laporan kegiatan pelaksanaan penyelesaian … · tabel 1.4 permohonan sengketa pemilihan gubernur...

19
1 LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENYELESAIAN SENGKETA PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TAHUN 2015 A. Dasar Hukum Dasar Hukum Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015 yang telah dilaksanakan secara serentak pada tanggal 9 Desember 2015 dengan jumlah daerah yang melaksanakan pemilihan tersebut sebanyak 264 Daerah yang terdiri dari 8 pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 255 Kabupaten, dan 31 Kota, adalah : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (4) menyebutkan bahwa “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis”.; 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum pada Pasal 73 ayat (4) huruf c yang menyatakan bahwa “Bawaslu Berwenang menyelesaikan Sengketa”. Dan pada Pasal 73 (3) huruf c menyatakan “mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh Bawaslu dan ANRI”. Serta pada Pasal 74 huruf b juga menyatakan bahwa “melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengawas Pemilu pada semua tingkatan”.; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang, Pasal 135 huruf c dan Pasal 143 yang memberikan kewenangan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, untuk menyelesaikan sengketa yang timbul dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota.; dan 4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota, yang telah diundangkan pada tanggal 24 Juni 2015 sebagai peraturan teknis pelaksanaannya dalam rangka melindungi hak konstitusional peserta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota. B. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak di 269 Daerah yang direncanakan pada 9 (Sembilan) Provinsi untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 227 (dua ratus tujuh puluh tujuh) Kabupaten untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Serta 33 (tiga puluh tiga) untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota pada tanggal 9 Desember 2015, merupakan pemilihan kepala daerah yang merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan kepala pemerintahan daerah baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang demokratis, dengan penyelenggaraan pemilihan yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil hanya dapat terwujud apabila penyelenggara pemilu memiliki integritas yang tinggi serta memahami dan menghormati hak-hak sipil dan politik dari warga negara.

Upload: vuongnhi

Post on 24-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

LAPORAN KEGIATAN

PELAKSANAAN PENYELESAIAN SENGKETA PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,

BUPATI DAN WAKIL BUPATI, WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TAHUN 2015

A. Dasar Hukum

Dasar Hukum Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015 yang telah dilaksanakan secara serentak pada

tanggal 9 Desember 2015 dengan jumlah daerah yang melaksanakan pemilihan tersebut sebanyak

264 Daerah yang terdiri dari 8 pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 255 Kabupaten, dan 31

Kota, adalah :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (4) menyebutkan

bahwa “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah

provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis”.;

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum pada Pasal

73 ayat (4) huruf c yang menyatakan bahwa “Bawaslu Berwenang menyelesaikan Sengketa”.

Dan pada Pasal 73 (3) huruf c menyatakan “mengelola, memelihara, dan merawat

arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang

disusun oleh Bawaslu dan ANRI”. Serta pada Pasal 74 huruf b juga menyatakan bahwa

“melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengawas Pemilu pada

semua tingkatan”.;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan

Walikota Menjadi Undang-Undang, Pasal 135 huruf c dan Pasal 143 yang memberikan

kewenangan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum

Provinsi dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, untuk menyelesaikan

sengketa yang timbul dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota.; dan

4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati

serta Walikota dan Wakil Walikota, yang telah diundangkan pada tanggal 24 Juni 2015 sebagai

peraturan teknis pelaksanaannya dalam rangka melindungi hak konstitusional peserta

pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil

Walikota.

B. Latar Belakang

Pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak di 269 Daerah yang direncanakan

pada 9 (Sembilan) Provinsi untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 227 (dua ratus tujuh

puluh tujuh) Kabupaten untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Serta 33 (tiga puluh tiga) untuk

pemilihan Walikota dan Wakil Walikota pada tanggal 9 Desember 2015, merupakan pemilihan

kepala daerah yang merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan kepala

pemerintahan daerah baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang demokratis, dengan

penyelenggaraan pemilihan yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil hanya

dapat terwujud apabila penyelenggara pemilu memiliki integritas yang tinggi serta memahami dan

menghormati hak-hak sipil dan politik dari warga negara.

2

Salah satu faktor yang penting bagi keberhasilan penyelenggara terletak pada kesiapan dan

profesionalisme penyelenggara pemilu, dalam hal ini adalah Bawaslu beserta jajarannya dengan

menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

pada Pasal 73 ayat (4) huruf c yang menyatakan bahwa “Bawaslu Berwenang menyelesaikan

Sengketa” telah jelas kewenangan sehingga menjadi tanggung jawab Bawaslu sebagai

Penyelenggara Pemilu agar dapat menindak lanjuti kewenangan tersebut. Dan pada Pasal 73 (3)

huruf c menyatakan “mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan

penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh Bawaslu dan ANRI”. Serta pada

Pasal 74 huruf b juga menyatakan bahwa “melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas Pengawas Pemilu pada semua tingkatan”.

Dengan adanya Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2015 Tentang

Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota, yang telah diundangkan pada tanggal 24 Juni 2015

sebagai peraturan teknis pelaksanaannya .

Untuk itu mekanisme penanganan permohonan penyelesaian sengketa yang di ajukan harus

melalui proses penangan yang sesuai Peraturan Bawaslu tersebut diatas, dalam menjembatani

para pihak pemohon dan termohon serta pihak terkait dalam menghasilkan keputusan yang dapat

disepakati para pihak dengan penyelesaian secara musyawarah.

Proses pelaksanaan penyelesaian sengketa yang terjadi pada pemilihan kepala daerah

serentak pada 9 Desember 2015 yang lalu, mejadi perhatian Bawaslu RI yang dalam hal ini berada

pada Koordiv. Hukum dan Penanganan Pelanggaran di Biro Teknis Penyelenggaraan Pengawasan

Pemilu (TP3), khususnya Bagian Penyelesaian Sengketa agar dapat memberikan Informasi baik

rekapitulasi ataupun substansi penanganan sengketa yang di mohonkan kepada masyarakat,

sehingga hasil pelaksanaan penanganan penyelesaian sengketa tersebut dapat dilakukan evaluasi

pencapaian keberhasilannya untuk dapat ditingkatkan.

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dari laporan ini adalah sebagai informasi baik rekapitulasi ataupun substansi

permohonan penyelesaian sengketa yang dimohonkan pada Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015 di 29 Provinsi,

dengan jumlah 83 Daerah yang terdiri dari 6 pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, 65

Kabupaten, dan 11 Kota.

Dari 264 Daerah yang melakukan pemilihan 8 pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, dan 225

Kabupaten, serta 31 Kota yang melaksanakan pemilihan ada 5 (lima) daerah yang ditunda yang

semestinya ikut melaksanakan pemilihan serentak, yakni : pemilihan pada : 1 (satu) Gubernur dan

Wakil Gubernur di Provinsi Kalimantan Tengah, dan pemilihan 2 (dua) Bupati dan Wakil Bupati

pada Kabupaten Fak-Fak dan Kabupaten Simalungun, serta pemilihan 2 (dua) Walikota dan Wakil

Walikota di Kota Manado dan Kota Pematang Siantar, juga merupakan daerah yang ada

penyelesaian sengketanya.

Tujuan dari laporan ini adalah sebagai alat ukur pencapaian kinerja yang dapat

mengevaluasi hasil dari keberhasilah penanganan penyelesaian sengketa pada Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015

yang telah dilaksanakan secara serentak pada tanggal 9 Desember 2015. Dari rencana

pelaksanaan pemilihan dengan jumlah 264 Daerah yang terdiri dari 9 Provinsi, 227 Kabupaten,

dan 33 Kota, dikurangi 5 (lima) daerah yang ditunda tersebut diatas, yang merupakan keputusan

Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang diputuskan pada tanggal 8 Desember 2015 satu hari sebelum

dilaksanakan pemilihan.

D. Pelaksanaan Kegiatan

3

Dalam menindaklanjuti permohonan penyelesaian sengketa yang di ajukan oleh pemohon

dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan

Wakil Walikota Tahun 2015 yang telah dilaksanakan secara serentak pada tanggal 9 Desember

2015, Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota

adalah sebagai pegangan petunjuk teknis untuk dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan

penyelesaian sengketa.

Dimana Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015 mengatur tata cara penyelesaian sengketa

pemilihan sejak proses pendaftaran permohonan yang harus diperhatikan, baik dari subjek yang

dapat mendaftarkan permohonan sengketa dengan pengaturan kelengkapan administrasi beserta

lampirannya untuk memberikan nomor permohonan registrasi ke dalam buku register.

Setelah kelengkapan persyaratan administrasi permohonan telah lengkap dan telah

diregistrasi, maka selanjutnya dilakukan penjadwalan untuk dilakukannya musyawarah dengan

mengundang pemohon dan termohon sesuai dengan tahapan dan batas waktu yang diberikan,

apabila musyawarah telah mencapai mufakat dituangkan dalam berita acara selama tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Dan apabila kesepakatan antara pemohon dan termohon tidak mencapai kesepakatan yang

kemudian menyerahkan kepada Bawaslu atau Panwalu yang memutuskan, maka Keputusan

Bawaslu atau Panwaslu harus ditanda tangani oleh Ketua dan para anggotanya yang dibacakan

secara terbuka yang dapat dihadiri oleh pemohon, termohon dan pihak terkait, yang kemudian

disampaikan salinan keputusan kepada pemohon, termohon dan pihak terkait paling lama 2 hari

sejak dibacakan Keputusan tersebut.

Selain Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015, Bawaslu RI juga manyampaikan Surat

Edaran dalam rangka memberikan petunjuk kepada Bawaslu Provinsi atau Panwaslu

Kabupaten/Kota sebagai pedoman aturan yang tidak diatur dalam Peraturan Bawaslu 8 Tahun

2015.

1. Rekapitulasi Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota 2015.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil

Walikota Tahun 2015 serentak pada tanggal 9 Desember 2015 direncanakan berjumlah 269

daerah yang melaksanakan pemilihan, akan tetapi hanya sebanyak 264 dapat melangsungkan

pemilihan kepala daerah saja dengan 5 daerah yang ditunda pemilihannya. Dari 9 Provinsi

pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yang direcanakan melakukan pemilihan ada 1

Provinsi yang ditunda, sedangkan dari 227 Kabupaten Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang

direncanakan melakukan pemilihan ada 2 Kabupaten yang ditunda sehingga hanya 225

Kabupaten yang melakukan Pemilihan, dan 33 Kota pemilihan Walikota dan Wakil Walikota

yang direncanakan melakukan pemilihan ada 2 Kota yang ditunda sehingga hanya 31 Kota

yang melakukan pemilihan.

Pemilihan

Kepada Daerah

Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur

Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati

Pemilihan Walikota

dan Wakil Walikota Jumlah

Rencana Awal

Pemilihan 9 227 33 269

Pemilihan yang

dilaksanakan 8 225 31 264

Penundaan

Pemilihan 1 2 2 5

A.

Tabel 1.1 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil

Walikota Tahun 2015.

Terhadap adanya penundaan 5 (lima) daerah untuk melaksanakan pemilihan kepala

daerah, yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Provinsi Kalimantan Tengah, dan

4

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di 2 Kabupaten, yakni Kabupaten Fak-Fak dan Kabupaten

Simalungun, serta Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota di 2 Kota, yakni Kota Manado dan

Kota Pematang Siantar merupakan daerah-daerah yang memiliki permohonan penyelesaian

sengketa.

Tabel 1.2 Daerah Pemilihan yang ditunda pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015.

a. Permohonan yang Diajukan

Pada pemilihan kepala daerah untuk Gubernur dan Wakil Gubernur ada 9

Provinsi, sedangkan yang ada permohonan penyelesaian sengketanya ada 6 Provinsi.

Adapun untuk 269 Kabupaten/kota yang melakukan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

ataupun Walikota dan Wakil Walikota hanya ada 77 Kabupaten/Kota yang melakukan

penyelesaian sengketa, dengan rincian 65 Kabupaten yang melakukan penyelesaian

sengketa dan 161 Kabupaten yang tidak ada sengketa dalam pemilihannya. Dan untuk 33

Kota yang melakukan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, ada 12 Kota yang

menangani penyelesaian sengketa dan 21 yang tidak ada sengketa pemilihannya.

Pemilihan Kepala Daerah

Daerah Pemilihan Yang Ada Penyelesaian

Sengketa

Daerah Pemilihan Yang Tidak Ada Penyelesaian

Sengketa

Jumlah Daerah Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur

6 3 9

Walikota dan Wakil Walikota

12 22 33

Bupati dan Wakil Bupati

66 161 227

JUMLAH 84 285 269

Tabel 1.3 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil

Walikota Tahun 2015.

Dari jumlah keseluruhan permohonan yang diajukan sebanyak 136 permohonan,

dengan rincian 114 Permohonan yang dapat diregistrasi karena kelengkapan persyaratan

administrasi permohonan telah lengkap, dan ada 13 permohonan yang tidak diregistrasi

karena tidak dapat melengkapi kelengkapan persyaratan administrasi permohonan, serta

9 permohonan yang tidak diterima karena tidak memenuhi syarat formil dan materil.

Daerah Permohonan

Sengketa

Permohonan Tidak

Diregistrasi

Permohonan yang Tidak Diterima

Permohonan Diregistrasi

Jumlah Permohonan

Provinsi - - 9 9

Kabupaten 9 7 85 102

Kota 4 2 20 25

No Nama Provinsi Permohonan Keterangan

1 Provinsi Kalimantan Tengah 2 Pemilihan Ditunda

2 Kota Manado 1 Pemilihan Ditunda

3 Kota Pematang Siantar 6 Pemilihan Ditunda

4 Kabupaten Simalungun 2 Pemilihan Ditunda

5 Kabupaten Fak-Fak 1 Pemilihan Ditunda

JUMLAH 10

5

Jumlah 13 9 114 136

Tabel 1.4 Permohonan Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015.

Permohonan penyelesaian sengketa untuk Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan

Wakil Gubernur di 6 Provinsi yang melakukan Pemilihan berjumlah 9 Permohonan yang

seluruhnya telah diregistrasi. Adapun untuk jumlah permohonan pada 12 Kotamadya

sebanyak 25 permohonan, dengan rincian 19 permohonan yang dapat diregistrasi, dan

ada 4 permohonan yang tidak diregistrasi, serta 2 permohonan yang tidak diterima. Dan

untuk permohonan penyelesaian sengketa di 66 Kabupaten sebanyak 102 permohonan,

dengan rincian 86 permohonan yang dapat diregistrasi, dan ada 9 permohonan yang

tidak diregistrasi, serta 7 permohonan yang tidak diterima.

1) Permohonan yang Tidak Diregistrasi

Permohonan yang tidak diregistrasi adalah Pemohon yang dikarenakan tidak

dapat melengkapi kelengkapan persyaratan administrasi permohonan. Adapun

permohonan yang tidak diregistrasi ada 13 Permohonan, yang berada pada 2 Kota

dan 7 Kabupaten Kota, sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1.5 Permohonan Penyelesaaian Sengketa yang Tidak Diregistrasi pada Pemilihan Kepala

Daerah 2015.

2) Permohonan yang Tidak Diterima

Permohonan yang tidak diterima adalah Pemohon yang dikarenakan tidak

memenuhi syarat formil dan materil.

Adapun permohonan yang tidak diregistrasi ada 3 Permohonan, yang berada pada 1

Provinsi, 1 Kota dan 2 Kabupaten, sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1.6 Permohonan Penyelesaaian Sengketa yang Tidak Diterima pada Pemilihan Kepala Daerah

2015.

3) Permohonan yang Diregistrasi

Permohonan yang diregistrasi adalah permohonan yang kelengkapan

persyaratan administrasi permohonan telah terpenuhi/lengkap, sesuai dengan

Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015. Adapun permohonan penyelesaian

No Nama

Provinsi/Kabupaten/Kota Nama Provinsi Permohonan

1 Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara 2

2 Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat 1

3 Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan 1

4 Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan 1

5 Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara 2

6 Kabupaten Toli-Toli Provinsi Sulawesi Tengah 1

7 Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 1

8 Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat 1

9 Kabupaten Fak-Fak Provinsi Papua Barat 3

JUMLAH 13

No Nama

Provinsi/Kabupaten/Kota Nama Provinsi Permohonan

1 Kota Depok Provinsi Jawa Barat 2

2 Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat 3

3 Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur 2

4 Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Tengah 2

JUMLAH 9

6

sengketa yang diregistrasi seluruhnya ada 114 permohonan, dengan rincian sebagai

berikut:

Permohonan Diregistrasi

Keputusan

Mufakat Gugur Ditolak Dikabulkan

Sebagian Dikabulkan Seluruhnya

114 5 4 42 40 23

Tabel 1.7 Permohonan Penyelesaaian Sengketa yang Diregistrasi pada Pemilihan Kepala

Daerah 2015.

Untuk jumlah permohonan penyelesaian sengketa yang diregistrasi di daerah, dari 6

Provinsi ada 9 Permohonan, dari 12 Kota ada 12 Permohonan dan dari 61 Kabupaten

ada 85 Permohonan, sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini sebagai berikut:

6 Provinsi

12 Kota

61 Kabupaten

Keterangan

9 Permohonan

20 Permohonan

85 Permohonan

Permohonan Keseluruhan termasuk Daerah yang Ditunda Pemilihannya .

Tabel 1.8 Permohonan Penyelesaaian Sengketa yang Diregistrasi di Daerah pada Pemilihan

Kepala Daerah 2015.

Permohonan Penyelesaian Sengketa yang Diregistrasi di Bawaslu Provinsi

Adapun Rincian permohonan penyelesaian sengketa yang ada pada 6

Bawaslu Provinsi dari 9 Provinsi yang melakukan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur adalah 9 Permohonan, dengan rincian sebagai berikut:

No Nama Provinsi Permohonan Keterangan

1 Provinsi Sumatera Barat 1

2 Provinsi Bengkulu 1

3 Provinsi Kepulauan Riau 1

4 Provinsi Kalimantan Tengah 2 Pemilihan Ditunda Hingga 27 Januari 2016

5 Provinsi Kalimantan Selatan 1

6 Provinsi Sulawesi Utara 3

Jumlah Permohonan Sengketa 9

Tabel 1.9 Nama-nama Provinsi yang melakukan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

Tahun 2015.

Permohonan Penyelesaian Sengketa yang Diregistrasi di Panwas Kota

Adapun Rincian permohonan penyelesaian sengketa yang ada pada 12

Panwas Kota dari 33 Kotamadya yang melakukan Pemilihan Walikota dan Wakil

Walikota adalah 20 Permohonan, dengan rincian sebagai berikut:

No Nama Provinsi No Nama Kota Permohonan Keterangan

1 Provinsi Sumatera Utara

1 Kota Pematang Siantar

4 Pemilihan Ditunda

2 Kota Gunung Sitoli 3

2 Provinsi Jambi 1 Kota Sungai Penuh 1

3 Provinsi Banten 1 Kota Tangerang Selatan

2

4 Provinsi Jawa Timur 1 Kota Surabaya 1

5 Provinsi NTB 1 Kota Mataram 1

6 Provinsi Kalimantan Timur

1 Kota Balikpapan 2

7 Provinsi Sulawesi Utara

1 Kota Manado 1 Pemilihan Ditunda

7

T

abel

1.10 Nama-nama Kota yang melakukan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota

Tahun 2015.

Permohonan yang Diregistrasi di Kabupaten

Adapun Rincian permohonan penyelesaian sengketa yang ada pada 66

Panwas Kabupaten dari 65 Kabupaten yang melakukan Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati adalah 96 Permohonan sebagai berikut:

2 Kota Tomohon 1

3 Kota Bitung 3

8 Provinsi Sulawesi Tengah

1 Kota Palu 1

JUMLAH 12 Kota Madya 20

NO Provinsi

Kabupaten Permohonan Diregistrasi

1

Provinsi Sumatera Utara

1 Kabupaten Humbang Hasundutan

3

2 Kabupaten Karo 1

3 Kabupaten Labuhan Batu 1

4 Kabupaten Mandailing Natal 2

5 Kabupaten Nias Selatan 1

6 Kabupaten Pakpak Bharat 1

7 Kabupaten Toba Samosir 1

8 Kabupaten Simalungun 2

9 Kabupaten Labuhan Batu Selatan

2

2 Provinsi Sumatera

Barat

1 Kabupaten Pasaman Barat 1

2 Kabupaten Pesisir Selatan 1

3 Kabupaten Tanah Datar 1

3 Provinsi Riau 1 Kabupaten Kuantan Singingi 1

4

Provinsi Sumatera Selatan

1 Kabupaten Musi Rawas 1

2 Kabupaten Musi Rawas Utara 1

3 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

2

5

Provinsi Bengkulu

1 Kabupaten Kepahiang 2

2 Kabupaten Kaur 1

3 Kabupaten Seluma 1

6

Provinsi Lampung

1 Kabupaten Pesawaran 1

2 Kabupaten Pesisir Barat 1

3 Kabupaten Lampung Timur 2

7 Provinsi Jawa Barat

1 Kabupaten Pangandaran 1

2 Kabupaten Karawang 1

8 Provinsi Jawa Tengah

1 Kabupaten Pemalang 1

9 Provinsi Jawa Timur 1 Kabupaten Mojokerto 3

10 Provinsi Banten 1 Kabupaten Serang 1

11 Provinsi Nusa Tenggara Barat

1 Kabupaten Sumbawa Barat 1

12 Provinsi Nusa Tenggara Timur

1 Kabupaten Sumba Timur 1

2 Kabupaten Manggarai Barat 1

13 Provinsi Kalimantan Barat

1 Kabupaten Sekadau 1

2 Kabupaten Ketapang 1

14 Provinsi Kalimantan Tengah

1 Kabupaten Kotawaringin Timur 2

8

Tabel 1.11 Kabupaten yang melakukan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015.

b. Hasil musyawarah penyelesaian sengketa

Dalam pelaksanaan persidangan penyelesaian sengketa Bawaslu Provinsi dan

Pengawas Kabupaten/Kota dilakukan secara musyawarah sebagaimana Pasal 15 pada

Perbawaslu Nomor 8 Tahun 2015, menyatakan bahwa hasil pada proses musyawah

terbagi menjadi 3 keputusan yang disepakati, yakni Mufakat, Gugur, dan Keputusan dalam

hal ini adalah Keputusan Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota, dengan jumlah

untuk keseluruhan adalah sebagai berikut:

No Hasil Musyawarah

Penyelesaian Sengketa

Provinsi Kota Kabupaten Keterangan

1 Mufakat 1 1 3

Dari 5 Daerah, Ada 5 Keputusan Mufakat

2 Gugur 1 2 1

Dari 4 Daerah, Ada 4 Keputusan Gugur

3 Ditolak 3 3 25

Dari 31 Daerah, Ada 34 Keputusan Ditolak

4 Dikabulkan Sebagian

3 9 10 Dari 22 Daerah, Ada 40 Keputusan Dikabulkan

15 Provinsi Kalimantan

Selatan

1 Kabupaten Banjar 1

2 Kabupaten Kotabaru 1

3 Kabupaten Hulu Sungai Tengah 1

16 Provinsi Kalimantan Utara

1 Kabupaten Kutai Kartanegara 2

17 Provinsi Kalimantan Utara

1 Kabupaten Tana Tidung 3

18 Provinsi Sulawesi

Utara

1 Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

1

2 Kabupaten Minahasa Selatan 1

19 Provinsi Sulawesi

Tengah

1 Kabupaten Poso 4

2 Kabupaten Tojo Una-Una 1

3 Kabupaten Morowali Utara 1

20

Provinsi Sulawesi Selatan

1 Kabupaten Gowa 1

2 Kabupaten Selayar 1

3 Kabupaten Soppeng 1

4 Kabupaten Bulukumba 1

21 Provinsi Sulawesi Tenggara

1 Kabupaten Muna 4

2 Kabupaten Kolaka Timur 1

22 Provinsi Gorontalo

1 Kabupaten Bone Bolango 2

2 Kabupaten Pohuwato 1

23 Provinsi Sulawesi Barat

1 Kabupaten Mamuju Utara 1

2 Kabupaten Majene 1

24 Provinsi Maluku 1 Kabupaten Kepulauan Aru 2

25 Provinsi Maluku Utara

1 Kabupaten Halmahera Timur 1

26

Provinsi Papua

1 Kabupaten Supiori 3

2 Kabupaten Peg. Bintang 1

3 Kabupaten Nabire 1

4 Kabupaten Boven Digoel 1

27 Provinsi Papua Barat

1 Kabupaten Fak Fak 1

2 Kabupaten Kaimana 1

Jumlah 61 Kabupaten 85

9

Sebagian

5 Dikabulkan Seluruhnya - 3 19

Dari 22 Daerah, Ada 23 Keputusan Dikabulkan Sebagian

Tabel 1.12 Keseluruhan Keputusan dalam Musyawarah Penyelesaian Sengketa di Provinsi, Kota dan

Kabupaten pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2015.

Adapun rincian hasil pada proses musyawarah untuk dapat dijelaskan sebagaimana

berikut dibawah ini:

1) Mufakat

Keputusan Mufakat adalah suatu keputusan yang dihasilkan dari dicapainya

kesepakatan antara pemohon dan termohon untuk menyelesaikan sengketa yang

dimohonkan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapun keputusan

mufakat yang pada musyawarah yang dilakukan dalam penyelesaian sengketa ada 5

Permohonan, yang berada pada 1 Provinsi, 1 Kota dan 3 Kabupaten Kota,

sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1.13 Keputusan Mufakat dalam Musyawarah Penyelesaaian Sengketa pada Pemilihan Kepala

Daerah 2015.

2) Gugur

Keputusan Gugur adalah suatu keputusan yang apabila Pemohon meninggal

dunia, pemohon atau kuasanya tidak hadir dalam 2 (dua) kali berturut-turut dalam

proses musyawarah, Termohon terlah memenuhi tuntutan pemohon, dan pemohon

mencabut permohonannya.

Adapun keputusan Gugur yang pada musyawarah yang dilakukan dalam penyelesaian

sengketa ada 4 Permohonan, yang berada pada 1 Provinsi, 2 Kota dan 1 Kabupaten,

sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1.14 Keputusan Mufakat dalam Musyawarah Penyelesaaian Sengketa pada Pemilihan Kepala

Daerah 2015.

3) Ditolak

Keputusan Ditolak adalah suatu keputusan yang apabila seluruh amar keputusan yang

dimohonkan pemohonan tidak beralasan hokum untuk seluruhnya.

No Nama

Provinsi/Kabupaten/Kota Nama Provinsinya

Jumlah Permohonan

Keterangan

1 Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau 1

2 Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur 1

3 Kabupaten Kutai Karta Negara

Provinsi Kalimantan Timur

1

4 Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat 1

5 Kabupaten Buven Digoel Provinsi Papua 1

JUMLAH 5

No Nama

Provinsi/Kabupaten/Kota Nama Provinsi

Jumlah Permohonan

Keterangan

1 Kota Gunung Sitoli Provinsi Sumatera Utara 1

2 Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi 1

3 Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi Utara 1

4 Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat 1

JUMLAH 4

10

Adapun keputusan Ditolak pada musyawarah yang dilakukan dalam penyelesaian

sengketa ada 42 Permohonan, yang berada pada 3 Provinsi, 3 Kota dan 26 Kabupaten,

sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

No Provinsi Provinsi/ Kabupaten/ Kota Keputusan

Ditolak

1 Provinsi

Sumatera Utara

1 Kabupaten Humbang

Hasundutan 1

2 Kabupaten Karo 1

3 Kabupaten Mandailing

Natal 1

4 Kabupaten Pakpak Bharat 1

5 Kabupaten Simalungun 1

2 Provinsi

Sumatera Barat

1 Provinsi Sumatera Barat 1

2 Kabupaten Pasaman Barat 1

3 Provinsi Riau 1 Kabupaten Kuantan

Singingi 1

4 Provinsi

Sumatera Selatan

1 Kabupaten Musi Rawas 1

2 Kabupaten Musi Rawas

Utara 1

3 Kabupaten Penukal Abab

Lematang Ilir 2

5 Provinsi

Bengkulu

1 Kabupaten Kepahiang 1

2 Kabupaten Kaur 1

6 Provinsi Lampung

1 Kabupaten Pesawaran 1

2 Kabupaten Pesisir Barat 1

3 Kabupaten Lampung Timur 2

7 Provinsi Jawa

Timur 1 Kabupaten Mojokerto 3

8 Provinsi Banten 1 Kota Tangerang Selatan 1

9 Provinsi Nusa

Tenggara Barat 1 Kabupaten Sumbawa Barat 1

10 Provinsi Nusa

Tenggara Timur 1

Kabupaten Manggarai Barat

1

11 Provinsi

Kalimantan Tengah

1 Provinsi Kalimantan

Tengah 1

12 Provinsi

Kalimantan Selatan

1 Provinsi Kalimantan

Selatan 1

13 Provinsi

Kalimantan Timur

1 Kota Balikpapan 1

14 Provinsi

Sulawesi Utara

1 Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan 1

2 Kota Bitung 1

16 Provinsi

Sulawesi Tengah 1 Kabupaten Poso 3

17 Provinsi

Sulawesi Selatan 1 Kabupaten Soppeng 1

18 Provinsi Sulawesi Tenggara

1 Kabupaten Muna 4

2 Kabupaten Kolaka Timur 1

11

19 Provinsi

Gorontalo 1 Kabupaten Pohuwato 1

20 Provinsi Maluku

Utara 1

Kabupaten Halmahera Timur

1

21 Provinsi Papua 1 Kabupaten Supiori 2

Jumlah 32 Kabupaten 42 Tabel 1.15 Keputusan Ditolak dalam Musyawarah Penyelesaaian Sengketa pada Pemilihan Kepala

Daerah 2015.

4) Dikabulkan Sebagian

Keputusan Dikabulkan Sebagian adalah suatu keputusan yang apabila satu atau lebih

amar Keputusan yang dimohonkan pemohon beralasan hukum untuk sebagian, dan

satu atau lebih amar Keputusan yang dimohonkan pemohon tidak baeralasan hokum

untuk sebagian lainnya.

Adapun keputusan Ditolak pada musyawarah yang dilakukan dalam penyelesaian

sengketa ada 40 Permohonan, yang berada pada 3 Provinsi, 8 Kota dan 11 Kabupaten,

sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

No Provinsi Provinsi/ Kabupaten/ Kota Dikabulkan Sebagian

1

Provinsi Sumatera Utara

1 Kota Pematang Sinatar 4

2 Kota Gunung Sitoli 1

3 Kabupaten Humbang Hasundutan

1

4 Kabupaten Labuhan Batu Selatan

2

2 Provinsi Sumatera Barat

1 Kabupaten Pesisir Selatan 1

3 Provinsi Bengkulu

1 Provinsi Bengkulu 1

2 Kabupaten Kepahiang 1

3 Kabupaten Seluma 1

4 Provinsi Jawa Barat

1 Kabupaten Karawang 1

5 Provinsi Banten 1 Kota Tangerang Selatan 1

6 Provinsi Nusa Tenggara Barat

1 Kota Mataram 1

7 Provinsi Nusa

Tenggara Timur 1

Kabupaten Sumba Timur 1

8 Provinsi Kalimantan Barat

1 Kabupaten Ketapang 1

9 Provinsi

Kalimantan Tengah

1 Kabupaten Kotawaringin Timur

2

2 Provinsi Kalimantan Tengah

1

10 Provinsi

Kalimantan Selatan

1 Kabupaten Banjar 1

2 Kabupaten Kotabaru 1

11 Provinsi

Kalimantan Timur

1 Kota Balikpapan 1

2 Kabupaten Kutai Kartanegara

1

12 Provinsi

Kalimantan Utara 1

Kabupaten Tana Tidung 3

13 Provinsi Sulawesi

Utara

1 Provinsi Sulawesi Utara 2

2 Kota Manado 1

3 Kota Tomohon 1

12

T

abel

1.16

Kepu

tusa

n

Dika

bulka

n

Seba

gian

dalam Musyawarah Penyelesaaian Sengketa pada Pemilihan Kepala Daerah 2015.

5) Dikabulkan Seluruhnya

Keputusan Dikabulkan Sebagian adalah suatu keputusan yang apabila seluruh amar

Keputusan yang dimohonkan pemohon beralasan hukum untuk seluruhnya.

Adapun keputusan Ditolak pada musyawarah yang dilakukan dalam penyelesaian

sengketa ada 23 Permohonan, yang berada di 3 Kota dan 19 Kabupaten, sebagaimana

di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

4 Kota Bitung 1

14 Provinsi Sulawesi

Selatan

1 Kabupaten Gowa 1

2 Kabupaten Selayar 1

3 Kabupaten Bulukumba 1

15 Provinsi

Gorontalo 1

Kabupaten Bone Bolango 2

16 Provinsi Papua

1 Kabupaten Supiori 1

2 Kabupaten Peg. Bintang 1

3 Kabupaten Nabire 1

Jumlah 31

40

Provinsi Provinsi/ Kabupaten/ Kota Permohonan Dikabulkan Seluruhnya

1 Provinsi Sumatera Utara

1 Kota Gunung Sitoli 1

2 Kabupaten Humbang Hasundutan

1

3 Kabupaten Labuhan Batu 1

4 Kabupaten Mandailing Natal

1

5 Kabupaten Nias Selatan 1

6 Kabupaten Toba Samosir 1

7 Kabupaten Simalungun 1

2 Provinsi

Sumatera Barat 1

Kabupaten Tanah Datar 1

3 Provinsi Jawa

Tengah 1

Kabupaten Pemalang 1

4 Provinsi Banten 1 Kabupaten Serang 1

5 Provinsi

Kalimantan Barat 1

Kabupaten Sekadau 1

6 Provinsi Kalimantan Selatan

1 Kabupaten Hulu Sungai

Tengah 1

7 Provinsi Sulawesi Utara

1 Kota Bitung 1

2 Kabupaten Minahasa Selatan

1

8 Provinsi

Sulawesi Tengah

1 Kabupaten Poso 1

2 Kabupaten Tojo Una-Una 1

3 Kota Palu 1

4 Kabupaten Morowali Utara 1

9 Provinsi Sulawesi 1 Kabupaten Majene 1

10 Provinsi Maluku 1 Kabupaten Kepulauan Aru 2

11 Provinsi Papua

Barat

1 Kabupaten Fak Fak 1

2 Kabupaten Kaimana 1

Jumlah 22

23

13

Tabel 1.17 Keputusan Dikabulkan Seluruhnya dalam Musyawarah Penyelesaaian Sengketa

pada Pemilihan Kepala Daerah 2015.

c. Permohonan Tindak Lanjut Pada PT.TUN

Permohonan Penyelesaian Sengketa yang Ditindak Lanjut pada PT.TUN adalah

Permohonan Penyelesaian Sengketa yang diajukan kepada PT.TUN oleh Pemohon yang

dikarenakan adanya ketidak puasan dari hasil Keputusan Bawaslu Provinsi atau Pengawas

Pemilu Kabupaten/Kota. Jumlah Permohonan yang ajukan Ke PT.TUN ada 38 Permohonan

dari 114 Keputusan yang dikeluarkan Bawaslu Provinsi atau Pengawas Pemilu

Kabupaten/Kota.

Dari 38 permohonan yang diajukan hanya 6 Permohonan yang Dikabulkan

Seluruhnya, sedangkan permohonan yang lainnya terdapat 19 permohonan yang tidak

diterima, 12 Permohonan yang ditolak, dan 1 Permohonan yang diterima Sebagian.

Permohonan ke PT.TUN

Permohonan Tidak

Diterima Diregistrasi Ditolak

Dikabulkan

Sebagian Seluruhnya

38 19 19 12 1 6

38 19

Tabel 1.18 Permohonan Penyelesaaian Sengketa Tindak Lanjut yang disampaikan ke

PT.TUN pada Pemilihan Kepala Daerah 2015.

Adapun rincian 38 permohonan penyelesaian sengketa yang diajukan ke PT.TUN

merupakan permohonan yang berasal dari Provinsi ada 3, Kota ada 3, dan Kabupaten

ada 28. sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

No Provinsi Provinsi/ Kabupaten/

Kota

PT.TUN

Tidak Diterima

Diregistrasi

Ditolak

Dikabulkan

Sebagian Seluruhnya

1 Provinsi Sumatera Utara

1 Kota Pematang

Siantar - 1 - 1 -

2 Kabupaten Humbang

Hasundutan - 1 - - 1

3 Kabupaten

Mandailing Natal - 1 1 - -

4 Kabupaten Pakpak

Bharat - 1 1 - -

5 Kabupaten Simalungun

2 - - - -

2 Provinsi Sumatera Barat

1 Provinsi Sumatera

Barat 1 -

- - -

2 Kabupaten

Pasaman Barat 1 -

- - -

3 Kabupaten Tanah

Datar 1 -

- -

3 Provinsi Lampung Timur

1 Kabupaten

Lampung Timur - 1 1 - -

4 Provinsi Sumatera Selatan

1 Kabupaten

Penukal Abab Lematang Ilir

- 1 - - 1

5 Provinsi Bengkulu

1 Kabupaten Kaur - 1 - - 1

6 Provinsi Jawa Barat

1 Kota Depok 1 - - - -

7 Provinsi Jawa Timur

1 Kabupaten Mojokerto

- 1 1 - -

14

2 Kabupaten

Banyuwangi - 1 1 - -

8 Provinsi Nusa Tenggara Barat

1 Kabupaten

Lombok Tengah 1 - - - -

9 Provinsi Kalimantan Barat

1 Kabupaten Ketapang

1 - - - -

10 Provinsi Kalimantan Tengah

1 Provinsi

Kalimantan Tengah

- 1 - - 1

11 Provinsi

Kalimantan Selatan

1 Kabupaten Banjar 1 - - - -

2 Provinsi

Kalimantan Selatan

1 - - - -

3 Kabupaten Hulu Sungai Tengah

1 - - - -

12 Provinsi

Kalimantan Timur

1 Kota Balikpapan - 1 1 - -

13 Provinsi

Kalimantan Utara

1 Kabupaten Tana

Tidung 1 1 1 - -

14 Provinsi

Sulawesi Utara

1 Provinsi Sulawesi

Utara 2 - - - -

2 Kota Manado - 1 1 - -

3

Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan

- 1 1 - -

15 Provinsi Sulawesi Tengah

1 Kabupaten Poso 1 - - - -

16 Provinsi Kalimantan Tengah

1 Kabupaten Bulukumba

- 1 1 - -

17 Provinsi Sulawesi Tenggara

1 Kabupaten Muna - 1 1 - -

18 Provinsi Gorontalo

1 Kabupaten Pohuwato

- 1 - - 1

19 Provinsi

Sulawesi Barat 1

Kabupaten Mamuju Utara

1 - - - -

20 Provinsi

Maluku Utara 1

Kabupaten Halmahera Timur

- 1 1 - -

21 Provinsi Papua

1 Kabupaten Nabire 2 - - - -

2 Kabupaten Boven

Digoel 1 - - - -

22 Provinsi Papua

Barat 1 Kabupaten Fak Fak - 1 - - 1

Jumlah 19 19 12 1 6

38 19

Tabel 1.19 Rincian Permohonan Penyelesaaian Sengketa Tindak Lanjut yang disampaikan

ke PT.TUN pada Pemilihan Kepala Daerah 2015.

d. Permohonan Kasasi Tindak Lanjut Pada MA

Permohonan Kasasi Tindak Lanjut pada Mahkamah Agung (MA) adalah

Permohonan Banding Penyelesaian Sengketa yang diajukan kepada MA oleh Pemohon

yang dikarenakan adanya ketidak puasan dari hasil Keputusan PT.TUN.

Dari jumlah 25 Permohonan yang disampaikan ke MA merupakan sebagian dari 38

permohonan yang diajukan ke PT.TUN. Dan 25 permohonan yang diajukan tersebut hanya

15

3 Permohonan yang Dikabulkan Seluruhnya, sedangkan permohonan yang lainnya dari 25

permohonan yang Diregistrasi, 22 Permohonan ditolak.

Permohonan ke MA

Permohonan Tidak

Diterima Diregistrasi Ditolak

Dikabulkan

Sebagian Seluruhnya

25 0 25 22 0 3

25 25

Tabel 1.20 Permohonan Penyelesaaian Sengketa Tindak Lanjut yang disampaikan ke

Mahkamah Agung (MA) pada Pemilihan Kepala Daerah 2015.

Adapun rincian 25 permohonan penyelesaian sengketa yang diajukan ke MA

merupakan permohonan yang berasal dari Provinsi ada 1, Kota ada 2, dan Kabupaten

ada 19. sebagaimana di jelaskan pada Tabel dibawah ini.

No Provinsi Provinsi/ Kabupaten/

Kota

MA

Tidak Diterima

Diregistrasi

Ditolak

Dikabulkan

Sebagian Seluruhnya

1 Provinsi Suamtera Utara

Kabupaten

Mandailing Natal - 1 1 - -

Kabupaten Simalungun

- 2 2 - -

2 Provinsi Sumatera Barat

Kabupaten

Pasaman Barat - 1 1 - -

3 Provinsi Lampung

Kabupaten

Lampung Timur - 1 1 - -

4 Provinsi Jawa Timur

Kabupaten Mojokerto

- 1 - - 1

5 Provinsi Kalimantan Barat

Kabupaten Ketapang

- 1 1 - -

6 Provinsi Kalimantan Tengah

Provinsi

Kalimantan Tengah

- 1 - - 1

7 Provinsi

Kalimantan Selatan

Kabupaten Banjar - 1 1 - -

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

- 1 1 - -

8 Provinsi

Kalimantan Timur

Kota Balikpapan - 1 1 - -

9 Provinsi

Kalimantan Utara

Kabupaten Tana

Tidung - 2 2 - -

10 Provinsi Sulawesi Utara

Kota Manado - 1 1 - -

Kabupaten Bolaang

Mongondow Selatan

- 1 1 - -

11 Provinsi Sulawesi Tengah

Kabupaten Poso - 1 1 - -

12 Provinsi Sulawesi

Kabupaten Muna - 1 1 - -

16

Tenggara

13 Provinsi Sulawesi

Barat

Kabupaten Mamuju Utara

- 1 1 - -

14 Provinsi Maluku

Kabupaten

Kepulauan Aru - 1 1 - -

15 Provinsi Maluku Utara

Kabupaten

Halmahera Timur - 1 1 - -

16 Provinsi Papua

Kabupaten Nabire - 2 2 - -

Kabupaten Boven

Digoel - 1 1 - -

17 Provinsi

Papua Barat

Kabupaten Fak Fak

- 1 - - 1

Jumlah 0 25 22 0 3

25 25

Tabel 1.21 Rincian Permohonan Penyelesaaian Sengketa Tindak Lanjut yang disampaikan

ke PT.TUN pada Pemilihan Kepala Daerah 2015.

2. Klasifikasi Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota 2015.

Permohonan penyelesaian sengketa yang diajukan kepada Bawaslu Provinsi atau

Panwas Kabupaten/Kota sebagaimana, sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan adalah berdasarkan Sengketa antar peserta pemilihan atau Sengketa antar peserta

pemilihan dengan penyelenggara pemilihan. Pada Pasal 2 Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun

2015, Sengketa Pemilihan timbul karena:

a. perbedaan penafsiran atau suatu ketidakjelasan tertentu mengenai suatu masalah

kegiatan dan/atau peristiwa yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilihan sebagaimana

diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. keadaaan dimana terdapat pengakuan yang berbeda dan/atau penolakan penghindaran

antarpeserta Pemilihan atau antara peserta Pemilihan dengan penyelenggara Pemilihan;

dan

c. Keputusan KPU Provinsi atau Keputusan KPU Kabupaten/Kota.

Pada penanganan penyelesaian sengketa pemilihan permohonan penyelesaian

sengketa pada tahap pencalonan Pemilihan Gubernur Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, yang berasal dari Permohonan Calon

Perseorangan dan Permohonan Calon Dukungan Parpol, dengan objek sengketa dapat berupa

dokumen:

a. Berita Acara atau Surat yang menyatakan Diterima atau Tidak Diterima yang dikeluarkan

KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota Keputusan,

b. Surat Keputusan yang dikeluarkan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota Keputusan

yang menyatakan Diterima atau Tidak Diterima.

Dari hasil rekapitulasi data penanganan penyelesaian sengketa pemilihan dapat di

klasifikasi permohonan penyelesaian sengketa pada tahap pencalonan Pemilihan Gubernur

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, dikarenakan:

a. Syarat jumlah Dukungan Baik dari Masyarakat untuk calon perseorangan, ataupun jumlah

syarat dukungan Parpol untuk calon dukungan parpol.

b. Syarat Kesehatan yang dilakukan dari tes kesehatan oleh KPU.

c. Syarat kelengkapan Ijazah dan keabasahannya.

d. Waktu pendaftaran pencalonan.

e. Mantan Narapidan.

f. Syarat kelengkapan Surat Keputusan Pemberhentian calon.

17

E. Penerbitan Surat Edaran Badan Pengawas Pemilu RI Terkait Penyelesaian Sengketa

Surat Edaran Badan Pengawas Pemilu RI terkait Penyelesaian Sengketa adalah Surat yang

dikeluarkan Bawaslu RI sebagai Arahan atupun Petunjuk Teknis tambahan yang belum diatur atau

Sudah Diatur pada Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015 yang diundangkan pada tanggal 24

Juni 2015 untuk disampaikan kepada jajaran dibawahnya dalam menindaklanjuti permohonan

Penyelesaian Sengketa dalam rangka menjalankan tugas dan wewenang Pengawas Pemilu dalam

rangka Pemilihan Gubernur Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil

Walikota. Adapun Surat Edaran Bawaslu yang terkait Penyelesaian Sengketa yang telah di

keluarkan sebanyak 5 Surat, dengan rincian sebagaimana berikut:

a. Surat Edaran Bawaslu RI Ke-1 (Satu)

Surat Edaran Nomor 0167/Bawaslu/VI/2015 tanggal 20 Juni 2015, Perihal Petunjuk

Pelaksanaan Penyelesaian Sengketa, yang merupakan Surat Edaran yang dikeluarkan sebelum

Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di

undangkan. Mengingat peraturan Bawaslu tersebut masih dalam proses pengundangan di

Kementerian Hukum dan HAM, maka pengawas Pemilu dalam melaksanakan tugas

Penyelesaian Sengketa agar pedoman pada Tata Cara Penyelesaian Sengketa, Pedoman

Penyelesaian Sengketa, Formulir Penyelesaian Sengketa, Penomoran Penyelesaian Sengketa,

yang dilampirkan pada surat ini.

b. Surat Edaran Bawaslu RI Ke-2 (Dua)

Surat Edaran Nomor 0210/Bawaslu/VII/2015 tanggal 31 Juli 2015, Perihal Pencalonan

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, yang merupakan Surat Edaran yang dikeluarkan

setelah Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil

Walikota di undangkan.

Terhadap bebrapa permasalahan maupun perkembangan hukum yang terjadi dalam proses

pencalonan pilkada agar Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota menerima

permohonan penyelesaian sengketa pemilihan, dari segala bentuk dokumen baik berupa surat

taupun Berita Acara (BA) yang dikeluarkan oleh KPU Provinsi/KIP dan KPU/KIP Kabupaten

Kota, yang menyatakan diterima atau tidak diterima pendaftaran pasangan calon. Berdasarkan

Pasal 9 ayat 1 Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015 permohonan penyelesaian sengketa

pemilihan di ajukan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari sejak objek sengketa diketahui.

c. Surat Edaran Bawaslu RI Ke-3 (Tiga)

Surat Edaran Nomor 0231/Bawaslu/VIII/2015 tanggal 24 Agustus 2015, Perihal Kedudukan

Hukum Permohonan Sengketa Pemilihan Akibat dikeluarkan Keputusan KPU Provinsi atau KPU

Kabupaten Kota tentang Penetapan Pasangan Calon, yang menegaskan Peraturan Bawaslu

Nomor 8 Tahun 2015 Pasal 4 huruf a, dalam menerima kedudukan hukum pasangan calon

sebagi pemohon dengan menyertakan Tanda Terima Pendaftaran Pasangan Calon yang

Dikeluarkan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota atau dokumen yang menunjukan bukti

bahwa pasangan calon yang bersangkutan telah datang dan mendaftarkan diri ke KPU Provinsi

atau KPU Kabupaten/Kota pada masa pendaftaran 26-28 Juli 2015, seperti Berita Acara atau

Surat yang menyatakan Diterima atau Tidak Diterima yang dikeluarkan KPU Provinsi atau KPU

Kabupaten/Kota.

d. Surat Edaran Bawaslu RI Ke-4 (Empat)

Surat Edaran Nomor 0230/Bawaslu/VIII/2015 tanggal 24 Agustus 2015, Perihal Penyampaian

Beberapa Istilah Amar Putusan, yang menyampaikan istilah Amar Putusan Penyelesaian

Sengketa yang dikeluarkan berupa : Keputusan Dikabulkan, Keputusan Dikabulkan Sebagian,

Keputusan Ditolak, Keputusan Tidak Diterima.

e. Surat Edaran Bawaslu RI Ke-5 (Lima)

18

Surat Edaran Nomor 0348/Bawaslu/X/2015 tanggal 28 Oktober 2015, Perihal Sengketa

Keputusan Diskualifikasi Akibat Belum Adanya Keputusan Pemberhentian Calon Dari Jabatan

dan Pekerjaannya, yang merupakan tanggapan terhadap Keputusan KPU Provinsi/KIP atau

KPU/KIP Kabupaten/Kota yang membatalkan pasangan calon yang belum menyerahkan

Keputusan Pemberhentian bagi calon yang bersetatus sebagi Anggota DPR, Anggota DPRD,

Anggota TNI, Anggota POLRI, dan PNS, karena melewati batas 60 hari sejak ditetapkan sebagai

calon. Maka Bawaslu RI mengintruksikan kepada Jajarannya untuk segara merespon sengketa

pencalonan yang diajukan para pihak sesuai Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015. Dan

pemohon yang dirugikan secara langsung oleh surat Keputusan tersebut mempunyai

kedudukan hukum sebagai pemohon, sedangkan yang tidak dirugikan secara langsung

ditangani melalui proses penangan pelanggaran.

F. Evaluasi

Dari hasil informasi yang di dapat di atas, dapat dilakukan suatu evaluasi pencapaian yang

dapat di ukur secara kuantitatif berupa presentase, yaitu:

1. Persentase Banyaknya Daerah yang mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa.

Dari jumlah seluruh daerah yang melakukan Pilkada sebanyak 269 di bandingkan antara 185

daerah yang tidak ada permohonan penyelesaian sengketa, dengan 84 daerah yang

mengajukan permohonan penyelesaian sengketa Ke Bawaslu Provinsi atau Panwaslu

Kabupaten Kota pada Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah.

Sehin

gga

perse

ntase

capai

an dari banyaknya Daerah yang mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa hanya

31.2%. Hal ini menunjukan masih lebih besar jumlah daerah yang tidak memiliki permohonan

penyelesaian sengketa.

2. Persentase Permohonan Penyelesaian Sengketa yang Diregistrasi.

Dari seluruh permohonan Penyelesaian Sengketa ada 136 Permohonan yang disampaikan

Kepada Bawaslu Provinsi atau Panwaslu Kabupaten Kota pada Pelaksanaan Pemilihan Kepala

Daerah, sedangkan untuk Permohonan yang Diregistrasi ada 114, Permohonan yang Tidak

Diregistrasi ada 13, dan Permohonan Tidak Diterima ada 9.

Sehingga persentase capaian dari Seluruh Permohonan Penyelesaian Sengketa yang

Diregistrasi sebanyak 83.8%,. Hal ini menunjukan besar jumlah Permohonan yang dapat

ditindak penyelesaian sengketa antara Pemohon dan Termohon.

3. Persentase Hasil Keputusan Musyawarah dari Permohonan Sengketa yang Diregistrasi.

Persentase seluruh permohonan Penyelesaian Sengketa yang Diregistrasi ada 114

Permohonan, adapun hasil musyawarah penyelesaian sengketa, yakni; Mufakat ada 5, Gugur

ada 6, Ditolak ada 42, Dikabulkan Sebagian ada 40, dan Dikabulkan Seluruhnya ada 23.

No Banyaknya Daerah Jumlah Persetase Capaian

1 Daerah Pemilihan yang ada Senketa 84 31.2%

2 Daerah Pemilihan yang Tidak ada Senketa 185 68.8%

Jumlah Seluruh Daerah Pemilihan 269 100%

No Permohonan Jumlah Persentase

Capaian

1 Permohonan di registrasi 114 83.8%

2 permohonan tidak di registrasi 13 9.6%

3 permohonan Tidak diterima 9 6.6%

Jumlah Permohonan 123 100%

19

4. Persentase Hasil Keputusan Bawaslu Provinsi atau Panwaslu Kabupaten/Kota yang Di

Tindaklanjuti Ke PT.TUN.

Seluruh permohonan Penyelesaian Sengketa yang Diputuskan Bawaslu Provinsi atau

Pengawas Kabupaten/Kota ada 114 Permohonan, adapun hasil musyawarah penyelesaian

sengketa tersebut yang kembali ditindaklanjuti ke PT.TUN sebanyak 38 Keputusan.

No Permohonan Penyelesaian Sengketa Jumlah Persentase

1 Permohonan yang Di Putuskan Bawaslu Provinsi atau Panwas Kab/Kota

114 66.7%

2 Permohonan yang Di ajukan ke PT.TUN 38 33.3%

Sehingga perbandingan antara persentase pencapaian keputusan yang diputuskan Bawaslu

Provinsi atau Pengawas Kabupaten/Kota sangatlah tinggi yang kemudian dilakukan

tindaklanjut kepada PT.TUN, yakni hanya sebesar 33.3 % permohonan. Hal ini menunjukan

masih lebih banyak kepercayaan pemohon untuk diserahkan keputusannya kepada Bawaslu

Provinsi atau Pengawas Kabupaten/Kota.

5. Persentase Hasil Keputusan PT.TUN yang kasasi ke Mahkamah Agung (MA).

Seluruh permohonan Penyelesaian Sengketa yang Diregistrasi dan diputuskan di PT.TUN ada

42 Putusan yang kemudian kembali di lakukan Kasasi di MA 21 Putusan.

Sehingga perbandingan antara persentase pencapaian keputusan yang diputuskan PT.TUN

sebesar 34,2 % karena permohonan yang ditindak lanjuti Kasasai di MA 65%.

Hal ini menunjukan kepercayaan hasil keputusan PT.TUN yang hanya 34,2%, tidak lebih besar

dari jumlah kepercayaan Pemohon terhadap Keputusan Bawaslu Provinsi atau Pengawas

Kabupaten/Kota yang mencapai 66.7%.

No Hasil Musyawarah Penyelesaian

Sengketa Jumlah

Persentase Capaian

1 Mufakat 5 4.4%

2 Gugur 4 3.5%

3 Ditolak 42 36.8%

4 Dikabulkan Sebagian 40 35.1%

Dikabulkan Seluruhnya 23 20.2%

Jumlah Keputusan 114 100%

No Permohonan Penyelesaian Sengketa Jumlah persentase

1 Permohonan yang Di ajukan ke PT.TUN 38 34.2%

2 Permohonan yang Di ajukan ke MA 25 65.8%