laporan keberlanjutan (sustainability report) tahun 2020

16
Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020 PT Bank Harda Internasional Tbk.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)

Tahun 2020

PT Bank Harda Internasional Tbk.

Page 2: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

Daftar Isi

Halaman

I. Sambutan Direksi 1

II. Strategi Keberlanjutan 3

III. Aspek Keberlanjutan 4

IV. Profil Singkat Bank BHI 6

V. Tata Kelola Keberlanjutan 9

VI. Kinerja Keberlanjutan 14

Page 3: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

1

LAPORAN KEBERLANJUTAN (Sustainability Report)

TAHUN 2020

I. Sambutan Direksi

Para Pemegang Saham dan Pemangku

Kepentingan yang kami hormati.

Indonesia sebagai negara berkembang

memiliki isu kesenjangan sosial yang

merupakan sumber risiko yang harus

mendapatkan perhatian yang memadai.

Selain itu, Indonesia juga merupakan

negara yang secara geografis terpapar

risiko perubahan iklim. Oleh karena itu,

diperlukan pengelolaan dan pencegahan

risiko sosial dan Lingkungan Hidup yang

lebih baik.

Yohanes

Direktur

Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan dalam sistem lembaga keuangan di Indonesia

merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk mengembangkan dan menerapkan

instrumen ekonomi Lingkungan Hidup termasuk didalamnya adalah kebijakan yang ramah

Lingkungan Hidup di bidang perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank.

Arah dari pengaturan penerapan Keuangan Berkelanjutan ini adalah mendorong

penciptaan Keuangan Berkelanjutan di sektor jasa keuangan yang mendukung

keberlanjutan ekonomi, sosial, dan Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan proses

pembangunan di Indonesia.

Sebagai salah satu bank swasta di Indonesia, serta dalam rangka mendukung

pengembangan pembangunan berkelanjutan yang telah menjadi program Pemerintah

melalui penerapan keuangan berkelanjutan, Bank BHI tidak hanya mengejar keuntungan

(profit), namun turut serta berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya

manusia (people) dan kelestarian alam (planet).

Sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.

51/POJK.03/2017 tentang Implementasi Keuangan Berkelanjutan untuk Lembaga Jasa

Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, Bank telah menyiapkan langkah-langkah untuk

mengimplementasikan keuangan berkelanjutan, yang dituangkan dalam Rencana Aksi

Keuangan Berkelanjutan (RAKB) 2020-2024.

Page 4: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

2

Tujuan penerapan Keuangan Berkelanjutan yaitu:

1. menyediakan sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

pembangunan berkelanjutan dan pendanaan terkait perubahan iklim dalam jumlah

yang memadai;

2. meningkatkan daya tahan dan daya saing LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik melalui

pengelolaan risiko sosial dan Lingkungan Hidup yang lebih baik dengan cara

mengembangkan produk dan/atau jasa keuangan yang menerapkan prinsip Keuangan

Berkelanjutan sehingga mampu berkontribusi positif pada stabilitas sistem keuangan;

3. mengurangi kesenjangan sosial, mengurangi dan mencegah kerusakan Lingkungan

Hidup, menjaga keanekaragaman hayati, dan mendorong efisiensi pemanfaatan energi

dan sumber daya alam; dan

4. mengembangkan produk dan/atau jasa keuangan yang menerapkan prinsip Keuangan

Berkelanjutan.

Bank BHI menyadari bahwa keberhasilan Bank tak lepas dari peran banyak pihak, untuk

itu izinkan kami atas nama jajaran Direksi Bank BHI mengucapkan terima kasih dan

apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dewan Komisaris, Pemegang Saham, Nasabah,

masyarakat, pemasok dan pemangku kepentingan lainnya atas kerja sama dan

dukungannya selama ini. Ungkapan serupa juga kami sampaikan kepada seluruh karyawan

Bank BHI atas loyalitas dan dedikasi serta profesionalismenya dalam menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya.

Kami berharap, dukungan serupa akan terus diberikan dan kami mengajak untuk bersama

membangun dasar yang kuat sebagai landasan untuk menciptakan masa depan yang lebih

baik untuk kita saat ini dan untuk generasi yang akan datang.

Page 5: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

3

II. Strategi Keberlanjutan

PT Bank Harda Internasional Tbk (Bank BHI) mempunyai komitmen dalam menerapkan

prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan yang tercermin di dalam visi dan misi Perusahaan.

Visi dan misi ini mencerminkan tujuan untuk menjadi Bank yang dikenal, terpercaya dan

berkualitas yang tidak hanya mengejar keuntungan (profit), namun turut serta

berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (people) dan

kelestarian alam (planet). Seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat turut

berkomitmen dalam mendukung bisnis Bank BHI untuk tumbuh berkelanjutan, yaitu

dengan menjaga keselarasan antara profit, people dan planet (3P).

Komitmen keberlanjutan Bank BHI telah dituangkan di dalam Rencana Aksi Keuangan

Berkelanjutan (RAKB) 2020 yang disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

(POJK) No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga

Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Komitmen Bank BHI dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan 2020-2024

Meningkatkan portofolio pembiayaan kegiatan usaha berwawasan lingkungan segmen

korporasi dan komersial serta mengembangkan pembiayaan untuk Segmen Usaha

Kecil dan Menengah (UKM) dan membiayai kegiatan UKM yang berhubungan dengan

kegiatan ekonomi yang inklusif, ramah lingkungan, atau berkontribusi pada mitigasi

dan adaptasi perubahan iklim.

Mengembangkan dan memperbaiki kebijakan dan prosedur kredit dengan

mengintegrasikan risiko lingkungan, sosial dan tata kelola.

Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas internal untuk melaksanakan keuangan

berkelanjutan.

Berdasarkan RAKB 2020, tujuan dari strategi keberlanjutan Bank BHI adalah:

1. Mendukung program Keuangan Berkelanjutan yang sudah ditetapkan Pemerintah,

sehingga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan mampu menjaga stabilitas ekonomi

dapat terwujud.

2. Turut serta dalam menggerakkan perekonomian nasional yang mengedepankan

keselarasan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup dengan

mempersiapkan infrastruktur yang cukup baik untuk meningkatkan porsi pembiayaan

sesuai dengan prinsip Keuangan Berkelanjutan.

3. Meningkatkan fungsi tanggung jawab sosial.

Page 6: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

4

III. Aspek Keberlanjutan

Aspek Ekonomi

Ikhtisar aspek ekonomi yang meliputi pendapatan bunga bersih, laba bersih dan lain-

lainnya terkait kinerja keuangan Bank sudah tertuang dalam Laporan Tahunan Bank tahun

2020.

Aspek Lingkungan Hidup

Bank BHI melakukan upaya efisiensi sumber daya alam dengan meningkatkan kinerja

lingkungan pengelolaan gedung dengan penggunaan lampu dan peralatan hemat energi.

Aspek Sosial

Hingga akhir tahun 2020, karyawan Bank BHI berjumlah 214 orang. Karyawan yang

terampil, profesional dan memiliki motivasi tinggi merupakan aset berharga bagi

pencapaian target Perseroan. Untuk itu, Bank BHI secara berkala memberikan program

pelatihan dan pengembangan karyawan yang terencana untuk meningkatkan kompetensi,

sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Berikut kami sampaikan data-data karyawan sebagai berikut:

Berdasarkan Jenjang Kepangkatan

Tingkat Kepangkatan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Komisaris 3 3 3

Komite Audit 1 1 1

Komite Pemantau Risiko 1 1 1

Direksi 4 4 3

Pejabat Eksekutif 22 21 21

Kepala Bagian 35 32 30

Supervisor 14 14 14

Staff / Officer 220 176 141

Total 300 252 214

Berdasarkan Usia

Usia Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

< 25 Tahun 9 7 7

26 - 30 Tahun 51 37 24

31 - 40 Tahun 101 88 74

41 - 50 Tahun 101 83 69

> 50 Tahun 38 37 40

Total 300 252 214

Page 7: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

5

Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Tingkat Pendidikan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pascasarjana 12 8 9

Sarjana 175 151 135

Diploma 45 33 27

Non Diploma 68 60 43

Total 300 252 214

Berdasarkan Status

Usia Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pegawai Tetap 297 249 210

Kontrak 3 3 4

Sub-total 300 252 214

Outsource 97 84 62

Total 397 336 276

Jumlah Biaya Pelatihan – 3 tahun terakhir

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

2,193,947,757 1,393,468,300 269,010,842

Jumlah Biaya CSR (Corporate Social Responsibility) – 3 tahun terakhir

Tahun 2020 Tahun 2019 Tahun 2018

114,988,000 82,892,810 162,873,912

Page 8: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

6

IV. Profil Singkat Bank BHI

Bank BHI resmi beroperasi pada tanggal 10 Oktober 1994 dengan kantor pusatnya saat itu

di Jl. Pinangsia III No.27, Jakarta. Seiring dengan semakin berkembangnya bisnis Bank

BHI, pada bulan Agustus 1995, kantor Pusat Bank BHI berpindah lokasi ke Grand Boutique

Centre Blok B No.3 – 4, Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Utara.

Pada tahun 1996, Bank BHI mulai melakukan ekspansi di daerah Jakarta dengan

membuka 3 (tiga) Cabang Pembantu, yaitu Cabang Pembantu Fatmawati, Kelapa Gading,

dan Tanah Abang. Selanjutnya pada tahun 1997, Bank BHI kembali menambah 4 (empat)

Cabang Pembantu di Jakarta, yakni Daan Mogot, Muara Karang, Jembatan Lima dan

Jatinegara.

Baru pada tahun 2002, Bank BHI mulai berekspansi ke luar daerah Jakarta dengan

membuka Cabang di kota Surabaya, diikuti dengan pembukaan Cabang Bandung pada

tahun 2003, Solo dan Pontianak pada tahun 2004. Selanjutnya pada tahun 2005 kembali

berekspansi dengan membuka 4 (empat) Cabang, yakni Tangerang, Surabaya – Rajawali

dan Pekanbaru, serta Cabang Pembantu Bekasi.

Demi semakin meningkatnya pelayanan kepada nasabah maupun efektifitas kerja

karyawan, pada tanggal 10 Desember 2007, Kantor Pusat Operasional dan Non

Operasional berpindah lokasi ke Asean Tower lantai 1, 2 dan 3, Jl. K.H. Samanhudi No.10,

Jakarta Pusat.

Sampai saat ini Bank BHI telah memiliki 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat Operasional, 7

Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang Pembantu dan 2 Kantor Kas yang tersebar di 6 kota

besar di Indonesia.

Bank BHI resmi menjadi perusahaan terbuka (Tbk.) dan mendapat pengesahan OJK sejak

tanggal 31 Juli 2015, serta sudah listing di BEI sejak tanggal 12 Agustus 2015.

Pada tahun 2020, Bank BHI menghadapi dinamika perekonomian serta memerlukan

penguatan struktur, ketahanan, dan daya saing industri perbankan nasional yang

bertujuan untukmendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional dapat dicapai

dengan melakukan penguatan permodalan bank dan konsolidasi perbankan di Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 16 Oktober 2020, PT Hakimputra Perkasa,

pemegang saham Bank BHI dengan kepemilikan 3.084.461.000 saham atau sebesar

73,71% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Harda, telah

menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli saham (PPJB) dengan PT Mega Corpora

selaku pihak yang akan melakukan Pengambilalihan. Selanjutnya dokumen

Pengambilalihan telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dan telah

mendapat jawaban dari OJK pada tanggal 2 Desember 2020, untuk melanjutkan ke tahap

permohonan izin pengambilalihan.

Page 9: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

7

VISI & MISI

Visi Utama Bank BHI

Menjadikan Bank BHI sebagai Bank yang dikenal, terpercaya dan berkualitas dengan

dukungan organisasi yang solid, sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki

integritas tinggi serta memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

Visi Keuangan Berkelanjutan

Menjadikan Bank BHI sebagai Bank yang dikenal, terpercaya, berkualitas dengan

dukungan organisasi yang solid, dan turut serta dalam penerapan program keuangan

berkelanjutan di Indonesia.

Misi Utama Bank BHI

Mewujudkan Bank BHI yang sehat dan stabil, mampu berkembang secara

berkesinambungan serta memberi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Misi Keuangan Berkelanjutan

Mewujudkan Bank BHI yang sehat dan stabil, mampu berkembang secara

berkesinambungan, dan turut serta dalam penerapan program keuangan berkelanjutan di

Indonesia.

Nilai & Budaya Perusahaan

Integritas

Sebuah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-langkah prinsip, harapan

dan hasil

Kompetensi

Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai berupa pengetahuan, keterampilan dan

sikap perilaku pada tugas jabatannya sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara

profesional, efektif dan efisien

Kebersamaan

Ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan, lebih dari sekedar bekerja sama atau

hubungan profesional biasa.

Page 10: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

8

Identitas Bank BHI

Nama Perusahaan : PT. Bank Harda internasional Tbk.

Bidang Usaha : Bank Umum

Kantor Pusat : Gedung Asean Tower,

Jl. K.H. Samanhudi No.10,

Jakarta Pusat 10710,

Telp. 62 21 3841178,

Fax. 62 21 3841022, 3841023

Website : www.bankbhi.co.id

Jaringan Kantor : Bank BHI memiliki 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat

Operasional, 7 Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang

Pembantu dan 2 Kantor Kas yang tersebar di 6 kota

besar di Indonesia.

Kepemilikan Saham : PT. Hakim Putra Perkasa : 73.71%

Masyarakat : 26.29%

Kegiatan Usaha dan Produk Bank BHI

Ruang lingkup kegiatan usaha Bank adalah menjalankan usaha sebagai bank umum dalam

arti kata seluas-luasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Produk Pinjaman :

Pinjaman Aksep

Pinjaman Rekening Koran

Pinjaman Dengan Angsuran

Kredit Investasi Kendaraan Bermotor (KIKB)

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Back to Back

Kredit Pemilikan Mobil (KPM)

Kredit Multi Fungsi (KMF)

Produk Simpanan :

Giro Murni

Giro Maxima

Tabungan Harda

Tabungan Super

Tabunganku

Deposito

Produk Lainnya :

Bank Garansi

Treasury

Safe Deposit Box

ATM

Authorized Money Changer

Page 11: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

9

e. keanggotaan pada asosiasi;

Nama Asosiasi Kedudukan

dalam asosiasi

Ruang lingkup

Asosiasi Sistem Pembayaran

Indonesia

Anggota Penyelenggara Sistem Pembayaran

Forum Komunikasi Direktur

Kepatuhan

Anggota Direktur Kepatuhan

Perhimpunan Bank Nasional Anggota Bank Umum

ACI-FMA (Association Cambiste

Internasionale – Financial

Markets Association)

Anggota Treasury

V. Tata Kelola Keberlanjutan

Bank BHI sebagai Lembaga Jasa Keuangan yang menjunjung tinggi Good Corporate

Governance (GCG) menerapkan peraturan perusahaan dengan mengacu kepada berbagai

ketentuan, di antaranya sebagai berikut:

a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016

tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;

b. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret

2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;

c. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan no. 21/SEOJK.04/2015 tanggal 16 November

2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;

d. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014

tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan;

e. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014

tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.

Page 12: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

10

Struktur Tata Kelola

Bank BHI telah memiliki struktur tata kelola perusahaan yang terdiri atas organ-organ

Perseroan yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan usaha dan persyaratan peraturan

perundangan.

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi perusahaan yang

berfungsi sebagai forum bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan yang

berkaitan dengan perusahaan. Dalam RUPS, para pemegang saham mempergunakan

haknya, mengemukakan pendapat dan memberikan suaranya dalam proses pengambilan

keputusan.

RUPS memiliki kewenangan eksklusif yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan

Komisaris sebagaimana yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara

umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasihat kepada

Direksi. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan

prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara

independen.

Direksi

Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tugas pokok melakukan pengurusan

untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan

berdasarkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemilihan Dewan Komisaris dan Direksi

Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi direkomendasikan oleh Komite Remunerasi

dan Nominasi kepada Dewan Komisaris untuk kemudian diajukan kepada RUPS. RUPS

mengangkat anggota Dewan Komisaris maupun Direksi, dengan memperhatikan

rekomendasi dari Dewan Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus

lulus fit and proper test serta memperoleh surat persetujuan dari OJK.

Komposisi Organ Tata Kelola Bank BHI mencerminkan keberagaman anggotanya, baik

dalam hal pendidikan, pengalaman kerja, usia, maupun keahlian. Masing-masing anggota

juga memiliki kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan kinerja perusahaan.

Page 13: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

11

Pengembangan Kompetensi atas Keuangan Berkelanjutan

Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan secara terpadu mulai dari

strategi pemenuhan karyawan yang berkualitas, pengembangan kompetensi dan program-

program strategis untuk pengelolaan karir dan kinerja, penyediaan sistem teknologi yang

mendukung perencanaan dan pengembangan SDM, serta internalisasi budaya perusahaan.

Pelaksanaan strategi pengembangan SDM sangat mendukung tercapainya prioritas

program Keuangan Berkelanjutan.

Prosedur Manajemen atas Penerapan Keuangan Berkelanjutan

Seluruh jajaran Direksi dan Komisaris melakukan pengawasan penerapan Keuangan

Berkelanjutan, baik dalam hal peningkatan portofolio produk dan/atau jasa yang sesuai

dengan Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB), peningkatan kapasitas internal,

dan penyesuaian ketentuan agar sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan.

Pengawasan mencakup pengendalian risiko, pelaksanaan, penyesuaian kebijakan,

perkembangan, dan pengaruh keuangan berkelanjutan terhadap bisnis Bank BHI.

Supervisi terhadap implementasi Keuangan Berkelanjutan dilakukan secara langsung oleh

Direksi. Pengawasan ini dimulai dari penyusunan RAKB, peningkatan kapasitas internal

melalui pendidikan dan pelatihan, penyesuaian kebijakan kredit, sampai dengan

penyusunan Laporan Keberlanjutan. Untuk penyesuaian kebijakan kredit, risiko yang

dihadapi, di antaranya adalah dampak dari penyesuaian syarat kredit ramah lingkungan

dan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, yang seringkali belum dipahami oleh

banyak pemangku kepentingan, khususnya debitur yang masih melakukan usahanya

dengan ‘business as usual’.

Selain itu, terbatasnya proyek ramah lingkungan juga memiliki risiko economic return yang

dapat mempengaruhi kondisi finansial. Atas adanya risiko ini, maka Bank BHI terus

melakukan edukasi dan mengukur risiko kredit melalui stress test. Bank BHI juga akan

terus mengembangkan dan mengimplementasikan penilaian kredit melalui scoring dan

rating, termasuk untuk segmen Komersial dan Ritel yang disesuaikan dengan KKUB.

Page 14: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

12

Selama tahun 2020 Bank BHI masih belum melakukan pemetaan portofolio kredit dan

pendanaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan sehubungan

dengan adanya pandemic Covid-19.

Penerapan Kebijakan Manajemen Risiko

Bank BHI memiliki manajemen risiko sebagai pendekatan kehati-hatian untuk

meminimalkan risiko dan menjalankan prinsip keuangan berkelanjutan. Empat pilar

penerapan manajemen risiko merupakan prosedur dalam mengidentifikasi, mengukur,

memantau dan mengendalikan risiko atas penerapan keuangan berkelanjutan. Empat

pilar manajemen Risiko itu adalah:

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi

2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko,

serta sistem informasi manajemen risiko

4. Sistem pengendalian internal

Bank BHI berkomitmen menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan yang

mengintegrasikan risiko Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) dalam mengelola produk

dan layanan keuangan. Sebagai hal yang mendasar, penyaluran kredit akan selalu

memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Bank BHI juga melakukan

assesment risiko LST dimulai sejak proses pendekatan pada calon debitur, persetujuan

kredit, pengolahan kredit, sampai administrasi dan pemantauan kredit.

Sejalan dengan RAKB, Bank BHI akan melakukan penyesuaian kebijakan manajemen risiko

dan tata kelola terkait Keuangan Berkelanjutan. Terdapat 3 (tiga) aktivitas yang dilakukan

dalam penyesuaian tersebut:

a. Melakukan pengkinian Kebijakan Perkreditan Bank terkait pengaturan pemberian kredit

yang perlu dihindari dengan mempertimbangkan dampak aktivitas usaha yang

dihasilkan dari calon debitur terhadap keberlangsungan lingkungan hidup dan dampak

negatif terhadap sosial.

b. Melakukan pengkinian terhadap Standard Operating Procedure (SOP) kredit terkait

penerapan Keuangan Berkelanjutan. Dalam SOP akan memuat persyaratan data dan

informasi debitur yang dibutuhkan dalam proses analisis untuk memastikan rencana

usaha atau kegiatan yang dilakukan berada dalam pemantauan dan pengelolaan

lingkungan. Salah satu data/informasi yang dimaksud adalah Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL), ditujukan terutama bagi kegiatan usaha yang

dipersyaratkan memiliki AMDAL.

c. Melakukan sosialisasi dan peningkatan kesadaran terhadap pemahaman Keuangan

Berkelanjutan.

Page 15: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

13

Untuk meminimalisir risiko LST, Bank BHI telah mencanangkan target penyesuaian dan

pengkinian kebijakan perkreditan Bank, SOP kredit, serta meningkatkan kesadaran atas

keuangan berkelanjutan dalam analisis industry dan akan meningkatkan kepercayaan

pemangku kepentingan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Pemangku Kepentingan Perseroan adalah pihak-pihak yang memengaruhi keberlanjutan

Perseroan secara signifikan, karena berhubungan dengan kegiatan usaha. Pendekatan

yang dilakukan Bank BHI dalam keterlibatan pemangku kepentingan dirancang untuk

dapat memperoleh masukan yang berharga secara terus menerus atas produk dan

layanan keuangan Bank BHI serta meningkatkan pemahaman Perseroan tentang harapan

pemangku kepentingan, termasuk dalam pengelolaan keberlanjutan.

Perseroan bekerja sama dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan melalui

proses keterlibatan yang sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan secara formal.

Nasabah dan

Klien

Masukan, keluhan dan permintaan informasi mengenai produk dan

layanan perbankan dapat diakses setiap waktu melalui website Bank

BHI

Investor Kinerja financial dan pelaksanaan strategi perusahaan dijelaskan pada

public dan laporan-laporan yang dipublikasikan serta rapat umum

pemegang saham tahunan.

Regulator Kepatuhan dan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan tata kelola

perusahaan yang baik dalam rapat dan diskusi dengan Regulator saat

diperlukan

Masyarakat Program pemberdayaan melalui kegiatan CSR (Corporate Social

Responsible)

Page 16: Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2020

14

VI. Kinerja Keberlanjutan

Bank BHI menerapkan transparansi yang bertanggung jawab kepada para pemangku

kepentingannya. Untuk itulah Laporan Keberlanjutan ini diterbitkan. Pelaporan berfokus

pada upaya dan kinerja Bank BHI terkait dengan topik keberlanjutan. Namun pada tahun

2020 penyebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19) secara global maupun domestik

telah berdampak secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kinerja Bank dan

kapasitas debitur dalam memenuhi kewajiban pembayaran kredit atau pembiayaan. Selain

itu juga meningkatkan risiko kredit, risiko likuiditas, dan mempengaruhi ketahanan

permodalan bank yang berpotensi mengganggu kinerja perbankan dan stabilitas sistem

keuangan, yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas pada tanggal 16 Oktober 2020, PT Hakimputra

Perkasa, sebagai pemegang saham pengendali Bank BHI dengan kepemilikan

3.084.461.000 saham atau sebesar 73,71% dari seluruh saham yang ditempatkan dan

disetor penuh dalam Bank Harda, telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli

saham (PPJB) dengan PT Mega Corpora selaku pihak yang akan melakukan

Pengambilalihan. Bank BHI telah mendapat jawaban dari OJK untuk melanjutkan ke tahap

permohonan izin pengambilalihan.

Bank BHI telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang

akan diselenggarakan pada tanggal 29 Januari 2021. Mata acara RUPSLB adalah sebagai

berikut:

a. Persetujuan atas rencana pengambilalihan oleh PT. Mega Corpora atas 2.084.461.000

saham atau sekitas 73.71% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dalam

Perseroan dari PT. Hakim Putra Perkasa termasuk rancangan pengambilalihan dan

konsep akta pengambilalihan;

b. Persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan;

c. Perubahan Pengurus Perseroan

Laporan ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 51 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa

Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.