laporan kasus gonore
DESCRIPTION
fkTRANSCRIPT
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
1/12
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UHO RSUB Provinsi Kota
Kendari
LAPORAN KASUS
DIAGNOSIS : GONORE
NAMA : Yuliana Diadi, S.Ked
NIM : K1A1 09 056
PEMBIMBING : dr. Rohana Sari Suaib, Sp.KK
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
2/12
BAB I
STATUS PASIEN
1.
Nama : Tn. Andrianus Rayo
Umur : 22 tahun
Alamat : Kel. Lapulu
Status Perkawinan : Belum menikah (Tunangan)
Tgl. Masuk RS/Poli : 23 Desember 2013
2.
Anamnesis
Keluhan Utama : keluar nanah dari saluran kencing
Anamnesis Terpimpin : Pasien masuk dengan keluhan keluar nanah dari
saluran kencing sejak 2 minggu yang lalu, nanah yang keluar tersebut keluar
bewarna kuning kental. Awalnya keluar cairan jernih kemudian cairan
tersebut berwarna kuning kental. Nanah tidak disertai darah dan tidak
berbau, keluar menetes tanpa disadari pasien. Pasien juga merasa nyeri saat
buang air kecil, ujung kemaluan terasa panas dan gatal. Pasien ada riwayat
kontak seksual dengan pasangan (tunangannya) yang akan menikah pada bulan 2 tahun
2014. Pasien mengaku kalau baru pertama kali dan satu pasangan melakukan hubungan
seksual yaitu dengan tunangannya yang dimana tunangannya ini merupakan seorang janda
beranak satu, pasien melakukan hubungan seksual kira-kira 2 minggu yang lalu sebelum
keluhan muncul. Awalnya pasien merasa sakit buang air kecil namun 3 hari ini nanah mulai
keluar dari saluran kencingnnya. Pada saat melakukan hubungan seksual pasien mengaku
tidak menggunakan pengaman (kondom) dan pasien juga belum pernah sebelumnya
mengalami keluhan ini dan untuk pertama kalinya datang berobat.
3. Status Pasien secara Umum
Keadaan Umum : tampak sakit ringan ; kesadaran: compos mentis
Tanda Vital : 110/80 mmHg, N:83 kpm, P: 17kpm, S: 37C
Kepala : dalam batas normal
Jantung/Paru : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
3/12
Kelenjar Limfe : dalam batas normal
4. Status Lokalis :
5.
Status Dermatology-Venereology
Lokasi : orifisium uretra eksterna
Penyebaran : regional
Effloresensi : discharge mukopurulen ,eritema
6. Labolatorium
Kerokan : tidak dilakukan
Dan lain-lain : pewarnaan gram
7. Gambar (Foto Pasien, Dilampirkan)
8.
Resume :
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
4/12
9. Diagnosis Banding :
10.
Diagnosis :
11.
Diskusi :
12. Anjuran Pemeriksaan :
13. Terapi
Sistemik :
Topikal :
Prognosis :
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
5/12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Gonore adalah penyakit kelamin yang pada permulaannya keluar cairan putih
kental berupa nanah dari OUE (orifisium uretra eksternum) sesudahmelakukan
hubungan kelamin.5
Gonore adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Neisseriagonorrhoeae, sebuah
Diplococcus gram ngatif yang reservoirnya adalah manusia.infeksi ini hampir
selalu dikontrak selama aktifitas seksual. 11
Menurut kamus saku dorlan gonore adalah penyakit infeksi yangdisebabkan oleh
kuman Neisseria gonorrheae yang sebagian besar kasusditularkan melalui
hubungan seksual.6
B. Epidemiologi
DemografiDemografi di seluruh dunia. Di Afrika, prevalensi rata-rata gonore
padawanita hamil adalah 10%. Insiden
disseminated gonococcal infection (DGI) bervariasi dengan kejadian lokal strain
gonococcus dari DGI. InsidensiInsidensi tertinggi terjadi di negara berkembang.
Prevalensi DGI padawanita hamil: 10% di Afrika, 5% di Amerika Latin, 4% di
Asia.
10
Insiden gonore di Amerika Serikat meningkat secara dramatis pada tahun 1960
danawal 1970 mencapai lebih dari 1 juta kasus dilaporkan setiap
tahun.Diperkirakan bahwa kurang dari sepertiga dari kasus baru dilaporkan.
Padatahun 1980, terjadi penurunan lambat dalam kasus yang dilaporkan
kepadasekitar 700.000 per tahun. Penurunan bertahap terus dengan kurang
dari400.000 kasus gonore dilaporkan pada tahun 2000. Tren penurunan
infeksimelambat, tapi terus berlanjut sampai 1997. Epidemi diintensifkan,
pertama,dengan faktor perilaku, termasuk aktivitas seksual meningkat,
perubahandalam metode pengendalian kelahiran, mobilitas penduduk yang tinggi,
dan peningkatan infeksi berulang, dan, kedua, dengan pelaporan meningkatketikaupaya gonore Federal skrining diperkenalkan pada tahun 1972 .Penurunan
berikutnya dalam insiden di Amerika Serikat dihasilkan dariupaya Hercules dari
Dinas Kesehatan AS melalui program pengendaliannasional untuk mendeteksi
dan mengobati infeksi gonokokal tanpa gejala.Praktek seks yang aman di era
acquired immunodeficiency syndrome(AIDS) memiliki dampak tambahan pada
penurunan kejadian semua penyakit menular seksual. Pada tahun 1998, jumlah
kasus yang dilaporkannaik sedikit dari 327.000 ke 360.000, di mana ia tetap
hingga tahun 2000.Skrining meningkat dan sensitivitas tes yang ikut bertanggung
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
6/12
jawab atas peningkatan ini, tetapi peningkatan benar dalam populasi
tertentutampaknya telah terjadi.11
Penyakit ini tersebar hampir secara eksklusif oleh aktivitas seksual,meskipun bayi
baru lahir dapat terinfeksi oleh eksposur selama proseskelahiran. Meskipun semua
kelompok umur rentan, infeksi lebih menonjoldalam 15 sampai 35 tahun
kelompok usia. Di antara perempuan pada tahun2000, 15 sampai 19 tahun
memiliki insiden tertinggi (715,6 per 100.000),sementara di kalangan pria, 20
sampai 24 tahun memiliki tingkat tertinggi(589,7 per 100.000). Penyakit ini
terkonsentrasi di kepadatan tinggi pusat populasi, dengan kelompok inti dari
pemancar aktif.Sebuah peristiwa yang telah mempengaruhi sinyal epidemiologi
gonoreadalah peningkatan dramatis dalam resistensi N. gonorrhoeae
terhadapantibiotik.10,11
Karena ketersediaan sulfonamid dan penisilin pada 1940, resistensiantimikroba
dalam N. gonorrhoeae telah berkembang. Munculnya penisilinase yang
memproduksi strain N. gonorrhoeae di Amerika Serikat pada tahun 1975
mempercepat kecenderungan menuju resistensi antibiotik yang lebih besar.Penisilinase (beta-laktamase) sintesis pada organisme initergantung pada adanya
plasmid, paket DNA, yang dapat ditransfer antaraorganisme. Sedikitnya lima
beta-laktamase plasmid N. gonorrhoeae telahdilaporkan. Resistensi kromosom
terhadap penisilin dan tetrasiklin jugakadang-kadang pada tingkat yang cukup
untuk mengakibatkan kegagalan pengobatan. Untuk semua tujuan praktis, disebagian besar wilayah penisilintidak lagi menjadi pilihan perawatan untuk
gonore.11
Pada tahun 1987, Gonococcal Isolate Surveillance Project (GISP)didirikan oleh
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) untuk secara berkalamemantau tren nasional
dalam perlawanan gonorrhoeae N. antibiotik. Dari semua isolat yang dikoleksi
oleh GISP pada tahun 2000, 24,7 persenresisten terhadap penisilin, tetrasiklin,
atau keduanya. Ciprofloxacinresistensi pertama kali diidentifikasi pada tahun
1991 dan cukup luas diAsia; tingkat resistensi di Amerika Serikat, bagaimanapun,
tetap rendah (0,4 persen dari isolat pada tahun 1999 dan 2000) dan sebagian besar
terbatas pada wilayah geografis tertentu. Dari catatan, resistensi siprofloksasindiHawaii adalah 14,3 persen dari isolat GISP pada tahun 2000, dan CDC
telahmerekomendasikan bahwa fluoroquinolone tidak digunakan untuk mengobati
gonore di negara itu. Proporsi isolat dengan peningkatankonsentrasi hambat
minimum (MIC) untuk azitromisin juga telahmeningkat. Pada tahun 1992, 0,9
persen dari isolat memiliki azitromisinMIC> 0,5, dibandingkan dengan 2,4 persen
pada tahun 2000. Sebaliknya,tidak ada resistensi sefalosporin telah diidentifikasi
oleh GISP. Pada tahun2000 semua isolat sensitif terhadap ceftriaxone dan
cefixime.11
C.
Etiolgi
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
7/12
penyebab penyakit gonore adalah Gonokokus yang ditemukan oleh Neissr pada
tahun 1879, dan kemudian baru ditemukan pada tahun 1982. Setelahditemukan
kemudian kuman tersebut dimasukka dalam grup Neisseria dan padagrup inidikenal 4 spesies dan diantaranya adalah N. gonorrhoeae, N. meningitidisdimana
kedua spesies ini bersifat patogen. Kemudian 2 spesies lainnya yang bersifat
komensel diantaranya adalah N. catarrhalis dan N. pharyngis sicca.Keempat
spesies dari grup neisseria ini sukar untuk dibedakan kecuai denganmenggunakan
tes fermentasi. Gonokokus termasuk golongan bakteri diplokok berbentuk seperti
biji kopi yang bersifat tahan terhadap asam dan mempunyaiukuran lebar 0,8 dan
mempunyai panjang 1,6. dalam sediaan langsung yangdiwarnai dengan
pewarnaan gram, kuman tersebut bersifat gram negatif, tampak diluar dan didalam
leukosit, kuman ini tidak tahan lama di udara bebas, cepat matidalam keadaan
kering, tidak tahan terhadap suhu diatas 39oc, dan kuman ini tidak tahan terhadap
zat desinfektan.1,5,7,10Secara morfologik Gonokokus ini terdiri atas 4 tipe yaitu tipe 1 dan 2
yangmempunyai pili yang bersifat virulen, serta tipe 3 dan 4 yang tidak
mempunyai pili dan bersifat nonvirulen. Pili tersebut akan melekat pada mukosa
epitel danakan menimbulkan suatu peradangan.1
D. Patofsiologi
Bakteri Neisseria honorhoeae merupakan bakteri diplokokus aerobic gramnegatif,
intraseluler yang dapat mempengaruhi epitel kuboid atau kolumner host.Beberapa
faktor yang mempengaruhi cara Gonokokus memediasi virulensi dan
patogenisitasnya. Pili dapat membantu pergerakan Gonokokus kepermukaanmukosa. Membran protein luar seperti protein opacity-associated (opa)
dapatmeningkatkan perlekatan antara Gonokokus dan juga dapat
meningkatkan perlekatan fagosit. Produksi yang dimediasi plasmid tipe TEM-1
beta laktamase(penisilinase) juga berperan pada virulensinya. Dengan bantuan pili
dan proteinopa Gonokokus dapat melekat pada sel mukosa host dan kemudian
terjadi penetrasi seluruhnya diantara sel dalam ruang subepitel. Karakteristik
respon hostoleh invasi dengan netrofil, diikuti dengan pengelupasan epitel,
kemudian pebentukan mikroanses submukosal dan discharge puruen. Apabila
tidak dilakukan pengobatan infiltrasi makrofag dan limfosit akan digantikanolehnetrofil. Beberapa stran menyebabkan infeksi asimptomatik.8
E.
Patogenesis
Gonococcus memiliki afinitas untuk epitel kolumnar; epitel skuamosa bertingkat
dan lebih tahan terhadap serangan. Epitel ditembus antara sel-sel
epitel,menyebabkan radang submukosa dengan polimorfonuklear (PMN) reaksi
leukositdengan keluarnya cairan purulen yang dihasilkan. Strain gonococcus
yangmenyebabkan DGI cenderung menyebabkan peradangan genital sedikit
dandengan demikian menghindari deteksi. Sebagian tanda-tanda dan gejala
DGIadalah manifestasi dari kekebalan kompleks pembentukan dan
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
8/12
pengendapan.Beberapa episode dari DGI mungkin berhubungan dengan kelainan
faktor komponen komplemen terminal.10,11
F. Gambaran Klinis
Penularan gonore dapat terjadi malalui kontak seksual dengan penderitagonoroe.
Masa tunas penyakit ini terutama pada laki laki bevariasi berkisar antara2-5 hari.
Biasanya bisa lebih lama berkisar 1-14 hari, hal ini disebabkan karena penderita
sudah mengobati diri sendiri. Pada wanita sulit ditemukan masatunasnya karena
pada umumnya asimtomatik. Gejala yang paling seringditemukan pada pria
adalah uretritis anterior akut dan dapat menjalar ke proksimal, keluhan subyektif
yang dirasakan adalah rasa gatal dan panas dibagiandistal uretra, terutama
disekitar orifisium uretra eksternum, kemudia disusuldisuria, polakisuria, keluar
duh tubuh yang kadang kadang disertai dengan darahdari jung uretra dan disertai
rasa nyeri pada saat ereksi. Pada saat pemeriksaantampak orifisium uretraeksternum eritematosa, edematosa dan ektropion. Padawanita baik penyakitnya
akut ataupun kronik gejala subyektif jarang ditemukandan hampir tidak pernah
didapati adapun gejala yang didapatkan adalah berupakeputihan atau duh tubuh
yang mukopurulen, disuria, bisa juga uretritis, servisitis, bartholinitis dan
proktitis. Biasanya pada wanita gejala yang dikeluhkan timbulsetelah terjadi
komplikasi. 1,5,7,9,10,11
G. Diagnosis
Diagnosis penyakit ini ditegakkan atas dasar anamnesis, dari
anamnesisdidapatkan keluhan rasa gatal dan panas dibagian distal uretra, terutama
disekitar orifisium uretra eksternum, kemudia disusul disuria, polakisuria, keluar
duh tubuhyang kadang kadang disertai dengan darah dari jung uretra dan disertai
rasa nyeri pada saat ereksi. Pada pemeriksaan fisik tampak orifisium uretra
eksternumeritematosa, edematosa dan ektropion. Pemeriksaan penunjang :
sediaan langsungdidapatkan Bakteri Neisseria gonorrhoe, Kultur media yang
digunakan tumbuhkolono Neisseria gonorrhoe, Tes Thomson terjadi kekeruhan
pada gelas yang berisi urin, test definitif pada tes toksidasi terjadi perubahan wana
dari jernih kemerah muda, test fermentasi bakteri memfermentasi glukosa, test
beta-laktamaseterjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah.1,5,7
1. Sediaan LangsungPada sediaan langsung bahan sediaan yang digunakan
diambil pada pasien pria dari pus di uretra yang keluar spontan atau melaluipijatan, sedimrn urin,masase prostat. Sedangkan pada wanita muara uretra,
muara kelenjar bartolini,servic, rektum. Bahan yang diambil setelah dibuat
sediaan kemudian dilakukan pewarnaan gram untuk melihat adanya kuman
diplococcus gram negatif berbentuk seperti biji kopi yang terletak intra dan
ekstra seluler.1,5,7,10
2. Percobaan dua gelas (tes Thomson)Digunakan untuk mengetahui infeksi
sudah sampai uretra bagian anterior atau posterior.
Bahyan yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah urin pagi pada
saatkandung kencing masih penuh. Gelas 1 diisi dengan u
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
9/12
rin sebanyak 80cc gelas 2sisanya. Bila gelas 1 keruh dan gelas 2 jernih berarti
infeksi pada uretraanterior, dan bila kedua gelas keruh berarti infeksi sudah
memasuki uretra posterior.1,5,7,103. Kultur Pada pemeriksaan kultur digunakan media selektif berupa:
a. Thayer
MartinMedia ini selektif untuk megisolasi gonokokus. media ini
mengandungvankomisin untuk menekan pertumbuhan kuman positif-
Gram,kolestimeta untuk menekan pertumbuhan gakteri negatif-Gram,
dannistatin untuk menekan pertumbuhan jamur.
b.
Mdifikasi Thayer MartinIsi media ini adalah media thayer martin
ditambah dengan trimethoprimuntuk mencegah pertumbuhan kuman
proteus spp.
c. Agar coklat McLeodMedia ini berisi agar coklat, agar serum, dan agar
hidrokel. Selainkuman gonokokus bakteri lain juga dapat tumbuh padamedia ini.
4.
Tes Definitif (dari hasil kultur yang positif)
a. Tes oksidasi
Coloni Gonokokus tersangka + laruan tetrametil-p-
fenilendiaminhiroklorida 1 % hasil positif bila warna koloni berubah
dari jernih keerah muda atau merah lembayung
b. Tes fermentasi
Menggunakan glukosa, maltosa dan sukrosa. Kuman
Gonokokushanya memfermentasi glukosac.
c.
Tes beta-laktamase
Menggunakan cefinase TM disc. BBL 96192 yang
mengandungchromogenic chepalosporin. Bila kuman megandung
beta-laktamaseakan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi
merah.1,5,7,10
H. Diagnosis Banding
1. Non gonore Uretritis : Ditandai dengan disuria, sering
dengankeluarnya cairan dari uretra atau frekuensi kencing, dan
dengan tidak adanya N. gonorrhoeae, masa inkubasi lebih lama,
onset yang kurangakut, dan keluarnya cairan dari uretra hanyasedikit sekali kali, cairantidak jelas, rasa tidak nyaman atau nyeri
hanya pada uretra.12
2. Trichomonas vaginalis infeksi. Pada wanita biasanya muncul
sebagaieksudat, warna kekuning kunigan, berbusa, bau tidak enak,
dindingvagina tampak kemeahan dan sembab. Pada laki laki
gejalanya berpadisuria, poliuria dan sekret uretra mukoid dan
mukopurulen, urin biasanya jernih dan kadang kadang ada benang
benang halus.1,12
I. Komplikasi
Komplikasi pada pria :
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
10/12
1.
Uretritis
Uretritis yang sering dijumpai adalah uretitis anterior akut dan
apatmenjalar ke proksimal, selanjutnya mengakibatkan komplikasilokal,asendens, dan diseminata. Keluhan subyektif biasanya berupa rasa
gtal, panas dibagia distal uretra disekitar orifisium uretra eksternum,
kemudiandisusul disuria, polakisuria, duh tubuh yang kluar dari ujung
uretra dan biasanya disertai dengan darah dan disetai juga dengan perasaan
nyeri pada waktu ereksi. Pada pemeriksaan yang dilakukan terlihat
orifisiumuretra ekstrnum eritematosa, edematosa dan ekstropion1,12
2.
Tysonitis
Kelenjar tyson adalah kelenjar yang menghasilkan segmen, dimanainfeksi
biasany dapat terjadi pada penderita yang mempunyai proputiumsangat
panjang dan kebersihan yang kurang baik, pada komplikasi ini biasanya
diagnosis dibuat derdasarkan ditemukannya butir pus atau pembengkakanpada daerah frenulum yang nyeri tekan.1,7
3. Parauretritis
Biasanya terjadi pada penderita denga orifisium uretra eksternumyang
terbuka atau hipospadia. Infeksi ini dapat ditandai dengan adanya buti pus
yang ditemukan pada kedua muara parauretra.7
4. Cowperitis
Jika infeksi hanya mengenai duktus biasanya tanpa disertai gejala.Akan
tetapi jika yang terkena pada kelenjar cowper dapat ditandai
denganterjadinya abses. Keluhan yang dirasakan berupa nyeri dan
adanya benjolan pada daerah perinium disertai rasa penuh dan panas, nyeri
padawaktu defekasi, dan disuria. Jika tidak diobati maka abses akan
pecahmelalui kulit perineum, uretra atau rektum dan mengakibatkan
proktitis.1,7
5. ProstatitisProstatitis akut ditandai dengan perasaan tidak enak pada
daerah perineum dan suprapubis, malese, demam, nyeri kencing
sampaihematuria, spasme otot uretra sehingga dapat terjadi retensi urin,
tenesmusani, sulit buang air besar dan obstipasi. Pada pemeriksaan
didapatkan pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri tekandan
didapatkanfluktuasi bila telah terjadi abses. Pada pemeriksaan prostat
didapatkan prostat terasa kenyal, berbentuk nodus, dan terasa nyeri pada
penekanandan biasanya didapatkan fluktuasi jika terdapat abses.16. Vesikulitis
Vesikulitis merupakan suatu radang akut yang mengenai bagianvesikula
seminalis dan duktus ejakulatoris, dapat juga timbul menyertai prostatitis
akut atau epididimitis akut. Gejala subyektif yang timbul
hampir menyerupai gejala prostatitis akut berupa demam, polakisuri,
hematuriatermina, nyeri pada waktu ereksi atau ejakulasi, dan spasme
mengandungdarah. Pada pemeriksaan yang dilakukan melalui rektum
dapat terabavesikula seminalis yang membengkak dan keras seperti sosis,
memanjangdiatas prostat.1
7. Epididimitis
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
11/12
Epididimitis akut biasanya unilateral dan setiap epididimitis biasanya
disertai oleh deferenitis ( infeksi duktus deferen). Keadaan yangdapat
menimbulkan epididimitis biasanya adalah treuma pada uretra posterior,biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam penanganan ataukelalaian yang
dilakukan oleh penderita sendiri. Faktor yang dapatmempengaruhi
keadaan ini antara lain irigasi yang sering dilakukan, cairanirigator terlalu
panas atau pekat, instrumentasi yang kasar, pengurutan prostat yang terlalu
berlebihan. aktivitas seksual dan jasmani yang terlalu berlebihan.
Epididimis teraba panas dan membengkak, juga testis,menyerupai hidrokel
sekunder. Pada penekanan terasa nyeri sekali. Bila mengenai kedua
epididirmis dapat mengakibatkan sterilitas.1
8.
Trigonitis
Infeksi asenden dari uretra posterior dapat mengenai trigonumvesika
urinaria. Trigonitis menimbulkan gejala berupa poli uria, disuriaterminal,dan hematuria.1
Komplikasi pada wanita :
1. Uretritis
Gejala uama yang ditimbulkan berupa disuria, biasanya juga bisaterjadi
poliuria. Gejalanya biasanya bervariasi, nanah dapat terlihatdipancarkan
dari meatus, urin berwarna merah di luar. Pada pemeriksaanyang
dilakukan didapatkan orifisium uretra eksternum tampak
merah,edematosa, dan terdapat sekret yang mukopurulen. 1,12
2. Servisitis
Pada infeksi ini dapat berupa asimtomatok biasanya
menimbulkanrasanyeri pada punggung bawah. Kasus ini tidak terdeteksi
atau diterimasebagai veriation normal. Pada pemeriksaan leher rahim bisa
terlihatnormal, atau mungkin menunjukkan perubahan inflamasi ditandai
denganerosi serviks dan nanah memancar dan sekret mukopurulen, duh
tubuhterlihat lebih banyak.1,12
3. Bartholinitis
Pada infeksi ini labia mayor pada sisi yang terkena membengkak,merah
dan nyeri tekan. Kelenjar bartolini membengkak dan terasa nyerisekali
apabila penderita berjalan dan selain itu juga penderita sukar untuk duduk.
Bartholin yang bengkak dapat teraba sebagai massa membengkak jauh disetengah bagian belakang labia majora jika saluran kelenjar tersebut
timbul abses dan dapat pecah melalui mukosa atau kulit. kalotidak diobati
dapat menjadi rekuren dan menjadi kusta. 1,12
4. Salpingitis
Pada peradangan yang terjadi dapat bersifat akut, subakut, ataupunkronik.
Ada beberapa faktor sebagai predis posisi diantaranya masa puerperium
(nifas), dilatasi setelah kuretase, dan pemakaian AIU, tindakanAKDR.
Cara infeksi dapat langsung melalui tuba falopi sampai padadaerah salping
dan ovarium sehingga dapat menimbulkan penyakit radang panggul.
Kurang lebih 10% wanita dengan mengalami penyakit gonoreakan
berakhir dengan penyakit radang panggul. Gejala yang dirasakan berupa
-
5/21/2018 Laporan Kasus Gonore
12/12
nyeri yang dirasakan pada daerah abdomen bawah, duh tubuhvagina,
disuri, dan menstruasi yang tidak teratur atau abnormal.1
J. Penatalaksanaan
Tidak ada Fasilitas Laboratorium