Talinum paniculatum Herba 23 32 Kuping gajah Anthurium crystallinum Herba 3 33 Bunga bakung Pancratium zeylanicum Herba 15 33 Pare Momordia charantia Liana 4
Jumlah Spesies_S 708 Jumlah Individu 0,1227
Indeks Dominansi_D 2,411 Indeks Shanno-Wiener_H 2,411
Indeks Simpson_1-D 0,8773 Indeks Kemerataan_e^H/S 0,4457
Equitabilitas_J 0,749
Krokot (Portulaca oleracea) Krokot (Portulaca grandiflora)
Semanggi (Marsilea quadrifolia) Som Jawa(Talinum paniculatum)
Kuping Gajah (Anthurium crystallinum) Bakung (Pancratium zeylanicum)
Gambar 5. Flora herba-rumput yang ditemukan di lokasi monitoring
-
21
3.4. Keanekaragaman Hayati Fauna
Hasil pemantauan keanekaragaman hayati fauna di area DPPU Ahmad Yani tahun
2019 menunjukkan penambahan jumlah spesies dibandingkan tahun 2017. Pada tahun 2019,
jumlah spesies yang terdata terdapat 33 spesies atau menunjukkan kenaikan sebanyak 7
spesies hewan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Kenaikan spesies terbanyak didapatkan
dari kelompok hewan aves sebanyak 11 spesies, yaitu nuri kepala hitam, jalak bali, jalak
suren, jalak kerbau, cica daun besar, layang-layang, cabe jawa, ibis roko-roko, kirik-kirik
laut, perkutut jawa, dan burung madu sriganti. Terdapat satu spesies burung yang semula
ditemukan di tahun 2017 tapi tidak ditemukan lagi di tahun 2019 yaitu bondol jawa.
Sejumlah serangga mengalami perubahahan komposisi selama jeda dua tahun pengamatan.
Dari semula 16 spesies serangga ditemukan tahun 2017 menjadi hanya 9 spesies di tahun
2019. Tambahan spesies cukup berarti ditunjukkan dari kelompok ikan dimana pada dua
tahun sebelumnya belum terdapat jenis ikan namun di tahun 2019 ditemukan 4 spesies ikan
yaitu ikan lele, gurame, patin, dan koi. Perubahan jumlah spesies ini disebabkan faktor iklim
yang berbeda di kedua tahun tersebut dan juga kebijakan implementasi konservasi dan
pelestarian fauna di lokasi monitoring. Monitoring fauna tahun 2019 ini bertepatan dengan
musim kemarau yang panjang. Kondisi ini mempengaruhi keberadaan serangga yang
cenderung dorman untuk menghindari kondisi cuaca yang tidak kondusif.
Tabel 04. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener fauna di lokasi monitoring
No Nama lokal Nama spesies Kelompok Jumlah individu
2017 2019 1 Cucak Kutilang Pycnonotus aurigaster Aves 10 4 2 Burung-gereja Erasia Passer montanus Aves 22 17
3 Bondol jawa Lonchura leucogastroides Aves 3
0
4 Walet linchi Collocalia linchi Aves 47 2 5 Capung sambar putih Zyxomma obtusum Odonata 2 0 6 Capung sambar hijau Orthetrum sabina Odonata 3 0 7 Ngengat coklat kecil Phyralidae Lepidoptera 32 0 8 kupu-kupu Zizina otis Lepidoptera 21 0 9 Kucing rumah Felis domestica Mamalia 6 7 10 Tawon hitam Vespa sp Hymenoptera 5 0 11 Kutu daun putih Aphis sp Hemiptera 30 0 12 Kutu loncat Geisha mariginellus Hemiptera 1 0 13 Kutu kebul Bemisia tabaci Hemiptera 1 8
14 Kumbang tanduk panjang Hylotrupes bajulus Coleoptera 1
0
-
22
15 Kumbang koksi Coccinella sp Coleoptera 1 0 16 Kodok buduk Bufo melanostictus Herpetofauna 1 18 17 Beletuk Kalaula baleata Herpetofauna 1 0 18 Cicak gula Gehyra mutilata Herpetofauna 8 0 19 Cicak rumah Hemidactylus frenatus Herpetofauna 16 11 20 Bunglon kebun Calotes versicolor Herpetofauna 1 5 21 Jangkrik rumah Acheta domesticus Orthoptera 3 2 22 Lalat rumah Musca domestica Diptera 1 6 23 Semut hitam Dolichoderus thoracicus Hymenoptera 599 370 24 Semut merah Solenopsis geminata Hymenoptera 55 0
25 Semut hitam besar Odontoponera denticulata Hymenoptera 1
3
26 Semut kecil segitiga Technomyrmex sp Hymenoptera 1 0 27 Ikan Lele Clarias sp Pisces 0 800 28 Ikan Gurame Osphronemus goramy Pisces 0 25 29 Ikan Patin Pangasius sp Pisces 0 200
30 Ikan Koi Cyprinus carpio Pisces 0 3 31 Nuri Kepala hitam Lorius lory Aves 0 1 32 Jalak Bali Leucopsar rothschildi Aves 0 2 33 Jalak Suren Sturnus contra Aves 0 2 34 Jalak kerbau Acridotheres javanicus Aves 0 1 35 Cica daun besar Chloropsis sonnerati Aves 0 1 36 Layang-layang Hirundo sp Aves 0 4 37 Cabai jawa Dicaeum trochileum Aves 0 3 38 Ibis roko-roko Plegadis falcinellus Aves 0 140
39 Kirik-kirik laut Merops philippinus Aves 0 1 40 Perkutut jawa Geopelia striata Aves 0 1 41 Burung-madu sriganti Cynniris jugularis Aves 0 2 42 kupu-kupu Catopsilia pomona Lepidoptera 0 2 43 kupu-kupu Apias olferna Lepidoptera 0 1 44 Capung Pantala falvescens Odonata 0 1 45 Bapak pucung Dysdercus singulatus Hemiptera 0 4 46 Kelelawar Macroglosus minimus Mamalia 0 1 47 Kecoa Periplaneta americana Blattodea 0 3
Jumlah Spesies 26 33 Jumlah Individu 872 1651
Indeks Dominance_D 0.4832 0.3075 Indeks Shannon_H' 1.391 1.606
Indeks Simpson_1-D 0.5168 0.6925 Indeks Kemerataan_e^H/S 0.1546 0.151
Indeks keanekaragaman hayati (IKH) fauna area DPPU Ahmad Yani menunjukkan
kenaikan dari semula H’ = 1,391 pada tahun 2017 menjadi H’ = 1,606 pada tahun 2019.
Kenaikan nilai IKH ini banyak disumbang oleh kehadiran spesies burung dan ikan. Upaya
-
23
pemeliharaan beberapa spesies burung dan ikan cukup berkontribusi dalam menaikkan nilai
indeks keanekaragaman hayati fauna secara keseluruhan di area DPPU Ahmad Yani. Dalam
program implementasi konservasi fauna, DPPU Ahmad Yani Semarang pada tahun 2018
telah melakukan program konservasi jalak bali (Leucopsar rothschildi) sebagai satwa
yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup No.
P.106 tahun 2018. Implementasi program konservasi jalak bali ini juga mengacu pada
regulasi yang dikeluarkan oleh IUCN red list dimana jenis fauna ini termasuk dalam
status critically endangered (CR) atau satwa yang terancam punah. Hal ini memberi
bukti bahwa DPPU Ahmad Yani telah mewujudkan program konservasi yang memberi
dampak pada peningkatan keanekaragaman fauna di lokasi monitoring.
3.5. Keanekaragaman Flora dan Fauna Secara Umum
Monitoring keanekaragaman hayati flora dan fauna di area DPPU Ahmad Yani
Semarang pada tahun 2019, berturut-turut menunjukkan nilai indeks Shannon Wiener 3,214
dan 1,606. Nilai indeks ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2017 dan tergolong
dalam kategori tinggi untuk flora dan sedang untuk fauna. Hal ini berarti pengelolaan
lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak manajemen DPPU Ahmad Yani telah
mengalami peningkatan dan perbaikan. Data keanekaragaman jenis ini juga menunjukkan
bahwa aktivitas yang ada di DPPU Ahmad Yani Semarang walaupun memberi pengaruh pada
perubahan lingkungan habitad namun menunjukkan kecenderungan yang semakin baik.
Secara keseluruhan selama monitoring dilakukan ditemukan flora untuk kelompok pohon dan
non-pohon (perdu-semak, herba-rumput) serta fauna darat dan air. Fauna terestrial yang
dijumpai, meliputi kelompok avifauna (burung), herpetofauna (reptil dan amfibi), insekta
(serangga), dan mamalia, sedangkan fauna air (fishes) yang ada di area DPPU Ahmad Yani
adalah ikan lele, gurame, patin, dan koi.
Jumlah jenis flora pada monitoring tahun 2019 adalah 78 meningkat sebanyak 27
spesies dibandingkan tahun 2017 yang hanya berjumlah 51 spesies. Indeks Shannon Wiener
(H’) pada monitoring tahun 2019 juga mengalami peningkatan, dari 2,825 menjadi 3,214
lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah jenis fauna yang lebih sedikit yaitu 26 pada tahun
2017 menjadi 47 pada tahun 2019 dengan indeks Shannon Wieners (H’) yang lebih rendah
(1,391 pada tahun 2017 menjadi 1,606 pada tahun 2019). Berdasarkan data tersebut
menunjukkan bahwa kelompok flora di area DPPU Ahmad Yani Semarang tidak terpengaruh
oleh aktivitas yang ada di lokasi tersebut. Demikian pula keberadaan fauna relatif telah
mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi di lokasi monitoring. Peningkatan kehadiran
-
24
jenis fauna ini disebabkan karena komitmen dari pihak manajemen yang menghadirkan
beberapa jenis burung dan ikan sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan eksistensi
flora dan fauna di Indonesia.
Gambar 6. Jumlah jenis dan indeks Shannon Wiener (H’) total flora dan fauna di lokasi monitoring
Jumlah jenis untuk kelompok flora selama monitoring di DPPU Ahmad Yani
Semarang sangat bervariasi dan menunjukkan adanya perubahan dibanding tahun 2017.
Secara keseluruhan nilai indeks Shannon Wiener (H’) menunjukkan status yang sama yaitu
masuk dalam kategori sedang. Jumlah jenis dan indeks Shannon-Wiener (H’) paling tinggi ke
rendah, berturut-turut terdapat pada kelompok perdu-semak yaitu 37 (2019) dengan nilai
indeks sebesar (H’) 2,539. Jumlah dan nilai (H’) untuk kelompok perdu-semak lebih tinggi
disbanding tahun 2017. Jumlah jenis dan nilai (H’) berikutnya adalah dari kelompok herba-
rumput. Kelompok flora ini memiliki jumlah jenis sebanyak 30 dengan indeks (H’) sebesar
2,411, juga mengalami kenaikan disbanding tahun 2017. Adapun kelompok flora dengan
jumlah jenis paling rendah adalah pohon dengan jumlah paling sedikit yaitu 11 dengan nilai
(H’) 2,277. Untuk kelompok ini juga mengalami peningkatan dibanding saat monitoring
tahun 2017.
78
2,825 3,214
47
1,391 1,606
Jumlah jenis Indeks Shannon-Wiener (H') 2017 Indeks Shannon-Wiener (H') 2019
Flora Fauna
-
25
Gambar 7. Jumlah jenis dan indeks Shannon Wiener (H’) kelompok flora di lokasi monitoring
Beberapa bukti ini menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh pihak
manajemen DPPU Ahmad Yani Semarang semakin baik, terus mengalami perbaikan dan
penyempurnaan. Peningkatan jumlah jenis dan nilai (H’) memberi bukti bahwa aktivitas
yang berlangsung dilokasi berupaya meminimalisasi munculnya gangguan yang berdampak
pada eksistensi flora dan fauna di lokasi tersebut. Habitad yang ada berupaya tetap
dipertahankan sehingga mendukung flora dan fauna untuk tetap dapat tumbuh dan
berkembangbiak dan melangsung kehidupannya di lokasi tersebut. Kelompok perdu-semak
pada update keanekaragaman hayati tahun 2019 menjadi lebih dominan dibanding herba-
rumput dan kelompok pohon. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan dari pihak
manajemen untuk mengimplementasikan rekomendasi yang dibuat oleh Tim monitoring
tahun 2017, seperti penanaman beberapa pohon perdu-semak seperti asam Jawa, kelengkeng,
atau bunga melati di lokasi. Kelompok perdu-semak seperti halnya herba-rumput memiliki
kemampuan mudah berdaptasi, dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan DPPU Ahamd
Yani. Berbagai macam bukti implementasi tersebut menunjukkan bahwa pihak manajemen
DPPU Ahmad Yani Semarang telah melakukan program konservasi ex-situ.
Jumlah jenis dan indeks keanekaragaman hayati fauna mengalami peningkatan.
Selama monitoring ditemukan fauna dengan jumlah jenis 47, meningkat dibanding tahun
2017 yang hanya berjumlah 26. Kelompok fauna yang dimonitoring di DPPU Ahmad Yani
Semarang, meliputi avifauna, herpetofauna (reptile-amfibi), mamalia, ikan (fishes), dan
insekta/serangga. Gambar 8 menunjukkan bahwa indeks Shannon-Wiener (H’) untuk fauna
7
15
29
11
37
30
1,586 1,898 2,1752,277 2,539 2,411
Pohon Perdu-semak Herba-rumput
Jumlah jenis (2017) Jumlah jenis (2019)
Indeks Shannon-Wiener (H') 2017 Indeks Shannon-Wiener (H') 2019
dida.ardiyanaRectangle
-
26
masih rendah yaitu sebesar 1,606, namun nilai ini lebih tinggi dan menunjukkan peningkatan
disbanding tahun 2017 yang hanya 1,391.
Gambar 8. Jumlah jenis dan indeks Shannon Wiener (H’) kelompok fauna di lokasi monitoring
Nilai tersebut merupakan bukti bahwa keanekaragaman hayati untuk kelompok fauna adalah
rendah. Kelompok fauna lebih terkena dampak akibat aktivitas yang berlangsung di lokasi
kegiatan. Berbagai macam bentuk aktivitas seperti perilaku manusia, deru mesin dan polusi
bahan bakar cukup mengganggu keberadaan fauna. Jika dilihat dari adanya peningkatan nilai
(H’) berarti bahwa aktivitas di lokasi monitoring telah memperhatikan beberapa aspek yang
berkaitan dengan upaya mempertahankan eksistensi habitad, kestabilan ekosistem yang
akhirnya berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah jenis fauna di lokasi tersebut..
Jumlah jenis dan nilai (H’) yang diperoleh selama monitoring pada tahun 2019
menunjukkan adanya peningkatan nilai, yang berarti telah ada upaya dari pihak manajemen
untuk melakukan perbaikan-perbaikan pengelolaan lingkungan di lokasi operasional DPPU
Ahamd Yani. Informasi tentang keanekaragaman hayati flora dan fauna ini dapat digunakan
untuk menyusun rencana aksi strategis tentang konservasi alam atau perlindungan
keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Konservasi flora dan fauna yang diprioritaskan
harus mengacu pada peraturan perundangan pemerintah RI tentang beberapa spesies flora dan
fauna yang dilindungi dan dilestarikan melalui pola hubungan triple helix, yaitu antara DPPU
Ahmad Yani Semarang, masyarakat, dan akademisi dari Universitas Diponegoro.
Keberhasilan rencana konservasi harus juga memperhatikan aspek daya dukung, baik daya
dukung lingkungan, sumber daya local maupun sumber daya manusia yang ada di DPPU
Ahmad Yani Semarang.
26
47
1,391 1,606
Jumlah jenis (2017) Jumlah jenis (2019) Indeks Shannon-Wiener (H') 2017
Indeks Shannon-Wiener (H') 2019
dida.ardiyanaRectangle
-
27
BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Jumlah jenis dan keanekaragaman flora-fauna di DPPU Ahmad Yani Semarang hasil
monitoring 2019 menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2017. Jumlah jenis yang
meningkat, indeks keanekaragaman flora yang tinggi serta indeks fauna yang meningkat
berkaitan adanya perubahan lingkungan habitad dan kebijakan dari manajemen DPPU
Ahmad Yani tentang implementasi program konservasi dan pelestarian flora dan fauna di
lokasi monitoring.
2. Kelompok flora yang banyak ditemukan di lokasi monitoring adalah perdu-semak,
sedangkan untuk fauna didominasi oleh insekta (serangga)
3. Kualitas lingkungan di lokasi monitoring menjadi lebih baik yang dibuktikan oleh adanya
peningkatan jumlah jenis dan keanekaragaman jenis flora dan fauna
B. Rekomendasi
DPPU Ahmad Yani Semarang perlu melakukan inovasi beberapa program konservasi
flora dan fauna sebagai berikut:
1. Pemanfaatan biofertilizer dari Trichoderma dan Gliocladium untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman pada konservasi Melati (Jasminum sambac) dan asam Jawa
(Tamarindus indica) di DPPU Ahmad Yani
2. Pembuatan kompos organic dengan metode Takakura dan pengembangan pemanfaatannya
sebagai penyubur tanah untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman pada konservasi
Melati (Jasminum sambac) dan asam Jawa (Tamarindus indica)
3. Pemanfaatan Bioflok untuk peningkatan kualitas air yang mendukung kelulushidupan dan
produktivitas ikan lele pada budidaya system akuaponik
4. Aplikasi teknologi biokonversi melalui pemanfaatan bakteri kitinolitik dalam pengolahan
limbah cangkang udang dan kepiting dan pengembangan pemanfaatannya sebagai pakan
ikan patin dalam budidaya system akuaponik
5. Pemanfaatan serbuk kunyit sebagai herbal supplement untuk peningkatan performa
reproduksi dalam mendukung konservasi jalak bali
6. Pemanfaatan ramuan organic kaya nutrisi dan antioksidan berbahan sumberdaya local
sebagai anti stres dan performa reprodusi reproduksi pada jalak bali
-
28
ROAD MAP 2017-2022 PROGRAM KEANEKARAGAMAN HAYATI
DPPU AHMAD YANI SEMARANG
Monitoring Keanekaragaman
hayati
2017
Konservasi melati, asam
jawa dan jalak bali
2018
Monitoring Keanekaragaman
hayati
2019
Suplemen kunyit dan ramuan organic kaya
nutrisi/antioksidan untuk konservasi jalak
bali
2020
Bioflok dan pakan biokonversi untuk ikan
lele/patin pada budidaya akuaponik
2021
Biofertilizer dan kompos Takakura untuk konservasi
Melati dan Asam Jawa
2022
dida.ardiyanaRectangle
-
29
DAFTAR PUSTAKA
Barbour, C. A., Burk, J. H and W. D. Pitt. 1987. Terrestrial plant ecology. The Benjamin
Cunnings Pubhlishing Company.
Dahlan, E. N. 2007. Analisis KebutuhanLuasan hutan Kota Sebagai Sink Gas CO2 Antropogenik Dari Bahan Bakar Minyak dan Gas di Kota Bogor Dengan Pendekatan Sistem Dinamik. Disertasi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor
Francis, C. M. 2008. A field guide to the mammals of Southeast Asia. New Holland, ISBN-13: 978 1845377359.
Iskandar, T. D. 1998. Amfibi Jawa dan Bali. Puslitbang Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cibinong Bogor Indonesia.
Kamsi, M., Handayani, S., Siregar, A. J dan G. Fredriksson. 2017. Buku panduan lapangan amfibi dan reptile Kawasan Hutan Batang Toru, Sumatera Utara.
Krebs, C. J. 1999. Ecological methodology, 2nd Ed. Addison-Wesley Educational Pubhlishers, Inc.
Krebs, C. J. 2009. Ecology: the experimental analysis of distribution and abundance. 6th Ed. Benjamin Cummings, San Fransisco. 655 pp.
Kusrini, M. D. 2013. Panduan bergambar identifikasi amfibi Jawa Barat. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Bogor.
Lukita, C. W. 2015. Inventarisasi Serapan Karbon oleh Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang, Jawa Timur. Tesis. Program Magister Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS, Surabaya.
Mackinnon, J., Phillipps, K dan B. V. Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. LIPI-Burung Indonesia, Bogor.
Magurran, A. E. 1988. Ecological diversity and its measurenment. Princeton University Press, New Jersey.
Odum, E. P. 1994. Dasar-dasar ekologi (Penerjemah Tjahjono Samingar). Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Pentury, T. 2003. Konstruksi Model Matematika Tangkapan CO2 Pada Tanaman Hutan Kota. Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya.
Phillipps, Q and K. Phillipps. 2016. Phillipp’s field guide to the mammals of Borneo and their ecology. John Beaufoy Pubhlishing Ltd, ISBN-978-1-906780-92-0.
Taufiqurrahman, Imam, Dkk. 2015. Daftar burung di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yayasan Kutilang Indonesia, Yogyakarta.
Yanuarefa, M. F., Hariyanto, G dan J. Utami. 2012. Panduan lapangan herpetofaunaa (amfibi dan reptil) Taman Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi.
-
30
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 01. Lokasi monitoring keanekaragaman hayati flora dan fauna PT. Pertamina (Persero) DPPU Ahmad Yani Semarang
Keterangan: aktivitas pengisian dan pendistribusian avtur/aviagas di DPPU Ahmad Yani
Semarang
-
31
Lampiran 02. Sampling keanekaragaman flora dan fauna oleh Tim Monitoring
Keterangan: aktivitas tim monitoring pada sampling flora dan fauna Di DPPU Ahmad Yani Semarang
-
32
Lampiran 03. Jumlah jenis dan total individu flora yang ditemukan di lokasi monitoring
No Nama lokal Nama spesies Kelompok Jumlah individu
2017 2019
1 Mangga Mangifera indica Pohon 3 4
2 Nangka Artocarpus heterophyllus Pohon 1 1
3 Palem putri Veitchia merillii Pohon 5 5
4 Srikaya Annona squamosa Pohon 3 5
5 Kelor Moringa oleifera Pohon 0 2
6 Asem Jawa Tamarind indica Pohon 0 3
7 Pepaya Carica papaya Pohon 0 8
8 Mahoni Swietinea mahagoni Pohon 0 8
9 Lamtoro Leucaena leucocephala Pohon 0 1
10 Jambu Air Syzygium sp. Pohon 0 1
11 Serut Streblus asper Pohon 0 2
12 Pisang Musa paradisiaca Perdu 12 5
13 Benalu Loranthus sp. Perdu 43 0
14 Ciplukan Physalis angulata Perdu 1 0
15 Kelengkeng Dimocarpus longan Perdu 10 4
16 Teh-tehan Ducanta erecta Perdu 29 29
17 Cemara Casuarina equisetifolia Perdu 2 3
18 Sambang Darah Excoecaria cochinchinensis Perdu 21 23
19 Puring Codiaeum variegatum Perdu 1 1
20 Andong/ Hanjuang Cordyline fruticosa Perdu 2 3
21 Tembelekan Lantana camara Perdu 5 1
22 Bunga Bakung Pancratium zeylanicum Perdu 25 54
23 Som Jawa Talinum paniculatum Perdu 1 23
24 Tanaman Zig-zag Euphorbia tithymaloides Perdu 45 84
25 Nanas Ananas comosus Perdu 2 0
26 Bougenville Bougainvillea spectabilis Perdu 2 11
27 Palem Kuning Chrysalidocarpus lutescens Perdu 17 15
28 Lidah Mertua Sansevieria sp. Perdu 5 7
29 Kamboja Merah Adenium obesum Perdu 1 8
30 Bunga Asoka Ixora coccinea Perdu 3 2
31 Cemara Kipas Thuja Occidentalis Perdu 3 4
32 Talok/ Kersen Muntingia calabura Perdu 1 7
33 Pandan Wangi Pandanus amaryllifolius Perdu 3 1
34 Gelombang Cinta Anthurium sp. Perdu 0 4
35 Singkong Manihot utilisimas Perdu 0 20
36 Mawar Air Rosa sp. Perdu 0 30
37 Lombok Capsicum sp. Perdu 0 3
38 Lespedeza Lespedeza sp. Perdu 0 4
39 Sri Rejeki Dieffenbachi sp. Perdu 0 4
40 Palem botol Hyophorbe lagenicaulis Perdu 0 2
41 Pancawarna Hydrangea sp. Perdu 0 1
dida.ardiyanaRectangle
-
33
42 Equisetum Equisetum sp. Perdu 0 2
43 Melati Jasminum sambac Perdu 0 3
44 Mangsi Phyllanthus reticulatus Perdu 0 4
45 Sinyo nakal Acalypha siamensis Perdu 0 1
46 Agave Agave sp. Perdu 0 6
47 Dracaena Hijau Dracena sp. Perdu 0 1
48 Kuping Gajah Anthurium crystallinum Perdu 0 3
49 Kantingan Drymaria cordata Lantai/Herba 36 104
50 Rumput Sacciolepis interrupta Lantai/Herba 2 107
51 Rumput sofa-palsu Digitaria longiflora Lantai/Herba 172 65
52 Rumput Paitan Paspalum conjugatum Lantai/Herba 11 5
53 Urang-aring Eclipta alba Lantai/Herba 2 2
54 Rumput euphorbia Euphorbia hypericifolia Lantai/Herba 18 7
55 Rumput lorodan Centotheca lappacea Lantai/Herba 1 0
56 Daun asam kecil Oxalis corniculata Lantai/Herba 44 21
57 Jotang Kuda Synedrella nodiflora Lantai/Herba 1 0
58 Meniran Phyllanthus niruri Lantai/Herba 1 5
59 Krokot Merah Portulaca oleracea L. Lantai/Herba 1 117
60 Rumput kurus Sacciolepis myosuroides Lantai/Herba 1 0
61 Rumput jepang Zoysia japonica Lantai/Herba 7 6
62 Teki Cyperus sphacelatus Lantai/Herba 1 0
63 Teki Cyperus cephalotes Lantai/Herba 2 0
64 Bandotan Ageratum conyzoides Lantai/Herba 1 0
65 Pecut Kuda Stachytarpheta jamaicensis Lantai/Herba 1 0
66 Meniran gelap Phyllanthus urinaria Lantai/Herba 4 3
67 Teki Cyperus tenuiculmis Lantai/Herba 15 0
68 Rumput Karibia Eriochloa polystachya Lantai/Herba 3 0
69 Rumput Lidah Ular Hedyotis diffusa Willd. Lantai/Herba 1 3
70 Gletang Tridax procumbens Lantai/Herba 2 13
71 Teki ladang Cyperus rotundus Lantai/Herba 8 4
72 Kepting-kuning Digitaria fuscescens Lantai/Herba 3 2
73 Alang-Alang Imperata cylindrica Lantai/Herba 0 32
74 Krokot Jarum Portulaca grandiflora Lantai/Herba 0 22
75 Patikan Kebo Euphorbia hirta Lantai/Herba 0 2
76 Semanggi Marsilea quadrifolia Lantai/Herba 0 4
77 Bawang-bawangan Zephyranthes sp. Lantai/Herba 0 135
78 Pare Liana 0 4
Jumlah Spesies 50 66
Jumlah Individu 584 1076
Dominansi_D 0.1176 0.06465
IndeksShannon_H' 2.825 3.214
Indeks Simpson_1-D 0.8824 0.9354
Indeks Kemerataan_e^H/S 0.3373 0.3768
-
34
Lampiran 04. Jumlah jenis dan total individu fauna yang ditemukan di lokasi monitoring
No Nama lokal Nama spesies Kelompok Jumlah individu
2017 2019
1 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster Aves 10 4
2 Burung-gereja Erasia Passer montanus Aves 22 17
3 Bondol jawa Lonchura leucogastroides Aves 3 0
4 Walet linchi Collocalia linchi Aves 47 2
5 Capung sambar putih Zyxomma obtusum Odonata 2 0
6 Capung sambar hijau Orthetrum sabina Odonata 3 0
7 Ngengat coklat kecil Phyralidae Lepidoptera 32 0
8 kupu-kupu Zizina otis Lepidoptera 21 0
9 Kucing rumah Felis domestica Mamalia 6 7
10 Tawon hitam Vespa sp Hymenoptera 5 0
11 Kutu daun putih Aphis sp Hemiptera 30 0
12 Kutu loncat Geisha mariginellus Hemiptera 1 0
13 Kutu kebul Bemisia tabaci Hemiptera 1 8
14 Kumbang tanduk panjang Hylotrupes bajulus Coleoptera 1 0
15 Kumbang koksi Coccinella sp Coleoptera 1 0
16 Kodok buduk Bufo melanostictus Herpetofauna 1 18
17 Beletuk Kalaula baleata Herpetofauna 1 0
18 Cicak gula Gehyra mutilata Herpetofauna 8 0
19 Cicak rumah Hemidactylus frenatus Herpetofauna 16 11
20 Bunglon kebun Calotes versicolor Herpetofauna 1 5
21 Jangkrik rumah Acheta domesticus Orthoptera 3 2
22 Lalat rumah Musca domestica Diptera 1 6
23 Semut hitam Dolichoderus thoracicus Hymenoptera 599 370
24 Semut merah Solenopsis geminata Hymenoptera 55 0
25 Semut hitam besar Odontoponera denticulata Hymenoptera 1 3
26 Semut kecil segitiga Technomyrmex sp Hymenoptera 1 0
27 Ikan Lele Clarias sp Pisces 0 800
28 Ikan Gurame Osphronemus goramy Pisces 0 25
29 Ikan Patin Pangasius sp Pisces 0 200
30 Ikan Koi Cyprinus carpio Pisces 0 3
31 Nuri Kepala hitam Lorius lory Aves 0 1
32 Jalak Bali Leucopsar rothschildi Aves 0 2
33 Jalak Suren Sturnus contra Aves 0 2
34 Jalak kerbau Acridotheres javanicus Aves 0 1
35 Cica daun besar Chloropsis sonnerati Aves 0 1
36 Layang-layang Hirundo sp Aves 0 4
37 Cabai jawa Dicaeum trochileum Aves 0 3
38 Ibis roko-roko Plegadis falcinellus Aves 0 140
39 Kirik-kirik laut Merops philippinus Aves 0 1
40 Perkutut jawa Geopelia striata Aves 0 1
41 Burung-madu sriganti Cynniris jugularis Aves 0 2
42 kupu-kupu Catopsilia pomona Lepidoptera 0 2
43 kupu-kupu Apias olferna Lepidoptera 0 1
-
35
44 Capung Pantala falvescens Odonata 0 1
45 Bapak pucung Dysdercus singulatus Hemiptera 0 4
46 Kelelawar Macroglosus minimus Mamalia 0 1
47 Kecoa Periplaneta americana Blattodea 0 3
Jumlah Spesies 26 33
Jumlah Individu 872 1651
Indeks Dominance_D 0.4832 0.3075
Indeks Shannon_H' 1.391 1.606
Indeks Simpson_1-D 0.5168 0.6925
Indeks Kemerataan_e^H/S 0.1546 0.151
-
36
Lampiran 05. Jumlah jenis dan total individu flora-fauna yang ditemukan di lokasi
No. Nama lokal Nama spesies Kelompok Jumlah individu
2017 2019
1 Mangga Mangifera indica Pohon 3 4
2 Nangka Artocarpus heterophyllus Pohon 1 1
3 Palem putri Veitchia merillii Pohon 5 5
4 Srikaya Annona squamosa Pohon 3 5
5 Kelor Moringa oleifera Pohon 0 2
6 Asem jawa Tamarind indica Pohon 0 3
7 Pepaya Carica papaya Pohon 0 8
8 Mahoni Swietinea mahagoni Pohon 0 8
9 Lamtoro Leucaena leucocephala Pohon 0 1
10 Jambu air Syzygium sp. Pohon 0 1
11 Serut Streblus asper Pohon 0 2
12 Pisang Musa paradisiaca Perdu 12 5
13 Benalu Loranthus sp. Perdu 43 0
14 Ciplukan Physalis angulata Perdu 1 0
15 Kelengkeng Dimocarpus longan Perdu 10 4
16 Teh-tehan Ducanta erecta Perdu 29 29
17 Cemara Casuarina equisetifolia Perdu 2 3
18 Sambang darah Excoecaria cochinchinensis Perdu 21 23
19 Puring Codiaeum variegatum Perdu 1 1
20 Andong/ hanjuang Cordyline fruticosa Perdu 2 3
21 Tembelekan Lantana camara Perdu 5 1
22 Bunga bakung Pancratium zeylanicum Perdu 25 54
23 Som jawa Talinum paniculatum Perdu 1 23
24 Tanaman Zig-zag Euphorbia tithymaloides Perdu 45 84
25 Nanas Ananas comosus Perdu 2 0
26 Bougenville Bougainvillea spectabilis Perdu 2 11
27 Palem kuning Chrysalidocarpus lutescens Perdu 17 15
28 Lidah mertua Sansevieria sp. Perdu 5 7
29 Kamboja merah Adenium obesum Perdu 1 8
30 Bunga asoka Ixora coccinea Perdu 3 2
31 Cemara kipas Thuja Occidentalis Perdu 3 4
32 Talok/ kersen Muntingia calabura Perdu 1 7
33 Pandan wangi Pandanus amaryllifolius Perdu 3 1
34 Gelombang cinta Anthurium sp. Perdu 0 4
35 Singkong Manihot utilisimas Perdu 0 20
36 Mawar air Rosa sp. Perdu 0 30
37 Lombok Capsicum sp. Perdu 0 3
38 Lespedeza Lespedeza sp. Perdu 0 4
39 Sri rejeki Dieffenbachi sp. Perdu 0 4
40 Palem botol Hyophorbe lagenicaulis Perdu 0 2
41 Pancawarna Hydrangea sp. Perdu 0 1
-
37
42 Equisetum Equisetum sp. Perdu 0 2
43 Melati Jasminum sambac Perdu 0 3
44 Mangsi Phyllanthus reticulatus Perdu 0 4
45 Sinyo nakal Acalypha siamensis Perdu 0 1
46 Agave Agave sp. Perdu 0 6
47 Dracaena hijau Dracena sp. Perdu 0 1
48 Kuping gajah Anthurium crystallinum Perdu 0 3
49 Kantingan Drymaria cordata Lantai/Herba 36 104
50 Rumput Sacciolepis interrupta Lantai/Herba 2 107
51 Rumput sofa-palsu Digitaria longiflora Lantai/Herba 172 65
52 Rumput paitan Paspalum conjugatum Lantai/Herba 11 5
53 Urang-aring Eclipta alba Lantai/Herba 2 2
54 Rumput euphorbia Euphorbia hypericifolia Lantai/Herba 18 7
55 Rumput lorodan Centotheca lappacea Lantai/Herba 1 0
56 Daun asam kecil Oxalis corniculata Lantai/Herba 44 21
57 Jotang kuda Synedrella nodiflora Lantai/Herba 1 0
58 Meniran Phyllanthus niruri Lantai/Herba 1 5
59 Krokot merah Portulaca oleracea L. Lantai/Herba 1 117
60 Rumput kurus Sacciolepis myosuroides Lantai/Herba 1 0
61 Rumput jepang Zoysia japonica Lantai/Herba 7 6
62 Teki Cyperus sphacelatus Lantai/Herba 1 0
63 Teki Cyperus cephalotes Lantai/Herba 2 0
64 Bandotan Ageratum conyzoides Lantai/Herba 1 0
65 Pecut kuda Stachytarpheta jamaicensis Lantai/Herba 1 0
66 Meniran gelap Phyllanthus urinaria Lantai/Herba 4 3
67 Teki Cyperus tenuiculmis Lantai/Herba 15 0
68 Rumput karibia Eriochloa polystachya Lantai/Herba 3 0
69 Rumput lidah ular Hedyotis diffusa Willd. Lantai/Herba 1 3
70 Gletang Tridax procumbens Lantai/Herba 2 13
71 Teki ladang Cyperus rotundus Lantai/Herba 8 4
72 Rumput kepting Digitaria fuscescens Lantai/Herba 3 2
73 Alang-alang Imperata cylindrica Lantai/Herba 0 32
74 Krokot jarum Portulaca grandiflora Lantai/Herba 0 22
75 Patikan kebo Euphorbia hirta Lantai/Herba 0 2
76 Semanggi Marsilea quadrifolia Lantai/Herba 0 4
77 Bawang-bawangan Zephyranthes sp. Lantai/Herba 0 135
78 Pare Momordica charantia Liana 0 4
79 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster Aves 10 4
80 Burung-gereja Erasia Passer montanus Aves 22 17
81 Bondol jawa Lonchura leucogastroides Aves 3 0
82 Walet linchi Collocalia linchi Aves 47 2
83 Capung sambar putih Zyxomma obtusum Odonata 2 0
84 Capung sambar hijau Orthetrum sabina Odonata 3 0
85 Ngengat coklat kecil Phyralidae Lepidoptera 32 0
-
38
86 Kupu-kupu Zizina otis Lepidoptera 21 0
87 Kucing rumah Felis domestica Mamalia 6 7
88 Tawon hitam Vespa sp Hymenoptera 5 0
89 Kutu daun putih Aphis sp Hemiptera 30 0
90 Kutu loncat Geisha mariginellus Hemiptera 1 0
91 Kutu kebul Bemisia tabaci Hemiptera 1 8
92 Kumbang tanduk Hylotrupes bajulus Coleoptera 1 0
93 Kumbang koksi Coccinella sp Coleoptera 1 0
94 Kodok buduk Bufo melanostictus Herpetofauna 1 18
95 Beletuk Kalaula baleata Herpetofauna 1 0
96 Cicak gula Gehyra mutilata Herpetofauna 8 0
97 Cicak rumah Hemidactylus frenatus Herpetofauna 16 11
98 Bunglon kebun Calotes versicolor Herpetofauna 1 5
99 Jangkrik rumah Acheta domesticus Orthoptera 3 2
100 Lalat rumah Musca domestica Diptera 1 6
101 Semut hitam Dolichoderus thoracicus Hymenoptera 599 370
102 Semut merah Solenopsis geminata Hymenoptera 55 0
103 Semut hitam besar Odontoponera denticulata Hymenoptera 1 3
104 Semut kecil segitiga Technomyrmex sp Hymenoptera 1 0
105 Ikan lele Clarias sp Pisces 0 800
106 Ikan gurame Osphronemus goramy Pisces 0 25
107 Ikan patin Pangasius sp Pisces 0 200
108 Ikan koi Cyprinus carpio Pisces 0 3
109 Nuri kepala hitam Lorius lory Aves 0 1
110 Jalak bali Leucopsar rothschildi Aves 0 2
111 Jalak suren Sturnus contra Aves 0 2
112 Jalak kerbau Acridotheres javanicus Aves 0 1
113 Cica daun besar Chloropsis sonnerati Aves 0 1
114 Layang-layang Hirundo sp Aves 0 4
115 Cabai jawa Dicaeum trochileum Aves 0 3
116 Ibis roko-roko Plegadis falcinellus Aves 0 140
117 Kirik-kirik laut Merops philippinus Aves 0 1
118 Perkutut jawa Geopelia striata Aves 0 1
119 Burung-madu sriganti Cynniris jugularis Aves 0 2
120 Kupu-kupu Catopsilia pomona Lepidoptera 0 2
121 Kupu-kupu Apias olferna Lepidoptera 0 1
122 Capung Pantala falvescens Odonata 0 1
123 Bapak pucung Dysdercus singulatus Hemiptera 0 4
124 Kelelawar Macroglosus minimus Mamalia 0 1
125 Kecoa Periplaneta americana Blattodea 0 3
Jumlah Spesies 76 99
Jumlah Individu 1456 2727
Indeks Dominance_D 0,192 0,1228
Indeks Shannon_H' 2,64 2,911
-
39
Lampiran 6. Parameter lingkungan hasil monitoring di lokasi DPPU Ahmad Yani Semarang
Pagi Sore Malam
pH Tanah Temperatur Kelembapan Temperatur Kelembapan Temperatur Kelembapan
31 78 31 81 27 82 6.4
Keterangan: temperatur dan kelembapan di lokasi monitoring yang diukur pada waktu pagi, siang, dan malan hari. Pengukuran pH tanah hanya dilakukan satu kali saat malam hari.
-
40
Lampiran 7. Teknik Vertikultur Tanaman Sayur
A. Cara Membuat Vertikultur Pipa Paralon: Alat dan bahan: 1. Siapkan beberapa bahan dan alat untuk membuat media tanam vertikultur 2. Gergaji besi 3. Meteran 4. Pemanas, kamu bisa menggunakan hair dryer atau lampu teplok 5. Pipa paralon berukuran besar 6. Kayu berbentuk tabung atau bisa juga menggunakan botol minuman ringan 7. Tanah 8. Pupuk kompos atau pupuk kandang
Cara Membuat Wadah Media Tanam Vertikultur Pipa Paralon 1. Setelah semua alat dan bahan sudah siap, sekarang saatnya membuat wadah media tanam yang
terbuat dari pipa paralon. 2. Buat gambar pada pipa paralon yang nantinya akan dibuat menjadi luabang. 3. Gergaji gambar yang sudah dibuat tadi. 4. Setelah digergaji, panaskan salah satu sisinya lalu kemudian tekan ke bagian dalam menggunakan
botol saat pipa paralon masih lunak. 5. Buat dudukan dari semen agar media bisa dipindah-pindahkan. 6. Atau, bisa juga kamu tanam pipa paralon di atas tanah secara langsung. 7. Masukkan media tanam yang terdiri dari campuran tanah dan pupuk. 8. Media tanam vertikultur siap digunakan untuk menanam.
Vertikultur pipa paralon
-
41
B. Cara Membuat Vertikultur Botol Bekas: Alat dan bahan: 1. Botol plastic bekas yang berukuran 1,5 liter 2. Tali tambang 3. Gunting atau cutter
Cara Membuat Wadah Media Tanam Vertikultur Botol Bekas 1. Siapkan botol yang akan kita gunakan sebagai pot untuk tanaman. 2. Buat lubang berbentuk persegi panjang dengan lebah sekitar 3 cm. 3. Buat lubang kecil di bagian bawah dengan diameter sekiar 0,5 cm. 4. Setelah itu buat lubang untuk menempatkan tali gantungan. Lubang berukuran sekitar 1
cm, lalu masukkan tali dan buat simpul pada ujung tali. 5. Masukkan media tanam ke dalam botol plastik yang s