laporan keberlanjutan 2018 sustainability report bersinergi … · 2019. 12. 2. · laporan...

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Laporan Keberlanjutan 2018 Sustainability Report

Bersinergi Menciptakan Kehidupan yang Lebih Baik

Synergizing Make Lives Better

LAPORAN KEBERLANJUTAN 2018 | PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)2

PENJELASAN TEMADescription of Theme

Kepemilikan rumah merupakan kebutuhan asasi bagi setiap orang. Namun demikian, angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia masih tinggi, baik di kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) maupun yang non-MBR yang menghuni rumah bukan milik sendiri. Untuk mengurangi backlog, pemerintah menggulirkan Program Sejuta Rumah pada tahun 2015.

Sebagai lembaga pembiayaan sekunder perumahan, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mendukung penuh program tersebut antara lain dengan menyediakan fasilitas KPR skema subsidi perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB). Sementara itu, untuk mendukung pengembangan kapasitas penyaluran KPR, SMF bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda).

Melalui sinergi antar lembaga tersebut, Perseroan optimistis mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan kepemilikan rumah.

Home ownership is a basic need for everyone. However, the number of home ownership backlogs in Indonesia is still high, both among Low-Income Communities (MBR) and non-MBR who live not in their own homes. In reducing the backlogs, the Government has launched the One Million House Program in 2015.

As a secondary mortgage institution, the Company fully supports the program, among others by providing subsidized scheme mortgage facilities through Housing Finance Liquidity Facility (FLPP) and Interest Difference Subsidy (SSB). Meanwhile, in order to support the development of mortgage lending capacity, the Company collaborates with the Ministry of Public Works and Housing and the Regional Development Bank Association (Asbanda).

Through synergy with these institutions, the Company is optimistic to have the capability in creating a better life, especially for people who need home ownership.

Bersinergi Menciptakan Kehidupan yang Lebih Baik

Synergizing Make Lives Better

3SUSTAINABILITY REPORT 2018 | PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO)

DAFTAR ISITable of Contents

2 Penjelasan TemaDescription of Theme

3 Daftar IsiTable of Contents

4 Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018Sustainable Performance Highlights 2018

14 Laporan DireksiBoard of Director’s Report

22 Tentang Laporan KeberlanjutanRegarding This Report

32 Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

42 Profil PerusahaanCompany Profile

78 Mengukuhkan Tata Kelola BerkelanjutanEncouraging Sustainable Governance

126 Kinerja EkonomiEconomic Performance:

144 Peduli dan Mendorong PemberdayaanCare and Encouraging Community Empowerment

166 Mewujudkan Pembiayaan Perumahan Ramah LingkunganRealizing Environmentally Friendly Housing Finance

176 Maju dan Berkembang dengan Sumber Daya Manusia PilihanAdvancing and Growing With Qualified Human Resources

186 Mempertahankan Angka Kecelakaan Kerja NihilMaintaining Zero Occupational Accident Rate

193 Indeks Isi GRI StandardsIndex of GRI Standards Contents

198 Indeks POJK No. 51/POJK.03/2017Index of Financial Services Authority Regulation No. 51/POJK.03/2017

203 Lembar Umpan BalikFeedback Form

IKHTISAR KINERJA

KEBERLANJUTAN 2018

Sustainable Performance Highlights 2018


IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 2018Sustainable Performance Highlights 2018

IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 2018SUSTAINABLE PERFORMANCE HIGHLIGHTS 2018

KINERJA EKONOMI

DeskripsiDescription

SatuanUnit

Tahun (per 31 Desember)Year (as of December 31)

2018 2017 2016

PendapatanRevenue

Miliar RupiahIDR Billion

1.345,41 1.178,92 979,89

Laba BersihNet Income


436,54 397,42 317,28

Pajak PenghasilanIncome Tax


(57,29) (55,80) (46,91)

Penyaluran Dana Program Bina LingkunganDistribution of Funds for Community Development Program


1,9 1,5 1

KINERJA SOSIAL


SatuanUnit

Tahun (per 31 Desember)Year (as of December 31)

2018 2017 2016

Jumlah karyawan tetapNumber of permanent employees

OrangPeople

67 62 53

Realisasi biaya pengembangan dan pelatihan karyawanRealization of employee development andtraining cost


2,2 2,2 0,86

Jumlah pemasok barangNumber of goods suppliers

PerusahaanCompany

34 33 24

Jumlah kecelakaan kerjaNumber of work accidents

KasusCase

0 0 0

KINERJA LINGKUNGAN


SatuanUnit

TahunYear

2018 2017 2016

Penggunaan KertasUse of Paper

Rim 690 935 735

Penggunaan AirUse of Water

Meter3Cubic Meter

2.048 478 480

Penggunaan ListrikUse of Electricity

KWh 295.000 312.824 296.846

Konsumsi BBMFuel Consumption

Liter 27.853 25.764 24.580

Emisi Gas Rumah Kaca LangsungDirect Greenhouse Gas Emission

Ton/TahunTon/Year

63.760.003 59.050.964 56.262.448

Emisi Tidak LangsungIndirect Emission

Ton 262,85 278,73 264,49

ECONOMIC PERFORMANCE

SOCIAL PERFORMANCE

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE

SUSTAINABILITY REPORT 2018 | PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) 7

IKHTISAR OBLIGASIBONDS HIGHLIGHTS

SMF memberikan pinjaman jangka menengah/panjang kepada penyalur pembiayaan perumahan yang pendanaannya bersumber dari ekuitas, untuk kemudian digantikan dengan dana dari hasil penerbitan surat utang. Hal ini dilakukan mengacu kepada Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 101 tahun 2016 dan dalam rangka peningkatan kapasitas pembiayaan perumahan.

SMF menerbitkan surat utang melalui penawaran umum (obligasi) dan penawaran terbatas (Medium Term Notes/MTN). SMF sudah menerbitkan surat utang semenjak tahun 2009 hingga 31 Desember 2018. SMF sudah menerbitkan sebanyak 33 kali dengan total Rp24,77 triliun.

Penerbitan surat utang ini bagian dari upaya pengelolaan likuiditas SMF untuk menjalankan amanat Peraturan Presiden No. 19/2005 yang terakhir diubah dengan Perpres No. 101/2016 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Dalam peraturan tersebut SMF dapat memberikan fasilitas pinjaman jangka menengah/panjang kepada bank dan/atau lembaga keuangan lainnya untuk disalurkan kepada KPR dengan menggunakan ekuitas terlebih dahulu untuk kemudian digantikan dana dari hasil penerbitan surat utang sehingga terjadi kelipatan dalam penyalurannya.

Daftar obligasi, sukuk dan MTN yang telah diterbitkan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date

Rate JumlahAmount Rating* Keterangan

Remarks

Tahun 2009Year 2009

Obligasi SMF 1Bonds SMF 1

Non SeriNon-Series

370 hari370 days

13 Juli 2009July 13, 2009

15 Juli 2010July 15, 2010

10,125% Rp300.000.000.000IDR300,000,000,000

AA LunasPaid


Non SeriNon-Series

370 hari370 days

29 Desember 2009December 29, 2009

3 Januari 2011January 3, 2011

9,50% Rp251.000.000.000IDR251,000,000,000

AA LunasPaid

Sub TotalSub-Total

Rp551.000.000.000IDR551,000,000,000

The Company provides medium/long term loans to mortgage lenders from funds coming from equity, later to be replenished by funds from the issuance of debt securities. This is conducted in accordance with the Presidential Regulation No.19/2005, which lastly amended with Presidential Regulation No.101/2016 and in order to enhance the capacity of housing finance.

The Company issues debt securities through public offering (bonds) and limited offering (medium term notes/MTN).The Company has issued debt securities since 2009 until December 31, 2018.Throughout the period, the Company has issued debt securities 33 times with total IDR24.77 trillion.

The issuance of debt securities is part of the Company’s liquidity management effort, pursuant to the mandate of Presidential Regulation No.19/2005, which lastly amended with Presidential Regulation No.101/2016 regarding Secondary Mortgages. The regulation states that the Company may provide mid-term/long-term lending facilities to banks or other financial institutions to be disbursed to mortgage lenders by firstly using funds from its equity. Subsequently, the funds will be replenished with funds from the issuance of bonds to obtain multiply-sourced funds for disbursements.

List of bonds, sukuk and MTN issued as of December 31, 2018 is as follows:



Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date


Remarks

Tahun 2010Year 2010

MTN SMF 1Medium Term Notes SMF 1

Seri AA Series

370 hari370 days

16 April 2010April 16, 2010

21 April 2011April 21, 2011

8,75% Rp163.000.000.000IDR163,000,000,000

AA LunasPaid

Seri BB Series

2 tahwun2 years

16 April 2010April 16, 2010

16 April 2012April 16, 2012

9,25% Rp25.000.000.000IDR25,000,000,000

AA LunasPaid


Seri AA Series

2 tahun2 years

08 Juli 2010July 08, 2010

08 Juli 2012July 08, 2012

9,25% Rp500.000.000.000IDR500,000,000,000

AA LunasPaid

Seri BB Series

3 tahun3 years

08 Juli 2010July 08, 2010

08 Juli 2013July 08, 2013

9,75% Rp227.000.000.000IDR227,000,000,000

AA LunasPaid

MTN SMF 2MediumTerm NotesSMF 2

Non SeriNon-Series

365 hari365 days



8,50% Rp200.000.000.000IDR200,000,000,000

AA LunasPaid

Sub TotalSub-Total

Rp1.115.000.000.000IDR1,115,000,000,000

Tahun 2011Year 2011


Seri AA Series

370 hari370 days

05 April 2011April 05, 2011

09 April 2012April 09, 2012

8,40% Rp378.000.000.000IDR378,000,000,000

AA LunasPaid

Seri BB Series

2 tahun2 years

05 April 2011April 05, 2011

05 April 2013April 05, 2013

8,80% Rp85.000.000.000IDR85,000,000,000

AA LunasPaid

MTN SMF 3 - Tahap IMedium Term Notes SMF 3 – Tranche I

Non SeriNon-Series

360 hari360 days

17 Oktober 2011October 17, 2011


8,20% Rp205.000.000.000IDR205,000,000,000

AA LunasPaid

MTN SMF 3 - Tahap IIMedium Term Notes SMF 3 – Tranche II

Non SeriNon-Series

360 hari360 days



8,20% Rp100.000.000.000IDR100,000,000,000

AA LunasPaid

PUB I Tahap IContinuous Public Offering Bonds I Tranche I

Seri AA Series

370 hari370 days



7,38% Rp160.000.000.000IDR160,000,000,000

AA LunasPaid

Seri BB Series

2 tahun2 years



8,23% Rp80.000.000.000IDR80,000,000,000

AA LunasPaid

Seri CC Series

3 tahun3 years



8,48% Rp510.000.000.000IDR510,000,000,000

AA LunasPaid

Sub TotalSub-Total

Rp1.518.000.000.000IDR1,518,000,000,000


Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date


Remarks

2012

PUB ITahap IIContinuous Public Offering Bonds I Tranche II

Seri AA Series

2 tahun2 years

25 April 2012April 25, 2012

25 April 2014April 25, 2014

7,10% Rp255.000.000.000IDR255,000,000,000

AA LunasPaid

Seri BB Series

3 tahun3 years

25 April 2012April 25, 2012

25 April 2015April 25, 2015

7,35% Rp157.000.000.000IDR157,000,000,000

AA LunasPaid

Seri CC Series

5 tahun5 years

25 April 2012April 25, 2012

25 April 2017April 25, 2017

7,55% Rp838.000.000.000IDR838,000,000,000

AA LunasPaid

MTN IVMedium Term Notes IV

Non SeriNon-Series

6 Bulan6 months

19 October 12October 19, 2012

18 April 2013April 18, 2013

6,50% Rp580.000.000.000IDR580,000,000,000

AA LunasPaid

PUB II Tahap IContinuous Public Offering Bonds II Tranche I

Seri AA Series

3 tahun3 years



7,30% Rp320.000.000.000IDR320,000,000,000

AA LunasPaid

Seri BB Series

5 tahun5 years



7,50% Rp255.000.000.000IDR255,000,000,000

AA LunasPaid

Seri CC Series

7 tahun7 years



8,00% Rp175.000.000.000IDR175,000,000,000

AA

Sub TotalSub-Total

Rp2.580.000.000.000IDR2,580,000,000,000

2013

PUB II Tahap IIContinuous Public Offering Bonds II Tranche II

Seri AA Series

370 hari370 days

21 Maret 2013March 21, 2013

31 Maret 2014March 31, 2014

6,80% Rp160.000.000.000IDR160,000,000,000

AA LunasPaid

Seri BB Series

3 tahun3 years

21 Maret 2013March 21, 2013

21 Maret 2016March 21, 2016

7,30% Rp123.000.000.000IDR123,000,000,000

AA LunasPaid

Seri CC Series

5 tahun5 years

21 Maret 2013March 21, 2013

21 Maret 2018March 21, 2018

7,60% Rp736.000.000.000IDR736,000,000,000

AA LunasPaid

Seri DD Series

7 tahun7 years

21 Maret 2013March 21, 2013

21 Maret 2020March 21, 2020

7,80% Rp100.000.000.000IDR100,000,000,000

AA

MTN VMedium Term Notes V

Non SeriNon-Series

1 tahun1 year

30 September 2013September 30, 2013


8,50% Rp500.000.000.000IDR500,000,000,000

AA LunasPaid

MTN VIMedium Term Notes VI

Non SeriNon-Series

1 tahun1 year



9,50% Rp520.000.000.000IDR520,000,000,000

AA LunasPaid

Sub TotalSub-Total

Rp2.139.000.000.000ID2,139,000,000,000



Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date


Remarks

2014

PUB II Tahap IIIContinuous Public Offering Bonds II Tranche III

Seri AA Series

1 tahun1 year

27 Maret 2014March 27, 2014

07 April 2015April 07, 2015

9,10% Rp60.000.000.000IDR60,000,000,000

AA+ LunasPaid

Seri BB Series

3 tahun3 years

27 Maret 2014March 27, 2014

27 Maret 2017March 27, 2017

10,00% Rp237.000.000.000IDR237,000,000,000

AA+ LunasPaid

MTN VIIMedium Term Notes VII

Non SeriNon-Series

1 tahun1 year

12 Juni 2014June 12, 2014

12 Juni 2015June 12, 2015

9,00% Rp565.000.000.000IDR565,000,000,000

AA+ LunasPaid

PUB II Tahap IVContinuous Public Offering Bonds II Tranche IV

Non SeriNon-Series

1 tahun1 year



9,13% Rp500.000.000.00IDR500,000,000,0000

AA+ LunasPaid

PUB II Tahap VContinuous Public Offering Bonds II Tranche V

Seri AA Series

1 tahun1 year



9,60% Rp701.000.000.000IDR701,000,000,000

AA+ LunasPaid

Seri BB Series

3 tahun3 years



10,00% Rp753.000.000.000IDR753,000,000,000

AA+ LunasPaid

Sub TotalSub-Total

Rp2.816.000.000.000IDR2,816,000,000,000


Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date


Remarks

2015

PUB III Tahap IContinuous Public Offering Bonds III Tranche I

Seri AA Series

370 hari370 days

07 Juli 2015July 07, 2015

17 Juli 2016July 17, 2016

8,60% Rp415.000.000.000IDR415,000,000,000

AA+ LunasPaid

Seri BB Series

3 tahun3 years

07 Juli 2015July 07, 2015

07 Juli 2018July 07, 2018

9,25% Rp85.000.000.000IDR85,000,000,000

AA+ LunasPaid

PUB III Tahap IIContinuous Public Offering Bonds III Tranche II

Non SeriNon-Series

370 hari370 days

18 November 2015November 18, 2015

28 November 2016November 28, 2016

8,90% Rp472.000.000.000IDR472,000,000,000

AA+ LunasPaid

PUB III Tahap IIIContinuous Public Offering Bonds III Tranche III

Non SeriNon-Series

370 hari370 days


03 Januari 2017January 03, 2017

9,25% Rp600.000.000.000IDR600,000,000,000

AA+ LunasPaid

Sub TotalSub-Total

Rp1.572.000.000.000IDR1,572,000,000,000

2016

PUB III Tahap IVContinuous Public Offering Bonds III Tranche IV

Seri AA Series

370 hari370 days

11 Maret 2016March 11, 2016

21 Maret 2017March 21, 2017

8,60% Rp330.000.000.000IDR330,000,000,000

AA+ LunasPaid

Seri BB Series

3 Tahun3 years

11 Maret 2016March 11, 2016

11 Maret 2019March 11, 2019

9,125% Rp300.000.000.000IDR300,000,000,000

AA+

PUB III Tahap VContinuous Public Offering Bonds III Tranche V

Seri AA Series

370 hari370 days

17 Juni 2016June 17, 2016

27 Juni 2017June 27, 2017

7,600% Rp488.000.000.000IDR488,000,000,000

AA+ LunasPaid

Seri BB Series

3 Tahun3 years

17 Juni 2016June 17, 2016

17 Juni 2019June 17, 2019

8,200% Rp457.000.000.000IDR457,000,000,000

AA+

PUB III Tahap VIContinuous Public Offering Bonds III Tranche VI

Non SeriNon-Series

5 tahun5 years



8,600% Rp1.176.000.000.000IDR1,176,,000,000,000

AA+

Sub TotalSub-Total

Rp2.751.000.000.000IDR2,751,000,000,000



Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date


Remarks

2017

PUB III Tahap VIIContinuous Public Offering Bonds III Tranche VII

Seri AA Series

370 hari370 days

02 Maret 2017March 02, 2017

12 Maret 2018March 12, 2018

7,500% Rp677.000.000.000IDR677,000,000,000

AAA LunasPaid

Seri BB Series

3 Tahun3 years

02 Maret 2017March 02, 2017

02 Maret 2020March 02, 2020

8,400% Rp1.000.000.000.000IDR1,000,000,000,000

AAA

Sukuk Mudharabah ISukuk Mudharabah I

Non SeriNon-Series

2 Tahun2 years

16 Juni 2017June 16, 2017

16 Juni 2019June 16, 2019

7,500% Rp500.000.000.000IDR500,000,000,000

AAA

PUB IV Tahap IContinuous Public Offering Bonds IV Tranche I

Seri AA Series

370 hari370 days

20 Juni 2017June 20, 2017

30 Juni 2018June 30, 2018

7,000% Rp696.500.000.000IDR696,500,000,000

AAA LunasPaid

Seri BB Series

3 Tahun3 years

20 Juni 2017June 20, 2017

20 Juni 2020June 20, 2020

7,800% Rp303.500.000.000IDR303,500,000,000

AAA

PUB IV Tahap IIContinuous Public Offering Bonds IV Tranche II

Seri AA Series

370 hari370 days



6,250% Rp327.000.000.000IDR327,000,000,000

AAA LunasPaid

Seri BB Series

3 Tahun3 years



7,250% Rp673.000.000.000IDR673,000,000,000

AAA

Sub TotalSub-Total

Rp4.177.000.000.000IDR4,177,000,000,000


*The rating stated refers to the rating at the time of issuance

Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date


Remarks

2018

PUB IV Tahap IIIContinuous Public Offering Bonds IV Tranche III

Seri AA Series

370 hari370 days

20 Februari 2018February 20, 2018

02 Maret 2019March 02, 2019

6,000% Rp1.000.000.000.000IDR1,000,000,000,000

AAA

Seri BB Series

3 Tahun3 years



6,850% Rp800.000.000.000IDR800,000,000,000

AAA

Seri CC Series

5 tahun5 years



6,950% Rp200.000.000.000IDR200,000,000,000

AAA

PUB IV Tahap IVContinuous Public Offering Bonds IV Tranche IV

Seri AA Series

370 hari370 days

18 Mei 2018May 18, 2018

28 Mei 2019May 28, 2019

6,050% Rp755.000.000.000IDR755,000,000,000

AAA

Seri BB Series

3 Tahun3 years

18 Mei 2018May 18, 2018

18 Mei 2021May 18, 2021

6,950% Rp408.000.000.000IDR408,000,000,000

AAA

PUB IV Tahap VContinuous Public Offering Bonds IV Tranche V

Seri AA Series

370 hari370 days

14 Agustus 2018August 14, 2018


7,500% Rp965.000.000.000IDR965,000,000,000

AAA

Seri BB Series

3 Tahun3 years



8,000% Rp535.000.000.000IDR535,000,000,000

AAA

PUB IV Tahap VIContinuous Public Offering Bonds IV Tranche VI

Seri AA Series

370 hari370 days



8,250% Rp550.000.000.000IDR550,000,000,000

AAA

Seri BB Series

3 Tahun3 years



8,700% Rp338.000.000.000IDR338,000,000,000

AAA

Sub TotalSub-Total

Rp5.551.000.000.000IDR5,551,000,000,000

*Rating tertera merupakan rating pada saat penerbitan

LAPORAN DIREKSI

Board of Director’s Report


LAPORAN DIREKSIBoard of Director's Report

Ananta WiyogoDirektur Utama

President Director

LAPORAN DIREKSIREPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS (102-14)

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, (102-14)

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Sebab, atas perkenan dan kuasa-Nya, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dapat melalui tahun 2018 dengan pencapaian kinerja yang memuaskan. Pencapaian ini sejalan dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 yang mencapai 5,17%, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 5,07%. Tumbuhnya perekonomian menjadi pertanda bahwa kegiatan ekonomi di Indonesia menggeliat.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami menyampaikan Laporan Keberlanjutan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 2018. Berbeda dengan tahun sebelumnya, selain Standard GRI, penerbitan Laporan kali ini juga merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga

Dear Distinguished Stakeholders, (102-14)

Praise be to God Almighty for His grace and blessing, which allows the Company to pass 2018 with satisfactory performance achievement. This achievement is in line with the increase in Indonesia’s economic growth in 2018, which reached 5.17%, higher than the previous year, which was recorded at 5.07%. The economic growth is an indicator that economic activity in Indonesia is extending.

On this great opportunity, allow us to present the 2018 Sustainability Report of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Unlike the previous year, in addition to the GRI Standards, this report’s publication also refers to the Financial Services Authority Regulation No. 51/POJK.03/2017 regarding the Implementation of Sustainable Finance for Financial Service Institutions,


jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Walau untuk perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, peraturan ini baru berlaku per 1 Januari 2020, SMF berinisiatif untuk menerapkan lebih dini sehingga bisa mempersiapkan dengan lebih baik saat peraturan tersebut resmi berlaku.

Sesuai dengan POJK No. 51/POJK.03/2017 dan Standard GRI, Laporan ini berisi tentang pencapaian SMF berkaitan dengan Kinerja Ekonomi, Lingkungan dan Sosial selama tahun 2018. Kami berharap Laporan ini bisa menjadi medium bagi segenap pemangku kepentingan untuk mencermati berbagai kebijakan, kegiatan dan pencapaian ketiga kinerja tersebut.

KINERJA EKONOMI

SMF sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi backlog perumahan yang masih tinggi di Indonesia. Untuk mengurangi backlog, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melansir Program Satu Juta Rumah pada tahun 2015. Sejalan dengan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh, Pada November 2018, menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), rumah yang terbangun dari program tersebut sudah mencapai 1.041.323 unit.

Dalam upaya mendorong pertumbuhan kepemilikan rumah, SMF telah memiliki berbagai program. Selain Repo KPR, pada tahun 2018, Perseroan menerbitkan produk terbaru, yaitu Efek Beragun Aset dalam bentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Retail yang bertujuan untuk mengembangkan jumlah investor EBA-SP dengan target investor individu atau investor potensial seperti generasi milenial dan masyarakat lainnya yang ingin berinvestasi. Selain itu, kami juga meluncurkan Unit Usaha Syariah, yang berdiri berdasarkan KEP OJK No. KEP-73/NB.233/2018 tanggal 10 Juli 2018.

Selain pembiayaan konvensional, untuk meningkatkan nilai penyaluran pembiayaan, SMF secara intensif melakukan pendekatan kepada bank syariah. Pembiayaan jangka menengah atau panjang yang ditawarkan Perseroan dinilai sesuai dengan kebutuhan pendanaan bank syariah untuk penyaluran KPR Syariah. Nilai pembiayaan yang disalurkan

Issuers and Public Companies. Even though for a secondary mortgage company, this regulation shall only be effective as of January 1, 2020, yet the Company has taken the initiative to implement it earlier to have better preparation when the regulation is officially enacted.

In accordance with Financial Services Authority Regulation No. 51/POJK.03/2017 and GRI Standards, this report contains the achievement of the Company related to Economic, Environmental and Social Performance during 2018. We hope this Report can be a medium for all stakeholders to look at various policies, activities and achievement of these three performance.

ECONOMIC PERFORMANCE

As a secondary mortgage company, the Company supports the government’s efforts to overcome housing backlog, which is high in Indonesia. To reduce the backlog, one of the efforts made by the government was by launching the One Million House Program in 2015. In line with Indonesia’s growing economy, in November 2018, according to data from the Ministry of Public Works and Housing (PUPR), houses built from the program already reached 1,041,323 units.

As an effort to encourage the growth of home ownership, the Company has implemented various programs. In addition to Mortgage Repo, in 2018, the Company has issued its latest product, namely Residential Mortgage Backed Securities in the form of Participation Certificate (RMBS-PC) Retail, which aims to develop the number of RMBS-PC investors with targeted individual investors or potential investors such as millennials and other communities who want to invest. In addition, we have also launched the Sharia Business Unit, which was established based on KEP OJK No. KEP-73/NB.233/2018 dated July 10, 2018.

In addition to conventional financing, to increase loan distribution value, the Company has intensively approached sharia banks. Medium/long-term financing offered by the Company is valued in accordance with the financing needs of sharia banks for Sharia Mortgage distribution. The financing value distributed by the Company to sharia banks in 2018



Perseroan kepada perbankan syariah pada 2018 mencapai Rp578,83 miliar atau 5,86% dari total penyaluran pembiayaan tahun 2018 sebesar Rp9,88 triliun. Sedangkan pembiayaan melalui bank umum/konvensional mencapai Rp7,11 triliun (71,96%) dan Bank Daerah sebesar Rp2,18 triliun (22,06%).

Akumulasi penyaluran pinjaman yang diberikan Perseroan dari 2011 sampai dengan tahun 2018 mencapai sebesar Rp37,36 triliun dengan akumulasi jumlah institusi sebanyak 31 institusi. Sedangkan realisasi penyaluran pinjaman pada tahun 2018 mencapai Rp9,88 triliun, yang disalurkan kepada penyalur KPR yang terdiri dari bank umum, Bank Pembangunan Daerah (BPD), bank syariah dan perusahaan pembiayaan.

Pada tahun 2018, pendapatan bunga dan pendapatan syariah dari penyaluran pinjaman memberikan kontribusi sebesar 99,67% atau Rp1,34 triliun terhadap total pendapatan Perseroan sebesar Rp1,35 triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya, secara persentase, kontribusi tersebut mengalami sedikit peningkatan. Pada tahun 2017, kontribusi pendapatan bunga dan pendapatan syariah dari aktivitas penyaluran pinjaman menyumbang 99,49% atau Rp1,34 triliun dari total pendapatan sebesar Rp1,18 triliun.

Dengan kinerja seperti itu, laba bersih Perseroan tahun 2018 tercatat sebesar Rp436,54 miliar, meningkat Rp39,12 miliar atau 9,84% dibanding tahun 2017 dengan laba bersih sebesar Rp397,42 miliar. Sedangkan aset meningkat 24,45% dari semula Rp12,66 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp19,49 triliun pada akhir tahun 2018.

KINERJA LINGKUNGAN

SMF menyadari bahwa perubahan iklim merupakan isu global yang menuntut kepedulian bersama warga dunia. Hal itu, antara lain, ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Paris atau Paris Agreement. Ini adalah perjanjian dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) mengenai mitigasi emisi gas rumah kaca, adaptasi, dan keuangan.

amounted to IDR578.83 billion or 5.86% of the total financing distribution in 2018 of IDR9.88 trillion. While commercial bank/conventional financing reached IDR7.11 trillion (71.96%) and Regional Development Banks of IDR2.18 trillion (22.06%).

Accumulated loan disbursement provided by the Company from 2011 to 2018 amounted to IDR37.36 trillion with accumulated number of institutions of 31 institutions. Whereas, the realization of loan distribution in 2018 reached IDR9.88 trillion, which was distributed to Mortgage Lenders consisting of commercial banks, Regional Development Banks (BPD), sharia banks, and financing companies.

In 2018, interest income and sharia income from loans disbursement contributed 99.67% or IDR1.34 trillion to the Company’s total income of IDR1.35 trillion. Compared to the previous year, in percentage terms, this contribution experienced a slight increase. In 2017, the contribution of interest income and sharia income from loans disbursement activities accounted for 99.49% or IDR1.34 trillion of total income of IDR1.18 trillion.

With such performance, the Company’s net income in 2018 was recorded at Rp.436.54 billion, an increase of Rp39.12 billion or 9.84% compared to 2017 with a net profit of Rp397.42 billion. Meanwhile assets increased by 24.45% from Rp12.66 trillion in 2017 to Rp19.49 trillion at the end of 2018.

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE

The Company is aware that climate change is a global issue that demands the concern of all global citizens. This, among other things, is indicated by the signing of Paris Agreement. This is an agreement in the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) regarding mitigation of greenhouse gas emissions, adaptation and finance.


Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan, Perseroan mendukung penuh komitmen pemerintah untuk ikut mengambil peran dalam menangani perubahan iklim seperti tertuang dalam Perjanjian Paris. Untuk itu, kepada mitra penyalur kredit KPR, Perseroan menekankan pentingnya ketaatan pada peraturan dan undang-undang lingkungan agar proyek-proyek KPR yang dikerjakan lebih ramah lingkungan (pro-lingkungan), bukan sebaliknya.

Di luar pembiayaan untuk mitra penyalur kredit, langkah dan kebijakan pro-lingkungan diambil SMF berkaitan dengan praktik operasional kantor. Upaya yang bisa dilakukan SMF, antara lain, menghemat penggunaan kertas dan pensil, memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya (organik dan anorganik), memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang, menghemat penggunaan listrik, air, dan bahan bakar minyak (BBM), serta menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan.

Berbagai upaya penghematan tersebut telah membawa hasil. Penggunaan kertas misalnya, pada tahun 2018 mencapai 690 rim, turun 26,20% dibanding tahun 2017, dengan penggunaan kertas sebanyak 935 rim. Penurunan juga terjadi pada penggunaan listrik, yakni 295.000 Kwh atau 1.062,00 GigaJoule (GJ) pada tahun 2018, turun 5,70% dibanding tahun 2017, dengan penggunaan listrik sebesar 312.824 Kwh atau 1.126,17 GJ. Dengan turunnya penggunaan energi listrik, maka emisi gas rumah kaca tidak langsung yang disumbang Perseroan pada tahun pelaporan juga mengalami penurunan, yakni 262,85 ton per tahun, turun 5,70% dibandingkan tahun 2017, yang tercatat sebesar 278,73 ton per tahun.

Khusus mengenai penggunaan air, setelah sempat turun pada tahun 2017, pada tahun 2018 melonjak naik karena Perseroan sedang melakukan renovasi/membangun gedung. Sebab itu, penggunaan air dari PDAM tercatat sebanyak 2.048 meter kubik, naik lebih dari empat kali lipat dibanding tahun 2017 dengan penggunaan air sebanyak 478 meter kubik. Dalam renovasi, air merupakan salah satu bahan dasar dalam pembuatan konstruksi, seperti untuk mencampur adukan semen, pasir, split dan sebagainya.

The Company as one of the SOEs engaged in secondary mortgage fully supports the Government’s commitment to take a role in dealing with climate change as stated in the Paris Agreement. Therefore, to its mortgage lending partners, the Company emphasizes the importance of compliance with the environmental laws and regulations so that the mortgage projects undertaken are more environmentally friendly (pro-environment), not vice versa.

Outside financing for its mortgage lending partners, pro-environment steps and policies taken by the Company are related to office operational practices. Efforts that were conducted by the Company, among others, saving paper and pencil usage, sorting and disposing waste according to its type (organic and inorganic), utilizing recycled goods, saving electricity, water, and fuel, as well as planting and taking care of trees in the surrounding environment.

The various savings efforts have brought results. The use of paper for example, in 2018 reached 690 reams, declined by 26.20% compared to 2017, with the use of paper of 935 reams. The decline also occurred in electricity consumption, which was 295,000 Kwh or 1,062.00 GigaJoule (GJ) in 2018, declined by 5.70% compared to 2017, with electricity consumption of 312,824 Kwh or 1,126.17 GJ. With the decline in electricity consumption, the indirect greenhouse gas emissions contributed by the Company in the reporting year also declined, namely 262.85 tons per year, declined by 5.70% compared to 2017, which was recorded at 278.73 tons per year.

Particularly regarding the use of water, after having declined in 2017, it increased significantly in 2018 because the Company was conducting building renovation/construction. Therefore, the use of water from PDAM amounted to 2,048 cubic meters, increased by more than four times compared to 2017 with 478 cubic meters. In renovation, water is one of the basic ingredients in making construction, such as mixing mortar, sand, split, etc.



KINERJA SOSIAL

Pencapaian kinerja SMF yang membanggakan tak lepas dari keberadaan karyawan yang mumpuni, kompeten di bidangnya, dan berdedikasi tinggi. Sebagai salah satu aset terpenting, Perseroan berupaya semaksimal mungkin untuk mengembangkan kapasitas dan kompetensi karyawan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan. Untuk itu, total anggaran biaya pelatihan karyawan termasuk program beasiswa S2 pada tahun 2018 adalah sebesar Rp2,52 miliar, dan terealisasi sebesar Rp2,20 miliar, naik 2,33% dibanding realisasi tahun 2017 sebesar Rp 2.151.000.000.

Di luar pengembangan kompetensi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga merupakan fokus perhatian bagi SMF. Kebijakan itu diambil karena Perseroan menyadari bahwa K3 merupakan salah satu jenis hak terpenting bagi karyawan. Jika K3 bisa dilaksanakan dengan baik, hal itu akan membuat karyawan Perseroan lebih bersemangat dan berdedikasi dalam menjalankan pekerjaannya. Selain memberikan perlindungan bagi karyawan, penerapan K3 juga bertujuan untuk melindungi pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi. Dengan upaya yang sungguh-sungguh, pada tahun pelaporan, tidak tercatat adanya kecelakaan (zero accident).

Pemangku kepentingan lain yang tak kalah penting bagi SMF adalah masyarakat. Sebagai korporasi yang berorientasi pada keberlanjutan, Perseroan berkomitmen untuk turut serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Komitmen itu selaras dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang di dalamnya mengatur ketentuan tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Perseroan melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan melalui Program Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), yang kegiatannya diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Untuk melaksanakan Program Bina Lingkungan (BL), setiap awal tahun SMF menyusun Rencana

SOCIAL PERFORMANCE The Company’s satisfactory performance achievement cannot be separated from the presence of qualified, competent employees in their fields, and highly dedicated. As one of the most important assets, the Company makes every effort to develop the capacity and competency of its employees through various education and training. Thus, the total budget for employee training, including Master’s Degree scholarship program in 2018, amounted to IDR2.52 billion and realization of IDR2.20 billion, increased by 2.33% compared to the realization in 2017 of IDR2,151,000,000. Outside competency development, Occupational Safety and Health (K3) is also the focus of attention for the Company. The policy was taken because the Company realized that OHS is one of the most important types of rights for employees. If OHS can be implemented properly, it will make the Company’s employees more enthusiastic and dedicated in carrying out their works. In addition to providing protection for employees, the implementation of OHS also aims to protect customers, assets, business partners as well as the environment from potential hazards that may occur. With serious efforts, in the reporting year, there was no record of any accident (zero accident).

Other stakeholder who is also important for the Company is the community. As a sustainability-oriented company, SMF is committed to participate in sustainable economic development in order to improve life quality and beneficial environment to the Company itself, the local community, and the community in general. The commitment is in line with Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 regarding Limited Liability Companies, which regulates the provisions on Social and Environmental Responsibility.

The Company carries out Social and Environmental Responsibility through its Corporate Social Responsibility (CSR) Program, in which its activities are realized through the Partnership and Community Development Program (PKBL). To implement the Community Development Program (BL), at the beginning of every year, the Company prepares Work


Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA PKBL) untuk disetujui oleh RUPS. Pada tahun 2018, anggaran PKBL yang seluruhnya dialokasikan untuk Program BL sebesar Rp2,5 miliar, naik signifikan dibanding tahun 2018 dengan alokasi sebesar Rp1,5 miliar.

Dengan dana sebesar itu, SMF ingin berbagi manfaat dan menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat. Antara lain, kebutuhan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, kemudahan akses pada fasilitas layanan kesehatan serta lingkungan yang tenang dan nyaman untuk tinggal dan beribadah. Sikap empati selalu kami tunjukkan dengan membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana.

PENUTUP

SMF menyadari bahwa pencapaian kinerja positif pada tahun 2018 merupakan hasil kerja bersama. Untuk itu, atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, Dewan Komisaris, mitra penyalur kredit KPR dan seluruh pemangku kepentingan. Ungkapan yang sama kami sampaikan kepada seluruh karyawan yang telah bekerja keras, loyal, dan berdedikasi tinggi sehingga target-target yang ditetapkan Perseroan dapat tercapai.

Untuk mewujudkan keberlanjutan usaha, kami berharap agar dukungan, kerja sama dan kepercayaan tersebut terus diberikan kepada Perseroan. Kami optimistis, dengan dukungan dan kepercayaan itu, maka SMF akan terus melaju dan semakin mendapat tempat di tengah masyarakat, khususnya mereka yang hendak mewujudkan mimpinya memiliki rumah.

Jakarta, April 2019 | Jakarta, April 2019

Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors

Ananta WiyogoDirektur Utama | President Director

and Budget Plan for Partnership and Community Development Program (RKA PKBL) to be approved by GMS. In 2018, PKBL budget that was totally allocated to BL Program amounted to IDR2.5 billion, an increase of 66.67% compared to that of 2017 of IDR1 billion.

With such funds, the Company wanted to share benefits and show concern for the needs and expectations of the community. Among others, the need to obtain quality education, easy access to health care facilities, and a quiet and comfortable environment to live and worship. We always show empathy by helping people who are stricken by disaster.

CLOSING The Company realized that the positive performance achievement in 2018 was the result of joint work. Therefore, on behalf of the Board of Directors, we would like to thank the shareholders, the Board of Commissioners, mortgage lenders partners and all stakeholders. We would also like to thank all employees who have worked hard, were loyal and highly dedicated so that the targets set by the Company can be achieved. In realizing business sustainability, we hope that the support, collaboration, and trust will continue to be given to the Company. We are optimistic, with that support and trust, the Company will continue to advance and obtain a place in the community, especially those who want to realize their dream of owning a home.

TENTANG LAPORAN

KEBERLANJUTANRegarding This Report


TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANRegarding This Report

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN

Laporan Keberlanjutan 2018 merupakan laporan kelima yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), yang selanjutnya di dalam laporan ini direpresentasikan dengan istilah “SMF”, “Perseroan”, ataupun “kami”. Laporan ini diterbitkan setiap tahun, dan laporan sebelumnya diterbitkan pada tanggal April 2018. (Pengungkapan 102-51)

SMF menerbitkan Laporan sebagai bagian dari penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yakni Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness (Kewajaran). Penerbitan Laporan juga merupakan upaya SMF memenuhi ketentuan Pasal 66 ayat 2c, Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT), yang mewajibkan Perseroan menyampaikan laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam Laporan Tahunan.

Kami berkomitmen untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan setiap tahun, bersamaan dengan Laporan Tahunan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Walau terbit terpisah, namun antara keduanya saling melengkapi. Laporan ini berisi tentang kinerja keberlanjutan Perseroan di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan dengan periode pelaporan 1 Januari-31 Desember 2018. Hingga akhir tahun 2018, SMF tidak memiliki anak perusahaan maupun perusahaan asosiasi serta bukan merupakan bagian dari entitas usaha lain. (102-45, 102-50, 102-52)

Data keuangan dalam Laporan ini menggunakan nominasi Rupiah, kecuali diindikasikan lain. Data mengenai kinerja keuangan dalam Laporan ini merujuk pada Neraca yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik untuk keperluan Laporan Tahunan Perseroan. Laporan dibuat dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Data kuantitatif dalam Laporan ini disajikan dengan menggunakan

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANABOUT THIS REPORT

ABOUT THIS REPORT

2018 Sustainability Report is the fifth report published by PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), hereinafter referred to as “SMF”, “The Company”, or “we”. This report is published every year, while the previous report was published on April 2018. (Disclosure 102-51).

The Company publishes Reports as part of upholding Good Corporate Governance principles, which are Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness. The Report publication is also the Company’s effort to comply with the provisions of Article 66 Paragraph 2c, Law No. 40/2007 regarding Limited Liability Company, which requires the Company to submit report on the implementation of Social and Environmental Responsibility (TJSL) in its Annual Report.

We are committed to publishing a Sustainability Report every year, together with the Company’s Annual Report. Although published separately, the two reports complement each other. This report contains the Company’s sustainability performance in the economic, social and environmental areas with reporting period from January 1 to December 31, 2018. Until the end of 2018, the Company has no subsidiaries or associated companies and is not part of other business entities. (102-45, 102-50, 102-52)

Financial data in this Report uses Rupiah nomination, unless otherwise indicated. Data on financial performance in this Report refers to the Balance Sheet that has been audited by the Public Accountant Firm for the purposes of the Company’s Annual Report. The Report is made in two languages, which are Indonesian and English. The quantitative data in this Report is presented by using the principle


prinsip daya banding (comparability), minimal dalam dua tahun berturut-turut. Dengan demikian, pengguna Laporan dapat melakukan analisis tren ihwal kinerja Perseroan. Dalam Laporan ini, tidak terdapat pernyataan ulang yang bersifat memperbaiki laporan sebelumnya. (102-48)

GRI merekomendasikan penggunaan external assurance oleh pihak ketiga yang independen untuk memastikan kualitas dan keandalan informasi yang disampaikan di laporan ini. Namun hal itu bukanlah persyaratan agar dapat “sesuai” dengan Pedoman. Atas pertimbangan tertentu dari manajemen, kami belum melakukan penjaminan dari pihak ketiga yang independen. Namun demikian, Perseroan menjamin kebenaran atas seluruh informasi yang disampaikan dalam Laporan ini. 102-56

Perseroan berharap laporan ini bisa menjadi sumber informasi bagi para pemangku kepentingan untuk mengetahui ihwal kinerja keberlanjutan yang dilakukan Perseroan selama 2018. Kami berharap Laporan ini bisa menjadi rujukan bagi segenap pemangku kepentingan untuk mengetahui pelaksanaan kinerja keberlanjutan SMF. Selain edisi cetak, untuk menghemat penggunaan kertas, Laporan yang sama dapat diakses melalui situs perusahaan http://www.smf-indonesia.co.id.

PEDOMAN DAN STANDAR PELAPORAN

Laporan ini disusun berdasarkan POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik serta Standard GRI (GRI Standards), yang secara resmi berlaku per 1 Juli 2018. Standar GRI adalah rujukan yang dikeluarkan oleh Global Sustainability Standards Board (GSBB) –lembaga yang dibentuk oleh Global Reporting Initiative (GRI) untuk menangani pengembangan standar laporan keberlanjutan. Sesuai dengan pilihan yang disediakan dalam Standar GRI, yakni Pilihan Inti dan Pilihan Komprehensif, laporan ini telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI: Pilihan Inti (Core). Sebagai lembaga keuangan, laporan juga menyertakan Suplemen Sektor Jasa Keuangan (Financial Services Sector Supplement/FSSS), yang juga diterbitkan oleh GRI. (102-54)

of comparability, at least in two consecutive years. Therefore, the Report readers can conclude a trend analysis of the Company’s performance. (102-48)

The GRI recommends to employ the external assurance by independent third party to ensure the quality and reliability of the information presented in this report. However, it is not a requirement to be “compliant” according to the Guidelines. Based on certain considerations from the management, we have not made any assurance from independent third party. However, the Company assure the accuracy of all information submitted in this Report. (102-56)

The Company expects that this report can be a source of information for the stakeholders to recognize the Company’s sustainability performance in 2018. We hope that this Report will be a reference for all stakeholders to understand the implementation of the Company’s sustainability performance. In addition to the print editions, the same Report can be accessed through the Company’s website http://www.smf-indonesia.co.id.

REPORTING GUIDELINES AND STANDARDS

This Report is prepared based on Financial Services Authority Regulation No. 51/POJK.03/2017 regarding the Implementation of Sustainable Finance for Financial Services Institutions, Issuers, and Public Companies as well as GRI Standards, which formally applicable starting July 1, 2018. GRI standard is a reference launched by the Global Sustainability Standards Board (GSSB) - an institution established by the Global Reporting Initiative (GRI) to highlight the development of sustainability report standards. In accordance with the options provided in GRI Standard, which are Core Option and Comprehensive Option, this Report has been arranged based on GRI Standard: Core Option. As a financial services institution, this Report also includes Financial Services Sector Supplement/FSSS), which also published by GRI. (102-54)



Kami berusaha untuk menyampaikan semua informasi yang perlu diungkapkan seperti ditentukan dalam POJK No. 51/POJK.03/2017 maupun Standard GRI. Untuk Standard GRI, semua informasi yang terpenuhi dalam laporan ini ditandai dengan pencantuman angka pengungkapan Standar GRI di belakang kalimat atau alinea yang relevan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam menemukan informasi terkait untuk setiap pengungkapan. Data lengkap kecocokan informasi Perseroan dengan POJK No. 51/POJK.03/2017 maupun Indeks Standard GRI disajikan di bagian belakang laporan ini, dimulai pada halaman 193 (102-55)

PROSES PENETAPAN ISI LAPORAN (102-46)

Dalam menetapkan topik dan isi Laporan ini kami menggunakan 4 (empat) langkah yang disebutkan GRI, yaitu:1. Mengidentifikasikan aspek-aspek yang material

dan boundary (Langkah Identifikasi);2. Membuat prioritas atas aspek-aspek yang telah

diidentifikasi pada langkah sebelumnya (Langkah Prioritas);

3. Melakukan validasi atas aspek-aspek material tersebut (Langkah Validasi);

4. Melakukan review atas Laporan setelah diterbitkan guna meningkatkan kualitas Laporan tahun berikutnya (Langkah Review).

Prinsip penetapan konten Laporan ini didasarkan pada 4 (empat) prinsip GRI, yaitu:1. Stakeholders inclusiveness (pelibatan Pemangku

Kepentingan), yaitu melibatkan Pemangku Kepentingan dalam penentuan aspek material yang diungkapkan dalam Laporan ini;

2. Materiality (materialitas), diterapkan dalam Laporan ini dengan memilih konten Laporan yang bersifat aspek-aspek yang material, yang diperlukan oleh Pemangku Kepentingan;

3. Sustainability context (konteks keberlanjutan) yang merupakan aspek-aspek yang terkait dengan konteks keberlanjutan, yang relevan bagi pembuat Laporan dalam membuat keputusan; dan

4. Completeness (kelengkapan), yaitu Laporan ini dibuat dengan ruang lingkup yang jelas untuk periode Laporan 2018 serta didukung dengan data yang lengkap.

We seek to convey all information that required to be disclosed, as determined in the Financial Services Authority Regulation No. 51/POJK.03/2017 as well as GRI Standard. All information fulfilled in this report is highlighted by GRI Standard disclosure numbers behind the relevant sentences or paragraphs in order to facilitate readers in finding information related to each disclosure. Complete data that conforms the Company’s information to Financial Services Authority Regulation No. 51/POJK.03/2017 and Index of GRI Standard is presented at the back of this report, starting on page 193 (102-55)

PROCESS TO DETERMINE THE CONTENT OF REPORT (102-46)

In designing the topic and content of this Report, we use 4 (four) steps set forth by GRI, which are:1. Identifying material and boundary aspects

(Identification Steps);

2. Prioritizing the aspects identified in the previous step (Priority Step);

3. Validating the material aspects (Validation Step);

4. Reviewing Reports after being published in order to improve the quality of the next year’s Report (Review Step).

The principles to determine the content of this Report is based on 4 (four) GRI principles, which are:1. Stakeholders inclusiveness, which involves the

Stakeholders in designing the material aspects to be disclosed in this Report;

2. Materiality, which is applied in this Report by selecting the Report content that is more material aspect, required by the Stakeholders;

3. Sustainability context, which covers aspect related to the sustainability context that is relevant to the Report writer in making decision; and

4. Completeness, in which this Report is arranged based on clear scope for the reporting period of 2018 and supported with complete data.


Keempat langkah dalam menetapkan konten Laporan digambarkan dalam Bagan Alur Proses Penetapan Konten Laporan berikut ini.

Langkah 1IDENTIFIKASI

Step 1IDENTIFICATION

KonteksKeberlanjutan

SustainabilityContext

MaterialitasMateriality

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholder Engagament

Konteks KeberlanjutanSustainability Context

Pelibatan PemangkuKepentingan

Stakeholder Engagament

KelengkapanCompleteness

LAPORANREPORT

Langkah 2PRIORITAS

Step 2PRIORITY

Langkah 4REVIEW

Step 4REVIEW

Langkah 3VALIDASI

Step 3VALIDATION

Laporan Keberlanjutan 2018Sustainability Report 2018

Bagan Alur Proses Penetapan Konten LaporanFlow Chart of Process to Determine the Content of Report

Topik Aspek Pengungkapan Pendekatan Manajemen + Indikator Topic Aspect Disclosure of Management approach + Indicator

DAFTAR TOPIK MATERIAL DAN BATASAN (102-47)

Topik material dalam Laporan ini, seperti disebutkan dalam Standar GRI, adalah topik-topik yang telah diprioritaskan oleh organisasi untuk dicantumkan dalam laporan. Dimensi yang digunakan untuk menentukan prioritas, antara lain, adalah dampak bagi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dampak dalam Laporan ini termasuk di dalamnya yang bernilai positif. Penetapan aspek material dan boundary didasarkan pada isu-isu yang berpengaruh signifikan bagi Perseroan, anak perusahaan serta seluruh Pemangku Kepentingan.

The four steps in determining the content of this Report are described in the following Flow Chart of Process to Determine the Content of Report.

LIST OF MATERIAL TOPICS AND BOUNDARIES (102-47)

The material topics in this Report, as stated in GRI Standard, are topics that have prioritized by the organization to be presented in the report. The dimensions used to set up priorities, among others, are economic, environmental, and social impacts. Impacts in this Report include the positive values. The determination of material and boundary aspects is based on issues that have significant impact on the Company, its subsidiaries, and all Stakeholders.



Topik material dalam Laporan ini adalah sama dengan topik material tahun sebelumnya dengan pertimbangan bahwa situasi dan kondisi yang dihadapi Perseroan tahun 2018 masih sama dengan tahun 2017. Dengan demikian, Topik material dan batasan topik material tahun 2018 adalah sebagai berikut: (102-49)

1

9

3

122

7

11

6

107

4

5

15

16

13

8

SedangMedium

RendahLow

TinggiHigh

PEN

TIN

G B

AG

I PEM

AN

GK

U K

EPEN

TIN

GA

NIm

por

tan

t To

Sta

keh

old

ers

PENTING BAGI SMFImportant to SMF

Topik Ekonomi:1. Kinerja

Ekonomi2. Dampak

Ekonomi Tidak Langsung

3. Antikorupsi

Topik Lingkungan1. Material2. Energi3. Air4. Emisi5. Efluen dan

Limbah Topik Sosial

Kepegawaian1. Kesehatan dan

Keselamatan Kerja

2. Pendidikan dan Pelatihan

3. Masyarakat Setempat

4. Kepatuhan

Pengungkapan Standar Khusus1. Nilai Moneter

untuk Manfaat Sosial

2. Akses Jasa Keuangan untuk Orang Tertinggal

Economic Topics:1. Economic

Performance2. Indirect

Economic Impact

3. Anti-corruption

Environmental Topics:1. Material2. Energy3. Water4. Emission5. Effluent and

Waste Social Topics

Employment1. Occupational

Health and Safety

2. Education and Training

3. Local Communities

4. Compliance

Disclosure of Special Standards1. Monetary

Values for Social Benefits

2. Financial Services Access for Disadvantaged People

The material topics in this Report are the same as the previous year’s material topics with the consideration that the situation and conditions faced by the Company in 2018 are still the same as 2017. Thus, material topics and material topic limitations for 2018 are as follows: (102-49)


DAFTAR TOPIK MATERIAL DAN BATASAN (BOUNDARY) TERHADAP CAKUPAN USAHA SMF

Topik MaterialMaterial Topics

(102-47)

Kenapa Topik Ini Material

Why this is a Material Topic(103-1)

Nomor Pengungkapan

Disclosure Number

Batasan Topik yang Material Boundary of Material Topic

(102-46)

Di dalam SMFInside the Company

Di Luar SMFOutside the Company

Topik EkonomiEconomic Topics

Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikanDirect economic value generated and distributed

Berdampak signifikan pada pemangku kepentinganHave significant impact to the Stakeholders

201-1, 201-3 √

Dampak ekonomi tidak langsungIndirect economic impact

Berdampak signifikan pada pemangku kepentinganHave significant impact to the Stakeholders

203-1 √ √

AntikorupsiAnti-corruption

Berdampak signifikan pada kepercayaan dan keberlanjutan PerseroanHave significant impact to the Company’s trust andsustainability

205-3 √

Topik LingkunganEnvironmental Topics

MaterialMaterial

Berdampak signifikan pada keberlanjutan lingkunganHave significant impact to the environmentalsustainability

301-1 √ √

EnergiEnergy


302-1 √

AirWater


303-1 √ √

EmisiEmission


305-1, 305-2 √ √

Efluen dan LimbahEffluent and Waste


306-2 √

LIST OF MATERIAL TOPICS AND BOUNDARY TOWARDS THE COMPANY’S SCOPE OF BUSINESS



Topik MaterialMaterial Topics

(102-47)

Kenapa Topik Ini Material

Why this is a Material Topic(103-1)

Nomor Pengungkapan

Disclosure Number

Batasan Topik yang Material Boundary of Material Topic

(102-46)

Di dalam SMFInside the Company

Di Luar SMFOutside the Company

Topik SosialSocial Topics

KepegawaianEmployment

Kepatuhan pada peraturan perundang-undanganCompliance with laws and regulations

401-1, 401-2, 401-3 √

Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety

Berdampak signifikan pada karyawanHave significant impact to the employees

403-2, 403-4 √

Pendidikan dan PelatihanEducation and Training

Berdampak signifikan pada karyawanHave significant impact to the employees

404-2, 404-3 √

Masyarakat SetempatLocal Communities

Berdampak signifikan pada pemangku kepentinganHave significant impact to the stakeholders

413-1 √ √

KepatuhanCompliance

Kepatuhan pada peraturan perundang-undanganCompliance with laws and regulations

419-1 √

Suplemen Sektor Jasa Keuangan (Financial Services Sector Supplement/FSSS)

Produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat sosialProducts and services designed to provide social benefits.

Berdampak signifikan pemangku kepentingan, terutama yang berekonomi lemahHave significant impact to the stakeholders, especiallythose of low economy

FS7 √

Inisiatif untuk meningkatkan akses ke jasa keuanganInitiative to increase access to financial services

Berdampak signifikan pada pemahaman tentang literasi keuanganHave significant impact to the understanding of financial literacy

FS14 √

UMPAN BALIKUntuk terwujudnya komunikasi dua arah, kami menyediakan Lembar Umpan Balik di bagian akhir Laporan ini. Kepada para pemangku kepentingan Perseroan: karyawan, pelanggan, pemegang saham dan pihak-pihak terkait lainnya, kami mengundang Anda untuk menyampaikan saran, masukan dan pertanyaan atas data dan informasi yang disajikan dalam laporan ini sehingga kami dapat meningkatkan kualitas laporan dan kinerja keberlanjutan kami di masa mendatang.

FEEDBACKTo achieve a two-way communication, we provide Feedback Sheet at the end of this Report. To the Company’s Stakeholders: employees, customers, shareholders, and other relevant parties, we invite you to submit suggestions, feedback, and inquiries on the data and information presented in this Report so that we can improve the quality of our reports and sustainability performance in the future.


AKSES INFORMASI ATAS LAPORAN KEBERLANJUTANSMF memberikan akses informasi seluas-luasnya bagi seluruh pemangku kepentingan, serta masyarakat untuk mengakses Laporan Keberlanjutan ini. Apabila ada pertanyaan terhadap isi Laporan, mohon menghubungi: (102-53)

Corporate SecretaryPT Sarana Multigriya FinansialGrha SMFJalan Panglima Polim I No. 1, MelawaiKebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160Telp: (021) 2700400Fax: (021) 2701400E-mail: [email protected]: www.smf-indonesia.co.id

INFORMATION ACCESS TO THE SUSTAINABILITY REPORTThe Company provides the widest possible information access for all stakeholders, as well as the community to access this Sustainability Report. If there is any question to the Report’s content, please contact: (102-53)

Corporate SecretaryPT Sarana Multigriya FinansialGrha SMFJalan Panglima Polim I No.1, MelawaiKebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160Tel: (021) 2700400Fax: (021) 2701400E-mail: [email protected]: www.smf-indonesia.co.id

PELIBATAN PEMANGKU

KEPENTINGANStakeholders Engagement


PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGANStakeholders Engagement

SMF mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai entitas atau individu yang terpengaruh oleh kegiatan, produk, dan jasa Perseroan. Di sisi lain, keberadaan mereka mempengaruhi Perseroan dalam mewujudkan keberhasilan penerapan strategi dan pencapaian tujuan.

Pelibatan pemangku kepentingan diarahkan pada kepentingan usaha Perseroan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan, kepedulian terhadap masalah-masalah lingkungan serta memperhatikan skala prioritas dalam membangun komunikasi dengan berbagai mitra strategis.

Proses pelibatan pemangku kepentingan mencakup upaya Perseroan untuk memenuhi harapan dari setiap pemangku kepentingan dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, dengan cara yang tepat, dapat dipertanggungjawabkan dan tidak melebihi ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

IDENTIFIKASI KELOMPOK PEMANGKU KEPENTINGAN

Kami telah mengidentifikasi kelompok pemangku kepentingan utama Perseroan, berdasarkan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, aktif dan responsif, antara kelompok-kelompok tersebut dengan Perseroan. Salah satu dasar pemilihan pemangku kepentingan utama adalah bobot pengaruh dan intensitas pelibatan pemangku kepentingan tersebut dalam setiap proses bisnis Perseroan. (102-42)

The Company defines stakeholders as entity or individual affected by the Company’s activities, products, and services. On the other hand, their existence affects the Company in achieving the successful implementation of strategy and achievement of objectives.

Stakeholders engagement is focused on the Company’s business interests with due regard to corporate social responsibility, concern for environmental issues, and priority scale in establishing communication with various strategic partners.

Stakeholder engagement process includes the Company’s efforts to meet the expectations of all stakeholders using its available resources, in a proper way, can be accounted for, and does not exceed the provisions stipulated in the applicable laws and regulations.

IDENTIFICATION OF STAKEHOLDER GROUPS

We have identified the Company’s key stakeholder groups based on the reciprocal relationship that is mutually influential, active, and responsive, between these groups and the Company. One of the bases in selecting the key stakeholders is the weighted influence and intensity of the stakeholders engagement in every business process of the Company. (102-42)


Berdasarkan identifikasi tersebut, kelompok pemangku kepentingan SMF disajikan dalam tabel berikut:

Tabel Kelompok Pemangku Kepentingan

Pemangku KepentinganStakeholders

(102-40)

Topik dan Isu Utama Kepentingan

Main Topics and Issues of Stakeholders

(102-44)

PendekatanApproach

(102-43)

Frekuensi Pelibatan

Frequency of Engagement

Pemegang SahamShareholder

• Pelaporan pencapaian kinerja PerseroanReporting of the Company’s performance achievement

• Persetujuan rencana kerja dan anggaran TahunanApproval of the Company’s work plan and budget

• Persetujuan rencana kerja dan anggaran PKBLApproval of the work plan and budget of Partnership and Community Development Program (PKBL)

• Penetapan anggota Dewan Komisaris dan DireksiDetermination of members of the Board of Commissioners and Board of Directors

• Rencana stratejik pengembangan Perseroan dalam 5 (lima) tahun MendatangThe Company’s strategic development plan for the next 5 (five) years

• Laporan kinerja tahunan dan laporan keuanganAnnual performance report and financial statements

• Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan PerseroanThe Company’s Work Plan and Budget

• Laporan kinerja tahunan dan

laporan keuanganAnnual performance report and financial statements

• Laporan kinerja tahunan dan Laporan KeuanganAnnual performance report and financial statements

• Laporan kinerja tahunan dan

laporan keuanganAnnual performance report and financial statements

• Rencana Kerja dan Anggaran

Tahunan PerseroanThe Company’s Work Plan and Budget

1 tahun sekaliOnce a year 1 tahun sekaliOnce a year 1 tahun sekaliOnce a year

Sesuai kebutuhanAs required

1 tahun sekaliOnce a year 1 tahun sekaliOnce a year

RegulatorRegulators

• Program Perseroan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan PemerintahThe Company’s programs have been well- implemented in accordance with the Government’s regulations.

• Koordinasi terkait regulasiCoordination related to regulations

• Pelaporan Kinerja

Performance reporting • Memenuhi undangan sosialisasi

yang diadakan oleh regulatorMeeting the invitation for socialization conducted by regulators


InvestorInvestors

• Sosialisasi program PerseroanSocialization of the Company’s programs

• Sosialisasi produkSocialization of products

• Temu investor, sesuai kebutuhanInvestor gathering, as required

• Temu Analis (meeting & courtesy

call), sesuai kebutuhanAnalyst gathering (meeting & courtesy call), as required


Based on such identification, SMF stakeholder groups are presented in the following table:

Table of Stakeholder Groups




(102-40)



(102-44)

PendekatanApproach

(102-43)

Frekuensi Pelibatan


KaryawanEmployees

• Up-date kegiatan PerseroanUpdate of the Company’s activities

• Meningkatkan dukungan dan apresiasi kepada keluarga besar PerseroanIncrease the support and appreciation towards the Company’s extended family

• Meningkatkan solidaritas dan kerja sama antar KaryawanImprove the solidarity and team work among employees

• Sharing gagasan, pengetahuan

dan informasi dari dan untuk karyawanSharing ideas, knowledge, and information from and to the employees

• Pertemuan Bulanan Karyawan dengan DireksiMonthly Meeting of Employees with the Board of Directors

• Pertemuan Karyawan

Employee Gathering

• Media penyampaian aspirasi dan sharing melalui program KMS (Knowledge Management System)Media to deliver aspirations and sharing via KMS (Knowledge Management System) program

• Sesuai kebutuhanAs required

• Tahunan

Every year • Setiap waktu

Anytime

Bank/Lembaga Penyalur KPRBanks/Mortgage Lenders

• Sosialisasi dan updating produk PerseroanSocialization and updating of the Company’s products

• Masukan dan penilaian terhadap produk/kegiatan usaha PerseroanInput and assessment towards the Company’s products/business activities

• Pertemuan dengan Bank/Lembaga Penyalur KPR, tahunan.Meeting with Banks/Mortgage Lenders, every year.

• Survei terkait product knowledgeSurvey related to product knowledge

• TahunanEvery year

• Sesuai KebutuhanAs required

MediaMedia

• Pemaparan pencapaian dan rencana kerja PerseroanPresentation of the Company’s achievement and work plan

• Silaturahmi dan pemaparan

program kerja PerseroanGathering and presentation of the Company’s work program

• Terjalinnya hubungan baik serta

sinergi antara Perseroan dengan media massaEstablishment of good relations and synergy between the Company and the mass media

• Konferensi PersPress conference

• Kunjungan Media

Media visits

• Pertemuan mediaMedia gathering



• TahunanEvery year



(102-40)



(102-44)

PendekatanApproach

(102-43)

Frekuensi Pelibatan


MasyarakatCommunity

• Terjalinnya hubungan saling memberi manfaat, harmonis dan berkelanjutan.Establishment of mutually beneficial, harmonious and sustainablerelationships

• Pemberdayaan masyarakat

secara berkelanjutan.Sustainable community empowerment

• Sosialisasi dan edukasi tentang kegiatan usaha Perseroan dan hal lain yang terkait.Dissemination and education about the Company’s business activities and other related matters.

• Pelaksanaan Tanggung jawab sosial/PKBLImplementer of Corporate Social Responsibility/ Partnership and Community Development Program (PKBL)

• Kuliah umum, magang, seminar,

dan pameran.Public lecture, internship, seminar, and exhibitions.


• Sesuai

KebutuhanAs required

PEMEGANG SAHAM

SMF adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di mana 100% sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan RI selaku Kuasa Pemegang Saham, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Oleh karena itu, Menteri Keuangan dalam kedudukannya sebagai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang penuh untuk mengangkat/memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta menyetujui strategi perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.

Pemegang Saham memiliki kepentingan langsung dengan Perseroan melalui investasi kepemilikan saham atau modal yang ditanamkannya. Dengan demikian, Pemegang Saham sangat berkepentingan atas kinerja operasional dan keuangan Perseroan.

Interaksi dengan Pemegang Saham sedikitnya dilakukan dua kali dalam setahun yaitu dalam forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Pada RUPS Tahunan, Perseroan melaporkan pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan, mengajukan rencana kerja dan anggaran perusahaan

SHAREHOLDERS

The Company is a State-Owned Enterprise (SOE) in which 100% of its shares owned by the State of the Republic of Indonesia, represented by the Minister of Finance as the Authorized Shareholder, based on Government Regulation No. 75/2011 regarding the Amendment to Government Regulation No. 5/2005 regarding State Equity Participation of the Republic of Indonesia for the Establishment of a Limited Liability Company (Persero) in Secondary Mortgage. Therefore, the Minister of Finance in its capacity as the General Meeting of Shareholders (GMS) has full authority to appoint/terminate members of Board of Commissioners and Board of Directors as well as to approve the Company’s short-term and long-term strategies.

Shareholders have a direct interest in the Company through shares ownership or embedded capital investment. Therefore, Shareholders have strong interest in the Company’s operational and financial performance. Interaction with Shareholders is conducted at least twice a year, in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS). At AGMS, the Company reports the overall performance achievement, proposes the Company’s work plan and budget (RKAP) for the next year, and the Company’s long-term plan for 5



(RKAP) untuk satu tahun ke depan, dan rencana jangka panjang perusahaan untuk 5 (lima) tahun mendatang (RJPP). Melalui pembahasan pokok agenda rapat, pemegang saham dapat menyetujui usulan-usulan dari manajemen yang dibahas melalui RUPS, serta memberikan arahan atas perkembangan dan kebijakan strategis perusahaan.

REGULATOR

Sebagai lembaga keuangan non-bank, Perseroan wajib mematuhi peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator, terkait pengaturan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan Perseroan di sektor jasa keuangan. Sebaliknya, OJK memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen dan tindakan lain terhadap Perseroan serta menetapkan sanksi administratif bila terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Dalam hal Perseroan akan menerbitkan surat utang melalui penawaran umum (obligasi), maka obligasi tersebut didaftarkan di OJK dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diadministrasikan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

INVESTOR

Keberadaan investor memiliki peran strategis untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan yang membutuhkan dukungan keuangan yang tidak dapat sepenuhnya diperoleh dari ekuitas Perseroan. Dalam proses bisnis Perseroan, setelah memberikan fasilitas pinjaman jangka menengah/panjang kepada bank dan/atau lembaga penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menggunakan ekuitas terlebih dahulu, selanjutnya Perseroan harus menghimpun dana dari investor atau masyarakat melalui penerbitan Surat Utang sehingga terjadi kesinambungan dalam penyalurannya.

Secara intensif Perseroan mengadakan pendekatan kepada para investor potensial seperti perusahaan asuransi dan dana pensiun yang mau berinvestasi dalam efek berbasis KPR (dengan underlying hak tagih KPR) yang diterbitkan dari transaksi sekuritisasi. Perseroan menyelenggarakan kegiatan investor

(five) years (RJPP). Through discussion of the meeting agenda, the shareholders give their approval for proposals from the management as discussed in GMS, and provide guidance on the Company’s development and strategic policies.

REGULATORS

As a non-bank financial institution, the Company must comply with the regulations and policies issued by Financial Services Authority (FSA) as regulator, related to regulation and supervision of all activities of the Company in financial services sector. On the other hand, FSA has the authority to conduct surveillance, inspection, investigation, consumer protection, and other actions towards the Company and to impose administrative sanctions on proven violation of the laws and regulations in conducting its business activities.

In the event that the Company issues debt securities (bonds) through a public offering, then such bonds are registered with FSA, listed on Indonesia Stock Exchange (BEI), and administered in PT Indonesian Securities Depository Institution (KSEI).

INVESTORS

Investors have a strategic role to support the Company’s business activities that require financial support that cannot be fully obtained from the Company’s equity. In the Company’s business process, after providing medium/long term loan facilities to banks and/or mortgage lenders by initially using the equity, then the Company must raise funds from investors or the public through issuance of bonds for continuous distribution.

The Company intensively approaches potential investors such as insurance companies and pension funds that would invest in mortgage-based securities (mortgage as the underlying) issued through securitization transaction. The Company organizes investor gathering and products dissemination/


gathering dan sosialisasi produk/temu analis untuk memaparkan mengenai program-program dan kinerja Perseroan.

KARYAWAN

Karyawan adalah pemangku kepentingan internal sekaligus aset penting SMF. Perseroan berupaya menyelenggarakan sistem pengelolaan SDM yang mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan Perseroan untuk mencapai kinerja optimal dan harapan karyawan untuk memperoleh remunerasi yang baik serta jenjang karir yang jelas dan adil. Semua upaya tersebut dilakukan secara seimbang, demi tercapainya seluruh program operasional secara efektif dan efisien untuk menjamin pertumbuhan usaha secara keberlanjutan.

Interaksi karyawan dengan manajemen maupun dengan sesama karyawan dibangun baik di dalam lingkungan kerja maupun dalam forum-forum informal. Pertemuan bulanan antara karyawan dengan Direksi diadakan secara berkala sebagai forum diskusi mengenai kinerja Perseroan, isu-isu ketenagakerjaan ataupun penyampaian aspirasi. Bagi karyawan juga disediakan program KMS (Knowledge Management System) yang menjadi media komunikasi yang sangat efektif dan dimanfaatkan secara optimal oleh karyawan.

BANK/LEMBAGA PENYALUR KPR

Sesuai Peraturan Presiden No. 1/2008 juncto No. 19/2005, Perseroan memberikan pinjaman jangka menengah/panjang kepada lembaga penyalur kredit pembiayaan perumahan. Pendanaan awal bersumber dari ekuitas Perseroan, untuk kemudian digantikan dengan dana dari hasil penerbitan surat utang.

Dalam hal ini, lembaga perbankan dan lembaga keuangan yang mempunyai program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di mana Perseroan akan memberikan pinjaman untuk Repo KPR maupun pinjaman untuk refinancing KPR adalah pelanggan/customer yang harus diberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar yang ditetapkan dan harapan pelanggan. Untuk itu berbagai upaya telah dan akan dilakukan Perseroan untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

analyst meeting to present the Company’s programs and performance.

EMPLOYEES

Employees are the Company’s internal stakeholders as well as key asset. The Company strives to organize HR management system that is able to maintain a balance between the Company’s needs to achieve optimal performance and the employees’ expectation to obtain good remuneration as well as clear and fair career path. All of these efforts are conducted in a balance manner to achieve the entire operational programs effectively and efficiently in order to ensure sustainable business growth.

Interactions between employees and management and among employees themselves are built both in work environment and informal forums. Monthly meeting between the employees and Board of Directors is held regularly as a discussion forum on the Company’s performance, employment issues, or to express employees’ aspiration. Employees are also provided with KMS (Knowledge Management System) program which becomes a very effective communication media and is utilized optimally by the employees.

BANK/MORTGAGE LENDERS INSTITUTION

In accordance with the Presidential Regulation No. 1/2008 in conjunction with No. 19/2005, the Company provides medium/ long term loans to mortgage lenders institutions. The initial funding comes from the Company’s equity, and then replaced by proceeds from the issuance of debt securities.

In this case, banking and financial institutions with mortgage programs in which the Company will provide loans for Mortgage Repo or Mortgage refinancing are customers that must be provided with the best services according to the established standards and customer expectations. Therefore, various efforts have been and will be conducted by the Company to improve customer service and satisfaction.


Hingga tahun 2018, tercatat ada 32 institusi keuangan yang mendapatkan penyaluran pinjaman. Institusi tersebut terdiri atas tiga bank umum, delapan bank syariah, 14 bank daerah, dan tujuh perusahaan pembiayaan.

MEDIA

SMF sangat memahami pentingnya peranan media dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Secara intensif Perseroan membina komunikasi dengan media untuk membantu kami mempublikasikan kegiatan usaha Perseroan secara luas. Sebaliknya, media pun membutuhkan informasi resmi, lengkap dan akurat mengenai kinerja Perseroan yang dibutuhkan pada pemangku kepentingan. Dengan demikian, terdapat sinergi positif antara Perseroan dengan media.

Perseroan menyelenggarakan kegiatan bersama media berupa konferensi pers, media visit dan media gathering yang bertujuan untuk mempererat hubungan dengan media khususnya wartawan dan menyampaikan berbagai informasi yang perlu diketahui publik.

MASYARAKAT

Sebagai BUMN, SMF tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga berkewajiban untuk mewujudkan 3 (tiga) pilar utama pembangunan (triple tracks) yaitu: pengurangan jumlah pengangguran (pro-job), pengurangan jumlah penduduk miskin (pro–poor) dan peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang diselaraskan dengan potensi yang dimiliki masyarakat setempat. PKBL merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada para pemangku kepentingan, baik internal (pemegang saham, manajemen dan karyawan) maupun eksternal (masyarakat penerima manfaat).

Kegiatan PKBL Perseroan dimulai sejak tahun 2010 dengan pelaksanaan program BL diutamakan pada kegiatan yang berkaitan dengan sektor perumahan, seperti pembangunan MCK, renovasi sekolah serta pembangunan sarana/prasarana umum dan keagamaan. Perseroan juga melakukan pembangunan manusia, seperti program pemberian beasiswa pendidikan untuk anak-anak yatim dan kurang

As of 2018, there have been 32 financial institutions receiving loan disbursement. The institutions consist of 3 commercial banks, 8 sharia banks, 12 regional development banks, and 7 financing companies.

MEDIA

The Company is very aware on the important role of media in disseminating information to the communities. The Company intensively develops communication with the media to assist in widely publicizing the Company’s business activities. On the other hand, the media needs official, complete, and accurate information on the Company’s performance as required by stakeholders. Hence, there is a positive synergy between the Company and the media.

The Company holds joint activities with media in the forms of press conference, media visit, and media gathering aiming to strengthen the relationship with the media, especially the journalists and to deliver various information needed by the public.

COMMUNITY

As a State Owned-Enterprise, the Company is not only profit-oriented, but also obliged to establish 3 (three) main pillars of development (triple tracks), namely unemployment reduction (pro-job), poverty alleviation (pro-poor), and increase of economic growth (pro-growth) through Partnership and Community Development Program (PKBL) which is aligned with the potential of the local community. PKBL is a form of corporate social responsibility to the stakeholders, both internal (shareholders, management, and employees) and external (community as beneficiary).

The Company’s PKBL activities began in 2010 with the implementation of Community Development program focused on activities related to housing sector, such as construction of sanitation facility (MCK), school renovation, and construction of public and religious facilities/infrastructure. The Company also conducts human development program, such as scholarship program for orphans and the less fortunate children,


mampu, pemberian bantuan gizi dan kesehatan, pemberian bantuan untuk korban bencana alam, pelaksanaan pendidikan/edukasi tentang Pola Hidup Bersih & Sehat (PHBS), pendidikan psikologis bagi anak jalanan secara berkelanjutan serta program-program non-fisik lainnya.

Perseroan juga aktif memberikan edukasi bagi para mahasiswa mengenai instrumen pasar modal termasuk memperkenalkan produk baru Perseroan yaitu Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP). Edukasi berupa kuliah umum dilaksanakan di beberapa fakultas ekonomi perguruan tinggi negeri.

nutrition and health care aids, natural disasters reliefs, education on Clean and Healthy Lifestyle (PHBS), psychological education for street children on an ongoing basis as well as other non-physical programs.

The Company is also active in providing education for undergraduate students about capital market instruments including introducing the Company’s new product, which is Residential Mortgage Backed Securities in the form of Participation Certificate (RMBS-PC).The education is in the form of public lecture held in several economic faculties of public universities.

PROFIL PERUSAHAAN

Company Profile


PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

INFORMASI UMUMGeneral Information

Nama Organisasi (102-1)Company Name

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Bidang Usaha (102-2)Line of Business

Pembiayaan Sekunder PerumahanSecondary Mortgage

Tanggal Pendirian/Pertama Kali BeroperasiDate of Establishment/1st Time Operating

22 Juli 2005July 22, 2005

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) Di bidang Pembiayaan Pembelian Perumahan, tanggal 7 Februari 2005, yang terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) Di bidang Pembiayaan Pembelian Perumahan No. 5 Tahun 2005.Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 5/2005 regarding the Government of Republic Indonesia Capital Investment for Establishment of Limited Liability Company dated February 7, 2005, last amended by Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 75/2011 regarding the Government of Republic of Indonesia Capital Investment for Establishment of Limited Liability Company in Mortgage Financing No. 5/2005.

2. Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005, terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 101 Tahun 2016.Presidential Regulation No. 19/2005, last amended by Presidential Regulation No. 101/2016.

3. Akta tertanggal 22 Juli 2005 No. 59, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. C-20694. HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli 2005, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 30 Agustus 2005 No. 69, Tambahan No. 9263, Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 3 Juli 2009 No. 53, Tambahan No. 17294.Deed No. 59 dated July 22, 2005, drawn up before Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta, approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Decree No. C 20694.HT.01.01.TH.2005 dated July 26, 2005, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 30, 2005 Supplement No. 9263, State Gazette of the Republic of Indonesia No. 53 dated July 3, 2009, Supplement No. 17294.

Anggaran Dasar dan PerubahanArticles of Association and Amendment

Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 30 Agustus 2005 No. 69, Tambahan No. 9263, Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 3 Juli 2009 No. 53, Tambahan No. 17294, dan telah diubah dengan Akta tertanggal 3 Juni 2015 No. 02A, dibuat di hadapan Ir Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, sebagaimana Keputusan Menteri Hukum dan HAM No. AHU-0938942.AH.01.02 Tahun 2015 tertanggal 08 Juli 2015 dan telah masuk dalam Daftar Perseroan No. AHU-3530421.AH.01.11.Tahun 2015 tertanggal 08 Juli 2015, dan terakhir diubah dengan akta tertanggal 22 Februari 2017 No. 33, dibuat di hadapan Ir Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, sebagaimana Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03.0081980 tanggal 23 Februari 2017, dan susunan Direksi terakhir berdasarkan akta No. 70 tertanggal 13 Juni 2017, dibuat di hadapan Ir Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, sebagaimana Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0149891 tanggal 04 Juli 2017.State Gazette of the Republic of Indonesia, dated August 30, 2005 No. 69, Supplement No. 9263, State Gazette of the Republic of Indonesia No. 53 dated July 3, 2009, Supplement No. 17294, which was subsequently amended through Deed No. 02A dated June 3, 2015 made before Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notary in Jakarta as stated in the Decree of the Minister of Law and Human Rights No. AHU-0938942.AH.01.02 Year 2015 dated July 8, 2015 and has entered into the Company’s Register No. AHU-3530421.AH.01.11. 2015 dated July 8, 2015, and lastly amended through Deed No. 33 dated February 22, 2017, made before Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notary in Jakarta, was accepted and registered to the Minister of Law and Human Rights as stated in the Decree of the Minister of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.03.0081980 dated February 23, 2017, and latest composition of the Board of Directors based on the Deed No. 70 dated June 13, 2017, made before Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notary in Jakarta, was accepted and registered to the Minister of Law and Human Rights as stated in the Decree of the Minister of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.03-0149891 dated July 4, 2017.

Modal DasarAuthorized Capital

Rp8.000.000.000.000IDR8,000,000,000,000


Modal DisetorPaid-Up Capital

Rp6.000.000.000.000IDR6,000,000,000,000

Perseroan mendapat tambahan modal sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2017 Tanggal 27 Desember 2017 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial yang per tanggal 31 Desember 2017 uang tambahan modal tersebut telah masuk ke Perseroan dan dicatatkan sebagai setoran modal diterima di muka, sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan selaku Pemegang Saham dan Akta Notariil sehubungan dengan penambahan modal tersebut.The Company received additional capital of IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) as stated in Government Regulation No. 56/2017 dated December 27, 2017 regarding Addition of Equity Participation of the Republic of Indonesia into the Company’s Share Capital of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), which as of December 31, 2017, the additional capital has been entered into the Company and registered as capital paid-up in advance, until the issuance of the Decree of the Minister of Finance as the Shareholder and Notarial Deed in regards to the additional capital.

Badan Hukum dan Kepemilikan (102-5)Legal Entity and Ownership

1. SMF merupakan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas.2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang 100% dimiliki Pemerintah Republik Indonesia, dengan

demikian Perseroan: • Tidak menerbitkan warkat saham. • Tidak memiliki kebijakan ESOP. • Tidak menampilkan struktur kepemilikan saham.

1. The Company is a limited liability company.2. State-Owned Enterprise (SOE), of which the Republic of Indonesia holds 100% ownership of the

Company’s shares, thus the Company: • Does not issue shares. • Does not have ESOP policy. • Does not present a shareholding structure diagram.

Produk dan Jasa (102-2)Products and Services

1. SekuritisasiSecuritization

2. Penyaluran Pinjaman melalui Refinancing dan RepoLoan Disbursement through Refinancing and Repo

3. Penerbitan Surat UtangIssuance of Debt Securities

4. Jasa PelatihanTraining Services

Lokasi Kantor Pusat (102-3)Head Office Address

Grha SMFJalan Panglima Polim I No.1, MelawaiKebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160Telp: (021) 2700400Fax: (021) 2701400E-mail: [email protected]: www.smf-indonesia.co.id



SEKILAS PERUSAHAANCompany in Brief

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), selanjutnya disebut dengan “SMF” atau “Perseroan” atau “Kami”, berdiri pada tanggal 22 Juli 2005. Cikal bakal berdirinya Perseroan bermula pada tahun 1993. Kala itu, pemerintah mewacanakan perlunya sebuah lembaga pembiayaan sekunder perumahan di antara pemangku kepentingan industri pembiayaan perumahan. Keberadaan lembaga ini dinilai sangat penting agar kepemilikan rumah menjadi mudah dan terjangkau bagi seluruh keluarga Indonesia. (102-1)

Serangkaian diskusi dan studi dilakukan untuk mematangkan wacana tersebut. Terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 132/ KMK.014/1998 tentang Perusahaan Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan memberikan peluang besar untuk hadirnya lembaga pembiayaan sekunder perumahan. Tujuh tahun kemudian, yakni pada 22 Juli 2005, SMF resmi berdiri, dan menjadi perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder khusus perumahan pertama di Indonesia.

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), hereinafter referred to as “SMF” or the “Company” or “We”, was incorporated on July 22, 2005. Its presence took quite a long process and time since 1993. At that time, the Government expressed the necessity of a secondary mortgage institution among the stakeholders of the mortgage industry. The existence of this institution was considered very important so that house ownership became easy and affordable for all Indonesian families. (102-1)

Series of discussions and studies were conducted in order to finalize the initiative. The issuance of Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 132/KMK/014/1998 regarding Secondary Mortgage Company has given large opportunities for the presence of a secondary mortgage Institution. Seven years later, on July 22, 2005, the Company was officially established and became a company engaging in secondary mortgage sector, in particular primary housing in Indonesia.

KEDUDUKAN DAN PERUBAHAN NAMAPosition and Change of Name

SMF merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh modal sahamnya 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. SMF dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Hingga Laporan Keberlanjutan ini dituliskan, SMF tidak pernah melakukan perubahan nama. (102-5)

SMF is a State-Owned Enterprise (BUMN) in which its entire 100% equity is owned by the State of the Republic of Indonesia. The Company was established based on the Presidential Regulation No. 1/2008 regarding the Amendment to Presidential Regulation No. 19/2005 regarding Secondary Mortgage. Until this Sustainability Report was written, the Company never changed its name. (102-5)


MAKSUD & TUJUAN PENDIRIANPurpose & Objective of Establishment

Sesuai dengan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan berdirinya SMF adalah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan menyediakan dana jangka menengah/panjang melalui kegiatan sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang dananya berasal dari penerbitan surat berharga pasar modal.

Dalam kegiatan penyaluran pinjaman, Perseroan menggunakan dana yang berasal dari ekuitas terlebih dahulu sebagai bridging, untuk kemudian digantikan dengan dana dari hasil penerbitan surat utang sehingga terjadi kelipatan dalam penyalurannya. Di sisi lain, untuk penyalur KPR yang telah memiliki tagihan KPR yang cukup dan memenuhi kriteria, dapat menjual putus tagihan KPR-nya (true sale), untuk kemudian dikonversi melalui transaksi sekuritisasi menjadi efek yang likuid di pasar modal yang disebut Efek Beragun Aset (EBA).

Melalui kegiatan sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang sumber dananya diperoleh dengan menerbitkan surat berharga yang dijual di pasar modal, maka akan terjadi aliran dana jangka menegah/panjang dari pasar modal ke sektor riil perumahan secara berkesinambungan untuk pembiayaan perumahan. Dengan kondisi tersebut diharapkan dapat diperoleh keterjangkauan kepemilikan rumah yang layak bagi masyarakat Indonesia melalui tersedianya dana yang cukup pada penyalur KPR, dan pembentukan tingkat bunga dari mekanisme pasar.

In accordance with the Articles of Association, the purpose and objective of the incorporation of SMF are to build and develop a secondary mortgage market in order to improve the capacity and sustainability of affordable mortgage by the community. To achieve the objective, the Company provides medium/long-term funds through securitization and loan distribution activities in which the funds derived from the issuance of capital market securities.

In lending activities, the Company uses fund originating from equity first as bridging, further it is replaced with fund from the issuance of bonds resulting in multiples in the distribution. On the other hand, Mortgage lenders who already have sufficient Mortgage receivables and meet the criteria, can perform true sale of the Mortgage receivables, which then converted through securitization transactions into liquid securities in the capital market called Residential Mortgage Backed Securities (RMBS).

Through securitization and lending activities in which the source of fund is obtained by issuing securities sold in the capital market, there will be medium/long-term capital flows from the capital market to the housing real sector on a continuing basis for mortgage. Under this condition, it is expected that affordability of decent house ownership will be achieved for the Indonesian people through the availability of sufficient fund to the Mortgage Lenders, and the formation of interest rate from the market mechanism.



STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

Per 3 Januari 2018, Struktur Organisasi SMF memberlakukan struktur organisasi baru, sesuai Surat No. 5-01/DIR/SMF/1/2018. Perubahan struktur dilakukan sebagai upaya Perseroan untuk menyesuaikan dengan perkembangan usaha.

Komite Audit Audit Committee

Sekuritisasi & Pembelian KPR Securitization &

Mortgage Purchasing Division

Sid Herdi Kusuma

Manajemen Kredit Credit Management

Eko Ratrianto

Pembiayaan* Financing*

Tresuri Treasury

Wisaksono S. Nugroho

Unit Usaha Strategik Strategic Business Unit

Unit Usaha Syariah Sharia Business Unit

Dyah Rahayu

PIC Penurunan Beban Fiskal KPR Program

PIC of Reduction Fiscal Expenses of

Mortgage Loan Eko Ratrianto

Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholder

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan

Director of Securitization and Financing

Heliantopo

Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit

Asad Awami

Pengembangan Bisnis Business Development

Harya Narendra

Direktur Utama President Director

Ananta Wiyogo

Dewan Komisaris Board of Commissioners

As of January 3, 2018, the Company applied new organization structure in accordance with the Letter No. 5-01/DIR/SMF/1/2018. The changes in organization structure is the Company’s effort to adjust with the business development.


Keterangan | Description:

Divisi | Division Unit Usaha Strategik | Strategic Business Unit

Direksi | Directors Jabatan Fungsional | Functional Positions Garis Komando | Coordination lines

Garis Supervisi | Supervision line

Manajemen Risiko dan Kepatuhan

Risk Management and Compliance

R. Wisnu Prihartono

Keuangan Finance

Leo Khadafi

Teknologi Informasi

Information Technology

Dyan Dhanisworo

Sumber Daya Manusia & Umum Human Capital & General Affairs

Novie Anawaty

Sekretaris Dewan Komisaris Secretary to the Board of

Commissioners

Direktur Manajemen Risiko dan Operasional

Director of Risk Management and Operational

Trisnadi Yulrisman

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Bonai Subiakto

Pengembangan Bisnis Business Development

Harya Narendra



MAKNA LOGOMeaning of Logo

01 0203

045A5B

5C

1. Gagasan VisualGagasan logogram SMF adalah abstraksi simbolik dari atap rumah, dan kertas mengartikan bahwa SMF adalah BUMN penyedia dana bagi penyalur KPR dan pasar efek KPR.

2. Elemen VisualTerdiri dari tiga elemen visual menyimbolkan core value SMF, yakni Sehat, Transparan, dan Bersih.

3. KomposisiPosisi logogram yang mengarah ke kanan atas, menciptakan impresi terbang memberi arti bahwa SMF telah tinggal landas dan melesat cepat kemajuannya dalam mencapai cita-citanya.

4. TipografiSebagai callname SMF menggunakan adaptasi font Gotham berstruktur bold dan capital, memberi impresi kokoh.

5. Warnaa. Warna biru memberi makna tentang

profesionalisme, modernitas dan futuristik.b. Warna ungu merupakan perpaduan antara

warna merah dan biru menciptakan kesan transparan yang mencerminkan bahwa prinsip keterbukaan selalu dikedepankan dalam kebijakan, rencana kerja dan anggaran, serta pelaksanaan kegiatan.

c. Warna merah memberi makna tentang keberanian dan semangat untuk mencapai kemajuan.

1. Visual Ideas The SMF logogram concept is a symbolic abstraction of the roof of a house, and the sheet of paper represents SMF as being a state-owned enterprises which facilitates fund disbursement for mortgage lenders and the mortgage securities market.

2. Visual Element Consists of three visual elements which symbolized SMF’s core values, namely Healthy, Transparent and Clean.

3. Composition The portion of the logogram leading to the upper right creates the impression of ‘in flight’, signifying SMF has taken off and is on the fast track of achieving its goals.

4. Typography As a call name, ‘SMF’ is displayed in an adaptation of a bold structure and capital Gotham font, giving a solid impression.

5. Color a. Blue, signifying professionalism, modernity

with a futuristic slant.b. Purple, a blend of red and blue creating

the impression of transparency as reflected in the disclosure principles that have been emphasized in policy, work plans and budgets, and activity implementation.

c. Red, signifying bravery and the spirit to progress.


VISI

Menjadi entitas mandiri yang mendukung kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia.

MISI

• Membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan;

• Meningkatkan tersedianya sumber dana jangka menengah/panjang untuk sektor perumahan;

• Memungkinkan kepemilikan rumah menjadi terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia.

PENJELASAN VISI DAN MISI

Kemandir ian sebagai suatu vis i menjadi dasar pemikiran bahwa setiap langkah yang diambil Perseroan telah ditetapkan dengan mempertimbangkan semua aspek secara objektif untuk kepentingan masyarakat tanpa dipengaruhi pihak-pihak lain.

Guna mendukung setiap keluarga agar dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau, Perseroan menjalankan misinya yaitu membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan serta memperkuat pasar pembiayaan primer perumahan sehingga terjadi peningkatan volume KPR.

Untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan, Perseroan melakukan strategi-strategi yang bertujuan untuk mendukung kegiatan utama yaitu mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR yang dilakukan melalui sekuritisasi dan penyaluran pinjaman. Implementasi strategi-strategi ini diharapkan dapat mempercepat aliran dana pasar modal ke sektor perumahan sehingga dapat meningkatkan tersedianya sumber dana jangka menengah/panjang untuk sektor pembiayaan perumahan yang memungkinkan kepemilikan rumah menjadi terjangkau.

VISI, MISI DAN TATANAN NILAI PERUSAHAAN

The Company’s Vision, Mission and Values (102-16)

VISION

To become an independent entity that supports decent and affordable home ownership for every Indonesian family.

MISSION

• To develop and enlarge secondary mortgage market

• To increase the availability of medium/long-term funding for housing sector

• To enable affordable home ownership for every family in Indonesia

DESCRIPTION OF VISION AND MISSION

Independence as a vision is a premise that every step taken by the Company has been determined by taking into account all aspects in an objective manner in the interest of public without influence from any party.

To support every family in owning a decent and affordable house, the Company carries out its mission to develop the secondary mortgage market and strengthen the primary mortgage market in order to increase mortgage volume.

To develop the secondary mortgage market, the Company performs certain strategies to support its main activities, namely disbursing funds from capital market to mortgage lenders through securitization and loan disbursement. The implementation of such strategies is expected to accelerate the flow of capital market funds to the housing finance sector, thus increasing the availability of medium/long term funding for the housing sector, enabling affordable home ownership.



PERSETUJUAN VISI DAN MISI

Visi dan Misi Perseroan tersebut telah diajukan dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi sejak 2005. Pada 2014, terdapat perubahan visi Perseroan yang telah disetujui dan disahkan melalui RUPSLB 24 Januari 2014.

TATA NILAI PERUSAHAAN

Nilai BudayaCultural Values

Makna NilaiDefinition of Value

Perilaku UtamaKey Behaviors

IntegritasIntegrity

Aktivitas pekerjaan berpegang pada prinsip moral dan etika bisnis yang baik.Work activities rely on good moral and business ethics principles

• Jujur/ Honest • Konsisten/ Consistent • Disiplin/ Discipline • Beretika/ Ethical

SinergiSinergy

Interaksi yang menciptakan kerja sama yang kreatif sehingga menciptakan add value yang maksimalInteractions creating creative cooperation to generate maximum added values

• Proaktif/ Proactive • Saling menghargai/ Mutual respect • Win-win solution • Kerja sama/ Cooperation

MotivasiMotivation

Dengan menerima ide-ide baru yang didukung oleh energi dari diri sendiri terlebih dahuluBy accepting new ideas which are supported first by one's own energy

• Kompeten/ Competent • Bertanggung jawab/ Responsible • Gigih/ Persistent • Antusias/ Enthusiastic

FokusFocus

Identifkasi, memahami dan memberikan prioritas pekerjaan sehingga mendukung kinerja pemangku kepentinganIdentify, understand, and prioritize work to support stakeholder performance

• Solutif/ Solutive • Responsif/ Responsive • Cermat/ Careful • Terencana/ Planned

EMPAT PILAR STRATEGIS PERUSAHAAN

Rangkaian strategi yang disusun oleh Perseroan berlandaskan pada 4 (empat) pilar strategis, yaitu: Produk, Reputasi, Sinergi dan Operasional.

ProdukPerseroan mengeluarkan produk-produk yang berkualitas untuk melayani pasar pembiayaan primer dan sekunder perumahan sesuai segmen dan target pasar yang akan dituju. Tujuannya adalah untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan dapat meningkatkan peran Perseroan di pasar pembiayaan primer dan pasar pembiayaan sekunder.

ReputasiPerseroan fokus dalam meningkatkan reputasinya di pasar pembiayaan perumahan. Reputasi yang dimaksud meliputi pembentukan citra dan pembinaan hubungan baik dengan stakeholders. Peningkatan reputasi perlu dilakukan untuk mendapatkan insentif dan dukungan regulator dan pada akhirnya dapat meningkatkan kedudukan Perseroan di pasar pembiayaan perumahan.

APPROVAL OF VISION AND MISSION

The Company’s Vision and Mission have been proposed and approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors since 2005. In 2014, there was a change in the vision of the Company, which was approved and ratified through EGM on January 24, 2014.

CORPORATE VALUES

FOUR STRATEGIC PILLARS

The Company has prepared a series of strategies based on 4 (four) strategic pillars, namely: Product, Reputation, Synergy and Operational.

Product The Company issues high quality products to serve primary and secondary mortgage markets. It is intended to develop products tailored to market needs and further strengthen the Company’s role in primary and secondary mortgage markets.

Reputation The Company focuses on improving its reputation in the housing finance market. Reputation covers brand awareness and development of good relations with stakeholders. Enhanced reputation will increase the regulator’s support and be an incentive for the Company, and this will further elevate the Company’s position in the housing finance market.


SinergiPerseroan melakukan sinergi untuk mendorong pertumbuhan sektor pembiayaan perumahan. Program kerja diarahkan untuk menambah jumlah investor jangka panjang, mendukung penyalur KPR dalam membangun unit bisnis KPR dan pembangunan infrastruktur sistem informasi perumahan yang dapat dimanfaatkan untuk memantau kondisi sektor pembiayaan perumahan.

OperasionalPerseroan berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan operasional melalui pengembangan organisasi yang utamanya terkait aspek human capital dan teknologi informasi. Struktur organisasi Perseroan senantiasa disesuaikan dengan perkembangan bisnis, di samping itu pembangunan sistem informasi manajemen ditujukan untuk menciptakan efektivitas dan efsiensi operasional Perseroan.

Synergy The Company performs synergy to encourage development of the housing finance sector. The working program is directed towards increasing the number of long-term investors, supporting mortgage lenders on establishing mortgage units and developing a housing information system infrastructure, that can be utilized to monitor the condition of the housing finance sector.

Operational The Company is committed to improve its operational capability through organizational development, most notably in human capital aspects and information technology. The Company’s organizational structure is always aligned to business development, and the development of the management information system is intended to create effectiveness and efficiency the Company’s operations.



BIDANG USAHALine of Business(102-2)

Fokus dan kegiatan utama Perseroan adalah mendorong terciptanya pasar pembiayaan primer yang efisien dan kuat sebagai landasan berdirinya pasar pembiayaan sekunder, serta mendorong penyalur KPR untuk melakukan efisiensi dengan cara menjual hak tagih KPR-nya melalui transaksi sekuritisasi. Transaksi sekuritisasi perlu didorong karena penyalur KPR mendapatkan dana segar untuk memproduksi KPR baru, sedangkan KPR yang telah disekuritisasi mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari pasar modal.

Menurut Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir, yang tertuang dalam Akta No. 72 tanggal 24 April 2018 yang dibuat di hadapan Ir. Nanett Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta, pada pasal 3 ayat (2) dan ayat (3), kegiatan usaha Perseroan mencakup:

1. Membeli kumpulan aset keuangan dari lembaga penyalur KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi;

The Company’s focus and main activities are encouraging the establishment of an efficient and strong primary mortgage market as the foundation of establishment of secondary mortgage market as well as encouraging Mortgage Lenders to operate efficiently by way of selling their Mortgage receivables through securitization transactions. Securitization transactions needs to be encouraged because the Mortgage Lenders will obtain fresh funds to produce new Mortgages, while securitized Mortgage will obtain long-term source of fund from the capital market.

According to the Company’s Articles of Association No. 72 dated April 24, 2018, which drawn up before Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notary in Jakarta, Article 3 paragraph (2) and (3), the Company’s business activities include:

1. Purchasing financial assets from mortgage lenders, in the form of mortgage receivables including the collateral attached, and issuing Residential Mortgage Backed Securities in the form of Participation Certificates;


2. Menyimpan kumpulan aset keuangan dan menerbitkan Surat Partisipasi apabila pasar belum kondusif;

3. Menunjuk SPV untuk membeli aset keuangan dari kreditur asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Utang.

Selain kegiatan usaha tersebut, Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain sebagai berdasarkan prinsip konvensional dan/atau prinsip syariah sebagai berikut:1. Memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur

Kredit Pemilikan Rumah (“KPR”) untuk membiayai KPR yang memenuhi persyaratan Perseroan;

2. Menerbitkan Surat Utang;3. Mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit

(credit enhancement);4. Melaksanakan fungsi sebagai Koordinator Global;5. Melaksanakan fungsi sebagai Penata Sekuritisasi;

6. Melakukan penyertaan langsung pada perusahaan yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan;

7. Menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifkat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;

8. Melakukan pembelian Efek Beragun Aset;9. Kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud

dan tujuan Perseroan.

Tujuan utama pendirian Perseroan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 2011, adalah membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan (PPSP) dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat.

Sya ra t u tama untuk membangun dan mengembangkan PPSP adalah adanya pasar pembiayaan primer perumahan yang kuat dan efisien serta tidak rentan terhadap gejolak ekonomi dan keuangan. Selain itu juga harus memenuhi beberapa syarat minimal yakni:1. Adanya lembaga penyalur KPR yang mau

menjual hak tagih KPR-nya, seperti bank dan perusahaan pembiayaan;

2. Adanya investor potensial yang mau berinvestasi dalam efek berbasis KPR (dengan underlying hak tagih KPR) yang diterbitkan dari transaksi sekuritisasi terutama Dana Pensiun dan Perusahaan Asuransi;

3. Adanya regulasi yang mendukung terjadinya sekuritisasi yang efisien;

2. Holding the financial assets and issuing Participation Certificate when the market is not yet conducive.

3. Appointing SPV to purchase financial assets from the Initial Creditor and issuing Residential Mortgage Backed Securities in the form of Debt Securities.

In addition to the business activities mentioned earlier, the Company may also undertake other activities as follows:1. Providing loans to mortgage lenders (“KPR”) to

finance KPR that meets the requirements of the Company;

2. Issuing bonds;3. Issuing insurance and credit enhancement;

4. Performing the function as Global Coordinator;5. P e r f o r m i n g t h e f u n c t i o n a s

Securitization Administrator;6. Performing direct investments in companies

whose business activities are directly related to the secondary mortgage financing market;

7. Placing funds in the form of government securities, Bank Indonesia Certificates, time deposits and other financial instruments stipulated by the Minister of Finance;

8. Purchasing residential mortgage backed securities;9. Other business activities in accordance with the

purposes and objectives of the Company

The main objective of the establishment of the Company as stated in Government Regulation No. 75/2011 is to build and develop the Secondary Mortgage Financing Market (SMFM) in order to improve the capacity and sustainability of affordable mortgage financing for the community.

The main requirement to promote and develop SMFM is a primary mortgage market that is strong, efficient, invulnerable to economic and financial fluctuations, as well as being able to meet the following minimum requirements:

1. The existence of mortgage lenders who are willing to sell their mortgage receivables, such as banks and multi finance companies;

2. The existence of potential investors who are willing to invest in mortgage-based securities (underlying by mortgage receivables) issued through securitization transactions, especially Pension Funds and Insurance Companies;

3. Regulations that support efficient securitization;



4. Ketersediaan portofolio KPR berkualitas yang memenuhi kriteria seleksi untuk menjadi aset dasar sehingga menjamin terlaksananya transaksi sekuritisasi yang berkesinambungan di kemudian hari.

PPSP baru akan terbentuk jika, transaksi terjadi berulang kali dan berkesinambungan dengan volume yang semakin besar dan dalam waktu transaksi yang semakin pendek. Identifikasi kondisi pasar yang telah ada serta sejauh mana peraturan yang ada dapat mengakomodir optimalnya pelaksanaan transaksi sekuritisasi sangat diperlukan sebagai langkah awal membangun PPSP.

PRINSIP PENYEDIAAN DANA OLEH SMF

KETERSEDIAANAvailability

Ketersediaan dana jangka panjang untuk penyalur KPRAvailability of long-term funds for Mortgage lenders

KEMUDAHAN DIPEROLEHAccessibilty

Memperbanyak jumlah penyalur KPRIncrease the numbers of Mortgage

lenders

KETERJANGKAUANAffordabillity

Mendukung angsuran tetap dan terjangkau (KPR BTJP)Supports fixed and affordable installment (BTKP Mortgage)

KESINAMBUNGANSustainability

Penyediaan dana jangka panjang secara

berkesinambunganProvisions of

continuous long-term funds

KEGIATAN USAHA YANG DIJALANKAN

Pada tahun 2018, SMF telah menjalankan seluruh bidang usaha yang tertera pada Anggaran Dasar Perusahaan.

4. Availability of high quality mortgage portfolios that meet the selection criteria for underlying assets so as to ensure the implementation of sustainable securitization transactions in the future.

SMFM will be formed if the transactions occur repetitively and continuously in a larger volume and shorter transaction time. As the first step to develop SMFM, current market conditions shall be identified, including how far the existing regulation can ensure its effectiveness to optimize the implementation of securitization transactions.

PRINCIPLE OF FUNDS PROVISIONS BY SMF

BUSINESS ACTIVITIES

In 2018, the Company has carried all lines of business as set forth in the Company’s Articles of Association.


PRODUK DAN LAYANAN YANG DIBERIKAN PERUSAHAAN

PADA TAHUN 2018Products and Services provided by the Company in 2018

(102-2)

Produk1. Sekuritisasi

Dalam memfasilitisasi transaksi sekuritisasi, SMF berperan sebagai coordinator global, Penata Sekuritisasi, Pendukung Kredit, serta Penerbit EBA Surat Partisipasi (EBA-SP).

Mekanisme Transaksi Sekuritisasi:a. Berdasarkan kesepakatan dengan Kreditur

Asal, SMF melakukan penunjukanWali Amanat dan Bank Kustodian yang terdaftar di OJK.

b. Wali Amanat menunjuk Penyedia Jasa untuk koleksi tagihan KPR.

c. - SMF mengajukan pernyataan penawaran umum penerbitan EBA – Surat Partisipasi kepada OJK.- SMF membeli aset keuangan dari Kreditur Asal untuk kepentingan pihak ketiga (Pasal 1317 KUHPer), yaitu para Investor yang diwakili oleh Wali Amanat, di mana aset keuangan tersebut dititipkan di Kustodian untuk diadministrasikan.- SMF melakukan penerbitan EBA – Surat Partisipasi dan menjualnya kepada investor melalui penawaran umum. EBA – Surat P a r t i s i p a s i m e r u p a k a n b u k t i kepemilikan bersama para Investor secara proporsional atas aset keuangan (kumpulan piutang).

d. Investor melakukan pembayaran atas pembelian EBA – Surat Partisipasi kepada Kustodian untuk selanjutnya diteruskan kepada Kreditur Asal atas instruksi dari SMF (Penerbitan Surat Partisipasi sampai dengan pembayaran kepada Kreditur Asal dilakukan pada waktu yang bersamaan).

Products1. Securitization

In facilitating securitization transactions, the Company acts as global coordinator, credit enhancer, Securitization Arranger, and RMBSPC (Residential Mortgage Backed Securities-Participation Certificate) IssuerSecuritization Transaction Mechanism:a. According to the agreement with the

Originator, SMF appoints Trustee and Custodian Bank which is registered at the OJK.

b. Trustee appoints Servicer to mortgage

receivables collection.c. - SMF submits proposal of RMBS – Participation

Certificate issuance offering to OJK.- SMF purchases financial assets from the Originator on behalf of a third party (Article 1317 KUHPer), which is Investors represented by the Trustee, whereby the financial asset is kept in the Custodian Bank for administration purposes.- SMF issues the RMBS – Participation Certificate and sells it to investors by public offering. The RMBS – Participation Certificate is proportionate collective ownership proof of the investors regarding the financial assets (receivables pool).

d. Investors make payment on the purchasing of the RMBS – Participation Certificate to the Custodian to be passed to the Originator based on instruction from SMF (the Issuance of the Participation Certificate until payment to the Originator is conducted simultaneously).



Mekanisme Paska Transaksi Sekuritisasi:a. Debitur KPR tetap melakukan pembayaran

angsuran pokok dan bunga kepada Kreditur Asal yang ditunjuk sebagai Penyedia Jasa.

b. Penyedia Jasa meneruskan angsuran pokok dan bunga KPR kepada Kustodian secara periodik.

c. Kustodian melakukan Pembayaran Pokok dan Bunga kepada Investor secara periodik.

d. Kustodian/Wali Amanat melakukan pelaporan sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang ada.

e. SMF melakukan monitoring atas kinerja EBA serta fungsi dan tanggung jawab Kustodian/ Wali Amanat.

2. Penyaluran Pembiayaan

Untuk mendorong terbentuknya volume KPR yang berkualitas serta mendorong terbentuknya pasar primer yang kuat, SMF menyalurkan pinjaman dengan menggunakan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan surat utang. SMF memiliki dua program penyaluran pembiayaan yaitu:a. Program Refinancing KPR SMFb. Program Repo KPR SMF

Program Refinancing KPR SMF

Menawarkan fasilitas likuiditas dalam bentuk pinjaman yang disalurkan ke lembaga penyalur KPR secara refnancing (membiayai kembali) portofolio KPR yang sudah dimiliki. Dengan memanfaatkan produk pembiayaan ini penyalur KPR dapat mengurangi permasalahan Mismatch Funding penyaluran KPR sekaligus untuk meningkatkan kapasitas dalam penyaluran.

Post Transaction Mechanism:a. Mortgage debtors continue to make payment

of principal and interest to the Originator that has been appointed as Servicer.

b. Servicer transfers the principal and interest installment of the mortgage to the Custodian periodically.

c. Custodian pays the principal and interest installment to Investors periodically.

d. Custodian/Trustee submits report in accordance with the existing provisions and agreement.

e. The Company monitors RMBS performance as well as function and responsibility of Custodian/Trustee.

2. Loans Disbursement

In order to encourage the formation of qualifying mortgage volume as well as a strong primary market, the Company disburse loans using funds obtained from the issuance of debt securities. The Company has two loans disbursement program, namely:a. The Company’s Mortgage Refinancing Programb. The Company’s Mortgage Repo Program

The Company’s Mortgage Refinancing Program

The Company offers liquidity facilities in the form of loans disbursed to mortgage lenders through refinancing of their mortgage portfolios. By using this financing product, mortgage lenders may reduce issues in Mismatch Funding of mortgage disbursements as well as increase their disbursement capacities.


Program Repo KPR SMF

Transaksi jual beli tagihan hak tagih KPR, di mana Penyalur KPR memilliki kewajiban (persyaratan) membeli kembali tagihan KPR tersebut pada akhir tenor yang disepakati.

BANK SMF PASAR MODALCAPITAL MARKET

01Pinjaman KPRMortgage Loans

Produksi KPRMortgage Productions

02 03Bank Menjamin Hak Tagih Secara FidusiaBank Fiduciary Guarantees Mortgage Receivables

05Hasil Penerbitan Surat UtangProceeds From The Issuance of Debt Securities

04Penerbitan Surat UtangIssuance of Debt Securities

3. Penerbitan Surat Utang

Sumber dana yang digunakan untuk penyaluran pinjaman adalah dari hasil penerbitan surat utang baik melalui penawaran umum (obligasi) dan atau penawaran terbatas (Medium Term Note) atau surat utang lainnya. Dengan cara demikian diharapkan penyalur KPR secara bertahap akan menggunakan dana jangka menengah/panjang dari pasar modal sehingga dapat menawarkan KPR dengan bunga tetap untuk jangka panjang.

The Company’s Mortgage Repo Program

Sales and purchase transactions of mortgage receivables whereas mortgage lenders have obligation (requirement) to buyback (recourse) the mortgage receivables at the end of tenor as agreed.

3. Issuance of Debt Securities

Sources of funds used for loan disbursement are the issuance of debt securities either through a public offering (bonds) and or limited offering (Medium Term Note) or other debt securities. In this way mortgage lenders are expected to gradually use medium/long term funds from the capital market so as to offer mortgages with fixed interest for the long term.



KPRMortgage

Agunan KPRMortgage Collateral BANK

Penyalur KPRMortgage Lenders Dana

FundDanaFund

SMF

Pasar Modal InvestorInvestor Cavital Market

PinjamanLoans

Penerbitan Surat UtangIssuance of Debt Securities

4. Program Penjaminan

SMF memberikan penjaminan terhadap Efek Beragun Aset KPR dan/atau surat utang yang diterbitkan oleh Lembaga penyalur KPR

EFEK BERAGUN ASET

Pada 2009, Perseroan berhasil melakukan sekuritisasi KPR milik BTN untuk pertama kalinya. Sementara Perseroan belum bisa menjadi penerbit karena aturan pelaksanaan dari Otoritas Pasar Modal berdasarkan PerPres No. 1 tahun 2008 jo 19 tahun 2005 belum terbit, sehingga sampai dengan tahun 2014 menggunakan peraturan yang tersedia di Bapepam-LK (kini OJK) dengan menggunakan mekanisme Kontrak Investasi Kolektif (KIK), yang terbentuk berdasarkan kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dengan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) No. 23/ POJK.04/2014 pada tanggal 19 November 2014, maka peran Perseroan sudah menjadi sentral sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden yaitu sebagai Penerbit EBA selain yang telah dijalankan sejak tahun 2009 yaitu sebagai Koordinator Global, Penata Sekuritisasi, Pendukung Kredit dan Investor.

Terhitung sejak 4 Desember 2015, untuk pertama kalinya Perseroan telah mencatatkan EBA-SP pada Bursa Efek Indonesia, sehingga dengan ini, Perseroan telah Meningkatkan perannya menjadi lebih sentral yaitu sebagai penerbit dan menjadi Guarantor/Penjamin Efek Beragun Aset yang diterbitkan.

4. Guarantee Program

The Company provides guarantee on RMBS and/or debt securities issued by mortgage lenders.

RESIDENTIAL MORTGAGE BACKED SECURITIES

In 2009, the Company succeeded in securitizing BTN’s Mortgage Loan for the first time. Meanwhile, the Company could not become issuer, as the implementing regulation from the Capital Market Authority pursuant to Presidential Regulation No. 1/2008 jo 19/2005 had not been issued. Therefore, until 2014, the Company adopted the Bapepam-LK (now OJK) regulation to conduct securitization transactions, namely Collective Investment Contract (CIC) mechanism, which is established based on a contract between the Investment Manager and the Custodian Bank according to the applicable regulation.

With the issuance of the Financial Services Authorities Regulation (POJK) regarding the Issuance and Reporting of Residential Mortgage Backed Securities in the form of Participation Certificates (RMBS-PC) No. 23/POJK.04/2014 on November 19, 2014, the Company’s role has been centralized, as mandated by the Presidential Regulation, namely as a RMBS Issuer, besides its previous role since 2009 as Global Coordinator, Securitization Arranger, Credit Enhancer and Investor.

As of December 4, 2015, the Company has listed as RMBS-PC for the first time on the Indonesia Stock Exchange, therefore, the Company has attained a more central role as an issuer, becoming Guarantor for Residential Mortgage-Backed Securities.


Beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan untuk melakukan investasi dalam Efek Beragun Aset (EBA) sebagai produk dari Sekuritisasi KPR, antara lain:

1. EBA KPR Kelas A memperoleh peringkat idAAA dari Lembaga Pemeringkat yang terdaftar di OJK.

2. Fundamental yang kuat dan reputasi yang baik dari Kreditur Awal yang sangat berpengalaman di industri kredit perumahan.

3. Aset portofolio yang kuat dan memenuhi kriteria KPR.a. Seleksi KPR sebagai underlying EBA

memenuhi 32 kriteria KPR sehat SMF.b. Rasio rata-rata tertimbang LTV yang relatif

rendah, yaitu kurang dari 70%.c. Tidak adanya KPR yang menunggak lebih

dari 30 (tiga puluh) hari pada saat tanggal Final Cut-off.

4. Struktur transaksi yang solida. Dukungan kredit dalam bentuk dana

cadangan yang diberikan oleh SMF.b. EBA Kelas A memiliki subordinasi dalam

bentuk kelas B.c. Pokok EBA Kelas B tidak akan mendapatkan

pelunasan apabila investor EBA Kelas A belum dibayarkan penuh haknya.

d. Dana Transisi Penyedia Jasa dicadangkan di muka.

SKEMA PENERBITAN EBA SURAT PARTISIPASI

1

4

5 5

442 3

BANK KUSTODIAN CUSTODIAN BANK

EBA-SPRMBS-PC

Peran SMF Role of The CompanyPenerbit EBA-SP RMBS-PC Issuer

Penata Sekurtisasi Securitization ArrangerPendukung Kredit Investor Investor Credit Enhacher

Penerusan Dana InvestasiForwading Investment Fund

Dana InvestasiInvestment Fund

Persyaratan PendaftaranFilling Statement

Akta Jual BeliSales & Purchase Deed

Penerbitan EBA-SPRMBS-PC Issuance

Pernyataan EfektifEffective Statement

Akta CessieCessie Deed

Perjanjian PenerbitanIssuance Agreement

Agunan KPRMortgage Collateral INVESTOR

Agunan KPRMortgage Collateral

Agunan KPRMortgage Collateral

OJK

Several matters that need to be considered when investing in Residential Mortgage Backed Securities (RMBS) as a Mortgage securitization product are as follows:1. Class A RMBS is rated idAAA by the Rating Agency

registered at the OJK.2. Strong fundamentals and the good reputation of

the Originator who is highly experienced in the mortgage industry.

3. Strong asset portfolio that meets SMF’s healthy mortgage criteria.a. Mortgage as a RMBS underlying asset meets

32 of SMF’s healthy mortgage selection criteria.b. Weighted average of LTV ratio is relatively low,

which is less than 70%.c. There are no delinquent mortgages more than

30 (thirty) days on Final Cut-off date.

4. A solid transaction structurea. Credit enhancement in the form of reserve

funds provided by the Company.b. Class A RMBS has a subordinate in the form

of Class B RMBS.c. Principal of Class B RMBS will not be repaid

if the investor of Class A RMBS has not paid in full.

d. Servicer Transition Funds are paid in advance.

RMBS PARTICIPATION CERTIFICATE ISSUANCE SCHEME



Pada tahun 2015, Perseroan telah mencatatkan produk EBA-SP pada Bursa Efek Indonesia dan meningkatkan perannya sebagai Penerbit sekaligus Penjamin Efek Beragun Aset yang diterbitkan.

Pada tahun 2018, PT SMF meluncurkan produk terbaru yaitu Efek Beragun Aset dalam bentuk Surat Partisipasi (EBA -SP) Retail yang bertujuan untuk mengembangkan jumlah investor EBA-SP dengan target investor individu atau investor potensial seperti generasi milenial dan masyarakat lainnya yang ingin berinvestasi. Hadirnya EBA-SP Retail menambah alternatif instrumen investasi sehingga investor memiliki lebih banyak pilihan untuk berinvestasi dengan return yang lebih kompetitif tidak hanya berinvestasi dalam efek yang telah ada saat ini, seperti saham, obligasi atau reksa dana.

EBA-SP Ritel PT SMF dengan kupon 8,6% pertahun termasuk dalam produk investasi pendapatan tetap (fixed income) yang aman serta memiliki likuiditas instrumen investasi yang terbilang tinggi. Produk EB-SP retail ini dapat dibeli nasabah perorangan hanya dengan nilai minimal Rp100.000 hingga maksimal Rp10.000.000 melalui platform online trading PT BNI Sekuritas, Investor akan mendapat pembayaran kupon bunga setiap 3 (tiga) bulan dan apabila membutuhkan dana dapat menjual kembali EBA-SP Ritelnya sewaktu-waktu.

Penyelesaian (settlement) transaksi pembelian ataupun penjualan produk investasi EBA-SP Ritel adalah T+1. Hal tersebut membuat nasabah dapat segera melakukan perintah penarikan dana hasil penjualan sesudah jatuh tempo settlement transaksi penjualan.

Pada tahun 2018, SMF juga meluncurkan Unit Usaha Syariah, yang berdiri berdasarkan KEP OJK No. KEP-73/NB.233/2018 tanggal 10 Juli 2018. Visi unit ini adalah “Menjadi entitas mandiri yang mendukung kepemilikan rumah yang layak & terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia sesuai prinsip syariah.” Sedangkan Misinya adalah:

1. Membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan syariah,

2. Meningkatkan tersedianya sumber dana jangka panjang syariah bagi sektor perumahan

3. Memberikan solusi kepemilikan rumah yang halal dan berkah bagi setiap keluarga Indonesia

Kegiatan utama UUS SMF adalah sekuritisasi KPR IB-EBA Syariah SP, Pembiayaan Syariah dan Penerbitan Obligasi/MTN Syariah atau Sukuk.

In 2015, the Company has listed RMBS-PC product in the Indonesia Stock Exchange and increased its role as Issuer as well as the Residential Mortgage Backed Securities Guarantor.

In 2018, PT SMF launched its newest product, Residential Mortgage Backed Securities Participation Certification (RMBS-PC) Retail, which aims to increase the number of RMBS-PC investors with the target of individual investors or potential investors, such as millennials and other people who want to invest. The presence of RMBS-PC Retail adds an alternative for investment instruments, hence investors have more options for investing with more competitive returns, so not only investing in existing securities, e.g. stocks, bonds or mutual funds.

The Company’s RMBS-PC Retail with a coupon of 8.6% per year is included in fixed income investment product with a relatively high investment liquidity instrument. RMBS-PC Retail product can be purchased by individual customers with a minimum value of IDR100,000 to a maximum value of IDR10,000,000 through PT BNI Sekuritas’ online trading platform. Investors shall receive interest coupon payment every 3 (three) months and if they need fund, they can resell RMBS-PC Retail at any time.

The settlement of the purchase or sale transaction of RMBS-PC Retail investment product is T+1, which enables customer to immediately order the withdrawal of funds derived from the sale after the settlement of sales transaction is due.

In 2018, the Company also launched Sharia Business Unit, which established based on Financial Services Authority Regulation No.KEP-73/NB.223/2018 dated July 10, 2018. The vision of this unit is “To become an independent entity that supports decent and affordable home ownership for every Indonesian family in accordance with sharia principles.” While its missions are as follows:1. To promote and develop sharia secondary

mortgage market;2. To increase the availability of sharia long-term

funding for housing sector;3. To enable affordable home ownership that is halal

and full of blessings for every family in Indonesia.

The main activities of the Company’s Sharia Business Units include securitization of IB-RMBS Participation Certificate Sharia Mortgage, Sharia Financing and Issuance of Bonds/Sharia MTN or Sukuk.


HOUSING FINANCE INFORMATION SYSTEM (HFIS)

Berupa sistem yang mengakomodir informasi terkait pasar perumahan dan pembiayaan perumahan di Indonesia, yang keberadaannya diharapkan dapat menjadi panduan informasi bagi para pemangku kepentingan untuk dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk mendapatkan hunian yang layak.

LAYANAN/JASA

Standarisasi dokumen KPRSelain melakukan kegiatan pembiayaan dan sekuritisasi, untuk mendorong penyaluran KPR di seluruh Indonesia, SMF juga telah menyusun Standar Operasi Prosedur Kredit Pemilikan Rumah bagi Bank Pembangunan Daerah (SOP KPR BPD - SMF), SOP Kredit Modal Kerja – Konstruksi Perumahan SMF (KMK – KP SMF), SOP Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) - Syariah.

Penyusunan tersebut dilakukan bekerja sama SMF dengan para pemangku kepentingan seperti Kementerian PUPR, Asbanda, Dewan Syariah Nasional dan Asbisindo.

SOP KPR & PPR Syariah dapat menjadi petunjuk bagi lembaga mitra SMF dalam melakukan produksi yang terstandar dengan baik dan homogen di mana pada akhirnya produk KPR tersebut dapat dilakukan sekuritisasi.

SOP KPR SMF

Dalam rangka mendukung program Pemerintah Sejuta Rumah dan meningkatkan kapasitas lembaga keuangan dalam penyaluran kredit di sektor perumahan, baik untuk program pemerintah/subsidi maupun kredit komersil/nonsubsidi, telah disusun beberapa ketentuan Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu:1. SOP KPR BPD.2. SOP Kredit Modal Kerja - Konstruksi Perumahan

(KMK-KP).3. SOP PPR Syariah.

Diharapkan dengan tersusunnya SOP tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap sektor pembiayaan perumahan.

HOUSING FINANCE INFORMATION SYSTEM (HFIS)

It is a system that accommodates information related to the housing market and housing finance in Indonesia, which is expected can be an information guide for stakeholders to be used as basis for decision making to establish decent housing.

SERVICES

Standardization of Mortgage Loan Documents In addition to its financing and securitization activities, the Company also developed the Regional Development Bank Mortgage SOP, Working Capital Credit – House Construction SOP, Sharia Home Ownership Financing SOP.

These SOPS were developed in cooperation with the stakeholders, such as the Ministry of Public Works and Housing, Asbanda, National Sharia Board, and Asbisindo.

Mortgage and Sharia Home Ownership SOP can be used as guidelines for the Company’s partner institutions in performing production with good standard and homogenous, which in the end securitization can be applied with these mortgage products.

THE COMPANY’S MORTGAGE SOP

In supporting the Government’s One Million House program and improving the financial capacity of financial institutions for loans disbursement in the housing sector, both for government/subsidized and commercial loan/non-subsidized program, several Standard Operating Procedures (SOP) have been developed, namely:1. Regional Development Bank Mortgage SOP.2. Working Capital Credit – House Construction SOP.

3. Sharia Home Ownership Financing SOP.

It is expected that these SOPs can contribute towards the housing finance sector.



KPR SMF

KPR SMF menawarkan produk KPR yang memiliki suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil, disalurkan oleh multifinance yang bekerja sama dengan SMF untuk masyarakat berpenghasilan tetap (fIxed income).

Pendidikan dan PelatihanPelatihan KPR yang dilakukan oleh SMF adalah bagian dari kegiatan capacity building bagi lembaga penyalur mitra SMF guna meningkatkan kapasitasnya dalam memproduksi produk KPR yang terstandar dengan baik sesuai kriteria SMF.

LECTURE CUSTOMIZED TRAINING FACILITY ANALYTICS PRE-TEST

THE COMPANY’S MORTGAGE

The Company’s Mortgage (KPR SMF) offers mortgage product with fixed interest rate for a specific period, which makes the amount of installment to be paid by debtor more stable. KPR SMF is provided to the community with fixed income by multi-finance companies in cooperation with the Company.

Education and TrainingMortgage trainings conducted by the Company are part of capacity building activities for its partner mortgage lender institutions to increase their capacities in generating mortgage products with good standard according to the Company’s criteria.


STRUKTUR DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

Structure and Composition of Shareholder

Struktur dan komposisi Pemegang Saham SMF pada 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

PEMEGANG SAHAM SMFSMF SHAREHOLDERS

100%

Pemerintah Republik IndonesiaGoverment of Republic Indonesia

Saham PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) seluruhnya (100%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan rincian sebagai berikut:

Nama Pemegang SahamName of Shareholder

Jumlah SahamNumber of Shares

PersentasePercentage Nominal

Negara Republik IndonesiaThe Republic of Indonesia

6.000.000 lembar saham/shares 100% Rp6.000.000.000.000

Structure and composition of the Company’s Shareholder as of December 31, 2018 are as follows:

All shares (100%) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) are owned by the Government of the Republic of Indonesia.



Tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham di PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Hingga akhir tahun 2018, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) tidak memiliki anak perusahaan maupun perusahaan asosiasi serta bukan merupakan bagian dari entitas usaha lain.

KEPEMILIKAN SAHAM OLEH DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Share Ownership by the Board of Commissioners and Board of Directors (102-5)

No member of the Board of Commissioners and Board of Directors owns any share of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

DAFTAR ENTITAS ANAK DAN/ATAU ENTITAS ASOSIASIList of Subsidiaries and/or Associated Entities

Until the end of 2018, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) has no subsidiary or associated company and is not part of another business entity.


LOKASI OPERASI DAN PASAR YANG DILAYANI

Location of Operations and Market Served (102-4, 102-6)

SMF hanya beroperasi di Indonesia dan melayani pasar untuk seluruh wilayah Indonesia.

SKALA PERUSAHAANScale of the Organization

(102-7)

DeskripsiDescription 2016 2017 2018

Total karyawan tetapNumber of permanent employees

53 orang/people 62 orang/people 67 orang/ people

Jumlah kantorTotal office

1 1 1

Liabilitas (dalam miliar Rupiah)Liabilities (in IDR billion)

6.598,84 7.289,23* 10.805,64

Ekuitas (dalam miliar Rupiah)Equity (in IDR billion)

6.524,23 7.873,36* 8.185,92

Aset (dalam miliar Rupiah)Assets (in IDR billion)

13.122,29 15.662,58* 19.491,56

Beban dan Pajak (dalam miliar Rupiah)Expenses and Taxes (in IDR billion)

(662,61) (781,50) (908,86)

Pendapatan bersihNet Income

979,89 1.178,92* 1.345,41

Jumlah Produk dan JasaTotal Products and Services

3 produk (Sekuritisasi, penyaluran pembiayaan melalui refinancing dan repo, serta penerbitan surat utang) dan 1 jasa (jasa pelatihan)

3 products (Securitization, Loan Disbursement through Refinancing and Repo, and issuanceof debt securities), and 1 services (Training Services)

4 produk (Sekuritisasi, penyaluran pembiayaan melalui refinancing dan repo, penerbitan surat utang, dan penjaminan) serta 2 jasa (standarisasi dokumen KPR dan Pendidikan dan Pelatihan)

4 products (Securitization, Loan Disbursement through Refinancing and Repo, issuanceof debt securities, and guarantee), and 2 services (standardization of mortgage documents and Education and Training Services)

4 produk (Sekuritisasi, penyaluran pembiayaan melalui refinancing dan repo, penerbitan surat utang, dan penjaminan) serta 2 jasa (standarisasi dokumen KPR dan Pendidikan dan Pelatihan

4 products (Securitization, Loan Disbursement through Refinancing and Repo, issuance of debt securities, and guarantee), and 2 services (standardization of mortgage documents and Education and Training Services)

*disajikan kembali | *re-stated

The Company only operates in Indonesia and serves the market all over Indonesia



INFORMASI MENGENAI KARYAWANInformation on Employees(102-8)

Per 31 Desember 2018, Perseroan memiliki karyawan sebanyak 104 orang, terdiri dari 67 karyawan tetap dan 37 karyawan outsource. Dengan demikian, ada penambahan 11 orang atau 11,83% dibandingkan dengan tahun 2017, dengan jumlah karyawan sebanyak 93 orang dengan komposisi 61 karyawan tetap, 2 karyawan kontrak, dan 30 karyawan outsource. Demografi karyawan selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:

Komposisi Karyawan per Direktorat 2017-2018

Aktivitas UtamaMain Activity

31 DesemberDecember 31

2017 2018

Jumlah OrangTotal People

Jumlah OrangTotal People

Direktorat UtamaMain Directorate

17 18

Direktorat Manajemen Risiko dan OperasionalRisk Management and Business Support Directorate

27 25

Direktorat Sekuritisasi dan Pembiayaan Securitization and Financing Directorate

18 23

JumlahTotal

62 66

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017-2018

Jenis KelaminGender 2017* 2018

PriaMale

41 44

WanitaFemale

22 23

JumlahTotal

63 67


As of December 31, 2018, the Company’s employees amounted to 104 people, consisting of 67 permanent employees and 37 outsourcing. Hence, there has been an additional of 11 people or 11.83% increase compared 2017 of 93 people, consisting of 61 permanent employees, 2 contract employees, and 30 outsourcing. The Company’s employee demography is presented in the below table:

Employee Composition by Directorate 2017-2018

Employee Composition by Gender 2017-2018


Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2017-2018

2017* 2018

Rentang UsiaAge Range

PriaMale

WanitaFemale

PriaMale

WanitaFemale

23–30 Tahun23-30 years old

11 14 13 14


10 4 8 5


7 1 10 0


5 2 4 1


2 1 4 3

51- 55 Tahun51-55 years old

4 0 3 0

>55 Tahun>55 years old

2 0 2

Total 63 67


Jumlah Pekerja Berdasarkan Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin Tahun 2017-2018

2017 2018

Status KepegawaianEmployment Status

PriaMale

WanitaFemale

PriaMale

WanitaFemale

PermanenPermanent

41 20 44 23

KontrakContract

0 2 0 0

Total 63 67

SMF berkantor di Jakarta dan tidak memiliki kantor wilayah atau cabang. Dengan demikian, Perseroan tidak bisa menyajikan komposisi karyawan berdasarkan status dan wilayah penempatan.

Tabel Jumlah Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Gender Tahun 2017-2018

2017* 2018

Tingkat PendidikanEducational Level

PriaMale

WanitaFemale

PriaMale

WanitaFemale

Sampai dengan tingkat SMUUntil High School level

2 0 2 0

Diploma dan SarjanaDiploma and Bachelor’s Degree

30 17 32 18

Pasca SarjanaMaster’s Degree

9 5 10 5

Total 63 67


Employee Composition by Age and Gender (2017-2018)

Number of Employee by Employment Status and Gender (2017-2018)

The Company’s office is in Jakarta with no regional or branch office. Hence, the Company does not present the employee composition by status and placement area.

Table of Number of Employees by Educational Level and Gender (2017-2018)



Tabel Jumlah Pekerja Berdasarkan Jabatan dan Jenis Kelamin Tahun 2017-2018

2017 2018

Jenis Pekerjaan atau Kelompok JabatanType of Job or Position Group

PriaMale

WanitaFemale

PriaMale

WanitaFemale

Non Staff / Outsourcing 25 5 29 8

Staff 14 12 3 2

Officer 9 6 14 11

Manager 8 2 14 7

Eksekutif (termasuk Dewan Komisaris & Direksi)Executive (incuding the Board of Commissioners & Board of Directors)

16 2 19 3

Total 99 110

Table of Number of Employees by Position and Gender (2017-2018)


PERJANJIAN PERUNDINGAN KOLEKTIF

Collective Bargaining Agreement (102-41)

Pada tahun pelaporan, Perseroan tidak memiliki Serikat Pekerja maupun Perjanjian Kerja Bersama. Untuk menjamin hak dan kewajiban karyawan, semua diatur dalam Peraturan Perusahaan yang berlaku dan mengikat bagi seluruh karyawan. Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta pada 22 Juni 2017 itu mengatur secara lengkap hak dan kewajiban karyawan dan manajemen Perusahaan, termasuk apabila terjadi perselisihan atau sengketa di antara kedua pihak. Ketentuan tersebut diatur dalam Bab XIV Kode Etik, Komunikasi dan Penutup, Pasal 50 Komunikasi, Keluhan dan Pengaduan.

RANTAI PASOKAN (102-9)

Untuk memenuhi keperluan operasional usaha, SMF menjalin kerja sama dengan pemasok, baik pemasok barang maupun jasa. Per 31 Desember 2018, jumlah pemasok tercatat sebanyak 134 pemasok, terdiri dari 34 pemasok barang dan 100 pemasok jasa. Jumlah itu naik dibanding tahun 2017 dengan 107 pemasok, yakni 33 pemasok barang dan 74 pemasok jasa. Berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni semua pemasok berdomisili di Indonesia, pada tahun 2018 terdapat 1 (satu) pemasok jasa dari luar negeri. Informasi tentang pemasok selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:

Jumlah pemasok barang

KeteranganDescription

Jumlah Pemasok BarangNumber of Goods Suppliers

Nilai Kontrak PekerjaanWork Contract Value

2017 2018 2017 2018

Indonesia 34 33 Rp1.975.829.785 Rp2.133.324.363

Luar negeri | Foreign - - - -

Jumlah | Total 34 33 Rp1.975.829.785 Rp2.133.324.363

Jumlah pemasok jasa


Jumlah Pemasok JasaNumber of Services Suppliers

Nilai Kontrak PekerjaanWork Contract Value

2017 2018 2017 2018

Indonesia 99 74 Rp24.241.747.946 Rp48.360.308.432

Luar negeri | Foreign 1 - Rp149.682.990 -

Jumlah | Total 100 74 Rp24.391.430.936 Rp48.360.308.432

During the reporting year, the Company did not have a Trade Union or Collective Labor Agreement (PKB). To guarantee employee’s rights and obligations, everything is stipulated under the Company’s Regulation, which are applicable to and bind all employees. The Company’s regulation, which has been ratified by the Manpower and Transmigration Agency of DKI Jakarta Province on June 22, 2017, regulates the rights and obligations of the Company’s employees and management comprehensively, including in the event of dispute or conflict among the two parties. The provision is regulated under Chapter XIV of Code of Conduct, Communication and Closing, Article 50 of Communication, and Complaints.

SUPPLY CHAIN (102-9)

In meeting its business operational requirements, the Company enters into contracts with a number of suppliers, for goods and services. As of December 31, 2018, the number of suppliers was recorded 134 suppliers, consisting of 34 goods suppliers and 100 services suppliers. That total increased compared to 2017 with 107 suppliers, with breakdown 33 suppliers of goods and 74 suppliers of services. Unlike the previous year, whereas all suppliers were domiciled in Indonesia, in 2018 there is 1 (one) services supplier from overseas.

Number of Goods Suppliers

Number of Services Suppliers



PERUBAHAN SIGNIFIKANSignificant Changes (102-10)

Selama tahun 2018, terdapat perubahan signifikan sehubungan dengan ukuran, struktur, kepemilikan, atau rantai pasokan Perseroan. Antara lain, Perseroan meluncurkan produk terbaru, yaitu Efek Beragun Aset dalam bentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Retail dan Unit Usaha Syariah (UUS-Syariah). Sedangkan perubahan pada rantai pasokan terjadi dengan adanya penambahan jumlah pemasok barang dan jasa, yaitu dari 107 pemasok pada tahun 2017 menjadi 134 pemasok pada tahun 2018, atau naik 25,23%. Di antara pemasok jasa pada tahun 2018, satu di antaranya berdomisili di luar negeri.

Walau terjadi penambahan jumlah pemasok, nilai kontrak pekerjaan kepada pemasok justru mengalami penurunan, baik untuk pemasok barang maupun jasa. Jika nilai kontrak pemasok barang pada tahun 2017 sebesar Rp2,13 miliar, angkanya turun menjadi Rp1,98 miliar pada tahun 2018, atau turun 7,04%. Sedangkan pemasok jasa dari Rp48,36 miliar pada tahun 2017 turun menjadi Rp24,39 pada tahun 2018, atau turun 49,56%.

PRINSIP KEHATI-HATIANPrinciple of Prudence (102-11)

SMF menyadari bahwa dalam menjalankan usaha, ada sejumlah risiko yang dihadapi, di antaranya risiko operasional dan keuanganr. Apabila tidak ditangani dan dikelola dengan baik, risiko tersebut berpotensi mengganggu kinerja dan menghambat pencapaian target Perseroan. Untuk itu, SMF menerapkan sistem pengelolaan risiko secara terintegrasi, yakni dengan pembentukan Komite Good Corporate Governance, Komite Manajemen Risiko, Komite Aset dan Liabilitas, serta Komite Kredit.

Throughout 2018, there has been significant changes to the Company’s size, structure, ownership, or supply chain. Among others, the Company has launched its latest product, namely Residential Mortgage Backed Securities in Participation Certificate (RMBS-PC) Retail and Sharia Business Unit. While changes in supply chain occurred with the addition of number of goods and services suppliers, namely from 107 suppliers in 2017 to 134 suppliers in 2018, or increased by 25.23%. Among the services suppliers in 2018, one supplier domiciled in overseas.

Even though there were additional suppliers, the work contract value to suppliers has actually declined, both for goods and services suppliers. In 2017, the work contract value amounted to IDR2.13 billion, however the figure dropped to IDR1.98 billion in 2018, which was a decline of 7.04%. While for services suppliers, from IDR48.36 billion in 2017 dropped to IDR24.39 in 2018, declined by 49.56%.

The Company realizes that in running its business, there are a number of risks faced, including operational and financial risks. If not handled and managed properly, these risks have the potential to disrupt the Company’s performance and hinder the achievement of its targets. Therefore, the Company implements an integrated risk management system, namely by establishing Good Corporate Governance Committee, Risk Management Committee, Asset and Liability Committee, and Credit Committee.


INISIATIF EKSTERNALExternal Initiative

(102-12)

Dalam menjalankan peran sebagai sebagai satu-satunya Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan di Indonesia, Perseroan terus melakukan peningkatan standar dengan melakukan peningkatan mutu atas kegiatan yang dilakukan. Secara bertahap, Perseroan melakukan Penerapan Standar Internasional dalam setiap kegiatan yang dilakukan yang dituangkan di dalam kebijakan dan prosedur kerja sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

Saat ini, perseroan telah memiliki karyawan yang memiliki sertifikasi ISO 31000:2018 Manajemen Risiko yang yang dikeluarkan oleh Central Risk Management Study (CRMS) untuk membentuk manajemen risiko berbasis Entreprise Risk Management.

Penerapan manajemen mutu juga terus ditingkatkan oleh Perseroan, tahun 2018 dilakukan pembentukan framework penerapan manajemen mutu yang nantinya akan dikaji lebih lanjut sebelum Perseroan menerapkan ISO 9001:2008 Manajemen Mutu pada kegiatan operasional Perseroan.

Komitmen Perseroan menerapkan standar dan aturan baku tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak berupa penghargaan sebagai berikut:

In carrying out its role as the only Secondary Mortgage Company in Indonesia, the Company continues to improve its standards by increasing the quality of its activities. Gradually, the Company carries out the Implementation of International Standards in each of its activities as outlined in the work policies and procedures as guidelines for implementing activities.

Currently, the Company has employees with ISO 31000: 2018 Risk Management certifications issued by the Central Risk Management Study (CRMS) to form risk management based on Enterprise Risk Management.

The implementation of quality management is also continuously improved by the Company. In 2018, framework for implementing quality management has been established, which will be further studied before the Company implements ISO 9001: 2008 of Quality Management in its operational activities.

The Company’s commitment to implementing the standard and basic rules received appreciation from various parties in the form of awards as follows:



1. INDONESIA CORPORATE SECRETARY - COMMUNICATIONS AWARD & INDONESIA INFORMATION TECHNOLOGYEconomic Review MagazineMarch 2, 2018

2. INDONESIA SALES & MARKETING AWARD 2018Economic Review MagazineApril 13, 2018

3. THE HIGHLY COMMENDED MORTGAGE HOUSING INSTITUTIONIndonesian Property MagazineJuly 3, 2018

4. EXCELLENT PREDICATE FOR FINANCIAL PERFORMANCE, 2016 – 2017, AND EXCELLENT PREDICATE FOR FINANCIAL PERFORMANCE 2013-2017 – SOE UNDER THE MINISTRY OF FINANCEInfobank Magazine, 483rd edition, September 2018, Vol. XLSeptember 26, 2018

5. TOP CSR OF IMPROVEMENT 2018Business NewsOctober 4, 2018

1 2 3

54

1. INDONESIA CORPORATE SECRETARY - COMMUNICATIONS AWARD & INDONESIA INFORMATION TECHNOLOGYMajalah Economic Review2 Maret 2018

2. INDONESIA SALES & MARKETING AWARD 2018Majalah Economic Review13 April 2018

3. THE HIGHLY COMMENDED MORTGAGE HOUSING INSTITUTIONMajalah Properti Indonesia3 Juli 2018

4. PREDIKAT SANGAT BAGUS, (KINERJA KEUANGAN) PERIODE 2016 - 2017, & KINERJA KEUANGAN SANGAT BAGUS PERIODE 2013-2017 – BUMN DI BAWAH KEMENTERIAN KEUANGANMajalah Infobank edisi 483 September 2018 Vol. XL26 September

5. TOP CSR IMPROVEMENT 2018Business News4 Oktober 2018


6. THE BEST OPERATIONAL & GCG AWARD IV, MULTI-FINANCE CATEGORYEconomic Review MagazineNovember 2, 2018

7. BUMN BRANDING & MARKETING AWARD FOR THE BEST PRODUCT BRANDING CATEGORYBUMN TrackNovember 21, 2018

8. THE BEST SOE UNDER THE MINISTRY OF FINANCE IN 2018Investor MagazineDecember 19, 2018

9. THE BEST CORPORATE BONDS ISSUER IN 2018 (CONTINUOUS PUBLIC OFFERING BONDS IV SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL TRANCHE III 2018)Investor MagazineDecember 19, 2018

76

98

6. THE BEST OPERATIONAL & GCG AWARD KE IV KATEGORI MULTIFINANCEMajalah Economic Review2 November 2018

7. BUMN BRANDING & MARKETING AWARD KATEGORI PRODUCT BRANDING TERBAIKBUMN Track21 November 2018

8. BUMN TERBAIK 2018 DI BAWAH KEMENTERIAN KEUANGANMajalah Investor19 Desember 2018

9. PENERBIT OBLIGASI KORPORASI TERBAIK 2018 (PENERBIT OBLIGASI BERKELANJUTAN IV SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL TAHAP III TAHUN 2018)Majalah Investor19 Desember 2018


SMF menjadi anggota beberapa asosiasi dan organisasi eksternal, baik sebagai institusi maupun keanggotaan individu karyawan tertentu. Tujuannya agar Perseroan dan karyawan selalu mendapatkan informasi terkini baik mengenai bidang teknis pekerjaan, mendapat kesempatan mengikuti pendidikan/pelatihan profesi dan membina hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya. Asosiasi dan organisasi yang diikuti Perseroan selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

OrganisasiOrganization

Peran/KedudukanRole/Position

Manfaat OrganisasiBenefit of the Organization

Indonesian CorporateSecretary Association(ICSA)

AnggotaMember

Memperoleh informasi terupdate baik mengenai regulasi maupun informasikegiatan terkini.Obtaining up-to-date information on regulations and latest activities

The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia

AnggotaMember

1. Mendapatkan akses ke materi atau panduan yang diterbitkan oleh IIA Indonesia maupun IIA Global (IPPF, Guidance,dll)

2. Secara berkala mendapatkan majalah Internal Audit (soft copy).3. Potongan harga untuk mengikuti pelatihan ataupun konferensi yang

diselenggarakan oleh IIA Indonesia maupun afiliasi IIA lainnya di banyak negara.

4. Harga khusus untuk mengikuti ujian sertifikasi profesional yang diselenggarakan oleh IIA.

5. Bebas biaya pelaporan Continuing Professional Education (CPE)6. Free Continuing Professional Education secara berkala melalui

kegiatan Webinar, Internal Audit Sharing Forum dan berbagai event diselenggarakan oleh IIA.

7. Potongan harga untuk pembelian buku dan materi yang diterbitkan oleh IIA.

8. Networking dan kesempatan untuk berpartispasi dalam global/local sharing.

1. Obtaining access to material or guideline issued by IIA Indonesia or IIA Global (IPPF, Guidance, dll).

2. Regularly receiving Internal Audit magazine (softcopy).3. Discount price for attending training or conference held by IIA Indonesia

or other IIA affiliation in many other countries.4. Special price for registering professional certification examination held

by IIA.5. Free of cost for reporting Continuing Professional Education (CPE).6. Free Continuing Professional Education regularly through Webinar

activities, Internal Audit Sharing Forum, and many events held by IIA.7. Discount price for buying books and material published by IIA.8. Networking and having the opportunity to participate in global/local

sharing.

KEANGGOTAANDALAM ASOSIASIMembership in Associations (102-13)

The Company becomes a member of several external associations and organizations, both as an institution and individual membership of certain employees. The objective is to ensure that the Company and employees are always up-to-date with information about the technical field of work, opportunity to attend professional education/ training, and foster relationships with other stakeholders. Throughout 2018, the Company has participated in associations and organizations as follows:


OrganisasiOrganization

Peran/KedudukanRole/Position

Manfaat OrganisasiBenefit of the Organization

Asosiasi PengelolaGedung (APG) BUMNSOE Association of Building Management

AnggotaMember

Memperoleh informasi terupdate baik mengenai regulasi maupun informasi kegiatan terkini dan pelatihan seputar pengelolaan dan pengawasan gedung.Obtaining the most updated information on regulations and latest activities and training on building management and supervision.

Ikatan AkuntanIndonesia (IAI)Indonesian Instituteof Accountants

AnggotaMember

Memperoleh informasi update terkait kegiatan IAI dan PSAKObtaining up-to-date information on Indonesian Institute of Accountants and Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) activities.

Pusat Mediasi NasionalNational Mediation Center

AnggotaMember

Memperoleh peluang untuk membantu mencari alternatif jalan keluar dan tetap menjaga irama negosiasi tetap positif, isi negosiasi dan keputusan yang akan diambil untuk menyelesaikan permasalahan. Serta menawarkan fokus yang lebih baik dan kemudahan yang bisa didapat daripada melalui proses pengadilan, sekalipun begitu kehadiran dan masukkan dari mediator menjaga diskusi tetap ‘berada di jalur’ dan berjalan secara alami. Hasil akhir akan didapatkan secara profesional dan bersifat pribadi. Itulah keuntungan dari mediasi di PMN.Obtaining opportunity to assist in finding alternative solution and keep maintaining the negotiation rhythm positive, content, and solution to be adopted to settle the problems. Also offering better focus and convenience that can be obtained instead of going through court process, but still the presence and input from the mediator will keep the discussion ‘on track’ and flow naturally. End result will be obtained professionally and private. This is the benefit of mediation in the National Mediation Center.

Asian Secondary Mortgage Market Association (ASMMA)

Sejak September 2017, Direktur Utama Perseroan menjadi Chairman ASMMASince September 2017, the Company’s President Director became the Chairman of ASMMA

Memperoleh informasi terbaru dari hasil bertukar gagasan, pandangan, serta pengalaman dalam mengembangkan pasar pembiayaan perumahan guna memudahkan masyarakat negara-negara anggota ASMMA mendapatkan pembiayaan perumahan, serta meraih kualitas hidup yang lebih baik.

Sampai dengan tahun 2018, anggota ASMMA terdiri dari Cagamas Berhad (Malaysia), Japan Housing Finance Agency (Japan), Korea Housing Finance Corporation (Korea), Mongolian Mortgage Corporation (Mongolia), National Home Mortgage Finance Corporation (Philippines), Sarana Multigriya Finansial (Indonesia), dan Secondary Mortgage Corporation (Thailand).

Acquiring the latest information from exchanging ideas, views, and experience in developing mortgage markets to enable the people of ASMMA member countries to get mortgage and to achieve a better life quality.

Until 2018, ASMMA members consist of Cagamas Berhad (Malaysia), Japan Housing Finance Agency (Japan), Korea Housing Finance Corporation (Korea), Mongolian Mortgage Corporation (Mongolia), National Home Mortgage Finance Corporation (Philippines), Sarana Multigriya Finansial (Indonesia), and Secondary Mortgage Corporation (Thailand).

MENGUKUHKAN TATA KELOLA

BERKELANJUTANEncouraging Sustainable Governance


MENGUKUHKAN TATA KELOLA BERKELANJUTANEncouraging Sustainable Governance

SMF berkomitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam menjalankan usaha. Komitmen itu diambil karena Perseroan meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang baik sangat penting bagi kemajuan dan perkembangan perusahaan. Melalui penerapan GCG, maka SMF akan mempunyai kekuatan dan kemampuan dalam menciptakan pertumbuhan dan meningkatkan kinerja untuk mewujudkan target bisnis yang telah ditetapkan

Untuk mendapatkan hasil dan kinerja terbaik, SMF terus berupaya untuk menyempurnakan penerapan GCG. Dalam hal ini, dukungan penuh dari pemegang saham (shareholder) maupun para pemangku kepentingan (stakeholder), baik internal maupun eksternal, sangat dibutuhkan. Penyempurnaan antara lain dilakukan dengan senantiasa mengikuti dan menyesuaikan terhadap perubahan peraturan perundang undangan dan praktik terbaik (best practice) atas tata kelola perusahaan. Dengan semakin sempurnanya penerapan GCG, maka kinerja SMF niscaya semakin baik, mampu menjawab tantangan zaman, serta akan terus berkembang dan berkelanjutan.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penerapan tata kelola SMF berpedoman pada sejumlah peraturan, antara lain, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Selain itu, Perseroan juga merujuk pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

Dalam menerapkan GCG, SMF berpegang pada prinsip-prinsip GCG, seperti diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Prinsip-prinsip GCG tersebut meliputi:1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan

dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan ke te rb u kaan da lam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan;

2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;

In running its business, the Company is committed to implementing Good Corporate Governance (GCG). The commitment was taken because the Company believes that good corporate governance is very important for the progress and development of the Company. Through the implementation of GCG, the SMF will have the strength and ability to create growth and improve performance to realize the set business targets.

In getting the best results and performance, the Company continues to strive to improve the implementation of GCG. In this case, full support from shareholders and stakeholders, both internal and external, are needed. Enhancements, among others, are carried out by always following and adapting to changes in laws and regulations and best practices on corporate governance. With the enhanced GCG implementation, the Company’s performance will certainly be better, able to answer the challenges of the times, and will continue to grow and be sustainable.

As a State-Owned Enterprise (BUMN), the Company’s GCG implementation is guided by several regulations, among others, the Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-09/MBU/2012 regarding the Amendment to the Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. 01/MBU/2011 regarding the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises. In addition, the Company also refers to the Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-12/MBU/2012 regarding Supporting Organs of the Board of Commissioners/Supervisory Board of State-Owned Enterprises.

In reference to the Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-01/MBU/2011 regarding the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in State Owned Enterprises, the GCG principles are as follows:

1. Transparency is openness in the decision-making process and openness in disclosing material and relevant information about the Company;

2. Accountabi l i ty i s c lar i ty of funct ion , implementation, and accountability of the Company’s Organs so that the Company’s management is done effectively;


3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;

4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;

5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.

Sebagai korporasi yang bertanggung jawab, Perseroan berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG tersebut di seluruh aspek operasional. Penerapan prinsip-prinsip GCG semakin penting mengingat SMF adalah perusahaan jasa keuangan akan secara terus-menerus meningkatkan likuiditasnya melalui penerbitan surat utang untuk memperluas kegiatan penyaluran pembiayaan dalam rangka mendukung peningkatan akses masyarakat terhadap kepemilikan rumah tinggal.

3. Responsibility is the conformity in managing the Company against the laws and regulations and principles of a sound corporation;

4. Independency is a state in which the Company is managed professionally without conflict of interest and influence/pressure from any parties that is in contrary to the laws and regulations and principles of a sound corporation;

5. Fairness is justice and equality in fulfilling the Stakeholders rights arising based on agreement and laws and regulations.

As a responsible corporation, the Company is committed to implement GCG principles in all operational aspects. Implementation of GCG principles is increasingly important considering that the Company is a financial services company that continuously improves its liquidity through the issuance of bonds to expand financing activities in order to support the improvement of community access to home ownership.



Komitmen SMF untuk membangun sistem tata kelola yang berkelanjutan diwujudkan melalui Roadmap GCG tahun 2014-2022. Roadmap disusun untuk menegakkan lima prinsip GCG secara konsisten. Perseroan menerapkan roadmap tersebut dengan pendekatan “comply or explain”. Apabila SMF tidak dapat menunjukkan kepatuhannya terhadap pedoman terkait, maka SMF akan menjelaskan alasan yang relevan dan rasional terkait hal tersebut.

Persiapan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Preparation For The Implementation Of Good Corporate Governance

Sampai Dengan 2014Up to 2014

2017 2022

Mematuhi semua pedoman dan peraturan yang berhubungan dengan kewajiban penerapan

Tata KelolaaComplies with all guidelines

and regulations related to the obligations in implementing

governance

KomitmenCommitment

SistemSystem

BudayaCulture

BudayaCulture

BudayaCulture

KomitmenCommitment

SistemSystem

KomitmenCommitment

SistemSystem

Operasional yang didukung sistem pengendalian internal

Operations supported by internal control system

Menjadi Good corporate citizenBecoming Good Corporate Citizen

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang BaikImplementation of Good Corporate Governance

Berdasarkan roadmap GCG yang telah disusun, tujuan Perseroan hingga tahun 2022 adalah menjadi Good Corporate Citizen, yaitu menjadi warga perusahaan yang bertanggung jawab untuk bekerja dan membangkitkan semua potensi sukses perusahaan melalui cara kerja beretika, patuh pada semua kebijakan perusahaan, patuh pada semua peraturan dan perundang-undangan yang ada, patuh untuk berjuang dan bekerja keras membela semua kepentingan para stakeholders dan tidak pernah mengambil keuntungan pribadi dari sebuah aktvitas bisnis perusahaan.

MEMBANGUN TATA KELOLA BERKELANJUTANBuilding Sustainable Governance

The Company’s commitment to build a sustainable governance system is realized through the 2014-2022 GCG Roadmap. The Roadmap is structured to uphold the five GCG principles consistently. The Company implements the roadmap with “comply or explain” approach. If the Company is unable to its compliance with the relevant guidelines, the Company shall explain the relevant and rational reasons for such matter.

Based on the GCG roadmap that has been prepared, the Company’s objective until 2022 is to become a Good Corporate Citizen, which is to be a corporate citizen responsible for working and generating all of the Company’s potential success through ethical work, complying with all of its policies, complying with the applicable laws and regulations, compliant to striving and working hard to protect the interests of stakeholders and never taking personal advantage of the Company’s business activities.


EVALUASI PENERAPAN GCGEvaluation of GCG Implementation

Perseroan secara berkala melakukan evaluasi terhadap implementasi GCG. Hal itu dilakukan agar Perseroan bisa mengetahui keberhasilan dan kekurangan dalam mengimplementasikan GCG. Terhadap keberhasilan yang sudah diraih, Perseroan harus mampu mempertahankan, bahkan meningkatkannya pada tahun-tahun mendatang. Sementara itu, terhadap kekurangan yang ada, SMF dituntut untuk bisa melakukan perbaikan sehingga skornya meningkat pada tahun berikutnya.

Evaluasi penerapan GCG dilakukan secara berkala dan dilakukan oleh penilai independen dengan mengacu pada Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012. Pada tahun 2017, Perseroan melaksanakan assessment dengan rincian sebagai berikut:

Periode Pelaksanaan PenilaianAssessment Period

Oktober - Desember 2017October – December 2017

Pihak yang melakukan PenilaianAssessor

PT Multi Utama IndojasaDecree of Appointment No. S-2774/DIR/SMF/XI/2017

Dasar PenunjukanBasis of Appointment

Surat Penunjukan No. S-2774/DIR/SMF/XI/2017

Kriteria yang DigunakanCriteria

SK-16/S.MBU/2012 tentang indikator indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada badan usaha milik negara dengan penyesuaian terhadap indikator yang Not Aplicable (N/A) dikeluarkan dari alat ukur.SK-16/S.MBU/2012 regarding the Assessment and Evaluation Indicators/Parameters of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises with adjustment to Not Applicable (N/A) indicator excluded from the assessment instrument.

Hasil pelaksanaan penilaian 2017, Perseroan mendapatkan total skor keseluruhan 81.178 dengan predikat BAIK dengan penjabaran sebagai berikut:

The Company periodically evaluates GCG implementation. This is done to enable the Company in understanding the success and shortcomings of GCG implementation. With respect to the achieved success, the Company must be able to maintain, even improve in the coming years. Meanwhile, against the existing shortcomings, the Company is required to make improvements so that the score increases in the next year.

Evaluation of GCG implementation is conducted periodically and performed by independent assessor by referring to the Decree of Secretary of Ministry of SOEs No. SK-16/S.MBU/2012. In 2017, the Company has conducted GCG assessment with the following details:

Result of the 2017 assessment showed that the Company’s received an overall score of 81.178 with GOOD predicate and details as follows:



BabChapter

Aspek Pengujian GCG Self Assessment

Aspect of GCG Self-Assessment

BobotWeight

Capaian Tahun 20172017 Achievement Penjelasan

RemarksSkorScore

% Pencapaian% Achievement

I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara BerkelanjutanCommitment to Sustainable Implementation of Good CorporateGovernance

7,00 5,9 84,42% BaikGood

II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS/Capital Owner

9,00 7,92 88,02% Sangat BaikVery Good

III Dewan KomisarisBoard of Commissioners


IV DireksiBoard of Directors


V Pengungkapan Informasi dan TransparansiDisclosure of Information and Transparency

9,00 7,02 78,04% BaikGood

VI Aspek LainnyaOther Aspects

5,00 0,00 - -

Total SkorOverall Score

100,00 81,18 81,18% BAIKGOOD

Sementara itu, pada tahun buku 2018, Perseroan melaksanakan asessment dengan rincian sebagai berikut:

Periode Pelaksanaan PenilaianAssessment Period

23 Oktober – 21 November 2017October 23 – November 21, 2018

Pihak yang melakukan PenilaianAssessor

PT Mitra Bhadra Consulting (MBC)

Dasar PenunjukanBasis of Appointment

S-2773/DIR/SMF/X/2018

Kriteria yang DigunakanCriteria

SK-16/S.MBU/2012 tentang indikator indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) pada badan usaha milik negara dengan penyesuaian terhadap indikator yang Not Aplicable (N/A) dikeluarkan dari alat ukur.SK-16/S.MBU/2012 regarding the Assessment and Evaluation Indicators/Parameters of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises with adjustment to Not Applicable (N/A) indicator excluded from the assessment instrument.

Hasil pelaksanaan penilaian tahun buku 2018, Perseroan mendapatkan total skor keseluruhan 81.178 dengan predikat BAIK dengan penjabaran sebagai berikut:

BabChapter



BobotWeight


DescriptionSkorScore


I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara BerkelanjutanCommitment to Sustainable Implementation of Good Corporate Governance

7,00 6,09 84,42% Good

II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholder and GMS/Capital Owner

9,00 8,37 88,02% Very Good

Meanwhile, in 2018, the Company conducted GCG assessment with details as follows:

Result of the 2018 assessment showed that the Company’s received an overall score of 81.178 with GOOD predicate.


BabChapter



BobotWeight


DescriptionSkorScore


III Dewan KomisarisBoard of Commissioner

35,00 31,96 91,01% Very Good

IV DireksiBoard of Director

35,00 31,26 86,79% Very Good

V Pengungkapan Informasi dan TransparansiDisclosure of Information and Transparancy

9,00 7,19 78,04% Good

VI Aspek LainnyaOther Aspects

5,00 0,00 - -

Total SkorOverall Score

100,00 84,89 81,18% Good

Dengan perolehan skor tesebut di atas, maka dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, hasil penilaian GCG Perseroan menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa SMF memiliki komitmen yang tinggi untuk terus meningkatkan kualitas penerapan prinsip GCG di setiap aspek Perseroan.

HASIL ASESMEN GCG 2016-2018ASSESSMENT RESULT OF GCG 2016 - 2018

84,8981,1779,87

201820172016

With the obtained score, in the past three years, the Company’s GCG assessment results shows a relatively good improvement. This shows that the Company is highly committed to continuously improve the quality of implementation of GCG principles in every aspect of the Company.



SMF telah menyusun berbagai kebijakan sebagai pedoman penerapan GCG bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan proses bisnis di Perseroan. Kebijakan GCG juga mengikat pihak-pihak eksternal yang mempunyai hubungan kerja dengan Perseroan. Pedoman tersebut adalah:1. Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola Perusahaan2. Kebijakan Etika dan Perilaku Bisnis3. Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (Whistleblower

System/WBS)4. Pakta Dewan Komisaris5. Pakta Direksi

Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2017, manajemen dan se luruh kar yawan SMF menandatangani Pakta Integritas sebagai pernyataan komitmen untuk mematuhi dan melaksanakan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan di seluruh tingkat organisasi dan kegiatan operasional Perseroan.

PEDOMAN GCGGCG Guidelines

The Company has developed various policies as guidelines for GCG implementation for all employees in conducting business processes in the Company. GCG Policies also bind external parties who have work relationship with the Company. The guidelines are:

1. Corporate Governance Policies and Guidelines 2. Business Ethics and Conduct Policies 3. Whistleblowing System/WBS

4. Board of Commissioners Pact 5. Board of Directors Pact

As in previous years, in 2018, the management and all employees of the Company signed the Integrity Pact as a statement of commitment to comply with and implement the Corporate Governance Policies throughout all organizational levels and operational activities of the Company.


Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, struktur tata kelola Persero terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam menjalankan tugas, Dewan Komisaris dibantu organ pendukung berupa Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Pemantau Risiko, sedangkan Direksi dibantu oleh organ pendukung berupa Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Internal, serta Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan.

Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah organ Persero yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Persero dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengawasan dan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direksi dan lain-lain.

Pelaksanaan RUPS tahun 2018Tahun 2018 telah dilaksanakan RUPS sebanyak 7 (tujuh) kali, yang di antaranya 2 (dua) kali penyelenggaraan RUPS dan 5 (lima) kali secara sirkuler, dengan rincian sebagai berikut:

STRUKTUR TATA KELOLAGovernance Structure

[102-18]

In accordance with Law of Republic of Indonesia No. 19/2003 regarding State-Owned Enterprises, the governance structure of a Limited Liability Company consists of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors. In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, while the Board of Directors is assisted by Corporate Secretary, Internal Audit Unit, and Risk Management and Compliance Division.

General Meeting of ShareholdersThe General Meeting of Shareholders, hereinafter referred to as GMS, is the Company’s organ which holds the highest authority in the Company and holds all powers not delegated to the Board of Directors or Board of Commissioners, within the limits stipulated in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations. Such powers include requesting accountability of the Board of Commissioners and the Board of Directors in relation to the supervision and management of the Company, amending the Articles of Association, appointing and dismissing the Board of Directors and Board of Commissioners, deciding on the division of duties and authority of management among the Board of Directors and other matters.

Implementation of GMS 2018In 2018, the Company held 7 (seven) GMS, consisting of 2 (two) GMS holding and 5 (five) via circular, with the following details:



Penyelenggaraan RUPSGMS Holding

Tanggal dan TempatDate and Venue

Tanggal AktaDate of Deed

No AktaDeed No.

PerihalSubject

Tanggal 23 Mei 2018 di Ruang Rapat Besar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Gedung Syafruddin Prawiranegara Lantai 10, Wing Utara, Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta 10710May 23, 2018 at the Large Meeting Room of the Director General of State Assets, Syafruddin Prawiranegara, 10th Floor, North Wing, Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta 10710

23 Mei 2018May 23, 2018

21 Berita Acara RUPS Tahunan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2017Minutes of Annual GMS on the Approval for the Company’s Annual Report and Financial Statements for 2017 Fiscal Year

Tanggal 21 Desember 2018 di Ruang Rapat Besar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Gedung Syafruddin Prawiranegara Lantai 10, Wing Utara, Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta 10710December 21, 2018 at the Large Meeting Room of the Director General of State Assets, Syafruddin Prawiranegara, 10th Floor, North Wing, Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta 10710


18 Berita Acara RUPS Tahunan dan Pengesahan RKAP Tahun 2019Minutes of Annual GMS on the Ratification for the Company’s 2019 Work Plan and Budget

Perubahan Anggaran DasarAmendments to Articles of Association

No Tanggal AktaDate of Deed

No Akta & SK MenKumHamDeed & Decree of the Minister of Law and

Human Rights No.

PerihalSubject

1 24 April 2018April 24, 2018

72SK MenKumHam: AHU-0009489.AH.01.02.Tahun 2018Decree of the Minister of Law and Human Rights:AHU-0009489.AH.01.02.Year 2018

Perubahan Pasal 3 tentang Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha dan Pasal 23 tentang Rapat Dewan KomisarisAmendment to Article 3 regarding Purpose and Objectives of Business Activities

2 21 Mei 2018May 21, 2018

51SK MenKumHam: AHU-AH.01.03-0208306Decree of the Minister of Law and Human Rights:AHU-AH.01.03-0208306

Penambahan Modal Negara RI ke dalam modal saham Perseroan sebesar Rp1.000.000.000.000,- (Satu triliun rupiah)Additional State Equity Participation of the Government of Republic of Indonesia into the Company’s share capital of IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah)

3 04 Juli 2018July 4, 2018


Pengangkatan Dewan Pengawas SyariahAppointment of Sharia Supervisory Board

4 08 November 2018November 8, 2018


Perubahan Pasal 24 ayat (3) tentang Satuan Pengawas InternAmendment to Article 24 paragraph (3) Regarding internal Audit Unit

5 21 Desember 2018December 21, 2018

Keputusan Menteri Keuangan No. 860/KMK.06/2018 perihal Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)Decree of the Minister of Finance No. 860/KMK.06/2018 regarding the Dismissal and Appointment of the Board of Commissioners of Limited Liability Company of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Memberhentikan Sdri. Mariatul Aini sebagai Anggota Komisaris dan Mengangkat Sdr. Wempi Saputra sebagai Anggota Dewan Komisaris PerseroanDismissed Mariatul Aini as member of the Board of Commissioners and Appointed Wempi Saputra as member of the Company’s Board of Commissioners


Penyelenggaraan RUPSGMS Holding

No PerihalSubject

Tanggal Akta

Deed No.

No AktaDeed No.

PerihalSubject

1 Berita Acara RUPS Tahunan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2017Minutes of Annual GMS on the Approval of the Annual Report and Ratification of Financial Statements for 2017 Fiscal Year

23 Mei 2018May 23, 2018

21 Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2017 termasuk:Approved the Company’s Annual Report for 2017 Fiscal Year, including:1. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2017 dan

Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material.Ratified the Company’s 2017 Annual Report and Partnership and Community Development Program’s Financial Statements for 2017 Fiscal Year, audited by the Public Accountant Office of Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners, and received fair opinion in all material aspects.

2. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2017, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku Perseroan.Granted full release and discharge (acquit et de charge) to all members of the Company’s Board of Directors and the Board of Commissioners on the management and supervision conducted for 2017 Fiscal Year as long as the actions are not criminal offence and reflected in the Company’s book.

3. Menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2017 untuk dialokasikan sebagai cadangan modal sebesar 48,5% dengan nilai pembulatan sebesar Rp192.700.000.000,-, dividen sebesar 21,5% dengan nilai pembulatan Rp85.500.000.000,- dan sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan. Pembayaran dividen agar segera dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Negara yang Dipisahkan.Approved the use of the Company’s 2017 net income to be allocated as a capital reserve of 48.5% with a rounding value of IDR192,700,000,000, dividends of 21.5% with a rounding value of IDR85,500,000,000, and the remainder determined as retained earning. Dividend payments shall be immediately carried out in accordance with the provisions of the Minister of Finance Regulation No. 190/PMK.02/2017 regarding the Procedures for Payment of Non-Tax State Revenues Resulted from the Management of Separated State Assets.

4. Penetapan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan untuk mengaudit buku Perseroan tahun 2018.Determined the Public Accountant Office of Tanudiredja, Wibisana, Rintis and Partners to audit te Company’s book for 2018 Fiscal Year.

5. Tantiem Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan kinerja Tahun Buku 2017 serta penyesuaian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Tahun Buku 2018 akan ditetapkan secara terpisah melalui keputusan Pemegang Saham yang akan dilakukan secara sirkuler.Tantiem (bonus) of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors for 2017 performance and adjustment of remuneration for the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors for 2018 Fiscal Year shall be determined separately through the Shareholder’s Resolution (circular).



No PerihalSubject

Tanggal Akta

Deed No.

No AktaDeed No.

PerihalSubject

2 Berita Acara RUPS Tahunan dan Pengesahan RKAP Tahun 2019Minutes of Annual GMS on the Ratification of the Company’s 2019 Work Plan and Budget

21 Desember 2018

December 21, 2018

18 Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Tahun Buku 2017, keputusan Pemegang Saham sebagai berikut:Deed of Minutes of Annual GMS, 2017 Fiscal Year, with the Shareholder’s Resolutions as follows:1. Menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan Tahun 2019 (dua ribu sembilan belas) yang diajukan oleh Direksi, dengan beberapa catatan yang tadi disampaikan.Approved and ratified the Company’s 2019 Work Plan and Budget, proposed by the Board of Directors, with adjustments in accordance with the discussion results.

2. Serta menyetujui dan mengesahkan Kontrak Kinerja Direksi dan Kontrak Kinerja Dewan Komisaris Tahun 2019 (dua ribu sembilan belas).Approved and ratified the Board of Directors and Board of Commissioners 2019 Performance Contracts.

3. Menyetujui penggunaan blended fund antara ekuitas Perseroan dan dana dari pasar modal untuk mendukung Program KPR Bencana dengan tingkat suku bunga penyaluran lebih rendah dari tingkat suku bunga funding/obligasi.Approved the use of blended fund between the Company’s equity and funds from capital market to support the Disaster Mortgage Program with lower intrest rate of disbursement compared to funding/bonds.

4. Menyetujui tambahan jenis instrumen keuangan baru yaitu obligasi atau surat berharga yang diterbitkan oleh BUMN/L di bawah pembinaan Kementerian Keuangan untuk Penempatan Dana Perseroan.Approved the additional new type of financial instrument, i.e. bonds or deb securities issued by State-Owned Enterprises/Institutions under the development of Minister of Finance for the Company’s Fund Placement.


Perubahan Anggaran DasarAmendment to Articles of Asociation

NoTanggal AktaDate of Deed

No Akta & SK MenKumHamDeed & Decree of the Minister of

Law and Human Rights No.

PerihalSubject

3 24 April 2018April 24, 2018

72SK MenKumHam:AHU-0009489.AH.01.02.Tahun 2018Decree of the Minister of Law and Human Rights No.AHU-0009489.AH.01.02.Year 2018

Merubah Pasal 3 dan Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan sehingga berbunyi sebagai berikut :To amend Article 3 and Article 23 of the Company’s Articles of Association to read as follows:

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHAPasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat, berdasarkan prinsip konvensional dan prinsip syariah.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip konvensional dan/atau prinsip syariah sebagai berikut:a. Membeli kumpulan asset keuangan dari lembaga penyalur

KPR, berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berupa piutang yang diperoleh dari penyaluran KPR berikut hak agunan yang melekat padanya dan menerbitkan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi;

b. Menyimpan kumpulan asset keuangan dan menerbitkan Surat Partisipasi apabila pasar belum kondusif;

c. Menunjuk SPV untuk membeli asset keuangan dari kreditur asal dan menerbitkan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Utang.

3. Selain kegiatan usaha tersebut pada ayat 2. Perseroan dapat pula melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip konvensional dan/atau prinsip syariah sebagai berikut:a. Memberikan pinjaman kepada lembaga penyalur Kredit

Pemilikan Rumah (”KPR”) untuk membiayai KPR yang memenuhi persyaratan Perseroan;

b. Menerbitkan Surat Utang;c. Mengeluarkan jaminan dan dukungan kredit (credit

enhancement);d. Melaksanakan fungsi sebagai Koordinator Global;e. Melaksanakan fungsi sebagai Penata Sekuritisasi;f. Melakukan penyertaan langsung pada perusahaan

yang kegiatan usahanya terkait langsung dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan;

g. Menempatkan dana dalam bentuk Surat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, Deposito dan instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;

h. Melakukan pembelian Efek Beragun Aset;i. Kegiatan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan

Perseroan.

1. The purpose and objective of the Company is to establish and develop secondary mortgage financing market in order to increase the capacity and sustainability of mortgage financing that is affordable by the public based on conventional and sharia principles.

2. In achieving the above purposes and objectives, the Company can conduct business activities based on the conventional principles and/or sharia principles as follows:a. Purchasing financial assets from mortgage lenders, in

the form of mortgage receivables including the collateral attached, and issuing Residential Mortgage Backed Securities in the form of Participation Certificates;

b. Holding the financial assets and issuing Participation Certificate when the market is not yet conducive.

c. Appointing SPV to purchase financial assets from the Initial Creditor and issuing Residential Mortgage Backed Securities in the form of Debt Securities.






PerihalSubject

3. In addition to the business activities in paragraph 2, the Company may also undertake other activities as follows:a. Providing loans to mortgage lenders (“KPR”) to finance KPR

that meets the requirements of the Company;b. Issuing bonds;c. Issuing insurance and credit enhancement;d. Performing the function as Global Coordinator;e. Performing the function as Securitization Administrator;f. Performing direct investments in companies whose business

activities are directly related to the secondary mortgage financing market;

g. Placing funds in the form of government securities, Bank Indonesia Certificates, time deposits and other financial instruments stipulated by the Minister of Finance

h. Purchasing residential mortgage backed securities;i. Other business activities in accordance with the purposes

and objectives of the Company

RAPAT DEWAN KOMISARISPasal 23

1. Segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam rapat Dewan Komisaris.

2. Keputusan Dewan Komisaris dapat pula diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, baik mengenai cara pengambilan keputusan maupun materi yang diputuskan.

3. Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau atas usul paling sedikit 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Pemegang Saham yang memiliki jumlah saham terbesar dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

4. Dalam rapat tersebut, Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat lain di wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

6. Panggilan rapat Dewan Komisaris dilakukan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak.

7. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 6 harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.

8. Panggilan rapat terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat.

9. Semua Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama.10. Dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan,

rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.

11. Apabila Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka pimpinan rapat Dewan Komisaris dipilih oleh dan di antara anggota Komisaris yang hadir pada rapat tersebut.

12. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa tertulis yang diberikan secara khusus untuk keperluan itu.

13. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya.

14. Rapat Dewan Komisaris dinyatakan sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang mengikat. apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris atau wakilnya.





PerihalSubject

15. Semua keputusan dalam rapat Dewan Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat.

16. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan pemungutan suara bedasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.

17. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara ditambah 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris yang diwakilinya.

18. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka Komisaris Utama atau pimpinan rapat yang menentukan usul yang bersangkutan dianggap ditolak, kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian tertutup.

19. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam Rapat.

20. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat.

21. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris harus dibuat suatu risalah rapat Dewan Komisaris yang ditandatangani oleh Ketua Rapat Dewan Komisaris dan oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh dan dari antara anggota Dewan Komisaris yang hadir.

1. All resolutions of the Board of Commissioners are taken at the meetings of the Board of Commissioners.

2. The resolutions of the Board of Commissioners can also be taken outside the meetings of Board of Commissioners as long as it is agreed in writing and signed by all members of the Board of Commissioners, both regarding the mechanism for decision making as well as the materials being decided.

3. The Board of Commissioners holds meetings at least once a month or at any time if deemed necessary by the President Commissioner or based on the proposal of at least 1/3 (one third) of the members of the Board of Commissioners or upon written request from the Shareholders who have the highest number of shares regarding the subject to be discussed.

4. In the meeting, the Board of Commissioners may invite the Board of Directors.

5. Meetings of the Board of Commissioners are held at the Company’s domicile or the Company’s place of business or elsewhere within the territory of the Republic of Indonesia as determined by the Board of Commissioners.

6. Calls for meetings of the Board of Commissioners are conducted in writing by the President Commissioner or by members of the Board of Commissioners appointed by the President Commissioner and submitted within a period of no later than 5 (five) days before the meeting is held or in a shorter time for urgent situation.

7. Calls for meetings as referred to in paragraph 6 shall include the program, date, time and place of meeting.

8. Calls for meetings is not required when all members of the Board of Commissioners are present at the meeting.

9. All meetings of the Board of Commissioners are chaired by the President Commissioner.

10. In the event whereas the President Commissioner unable to attend, the meeting shall be chaired by other members of the Board of Commissioners appointed by the President Commissioner.






PerihalSubject

11. If the President Commissioner fails to appoint someone, then the Chairman for meeting of the Board of Commissioners shall be elected by and among the Commissioners who are present at the meeting.

12. A member of the Board of Commissioners can only be represented at a meeting only by another member of the Board of Commissioners based on a written power of attorney specifically given for this purpose.

13. A member of the Board of Commissioners can only represent one member of the Board of Commissioners.

14. Meetings of the Board of Commissioners are declared valid and have the right to make binding decisions when attended or represented by more than 1/2 (one-half) of total members of the Board of Commissioners or their representatives.

15. All resolutions taken in meetings of the Board of Commissioners are done through deliberation for consensus.

16. If a resolution based on deliberation for consensus is not reached then it shall be taken by voting based on the agreed vote of more than 1/2 (one half) of number of valid votes issued at the meeting.

17. Each member of the Board of Commissioners has the right to issue 1 (one) vote plus 1 (one) vote for each member of the Board of Commissioners he/she represents.

18. If the number of votes that agree and disagree is the same, then the President Commissioner or chairman of the meeting shall determine whether the proposal in question is deemed rejected, except related to individual, which shall be determined by a closed draw.

19. Blank vote (abstention) shall be deemed to approve the proposal submitted at the Meeting.

20. Unauthorized vote shall be deemed non-existent and not counted in determining the number of votes issued at the Meeting.

21. All matters discussed and decided at the meetings of the Board of Commissioners shall be made in the minutes of meeting of the Board of Commissioners signed by the Chairman of the meetings of Board of Commissioners and by one of the members of the Board of Commissioners appointed by and from among the members of the Board of Commissioners present.

PENGAWAS KEGIATAN USAHA SYARIAHPasal 23A

1. Dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat Dewan Pengawas Syariah setelah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.

2. Masa Jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Pengawas Syariah sewaktu-waktu.

3. Dewan Pengawas Syariah terdiri atas 1 (satu) orang anggota atau lebih.

4. Dewan Pengawas Syariah yang terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Pengawas Syariah tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Pengawas Syariah.

5. Dalam hal Dewan Pengawas Syariah terdiri lebih dari 1 (satu) orang anggota maka salah seorang Dewan Pengawas Syariah diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah.





PerihalSubject

6. Dewan Pengawas Syariah mempunyai fungsi antara lain:a. Sebagai pengawas, penasehat dan pemberi saran kepada

Direksi dan pimpinan Unit Usaha Syariah Perseroan mengenai hal yang terkait kegiatan operasional Perseroan berdasarkan aspek syariah dengan memperhatikan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.

b. Sebagai mediator antara Perseroan dengan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari Perseroan yang memerlukan kajian dan fatwa dari Dewan Syariah Nasional.

c. Sebagai perwakilan Dewan Syariah Nasional yang ditempatkan pada Perseroan, Dewan Pengawas Syariah wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Perseroan kepada Dewan Syariah Nasional sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.

7. Anggota Dewan Pengawas Syariah diberikan remunerasi yang ditentukan oleh Dewan Komisaris.

1. In order to carry out business activities based on sharia principles, the General Meeting of Shareholders appoints Sharia Supervisory Board after obtaining a recommendation from the National Sharia Board – Majelis Ulama Indonesia.

2. The term of office for members of Sharia Supervisory Board is 5 (five) years and can be reappointed for 1 (one) term of office, without diminishing the right of General Meeting of Shareholders to dismiss members of the Sharia Supervisory Board at any time.

3. Sharia Supervisory Board consists of 1 (one) member or more.4. Sharia Supervisory Board of which consists of more than 1 (one)

member is an assembly and each member of Sharia Supervisory Board shall not act independently, but based on the decision of the Sharia Supervisory Board.

5. In the event that Sharia Supervisory Board consists of more than 1 (one) member, one of the Sharia Supervisory Boards shall be appointed as Chairman of Sharia Supervisory Board.

6. Sharia Supervisory Board has functions as follows:a. As a supervisor, advisor and provider of suggestions to

the Board of Directors and head of the Company’s Sharia Business Unit regarding matters related to the Company’s operations based on sharia aspects by taking into account the Financial Services Authority regulations and fatwa of the National Sharia Board - Majelis Ulama Indonesia.

b. As a mediator between the Company and the National Sharia Council - Majelis Ulama Indonesia in communicating proposals and suggestions for the development of products and services from the Company that require review and fatwa from the National Sharia Board.

c. As a representative of the National Sharia Board placed in the Company, Sharia Supervisory Board shall report the Company’s business activities and developments to the National Sharia Board at least once a year.

7. Members of Sharia Supervisory Board shall be given remuneration determined by the Board of Commissioners.






PerihalSubject

PENGUNDURAN DIRI DAN PEMBERHENTIAN SEWAKTU-WAKTU DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Pasal 23B

1. Anggota Dewan Pengawas Syariah berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tembusan kepada anggota Dewan Pengawas Syariah lainnya, Direksi dan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan serta Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

2. Apabila dalam surat pengunduran diri disebutkan tanggal efektif kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal surat diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal efektif pengunduran diri.

3. Dengan lampaunya kurun waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 2 atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat permohonan pengunduran diri dalam hal tidak disebutkan tanggal efektif pengunduran diri, tidak ada keputusan, maka anggota Dewan Pengawas Syariah bersangkutan berhenti dari jabatannya pada tanggal yang diminta tersebut di atas atau dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya surat permohonan pengunduran diri tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

4. Anggota Dewan Pengawas Syariah yang berhenti sebelum atau setelah masa jabatannya berakhir, termasuk berhenti karena mengundurkan diri, tetap bertanggung jawab terhadap segala tindakannya sejak tanggal pengangkatannya sampai dengan tanggal penetapan pemberhentiannya atau tanggal efektif berakhirnya jabatannya.

5. Anggota Dewan Pengawas Syariah sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Pemberhentian anggota Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dilakukan dengan alasan anggota Dewan Pengawas Syariah bersangkutan:a. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;b. Tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar;c. Melakukan tindakan yang diindikasikan telah merugikan

Perseroan; dan/ataud. Dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

7. Selain alasan pemberhentian anggota Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat 6, anggota Dewan Pengawas Syariah dapat diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat demi kepentingan dan pencapaian tujuan Perseroan.

8. Rencana pemberhentian anggota Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat 5 diberitahukan kepada yang bersangkutan secara lisan atau tertulis oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau pihak lain yang ditunjuk/dikuasakan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

9. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf a, huruf b, dan huruf c serta ayat 7 ditetapkan setelah anggota Dewan Pengawas Syariah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.

10. Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat 9 disampaikan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham atau pihak lain yang ditunjuk/diberi kuasa dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 8 diterima oleh anggota Dewan Pengawas Syariah yang bersangkutan.

11. Dalam hal anggota Dewan Pengawas Syariah yang diberhentikan telah melakukan pembelaan diri atau menyatakan tidak berkeberatan atas rencana pemberhentiannya pada saat diberitahukan, maka ketentuan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 10 dianggap telah terpenuhi.





PerihalSubject

12. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses, maka anggota Dewan Pengawas Syariah yang bersangkutan wajib melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya.

13. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf c dan huruf d, merupakan pemberhentian tidak dengan hormat.

14. Apabila seorang anggota Dewan Pengawas Syariah berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir maka masa jabatan penggantinya adalah sisa masa jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah yang digantikannya.

15. Dalam hal terdapat penambahan anggota Dewan Pengawas Syariah, maka masa jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah lainnya yang telah ada.

1. Members of Sharia Supervisory Board have the right to resign from their positions through written notification to the General Meeting of Shareholders, with copies to other members of Sharia Supervisory Board, Board of Directors and Board of Commissioners, the Financial Services Authority and the National Sharia Council 30 (thirty) days before the date of his/her resignation.

2. If the resignation letter states that the effective date is less than 30 (thirty) days from the date the letter is received, it is deemed not to mention the effective date of resignation.

3. With the lapse of the period referred to in paragraph 2 or within 30 (thirty) days of receipt of the application for resignation in the event that the effective date of resignation is not stated, there is no decision, then the member of the relevant Sharia Supervisory Board shall quit from his position on the requested date or with the passing of 30 (thirty) days from the receipt of the application for resignation without the approval of the General Meeting of Shareholders.

4. Sharia Supervisory Board member who quits before or after his/her term of office ends, including quitting due to resignation, shall remain responsible for all actions from the date of appointment until the date of termination or the effective date of his termination.

5. Members of Sharia Supervisory Board may at any time be dismissed based on the resolution of the General Meeting of Shareholders.

6. Dismissal of members of Sharia Supervisory Board as referred to in paragraph 5 shall be carried out based on the following reasons:a. Unable to carry out their duties properly;b. Does not implement the provisions of laws and/or articles of

association;c. Take actions indicated to have harmed the Company; and/ord. Found guilty of a court ruling which has permanent legal

force.7. In addition to the reasons for dismissal of members of Sharia

Supervisory Board as referred to in paragraph 6, members of Sharia Supervisory Board may be dismissed by General Meeting of Shareholders based on other reasons which are deemed appropriate for the interests and achievement of the Company’s objectives.

8. The plan for dismissal of members of Sharia Supervisory Board as referred to in paragraph 5 shall be notified to the relevant person verbally or in writing by General Meeting of Shareholders or other parties appointed/authorized by General Meeting of Shareholders.

9. Decision on dismissal for the reasons referred to in paragraph 6 letter a, letter b, and letter c and paragraph 7 shall be determined after the relevant member of the Sharia Supervisory Board is given the opportunity to defend himself.






PerihalSubject

10. Self-defense as referred to in paragraph 9 shall be submitted in writing to the General Meeting of Shareholders or other parties appointed/authorized within 14 (fourteen) days as of the notification referred to in paragraph 8 received by the relevant member of Sharia Supervisory Board.

11. When a member of Sharia Supervisory Board who is dismissed has defended himself or stated that he has no objection to the dismissal, after being notified, then the terms of time as referred to in paragraph 10 shall be considered to have been fulfilled.

12. As long as the dismissal plan is still in process, the relevant member of Sharia Supervisory Board shall carry out his/her duties accordingly.

13. Dismissal due to the reasons referred to in paragraph 6 letter c and letter d shall be a non-respectful dismissal.

14. If a member of Sharia Supervisory Board quits or is dismissed before his/her term of office ends, the term of office of his/her replacement shall be the remaining term of office of member of the Sharia Supervisory Board he/she replaces

15. For additional member of Sharia Supervisory Board, the term of office shall expire concurrently with the expiration of the term of office other members of Sharia Supervisory Board.

TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PENGAWAS SYARIAHPasal 23C

1. Dewan Pengawas Syariah wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:a. Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi dan Dewan

Komisaris mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Prinsip Syariah dalam pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan;

b. Mengawasi pemenuhan penerapan Prinsip Syariah dalam kegaitan usaha Perseroan;

c. Melakukan penelaahan secara berkala atas penerapan Prinsip Syariah kegiatan usaha Perseroan;

d. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan yang diawasi dan diberi nasihat;

e. Meminta data dan informasi kepada perusahaan dalam rangka pengawasan pelaksanaan penerapan Prinsip Syariah dalam kegiatan usaha Perseroan;

f. Mendampingi Perseroan atau mewakili Perseroan dalam berdiskusi dengan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia; dan

g. Memberikan pernyataan kesesuaian syariah terhadap Prinsip Syariah atas produk atau jasa syariah Perseroan.

2. Anggota Dewan Pengawas Syariah dilarang:a. Melakukan transaksi yang mempunyai benturan

kepentingan dengan kegaiatan Perseroan;b. Memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi,

keluarga dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Perseroan; dan

c. Mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Rapat Umum Pemegang Saham, selain remunerasi lainnya yang ditetapkan Dewan Komisaris.

3. Dalam hal Dewan Pengawas Syariah menilai terdapat kebijakan atau tindakan anggota Direksi yang tidak sesuai dengan Prinsip Syariah, Dewan Pengawas Syariah wajib meminta penjelasan kepada anggota Direksi atas kebijakan atau tindakan anggota Direksi yang tidak sesuai dengan Prinsip Syariah.

4. Dalam hal Direksi menolak hasil penilaian Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat 3, Dewan Pengawas Syariah wajib melaporkan secara lengkap dan komprehensif kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia, Dewan Komisaris dan Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak penjelasan anggota Direksi diterima oleh Dewan Pengawas Syariah.





PerihalSubject

5. Dalam hal Direksi menerima hasil penilaian Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat 3, Dewan Pengawas Syariah meminta Direksi untuk melakukan perbaikan terhadap kebijakan atau tindakan anggota Direksi tersebut agar sesuai dengan Prinsip Syariah.

6. Dalam hal anggota Direksi tidak melakukan perbaikan terhadap kebijakan atau tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, Dewan Pengawas Syariah wajib segera melaporkan secara lengkap dan komprehensif kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Dewan Syariah nasional – Majelis Ulama Indonesia, Dewan Komisaris dan Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak diketahui anggota Direksi tidak melakukan upaya perbaikan dimaksud.

1. Sharia Supervisory Board shall carry out the following duties, authorities and responsibilities with good faith and full responsibility:a. Provide advice and suggestions to the Board of Directors and

the Board of Commissioners regarding matters relating to Sharia Principles in implementing the Company’s business activities;

b. Supervise the fulfillment of Sharia Principles implementation in the Company’s business activities;

c. Periodically review the implementation of Sharia Principles in the Company’s business activities;

d. Maintain the confidentiality of the Company’s documents, data and information that are monitored and given advice;

e. Request data and information to the Company in the context of monitoring the implementation of Sharia Principles in the Company’s business activities;

f. Supporting the Company or representing the Company in discussions with the National Sharia Board – Majelis Ulama Indonesia; and

g. Provide statements of sharia conformity with Sharia Principles for the Company’s sharia products or services.

2. Members of the Sharia Supervisory Board are prohibited to:a. Conduct transactions that have conflict of interest with the

Company’s activities;b. Utilize position for the interests of individuals, families and/

or other parties that can harm or reduce the profits of the Company; and

c. Take and/or receive personal benefits from the General Meeting of Shareholders, in addition to other remuneration determined by the Board of Commissioners.

3. Whereas Sharia Supervisory Board considers that there are policies or actions of members of the Board of Directors that are not in accordance with Sharia Principles, Sharia Supervisory Board shall request an explanation from the Board of Directors for policies or actions of members of the Board of Directors that are not in accordance with Sharia Principles.

4. Whereas the Board of Directors rejects the assessment results of Sharia Supervisory Board as referred to in paragraph 3, Sharia Supervisory Board shall report in full and comprehensively to the Financial Services Authority and cc to the National Sharia Board – Majelis Ulama Indonesia, Board of Commissioners and Directors no later than 7 (seven) working days since the explanation of the member of the Board of Directors is accepted by the Sharia Supervisory Board.

5. Whereas the Board of Directors accepts the assessment results of Sharia Supervisory Board as referred to in paragraph 3, Sharia Supervisory Board shall ask the Board of Directors to make correction to the policies or actions of the members of the Board of Directors in accordance with Sharia Principles.

6. Whereas a member of the Board of Directors fails to make correction to the policy or action as referred to in paragraph 5, Sharia Supervisory Board shall immediately report in full and comprehensively to the Financial Services Authority and cc to the National Sharia Board – Majelis Ulama Indonesia, the Board of Commissioners and Board of Directors no later than 7 (seven) working days since it is known that the member of the Board of Directors fails to make the correction.






PerihalSubject

RAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAHPasal 23D

1. Segala keputusan Dewan Pengawas Syariah diambil dalam rapat Dewan Pengawas Syariah.

2. Keputusan Dewan Pengawas Syariah diambil dalam rapat Dewan Pengawas Syariah sepanjang disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah, baik mengenai cara pengambilan keputusan maupun materi yang diputuskan.

3. Dewan Pengawas Syariah wajib menyelenggarakan rapat Dewan Pengawas Syariah secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

4. Rapat Dewan Pengawas Syariah diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan atau di tempat lain, atau dengan mekanisme lain yang disepakati oleh Dewan Pengawas Syariah.

5. Semua Rapat Dewan Pengawas Syariah dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas Syariah.

6. Semua keputusan dalam rapat Dewan Pengawas Syariah diambil dengan musyawarah untuk mufakat.

7. Anggota Dewan Pengawas Syariah menerima salinan risalah rapat Dewan Pengawas Syariah.

8. Jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah yang telah diselenggarakan dan jumlah kehadiran masing-masing anggota Dewan Pengawas Syariah harus dimuat dalam laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

9. Hasil rapat Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat Dewan Pengawas Syariah dan didokumentasikan dengan baik.

PURPOSE AND OBJECTIVES OF BUSINESS ACITIVITIESArticle 23D

1. All resolutions of Sharia Supervisory Board are taken at the meetings of Sharia Supervisory Board.

2. The resolutions of Sharia Supervisory Board are taken in the meetings of Sharia Supervisory Board as long as it is agreed in writing and signed by all members of Sharia Supervisory Board, both regarding the mechanism for decision making as well as the materials being decided.

3. Sharia Supervisory Board holds meetings at least once a month.4. Meetings of Sharia Supervisory Board are held at the Company’s

domicile or the Company’s place of business or elsewhere within the territory of the Republic of Indonesia as determined by Sharia Supervisory Board.

5. All meetings of Sharia Supervisory Board are chaired by the Chairman of Sharia Supervisory Board.

6. All resolutions in meetings of Sharia Supervisory Board are taken by deliberation for consensus.

7. Members of Sharia Supervisory Board shall receive a copy of the minutes of meeting of Sharia Supervisory Board.

8. The number of meetings of Sharia Supervisory Board that have been held and the number of attendance of each member of Sharia Supervisory Board shall be included in the report on the implementation of Good Corporate Governance.

9. Resolutions of meetings of Sharia Supervisory Board as referred to in paragraph 1 shall be included in the minutes of meetings of Sharia Supervisory Board and properly documented.





PerihalSubject

4 21 Mei 2018May 21, 2018

51SK MenKumHam:AHU-AH.01.03-0208306Decree of the Minister of Law and Human Rights:AHU-AH.01.03-0208306

1. Menyetujui penambahan modal Negara RI ke dalam modal saham PT SMF sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) dengan setoran tunai sesuai Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT SMF.Approved the Additional State Equity Participation by the Government of the Republic of Indonesia to the Limited Liability Company of Sarana Multigriya Finansial of IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) in accordance with Government Regulation No. 56/2017 (two thousand and seventeen) regarding Additional State Equity Participation of the Republic of Indonesia to the Share Capital of PT SMF.

2. Menyetujui pengeluaran/penempatan saham dalam simpanan (portepel) sebanyak 1.000.000 (satu juta) lembar saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), sehingga berjumlah sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) yang seluruhnya diambil bagian oleh Negara RI.Approved the issuance/placement of shares in deposit (portfolio) of 1,000,000 (one million) shares, each with a nominal value of IDR1,000,000 (one million Rupiah), thus amounting to Rp1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) which is entirely subscribed by the State.

3. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar PT SMF, sehingga berbunyi sebagai berikut:Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh Negara RI sebanyak 6.000.000 (enam juta) lembar saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp6.000.000.000.000,00 (enam triliun rupiah).Approve the amendment to Article 4 paragraph (2) of the Articles of Association of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) to read as follows: From the authorized capital, 6,000,000 (six million) shares or totally amounting to IDR6,000,000,000,000 (five trillion Rupiah) have been fully paid up and subscribed by the State.

4. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (3) Anggaran Dasar PT SMF, sehingga berbunyi sebagai berikut:Sebesar 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang ditempatkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), atau seluruhnya berjumlah Rp6.000.000.000.000,00 (enam triliun rupiah) telah disetor penuh oleh Negara RI.Approve the amendment to Article 4 paragraph (3) of the Articles of Association of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) to read as follows: 100% of the nominal value of any subscribed shares as referred to in paragraph (2), or totally amounting to IDR6,000,000,000,000 (six trillion rupiah) have been fully paid up by the State

5 04 Juli 2018July 4, 2018


1. Mengangkat Sdr. Hasanudin sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah pada PT SMF.Appointed Mr. Hasanudin as member of Sharia Supervisory Board in PT SMF.

2. Menetapkan masa jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditetapkannya Keputusan Menteri ini, dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk memberhentikan Dewan Pengawas Syariah sewaktu-waktu.Determined the term of office of members of Sharia Supervisory Board for 5 (years) since the enactment of this Decree of Minister, by not reducing the rights of GMS to dismiss Sharia Supervisory Board at any time.

3. Memberi kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi PT SMF untuk menyatakan segala sesuatu yang diputuskan dalam Keputusan Menteri ini dalam bentuk otentik di hadapan Notaris atau pejabat yang berwenang.Granted power of attorney with the right of substitution to the Company’s Board of Directors to declare every decision in this Decree of Minister in authentic form before a Notary or competent authority.






PerihalSubject

4. Direksi PT SMF melaporkan hasil pelaksanaan Keputusan Menteri ini kepada Menteri Keuangan selaku RUPS PT SMF.The Company’s Board of Directors reported the result of implementation of this Decree of Minister to the Minister of Finance as the Company’s GMS.

6 08 November 2018November 8, 2018


1. Menyetujui perubahan Pasal 24 ayat (3) Anggaran Dasar menjadi:Satuan Pengawas Intern bertugas:a. Menyusun dan melaksanakan rencana tahunan Satuan

Pengawas Intern;b. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan

Satuan Pengawas Intern;c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas operasional

perseroan di bidang keuangan, akuntansi, bisnis, sumber daya manusia, umum, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;

d. Melakukan pemeriksaan khusus dalam hal diperlukan;e. Melakukan monitoring pelaksanaan tindak lanjut

rekomendasi atas hasil pemeriksaan internal dan eksternal;f. Melakukan evaluasi dan memperbaiki efektivitas

pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko dan proses tata kelola perusahaan secara independen dan objektif melalui kegiatan assurance dan consulting;

g. Melakukan kerja sama dengan Komite Audit;h. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif

melalui kegiatan assurance dan consulting pada semua tingkat manajemen; dan

i. Membuat laporan hasil pemeriksaan dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

Approved amendment to Article 24 paragraph (3) of the Articles of Association to read as follows:The Internal Audit Unit is in charge of:a. Compile and implement the annual plan of Internal Audit

Unit;b. Develop program to evaluate the quality of activities of

Internal Audit Unit;c. Examine and evaluate the Company's operations in finance,

accounting, business, human resources, general affairs, marketing, information technology, and other activities;

d. Conduct special checks as deemed necessary;e. Monitor the implementation of follow-up recommendations

on the results of internal and external audit;f. Evaluate and improve the effectiveness of implementation of

internal control, risk management and corporate governance process independently and objectively through assurance and consulting activities;

g. Work together with the Audit Committee;h. Provide improvement suggestion and objective information

through assurance and consulting activities at all levels of management; and

i. Create report on the audit results and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners.

2. Pasal 24 ayat (7):Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugasnya, Satuan Pengawas Intern mempunyai wewenang sebagai berikut:a. Mengakses informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan

perusahaan;b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi,

Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit;

c. Melakukan pembahasan atau rapat dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit baik secara berkala maupun insidentil; dan

d. Melakukan koordinasi dengan auditor eksternal sesuai mekanisme yang berlaku.





PerihalSubject

Article 24 paragraph (7):In order to support effective implementation of its duties, the Internal Audit Unit has the following authorities:a. Access information needed relating to the Company;b. Communicate directly with the Board of Directors, Board of

Commissioners, and/or Audit Committee as well as members of the Board of Directors, Board of Commissioners and/or Audit Committee;

c. Conduct discussions or meetings with the Board of Directors, Board of Commissioners and/or the Audit Committee both periodically and incidentally; and

d. Coordinate with external auditors according to the applicable mechanism.

7 21 Desember 2018December 21, 2018

Keputusan Menteri Keuangan No. 860/KMK.06/2018 perihal Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)Decree of the Minister of Finance No. 860/KMK.06/2018 regarding the Dismissal and Appointment of the Board of Commissioners of Limited Liability Company of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Memberhentikan Sdri. Mariatul Aini sebagai Anggota Komisaris dan Mengangkat Sdr. Wempi Saputra sebagai Anggota Dewan Komisaris PerseroanDismissed Mariatul Aini as member of the Board of CommissionersAppointed Wempi Saputra as member of the Company’s Board of Commissioners




KeputusanResolution

Realisasi Tahun 20182018 Realization

1 22 Februari 2017Februay 22, 2017

Akta Pernyataan Keputusan Tanpa Rapat No. 33 dan penerimaan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0081980 tertanggal 23 Februari 2017Deed of Shareholder’s Resolution in lieu of meeting No. 33 and was registered with the Minister of Law and Human Rights No.AHU-AH.01.03-0081980 dated February 23, 2017.

1. Menyetujui penambahan penyetoran modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perseroan sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) dengan setoran tunai sesuai Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2016 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal Saham PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)Approve the Additional State Equity Participation by the Government of the Republic of Indonesia to the Limited Liability Company of Sarana Multigriya Finansial of IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) in accordance with Government Regulation No. 78/2016 regarding Additional State Equity Participation of the Republic of Indonesia to the Share Capital of PT SMF.

Sudah TerealisasiRealized






KeputusanResolution


Approve the issuance/placement of shares in deposit (portfolio) of 1,000,000 (one million) shares, each with a nominal value of IDR1,000,000 (one million Rupiah), thus amounting to IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) which is entirely subscribed by the State.

2. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial, sehingga berbunyi sebagai berikut:Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh Negara RI sebanyak 5.000.000 (lima juta) lembar saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah)Approve the amendment of Article 4 paragraph (2) of the Articles of Association of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) to read as follows: From the authorized capital, 5,000,000 (five million) shares or totally amounting to IDR5,000,000,000,000 (five trillion Rupiah) have been fully paid up and subscribed by the State.

3. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (3) Anggaran Dasar PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sehingga berbunyi sebagai berikut:sebesar 100% dari nilai nominal setiap saham yang ditempatkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), atau seluruhnya berjumlah Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah) telah disetor penuh oleh Negara RI dengan cara sebagai berikut:a. sebesar

Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) telah disetor penuh oleh Negara RI sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2005 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan di bidang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2011;

b. sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2011;





KeputusanResolution


c. sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2014;

d. sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2015;

e. sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2016.

Approve the amendment of Article 4 paragraph (3) of the Articles of Association of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) to read as follows:100% of the nominal value of any subscribed shares as referred to in paragraph (2), or totally amounting to IDR5,000,000,000,000 (five trillion rupiah) have been fully paid up by the State in the following mechanism:a. IDR1,000,000,000,000

(one trillion Rupiah) has been fully paid by the State in accordance with Government Regulation No. 5/2005 regarding State Equity Participation of the Government of Republic of Indonesia for the Establishment of Limited Liability Company for Secondary Mortgage as it has been amended through Government Regulation No. 75/2011;

b. IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) in accordance with Government Regulation No. 71/2011;

c. IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) in accordance with Government Regulation No. 99/2014;

d. IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) in accordance with Government Regulation No. 62/2015;

e. IDR1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) in accordance with Government Regulation No. 78/2016.






KeputusanResolution


2 13 Juni 2017June 13, 2017

Akta Pernyataan Keputusan Tanpa Rapat No. 70 dan penerimaan pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-AH.01.03-0149891 tertanggal 4 Juli 2017Deed of Shareholder’s Resolution in lieu of meeting No. 70 and was registered with the Minister of Law and Human Rights No.AHU-AH.01.03-014891 dated July 4, 2017.

A :1. Memberhentikan dengan

hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan:a. Agus Rijanto Sedjati sebagai

Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen;

b. Mariatul Aini sebagai Komisaris.

Yang diangkat dan berhenti berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 353/KMK.06/2011 tanggal 28-10-2011, No. 335/KMK.06/2013 tanggal 20-09-2013 dan No. S-576/MK.06/2016 tanggal 12-07-2016Dismiss with respect the following names as members of the Company’s Board of Commissioners:a. Agus Rijanto as President

Commissioner as well as Independent Commissioner;

b. Mariatul Aini as Commissioner,

which were appointed and dismissed based on the Minister of Finance Regulation No. 353/KMK.06/2011 dated October 28, 2011, No. 335/KMK.06/2013 dated September 20, 2013 and No. S-576/MK.06/2016 dated July 12, 2016.

2. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan komisaris Perseroan:a. Iskandar Saleh sebagai

Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen;

b. Mariatul Aini sebagai Komisaris;

c. Rina Widiyani Wahyuningdyah sebagai Komisaris

Appoint the following names as members of the Company’s Board of Commissioners:a. Iskandar Saled as President

Commissioner as well as Independent COmmissioner

b. Mariatul Aini as Commissioner,

c. Rina Widiyani Wahyuningdyah as Commisioner.

Sudah TerealisasiRealized





KeputusanResolution


3. Memberi kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan segala sesuatu yang diputuskan dalam Keputusan Menteri dalam bentuk otentik di hadapan notaris atau pejabat yang berwenangGrant power of attorney with the right of substitution to the Company’s Board of Directors to declare every decision in the Decree of the Minister in authentic form before a Notary or competent authority.


B :1. Memberhentikan dengan

hormat nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan yaitu:a. Trisnadi Yulrisman

sebagai Direktur, yang diangkat dan berhenti berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 354/KMK.06/2011 tanggal 28-10-2011 dan telah ditetapkan sementara untuk menjalankan tugas sebagai Direksi sesuai surat Dewan Komisaris No. S-021/DEKOM/SMF/X/2016 tanggal 31-10-2016

Dismiss with respect the following name as member of the Company’s Board of Directors, namely:a. Trisnadi Yulrisman as

Director, which was appointed and dimissed based on the Decree of the Minister of Finance No. 354/KMK.06/2011 dated October 28, 2011 and has been stipulated temporarily to perform duties as Director in accordance with the Letter of Board of Commissioners No. S-021/DEKOM/SMF/X/2016 dated October 31, 2016.






KeputusanResolution


2. Mengangkat nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan, yaitu: Trisnadi Yulrisman sebagai DirekturAppoint the following name as member of the Board of Directors, namely: Trisnandi Yulrisman as Director.

3. Menetapkan masa jabatan anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua untuk jangka waktu 5 (lima) tahunDetermine the term of office of members of the Board of Directors as mentioned in the second dictum for a period of 5 (five) years.


Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi atas jalannya usaha Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolegial.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 335/KMK.06/2013 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), susunan keanggotaan Dewan Komisaris pada tahun 2018 terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 1 (satu) orang Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen dan 2 (dua) orang komisaris dengan keterangan sebagai berikut:

No NamaName

JabatanPosition

DomisiliDomicile

Dasar Hukum PengangkatanLegal Basis of Appointment

Periode Masa Jabatan

Term of OfficeKeputusan

RUPSGMS Resolution

Keputusan Menteri

Decree of Minister

1 Iskandar Saleh Komisaris UtamaPresident Commissioner

Jakarta RUPS Luar Biasa tanggal 4 Juli 2017Extraordinary GMSdated July 4, 2017

No. 388/KMK.06/2017

12 Mei 2017 - 12 Mei 2022May 12, 2017 – May 12, 2022

Board of Commissioners

The Board of Commissioners has duties to monitor and advise the Board of Directors on the business course of the Company. In carrying out its duties, the Board of Commissioners is responsible collegially.

Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 335/KMK.06/2013 regarding the Dismissal and Appointment of Member of the Board of Commissioners of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), the membership composition of the Board of Commissioners in 2018 consisting of 3 (three) members, namely 1 (one) President Commissioner concurrently as Independent Commissioners and 2 (two) Commissioners with the following details:


No NamaName

JabatanPosition

DomisiliDomicile

Dasar Hukum PengangkatanLegal Basis of Appointment

Periode Masa Jabatan

Term of OfficeKeputusan

RUPSGMS Resolution

Keputusan Menteri

Decree of Minister

2 Rina Widiyani Wahyuningdyah

KomisarisCommissioner

Bekasi RUPS Luar Biasa tanggal 4 Juli 2017Extraordinary GMSdated July 4, 2017

No. 388/KMK.06/2017

12 Mei 2017 - 12 Mei 2022May 12, 2017 – May 12, 2022

3 Wempi Saputra* KomisarisCommissioner

Jakarta RUPS Luar Biasatanggal 21Desember 2018Extraordinary GMS dated December 21, 2018

SK Menteri Keuangan No.860/KMK.06/2018.Decree of Minister of Finance No. 860/KMK.06/2018

21 Desember2018 - 21Desember 2023December 21 2018 – December 21, 2023

4 Mariatul Aini** KomisarisCommissioner

Jakarta RUPS Luar Biasa tanggal 4 Juli 2017Extraordinary GMSdated July 4, 2017

No. 388/KMK.06/2017

12 Mei 2017 - 12 Mei 2022May 12, 2017 – May 12, 2022

*Mulai menjabat sejak 21 Desember 2018 | Started serving the Company since December 2018**Menjabat hingga Desember 2018 | Served the Company until December 2018

Direksi

Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS.

Direksi bertugas secara kolegial dengan Direktur Utama sebagai koordinator Direksi yang bertanggung jawab selaku pimpinan Perseroan dan bertugas membuat kebijakan umum Perseroan serta menjadi pengambil keputusan strategis baik yang berdampak pada aspek ekonomi, lingkungan maupun sosial.

Pada 31 Desember 2018, anggota Direksi Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, sebagaimana termaktub di dalam akta Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH No. 70 tanggal 13 Juni 2017 dengan komposisi sebagai berikut:

No NamaName

JabatanPosition

DomisiliDomicile

Dasar Hukum PengangkatanLegal Basis of Appointment Periode Masa

JabatanTerm of OfficeKeputusan RUPS

GMS ResolutionKeputusan Menteri BUMNDecree of Minister of SOE

1 Ananta Wiyogo Direktur UtamaPresident Director

Jakarta RUPS Luar Biasa tanggal 25 Agustus 2016 Extraordinary GMS dated August 25, 2016

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.639/KMK.06/2016 tanggal 26 Juli 2016Decree of Minister of Finance No.639/KMK.06/2016 dated July 26, 2016

5 tahun5 years

Board of Directors

Board of Directors is the Company’s Organ fully responsible for managing the Company pursuant to the Company’s interests and objectives as stipulated in the Articles of Association. In carrying out its duties, the Board of Directors is responsible to GMS.

The Board of Directors carries out its duties collegially with President Director as the coordinator of the Board of Directors who is responsible as the head of Company and has duties to prepare the Company’s general policies and to be a strategic decision maker that affect the economic, environmental, and social aspects.

As of December 31, 2018, the Company’s Board of Directors consist of 3 (three) members, as stipulated in the Notarial Deed of Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. No. 70 dated June 13, 2017 with the following composition:



No NamaName

JabatanPosition

DomisiliDomicile

Dasar Hukum PengangkatanLegal Basis of Appointment Periode Masa

JabatanTerm of OfficeKeputusan RUPS

GMS ResolutionKeputusan Menteri BUMNDecree of Minister of SOE

2 Trisnadi Yulrisman

Direktur Manajemen Risiko dan OperasionalDirector of Risk Management and Business Support

Depok RUPS Luar Biasa tanggal 4 Juli 2017Extraordinary GMS dated July 4, 2017

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 389/KMK.06/2017 tanggal 12 Mei 2017Decree of Minister of Finance No. 389/KMK.06/2017 dated May 12, 2017

5 tahun5 years

3 Heliantopo Direktur Sekuritisasi dan PembiayaanDirector of Securitization and Financing

Tangerang RUPS Luar Biasa tanggal 25 Agustus 2016Extraordinary GMS dated August 25, 2016

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.639/KMK.06/2016 tanggal 26 Juli 2016Decree of Minister of Finance No.639/KMK.06/2016 dated July 26, 2016

5 tahun5 years

ORGAN PENDUKUNG DI BAWAH DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Komite di Bawah Dewan Komisaris

Komite AuditKomite Audit dibentuk Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas pengawasan. Komite Audit bertugas mengevaluasi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus serta memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terkait Laporan Keuangan triwulanan dan tahunan, laporan dari auditor internal dan auditor eksternal, serta laporan atas ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko. Pembentukan Komite Audit sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris No. S-021A/SKD/DK/IX/2016, tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01/KEP/DEKOM/2017 tanggal 9 Juni 2017 perihal Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), ditetapkan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

Iskandar Saleh Ketua Komite AuditHead of Audit Committee

Nursevianto Tahier Anggota Komite AuditMember of Audit Committee

Widuri Meintari Kusumawati Anggota Komite AuditMember of Audit Committee

SUPPORTING ORGANS UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Committees under the Board of Commissioners

Audit CommitteeThe Audit Committee is established by the Board of Commissioners to assist with the implementation of supervisory duties. The Audit Committee has duties to evaluate, identify matters of special concern, and provide independent professional opinion to the Board of Commissioners related to quarter and annual Financial Statements, reports from internal auditors and external auditors, and reports on compliance with the laws and implementation of risk management. Establishment of Audit Committee is in accordance with Decree of Board of Commissioner No.S-021A/ SKD/DK/IX/2016 regarding the Appointment of Audit Committee Member(s) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Based on Decree of the Board of Commissioners No. No.01/KEP/DEKOM/2017 dated June 9, 2017 regarding the Appointment of Audit Committee Member(s) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), the membership of Audit Committee is as follows:


Komite Nominasi dan RemunerasiHingga akhir tahun 2018, Dewan Komisaris Perseroan belum membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. Oleh karenanya, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 34 tahun 2015, Dewan Komisaris Perseroan adalah organ perusahaan yang menjalankan fungsi remunerasi. Dengan demikian untuk menjalankan fungsi tersebut, berdasarkan putusan Rapat Dewan Komisaris, fungsi remunerasi dan nominasi dilakukan oleh Komite Audit.

Komite Pemantau RisikoPembentukan dan pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko Perseroan adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 05/KEP/DEKOM/2017 tentang Pengesahan Komite Pemantau Risiko. Adapun komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

Mariatul Aini KetuaHead

Adi Suranto AnggotaMember

Nursevianto Tahier AnggotaMember

Komite di Bawah Direksi

Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko bertugas membantu Direksi dalam pengelolaan risiko yang dihadapi Perseroan. Komite Manajemen Risiko menerapkan berbagai pendekatan pengelolaan risiko sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan terkait agar dapat meminimalisir dampak risiko terhadap kegiatan usaha dan operasional Perseroan.

Komposisi Keanggotaan Komite Manajemen Risiko

JabatanPosition

KeteranganRemarks

KetuaHead

Direktur Manajemen Risiko dan OperasionalDirector of Risk Management and Operational

SekretarisSecretary

Kepala Divisi Manajemen Risiko dan KepatuhanRisk Management & Compliance Division Head

Nomination and Remuneration CommitteeAs of the end of 2018, the Company’s Board of Commissioners has not yet established a Nomination and Remuneration Committee. Therefore, in accordance with Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 34/2015, Board of Commissioners is the Company’s organ performing remuneration function. Thus, in carrying out this function, based on the decision of the Meeting of Board of Commissioners, remuneration and nomination function shall be conducted by the Audit Committee.

Risk Monitoring CommitteeThe establishment and duties implementation of the Company’s Risk Monitoring Committee is based on the Decree of the Board of Commissioners No. 05/KEP/DEKOM/2017 regarding Ratification of Risk Monitoring Committee. The membership composition of Risk Monitoring Committee is as follows:

Committees under the Board of Directors Risk Management CommitteeRisk Management Committee is in charge of assisting the Board of Directors in managing risks exposed to the Company. The Risk Management Committee implements various types of risk management approaches according to the relevant guidelines and provisions to minimize the impact of risks on the Company’s business and operational activities.

Membership Composition of Risk Management Committee



JabatanPosition

KeteranganRemarks

AnggotaMember

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Kepala Divisi TresuriHead of Treasury Division

Kepala Divisi Manajemen KreditHead of Credit Management Division

Kepala Divisi KeuanganHead of Finance Division

Kepala Divisi Teknologi informasiHead of Information Technology Division

Kepala Divisi Pengembangan BisnisHead of Business Development Division

Komite Manajemen Aset Liabilitas

Komite Manajemen Aset Liabilitas (ALCO) bertugas untuk membantu Direksi dalam mengelola aset dan kewajiban Perseroan sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mengoptimalkan kegiatan usaha dan operasional.

Komposisi keanggotaan Komite Manajemen Aset Liabilitas

JabatanPosition Keterangan

KetuaHead

Direktur Sekuritisasi & PembiayaanDirector of Securitization & Financing

Sekretaris & AnggotaSecretary & Member


AnggotaMember


Kepala Divisi Manajemen KreditHead of Credit Management Division


Kepala Divisi Manajemen Risiko & KepatuhanHead of Risk Management & Compliance Division

Komite KreditKomite Kredit bertugas untuk membantu Direksi dalam memberikan rekomendasi terkait dengan pengambilan keputusan penyaluran pembiayaan yang dilakukan Perseroan. Komite Kredit melakukan pengawasan portofolio pembiayaan Perseroan sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan terkait untuk memastikan optimalisasi dan meminimalkan risiko penyaluran pembiayaan.

Assets and Liabilities Management Committee

Assets and Liabilities Management Committee (ALCO) is in charge of assisting the Board of Directors in managing the Company’s assets and liabilities in accordance with the applicable guidelines and regulations in order to optimize business and operational activities.Membership Composition of Assets and Liabilities Management Committee

Credit CommitteeCredit Committee is in charge of assisting the Board of Directors in recommendations concerning the decision making for lending program run by the Company. Credit Committee monitors the Company’s credit portfolio in accordance with the related guidelines and laws and regulations to ensure optimization and mitigation of risks of loans disbursed by the Company.


Komposisi keanggotaan Komite Kredit

JabatanPosition

KeteranganRemarks

KetuaHead

Direktur Sekuritisasi & PembiayaanDirector of Securitization & Financing

SekretarisSecretary

Kepala Divisi PembiayaanHead of Financing Division

AnggotaMember


Kepala Divisi Manajemen KreditHead of Treasury Division


Kepala Divisi Sekuritisasi & Pembelian KPRHead of Securitization & Mortgage Purchasing Division


Sekretaris PerusahaanSebagai salah satu bentuk penerapan GCG, Perusahaan memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai salah satu organ pendukung yang akan memfasilitasi komunikasi antar organ perusahaan, hubungan antara Perusahaan dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan dan pemangku kepentingan lainnya serta memastikan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Tugas utama Sekretaris Perusahaan adalah untuk memberikan dukungan kepada Direksi dalam menjalankan tugasnya dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Per 31 Desember 2018, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bonai Subiakto dengan Dasar Hukum Pengangkatan S-006/DIR/SDM/IV/2017.

Membership composition of Credit Committee

Corporate Secretary As one form of GCG implementation, the Company has Corporate Secretary as one of the supporting organs that will facilitate communication between the Company’s organs, relationship between the Company and its Shareholders, Financial Services Authority and other stakeholders, and also ensure the Company’s compliance with the applicable laws and regulations.

The main duty of Corporate Secretary is to provide support to the Board of Directors in carrying out their duties and be responsible to the President Director.As of December 31, 2018, Corporate Secretary is held by Bonai Subiakto as appointed based on S-006/DIR/SDM/IV/2017.



PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIANImplementation of Principle of Prudence

Perseroan telah menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan. Sistem Pengendalian Internal dirancang untuk memberikan keyakinan memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, pengelolaan risiko, efektivitas dan efisiensi operasi serta untuk menjaga aktiva perusahaan di setiap level organisasi. Pengembangan sistem pengendalian internal Perseroan menggunakan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions).

Sistem Pengendalian Internal tersebut mencakup:1. Lingkungan pengendalian internal yang disiplin

dan terstruktur termasuk pengendalian keuangan, operasional, SDM dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

2. Identifikasi, pengukuran dan pengelolaan risiko.

3. Aktivitas pengendalian.4. Sistem informasi dan komunikasi.5. Monitoring.

Sebagai pedoman implementasi pengendalian internal, Perseroan telah membuat berbagai kebijakan berupa Pedoman, Petunjuk Operasional maupun Instruksi Kerja. Evaluasi efektivitas pengendalian internal dilakukan pada semua level, dalam menerapkan kebijakan, prosedur, pengawasan internal serta manajemen risiko untuk memastikan bahwa Perseroan telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Hasil evaluasi efektivitas pengendalian internal menjadi salah satu dasar bagi manajemen untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sehingga memungkinkan manajemen menjalankan kegiatan operasional Perseroan secara efektif dan efisien.

The Company has implemented an internal control system through implementing policies and procedures carried out by the Board of Commissioners, Board of Directors, and all employees. The Internal Control System is designed to provide reasonable assurance regarding the reliability of financial reporting, compliance with applicable laws and regulations, risk management, effectiveness and efficiency of operations, and to maintain company assets at every organizational level. The development of the Company’s internal control system uses COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions) approach.

The Internal Control System includes: 1. Disciplined and structured internal control

environment including control of financial, operational, human resource, and compliance with laws and regulations.

2. R i s k i d e n t i fi c a t i o n , m e a s u r e m e n t , and management.

3. Control activities.4. Information and communication system.5. Monitoring.

As a guideline to implement internal control, the Company has made various policies in the form of Guidelines, Operational Instructions, and Work Instructions. Evaluation of the effectiveness of internal controls is performed at all levels, in implementing policies, procedures, internal controls, and risk management to ensure that the Company is in compliance with the existing regulations. The evaluation result of the effectiveness of internal control becomes one of the bases for the management to determine the improvement and refinement to enable the management to run the Company’s operational activities effectively and efficiently.


UPAYA KAMI UNTUK KUALITAS TATA KELOLA YANG LEBIH BAIK

Our Efforts for a Better Quality of Governance

Perseroan menegakkan nilai-nilai integritas di seluruh aktivitas perusahaan yang diterapkan sejalan dengan nilai-nilai perusahaan dan Kode Etik. Walaupun Perseroan tidak menyelenggarakan pelatihan khusus terkait anti korupsi, secara rutin Perseroan melaksanakan berbagai sosialisasi dan internalisasi mengenai Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, Pedoman Perilaku, Sistem Pelaporan Pelanggaran dan Peraturan Perusahaan merupakan sarana untuk menanamkan budaya integritas yang diberikan kepada karyawan sejak menjalani masa orientasi.

ASPEK KEPATUHAN

Perseroan membentuk Divis i Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang bertanggung jawab melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan. Fungsi,

The Company upholds the integrity values across all corporate activities that are implemented in line with company values and Code of Conduct. Although the Company does not conduct specialized anti-corruption training, the Company regularly conducts various disseminations and internalizations on the Corporate Governance Policy, Code of Conduct, Whistle Blowing System, and Corporate Regulations as means to foster a culture of integrity, which given to employees since the orientation period.

COMPLIANCE ASPECT

The Company established the Risk Management and Compliance Division responsible for identifying, measuring, monitoring, and controlling compliance risk. The functions, duties, and responsibilities of the



tugas dan tanggung jawab Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan adalah:1. Menyusun, mengusulkan dan melaksanakan

koordinasi penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko dan kepatuhan.

2. Melakukan proses identifikasi, analisis dan evaluasi risiko serta menyusun dokumen analisa risiko dan kepatuhan yang dibutuhkan.

3. Melaksanakan pemantauan, review, pengukuran dan pelaporan profil r is iko Perseroan secara periodik.

4. Secara aktif memberikan dukungan kepada seluruh unit kerja terkait agar risiko Perseroan selalu dalam profil risiko yang ditargetkan.

5. Berkoordinasi dengan semua divisi berkaitan dengan ketepatan pemberian data yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan profil risiko.

6. Menyusun, mengusulkan dan melaksanakan koordinasi penerapan kepatuhan.

7. Mengelola, mendokumentasikan dan melaporkan kegiatan sebagai dasar penyusunan laporan manajemen berkaitan manajemen risiko dan kepatuhan serta sebagai dasar masukan untuk peningkatan penerapan kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan.

Divisi Manajemen Risiko telah menyusun profil risiko bulanan. Laporan tersebut disampaikan langsung kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko. Hal ini menjadi bagian terintegrasi dalam kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Perseroan telah mematuhi seluruh kewajiban baik sebagai emiten maupun korporasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Aktivitas pemeriksaan kepatuhan berdasarkan prioritas program kepatuhan, dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut:1. Kepatuhan terhadap Regulasi

a. Regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)b. Regulasi Bursa Efek Indonesia (BEI)c. Regulasi lainnya

2. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur internala. Kepatuhan Kebijakan dan Prosedur

Penempatan Dana Perseroanb. Kepatuhan Kebijakan dan Prosedur

Pengadaan Barang & Jasa3. Kepatuhan Transaksional

a. Kepatuhan terhadap Covenant Perjanjianb. Kepatuhan terhadap Pembayaran Kewajiban

Debitur/Mudharib4. Kepatuhan terhadap standar keselamatan dan

kesehatan

Berbagai upaya Perseroan untuk menumbuhkan budaya kepatuhan telah berhasil menjaga reputasi dan integritas Perseroan dalam menjalankan usaha

Risk Management and Compliance Division are: 1. Compiling, proposing, and implementing

coordination of implementation of risk management and compliance policies and procedures.

2. Conducting the process of identifying, analyzing, and evaluating risks and preparing the required risk and compliance analysis documents.

3. Performing periodic monitoring, review, measurement, and reporting of the Company’s risk profile.

4. Actively supporting all work units so that the Company’s risks are always in the targeted risk profile.

5. Coordinating with all divisions in relation to the accuracy of providing the data needed to produce risk profile reports.

6. Compiling, proposing, and implementing coordination of compliance implementation.

7. Managing, documenting, and reporting activities as the basis for preparing management reports related to risk and compliance management and as a basis for inputs to improve the implementation of risk management and compliance policies.

The Risk Management Division prepares monthly risk profile. The report is submitted directly to the Board of Directors and the Risk Monitoring Committee. This becomes an integral part of the established policies and procedures.

The Company has complied with all obligations both as an issuer and corporation in accordance with the applicable regulations. Activities on compliance auditing based on the priorities of compliance program are grouped into the following categories:1. Compliance with Regulations

a. Financial Services Authority (FSA) Regulations b. Indonesia Stock Exchange (ISX) Regulations c. Other regulations

2. Compliance with internal policies and procedures

a. Compliance with Policies and Procedures of the Company’s Funds Placement

b. Compliance with Policies and Procedures of Procurement of Goods & Services

3. Transactional Compliancea. Compliance with the Covenant Agreement b. Compliance with Debtor/Mudharib Debt

Payment 4. Compliance with safety and health standards

Many of the Company’s efforts to cultivate compliance culture have successfully maintained the Company’s reputation and integrity in conducting business that


yang senantiasa mematuhi koridor peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Sampai akhir tahun 2018 Perseroan tidak pernah menerima tindakan hukum maupun sanksi administratif dari regulator terkait pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pelanggaran terhadap peraturan tentang penyediaan dan penggunaan produk dan layanan.

KEBIJAKAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan memiliki risiko korupsi, termasuk di antaranya adalah pemberian dan/atau penerimaan hadiah yang berkaitan dengan jabatan yang dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan telah memiliki Kebijakan Pengendalian Gratifikasi yang menjadi bagian dari Kebijakan Tata Kelola Perusahaan. Secara berkala Direksi, Dewan Komisaris, serta seluruh karyawan menandatangani Pakta Integritas sebagai pernyataan komitmen untuk mematuhi seluruh peraturan yang berkaitan dengan pengendalian gratifikasi baik yang berasal dari kalangan internal maupun eksternal.

Selama tahun 2018 tidak ada laporan berkaitan dengan pemberian hadiah yang dikategorikan sebagai gratifikasi.

CODE OF CONDUCT [102-16]

Perseroan menyusun Kebijakan Etika dan Perilaku Bisnis (Code of Conduct/CoC) sebagai pedoman perilaku bagi seluruh unsur yang berinteraksi di dalam aktivitas bisnis Perseroan, mencakup pemangku kepentingan, pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan. CoC mengatur dan menjabarkan mengenai kebijakan dasar etika dan perilaku, etika usaha, perilaku usaha dan penegakan etika dan perilaku. Kebijakan Etika dan Perilaku Bisnis memuat hal-hal berikut:1. Kebijakan Dasar Etika dan Perilaku.2. Etika Usaha.3. Perilaku Usaha.4. Penegakan Etika dan Perilaku.

Sosialisasi Kode Etik kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan dilakukan dengan membagikan buku pedoman Kode Etik. Selain itu, Direksi dan pejabat struktural di unit kerja masing-masing juga mengadakan sosialisasi. Pengetahuan tentang kode etik menjadi salah satu materi dalam pelatihan dasar karyawan baru. Karyawan yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan materialitas, sifat, dan frekuensi terjadinya pelanggaran. Prosedur pemberian sanksi mengacu pada Anggaran Dasar, Peraturan Perusahaan dan

always adhere to the corridors of the applicable laws and regulations. Until the end of 2018, the Company never received any legal action or administrative sanctions from the relevant regulators in violation of the applicable laws and regulations, including violations of regulations on the provision and use of products and services.

GRATIFICATION CONTROL POLICY

In its operational activities, the Company has a corruption risk, including giving and/or receiving gifts related to the positions held. In connection therewith, the Company has a Gratification Control Policy which is a part of the Corporate Governance Policy. Periodically, the Board of Directors, Board of Commissioners, and all employees sign the Integrity Pact as a statement of commitment to comply with all regulations related to gratification control, both internal and external.

Throughout 2018, there were no reports related to receiving gifts categorized as gratification.

CODE OF CONDUCT [102-16] The Company develops a Business Ethics and Conduct Policy (Code of Conduct/CoC) as Code of Conduct for all elements that interact within the Company’s business activities, including stakeholders, shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, and employees. CoC organizes and describes basic ethics and conduct policies, business ethics, business conduct, and ethical and behavioral enforcement. The Business Ethics and Conduct Policy includes the following:

1. Basic Ethics and Conduct Policy.2. Business Ethics.3. Business Conduct.4. Enforcement of Ethics and Conduct.

Dissemination of the Code of Ethics to all levels of management and employees is conducted by distributing the Code of Ethics guidebook. In addition, the Board of Directors and structural officials in each work unit also hold dissemination. Knowledge of code of ethics becomes one of the materials in basic training of new employees. Employee who commits an offense will be liable to sanctions in accordance with the materiality, nature, and frequency of the violation. Sanction procedure refers to the Articles of Association, Company Regulations, and applicable



ketentuan yang berlaku. Kode Etik yang diterapkan Perseroan berlaku dan mengikat seluruh anggota perusahaan, baik dari Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen hingga karyawan.

Segala pelanggaran atas Kode Etik dan Pedoman Perilaku akan dikenakan sanksi sebagaimana diuraikan dalam ketentuan internal perihal Pemberian Sanksi yang ditetapkan dari waktu ke waktu. Selama 2018, tidak terdapat laporan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku yang terjadi.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (SPP)

Perseroan menerapkan Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) atau Whistleblowing System (WBS) sebagai upaya meningkatkan kualitas penerapan GCG di lingkungan Perseroan, khususnya aspek transparansi dan akuntabilitas.

SPP memfasilitasi semua pihak, baik pimpinan, karyawan, maupun pihak luar yang terkait dengan Perseroan untuk melaporkan terjadinya pelanggaran/penyalahgunaan terhadap peraturan, tata nilai dan kebijakan Perseroan. Pelanggaran meliputi penyimpangan atas etika bisnis, etika kerja, kebijakan perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, perjanjian kontrak Perseroan dengan pihak luar, rahasia perusahaan, atau perbuatan lainnya yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan Perseroan yang dapat merugikan Perseroan maupun pemangku kepentingan.

Laporan pelanggaran harus dilengkapi dengan bukti pendukung, seperti dokumen yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau pelanggaran yang akan disampaikan. Laporan pelanggaran dapat disampaikan melalui website www.smf-indonesia.co.id, atau melalui surat yang ditujukan kepada:

Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran | WBS Management Team Grha SMFJalan Panglima Polim I No. 1, Melawai, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan, 12160.Tel: 021 – 2700400Fax: 021 – 2701400Email: tim_pengelola_pelaporan@smf-indonesia. co.id.

regulations. The Company’s Code of Ethics applies and binds all members of the Company, from the Board of Commissioners, Board of Directors, Management, and employees.

Any violation of the Code of Ethics and Code of Conduct will be liable to sanctions as stipulated in the internal provisions on Provision of Sanctions established from time to time. Throughout 20178 there were no violation reports of the code of ethics and code of conduct.

WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)

The Company implements Violation Reporting System (SPP) or Whistleblowing System (WBS) as an effort to improve the quality of GCG implementation within the Company, especially aspects of transparency and accountability.

WBS facilitates all parties, including leaders, employees, or external parties related to the Company to report violation/misuse of regulations, values, and policies of the Company. Violations include deviations from business ethics, work ethics, company policies, prevailing laws and regulations, Articles of Association, contractual agreements of the Company with external parties, company secrets, or other acts committed by employees or directors of the Company that may harm the Company or its stakeholders.

Violation report must be accompanied by supporting evidence, such as documents related to transactions conducted and/or violations reported. Violation report can be submitted through the website www.smf-indonesia.co.id, or through letter addressed to:

Violation Report Management Team | WBS Management Team Grha SMF Jalan Panglima Polim I No.1, Melawai, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan, 12160.Tel: 021 – 2700400 Fax: 021 – 2701400 Email: wbs@smf-ind


PENGELOLA PENGADUAN PELANGGARAN

Pengelola pengaduan pelanggaran adalah Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran (TP3) yang dibentuk berdasarkan pengesahan bersama Dewan Komisaris dan Direksi atas dokumen Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Laporan Pelanggaran tanggal 26 Desember 2012. Tim yang terdiri dari Kepala SPI, Kepala Divisi SDM dan Umum serta kepala divisi terkait akan dibentuk secara ad hoc melalui Surat Keputusan Direksi sesuai laporan pelanggaran yang diproses.

PENANGANAN LAPORAN

Laporan pelanggaran yang diterima diverifikasi oleh TP3 untuk memutuskan perlu atau tidaknya dilakukan investigasi atas laporan yang diterima. Verifikasi berlangsung dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja. Apabila hasil verifikasi menunjukkan bahwa laporan tersebut tidak akurat dan tidak terbukti kebenarannya, maka laporan tidak akan diproses lebih lanjut. Apabila hasil verifikasi menunjukkan terdapat indikasi pelanggaran yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka laporan akan diproses ke tahap investigasi.

Pelaku pelanggaran yang telah terbukti bersalah berdasarkan hasil investigasi akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku. Apabila pelanggaran diklasifikasikan sebagai pelanggaran disiplin, maka TP3 akan melaporkan hasil investigasi kepada Direksi untuk ditindaklanjuti. Apabila pelanggaran terbukti mengarah ke tindak pidana, maka laporan dapat dilanjutkan ke proses hukum ke lembaga penegak hukum dengan Direksi sebagai pejabat penyerah perkara. Selama tahun 2018, TP3 tidak menerima laporan pelanggaran apapun melalui mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran.

WHISTLEBLOWING MANAGEMENT

The whistleblowing management is the Violation Report Management Team (TP3) established based on joint validation of the Board of Commissioners and Board of Directors on the document of the Violation Report Management Policies and Procedures dated December 26, 2012. The team consisting of Head of Internal Audit Unit, Head of HR and General Affairs Division, as well as head of relevant division will be established on an ad-hoc basis through a Decree of the Board of Directors in accordance with the violation report being processed.

REPORT MANAGEMENT

Violation report received is verified by TP3 to decide whether or not to investigate the report received. Verification will take place within 30 (thirty) days and may be extended for a maximum of 30 (thirty) business days. If the verification result indicates that the report is inaccurate and not proven, the report will not be processed further. If the verification result indicates that there is an indication of violation accompanied by sufficient evidence, the report will be processed to the investigation stage.

The violator who has been proven guilty based on the investigation result will be processed in accordance with the applicable regulations. If the violation is classified as a disciplinary offense, TP3 will report the investigation result to the Board of Directors for follow-up. If the violation is proven to lead to a criminal offense, the report may proceed to legal proceedings by law enforcement agencies with the Board of Directors as the officer submitting the case. Throughout 2018, TP3 did not receive any violation report through the mechanism of Violation Reporting System.



Metode Tindak Lanjut Pelaporan Pelanggaran

MulaiStart

Memenuhi Syarat?Qualify?

Terbukti?Proven?

SelesaiDone

SelesaiDone

SelesaiDone

PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER

Investigasi terhadap KomisarisInvestigation of Board of Commissioners

PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER

Investigasi terhadap KomisarisInvestigation of Board Of Commissioners

RUPSGMS

Menjatuhkan sanksi kepada Komisaris dan/atau Terlapor

Impose sanction to Board of Commisioners and/or Reportee

DEWAN KOMISARIS/KOMITE AUDITBOARD OF COMMISIONERS/AUDIT

COMMITTEEInvestigasi terhadap Direksi

Investigation of Board of Directors

DEWAN KOMISARIS/KOMITE AUDITBOARD OF COMMISIONERS/AUDIT

COMMITTEEInvestigasi terhadap Direksi

Investigation of Board of Directors

DEWAN KOMISARIS/KOMITE AUDIT

BOARD OF COMMISIONERS/AUDIT COMMITTEE

Menjatuhkan sanksi kepada Direksi dan/atau Terlapor

Impose sanction to Board of Directors and/or Reportee

DIREKSI/SATUAN PENGAWAS INTERNBOARD OF DIRECTORS/INTERNAL AUDIT

Investigasi terhadap karyawanInvestigation of Employee

DIREKSI/SATUANPENGAWAS INTERN

BOARD OF DIRECTORS/INTERNAL AUDITInvestigasi terhadap karyawan

Investigation of Employee

DIREKSIBOARD OF DIRECTIONERS

Menjatuhkan sanksi kepada karyawan dan/atau Terlapor

Impose sanction to Board of Employee and/or Reportee

TIM PELAPORAN PELANGGARANWHISTLEBLOWING TEAM

Rekomendasi untuk menjatuhkan Sanksi kepada pelapor

Recommendation to drop sanctions to the Informer

PELAPOR INFORMERMelaporkan tentang pelanggaran yang

dilakukan oleh komisaris, Direksi, ataupun Karyawan Perseroan

Report About violations by Company’s Board of Commissioners, Director, or Employee.

Tidak No

Tidak No

Ya Yes

Whistleblowing System Follow-Up Method


PERLINDUNGAN PELAPOR

Perseroan berkomitmen untuk melindungi identitas pelapor terkait dengan laporan pelanggaran yang disampaikannya. Perlindungan ini diberikan untuk mendorong keberanian pelapor dalam melaporkan pelanggaran dan melindungi pelapor dari tindakan-tindakan yang dapat mengancam atau membahayakan diri pelapor. Perlindungan pelapor meliputi:1. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan

isi laporan.2. J a m i n a n k e a m a n a n b a g i p e l a p o r

maupun keluarganya.3. Jaminan perlindungan terhadap perlakuan

yang merugikannya.4. Perseroan memberikan jaminan kerahasiaan

identitas terlapor sampai berubah m e n j a d i status terperiksa.

PENGELOLA PENGADUAN PELANGGARAN

Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran adalah tim yang dibentuk berdasarkan pengesahan Dewan Komisaris dan Direksi atas dokumen Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Laporan Pelanggaran pada 26 Desember 2012. Tim dibentuk secara ad hoc berdasarkan SK Direksi sesuai laporan pelanggaran yang diproses.

Tim terdiri dari:1. Kepala SPI.2. Kepala Divisi SDM dan Umum.3. Kepala Divisi Terkait.

JUMLAH PELAPORAN PELANGGARAN 2018

Pada tahun pelaporan, tidak ada kasus pelaporan pelanggaran terjadi di SMF.

Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris, Direksi dan Organ Pendukung di Bawahnya

Selama tahun 2018, Dewan Komisaris, Direksi dan Organ Pendukung di bawahnya telah mengikuti pengembangan kompetensi guna mendukung pelaksanaan tugas masing-masing sebagai berikut:

PROTECTION FOR WHISTLEBLOWER

The Company is committed to protect the identity of the whistleblower in relation to the violation report submitted. This protection is provided to encourage the whistleblower’s courage in reporting the offense and protecting the whistleblower from action that may threaten or endanger the whistleblower. Protection of whistleblower includes:

1. Guarantee of confidentiality of the whistleblower identity and contents of the report.

2. Guarantee of security for the whistleblower and his/her family.

3. Guarantee of protection against harmful treatment.

4. The Company guarantees the confidentiality of the reported identity until the status becomes examined.

WHISTLEBLOWING MANAGEMENT TEAM

The whistleblowing system is managed by Whistleblowing Management Team which was established based on the ratification by the Board of Commissioners and Board of Directors regarding Policies and Procedures of Whistleblowing Management dated December 26, 2012. Ad-hoc team is established based on the Decree of the Board of Directors according to the violation report being processed.The team consists of:1. Head of Internal Audit.2. Head of HR and General Affairs Division.3. Relevant Heads of Division.

NUMBER OF VIOLATION REPORTS IN 2018 In the reporting year, there have been no reports received regarding violation at the Company.

Competency Development of the Board of Commissioners, Board of Directors and Supporting Organs

Throughout 2018, the Board of Commissioners, Board of Directors, and Supporting Organs have participated in the following competency development program to support their duties implementation:



DEWAN KOMISARIS

No NamaName

Judul PelatihanTitle of Training

PenyelenggaraOrganizer

Waktu & TempatTime & Venue

1 Iskandar Saleh Workshop on Securitization and Mortgage Bonds, Philadelphia, USAWorkshop on Securitization and Mortgage Bonds, Philadelphia, USA

IHFP WhartonSchool

University of Pennsylvania,Philadelphia, US, 29 - 30Juni 2018University of Pennsylvania,Philadelphia, US, June 29 – 30, 2018

Diskusi Internal Alternatif Pembiayaan Melalui Skema KPBU, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)Internal Discussion on Financing Alternative through PPP Scheme, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

PT SaranaMultigriya Finansial(Persero)

Jakarta, 10 November 2018Jakarta, November 10, 2018

2 Mariatul Aini Diskusi Internal Alternatif Pembiayaan Melalui Skema KPBU, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)Internal Discussion on Financing Alternative through PPP Scheme, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)



DIREKSI

No NamaName




1 Ananta Wiyogo Indonesia National Conference 2018

IIA Bali, 28-29 Agustus 2018Bali, August 28 – 29, 2018

World Conference On Creative Economy

Bekraf, Kementrian BUMNIndonesian Agency for Creative Economy, Ministry of State-Owned Enterprises (SOEs)

Bali, 06-08 November 2018Bali, November 6 – 8, 2018

BOARD OF COMMISSIONERS

BOARD OF DIRECTORS


No NamaName




2 Trisnadi Yulrisman Training Credit Analyst Mandiri Bandung, 23-25 Januari 2018Bandung, January 23 – 25, 2018

Leadership in Digital Era Vanaya Digiital Tangerang- Karawaci, 2- 4 Maret 2018Tangerang – Karawaci, March 2 – 4 , 2018

Seminar 4th Indonesia HR Director SummitSeminar on the 4th Indonesia HR Director Summit

Intipesan Jakarta, 14 Maret 2018Jakarta, March 14, 2018

CIFO Sharing Session : How to Leverage the internet of things to take business to the next level

CIFO Jakarta, 25 April 2018Jakarta, April 25, 2018

Diskusi Panel “Restatement Laporan Keuangan : Sejauhmana Tanggung Jawab Hukum Direksi dan Dewan Komisaris”.Panel Discussion “Restatement of Financial Statements: What is the Extent of Legal Accountability of the Board of Commissioners and Board of Directors”.

LKDI Jakarta, 08 Agustus 2018Jakarta, August 8, 2018

Midyear Review & Training Digital Impact to Financial IndustryMidyear Review & Training: Digital Impact to Financial Industry

Winner Institute Karawaci, 23-24 Agustus 2018Karawaci, August 23 -24, 2018

The 3rd Asia Pacific HR Forum dengan tema “The Agile Organization: Sustainable Business in Vuca EraMidyear Review & Training: Digital Impact to Financial Industry

Intipesan Bali, 30-31 Agustus 2018Bali, August 30 – 31, 2018

Workshop PSAK terkini sesuai Konvergensi IFRS 1 Januari 2018Workshop on the Latest SFAS according to IFRS Convergence January 1, 2018

IAI Bali, 18-21 September 2018Bali, September 18 – 21, 2018

Risk Beyond International Conference

ERMA PT Mitra Kalyana Sejahtera

Yogyakarta, 6-7 Desember 2018Yogyakarta, December 6 – 7, 2018

3 Heliantopo Training Credit AnalystCredit Analyst Training

Mandiri Bandung, 23-25 Januari 2018

Leadership in Digital Era Vanaya Digiital Tangerang- Karawaci, 2- 4 Maret 2018

Workshop PSAK Terkini Sesuai Konvegensi IFRS 1 Januari 2018

IAI Bali, 24 -27 Juli 2018

Midyear Review & Training Digital Impact to Financial IndustryMidyear Review & Training: Digital Impact to Financial Industry

Winner Institute Karawaci, 23-24 Agustus 2018

Workshop IAMI "Microsoft Office Series"

IAMI Jakarta, 8-9 November 2018



KOMITE AUDIT

No NamaName




1 Nursevianto Certified Government Auditing Professional (CGAP) Review Course, IIA Indonesia - BPKP

IIA Indonesia, BPKP Jakarta, 22 - 27 Oktober2018Jakarta, October 22 – 27, 2018

2 Widuri Meintari K Risk Asean 2018, Jakarta RiskAsia Jakarta, 7 Mei 2018Jakarta, May 7, 2018

Asia Pacific Risk Symposium, Singapore

PWC Singapore, 6 Juni 2018Singapore, June 6, 2018

International Seminar on Big Data, Bali

Bank Indonesia Bali, 26 Juli 2018Bali, July 26, 2018

Bloconomic 2018, Malaysia Malaysia BlokchainAssociation &Alphacap

Malaysia, 16 - 17 Agustus2018Malaysia, August 16 – 17, 2018

Key Performance Indicators PusatPengembanganManajemen

26 - 28 Agustus 2018August 26 – 28, 2018

Diskusi Internal Alternatif Pembiayaan Melalui Skema KPBU, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)Internal Discussion on Financing Alternative through PPP Scheme, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)



Focus Group Discussion Assignment Audit Kinerja Berbasis PMK 106/PMK.06/2017 dan SPAPFocus Group Discussion Assignment Performance Audit Based on PMK 106/PMK.06/2017 and SPAP


Jakarta, 7 Desember 2018Jakarta, December 7, 2018

Indonesia Shari'a Economic Festival 2018

Bank Indonesia,dan KNKS

Jakarta, 11 - 15 Desember2018Jakarta, December 11 – 15, 2018

KOMITE PEMANTAU RISIKO

No NamaName




1 Adi Suranto Pelatihan Intensif Bersertifikasi series 1 : ISO 31000 Standar International Manajemen Risiko Fundamental ERM + ERMAP/ERMCP CertificationCertified Intensive Training series 1: ISO 31000 International Standard for ERM Fundamental Risk Management + ERMAP/ERMCP Certification

CRMS Indonesia Yogyakarta, 2-5 Juli 2018

AUDIT COMMITTEE

RISK MONITORING COMMITTEE


SEKRETARIS PERUSAHAANNo Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu & Tempat

1 Bonai Subiakto Pelatihan dasar-dasar pengkreditan (In House Training)Basic Crediting Training (In-House Training)

Mandiri Sentul, 26-27 Januari 2018Sentul, January 26 – 27 January 2018

Leadership in Digital Era Vanaya Digiital Tangerang- Karawaci, 2- 4 Maret 2018Tangerang, Karawaci, March 2 – 4, 2018

Optimizing The Future Role of Corporate Secretary

Pertamina Training & Consulting Jakarta, 26-27 Maret 2018Jakarta, March 26 – 27, 2018

Diskusi Panel : Directors & Officers Liabilty Insurance dan Tanggung Jawab KorporasiPanel Discussion: Directors & Officers Liabilty Insurance and Corporate Responsibility

LKDI Jakarta, 09 Mei 2018Jakarta, May 9, 2018

Midyear Review & Training Digital Impact to Financial Industry

Winner Institute Karawaci, 23-24 Agustus 2018Karawaci, August 23 – 24, 2018

Training Credit Analyst Mandiri Bandung, 23-25 Januari 2018Bandung, January 23 – 25, 2018

SATUAN PENGAWAS INTERNNo Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu & Tempat

1 Asad Awami Pelatihan dasar-dasar pengkreditan (In House Training)

Mandiri Sentul, 26-27 Januari 2018

CIA review Course IAI Jakarta, 05-14 Maret 2018

Leadership in Digital Era Vanaya Digiital Tangerang- Karawaci, 2- 4 Maret 2018

Good Corporate Governance PT Media Edutama Bandung, 24-26 April 2018

CIA Exam Part 1 IAI Jakarta, 28 Juni 2018

Indonesia National Conference 2018

IIA Bali, 28-29 Agustus 2018

Midyear Review & Training Digital Impact to Financial Industry

Winner Institute Karawaci, 23-24 Agustus 2018

Maximum Impact Presentation Skill Batch 16

PT NBO Indonesia Jakarta, 27-28 September 2018

Effective Negotiation Skill PT Markplus Jakarta. 16-17 Oktober 2018

Workshop internal Audit : IPPF YPIA Jakarta, 05-06 November 2018

CORPORATE SECRETARY

INTERNAL AUDIT UNIT

KINERJA EKONOMI

Economic Performance


KINERJA EKONOMIEconomic Performance

MEMPERLUAS AKSES KETERJANGKAUAN KEPEMILIKAN RUMAHExtending Access to Affordable Home Ownership

Kepemilikan rumah merupakan kebutuhan asasi bagi setiap orang. Dengan memiliki rumah, mereka bisa berlindung dari berbagai ancaman, memberikan rasa aman dan nyaman, serta bisa menikmati kehidupan, beristirahat, bersuka cita, atau mengerjakan berbagai hal produktif. Begitu pentingnya kepemilikan rumah tersebut sehingga hak tersebut masuk sebagai salah satu yang diatur dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada pasal 28H ayat (1) disebutkan, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh layanan kesehatan.”

Bagi mereka yang memiliki penghasilan cukup, memiliki rumah tak menjadi masalah. Namun, tak demikian halnya dengan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Oleh karena penghasilannya terbatas, mereka lebih memprioritaskan penghasilannya untuk kebutuhan yang lain, terutama sandang dan pangan (makan). Ketiadaan sumber dana membuat mereka tak lagi menjadikan kepemilikan rumah sebagai prioritas.

Rendahnya keterjangkauan kepemilikan rumah, terutama bagi MBR, membuat backlog kebutuhan rumah menjadi masalah yang mendesak untuk dipecahkan. Backlog rumah dari perspektif kepenghunian dihitung dengan mengacu pada konsep perhitungan ideal: 1 keluarga menghuni 1 rumah.

Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2016, persentase rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri telah meningkat dari 78% pada tahun 2010 menjadi 82,63% pada tahun 2015. Dengan demikian, maka angka backlog kepemilikan rumah yang semula sekitar 13,5 juta rumah tangga pada tahun 2010, telah turun menjadi sekitar 11,4 juta rumah tangga pada tahun 2015. Angka tersebut

Home ownership is a basic human need for everyone. By owning a house, they can take shelter from various threats, provide a sense of security and comfort, and can enjoy life, rest, joy, or do various productive things. Since it is that important, home ownership is even included as one of the provisions of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. Article 28H paragraph (1) states, “Every person shall have the right to live in physical and spiritual prosperity, to have a home and to enjoy a good and healthy environment, and shall have the right to obtain medical care.”

For those who have enough income, owning a house is not a problem. However, it is not the case with Low Income Society (MBR). Because of their limited income, they prioritize their income for other needs, especially food and clothing. The absence of financial resources makes them no longer make home ownership as their priority.

The low level of home ownership affordability, especially for MBR, makes the backlog of housing needs become an urgent problem to solve. The housing backlog from a residential perspective is calculated with reference to the concept of an ideal calculation: 1 family occupying 1 house.

According to 2016 data from the Central Bureau of Statistics, the percentage of households occupying self-owned houses has increased from 78% in 2010 to 82.63% in 2015. Therefore, the backlog of home ownership of initially approximately 13.5 million households in 2010 has dropped to approximately 11.4 million households in 2015. This figure shows that in 2015 there were 11.4 million Indonesian


menunjukkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 11,4 juta rumah tangga Indonesia, baik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) maupun yang non-MBR yang menghuni rumah bukan milik sendiri.

Untuk mengurangi backlog, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melansir Program Satu Juta Rumah pada tahun 2015. Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti optimistis melalui program ini angka backlog berkurang dari 7,6 juta menjadi 5,4 juta rumah pada tahun 2019. Untuk mencapai target itu, saban tahun, jumlah rumah yang berhasil dibangun terus meningkat. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebutkan pada 2015 pembangun perumahan mencapai 699.770 unit, tahun 2016 naik lagi menjadi 805.169 unit dan hingga 4 Desember 2017 telah mencapai 765.120 unit (sebanyak 619.868 unit untuk MBR, dan 145.252 unit untuk non-MBR) dari target 900.000 unit hingga akhir tahun 2017.

Pada November 2018, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Program Sejuta Rumah akhirnya terwujud, bahkan terlampaui. Berdasarkan data yang dimiliki menteri, rumah yang terbangun dari program tersebut sudah mencapai 1.041.323 unit per November 2018. Bagi Menteri Basuki, pencapaian Program Sejuta Rumah tersebut tak terlepas dari peran pemerintah, pemerintah daerah, perbankan dan pengembang.

PEMBIAYAAN PERUMAHAN SEKUNDER SEBAGAI SOLUSI [103-2]

Selama ini, pembiayaan perumahan yang paling umum dilakukan adalah kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan. Permasalahannya, dalam KPR, aktiva bank dibiayai dari deposito. Kenyataan yang ada, dana yang diperoleh bank dari deposito tidak bisa menutup dana yang harus diberikan untuk KPR. Itu sebabnya, KPR perbankan di Indonesia tidak besar. Oleh karena jangka waktu deposito rata-rata hanya sampai tiga bulan, sementara jangka waktu KPR sampai 15 tahun, maka masalah backlog perumahan masih belum bisa terjawab.

Untuk menjawab kekurangan jumlah rumah dan mengatasi backlog, maka SMF menawarkan sistem pembiayaan perumahan sekunder yang menghubungkan sektor perumahan dengan pasar modal melalui efek beragun aset maupun obligasi. Pihak-pihak yang terlibat tak perlu khawatir karena praktiknya di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

households, both Low Income Society (MBR) and non-MBR inhabiting houses that are not belong to them.

To reduce the backlog, one of the efforts made by the Government was launching the One Million House Program in 2015. Director General of Housing Finance, Lana Winayanti, is optimistic that through this program the backlog number will decline from 7.6 million to 5.4 million homes by 2019. Every year, the number of houses successfully built continues to increase. Data from the Ministry of Public Works and Housing stated that in 2015 housing development reached 699,770 units, in 2016 it increased again to 805,169 units, and until 4 December 2017 it had reached 765,120 units (619,868 units for MBR and 145,252 units for non-MBR) of the 900,000 target units until the end of 2017.

In November 2018, according to the Minister of Public Works and Housing (PUPR) Basuki Hadimuljono, the One Million House Program has finally realized, even exceeded. Based on data from the Minister, the houses built from the program have reached 1,041,323 units as of November 2018. For Minister Basuki, the achievement of the One Million House Program cannot be separated from the roles of the government, regional government, banking and developers.

SECONDARY MORTGAGE AS A SOLUTION [103-2] So far, the most common mortgage is the banking’s home ownership program (KPR/Mortgage). The problem which is occurred, in Mortgage, the bank’s assets are financed from deposits. The fact is that funds obtained by the banks from deposits cannot cover the funds that must be given for Mortgage. This is why banking’s Mortgage in Indonesia is not big. The average period of time deposit is only up to three months, while Mortgage period is up to 15 years, which means housing backlog problem is still unresolved.

To address the shortage of houses and backlog, the Company offers a secondary mortgage system that links the housing sector with capital markets through asset-backed securities and bonds. The parties involved do not need to worry since this practice is under the supervision of the Financial Services Authority (FSA).



SMF terus mengkampanyekan sistem pembiayaan yang dikembangkan, termasuk terus mendorong agar lebih banyak lagi bank untuk ikut bermain dalam KPR. Saat ini, tercatat hanya ada enam hingga tujuh bank yang menjadi penyalur KPR melalui sistem pembiayaan perumahan sekunder.

Kampanye yang dilakukan SMF tak lepas dari misi awal pendirian perusahaan ini, yakni membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat. Tugas utama SMF adalah memfasilitasi aliran dana dari pasar modal ke pasar pembiayaan primer perumahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, SMF melakukan 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu:1. Memfasilitasi transaksi sekuritisasi, dengan peran

sebagai Penerbit, Koordinator Global, Penata Sekuritisasi, Pendukung Kredit dan Investor.

2. Pemberian pinjaman kepada Penyalur KPR melalui program Refinancing KPR dan Repo KPR.

3. Menerbitkan surat utang.

Sasaran utama SMF adalah sektor perbankan, yaitu bank konvensional, bank syariah, dan bank pembangunan daerah, terutama bank yang memiliki portofolio dalam jumlah besar atau yang ingin mengembangkan nilai portofolio Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Selain itu, SMF juga mendorong dan membina perusahaan pembiayaan yang belum menyalurkan KPR untuk ikut berperan serta sebagai penyalur KPR.

The Company continues to campaign for a developed financing system, including continuing to encourage more banks to participate in Mortgage. Currently, there are only six to seven banks that become Mortgage Lenders through secondary mortgage system.

The Company’s campaign is not separated from the initial mission of its establishment, which is to build and develop secondary mortgage market in order to improve the mortgage capacity and sustainability that is affordable by the community. The Company’s main duty is to facilitate the flow of funds from the capital market to the primary mortgage market. To achieve these objectives, the Company conducts 3 (three) main activities, which are:

1. Facilitating securitization transactions, with the roles as Issuer, Global Coordinator, Securitization Arranger, Credit Enhancer, and Investor.

2. Loans disbursement to Mortgage Lenders through Mortgage Refinancing and Mortgage Repo programs.

3. Issuing debt securities/bonds.

The Company’s main target is the banking sector, consisting of conventional bank, sharia bank, and regional development bank, particularly those banks with large portfolios or those banks that want to develop their Mortgage/KPR portfolio value. In addition, the Company also encourages and fosters financing companies that have not distributed Mortgages to participate as Mortgage Lenders.


STRATEGI USAHABusiness Strategy

[103-2]

Untuk memperkuat pasar pembiayaan sekunder, SMF terus mengintensifkan kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) karena terdapat potensi besar yang dimiliki oleh bank daerah untuk memberikan pembiayaan perumahan, khususnya kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Hingga saat ini, SMF telah bekerja sama dengan 27 Bank BPD, baik kerja sama untuk program pembiayaan, pendampingan dan pelatihan, baik secara ekslusif maupun kolektif.

Untuk mendukung pengembangan kapasitas penyaluran KPR, SMF bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda). Salah satu program konkretnya adalah SMF merilis dan menyerahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) KPR BPD SMF, dan SPO Kredit Modal Kerja – Konstruksi Perumahan SMF (KMK – KP SMF) kepada seluruh BPD di Indonesia.

Selain menggandeng BPD, pada tahun 2018, Perseroan melanjutkan program pengembangan program KPR SMF dengan menggandeng beberapa perusahaan multifinance. KPR SMF merupakan pilot project tahun 2017 yang ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan melalui multifinance yang bekerja sama dengan SMF. KPR SMF menawarkan suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil.

KPR SMF merupakan bentuk implementasi dari pelaksanaan misi SMF sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan, yang mengemban tugas dari Pemerintah sebagai special mission vehicle untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan. Hingga akhir tahun 2018, perusahaan multifinance yang telah bekeja sama dan melakukan transaksi dengan SMF ada sebanyak 7 (tujuh) buah.

To strengthen the secondary mortgage market, the Company continues to intensify its cooperation with Regional Development Banks (BPD) due to their significant potentials to distribute mortgage, particularly to the low-to-middle income segment. As of now, the Company has collaborated with 27 regional development banks, either for financing, assistance, and training programs, both exclusively and collectively.

To support the development of mortgage disbursement capacity development, the Company collaborates with the Ministry of Public Works and Housing and Association of Regional Development Banks (Asbanda). One of the concrete program was by launching and submitting Regional Development Bank Mortgage SOP, Working Capital Credit – House Construction SOP to all Regional Development Banks in Indonesia.

In addition to collaborating with Regional Development Banks, in 2018 the Company also continued the Company’s Mortgage program development by partnering with several multi-finance companies. The Company’s Mortgage is a pilot project started in 2017 aimed to increase the community’s access to mortgage disbursed by multi-finance companies in collaboration with the Company. The Company’s Mortgage offers fixed interest rate for a certain period so that the debtor’s installment payment is more stable.

The Company’s Mortgage is a form of implementation of its mission as a State Owned Enterprise (SOE) under the Ministry of Finance, which assumes the duty from the Government as a special mission vehicle to build and develop Secondary Mortgage Market. Until the end of 2018, there were 7 (seven) multi-finance companies that already collaborated and made transactions with the Company.



SMF juga berusaha meningkatkan perannya agar menjadi lebih sentral dengan menerbitkan Efek Beragun Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP) serta menjadi Guarantor Penjamin efek beragun aset yang diterbitkan. Penerbitan EBA-SP sesuai dengan Peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 23/POJK.04/2014 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dalam angka Pembiayaan Sekunder Perumahan, yang telah diperbaharui dengan Peraturan OJK No. 20 tahun 2017 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi dalam Rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan.

Menurut peraturan yang baru tersebut, SMF selaku satu-satunya BUMN yang mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan melalui sekuritisasi dan pembiayaan, bisa menahan lebih dari 10 persen dari total penerbitan Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA SP) sebagai antisipasi apabila produk kurang diminati pasar.

The Company also seeks to increase its role to become more central by issuing Residential Mortgage Backed Securities – Participation Certificate (RMBS-PC) and being Guarantor for the asset-backed securities issued. RMBS-PC issuance is in accordance with the Financial Services Authority (FSA) Regulation No. 23/POJK.04/2014 regarding Guidelines for Issuance and Reporting of Residential Mortgage Backed Securities in the form of Participation Certification (RMBS-PC) for Secondary Mortgage, which has been updated with FSA Regulation No. 20/2017 regarding Guidelines for Issuance and Reporting of Asset Backed Securities for Secondary Mortgage.

Under the new regulation, the Company, as the only SOE developing the Secondary Mortgage Market through securitization and financing, can withhold more than 10 percent of the total issuance of Residential Mortgage Backed Securities - Participation Certification (RMBS-PC) as an anticipation in the event that the product is less attractive to the market.


KINERJA USAHABusiness Performance

[103-3]

Penerbitan Surat UtangPenerbitan surat utang adalah bagian dari upaya pengelolan likuiditas SMF untuk menjalankan amanat Peraturan Presiden No. 1/2008 juncto No. 19/2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan. Dalam peraturan disebutkan bahwa Perseroan dapat memberikan fasilitas pinjaman jangka menengah/panjang kepada bank dan/atau lembaga keuangan lainnya untuk disalurkan kepada KPR dengan menggunakan ekuitas terlebih dahulu untuk kemudian digantikan dengan dana dari hasil penerbitan surat utang sehingga terjadi kelipatan dalam penyalurannya.

Selama tahun 2018, SMF telah menerbitkan efek bersifat utang berupa obligasi dengan skema berkelanjutan. Secara kumulatif, SMF menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp5,55 triliun yang terdiri dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV tahap III – VI dengan jangka waktu 370 hari hingga 5 (lima) tahun, disesuaikan dengan permintaan pasar pembiayaan KPR. Penerbitan surat utang ini dilakukan untuk mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan melalui penyaluran pembiayaan kepada penyalur KPR di pasar primer. Selain itu, hal ini akan mendorong semakin banyak penyalur KPR yang memiliki portofolio KPR untuk dapat melakukan sekuritisasi di kemudian hari.

Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date

Rate JumlahAmount Rating Keterangan

Remarks

2018

PUB IV Tahap IIIContinuous Public Offering Bonds IV Tranche III

Seri AA Series

370 hari370 days


02 Maret 2019March 02, 2019

6,000% Rp1.000.000.000.000IDR1,000,000,000,000

AAA

Seri BB Series

3 Tahun3 years



6,850% Rp800.000.000.000IDR800,000,000,000

AAA

Seri CC Series

5 tahun5 years



6,950% Rp200.000.000.000IDR200,000,000,000

AAA

PUB IV Tahap IVContinuous Public Offering Bonds IV Tranche IV

Seri AA Series

370 hari370 days

18 Mei 2018May 18, 2018

28 Mei 2019May 28, 2019

6,050% Rp755.000.000.000IDR755,000,000,000

AAA

Seri BB Series

3 Tahun3 years

18 Mei 2018May 18, 2018

18 Mei 2021May 18, 2021

6,950% Rp408.000.000.000IDR408,000,000,000

AAA

Issuance of Debt Securities Issuance of debt securities/bonds is part of the Company’s liquidity management efforts to implement the mandate of Presidential Regulation No. 1/2008 in conjunction with No. 19/2005 regarding Secondary Mortgage. The regulation states that the Company may provide medium/long term loan facilities to banks and/or other financial institutions to be distributed to Mortgage by first using funds from its equity to later be replaced with the proceeds from issuance of bonds in order to multiply the distribution.

Throughout 2018, the Company has issued continues public offering bonds. Cumulatively, the Company has issued continues bonds of IDR5.55 trillion consisting of Continues Public Offering Bonds IV Tranche III – VI with tenor of 370 days to 5 (five) years, adjusted with the market demand for Mortgage financing. The issuance of bonds was conducted to develop the secondary mortgage market through financing distribution to Mortgage Lenders in the primary market. In addition, this business activity will increase the number of Mortgage Lenders with potential Mortgage portfolios for future securitization.



Nama Penerbitan

Name of Issuance

SeriSeries

Jangka WaktuTenor

Tanggal Terbit

Issuance Date

Jatuh Tempo

Maturity Date

Rate JumlahAmount Rating Keterangan

Remarks

PUB IV Tahap VContinuous Public Offering Bonds IV Tranche V

Seri AA Series

370 hari370 days



7,500% Rp965.000.000.000IDR965,000,000,000

AAA

Seri BB Series

3 Tahun3 years



8,000% Rp535.000.000.000IDR535,000,000,000

AAA

PUB IV Tahap VIContinuous Public Offering Bonds IV Tranche VI

Seri AA Series

370 hari370 days



8,250% Rp550.000.000.000IDR550,000,000,000

AAA

Seri BB Series

3 Tahun3 years



8,700% Rp338.000.000.000IDR338,000,000,000

AAA

Sub TotalSub-Total

Rp5.551.000.000.000IDR5,551,000,000,000

Penyaluran PinjamanSMF berupaya mendorong pertumbuhan KPR dengan menyalurkan fasilitas likuiditas dalam bentuk program pinjaman kepada lembaga penyalur KPR dengan menggunakan portofolio kredit yang sudah dimiliki oleh lembaga keuangan penyalur KPR sebagai agunan. Program ini sudah dijalankan Perseroan sejak 2006.

Sejak tahun 2010, SMF memperkenalkan program pembiayaan baru yaitu program pembelian bersyarat atau Repo KPR. Repo KPR secara hukum merupakan transaksi jual beli dengan menggunakan dokumen transaksi berupa akta jual beli dan cessie. Secara akuntansi transaksi ini dicatat sebagai pinjaman karena adanya persyaratan recourse atau pembelian kembali sehingga tidak memenuhi kriteria true sale.Adanya 2 program tersebut diharapkan akan mendorong terbentuknya pasar pembiayaan primer perumahan yang kuat dan efisien sehingga dapat meningkatkan percepatan pertumbuhan volume KPR.

Selain pembiayaan konvensional, untuk meningkatkan nilai penyaluran pembiayaan, SMF secara intensif melakukan pendekatan kepada bank syariah. Pembiayaan jangka menengah atau panjang yang ditawarkan Perseroan dinilai sesuai dengan kebutuhan pendanaan bank syariah untuk penyaluran KPR Syariah. Nilai pembiayaan yang disalurkan Perseroan kepada perbankan syariah pada 2018 mencapai Rp578,83 miliar atau 5,86% dari total penyaluran pembiayaan tahun 2018 sebesar Rp9,88 triliun. Sedangkan pembiayaan melalui bank umum/konvensional mencapai Rp7,11 triliun (71,96%) dan Bank Daerah sebesar Rp2,18 triliun (22,06%).

Loan DisbursementThe Company strives to increase mortgage growth by providing liquidity facilities in the form of loan program to Mortgage Lenders by using their existing credit portfolios as collateral. This program has been conducted by the Company since 2006.

Since 2010, the Company has introduced a new financing program, which is conditional purchase program or Mortgage Repo. Mortgage Repo, legally, is a sale and purchase transaction using transaction documents in the form of deed of sale and purchase and cessie. In terms of accounting, this transaction is recorded as a loan because of its recourse or buyback requirement, which makes it ineligible to meet the true sale criteria. These 2 programs are expected to encourage the establishment of a robust and efficient primary mortgage market in order to accelerate Mortgage volume growth.

In addition to conventional financing, to increase loan distribution value, the Company has intensively approached sharia banks. Medium/long-term financing offered by the Company is valued in accordance with the financing needs of sharia banks for Sharia Mortgage distribution. The financing value distributed by the Company to sharia banks in 2018 amounted to IDR578.83 billion or 5.86% of the total financing distribution in 2018 of IDR9.88 trillion. While commercial bank/conventional financing reached IDR7.11 trillion (71.96%) and Regional Development Banks of IDR2.18 trillion (22.06%).


Akumulasi penyaluran pinjaman yang diberikan Perseroan dari 2011 sampai dengan tahun 2018 mencapai sebesar Rp37,36 triliun dengan akumulasi jumlah institusi sebanyak 31 institusi. Sedangkan realisasi penyaluran pinjaman pada tahun 2018 mencapai Rp9,88 triliun, yang disalurkan kepada penyalur KPR yang terdiri dari bank umum, Bank Pembangunan Daerah (BPD), bank syariah dan perusahaan pembiayaan.

Pada tahun 2018, pendapatan bunga dan pendapatan syariah dari penyaluran pinjaman memberikan kontribusi sebesar 99,67% atau Rp1,34 triliun terhadap total pendapatan Perseroan sebesar Rp1,35 triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya, secara persentase, kontribusi tersebut mengalami sedikit peningkatan. Pada tahun 2017, kontribusi pendapatan bunga dan pendapatan syariah dari aktivitas penyaluran pinjaman menyumbang 99,49% atau Rp1,34 triliun dari total pendapatan sebesar Rp1,18 triliun.

Pencapaian Kinerja KeuanganDi tahun 2018, SMF membukukan pendapatan sebesar Rp1,35 triliun, bertambah Rp166,48 miliar atau 14,12% dibanding tahun 2017 dengan pendapatan sebesar Rp1,18 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp436,54 miliar, meningkat Rp39,12 miliar atau 9,84% dibanding tahun 2017 dengan laba bersih sebesar Rp397,42 miliar. Sedangkan aset meningkat 24,45% dari semula Rp12,66 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp19,49 triliun pada akhir tahun 2018.

Dengan pencapaian tersebut di atas, maka kinerja SMF selama tahun 2018 sudah/belum memenuhi target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2018.

Accumulated loan disbursement provided by the Company from 2011 to 2018 amounted to IDR37.36 trillion with accumulated number of institutions of 31 institutions. Whereas, the realization of loan distribution in 2018 reached IDR9.88 trillion, which was distributed to Mortgage Lenders consisting of commercial banks, Regional Development Banks (BPD), sharia banks, and financing companies.

In 2018, interest income and sharia income from loans disbursement contributed 99.67% or IDR1.34 trillion to the Company’s total income of IDR1.35 trillion. Compared to the previous year, in percentage terms, this contribution experienced a slight increase. In 2017, the contribution of interest income and sharia income from loans disbursement activities accounted for 99.49% or IDR1.34 trillion of total income of IDR1.18 trillion.

Financial Performance AchievementIn 2018, the Company recorded income of IDR1.35 trillion, increased by 14.12% or IDR166.48 billion compared to 2017 with income of IDR1.18 trillion. Net income was recorded at IDR436.54 billion, an increase of 9.84% or IDR39.12 billion compared to 2017 with net income of IDR397.42 billion. While total assets increased by 24.45% from IDR12.66 trillion in 2017 to IDR19.49 trillion at the end of 2018.

Through these achievements, the Company’s performance during 2018 has/has not met the targets set out in the Company’s 2018 Work Plan and Budget.



DISTRIBUSI NILAI EKONOMIEconomic Value Distribution

Selama periode pelaporan, hasil kinerja ekonomi Perseroan yang memberikan gambaran mengenai perolehan nilai ekonomi dan pendistribusiannya kepada para pemangku kepentingan dapat dilihat pada tabel berikut, yang disusun mengacu pada indikator kinerja ekonomi berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh Global Sustainability Standards Board (GSSB)/GRI Standards.

Tabel “Distribusi Nilai Ekonomi” menyajikan gambaran mengenai kinerja ekonomi SMF, termasuk besaran nilai-nilai ekonomi yang didistribusikan kembali kepada para pemangku kepentingan yang meliputi mitra kerja, karyawan, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat. Tabel tersebut juga memberi gambaran seberapa besar nilai tambah yang diberikan SMF terhadap perekonomian nasional sebagai dampak dari efek berantai yang ditimbulkan oleh pemangku kepentingan.

Tabel: Distribusi Nilai Ekonomi [103-3, 201-1]

UraianDescription 2018 2017

Nilai Ekonomi yang DihasilkanEconomic Value Generated

PendapatanIncome

1.345.406 1.178.922

Nilai Ekonomi yang DidistribusikanEconomic Value Distributed

Beban Operasional (termasuk gaji dan tunjangan, umum dan administrasi)Operating Expenses (including salary and allowances, general and administration)

(851.572) (725.708)

Kontribusi Kepada Pemegang SahamContribution to the Shareholders

- -

Beban Pajak PenghasilanIncome Tax Expenses

(57.291) (55.795)

Investasi Komunitas (Program Bina Lingkungan)Community Investment (Community Development Program)

(2.500) (1.500)

Jumlah Nilai Ekonomi yang DidistribusikanTotal Economic Value Distributed

911.363 783.003

Nilai Ekonomi yang Ditahan (a – b)Retained Economic Value (a – b)

434.043 395.919

During the reporting period, the results of the Company’s economic performance that outlines the economic value achievement and its distribution to the stakeholders can be seen in the following table, which is prepared by referring to the economic performance indicators based on sustainability reporting guidelines issued by the Global Sustainability Standards Board (GSSB)/Global Reporting Initiative (GRI) Standards.

Table of “Economic Value Distribution” presents an overview of the Company’s economic performance, including the economic values redistributed to the stakeholders, which include business partners, employees, shareholders, government, and communities. The table also illustrates the extent of added value provided by the Company to the national economy as an impact of the domino effect caused by the stakeholders.

Economic Value Distribution [103-3, 201-1]


Pada tahun 2018, SMF membukukan pendapatan sebesar Rp1,35 triliun yang sebagian besar berasal dari pendapatan bunga (99,26%). Dari pendapatan tersebut, SMF mendistribusikan kembali nilai ekonomi yang diperoleh sebesar Rp911,36 miliar (67,74%) kepada para pemangku kepentingan yaitu karyawan, pemerintah dan masyarakat. Manfaat yang dikembalikan kepada karyawan berupa remunerasi (gaji, bonus dan tunjangan), sedangkan pemerintah memperoleh pembayaran pajak dan masyarakat mendapat manfaat melalui program-program Program Bina Lingkungan.

Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di mana seluruh sahamnya (100%) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia melalui penyertaan modal negara. Struktur permodalan dan komposisi Pemegang Saham terakhir adalah sebagai berikut: [102-5, 103-2]1. Modal Dasar sebesar Rp8 triliun terbagi dalam 8

juta lembar saham,2. Modal Ditempatkan dan Disetor penuh sebesar

Rp5 triliun terbagi dalam 5 juta lembar saham dengan nilai Rp1 juta per lembar saham.

Berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2017 tanggal 23 Mei 2018, pemegang saham menyetujui untuk tidak melakukan pembagian dividen, dan menyetujui untuk menggunakan laba bersih tahun 2017 sebagai cadangan modal sebesar Rp192,7 miliar dan laba ditahan & pembayaran dividen sebesar Rp85,5 miliar.

Dengan komposisi seluruh sahamnya adalah milik negara, selama tahun pelaporan, SMF tidak menerima bantuan finansial dari pemerintah. [103-3, 201-4]

In 2018, the Company recorded income of IDR1.35 trillion, which was mainly from interest income and sharia income (99.26%). From this income, the Company redistributed the economic value gained of IDR911.36 billion (67.74%) to the stakeholders, i.e. employees, government, and communities. The redistributed economic value to employees is given in the form of remuneration (salary, bonus, and allowance), while the government receives tax payment, and the communities received the benefits from Partnership and Community Development Program.

The Company is a State-Owned Enterprise (SOE) with its entire shares (100%) owned by the Republic of Indonesia through state equity participation. The latest capital structure and composition of Shareholders are as follows: [102-5, 103-2]

1. Authorized Capital of IDR8 trillion consisting of 8 million shares,

2. Issued and Paid-up Capital of IDR5 trillion consisting of 5 million shares with par value of IDR1 million per share.

Based on the Annual General Meeting of Shareholders (GMS) resolutions on the Approval of Annual Report and Ratification of Financial Statements for 2017 Fiscal Year dated May 23, 2018, the shareholder approved not to distribute dividends, and approved the use of 2017 net income as capital reserves of IDR192.7 billion and retained earnings and dividends payment of IDR85.5 billion.

Since all of its shares are owned by the state, during the reporting year, the Company has not received any financial assistance from the government. [103-3, 201-4]



IMBALAN PASCAKERJA DAN LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJAPost-Employment Benefits and Post-Employment Benefits Liabilities

Perseroan harus menyediakan program imbalan pensiun dengan jumlah imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UUTK adalah program imbalan pasti. [103-2]

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

Liabilitas imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

Perseroan memberikan imbalan kerja untuk karyawan yang telah mencapai usia pensiunnya yaitu 55 tahun, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2015 Pasal 15 dan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta tentang pengesahan peraturan perusahaan No. 446/PP/L/VI/SS/2017 tanggal 22 Juni 2017 Pasal 8.

The Company is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with the Law No. 13/2003 regarding Manpower (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans. [103-2]

A defined benefit plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on some factors such as age, years of service or compensation.

The liability recognized in the statements of financial position in respect of defined pension benefit plan is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date less the fair value of the plan assets. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in \ which the benefit will be paid and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

The Company provides employee benefits to its employees who reach the retirement age of 55 years old in accordance with Government Regulation No. 45/2015 Article 15 and Decision of the Head of Department of Manpower and Transmigration of DKI Jakarta Province regarding the ratification of the Company’s regulation No. 446/PP/L/VI/SS/2017 dated June 22, 2017 Article 8.


Semenjak tahun 2012, Perseroan telah mengambil kebijakan untuk memberikan kontribusi sebesar 7,00% dari gaji pokok karyawan setiap bulannya ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Kontribusi tersebut sepenuhnya dibiayai oleh Perseroan. Akumulasi saldo DPLK dapat digunakan untuk membiayai imbalan pensiun normal sesuai UUTK. Rencana ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2012 di mana saldo awal yang ditransfer ke DPLK Mandiri pada bulan Desember 2012 adalah sebesar Rp792. [103-2]

Ringkasan komponen beban imbalan kerja karyawan yang dicatat di laporan laba rugi dan diakui dalam laporan posisi keuangan untuk liabilitas imbalan pasca kerja karyawan, sesuai perhitungan yang dilakukan oleh PT Milliman Indonesia, aktuaris independen menggunakan metode ‘‘Projected Unit Method’’ dalam laporannya tertanggal 24 Januari 2019 dan 15 Januari 2018.

1. Beban imbalan kerja pasca karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017: [103-3, 201-3]

dalam jutaan rupiah

Uraian Description 2018 2017

Beban jasa kiniCurrent service cost

894 648

Beban bungaInterest expense

525 585

JumlahTotal

1.419 1.233

2. Mutasi nilai kini kewajiban untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017:

dalam jutaan rupiah

UraianDescription 2018 2017

Nilai kewajiban kiniPresent value obligation

8.246 7.543

Beban jasa kiniCurrent service cost

894 648

Beban bungaCurrent service cost

525 585

Pembayaran imbalan kerjaBenefit paid

(750) (174)

Pengukuran kembali:Remeasurement:

Kerugian aktuaria yang timbul dari perubahan asumsi aktuariaActuarial losses from change in actuarial assumption

(814) 502

Keuntungan dari penyesuaian pengalamanGain from experience adjustment

646 (858)

JumlahTotal

8.747 8.246

Since 2012, the Company has decided to contribute 7.00% of the employees’ basic salary to their individual Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) every month. The contribution is fully paid by the Company. The accumulated DPLK balance can be used to pay normal retirement benefit under the Labor Law. This plan was adopted in December 2012 whereas the initial balance transferred to DPLK Mandiri in December 2012 amounted to IDR792. [103-2]

The summary of employee benefits components expense recognized in statement of profit or loss and the amount recognized in the statement of financial position for post-employment benefits liabilities, according to calculations made by PT Milliman Indonesia, independent actuary by using the ‘’Projected Unit Method’’ method in their report dated January 24, 2019 and January 15, 2018. 1. Employee benefits expense for the years ended

on December 31, 2018 and 2017: [103-3, 201-3]

In IDR million

2. The movement in the present value obligation for the years ended on December 31, 2018 and 2017:

In IDR million



KONTRIBUSI KEPADA PEMERINTAHContribution to the Government

Bentuk kontribusi Perseroan kepada negara diwujudkan melalui pemenuhan kewajiban perusahaan sebagai wajib pajak. Nilai pajak terbesar yang dibayarkan Perseroan adalah Pajak Penghasilan (PPh) Badan. Pada tahun 2018, kontribusi pajak Perseroan sebesar Rp141,34 miliar, sehingga secara kumulatif hingga akhir tahun pelaporan mencapai Rp698,29 miliar. Di sisi lain, selama tahun pelaporan, SMF tidak menerima bantuan finansial dari pemerintah, seperti pembebasan pajak, subsidi dan sejenisnya. [103-3, 201-4]

Tabel Rekapitulasi Pembayaran Pajak 2016-2018dalam jutaan Rupiah

Jenis PajakType of Tax 2018 2017 2016

PPh FinalFinal Income Tax

70.073 54.512 40.681

PPh 21Income Tax Article 21

8.866 7.361 6.584

PPh 23,22 dan 4 ayat 2Income Tax Article 23, 22, and 4 paragraph (2)

595 337 377

PPH BadanCorporate Income Tax

61.810 39.533 47.949

Jumlah Pembayaran PajakTotal Tax Payment

141.344 101.743 95.591

Kumulatif Pembayaran PajakCumulative Tax Payment

698.290 556.946 455.203

The Company contributes to the state by fulfilling its obligations as taxpayer. The largest amount of the Company’s tax payment is Corporate Income Tax (PPh). In 2018, the Company’s tax contribution amounted to IDR141.34 billion, and cumulatively until the end of reporting year achieved IDR698.29 billion. On the other hand, during the reporting year, the Company has not received any financial assistance from the government, such as tax exemptions, subsidies and the like. [103-3, 201-4]

Table of Tax Payment Recapitulation 2016-2018in IDR million


SMF mendukung penuh sikap pemerintah untuk memberantas korupsi di segala lini. Kebijakan antikorupsi merujuk pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Untuk mewujudkan praktik operasional perusahaan yang bersih, segenap Insan Perseroan menjunjung tinggi persaingan yang fair, nilai sportivitas dan profesionalisme, serta prinsip-prinsip GCG. Perseroan juga berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang sehat, menghindari tindakan, perilaku ataupun perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta selalu mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok ataupun golongan. Dengan komitmen seperti itu, maka pada tahun pelaporan, Perseroan tidak menerima laporan tentang insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil. [103-2, 103-3, 205-3]

DAMPAK EKONOMI TIDAK LANGSUNG

Indirect Economic Impact

KEBIJAKAN ANTIKORUPSIAnti-Corruption Policy

The Company fully supports the government’s attitude to eradicate corruption on all fronts. Anti-corruption policies refer to Law No. 20/2001 regarding the Amendment to Law No. 31/1999 concerning Eradication of Corruption Crime. To realize clean corporate operational practices, all of the Company’s Personnel uphold fair competition, sportsmanship and professionalism, as well as GCG principles. The Company is also committed to creating a healthy business climate, avoiding actions, behavior or actions that can lead to conflicts of interest, Corruption, Collusion and Nepotism (KKN) and always prioritizing the interests of the Company above personal, family, group or group interests. With such commitment, in the reporting year, the Company has not received any reports of proven corruption incidents and actions taken. [103-2, 103-3, 205-3]

The housing needs in Indonesia continues to increase along with the increase of population with the backlog reaching 11.4 million units in 2015. Most of the housing needs is from the low-income society (MBR) segment.

Ministry of Public Works and Housing (PUPR) stated that housing needs per year reached 800,000 units. To meet the needs, as well as to reduce the backlog, the government has launched the One Million House Program in 2015. Since its launch, the realization of house construction can be encouraged and multiplied almost four times. Before the One Million House Program launched, building 200,000 housing units was very difficult, however, until the end of 2017, as many as 765,120 housing units were successfully built from the target of 900,000 units. Furthermore,

Kebutuhan rumah di Indonesia terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dengan backlog sudah mencapai 11,4 juta unit pada tahun 2015. Sebagian besar kebutuhan berasal dari segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, kebutuhan akan rumah per tahun mencapai 800.000 unit. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sekaligus mengurangi backlog, pemerintah menggulirkan Program Sejuta Rumah. pada tahun 2015. Sejak diluncurkan, realisasi pembangunan rumah bisa digenjot dan naik hingga hampir empat kali lipat. Jika sebelum Program Sejuta Rumah dilansir, untuk membangun rumah sebanyak 200.000 unit rumah sangat sulit, maka hingga akhir tahun 2017, telah berhasil dibangun sebanyak 765.120



with the efforts and hard work of the government, in November 2018, the One Million House Program was successfully surpassed, namely successfully building 1,041,323 housing units.

Through One Million House Program, the government seeks to facilitate the low-income society (MBR) to gain access to home ownership by providing Mortgage facility with housing subsidized scheme through Mortgage Liquidity Facility (FLPP) and Interest Subsidy (SSB). However, for non-formal sector workers, their fluctuated income becomes an obstacle because they are deemed unbankable.

Considering this condition, the Company, mandated by the government to build and develop the secondary mortgage market, is motivated to expand its Mortgage loan disbursement target by launching mortgage products for MBR segment outside the banks’ Mortgage segment. [103-2]

This new product has a fixed interest rate for a certain period so that the debtor’s installment amount is more stable. In this event, the Company will act as an agent to distribute Mortgage called “KPR Sejahtera SMF” to regional development banks and financing companies.

Although not interacting directly with debtors of this Mortgage facility, “KPR Sejahtera SMF” product will give indirect economic impact that is beneficial for the communities. Until the end of 2018, there have been 14 regional development banks and 7 financing companies (multi-finance) that had worked with the Company to disburse loans. [103-3, 203-2]

unit rumah dari target 900.000 unit. Selanjutnya, dengan upaya dan kerja keras pemerintah, pada November 2018, Program Sejuta Rumah berhasil dilampaui, yakni berhasil membangun sebanyak 1.041.323 unit rumah.

Melalui Program Sejuta Rumah, pemerintah berupaya memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memperoleh akses memiliki rumah dengan menyediakan fasilitas KPR skema subsidi perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB). Namun, bagi pekerja sektor non-formal, penghasilan yang tidak tetap menjadi hambatan karena dianggap tidak memenuhi persyaratan formal perbankan (unbankable).

Melihat kondisi tersebut, SMF yang mengemban amanat dari pemerintah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan, tergerak untuk memperluas target penyaluran pinjaman KPR dengan mengeluarkan produk pembiayaan perumahan yang menyasar segmen kelompok MBR di luar segmentasi KPR perbankan. [103-2]

Produk baru ini memiliki suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil. Dalam hal ini, SMF akan menjadi agen untuk menyalurkan KPR yang dinamakan “KPR Sejahtera SMF” ini kepada bank pembangunan daerah dan perusahaan pembiayaan.

Walaupun tidak berinteraksi langsung dengan masyarakat pengguna fasilitas KPR, produk KPR Sejahtera SMF akan memberikan dampak ekonomi tidak langsung yang menguntungkan bagi masyarakat. Hingga akhir tahun 2018, tercatat 14 bank pembangunan daerah, 7 perusahaan pembiayaan (multifinance), dan 8 bank syariah yang telah bekerja sama dengan Perseroan untuk menyalurkan pinjaman. [103-3, 203-2]


SMF meyakini, kehadiran KPR Sejahtera SMF dapat memberikan kepastian angsuran bagi debiturnya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia.

Di samping itu, melalui program-program CSR yang dikemas dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), SMF senantiasa menyeimbangkan kegiatan usahanya dengan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi peningkatan taraf hidup masyarakat.

The Company believes that KPR Sejahtera SMF can provide more certain installments for debtors in order to meet the needs of Indonesian families for affordable decent house ownership.

In addition, with its CSR programs through Partnership and Community Development Program (PKBL), the Company continues to balance its business activities by providing beneficial contribution to improve the community’s standard of living.

PEDULI DAN MENDORONG

PEMBERDAYAANCare and Encouraging Community

Empowerment


PEDULI DAN MENDORONG PEMBERDAYAANCare and Encouraging Community Empowerment

Sebagai korporasi yang berorientasi pada keberlanjutan, SMF berkomitmen untuk turut serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Komitmen itu selaras dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang di dalamnya mengatur ketentuan tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Perseroan melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan melalui Program Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), yang kegiatannya diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pelaksanaan PKBL akan membuat hubungan antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan, terutama komunitas setempat dan masyarakat secara umum, menjadi lebih dekat dan lebih harmonis. Kami meyakini bahwa hubungan serupa itu akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan usaha SMF dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Dalam merumuskan program PKBL, SMF berupaya semaksimal mungkin melibatkan pemangku kepentingan, seperti komunitas atau masyarakat, agar program yang dihadirkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Perseroan percaya, apabila program yang ada sesuai dengan kebutuhan, maka peluang keberhasilannya akan lebih tinggi, serta peran dan keterlibatan masyarakat akan lebih optimal. Selain bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat, keberadaaan program-program tersebut diharapkan juga berkontribusi bagi kelestarian lingkungan.

Pada tahun 2018, seperti tahun-tahun sebelumnya, melalui program PKBL, SMF ingin berbagi manfaat dan menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat. Antara lain, kebutuhan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, kemudahan akses pada fasilitas layanan kesehatan serta lingkungan yang tenang dan nyaman untuk

PEDULI DAN MENDORONG PEMBERDAYAAN MASYARAKATCare and Encouraging Community Empowerment

As a sustainability-oriented company, SMF is committed to participate in sustainable economic development in order to improve life quality and beneficial environment to the Company itself, the local community, and the community in general. The commitment is in line with Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 regarding Limited Liability Companies, which regulates the provisions on Social and Environmental Responsibility.

The Company carries out Social and Environmental Responsibility through its Corporate Social Responsibility (CSR) Program, in which its activities are realized through the Partnership and Community Development Program (PKBL). PKBL implementation will make the relationship between the Company and its stakeholders, especially the local community and public in general, closer and more harmonious. We believe that such relationship will be very beneficial to SMF’s business sustainability in the short, medium, and long term.

In formulating PKBL program, the Company strives to the maximum extent possible to involve the stakeholders, such as communities or public, so that the programs are truly in line with their needs. The Company believes that if the existing programs meet the needs, then the chances of success will be higher, and the role and involvement of the community will be more optimal. Besides aiming to encourage the improvement of people’s quality of life, the existence of these programs is also expected to contribute to the environmental preservation.

In 2018, as in the previous years, through PKBL program, SMF wanted to share benefits and show concern for the needs and expectations of the community. Among others, the need to obtain quality education, easy access to health care facilities, and a quiet and comfortable environment to live and worship. We always show empathy by helping people


tinggal dan beribadah. Sikap empati selalu kami tunjukkan dengan membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana.

Di samping itu, fokus bisnis SMF untuk mengalirkan dana jangka panjang dari pasar modal ke sektor perumahan melalui penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) agar menambah percepatan volume KPR di Indonesia, secara tidak langsung membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat, terutama masyarakat menengah bawah, untuk memiliki rumah tinggal yang layak melalui fasilitas KPR yang terjangkau. (103-2)

Kebutuhan rumah di Indonesia terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2013, jumlah penduduk Indonesia pada 2018 mencapai 265 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa perempuan.

Penambahan jumlah penduduk tersebut berimplikasi pada bertambahnya jumlah kebutuhan rumah tinggal. Pada tahun 2015, angka permintaan terhadap kebutuhan rumah hunian (backlog) masyarakat Indonesia mencapai 11,4 juta unit. Itu berarti, setidakya ada 11,4 juta anggota masyarakat, baik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) maupun yang non-MBR yang menghuni rumah bukan milik sendiri. Selain itu, terdapat 3,4 juta unit rumah di Indonesia yang tidak layak untuk dihuni.

Memiliki rumah sebagai tempat tinggal bersama keluarga merupakan dambaan setiap orang. Tak terkecuali bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Melalui Program Sejuta Rumah yang diperkenalkan pada April 2015, pemerintah berupaya memudahkan MBR atau pekerja sektor non-formal untuk memperoleh akses memiliki rumah dengan menyediakan fasilitas KPR skema subsidi perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB).

RUMAH UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

Housing for the Low-Income Society (MBR)[Fs7]

who are stricken by disaster.

In addition, the Company’s business focus to disburse long-term funds from the capital market to the housing sector through Mortgage Lenders to accelerate Mortgage volume in Indonesia, indirectly opens up wider opportunities for the community, especially the low-to-middle class, to have a decent house through affordable Mortgage facilities. (103-2)

Housing needs in Indonesia continue to increase along with the increase in population. Based on the projection of the National Development Planning Agency (Bappenas) in 2013, Indonesia’s population in 2018 reached 265 million. This number consisted of 133.17 million male and 131.88 million female.

The increase in population has implications for the increasing number of housing needs. In 2015, the demand for housing (backlog) for Indonesian community reached 11.4 million units. This means, there were at least 11.4 million of people, either the Low Income Societies (MBR) or non-MBR societies inhabiting houses that are not theirs. In addition, there were 3.4 million housing units in Indonesia that are unfit for habitation.

Having a house as a place to live with the family is everyone’s dream. No exception for low-income societies (MBR). Through One Million House Program introduced in April 2015, the government tries to facilitate the low-income societies (MBR) or non-formal sector workers to gain access to own house by providing Mortgage facility with subsidized scheme through Mortgage Liquidity Facility (FLPP) and Interest Subsidy (SSB).



Walau fasilitas sudah disediakan, namun tak semua kalangan MBR bisa memiliki rumah. Hal itu tak lepas dari kendala yang mereka hadapi, khususnya MBR yang bekerja di sektor non-formal. Pekerja non-formal yang tidak memiliki penghasilan tetap dianggap tidak memenuhi persyaratan formal untuk mengajukan KPR FLPP ke bank (unbankable) meski mereka mampu untuk membayar cicilan.

Kondisi seperti itu membuat SMF tergerak untuk ikut mengambil peran. Perseroan yang selama ini bergerak di sektor pembiayaan sekunder perumahan yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat berkomitmen untuk memperluas target penyaluran pinjaman KPR. Caranya, SMF mengeluarkan produk pembiayaan perumahan yang menyasar segmen kelompok MBR di luar segmentasi KPR perbankan, terutama yang tidak dapat dilayani oleh program FLPP. Produk memiliki suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil. Dalam hal ini, SMF akan menjadi agen untuk menyalurkan KPR yang dinamakan “KPR Sejahtera SMF” ini kepada bank pembangunan daerah dan perusahaan pembiayaan.

KPR Sejahtera SMF diluncurkan pada awal 2017 dengan menggandeng empat bank pembangunan daerah (BPD) yakni Bank Sumut, Bank Sulselbar, Bank Sultra, Bank NTT, Bank NTB, dan Bank Jateng. KPR Sejahtera SMF akan fokus pada pembangunan di luar Pulau Jawa dengan memproduksi rumah dengan nilai sekitar Rp300 juta. Suku bunga yang ditawarkan diupayakan sama dengan bunga KPR bank non-FLPP. Dalam perjalanannya, jumlah BPD yang terlibat dan menyalurkan produk KPR ini terus bertambah, yakni sebanyak 14 bank per 31 Desember 2018. (103-3)

Bagi SMF, kehadiran KPR Sejahtera SMF merupakan implementasi pelaksanaan misi Perseroan sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan yang mengemban tugas dari pemerintah sebagai special mission vehicle untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan. SMF berharap, kehadiran KPR Sejahtera SMF dapat memenuhi kebutuhan pasar pembiayaan primer perumahan akan produk KPR yang dapat memberikan kepastian angsuran bagi debiturnya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia.

Although the facilities have been provided, but not everyone in MBR class can own a house. This cannot be separated from the obstacles they face, especially MBR who work in the non-formal sector. Non-formal workers who do not have a regular income are deemed to be ineligible to apply for FLPP Mortgage to the bank (unbankable) even if they are able to pay the installments.

Such conditions make the Company moved to take part. The Company, which is engaged in the secondary mortgage sector that is not in direct contact with the community, is committed to expand the target of Mortgage disbursement. The Company issued a mortgage product targeting the MBR group segment outside the banking segmentation of Mortgage, especially those that cannot be served by the FLPP program. The product has fixed interest rate for a certain period so that the debtor’s installment amount is more stable. In this event, the Company will act as an agent to distribute Mortgage called “KPR Sejahtera SMF” to regional development banks and financing companies.

KPR Sejahtera SMF was launched at early 2017 in collaboration with six regional development banks (BPD), which are Bank Sumut, Bank Sulselbar, Bank Sultra, Bank NTT, Bank NTB, and Bank Jateng. KPR Sejahtera SMF will focus on development outside Java Island by producing a house with a value of around IDR300 million. The interest rate offered is equal to the interest of non-FLPP banking Mortgage. In its journey, the number of regional development banks involved and distributing this Mortgage product continues to grow, for as many as 14 banks as of December 31, 2018. (103-3)

For the Company, the presence of KPR Sejahtera SMF is the implementation of the Company’s mission as a State-Owned Enterprise under the Ministry of Finance, which assumes the duty of the government as a special mission vehicle to build and develop the secondary mortgage market. SMF hopes that the presence of KPR Sejahtera SMF can meet the needs of the primary mortgage market for Mortgage products that can provide installment certainty for the debtor to support the fulfillment of the community’s need for decent and affordable home ownership for every Indonesian family.


Sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), SMF mendukung Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 01/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Melalui literasi keuangan, masyarakat akan mampu memilih dan memanfaatkan produk jasa keuangan yang sesuai kebutuhan, mampu melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik, serta terhindar dari aktivitas investasi instrumen keuangan yang tidak jelas. Semakin tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk jasa keuangan.

Sebagai PUJK, SMF memiliki tanggung jawab dan kepentingan untuk mendukung program literasi keuangan yang diimplementasikan melalui program-program pendukung pasar primer perumahan. Untuk kepentingan pengembangan pasar primer, Perseroan telah mengaktifkan program KPR-SMF pada tahun 2017. Melalui program ini, Perseroan akan menghimpun KPR dengan kualitas baik dari sejumlah bank yang menjadi mitra untuk selanjutnya dilakukan sekuritisasi.

Untuk menopang keberhasilan program tersebut, pada tahun 2016, SMF telah mengeluarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) KPR SMF untuk BPD yang diserahkan kepada Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda). Sosialisasi berupa bimbingan mengenai bagaimana memiliki KPR yang sesuai dengan standar SMF pun terus dilakukan selama tahun 2018. (103-3)

Tak sekadar sosialisasi, SMF juga memberikan pendampingan kepada klien, terutama dalam rangka konsultansi. Langkah ini dilakukan karena produk usaha SMF tersebut belum banyak dipahami dengan baik oleh para pemangku kepentingan eksternal.

Selain pendampingan, sosialisasi juga dilakukan melalui kegiatan kuliah umum ke beberapa universitas untuk memberikan pemahaman bagi akademisi terutama kalangan dosen dan mahasiswa mengenai keberadaan SMF sebagai entitas di bawah Kementerian Keuangan RI yang memiliki misi mendukung program pemerintah meningkatkan kapasitas penyalur KPR agar masyarakat memiliki rumah yang layak dan terjangkau.

MENINGKATKAN AKSES KE LAYANAN KEUANGAN

Increasing Access to Financial Services [FS14]

As a financial services business player (PUJK), SMF supports the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.01/ POJK.07/2013 on Consumer Protection in Financial Services Sector. Through financial literacy, the community will be able to select and utilize financial services products as needed, able to perform better financial planning, and avoid unclear financial instrument investment activity. The higher the level of public financial literacy, the more people will utilize financial services products.

As PUJK, the Company has the responsibility and interest to support the financial literacy program implemented through programs supporting the primary mortgage market. In the interest of developing the primary market, the Company activated the Company’s Mortgage (KPR-SMF) program in 2017. Through this program, the Company will collect good quality Mortgage from a number of partner banks for subsequent securitization.

To support the success of the program, in 2016, the Company issued Standard Operating Procedures (SOP) of the Company’s Mortgage (KPR SMF) for Regional Development Banks, which was submitted to the Association of Regional Development Banks (Asbanda). Continuous dissemination in the form of guidance on how to have a Mortgage in accordance with the Company’s standards was conducted throughout 2018. (103-3)

Not just dissemination, the Company also provides assistance to clients, especially in the framework of consultancy. This step is done because the Company’s business products are not well understood yet by external stakeholders.

In addition to facilitation, dissemination is also conducted through public lecture activities to several universities to provide understanding for academicians, especially among lecturers and students about the existence of the Company as an entity under the Ministry of Finance which has a mission to support government programs to increase the capacity of Mortgage Lenders so that people may have decent and affordable housing.



PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGANPartnership and Community Development Program

Salah satu tanggung jawab SMF terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program PKBL dijalankan mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. [103-2]

Program PKBL yang terdiri dari Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara nyata terutama komunitas di sekitar wilayah usaha Perseroan. Pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Program Kemitraan (PK) merupakan kegiatan penyaluran dana pinjaman bergulir dan dana pembinaan kemitraan kepada mitra binaan. Sasaran dari kegiatan ini adalah usaha kecil, dalam hal ini perorangan atau badan usaha dan koperasi yang mempunyai penjualan dan/atau omset per tahun setinggi-tingginya Rp1 miliar atau memiliki aktiva setinggi-tingginya Rp200 juta di luar tanah dan bangunan. Kepada mitra binaan juga diberikan bantuan pembinaan dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan keterampilan teknis produksi serta penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha.

Sementara itu, Program Bina Lingkungan (BL) merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana BUMN yang ditujukan, terutama pada masyarakat sekitar lokasi operasional BUMN terkait.

One of the Company’s responsibilities towards social community development is realized through the Partnership and Community Development Program (PKBL). PKBL program is conducted in reference to the Minister of SOEs Regulation No. PER-09/MBU/07/2015 dated July 3, 2015 regarding Small Business Partnership Program and Community Development Program of State-Owned Enterprises. [103-2]

PKBL Program consisting of Partnership Program and Community Development Program, which aims to provide real community development benefits, especially communities surrounding the Company’s business area. PKBL program implementation is expected to assist government efforts in increasing community independence, reducing the number of unemployed and poor people so that ultimately it will increase economic growth.

Partnership Program (PK) is an activity of disbursing revolving loan fund and partnership development fund to the partners. The objective of this activity is small business, in this matter, individual or business entity and cooperative having sales and/or turnover per year as high as IDR1 billion or owning assets as high as IDR200 million aside from land and building. Assistance is also provided to the assisted partners in the forms of education, training, and apprenticeship to improve entrepreneurial, management, and production technical skills, as well as research and study preparation of business development studies.

Meanwhile, the Community Development Program (BL) is a community empowerment program using State-Owned Enterprise funds targeted especially for the communities surrounding the operational locations of the relevant SOE.


Dalam melaksanakan Program Bina Lingkungan Tahun 2018, SMF membagi dalam 3 (tiga) bidang, yakni:1. Bantuan bencana alam, baik berupa aksi

tanggap darurat pada saat bencana alam terjadi dalam bentuk bantuan logistik, makanan, alat kesehatan dan obat-obatan, dan kegiatan pada fase pemulihan dan rekonstruksi berupa pembangunan sarana prasarana masyarakat korban bencana.

2. Bantuan sarana umum/infrastruktur, berupa pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, antara lain pembangunan sarana air bersih, rehabilitasi fasilitas sanitasi umum dan infrastruktur yang dapat membantu peningkatan pola hidup bersih dan sehat masyarakat.

3. Bantuan sosial kemasyarakatan, berupa dukungan terhadap kegiatan sosial kemasyarakatan dan upaya pengentasan kemiskinan.

Bantuan Sarana Umum dan Infrastruktur PKBL tahun 2018 termasuk di dalamnya terdapat program PKBL tahun 2017, yakni Bantuan Sarana Ibadah. Sementara itu, Program dan Kegiatan Bantuan Sosial Kemasyarakatan pada PKBL tahun 2018, termasuk di dalamnya program dan kegiatan PKBL tahun 2017 berupa Bantuan Pendidikan dan Pelatihan, Bantuan Peningkatan Kesehatan, Bantuan Pelestarian Alam, dan Bantuan Sosial Kemasyarakatan.

Sebagai pembanding, pada tahun 2018 SMF menetapkan 7 bidang penyaluran program kegiatan, yaitu:1. Bantuan bencana alam, baik berupa aksi

tanggap darurat pada saat bencana alam terjadi dalam bentuk bantuan logistik, makanan, alat kesehatan dan obat-obatan, dan kegiatan pada fase pemulihan dan rekonstruksi berupa pembangunan sarana prasarana masyarakat korban bencana.

2. Bantuan pendidikan dan pelatihan, berupa pembangunan/penyediaan sarana pendidikan, bantuan beasiswa, pelatihan kewirausahaan, dan program edukasi lainnya.

3. Bantuan peningkatan kesehatan, berupa program pengobatan bagi masyarakat miskin untuk meningkatkan standar hidup sehat.

4. Bantuan sarana umum/infrastruktur, berupa pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, antara lain pembangunan sarana air bersih, rehabilitasi fasilitas sanitasi umum dan infrastruktur yang dapat membantu peningkatan pola hidup bersih dan sehat masyarakat.

In implementing Community Development Program in 2018, the Company divided into 3 (three) sectors, namely:1. Natural disaster relief, either in the form of

emergency response when natural disasters occur, in the form of logistic, food, medical, and pharmaceutical aid, or activities during recovery and reconstruction phase in the form of development of infrastructure facilities for the disaster victim communities.

2. Public facilities/infrastructure assistance, in the form of development of public infrastructure and/or public facilities, among others, construction of clean water facilities, rehabilitation of public sanitation facilities, and infrastructure that can help improve the community’s clean and healthy lifestyle.

3. Social community assistance, in the form of support for social community activities and efforts to alleviate poverty.

PKBL’s Public Facilities and Infrastructure Assistance in 2018 included the 2017 PKBL program, namely Worship Facility Assistance. Meanwhile, PKBL’s Community Social Assistance Program and Activities in 2018, included PKBL programs and activities in 2017 in the form of Education and Training Assistance, Health Improvement Assistance, Nature Conservation Assistance, and Community Social Assistance.

As a comparison, in 2018, the Company established 7 (seven) activity program distribution sectors, which are:

1. Natural disaster relief, either in the form of emergency response when natural disasters occur, in the form of logistic, food, medical, and pharmaceutical aid, or activities during recovery and reconstruction phase in the form of development of infrastructure facilities for the disaster victim communities.

2. Education and training assistance, in the forms of development/provision of educational facilities, scholarship aid, entrepreneurship training, and other educational programs.

3. Health promotion assistance, in the form of treatment program for poor people to improve healthy standard of living.

4. Public facilities/infrastructure assistance, in the form of development of public infrastructure and/or public facilities, among others, construction of clean water facilities, rehabilitation of public sanitation facilities, and infrastructure that can help improve the community’s clean and healthy lifestyle.



5. Bantuan sarana ibadah, berupa pembangunan sarana ibadah dan dukungan untuk kegiatan keagamaan.

6. Bantuan pelestarian alam, berupa kegiatan pelestarian alam dan konservasi lingkungan (program penghijauan).

7. Bantuan sosial kemasyarakatan, berupa dukungan terhadap kegiatan sosial kemasyarakatan dan upaya pengentasan kemiskinan.

ORGANISASI PENGELOLA PKBL

Tim PKBL SMF diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Direksi. Pengelola PKBL tahun 2018 merupakan pengelola yang dibentuk berdasarkan SK Direksi No. 07/SKD/DIR/I/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pengurus Tim Pengelola Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) tanggal 4 Januari 2018. Struktur organisasi Tim PKBL Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Ketua | Head Bonai Subiakto

Wakil Ketua I | Deputy Head I Wisaksono S. Nugroho

Wakil Ketua II | Deputy Head II Novie Anawaty

1. Anggota | Member Arwan Sjachroni

2. Anggota | Member Hutama Kumala S. B.

3. Anggota | Member Arief Hidayat

4. Anggota | Member Arry Pandowo

5. Anggota | Member Sahrul Haetamy Ananto

6. Anggota | Member Aldino Adi S

7. Anggota | Member M. Radian Agusta

8. Anggota | Member Deandra Novendrea

9. Anggota | Member Fransiska Wati

10. Anggota | Member Rizki Maulida

11. Anggota | Member Mike Anggraini

Tim Pengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagaimana tercantum dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Bagian Kebijakan Corporate Social Responsibility V:01 T: 02-2017 Tanggal 08 Februari 2017.

5. Assistance of religious facilities, such as construction of religious facilities and support for religious activities.

6. Natural conservation assistance, in the form of nature conservation and environmental conservation (reforestation program).

7. Social community assistance, in the form of support for social community activities and efforts to alleviate poverty.

PKBL MANAGEMENT ORGANIZATION

The Company’s PKBL Team is appointed by and responsible to the Board of Directors. PKBL managers in 2018 were the managers established based on Decree of Board of Directors No.S-07/SKD/DIR/I/2018 regarding the Dismissal and Appointment of Management Team of Partnership Program and Community Development Program of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dated January 4, 2018. The organizational structure of PKBL Team in 2018 is as follows:

The Partnership and Community Development Program Management Team has duties and responsibilities as stated in the Corporate Governance Policy of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) of Corporate Social Responsibility Policy Section V: 01 T: 02-2017 February 8, 2017.


PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN

Dalam Program Kemitraan, SMF mengalokasikan pinjaman berbunga rendah untuk pembiayaan/perbaikan perumahan mikro dan kecil. Untuk menjaga efektivitas penyaluran dan mengoptimalkan tingkat pengembalian pinjaman, Perseroan bekerja sama dengan BUMN Penyalur yang ditunjuk. Walau demikian, terhitung sejak tahun 2014, SMF belum melaksanakan lagi kegiatan Program Kemitraan sesuai dengan arahan dari Pemegang Saham. Pada tahun 2018, Perseroan masih melanjutkan hasil keputusan RUPS yang diaktakan dengan No. 26 tanggal 21 Desember 2015, yakni persetujuan kegiatan PKBL seluruhnya dialokasikan untuk kegiatan Bina Lingkungan.

PELAKSANAAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN [103-3, 203-1, 413-1]

Untuk melaksanakan Program Bina Lingkungan (BL), setiap awal tahun SMF menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA PKBL) untuk disetujui oleh RUPS. Pada tahun 2018, anggaran PKBL yang seluruhnya dialokasikan untuk Program BL sebesar Rp2,5 miliar, naik 66,67% dibanding tahun 2017 sebesar Rp1,5 miliar. Dana sebesar itu dialokasikan untuk masing-masing sektor sebagai berikut:

Rincian Anggaran PKBL 2018Details of 2018 PKBL Budget

Program dan KegiatanProgram and Activity

Anggaran*)Budget*)

RealisasiRealization

A Bantuan Korban Bencana AlamNatural Disasters Relief

200.000.000 200.000.000

B Bantuan Sarana Umum dan InfrastrukturAssistance for Public Facilities/ Infrastructures

1.500.000.000 900.000.000

C Bantuan Sosial KemasyarakatanAssistance for Community Social Development

800.000.000 800.000.000

Total 2.500.000.000 1.900.000.000

*) Dari total dana sebesar Rp2,5 miliar, sebanyak Rp1 miliar digunakan untuk mendanai program “Bedah Perumahan Kumuh.” Dari alokasi itu sudah dicairkan sebesar Rp400 juta pada tahun 2018. Dengan demikian, realisasi kegiatan Bina Lingkungan secara efektif per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp1,5 miliar, atau Rp1,9 miliar apabila digabungkan dengan penyaluran dana program “Bedah Perumahan Kumuh” senilai Rp400 juta.

IMPLEMENTATION OF PARTNERSHIP PROGRAMUnder the Partnership Program, the Company allocates low-interest loans for micro and small housing financing/repairs. To maintain the distribution effectiveness and to optimize the loan repayment rate, the Company cooperates with designated SOE Lenders. Nevertheless, since 2014, the Company has not yet implemented the Partnership Program activities in accordance with Shareholders direction. In 2018, the Company continued carrying out the GMS resolutions notarized by No. 26 dated 21 December 2015, which was approval of PKBL activities entirely allocated for Community Development activities.

IMPLEMENTATION OF COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM [103-3, 203-1, 413-1]To implement the Community Development Program (BL), at the beginning of every year, the Company prepares Work and Budget Plan for Partnership and Community Development Program (RKA PKBL) to be approved by GMS. In 2018, PKBL budget that was totally allocated to BL Program amounted to IDR2.5 billion, an increase of 66.67% compared to that of 2017 of IDR1 billion. Such amount of fund was allocated for each sector as follows:

*) Of the total funds of IDR2.5 billion, a total of IDR1 billion was used to fund the “Bedah Perumahan Kumuh” program. From the allocated budget, IDR400 million has already been disbursed in 2018. Thus, the realization of Community Development activities effectively as of December 31, 2018 was amounted to IDR1.5 billion, or IDR1.9 billion when combined with the distribution of funds for the “Bedah Perumahan Kumuh “ program of IDR400 million.



PENGEMBANGAN RUMAH DI DAERAH KUMUH

Selain menjalankan fungsi utamanya sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan (PPSP), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menjalankan kegiatan inisiatif strategis Pengembangan Rumah di Daerah Kumuh. Program ini merupakan mandat dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia untuk memberikan manfaat secara langsung kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Untuk mewujudkan kegiatan ini, SMF menggandeng Satuan Kerja KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh), yang merupakan program dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya. Pembangunan rumah di daerah kumuh yang masuk dalam kategori indikator bangunan gedung dari kesatuan alat ukur 7+1 Indikator KOTAKU ini sejalan dengan tujuan dari kegiatan Pembangunan Rumah di Daerah Kumuh yang dilakukan Perseroan. Parameter atas Indikator bagunan gedung yang dimaksud adalah sebagai berikut : • Ketidakteraturan dalam hal dimensi, orientasi, dan bentuk. • kepadatan tinggi tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana tata ruang. • ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis sistem struktur, pengamanan petir, penghawaan, pencahayaan, sanitasi, dan

bahan bangunan.

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki kesulitan untuk dapat melakukan renovasi atau pembangunan rumah yang layak huni sesuai dengan parameter di atas. Keterbatasan sumber daya finansial juga membuat mereka tidak dapat melakukan pembangunan rumah secara mandiri ataupun mendapatkan pinjaman dari perbankan. Perseroan hadir untuk memberikan solusi pendanaan dengan metode hibah kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang merupakan binaan dari KOTAKU.Pelaksanaan kegiatan pengembangan rumah di daerah kumuh akan dilakukan per daerah menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dari masyarakat setempat. Atas dana hibah yang diberikan, Perseroan memberikan pelatihan capacity building penyaluran dan pengelolaan dana kepada BKM.

Untuk aspek pengawasan atas pelaksanaan kegiatan, Perseroan melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat selaku pemilik wewenang serta Satuan Kerja KOTAKU selaku pembina dari BKM penyalur dan pengelola dana.

Pada tahun 2018, Perseroan melakukan pelaksanaan pilot project pembangunan di Kelurahan Purwokinanti, Yogyakarta. Target pembangunan yang dilakukan 14 rumah dengan besaran dana Rp 1.000.000.000 (Satu Miliar Rupiah). Hingga Desember 2018 progress pembangunan dalam tahapan perencanaan pembangunan dengan target penyelesaian pada tahun 2019.


Housing Development in Slum Areas

In addition to carrying out its main function as a Special Mission Vehicle(SMV) of Secondary Mortgage Company, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) conducts a strategic initiative of Housing Deveopment in Slum Areas. This program is mandated by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia to provide direct benefits to Low-Income Society (MBR).

In realizing this activity, the Company collaborates with KOTAKU Team, which is a program of the Ministry of Public Works and Housing, specifically the Directorate General of Human Settlements. Housing development in slum areas, which included in the category of building structure indicators from the unity of measuring instruments 7+1 of KOTAKU Indicators, is in line with the objectives of the Housing Development in Slum Areas conducted by the Company. The parameters for building structure indicators are as follows:

• Irregularities in terms of dimensions, orientation, and shape. • High density is not in accordance with the provisions in the spatial plan. • Incompatibility with the technical requirements of structural systems, lightning security, air conditioning, lighting, sanitation

and building materials.

Low-Income Society (MBR) has difficulty in carrying out renovations or constructions of livable houses according to the parameters above. The limited financial resources also made them unable to build houses independently or to obtain loans from banks. The Company is available to provide funding solutions using the grant method to the Community Self-Help Agency (BKM) which is assisted by KOTAKU.

The implementation of housing development activities in slum areas will be carried out per region to adjust to the conditions and needs of the local community. For the grants provided, the Company provides training in capacity building for disbursing and managing funds to BKM.

In regards to the supervision aspect towards the activity implementation, the Company collaborates with the local government as the owner of authority as well as KOTAKU Work Unit as the supervisor of BKM (fund distributor and manager).

In 2018, the Company carried out a pilot project of development in Purwokinanti Village, Yogyakarta. The development target was carried out for 14 houses with total fund of IDR1,000,000,000 (One Billion Rupiah). As of December 2018, the development progress was still in the development planning stage with target for completion in 2019.



Daftar Kegiatan PKBL Tahun 2018

Bantuan Korban Bencana AlamNatural Disasters Relief

No Nama KegiatanActivity Name


1 Bantuan Sembako untuk Korban Gempa Kalibening BanjarnegaraAssistance in Groceries for Earthquake Victims in Kalibening Banjarnegara

46,250,000

2 Bantuan Korban Banjir Bandang BanyuwangiBanyuwangi Disaster Relief Flood

35,500,000

3 Bantuan Korban Gempa di Lombok, NTB, Sinergi dengan BUMN di bawah KemenkeuAssistance for Earthquake Victims in Lombok, NTB, Synergy with SOEs under the Ministry of Finance

61,391,000

4 Bantuan Korban Gempa dan Tsunami di PaluAssistance for Earthquake and Tsunami in Palu

150,000,000

Bantuan Sarana Umum / InfrastrukturAssistance for Public Facilities/Infrastructures



1 Pembangunan Ruang Kelas Baru PAUD Rijalul Ummah, BogorConstruction of New Classroom in Early Childhood Education Facility Rijalul Ummah, Bogor

75,000,000

2 Pembangunan Sumur Bor dan MCK Desa Ciakar, Lebak, BantenConstruction of Drilling Well and Toilets in Ciakar Village, Lebak, Banten

55,000,000

3 Bantuan Pembangunan Toilet dan Sarana Wudhu Masjid Baitul ImanConstruction of Toilets and Place for Ablution (Wudhu) at Mosque Baitul Iman

50,000,000

4 Bantuan Pembangunan Klinik Pesantren Al-Kautsar 561Construction of Clinic Pesantren Al-Kautsar 561

50,000,000

5 Bantuan Pemasangan Selop Atas dan Tiang Tengah Majlis Ta'lim Al-HidayahInstallation of Top and Middle Pole Majlis Ta’lim Al-Hidayah

10,900,000

6 Bantuan Pemasangan Granit lantai Majelis Qur'an Ar-RosyadInstallation of Granite Floor Majelis Qur’an Ar-Rosyad

11,609,500

7 Bantuan Lantai dan Dinding Granit Mushola Al-Ikhas Taman Perumahan JatinegaraGranite Floor and Walls Mushola Al-Ikhlas Taman Perumahan Jatinegara

13,090,000

8 Rehabilitasi MCK Umum Dusun BandealitRehabilitation of Public Toilets at Bandealit Hamlet

63,299,824

9 Pemasangan Plafon Mushola Baitul Amin BandealitInstallation of Ceiling Mushola Baitul Amin Bandealit

9,322,000

10 Pembangunan Talud PonPes Al-Fattah Kikil PacitanConstruction of Talud PonPes Al-Fattah Kikil Pacitan

40,000,000

11 Pemasangan Atap Mushola Kamp Pulo Desa Babakan, Ciseeng, BogorInstallation of Roof Mushola Kam Pulo Babakan Village, Ciseeng, Bogor

5,000,000

12 Bantuan Donasi Pembangunan Asrama dan Ruang Kelas Institut Ilmu Al-Quran JakartaDonation for the Construction of Dormitory and Classroom Al-Quran Institute Jakarta

5,000,000

13 Usulan Bantuan Penyelesaian Tiang Masjid Al-Ihslan Tajurhalang BogorCompletion of Pillar Al-Ihslan Mosque, Tajurhalang Bogor

13,200,000

14 Pembangunan Jembatan Jalan Umum Desa WangunjayaConstruction of Bridge of Public Road in Wangunjaya Village

50,000,000

15 SMF Dukung Indonesia Pintar melalui Pembangunan Ruang Kelas SMP Tahfidz Assyifa di Parung, BogorThe Company’s Supports Indonesia Pintar through the Construction of Classroom SMP Tahfidz Assyifa in Parung, Bogor

38,578,676

16 Pengembangan Perumahan di Daerah Kumuh di Purwokinanti, YogyakartaHousing Development in Slum Areas, Purwokinanti, Yogyakarta

1,000,000,000

Bantuan Sosial KemasyarakatanAssistance for Community Social Development



1 Beasiswa Putra-Putri Karyawan dan Outsourcing SMFScholarships for the Children of the Company’s Employees and Outsourced Workers

80,400,000

List of PKBL Actvities in 2018


Bantuan Sosial KemasyarakatanAssistance for Community Social Development



2 Donor Darah Maret 2018Blood Donor March 2018

15,394,600

3 Bantuan Rumah Teduh BandungAssistance for Rumah Teduh Bandung

25,054,000

4 Usulan Bantuan untuk Program Bantuan Pendidikan untuk 200 Pelajar Berprestasi yang Tidak Mampu dari Kalangan Yatim Piatu dan Dhu'afaEducation Assistance Program for 200 Outstanding Students from Poor Family and Orphans and Dhu’afa

10,000,000

5 Santunan Panti Asuhan Al-Kautsar LembangContributions to Orphanage Al-Kautsar Lembang

16,000,000

6 Santunan Panti Asuhan Buka Puasa Bersama di SMFContributions to Orphanage for Break-Fasting at the Company

39,000,000

7 Bantuan Kegiatan Ramadhan di Yayasan Asyiratul Hamidiyyah, Pondok Aren, Tangsel, BantenRamadhan Activities in Asyiratul Hamidiyyah Foudnation, Pondok Aren, Tangsel, Banten

24,740,000

8 Bantuan Kegiatan Safari Kesehatan dan Bakti Sosial, Buleleng, BaliHealth Safari and Social Activity, Buleleng, Bali

41,000,000

9 Santunan Anak Yatim di Kegiatan Ramadhan Masjid Al-Amanah KemenkeuContributions for Orphans during Ramadhan, Al-Amanah Mosque, Ministry of Finance

12,500,000

10 Donor Darah Juli 2018Blood Donor 2018

16,498,450

11 Pembelian Hewan Qurban Sinergi BUMN & Lembaga KeuanganPurchase of Qurban Animals, Synergy of SOEs & Financial Institutions

36,000,000

12 Beasiswa Semester 5 Desri Wulandari, Mahasiswi UMYScholarship for Desri Wulandari, Semester 5, College Student at UMY

5,985,000

13 Bantuan Pakaian Dalam untuk Korban Gempa LombokUnderclothing for Earthquake Victims, Lombok

20,000,000

14 Kegiatan Bakti Sosial memperingati Hari Dokter Nasional (with YIAB)Social Activity in celebrating National Doctor Day (with YIAB)

70,000,000

15 Bantuan Sarana Operasional Pondok Pesantren dan Masjid di Desa CimulangOperational Facilities Pondok Pesantren and Mosque, Cimulang Village

36,000,000

16 Bantuan kebutuhan Panti Asuhan Yayasan Senja CibinongBasic needs for Orphanage, Senja Foundation, Cibinong

28,670,000

17 Bantuan Sembako Korban Gempa SitubondoGroceries for Earthquake Victims, Situbondo

40,000,000

18 Trauma Healing di Lombok, Kerja Sama dengan Kelas Atap LangitTrauma Healing in Lombok, Collaboration with Kelas Atap Langit

56,100,000

19 Santunan Yatim Dhuafa di Acara Maulid Nabi Majlis Talim Alumni SMP Harapan IbuContributions for Orphans Dhu’afa at Maulid Nabi Event, Majlis Talim Alumni SMP Harapan Ibu

6,000,000

20 Donor Darah DesemberBlood Donor December

16,550,000

21 Senyum Untuk Lansia. Bantuan Sosial SMF bagi para Lansia di Panti Jompo melalui Perayaan Natal Bersama Pasar ModalSmile for the Elderlies. Social assistance for the elderlies in Nursing Home through Christmas Celebration with Capital Market

20,000,000

22 SMF Dukung Indonesia Pintar melalui Program #1000beasiswaipbThe Company Supports Indonesia Pintar Program through #1000beasiswaipb program

20,000,000

23 Sumbangan Zakat, Infaq, Sodaqoh (ZIS) untuk Kelurahan MelawaiContributions Zakat, Infaq, Sodaqoh (ZIS) for Melawai Village

2,966,950

24 SMF Dukung Indonesia Pintar melalui Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA MA Al-Muslim Ambon.The Company Supports Indonesia Pintar Program by Procuring Science Lab Equipment, MA Al-Muslim Ambon

23,000,000

25 SMF Membangun Indonesia melalui Rehabilitasi Gereja GDPI, MalangThe Company Develops Indonesia through Rehabilitation of GDPI Church, Malang

27,500,000

26 SMF Membangun Indonesia melalui Renovasi Dinding Pura Karsa Aikyam di MalangThe Company Develops Indonesia through Renovation of Walls at Karsa Aikyam Temple, Malang

27,500,000



MEWUJUDKAN KAMPUNG SEHAT DI CIAKAR

Bangunan kecil itu punya arti sangat besar bagi warga Ciakar, Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Warga bisa datang kapan saja, 24 jam non-stop. Yang menarik, siapapun warga yang keluar dari bangunan bercat krem itu, dipastikan wajahnya berseri-seri, menyiratkan kelegaan. Tak aneh karena bangunan yang di atapnya bertengger dua tangki air berwarna oranye itu adalah fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). Bangunan seluas 20 meter ini terbagi dalam dua kamar kecil/WC dan terdapat kran di bagian luar.

“Warga sangat bersyukur dengan bantuan PKBL dari SMF tersebut,” kata Adung Abdurahman, tokoh masyarakat Ciakar. Dengan adanya MCK ini, mereka tak perlu repot lagi jika ingin buang air besar, mencuci atau mengambil air untuk keperluan memasak. Apalagi, selain airnya jernih, sumber air di MCK ini tak pernah mati, termasuk saat musim kemarau.

Manfaat MCK semakin terasa karena siapapun boleh menggunakannya, termasuk warga di luar Ciakar. Bahkan, siapapun yang lewat dan kebelet, mereka bisa mampir tanpa dipungut biaya apapun. Tak aneh, kata pria 50 tahun ini sembari terkekeh, “Warga desa lain banyak yang iri dan minta dibuatkan.”

Fasilitas MCK bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) terwujud setelah masyarakat mengajukan proposal bantuan dana ke SMF sebesar Rp55 juta. Bulan berikutnya, setelah tim SMF melakukan survei dan dinyatakan oke, maka bantuan dana pun dikucurkan pada Februari 2018.

Setelah dana tersedia, proses pembangunan segera dimulai. Lokasi dipilih di atas tanah hibah, di pinggir jalan desa sehingga gampang dijangkau. Proses pembangunan dikebut, termasuk membuat sumur bor dengan kedalaman sekitar 50 meter. Pembuatan sumur bor butuh usaha ekstra karena setelah kedalaman dua meter, bor mulai membentur bebatuan. Beruntung, semua berjalan mulus. Pada 31 Maret 2018, bantuan PKBL dari SMF tersebut diresmikan.

Setelah MCK diresmikan, masyarakat menyambut gembira. Sejak ada fasilitas tersebut, kebiasaan warga buang air besar sembarangan, termasuk di kebun warga, jauh berkurang. Dulu, sebelum ada MCK, bau tak sedap tiap hari menguar dari arah kebun.

Di desa Ciakar buang air besar di kebun memang masih menjadi kebiasaan. Hal itu terjadi karena sebagian besar warga tidak memiliki WC atau kakus sendiri. Keterbatasan ekonomi menjadi pemicunya. Maklum, untuk membuat WC dan kamar mandi, butuh dana jutaan rupiah. Dengan kondisi seperti itu, pilihan paling gampang, ya, buang hajat di kebun.

Perilaku hidup tidak sehat itulah yang ingin diubah masyarakat dengan mengajukan proposal bantuan pembangunan MCK ke SMF dan proposal disetujui dan tak butuh waktu lama MCK pun berdiri.

Selain tak sedap di pandang dan baunya menusuk hidung, kebiasaan warga membuang hajat di kebuh juga berpotensi mencemari sumur yang berada bawah kebun. Maklum, saat musim hujan, air hujan dari kebun akan mengalir ke bawah, ke arah sumur. Padahal, air sumur tersebut selama ini dimanfaatkan warga untuk minum. Jika tercemar kotoran manusia, berbagai penyakit potensial terjadi, misalnya muntaber.

Setelah MCK tersedia, pelan tapi pasti, kebiasaan buruk warga Ciakar buang air sembarangan terpangkas. Dengan menerapkan pola hidup sehat, selain bau tak sedap dari arah kebun menghilang, warga juga terhindar dari berbagai penyakit akibat mengonsumsi air sumur yang tercemar kotoran manusia.***

BEFORE AFTER


BUILDING A HEALTHY VILLAGE IN CIAKAR

The small building has a deep meaning for the people of Ciakar, Gunung Kencana, Lebak Regency, Banten Province. Residents can come anytime, 24 hours non-stop. Interestingly, whoever comes out of the cream-painted building, his/her face would be beaming, implying relief. This is because the building on the roof perched with two orange water tanks is a bath, washing and toilet facility (MCK). The 20-meter building is divided into two small bathrooms/toilets and there are faucets on the outside.

"Residents are very grateful for the PKBL assistance from SMF," said Adung Abdurahman, Ciakar community leader. With MCK, they don't need to bother if they want to defecate, wash or use water for cooking purposes. Moreover, besides the water is clear, the water source in MCK is always available, including during the dry season.

The benefits of MCK are significantly felt since anyone can use it, including residents outside Ciakar. In fact, anyone who passes and has the need, they can use the facility for free. It's not strange, said the 50-year-old man while chuckling, "Many other villagers were jealous and asked [similar MCK facility] to be made.”

The MCK facility assistance from the Partnership and Community Development Program (PKBL) was realized after Adung submitted a proposal to SMF amounted to IDR55 million. The next month, after SMF team has conducted survey and declared acceptable, then the fund assistance was disbursed in February 2018

After the funds were available, construction process was finally started. The selected location was on a grant land, on the side of the road for easy access. The development process was accelerated, including making a bore well with a depth of about 50 meters. The process in making a bore well required extra effort because after a depth of two meters, the drill started to hit the rocks. Luckily, everything went smoothly. On March 31, 2018, PKBL assistance from SMF was inaugurated.After the MCK was inaugurated, the community happily welcomed it. Since the facility was available, the habit of residents to defecate carelessly, including in people's gardens, has been greatly reduced. Before the availability of MCK, bad smell came out of the direction of the garden every day.In Ciakar village, defecating in the garden was still a habit. This happened because most residents did not have their own toilets or latrines. Economic limitations were the trigger. Understandably, to make toilets and bathrooms, it would take millions of rupiah in funds. With such conditions, the easiest choice was to defecate in the garden.

It was this unhealthy behavior that people wanted to change by submitting a proposal to SMF for assistance in the construction of MCK of which the proposal was approved and it didn't take long for MCK to be built.

In addition to the unpleasant sight and smell, the habit of people defecating in the garden was also potentially polluting the wells under the garden. Clearly, during the rainy season, rainwater from the garden would flow down, towards the well. In fact, the well water has been used by residents to drink. If contaminated with human waste, various potential diseases occurred, such as vomiting.

After MCK was available, slowly but surely, the bad habits of Ciakar residents to defecate carelessly has diminished. By applying a healthy lifestyle, in addition to the disappearance of unpleasant odor from the direction of the garden, residents were also avoided from diseases due to consuming well water contaminated with human waste. ***



BEFORE ON PROGRESS AFTER

MENYALAKAN SEMANGAT ANAK-ANAK DI KAMPUNG WANGUN

Allahummarhamna bil quran/waj’alhulana imama wa nura/wa huda wa rahmahAllahuma dzakkirna minhuma nasina/Wa ‘alimna minhuma jahilna/Warzuqna tilawatahu/Ana allayli wa athra fannahar/Wa’alhulana hujjatayya rabbal’alamin

Ya Allah, rahmatilah kami dengan al Qur’an/Jadikan ia imam kami, cahaya, petunjukdan rahmat bagi kami/Ya Allah, ingatkanlah kami apa yang kami lupa/dan ajarkan bagi kami apa yang kami jahil/Karuniakanlah kepada kami untuk dapat membacanya/sepanjang malamnya dan sepanjang siangnya/Jadikanlah ia perisai kami/Wahai Tuhan sekalian alam.

Senandung doa khatam Al Qur’an berkumandang keras dari kelas Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), Yayasan Rijalul Ummah, Kampung Wangun, Purasari, Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Siang itu, sekitar 30 siswa DTA penuh semangat menyenandungkan doa, walaupun acaranya bukan khataman yang sebenarnya. Doa dinyanyikan di awal kegiatan belajar-mengajar.

“Ini latihan. Kalau Jumat, kegiatannya memang diisi dengan nasyid atau lagu-lagu,” kata Endang Suhenri, Pendiri Yayayan Rijalul Ummah. Ia sangat bersyukur karena SMF memberikan bantuan dana sehingga ruang kelas bisa segera dibangun dan dimanfaatkan untuk mengaji, terhitung sejak Maret 2018. Sebelum bantuan dari SMF datang, kondisinya memang alakadarnya. Lantai dari jerami kering, dan tembok sama sekali belum ada. Kini, kondisinya berbeda 180 derajat: lantai ditutup keramik putih dan semua tembok kokoh terbangun. Dengan lantai yang bersih, anak-anak terlihat santai mengaji sembari duduk lesehan. “Saya senang bisa belajar mengaji di sini,” ujar sejumlah anak saat ditemui sebelum mulai mengaji.

Selain DTA, di ruangan yang sama, yayasan juga menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pengajian Ibu-ibu, pengajian pemuda dan pengajian bulanan untuk umum. Oleh karena kegiatannya beragam, pengurus Yayasan mesti pintar-pintar membagi waktu. Pengajian ibu-ibu misalnya, diselenggarakan tiap Kamis pukul 7-10 pagi. Oleh karena ada pengajian ibu-ibu, maka kegiatan PAUD diliburkan. “Jadi, kegiatan PAUD Senin-Sabtu, terkecuali Kamis libur karena waktunya dipakai untuk pengajian ibu-ibu,” kata pria 41 tahun ini.

Ruang kelas multifungsi yang dikelola Yayasan Rijalul Ummah berada di atas lahan wakaf seluas 900 meter persegi. Sebelum ruang kelas ini berdiri, kegiatan belajar-mengajar berupa PAUD menempati ruang tamu dan emperan rumah pendiri yayasan, yang lokasinya sekitar 200-an meter dari lokasi Yayasan. Lalu, sempat berpindah dan menempati bekas pabrik bolu. “Kegiatan PAUD sendiri kami mulai sejak 2007,” kata pendiri yayasan.

Bangunan pabrik bolu yang konstruksinya kurang bagus lama-kelamaan rapuh. Sebab itu, pihak yayasan terpikir untuk memindahkan lokasi kegiatan PAUD. Beruntung ada warga yang bersedia mewakafkan tanahnya seluas 900 meter yang kemudian dipakai untuk ruang kelas Yayasan. Begitu tanah tersedia, pembangunan pun dilakukan dari dana urunan keluarga dan swadaya masyarakat.

Pondasi, kerangka bangunan dan atap beres, namun tembok belum ada, sedangkan lantai masih ala kadarnya. Untuk menguruk lantai agar lebih tinggi dari tanah di sekitarnya, dipakailah jerami. Kondisi seperti itu tak memungkinkan difungsikan untuk kegiatan PAUD, sedangkan atap bangunan bekas pabrik bolu sudah ambruk. Walhasil, kegiatan PAUD sempat vacum.

Pada saat sedang butuh dana itulah, pihak yayasan bertemu dengan salah satu kerabat di Tapos, Depok, yang terbiasa berkomunikasi dengan SMF. Kebetulan, saat itu, sekitar Agustus 2017, SMF sedang menggelar kegiatan Kampung Sehat berupa pengobatan gratis di Tapos. Pucuk dicinta, ulam tiba. Pihak yayasan pun mengajukan proposal bantuan ke SMF. “Alhamdulillah, permohonan disetujui,” kata Endang.

Berbekal dana program PKBL SMF itulah, pembangunan dua ruang kelas dikebut. Dinding dibangun, lantai keramik pun dipasang. Kamar mandi dan WC pun dibereskan. Februari dana turun, bulan berikutnya, kegiatan PAUD di ruang kelas sudah bisa dimulai. Tak hanya PAUD, adanya ruang kelas yang memadai membuat Yayasan mengembangkan kegiatan-kegiatan lainnya, termasuk DTA, pengajian ibu-ibu dan sebagainya.

Pengembangan ke depan, Yayasan berencana untuk membangun musala dan ruang PAUD tersendiri lengkap dengan beragam alat bermain yang mendidik. “Mudah-mudahan kerja sama dengan SMF bisa berlanjut,” kata Endang.


IGNITING CHILDREN'S SPIRIT IN WANGUN VILLAGE

Allahummarhamna bil quran/waj'alhulana imama wa nura/wa huda wa rahmahAllahuma dzakkirna minhuma nasina/Wa im alimna minhuma jahilna/Warzuqna tilawatahu/Ana allayli wa athra fannahar/Wa’alhulana hujjatayya rabbal’alamin O Allah, bless us with the Qur'an/Make him our priest, light, guidanceand mercy for us/O Allah, remind us what we forgot/and teach us what we ignored/make us able to read it/throughout the night and throughout the afternoon/Make it our shield/O Lord of all nature.

The humming of Al Qur'an khatam prayer is loudly echoed from the class of Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), Rijalul Ummah Foundation, Kampung Wangun, Purasari, Leuwiliang, Bogor Regency. That afternoon, around 30 DTA students enthusiastically hummed prayers, even though the program was not really a khataman. Prayers are sung at the beginning of teaching and learning activities. "This is practice. For Friday, the activity is indeed filled with nasyid or songs, "said Endang Suhenri, Founder of Yayayan Rijalul Ummah.

In addition to the DTA, in the same room, the foundation also organizes various activities, such as Early Childhood Education (PAUD), Mother's study, youth recitation and monthly recitation for the public. Because the activities are diverse, the management of the Foundation must be smart in dividing the time. For example, the recitation of mothers is held every Thursday at 7-10 a.m. Because there are recitation of mothers, PAUD activities are closed. "So, PAUD activities are from Monday to Saturday, except on Thursday, because it is time for the recitation of mothers," said the 41-year-old man. The multifunctional classrooms managed by the Rijalul Ummah Foundation which are located on a 900 square meter waqf land began to function in March 2018. Previously, teaching and learning activities in the form of PAUD occupied the living room and overhang of Founder of Yayasan house, which was located around 200 meters from the Foundation location. Then, had time to move and occupy the former sponge factory. "We started PAUD activities since 2007," said Founder of Yayasan. The building of the sponge cake factory whose construction is not good, is gradually becoming fragile. Therefore, the Founder thought of moving the location of PAUD activities. Lucky the people disposed to waqf a 900-meter land was now represented and used for the Foundation's classroom. Once land is available, development is also carried out from family funding and community self-help. The foundation, building and roof framework are done, but the walls are not there yet, while the floor is still perfunctory. To fill the floor so that it is higher than the surrounding soil, thatch is used. Such conditions do not allow for PAUD activities, while the roofs of former ball mill factories have collapsed. As a result, PAUD activities were vacant.

When he was in need of funds, the Founder of Yayasan met with one of his relatives in Cibinong, Bogor, who was used to communicating with SMF. Incidentally, at that time, around August 2017, SMF was holding a Healthy Village activity in the form of free treatment in Cibinong. Just in time, Endang also submitted a proposal for assistance to SMF of Rp150 million. "Alhamdulillah, the request was approved in half. We received Rp75 million, "said Endang.

Armed with the SMF PKBL program funding, the construction of two classrooms was accelerated. Walls were built, tile floors were installed. The bathroom and toilet were taken care of. In February the fund was disbursed, the following month, PAUD activities in the classroom could begin. Not only PAUD, the existence of adequate classrooms made the Foundation develop other activities, including the DTA, the religious study by mothers and so on. The Foundation plans to build a Musala and its own PAUD room complete with a variety of educational play tools. "Hopefully the collaboration with SMF can continue," he said.



TANGGUNG JAWAB KEPADA PELANGGANResponsibility to Customers

SMF bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan di mana pihak yang menjadi pelanggan Perseroan adalah korporasi yang bergerak di industri perbankan dan pembiayaan. Selain itu, Perseroan juga memiliki stakeholder lainnya, yaitu Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, serta Perguruan Tinggi.

Sebagai bentuk tanggung jawab kepada seluruh stakeholder, SMF menyelenggarakan berbagai pelatihan dan pendampingan sebagai bagian dari kegiatan capacity building bagi lembaga penyalur/mitra guna meningkatkan kapasitasnya dalam memproduksi produk KPR yang terstandar dengan baik sesuai kriteria SMF.

Produk Training & Advisory yang diberikan SMF selama tahun pelaporan mencakup kegiatan pelatihan dan pendampingan. Kegiatan training dan advisory selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Rekapitulasi Pencapaian Target Training Tahun 2018

No PesertaParticipant

Tema TrainingTheme of Training

KategoriCategory

Waktu PelaksanaanTime

1 PT Indosurya Inti Finance Strategi Penyelamatan Kredit Bermasalah - Batch#1Strategy for Settling Bad Debts – Batch#1

Public TrainingPublic Training

14-15 Maret 2018March 14-15, 2018

PT Toyota Astra Finance Public TrainingPublic Training

PT Bank Yudha Bakti Public TrainingPublic Training

PT Bank DKI Public TrainingPublic Training

2 PT Bank BKE

Strategi Penyelamatan Kredit Bermasalah - Batch#2Strategy for Settling Bad Debts – Batch#2


17-18 April 2018April 17-18, 2018

The Company operates in secondary mortgage sector where the Company’s customers are corporate engaging in banking and financing industries. Furthermore, the Company also has other stakeholders, which are Bank Indonesia, Financial Services Authority, Ministry of Finance, Ministry of Public Works and Housing, and Universities.

As a form of responsibility to all stakeholders, the Company holds various training and assistance as part of its capacity building activities for mortgage lenders/partners in order to increase their capacity in generating mortgage products with proper standards in accordance with the Company’s criteria.

Training & Advisory products provided by the Company during the reporting year included training and assistance activities. In 2018, training and advisory activities are as follows:

Recapitulation of Training Target Achievement in 2018




KategoriCategory


3

PT BPD Kaltim KaltaraAnalisa Pembiayaan KPR SyariahAnalysis of Sharia Mortgage Financing


24-25 April 2018April 24-25, 2018PT Bank Aceh Syariah Public Training

Public Training

PT BPD Jatim Syariah Public TrainingPublic Training

4 PT Bank Jateng Syariah (UUS)

End to End Process PPR SyariahEnd to End Process PPR Syariah

Inhouse TrainingInhouse Training

4-5 Mei 2018May 4-5, 2018

5 PT Bank Victoria Syariah

End to End Process PPR SyariahEnd to End Process PPR Syariah


14-15 Mei 2018May 14-15, 2018

6 PT Bank DKI

Mortgage Sales Officer - Batch#1Mortgage Sales Officer - Batch#1


11-12 Mei 2018May 11-12, 2018

7 PT Bank DKI



13-14 Mei 2018May 13-14, 2018

8 PT Bank DKI



15-16 Mei 2018May 15-16, 2018

9 PT BRI Finance Mortgage TrainingMortgage Training


09 Juli 2018July 9, 2018

10 PT BPD Riau Kepri

Strategi Menumbuhkembangkan Bisnis KPRStrategy for Growing the Mortgage Business


05-06 Juli 2018July 05-06, 2018

11 PT Bank DKI

Kredit Modal Konstruksi Untuk Pembiayaan Pembangunan PropertiConstruction Work Capital Loans for Property Development Financing


06-07 Agustus 2018August 06-07, 2018

12 PT Bank Bukopin

Strategi Penyelamatan Kredit BermasalahStrategy for Settling Bad Debts


05-06 Oktober 2018October 05-06, 2018

13 PT Bank DKI

Strategi Collection Kredit KonsumerCollection Strategy for Consumer Credit


09-10 Oktober 2018October 09-10, 2018

14 PT Bank Lampung

Kredit Modal Kerja Konstruksi Perumahan dan Kredit Pemilikan RumahConstruction Work Capital Loans for Housing and Mortgage

PendampinganAssistance

08-09 Oktober 2018October 08-09, 2018

15 PT Bank BNI Syariah

Manajemen Risiko dan Anti Fraud Kredit KonsumerRisk Management and Anti-Fraud of Consumer Credit


07-08 November 2018November 07-08, 2018

16 PT Bank DKI

Strategi Collection Kredit Konsumer (Batch 2)Collection Strategy for Consumer Credit (Batch 2)


12-13 November 2018November 12-13, 2018





KategoriCategory


17

PT BPD Kaltimtara Aspek Penilaian Agunan Dalam Pembiayaan Perumahan di IndonesiaAssessment of Collateral Aspect in Housing Finance in Indonesia



PT Mizuho Balimor Finance

Dosen SBM ITB

18

PT BPD Kaltimtara Aspek Hukum & Regulasi Pembiayaan Perumahan di IndonesiaLegal & Regulations Aspect in Housing Finance in Indonesia



PT Mitra Pratama Finance

PT BPD Sulselbar

Dosen SBM ITB

19 Sekretariat Bumdes Nglanggeran

Peningkatan Kapasitas Penyaluran Pembiayaan HomestayImprovement of Disbursement Capacity for Homestay Financing

Capacity Building 26-27 November 2018November 26-27, 2018

21 Sekretariat Bumdes Samiran

Peningkatan Kapasitas Penyaluran Pembiayaan HomestayImprovement of Disbursement Capacity for Homestay Financing

Capacity Building 10-11 November 2018November 10-11, 2018

23 BKM Purwokinanti Yogya

Peningkatan Kapasitas Penyaluran Dana Pengembangan Rumah Daerah KumuhImprovement of Disbursement Capacity for Housing Development in Slum Areas

Capacity Building 21 Desember 2018December 21, 2018

Selama tahun 2018, kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:1. Publik Training diselenggarakan sebanyak 9

(sembilan) kali.2. Inhouse Training diselenggarakan sebanyak 10

(delapan) kali.3. Training terkait peningkatan kapasitas dalam

kegiatan penugasan khusus (Pembiayaan Homestay dan Pengembangan Rumah Daerah Kumuh) diselenggarakan sebanyak 3 (tiga) kali.

4. Pendampingan diselenggarakan sebanyak 1 (satu) kali.

Total peserta yang telah mengikuti pelatihan selama tahun 2018 sebanyak 2.150 peserta terdiri dari Bank Umum, Bank Syariah, BPD, Perusahaan Pembiayaan (Konvensional dan Syariah), Regulator dan kalangan Universitas. Terkait pendampingan, Perseroan juga telah memberikan pendampingan dalam hal penyempurnaan SOP Kredit Konstruksi Perumahan pada BPD Lampung.

During 2018, the training activities carried out by the Company are as follows:1. Public Training was held 9 (nine) times.

2. In-house Training was held 10 (eight) times.

3. Training related to capacity building in special assignment activities (Homestay Financing and Development in Slum Areas) was held 3 (three) times.

4. Assistance was held 1 (one) time.

Total participants who participated in the training during 2018 were 2,150 participants consisting of Commercial Banks, Islamic Banks, Regional Development Banks, Financing Companies (Conventional and Sharia), Regulators and Universities. In regards to assistance, the Company has also provided assistance in refining the Housing Construction Loans SOP at Regional Development Bank (BPD) Lampung.


INFORMASI PRODUK

Untuk menginformasikan ragam produk dan layanan secara lengkap Perseroan melakukan antara lain:1. Pengembangan website Perseroan, yaitu www.

smf-indonesia.co.id. Informasi produk dan layanan diperbaharui secara berkesinambungan.

2. Publikasi mengenai produk dalam media cetak dan media elektronik.

3. Kunjungan secara langsung kepada konsumen untuk menerangkan tentang Perseroan dan produk produknya.

4. Pameran-pameran yang diikuti oleh Perseroan.

SARANA, JUMLAH DAN PENANGGULANGAN ATAS PENGADUAN KONSUMEN

Sebagai bagian dari upaya Perlindungan Konsumen, Perseroan menyediakan saluran untuk menyampaikan keluhan yang dapat ditujukan kepada Sekretaris Perusahan. Grha SMF, Jl. Panglima Polim I No 1, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160 Tel.: + 62-21 2700 400 Fax.: + 62-21 2701 400 Email: [email protected] Website: www.smf-indonesia.co.id

Walaupun Perseroan menyediakan saluran pengaduan, namun selama tahun 2018 tidak ada pengaduan yang diterima oleh SMF.

PRODUCT INFORMATION

To inform the full range of products and services, the Company undertakes, among others: 1. Development of the Company’s website, www.

smf-indonesia.co.id. Information of product and service is updated on a regular basis.

2. Publ icat ion of products in pr int and electronic media.

3. Direct visit to the consumer to explain about the Company and its products.

4. Exhibitions attended by the Company.

FACILITATION, NUMBER AND HANDLING OF CUSTOMER COMPLAINTS

As part of customer protection, the Company provides a service for customer complaints to be directly channeled to Corporate Secretary at the following address: Grha SMF, Jl. Panglima Polim I No 1, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160 Tel.: + 62-21 2700 400 Fax.: + 62-21 2701 400 Email: [email protected] Website: www.smf-indonesia.co.id

Although the Company provides channel for complaint, yet throughout 2017, there were no complaints received by the Company.

MEWUJUDKAN PEMBIAYAAN

PERUMAHAN RAMAH LINGKUNGAN

Realizing Environmentally Friendly Housing Finance


MEWUJUDKAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN RAMAH LINGKUNGANMEWUJUDKAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN RAMAH LINGKUNGAN

Perubahan iklim merupakan isu global yang menuntut kepedulian bersama warga dunia. Hal itu, antara lain, ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Paris atau Paris Agreement. Ini adalah perjanjian dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) mengenai mitigasi emisi gas rumah kaca, adaptasi, dan keuangan.

Perjanjian tersebut dinegosiasikan oleh 195 (seratus sembilan puluh lima) perwakilan negara-negara pada Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-21 di Paris, Prancis. Setelah proses negosiasi, persetujuan ini ditandatangani tepat pada peringatan Hari Bumi tanggal 22 April 2016 di New York, Amerika Serikat. Indonesia termasuk salah satu negara yang menandatangani Perjanjian Paris, yang dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Siti Nurbaya mewakili Presiden RI.

Tujuan dibentuknya Perjanjian Paris tertuang dalam pasal 2, yaitu:1. Menahan laju peningkatan temperatur global

hingga di bawah 2 derajat celcius dari angka sebelum masa Revolusi Industri, dan mencapai upaya dalam membatasi perubahan temperatur hingga setidaknya 1.5 derajat Celcius, karena memahami bahwa pembatasan ini akan secara signifikan mengurangi risiko dan dampak dari perubahan iklim.

2. Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap dampak dari perubahan iklim, meningkatkan ketahanan iklim, dan melaksanakan pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca tanpa mengancam produksi pangan.

3. Membuat aliran finansial yang konsisten demi tercapainya pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca dan tahan terhadap perubahan iklim.

SMF sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan mendukung penuh komitmen pemerintah untuk ikut mengambil peran dalam menangani perubahan iklim seperti tertuang dalam Perjanjian Paris. Untuk itu, kepada mitra penyalur kredit KPR, Perseroan menekankan pentingnya ketaatan pada peraturan dan undang-undang lingkungan agar proyek-proyek KPR yang dikerjakan lebih ramah lingkungan (pro-lingkungan), bukan sebaliknya. [103-2]

Climate change is a global issue that demands the concern of all global citizens. This, among other things, is indicated by the signing of Paris Agreement. This is an agreement in the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) regarding mitigation of greenhouse gas emissions, adaptation and finance.

The agreement was negotiated by 195 (one hundred and ninety five) country representatives at the 21st UN Climate Change Conference in Paris, France. After the negotiation process, this agreement was signed right at the commemoration of Earth Day on April 22, 2016 in New York, United States. Indonesia was one of the countries that signed the Paris Agreement, which was carried out by the Minister of Environment and Forestry, Dr. Siti Nurbaya, as the representative of the President of the Republic of Indonesia.

The objectives of Paris Agreement as stipulated in Article 2 are as follows:1. Holding the increase in the global average

temperature to well below 2 °C above pre-industrial levels and pursuing efforts to limit the temperature increase to 1.5 °C above pre-industrial levels, recognizing that this would significantly reduce the risks and impacts of climate change.

2. Increasing the ability to adapt to the adverse impacts of climate change and foster climate resilience and low greenhouse gas emissions development, in a manner that does not threaten food production.

3. Making finance flows consistent with a pathway towards low greenhouse gas emissions and climate-resilient development.

The Company as one of the SOEs engaged in secondary mortgage fully supports the Government’s commitment to take a role in dealing with climate change as stated in the Paris Agreement. Therefore, to its mortgage lending partners , the Company emphasizes the importance of compliance with the environmental laws and regulations so that the mortgage projects undertaken are more environmentally friendly (pro-environment), not vice versa. [103-2]


Di luar pembiayaan untuk mitra penyalur kredit, langkah dan kebijakan pro-lingkungan diambil SMF berkaitan dengan praktik operasional kantor. Perseroan menyadari bahwa usaha-usaha pelestarian lingkungan tidak harus dilakukan dengan cara yang besar, rumit dan mahal, tetapi juga dengan melakukan hal-hal kecil dan sederhana. Upaya yang bisa dilakukan, antara lain;1. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah,

seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan,

2. Melakukan penanaman pohon pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta meminimalkan penebangan pohon agar kelestarian hutan, daerah serapan dan sumber air serta fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga,

3. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.

4. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,5. Memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya

(organik dan anorganik),6. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,7. Menghemat penggunaan listrik, air, dan bahan

bakar minyak (BBM), serta8. M e n a n a m d a n m e raw a t p o h o n d i

sekitar lingkungan.

MENGGUNAKAN KERTAS DENGAN BIJAK

Perseroan menyadari bahwa proses pembuatan kertas membutuhkan bahan baku pohon usia 5 tahun ke atas dalam jumlah besar. Untuk menghasilkan 1 rim kertas A4, sekadar gambaran, dibutuhkan satu batang pohon usia lima tahun. Industri kertas juga menghasilkan limbah yang sangat besar, baik secara kuantitatif dalam bentuk cair, gas, dan padat, maupun secara kualitatif. Dengan demikian, banyak sekali dampak lingkungan yang terjadi, baik dampak langsung maupun dampak jangka panjang yang berkontribusi pada pemanasan global dan kerusakan lingkungan.

Untuk mengurangi penebangan pohon sebagai bahan baku kertas, SMF berkomitmen untuk menghemat penggunaan kertas. Upaya yang dilakukan, antara lain, mengoptimalkan penggunaan kertas bekas dokumen yang tidak bersifat rahasia untuk digunakan kembali pada sisi lainnya yang masih kosong untuk keperluan-keperluan internal. Konsep paperless office kami aplikasikan semaksimal mungkin dengan mengoptimalkan penggunaan media internet untuk berbagai aktivitas administrasi kantor sehingga diperoleh efisiensi konsumsi kertas yang terukur dan terus membaik dari tahun ke tahun.

Outside financing for its mortgage lending partners, pro-environment steps and policies taken by the Company are related to office operational practices. The Company realizes that environmental preservation efforts do not to be conducted in a huge, complex, and expensive way, but also by doing small and simple things. Various efforts that can be done, among others, are:1. Providing special treatment to waste, such as

processing the waste before disposal, so that it will not pollute the environment,

2. Planting trees on critical, dry, and desolated land, and minimizing tree logging to maintain the conservation of forest, absorption areas, water sources, and fauna,

3. Creating and using industrial goods that are environmentally friendly.

4. Saving paper and pencil usage.5. Sorting and disposing of waste by type (organic

and inorganic).6. Utilizing recycled goods.7. Conserving electricity, water, and fuel oil (BBM),

as well as 8. Planting and maintaining trees around

the environment.

USING PAPER WISELY

The Company realizes that the process of producing paper requires raw material of trees aged 5 years and above in large quantities. To produce 1 ream of A4 paper, it requires a five-year-old tree trunk. The paper industry also generates enormous waste, either quantitatively in the forms of liquid, gas and solid, as well as qualitatively. As a result, there are many environmental impacts, either direct or long-term impacts that contribute to global warming and environmental damage.

To reduce the logging of trees for paper raw materials, the Company is committed to save paper usage. Efforts are made, among others, to optimize the use of non-confidential document paper for reuse on the other side that is still empty for internal purposes. We apply paperless office concept as maximum as possible by optimizing the use of internet media for various office administration activities so that the efficiency of paper consumption is measured and keeps improving year by year.



Upaya penghematan tersebut membawa hasil dengan berkurangnya penggunaan kertas selama tahun 2018. Dengan mengasumsikan bahwa jenis kertas yang paling banyak digunakan adalah kertas fotokopi A4/70 gram, secara perhitungan dapat diketahui bahwa konsumsi kertas pada tahun 2018 mencapai 690 rim, turun 26,20% dibanding tahun 2017, dengan penggunaan kertas sebanyak 935 rim. Jika dikalkulasi dalam ton, maka pada tahun 2018, penggunaan kertas tercatat sebesar 1,5 ton, turun dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat 2,04 ton. [103-3, 301-1]

Tabel Jumlah Pemakaian Kertas [301-1]

TahunYear

KonsumsiConsumption

RimReam

BeratWeight

2018 690 1.504

2017 935 2.038

2016 735 1.604

2015 525 1.146

Catatan:1. Asumsi jenis kertas yang digunakan adalah kertas fotokopi

ukuran A4, berat 70 GSM (gram square meter) 2. Ukuran kertas A4 = 21,0 x 29,7 cm3. Rumus perhitungan berat per rim (500 lembar) adalah:

21,0 x 29,7 x 70 x 500/10.000 = 2.183 gram/rim atau 2,18 kg/rim

KONSUMSI ENERGI

Penggunaan energi dalam aktivitas operasional SMF adalah penggunaan bahan bakar minyak (BBM), baik untuk kendaraan operasional (bensin) maupun genset (solar) serta konsumsi listrik. Kami berupaya menggunakan sumber-sumber energi secara efisien dengan menyiapkan sistem, sarana dan prasarana untuk menekan biaya operasional yang berhubungan dengan konsumsi BBM dan listrik. Upaya penghematan penting dilakukan karena ketersediaan sumber energi tak terbarukan tersebut kian terbatas.

Bahan Bakar Minyak (BBM)

Data konsumsi BBM untuk aktivitas operasional di SMF tahun 2018 dan perbandingannya dengan tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The efforts to save paper have resulted in reduced paper use during 2018. Assuming that the most widely used paper type is the A4/70 gram photocopy paper, the calculation can be done that paper consumption in 2018 reached 690 ream, a decline of 26.20% compared to that of 2017 with 935 ream of paper use. If calculated in tons, then in 2018, paper use was recorded at 1.5 tons, a decline from 2017 of 2.04 tons. [103-3, 301-1]

Table of Total Paper Usage [301-1]

Notes: 1. Assumption of paper type used is A4 size photocopy paper,

weight 70 GSM (gram square meter) 2. Paper size A4 = 21.0 x 29.7 cm 3. Formula for calculating weight per ream (500 pages) is:

21.0 x 29.7 x 70 x 500 / 10,000 = 2,183 grams/ream or 2.18 kg/ream

ENERGY CONSUMPTION

Energy use in the Company’s operational activities is the use of fuel, either for operational vehicles (gasoline) or generators (diesel) and electricity consumption. We strive to use energy sources efficiently by setting up systems, facilities, and infrastructure to reduce operational costs related to fuel consumption and electricity. The efforts to save energy is important since the availability of non-renewable energy is becoming limited.

Fuel (BBM)

Fuel consumption data for operational activities at the Company in 201 and its comparison to that of 2017 and 2016 is as follows:


Tabel Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) [103-3, 302-1]

Bahan bakarFuel

Nilai KaloriCalorific

Value

*)Calorific[TJ/liter]

Konsumsi BBM pertahunFuel Consumption per year

2018 2017 2016

[liter] [Gigajoule] [liter] [Gigajoule] [liter] [Gigajoule]

a b axb c axc d axd

Bensin **)(Kendaraan)Gasoline **)(Vehicle)

33x10-6 27.603 910,99 25.164 830,50 24.280 801,24

Solar (Genset)Diesel (Generator)

38x10-6 250 7,9 600 19,8 300 9,9

JumlahTotal

27.853 918,89 25.764 850,30 24.580 811,14

*) Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional – Buku II - Volume 1 Metodologi Penghitungan Tingkat Emisi Gas Rumah KacaKegiatan Pengadaan dan Penggunaan Energi – Kementerian Lingkungan Hidup 2012, halaman 12**) Bensin termasuk jenis premium dan pertamax.

Dengan mengkonversi BBM bensin dan solar dari satuan liter ke Gigajoule (10-9 Joule) dengan memperhatikan nilai kalori masing-masing, maka total konsumsi BBM pada tahun 2018 mencapai 918,89 Gigajoule (GJ), naik 8,07% dibanding tahun 2017, yang tercatat sebesar 850,30 Gigajoule (GJ).

ListrikSMF mempunyai beberapa kebijakan terkait efisiensi daya listrik di kantor Perseroan. Di antaranya adalah pengaturan jadwal mematikan lampu untuk penggunaan gedung (pagi dan malam), himbauan kepada seluruh karyawan untuk mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya (komputer, charger) setiap meninggalkan ruang kerja, mematikan lampu toilet setelah digunakan, dan menggunakan lampu penerangan secukupnya pada ruangan yang mendapat sinar matahari karena dindingnya menggunakan panel kaca. [103-2]

Selain itu, sistem pendingin udara (AC) dibatasi suhu paling rendah 22 derajat Celcius di semua ruang kerja dan ruang rapat yang sedang digunakan, kecuali ada kebutuhan temperatur tertentu seperti pada ruang server. Sementara itu, saat istirahat, sistem AC dimatikan.

Upaya penghematan itu membawa hasil dengan turunnya penggunaan listrik pada tahun 2018, yakni 295.000 Kwh atau 1.062,00 GigaJoule (GJ), turun 5,70% dibanding tahun 2017, dengan penggunaan listrik sebesar 312.824 Kwh atau 1.126,17 GJ. [103-3, 302-1]

Table of Fuel Consumption [103-3, 302-1]

*) Guidelines for the Implementation of National Greenhouse Gas Inventory - Book II - Volume 1 Methodology of Greenhouse Gas Emission Level Calculation Procurement and Energy Use – Ministry of Environment 2012, page 12

**) Gasoline including premium and pertamax types.

By converting gasoline and diesel fuel from liters to Gigajoule (10-9 Joule) with considering to each calorific value, the total fuel consumption in 2018 reached 918.89 Gigajoule (GJ), an increase of 8.07% compared to that of 2017 with fuel usage of 850.30 Gigajoule (GJ).

Electricity The Company has several policies related to the efficiency of electricity power in the Company’s office. One of them is setting the schedule to turn off the lights for building use (morning and night), appealing to all employees to turn off lights and other electrical equipment (computer, charger) each time they leave the workspace, turning off the toilet light after use, and using sufficient lights in room that gets sunlight because of the walls are using glass panels. [103-2]

In addition, air conditioning (AC) system is limited to the lowest temperature of 22 degrees Celsius in all workspaces and meeting rooms that are in use, unless there is a need for a certain temperature as in the server room. Meanwhile, during break time, the AC system is turned off.

The efforts to save electricity has resulted in the decline in electricity consumption in 2018, namely 295,000 Kwh or 1.062,00 GigaJoule (GJ), a decline of 5.70% compared to 2017, with electricity consumption of 321,824 Kwh or 1,126.17 GJ. [103-3, 302-1]



Tabel Konsumsi Listrik

2018 2017 2016

Kwh (Kilo Watt hour)

Gigajoule Kwh (Kilo Watt hour)

Gigajoule Kwh (Kilo Watt hour)

Gigajoule

295.000 1.062,00 312.824 1.126,17* 296.846 1.068,65*

*disajikan kembali

Catatan:Konversi KWh ke GigaJoule: 1kWh = 0,0036 GigaJoule (GJ).(Referensi | http://convert-to.com/conversion/energy/convert-kwh-to-gj.html)

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya AirAir yang yang digunakan di kantor Perseroan dipasok oleh perusahaan air minum (PDAM). Penghematan penting dilakukan karena pasokan bahan baku untuk PDAM semakin terbatas karena banyak sumber air yang tercemar. Sebagai sosialisasi gerakan efisiensi, dilakukan himbauan-himbauan agar menggunakan air secara efisien. Kondisi jaringan pipa dan keran air diperiksa secara rutin dan segera dilakukan perbaikan/penggantian bila ada pipa, keran atau valve yang bocor/rusak. Keran/valve distribusi akan ditutup setelah jam kerja. Upaya penghematan lain adalah mematikan kran setelah jam kerja, serta memanfaatkan air tampungan untuk kegiatan rutin, seperti menyimari tanaman. [103-2]

Tabel Jumlah Pemakaian Air [103-3, 303-1]

Sumber AirWater Source

Volume (m3)

2018 2017 2016

PDAM 2.048 478 480

Walau upaya penghematan sudah dilakukan, namun pada tahun pelaporan, terjadi peningkatan penggunaan air. Hal itu terjadi karena selama tahun pelaporan, Perseroan sedang melakukan renovasi/membangun gedung sehingga membutuhkan banyak air sebagai salah satu bahan dasar dalam pembuatan konstruksi, seperti untuk mencampur adukan semen, pasir, split dan sebagainya.

PERHITUNGAN EMISI GAS RUMAH KACA

Setiap kegiatan operasional Perseroan dipastikan ikut berkontribusi melepaskan gas rumah kaca (GRK) terutama akibat emisi gas buang kendaraan operasional dan genset. Oleh karena itu, walaupun belum ada data perhitungan mengenai jumlah pengurangan emisi CO2, Perseroan melakukan beberapa inisiatif yang diyakini dapat berdampak pada pengurangan emisi gas buang seperti kegiatan uji emisi untuk kendaraan operasional secara berkala dan melakukan servis berkala yang diperlukan agar mesin kendaraan tetap bekerja dengan pembakaran sempurna. [103-2]

Table of Electricity Consumption

*re-stated

Notes: Conversion KWh to Joule: 1kWh = 0.0036 GigaJoule (GJ). (Reference: http://convert-to.com/conversion/energy/convert-kwh-to-gj.html)

Efficient Use of Water SourceThe water used in the Company’s offices is supplied by a drinking water company (PDAM). Water saving is important because the supply of raw materials for PDAM is increasingly limited due to many sources of water are polluted. As a socialization of the efficiency movement, there are campaigns to use water efficiently. The condition of pipes and tap water is checked regularly and is promptly repaired/replaced when there is pipe, faucet, or valve leaking/damaged. Tap/valve distribution is closed after business hours. Other saving measures are turning off water taps after work hours, utilizing water reservoirs for routine activities, such as watering the plants. [103-2]

Table of Total Water Usage [103-3, 303-1]

Although the efforts to preserve water have been made, in this reporting year, there was an increase in water use. This is because during the reporting year, the Company was carrying out renovations / construction, therefore it needed a lot of water as one of the basic ingredients in the construction, such as for mixing mortar, sand and many others.

CALCULATION OF GREEN HOUSE GAS EMISSIONS

Every operational activity of the Company surely contributes to the release of greenhouse gas (GHG) mainly due to the exhaust emissions of operational vehicles and generators. Therefore, although there has been no data on the amount of CO2 emission reduction, the Company has conducted several initiatives that are believed to have impacts on the reduction of exhaust emission, such as regular emission testing for operational vehicles and periodic services required for vehicle engines to continue working with perfect combustion. [103-2]


Emisi Langsung (Cakupan 1)Sumber emisi GRK paling utama adalah pembakaran bahan bakar di mana sumber pembakaran bahan bakar dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu sumber bergerak (kendaraan operasional) dan sumber tidak bergerak/stasioner (genset). Jenis GRK utama hasil pembakaran bahan bakar adalah karbon dioksida (CO2), Metana (CH4) dan N2O.

Metode penghitungan emisi GRK yang paling sederhana adalah perkalian total konsumsi bahan bakar (dalam GJ) dengan faktor emisi (FE). FE adalah koefisien yang menunjukkan banyaknya emisi per unit bahan bakar dikonsumsi dalam satuan Ton/GJ. Dalam hal ini faktor emisi yang digunakan adalah faktor emisi default (IPCC 2006 GL). Tabel FE berikut ini adalah FE dari BBM bensin (kendaraan operasional/sumber bergerak) dan solar (genset/sumber tak bergerak) untuk perhitungan emisi GRK Perseroan.

Tabel Faktor Emisi

Bahan BakarFuel

FE Default IPPC 2006Sumber tak bergerak

Stationary source

FE Default IPPC 2006Sumber bergerak

Moving source

CO2 CH4 N2O CO2 CH4 N2O

BensinGasoline

- - - 69.300 33 3,2

SolarDiesel

74.100 3 0,6 - - -

Menggunakan FE tersebut, diketahui bahwa emisi GRK langsung yang berasal dari kegiatan Perseroan selama tahun 2018 mencapai 63,76 juta ton, naik 7,98% dibanding tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 59,05 juta ton. [103-3, 305-1]

Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Langsung Tahun 2018

Bahan BakarFuel

Konsumsi BBM 2018

[Gigajoule]Fuel Consumption

2018[Gigajoule]w

Emisi GRK Greenhuse Gas Emission(Konsumsi Energi per tahun x Faktor Emisi)

Energy Consumption per year x Emission Factor)

Jumlah Total[Ton/tahun]

[Ton/year]

CO2 CH4 N2O

BensinGasoline

910,99 63.131.607 30.062,67 2.915,19 6.364.584,86

SolarDiesel

7,9 595.390 23,7 4,74 595.418,44

JumlahTotal

918,89 63.726.997 30.086,37 2.919,93 63.760.003,3

Catatan:• Bensin termasuk Pertamax dan Premium.• Referensi: Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah

Kaca Nasional – Buku II - Volume 1 Metodologi Penghitungan Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca Kegiatan Pengadaan dan PenggunaanEnergi – Kementerian Lingkungan Hidup 2012.

Direct Emission (Coverage 1) GHG most important source of emission is fuel combustion, in which sources of fuel combustion are classified into 2 (two) categories, which are moving source (operational vehicle) and stationary source (generator).The main types of GHG from fuel combustion are carbon dioxide (CO2), methane (CH4), and N2O.

The simplest method of calculating GHG emission is the multiplication of total fuel consumption (in GJ) by emission factor (EF).EF is the coefficient showing the number of emission per unit of fuel consumed in unit of Ton/GJ. In this event, the emission factor used is the default emission factor (IPCC 2006 GL).The following EF table is EF from gasoline (operational vehicle/moving source) and diesel (generator/stationary source) for GHG emission calculations of the Company.

Table of Emission Factor

By using the EF, it is known that direct GHG emission from the Company’s activities during 2018 reached 63.76 million tons, an increase of 7.98% compared to the previous year of 59.05 million tons. [103-3, 305-1]

Table of Direct Green House Gas Emission in 2018

Notes: • Gasoline includes Pertamax and Premium.• Reference: Guidelines for the Implementation of National

Greenhouse Gas Inventory - Book II - Volume 1 Methodology of Greenhouse Gas Emission Level Calculation Procurement and Energy Use - Ministry of Environment 2012.



Emisi Tidak Langsung (Cakupan 2)Sumber emisi GRK tidak langsung (cakupan 2) yang berasal dari energi dari luar adalah jumlah konsumsi listrik (dalam kWh) per tahun. Dengan faktor pengali konversi 0,891 kg/kWh (berdasarkan Surat Menteri ESDM No. 3783/21/600.5/2008), maka jumlah emisi GRK tidak langsung diketahui pada tahun 2018 mencapai 262,85 ton per tahun, turun 5,70% dibandingkan tahun 2017, yang tercatat sebesar 278,73 ton per tahun. [103-3, 305-2]

Tabel Emisi Gas Rumah Kaca Tidak Langsung Tahun 2017

TahunYear

Konsumsi Listrik [kWh]Electricity Consumption

Jumlah Emisi [Ton]Total Emissions

2018 295.000 262,85

2017 312.824 278,73

2016 296.846 264,49

2015 235.457 200,79

Catatan:Referensi: https://randyismail.wordpress.com/2010/11/27/cara-mudah-hitung-emisi-karbon/

Saat ini Perseroan tidak memiliki data emisi bruto GRK tidak langsung lainnya (cakupan 3) yang bersumber dari aktivitas Perseroan namun berasal dari sumber yang tidak dimiliki atau dikontrol oleh Perseroan seperti bahan bakar dalam kendaraan (termasuk kendaraan angkutan) yang tidak dimiliki atau dikontrol oleh Perseroan.

PENGELOLAAN LIMBAH

Kegiatan usaha Perseroan tidak menghasilkan limbah yang mengandung bahan pencemar yang harus dikelola secara khusus. Limbah kertas bekas dokumen dimusnahkan menggunakan mesih menghancur kertas. Sedangkan pengelolaan limbah padat dilakukan secara berbeda: lampu bekas dimusnahkan/dihancurkan, perangkat elektronik (Teknologi Informasi) yang sudah tidak digunakan, bila masih mempunyai nilai ekonomi dijual dengan cara lelang dan hasilnya disetorkan ke rekening Perseroan sebagai pendapatan lain-lain. Sementara itu, aki bekas ditukar dengan aki baru karena pembelian dilakukan dengan cara trade-in, sedangkan oli bekas genset dimanfaatkan untuk olie rel lift. [103-2, 103-3, 306-2]

Indirect Emission (Coverage 2) The source of indirect GHG emission (coverage 2) coming from external energy is the amount of electricity consumption (in kWh) per year. With a multiplying factor of 0.891 kg/kWh (based on Letter of Minister of Energy and Mineral Resources No.3783/21/600.5/2008), the amount of indirect GHG emission in 2018 reached 262.85 tons per year, a decline of 5.70% compared to 2017 of 278.73 tons per year. [103-3, 305-2]

Table of Indirect Green House Gas Emission in 2018

Notes: Reference: https://randyismail.wordpress.com/2010/11/27/cara-mudah-hitung-emisi-karbon/

Currently, the Company does not have other indirect GHG gross emission data (scope 3) that is generated from the Company’s activities, but from sources that are not owned or controlled by the Company, such as fuel in the vehicles (including transportation vehicles) that are not owned or controlled by the Company.\

WASTE MANAGEMENT

The Company’s business activities do not produce waste containing pollutants that must be specifically managed. Waste of used paper documents is destroyed by using paper shredder. Whereas solid waste management is carried out differently: used lights are destroyed, electronic devices (Information Technology) that are no longer used, if it still has economic value, it will be sold through an auction and the income are deposited into the Company’s account as other income. Meanwhile, used batteries are exchanged for new batteries because the purchase is done by trade-in, while the used generator oil is used for the elevator rail. [103-2, 103-3, 306-2]


ZAT PERUSAK OZON

SMF mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk memperketat penggunaan bahan perusak lapisan ozon (BPO). Zat ini biasa terdapat di mesin pendingin ruangan (AC), kulkas, dan tabung pemadam api. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Menperin) No. 33/M/IND/PER/4/2007 tentang larangan memproduksi bahan perusak lapisan ozon serta memproduksi barang yang mempergunakan bahan perusak lapisan ozon.

BPO adalah senyawa kimia yang berpotensi dapat bereaksi dengan molekul ozon di lapisan stratosfer. Ada 23 senyawa kimia yang dikategorikan sebagai BPO, yakni CC-l4, CH-3, CC-13, CH3BR, CFC-11, CFC-12, CFC-113, CFC-114, CFC-115, CFC-13, CFC-111, CFC-217, CFC-216, CFC-215, CFC-214, CFC-213, CFC-212, CFC-211, Halon-1211, Halon-1301, Halon-2402, R-500, R-502.

Upaya yang dilakukan Perseroan untuk mengurangi emizi zat perusak ozon adalah menggunakan refrigeran ramah lingkungan untuk mesin pendingin udara dan kulkas, yakni R410 dan R32. Per 31 Desember 2018, SMF 18 unit AC dengan refrigeran R410, 10 unit AC dengan refrigeran R32, dan 7 unit kulkas dengan refrigeran R134A. Sementara itu, 15 alat pemadam api ringan merupakan type ABC yang ramah lingkungan.

Hingga akhir 2018, Perseroan masih menggunakan 13 unit AC dengan refrigeran R22 yang tidak ramah lingkungan. Semua unit AC tersebut akan diganti dengan unit AC dengan refrigeran ramah lingkungan pada tahun 2019.

AKTIVITAS CSR UNTUK LINGKUNGAN TAHUN 2018

Sebagai bagian dari kepedulian kami terhadap lingkungan, pada tahun 2018 SMF kembali melakukan kegiatan penanaman pohon sebanyak 1.500 pohon yang ditanam di vertical garden dan halaman di sekitar kantor.

OZONE-DEPLETING SUBSTANCES The Company fully supports government policies to tighten the use of ozone depleting substances (ODS). This substance is commonly found in air conditioners, refrigerators, and fire extinguishers. This is stated in the Minister of Industry Regulation No.33/M/IND/PER/4/2007 regarding the prohibition on producing ozone-depleting substances and producing goods that use ozone depleting substances.

ODS is a chemical compound that has the potential to react with ozone molecules in the stratosphere. There are 23 chemical compounds categorized as ODS, namely CC-l4, CH-3, CC-13, CH3BR, CFC-11, CFC-12, CFC-113, CFC-114, CFC-115, CFC-13, CFC- 111, CFC-217, CFC-216, CFC-215, CFC-214, CFC-213, CFC-212, CFC-211, Halon-1211, Halon-1301, Halon-2402, R-500, R-502

The Company’s effort to reduce the ozone-depleting substances emissions is by using environmentally friendly refrigerants for air-conditioning and refrigerator engines, namely R410 and R32. As of December 31, 2018, the Company has 18 AC units with R410 refrigerants, 10 AC units with R32 refrigerants, and 7 refrigerator units with R134A refrigerants. Meanwhile, 15 light fire extinguishers are ABC types that are environmentally friendly.

Until the end of 2018, the Company still uses 13 AC units with R22 refrigerants that are not environmentally friendly. All AC units will be replaced with AC units with environmentally friendly refrigerants in 2019.

CSR ACTIVITIES FOR THE ENVIRONMENT IN 2018

As part of our concern for the environment, in 2018 the Company conducted again the planting of 1,500 trees in the vertical garden and yard around the office.

MAJU DAN BERKEMBANG

DENGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PILIHANAdvancing and Growing With

Qualified Human Resources


MAJU DAN BERKEMBANG DENGAN SUMBER DAYA MANUSIA PILIHANADVANCING AND GROWING WITH QUALIFIED HUMAN RESOURCES

Sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting bagi SMF. Keberadaan mereka sangat menentukan bagi keberhasilan perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan Perseroan. Untuk itu, yang diperlukan Perseroan adalah sumber daya manusia pilihan, yakni karyawan yang profesional, berkualitas, berdedikasi tinggi, mumpuni di bidangnya, dan memiliki loyalitas.

Untuk menghadirkan karyawan dengan karakteristik seperti itu, maka SMF berkomitmen untuk membekali karyawan dengan berbagai keterampilan, baik soft skill maupun hard skill. Dengan pengambangan kompetensi seperti itu, maka karyawan akan menjadi faktor keunggulan kompetitif bagi Perseroan. Mereka akan terlatih untuk berpikir maju, melakukan perencanaan dengan teliti, serta menunaikan pekerjaaannya dengan penuh hati-hati dan bertanggung jawab.

Untuk meningkatkan soft skill , Perseroan mewujudkannya melalui coaching, yakni proses membimbing bawahan dalam team, dan proses bagaimana pemimpin mengembangkan kesadaran diri bawahan sehingga mereka memiliki keinginan untuk lebih maju. Melalui kegiatan ini, manajer ke atas (kepala bagian dan kepala divisi) dibekali ilmu agar bisa melakukan coaching kepada bawahan. Yang tak kalah penting, coaching tidak hanya dilakukan di kelas, tetapi diupayakan sedemikian rupa agar menjadi kebiasaan keseharian. Sementara itu, untuk technical skill, SMF menggandeng lembaga pelatihan yang kredibel dan berkualitas dalam pengelolaan sumber daya manusia. Oleh karena jumlah peserta pelatihan begitu banyak, maka pelatihan dilaksanakan di kantor SMF (inhouse training).

Selain membekali karyawan dengan berbagai pendidikan dan pelatihan serta berharap kontribusi yang mereka berikan untuk kemajuan Perseroan bisa optimal, sebagai timbal baliknya, SMF berupaya semaksimal mungkin untuk menghargai hak-hak normatif karyawan sesuai ketentuan dan undang-undang ketenagakerjaan. Hak-hak itu, antara lain, memperlakukan karyawan secara adil dan setara tanpa membedakan suku, agama, ras dan pandangan politik. Selain itu, Perseroan memberikan review dan remunerasi secara adil sesuai dengan kompetensi, tugas dan tangggung jawab karyawan, tidak ada diskriminasi, dan sebagainya. Sebagai korporasi yang bertanggung jawab, SMF tidak mempekerjakan karyawan anak dan jam kerja diatur sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan agar tidak terjadi kerja paksa. [103-2]

Human resource is an important asset for the Company. Their existence is very determining for the success in achieving the targets set by the Company. Therefore, the Company requires qualified human resources, namely employees who are professional, qualified, highly dedicated, qualified in their fields, and loyal.

In providing employees with such characteristics, the Company is committed to preparing employees with various skills, both soft skills and hard skills. By developing such competencies, employees will be a competitive advantage factor for the Company. They will be trained to think forward, carry out thorough planning, and conduct their work carefully and responsibly.

To improve soft skill, the Company conducts coaching, which is the process of guiding the subordinates in the team, and the process of how leaders develop self-awareness of the subordinates so that they have the desire to move forward. Through this activity, managers and above (section heads and division heads) are equipped with the knowledge in order to coach their subordinates. It is crucial that coaching is not only done in the classroom, but done in such a way that it becomes a daily habit. Meanwhile, for technical skills, the Company collaborates with credible and qualified training institutions in human resources management. Due to the large number of participants, the trainings are conducted at the Company’s office (in-house training).

In addition to preparing employees with a variety of education and training and hoping for the contributions they make for the Company’s progress to be optimal, in return, the Company makes every effort to respect the normative rights of employees in accordance with the laws and regulations on manpower. These rights, among others, to treat employee fairly and equally regardless ethnicity, religion, race and political views. In addition, the Company provides fair reviews and remuneration in accordance with the competencies, duties and responsibilities of employees, no discrimination, etc. As a responsible corporation, the Company does not employ child labor and working hours are regulated in accordance with manpower regulations to prevent forced labor. [103-2]


REKRUTMEN DAN PERGANTIAN KARYAWAN

Untuk mendapatkan karyawan terbaik, SMF melakukan rekrutmen secara terbuka. Rekrutmen karyawan baru dilakukan, terutama untuk mengantisipasi kondisi pasar pembiayaan sekunder perumahan yang semakin berkembang, atau dalam rangka regenerasi karyawan pensiun dan/atau mengundurkan diri. Model rekrutmen eksternal dilakukan apabila terdapat kebutuhan SDM yang tidak dapat dipenuhi dari rekrutmen internal untuk menempati posisi-posisi tertentu.

Dalam rekrutmen, SMF membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menjadi karyawan Perseroan sepanjang memenuhi persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan. Perseroan tidak melakukan praktik-praktik diskriminasi dalam bentuk apapun termasuk unsur suku, agama, ras, antar golongan (SARA), gender maupun status sosial. Proses untuk mendapatkan kandidat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui referensi internal maupun eksternal, bekerja sama dengan penyedia tenaga kerja (job hunter) dan memasang iklan melalui website perusahaan. [103-2]

Per 31 Desember 2018, Perseroan merekrut 10 orang karyawan baru. Kebutuhan karyawan baru tersebut untuk memenuhi kebutuhan formasi jabatan dan memperkuat organisasi. Sesuai dengan kebutuhan SMF, rekrutmen dilakukan terhadap mereka yang sudah berpengalaman kerja (pro hire), bukan mereka yang baru lulus (fresh graduated).

Hingga akhir tahun 2018, SMF hanya memiliki satu kantor operasional di Jakarta dan tidak memiliki kantor perwakilan atau cabang di daerah. Sebab itu, rekrutmen diadakan untuk mengisi kebutuhan di Jakarta. Berdasarkan kelompok usia dan gender, rekrutmen pada tahun 2018 disajikan dalam tabel berikut: [103-3, 401-1]

Tabel Karyawan Baru Tahun 2018

KeteranganDescription 2017 2018

Jenis KelaminGender

Laki-lakiMale

10 7

PerempuanFemale

4 3

JumlahTotal

14 10

EMPLOYEE RECRUITMENT AND TURNOVER In acquiring the best employees, the Company conducts open recruitment. Recruitment of new employees is conducted, especially to anticipate the growing condition of the secondary mortgage market, or in the context of regenerating of retired/resigning employees. External recruitment model is conducted whenever there is a requirement for human resources, which cannot be met from internal recruitment to occupy certain positions.

The Company opens the widest opportunity for the community to become an employee of the Company as long as they meet the requirements and qualifications. The Company does not tolerate discriminatory practices in any forms including ethnic, religious, race, inter-religious (SARA), gender or social status. The process of acquiring candidates is conducted in various ways, such as through internal and external references, collaborate with a job hunter, and advertise it through the Company’s website.[103-2]

As of December 31, 2018, the Company recruited 10 new employees. The need for new employees was to meet the needs of job formations and strengthen the organization. In accordance with the needs of the Company, recruitment was carried out for those who have a working experience, not those who have just graduated (fresh graduated). Until the end of 2018, the Company only has one operational office in Jakarta and does not have a representative office or branch office in the region. Hence, recruitment was conducted to fill the needs in Jakarta. Based on age and gender groups, recruitment in 2018 is presented in the following table:[103-3, 401-1]

Table of New Employees 2018



UsiaAge

> 24–30 Tahun> 24–30 Years Old

5 8


3 0


2 1


2 1


2 0

> 50 Tahun> 50 Years Old

0 0

Total 14 10

Selain rekrutmen, jumlah karyawan SMF pada tahun pelaporan juga dipengaruhi oleh tingkat pergantian karyawan atau turnover. Pada tahun 2018, tercatat ada 6 (enam) orang karyawan yang keluar. Keenam orang tersebut mengundurkan diri dengan alasan yang dibenarkan undang-undang. Komposisi turnover karyawan tahun 2018 disajikan dalam tabel berikut: [103-3, 401-1]

Tabel Turnover Karyawan Tahun 2018

KeteranganDescription 2017 2018

Jenis KelaminGender

Laki-lakiMale

3 3

PerempuanFemale

1 3

JumlahTotal

4 6

Usia


0 4


0 1


1 0


1 1


0 0

> 50 Tahun> 50 Years Old

2 0

Total 4 6

In addition to recruitment, during the reporting year the Company’s number of employees was also affected by turnover rate. In 2018, the Company recorded 6 (six) people left. The 6 people resigned due to reasons justified by the law. Composition of employee turnover in 2018 is presented in the following table: [103-3, 401-1]

Table of Employee Turnover 2018


Tabel Penyebab Turnover Tahun 2018

PenyebabReason

TahunYear

2017 2018

Pensiun alamiNatural Retirement

2 0

Pensiun diniEarly Retirement

0 0

MeninggalDeath

0 0

Mengundurkan diriResign

2 6

Diberhentikan karena melakukan pelanggaranTerminated Due to Violation

0 0

Total karyawanTotal Employees

63 67

Persentase turnoverPercentage of Turnover

6,34% 8,95%

Untuk menekan angka turnover yang cenderung meningkat, terutama bagi mereka yang berada dalam kategori usia produktif, SMF melakukan berbagai upaya. Antara lain, mengembangkan sistem remunerasi yang adil dan kompetitif, melakukan evaluasi partisipasi kerja setiap tahun dari seluruh karyawan, melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh karyawan dan manajemen dan menyusun program pengembangan bagi karyawan.

REMUNERASI DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

Perseroan senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawannya, salah satunya melalui strategi remunerasi yang selalu dikaji ulang sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan menjaga daya saing dengan industri, yang selanjutnya dapat mendukung kinerja yang unggul dalam pencapaian target Perseroan. Perseroan menerapkan sistem remunerasi yang bertujuan untuk mendukung sasaran strategi perusahaan sehingga diharapkan dengan adanya sistem remunerasi yang baik akan mendukung daya saing Perseroan. [103-2]

Remunerasi disusun berdasarkan kinerja individu, perkembangan pasar, tingkat inflasi dan pencapaian kinerja Perseroan. Komponen remunerasi yang diberikan kepada karyawan terdiri dari komponen tetap dan komponen tidak tetap. Kebijakan remunerasi dievaluasi secara berkala untuk disesuaikan dengan strategi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain remunerasi, karyawan SMF juga menerima berbagai benefit dan fasilitas lainnya kepada karyawan sesuai dengan jenjang jabatannya. Secara umum, benefit dan fasilitas yang diberikan Perseroan kepada

Table of Reasons of Turnover 2018

In reducing the turnover rate which tends to increase, especially those who left the Company while still in their productive age category, the Company implements various efforts. Among other things, developing a fair and competitive remuneration system, evaluating work participation every year of all employees, carrying out activities involving all employees and the management, and preparing development programs for employees.

EMPLOYEE REMUNERATION AND WELFARE

The Company always pays attention to the employees’ welfare, one of which by always reviewing the remuneration strategy in line with the Company’s needs and maintaining competitiveness with the industry in order to further support the excellent performance to achieve the Company’s targets. The Company applies a remuneration system that aims to support the targets of the Company’s strategies; therefore, it is expected that having a good remuneration system will support the Company’s competitiveness. [103-2]

Remuneration is prepared based on individual performance, market development, inflation rate and achievement of the Company’s performance. The components of remuneration given to employees consist of fixed components and non-fixed components. Remuneration policy is regularly evaluated to be adjusted to the Company’s strategy in the short-term as well as long-term.

In addition to providing remuneration, in order to increase its employees’ welfare, the Company also provides other benefits and facilities to the employees in line with their position level. In general, the benefit



karyawan tetap adalah sebagai berikut: [103-3, 401-2]

1. BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan2. Fasilitas kesehatan, rawat inap dan rawat jalan

termasuk rawat gigi serta kaca mata, medical check-up rutin

3. Cuti tahunan4. Cuti melahirkan5. Cuti besar6. Tunjangan Cuti (cuti tahunan dan cuti besar)7. Fasilitas Olahraga8. Tunjangan Komunikasi dan Alat Komunikasi

(untuk karyawan tertentu)9. Program Dana Pensiun10. Penghargaan masa bakti11. Tunjangan Kinerja12. Tunjangan Transportasi13. Tunjangan jabatan bagi pejabat struktural14. Bonus (sesuai dengan kemampuan Perusahaan)15. Fasilitas makan siang16. Tunjangan Hari Raya (THR)17. Pinjaman karyawan untuk perumahan, kendaraan

dan pinjaman darurat18. Pelatihan dan pengembangan19. Beasiswa S2 dan S3

Sementara itu, bagi karyawan alih daya, mereka mendapatkan benefit berupa fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan, rawat inap, pelatihan dan pengembangan, fasilitas makan siang Senin – Kamis, THR (disesuaikan dengan ketentuan pemerintah), tunjangan cuti dan uang tali asih pada masa akhir kontrak. [103-3, 401-2]

CUTI MELAHIRKAN

SMF memberikan hak cuti melahirkan bagi karyawan perempuan selama 3 (tiga) bulan atau 90 hari. Dengan adanya cuti melahirkan, maka karyawan tersebut dapat mempersiapkan berbagai keperluan berkenaan dengan kelahiran anaknya. Cuti yang diambil karyawan tersebut tidak memengaruhi posisi dan remunerasinya setelah kembali bekerja. Selama tahun 2018, 100% karyawan perempuan yang mengambil cuti hamil kembali masuk kantor setelah menyelesaikan cuti hamil, dan 100% karyawan yang masuk kembali setelah mengambil cuti hamil tetap bekerja selama minimal 12 bulan. (103-2, 103-3, 401-3)

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI [404-2]

Pengembangan kompetensi karyawan di antaranya dilakukan melalu program pelatihan baik yang diselenggarakan di internal (in-house) maupun pelatihan eksternal (public course). Setiap karyawan berhak mengikuti kegiatan public course sebanyak

and facilities provided by the Company to permanent employees are as follows: [103-3, 401-2] 1. BPJS Kesehatan and Ketenagakerjaan2. Health insurance, outpatient and inpatient

allowance, including denta, eye glasses and regular medical check-up

3. Annual leave.4. Maternity leave.5. Long leave.6. Leave allowance (annual leave and long leave)7. Sporting Facilities8. Communication and communication tools

allowance (for certain employees)9. Retirement Program 10. Appreciation for service period.11. Performance allowance12. Transportation allowance13. Position benefits for structural employees14. Bonus (according to the Company’s capacity)15. Lunch facilities16. Religious Holiday Allowance17. Employee loans for housing, vehicles, and

emergency loans.18. Training and devlopment19. Master’s Degree and PhD scholarship.

Meanwhile, for outsourcing, they receive benefits in the form of BPJS Kesehatan facilities, inpatient and outpatient, training - such as in-house training, lunch facilities Monday – Thursday, Religious Holiday Allowance (adjusted with government regulations) and paid leave at the end of the contract. [103-3, 401-2]

MATERNITY LEAVE

SMF provide maternity leave rights for female employees for 3 (three) months or 90 days. With this maternity leave, the employee can prepare for various needs for the upcoming maternity. The leave taken by employee will not affect their position and remuneration when returning to work. Throughout 2018, total 100% of female employees who received maternity leave returned to office after taking maternity leave, and 100% employees returning to work after maternity leave, continue to work to at least 12 months. (103-2, 103-3, 401-3)

TRAINING AND COMPETENCY DEVELOPMENT [404-2]

Employee competency development is conducted through, among others, training programs either in-house trainings or public course. Every employee has the right to attend two public courses per year. The Company provides equal opportunity to each


dua kali dalam setahun. Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk mengikuti pengembangan kompetensi, baik soft skill maupun technical skill. [103-2]

Sepanjang tahun 2018, jumlah jam pelatihan yang diselenggarakan oleh SMF tercatat 6.013 jam dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 428 karyawan. Dengan pelatihan sebanyak itu, rerata jam pelatihan karyawan laki-laki adalah 33,54 jam/tahun, lebih tinggi dibanding rerata jam pelatihan karyawan perempuan 28,65 jam/tahun.

Sementara itu, berdasarkan level jabatan, rata-rata jam pelatihan level staf adalah 32,20 jam/tahun, lebih tinggi dibanding level manajemen dengan 31,79 jam/tahun.

Pelatihan berdasarkan jenis kelamin tahun 2018


Durasi (Jam)Duration (Hours)

Jumlah Peserta (Orang)Number of Participants (People)

Rata-rata PelatihanAverage Training Hours

Laki lakiMale

PerempuanFemale

TotalLaki laki

MalePerempuan

FemaleTotal

Laki lakiMale

PerempuanFemale

Total

In-House Training

3.311 1.330 4.641 213 85 298 15,54 15,65 31,19

Pelatihan EksternalExternal Training

1.008 364 1.372 56 28 84 18,00 13,00 31,00

JumlahTotal

4.319 1.694 6.013 269 113 382 33,54 28,65 62,19

Rata-rata jam pelatihan berdasarkan level karyawan tahun 2018


Durasi (Jam)Duration (Hour)

Jumlah Peserta (Orang)Number of Participants

(People)

Rata-rata Jam Pelatihan per Pegawai per Tahun

Average Training Hours per Employee/Year

ManajemenManagement

StafStaff

TotalManajemen

ManagementStafStaff

TotalManajemen

ManagementStafStaff

Total

In-House Training

1.855 2.786 4.641 115 182 297 16,13 15,31 31,44

Pelatihan Eksternal

595 777 1.372 38 46 84 15,66 16,89 32,55

Jumlah 2.450 3.563 6.013 153 228 381 31,79 32,20 63,99

Keterangan:Pelaksanaan In-House Training dilakukan 10 kali dengan catatan:7 kali dilaksanakan dengan peserta karyawan dari divisi tertentu + Direksi1 kali dilaksanakan dengan peserta karyawan baru (induksi)2 kali dilaksanakan dengan seluruh karyawan + DireksiIn-House Training dilakukan dengan asumsi 7 jam perhari

Di samping pelatihan, Perseroan memberikan beasiswa untuk meningkatkan jenjang pendidikan formal melalui program beasiswa S2 yang saat ini diikuti oleh 6 orang karyawan. Total anggaran biaya

employee to attend competency development program, either soft skill or technical skill. [103-2]

Throughout 2018, the number of training hours held by the Company was recorded at 6,013 hours with number of training participants of 428 employees. With that much training, the average training hours of male employees was 33.54 hours/year, higher than the average training hours of female employees of 28.65 hours/year.

Meanwhile, based on position level, the average training hours of staff level was 32.20 hours/year, higher than the management level with 31.79 hours/year.

Training by gender 2018

Average training hours by employee’s level 2018

Description:In-House Training was conducted 10 times with the following description:7 times with employees from specific divisions + Board of Directors as participants1 time with new employees as participants (induction)2 times with all employees + Board of Directors as participantsIn-House Training was conducted with the assumption of 7 hours/day

In addition to training, the Company provides scholarships to increase the level of formal education through Master’s Degree scholarship program which is currently followed by 6 employees. The total budget



pelatihan karyawan termasuk program beasiswa S2 pada tahun 2018 adalah sebesar Rp2,52 miliar, dan terealisasi sebesar Rp2,20 miliar, naik 2,33% dibanding realisasi tahun 2017 sebesar Rp 2,15 miliar. [103-3]

PENSIUN KARYAWAN

Sejak tahun 2017, SMF telah memiliki program bagi karyawan yang hendak menjalani purna bakti atau pensiun. Program tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa karyawan yang akan mengalami purna tugas 3-5 tahun ke depan perlu diberikan pelatihan dalam mempersiapkan masa pensiun. Program tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi karyawan selama bekerja di SMF.

Perseroan memandang penting agar selepas purna tugas, para pensiunan tetap bisa berkarya dan produktif. Sebab itu, karyawan yang akan mengalami purna tugas perlu ada persiapan mental, pikiran, kesehatan, finansial, network investasi maupun bisnis/wirausaha yang dapat dilakukan secara nyata ketika sudah tidak lagi bekerja di Perseroan. Untuk itulah, SMF memberikan program pelatihan persiapan masa pensiun agar setiap karyawan yang akan purna tugas memiliki persiapan yang matang dan arahan yang jelas serta nyata tentang hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan saat memasuki masa purna tugas.

Program pelatihan purna tugas dilakukan dua tahun sekali dengan mempertimbangkan jumlah karyawan yang memasuki usia pensiun. Pelatihan terakhir dilakukan pada 25-27 Agustus 2017 di Bandung, yang diikuti oleh 28 orang. Pada program tersebut, peserta diberikan bekal untuk persiapan mental, kesehatan dan finansial menjelang pensiun. Selain itu, pada kesempatan ini, peserta diajak melihat berbagai contoh wirausaha yang dapat dijalankan (usaha kuliner, perkebunan dan peternakan). [103-3, 201-3, 404-2]

Selain pelatihan menjelang pensiun, sebagai persiapan pensiun, Perseroan juga mengikutsertakan karyawan dalam program pensiun yaitu program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Program Jaminan Pensiun (JP) BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, karyawan Perseroan akan mendapat manfaat (dana) pensiun pada saat memasuki usia purna bakti yang dapat digunakan sebagai modal berwirausaha maupun melakukan kegiatan produktif lainnya di masa pensiunnya.

for employee training, including Master’s Degree scholarship program in 2018 amounted to IDR2.52 billion with realization of IDR2.2 billion, increased by 2.33% compared to 2017 realization of IDR2.15 billion. [103-3]

EMPLOYEE RETIREMENT

Since 2017, the Company has applied program for employees who are entering their retirement or pension. The program was made based on the consideration that employees who will retire in the next 3-5 years need to be trained in preparing for retirement period. The program was a form of appreciation of the employees’ dedication while working in the Company.

The Company considers important for employees who have retired to remain productive and able to work. Therefore, employees who will enter post-employment would need preparations of mental, mind, health, financial, investment network, and business/entrepreneurship, which can actually be done when they are no longer work in the Company. Thus, the Company provides retirement preparatory training program so every employee who will enter retirement period will be well-prepared and has a clear and concrete direction on what to prepare and do when retired.

Post-employment training program is conducted every two years considering the number of employees entering retirement age. Hence, in 2018, there was no similar training. The last training was conducted on August 25-27, 2017 in Bandung, which was attended by 28 people. In the program, participants were given support for mental, health and financial preparation towards retirement. In addition, on this occasion, participants were invited to see various examples of entrepreneurship that could be implemented (culinary, plantation and livestock businesses). [103-3, 201-3, 404-2]

In addition to trainings before retirement, as a preparation for retirement, the Company also involves the employees in the pension program, namely Financial Institution Pension Fund (DPLK) program and Pension Insurance Program of BPJS Ketenagakerjaan. Thus, the Company’s employees will receive pension benefit (fund) upon entering the retirement age, which can be used as an entrepreneurial capital or other productive activities in their retirement.


PENILAIAN KINERJA DAN PENGELOLAAN KARIR

Penilaian kinerja dilakukan oleh Perseroan kepada seluruh karyawan. Penilaian digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja karyawan dalam menentukan remunerasi. Perseroan telah mengembangkan metode penilaian kinerja dengan prinsip Balanced Scorecard (BSC). BSC terdiri dari kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh karyawan sebagai target individu. Melalui kartu skor, skor target dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja karyawan yang bersangkutan. [103-2, 103-3, 404-3]

Hasil penilaian kinerja menjadi salah satu pertimbangan dalam mengidentifikasi karyawan yang berpotensi untuk dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi. Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk semua karyawan, baik pria maupun wanita, untuk mengembangkan karir dan mencapai jenjang karir tertinggi sepanjang memenuhi kompetensi dan kapabilitas yang dipersyaratkan.

Selain kesempatan pengembangan karir berupa promosi, setiap karyawan dapat memiliki kesempatan untuk dirotasi dalam rangka menambah wawasan, kompetensi dan mengembangkan potensi yang ada. Rotasi dapat dilakukan sebagai job assignment dari atasan atau mengajukan diri untuk menempati posisi yang sedang dibutuhkan di divisi/unit lain. Sepanjang memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan.

KEPATUHAN SOSIAL DAN EKONOMI

Dalam menjalankan usaha, SMF berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi semua peraturan dan ketentuan di bidang sosial maupun ekonomi. Dalam hubungannya dengan karyawan misalnya, Perseroan telah memenuhi berbagai ketentuan dalam undang-undang ketenagakerjaan, seperti yang berkaitan dengan jam kerja, remunerasi dan sebagainya. Sementara itu, kepada pelanggan, yakni institusi-institusi penyalur KPR, SMF telah pula memberikan informasi secara jelas tentang produk dan layanan yang diberikan. Bahkan, Perseroan menyelenggarakan berbagai training dengan berbagai topik untuk mereka. [103-2]

Dengan berbagai upaya itu, maka selama tahun pelaporan, SMF tidak menerima denda atau sanksi sebagai akibat dari ketidakpatuhan terhadap undang-undang atau peraturan di bidang sosial dan ekonomi. (103-3, 419-1)

PERFORMANCE ASSESSMENT AND CAREER MANAGEMENT

Performance assessment is conducted by the Company to all of its employees. Assessment is used as basis in measuring employees’ performance for determining remuneration. The Company has developed a performance assessment method using Balanced Scorecard (BSC) principle. BSC consists of scorecard and balanced. The scorecard is used to record employee’s performance score. The scorecard can also be used to plan the score that the employee intends to achieve as an individual target. Through the scorecard, the target score is compared to the actual performance results. The comparison results are used to evaluate the relevant employee’s performance. [103-2, 103-3, 404-3]

Performance assessment results become one of the considerations in identifying potential employees to be promoted to a higher level. The Company provides equal opportunities for all employees, either male or female, to develop careers and achieve the highest career paths as long as they meet the required competencies and capabilities.

In addition to career development opportunities in the form of promotion, every employee also has the opportunity to be rotated in order to enhance their insights, competencies, and develop their existing potential. Rotation can be done as job assignment from their superior or upon proposal to occupy the position required in other division/unit as long as they are able to meet the required competencies.

SOCIAL AND ECONOMIC COMPLIANCE

In running a business, the Company makes every effort to comply with all regulations and provisions in the social and economic fields. In relation to employees, for example, the Company has complied with various provisions within the law regarding manpower, such as those relating to working hours, remuneration, etc. Meanwhile, to customers, namely mortgage lenders, the Company has also provided clear information about the products and services provided. The Company even organizes numerous trainings with various topics for them. [103-2]

With these various efforts, during the reporting year, the Company has not received any fine or sanction resulted from non-compliance with the laws or regulations in the social and economic fields. (103-3, 419-1)

MEMPERTAHANKAN ANGKA

KECELAKAAN KERJA NIHIL

Maintaining Zero Occupational Accident Rate


MEMPERTAHANKAN ANGKA KECELAKAAN KERJA NIHILMAINTAINING ZERO OCCUPATIONAL ACCIDENT RATE

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi fokus perhatian bagi SMF. Kebijakan itu diambil karena Perseroan menyadari bahwa K3 merupakan salah satu jenis hak terpenting bagi karyawan. Jika K3 bisa dilaksanakan dengan baik, hal itu akan membuat karyawan Perseroan lebih bersemangat dan berdedikasi dalam menjalankan pekerjaannya. Selain memberikan perlindungan bagi karyawan, penerapan K3 juga bertujuan untuk melindungi pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi. [103-2]

Dalam mewujudkan K3, SMF mengacu pada peraturan-peraturan sebagai berikut:[103-2]1. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja.2. Undang Undang No. 13 tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan:a. Pasal 86: pekerja/buruh mempunyai hak untuk

memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Pasal 87: setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan sistemmanajemen perusahaan.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN:a. Pasal 36: Direksi wajib memastikan bahwa

aset dan lokasi usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan perundang-undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.

Occupational Health and Safety (OHS) is the focus of attention for the Company. The policy was taken because the Company realized that OHS is one of the most important types of rights for employees. If OHS can be implemented properly, it will make the Company’s employees more enthusiastic and dedicated in carrying out their works. In addition to providing protection for employees, the implementation of OHS also aims to protect customers, assets, business partners as well as the environment from potential hazards that may occur. [103-2]In realizing OHS, the Company refers to the following regulations: [103-2]

1. Law No. 1/1970 regarding Occupational Safety.2. Law No. 13/2003 regarding Manpower:

a. Article 86: every worker / laborer has the right to receive occupational safety and health protection.

b. Article 87: Every enterprise/company is under an obligation to apply an Occupational Safety and Health Management System that is integrated with the enterprise/company’s management system.

3. Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 50/2012 regarding the Implementation of Occupational Health and Safety Management System.

4. Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-01/MBU/2011 regarding the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs:a. Article 36: The Board of Directors shall ensure

that the assets and location of the business as well as other state-owned facilities comply with the laws and regulations relating to occupational health and safety and environmental preservation.


TIM PENGELOLA K3

Perseroan membentuk Tim Pengelola K3 melalui SKD-030/K3/SMF/III/2015 yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota, berdasarkan pada kemampuan yang sesuai dengan penempatan personel. Struktur Tim Pengelola K3 adalah sebagai berikut: [103-2]

KetuaHead

Tim Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Team

SekretarisSecretary

Kepala Divisi yang membawahi SDM & UmumDivision Head in charge of HR & General Affairs

Anggota KepalaMember

Divisi yang membawahi Akuntansi & PelaporanDivision Head in charge of Accounting & Reporting

AnggotaMember

Kepala Bagian yang membawahi Umum & Pengelola GedungSection Head in charge of General Affairs & Building Management

AnggotaMember

Sekuriti 1Security 1

AnggotaMember


AnggotaMember


Tugas dan fungsi Tim Pengelola K3 antara lain:

1. Menyusun rencana program dan anggaran K3 untuk setiap tahun anggaran.

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan operasionalisasi program K3 dengan unit-unit kerja terkait.

3. Bekerja sama dengan Divisi SDM & Umum dalam melaksanakan program pemahaman dan sosialisasi program K3.

4. Bekerja sama dengan Divisi SDM & Umum serta Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan dalam melaksanakan koordinasi pemeriksaan pemenuhan standar-standar K3 secara periodik.

5. Menyusun dan memutakhirkan pedoman K3 yang digunakan untuk menerjemahkan kebijakan dan prosedur yang berlaku berkaitan dengan aspek-aspek K3 yang diterapkan.

6. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi K3 serta memberikan masukan/usulan perbaikan kebijakan & prosedur yang diperlukan penambahan & pengaturan peralatan penunjang K3 dan pemutakhiran pemahaman K3 berdasarkan perkembangan teknologi yang tersedia.

7. Apabila terjadi kondisi bencana maka Tim Pengelola K3 akan bertindak sebagai petugas penghubung dengan aparat Badan Nasional Pengelola Bencana (BNPB) ataupun dengan aparat Pemadam Kebakaran.

8. Melaporkan pertanggungjawaban pengelolaan K3 paling lambat dalam 1 (satu) bulan setelah masa tugas berakhir.

OHS MANAGEMENT TEAM

The Company establishes OHS Management Team through SKD-030/K3/SMF/III/2015 consisting of the Head, Secretary, and Members, based on the capability in accordance with the personnel placement. The structure of OHS Management Team is as follows: [103-2]

Duties and functions of K3 Management Team are as follows: 1. Develop OHS program and budget plan for each

budget year.2. Coordinate the implementation of OHS program

operations with related work units.3. Cooperate with HR & General Affairs Division

in implementing program of knowledge and socialization of OHS program.

4. Cooperate with HR & General Affairs Division and Risk Management & Compliance Division in implementing coordination of periodic OHS standards compliance inspection.

5. Prepare and update OHS guidelines used to convey the applicable policies and procedures relating to the OHS aspects applied.

6. Conduct periodic evaluations of OHS conditions and provide input/suggestion to improve the policies and procedures that are required to add & manage OHS supporting equipment and update OHS knowledge based on the available technological development.

7. In the event of a disaster condition, the OHS Management Team will act as liaison officer with the National Disaster Management Agency (BNPB) or with the Fire Department apparatus.

8. Report the accountability of OHS management no later than 1 (one) month after the end of the term of office.



Kebijakan perusahaan terkait kesehatan dan keselamatan karyawan diatur dalam Bab I Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada poin 3. [103-3, 403-4]1. Program Kesehatan Karyawan

Perseroan menyediakan fasilitas kesehatan yang komprehensif untuk karyawan dan anggota keluarganya mencakup mencakup fasilitas kesehatan preventif dan kuratif, seperti:a. Tunjangan rawat ja lan, rawat inap

dan persalinan.b. Tunjangan perawatan gigi, kaca mata,

perawatan gigi dan bantuan alat pendengaran (hearing aid) khusus untuk karyawan.

c. Pemeriksaan kesehatan tahunan (medical check-up) dengan pemeriksaan pap-smear untuk wanita dan pemeriksaan kadar PSA (prostate specific antigen) untuk pria. Untuk karyawan di bawah usia 40 tahun pemeriksaan dilakukan 2 (dua) tahun sekali dan untuk yang berusia di atas 40 tahun dilakukan setahun sekali.

Kebijakan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan karyawan tetap prima sehingga membawa dampak positif bagi karyawan dan keluarganya.

Dalam rangka mendukung program Pemerintah dalam layanan kesehatan, Perseroan mendaftarkan seluruh karyawan dan anggota keluarganya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Kepesertaan BPJS Kesehatan dilakukan secara kolektif dengan jumlah maksimal peserta keluarga karyawan sebanyak 5 (lima) orang termasuk karyawan.

2. Keselamatan KerjaDalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman di gedung/kantor Perseroan, penataan ruang kerja dilakukan dengan mengacu kepada beberapa hal, yaitu:a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan

lingkungan kerja.b. Kebersihan lingkungan kerja.c. Sertifikasi bagi alat-alat kelengkapan

gedung untuk memastikan kelayakan pakai dan pemeliharaannya.

Secara rutin Tim Pengelola K3 mengkoordinasikan latihan/simulasi bahaya kebakaran termasuk penyuluhan mengenai pencegahan risiko kebakaran.

The Company’s policy regarding employee health and safety, as stipulated in Chapter I Guidelines for the Implementation of Occupational Health and Safety in point 3 [103-3, 403-4]1. Employee Health Program

The Company provides comprehensive health facilities to its employees and their family members that cover a preventive and curative health facilities as per follows: a. In Patient, Out Patient and Maternity allowance.

b. Dental, glasses, and hearing aid allowance, valid only for its employees.

c. Annual medical check-up and pap smear examination for women and PSA (prostate specific antigen) level examination for men. For employees below 40 years old, this annual medical check-up is performed every two years, and for employees above 40 years old, the check-up is performed once a year.

This heath policy is aimed at ensuring that the employees’ health condition is in prime condition so that it will give a positive impact to the employees themselves and their families.

As a support to the Government’s Program in health services, the Company registers all of its employees and their families as BPJS Kesehatan program participants. Membership of BPJS Kesehatan is conducted collectively with a maximum number of the employee’s family members is 5, including the employee him/herself.

2. Work Safety As an effort to create a safe working environment in the Company’s building/office, the design of the work space is arranged by referring to several matters, which are: a. Completeness and appropriateness of

work environment.b. Cleanliness of the working environment.c. Certification of its building equipment to

ensure its properness and maintenance.

The OHS Management Team conducts routine training/simulation of the danger of fire, including organizing a counseling of fire risk prevention.


AUDIT KEPATUHAN TERHADAP STANDAR KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Berdasarkan kebijakan penerapan kepatuhan yang ditetapkan dan telah diperbaharui pada tanggal 3 Agustus 2015, Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan telah melakukan pemeriksaan kepatuhan periode Januari sampai dengan bulan Desember 2018. Salah satu prioritas aktivitas pemeriksaan kepatuhan adalah kepatuhan terhadap standar keselamatan dan keamanan di gedung kantor Perseroan.

Pemeriksaan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan keamanan, mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

Aspek KepatuhanCompliance Aspect

Pemeriksaan/TemuanAudit/Findings

Kesiapan operasional sistem listrik cadanganReadiness of the operational of electricity system reservation

Kesiapan operasional listrik cadangan yaitu kesiapan dari alat mesin genset apabila terjadi mati listrik secara tiba-tiba, termasuk kecukupan daya dari mesin genset untuk memenuhi kebutuhan darurat aktivitas kantor.Readiness of the operational of electricity system reservation means readiness of the generator machine in case of a sudden electricity black out, including the sufficient power of the generator machine for emergency office activities

Sistem UPS sebagai cadangan energi listrik sementara ketika terjadi mati daya listrik PLN. Sistem UPS dikontrol oleh Divisi TI.UPS system as a temporary electricity back up for any sudden power failure of PLN. UPS system is controlled by IT Division.

Alat pendukung pompa sump-pit untuk pembuangan air pada bagian basement agar tidak terjadi banjir.Sump-pit pump supporting equipment for water disposal in basement to prevent any floods.

Terdapat 2 (dua) buah pompa sump-pit yang berfungsi dengan baik.There are 2 (two) existing sump-pit pumps that work perfectly.

Kemudahan akses evakuasiEasy evacuation access

Pintu utama area mesin genset yang terdapat di basement gedung ditutup karena masuk ke dalam area pembangunan gedung baru sehingga akses masuk hanya dari elevator.The main gate of the generator machine area located at the building’s basement is closed because it is located in the new building construction area therefore entry access is only by using elevator.

Telah dibuat pintu darurat untuk menanggulangi bila mati listrik yang mengakibatkan elevator tidak dapat digunakan.Emergency exit has been constructed in case of any power failure, which means the elevator will be malfunction.

COMPLIANCE AUDIT ON SAFETY AND SECURITY STANDARDS

Based on a compliance implementation policy established and updated on August 3, 2015, the Risk Management & Compliance Division has conducted a compliance audit for the period of January to December 2018. One of the prioritized activities of the compliance audit was the adherence to the safety and security standards in the Company’s office building.

The compliance audit on the safety and security standards includes the following aspects:



Aspek KepatuhanCompliance Aspect

Pemeriksaan/TemuanAudit/Findings

Kelayakan operasi sistem pemadam kebakaranProperness of operational of fire extinguisher system

Pemeriksaan kelayakan operasi sistem pemadam kebakaran mencakup kesiapan system hydrant, sistem cadangan air pemadam, alat pemadam api ringan dan pendukung lain seperti kesiapan petugas piket.Audit on the properness of operational of fire extinguisher system, which includes hydrant system readiness, water preservation for extinguisher, simple fire extinguisher equipment, and other supports such as the readiness of the officers.

Pada area hydran telah dipasang pagar pembatas untuk memenuhi kriteria safety clearance area.Hydrant area has been equipped with barrier to comply with safety clearance area criteria.

Alat pemadam api ringan (APAR) diletakkan di tempat yang mudah dijangkau apabila dalam keadaan darurat. Untuk kesiapan petugas pemadam kebakaran diperbantukan oleh sekuriti.Simple fire extinguisher equipment (APAR) located in easy-to-reach area for any emergency. For readiness, the fire extinguisher officers are assisted by security officers.

Hasil pengecekan terhadap 15 APAR dan 1 set hydrant (pompa jocky, pipa utama dan pompa diesel) oleh Pengawas Ketenagakerjaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, semua dinyatakan dalam kondisi baik dan normal. Hasil pemeriksaan ditandatangani pada 16 Maret 2018.The audit results of 15 APARs and 1 set of hydrants (jocky pumps, main pipes and diesel pumps) by the Occupational Safety and Health Inspector, Manpower and Transmigration Agency of DKI Jakarta Province, stated that all were in good and normal conditions. The audit results were signed on March 16, 2018.

Lain-lainOthers

Formulir yang digunakan untuk pemeriksaan sistem pemadam kebakaran pada formulir FPKS01.The form used for fire extinguisher system audit is FPKS01 form.

Khusus bagi pengelola gedung telah dilengkapi dengan sertifikasi di bidang pengelolaan gedung dan K3, untuk memastikan kecukupan kompetensi pelaksana dalam pengendalian K3.Particularly, the building management has been facilitated with certification of building management and OHS to ensure adequate competence of the implementation in OHS control.

Perseroan menerbitkan buku Saku K3 yang dapat dipakai sebagai pedoman bagi karyawan untuk memahami dan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan aktivitas pekerjaan di kantor Perseroan.The Company has published OHS pocket book that can be used as a guidance to its employees to understand and guarantee the operational health and safety in conducting their activities in the Company’s office.

Dengan berbagai upaya dan kesungguhan yang dilakukan oleh SMF, selama tahun pelaporan, tidak ada laporan berkaitan dengan terjadinya kecelakaan kerja (zero accident). Keberhasilan ini meneruskan pencapaian tahun sebelumnya. [103-3, 403-2]

With all efforts and seriousness performed by the Company, there have been no reports related to occupational accidents or occupational diseases throughout the reporting year. [103-3, 403-2]


INDEKS ISI GRI STANDARDSINDEX OF GRI STANDARDS CONTENTS

PENGUNGKAPAN UMUMGENERAL DISCLOSURES

HalamanPage

PengungkapanDisclosure

PROFIL ORGANISASIORGANIZATION PROFILE

102-1 Nama perusahaanCompany Name

44

102-2 Kegiatan, Merek, produk, dan jasaActivities, Brands, Products, and Services

44,45

102-3 Lokasi kantor pusatLocation of Head Office

45

102-4 Lokasi operasiLocation of Operations

67

102-5 Kepemilikan dan bentuk hukumOwnership and Legal Form

45

102-6 Pasar yang dilayaniMarket Share

67

102-7 Skala organisasiScale of the Organization

67

102-8 Informasi mengenai karyawanInformation on Employees

68

102-9 Rantai pasokanSupply Chain

71

102-10 Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pasokannyaSignificant Change to the Organization and Its Supply Chain

72

102-11 Pendekatan atau prinsip pencegahanPrecautionary Approach or Principle

72

102-12 Inisiatif eksternalExternal Initiative

73

102-13 Keanggotaan asosiasiMembership of Associations

76

STRATEGISTRATEGY

102-14 Pernyataan dari pembuat keputusan seniorStatement from Senior Decision Maker

16

ETIKA DAN INTEGRITASETHICS AND INTEGRITY

102-16 Nilai, prinsip, standar, dan norma perilakuValues, Principles, Standards, and Behavioral Norms

51,117

TATA KELOLAGOVERNANCE

102-18 Struktur tata kelolaGovernance Structure

87



HalamanPage

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGANSTAKEHOLDERS ENGAGEMENT

102-40 Daftar kelompok pemangku kepentinganList of Stakeholders Groups

35

102-41 Perjanjian perundingan kolektifCollective Bargaining Agreements

71

102-42 Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentinganIdentifying and Selecting Stakeholders

34

102-43 Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentinganApproach to Stakeholders Engagement

35

102-44 Topik utama dan masalah yang dikemukakanKey Topics and Concerns Raised

35

PRAKTIK PELAPORANREPORTING PRACTICE

102-45 Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan dikonsolidasiEntities Included in the Consolidated Financial Statements

24

102-46 Menetapkan isi laporan dan batasan topikDefining Report Content and Topic Boundaries

26

102-47 Daftar topik materialList of Material Topics

27

102-48 Penyajian kembali informasiRestatements of Information

25

102-49 Perubahan dalam pelaporanChanges in Reporting

28

102-50 Periode pelaporanReporting Period

24

102-51 Tanggal laporan terbaruDate of Most Recent Report

24

102-52 Siklus pelaporanReporting Cycle

24

102-53 Titik kontak untuk pertanyaan mengenai laporanContact Point for Questions Regarding the Report

31

102-54 Klaim bahwa pelaporan sesuai dengan Standar GRIClaims of Reporting In Accordance with the GRI Standards

25

102-55 Indeks isi GRIIndex of GRI Contents

26

102-56 Assurance oleh pihak eksternalAssurance by External Parties

26

TOPIK EKONOMIECONOMIC TOPICS

KINERJA EKONOMIECONOMIC PERFORMANCE

103-1 Penjelasan topik material dan batasannyaExplanation of Material Topics and Its Boundaries

29

103-2 Pendekatan manajemen dan komponennyaManagement Approach and Its Components

129, 139

103-3 Evaluasi pendekatan manajemenEvaluation of Management Approach

136, 139

201-1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikanDirect Economic Value Generated and Distributed

136

201-3 Kewajiban program pensiun manfaat pasti dan program pensiun lainnyaObligations of Defined Benefit Pension Plans and Other Pension Plans

139

DAMPAK EKONOMI TIDAK LANGSUNGINDIRECT ECONOMIC IMPACT


29

INDEKS ISI GRI STANDARDSIndex Of GRI Standards Contents



HalamanPage


150


153

203-1 Investasi infrastruktur dan dukungan layananInfrastructure Investments and Services Supported

153

ANTIKORUPSIANTI-CORRUPTION


29


141


141

205-3 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambilProven Corruption Incidents and Actions Taken

141

TOPIK LINGKUNGANENVIRONMENTAL TOPICS

MATERIALMATERIAL


29


168


170

301-1 Material yang digunakan berdasarkan berat atau volumeMaterial Used by Weight or Volume

170

ENERGIENERGY


29


168, 171


171

302-1 Konsumsi energi dalam organisasiEnergy Consumption in the Organization

171

AIRWATER


29


168, 172


172

303-1 Pengambilan air berdasarkan sumberWater Withdrawal by Source

172

EMISIEMISSION


29


168, 172


173, 174



HalamanPage

305-1 Emisi GRK (Cakupan 1) langsungDirect (Scope 1) GHG Emissions

173

305-2 Emisienergi GRK (Cakupan 2) tidak langsungEnergy Indirect (Scope 2) GHC Emissions

174

EFLUEN DAN LIMBAHEFFLUENTS AND WASTE


29


168


174

306-2 Limbah berdasarkan jenis dan metode pembuanganWaste by Type and Disposal Method

174

TOPIK SOSIALSOCIAL TOPICS

KEPEGAWAIANEMPLOYEMENT


30


179


179, 182

401-1 Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawanNew Employee Hires and Employee Turnover

179

401-2 Tunjangan yang diberikan kepada karyawan purnawaktu yang tidak diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktuBenefits Provided to Full-Time Employees that are Not Provided to Temporary or Part-Time Employees

182

401-3 Cuti melahirkanMaternity Leave

182

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAOCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY


30


188


190,192

403-2 Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerjaWork Accidents and Occupational Diseases

192

403-4 Topik kesehatan dan keselamatan dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawanHealth and Safety Topics Covered in Formal Agreements with Employee Unions

190

PELATIHAN DAN PENDIDIKANEDUCATION AND TRAINING


30


183


183, 185

404-2 Program untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan program bantuan peralihanPrograms for Upgrading Employee Skills and Transition Assistance Programs

183



HalamanPage

404-3 Persentase karyawan yang menerima tinjauan rutinterhadap kinerja dan pengembangan karierPercentage of Employees Receiving Regular Performance and Career Development Reviews

185

MASYARAKAT LOKALLOCAL COMMUNITIES


30


150


153

413-1 Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokalOperations with Local Community Engagement

153

KEPATUHAN SOSIAL EKONOMISOCIOECONOMIC COMPLIANCE


30


185


185

419-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan di bidang sosial dan ekonomiNon-Compliance with Laws and Regulations in the Social and Economic area

185

SUPLEMEN SEKTOR KEUANGAN DAN JASASUPLEMEN SEKTOR KEUANGAN DAN JASA

103-1 Penjelasan topik material dan batasannyaExplanation of Material Topics and The Limitations

30


147

103-3 Evaluasi pendekatan manajemenEvaluation of management approach

148

G4-FS7 Produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat sosialProducts and services designed to provide social benefits

147

G4-FS14 Inisiatif untuk meningkatkan akses ke jasa keuanganInitiative to increase access to financial services

149


INDEKS POJK NO.51/POJK.03/2017Index of Financial Services Authority Regulation No. 51/POJK.03/2017


INDEX OF FINANCIAL SERVICES AUTHORITY REGULATION NO. 51/ POJK.03/2017

INDEKS POJK NO.51 /POJK.03/2017

No. DeskripsiDescription

HalamanPage

A Penjelasan Strategi KeberlanjutanExplanation on Sustainability Strategy

NA

B Ikhtisar Kinerja Aspek KeberlanjutanOverview of Sustainability Aspect Performance

6

1. Aspek Ekonomi / Economic Aspect:a. kuantitas produksi atau jasa yang dijual / quantity of production or services sold;b. pendapatan atau penjualan / income or sales;c. laba atau rugi bersih / net profit or loss;d. produk ramah lingkungan; dan / environmentally friendly products; ande. pelibatan pihak lokal yang berkaitan dengan proses bisnis Keuangan Berkelanjutan /

Involvement of local parties related to the business process of Sustainable Finance.

6

2. Aspek Lingkungan Hidup / Environmental Aspect:a. penggunaan energi (antara lain listrik dan air) / energy use (including electricity and water);b. pengurangan emisi yang dihasilkan (bagi LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik yang proses

bisnisnya berkaitan langsung dengan Lingkungan Hidup) / reduction of emissions produced (for LJK, Issuers, and Public Companies whose business processes are directly related to the Environment);

c. pengurangan limbah dan efluen (limbah yang telah memasuki lingkungan) yang dihasilkan (bagi LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik yang proses bisnisnya berkaitan langsung dengan Lingkungan Hidup); atau / the resulting reduction of waste and effluent (waste that has entered the environment) (for LJK, Issuers, and Public Companies whose business processes are directly related to the Environment); or

d. pelestarian keanekaragaman hayati (bagi LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik yang proses bisnisnya berkaitan langsung dengan Lingkungan Hidup). / Biodiversity conservation (for LJK, Issuers, and Public Companies whose business processes are directly related to the Environment).

6

3. Aspek Sosial / Social Aspect:a. uraian mengenai dampak positif dan negatif penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi

masyarakat dan lingkungan (termasuk orang, daerah, dan dana) / Description of the positive and negative impacts of implementing Sustainable Finance for the community and the environment (including people, regions and funds).

6

C Profil Singkat Perusahaan:Brief Company Profile:

46

1. visi, misi, dan nilai keberlanjutanvision, mission, and value of sustainability

51

2. nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimil, alamat surat elektronik (e-mail), dan situs/web, serta kantor cabang dan/atau kantor perwakilanname, address, telephone number, facsimile number, e-mail address, and website / web, as well as branch offices and / or representative offices



HalamanPage

3. skala usaha / scale of business:a. Total aset atau kapitalisasi aset, dan total kewajiban (dalam jutaan rupiah) / total assets or

asset capitalization, and total liabilities (in millions of rupiah);b. Jumlah karyawan yang dibagi menurut jenis kelamin, jabatan, usia, pendidikan, dan

status ketenagakerjaan / number of employees divided according to gender, position, age, education, and employment status;

c. Persentase kepemilikan saham (publik dan pemerintah); dan / percentage of share ownership (public and government); and

d. Wilayah operasional / Operational area.

46

4. penjelasan singkat mengenai produk, layanan, dan kegiatan usaha yang dijalankan;a brief explanation of the products, services, and business activities carried out;

57

5. keanggotaan pada asosiasi;membership in associations

76

6. perubahan yang bersifat signifikan, antara lain terkait dengan penutupan atau pembukaan cabang, dan struktur kepemilikan.significant changes, including those related to branch closure or opening, and ownership structure.

72

D Penjelasan Direksi memuat:Explanation of the Board of Directors containing:

16-21

1. Kebijakan untuk merespon tantangan dalam pemenuhan strategi keberlanjutan, paling sedikit meliputi / Policies to respond to challenges in meeting sustainability strategies, at least include:a. Penjelasan nilai keberlanjutan Perusahaan / explanation of the value of the Company’s

sustainabilityb. Penjelasan respon Perusahaan terhadap isu terkait penerapan Keuangan Berkelanjutan

/ an explanation of the Company’s response to issues related to the implementation of Sustainable Finance;

c. Penjelasan komitmen pimpinan Perusahaan dalam pencapaian penerapan Keuangan Berkelanjutan / explanation of the commitment of the Company’s leadership in achieving the implementation of Sustainable Finance;

d. Pencapaian kinerja penerapan Keuangan Berkelanjutan; dan / achievement of the performance of implementing Sustainable Finance; and

e. Tantangan pencapaian kinerja penerapan Keuangan Berkelanjutan / Challenges in achieving performance in implementing Sustainable Finance.

2. Penerapan Keuangan Berkelanjutan / Implementation of Sustainable Finance:a. Pencapaian kinerja penerapan Keuangan Berkelanjutan (ekonomi, sosial, dan lingkungan

hidup) dibandingkan dengan target; dan / achievement of performance in implementing Sustainable Finance (economic, social and environmental) compared to the target; and

b. Penjelasan prestasi dan tantangan termasuk peristiwa penting selama periode pelaporan (bagi LJK yang diwajibkan membuat Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan) / explanation of achievements and challenges including important events during the reporting period (for LJKs that are required to make a Sustainable Finance Action Plan).

3. Strategi pencapaian target / Target achievement strategy:a. Pengelolaan risiko atas penerapan Keuangan Berkelanjutan terkait aspek ekonomi, sosial,

dan lingkungan hidup / risk management for the implementation of Sustainable Finance related to economic, social and environmental aspects;

b. Pemanfaatan peluang dan prospek usaha; dan / utilization of opportunities and business prospects; and

c. Penjelasan situasi eksternal ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup yang berpotensi mempengaruhi keberlanjutan Perusahaan / an explanation of the external economic, social and environmental situation that has the potential to affect the Company’s sustainability




HalamanPage

E Tata kelola keberlanjutan memuatSustainability governance containing:

1. Uraian tugas Direksi dan Dewan Komisaris, pegawai, pejabat dan/atau unit kerja yang menjadi penanggung jawab penerapan Keuangan BerkelanjutanDescription of the duties of the Board of Directors and Board of Commissioners, employees, officials and / or work units who are responsible for implementing Sustainable Finance.

108, 109

2. Pengembangan kompetensi Direksi, anggota Dewan Komisaris, pegawai, pejabat dan/atau unit kerja yang menjadi penanggung jawab penerapan Keuangan Berkelanjutan.Development of competencies of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners, employees, officials and / or work units who are responsible for implementing Sustainable Finance

3. Penjelasan mengenai prosedur Perusahaan dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko atas penerapan Keuangan Berkelanjutan terkait aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup, termasuk peran Direksi dan Dewan Komisaris dalam mengelola, melakukan telaah berkala, dan meninjau efektivitas proses manajemen risiko Perusahaan.Explanation of the Company’s procedures in identifying, measuring, monitoring, and controlling risks for the implementation of Sustainable Finance related to economic, social and environmental aspects, including the role of the Board of Directors and Board of Commissioners in managing, conducting periodic reviews, and reviewing the effectiveness of the Company’s risk management process.

72

4. Penjelasan mengenai pemangku kepentingan yang meliputi / A description of stakeholders which includes:a. Keterlibatan pemangku kepentingan berdasarkan hasil penilaian (assessment) manajemen. /

stakeholder involvement based on management assessment resultsb. Pendekatan yang digunakan Perusahaan dalam melibatkan pemangku kepentingan dalam

penerapan Keuangan Berkelanjutan. / the approach used by the Company in engaging stakeholders in the implementation of Sustainable

c. Finance.

34

5. Permasalahan yang dihadapi, perkembangan, dan pengaruh terhadap penerapan Keuangan Berkelanjutan.Problems faced, developments, and influence on the implementation of Sustainable Finance.

NA

F Kinerja keberlanjutan:Sustainable performance:

1. Penjelasan mengenai kegiatan membangun budaya keberlanjutan di PerusahaanA description of activities to build a culture of sustainability in the Company

128, 168,178

2. Uraian mengenai kinerja ekonomi / Description of economic performance:a. Perbandingan target dan kinerja produksi, portofolio, target pembiayaan, atau investasi,

pendapatan dan laba rugi / Comparison of target and production performance, portfolio, financing target, or investment, income and profit and loss

b. Perbandingan target dan kinerja portofolio, target pembiayaan, atau investasi pada instrumen keuangan atau proyek yang sejalan dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan. / Comparison of target and portfolio performance, financing targets, or investments in financial instruments or projects that are in line with the implementation of Sustainable Finance.

128-165



HalamanPage

3. Kinerja sosial / Social performance:a. Komitmen Perusahaan untuk memberikan layanan atas produk dan/atau jasa yang setara

kepada konsumen. / The Company’s commitment to provide services for equivalent products and / or services to consumers.

b. Ketenagakerjaan / Employment: • Kesetaraan kesempatan bekerja dan ada atau tidaknya tenaga kerja paksa dan tenaga

kerja anak; / Equality of employment opportunities and the presence or absence of forced labor and child labor;

• Persentase remunerasi pegawai tetap di tingkat terendah terhadap upah minimum regional; / The percentage of employee remuneration remains at the lowest level against regional minimum wages;

• Lingkungan bekerja yang layak dan aman; dan / A decent and safe working environment; and

• Pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai. / Training and development of employee capabilities.

c. Masyarakat / Society: • Informasi kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak positif dan

dampak negatif terhadap masyarakat, sekitar termasuk literasi dan inklusi keuangan; / Information on activities or operational areas that produce positive and negative impacts on the community, including financial literacy and inclusion;

• mekanisme pengaduan masyarakat serta jumlah pengaduan masyarakat yang diterima dan ditindaklanjuti; dan / The mechanism of public complaints and the number of public complaints received and acted upon; and

• TJSL yang dapat dikaitkan dengan dukungan pada tujuan pembangunan berkelanjutan meliputi jenis dan capaian kegiatan program pemberdayaan masyarakat / TJSL which can be linked to support for sustainable development goals including the types and achievements of community empowerment program activities

176-192



HalamanPage

4. Kinerja Lingkungan Hidup / Environmental Performance:a. Biaya lingkungan hidup yang dikeluarkan / Environmental costs incurred;b. Uraian mengenai penggunaan material yang ramah lingkungan, misalnya penggunaan jenis

material daur ulang; dan / A description of the use of environmentally friendly materials, for example the use of recycled material types; and

c. Uraian mengenai penggunaan energi, paling sedikit memuat / A description of energy use, at least containing: • Jumlah dan intensitas energi yang digunakan; dan / The amount and intensity of energy

used; and • Upaya dan pencapaian efisiensi energi yang dilakukan termasuk penggunaan sumber

energi terbarukan; / Efforts and achievement of energy efficiency carried out including the use of renewable energy sources;

5. Kinerja Lingkungan Hidup bagi Perusahaan yang proses bisnisnya berkaitan langsung dengan lingkungan hidup / Environmental Performance for Companies whose business processes are directly related to the environment:a. Kinerja sebagaimana dimaksud dalam huruf d; / Performance as referred to in letter d;b. informasi kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak positif dan dampak

negatif terhadap lingkungan hidup sekitar, terutama upaya peningkatan daya dukung ekosistem; / Information on activities or operational areas that produce positive impacts and negative impacts on the surrounding environment, especially efforts to increase the carrying capacity of ecosystems;

c. Keanekaragaman hayati, paling sedikit memuat / Biodiversity, at least contains: • Dampak dari wilayah operasional yang dekat atau berada di daerah konservasi atau

memiliki keanekaragaman hayati; dan / The impact of operational areas that are near or in a conservation area or have biodiversity; and

• Usaha konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan, mencakup perlindungan spesies flora atau fauna; / Biodiversity conservation efforts carried out, including the protection of flora or fauna species;

d. Emisi, paling sedikit memuat / Emissions, at least contain: • Jumlah dan intensitas emisi yang dihasilkan berdasarkan jenisnya; dan / The amount and

intensity of emissions produced by type; and • upaya dan pencapaian pengurangan emisi yang dilakukan; / Efforts and achievement of

emissions reductions carried out;e. Limbah dan efluen, paling sedikit memuat / Waste and effluent, at least contain:

• Jumlah limbah dan efluen yang dihasilkan berdasarkan jenis; / Amount of waste and effluent produced by type;

• Mekanisme pengelolaan limbah dan efluen; dan / The mechanism of waste and effluent management; and

• Tumpahan yang terjadi (jika ada); dan / spills that occur (if any); andf. Jumlah dan materi pengaduan lingkungan hidup yang diterima dan diselesaikan. /

The number and material of environmental complaints received and resolved.

166-175

6. Tanggung jawab pengembangan produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan / Responsibility for developing Sustainable Finance products and / or services:a. Inovasi dan pengembangan produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan; / Innovation and

development of Sustainable Finance products and / or services;b. Jumlah dan persentase produk dan jasa yang sudah dievaluasi keamanannya bagi

pelanggan; / The number and percentage of products and services that have been evaluated for security for customers;

c. Dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan dan proses distribusi, serta mitigasi yang dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif; / Positive impacts and negative impacts arising from Sustainable Finance products and / or services and distribution processes, as well as mitigation carried out to mitigate negative impacts;

d. Jumlah produk yang ditarik kembali dan alasannya; atau / The number of products being recalled and the reason; or

e. Survei kepuasan pelanggan terhadap produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan. / Customer satisfaction surveys for Sustainable Finance products and / or services.

62

7 Verifikasi tertulis dari pihak independen, jika ada…Written verification from an independent party, if any ...

26


Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 2018. Untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan Perusahaan, mohon kesediaan para pemangku kepentingan untuk memberikan umpan balik setelah membaca Laporan Keberlanjutan ini dengan mengirimkan email atau formulir ini melalui fax/ pos.

DATA DIRI

1. Nama (bila berkenan) : ……………….2. Institusi/Perusahaan : ……………….3. Telp/HP :……………….

GOLONGAN PEMANGKU KEPENTINGAN

1. Pemerintah2. Masyarakat3. LSM4. Media5. Perusahaan6. Akademik7. Lain-lain, mohon sebutkan

Mohon pil ih jawaban yang paling sesuai (beri tanda √)

1. Laporan ini bermanfaat untuk Anda:a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Netrald. Setujue. Sangat Setuju

2. Laporan ini menggambarkan kinerja Perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan:a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Netrald. Setujue. Sangat Setuju

3. Laporan ini mudah dimengerti:a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Netrald. Setujue. Sangat Setuju

LEMBAR UMPAN BALIKFeedback Form

Thank you for reading PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 2017 Sustainability Report. To improve the Company’s sustainable performance, we ask the willingness of stakeholders to provide feedback after reading this Sustainability Report by sending this form via email or fax/mail.

PERSONAL DATA

1. Name (optional): ……………….2. Institution/Company: ……………….3. Telephone/Mobile Phone:……………….

STAKEHOLDER CATEGORY

1. Government2. Society3. NGO4. Media5. Company6. Academic7. Others, please specify

Please choose the most appropriate answer (mark with √)

1. This report is useful for you:a. Strongly disagreeb. Disagreec. Neutrald. Agreee. Strongly Agree

2. This report describes the Company’s performance in sustainable development:a. Strongly disagreeb. Disagreec. Neutrald. Agreee. Strongly Agree

3. This report is easy to understand:a. Strongly disagreeb. Disagreec. Neutrald. Agreee. Strongly Agree


INDEKS POJK NO.51/POJK.03/2017INDEKS POJK NO.51/POJK.03/2017

4. Laporan ini menarik:a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Netrald. Setujue. Sangat Setuju

5. Laporan ini meningkatkan kepercayaan Anda terhadap keberlanjutan Perusahaan:a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Netrald. Setujue. Sangat Setuju

Mohon untuk memberikan saran/usul/komentar Anda atas laporan ini:

Terima Kasih Atas Partisipasi Anda. Mohon agar lembar ini dikirimkan ke alamat berikut:

Grha SMFJalan Panglima Polim I No. 1, MelawaiKebayoran Baru - Jakarta Selatan, 12160.Tel: 021 – 2700400Fax: 021 – 2701400Email: info@smf-indonesia. co.id; corsec@smf-indonesia. co.id

4. This report is interesting:a. Strongly disagreeb. Disagreec. Neutrald. Agreee. Strongly Agree

5. This report enhances your trust towards the Company’s sustainability:a. Strongly disagreeb. Disagreec. Neutrald. Agreee. Strongly Agree

Please provide your advice/ suggestions/ comments for this report:

Thank you for your participation.We kindly request to send back this form to:

Grha SMFJalan Panglima Polim I No. 1, MelawaiKebayoran Baru - Jakarta Selatan, 12160.Tel: 021 – 2700400Fax: 021 – 2701400Email: info@smf-indonesia. co.id; corsec@smf-indonesia. co.id

Grha SMFJalan Panglima Polim I No.1 Melawai Kebayoran BaruJakarta Selatan 12160Telepon : 021 - 2700400Faksimili : 021 – 2701400E-mail : [email protected]

Training & Advisorye-mail : [email protected]

Securitization & Financinge-mail : divisi [email protected]

Treasurye-mail : [email protected]

2018Laporan KeberlanjutanSustainability Report