laporan kegiatan outing class

52
LAPORAN KEGIATAN OUTING CLASS KELAS X SMA SANDIKTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 TUJUAN : 1. MUSEUM ASIA AFRIKA 2. SAUNG ANGKLUNG UDJO 3. TANGKUBAN PERAHU NAMA KELOMPOK: 1. Eka Heriyansah 2. Fakih Hidayatuloh 3. Ahnadi Zuhri 4. Ferry Setiawan 5. Dominggus K.A 6. Amath Fahomim 7. Apriyadi 8. Didi Nur 9. Dede Kurniadi 10. Andi Karo Pelaksanaan kegiatan pada: Hari : Senin Tanggal : 21 Mei 2012 LAPORAN INI DIGUNAKAN SEBAGAI SYARAT MENGIKUTI ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP

Upload: eka-heryansyah

Post on 24-Jul-2015

4.152 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kegiatan Outing Class

LAPORAN KEGIATAN OUTING CLASSKELAS X

SMA SANDIKTATAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

TUJUAN :

1. MUSEUM ASIA AFRIKA2. SAUNG ANGKLUNG UDJO3. TANGKUBAN PERAHU

NAMA KELOMPOK:

1. Eka Heriyansah2. Fakih Hidayatuloh3. Ahnadi Zuhri4. Ferry Setiawan5. Dominggus K.A6. Amath Fahomim7. Apriyadi8. Didi Nur9. Dede Kurniadi10. Andi Karo

Pelaksanaan kegiatan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 21 Mei 2012

LAPORAN INI DIGUNAKAN SEBAGAI SYARAT MENGIKUTI ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP

SMA SANDIKTAJL.RAYA HANKAM NO 208 KELURAHAN JATIRAHAYU KEC. PONDOKMELATI

KOTA BEKASI TELP. 021-8466569

Page 2: Laporan Kegiatan Outing Class

LEMBARAN PENGESAHANLAPORAN OUTING CLASS SMA SANDIKTA

TAHUN 2012

Anggota Kelompok kelas X4

1. Eka Heriyansah, Tanda tangan ……………………

2. Ahmadi Zuhri, Tanda tangan ……………………

3. Andi Karo, Tanda tangan ……………………

4. Didinur Adiyanto, Tanda tangan ……………………

5. Fakih Hidayatuloh, Tanda tangan ……………………

6. Apriyadi Hermansyah, Tandatangan ……………………

7. Dominggus K.A, Tanda tangan ……………………

8. Ferry Setiawan, Tanda tangan ……………………

9. Dede Kurniadi, Tanda tangan ……………………

10. Ahmad jayadi, Tanda tangan ……...…………….

Mengetahui,

Kepala SMA Sandikta… Wali kelas…

Dra. Sri Wening Wiludhani Khatmir Rusli, S.Pd

Page 3: Laporan Kegiatan Outing Class

LEMBARAN PENGESAHANLAPORAN OUTING CLASS SMA SANDIKTA

TAHUN 2012

Anggota Kelompok kelas X4

NO N A M A TANDA TANGAN

1 Eka Heriyansah 1. ……………….

2 Fakih Hidayatuloh 2. ……………….

3 Ahnadi Zuhri 3. …………………

4 Ferry Setiawan 4. ……………….

5 Dominggus K.A 5. ………………..

6 Amath Fahomim 6 ………………..

7 Apriyadi 7. ……………….

8 Didi Nur 8. ………………..

9 Dede Kurniadi 9. ………………

10 Andi Karo 10 ……………….

Mengetahui,

Kepala SMA Sandikta… Wali kelas…

Dra. Sri Wening Wiludhani Khatmir Rusli, S.Pd

Page 4: Laporan Kegiatan Outing Class

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan atas limpahan rahmat dan karunia Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu kita wujudkan dengan cara memelihara lingkungan dan mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan sebaik-baiknya.

Jadi rasa syukur itu harus kita wujudkan dengan rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dengan tidak meninggalkan budaya yang ada. Dengan cara itu kita dapat menjadi generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.

Bertolak dari hal tersebut diatas kami berusaha untuk mewujudkan generasi yang tangguh dengan menyajikan sumber bacaan / pengalaman yang berbobot dengan maksud dapat menambah pengetahui bagi para pembaca. Untuk itu kami menyusun hasil kegiatan Auting Class dari berbagai tempat yang kami kunjungi.

Makalah ini kami jadikan sebagai laporan atas dasar pengamatan, pengalaman dan kejadian –kejadian baik dari, selama dan sampai ke tempat tujuan outing class, dan laporan ini kami harapkan bisa menambah nilai pada pelajaran di sekolah. Banyak sekali pengetahuan dan pengalaman yang kami dapatkan selama kegiatan outing class.

Segala usaha telah kami lakukan untuk tersusunnya laporan ini. Namun dalam usaha yang maksimal itu kami menyadari tentu masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapka kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini.

Bekasi, Mei 2012

Penyusun

Page 5: Laporan Kegiatan Outing Class

ii

DAFTAR ISI

i. KATA PENGANTAR

ii. DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang …………………………………………… 1

2. Tujuan ……………………………………………………. 1

BAB II MATERI PELAJARAN

1. Agama ………………………………………………………. 2

2. PKN …………………………………………………………. 5

3. Bahasa Indonesia ………………………………………………. 8

4. Bahasa Inggris …………………………………………………. 9

5. Biologi ………………………………………………………. 10

6. Kimia ……………………………………………………….. 11

7. Sejarah ……………………………………………………… 13

8. Geografi …………………………………………………….. 20

9. Ekonomi …………………………………………………….. 25

10. Sosiologi ……………………………………………………... 26

11. Seni Budaya………………………………………………….. 27

12. Bahasa Mandarin ……………………………………………… 29

13. Bahasa Sunda ………………………………………………….. 30

BAB III MANFAAT OUTING CLASS

1. Manfaat ……………………………………………………….. 32

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpuan ……………………………………………………. 33

2. Saran ………………………………………………………….. 25

Page 6: Laporan Kegiatan Outing Class

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Outing class merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan serta menimbulkan potensi pelajar. Potensi tersebut berupa olah piker. Sampai saat ini, outing class merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu ilmu pelajaran bukan hanya dari teori saja, kebenaran dan bukti nyata dilapangan perlu kita ketahui, adapun kita akan melaksanakan outing class di tiga tempat antara lain Museum Asia-Afrika, Saung Angklung Udjo dan Gunung Tangkuban Perahu.

2. Tujuan.

Adapun tujuan dalam kegiatan ini diharapkan para pelajar selain tambah ilmu pengetahuan juga dapat menerapkan ilmu pengetahuan baik di dalam perjalanan ditempat tujuan maupun dalam perjalanan pulang ke sekolah asal. Misalmya dalam pelajaran agama siswa dapat mengerjakan ibadah sholat dalam perjalanan, dengan berhenti di Mesjid yang dilewatinya. Sedang ditempat tujuan siswa dapat melihat langsung bukti-bukti sejarah, ataupun budaya yang ada di tanah air tercinta ini.

Dengan kegiatan ini diharapkan akan menambah rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia yang akan kaya akan budaya, sejarah dan kekayaan alam lainnya.

Page 7: Laporan Kegiatan Outing Class

2

BAB II MATERI PELAJARAN

1. AGAMA

Ketika kita mengadakan suatu perjalanan Jauh, kita diperbolehkan melaksanakan sholat dengan cara menjamak atau meringkas waktu dan jumlah rokaat sholat. Berikut ketentuan dan tata cara pelaksanaan sholat jamak qoshor ( Jamak takdim dan jamak ta’khir) Islam adalah agama Allah Swt yang banyak memberikan kemudahan kepada para pemeluknya didalam melakukan berbagai ibadah dan amal sholehnya, sebagaimana firman Allah Swt :

ر� �ع�س� ال �م� �ك ب �ر�يد� ي � و�ال ر� �س� �ي ال �م� �ك ب �ه� الل �ر�يد� ي

Artinya : “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqoroh : 185)

ج� ح�ر� م�ن� الد�ين� ف�ي �م� �ك �ي ع�ل ج�ع�ل� و�م�ا

Artinya : “Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (QS. Al Hajj : 78)

Seperti halnya seorang yang tidak memiliki air untuk berwudhu maka ia diperbolehkan bertayammum, begitupula dengan sholat yang dapat dilakukan dengan cara dijama’ (dirangkap) maupun diqoshor (dipotong).

Mengerjakan sholat dengan cara dijama’ atau diqoshor ini didapat dari Rasulullah SAW, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Malik dari Muadz bahwasanya pada suatu hari Nabi Muhammad SAW pernah mengakhirkan sholat di waktu peperangan Tabuk kemudian berliau SAW pergi keluar dan mengerjakan sholat Zhuhur dan Ashar secara jama’. Setelah itu beliau SAW masuk kemudian keluar dan mengerjakan sholat maghrib dan isya secara jama’.” Sedangkan dalil untuk sholat dengan cara diqoshor adalah apa yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Baihqi dari Yahya bin Yazid, ia berkata,”Aku bertanya kepada Anas bin Malik mengenai mengqoshor sholat. Ia menjawab, Rasulullah saw mengerjakan sholat dua rakaat jika sudah berjalan sejauh tiga mil atau satu farsakh.”

Jama’ (merangkap) dua sholat baik antara Zhuhur dengan ashar maupun Maghrib dengan Isya bukanlah suatu kewajiban akan tetapi disunnahkan manakala ada salah satu dari beberapa persyaratannya.

Sebagaimana poin no 2 bahwa, seseorang diperbolehkan merangkap (menjama’) shalat zhuhur dengan ashar baik dengan cara taqdim (dikerjakan di waktu zhuhur) maupun dengan cara ta’khir (dikerjakan diwaktu Ashar) atau menjama’ antara sholat Maghrib dengan Isya baik dengan cara taqdim maupun ta’khir apabila ada salah satu sebab diantara perkara berikut ini :

a. Menjama’ di Arafah dan Muzdalifah; para ulama sependapat bahwa sunnah menjama’ sholat zhuhur dan ashar dengan cara jama’ taqdim pada waktu Zhuhur di Arafah, begitu juga antara sholat maghrib dan isya dengan cara ta’khir di waktu Isya di Muzdalifah, sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah SAW.

Page 8: Laporan Kegiatan Outing Class

3

b. Menjama’ didalam bepergian; menjama’ dua sholat ketika bepergian pada satu waktu dari kedua sholat itu, menurut sebagian besar ulama, adalah diperbolehkan tanpa ada perbedaan apakah dilakukan pada saat berhenti ataukah dalam perjalanan.

c. Menjama’ diwaktu hujan; Imam Bukhori meriwayatkan bahwa “Nabi Muhammad SAW pernah menjama’ antara sholat maghrib dan isya pada suatu malam yang diguyur hujan lebat.” Keringanan ini hanya khusus bagi orang yang mengerjakan sholat berjama’ah di masjid yang datang dari tempat yang jauh, hingga dengan adanya hujan dan sebagainya, hal itu menjadi penghalang dalam perjalanan. Adapun bagi orang yang rumahnya berdekatan dengan masjid atau orang yang mengerjakan sholat jama’ah di rumah, atau ia dapat pergi ke masjid dengan melindungi tubuh, ia tidak boleh menjama’.

d. Menjama’disebabkan sakit atau uzur; sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad, Qodhi Husein, al Khottobi, Mutawalli dari golongan Syafi’i dikarenakan kesukaran di waktu sakit lebih besar daripada kesukaran di waktu hujan.

e. Menjama’ disebabkan adanya keperluan; Imam Nawawi mengatakan bahwa beberapa Imam membolehkan jama’ kepada orang yang tidak musafir apabila ia ada suatu kepentingan dengan syarat hal itu tidak dijadikannya kebiasaan. Ini juga pendapat Ibnu Sirin dan Asuhab dari golongan Maliki. Menurut al Khottobi bahwa ini juga pendapat dari Qoffal dan asy Syasyil Kabir dari golongan Syafi’i juga dari Ishaq Marwazi dan dari jama’ah ahli hadits.

Menjama’ bukanlah suatu kewajiban namun ia hanyalah keringanan yang disunnahkan bagi mereka yang memenuhi persyaratan untuk melakukannya. Dengan demikian apabila seseorang tidak mengambil keringanan ini atau menjama’ antara dua sholat baik dengan cara taqdim atau ta’khir maka hal itu dipebolehkan dan tidak ada dosa baginya.

Adapun sholat qoshor atau dengan memotong jumlah raka’at, sholat zhuhur, ashar dan isya menjadi dua rakaat sedangkan sholat maghrib tetap dilakukan dengan tiga rakaat. Anda dapat melakukan sholat dengan cara qoshor baik antara Zhuhur dengan ashar atau antara maghrib dengan Isya ketika anda melakukan suatu perjalanan yang mencapai jarak tempuh 16 farsakh (81 km) sebagaimana pendapat para ulama madzhab Maliki, Syafi’i dan Hambali. Anda pun diperbolehkan memilih antara mengerjakan sholat dengan cara qoshor atau jama’ ketika anda berada didalam suatu perjalanan yang mencapai jarak tersebut.

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khottob bahasanya Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya perbuatan itu tergantung dari niat dan bagi sertiap orang hanyalah apa yang ia niatkan.” (Muttafaq ‘Alaih). Jadi diterima tidaknya suatu amal seseorang termasuk sholat yang dilakukan baik dengan cara dijama’ atau diqoshor tergantung dari niatnya yang ada didalam hatinya. Niat ini tidak diharuskan dengan kata-kata yang diucapkan dengan lisan atau pun perkataan jiwa akan tetapi ia adalah kebangkitan (keinginan) hati terhadap suatu amal tertentu. Jadi apabila anda hendak melakukan sholat jama’ atau qoshor maka niatnya cukup dengan adanya keinginan didalam untuk melakukan perbuatan tersebut dengan hanya mengharap ridho Allah Swt.

(sumber : I. Fiqhus Sunnah, II. Buhuts wa Fatawa Islamiyah, III. Minhajul Muslim) Wallahu A’lam

Page 9: Laporan Kegiatan Outing Class

4

SHALAT JAMAK dibagi menjadi 2 bagian, yaitu JAMAK TAQDIM dan JAMAK TA'KHIR.

1. JAMAK TAQDIM adalah mengumpulkan 2 shalat tetapi pelaksanaannya pada waktu shalat yang lebih dahulu. Misalnya shalat Zhuhur dan Ashar dikerjakan pada waktu Zhuhur, dan shalat Maghrib dan Isya dikerjakan pada waktu Maghrib.

SYARAT MELAKSANAKAN SHALAT JAMAK TAQDIM ADALAH:

Shalat yang pertama kali dikerjakan adalah shalat yang lebih dahulu waktunya (sesuai dengan urutan waktunya). Misalnya: shalat zhuhur dan ashar, jika dijamak taqdim, maka yang lebih dahulu harus dikerjakan adalah shalat zhuhur, setelah itu baru shalat ashar.

Niat jamak pada waktu shalat yang pertama (shalat yang dikerjakan lebih dahulu), baik pada saat takbiratul ihram maupun di tengah-tengah shalat, asalkan belum salam.

Muwalat, yaitu: berturut-turut. Artinya, antara shalat yang pertama dan yang kedua tidak boleh diselingi perbuatan yang lain. Jadi setelah salam langsung iqamah, dan dilanjutkan dengan mengerjakan shalat kedua.

2. JAMAK TA'KHIR adalah: mengumpulkan 2 shalat tetapi pelaksanaannya pada waktu shalat yang belakangan. Misalnya, shalat zhuhur dan ashar dikerjakan pada waktu ashar, dan shalat magrib dan isya dikerjakan pada waktu isya.

SYARAT MELAKSANAKAN SHALAT JAMAK TA'KHIR

1. Niat menjamak ta'khir pada waktu shalat yang pertama. Misalnya, jika waktu shalat Zhuhur telah tiba, maka ia berniat akan melaksanakan shalat Zhuhur tersebut nanti pada waktu Ashar.

2. Pada saat datangnya waktu shalat yang kedua, ia masih dalam perjalanan. Misalnya, seseorang berniat akan melaksanakan shalat Zhuhur pada waktu Ashar. Ketika waktu ashar tiba ia masih berada dalam perjalanan. Dalam jamak ta'khir, shalat yang dijamak boleh dikerjakan tidak menurut aturan waktunya. Misalnya shalat Zhuhur dan Ashar, boleh dikerjakan Zhuhur dahulu atau ashar dahulu. Di samping itu antara shalat yang pertama dan yang kedua tidak perlu berturut-turut (MUWALAT). Jadi boleh diselingi dengan perbuatan lain, misalnya shalat sunat rawatib.

Page 10: Laporan Kegiatan Outing Class

5

2. PKN

Menjelaskan sejarah Lahirnya gagasan diadakan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada awal tahun 1955, Mulai dari diadakanya konferensi di Colombo yang dihadiri oleh beberapa orang perdana Menteri dari Negara-Negara, dan menghasilkan azas azas gerakan non blok yang dikenal dengan Dasasila Bandung

Terwujudnya konferensi Asia-Afrika didahului oleh Konferensi Colombo dan Konferensi Bogor.

a. Konferensi Colombo (Konferensi Pancanegara I)

Pada tanggal 28 April-2 Mei 1954 diadakan konferensi di Colombo, ibu kota Srilangka. Adapun wakil dari 5 negara yang hadir tersebut sekaligus akan menjadi sponsor KAA sebagai berikut.

1. Indonesia, diwakili oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo

2, India, diwakili oleh Perdana Menteri Shri Pandit Jawarhalal Nehru

3. Pakistan diwakili oleh Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah.

4. Birma (sekarang Myanmar), diwakili oleh Perdana Menteri Unu.

5. Srilangka, diwakili oleh Perdana Menteri Sir John Kotelawala.

Dalam konferensi ini Indonesia mengusulkan agar diadakan konferensi yang lebih luas jangkauannya, tidak hanya negara-negara Asia, tetapi juga beberapa negara Afrika. Gagasan ini disambut positip dan Perdana Menteri Ali Sastroamidjoyo mendapat mandat untuk menjajagi kemungkinan dilaksanakan konferensi Asia-Afrika. Dalam konferensi Colombo ini diputuskan antara lain sebagai berikut.

a. Indocina harus dimerdekakan dari penjajahan Perancis.

b. Menuntut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko.

c. Menyetujui dan mengusahakan adanya konferensi Asia-Afrika dan memilih Indonesia sebagai penyelenggara.

b. Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)

Pada tanggal 28-31 Desember 1954 diadakan Konferensi di Bogor. Konferensi ini merupakan kelanjutan dari Konferensi Colombo, di mana negara-negara sponsor akan mengevaluasi hasil penjajagan Indonesia dalam mempersiapkan KAA. Hal-hal yang menjadi pokok pembicaraan dalam Konferensi Bogor adalah tujuan konferensi, tempat konferensi, agenda pembicaraan negara-negara yang akan diundang dan kesekretariatan.

Rekomendasi yang diajukan dalam sidang ini adalah sebagai berikut.

a. Mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung dalam bulan April 1955.

b. Menetapkan kelima negara peserta konferensi Colombo sebagai negara- Negara sponsor.

c. Menetapkan 25 negara-negara Asia-Afrika yang akan diundang.

d. Menentukan tujuan konferensi Asia-Afrika.

Page 11: Laporan Kegiatan Outing Class

Latar Belakang

6

Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945, tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata di beberapa pelosok dunia, terutama di belahan bumi Asia Afrika, masih ada masalah dan muncul masalah baru yang mengakibatkan permusuhan yang terus berlangsung, bahkan pada tingkat perang terbuka, seperti di Jazirah Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan, Afrika Utara.

Masalah-masalah tersebut sebagian disebabkan oleh lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi maupun kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet. Tiap-tiap blok berusaha menarik negara-negara di Asia dan Afrika agar menjadi pendukung mereka. Hal ini mengakibatkan tetap hidupnya dan bahkan tumbuhnya suasana permusuhan yang terselubung di antara kedua blok itu dan pendukungnya. Suasana permusuhan tersebut dikenal dengan sebutan "perang dingin".

Timbulnya pergolakan dunia disebabkan pula oleh masih adanya penjajahan di bumi kita ini, terutama di belahan Asia dan Afrika. Memang sebelum tahun 1945, pada

umumnya benua Asia dan Afrika merupakan daerah jajahan bangsa Barat dalam aneka bentuk. Tetapi sej ak tahun 1945, banyak daerah di Asia Afrika menjadi negara merdeka dan banyak pula yang masih berjuang bagi kemerdekaan negara dan bangsa mereka seperti Aljazair, Tunisia, dan Maroko di wilayah Afrika Utara; Vietnam di Indo Cina; dan di ujung selatan Afrika. Beberapa negara Asia Afrika yeng telah merdeka pun masih banyak yang menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan seperti Indonesia tentang Irian Barat, India dan Pakistan tentang Kashmir, negara-negara Arab tentang Palestina. Sebagian bangsa Arab-Palestina terpaksa mengungsi, karena tanah air mereka diduduki secara paksa oleh pasukan Israel yang dibantu oleh Amerika Serikat.

Sementara itu bangsa-bangsa di dunia, terutama bangsa-bangsa Asia Afrika, sedang dilanda kekhawatiran akibat makin dikembangkannya pembuatan senjata nuklir yang bisa memusnahkan umat manusia. Situasi dalam negeri dibeberapa negara Asia Afrika yang telah merdeka pun masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat sebagai akibat masa penjajahan (politik devide et impera) dan perang dingin antar blok dunia tersebut.

Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfungsi menangani masalah¬masalah dunia, namun nyatanya badan ini belum berhasil menyelesaikan persoalan tersebut. Sedangkan kenyataannya, akibat yang ditimbulkan oleh masalah-masalah ini, sebagaian besar diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika. Keadaan itulah yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.

Negara-Negara yang Hadir dalam KAA

Konferensi Asia-Afrika berlangsung pada tanggal 18-25 April 1955 bertempat di Gedung Merdeka, Bandung. Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara (termasuk lima negara sponsor) dari 30 negara yang diundang. Satu negara yang tidak hadir yakni Federasi Afrika Tengah (Rhodesia dan Nyasa) karena sedang terjadi pergolakan politik orang-orang Negro menentang ras diskriminasi.

Adapun negara-negara yang hadir dalam KAA adalah :

7

Page 12: Laporan Kegiatan Outing Class

Indonesia, Laos, India , Libanon, Birma (Myanmar), Liberia, Pakistan, Libia, Srilangka ,Nepal, Afghanistan , Filipina, Kamboja (Kampuchea), Saudi Arabia, Republik Rakyat

China, Sudan, Mesir, Syiria ,Ethiopia ,Muang Thai ,Ghana (Pantai Emas), Turki, Iran ,Vietnam Utara, Irak,Vietnam Selatan,Jepang,Yaman ,Yordania

Dalam KAA ini negara-negara peserta terdiri dari 3 kelompok pandangan politiknya yang berbeda, yaitu: kelompok yang pro Barat, seperti Filipina, Muang Thai, Pakistan, Iran, dan Turki; kelompok yang beraliran Komunis yaitu RRC dan Vietnam Utara; dan kelompok yang netral seperti India, Birma, Srilangka dan Indonesia, serta ada juga yang belum menampakkan pandangan politiknya. dan menghasilkan azas azas gerakan non blok yang dikenal dengan Dasasila Bandung

Dasasila Bandung

1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.

3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil.

4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain.

5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian mahupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.

6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.

7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi mahupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.

8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum , ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.

9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.

10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional

Dasa sila masih Relavan untuk keadaan Dunia saat ini

Page 13: Laporan Kegiatan Outing Class

8

3. BAHASA INDONESIA

Mendiskripsikan Tempat outin class ditangkuban perahu.

Gunung Tangkuban Perahu merupakan gunungapi yang berjarak 30 kilometer sebelah utara kota Bandung. Pada gunung berapi ini dapat dijumpai hasil pembentukan gunungapi dan aktivitasnya berupa kawah, gejala mata air panas, endapan belerang, dan lainya. TInggi gunung Tangkuban Perahu adalah 2084 mdpl dengan 13 kawah yang tersebar di puncak. Bila dilihat dari Bandung, gunung Tangkuban Perahu memiliki bentuk khusus, seperti perahu yang terbalik. Bentuk khusus tersebut mendorong fantasi orang Sunda dari awal dinyatakan dalam bagian legenda Sangkuriang.

Tempatnnya nyaman dengan fasilitas yang memadai. tempat wisata ini sangat ramai dengan Banyaknya penjual souvenir , dan pengunjung ,serta para pedagang yang ramah, temapat wisata yang masih banyak diminati banyak orang banyak baik didaerahnya sendiri maupun luar kota bahkan manca Negara.

Saat kita tiba di daerah tangkuban perahu banyak terdapat wilayah pertanian sayur mayur melewati ladang ladang menaiki jalan yang cukup berliku dengan mengunakan bus dengan pemandangan pohon-pohon besar dan udara yang sejuk walaupun matahari sangat panas , namun bau belerang yang sangat khas juga sangat terasa tajam disekitar kawah sebaiknya pengunjuung membawa atau membeli masker jika tidak ingin terganggu bau belerang yang sangat menyengat saat menikmati pemandangan di sekitar kawah gunung tangkuban perahu.

Page 14: Laporan Kegiatan Outing Class

9

4. BAHASA INGGRIS

Menceritakaan perjalanan dari awal sampai akhir (sampai sekolah kembali) secara berurutan (Kronologis) tuangkan dengan mengunakaan bahasa inggris

Outing class

Monday 21 May 2012, exactly one week ago. sandikta held the class outing to the third point, namely Tangkuban perahu mountain, Saung Angklung Udjo, museum konferesi asia africa. tour, but it can also lessons / new experiences.

At 5:30 am, all students are ready to go and gather the children rushed to the bus 10-4 class and sit in their places. Before leaving us pray together, the first goal Tangkuban perahu mountain, Jakarta-Bandung travel far enough. on the bus my friends gave a little entertainment, the bus had stopped to rest, my friends there are cool pictures. 4 hour journey to Bandung, Tangkuban perahu mountain finally arrived at the boat, to go up to use the travel, when he got, each group immediately observe and do their respective duties along the way a lot of accessories or specialties that are sold.

Completed in Tangkuban perahu mountain, Saung Angklung Udjo dilanjutkanke trip, trip takes about 2 hours. when he got, we break for lunch and prayers, complete rest, time to see a demonstration puppet show, dance, and Angklung music, great performances and interesting.

Saung Angklung Udjo completed, proceed to the museum african asia conference. up in late afternoon, where we were briefed about the history of the konferesi asia africa, after that, we look at objects, photographs of the conference on the history of asia africa. finished it, we immediately returned to the bus, and immediately set out to return to Jakarta.

Page 15: Laporan Kegiatan Outing Class

10

5. BIOLOGI

Identifikasi jenis tumbuhan yang mendominasi areal sekitar kawah tangkuban perahu

a. Tumbuahan yang Tumbuh dekat kawah hamper semuanya Terdiri atas jenis tumbuhan yang sama yaitu : Manarasa (Vaccinium sp), dan Jambu Alas ( Zizigium densifora

b. Tangkuban Perahu memiliki formasi hutan hujan tropis , berbagai jenis pohon yang terdapat di dalamnya . Adapun jenis tumbuhan yang ada di sekitar Gunung Tangkuban Perahu antara lain :

1) Manarasa 2) Jambu Atus 3) Puspa 4) Harendong 5) Kipare 6) Saninten 7) Rasalama 8) Lemo 9) Kihiuris 10) Walen 11) Kipanggang 12) Cantigi Bodas 13) Pakis Tangkus

Page 16: Laporan Kegiatan Outing Class

11

6. KIMIA

Tuliskan nama-nama unur/senyawa yang ditemukan sepanjang perjalanaan outingclass

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.

Belerang ini muncul dari perut bumi karena aktivitas magma yang mendorong air dari sumber mata air keluar ke permukaan bumi dengan membawa belerang.Mitos bahwa air belerang dapat menyembuhkan penyakit kulit sudah terbukti secra medis. Banyak sekali tempat-tempat terapi kulit yang menyembuhkan pasiennya dengan menggunakan belerang. Belerang dapat membunuh kuman-kuman dan bakteri tertentu yang menyerang kulit. Belerang dapat menyembuhkan penyakit kulit karena belerang mempunyai tingkat keasaman yang cukup tinggi

Tetapi belerang hanya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit yang ringan-ringan saja, seperti panu, kadas dan jerawat. Penyakit seperti tumor tidak bisa disembuhkan dengan menggunakan air belerang. Manfaat lain dari air belerang adalah bisa menghilangkan pegal-pegal,rematik dan dapat juga digunakan untuk relaksasi.

A. Efek belerang bagi penderita asma

Oksida Belerang, menimbulkan efek iritasi pada saluran pernapasan sehingga meimbulkan gejala batuk sampai sesak nafas dan meningkatkan kasus asma. Akibat Solar yang mengandung Sulfur. (trs) saluran pernapasan, kulit, darah yang bisa membawa kepada menurunnya daya tahan tubuh hingga kematian. (trs)

B. Sifat fisik dan kimia pada belerang

Sifat Fisika

Unsur belerang bentuknya non-metal yang tidak berasa dan tidak berbau. pada umumnya berbentuk padatan kuning dengan titik leleh 112,8 C. Bila belerang dipanaskan akan mencair dan saat didinginkan menjadi seperti karet . Belerang juga berbentuk molekuler, larut dalam CS2. MOlekul S2 dan S3 ada dalam fasa gas. Unsur khalkogen dalam asam sulfat menunjukkan warna biru, merah, dan kuning. Spesi polikation S42+, S64+,S42+ memberikan warna ini. Masa jenis pada suhu kamar adalah α=2.07 g/cm3, β=1.96 g/cm3, ɣ=1.92 g/cm3, titik didih= 717,8 K

Sifat Kimia

Belerang merupakan unsur khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S… yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas atom belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm.

Page 17: Laporan Kegiatan Outing Class

12

a. Gas karbon monoksida, CO

Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, titik didih -192º C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:

Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa¬ senyawa karbonlainnya:

2 C + O 2 ? 2 CO

Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi dalam tanur:

CO2 + C ? 2 CO

Penguraian gas karbon dioksida pada suhu tinggi:

2 CO2 ? 2 CO + O 2

Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.

b. Gas-gas Nitrogen oksida, NOx

Gas-gas Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida NO, dan Nitrogen dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara. Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan menyebabkan orang menjadi lemas. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas NO dan NO2 antara lain:

(1210 – 1765)ºC

2 N + O2 ? 2 NO

2 NO + O2 ? 2 NO

c. Hidrokarbon CH

Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuh¬tumbuhan. Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer:

2 (CH2O)n ? CO2 + CH4

d. Gas-gas belerang oksida SOx

Gas belerang dioksida SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas belerang dioksida dihasilkan dari pembakaran senyawa¬senyawa yang mengandung unsur belerang. Gas belerang dioksida SO2 terdapat di udara biasanya bercampur dengan gas belerang trioksida SO3 dan campuran ini diberi simbol sebagai SOx.

S + O2 ? SO2

2 SO2 + O 2 ? 2 SO3

Page 18: Laporan Kegiatan Outing Class

13

7. SEJARAH

Sejarag mengenai pendirian dan perkembangan lokasi outing class

A. Gunung Tangkuban perahu

Provinsi Jawa Barat memiliki banyak objek wisata, baik wisata alam, sejarah maupun budaya. Salah satu di antara sekian banyak objek wisata tersebut adalah Gunung Tangkuban Perahu. Gunung ini terletak di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Letaknya sekitar 30 kilometer ke arah utara Kota Bandung. Gunung yang berada pada ketinggian sekitar 1.860 meter di atas permukaan laut ini merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Bandung karena panoramanya yang indah dan banyak dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Di kalangan masyarakat Sunda, Gunung yang dari kejauhan tampak seperti sebuah perahu yang terbalik ini erat hubungannya dengan sebuah legenda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Konon, gunung ini tercipta dari sebuah perahu yang ditendang oleh Sangkuriang hingga terbalik. Waktu itu, Sangkuriang yang hendak mempersunting ibunya sendiri, Dayang Sumbi, diharuskan untuk membuat sebuah perahu dalam waktu satu malam saja, sebagai syarat pernikahan. Namun, karena Dayang Sumbi tidak mau dikawini oleh anak kandungnya sendiri, maka sebelum matahari terbit ia pun menumbuk lesung. Suara lesung itu membuat ayam-ayam mulai berkokok karena mengira matahari telah terbit. Hal ini membuat Sangkuriang harus menghentikan pekerjaan membuat perahunya, sebab waktu yang diberikan oleh Dayang Sumbi telah habis. Karena kesal, perahu yang belum jadi itu kemudian ditendangnya hingga terbalik dan akhirnya membentuk sebuah gunung yang dinamakan Tangkuban Perahu.

Kondisi Gunung

Tangkuban Perahu merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Gunung yang terakhir kali meletus pada tahun 1910 ini memiliki sembilan kawah yang tersebar di berbagai tempat di puncaknya, yaitu: Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman, dan Paguyangan Badag.

Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar. Kawah Ratu berbentuk seperti mangkuk yang sangat besar dan dalam. Pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding dan dasar kawah dapat terlihat dengan jelas sehingga mampu menyajikan pemandangan yang mengagumkan.

Sebagian bibir Kawah Ratu tersebut banyak terdapat kios-kios yang menjual makanan, minuman dan cinderamata. Cinderamata yang diperdagangkan diantaranya adalah: baju, celana, selendang, topi, gelang, cincin, kalung, batu alam, tanaman bonsai, alat musik (angklung), senjata tajam khas daerah Jawa Barat dan lain sebagainya. Selain cinderamata, makanan dan minuman, ada pula orang-orang yang menjual jasa sebagai pengantar pengunjung berkeliling kawah dengan menggunakan kuda.

Sekitar 1.500 meter atau 25 menit berjalan kaki dari Kawah Ratu, terdapat kawah terbesar kedua, yaitu Kawah Upas. Kawah Upas memiliki dasar yang dangkal dan relatif datar dengan pepohonan yang ada di salah satu sisi dasar kawah. Kawah ini agak jarang dikunjungi wisatawan karena letaknya yang agak jauh dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Selain itu, pemandangan di Kawah Upas cenderung “biasa-biasa” saja jika dibandingkan dengan Kawah Ratu.

Page 19: Laporan Kegiatan Outing Class

14

Meski gunung itu masih mengeluarkan bau asap belerang, dan bahkan ada beberapa kawah yang dilarang untuk dikunjungi karena asapnya mengandung racun, namun kawah-kawah lainnya tetap dibuka dan dijadikan sebagai tempat rekreasi. Dan, sama seperti tempat-tempat rekreasi lainnya di Indonesia, Tangkuban Perahu dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat rekreasi, seperti toilet, rumah ibadah (mushola), hingga pusat informasi wisata yang siap memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan wisatawan.

Obyek Wisata Tangkuban Perahu yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung ini setiap minggunya mendapat pemasukan rata-rata mencapai Rp3.000.000,00. Uang sebesar itu didapat dari penjualan tiket masuk seharga Rp8.000,00. Namun, pada saat lebaran jumlah pemasukan bisa naik puluhan kali lipat dibanding hari-hari biasa. Belum lagi, pendapatan yang diperoleh secara langsung dari transaksi jual-beli makanan maupun cinderamata yang ada di sekitar lokasi tersebut, yang tentunya juga ikut menyumbang dalam jumlah yang tidak sedikit bagi kas pendapatan daerah.

B. Saung Angklung Udjo

Saung Angklung Udjo (SAU) merupakan sebuah tujuan wisata budaya yang lengkap, karena SAU memiliki arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu. Disamping itu, kehadiran SAU di Bandung menjadi lebih bermakna karena kepeduliannya untuk terus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda – khususnya Angklung – kepada masyarakat melalui sarana pendidikan dan pelatihan. Pada tahun 1966, Udjo Ngalagena beserta istrinya Uum Sumiati mendirikan sebuah sanggar kesenian Sunda, yang kita kenal dengan SAU. SAU dibangun di atas sebuah landasan yang kuat dan dedikasi yang tinggi untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian Sunda

Dengan atmosfer segar Tatar Parahyangan di kawasan Bandung Timur, SAU menjadi tempat yang tepat untuk menikmati keunikan dari dominasi bambu, dimulai dari elemen interior dan lansekap sampai dekorasi dan gemerincingnya suara alat musik bambu.

SAU memberikan gambaran yang cantik tentang keharmonisan diantara alam dan budaya, karenanya, tidaklah mengherankan apabila SAU kini berkembang menjadi sebuah tujuan pengalaman wisata budaya yang lengkap – tempat untuk bisa merasakan kebudayaan Sunda sebagai bagian dari kekayaan warisan budaya dunia.

Saung Angklung Udjo di Awal Ceritanya

________________________________________

Di tahun 50-an, ada sebuah keluarga yang menempati kawasan Jalan Padasuka Bandung, sepasang suami-istri yang telah dikaruniai 10 orang anak, memulai perjalanan mereka untuk mendirikan sebuah paguyuban kesenian Sunda yang unik. Ide dasarnya adalah menjadikan bambu sebagai elemen yang memberikan banyak karakter yang mendominasi, karena itu, banyak benda yang dihasilkan dari bambu, seperti kursi pertunjukan, alat musik hingga panggung pertunjukannya.

15

Page 20: Laporan Kegiatan Outing Class

Di luar dugaan, pertunjukan kesenian yang ditampilkan di sini menorehkan kesan yang mendalam bagi para penonton. Sejak awal berdirinya SAU, tawa riang keceriaan,

celoteh dan aktivitas ceria anak–anak selalu memenuhi setiap penjuru, sekaligus, menjadi jiwa dari tempat ini.

Udjo Ngalagena sangat terinspirasi oleh filosofi gurunya Daeng Soetigna yang disingkat dengan 5M; Mudah, Murah, Mendidik, Menarik dan Masal. Kemudian, Udjo menyempurnakan filosofi ini dengan menambahkan satu nilai, yaitu Meriah.

Prinsip-prisip ini kemudian dikembangkan menjadi sebuah konsep pertunjukan yang ideal, dan dikenal dengan nama Kaulinan Urang Lembur. Sebuah pertunjukan yang memadukan unsur kesenian Sunda yang atraktif dan pendidikan. Hal inilah yang menjadi daya tarik dan alasan utama orang berkunjung ke Saung Angklung Udjo.

C. Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika terletak di Jalan Asia Afrika No. 65, Bandung, Indonesia. Museum ini adalah rekaman peristiwa Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955 dan dilengkapi dengan koleksi photo-photo kejadian peristiwa tersebut serta arsip-arsip.

Di museum ini bisa dilihat sejarah singkat seputar Konferensi Asia Afrika (KAA) pada waktu itu. Pendirian museum ini mempunyai tujuan untuk tetap dapat menjaga, memelihara, mengolah, serta memperlihatkan kembali peninggalan-peninggalan dan informasi-informasi yang berkaitan dengan latar belakang peristiwa Konferensi Asia Afrika ketika itu.

Dulu sebelum menjadi Gedung Museum Konferensi Asia Afrika, namanya adalah Gedung Merdeka yang pernah digunakan sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pertama pada tahun 1955.

Di Museum Konferensi Asia Afrika ini terdapat ruang audio visual untuk menonton film dokumenter tentang Konferensi Asia Afrika dan negara-negara berkembang lainnya, terdapat juga ruang diorama yang menceritakan ketika Presiden Soekarno berorasi di Konferensi Asia Afrika Pertama yang dilangsungkan pada tahun 1955. Di Museum Konferensi Asia Afrika terdapat perpustakaan yang menyediakan koleksi buku-buku, arsip-arsip, dokumen-dokumen, surat kabar, majalah, brosur mengenai Konferensi Asia Afrika tahun 1955, konferensi-konferensi lanjutannya, mengenai negara-negara Asia Afrika serta negara berkembang lainnya.

Awal berdirinya Museum Konferensi Asia Afrika karena gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. Gagasan ini diilhami dari keinginan para pemimpin negara dan bangsa Asia Afrika untuk meng-abadikan Konferensi Asia Afrika (KAA), kemudian gagasan pendirian Museum Konferensi Asia Afrika ini diwujudkan oleh Joop Ave selaku Ketua Harian Panitia Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-25 dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, bekerjasama dengan Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Universitas Pajajaran Bandung. Akhirnya pada tanggal 24 April 1980 museum ini diresmikan oleh Presiden RI Soeharto bertepatan dengan puncak acara Konferensi Asia Afrika yang ke-25.

Konferensi Asia Afrika yang di hadiri oleh utusan dari 29 negara dari Asia dan Afrika pada tahun 1955, berlangsung dari tanggal 18 – 24 April di Kota Bandung. Tujuan dari konferensi ini adalah untuk menunjukkan sebuah pernyataan sikap dari negara Asia

Page 21: Laporan Kegiatan Outing Class

16

dan Afrika bahwa perlu adanya jalinan kerjasama yang erat antar negara Asia dan Afrika agar tercapainya perdamaian dunia yang kekal. Usaha kearah perdamaian dunia yang

kekal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi perang yang berkepanjangan, apalagi saat itu di tahun 1950 an sedang terjadi pertikaian antara dua blok besar, yaitu Blok Barat (Amerika dan sekutunya) dan Blok Timur (Uni Soviet dan sekutunya), sehingga perlu adanya pernyataan sikap dari negara Asia dan Afrika.

Situasi Sekitar Museum Konferensi Asia Afrika

Lokasi museum terletak didekat alun-alun kota, berdekatan dengan Hotel Savoy Homman dan Hotel Preanger.

Di sekitar Museum Konferensi Asia Afrika terdapat berbagai fasilitas, seperti hotel, wisma, kafe, mall, restoran, bank, dan lain-lainnya.

Waktu Kunjungan

Museum Konferensi Asia Afrika dibuka :

Hari Senin s/d Jum’at, pukul 08.00 WIB – 15.30 WIB

Hari Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional lainnya tutup, kecuali jika ada permintaan khusus dari pengunjung.

Gedung yang terletak di jalan Asia Afrika ini didirikan oleh seorang arsitek Belanda yang bernama Van Galenlast dan C.O. Wolf Shoomaker. Gedung ini menjadi sangat terkenal sejak diadakannya Konferensi Asia Afrika tahun 1955, kemudian Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tahun 1956 dan Konferensi Islam Asia Afrika yang menyimpan naskah-naskah dan peniggalan-peniggalan Asia Afrika yang terkenal. Gedung ini dibuka untuk umum setiap harikerja dan mudah dicapai dengan menggunakan bus kota jurusan Cicaheum-Cibeureum, Museum yang menampilkan koleksi foto-foto dan barang-barang tiga dimensi yang berhubungan dengan Konferensi Asia Afrika 1955.

Arsitektur Bangunan

Bangunan ini dirancang oleh Van Gallen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Keduanya adalah Guru Besar pada Technische Hogeschool (Sekolah Teknik Tinggi), yaitu ITB sekarang, dua arsitektur Belanda yang terkenal pada masa itu, Gedung ini kental sekali dengan nuansa art deco dan gedung megah ini terlihat dari lantainya yang terbuat dari marmer buatan Italia yang mengkilap, ruangan-ruangan tempat minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout, sedangkan untuk penerangannya dipakai lampu-lampu bias kristal yang tergantung gemerlapan. Gedung ini menempati areal seluas 7.500 m2.

Sejarah Gedung

Pada saat itu bangunan ini bernama SOCITEIT CONCORDIA dipergunakan sebagai tempat rekreasi oleh sekelompok masyarakat Belanda yang berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah para pegawai perkebunan, perwira, pembesar, pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam hari, gedung ini dipenuhi oleh mereka untuk menonton pertunjukan kesenian, makan malam.

Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dinamakan Dai Toa Kaman dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan.

17

Page 22: Laporan Kegiatan Outing Class

Pada masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 gedung ini digunakan sebagai markas pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang yang pada waktu itu enggan menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia.

Setelah pemerintahan Indonesia mulai terbentuk (1946 - 1950) yang ditandai oleh adanya pemerintahan Haminte Bandung, Negara Pasundan, dan Recomba Jawa Barat, Gedung Concordia dipergunakan lagi sebagai gedung pertemuan umum. disini biasa diselenggarakan pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umum lainnya.

Dengan keputusan pemerintah Republik Indonesia (1954) yang menetapkan Kota Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Concordia terpilih sebagai tempat konferensi tersebut. Pada saat itu Gedung Concordia adalah gedung tempat pertemuan yang paling besar dan paling megah di Kota Bandung . Dan lokasi nya pun sangat strategis di tengah-tengah Kota Bandung serta dan dekat dengan hotel terbaik di kota ini, yaitu Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger.

Dan mulai awal tahun 1955 Gedung ini dipugar dan disesuaikan kebutuhannya sebagai tempat konferensi bertaraf International, dan pembangunannya ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Barat yang dimpimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso, dan pelaksana pemugarannya adalah : 1) Biro Ksatria, di bawah pimpinan R. Machdar Prawiradilaga 2) PT. Alico, di bawah pimpinan M.J. Ali 3) PT. AIA, di bawah pimpinan R.M. Madyono.

Setelah terbentuk Konstituante Republik Indonesia sebagai hasil pemilihan umum tahun 1955, Gedung Merdeka dijadikan sebagai Gedung Konstituante. Karena Konstituante dipandang gagal dalam melaksanakan tugas utamanya, yaitu menetapkan dasar negara dan undang-undang dasar negara, maka Konstituante itu dibubarkan oleh Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Selanjutnya, Gedung Merdeka dijadikan tempat kegiatan Badan Perancang Nasional dan kemudian menjadi Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang terbentuk tahun 1960. Meskipun fungsi Gedung Merdeka berubah-ubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan yang dialami dalam perjuangan mempertahankan, menata, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia , nama Gedung Merdeka tetap terpancang pada bagian muka gedung tersebut.

Pada tahun 1965 di Gedung Merdeka dilangsungkan Konferensi Islam Asia Afrika. Pada tahun 1971 kegiatan MPRS di Gedung Merdeka seluruhnya dialihkan ke Jakarta . Setelah meletus pemberontakan G30S/ PKI, Gedung Merdeka dikuasai oleh instansi militer dan sebagian dari gedung tersebut dijadikan sebagai tempat tahanan politik G30S/ PKI. Pada bulan Juli 1966, pemeliharaan Gedung Merdeka diserahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, yang selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat diserahkan lagi pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung. Tiga tahun kemudian, tanggal 6 Juli 1968, pimpinan MPRS di Jakarta mengubah surat keputusan mengenai Gedung Merdeka (bekas Gedung MPRS) dengan ketentuan bahwa yang diserahkan adalah bangunan induknya, sedangkan bangunan-bangunan lainnya yang terletak di bagian belakang Gedung Merdeka masih tetap menjadi tanggung jawab MPRS.

Pada Maret 1980 Gedung ini kembali dipercayakan menjadi tempat peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-25 dan pada Puncak peringatannya diresmikan Museum Konferensi Asia Afrika oleh Soeharto Presiden Republik Indonesia – 2.

Page 23: Laporan Kegiatan Outing Class

18

Ruang Lingkup

1. Pameran Tetap

Museum Konperensi Asia Afrika memiliki ruang pameran tetap yang memamerkan sejumlah koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumenter peristiwa Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Selain itu dipamerkan juga foto-foto mengenai :

Peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Konferensi Asia Afrika;

Dampak Konferensi Asia Afrika bagi dunia internasional;

Gedung Merdeka dari masa ke masa;

Profil negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang dimuat dalam multimedia.

Dalam rangka menyambut kunjungan Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi X Gerakan Nonblok tahun 1992 di mana Indonesia terpilih sebagai tempat konferensi tersebut dan menjadi Ketua Gerakan Nonblok, dibuatlah diorama yang menggambarkan situasi pembukaan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

Penataan kembali Ruang Pameran Tetap “Sejarah Konperensi Asia Afrika 1955”

Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika 2005 dan Peringatan 50 Tahun Konferensi Asia Afrika 1955 pada 22 – 24 April 2005, tata pameran Museum Konperensi Asia Afrika direnovasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. N. Hassan Wirajuda. Penataan kembali Museum tersebut dilaksanakan atas kerja sama Departemen Luar Negeri dengan Sekretariat Negara dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Perencanaan dan pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh Vico Design dan Wika Realty.

Rencana Pembuatan Ruang Pameran Tetap “Sejarah Perjuangan Asia Afrika” dan Ruang Identitas Nasional Negara-negara Asia Afrika (2008)

Departemen Luar Negeri RI mempunyai rencana untuk mengembangkan Museum Konperensi Asia Afrika sebagai simbol kerja sama dua kawasan dan menjadikannya sebagai pusat kajian, pusat arsip, dan pusat dokumentasi. Salah satu upayanya adalah dengan menambah beberapa ruang pameran tetap, yang memamerkan sejumlah foto dan benda tiga dimensi mengenai Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (New Asian African Strategic Partnership/NAASP) serta berbagai materi yang menggambarkan budaya dari masing-masing negara di kedua kawasan tersebut.

Pengembangan museum ini direncanakan terwujud pada April 2008, bertepatan dengan Peringatan tiga tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika.

2. Perpustakaan

Untuk menunjang kegiatan Museum Konperensi Asia Afrika, pada 1985 Abdullah Kamil (pada waktu itu Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London) memprakarsai dibuatnya sebuah perpustakaan.

Perpustakaan ini memiliki sejumlah buku mengenai sejarah, sosial, politik, dan budaya Negara-negara Asia Afrika, dan negara-negara lainnya; dokumen-dokumen mengenai Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya; serta majalah dan surat kabar yang bersumber dari sumbangan/hibah dan pembelian.

Page 24: Laporan Kegiatan Outing Class

19

Bersamaan dengan akan diperluasnya ruang pameran tetap Museum Konperensi Asia Afrika pada April 2008, perpustakaan pun akan dikembangkan sebagai pusat perpustakaan Asia Afrika yang proses pengerjaannya dimulai pada 2007. Perpustakaan ini diharapkan akan menjadi sumber informasi utama mengenai dua kawasan tersebut, yang menyediakan berbagai fasilitas seperti zona wifi, bookshop café, digital library, dan audio visual library.

3. Audio Visual

Seperti juga perpustakaan, ruang audio visual dibuat pada 1985. Keberadaan ruang ini juga diprakarsai oleh Abdullah Kamil.

Ruangan ini menjadi sarana untuk penayangan film-film dokumenter mengenai kondisi dunia hingga tahun 1950-an, Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi lanjutannya, serta film-film mengenai kondisi sosial, politik, dan budaya dari negara-negara di kedua kawasan tersebut.

20

Page 25: Laporan Kegiatan Outing Class

8. GEOGRAFI

1. Letak geografis wilayah Bandung

Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.

Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).

Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir

2. Proses Terbentuknya dan peristiwa letusan gunung Tangkuban Perahu

Sejarah Pembentukan Dan Morfologi

Dataran tinggi Bandung di Jawa Barat terletak di antara dua deretan gunungapi. Hampir seluruh dataran ini ditutupi oleh bahan-bahan atau material vulkanik. Hanya pada dua tempat ditemukan endapan-endapan sedimen yang terbentuk di laut dalam. Bagian tengah merupakan gunungapi itu sendiri, dan bagian sebelah selatan ditemukan dataran tinggi Bandung yang dahulu merupakan sebuah danau besar. Di dataran tinggi Bandung terdapat andapan-endapan danau seperti pasir, tanah liat, dan sebagainya.Bagian utara dari danau purba ini terdiri dari arus lahar dan tufa gunung Tangkuban Perahu dan di kaki gunungapi yang datar ini terletak kota Bandung, Cimahi, Padalarang.Jika kita mempelajari bentang alam dari daerah ini, maka akan terlihat beberapa kesatuan morfologi yang oleh Van Bamelen di bagi sebagai berikut :

a. Jalur sebelah utara yang terdiri dari daerah perbukitan sekitar Subang yang diberi nama punggung Tambakan.

b. Sebuah depresi sebelah dalam dari punggung ini.c. Pegunungan sentral terdiri dari kompleks gunungapi.d. Dataran tinggi Bandung sebelah selatan dari pegunungan vulkanik.e. Daerah perbukitan sekitar Cimahi.

Sejarah geologi dataran tinggi Bandung di mulai dengan jaman Miosin. Pada waktu Miosin ini pesisir utara Jawa purba letaknya jauh sebelah dari pesisir sekarang dan terletak di sekitar Pengalengan. Daerah sebelah utara dari Pengalengan masih merupakan lautan, dimana terjadi pembentukan atau pengendapan berbagai macam batuan sedimen.

Di daerah Purwakarta kini endapan-endapan tersebut yang sampai terdiri dari tanah liat, batu karang, batu kapur, tufa, dan sebagainya. Di sekitar Bandung, endapan-endapan ini hanya terlihat pada beberapa tempat saja, karena telah tertutup oleh bahan-bahan

21

Page 26: Laporan Kegiatan Outing Class

vulkanik yang kemudian terbentuk. Umur endapan ini di tetapkan berdasarkan binatang-binatang purba yang dahulu pernah menenmpati lautan Miosin ini.

Jaman yang tenang ini disusul oleh periode yang revolusioner, dalam periode ini dalam bumi terjadi gerak-gerak melipat dan mengangkat batuan-batuan yang dibentuk menjadi pegunungan yang muncul dari atas permukaan air laut. Periode ini adalah periode pembentukan pegunungan.

Pesisir utara Jawa yang tadinya terletak sebelah selatan mulai berpindah keutara dengan kata lain sebagian daratan ditambahkan pada Jawa purba tersebut. Bagian selatan dari daerah Pengalengan diangkat. Selain dari periode pembentukan pegunungan, bekerja pula kekutan-kekuatan lain dalam bumi, yaitu kekuatan vulkanik yang membentuk gunungapi yang sisanya kini merupakan puncak tajam sekitar Cimahi misalnya gunung Selacau. Batuan-batuan yang terdapat pada gunungapi ini berupa Dasit, batuan lelehan yang mnegandung bahyak SiO2, berbeda dengan batuan yang dihasilkan oleh gunung Tangkuban Perahu kemudian.

Pada jaman kwarter terjadi pembentukan dataran Bandung seperti yang kita kenal sekarang. Sejarah daerah gunungapi ini dapat kita bagi dalam dua periode, Jaman Kwarter Tua dan Jaman Kwarter Muda.

Pada awal jaman kwarter tua aktivitas vuklkanik berpindah kesebelah utara, ketempat gunung Tangkuban Perahu sekarang berada. Pada jaman tersebut gunung Tangkuban Perahu belum lahir, namun yang ada adalah induk dari gunungapi Tangkuban perahu yaitu gunungapi Sunda.

Gunungapi Sunda yang baru muncul ini sangat besar, dan menurut rekonstruksi mempunyai panjang sekitar 20 km dan tinggi 3000 mdpl. Kini hanya sisa yang masih tertinggal. Gunungapi ini mempunyai titik parasit seperti gunung Gurangrang, yaitu gunungapi yang lebih tua dari Tangkuban Perahu. Dapat dipahami jika melihat morfologi kedua gunung tersebut. Gunungapi Tangkuban Perahu masih mempunyai lereng yang licin dengan kata lain erosi belum terlalu lama bekerja sedangkan Burangrang telah banyak terdapat lembah-lembah erosi. Gunungapi parasit lainya yang terdapat pada gunungapi Sunda adalah gunung Palasari, gunung Tunggul. Semua bahan-bahan dari gunungapi tersebut menuju keberbagai arah, terutama menuju ke arah Subang dan ke

Selatan menuju Bandung. Setelah beberapa lamanya bekerja, maka gunungapi raksasa meletus dengan hebatnya. Pada letusan ini terbentuk kawah yang ukuranya beberapa kali dari kaldera. Sebagian besar gunungapi Sunda tersebut runtuh.

Pada sesar Lembang, sebelah selatan terdapat suatu pegunungan panjang yang lurus memanjang dari timur ke barat. Sesar Lembang adalah sebuah sesar terbesar di daerah ini, yang melintang dari barat ke timur. Sesar ini terletak atau melalui Lembang dari mana nama sesar ini berasal yang kira-kira 10 km sebelah utara Bandung. Ini adalah sebuah sesar aktif dengan gawir sesar sangat jelas yang menghadap ke utara. Sesar ini yang panjang seluruhnya kira-kira 22 km dapat diamati sebagai suatu garis lurus dari G. Palasari di timur ke barat dekat Cisarua. Penyelidikan-penyelidikan terdahulu telah menghubungkan bahwa sesar Lembang yang dominannya adalah sesar normal terjadi

22

Page 27: Laporan Kegiatan Outing Class

setelah letusan besar gunung Sunda Purba yang berlangsung pada jaman Kwarter Tua. Setelah letusan gunungapi Sunda, terjadilah gerak naik-turun dalam kerak bumi. Oleh gerakan ini, maka terbentuklah patahan atau sesar Lembang. Bagian sebelah utara turun sekitar 450 m dibandingkan bagian selatan. Contoh yang jelas dari patahan ini

adalah pada bukit Batu dan Batu Gantung. Bukit-bukit ini yang dahulu merupakan satu arus lava, terpotong dan seakan-akan tergantung.

Van Bammelen bersintesa tentang daerah ini menganggap bahwa gerak yang terjadi bukan merupakan suatu gerak vertikal namun suatu gerak lengseran yang mengakibatkan pengerutan sedimen sebelah utara, sehingga membentuk punggung Tambakan.Setelah pembentukan patahan Lembang, gunung Tangkuban Perahu mulai terbetuk pada jaman Kwarter muda. Terjadi erupsi yang hebat dalam bentuk tufa-slak. Hasil pertama dari gunungapi tersebut adalah efflata (bahan-bahan lepas). Sebelah utara arus slak ini menuju ke arah Segalaherang dan sebelah selatan menuju Bandung. Material yang keluar mengisi depresi Lembang. Material yang keluar mencari celah menuju ke arah selatan melalui celah-celah pada dinding patahan. Arus lahar yang mengalir sebelah barat tak menemui halangan yang berarti, karena dinding patahan tak terlalu tinggi, sehingga mulailah bagian ini di banjiri oleh bahan-bahan material Tangkuban Perahu ke arah Cimahi dan Padalarang.

Jalanya sungai Citarum pada saat itu berbeda dengan sekarang. Sungai ini mengalir kira-kira ke sebelah utara Cimahi dan berbelok ke arah Padalarang dan melalui lembah dimana sekarang terdapat sungai Cimeta. Lembah purba sungai Citarum masih dapat dikenal dari dalamnya dan lebar lembah yang di gunakan Cimeta tersebut. Sedangkan sungai Cimeta sendiri kecil dibandingkan dengan lembahnya.Arus lahar mengalir sebelah barat dari gunungapi Tangkuban Perahu, membendung sungai Citarum sehingga terjadilah danau Bandung. Selama erupsi besar Tangkuban Perahu daerah ini telah di huni manusia. Sungai Citarum dibendung oleh arus tufa breksi dilembah yang sempit dan besar kemungkinan pembendungan ini terjadi dalam waktu yang singkat.

Disekitar Palasari ditemukan material dari batuan dengan umur diperkirakan neolitikum. Material batuan obsidian ditemukan juga disekitar gunung Malabar dan Dago dan umurnya ditaksir sekitar 3000-6000 tahun. Yang mengherankan adalah material demikian pada tempat lain tidak diketemukan. Besar kemungkinan hal ini disebabkan oleh penimbunan debu dan bahan material Tangkuban Perahu di daerah tersebut. Sungai Citarum tak lama kemudian terdapat batu gamping di barat Padalarang.

Dengan demikian keringlah danau Bandung. Endapan-endapan danau ini merupakan tanah yang subur.

Setelah letusan tersebut, terjadi gerak-gerak dalam bumi yang membentuk patahan. Oleh pembentukan patahan dalam gunung berapi ini maka keluarlah lava. Erupsi yang menghasilkan lava tersebut merupakan erupsi B dari gunungapi Tangkuban Perahu. Disebelah utara aktivitas lava ni besar, yang keluar sewaktu letusan gunung Cinta, gunung Malang, dan sebagainya. Oleh pergantian bahan efflata dan lava maka gunungapi Tangkuban Perahu merupakan gunungapi berlapis, karakteristik untuk Indonesia yang disebut gunung strato.

Page 28: Laporan Kegiatan Outing Class

23 Lava erupsi B susunanya basalt, berbeda dengan material gunung Sunda dan

Burangrang yang bersusunan andesit (augit-hypersteen andesit). Lava yang mengalir sewaktu erupsi B telah menyebabkan pembentukan air terjun Dago dan juga merupakan

basis dari komleks sumber-sumber air misalnya di Ciliang. Hasil letusan yang telah lapuk ini juga menyuburkan tanah di sekitar. Sesudah itu terjadi letusan-letusan yang menghasilkan material lepas yang merupakan erupsi C namun tak sehebat erupsi A. Letusan berganti-ganti keluar dari tigabelas kepundan yang menyebabkan bentuk mendatar dari puncak Tangkuban Perahu. Gunungapi Tangkuban Perahu terjadi perpindahan aktivitas pipa kepundan dari arah barat ke timur.

Erupsi pertama (A) gunungapi Tangkuban Perahu sangat hebat, material yang dikeluarkan sangat banyak sehingga dengan cara demikian mengakibatkan terbentuknya dataran tinggi Bandung.

Menurut penelitian seorang ahli geologi Belanda, Van Bammelen, di tahun 1934, riwayat letusan gunungapi Tangkuban Perahu dapat di bagi menjadi tiga periode berdasarkan coraknya, yaitu :

1. Tahap A, tahap explosive. Selama tahap ini dikeluarkan berbagai bahan letusan yang terdiri atas segala ukuran, sehingga menutupi permukaan sekitarnya dan dihanyutkan sebagai lahar atau lumpur gunungapi. Saat itu di duga bahan letusanya menutupi aliran Sungai Citarum Purba sehingga airnya menggenangi cekungan Bandung dan terjadilah Danau Bandung Purba.

2. Tahap B, tahap effusive. Pada tahap ini bahan letusan terdiri dari aliran lava.3. Tahap C, tahap pembentukan gunung yang sekarang. Morfologi

Morfologi gunungapi ini dapat dibagi menjadi tiga satuan morfologi utama yaitu :

o Kerucut strato aktif. o Lereng tengah.o Kaki.

Kerucut strato aktif menempati bagian tengah kaldera Sunda. Kawah-kawah gunungapi ini membentang dengan arah barat-timur. Beberapa kawah terletak di daerah puncak dan beberapa lainnya terletak di lereng timur. Kerucut strato aktif ini tersusun dari selang-seling lava dan piroklastik dan di bagian puncak endapan freatik. Pola radier dengan bentuk lembah V, beberapa air terjun yang sangat umum ditemukan pada satuan morfologi ini. Morfologi lereng tengah meliputi lereng timurlaut, selatan dan

tenggara gunungapi ini. Batuannya terdiri atas endapan piroklastik yang sangat tebal dan lava yang biasanya tersingkap di lembah-lembah sungai yang dalam dengan pola aliran sungai paralel dan semi memancar (semi radier). Lereng selatan dan tenggara terpotong oleh sesar Lembang, yang berarah timur-barat.

Kaki selatan menempati bagian lereng tenggara dan selatan, yang terletak pada ketinggian antara 1200 m hingga 800 m dan antara 1000 hingga 600 m di atas permukaan laut. Lereng timurlaut mempunyai pusat-pusat erupsi parasit seperti G. malang, G. Cinta dan G. Palasari. Aliran-aliran lava dan skoria berwarna kemerahan yang menempati

Page 29: Laporan Kegiatan Outing Class

24

sebagian besar daerah kaki ini adalah berasal dari pusat-pusat erupsi ini. Pola aliran sungai yang berkembang di daerah ini adalah paralel dengan bentuk lembah U yang melewati batuan keras.

Lereng selatan terletak antara sesar Lembang dan dataran tinggi Bandung di selatan. Bagian terbesar daerah ini dibentuk oleh batuan piroklastik dan endapan lahar, sedangkan lava ditemukan di dasar sungai. Pola aliran sungai yang berkembang di dalam satuan morfologi ini adalah paralel.

Stehn (1929) meneliti tentang urutan pembentukan tiap kawah di gunung ini. Dia menyimpulkan bahwa kawah tertua (I) adalah kawah Pangguyangan Badak, telah hancur karena letusan pembentukan kawah kedua atau kawah Upas (II), sehingga yang tampak sekarang dari Kawah Pangguyangan Badak hanyalah pinggiran kawahnya saja. Secara periodik letusan terjadi kembali, yang akhirnya menghancurkan Kawah Upas menjadi Kawah Upas yang selanjutnya (III).

Setelah itu, pusat letusan bergerak menghancurkan kawah I, kawah II, kawah III di bagia timur sehingga terbentuklah Kawah Ratu (IV). Letusan berikutnya terjadi di dasar kawah III dan menghasilkan Kawah Upas (V).

Kemudian terjadi lagi perpindahan pusat letusan dari arah barat ke timur dan terbentuklah Kawah Ratu (VI).

Letusan berikutnya terjadi di lereng sebelah timur, sebagai letusan lereng menghasilkan Kawah Jurig (X), Kawah Domas, Kawah Badak, Kawah Jarian (XI), dan Kawah Siluman (XII).

Aktivitas letusan kemudian bergerak ke arah barat di tahun 1896 terjadi letusan di bagian bawah Kawah Upas (II) membentuk Kawah Baru (VII). Di tahun 1910 aktivitas berikutnya ke arah timur. Di bagian bawah Kawah Ratu (VIII). Pada tahun 1926 terjadi hal yang sama, menghasilkan kawah yang lebih kecil ukuranya, dinamakan Kawah

Ecoma (IX). Pada tangaal 1 Mei 1960 aktivitas letusan membentuk lubang di dasar Kawah Ratu, Kawah (XIII). Pusat letusan yang selalu berpindah sepanjang 1100 m mengakibatkan proses penghancuran pada kawah terdahulu hanya berupa pinggiran kawah saja. Akhirnya pergerakan pusat letusan dari Kawah Pangguyangan Badak ke Kawah Ratu menghasilkan bentuk puncak gunung Tangkuban Perahu menjadi tidak lancip melainkan berbentuk seperti perahu terbalik.

Page 30: Laporan Kegiatan Outing Class

25

9. EKONOMI

Dokumentasi minimal 5 foto pada saat transketerangan nama barang yang dibeli , harga penawaran penjual, penawaran pembeli , dan terbentuknya harga jual beli

Nama Barang Harga Penawaran Penjual Harga penawaran PembeliJaket Rp. 100.000.00,- Rp. 70.000.00,-Jaket Rp. 75.000.00,- Rp. 45.000.00,-Sweeter woll Rp. 85.000.00,- Rp. 60.000.00,-Gelang Rp. 10.000.00,- ( 2 buah ) Rp. 6.000.00,- ( 2 buah )Gelang Couple Rp. 15.000.00,- Rp. 10.000.00,-Kalung Rp. 35.000.00,- Rp. 10.000.00,-Kalung Rp. 35.000.00,- Rp. 15.000.00,-Kalung Rp. 15.000.00,- Rp. 15.000.00,-Baju (kaos) Rp. 25.000.00,- Rp. 10.000.00,-Kaca Mata Rp. 20.000.00,- Rp. 10.000.00,-Boneka Rp. 45.000.00,- Rp. 30.000.00,-

Daftar harga barang yang kami beli

Page 31: Laporan Kegiatan Outing Class

26

10. SOSIOLOGI

daftar Perilaku-perilaku menyimpang dan sikap anti social yang di temukan sepanjang perjalanan outing class mulai berangkat sampai pulang

NO Sikap anti sosial Perilaku menyimpang Tempat/Waktu1 Menyendiri/ tidak mau berkumpul

dengan temanMuseum Asia-Afrika

2 Menyendiri/tidak mau berkumpul dengan teman

Merokok , Membuang sampah tidak pada tempatnya

Tangkuban perahu

3 Membuang sampah tidak pada tempatnya

Tempat Peristirahatan Pertama SPBU

4 Membuang Sampah tidak pada Tempatnya

Tempat peristirahatan Terakhir

5 Membuang Sampah tidak pada tempatnya

Saung Angklung Udjo

27

Page 32: Laporan Kegiatan Outing Class

11. SENI BUDAYA

Dokumentasi outing class ,

Dokumentasi Pada Saat ke berangkat outing class lokasi Area Parkir Hobi-Hobi

Dokumentasi pada saat tiba di lokasi objek wisata tangkuban Perahu

Dokumentasi pada saat di Saung angklung mang Udjo

Page 33: Laporan Kegiatan Outing Class

28

Dokumentasi outing class

Dokumentasi saat makan siang lokasi saung angklung mang Udjo

Dokumentasi pada saat didalam bus sebelum keberangkatan Lokasi Area parkir Hobi-Hobi ,

Page 34: Laporan Kegiatan Outing Class

29

12. BHS MANDARIN

Rute perjalanan dari museum asia-afrika ke saung angklung udjo , denah dan urutan perjalanan

Cong Museum Asia-Afrika,

Cong museum Asia-Afrika shi cha kou ,wan you guai, zhi ,shi cha kou , zhi shi cha kou , wan zou guai zhi, san cha kou , wan you guai, zhi , san cha kou , zhi , shi cha kou , zhi , shi cha kou zhi shi cha kou , wan zou guai , zhi san cha kou , zhi , san cha kou ,zhi , shi cha kou , zhi , shi cha kou , zhi , shi cha kou ,zhi san vha kou , wan you guai ,zhi , san cha kou , wan zou guai , sang Angklung Mang Udjo gao zhong

Page 35: Laporan Kegiatan Outing Class

30

13. BHS SUNDA

Mendiskripsikan tentang saung udjo dengan bahasa sunda

Geus teu anéh pikeun urang Padasuka mah, upama aya turis asing ngadongdon wewengkonna. Ti taun 1970-an, geus réa wisatawan nu ngulampreng ka ieu patempatan. Rék naon cenah éta turis bet jul-jol ka Padasuka?, jauh dijugjug, anggang di téang, kataji ku garapan seni Saung Angklung Mang Udjo, nu perenahna di jalan Padasuka no 118 Bandung

Nurutkeun panintén kapariwisataan, karéréan wisatawan nu datang, ka Bandung atawa ka Jawa Barat, tujuan utamana téh ka saung Mang Udjo. Malah nurutkeun béja mah, ngadongdon ka tempat liana mah ngan ukur sasampiran. Pang kitu téh kawasna nepi ka kiwari nu pangkajojona téh Saung Mang Udjo.

Kakoncarana Saung Mang Udjo ku turis mancanagara, taya liana Yayasan Mang Udjo Ngalagena (alm.). Nya anjeuna pisan nu ngabaladah, satékah polah narékahan ngawanohkeun kasenian Sunda, hususna angklung ka masyarakat internasional. Saterusna lain baé seni angklung nu dipintonkeun di Saung Mang Udjo, seni liana oge digarap kalawan daria tug nepi ka mibanda kasenian Sunda nu lengkep, saperti seni ibing, padalangan, jeung seni liana. Atuh puguh wé turis leuwih kataji. Keur jaman jumeneng kénéh, saung angklung Mang Udjo tara suwung ku nu lalajo; boh turis lokal, nasional atawa internasional.

Sabada Mang Odjo ngantunkeun, kumaha kaayaan Saung Mang Udjo? Saung mang Udjo tetep jadi primadona wisata. Eta oge kungsi ngalaman tiiseun ku kunjungan turis, nalika aya bancang pakewuh; bom bali téa. Eta pasualan lain baé jadi bangbaluh Saung Mang Udjo, tapi mangrupa musibah dunya wisata nasional.

Nilik kondisi saperti kuti, pihak manajemen Saung Mang Udjo, nu di jejeran ku Taufik Hidayat teu cicingeun nyieun tarékah anyar, diantarana ngabebenah materi pintonan, panataan tempat, katut leuwih ngalegaan pangsa pasar. Tarekah nu geus jeung eukeur dipigawé nyaéta ngolah matéri pintonan nu udagan pasarna lain baé ukur dewasa, kiwari disadiakeun matéri pikeun sagala tingkatan; ti mimiti Play Group, TK, SD, SLTP, SLTA, PT, tug nepi ka umura geus cueut ka hareup. Pon kitu deui jenis pintonan atawa paket pagelaran nu dieuyeuban jeung dironjatkeun ajénna. Keur ngadongkang éta udagan, Taufik Hidayat saparakanca ngadatangkeun tanaga ahli ku jalan gawé bareng jeung sababaraha lembaga kabudayaan katut lembaga pendidikan seni. Alhamdulillah panggero ti Saung Mang Udjo pada ngarojong, saperti SMKI (SMK 10) Bandung, UPI, Unpad jeung STSI Bandung, anu gedé pisan andilna dina ngarojatkeun matéri pintonan, kitu ceuk ieu lalaki kalahiran 1966 bangun reueus. Eta tarékah gedé pisan pangaruhna kana kuantitas pengunjung. Kabuktian dina mangsa ayeuna, unggal poé tara suwung ku pengunjung boh turis lokal, nasional jeung internasional. Salian ti éta, barudak nu maranggung jadi leuwih sumanget, sabab materi anu dipanggungkeunna leuwih pariatif. Ku Opik (nénéhna Taufik) diaku saacanna mah materi pintonan gues baku, dina harti kurang pariatif. Perkara ieu, mun pareng aya tamu nu sarua, bakal ngarasa bosen. Atuh kitu deui tumibana ka pamaén jadi bosen, antukna bakal gedé pangaruhna kana ajén pintonan, pokna.

Sajabana di ngaronjatkeun ajén pintonan, oge nyieun kamonésan anyar; méré service ku mangrupa kakarén has Jawa Barat (karajinan jeung sajabana) ka nu lalajo. Oge nyieun hiji service ka nu pareng milangkala; méré hadiah soupenir nu ngabogaan ajén madiri.

Pikeun ngahontal ambahan lobana pengunjung, tarekahna ku jalan ngondang stake holders. Saacan ditimba kamandangna, disuguhan pirang-pirang informasi. Hal ieu luyu jeng susuluk usaha “lamun teu dipikawanoh, moal nyaah atawa dipiasih”. Keur ngungkulan sarupa

Page 36: Laporan Kegiatan Outing Class

31

kitu, nya ulah lalawora. Ceuk cohagna mah ulah asal nyuguhan. Upama léléwodéh bisa kontra produktif. Mun geus kitu, nu tadina haying dipikanyaah jeung dipikaasih teh bakal jadi teu raresepeun. Nu sarupa kitu nu bakal ngaruksak citra téh, Ceuk Ki Opik nu jadi pingpinan Saung Mang Udjo ti taun 1995 nepi ka kiwari.

Sangkan leuwih kajojo ku mancanagara Opik ngahangkeutkeun widang promosi jeung publikasi boh ngaliwatan media cétak atawa situs/web. Ku media internet karasa pisan ngaronjatna turis mancanagara. Tah kitu mangfaatna media informasi dunya maya téh. Biayana teu pati mahal, tapi hasilnya mucekil. Kabuktian unggal poé tara suwung ku nu lalajo. Atuh pesenan angklung méh teu kaladangan. Pikuen ngaladangan urang Koréa baé, teu kurang ti 15 rébu angklung/triwulan. Acan deui urang Eropa jeng Amerika. Komo pesenan domestik mah.

Sangkan karasa mangfaatna ku balaréa. Di sagigireun ngagarap materi pintonan, kiwari geus dibaladah kagiatan mangrupa diklat ; Public relation (PR), Master of Ceremony (MC), katut widang liana nu aya patula-patalina jeung kapentingan dunya pariwisata.

Salian ti éta, nu keur hangkeut di tata téh nyaéta guest house (tempat titirah). Ka hareupna tamu nu haying leleson di Saung Mang Udjo, disayagikeun tempat reureuh nu tumaninah. Léngkah ka hareupna, ieu saung rék dijadikeun miniatur kampung Sunda, atawa taman minina kabudayaan Sunda. Rupa-rupa kagiatan budaya bakal dipintonkeun di ieu tempat, saperti adat-istiadat, arsiték, pakéan, karajinan, dahareun jeung sakur nu mibanda ciri has kasundaan. Pikeun ngawujudkeun éta angen-angen, memang merlukeun lahan nu lega jeng rojongan ti balaréa, utamana ti pihak anu aya gantar kakaitan dina widang kawijakan pamaréntah.

Sanajan can ngajanggélék sakumaha anu dirarancang téa, tapi ku nu geus nyampak ogé Saung Mang Udjo geus némbongkeun hiji prestasi nu luar biasa. Nepi ka kiwari asa jarang kénéh tempat kagiatan kasenian nu mayeng magelaran tiap poé, jeung masih langka aya tempat kasenian nu dijadikeun tempat neuleuman ajén budaya. Ari anu onjoyna téh lebah ngaberdayakeun lingkungan nepi ka kiwari kacatet 150 urang pamaén anu dirékrut ti SD, SLTP, SLTA jeung warga masarakat sabudeureunna. Jumlah pagawéna kaitung loba, pikeun usaha kasenian mah. Kacatet aya 25 karyawan maneuh jeng 50 urang pangrajin angklung. Lobana karyawan, hiji indikator yén Saung Angklung Mang Udjo hirup kalawan hurip.

Hal sarupa kieu taya lian ku ayana rojongan nu hadé sarta ayana gawé sauyunan ti kadang kulawarga Mang Udjo Ngalagena pikeun ngamajukeun Saung Mang Udjo

Page 37: Laporan Kegiatan Outing Class

32

BAB III MANFAAT OUTING CLASS

1. Manfaat Outing Class.

Outing class merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan serta menimbulkan potensi peserta didik. Potensi tersebut berupa olah piker. Sampai saat ini, outing class merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu ilmu.

Manfaat Outing Cclass antara lain:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik

2. Mempererat hubungan antar peserta didik

3. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik

Page 38: Laporan Kegiatan Outing Class

33

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan.

Kegiatan Outing Class dapat berjalan dengan baik, aman tertib dan lancer sesuai dengan yang direncanakan. Dalam kegiatan Outing Class ini terjalin kerja sama yang baik antara sesama Guru dan Murid dan antara murid dengan murid

2. Saran,

Kegiatan Outing Class sangat baik manfaatnya, agar setiap tahun diadakan kegiatan tersebut. Karena kegiatan ini memerlukan dana maka saran agar diadakan tabungan siswa sehingga tidak terdadak.

Bekasi, Mei 2012

ttd

Penyusun