laporan kasus fordyce spot
DESCRIPTION
Laporan Kasus Fordyce SpotTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
FORDYCES SPOT
DISUSUN OLEH :
Hirzi Atsari Ramafebri
1110070110084
PEMBIMBING :
Drg. Utmi Arma, MDSc
Drg. Donna Apriza, M. Biomed
Drg. Abu Bakar, M. MedEd
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAHPADANG
2015BAB I
PENDAHULUAN
Rongga mulut mencerminkan kesehatan tubuh seseorang karena merupakan pintu pertama masuknya bahan-bahan makanan untuk kebutuhan pertumbuhan individu yang sempurna serta kesehatan yang optimal.walaupun hanya terdiri dari rongga kecil, rongga mulut mempunyai peranan penting dalam menentukan keadaan kesehatan suatu manusia. Rongga mulut sering sekali mengalami berbagai macam iritiasi seperti iritasi mekanik,fisik dan kimiawi yang dapat menimbulkan penyakit mulut.
Secara teoritis, variasi dalam rongga mulut pun dibagi menjadi variasi normal dan variasi patologis. Didalam kelainan mulut biasanya gejalanya dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan, dapat terasa nyeri atau tidak nyeri, dapat merupakan kelainan warna, kelainan yang bersifat jinak atau ganas. Kelainan di rongga mulut tidaklah menunjukkan penyakit yang terlokalisir saja tetapi dapat menunjukkan manifestasi secara sistemik dari seluruh kesehatan tubuh.
Salah satu contoh variasi normalnya adalah fordcye Spots yaitu dimana kelenjar subasea mengalami ektopik dan menimbulkan bintik-bintik kekuning-kuningan pada suatu daerah rongga mulut.
Oral medicine pun terdiri dari berbagai macam variasi normal dan patologis, kita pun sebagai tenaga kesehatan dibidang kedokteran gigi harus mampu untuk mengidentifikasi penyakit tersebut melalui gambaran klinis, etiologi, differential diagnosa dari masing-masing penyakit sehingga dapat menentukan rencana perawatan yang tepat.
BAB II
LAPORAN KASUS
Pasien
Seorang pasien perempuan berusia 21 tahun datang ke RSGM dengan keluhan terdapat bintik-bintik pada bibirnya dan membuat pasien tidak merasa percaya diri. Pada pemeriksaan klinis terdapat bintik-bintik berukuran kecil berwarna putih kekuningan pada bagian bibir luar atas dan pada bagian dalam mukosa pipi kanan. Pasien tidak merasakan sakit dan mengetahui secara pasti kapan timbulnya.
Pemeriksaan Klinis:
Pada mukosa pipi kanan bagian belakang terdapat makula atau papula yang berukuran kecil berwarna putih kekuningan dengan diameter < 3mm.
(Bibir luar atas)
(Mukosa pipi kanan)
Diagnosis: Fordyces spotPerawatan: DHE
Pasien dijelaskan bahwa fordyces spot ini merupakan variasi normal.
Tidak membutuhkan perawatan.
Prognosis: baik
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Fordyces Spot
Definisi
: kelenjar sebaseus yang ektopik dan secara klinis
terlihat seperti makula atau papula yang berukuran kecil berwarna putih kekuningan. Ditemukan di berbagai lokasi pada rongga mulut.Etiologi
: kelenjar sebaseus yang ektopik
Gambaran klinis
: terlihat seperti makula atau papula yang berukuran
kecil berwarna putih kekuningan. Ditemukan di berbagai lokasi pada rongga mulut. Biasanya pada bagian vermilion bibir atas, retromolar, dan mukosa bukal.
Perawatan
: Kebanyakan pasientidak menunjukkan gejala,
sehingga permintaanpengobatantidak tinggi. Tetapi pada beberapa pasien, menginginkan perawatan dengan alasan estetik. Laser CO2 dan oral isotretionis dapat dipertimbangkan sebagai pengobatan. Diferential Diagnosis: Lichen planus
Tabel perbedaan fordyces spot dengan sebaceous hiperplasia
Fordyces spotLichen planus
Definisikelenjar sebaseus yang ektopik pada rongga mulut penyakit mukokutaneus kronis yang bersifat
autoimun yang biasanya melibatkan mukosa
rongga mulut,yaitu berupa inflamasi kronis
yang mengenai epitel berlapis skuamosa.
Etiologikelenjar sebaseus yang ektopikpenyakit akibat rusaknya sel basal
dengan latar belakang kondisi imunologis yang
penyebabnya tidak diketahui.
GejalaButiran butiran berwarna putih kekuning-kuningan yang kecil. Berbatas jelas, dan sedikit menonjol yang bergabung menjadi satu kesatuanSering terjadi bilateran dan simetris
retikular, papula, bentuk plak,atropik, erosif dan bula.
Lesi-lesi ini biasanya terjadi bilateralpada mukosa bukal, mukobukal fold,gingiva,lidah dan bibir.
Tipe retikular merupakan bentuk umum
PerawatanMeyakinkan pasien bahwa ini bukan merupakan penyakit.
Kebanyakan pasientidak menunjukkan gejala, sehingga permintaanpengobatantidak tinggi
pada beberapa pasien, menginginkan perawatan dengan alasan estetik. Laser CO2 dan oral isotretionis dapat dipertimbangkan sebagai pengobatan. kortikosteroid
retinoidcyclosporinephototherapy
Gambar
BAB IV
KESIMPULAN
Walaupun merupakan salah satu bagian terkecil dari seluruh tubuh manusia, Rongga mulut hingga sekarang masih menjadi acuan penting dalam hal menentukan dan menegakkan diagnosa. Penyakit mulut pada umumnya dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan, dapat terasa nyeri atau tidak nyeri, dapat merupakan kelainan warna, kelainan yang bersifat jinak atau ganas.
Selain variasi patologik yang sering ditemukan pada rongga mulut, terdapat juga variasi normal, seperti fordyces spot yaitu kelenjar sebaseus yang ektopik dan secara klinis terlihat seperti makula atau papula yang berukuran kecil berwarna putih kekuningan. Ditemukan di berbagai lokasi pada rongga mulut. Biasanya pada bagian vermilion bibir atas, retromolar, dan mukosa bukal. Variasi normal ini tidak membutuhkan perawatan kecuali pada kasus tertentu pasien ingin dilakukan tindakan karena masalah estetik.
DAFTAR PUSTAKA
Ji Hyun Lee, M.D., Clinicopathologic Manifestations of Patients with Fordyces Spots, 2012, hal 103-105.
Tarigan,Ravina Naomi & Setyawati,Titiek.Tantangan Dalam Perawatan Oral Lichen Planus Pada Pasien Diabetes Melitus(Laporan Kasus),2009, hal 8-17