laporan kasus ok irene

Upload: kartikasariirdan

Post on 07-Aug-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    1/43

    LAPORAN KASUS OK 

    ANESTESI SPINAL PADA KASUS HERNIA INGUINALIS

    Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Anestesi

    RST Dr. Su!"n" Tingkat II #agelang

    Disusun Ole$ %

    Irene Dia$ &ulianti

    '(').**'.)+,

    Pem-im-ing %

    Letk"l K# r. Suparn"/Sp.An

    KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN IL#U ANESTESI

    0AKULTAS KEDOKTERAN

    UNI1ERSITAS PE#BANGUNAN NASIONAL

     21ETERAN 2 &AKARTA

    PERIODE *' APRIL *)', 3 *4 #EI *)', *)',

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    2/43

    LE#BAR PENGESAHAN

    LAPORAN KASUS OK 

    #ANA&E#EN ANESTESI SPINAL PADA KASUS HERNIA

    INGUINALIS

    Telah disetujui dan dipresentasikan pada tanggal : Mei 2014

    Disusun Ole$ %

    Irene Dia$ &ulianti

    '(').**'.)+,

    #agelang/ #ei *)',

    Pem-im-ing %

    Letk"l K# r. Suparn"/Sp.An

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    3/43

    BAB I

    LAPORAN KASUS

    a. Identitas Pasien

     Nama : Sdr. M

    Jenis kelamin : Laki laki

    !mur : 1" tahun#lamat : $e%un agung& Tegalrej' (t 1) (* 0+& Magelang

    ,iagn'sis Pre -p : ernia Inguinalis ,e/tra Sinistra& rep'ni%le

    Tindakan -p : erni'graphTanggal Masuk : Mei 2014

    Tanggal -perasi : 3 Mei 2014

     %. Pemeriksaan Pre #nestesi

    : ++ kg T : 1+3 5mIMT : 22&0) 6eutr'pis7

    reath

    • Jalan napas 5lear& %atuk 67 & pilek 67& sesak 67 & asma 67

    • (( : 20 /8 menit

    • Pulm' :S,. 9es 8 & (h 8 & ;h 8

    Teeth : gigi %elakang n'. %'l'ng& gigi palsu 67• T'ngue : d%n

    • T'nsil : T1 T1

    • Mallampati Test : Mallampati 2

    • Pem%ukaan mulut se%esar ) jari

    • Trakea dalam p'sisi lurus& d%n

    • Tir'id : tidak tera%a pem%esaran& Neri tekan 67

    l''d

    • (i*aat Leher pegal& kaku 67& (i*. ipertensi 67

    • Tekanan ,arah : 1208 30

    •  Nadi : < /8menit

    • ='r: S1> S2 & regular& murni& M 67 & ? 67

    • @$? : sinus rhthm

    • asil La% :

    o ;= : 10.3

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    4/43

    o (= : +.40

    o =T : 14.4

    o PLT : 23.000

    o P=T : 0.202

    o S?-T : 1+o S?PT : 1)

    rain

    • ?=S : @4 9+ M< . kesadaran ='mp's mentis& tampak sakit sedang

    • Pusing 67& Muntah 67

    • (i*aat Trauma 67

    • (i*aat #lergi 67

     ladder 

    • #$ 67 *arna kuning jernih& neri saat #$ 67

    '*el

    • ! 67 & # 67

    • epar : tidak tera%a pem%esaran& ukuran 2 #=,

    • Lien : Tidak tera%a

    • #%d'men supel& timpani& neri tekan 67

    • (i*aat ?astritis 67

    'ne

    • ,eA'rmitas 67

    • @dema 67

    • Tera%a Massa 45m / +5m M'%ile& Lunak& Neri tekan 67 pada

    Inguinalis ,e/tra dan Sinistra

     5. (en5ana #nestesi

    1. Persiapan pasien :a. InA'rmed ='nsent %. Pasien puasa < jam pre 'p

    5. InAuse (L 20 tpm

    2. Persiapan alat anestesi :

    ST#TI=S :

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    5/43

    S : S5'pe : Stet'sk'p& Laring'sk'p

    T: Tu%es : Pipa trakea. Pilih sesuai usia. !sia B + tahun tanpa

     %al'n 65uAAed7 dan > + tahun dengan %al'n 65uAAed7

    #: #ir*a : Pipa mulut Aaring 6?uedel& 'r'tra5heal air*a7 atau

     pipa hidung Aaring 6nas'tra5heal air*a7

    T: Tape : Plester  

    I : Intr'du5er : mandarin atau stilet

    = : ='nne5t'r : penam%ung pipa dan peralatan anesthesia

    S : Su5ti'n

    Spinal Set :o Jarum spinal dengan ujung tajam8 jarum spinal dengan ujung

    tumpul dan stilet

    o $assa& %etadine dan al5'h'l

    o Spuit + 55

    ). Persiapan '%at '%atan :

    a. Lid'5ain 2 C

     %. upiDa5ain 0&+ C4. Jenis #nestesi : (egi'nal Spinal #nestesi

    d. Pelaksanaan #nestesi1. Penge5ekan Pasien

    Pemeriksaan persetujuan 'perasi

    Pemeriksaan tanda Dital : Pemeriksaan alat dan '%at anestesi

    Pemeriksaan I9 line

    2. (uang -perasi

    Pasien masuk kamar 'perasi pada pukul 11. 4+& ditidurkan dalam

     p'sisi terlentang diatas meja 'perasi& kemudian pasang manset dan

    menalakann m'nit'r 

    Pukul 12.00 dilakukan anestesi se5ara spinal dengan pr'sedur :

    o Pasien diminta untuk duduk& dengan punggung tegak tetapi

    't'tna jangan dik'ntraksikan& kepala ditundukkan& kedua

    tangan memegang lutut

    o Melakukan identiAikasi p'sisi interspa5e L)L4

    o Melakukan disinAeksi l'5al dan melakukan anestesi pada

    daerah tusukan dan diperluas

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    6/43

    o ,engan menggunakan jarum ? 2 S8(S# ang menem%us

    hingga ruang su%ara5hn'id

    o ,itandai dengan L=S ang keluar %ila sudah masuk 

    su%ara5hn'id

    o Lalu lakukan %ar%'tageo Setelah itu masukkan %upiDa5aine 4 ml

    o Pasien lalu dip'sisikan kem%ali p'sisi tidur& pasang kanul -2

    )L8menit

    o  Nilai %l'k sens'rik : hasilna %l'k setinggi Th10

    M'nit'ring setiap + menit tanda Dital

    -perasi selesai pukul 1).0+

    Pasien tetap sadar selama 'perasi& setelah 'perasi selesai pasien

    dipindahkan ke re5'Der r''m.

    5aktuTekanan

    Dara$Nai SpO* Keterangan

    ''.44 '*67 +) 8( 99 Terpasang in:. Asering

    '*.)) '*(76) +) 99 Anestesi regi"nal ilakukan

    '*.)4 '*)76) +( 99

    Pelaksanaan "perasi

    '*.') ''*764 +4 99

    '*.'4 '*)76) +, 99

    '*.*) ''47 6, +* 99

    '*.*4 ''87 +) 68 99'*.() ''878) ++ 99

    '*.(4 8)7,) 4) 99

    '*.,) ')(7 64 4+ 99

    '*.,4 '*)784 8) 99

    '*.4) '')76) 8* 99

    '*.44 ''67 +) 8( 99

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    7/43

    '(.)) '*)7 +, 8) 99 #asukkan ket"r"la; () mg

    '(.)4 ''87 8( +4 99

    ). @Daluasi ruang pemulihan

    Pasien masuk re5'Der r''m pukul 1).10 Pukul 1).)0 pasien sta%il& masuk ke %angsal edel*eiss

    Pukul Tekanan darah nadi (( $eterangan

    1).10 1108 0

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    8/43

    4. Instruksi pas5a anestesi

    a. (a*at pasien p'sisi terlentang& pantau Dital sign

     %. erikan kristal'id 2+0 558 eAedrin +10 mg. agar tidak muntah

     %erikan 'ndansentr'n 4 mg8I9. ila neri %eri $et'r'la5 )0 mg I9.

    5. #nti%i'ti5 dan analgetik dari %agian edah

    d. 'leh minum& tidak %'leh makan hingga Alatuse. M'nit'r 5airan dan Dital sign.

    BAB II

    TIN&AUAN PUSTAKA

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    9/43

    Tin!auan Umum Pem-ea$an

    Eang dimaksudkan dengan pem%edahan adalah semua tindakan peng'%atan

    ang menggunakan 5ara inDasiA dengan mem%uka atau menampilkan %agian

    tu%uh ang akan ditangani. Pem%ukaan %agian tu%uh ini umumna dilakukan

    dengan dengan mem%uat saatan. Setelah %agian tu%uh ang akan ditangani di

    tampilkan& dilakukan tindakan per%aikan kemudian ditutup dengan jahitan.1

    ,alam melakukan pem%edahan ada tiga pr'ses ang dilalui& aitu

     pre'peratiA8pra%edah& intra'peratiA8intra%edah dan p'st%edah8sp'st'peratiA 

    ang dise%ut peri'peratiA.

    Tin!auan Umum Anestesi

    1. ,eAinisi

    #nestesi %erasal dari %ahasa Eunani an ang %erarti tidak dan esthesia ang

     %erarti rasa& sehingga dapat %erarti hilangna rasa atau sensasi. $ata

    anesthesia diperkenlakan 'leh -liDer ;endell 'lmes ang menggam%arkan

    keadaan tidak sadar ang %ersiAat sementara karena pem%erian '%at& dengan

    tujuan untuk menghilangkan sensasi rasa neri pada saat pem%edahan.

    Sedangkan analgesi ialah pem%erian '%at untuk menghilangkan rasa neri

    tanpa menghilangkan kesadaran pasien.

    2. $lasiAikasi #nestesi

    General Anestesi

    #nestesi umum atau general anestesi adalah tindakan menghilangkan rasa

    neri atau sakit se5ara sentral ang disertai hilangna kesadaran dan dapat

     putih kem%ali. ilangna segala sensasi perasaan panas& dingin& ra%aan&

    kedudukan tu%uh 6p'sture7& neri dan disertai hilangna kesadaran. #nestesi

    umumna terdiri dari tiga k'mp'nen aitu : ipn'tik& analgesi dan relaksasi.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    10/43

    =ara pem%erian '%at untuk anestesi umum dapat melaluiF pertama& Parentetal

    6Intramuskural 8 IntraDena7& pem%erian ini digunakan untuk tindakan ang

    singkat atau induksi anestesi.

    Eang kedua %isa melalui Perre5tal 6peranus7& di%erikan pada anak untuk 

    induksi anestesi atau tindakan singkat8 diagn'stik pada pemeriksaan mata&

    telinga& peninaran& r'ntgen A't'. $etiga& dapat melalui inhalasi8 anestesi

    inhalasi 6Dalatile agent7& aitu menggunakan gas85airan anestesi se%agai Gat

    anestetik ang mudah menguap melalui udara pernaAasan.

    Teknik ini digunakan untuk pem%edahan a%d'men ang luas& intraperit'neum&

    t'raks& intrakranial& pem%edahan ang %erlangsung lama& dan 'perasi dengan

     p'sisi tertentu ang memerluakn pengendalian pernaAasan.

    Regi"nal Anestesi

    (egi'nal anestesi adalah tindakan menghilangkan rasa neri atau sakit se5ara

    regi'nal tanpa disertai hilangna kesadaran. Pem%erian anestesi regi'nal dapat

    dengan 5ara& pertama aitu %l'k sentral 6%l'k neur'ksial7& ang meliputi %l'k 

    spinal dan epidural dan tindakan ini sering dikerjakan. Pengertian %l'k spinal

    adalah penuntikan '%at anestesi l'kal kedalam ruang su%arakn'id.

    Sedangkan %l'k epidural adalah penuntikan '%at anestesi l'kal ke dalam

    ruang epidural. Eang kedua aitu %l'k periAer 6%l'k saraA7& misalna %l'k 

     pleksus %rakialis& aksiler& dll.

    Penatalaksaan Peri"perati: 

    Manajemen Peri'peratiA 

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    11/43

    Pada tahap ini petugas anestesi melakukan kunjungan kepada pasien untuk 

     %erinteraksi dengan pasien dan keluargana& tahap ini juga diperlukan untuk 

    mengurangi tingkat ke5emasan serta menanamkan rasa keper5aaan pasien

    kepada petugas. @Daluasi dan persiapan pasien dilakukan pada saat

    kunjungan.

    #namnesa

    Eang pertama adalah melakukan anamnesa untuk mengetahui identiAikasi

     penderita ang terdiri dari nama& umur& alamat& pekerjaan& agama& status

     perka*inan& dll. Menanakan juga keluhan saat ini dan tindakan 'perasi ang

    akan dihadapi. #dakah ri*aat penakit ang sedang8 pernah diderita ang

    dapat menjadi penulit anestesi seperti& dia%etes melitus& penakit paruparu

    kr'nis& 6asma %r'nkial& pneumnia& dan %r'nkitis7& penakit jantung 6inAark 

    mi'kard& angina pekt'ris dan gagal jantung7& hipertensi& penakit hati dan

     penakit ginjal.

    (i*aat '%at'%atan ag meliputi alergi '%at& '%at ang sedang digunakan

    dan dapat menim%ulkan interaksi dengan '%at anestesi seperti& k'rsik'ster'id&

    '%at antihipertensi& antidia%etik& g'l'ngan amin'glik'sida& digitalis&dieuretikal& '%at anti alergi& '%at penenang dan %r'nk'dilat'r. #dakah ri*aat

    anestesi8 'perasi se%elumna ang terdiri dari tanggal& jenis pem%edahan dan

    anestesi& k'mplikasi& dan pera*atan intensiA pas5a'peratiA untuk menjadi

    a5uhan dalam pertim%angan anestesi.) ,itanakan juga ri*aat ke%iasaan

    seharihari ang dapat mempengaruhi tindakan anestesi& seperti mer'k'k&

    minum alk'h'l& '%at penenang& nark'tik& ri*aat keluarga ang mendrita

    kelainan seperti hipertermia maligna. ,itanakan pula %erdasarkan sistem

    'rgan ang meliputi keadaan umum& pernapasan& kardi'Daskular& ginjal&

    gastr'intensinal& hemat'l'gi& end'krin& psikiatrik& 'rt'pedi& dan dermat'l'gi.)

    Pada anakanak ang %elum %isa %i5ara dilakukan all'anemnesa& aitu

    k'munikasi dilakukan dengan 'rang tua& atau keluarga ang mengantarna.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    12/43

    #pa%ila perlu& k'nsultasikan dengan pediatri. ila anak ditemukan demam&

     %atuk%atuk& kelainan hidung 6rhinitis7& atau gastr'enteritis 6diare7&

     pem%edahan se%aikna diundurkan.

    Pemeriksaan :isik 

    Pemeriksaan ang kedua adalah melakukan pemeriksaan Aisik& ang dapat

    dilakukan dengan pengukuran tinggi %adan& menim%ang %erat %adan& ang

    diperlukan untuk menghitung d'sis '%at& terapi pem%erian 5airan& serta jumlah

    urin selama dan sesudah pem%edahan. Menghitung Arekuensi nadi& tekanan

    darah& p'la dan Arekuensi pernapasan& serta suhu tu%uh karena dengan

    kenaikkan maupun penurunan suhu tu%uh dapat mempengaruhi p'la dan

    Arekuensi napas serta nadi.

    Pemeriksaan jalan napas 6air*a7& diperiksa juga pada daerah kepala dan leher 

    untuk mengetahui adana trismus& keadaan gigi geligi& apakah ada gigi palsu&

    atau gangguan Aleksi& ekstensi leher& deDisiasi trakea& dan massa untuk menilai

    apakah ada kesulitan intu%asi.) Lakukan pemeriksaan jantung& untuk 

    mengeDaluasi k'ndisi jantung& apakah ada kelainan jantung ang didapat pada

    'rang de*asa dan pada anakanak se%agai penakit %a*aan 65'ngenital7.Pemeriksaan pada Paruparu& untuk mengetahui adana dispnu& r'nki& dan

    mengi ang dapat menggangu Arekuensi dan p'la pernapasan. Pada a%d'men

    lakukan palpasi untuk mengetahui adana distensi& massa& asites& atau hernia.

    Pemeriksaan daerah ekstremitas terutama untuk melihat perpusi distal& adana

     jari tum%uh& sian'sis& atau inAeksi kulit& dan juga untuk melihat tempattempat

    Aungsi Dena atau daerah %l'k saraA regi'nal. ,aerah punggung juga diperiksa

     %ila ditemukan adana deA'rmitas& memar atau inAeksi terutama dengan pemilihan anestesi regi'nal. Neur'l'gis& misalna status mental& Aungsi saraA 

    kranial& kesadaran dan Aungsi sensasi m't'rik& ang diperlukan untuk 

    menentukan status Aisik pasien.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    13/43

    Pemeriksaan la-"rat"rium

    Pemeriksaan La%'ratium& ada ang dilakukan pemeriksaan rutin seperti& darah

    6hem'gl'%in& leuk'sit& hitung jenis leuk'sit& g'l'ngan darah& masa

     perdarahan&dan masa pem%ekuan7& urin 6pr'tein& reduksi& dan sedimen7& A't'

    dada terutama 6untuk %edah ma'r7& elektr'kardi'graAi 6untuk pasien %erusia

    diatas 40 tahun7. #da juga ang dilakukan se5ara khusus& ang dilakukan %ila

    terdapat ri*aat atau indikasi& @lektr'kardi'hraAi pada anak& %r'nk'spir'metri

     pada pasien tum'r paru& Aungsi hati pada pasien ikterus& Aungsi ginjal pada

     pasien hipertensi atau pasien ang mengalami gangguan miksi.

    K"nsultasi engan -agian meis lain

    Lakukan k'nsultasi kepada %agian medis lain %ila di temukan adana kelainan

    atau gangguan dari sistem tu%uh& selain penakit %edah ang dapat

    mempengaruhi keselamatan penderita. Misalna& penakit dalam& neur'l'gi&

     psikiatri& dll.

    Klasi:ikasi Status 0isik

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    14/43

    g. @& ila 'perasi ang dilakukan darurat 6emergen57 maka pengg'l'ngan

    #S# di ikuti huruA @ 6misalna I @ atau 2 @7.

    Pemilihan tehnik anestesi

    Pemilihan anestesi %erdasarkan atas usia penderita& status Aisik penderita

    6adakah penakit sistemik ang diderita& %entuk Aisik penderita7& jenis

     pem%edahan 6ke5il atau %esar& tern5ana atau darurat& l'kasi pem%edahan serta

     p'sisi penderita7.

    Indikasi anestesi umum

    #nestesi umum digunakan untuk %ai dan anakanak& de*asa ang ingin

    dianestesi umum& pr'sedur 'perasi ang lama dan rumit seperti& pem%edahan

    a%d'men ang luas& intraperit'neum& t'raks& intrakranial& pem%edahan ang

     %erlangsung lama& dan 'perasi dengan p'sisi tertentu ang memerlukan

     pengendalian pernaAasan& serta penderita dengan gangguan mental.

    ila pemilihan anestesi umum dengan tindakan laring'sk'pi dan intu%asi

    trakea& maka dapat menim%ulkan k'mplikasi. Laring'sk'pi adalah alat ang

    digunakan untuk melihat laring se5ara langsung supaa kita dapat

    memasukkan pipa trakea dengan %aik dan %enar. Intu%asi trakea adalah

    tindakan memasukkan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gl'tis&

    sehingga ujung distalna %erada kirakira di pertengahan trakea antara pita

    suara dan %iAurkasi' trakea. $'mplikasi ang tim%ul selama intu%asi antara

    lain& trauma gigigeligi& laserasi pada %i%ir& gusi& laring& dapat merangsang

    saraA simpatis sehingga terjadi hipertensi atau takikardi& aspirasi& dan spasme %r'nkus. $'mplikasi ang tim%ul setelah ekstu%asi adalah& spasme laring&

    aspirasi& gangguan A'nasi& edema g'tissu%gl'tis& dapat juga menim%ulkan

    inAeksi pada laring& Aaring dan trakea.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    15/43

    Indikasi anestesi regi'nal

    #nestesi regi'nal digunakan untuk 'rang de*asa& dengan indikasi %edah

    ekstremitas %a*ah& 'perasi ke%idanan& %edah ur'l'gi& tindakan sekitar rektum

      perineum. $'ntra indikasi a%s'lut regi'nal anestesi aitu tidak %'leh

    di%erikan apa%ila pasien men'lak& inAeksi pada tempat suntikan& hip'D'lemia

     %erat& s'k& k'agul'pati atau mendapat terapi antik'agulan& Aasilitas resusitasi

    ang minim& kurang pengalaman atau tanpa didampingi k'nsultan anestesia.

    #N#T-MI

    Tulang elakang.

    Tulang %elakang terdiri dari serDikal& 12 t'rakal& + lum%al dan + tulang

    sa5rum ang %ersatu. 9erte%ra terdiri dari 5'lumna dan arkus Derte%ra. #rkus

    Derte%ra terdiri dari dua pedikel dianteri'r dan dua lamina dip'steri'r. Pada

     pertemuan lamina dan pedikel terdapat pr'5esus transDersus& dan dari

     pertemuan kedua lamina pada garis tengah tu%uh dip'steri'r terdapat pr'5esus

    spin'sus . Lekukan pada permukaan pedikel akan mem%entuk A'ramen

    interDerte%ralis dengan lekukan pada permukaan pedikel Derte%ra diatas atau

    di%a*ahna se%agai tempat keluar nerDus spinalis.

    ANESTESI SPINAL

    #nestesi spinal adalah salah satu met'de anestesi ang diinduksi dengan

    menuntikkan sejumlah ke5il '%at anestesi l'kal ke dalam 5airan 5ere%r'spinal6=SH7. #nestesi spinal8su%arakn'id dise%ut juga se%agai analgesi8%l'k spinal

    intradural atau %l'k intratekal. #nestesi spinal dihasilkan %ila kita menuntikkan

    '%at analgesik l'kal ke dalam ruang su% ara5hn'id di daerah antara Derte%ra L2

    L) atau L)L4 atau L4L+.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    16/43

    Spinal anestesi mudah untuk dilakukan dan memiliki p'tensi untuk mem%erikan

    k'ndisi 'perasi ang sangat %aik untuk 'perasi di %a*ah um%ilikus. Spinal

    anestesi dianjurkan untuk 'perasi di %a*ah um%ilikus misalna hernia& ginek'l'gi

    dan 'perasi ur'l'gis dan setiap 'perasi pada perineum atau alat kelamin. Semua

    'perasi pada kaki& tapi amputasi meskipun tidak sakit& mungkin merupakan

     pengalaman ang tidak menenangkan untuk pasien ang dalam k'ndisi terjaga.

    ,alam situasi ini dapat mengga%ungkan tehnik spinal anestesi dengan anestesi

    umum.

    Teknik anestesi se5ara garis %esar di%agi menjadi dua ma5am& aitu anestesi

    umum dan anestesi regi'nal. #nestesi umum %ekerja untuk menekan aksis

    hip'talamuspituitari adrenal& sementara anestesi regi'nal %erAungsi untuk 

    menekan transmisi impuls neri dan menekan saraA 't'n'm eAeren ke adrenal.

    Teknik anestesia ang laGim digunakan dalam seksi' sesarea adalah anestesi

    regi'nal& tapi tidak selalu dapat dilakukan %erhu%ung dengan sikap mental pasien.

    #nestesi spinal sangat 5'5'k untuk pasien ang %erusia tua dan 'rang'rang

    dengan penakit sistemik seperti penakit pernapasan kr'nis& hati& ginjal dan

    gangguan end'krin seperti dia%etes. anak pasien dengan penakit jantung

    ringan mendapat manAaat dari Das'dilatasi ang menertai anestesi spinal ke5uali

    'rang'rang dengan penakit katu% pulm'nalis atau hipertensi tidak terk'ntr'l.

    Sangat 5'5'k untuk menangani pasien dengan trauma ang telah mendapatkan

    resusitasi ang adekuat dan tidak mengalami hip'D'lemik.

    Indikasi:

    • edah ekstremitas %a*ah

    • edah panggul

    • Tindakan sekitar rektum perineum

    • edah '%stetrikginek'l'gi

    • edah ur'l'gi

    • edah a%d'men %a*ah

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    17/43

    • Pada %edah a%d'men atas dan %a*ah pediatrik %iasana dik'm%inasikan

    dengan anesthesia umum ringan.

    $'ntra indikasi a%s'lut:

    • Pasien men'lak 

    • InAeksi pada tempat suntikan

    • ip'D'lemia %erat& s'k 

    • $'agulapatia atau mendapat terapi k'agulan

    • Tekanan intrakranial meningkat

    • Hasilitas resusitasi minim

    • $urang pengalaman tanpa didampingi k'nsulen anestesi.

    $'ntra indikasi relatiA:

    • InAeksi sistemik 

    • InAeksi sekitar tempat suntikan

    • $elainan neur'l'gis

    • $elainan psikis

    • edah lama

    • Penakit jantung

    • ip'D'lemia ringan

    •  Neri punggung kr'nik 

    Persiapan analgesia spinal :

    Pada dasarna persiapan untuk analgesia spinal seperti persiapan pada

    anastesia umum. ,aerah sekitar tempat tusukan diteliti apakah akanmenim%ulkan kesulitan& misalna ada kelainan anat'mis tulang punggung

    atau pasien gemuk sekali sehingga tak tera%a t'nj'lan pr'sesus spin'sus.

    Selain itu perlu diperhatikan halhal di %a*ah ini:

    • InA'rmed 5'nsent : tidak %'leh memaksa

     pasien untuk menetujui anesthesia spinal

    • Pemeriksaan Aisik : tidak dijumpai kelainan

    spesiAik seperti kelainan tulang punggung

    • Pemeriksaan la%'rat'rium anjuran : %& ht&pt&ptt

    • Peralatan analgesia spinal :

    o Peralatan m'nit'r: tekanan darah& pulse '/imetri& ekg

    o Peralatan resusitasi

    • Jarum spinal

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    18/43

    o Jarum spinal dengan ujung tajam6ujung %am%'' run5ing&

    uin5ke%a5'5k7 atau jarum spinal dengan ujung pensil 6pen5il p'int

    *hite5are7.

    Teknik analgesia spinal :

    • P'sisi duduk atau p'sisi tidur lateral deku%itus dengan tusukan pada garis

    tengah ialah p'sisi ang paling sering dikerjakan. iasana dikerjakan di atas

    meja 'perasi tanpa dipindah lagi dan hana diperlukan sedikit peru%ahan

     p'sisi pasien. Peru%ahan p'sisi %erle%ihan dalam )0 menit pertama akan

    mene%a%kan mene%arna '%at.

    • Setelah dim'nit'r& tidurkan pasien misalkan dalam p'sisi lateral deku%itus.

    eri %antal kepala& selain enak untuk pasien juga supaa tulang %elakang

    sta%il. uat pasien mem%ungkuk ma/imal agar pr'5essus spin'sus mudah

    tera%a. P'sisi lain adalah duduk.

    • Perp't'ngan antara garis ang menghu%ungkan kedua garis $rista iliaka&

    misal L2L)& L)L4& L4L+. Tusukan pada L1L2 atau diatasna %erisik'

    trauma terhadap medulla spinalis.

    • Sterilkan tempat tusukan dengan %etadine atau alk'h'l.

    • eri anastesi l'kal pada tempat tusukan 6upiDa5ain 20 mg7

    • =ara tusukan median atau paramedian. !ntuk jarum spinal %esar 22?& 2)?&

    2+? dapat langsung digunakan. Sedangkan untuk ang ke5il 2? atau 2"?

    dianjurkan menggunakan penuntun jarum aitu jarum suntik %iasa semprit

    1055. Tusukkan intr'duser sedalam kirakira 25m agak sedikit kearah seAal&

    kemudian masukkan jarum spinal %erikut mandrinna ke lu%ang jarum

    terse%ut. Jika menggunakan jarum tajam 6uin5kea%5'5k7 irisan jarum

    6%eDel7 harus sejajar dengan serat duramater& aitu pada p'sisi tidur miring

     %eDel mengarah keatas atau ke%a*ah& untuk menghindari ke%'5'ran liku'r 

    ang dapat %eraki%at tim%ulna neri kepala pas5a spinal. Setelah resensimenghilang& mandarin jarum spinal di5a%ut dan keluar liku'r& pasang semprit

     %erisi '%at dan '%at dapat dimasukkan pelanpelan 60&+ml8detik7 diselingi

    aspirasi sedikit& hana untuk meakinkan p'sisi jarum tetap %aik. $alau anda

    akin ujung jarum spinal pada p'sisi ang %enar dan liku'r tidak keluar& putar 

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    19/43

    arah jarum "0K %iasana liku'r keluar. !ntuk analgesia spinal k'ntinu dapat

    dimasukan kateter.

    • P'sisi duduk sering dikerjakan untuk %edah perineal misalna %edah

    hem'r'id dengan anestetik hiper%arik. Jarak kulitligamentum AlaDum de*asa

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    20/43

    #nastesi L'kal untuk #nastesi Spinal

    • erat jenis 5airan 5ere%r'spinalis pada ) derajat 5el5ius adalah 1.00)1.003.

    #nastetik l'kal dengan %erat jenis sama dengan 5ss dise%ut is'%ari5. #nastetik 

    l'5al dengan %erat jenis le%ih %esar dari 5ss dise%ut hiper%arik. #nastetik l'5aldengan %erat jenis le%ih ke5il dari 5ss dise%ut hip'%arik. #nastetik l'5al ang

    sering digunakan adalah jenis hiper%arik diper'leh dengan men5ampur 

    anastetik l'5al dengan de/tr'se. !ntuk jenis hip'%arik %iasana digunakan

    tetrakain diper'leh dengan men5ampur dengan air injeksi.

    #nestetik l'5al ang paling sering digunakan:

    • Lid'kaine 6/l'%ain&lign'kain7 2C: %erat jenis 1.00

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    21/43

     pinggul. -%at terse%ut juga %iasa digunakan untuk luka %ekas 'perasi untuk 

    mengurangi rasa neri dengan eAek '%at men5apai 20 jam setelah 'perasi.

    upiDa5aine dapat di%erikan %ersamaan dengan '%at lain untuk memperpanjang

    durasi eAek '%at seperti misalna epineArin& gluk'sa& dan Aentanil untuk analgesi

    epidural. $'ntraindikasi untuk pem%erian %upiDa5aine adalah anestesi regi'nal I9

    6I9(#7 karena p'tensi risik' untuk kegagalan t'urniket dan adana a%s'rpsi

    sistemik dari '%at terse%ut.

    upiDa5aine %ekerja dengan 5ara %erikatan se5ara intaselular dengan natrium dan

    mem%l'k inAluk natrium kedalam inti sel sehingga men5egah terjadina

    dep'larisasi. ,ikarenakan sera%ut saraA ang menghantarkan rasa neri

    mempunai sera%ut ang le%ih tipis dan tidak memiliki selu%ung mielin& maka

     %upiDa5aine dapat %erdiAusi dengan 5epat ke dalam sera%ut saraA neri

    di%andingkan dengan sera%ut saraA penghantar rasa pr'pri'septiA ang

    mempunai selu%ung mielin dan ukuran sera%ut saraA le%ih te%al.

    Pene%aran anastetik l'5al tergantung:

    1. Ha5t'r utama:

    a7 erat jenis anestetik l'5al6%arisitas7 %7 P'sisi pasien

    57 ,'sis dan D'lume anestetik l'5al

    2. Hakt'r tam%ahan :

    a7 $etinggian suntikan

     %7 $e5epatan suntikan8%ar%'tase57 !kuran jarum

    d7 $eadaan Aisik pasien

    e7 Tekanan intra a%d'minal

    Lama kerja anestetik l'5al tergantung:• Jenis anestetia l'5al

    • esarna d'sis

    • #da tidakna Das'k'nstrikt'r 

    • esarna pene%aran anestetik l'5al

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    22/43

    T@NI$ #N@ST@SI

    P'sisi lum%al punksi ditentukan sesuai dengan kesukaan penderita& letak 

    daerah 'perasi dan densitas larutan anestetik l'5al. 9erte%ra lum%aldiAleksikan untuk mele%arkan ruang pr'5esus spin'sus dan memperluas

    r'ngga interlamina. Pada p'sisi pr'ne& menempatkan %antal di%a*ah panggul

    untuk mem%antu Aleksi Derte%ra lum%al.

    Saat lahir medulla spinalis %erkem%ang sampai L4& setelah umur 1 tahun

    medulla spinalis %erakhir pada L1L2. Jadi %l'k spinal di%uat di%a*ah L2

    untuk menghindari resik' kerusakan medulla spinalis. ?aris penghu%ung

    ang menghu%ungkan $rista ilia5a mem't'ng daerah interspa5e L4+ atau pr'5esus spin'sus L4.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    23/43

    Pendekatan median le%ih sering digunakan. Jari tengah tangan 'perat'r n'n

    d'minan menetukan titik interspa5e ang dipilih& kulit ang menutupi

    interspa5e diinAiltrasi dengan anestesi l'5al menggunakan jarum halus. Jarum

    spinal ditusukkan pada garis tengah se5ara sagital& mengarah ke 5ranial

    menghadap ruang interlamina. Penusukan keruang su% ara5hn'id mele*ati

    kulit& jaringan su% 5utan& ligamentum supraspin'sus& ligamentum

    interspin'sus dan ligamentum AlaDum. $etika ujung jarum mendekati

    ligamentum AlaDum terdapat peningkatan tahanan disertai perasaan p'ping&

    saat itu jarum menem%us duramater dengan kedalaman 4 5m. Jika ujung

     jarum menentuh tulang harus ditarik kem%ali se5ukupna untuk 

    mem%e%askan dari ligametum& se%elumna diarahkan kearah 5ranial atau

    kaudal.

    Setelah itu stlet ditarik& =SS mengalir dari jarum se5ara %e%as. Jika =SS

     %er5ampur darah hendakna di%ersihkan se5epatnaF kemungkinan ini jarum

    mengenai Dena epidural. Setelah akin aliran =SS ahli anestesi memegang

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    24/43

     jarum dengan tangan ang %e%as & dengan menahan %elakang pasien& i%u jari

    dan telunjuk memegang pangkal jarum& dan menghu%ungkan dengan sp'it

    ang telah %erisi larutan anestetik. #spirasi =SS untuk meakinkan ujung

     jarung tetap dalam =SS. Injeksi dengan 5epat menggunakan jarum ke5il

    memudahkan %er5ampurna anestesi dengan =SS& ini memudahkan

     pene%aran larutan dengan =SS dan menurunkan per%edaan densitas antara

    larutan dengan =SS. Injeksi ang sangat lam%at 62 atau ) ml dalam semenit

    atau le%ih7 mengurangi eAekna . setelah injeksi '%at aspiarasi lagi =SS untuk 

    le%ih menakinkan p'sisi jarum.

    ila pendekatan midline tidak %erhasil seperti 'rang tua dengan kalsiAikasi

    ligamentum atau pasien kesulitan p'sisi karena keter%atasan Aleksi lum%al.

    Jarum ditusukkan kirakira 11&+ 5m dilateral garis tengah pada %agian %a*ah

     pr'5esus spin'sus dari interspa5e ang diperlukan. Jarum ditusukkan kearah

    median dan ke 5ephal menem%us 't't't't paraspin'sus. Jika jarum mengenai

    tulang %erarti mengenai lamina ipsilateral dan jarum dip'sisikan kem%ali ke

    arah superi'r atau inAeri'r masuk ruang su% ara5hn'id.

    Pendekatan selain midline atau paramedian adalah pendekatan lum%'sakral

    6tal'r7& ang digunakan interspa5e 5'lumna Derte%ralis pada L+S1.

    identiAikasi spina ilia5a p'steri'r superi'r dan kulit& dimulai 1 5m kemedian

    dan 1 5m inAeri'r ketitik terse%ut. Jarum diarahkan kemedial dan ke superi'r 

    sampai masuk ke kanalis spinalis pada midline L+S1.

    J#(!M SPIN#L

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    25/43

    Pemilihan jarum spinal tergantung usia pasien& ke%iasaan ahli anestesi'l'gi

    dan %iaa. !jung jarum uin5le umumna mempunai %eDel ang panjang

    ang menatu dengan lu%ang. ,apat di%agi dalam ukuran: 20?2"?F ukuran

    22? dan 2+? ang sering digunakan. !jung jarum uin5le ang run5ing

    mene%us dengan mudah . untuk menjamin p'sisi ang tepat mengalirna =SS

    dilihat pada 4 k*adran dengan memutar jarum.

    Tidak seperti jarum dengan %eDel tajam& jarum %entuk pensil mempunai

    ujung %er%entuk tapering dengan lu%ang disamping. !ntuk insersi di%utuhkan

    tenaga ang le%ih. ='nt'h jarum %entuk pensil adalah Spr'tte& ;hita5re dan

    ?ertie Mar/. Per%edaan antara kedua jarum terse%ut adalah ukuran dan letak 

    lu%ang dilateral. Meskipun le%ih mahal dari pada %eDel tajam& jarum ini

    kurang mene%a%kan kerusakan pada duramater dan le%ih sedikit

    mengaki%atkan sakit kepala p'st anesthesia spinal.

    Penentuan jenis jarum le%ih %anak ditentukan 'leh usia. ;alaupun harga

    ang le%ih mahal jarum pensil p'int& le%ih %agus %agi penderita ang

    mempunai resik' ang %esar terhadap sakit kepala p'st anesthesia spinal.

    -#T-#T SPIN#L #N@ST@SI

    #nestesi spinal ang memuaskan mem%utuhkan %l'k sepanjang dermat'm

    daerah 'perasi. $eter%atasan memperluas anestesi ang diperlukan untuk 

    mem%l'k dermat'm sangat penting untuk mengurangi %eratna eAek menjadi

    minimum. -%at ang digunakan untuk anestesi spinal termasuk anestesi l'5al&

    'pi'id dan Das'k'nstrikt'r& dektr'sa kadangkadang ditam%ahkan untuk 

    meningkatkan %erat jenis larutan.

    #nestetik l'5al.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    26/43

    Semua anestetik l'5al eAektiA untuk anesthesia spinal. =riteria ang digunakan

    untuk memilih '%at adalah lamana 'perasi. Tetrakain dan %uDipakain

     %iasana dipilih untuk 'perasi ang le%ih lama dari 1 jam dan lid'kain untuk 

    'perasi'perasi ang kurang dari 1 jam& *alaupun durasi anestesi spinal

    tergantung pula pada penggunaan Das'k'nstrikt'r& d'sis serta distri%usi '%at.

    ,alam menentukan d'sis ang digunakan untuk anesthesia spinal& Daria%le

    indiDidual pasien tidak merupakan kepentingan ang %esar. Pada umumna

    le%ih %anak anestetik l'5al akan menghasilkan anestesi ang le%ih luas.

    9as'k'nstrikt'r.

    Lamana %l'k dapat ditingkatkan 12 jam dengan penam%ahan larutan

    Das'k'nstrikt'r kelautan ang diinjeksikan kedalam =SS. aik epineArin 60&1

    0&2 mg7 maupun phenleprine 61&04&0 mg7 memperpanjang durasi anestesi

    spinal. -%at'%atan terse%ut mene%a%kan Das'k'nstriksi pem%uluh darah

    ang mensupla dura dan medulla spinalis& mengurangi a%s'r%si Das5ular dan

    eliminasi anestetik l'5al. Penam%ahan untuk mengurangi aliran darah&

    Das'k'nstrikt'r menekan se5ara langsung eAek antin'5eAtiA terhadap medulla

    spinalis.

    -pi'id.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    27/43

    ,alam de5ade terakhir ini& ahli anestesi telah menggunakan 'pi'id

    su%ara5hn'id untuk memper%aiki k*alitas dari %l'k sens'm't'ris dan untuk 

    analgesia p'st'peratiDe. $erja nark'tik su%ara5hn'id adalah pada resept'r 

    'pi'd didalam medulla spinalis. M'rpin 60&10&2 mg7 menghasilkan analgesia

    signiAikan ang %aik pada peri'de p'st'peratiDe& se%agaimana Hentanl 62+

    )&+ mikr'gram7 dan su%Aentanl 610 mikr'gram7 . eAek samping nark'tik 

    su%ara5hn'id termasuk pruritus& nausea& dan depresi pernapasan.

    ,e/tr'se& arisitas& ,istri%usi.

    ,ensitas larutan anestesi l'5al adalah Aungsi k'nsenrasi dan 5airan dimana

    '%at terse%ut dilarutkan. ,ensitas dari =SS ) '= adalah 1&001 1&00+ g8ml.

    arisitas larutan anestesi l'5al adalah per%andingan pada suhu dari densitas

    laritan anestetik terhadap densitas =SS pada tempratur ang sama. Larutan

    anestesi l'5al dengan densitas le%ih dari 1&003 g8ml pada suhu ) ' = dise%ut

    hiper%arik& densitas antara 0&""3 dan 1&00 g8ml dig'l'ngkan is'%ari5& dan

    densitas kurang dari 0&"" g8ml termasuk hip'%arik. Preparat anestetik l'5al

    +C sampai 3C dalam de/tr'se adalah hiper%arikF dalam =SS atau garam

    saline& is'%ari5F dan dilarutkan dalam air & hip'%arik.

    ,'sis '%at& densitas larutan anestetik l'5al dan p'sisi pasien selama dan

    setelah injeksi le%ih %anak menentukan distri%usi anestesi l'5al dan tingkat

    anesthesia. Ha5t'r lain seperti F umur& %erat %adan dan panjang 5'lumna

    Derte%ralis adalah kurang penting. Pada p'sisi supine& l'rd'sis lum%al

    menunjukkan titik terendah spinal pada L)4& dan kip'sis t'rak menunjukkan

    titik terendah pada T+

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    28/43

    graAitasi dari titik tertinggi sampai dua regi' ang le%ih rendah aitu sa5rum

    dan T+

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    29/43

    resp'n terhadap g'resan peniti atau garukan jari. Hungsi m't'rik dilakukan

    dengan menuruh pasien melakukan Aleksi plantar jari kaki 6S127& d'rs'Aleksi

    kaki 6L4+ 7 & mengangkat lutut 6L2)7 atau tegangan muskulus rektus

    a%d'minalis dengan mengangkat kepala 6T

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    30/43

    HERNIA INGUINALIS

    ernia inguinalis dapat terjadi karena anam'li k'ngenital atau karena se%a%

    ang didapat. ernia inguinalis tim%ul paling sering pada pria dan le%ih sering

     pada sisi kanan di%andingkan pada sisi kiri. Pada 'rang ang sehat& ada tiga

    mekanisme ang dapat men5egah terjadina hernia inguinalis& aitu kanalis

    inguinalis ang %erjalan miring& adana struktur m.oblikus internus obdominis

    ang menutup annulus inguinalis internus ketika %ek'ntraksi& dan adana

    Aasia transDersa ang kuat menutupi trig'num assel%a5h ang umuna

    hampir tidak %er't't. Hakt'r paling kausal aitu adana pr'ses Daginalis

    6kant'ng hernia 7 ang ter%uka& peninggian tekanan didalam r'ngga perut& dan

    kelemahan 't't dinding perut karena usia.

    ,iagn'sis

    ?ejala dan tanda hernia %anak ditentukan 'leh keadaan isi hernia.

    Pada hernia rep'ni%el keluhan satusatuna adalah adana %enj'lan di lipat

     paha ang mun5ul pada *aktu %erdiri&%atuk& %ersin & atau mengedan& dan

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    31/43

    menghilang setelah %er%aring. keluhan neri jarang dijumpai F kalau ada

     %iasana dirasakan di daerah epigastrium atau paraum%ilikal %erupa neri

    Dis5eral karena regangan pada mesenterium se*aktu satu segmen usus halus

    masuk ke dalam kant'ng hernia. Neri ang disertai mual atau muntah %aru

    tim%ul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekr'sis

    atau gangren.

    Tanda klinis pada pemeriksaan Aisik %ergantung pada isi hernia. Pada

    inspeksi saat pasien mengedan& dapat dilihat hernia inguinalis latelaris mun5ul

    se%agai pen'nj'lan di regi' inguinalis ang %erjalan dari lateral atas ke medial

     %a*ah. $ant'ng hernia ang k's'ng kadang dapat dira%a pada Aunikulus

    spermatikus se%agai gesekan dari dua lapis kant'ng ang mem%erikan sensasi

    gesekan dua permukaan sutera. Tanda ini dise%ut tanda sarung tangan sutera&

    tetapi umumna tanda ini sukar ditentukan. $alau kant'ng hernia %erisi 'rgan&

    tergantung isina & pada palpasi mungkin tera%a usus &'mentum 6seperti

    karet7& atau 'Darium. ,engan jari telunjuk atau jari kelingking & pada anak 

    dapat di5'%a mend'r'ng isi hernia dengan menekan kulit skr'tum melalui

    annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direp'sisi

    atau tidak. ,alam hal hernia dapat direp'sisi & pada *aktu jari masih %eradadalam annulus eksternus&pasien diminta mengedan. $alau ujung jari

    menentuh hernia & %erarti hernia ingunalis letelaris& dan kalau %agian sisi jari

    ang menentuhna&%erarti hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada %ai

     perempuan& ang tera%a seperti se%uah massa padat %iasana terdiri atas

    'Darium.

    ,iagn'sis ditegakkan atas dasar %enj'lan ang dapat direp'sisi& atau &

     jika tidak dapat direp'sisi& atas dasar tidak adana pem%atasan jelas di se%elah

    kranial dan adana hu%ungan ke 5ranial melalui annulus eksternus.

    ernia ini harus di%edakan dari hidr'kel atau eleAantiasis skr'tum.

    Testis ang tera%a dapat dipakai se%agai pegangan untuk mem%edakanna.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    32/43

    ernia inguinalis di %agi lagi& aitu :

    ernia inguinalis medialis

    ernia inguinalis direk ini hamper selalu dise%a%kan 'leh Aa5t'r peninggian

    tekanan intraa%d'men kr'nik dan kelemahan 't't dinding di trig'num

    essel%a5h. -leh karena itu & hernia ini umumna terjadi %ilateral&khususna

     pada lelaki tua.ernia ini jarang & %ahkan hampir tidak pernah & mengalami

    inkarserasi dan strangulasi. Mungkin terjadi hernia geser ang mengandung

    se%agian dinding kandung kemih. $adang dtemukan deAek ke5il di m.'%likus

    internus a%d'minis& pada segala usia& dengan 5in5in ang kaku dan tajam ang

    sering mene%a%kan strangulasi. ernia ini %anak diderita 'leh penduduk 

    di #Arika.

    hernia inguinalis direk 

    ernia inguinalis lateralis

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    33/43

    ernia ini dise%ut latelaris karena men'nj'l dari perut di lateral pem%uluh

    epigastrika inAeri'r. ,ise%ut indirek karena keluar melalui dua pintu dan

    saluran& aitu annulus dan kanalis inguinalisF %er%eda dengan hernia medialis

    ang langsung men'nj'l melalui segitiga esse%a5h dan dse%ut se%agai

    hernia direk.Pada pemeriksaan herna leteralis & akan tampak t'nj'lan

     %er%entuk l'nj'ng sedangkan hernia medial %er%entuk t'nj'lan %ulat. Pada

     %ai dan anak & hernia latelaris dise%a%kan 'leh kelainan %a*aan %erupa tidak 

    menutupna pr'sesus Daginalis perit'neum se%agai aki%at pr'ses penurunan

    testis ke skr'tum. ernia geser dapat terjadi di se%elah kanan atau kiri. ernia

    ang di kanan %iasana %erisi sekum dan se%agian k'l'n asendens& sedangkan

    ang di kiri %erisi se%agian k'l'n desendens.

     Hernia inguinalis indirek.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    34/43

    ?am%aran $linis

    Pada umumna keluhan pada 'rang de*asa %erupa %enj'lan di lipat paha

    ang tim%ul pada *aktu mengedan & %atuk& atau mengangkat %e%an %erat& dan

    menghilang *aktu istirahat %aring. Pada %ai dan anakanak & adana %enj'lan

    ang hilang tim%ul di lipat paha %iasana diketahui 'leh 'rang tua . Jika

    hernia mengganggu dan anak atau %ai sering gelisah & %anak menangis & dan

    kadangkadang perut kem%ung & harus dipikirkan kemungkinan hernia

    strangulate.

    Pada inspeksi diperhatikan keadaan asimetri pada kedua lipat paha&

    skr'tum& atau la%ia dalam p'sisi %erdiri dan %er%aring .Pasien di minta

    mengedan atau %atuk sehingga adana %enj'lan atau keadaan asimetri dapat

    dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada %enjlan hernia & dira%a

    k'nsistensina& dan di5'%a mend'r'ng apakah %enj'lan dapat direp'sisi .

    Setelah %enj'lan terep'sisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada

    anakanak & kadang 5in5in hernia dapat dira%a %erupa anulus ingunalis ang

    mele%ar.

    Pada hernia insipien t'nj'lan hana dapat dirasakan menentuh ujung

     jari di dalam kanalis inguinalis dan tidak men'nj'l keluar. Pada %ai dan

    anakanak kadang tidak terlihat adana %enj'lan pada *aktu menangis &

     %atuk& atau mengedan. ,alam hal ini perlu dilakukan palpasi tali sperma

    dengan mem%andingkan ang kiri dan ang kananF kadang didapatkan anda

    sarung tangan sutera.

    Penatalaksanaan

    Peng'%atan k'nserDatiA ter%atas pada tindakan melalukan rep'sisi dan

     pemakaian penangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia ang

    telah direp'sisi.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    35/43

    (ep'sisi ini tidak silakukan pada hernia inguinalis strangulate& ke5uali

     pada pasien anakanak. (ep'sisi dilakukan se5ara %imanual. Tangan kiri

    memegang isi hernia mem%entuk 5'r'ng sedangkan tangan kanan

    mend'r'ngna kearah 5in5in hernia dengan sedikit tekanan perlahan ang

    tetap sampai terjadi rep'sisi.

    Pada anakanak inkarserasi le%ih sering terjadi pada umur di %a*ah

    dua tahun. (ep'sisi sp'ntan le%ih sering dan se%alikna gangguan Ditalitas isi

    hernia jarang terjadi di%andingkan dengan 'rang de*asa. al ni dise%a%kan

    'leh 5in5in hernia ang le%ih elastis pada anakanak. (ep'sisi dilakukan

    dengan menidurkan anak dengan pem%erian sedatiDe dan k'mpres es di atas

    hernia. ila usaha rep'sisi ini %erhasil& anak disiapkan untuk 'perasi pada hari

     %erikutna. Jika rep'sisi hernia tidak %erhasil& dalam *aktu enam jam harus

    dilakukan 'perasi segera.

    Peng'%atan 'peratiA merupakan satusatuna peng'%atan rasi'nal

    hernia inguinalis ang rasi'nal. Indikasi 'perasi sudah ada %egitu diagn'sis

    ditegakkan . Prinsip dasar 'perasi hernia terdiri atas herni't'mi danherni'plastik.

    Pada herni't'mi dilakukan pem%e%asan kant'ng hernia sampai ke

    leherna& kant'ng di%uka dan isi hernia d%e%askan kalau ada perlekatan&

    kemudian direp'sisi. $ant'ng hernia dijahit ikat setinggi mungkin lalu di

     p't'ng.

    Pada herni'plastik dilakukan tindakan memperke5il anulus ingunalis

    internus dan memperkuat dnding %elakang kanalis inguinalis. erni'plastik 

    le%ih penting dalam men5egah terjadina residiA di%andingkan dengan

    herni't'mi. ,ikenal %r%agai met'de herni'plastik& seperti memperke5il

    annulus ingunalis internus dengan jahitn terputus& menutup dan memperkuat

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    36/43

    Aasia transDersa& menjahtkan pertemuan m.transDersus internus a%d'minis dan

    m.'%likus internus a%d'minis ang dikenal dengan nama 5'nj'int tend'n ke

    ligamentum inguinale P'upart menurut met'de assini& atau menjahitkan

    Aasia transDersa& m.tranDersus a%d'minis. M.'%likus internus a%d'minus ke

    ligamentum =''per pada met'de M5 Da.

    Met'de assini merupakan teknik herni'raAi ang pertama

    dipu%likasi& dilakukan rek'nstruksi dasar lipat paha dengan 5ara

    mengapr'ksimasi muskulus transDersus a%d'minis& dan Aasia transDersalis

    dengan traktus ili'pu%ik dan ligamentum inguinale. Teknik dapat diterapkan

     %aik pada hernia direk maupun indirek.

    $'mplikasi

    $'mplikasi hernia %ergantung pada keadaan ang dialami 'leh isi

    hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kant'ng hernia pada hernia rep'ni%el

    ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu %esar& misalna terdiri atas 'mentum&

    'rgan ekstraperit'neal 6hernia geser7

    ,isini tidak tim%ul kejala klinis ke5uali %enj'lan. ,apat pula terjadi isi

    hernia ter5ekik 'leh 5in5in hernia sehingga terjadi strangulata ang

    menim%ulkan gejala '%truksi usus ang sederhana. Sum%atan dapat terjadi

    t'tal atau parsial seperti pada hernia (i5hter. ila 5in5in hernia sempit& kurang

    elastis& atau le%ih kaku seperti pada hernia Aem'ralis dan hernia '%turat'ria&

    le%ih sering terjadi inkarserasi retr'grade& aitu dua segmen usus terperangkap

    di dalam kant'ng hernia dan satu segmen laina %erada dalam r'ngga

     perit'neum

    Jepitan 5in5in hernia akan mene%a%kan gangguan perAusi jaringan isi

    hernia. Pada permulaan terjadi %endungan Dena sehingga terjadi udem 'rgan

    atau struktur di dalam hernia dan transsudasi ke dalam kant'ng hernia.

    Tim%ulna udem mene%a%kan jepitan pada 5in5in hernia makin %ertam%ah

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    37/43

    sehingga akhirna peredaran darah jaringn terganggu. Isi hernia menjadi

    nekr'sis dan kant'ng hernia akan %erisi transudat %erupa 5airan

    ser'sanguinus. $alau isi hernia terdiri atas usus& dapat terjadi perp'rasi ang

    akhirna dapat menim%ulkan a%ses l'kal& Aistel& atau perit'nitis jika terjadi

    hu%ungan dengan r'gga perut.

    ?am%aran klinis hernia inkarserata ang mengandung usus dimulai

    dengan gam%aran '%struksi usus dengan gangguan keseim%angan 5airan&

    elektr'lit& dan asam %asa. ila terjadi stranggulasi karena gangguan

    Daskularisasi& terjadi keadaan t'ksik aki%at gangren dan gam%aran klinis

    menjadi k'mpleks dan sangat serius. Penderita mengeluh neri le%ih he%at di

    tempat hernia. Neri akan menetap karena rangsangan perit'neal.

    Pada pemeriksaan l'kal ditemukan %enj'lan ang tidak dapat

    dimasukan kem%ali disertai neri tekan dan& tergantung keadaan isi hernia&

    dapat dijumpai tanda perit'nitis atau a%ses l'kal. ernia strangulata

    merupakan keadaan ga*at darurat. -leh karena itu& perlu mendapat

     pert'l'ngan segera.

    T@(#PI =#I(#N

    Terapi 5airan peri'peratiA %ertujuan untuk :

    1. Men5ukupi ke%utuhan 5airan& elektr'lit dan darah ang hilang selama

    'perasi2. Penggantian 5airan dan pem%erian '%at selama 'perasi

    Pem%erian 5airan 'perasi di%agi :

    1. Pre -perasi

    Pem%erian 5airan se%elum 'perasi di%erikan karena pasien se%elum

    'perasi dipuasakan terle%ih dahulu. Sehingga pasien dapat mengalami

    deAisit 5airan. $e%utuhan 5airan untuk de*asa dalam 24 jam adalah 2 ml8

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    38/43

    kg8 jam. ila terjadi dehidrasi ringan 2C & sedang + C & %erat

    C . Setiap kenaikan suhu 1⁰ = ke%utuhan 5airan %ertam%ah 101+ C

    2. Selama 'perasi

    Selama pr'ses 'perasi dapat terjadi kehilangan 5airan karena pr'ses

    'perasi. $e%utuhan 5airan pada de*asa untuk 'perasi :

    a. (ingan : 4 ml8 kg8 jam %. Sedang : < ml8 kg8 jam

    5. erat : 3 ml8 kg8 jam

    ila terjadi perdarahan selama 'perasi& perdarahan dihitung kurang dari

    10C @9 maka 5ukup diganti dengan 5airan kristal'id se%anak ) kali

    D'lume darah ang hilang. #pa%ila ada perdarahan le%ih dari 10C maka

    dapat dipertim%angkan pem%erian plasma8 k'l'id8 de/tran dengan d'sis 1

    2 kali darah ang hilang.

     

    ). Setelah 'perasi

    Pem%erian 5airan pas5a 'perasi ditentukan %erdasarkan deAisit 5airan

    selama 'perasi ditam%ah 5airan ke%utuhan pasien sehari hari.

    P@M!LI#N

    Setelah 'perasi dilakukan pemulihan dan pera*atan pas5a 'perasi dan

    anestesi. iasana akan dilakukan di dalam re5'Der r''m aitu ruangan

    untuk '%serDasi pasien pas5a 'perasi atau anestesi. (e5'Der r''m atau ruang

     pemulihan adalah ruangan tempat pasien se%elum dipindahkan ke %angsal.

    BAB III

    PE#BAHASAN

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    39/43

    Pre"perati: 

    Pre'peratiA adalah masa se%elum pem%edahan atau anestesi& pasien ang akan

    menjalani anestesi dan pem%edahan 6elektiA 8 darurat7 harus dipersiapkan

    dengan %aik. $unjungan pra%edah pada %edah elektiA dilakukan 12 hari

    se%elumna& dan pada %edah darurat dilakukan sesingkat mungkin& dengan

    tujuan mempersiapkan mental dan Aisik pasien se5ara 'ptimal& menentukan

    klasiAikasi #S#& meren5anakan dan memilih '%at'%atan anestesi ang sesuai.

    Persiapkan pra%edah sangat penting sekali untuk mengurangi resik'

    k'mplikasi ang mungkin terjadi& karena hasil akhir suatu pem%edahan sangat

     %ergantung pada penilaian keadaan a*al penderita.

    Intra"perati: 

    Intra'peratiA adalah masa dimana dilakukan pem%edahan& sehingga diperlukan

    suatu perhatian khusus %aik petugas %edah maupun anestesi.

    P'sisi duduk 

    Melakukan identiAikasi p'sisi interspa5e L)L4

    Melakukan disinAeksi l'5al dan melakukan anestesi pada daerah

    tusukan dan diperluas

    ,engan menggunakan jarum ? 2 S8(S# ang menem%us hingga

    ruang su%ara5hn'id

    ,itandai dengan L=S ang keluar %ila sudah masuk su%ara5hn'id

    Lalu lakukan %ar%'tage

    Setelah itu masukkan %upiDa5aine 4 ml

    Pasien lalu dip'sisikan kem%ali p'sisi tidur& pasang kanul -2

    )L8menit  Nilai %l'k sens'rik : hasilna %l'k setinggi Th10

    M'nit'r tanda Dital

    Terapi 5airan

    Pasien dalam p'sisi puasa& tetapi ke%utuhan 5airan sudah terpenuhi dengan

     pem%erian inAuse se%elumna di %angsal

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    40/43

    Selama 'perasi:

    4/ 10 40

    2/ 10 20

    1/ )+ )+

    T'tal "+ 558 jam

    Stress 'perasi ringan 4 / ++ 220 558jam

    @9 0558kg 0/ +) )10 55

    $e%utuhan 5airan selama 'perasi 1 jam :

    6+0C / pengganti puasa7 maintenan5e stress 'perasi

    "+ 220 )1+ 55 6 Aakt'r tetes 1+ tetes8 menit7

    Saat 'perasi " tpm

    alan5e +00 55 220 230 55

    al terpenting untuk petugas anestesi adalah melakukan m'nit'ring pada

     pasien& sehingga 'perasi dapat %erjalan dengan %aik dan juga untuk 

    mengetahui adana tandatanda kega*atan ang mungkin terjadi.

    P"st"perati: 

    P'st'peratiA adalah suatu keadaan atau masa dimana telah dilakukan tindakan

    anestesi maupun pem%edahan. Pada umumna setelah dilakukan pem%edahan

     pasien diistirahatkan di ruang pemulihan sampai pasien pulih atau sadar  penuh.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    41/43

    BAB I1

    PENUTUP

    I. $esimpulan

    Pasien dengan kasus hernia inguinalis dapat dilakukan se5ara

    herni'graAi dengan tipe anestesi se5ara regi'nal le*at spinal tanpa

     penulit. Setelah herni'graAi selesai& pasien pindah ke re5'Der r''m

    dan pindah ke ruangan setelah aldrette s5're 10.II. Saran

    1. Persiapan pre'peratiA pada pasien perlu dilakukan agar pr'ses

    anestesi dapat %erjalan dengan %aik 2. Perhatikan ke%utuhan 5airan pasien saat %erlangsungna 'perasi

    ). Pemantauan tanda Dital selama 'perasi terus menerus agar dapat

    melihat keadaan pasien selama pasien dalam keadaan anesthesia.

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    42/43

    DA0TAR PUSTAKA

    ?aiser ((. Spinal& @pidural& and 5audal anesthesia. In : Intr'du5ti'n t'

    anesthesia& edit'r : L'ngne5ker ,@& Murph HL& ed " th& ; Saunders

    ='mpan& 1"".

    M'lnar (& Spinal& @pidural& and =audal anesthesia& In : =lini5al #nesthesia

    Pr'sedures 'A the Massa5husetts ?eneral 'spital& edit'r : ,aDis'n J$&

    @ukhardt ;H& Perese ,#& ed 4 th& L'nd'n& Little %r'*n and ='mpan& 1"").

    r'*n ,L& Spinal& @pidural and =audal anesthesia. In : #nesthesia& edit'r :

    Miller (,& ed + th& 9'lume 1& =aliA'rnia& =hur5hill LiDingst'ne& 2000.

    esrnards =M& @pidural and Spinal #nesthesia. In : and%''k 'A =lini5al

    #nesthesia& edit'r : arrash P?& ?ullen H& St'elting ($& Philadelpia&

    Lippin5'tt ;illiams and ;ilkins& 2001.

    Sjamsuhidaat.( O ;im de j'ng. uku ajar ilmu %edah. @disi reDisi. Jakarta :

     pener%it %uku ked'kteran @?=& 1"". h+2)+)3

  • 8/20/2019 Laporan Kasus OK Irene

    43/43