laporan kasus gonore

12
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO Bagian Ilmu Keseh atan Kulit dan Kelamin FK UHO RSUB Pr ovinsi Kota Kendari LAPORAN KASUS DIAGNOSIS : GONORE  NAMA : Yuliana Diadi, S.Ked  NIM : K1A1 09 056 PEMBIMBING : dr. Rohana Sari Suaib, Sp.KK

Upload: ulhy-yuliana-diadi

Post on 12-Oct-2015

1.258 views

Category:

Documents


188 download

DESCRIPTION

fk

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    1/12

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO

    Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UHO RSUB Provinsi Kota

    Kendari

    LAPORAN KASUS

    DIAGNOSIS : GONORE

    NAMA : Yuliana Diadi, S.Ked

    NIM : K1A1 09 056

    PEMBIMBING : dr. Rohana Sari Suaib, Sp.KK

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    2/12

    BAB I

    STATUS PASIEN

    1.

    Nama : Tn. Andrianus Rayo

    Umur : 22 tahun

    Alamat : Kel. Lapulu

    Status Perkawinan : Belum menikah (Tunangan)

    Tgl. Masuk RS/Poli : 23 Desember 2013

    2.

    Anamnesis

    Keluhan Utama : keluar nanah dari saluran kencing

    Anamnesis Terpimpin : Pasien masuk dengan keluhan keluar nanah dari

    saluran kencing sejak 2 minggu yang lalu, nanah yang keluar tersebut keluar

    bewarna kuning kental. Awalnya keluar cairan jernih kemudian cairan

    tersebut berwarna kuning kental. Nanah tidak disertai darah dan tidak

    berbau, keluar menetes tanpa disadari pasien. Pasien juga merasa nyeri saat

    buang air kecil, ujung kemaluan terasa panas dan gatal. Pasien ada riwayat

    kontak seksual dengan pasangan (tunangannya) yang akan menikah pada bulan 2 tahun

    2014. Pasien mengaku kalau baru pertama kali dan satu pasangan melakukan hubungan

    seksual yaitu dengan tunangannya yang dimana tunangannya ini merupakan seorang janda

    beranak satu, pasien melakukan hubungan seksual kira-kira 2 minggu yang lalu sebelum

    keluhan muncul. Awalnya pasien merasa sakit buang air kecil namun 3 hari ini nanah mulai

    keluar dari saluran kencingnnya. Pada saat melakukan hubungan seksual pasien mengaku

    tidak menggunakan pengaman (kondom) dan pasien juga belum pernah sebelumnya

    mengalami keluhan ini dan untuk pertama kalinya datang berobat.

    3. Status Pasien secara Umum

    Keadaan Umum : tampak sakit ringan ; kesadaran: compos mentis

    Tanda Vital : 110/80 mmHg, N:83 kpm, P: 17kpm, S: 37C

    Kepala : dalam batas normal

    Jantung/Paru : dalam batas normal

    Ekstremitas : dalam batas normal

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    3/12

    Kelenjar Limfe : dalam batas normal

    4. Status Lokalis :

    5.

    Status Dermatology-Venereology

    Lokasi : orifisium uretra eksterna

    Penyebaran : regional

    Effloresensi : discharge mukopurulen ,eritema

    6. Labolatorium

    Kerokan : tidak dilakukan

    Dan lain-lain : pewarnaan gram

    7. Gambar (Foto Pasien, Dilampirkan)

    8.

    Resume :

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    4/12

    9. Diagnosis Banding :

    10.

    Diagnosis :

    11.

    Diskusi :

    12. Anjuran Pemeriksaan :

    13. Terapi

    Sistemik :

    Topikal :

    Prognosis :

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    5/12

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi

    Gonore adalah penyakit kelamin yang pada permulaannya keluar cairan putih

    kental berupa nanah dari OUE (orifisium uretra eksternum) sesudahmelakukan

    hubungan kelamin.5

    Gonore adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Neisseriagonorrhoeae, sebuah

    Diplococcus gram ngatif yang reservoirnya adalah manusia.infeksi ini hampir

    selalu dikontrak selama aktifitas seksual. 11

    Menurut kamus saku dorlan gonore adalah penyakit infeksi yangdisebabkan oleh

    kuman Neisseria gonorrheae yang sebagian besar kasusditularkan melalui

    hubungan seksual.6

    B. Epidemiologi

    DemografiDemografi di seluruh dunia. Di Afrika, prevalensi rata-rata gonore

    padawanita hamil adalah 10%. Insiden

    disseminated gonococcal infection (DGI) bervariasi dengan kejadian lokal strain

    gonococcus dari DGI. InsidensiInsidensi tertinggi terjadi di negara berkembang.

    Prevalensi DGI padawanita hamil: 10% di Afrika, 5% di Amerika Latin, 4% di

    Asia.

    10

    Insiden gonore di Amerika Serikat meningkat secara dramatis pada tahun 1960

    danawal 1970 mencapai lebih dari 1 juta kasus dilaporkan setiap

    tahun.Diperkirakan bahwa kurang dari sepertiga dari kasus baru dilaporkan.

    Padatahun 1980, terjadi penurunan lambat dalam kasus yang dilaporkan

    kepadasekitar 700.000 per tahun. Penurunan bertahap terus dengan kurang

    dari400.000 kasus gonore dilaporkan pada tahun 2000. Tren penurunan

    infeksimelambat, tapi terus berlanjut sampai 1997. Epidemi diintensifkan,

    pertama,dengan faktor perilaku, termasuk aktivitas seksual meningkat,

    perubahandalam metode pengendalian kelahiran, mobilitas penduduk yang tinggi,

    dan peningkatan infeksi berulang, dan, kedua, dengan pelaporan meningkatketikaupaya gonore Federal skrining diperkenalkan pada tahun 1972 .Penurunan

    berikutnya dalam insiden di Amerika Serikat dihasilkan dariupaya Hercules dari

    Dinas Kesehatan AS melalui program pengendaliannasional untuk mendeteksi

    dan mengobati infeksi gonokokal tanpa gejala.Praktek seks yang aman di era

    acquired immunodeficiency syndrome(AIDS) memiliki dampak tambahan pada

    penurunan kejadian semua penyakit menular seksual. Pada tahun 1998, jumlah

    kasus yang dilaporkannaik sedikit dari 327.000 ke 360.000, di mana ia tetap

    hingga tahun 2000.Skrining meningkat dan sensitivitas tes yang ikut bertanggung

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    6/12

    jawab atas peningkatan ini, tetapi peningkatan benar dalam populasi

    tertentutampaknya telah terjadi.11

    Penyakit ini tersebar hampir secara eksklusif oleh aktivitas seksual,meskipun bayi

    baru lahir dapat terinfeksi oleh eksposur selama proseskelahiran. Meskipun semua

    kelompok umur rentan, infeksi lebih menonjoldalam 15 sampai 35 tahun

    kelompok usia. Di antara perempuan pada tahun2000, 15 sampai 19 tahun

    memiliki insiden tertinggi (715,6 per 100.000),sementara di kalangan pria, 20

    sampai 24 tahun memiliki tingkat tertinggi(589,7 per 100.000). Penyakit ini

    terkonsentrasi di kepadatan tinggi pusat populasi, dengan kelompok inti dari

    pemancar aktif.Sebuah peristiwa yang telah mempengaruhi sinyal epidemiologi

    gonoreadalah peningkatan dramatis dalam resistensi N. gonorrhoeae

    terhadapantibiotik.10,11

    Karena ketersediaan sulfonamid dan penisilin pada 1940, resistensiantimikroba

    dalam N. gonorrhoeae telah berkembang. Munculnya penisilinase yang

    memproduksi strain N. gonorrhoeae di Amerika Serikat pada tahun 1975

    mempercepat kecenderungan menuju resistensi antibiotik yang lebih besar.Penisilinase (beta-laktamase) sintesis pada organisme initergantung pada adanya

    plasmid, paket DNA, yang dapat ditransfer antaraorganisme. Sedikitnya lima

    beta-laktamase plasmid N. gonorrhoeae telahdilaporkan. Resistensi kromosom

    terhadap penisilin dan tetrasiklin jugakadang-kadang pada tingkat yang cukup

    untuk mengakibatkan kegagalan pengobatan. Untuk semua tujuan praktis, disebagian besar wilayah penisilintidak lagi menjadi pilihan perawatan untuk

    gonore.11

    Pada tahun 1987, Gonococcal Isolate Surveillance Project (GISP)didirikan oleh

    Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) untuk secara berkalamemantau tren nasional

    dalam perlawanan gonorrhoeae N. antibiotik. Dari semua isolat yang dikoleksi

    oleh GISP pada tahun 2000, 24,7 persenresisten terhadap penisilin, tetrasiklin,

    atau keduanya. Ciprofloxacinresistensi pertama kali diidentifikasi pada tahun

    1991 dan cukup luas diAsia; tingkat resistensi di Amerika Serikat, bagaimanapun,

    tetap rendah (0,4 persen dari isolat pada tahun 1999 dan 2000) dan sebagian besar

    terbatas pada wilayah geografis tertentu. Dari catatan, resistensi siprofloksasindiHawaii adalah 14,3 persen dari isolat GISP pada tahun 2000, dan CDC

    telahmerekomendasikan bahwa fluoroquinolone tidak digunakan untuk mengobati

    gonore di negara itu. Proporsi isolat dengan peningkatankonsentrasi hambat

    minimum (MIC) untuk azitromisin juga telahmeningkat. Pada tahun 1992, 0,9

    persen dari isolat memiliki azitromisinMIC> 0,5, dibandingkan dengan 2,4 persen

    pada tahun 2000. Sebaliknya,tidak ada resistensi sefalosporin telah diidentifikasi

    oleh GISP. Pada tahun2000 semua isolat sensitif terhadap ceftriaxone dan

    cefixime.11

    C.

    Etiolgi

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    7/12

    penyebab penyakit gonore adalah Gonokokus yang ditemukan oleh Neissr pada

    tahun 1879, dan kemudian baru ditemukan pada tahun 1982. Setelahditemukan

    kemudian kuman tersebut dimasukka dalam grup Neisseria dan padagrup inidikenal 4 spesies dan diantaranya adalah N. gonorrhoeae, N. meningitidisdimana

    kedua spesies ini bersifat patogen. Kemudian 2 spesies lainnya yang bersifat

    komensel diantaranya adalah N. catarrhalis dan N. pharyngis sicca.Keempat

    spesies dari grup neisseria ini sukar untuk dibedakan kecuai denganmenggunakan

    tes fermentasi. Gonokokus termasuk golongan bakteri diplokok berbentuk seperti

    biji kopi yang bersifat tahan terhadap asam dan mempunyaiukuran lebar 0,8 dan

    mempunyai panjang 1,6. dalam sediaan langsung yangdiwarnai dengan

    pewarnaan gram, kuman tersebut bersifat gram negatif, tampak diluar dan didalam

    leukosit, kuman ini tidak tahan lama di udara bebas, cepat matidalam keadaan

    kering, tidak tahan terhadap suhu diatas 39oc, dan kuman ini tidak tahan terhadap

    zat desinfektan.1,5,7,10Secara morfologik Gonokokus ini terdiri atas 4 tipe yaitu tipe 1 dan 2

    yangmempunyai pili yang bersifat virulen, serta tipe 3 dan 4 yang tidak

    mempunyai pili dan bersifat nonvirulen. Pili tersebut akan melekat pada mukosa

    epitel danakan menimbulkan suatu peradangan.1

    D. Patofsiologi

    Bakteri Neisseria honorhoeae merupakan bakteri diplokokus aerobic gramnegatif,

    intraseluler yang dapat mempengaruhi epitel kuboid atau kolumner host.Beberapa

    faktor yang mempengaruhi cara Gonokokus memediasi virulensi dan

    patogenisitasnya. Pili dapat membantu pergerakan Gonokokus kepermukaanmukosa. Membran protein luar seperti protein opacity-associated (opa)

    dapatmeningkatkan perlekatan antara Gonokokus dan juga dapat

    meningkatkan perlekatan fagosit. Produksi yang dimediasi plasmid tipe TEM-1

    beta laktamase(penisilinase) juga berperan pada virulensinya. Dengan bantuan pili

    dan proteinopa Gonokokus dapat melekat pada sel mukosa host dan kemudian

    terjadi penetrasi seluruhnya diantara sel dalam ruang subepitel. Karakteristik

    respon hostoleh invasi dengan netrofil, diikuti dengan pengelupasan epitel,

    kemudian pebentukan mikroanses submukosal dan discharge puruen. Apabila

    tidak dilakukan pengobatan infiltrasi makrofag dan limfosit akan digantikanolehnetrofil. Beberapa stran menyebabkan infeksi asimptomatik.8

    E.

    Patogenesis

    Gonococcus memiliki afinitas untuk epitel kolumnar; epitel skuamosa bertingkat

    dan lebih tahan terhadap serangan. Epitel ditembus antara sel-sel

    epitel,menyebabkan radang submukosa dengan polimorfonuklear (PMN) reaksi

    leukositdengan keluarnya cairan purulen yang dihasilkan. Strain gonococcus

    yangmenyebabkan DGI cenderung menyebabkan peradangan genital sedikit

    dandengan demikian menghindari deteksi. Sebagian tanda-tanda dan gejala

    DGIadalah manifestasi dari kekebalan kompleks pembentukan dan

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    8/12

    pengendapan.Beberapa episode dari DGI mungkin berhubungan dengan kelainan

    faktor komponen komplemen terminal.10,11

    F. Gambaran Klinis

    Penularan gonore dapat terjadi malalui kontak seksual dengan penderitagonoroe.

    Masa tunas penyakit ini terutama pada laki laki bevariasi berkisar antara2-5 hari.

    Biasanya bisa lebih lama berkisar 1-14 hari, hal ini disebabkan karena penderita

    sudah mengobati diri sendiri. Pada wanita sulit ditemukan masatunasnya karena

    pada umumnya asimtomatik. Gejala yang paling seringditemukan pada pria

    adalah uretritis anterior akut dan dapat menjalar ke proksimal, keluhan subyektif

    yang dirasakan adalah rasa gatal dan panas dibagiandistal uretra, terutama

    disekitar orifisium uretra eksternum, kemudia disusuldisuria, polakisuria, keluar

    duh tubuh yang kadang kadang disertai dengan darahdari jung uretra dan disertai

    rasa nyeri pada saat ereksi. Pada saat pemeriksaantampak orifisium uretraeksternum eritematosa, edematosa dan ektropion. Padawanita baik penyakitnya

    akut ataupun kronik gejala subyektif jarang ditemukandan hampir tidak pernah

    didapati adapun gejala yang didapatkan adalah berupakeputihan atau duh tubuh

    yang mukopurulen, disuria, bisa juga uretritis, servisitis, bartholinitis dan

    proktitis. Biasanya pada wanita gejala yang dikeluhkan timbulsetelah terjadi

    komplikasi. 1,5,7,9,10,11

    G. Diagnosis

    Diagnosis penyakit ini ditegakkan atas dasar anamnesis, dari

    anamnesisdidapatkan keluhan rasa gatal dan panas dibagian distal uretra, terutama

    disekitar orifisium uretra eksternum, kemudia disusul disuria, polakisuria, keluar

    duh tubuhyang kadang kadang disertai dengan darah dari jung uretra dan disertai

    rasa nyeri pada saat ereksi. Pada pemeriksaan fisik tampak orifisium uretra

    eksternumeritematosa, edematosa dan ektropion. Pemeriksaan penunjang :

    sediaan langsungdidapatkan Bakteri Neisseria gonorrhoe, Kultur media yang

    digunakan tumbuhkolono Neisseria gonorrhoe, Tes Thomson terjadi kekeruhan

    pada gelas yang berisi urin, test definitif pada tes toksidasi terjadi perubahan wana

    dari jernih kemerah muda, test fermentasi bakteri memfermentasi glukosa, test

    beta-laktamaseterjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah.1,5,7

    1. Sediaan LangsungPada sediaan langsung bahan sediaan yang digunakan

    diambil pada pasien pria dari pus di uretra yang keluar spontan atau melaluipijatan, sedimrn urin,masase prostat. Sedangkan pada wanita muara uretra,

    muara kelenjar bartolini,servic, rektum. Bahan yang diambil setelah dibuat

    sediaan kemudian dilakukan pewarnaan gram untuk melihat adanya kuman

    diplococcus gram negatif berbentuk seperti biji kopi yang terletak intra dan

    ekstra seluler.1,5,7,10

    2. Percobaan dua gelas (tes Thomson)Digunakan untuk mengetahui infeksi

    sudah sampai uretra bagian anterior atau posterior.

    Bahyan yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah urin pagi pada

    saatkandung kencing masih penuh. Gelas 1 diisi dengan u

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    9/12

    rin sebanyak 80cc gelas 2sisanya. Bila gelas 1 keruh dan gelas 2 jernih berarti

    infeksi pada uretraanterior, dan bila kedua gelas keruh berarti infeksi sudah

    memasuki uretra posterior.1,5,7,103. Kultur Pada pemeriksaan kultur digunakan media selektif berupa:

    a. Thayer

    MartinMedia ini selektif untuk megisolasi gonokokus. media ini

    mengandungvankomisin untuk menekan pertumbuhan kuman positif-

    Gram,kolestimeta untuk menekan pertumbuhan gakteri negatif-Gram,

    dannistatin untuk menekan pertumbuhan jamur.

    b.

    Mdifikasi Thayer MartinIsi media ini adalah media thayer martin

    ditambah dengan trimethoprimuntuk mencegah pertumbuhan kuman

    proteus spp.

    c. Agar coklat McLeodMedia ini berisi agar coklat, agar serum, dan agar

    hidrokel. Selainkuman gonokokus bakteri lain juga dapat tumbuh padamedia ini.

    4.

    Tes Definitif (dari hasil kultur yang positif)

    a. Tes oksidasi

    Coloni Gonokokus tersangka + laruan tetrametil-p-

    fenilendiaminhiroklorida 1 % hasil positif bila warna koloni berubah

    dari jernih keerah muda atau merah lembayung

    b. Tes fermentasi

    Menggunakan glukosa, maltosa dan sukrosa. Kuman

    Gonokokushanya memfermentasi glukosac.

    c.

    Tes beta-laktamase

    Menggunakan cefinase TM disc. BBL 96192 yang

    mengandungchromogenic chepalosporin. Bila kuman megandung

    beta-laktamaseakan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi

    merah.1,5,7,10

    H. Diagnosis Banding

    1. Non gonore Uretritis : Ditandai dengan disuria, sering

    dengankeluarnya cairan dari uretra atau frekuensi kencing, dan

    dengan tidak adanya N. gonorrhoeae, masa inkubasi lebih lama,

    onset yang kurangakut, dan keluarnya cairan dari uretra hanyasedikit sekali kali, cairantidak jelas, rasa tidak nyaman atau nyeri

    hanya pada uretra.12

    2. Trichomonas vaginalis infeksi. Pada wanita biasanya muncul

    sebagaieksudat, warna kekuning kunigan, berbusa, bau tidak enak,

    dindingvagina tampak kemeahan dan sembab. Pada laki laki

    gejalanya berpadisuria, poliuria dan sekret uretra mukoid dan

    mukopurulen, urin biasanya jernih dan kadang kadang ada benang

    benang halus.1,12

    I. Komplikasi

    Komplikasi pada pria :

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    10/12

    1.

    Uretritis

    Uretritis yang sering dijumpai adalah uretitis anterior akut dan

    apatmenjalar ke proksimal, selanjutnya mengakibatkan komplikasilokal,asendens, dan diseminata. Keluhan subyektif biasanya berupa rasa

    gtal, panas dibagia distal uretra disekitar orifisium uretra eksternum,

    kemudiandisusul disuria, polakisuria, duh tubuh yang kluar dari ujung

    uretra dan biasanya disertai dengan darah dan disetai juga dengan perasaan

    nyeri pada waktu ereksi. Pada pemeriksaan yang dilakukan terlihat

    orifisiumuretra ekstrnum eritematosa, edematosa dan ekstropion1,12

    2.

    Tysonitis

    Kelenjar tyson adalah kelenjar yang menghasilkan segmen, dimanainfeksi

    biasany dapat terjadi pada penderita yang mempunyai proputiumsangat

    panjang dan kebersihan yang kurang baik, pada komplikasi ini biasanya

    diagnosis dibuat derdasarkan ditemukannya butir pus atau pembengkakanpada daerah frenulum yang nyeri tekan.1,7

    3. Parauretritis

    Biasanya terjadi pada penderita denga orifisium uretra eksternumyang

    terbuka atau hipospadia. Infeksi ini dapat ditandai dengan adanya buti pus

    yang ditemukan pada kedua muara parauretra.7

    4. Cowperitis

    Jika infeksi hanya mengenai duktus biasanya tanpa disertai gejala.Akan

    tetapi jika yang terkena pada kelenjar cowper dapat ditandai

    denganterjadinya abses. Keluhan yang dirasakan berupa nyeri dan

    adanya benjolan pada daerah perinium disertai rasa penuh dan panas, nyeri

    padawaktu defekasi, dan disuria. Jika tidak diobati maka abses akan

    pecahmelalui kulit perineum, uretra atau rektum dan mengakibatkan

    proktitis.1,7

    5. ProstatitisProstatitis akut ditandai dengan perasaan tidak enak pada

    daerah perineum dan suprapubis, malese, demam, nyeri kencing

    sampaihematuria, spasme otot uretra sehingga dapat terjadi retensi urin,

    tenesmusani, sulit buang air besar dan obstipasi. Pada pemeriksaan

    didapatkan pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri tekandan

    didapatkanfluktuasi bila telah terjadi abses. Pada pemeriksaan prostat

    didapatkan prostat terasa kenyal, berbentuk nodus, dan terasa nyeri pada

    penekanandan biasanya didapatkan fluktuasi jika terdapat abses.16. Vesikulitis

    Vesikulitis merupakan suatu radang akut yang mengenai bagianvesikula

    seminalis dan duktus ejakulatoris, dapat juga timbul menyertai prostatitis

    akut atau epididimitis akut. Gejala subyektif yang timbul

    hampir menyerupai gejala prostatitis akut berupa demam, polakisuri,

    hematuriatermina, nyeri pada waktu ereksi atau ejakulasi, dan spasme

    mengandungdarah. Pada pemeriksaan yang dilakukan melalui rektum

    dapat terabavesikula seminalis yang membengkak dan keras seperti sosis,

    memanjangdiatas prostat.1

    7. Epididimitis

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    11/12

    Epididimitis akut biasanya unilateral dan setiap epididimitis biasanya

    disertai oleh deferenitis ( infeksi duktus deferen). Keadaan yangdapat

    menimbulkan epididimitis biasanya adalah treuma pada uretra posterior,biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam penanganan ataukelalaian yang

    dilakukan oleh penderita sendiri. Faktor yang dapatmempengaruhi

    keadaan ini antara lain irigasi yang sering dilakukan, cairanirigator terlalu

    panas atau pekat, instrumentasi yang kasar, pengurutan prostat yang terlalu

    berlebihan. aktivitas seksual dan jasmani yang terlalu berlebihan.

    Epididimis teraba panas dan membengkak, juga testis,menyerupai hidrokel

    sekunder. Pada penekanan terasa nyeri sekali. Bila mengenai kedua

    epididirmis dapat mengakibatkan sterilitas.1

    8.

    Trigonitis

    Infeksi asenden dari uretra posterior dapat mengenai trigonumvesika

    urinaria. Trigonitis menimbulkan gejala berupa poli uria, disuriaterminal,dan hematuria.1

    Komplikasi pada wanita :

    1. Uretritis

    Gejala uama yang ditimbulkan berupa disuria, biasanya juga bisaterjadi

    poliuria. Gejalanya biasanya bervariasi, nanah dapat terlihatdipancarkan

    dari meatus, urin berwarna merah di luar. Pada pemeriksaanyang

    dilakukan didapatkan orifisium uretra eksternum tampak

    merah,edematosa, dan terdapat sekret yang mukopurulen. 1,12

    2. Servisitis

    Pada infeksi ini dapat berupa asimtomatok biasanya

    menimbulkanrasanyeri pada punggung bawah. Kasus ini tidak terdeteksi

    atau diterimasebagai veriation normal. Pada pemeriksaan leher rahim bisa

    terlihatnormal, atau mungkin menunjukkan perubahan inflamasi ditandai

    denganerosi serviks dan nanah memancar dan sekret mukopurulen, duh

    tubuhterlihat lebih banyak.1,12

    3. Bartholinitis

    Pada infeksi ini labia mayor pada sisi yang terkena membengkak,merah

    dan nyeri tekan. Kelenjar bartolini membengkak dan terasa nyerisekali

    apabila penderita berjalan dan selain itu juga penderita sukar untuk duduk.

    Bartholin yang bengkak dapat teraba sebagai massa membengkak jauh disetengah bagian belakang labia majora jika saluran kelenjar tersebut

    timbul abses dan dapat pecah melalui mukosa atau kulit. kalotidak diobati

    dapat menjadi rekuren dan menjadi kusta. 1,12

    4. Salpingitis

    Pada peradangan yang terjadi dapat bersifat akut, subakut, ataupunkronik.

    Ada beberapa faktor sebagai predis posisi diantaranya masa puerperium

    (nifas), dilatasi setelah kuretase, dan pemakaian AIU, tindakanAKDR.

    Cara infeksi dapat langsung melalui tuba falopi sampai padadaerah salping

    dan ovarium sehingga dapat menimbulkan penyakit radang panggul.

    Kurang lebih 10% wanita dengan mengalami penyakit gonoreakan

    berakhir dengan penyakit radang panggul. Gejala yang dirasakan berupa

  • 5/21/2018 Laporan Kasus Gonore

    12/12

    nyeri yang dirasakan pada daerah abdomen bawah, duh tubuhvagina,

    disuri, dan menstruasi yang tidak teratur atau abnormal.1

    J. Penatalaksanaan

    Tidak ada Fasilitas Laboratorium