laporan kasus trauma kimia pada mata

14
LAPORAN KASUS I Trauma Kimia Mata Kanan et Causa Superglue Oleh Wawan Eko Wahyudi H1A 009 011 DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN 1

Upload: dede-suryansah

Post on 28-Dec-2015

640 views

Category:

Documents


58 download

DESCRIPTION

lapsus

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

LAPORAN KASUS I

Trauma Kimia Mata Kanan et Causa

Superglue

Oleh

Wawan Eko Wahyudi

H1A 009 011

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA

BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2014

1

Page 2: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

BAB I

PENDAHULUAN

Meskipun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti

rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar, reflek memejam atau

mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar.

Trauma pada mata dapat berupa trauma mekanik, kimia, dan trauma fisik.

Salah satu jenis trauma mata adalah trauma kimia. Sebagian besar trauma kimia

pada mata terjadi dalam dunia kerja. Industri menggunakan berbagai jenis bahan

kimia setiap hari. Tetapi, trauma kimia juga sering terjadi di rumah tangga,

sebagian besar dari produk-produk pembersih. Jenis trauma seperti ini dapat

menjadi sangat berbahaya dan harus dirawat secara cepat dan tepat. Pada trauma

kimia ini dapat disebabkan oleh trauma asam maupun basa. Pengaruh bahan kimia

sangat bergantung pada pH, kecepatan dan jumlah bahan kimi tersebut mengenai

mata.

Trauma mata dapat terjadi pada semua segmen mata dari segmen anterior

hingga posterior, meliputi trauma palpebra, konjungtiva, kornea, uvea, lensa,

retina, papil saraf optik dan orbita. Trauma pada mata dapat mengenai bagian-

bagian mata tersebut secara terpisah atau menjadi gabungan trauma jaringan mata.

Trauma pada mata memerlukan perwatan yang tepat untuk mencegah

terjadinya penyulit yang lebih berat yang bisa mengakibatkan kebutaan.

2

Page 3: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

BAB II

LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien

Nama : Anak “R”

Umur : 12 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Suku : Sasak

Alamat : Dusun Barat Kubur, Lingsar, Lombok Barat

Tanggal Pemeriksaan : 12 Mei 2014

2. Anamnesis

A. Keluhan Utama:

Kelopak mata kanan tidak bisa dibuka setelah terkena lem “Alteco”

B. Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke RSUP NTB pukul 13.15 WITA, diantar oleh

keluarganya mengeluh mata sebelah kanan lengket tidak dapat dibuka

setelah terkena lem alteco kira-kira satu jam sebelum ke rumah sakit.

Pasien terkena lem pada saat pasien akan membuka lem tersebut, namun

secara tiba-tiba cairan di dalam tube menyemprot dan mengenai mata

kanan pasien, seketika itu mata terasa perih dan terasa seperti terbakar dan

kelopak mata kanan tidak dapat dibuka karena lem mulai lengket dan

keras. Pasien mengaku sempat membersihkan lem yang berada di

matanya tersebut mengunakan baju yang pasien kenakan.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengaku belum pernah mengalami trauma mata seperti ini

sebelumnya. Gangguan penglihatan (kabur) sebelumnya juga tidak pernh

dialami oleh pasien.

C. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarganya yang mengalami hal serupa dengan pasien.

3

Page 4: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

D. Riwayat Alergi

Riwayat alergi obat (-).

E. Riwayat Pengobatan

Pasien belum pernah berobat untuk keluhan dirasakan sekarang ini.

3. Pemeriksaan Fisik

A. Status Generalis

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran/GCS : Compos mentis / E4V5M6

B. Pemeriksaan Tanda Vital

Tekanan darah : -

Nadi : 88 kali/menit

Frekuensi Napas : 22 kali/menit

Suhu : 36,5O C

C. Status Lokalis

No Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri

1. Visus Sulit dievaluasi >5/60 (bedside)

2. Posisi Bola Mata Sulit dievaluasi Ortoforia

3. Gerakan bola mata Sulit di evaluasi Baik ke segala arah

4. Palpebra

Superior

Edema (-) (-)

Hiperemi (-) (-)

Pseudoptosis (-) (-)

Entropion (-) (-)

Ektropion (-) (-)

5. Palpebra

Inferior

Edema (-) (-)

Hiperemi (-) (-)

Entropion (-) (-)

Ektropion (-) (-)

4

Page 5: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

6. Fissura palpebra menempel + 10 mm

7 Bulu Mata Saling merekat kuat,

tampak kotoran putih

bekas lem

Kesan normal

8. Konjungtiva

Palpebra

Superior

Hiperemi Sulit dievaluasi (-)

Sikatrik Sulit dievaluasi (-)

9. Konjungtiva

Palpebra

Inferior

Hiperemi Sulit dievaluasi (+)

Sikatrik Sulit dievaluasi (-)

10. Konjungtiva

Bulbi

Injeksi

Konjungtiva

Sulit dievaluasi (-)

Injeksi Siliar Sulit dievaluasi (-)

Massa Sulit dievaluasi (-)

Edema Sulit dievaluasi (-)

11. Kornea Bentuk Sulit dievaluasi Cembung

Kejernihan Sulit dievaluasi Jernih

Permukaan Sulit dievaluasi Licin

Sikatrik Sulit dievaluasi (-)

Benda Asing Sulit dievaluasi (-)

12. Bilik Mata

Depan

Kedalaman Sulit dievaluasi Dalam

Hifema Sulit dievaluasi (-)

13. Iris Warna Sulit dievaluasi Coklat

Bentuk Sulit dievaluasi Bulat dan regular

14. Pupil Bentuk Sulit dievaluasi Bulat, Ø 3mm

Refleks cahaya

langsung

Sulit dievaluasi (+)

Refleks cahaya

tidak langsung

Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi

15. Lensa Kejernihan Sulit dievaluasi Jernih

Iris Shadow Sulit dievaluasi (-)

16. TIO Palpasi Kesan normal Kesan normal

5

Page 6: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

17. Funduskopi Refleks Fundus Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi

Foto Mata Pasien

6

Page 7: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA KASUS

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan data medis pasien diatas, ditemukan beberapa permasalahan.

Adapun permasalahan medis yang terdapat pada pasien adalah:

SUBJECTIVE

a. Kelopak mata kanan lengket tidak bisa dibuka setelah terkena lem.

b. Mata terasa perih dan terasa seperti terbakar

OBJECTIVE

a. Pemeriksaan status lokalis pada mata kanan didapatkan :

Visus sulit dievaluasi

Bulu Mata kanan saling merekat kuat, tampak kotoran putih bekas

lem

Fissura palpebra sulit dievaluasi

2. Analisa Kasus

A. Kelopak mata kanan lengket tidak bisa dibuka setelah terkena lem.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien ini didapatkan

kelopak mata kanan lengket dan juga bulu mata lengket, menyebabkan

mata kanan tidak dapat dibuka. Hal ini terjadi karena lem perekat yang

mengenai bola bagian mata pasien sudah mulai mengeras dan kering. Dari

anamesis di dapatkan bahwa pasien mengaku terkena lem perekat

“Alteco” yang berisi cyanoacrylate, merupakan zat perekat yang banyak

digunakan di bidang industri lem. Zat ini dikenal memiliki daya rekat

yang cepat dan sangat kuat terutama jika digunakan pada plastik, logam

dan permukaan karet.

B. Mata terasa perih dan terasa seperti terbakar

Mata terasa perih dan terasa seperti terbakar, ini merupakan perasaan

nyeri yang pada umumnya muncul pada pasien yang mengalami trauma

kimia pada mata. Rasa sakit atau nyeri pada mata merupakan gejala utama

yang muncul pada trauma kimia mata, selain itu gejala lain yang bisa

muncul adalah epifora, bleparospasme. Ketajaman penglihatan juga bisa

7

Page 8: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

menurun atau bahkan menghilang akibat zat kimia yang mengenai mata

tersebut menyebabkan nekrosis. Selain itu, mediator-mediator keradangan

dibebaskan selama proses ini, dimana hal ini akan merangsang

pembentukan prostaglandin, yang selain merusak jaringan lebih jauh

dengan memproduksi enzim proteolitik juga dapat meningkatkan tekanan

intra okuler.

C. Hasil pemeriksaan status lokalis pada mata kanan

a. Visus sulit dievaluasi

b. Bulu Mata kanan Saling merekat kuat, tampak kotoran putih bekas

lem

c. Fissura palpebra sulit dievaluasi

Pada pasien ini, dari pemeriksaan fisik didapatkan bulu mata kanan saling

merekat kuat, tampak kotoran putih bekas lem yang sudah mengeras dan

kering, hal ini menyebabkan kelopak mata kanan tidak dapat dibuka sehingga

fisura palpebra mata kanan tidak dapat dievaluasi begitu juga visus mata

kanan.

D. Assessment

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, tanda dan gejala yang terdapat

pada pasien mengarahkan pada trauma mata yaitu trauma kimia berupa lem

perekat. Diagnosa ini dipilih karena pada pasien didapatkan riwayat terkena

lem perekat yaitu pada bagian mata kanannya dan juga sebagian dahi pasien.

Pada pasien juga didapatkan bulu mata kanan yang lengket akibat lem perekat

yang mengenai mata tersebut menyebabkan mata kanan tidak bisa terbuka.

Diagnosis Kerja:

- Trauma Kimia Mata Kanan et causa superglue

E. Planning

A. Tatalaksana

- Tatalaksana Medik

Membersihkan bahan kimia dengan cara melakukan irigasi

segera (misalnya dengan air kran, atau air mineral)

8

Page 9: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

Membuka atau memisahkan kelopak mata secara perlahan

atau memotong bulu mata yang saling menempel agar bisa

membuka kelopak mata

Kompres hangat untuk membantu menghilangkan sisa lem

perekat yang mengeras dibagian bulu mata

F. KIE

- Pasien diberikan informasi untuk melakukan kompres hangat pada mata

kanan untuk membantu menghilangkan sisa lem perekat yang mengeras

dibagian bulu mata

- Pasien diberikan informasi agar selalu menjaga kebersihan permukaan

kelopak mata kanannya dan meminimalisir intervensi pada mata kanan

- Pasien diberikan informasi bahwa bulu mata kanannya perlahan akan

tumbuh kembali normal dalam waktu sekitar 1 bulan

- Pasien diberikan informasi jika mata kanan terasa makin nyeri, merah atau

ada gangguan penglihatan disarankan untuk segera konsultasi dengan

dokter

G. Prognosis

Prognosis pada pasien ini, meliputi :

Prognosis pengelihatan (ad functionam)

Prognosis pengelihatan pasien dubia ad bonam.

Prognosis nyawa (ad vitam)

Prognosis nyawa pasien dubia ad bonam

9

Page 10: Laporan Kasus Trauma Kimia pada mata

BAB IV

RINGKASAN AKHIR

Pasien seorang laki-laki, usia 12 tahun, datang dengan keluhan mata kanan

tidak bisa dibuka setelah terkena lem “Alteco” satu jam sebelum dibawa kerumah

sakit. Mata juga terasa perih dan terasa seperti terbakar.

Pemeriksaan status lokalis pada mata kanan didapatkan, visus sulit dievaluasi,

bulu mata kanan saling merekat kuat, tampak kotoran putih bekas lem, fissura

palpebra sulit dievaluasi. Pasien ini di diagnosis dengan Trauma Kimia Mata

Kanan et causa Superglue. Rencana tatalaksana sementara untuk pasien adalah

tatalaksana berupa irigasi segera (misalnya dengan air kran, atau air mineral),

membuka atau memisahkan kelopak mata secara perlahan, memotong bulu mata

yang saling menempel agar bisa membuka kelopak mata, kompres hangat untuk

membantu menghilangkan sisa lem perekat yang mengeras dibagian bulu mata .

Prognosis fungsi pengelihatan pada pasien baik.

10