laporan kasus fordyce spot

9
LAPORAN KASUS FORDYCE’S SPOT DISUSUN OLEH : Hirzi Atsari Ramafebri 111!11"# PE$%I$%IN& : Dr'( Utmi Arma) $DS* Dr'( D+,,a A-riza) $( %i+me. Dr'( Ab/ %a0ar) $( $e.E. FAKULTAS KEDOKTERAN &I&I UNI ERSITAS %AITURRAH$AH PADAN& 213 BAB I PENDAHULUAN Rongga mulut mencerminkan kesehatan tubuh seseorang karena merupaka pertama masuknya bahan-bahan makanan untuk kebutuhan pertumbuhan individu sempurna serta kesehatan yang optimal.walaupun hanya terdiri dari rongga kecil, mulut mempunyai peranan penting dalam menentukan keadaan kesehatan suatu manusia Rongga mulut sering sekali mengalami berbagai macam iritiasi seperti iritasi mek dan kimiawi yang dapat menimbulkan penyakit mulut.

Upload: hirzi-atsari-ramafebri

Post on 05-Oct-2015

455 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Laporan Kasus Fordyce Spot

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS

FORDYCES SPOT

DISUSUN OLEH :

Hirzi Atsari Ramafebri

1110070110084

PEMBIMBING :

Drg. Utmi Arma, MDSc

Drg. Donna Apriza, M. Biomed

Drg. Abu Bakar, M. MedEd

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAHPADANG

2015BAB I

PENDAHULUAN

Rongga mulut mencerminkan kesehatan tubuh seseorang karena merupakan pintu pertama masuknya bahan-bahan makanan untuk kebutuhan pertumbuhan individu yang sempurna serta kesehatan yang optimal.walaupun hanya terdiri dari rongga kecil, rongga mulut mempunyai peranan penting dalam menentukan keadaan kesehatan suatu manusia. Rongga mulut sering sekali mengalami berbagai macam iritiasi seperti iritasi mekanik,fisik dan kimiawi yang dapat menimbulkan penyakit mulut.

Secara teoritis, variasi dalam rongga mulut pun dibagi menjadi variasi normal dan variasi patologis. Didalam kelainan mulut biasanya gejalanya dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan, dapat terasa nyeri atau tidak nyeri, dapat merupakan kelainan warna, kelainan yang bersifat jinak atau ganas. Kelainan di rongga mulut tidaklah menunjukkan penyakit yang terlokalisir saja tetapi dapat menunjukkan manifestasi secara sistemik dari seluruh kesehatan tubuh.

Salah satu contoh variasi normalnya adalah fordcye Spots yaitu dimana kelenjar subasea mengalami ektopik dan menimbulkan bintik-bintik kekuning-kuningan pada suatu daerah rongga mulut.

Oral medicine pun terdiri dari berbagai macam variasi normal dan patologis, kita pun sebagai tenaga kesehatan dibidang kedokteran gigi harus mampu untuk mengidentifikasi penyakit tersebut melalui gambaran klinis, etiologi, differential diagnosa dari masing-masing penyakit sehingga dapat menentukan rencana perawatan yang tepat.

BAB II

LAPORAN KASUS

Pasien

Seorang pasien perempuan berusia 21 tahun datang ke RSGM dengan keluhan terdapat bintik-bintik pada bibirnya dan membuat pasien tidak merasa percaya diri. Pada pemeriksaan klinis terdapat bintik-bintik berukuran kecil berwarna putih kekuningan pada bagian bibir luar atas dan pada bagian dalam mukosa pipi kanan. Pasien tidak merasakan sakit dan mengetahui secara pasti kapan timbulnya.

Pemeriksaan Klinis:

Pada mukosa pipi kanan bagian belakang terdapat makula atau papula yang berukuran kecil berwarna putih kekuningan dengan diameter < 3mm.

(Bibir luar atas)

(Mukosa pipi kanan)

Diagnosis: Fordyces spotPerawatan: DHE

Pasien dijelaskan bahwa fordyces spot ini merupakan variasi normal.

Tidak membutuhkan perawatan.

Prognosis: baik

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Fordyces Spot

Definisi

: kelenjar sebaseus yang ektopik dan secara klinis

terlihat seperti makula atau papula yang berukuran kecil berwarna putih kekuningan. Ditemukan di berbagai lokasi pada rongga mulut.Etiologi

: kelenjar sebaseus yang ektopik

Gambaran klinis

: terlihat seperti makula atau papula yang berukuran

kecil berwarna putih kekuningan. Ditemukan di berbagai lokasi pada rongga mulut. Biasanya pada bagian vermilion bibir atas, retromolar, dan mukosa bukal.

Perawatan

: Kebanyakan pasientidak menunjukkan gejala,

sehingga permintaanpengobatantidak tinggi. Tetapi pada beberapa pasien, menginginkan perawatan dengan alasan estetik. Laser CO2 dan oral isotretionis dapat dipertimbangkan sebagai pengobatan. Diferential Diagnosis: Lichen planus

Tabel perbedaan fordyces spot dengan sebaceous hiperplasia

Fordyces spotLichen planus

Definisikelenjar sebaseus yang ektopik pada rongga mulut penyakit mukokutaneus kronis yang bersifat

autoimun yang biasanya melibatkan mukosa

rongga mulut,yaitu berupa inflamasi kronis

yang mengenai epitel berlapis skuamosa.

Etiologikelenjar sebaseus yang ektopikpenyakit akibat rusaknya sel basal

dengan latar belakang kondisi imunologis yang

penyebabnya tidak diketahui.

GejalaButiran butiran berwarna putih kekuning-kuningan yang kecil. Berbatas jelas, dan sedikit menonjol yang bergabung menjadi satu kesatuanSering terjadi bilateran dan simetris

retikular, papula, bentuk plak,atropik, erosif dan bula.

Lesi-lesi ini biasanya terjadi bilateralpada mukosa bukal, mukobukal fold,gingiva,lidah dan bibir.

Tipe retikular merupakan bentuk umum

PerawatanMeyakinkan pasien bahwa ini bukan merupakan penyakit.

Kebanyakan pasientidak menunjukkan gejala, sehingga permintaanpengobatantidak tinggi

pada beberapa pasien, menginginkan perawatan dengan alasan estetik. Laser CO2 dan oral isotretionis dapat dipertimbangkan sebagai pengobatan. kortikosteroid

retinoidcyclosporinephototherapy

Gambar

BAB IV

KESIMPULAN

Walaupun merupakan salah satu bagian terkecil dari seluruh tubuh manusia, Rongga mulut hingga sekarang masih menjadi acuan penting dalam hal menentukan dan menegakkan diagnosa. Penyakit mulut pada umumnya dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan, dapat terasa nyeri atau tidak nyeri, dapat merupakan kelainan warna, kelainan yang bersifat jinak atau ganas.

Selain variasi patologik yang sering ditemukan pada rongga mulut, terdapat juga variasi normal, seperti fordyces spot yaitu kelenjar sebaseus yang ektopik dan secara klinis terlihat seperti makula atau papula yang berukuran kecil berwarna putih kekuningan. Ditemukan di berbagai lokasi pada rongga mulut. Biasanya pada bagian vermilion bibir atas, retromolar, dan mukosa bukal. Variasi normal ini tidak membutuhkan perawatan kecuali pada kasus tertentu pasien ingin dilakukan tindakan karena masalah estetik.

DAFTAR PUSTAKA

Ji Hyun Lee, M.D., Clinicopathologic Manifestations of Patients with Fordyces Spots, 2012, hal 103-105.

Tarigan,Ravina Naomi & Setyawati,Titiek.Tantangan Dalam Perawatan Oral Lichen Planus Pada Pasien Diabetes Melitus(Laporan Kasus),2009, hal 8-17