laporan kasus glaukoma

31
GLAUKOMA OLEH : Suci Dwi N 208.12.0022 Pembimbing: Dr. Agustin Wijayanti, Sp. M Laboratorium Klinik Ilmu Penyakit Mata RSD Mardi Waluyo – Fakultas Kedokteran UNISMA

Upload: fahmiiskandar

Post on 03-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

MATA

TRANSCRIPT

  • GLAUKOMAOLEH :Suci Dwi N 208.12.0022Pembimbing:Dr. Agustin Wijayanti, Sp. MLaboratorium Klinik Ilmu Penyakit Mata RSD Mardi Waluyo Fakultas Kedokteran UNISMA

  • Nama: Ny. K Umur: 55 Tahun Jenis Kelamin: Perempuan Alamat: Dimoro, Blitar Pendidikan: SD Pekerjaaan: Tidak Bekerja Status: Menikah Suku: Jawa

  • Keluhan Umum : Penglihatan Kabur Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien mengeluh penglihatan kabur pada mata kanan dan kiri, akan tetapi awal mulanya tidak bersamaan. Kabur didapatkan sejak 1 bulan yang lalu, yang terjadi secara perlahan-lahan. Pasien merasakan hilang penglihatan secara bertahap pada bagian tepi yang menyebabkan pasien sering menabrak-nabrak saat berjalan dan sekarang saat aktivitas pasien harus dituntun.

  • Pasien juga mengeluh mata kiri cekot-cekot sejak 1 bulan ini hilang timbul, serta merasakan terkadang kepala pusing . Pasien juga mengeluhkan kedua mata terasa nyeri dan kemeng saat terkena matahari, serta terasa berat. Riwayat Penyakit Dahulu: Mata kanan pasien mengalami sakit yang sama, dan sekarang sudah gelap (10 tahun). Riwayat hipertensi dan diabetes melitus disangkal oleh pasien dan keluarganya.

  • Riwayat Penyakit Keluarga:Kakak pasien juga pernah mengalami hal serupa seperti pasien, yang terjadi pada kedua mata. Riwayat hipertensi dan diabetes melitus (-). Riwayat Pengobatan : Sebelumnya untuk yang mata kanan pasien belum pernah melakukan pengobatan, akan tetapi pada mata kiri pasien telah 2 kali memeriksakan matanya, dan diberikan cendocarpin, cindotimolol, dan glaucon. Pasien merasa belum ada perbaikan saat diberikan pengobatan dan pasien masih pikir-pikir saat disarankan untuk operasi.

  • Keadaan Umum: cukup Kesadaran: compos mentis (GCS 456)Vital Sign:Tensi 130/80 mmHgNadi 76 x/menitPernafasan 20 x/menitSuhu 36,6C

  • STATUS

    OFTALMOLOGI

    ODPemeriksaan MataOS0Visus1/2/60

    Ortophoria KedudukanOrtophoriaPergerakanHiperemi (-), Edema (-), spasme (-)Palpebra Hiperemi (-), Edema (-), spasme (-)Hiperemi (+) CI (+), PCI (), jaringan fibrovaskular (-) KonjungtivaHiperemi (+) CI (+), PCI (), jaringan fibrovaskular (-) Putih SkleraPutihKeruh total, neovaskularisasi (+), Arkus senilis (+)KorneaKeruh tipis difuse, Arkus senilis (+)Tidak bisa dievaluasiCOA DalamSinekia posteriorIrisSinekia posteriorPupil midriasis, reflek pupil(-).PupilSentral, round, Reflek pupil menurun/lambat, midriasis 5-6 mmKeruhLensaKeruhLP berkurangTes konfrontasiLP berkurang5/10 29,06Tonometri3/10 50,06-Slit Lamp--Funduskopi-

  • Ad visam: dubia ad malamAd Sanam: dubia ad malamAd Cosmeticam: dubia ad malamAd Vitam: dubia ad bonam

  • Komposisi : konsentrasi askorbat, piruvat dan laktat yang tinggiprotein, urea, dan glukosa yang lebih rendah.

  • Neuropati Optik atrofi papil nervus optikus Penurunan Lapangan pandang Peningkatan Tekanan Intraokuler (TIO)

  • Penyebab kebutaan kedua di Dunia Tahun 2000-2002 terdapat 5.0% dengan usia rata-rata 40 tahun yang meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi pria lebih tinggi dari pada wanita

  • Peningkatan TIO Ras Jenis Kelamin Umur Refraksi Riwayat Keluarga Glaukoma hipersekresi Glaukoma blockade pupil Glaukoma sekunder

  • Patofisiologi

  • Penegakan DiagnosaAnamnesaPemeriksaan Fisik-OftalmologiPemeriksaan Tambahan

  • Pemeriksaan TIO

  • Pemeriksaan Lapang Pandang

  • Pemeriksaan Sudut Mata

  • Pemeriksaan FundusGambar 1. Diskus optikus normal. Lihat batas tegas dari diskus optikus, demarkasi yang jelas dari cup, dan warna pink cerah dari sisi neuroretinal.Gambar 2. Rasio C/D pada nervus optikus ini mendekati 0,6. Hubungan klinis dengan riwayat dari pasien dan juga pemeriksaan menunjukkan bahwa nervus optikus ini abnormal. Gambar 3. Cup nervus optikus yang bersifat glaukomatous. Cup pada nervus optikus ini membesar sampai 0,8, dan terdapat penipisan yang khas pada sisi inferior neuroretinal, terbentuk suatu takik.

  • MEDIKAMENTOSA

  • NON-MEDIKAMENTOSA

    Laser trabekuloplastiIndikasi : pada toleransi medikasi maksimum serta glaukoma sudut terbuka pada genioskopi.Kontraindikasi : px dg glaukoma inflamatori, neovaskuler glaukoma, sinekia angel closure.

  • TrabekulektomiMerupakan teknik yang paling sering digunakan. Pada teknik ini, bagian kecil trabekula yang terganggu diangkat kemudian dibentuk bleb dari konjungtiva sehingga terbentuk jalur drainase yang baru. Lubang ini akan meningkatkan aliran keluar cairan aquos sehingga dapat menurunkan tekanan intraokuler.

  • Laser Iridektomi Indikasi: terdapat blok pupil atau mencegah blok pupil.Kontraindikasi: Aktif rubiosis iridis BleedingLaser Genioplasti/ Periferal iridoplasti Indikasi: terdapat Plateau irisKontraindikasi: Aktif rubiosis iridis Bleeding

  • Periferal iridoplastiLaser Iridektomi

  • Geniotomi dan trabekulektomiLebih efektif daripada pengobatan Indikasi : Pasien anak-anak yang membutuhkan operatif sesuai dengan operatorKontraindikasi : pasien yang tidak stabil, multiple anomali dg prognosis buruk.Komplikasi : hifema, infeksi, uveitis, kerusakan lensa, anastesi umum resiko ambliopia.

  • Tanpa pengobatan kebutaan total. Pada POAG dapat mempertahankan penglihatannya semasa hidup. Prevalensi terjadinya buta bervariasi antara 27% dan 9% (unilateral dan bilateral) setelah 20 tahun terjadinya glaukoma.