laporan kasus katarak imatur ppt

49
LAPORAN KASUS KATARAK SENILIS IMATUR OKULUS SINISTRA DAN PSEUDOFAKIA OKULUS DEKSTRA Pembimbing: dr. Wendy H. Lewerissa, Sp.M OLEH: MIRA RISTAMAN HARAHAP

Upload: miraristaharahap

Post on 28-Jan-2016

605 views

Category:

Documents


110 download

DESCRIPTION

opthalmologi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

LAPORAN KASUSKATARAK SENILIS IMATUR

OKULUS SINISTRA DAN

PSEUDOFAKIA OKULUS DEKSTRA

Pembimbing: dr. Wendy H. Lewerissa, Sp.M

OLEH:MIRA RISTAMAN HARAHAP

Page 2: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

I. Pendahuluan

Katarak penyebab kebutaan di dunia sebesar 48 %, ±18

juta orang

Di Indonesia, tahun 2013 didapatkan

prevalensi katarak sebesar 1,8%

untuk papua persentase

sebesar 2,4%

Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi, tetapi jika gejala

katarak tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan

Page 3: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Anatomi-

Page 4: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Anatomi-

Page 5: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Fisiologi-

cahaya yang

datang dari jauh

Otot-otot siliaris akan

berelaksasi untuk

memfokuskan

cahaya

serat zonula

menegang dan

diameter anteroposterior lensa

akan mengecil

daya refraksi lensa

diperkecil sehingga berkas cahaya paralel atau

terfokus ke retina

cahaya yang

datang dari dekat

otot siliaris berkontraks

i sehingga

tegangan

zonula

berkurang

lensa menja

di lebih sferis diiringi oleh peningkata

n daya biasn

ya

berkas cahaya terfokus ke retina

Lensa berfungsi untuk memfokuskan berkas cahaya ke

retina

Kerjasama antara korpus siliaris, zonula, dan lensa untuk

memfokuskan benda dekat ke retina disebut sebagai akomodasi

Page 6: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Katarak berasal dari bahasa Yunani

Kattarrhakies, Inggris Cataract, dan Latin

cataracta yang berarti air terjun

Defini

si

Katarak keadaan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-

duanya

Page 7: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Epidemiologi

kebutaan di dunia sebesar 48 % atau sekitar 18 juta orang.

Di Indonesia, tahun 1996 angka kebutaan meningkat 1,47%

Prevalensi kasus katarak di Indonesia pada tahun 20011,2%, tahun 2007 sebesar 1,8 % tahun 2013 didapatkan prevalensi 1,8%

kejadian katarak tertinggi di provinsi Sulawesi utara dengan persentase 3,7% dan terendah di DKI Jakarta sebesar 0,9% sedangkan untuk papua persentase sebesar 2,4%

Page 8: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

kelainan congenital

usia lanjutpenyakit

mata local menahun

Kelainan sistemik

atau metabolicdiabetes mellitus, galaktosemi, dan distrofi

miotonik

Etiologi

Page 9: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Perubahan

lensa pada

usia lanjut

Kapsul menebal dan kurang elastis

Epitel makin tipis, dan vakuolisasi

mitokondria yang nyata.

Serat lensa lebih irregular, pada korteks jelas kerusakan serat sel, Brown sclerotic

nucleus

sinar ultraviolet lama kelamaan merubah

protein nucleus lensa Penumpukan protein

pada lensa mata kekeruhan

Seiring dengan pertambahan usia, lensa mata dapat mengalami

perubahan warna menjadi kuning keruh

atau coklat keruh.

Page 10: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

katarak

Katarak kongenital, juvenil, dan

senil

Katarak perkemban

gan dan degeneratif

Katarak komplik

ata

Katarak traumati

k

Katarak berdasarkan usia

Katarak kongenital= katarak yang terlihat pada usia <1 thn

Katarak juvenil= katarak yang terlihat pada

usia >1thn dan < 40 thn

Katarak presenil=

katarak yang terjadi sesudah

usia 30-40 tahun.

Katarak senil=katarak yang mulai terjadi

pada usia lebih dari 40 tahun

Page 11: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertamba

h

(air

masuk)

Normal Berkurang

(air+masa lensa

keluar)

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata

depan

Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik

mata

Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test Negatif Positif Negatif Pseudopos

Penyulit - Glaukoma - Uveitis + Glaukoma

Stadium katarak senilis

Page 12: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Katarak stadium insipien “Spokes of a wheel”

Katarak maturKatarak

hipermatur

Katarak stadium imatur

Page 13: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Penglihatan tidak jelas,

seperti terdapat

kabut

Peka terhadap sinar atau cahaya.

Seperti ada titik gelap di depan mata.

Lensa mata berubah menjadi buram

seperti kaca susu

Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.

Dapat melihat

dobel pada satu mata

Kesulitan melihat pada malam hari, benda yang menyilaukan

Melihat lingkaran di sekeliling cahaya (halo)Penurunan

ketajaman penglihatan

secara progresif (bahkan

pada siang hari)

Sering berganti

kaca mata

Manifestasi Klinis

Page 14: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Page 15: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Anamnesa • Didapatkan keluhan utama dan

gejela penyerta = manifestasi katarak

Pem. fisik

• evaluasi opasitas lensa, posisi lensa & intergritas dari serat zonular

• lakukan pemeriksaan shadow test• pemeriksaan oftalmoskopi direk

dan indirek dalam evaluasi dari integritas bagian belakang

Pem. penunjang

• Pem. Lab mendeteksi adanya penyakit-penyakit yang menyertai

• Pem. radiologi USG, CT scan, MRI dilakukan ketika dicurigai adanya kelainan pada bagian posterior bola mata

DIAGNOSIS

Page 16: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

PENATALAKSANAAN

NON BEDAH

•Pengobatan dari penyebab katarak•Memperlambat progresi: penggunaan yodium, kalsium, kalium, vitamin E dan aspirin dihubungkan dengan perlambatan dari kataraktogenesis.•Meningkatkan penglihatan pada katarak insipien dan imatur dengan: refraksi dan pencahayaan

BEDAH•Indikasi operasi: fungsi penglihatan, medis dan kosmetik•Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika tidak terdapat indikasi pembedahan maka tindakan operasi tidak diperlukan•Macam tindakan bedah: intra capsuler cataract ekstraksi (ICCE), ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE) & phacoemulsifikasi

Page 17: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Katarak-

Katarak senilis biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun.

Namun, jika katarak dapat dengan cepat terdeteksi serta mendapatkan

pengobatan dan pembedahan katarak yang tepat maka 95% penderita dapat

melihat kembali dengan normal

Prognosis

Page 18: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Pseudofakia-

Pseudofakia adalah suatu keadaan dimana mata

terpasang lensa tanam setelah operasi katarak

Defini

si

Lensa intra ocular (IOL) ditempatkan waktu operasi katarak dan akan tetap disana untuk

seumur hidup. Lensa ini tidak akan mengganggu, tidak  perlu perawatan khusus, tidak akan ditolak keluar oleh tubuh dan tidak dirasakan pasien atau diperhatikan orang lain.

Dengan sebuah IOL kacamata baca dan kacamata untuk melihat dekat biasanya tetap

dibutuhkan

Page 19: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Pseudofakia-

Tanda & gejala

Penglihatan kabur

Dapat merupakan myopi atau

hipermetropi tergantung

ukuran lensa yang

ditanam (IOL)

Terdapat bekas insisi atau jahitan

Page 20: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

II. Tinjauan Pustaka-Pseudofakia-

Letak lensa dalam bola mata

Pada bilik mata depanditempatkan didepan iris dengan kaki

penyokongnya bersandar pada sudut bilik mata

Pada daerah pupil

dimana bagian multi lensa pada pupil dengan fiksasi pupil

Pada bilik mata belakangyang diletakkan pada

kedudukan lensa normal dibelakang iris. Lensa

dikeluarkan dengan ekstraksi lensa ekstra kapsular

Pada kapsul lensa

Page 21: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

III. LAPORAN KASUS-Identitas-

Nama : Ny. F.H Umur : 48 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : koya barat Suku : Serui Agama : Kristen Protestan Status marital : Sudah menikah Pekerjaan : Pendeta Tanggal Pemeriksaan : 24 November 2015 No. Rekam Medik : 40 56 30

Page 22: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

III. LAPORAN KASUS-Anamnesis-

Keluhan Utama:mata kiri berkabut

Pasien datang ke Poli Mata RSUD Jayapura dengan keluhan mata kiri berkabut yang dirasakan sejak ± 2 minggu. pasien merasa penglihatan perlahan-lahan menjadi kabur tanpa ada penyebab

sebelumnya, selain itu os juga merasakan silau bila melihat cahaya . Mata kanan tidak ada keluhan.

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari selasa tanggal 24 November 2015 pada pukul 10.30 WIT

Page 23: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

III. LAPORAN KASUS-Anamnesis-

Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien memiliki riwayat katarak pada mata kanan,

diabetes melitus dan hipertensi disangkal oleh pasien

Riwayat Penyakit Keluarga:Tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit

serupa dengan pasien.

Page 24: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

III. LAPORAN KASUS-Anamnesis-

Riwayat Operasi:Pasien mengaku 9 bulan yang lalu (bulan maret 2015) telah dilakukan operasi katarak pada mata kanan, setelah itu mata menjadi jernih, dapat melihat dengan jelas.Status generalis :Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTekanan darah : 130/80 mmHgNadi : 86x / menitRespirasi : 18x / menitSuhu badan : 37°CJantung dan paru : dalam batas normalAbdomen : dalam batas normal

Status generalis dalam batas normal

Page 25: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

Status Oftalmologis

VISUS OD OS

Tajam penglihatan

6/9

Dikoreksi dengan

lensa sferis -

0,756/6 SS

6/30

Dikoreksi dengan

lensa sferis -

2,256/7,5 SS

Addisi + 2,25 + 2,25KEDUDUKAN BOLA MATA OD OS

Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada

Endoftalmus Tidak ada Tidak ada

deviasi Tidak ada Tidak ada

Gerakan mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah

SUPRA SILIA OD OS

Warna Hitam Hitam

Letak Simetris Simetris

25

Page 26: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

26

PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOR

Edema Tidak ada Tidak Ada

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Ektropion Tidak ada Tidak ada

Entropion Tidak ada Tidak ada

Blefarospasme Tidak ada Tidak ada

Trikiasis Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Fisura palpebra 10 mm 10 mm

Hordeolum Tidak ada Tidak ada

Kalazion Tidak ada Tidak ada

Ptosis Tidak ada Tidak ada

KONJUNGTIVA TARSAL SUPERIOR & INFERIOR

Hiperemis Tidak ada Tidak ada

Folikel Negatif Negatif

Papil Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Anemia Tidak ada Tidak ada

Kemosis Tidak ada Tidak ada

OD OS

OD OS

Page 27: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

KONJUNGTIVA BULBI

Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada

Injeksi siliar Tidak ada Tidak ada

Perdarahan subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada

Pterigium Tidak ada Tidak ada

Pinguekula Tidak ada Tidak ada

Nevus pigmentosus Tidak ada Tidak ada

SISTEM LAKRIMASI

Punctum lakrimalis Terbuka Terbuka

lakrimasi Positif Positif

SKLERA

Warna Putih Putih

Ikterik Tidak ada Tidak ada

OD OS

OD OS

OD OS

27

Page 28: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

28

KORNEA

Kejernihan Jernih Jernih

Permukaan Licin Licin

Sensibilitas Baik Baik

Infiltrat Tidak ada Tidak ada

Ulkus Tidak ada Tidak ada

Perforasi Tidak ada Tidak ada

Arkus senilis Tidak ada Tidak ada

Edema Tidak ada Tidak ada

COA

Kedalaman Sedang Dangkal

Kejernihan Jernih Jernih

Hifema Tidak ada Tidak ada

Hipopion Tidak ada Tidak ada

OD OS

OD OS

Page 29: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

29

PUPIL

Letak Sentral Sentral

Bentuk Bulat Bulat

Ukuran 3 mm 3 mm

Refleks cahaya langsung Positif Positif

Refleks cahaya tidak langsung Positif Positif

LENSA

Kejernihan Jernih Keruh

Letak Di tengah Di tengah

Shadow test Negatif Positif

BADAN KACA

Kejernihan Jernih Jernih

OD OS

OD OS

OD OS

SLIT LAMP    

Kornea Jernih Jernih

COA Sedang Dangkal

Iris d.b.n d.b.n

Lensa Pseudofakia Sebagian keruh 

Konjungtiva bulbi d.b.n d.b.n

OD OS

Page 30: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

30

FUNDUS OKULI

Kornea Edema (-),

perdarahan (-)

Edema (-),

perdarahan (-)

COA Sedang Sedang

Lensa Pseudofakia Sebagian Keruh

Refleks fundus Positif uniform Positif non

uniform

A/V Ratio 2/3 2/3

Makula lutea Positif Positif PALPASI

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Massa tumor Tidak ada Tidak ada

Tensi okuli (digital) N/ Palpasi N/ Palpasi

Tonometri Schiotz 15,6 mmHg 18,5 mmHg

KAMPUS VISI

Tes konfrontasi Sama dengan

pemeriksa

Sama dengan

pemeriksa

OD OS

OD OS

OD OS

Page 31: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

III. LAPORAN KASUS-Resume-

Pasien perempuan berumur 48 tahun, datang dengan keluhan mata kiri berkabut sejak ± 2 minggu yang lalu disertai silau ketika melihat

cahaya. Riw. Operasi katarak pada mata kanan (+). Pemeriksaaan umum dalam batas normal,

Status oftalmologi:OD Keterangan OS

6/9 SC Dikoreksi

dengan lensa

sferis -0,75 add

+2,25 D6/6 SS

Visus 6/30 SC

Dikoreksi

dengan lensa

sferis -2,25 add

+2,25 D6/7,5

SS

Pseudofakia, Lensa

Sebagian Keruh,

shadow test (+)

Positif uniformRefleks Fundus

Positif non

uniform

Page 32: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

III. LAPORAN KASUS-Diagnosis & Penatalaksanaan-

Diagnosis kerja:Katarak senilis imatur OS + Pseudofakia OD +

miopia ODS + Presbiopia ODS

Penatalaksanaan:Non. Medikamentosa: -Edukasi tentang penyakit katarak-Resep kacamata-Kontrol mata secara teratur sesuai saran Sp.M setiap 6 bulan sekali

Medikamentosa:-cendo lyteers e.d 4x1 ODS-vitamin C

Page 33: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

III. LAPORAN KASUS-Prognosis-

Ad vitam : ad bonamAd sanationam : dubia ad bonamAd functionam : ad bonam 

Page 34: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis katarak-

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis katarak senilis imatur OS + Pseudofakia OD + miopia ODS + presbiopia ODS

Keluhan utama mata kiri berkabut. Dari keluhan kemungkinan terjadi gangguan media refraksi, dimana keluhan ini khas pada penyakit mata katarak. Berdasarkan teori, pasien dengan katarak mengeluhkan penglihatan berasap sehingga sama dengan keluhan pasien pada kasus ini.

Page 35: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis katarak-

Pada kasus keluhan lain yg dirasakan pasien: merasa penglihatan perlahan-lahan menjadi kabur dan pasien merasakan silau bila melihat cahaya.

Gangguan penglihatan bervariasi, tergantung pada jenis dari katarak ketika pasien datang. Sedangkan silau, Keluhan ini termasuk seluruh spektrum dari penurunan sensitivitas kontras terhadap cahaya terang lingkungan atau silau pada siang hari hingga silau ketika mendekat ke lampu pada malam hari.

Page 36: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis katarak-

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan congenital atau penyulit penyakit mata local menahun. Penyakit sistemik juga berpengaruh pada katarak yang dapat menimbulkan katarak komplikata.

Pada kasus ini, penyebab katarak dapat diketahui berhubungan dengan factor usia yang sudah lanjut karena berdasarkan identitas, usia pasien adalah 48 tahun,

Page 37: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis katarak-

Berdasarkan anamnesis keluhan ini baru dirasakan ± 2 minggu kelainan congenital disingkirkan. Dan sebelumnya pasien mengaku mata kirinya baik-baik saja tidak pernah ada keluhan lain penyakit mata menahun disingkirkan. Penyakit sistemik diabetes mellitus juga disangkal oleh pasien katarak komplikata disingkirkan.

Berdasarkan usia, katarak dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu Katarak kongenital, Katarak juvenil, Katarak presenil, dan Katarak senil. Pada kasus, pasien berusia 48 tahun sehingga dapat dikelompokan katarak pada kasus termasuk dalam katarak senilis.

Page 38: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis katarak-

Dari pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan. Hal ini dilakukan karena pada pasien katarak terjadi penurunan tajam penglihatan secara perlahan. Dari ketajaman visus ini berdasarkan teori dapat dibedakan pada katarak imatur visus antara 6/9- 3/60, visus katarak matur 2/60-1/300, dan pada katarak hipermatur 1/300-1/~

Pada kasus, tajam penglihatan didapat AVOD 6/9 DAN AVOS 6/30. Berdasarkan visus tersebut maka katarak pada kasus dapat diklasifikasikan kedalam katarak imatur.

Page 39: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis katarak-

Selain itu, pada pemeriksaaan menggunakan slitlamp, lensa terlihat sebagian keruh dan shadow test (+) pada ofthalmoskop reflex fundus (+) non uniform. Hal ini menandakan katarak senilis pada kasus berada pada stadium imatur.

Berdasarkan teori pada katarak senilis imatur yang terlihat pada pemeriksaan adalah sebagian lensa keruh, lensa masih memiliki bagian yang jernih. Katarak yang belum mengenai seluruh lapisan lensa dan shadow test (+)

Page 40: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis katarak-

Jika kekeruhan lensa hanya sebagian saja, maka sinar obliq yang mengenai bagian yang keruh ini, akan dipantulkan lagi, sehingga pada pemeriksaan, terlihat dipupil, ada daerah yang terang sebagai reflek pemantulan cahaya pada daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap, akibat bayangan iris pada bagian lensa yang keruh. Keadaan ini disebut shadow test (+).

Page 41: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis

pseudofakia- Selain itu, pada pemeriksaan slitlamp pada

mata kanan terlihat pseudofakia.

Pseudofakia adalah suatu keadaan dimana mata terpasang lensa tanam setelah operasi katarak. Lensa ini akan memberikan penglihatan lebih baik. Lensa intra ocular (IOL) ditempatkan waktu operasi katarak dan akan tetap disana untuk seumur hidup.

Page 42: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penegakan Diagnosis

pseudofakia- Gejala dan tanda pseudofakiaPenglihatan kabur,

Visus jauh dengan optotype Snellen, Dapat merupakan myopi atau hipermetropi tergantung ukuran lensa yang ditanam (IOL), Terdapat bekas insisi atau jahitan.

Hal ini sesuai dengan anamnesis pasien bahwa pasien memiliki riwayat katarak pada mata kanan dan 9 bulan lalu telah dilakukan operasi. Walaupun dilakukan pemasangan lensa buatan, pasien tidak mengeluhkan apapun pada mata kanan, hanya memang pada pemeriksaan tajam penglihatan terdapat penurunan penglihatan yaitu 6/9.

Page 43: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penatalaksanaan-

Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika tidak terdapat indikasi pembedahan seperti tidak ada gangguan penglihatan dan tidak ada indikasi medis maka tindakan operasi tidak diperlukan.

Pada kasus, terapi non medikamentosa yang diberikan adalah edukasi tentang penyakit katarak sehingga pasien dapat mengetahui kondisinya, diberikan resep kacamata sesuai dengan hasil koreksi pada kelainan refraksi myopia yang dialami pasien yaitu pada AVOD dikoreksi dengan lensa sferis -0,75 D visus menjadi 6/6 dan pada AVOS dikoreksi dengan lensa sferis -2,50 D visus menjadi 6/7,5 dengan pemberian addisi +2,25 D yang disesuaikan dengan usia pasien yaitu 48 tahun.

Page 44: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penatalaksanaan-

Selain itu, pasien dianjurkan untuk rajin kontrol ke dokter spesialis mata setiap 6 bulan sekali sehingga dapat terus dipantau perjalanan katarak pada pasien tersebut.

Untuk terapi medikamentosa diberikan obat tetes cendo lyteers 4x1 pada kedua mata, obat tetes ini mengandung ion kalium dan natrium dengan benzalkonium dengan indikasi sebagai emolien/pelembut dan pengganti air mata. Hal ini sesuai teori bahwa diberikan kalium selain diindikasikan sebagai emolien/pelembut dan pengganti air mata, juga dapat memperlambat progresi kataraktogenesis.

Page 45: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penatalaksanaan-

Prognosis katarak pada pasien ini: ad bonam pada prognosis vitam katarak senilis imatur tidak mempengaruhi tanda-tanda vital,

Prognosis ad sanationam adalah dubia ad

bonam katarak senilis terjadi karena faktor usia sehingga kekeruhan tidak dapat dihindari, katarak senilis imatur akan berkembang lambat selama beberapa tahun sehingga yang dapat dilakukan adalah mencegah perburukan kekeruhan dari katarak.

Page 46: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

IV. PEMBAHASAN-Penatalaksanaan-

Selain itu prognosis funcionam: ad bonam pada katarak senilis imatur, fungsi penglihatan dapat dikoreksi dengan pemakaian kacamata dan bila penglihatan terus memburuk dapat dilakukan tindakan pembedahan yang secara teori operasi katarak biasanya aman,

Page 47: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

V. kesimpulan

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien, diketahui bahwa diagnosis kasus ini adalah pseudofakia OD + katarak senilis stadium imatur OS,

Katarak adalah keadaan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya.

Page 48: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

V. kesimpulan

Penatalaksanaan katarak pada kasus dinilai sudah tepat sesuai jenisnya yaitu terapi non medikamentosa diberikan edukasi tentang penyakit katarak, diberikan resep kacamata, dan pasien dianjurkan untuk rajin kontrol ke dokter spesialis mata. Untuk terapi medikamentosa diberikan obat tetes cendo lyteers 4x1 pada kedua mata dan vitamin C.

Prognosis pada pasien ini adalah ad bonam untuk vitam dan functionam, dubia ad bonam untuk sanationam.

Page 49: Laporan Kasus katarak imatur Ppt

TERIMA KASIH