laporan kegiatan lembaga penjaminan mutu dan audit internal · universitas kristen petra 22 april...
TRANSCRIPT
1 | P a g e
Laporan Kegiatan Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal
Universitas Kristen Satya Wacana
(Bulan Januari – Juni 2019)
2 | P a g e
DAFTAR ISI
Laporan Kegiatan ........................................................................................................................................................................................................... 3
Daftar Lampiran ............................................................................................................................................................................................................. 8
3 | P a g e
Laporan Kegiatan
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan
1. Pembahasan dokumen
AIPT oleh Satgas AIPT
16 Januari 2019
18 Februari 2019
(Evaluasi Standar 1)
4 Maret 2019
(Evaluasi Standar 3)
6 Mei 2019
(Evaluasi Standar 4
24 Mei 2019
(Evaluasi Standar 5)
Jumlah standar AIPT yang sudah direview dan dievaluasi oleh Satgas AIPT
adalah 4 standar, yaitu: Standar 1, Standar 3, Standar 4, dan Standar 5. Hasil
rekomendasi sudah dikirimkan ke PR 1.
2. Pembahasan dokumen
SPMI 9 Kriteria
11 Februari 2019
(Kriteria 1)
27 Februari 2019
(Kriteria 2)
Maret 2019
(Kriteria 3)
16 April 2019
(Kriteria 4)
7 Mei 2019
(Kriteria 5)
Jumlah kriteria yang sudah direview dan didiskusikan bersama para
Koordinator PMF ada 5 kriteria, yaitu: Kriteria 1, Kriteria 2, Kriteria 3, Kriteria
4, dan Kriteria 5. Hasil pembahasan 5 kriteria ini sementara sudah dikirimkan
kepada para Koordinator PMF agar bisa mulai dipersiapkan di Fakultas
masing-masing.
3. Workshop Penulisan LED –
Berdasar Instrumen
Akreditasi 4.0
15 Februari 2019
(Workshp LED Tahap
1)
29 Maret 2019
(Workshp LED Tahap
1)
Workshop dilakukan 2 kali supaya lebih efektif, dengan pembagian kelompok
sbb:
1. Workshop dilaksanakan bagi prodi-prodi yang akan di-reakreditasi pada
tahun 2019, dihadiri oleh 27 orang peserta
2. Workshop dilaksanakan bagi prodi-prodi yang akan di-reakreditasi pada
tahun 2020 dan 2021, dihadiri oleh 17 orang peserta
Narasumber: Bapak. Pdt. Yusak B. Setyawan, S.Si., MATS, Ph.D
4. Pengurusan kenaikan JAFA
dosen
Januari - Juni 2019 Terdapat 19 orang dosen mengajukan kenaikan JAFA (7 orang sudah
mendapatkan SK Kenaikan JAFA, 12 orang belum).
Lampiran 1 Daftar Pengajuan Kenaikan Jafa Dosen Bulan Januari – Juni
4 | P a g e
2019Error! Reference source not found.
5. Pengurusan Inpassing
Dosen
Januari - Juni 2019 Terdapat 4 orang Dosen yang menerima SK Penetapan Inpassing
(Lampiran 2 Daftar Pengurusan SK Inpasing pada bulan Januari - Juni
2019Tabel 1 Daftar Nama Dosen yang menerima SK Penetapan Inpassing)
Terdapat 2 orang Dosen yang mengurus Revisi SK Inpassing
(Lampiran 2 Daftar Pengurusan SK Inpasing pada bulan Januari - Juni
2019,Tabel 2 Daftar Nama Dosen yang Mengurus SK Penetapan Inpasing)
Terdapat 15 orang Dosen yang mengurus kenaikan SK Inpassing
(Lampiran 2 Daftar Pengurusan SK Inpasing pada bulan Januari - Juni
2019,Tabel 3 Daftar Nama Dosen Mengurus Kenaikan SK Inpasing)
6. Pengurusan Kenaikan
Pangkat Internal Dosen
Januari - Juni 2019 Terdapat 15 orang Dosen yang mengurus Kenaikan SK Pangkat Internal
Periode April 2019 (Proses sampai di yayasan)
(Lampiran 3 Daftar Pengajuan Kenaikan Pangkat/Golongan Internal,Tabel 4
Daftar Nama Dosen yang Mengurus Kenaikan Internal dengan Penambahan
KUM)
7. Penguruan Pengaktifan
kembali Tri Dharma Dosen
Januari - Juni 2019 Terdapat 7 orang Dosen yang menerima pengaktifan kembali dari LLDIKTI
(Lampiran 4 Daftar Dosen Pengurusan Pengaktifan Kembali pada bulan
Januari - Juni 2019,Tabel 5 Dosen menerima pengaktifan kembali dari
LLDIKTI)
Terdapat 2 orang Dosen yang mengurusan pengaktifan kembali dari LLDIKTI
(Lampiran 4 Daftar Dosen Pengurusan Pengaktifan Kembali pada bulan
Januari - Juni 2019,Tabel 6 Daftar Dosen yang mengurus pengusulan
pengaktifan kembali sampai di LLDIKTI)
8. Pengurusan Sertifikat
Pendidik
Januari - Juni 2019 Terdapat 33 orang dosen menunggu pengumuman Yudisium pelaksanaan
Serdos s.d Juni 2019 (
5 | P a g e
Lampiran 5 Daftar Dosen menunggu pengumuman Yudisium pelaksanaan
Serdos s.d Juni 2019)
9. Re-akreditasi Prodi Januari - Juni 2019 Jumlah Prodi yang Menerima SK Re Akreditasi Januari s.d Juni 2019
(Lampiran 6 Daftar Pengurusan Proses Akreditasi Prodi pada bulan Januari –
Juni 2019,Tabel 7 Daftar Prodi Menerima Re Akreditasi Januari s.d Juni 2019)
Jumlah prodi yang di-visitasi untuk re-akreditasi adalah 6 prodi
(Lampiran 6 Daftar Pengurusan Proses Akreditasi Prodi pada bulan Januari –
Juni 2019,Tabel 8 Daftar Prodi Reakreditasi Menunggu divisitasi oleh BAN PT
Januari s.d Juni 2019)
10. Survey Kesadaran Mutu Februari 2019 Survei ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dalam bentuk
google form melalui e-mail kepada para responden di lingkungan Universitas
Kristen Satya Wacana. Karakteristik responden dalam survei ini terbagi dalam
beberapa kategori, yaitu: nama unit kerja, jenis kelamin, usia, status
kepegawaian, masa kerja dan pendidikan terakhir.
Lampiran 7 Laporan Survey Kesadaran Mutu
11. Sosialisasi Layanan Aduan
Kegiatan Akademik
5 Maret 2019 Sosialisasi ini dihadiri oleh 1 orang peserta, yaitu ketua SMU. Layanan
akademik. layanan pengaduan akademik bagi mahasiswa dapat dilakukan
melalui:
1. SMS/WhatsApp ke nomor: 0816333626
2. Email dengan alamat : [email protected]
12. Pertemuan Persiapan
Sertifikasi Dosen
6 Maret 2019 Pertemuan dihadiri oleh 40 orang dosen yang akan menjalani proses
Sertifikasi Dosen. Pertemuan dilakukan agar para Dosen dapat
mempersiapkan diri dengan baik untuk proses Sertifikasi Dosen.
13. Rapat koordinasi Audit
Sarpras 2019
12 Maret 2019 Rapat dihadiri oleh 11 orang penjaga ruang. Audit ini juga meliputi gedung
FTI dan FBS.
6 | P a g e
14. Rapat koordinasi AMAI
tahun 2018
28 Maret 2019 Rapat dihadiri oleh 19 orang auditor. Auditor ini akan diberi penugasan dari
Rektor untuk melakukan audit. Adapun jadwal audit adalah bulan Mei – Juni
2019, dengan jumlah prodi yang diaudit adalah 30 prodi
15. Studi Banding LPMAI ke
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) dan
Universitas Kristen Petra
22 April 2019 Studi banding LPMAI diikuti oleh Ka.LPMAI beserta staff ke Kantor
Penjaminan Mutu – ITS dan Universitas Kristen Petra.
Lampiran 8 Foto Kegiatan Studi Banding)
16. Sarasehan Peningkatan
JAFA dari Lektor ke Lektor
Kepala
24 April 2019 Di dalam acara ini juga terdapat penjelasan tentang Syarat dan Perhitungan
Penilaian Angka Kredit dari LT ke LK. Acara ini dihadiri oleh 28 orang peserta.
17. Workshop Penyusunan
Laporan Kinerja Program
Studi (LKPS)
3 Mei 2019 Workshop dihadiri oleh 54 orang peserta, yang terdiri dari Dekan, Kaprodi
dan Koordinator PMF.
Narasumber: Ibu Komala Inggarwati, Ph.D
18. Perumusan Tagline dan
Komitmen Mutu dari
LPMAI
8 Mei 2019 Tagline: LPMAI – Spreading the virus of quality
Komitmen mutu dari LPMAI:
P = Profesional
R = Ramah
I = Inovatif
M = Melayani
A = Akuntabel
19. Workshop Penyusunan
Analisis SWOT bagi
Program Studi
10 Mei 2019 Workshop dihadiri oleh 32 orang yang terdiri dari Dekan, Kaprodi dan
Koordinator PMF.
Narasumber: Bapak Prof. John Ihalauw, Ph.D
20. Sarasehan “Akselerasi JAFA dan Kinerja Riset :
Menuju UKSW Unggul
17 Mei 2019 Para dosen memberikan masukan dan input dalam acara ini. Beberapa di
antaranya adalah:
1. Dibutuhkannya asisten untuk pengurusan JAFA
2. Perlu dipikirkan untuk calon GB yang prodinya tidak ada S3, bagaimana
untuk memenuhi persyaratan khusus Gb yaitu pernah membimbing atau
menguji Doktor
3. Untuk publikasi internasional dapat dilakukan dengan bekerjasama
dengan universitas-universitas di luar, atau bisa juga kerjasama antar
fakultas
Di dalam acara ini juga terdapat penjelasan tentang Syarat dan Perhitungan
Penilaian Angka Kredit dari LK ke GB. Acara ini dihadiri oleh 30 orang peserta.
7 | P a g e
21. Website LPMAI Januari – Juni 2019 Proses perbaikan web masih terus berjalan.
Berita di web terus di-update, menyesuaikan kegiatan yang terjadi.
Lampiran 9 Beberapa Tampilan Website LPMAI
22. Perbaikan data PDPT Januari – Juni 2019 Proses perbaikan data PDPT telah berjalan dengan menggunakan webservice
PDPT dan SIABETH.
Persoalan data mahasiswa double masih dalam tahap penyelesaian.
8 | P a g e
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Daftar Pengajuan Kenaikan Jafa Dosen Bulan Januari – Juni 2019
No Nama Dosen Fakultas Ke
Jenjang
Bulan
Berkas
dikirimkan
Tahun T.M.T SK JAFA Bulan SK
Turun Tahun
1 Dr. Mawardi, S.Pd., M.Pd. FKIP L Oktober 2018 4 Desember 2018 Januari 2019
2 Firosalia Kristin, S.Pd,M.Pd FKIP L September 2018 4 Desember 2018 Maret 2019
3 Nyoto Hardjono, M.Pd FKIP L Oktober 2018 3 Januari 2019 Maret 2019
4 Dr.Sri Yulianto, S.Si., M.Kom. FTI LK Agustus 2018 1 Desember 2018 Mei 2019
5 Dr. Titon Slamet Kurnia, SH., M.Hum FH LK May 2018 1 Desember 2018 Mei 2019
6 Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs FTI AA Oktober 2018 4 Desember 2018 Februari 2019
7 Yerymia Alfa Susetyo, S.Kom., M.Cs. FTI AA Januari 2019
8 Pratyaksa Ocsa Nugraha Saian, S.Kom., M.T. FTI AA Februari 2019
9 Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs FTI AA Februari 2019
10 Dr. Umbu Rauta, S.H., M.Hum FH GB Februari 2019
11 Banu Wirawan Yohanes, S.T., MCompSc. FTEK LT Februari 2019
12 Monang Sihombing, S.T., M.Si FKIK AA Februari 2019
13 Yusepaldo Pasharibu, S.T.,M.M FEB LT Februari 2019
14 Handri Yonathan, S.Si-Teol., M.Phil. FTHEOL AA Maret 2019
15 Gelora Mangalik, S.Gz.,M.Si FKIK AA April 2019
16 Rosaly Franksiska, S.E.,MBA FEB AA April 2019
17 Sampoerno S.Pd, M.Si FISKOM L Mei 2019
18 Widhi Handayani FID AA Mei 2019
19 Dr. Ir. Lasmono Tri Sunaryanto, M.Sc FPB L Oktober 2018
Mei 2019
9 | P a g e
Lampiran 2 Daftar Pengurusan SK Inpasing pada bulan Januari - Juni 2019
Tabel 1 Daftar Nama Dosen yang menerima SK Penetapan Inpassing
No Nama
1 Rifatolistia Tampubolon, S.S.T, Keb., MH
2 Elly Esra Kudubun, S.Sos., M.Si.
3 Petsy Jessy Ismoyo, S.Hum, M.Si.
4 Angkit Kinasih, S.Pd., M.Pd.
Tabel 2 Daftar Nama Dosen yang Mengurus SK Penetapan Inpasing
No Nama
1 Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs.
2 Antonina Anggraini Setiamunadi, S.Pd., M.Pd.
Tabel 3 Daftar Nama Dosen Mengurus Kenaikan SK Inpasing
No Nama
1 Prof. Drs. J. T. Lobby Loekmono, M.A., Ph.D.
2 Drs. Agastya Rama Listya M., M.S.M.
3 Albert Kriestian N. A. Nugraha, S.E., M.M., Ph. D.
4 Drs. Daru Purnomo, M.Si.
5 Handoko, S.T., M.Eng., Ph.D.
6 Bayu Wijayanto, S.E., M.Si.
7 Dr. Theresia Woro Damayanti, S.E., M.Si., Ak.
8 Didit Budi Nugroho, S.Si., M.Si., D.Sc.
10 | P a g e
9 Dyah Hapsari Prananingrum, S.H., M.Hum.
10 Eristia Lidia Paramita, S.E., M.M
11 Tri Nova Hasti Yunianta, S.Pd., M.Pd.
12 Dr. Wilson M.A. Therik
13 Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom.
14 Indirani Bastian Christy W., S.H., M.H.
15 Dra. Nani Mediatati, M.Pd
11 | P a g e
Lampiran 3 Daftar Pengajuan Kenaikan Pangkat/Golongan Internal
Tabel 4 Daftar Nama Dosen yang Mengurus Kenaikan Internal dengan Penambahan KUM
No NAMA Pend JAFA Kum Jafa KUM Jafa
Internal
Gol -
Ruan
g
TMT -
Gol
Usula
n
Pangk
at
Usulan
TMT- Gol
Kum
Syarat
Kenaikan
Kekurangan KUM
Kebutuh
an
Penamb
ahan
KUM
Pend &
Pengajaran
≥
Penelitia
n ≥ PKM ≤
Penunj
ang ≤
1 YULIAWATI S3 LK 441.55 550 4B 1-Oct-07 4C 1-Apr-19 700 150 60 60 15 15
2 WAHYU HARI
KRISTIYANTO S3 LK 420.15 550 4B 1-Oct-13 4C 1-Apr-19 700 150 60 60 15 15
3 YARI DWIKURNANINGSIH S3 LK 458.15 400 4A 1-Apr-09 4B 1-Apr-19 550 150 60 60 15 15
4 TEGUH WAHYONO S2 LK 472.10 400 4A 1-Oct-13 4B 1-Apr-19 550 150 60 60 15 15
5 MARTHEN LUTHER NDOEN S3 LK 510.50 400 4A 1-Apr-10 4B 1-Apr-19 550 150 60 60 15 15
6 ALBERT KRIESTIAN N A
NUGROHO S3 LK 442.84 400 4A 1-Oct-13 4B 1-Apr-19 550 150 60 60 15 15
7 PRIYO HARI ADI S2 LK 473.63 400 4A 1-Oct-11 4B 1-Apr-19 550 150 60 60 15 15
8 ROBIYANTO S3 LT 200 200 3C 1-Jan-16 3D 1-Apr-19 300 100 45 35 10 10
9 TITI SUSILOWATI S3 LT 230.77 200 3C 1-Apr-05 3D 1-Apr-19 300 100 45 35 10 10
10 LASTI NUR SATIANI S2 LT 280 200 3C 1-Apr-14 3D 1-Apr-19 300 100 45 35 10 10
11 WILSON M.A. THERIK S3 LT 227.14 200 3C 1-Apr-15 3D 1-Apr-19 300 100 45 35 10 10
12 SURYASATRIYA
TRIHANDARU S3 LT 274.25 200 3C 1-Apr-08 3D 1-Apr-19 300 100 45 35 10 10
13 LUKAS BAMBANG
SETYAWAN SUTANTO S2 LT 287.20 200 3C 1-Oct-94 3D 1-Apr-19 300 100 45 35 10 10
14 IZAK YOHAN MARTRIKS
LATTU S3 LT 218.90 200 3C 1-Apr-10 3D 1-Apr-19 300 100 45 35 10 10
15 CHRIST RUDIANTO S2 LT 265.55 200 3C 1-Apr-11 3D 1-Apr-19 300 100 45 35 10 10
12 | P a g e
Lampiran 4 Daftar Dosen Pengurusan Pengaktifan Kembali pada bulan Januari - Juni 2019
Tabel 5 Dosen menerima pengaktifan kembali dari LLDIKTI
No Nama
1 Dr. Indrastanti Ratna Widiasari, S.T., M.T.
2 Dr. Sunardi, S.Pd., M.Pd.
3 Dr. Umbu Rauta, S.H., M.Hum.
4 Dr. Jeferson Kameo, S.H., LL.M
5 Budhi Kristianto, S.Kom, M.Sc., Ph.D.
6 Aldi Herindra Lasso, S.Pd., MM., Par., Ph. D.
7 Jumiarti, S.H., M.Hum.
Tabel 6 Daftar Dosen yang mengurus pengusulan pengaktifan kembali sampai di LLDIKTI
No Nama
1 Drs. Agastya Rama Listya M., M.S.M., Ph.D.
2 Dr. Drs. Umbu Tagela Ibi Leba, M.Si.
13 | P a g e
Lampiran 5 Daftar Dosen menunggu pengumuman Yudisium pelaksanaan Serdos s.d Juni 2019
NO Nama
1 AGUSTINA TYAS ASRI HARDINI
2 ALBERTOES PRAMOEKTI NARENDRA
3 ALVAMA PATTISERLIHUN
4 ARWYN WEYNAND NUSAWAKAN
5 CHRISTIAN HERMAN JOHAN DE FRETES
6 CHRISTIAN LILIK HENRI SETIAWAN
7 DARY
8 DEBORA NATALIA SUDJITO
9 DESI
10 DIAN NOVITA KRISTIYANI
11 DWI IGA LUHSASI
12 ELVIRA HOESEIN RADIA
13 FRANCES LORRAINE SINANU
14 HENNY DEWI KOESWANTI
15 INDRI ANUGRAHENI
16 KOMALA INGGARWATI
17 KRISMA WIDI WARDANI
18 KUKUH PAMBUKA PUTRA
19 MELKIOR SITOKDANA
20 MERRY KRISTINA RUNGKAT
21 MONIKA RAHARDJO
22 NINA SETIYAWATI
23 NINON MELATYUGRA
24 PRATIWI CRISTIN HARNITA
25 PUTRI HERGIANASARI
26 RAMBU LAWU NEDI KRISTANTI RETNO TRIANDHINI
14 | P a g e
27 ROSIANA EVARAYANTI SARAGIH
28 SIMON JULIANTO
29 SUHARYADI
30 THERESIA PRATIWI ELINGSETYO
31 YESSICA NATALIANI
32 YULIANA TIEN BAYANGKHARIWATI TACOH
33 YUSTINA PRISKA KISNANTO
15 | P a g e
Lampiran 6 Daftar Pengurusan Proses Akreditasi Prodi pada bulan Januari – Juni 2019
Tabel 7 Daftar Prodi Menerima Re Akreditasi Januari s.d Juni 2019
No. Prodi Peringkat
1 S1 Hubungan Internasional B
2 S1 Teknik Informatika A
3 S1 Psikologi A
4 S-2 Sosiologi Agama A
Tabel 8 Daftar Prodi Reakreditasi Menunggu divisitasi oleh BAN PT Januari s.d Juni 2019
No. Prodi
1 S1 Teknik Elektro
2 S3 Studi Pembangunan
3 S2 Studi Pembangunan
4 S2 Agroekoteknologi
5 S1 Perpustakaan
6 S2A dministrasi Pendidikan
7 S1 Hubungan Masyarakat
8 S1 Pendidikan Sejarah
9 S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
10 S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
11 S1 Ekonomi Pembangunan
12 S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi
13 S3 Sosiologi Agama
16 | P a g e
Lampiran 7 Laporan Survey Kesadaran Mutu
I. Laporan Hasil Survey
A. Profil Responden
Survei ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dalam bentuk google form melalui e-mail kepada para responden di lingkungan
Universitas Kristen Satya Wacana. Karakteristik responden dalam survei ini terbagi dalam beberapa kategori, yaitu: nama unit kerja, jenis
kelamin, usia, status kepegawaian, masa kerja dan pendidikan terakhir.
1. Profil Responden berdasarkan Nama Unit Kerja
Berdasarkan unit kerja, dari total 143 responden yang mengisi Survei Kesadaran Mutu LPMAI (Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit
Internal) paling banyak berasal dari unit kerja FTI (Fakultas Teknologi Informasi) sebanyak 23 responden, diikuti oleh FKIP (Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan) sebanyak 19 responden dan FEB (Fakultas Ekonomika dan Bisnis) sebanyak 15 responden, sisanya bervariasi
dari berbagai unit kerja di lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana.
17 | P a g e
0
5
10
15
20
25
LP
MA
I
Fa
ku
lta
s P
sik
olo
gi
LT
C
FT
I
FE
B
FK
IP
FK
IK
FB
S
PR
I
FS
M
BT
SI
Fa
ku
lta
s T
eo
log
i
Biro
Adm
inis
tras
i…P
erp
ust
ak
aa
n
BP
HA
FT
EK
Fa
ku
lta
s B
iolo
gi
Fa
ku
lta
s I
nte
rdis
ipli
n
Faku
ltas
Pert
ania
n…F
ak
ult
as
Hu
ku
m
Prog
ram
Stu
di S
3…Y
ay
as
an
FIS
KO
M
BM
K
Kli
nik
Pra
tam
a U
KS
W
PR
IV
PR
V
Unit Kerja
Gambar 1. Profil Responden berdasarkan Unit Kerja
2. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar di bawah ini menunjukkan dari total 143 responden yang mengisi status jenis kelamin, 51,7% adalah laki-laki dan 48,3 % berjenis
kelamin perempuan.
18 | P a g e
Gambar 2. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin
3. Profil Responden berdasarkan Usia (dalam satuan tahun)
Responden yang mengisi status usia sebanyak 143 orang, usia paling muda responden yang mengisi kuisioner ini adalah 25 tahun
(0,7%), sedangkan yang paling tua berusia 69 tahun (0,7%), sebanyak 10 orang responden (7%) berusia 38 tahun.
Gambar 3. Profil Responden berdasarkan Usia (dalam satuan tahun)
19 | P a g e
4. Profil Responden berdasarkan Status Kepegawaian
Gambar dibawah ini menjelaskan bahwa dari 143 responden yang mengisi status kepegawaian pada kuisioner, didominasi oleh Tenaga
Pendidik/Dosen sebanyak 78,3% dan sisanya sebanyak 21,7% adalah Tenaga Kependidikan.
Gambar 4. Profil Responden berdasarkan Status Kepegawaian
5. Profil Responden berdasarkan Masa Kerja (dalam satuan Tahun)
Berdasarkan masa kerja, responden yang mengisi sebanyak 143 orang, masa kerja paling lama yaitu 43 tahun (0.7%), sedangkan yang
paling muda 1 tahun (0.7%), sebanyak 13 orang responden (9.1%) memiliki masa kerja 4 tahun.
20 | P a g e
Gambar 5. Profil Responden berdasarkan Masa Kerja
6. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir:
Berdasarkan pendidikan terakhir dari responden yang mengisi sebanyak 143 orang, responden paling banyak bergelar Master (55,9%),
Doktor (23,1%) dan Sarjana/Diploma 4 (15.4%)
21 | P a g e
Gambar 6. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
B. Analisis Data - Distribusi Frekuensi
Dalam kuisioner yang diberikan kepada responden, terdapat 25 pertanyaan yang terdiri dari empat bagian, bagian i berisi pendapat
responden tentang pentingnya mutu organisasi, bagian ii berisi penilaian responden terhadap unit kerja di mana responden bekerja, bagian
iii responden diminta memilih 5 indikator pelayanan yang paling penting dari beberapa indikator yang tersedia, responden juga dapat
menambahkan indikator yang menurutnya penting, tetapi belum ada pada daftar pilihan, pada bagian iv responden diminta memberikan
usulan bagaimana slogan mutu yang tepat untuk digunakan di lingkungan UKSW.
Bagian i
1. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu memiliki kebijakan mutu jangka panjang” yang dijawab oleh 143 responden, sebagian besar atau 66,4% responden berpendapat Sangat setuju dan sebanyak 32,2% Setuju dengan pernyataan diatas.
Hali ini menyatakan bahwa sebuah organisasi harus memiliki kebijakan mutu jangka panjang.
22 | P a g e
Gambar 7. Kebutuhan sebuah organisasi untuk memiliki kebijakan mutu jangka panjang
2. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu memiliki kebijakan mutu jangka pendek” yang dijawab oleh 142 responden, sebagian besar atau 57% responden menyatakan Sangat setuju dan sebanyak 33,8% responden menjawab Setuju.
Hal ini menyatakan bahwa sebuah organisasi harus memiliki kebijakan mutu jangka pendek.
Gambar 8. Kebutuhan sebuah organisasi untuk memiliki kebijakan mutu jangka pendek
23 | P a g e
3. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu menyelenggarakan program pelatihan peningkatan mutu bagi pegawai” yang dijawab oleh 143 responden, sebagian besar atau 72% responden menyatakan Sangat setuju dengan pernyataan diatas dan
sebanyak 25,2% responden menjawab Setuju.
Hal ini menyatakan bahwa sebuah organisasi perlu menyelenggarakan program pelatihan peningkatan mutu bagi pegawai.
Gambar 9. Kebutuhan sebuah organisasi untuk menyelenggarakan program pelatihan peningkatan mutu bagi pegawai
4. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu mengutamakan mutu dalam proses pengambilan keputusan” yang dijawab oleh 143 responden, sebanyak 53,1% responden menyatakan Sangat setuju dengan pernyataan diatas dan 40,6% responden menjawab
Setuju.
Hal ini menyatakan sebuah organisasi perlu mengutamakan mutu dalam proses pengambilan keputusan.
24 | P a g e
Gambar 10. Kebutuhan sebuah organisasi untuk mengutamakan mutu dalam proses pengambilan keputusan
5. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu menerapkan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk peningkatan mutu
layanan” yang dijawab oleh 142 responden, sebagian besar atau 66,9 % responden menyatakan Sangat setuju dengan pernyataan
diatas dan sebanyak 31,7% responden menjawab Setuju.
Hal ini menyatakan bahwa sebuah sebuah organisasi perlu menerapkan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk peningkatan mutu
layanan.
Gambar 11. Kebutuhan sebuah organisasi untuk menerapkan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) demi peningkatan mutu
layanan
25 | P a g e
6. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi membutuhkan komitmen pimpinan dalam melaksanakan penjaminan mutu” yang dijawab oleh 140 responden, sebagian besar atau 75,7% responden Sangat setuju dengan pernyataan diatas dan sebanyak 23,6%
responden menjawab Setuju.
Hal ini menyatakan bahwa sebuah organisasi membutuhkan komitmen pimpinan dalam melaksanakan penjaminan mutu.
Gambar 12. Kebutuhan komitmen pimpinan pada sebuah organisai untuk melaksanakan penjaminan mutu.
7. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu melibatkan seluruh SDM di dalamnya untuk peningkatan mutu” yang dijawab oleh 143 responden, sebagian besar atau 72% responden Sangat setuju dengan pernyataan diatas dan sebanyak 26,6%
responden menjawab Setuju.
Hal ini menyatakan sebuah organisasi perlu melibatkan seluruh SDM di dalamnya untuk peningkatan mutu.
26 | P a g e
Gambar 13. Kebutuhan melibatkan seluruh SDM didalam sebuah organisasi untuk peningkatan mutu
8. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu memberikan penghargaan pada setiap upaya peningkatan mutu layanan” yang dijawab oleh 142 responden, sebanyak 54,2% responden menyatakan Sangat setujudengan pernyataan tersebut, 36,6% responden
menjawab Setuju dan 8,5% responden menjawab Cukup setuju.
Hal ini menyatakan sebuah organisasi perlu memberikan penghargaan pada setiap upaya peningkatan mutu layanan.
Gambar 14. Kebutuhan sebuah organisasi untuk memberikan penghargaan pada setiap upaya peningkatan mutu layanan
27 | P a g e
9. Pada pernyataan ”Menurut saya, sebuah organisasi perlu mengetahui kesesuaian aktivitas yang dilakukan dengan perencanaan yang
telah dibuat sebelumnya” yang dijawab oleh 143 responden, sebanyak 53,8% responden menyatakan Sangat setuju dengan pernyataan
diatas dan 42% responden menjawab Setuju.
Hal ini menyatakan sebuah organisasi perlu mengetahui kesesuaian aktivitas yang dilakukan dengan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya.
Gambar 15.Kebutuhan perlunya sebuah organisasi untuk mengetahui kesesuaian aktivitas yang dilakukan dengan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya
10. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu mengetahui tingkat pencapaian tujuan dalam waktu tertentu” yang dijawab
oleh 143 responden, sebanyak 54,5% responden menjawab Sangat setuju dan 41,3% responden menyatakan Setuju dengan pernyataan
diatas.
Hal ini menyatakan sebuah organisasi perlu mengetahui tingkat pencapaian tujuan dalam waktu tertentu.
28 | P a g e
Gambar 16. Kebutuhan sebuah organisasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan dalam waktu tertentu
11. Pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu mengetahui penyebab terjadinya masalah dalam pelaksanaan layanan
sebagai upaya pencegahan terjadinya masalah yang sama di masa yang akan datang” yang dijawab oleh 143 responden, sebagian besar atau 61,5% responden menyatakan Sangat setuju dengan pernyataan diatas dan sebanyak 37,1% responden menjawab Setuju.
Hal ini menyatakan sebuah organisasi perlu mengetahui penyebab terjadinya masalah dalam pelaksanaan layanan sebagai upaya
pencegahan terjadinya masalah yang sama di masa yang akan datang.
Gambar 17. Kebutuhan sebuah organisasi untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah dalam pelaksanaan layanan
sebagai upaya pencegahan terjadinya masalah yang sama di masa yang akan datang
29 | P a g e
12. Gambar di bawah ini menunjukkan pada pernyataan “Menurut saya, sebuah organisasi perlu menerapkan sistem manajemen mutu
secara konsisten dan berkesinambungan”yang dijawab oleh 142 responden, sebagian besar atau 66,9% responden menyatakan Sangat
setuju dengan pernyataan diatas dan sebanyak 29,6% responden menjawab Setuju.
Hal ini menyatakan sebuah organisasi perlu menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan berkesinambungan.
Gambar 18. Kebutuhan organisasi untuk menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan berkesinambungan
Bagian ii
1. Gambar di bawah ini menunjukkan pada pernyataan “Unit kerja saya memiliki kebijakan mutu jangka pendek yang diimplementasikan
seluruh anggotanya” sebanyak yang diisi oleh 143 responden, sebagian besar atau 51,7% responden Setuju dengan pernyataan diatas dan sebanyak 23,1% responden menjawab Cukup setuju.
Sebagian besar responden menyatakan unit kerjanya memiliki kebijakan mutu jangka pendek yang diimplementasikan seluruh
anggotanya.
30 | P a g e
Gambar 19. Unit kerja memiliki kebijakan mutu jangka pendek yang diimplementasikan seluruh anggotanya
2. Gambar dibawah ini menunjukkan pada pernyataan ”Unit kerja saya memiliki kebijakan mutu jangka panjang yang diimplementasikan
seluruh anggotanya” yang diisi oleh 143 responden, sebanyak 51% responden menjawab Setuju dan 22% responden menyatakan Cukup
setuju dengan pernyataan diatas.
Sebagian besar responden menyatakan unit kerjanya memiliki kebijakan mutu jangka panjang yang diimplementasikan seluruh
anggotanya.
Gambar 20. Unit kerja memiliki kebijakan mutu jangka panjang yang diimplementasikan seluruh anggotanya
31 | P a g e
3. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa pada pernyataan “Unit kerja saya memiliki dan melaksanakan rencana program pelatihan
peningkatan mutu sesuai dengan kebutuhan unit dan tuntutan perkembangan IPTEK dan sistem informasi” yang diisi oleh 142 responden, sebanyak 45,1 % responden menyatakan Setuju dan 28,9% responden menjawab Cukup setuju dengan pernyataan diatas.
Sebagian besar responden menyatakan unit kerjanya memiliki dan melaksanakan rencana program pelatihan peningkatan mutu sesuai
dengan kebutuhan unit dan tuntutan perkembangan IPTEK dan sistem informasi.
Gambar 21. Unit kerja memiliki dan melaksanakan rencana program pelatihan peningkatan mutu sesuai dengan kebutuhan
unit dan tuntutan perkembangan IPTEK dan sistem informasi
4. Gambar dibawah ini menunjukkan pada pernyataan “Unit kerja saya mengutamakan mutu dalam setiap proses pengambilan
keputusan” yang diisi 143 responden, sebanyak 52,4% responden menjawab Setuju, dan 22,4% responden menjawab Cukup setuju
dengan pernyataan diatas.
Sebagian besar responden menyatakan unit kerjanya mengutamakan mutu dalam setiap proses pengambilan keputusan.
32 | P a g e
Gambar 22. Unit kerja mengutamakan mutu dalam setiap proses pengambilan keputusan
5. Pada pernyataan “Unit kerja saya mengimplementasikan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk peningkatan mutu pelayanan yang
berkelanjutan” yang diisi oleh 143 responden, sebanyak 43,4% responden menjawab Setuju, sedangkan 29,4% responden menyatakan
Sangat setuju dengan pernyataan diatas.
Sebagian besar responden menyatakan unit kerjanya mengimplementasikan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk peningkatan mutu
pelayanan yang berkelanjutan.
Gambar 23. Unit kerja mengimplementasikan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk peningkatan mutu pelayanan yang
berkelanjutan
33 | P a g e
6. Gambar dibawah ini menunjukkan pada pernyataan “Pimpinan unit kerja saya memiliki komitmen dalam penjaminan mutu seluruh
bidang kerja yang ada” yang diisi oleh 143 responden, sebanyak 52,4 % responden menjawab Setuju sedangkan 22,4% responden
menjawab Cukup setuju.
Sebagian besar responden menyatakan pimpinan unit kerjanya memiliki komitmen dalam penjaminan mutu seluruh bidang kerja yang
ada.
Gambar 24. Pimpinan unit kerja memiliki komitmen dalam penajminan mutu seluruh bidang kerja yang ada
7. Gambar dibawah ini menunjukkan pada pernyataan “Pimpinan unit kerja saya melibatkan seluruh personal yang ada untuk
meningkatkan mutu layanan unit” yang diisi oleh 143 responden, sebanyak 42,7% responden menyatakan Setuju, sedangkan 28% responden menjawab Cukup setuju.
Sebagian besar responden menyatakan Pimpinan unit kerjanya melibatkan seluruh personal yang ada untuk meningkatkan mutu
layanan unit.
34 | P a g e
Gambar 25. Pimpinan unit kerja melibatkan seluruh personal yang ada untuk meningkatkan mutu layanan unit
8. Gambar dibawah ini menunjukkan pada pernyataan “Pimpinan unit kerja saya memberikan penghargaan bagi setiap personal yang
memiliki upaya peningkatan mutu layanan dan memberikan punishment bagi personal yang bekerja tidak sesuai kebijakan, standar
dan prosedur mutu” sebanyak 30,1% responden menjawab Cukup setuju, 27,3% menjawab Setuju, 25,9% menjawab Kurang setuju,
9,1% menjawab Tidak setuju dan 7,7% responden menyatakan Sangat setuju dengan pernyataan diatas.
Sebagian besar responden menyatakan pimpinan unit kerjanya memberikan penghargaan bagi setiap personal yang memiliki upaya
peningkatan mutu layanan dan memberikan punishment bagi personal yang bekerja tidak sesuai kebijakan, standar dan prosedur mutu.
35 | P a g e
Gambar 26. Pimpinan unit kerja memberikan penghargaan bagi setiap personal yang memiliki upaya peningkatan mutu
layanan dan memberikan punishment bagi personal yang bekerja tidak sesuai kebijakan, standar dan prosedur mutu
9. Gambar di bawah ini menunjukkan pada pernyataan “Unit kerja saya mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi efektifitas
perencanaan dan implementasi program kerja dalam rangka mencapai tujuan unit kerja” yang diisi oleh 143 responden, sebanyak 44,1% responden menyatakan Setuju, 35,7% Cukup setuju, 9,8% Kurang setuju dan 7,7% Sangat setuju dengan pernyataan diatas.
Sebagian besar responden menyatakan Unit kerjanya mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi efektifitas perencanaan dan
implementasi program kerja dalam rangka mencapai tujuan unit kerja.
36 | P a g e
Gambar 27. Unit kerja mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi efektifitas perencanaan dan implementasi program kerja
dalam rangka mencapai tujuan unit kerja
10. Gambar di bawah ini menunjukkan pada pernyataan “Unit kerja saya mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam
pelayanan dan mampu menerapkan tindakan pencegahan dan perbaikan” yang diisi oleh 141 responden, sebanyak 47,5% responden
menjawab Setuju, 31,2% menjawab Cukup setuju, 10,6% Kurang setuju dan 9,2% responden Sangat setuju dengan pernyataan diatas.
Sebagian besar responden menyatakan Unit kerjanya mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan dan
mampu menerapkan tindakan pencegahan dan perbaikan.
37 | P a g e
Gambar 28. Unit kerja mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan dan mampu menerapkan
tindakan pencegahan dan perbaikan
11. Gambar di bawah ini menunjukkan pada pernyataan “Unit kerja saya telah menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan” yang dijawab oleh 143 responden, sebanyak 46,2 % responden menjawab Setuju, sedangkan 34,3% responden menjawab Cukup setuju, 10,5% responden menyatakan Kurang setuju dan
7,7% responden Sangat setuju dengan pernyataan diatas.
Sebagian besar responden menyatakan unit kerjanya telah menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan.
38 | P a g e
Gambar 29. Unit kerja telah menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan berkesinambungan untuk
meningkatkan kualitas layanan yang diberikan
Bagian iii
Pada bagian ini responden diberikan pertanyaan mengenai 5 indikator pelayanan yang paling penting dari daftar pilihan indikator yang
disediakan, responden juga dapat menambahkan indikator yang menurutnya penting tetapi belum ada dalam daftar pilihan.
39 | P a g e
Gambar 30. Lima indikator terpenting dalam pelayanan menurut responden
Gambar diatas menunjukkan bahwa 5 indikator terpenting dalam pelayanan menurut responden adalah sebagai berikut:
1. Kejelasan standar pelayanan.
2. Staff melakukan pelayanan dengan tepat.
3. Kemudahan dalam proses pelayanan.
4. Staff melayani pelanggan dengan ramah.
5. Kemudahan akses pelanggan dalam permohonan pelayanan.
40 | P a g e
Bagian iv
Sebagai penutup, tabel di bawah ini berisi masukan responden mengenai bagaimana slogan mutu yang tepat untuk digunakan di
lingkungan UKSW:
No Slogan
1 we do all the best we can do only for you!
2 Creating Value for Sustainable Innovation
3 Build the excellency!
4 Tepat, Cermat, Transparan
5 Bersama Kita Bisa
6 bekerjalah dengan hati untuk kemajuan UKSW
7 Kerja Cepat, Kerja Tepat untuk Kemuliaan Tuhan
8 Cepat Tepat
9 ... tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. (Amsal 1:7b)
10 melayani tuntas semua puas
11 Beri Yang Terbaik
12 akademis, harmonis, dan dinamis
13 Cepat, Tanggap dan Ramah
14 UKSW BEST QUALITY
15 kerja, kerja, kerja
16 Menuju UKSW Bermutu
17 Quality Service
18 Do the best for all and do smart work
19 Makin teguh menggenggam mutu, makin cerah meraih cita
20 Exellence for All
21 "RAMAH, TEPAT, TEGAS, CEPAT untuk mutu pelayanan dan pendidikan yang lebih baik"
22 Kami siap membantu anda
23 Budayakan Mutu Membangun UKSW maju
24 Profesional dan Welas Asih
25 We serve whole-heartedly for the better UKSW
41 | P a g e
26 Ramah kepada sesama dan bersih lingkungan
27 NO TRIMESTER MEANS QUALITY
28 To serve better
29 Mutu adalah derap langkahku
30 Kesuksesan, Kenyamanan dan Kepuasan Anda Menjadi Kebahagiaan Kami
31 Melayani Dengan Sepenuh Hati
32 Cepat, tepat dan santun dalam layanan, unggul dalam kualitas
33 Kalau bisa dipercepat kenapa harus diperlambat!
34 UKSW SMART = Simple, Measurable, Accurate, Standardized and Teamwork
35 Excellent service is our prime priority
36 UKSW Bisa!
37 Qualification is Perfection
38 tingkatkan pelayanan disegala bidang dengan dasar KASIH
39 Do with heart, Act with love
40 Melayani dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan
41 smart services
42 "Melayani dengan Hati yang Bersyukur"
43 kedisiplinan adalah wajib
44 Melayani dengan sepenuh hati
45 Excellent service for you.
46 UKSW melangkah pasti menuju kualitas nomor satu
47 Quality is not an Act, it is an Habit (by Aristotle)
48 SLOGAN DENGAN KALIMAT YG PENDEK , MUDAH DIINGAT DAN MEMBERI MOTIVASI
UNTUK MENGERJAKANNYA.
49 Belajar , Bekerja, Melayani, Kerja Sama adalah Sinergi dan Pondasi yang Kuat agar
UKSW semakin maju, Populer, dan Berintegritas.
50 Cepat, Cermat, Cerdas
51 Exellent in All Things.
52 Do the best practice and service
53 Makin bermutu makin bahagia
54 Tingkatkan Kualitas = Tingkatkan Produktivitas
55 TEPAT (PENER), BERMANFAAT
42 | P a g e
56 Hanya Tuhan yang akan menambahkan berkat jika kita bekerja dengan sungguh-
sungguh
57 Excellence for All
58 Quality is our culture
59 Trilogi Mutu : Sadar, Aksi dan Rekam Mutu
60 Jaminan mutu demi takut akan Tuhan
61 Hikmat Tuhan tercermin dari Mutu Layanan
62 Saya UKSW, Saya BerMUTU
63 Semakin bermutu semakin maju
64 Quality is our priority
65 UKSW TERBAIK!
66 Melayani dengan kasih
67 Cerdas pelayanan, cerdas mutu
68 Tidak ada usul
69 MAJU BERSAMA MUTU
70 kreative, maju, dan unggul
71 Melayani dengan kasih
72 "Memberi buah dalam pekerjaan yang bermutu" (Kolose 1:10)
73 Melayani dengan hati
74 Komitmen Melayani dengan Mutu
75 Memberikan yang terbaik dalam segala hal
76 Melayani Sepenuh Hati
77 Tertib, Terstruktur dan Berhasil
78 melayani dengan kasih
79 BERKARYA DENGAN HATI
80 Sustainability of Quality
81 Melayani dengan kasih
82 We value your time
83 Pelayanan sepenuh hati adalah awal kesuksesan
84 Mutu UKSW adalah cerminan kualitas pendidikan yang berkualitas
85 Melayani dengan Kasih ( 1 Korintus 13 :4-7 )
86 BerFokus pada Kualitas Berdaya Cipta
43 | P a g e
87 Layani , kerjakan, akhiri dengan kepuasan pelanggan
88 Committed To You
89 Disiplin, Konsisten, Cepat dan Tepat Kerja
90 Do the best
91 Layanilah seperti Anda ingin dilayani.
92 "innovation for tomorrow"
93 Pelayanan kami kebanggaan anda
94 Melayani dengan hati untuk merengkuh prestasi, selalu mawas diri mengekspresikan
hikmat surgawi.
95 UKSW - oke
96 UKSW Bermutu!
97 disesuaikan dengan citra universitas yang akan dibangun oleh UKSW
98 tepat, cermat, cepat
99 Kerja keras
100 do the best / bekerja secara profesional
101 Bekerja dengan hati, melayani dengan kasih.
102 Melayani Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati
103 karya, pelayanan, kualitas !
104 Seeking intelligence blended with character
Tabel 1. Pendapat responden mengenai bagaimana slogan mutu yang tepat untuk digunakan di lingkungan UKSW
C. Analisis Data - Analisis Kesenjangan Kenyataan dan Harapan
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa gap atau kesenjangan. Dimana besarnya nilai gap yang diperoleh dapat menggambarkan
seberapa besar harapan responden dapat dipenuhi oleh kinerja unit yang dirasakan responden. Untuk mengukur nilai kesenjangan
terhadap kualitas layanan dapat digunakan rumus sebagai berikut : Gap = Nilai Kenyataan – Nilai Harapan.
Berdasarkan perhitungan selisih persepsi dan harapan apabila nilai gap positif maka diketahui bahwa kenyataan lebih besar dari harapan.
Namun apabila nilai gap negatif maka diketahui bahwa harapan responden mengenai mutu lebih tinggi dari kenyataan yang didapatkan.
44 | P a g e
Analisis kesenjangan dalam penelitian ini merupakan kesenjangan antara harapan responden terhadap kesadaran mutu di lingkungan
UKSW dengan penilaian responden mengenai kesadaran mutu yang mereka rasakan di unit tempat mereka bekerja. Berdasarkan data hasil
survey yang diperoleh, semua nilai kesenjangan pada seluruh item pertanyaan memiliki nilai negatif.
No Item Pertanyaan Rata-rata
Harapan
Rata-Rata
Kenyataan
Kesenjangan
(gap)
1
Unit kerja memiliki kebijakan mutu jangka panjang
yang diimplementasikan seluruh anggotanya 4.650 3.573 -1.077
2
Unit kerja memiliki kebijakan mutu jangka pendek
yang diimplementasikan seluruh anggotanya 4.392 3.622 -0.769
3
Unit kerja memiliki program pelatihan peningkatan
mutu sesuai dengan kebutuhan unit dan tuntutan
perkembangan IPTEK dan sistem informasi 4.685 3.413 -1.273
4
Unit kerja mengutamakan mutu dalam setiap proses
pengambilan keputusan 4.469 3.650 -0.818
5
Unit kerja mengimplementasikan siklus PDCA (Plan,
Do, Check, Act) untuk peningkatan mutu pelayanan
yang berkelanjutan 4.643 3.469 -1.175
6
Pimpinan unit kerja memiliki komitmen dalam
penjaminan mutu seluruh bidang kerja yang ada 4.713 3.685 -1.028
7
Pimpinan unit kerja melibatkan seluruh personal yang
ada untuk meningkatkan mutu layanan unit 4.720 3.587 -1.133
8
Pimpinan unit kerja memberikan penghargaan bagi
setiap personal yang memiliki upaya peningkatan
mutu layanan dan memberikan punishment bagi
personal yang bekerja tidak sesuai kebijakan, standar
dan prosedur mutu 4.448 2.986 -1.462
45 | P a g e
9
Unit kerja mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi
efektifitas perencanaan dan implementasi program
kerja dalam rangka mencapai tujuan unit kerja 4.497 3.441 -1.056
10
Unit kerja mampu mengidentifikasi masalah-masalah
yang terjadi dalam pelayanan dan mampu
menerapkan tindakan pencegahan dan perbaikan 4.601 3.517 -1.084
11
Unit kerja mampu menerapkan sistem manajemen
mutu secara konsisten dan berkesinambungan untuk
meningkatkan kualitas layanan yang diberikan 4.622 3.483 -1.140
Rata-rata seluruh item 4.586 3.493 -1.092
Dari tabel di diatas, dapat terlihat bahwa untuk analisis gap per item skor tertinggi dengan nilai >-1 adalah untuk item pertanyaan “Unit
kerja memiliki kebijakan mutu jangka pendek yang diimplementasikan seluruh anggotanya” (-0.769), dan Unit kerja mengutamakan
mutu dalam setiap proses pengambilan keputusan (-0.818) sehingga dapat disimpulkan unit kerja di UKSW sudah memiliki kebijakan mutu
jangka pendek yang implementatif, mengutamakan mutu dalam setiap proses pengambilan. Sedangkan skor terendah adalah item
pertanyaan “Pimpinan unit kerja memberikan penghargaan bagi setiap personal yang memiliki upaya peningkatan mutu layanan dan memberikan punishment bagi personal yang bekerja tidak sesuai kebijakan, standar dan prosedur mutu” (-1.462) menunjukkan bahwa
upaya penghargaan bagi setiap personal yang memiliki upaya peningkatan mutu layanan dan memberikan punishment bagi personal yang
bekerja tidak sesuai kebijakan, standar dan prosedur mutu perlu ditingkatkan.
Analisis gap untuk rata-rata seluruh item antara harapan dan kenyataan menunjukkan nilai negatif (-1.092). Jika hasil kesenjangan <-1
berarti baik, dan hasil >-1 berarti kualitas yang dirasakan belum memenuhi harapan responden.
D. Analisis Data - Analisis Importance-Performance (IPA)
Tahapan selanjutnya yaitu penggunaaan metode IPA. Importance performance analysis (IPA) merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk membandingkan antara harapan dengan kenyataan pernyataan mengenai kesadaran mutu di lingkungan Universitas
Kristen Satya Wacana.
Penggunaan metode IPA berfungsi untuk mengetahui atribut mana yang kinerjanya masih buruk, atribut mana yang harus dipertahankan.
Dari sini nantinya dapat ditentukan usulan perbaikan atribut yang penting namun kinerja masih buruk. Dengan adanya perbaikan nantinya
dapat memperbaiki kesadaran mutu di lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana.
46 | P a g e
G
Gambar 1. Diagram Kartesius Kesadaran Mutu di Lingkungan UKSW
Pada gambar diatas dapat terlihat Kesadaran Mutu di lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana dimana gambar menunjukan bahwa
sebagian besar atribut menurut responden lebih banyak ada di kuadran B yaitu lima (5) atribut, pada kuadran A, B dan C ada dua (2) atribut.
A B
C D
47 | P a g e
Kuadran A adalah memetakan atribut kesadaran mutu yang harus menjadi prioritas perbaikan karena responden mempunyai nilai harapan
yang tinggi namun tingkat kinerjanya dinilai masih belum sesuai yang diharapkan oleh responden. Dua (2) atribut yang berada dalam
kuadran A adalah sebagai berikut:
Unit kerja memiliki program pelatihan peningkatan mutu sesuai dengan kebutuhan unit dan tuntutan perkembangan IPTEK dan
sistem informasi (item (3)
Unit kerja mengimplementasikan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk peningkatan mutu pelayanan yang berkelanjutan (item
5)
Kuadran B menunjukan keberadaan keberadaan atribut layanan yang juga dianggap penting oleh responden dan kinerjanya sudah dianggap
baik oleh responden, oleh karenanya, poin-point yang berada di kuadran ini harus harus dipertahankan kinerjanya supaya dapat terus
menjadi lebih baik dan memenuhi harapan.Hasil analisis menunjukan adanya atribut dalam kuadran B, yaitu:
Unit kerja memiliki kebijakan mutu jangka panjang yang diimplementasikan seluruh anggotanya (item 1)
Pimpinan unit kerja memiliki komitmen dalam penjaminan mutu seluruh bidang kerja yang ada (item 6)
Pimpinan unit kerja melibatkan seluruh personal yang ada untuk meningkatkan mutu layanan unit (item 7)
Unit kerja mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan dan mampu menerapkan tindakan
pencegahan dan perbaikan (item 10)
Unit kerja mampu menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas
layanan yang diberikan (item 11)
Atribut-atribut kesadaran mutu yang berada dalam kuadran C menunjukkan responden tidak mempunyai harapan terlalu tinggi sehingga
tingkat kepentingannya tidak mendapat penilaian tinggi dan kinerjanya juga dinilai biasa-biasa saja, oleh karena itu tidak harus memberikan
fokus perbaikan untuk atribut kesadaran mutu yang ada dalam kuadran ini. Berikut atribut yang berada dalam kuadran ini adalah sebagai
berikut:
Pimpinan unit kerja memberikan penghargaan bagi setiap personal yang memiliki upaya peningkatan mutu layanan dan
memberikan punishment bagi personal yang bekerja tidak sesuai kebijakan, standar dan prosedur mutu (item 8)
48 | P a g e
Unit kerja mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi efektifitas perencanaan dan implementasi program kerja dalam rangka
mencapai tujuan unit kerja (item 9)
Kuadran D menunjukan keberadaan atribut kesadaran mutu yang menurut responden kinerjanya sudah baik bahkan cenderung melebihi
apa yang diingikan responden karena responden tidak terlalu mempunyai harapan pada atribut kesadaran mutu ini, sehingga tidak perlu
memberikan fokus pada atribut yang berada dalam kuadran D. Atribut yang berada dalam kuadran D ini adalah:
Unit kerja memiliki kebijakan mutu jangka pendek yang diimplementasikan seluruh anggotanya (item 2 )
Unit kerja mengutamakan mutu dalam setiap proses pengambilan keputusan (item 4)
Dari analisis yang dilakukan dalam survey kesadaran mutu ini meliputi, analisis gap atau kesenjangan, uji beda dan analisis IPA, menunjukan
bahwa ada perbedaan antara kesadaran mutu yang diharapkan oleh responden dengan kinerja yang dirasakan di unit kerja responden di
lingkungan UKSW
Analisis gap atau kesenjangan menunjukan nilai negatif dari rata-rata kenyataan dan dan harapan, dengan hasil kesenjangan dari rata-rata
atribut kesadaran mutu yang bernilai >-1 sebanyak 9 item.
Diagram Kartesius Kesadaran Mutu diatas melengkapi analisis kesenjangan (gap) yang hanya mengukur selisih antara nilai rata-rata harapan
dan kenyataan, yaitu dengan menentukan prioritas perbaikannya. Atribut kesadaran mutu yang berada dalam kuadran A adalah yang
menurut responden penting adalah program pelatihan peningkatan mutu sesuai dengan kebutuhan unit dan tuntukan perkembangan
IPTEK dan sistem informasi serta implementasi siklus PDCA untuk peningkatan mutu yang berkelanjutan.
49 | P a g e
II. Email dan Kuestioner Survey Kesadaran Mutu
50 | P a g e
51 | P a g e
52 | P a g e
53 | P a g e
54 | P a g e
55 | P a g e
56 | P a g e
57 | P a g e
58 | P a g e
59 | P a g e
60 | P a g e
III. Berita Acara Pengundian Voucher Survey Kesadaran Mutu
61 | P a g e
62 | P a g e
IV. Foto Pengundian dan Penyerahan Voucher KFC kepada para responden yang beruntung
63 | P a g e
64 | P a g e
Lampiran 8 Foto Kegiatan Studi Banding
65 | P a g e
66 | P a g e
Lampiran 9 Beberapa Tampilan Website LPMAI
67 | P a g e
68 | P a g e