laporan kasus citarum
DESCRIPTION
laporan kasus citarumTRANSCRIPT
1
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn .R DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
DIRUANG ANGGREK RS. PANTI WILASA CITARUM
Disusun oleh :
Ryan Aditya Kumara
P.17420111072
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
2012
2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN KASUS MASTITIS
DIRUANG BETHA RS. PANTI WILASA Dr. CIPTO
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 9 Mei 2012 Praktikan : Ryan Aditya KumaraJam : 10.00 WIB NIM : P.17420110041Ruang : AnggrekNo Register : 331856I. Identitas
Nama pasien : Tn. R
Umur : 52 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perum permata wolter monginsidi 41 rt 2 Semarang
Tgl pengkajian : 13 Mei 2011, Pukul 11.00 WIB
Penanggung jawab :
Nama : Ny. K
Umur : 45 Tahun
Hubungan dg pasien : Saudara
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
II. Riwayat keperawatan
3
1. Riwayat Perawatan Sekarang
Menerima dari IGD dengan keluhan terlalu capek setelah berakltivitas.
Setelah pasien pasien di rawat d rumah sakit selama 5 hari dengan suhu badan
panas dan pasien mengeluh sesak napas.
2. Riwayat keperawatan yang lalu
Pasien mengatakan belum pernah menderita demam yang seperti ini yang
menyebabkan pasien menggigil dan sesak napas.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien
saat ini. Dan keluarga juga tidak mempunyai penyakit yang menular dan menurun
seperti: HIV, DM, Asma, Hipertensi.
GENOGRAM
Keterangan :Laki- laki Pasien
Perempuan
III. POLA FUNGSIONAL GORDON
1. Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan adalah sangat bermakna karena tanpa kesehatan
tidak ada yang bias dilakukan dengan sempurna.
2. Pola nutrisi
Sebelum pasien dirawat di rumah sakit, pola makan pasien teratur. Sehingga
pasien jarang sekali terserang penyakit.
3. Pola eliminasi
4
Sebelum sakit pasien BAB 2x / hari pada pagi hari secara rutin, namunketika
pasien dirawat di rumah sakit BAB pasien menjadi tidak teratur. Dan selama
dirawat belum pernah BAB.
4. Pola aktivitas
Pasien adalah seorang Pegawai Negeri Sipil sehingga dia sering melakukan
kegiatan yang tidak mengeluarkan banyak keringat dan energi.
5. Pola kognitif dan persepsi sensori
Pasien mampu berkomunikasi dengan lancar karena pasien masih sadar
sepenuhnya. Persepsi sensori pasien baik karena mampu merasakan nyeri dan
mengerti apa yang disampaiakan perawat.
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidur dengan teratur, begitu pula setelah masuk di Rumah
Sakit, namun kadang sering terbangun karena sesak napas. Pola persepsi diri dan
konsep diri
Body image : Pasien terlihat segar namun segikit lemas.
Identitas diri : Pasien mengetahui siapa dan ada apa dengan dirinya saat ini
Harga diri : Pasien sudah bisa berinteraksi dengan keluarga.
Peran diri : Ny. A adalah seorang adik yang mempunyai dua saudara.
Ideal diri : pasien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan sehat
seperti sebelumnya.
7. Pola hubungan sosial
Hubungan pasien dikeluarga baik, dengan tetangga serta kerabat keluarga yang
lainpun baik. Dikarenakan dia ramah kepada setiap orang.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien adalah seorang perempuan yang belum menikah.
9. Pola mengatasi permasalahan hidup
Pasien selalu menyelesaikan sendiri masalah yang dialaminya tanpa banyak
berbicara dengan orang di dekatnya.
10. Pola nilai dan kepercayaan/ agama
Pasien beragama Kristen, dan selalu taat beribadah bila sudah waktunya. Sebagai
sikap bersyukurnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5
IV. Pemeriksaan fisik
Nadi : 92x/ menit
Suhu tubuh : 38,30 C
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Kulit :
Turgor baik karena kulit kembali kurang dari 3 detik.
Warna kulit kuning langsat.
Kepala :
1. Rambut : bersih, warna hitam ikal beruban.
2. Kulit kepala : tidak ada laserasi.
Mata :
1. Konjungtiva : tidak anemis
2. Palpebrae : tidak ada oedema
3. Sclera : tidak ikteric
4. Pupil : normal berbentuk bulat.
Hidung :
Rongga hidung : bersih
Telinga :
1. Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri Liang telinga
2. Fungsi pendengaran : tidak ada gangguan pendengaran yang dialami pasien
dengan bukti pasien dapat dengan mudah berinteraksi
ketika diberi pertanyaan yang harus dia jawab.
Mulut : gigi bersih, tidak ada caries, lidah mmerah muda, bibir lembab.
Torak
Inspeksi : pernapasan diafragma: abdomen timbul dengan inspirasi
Palpasi : gerakan simetris pada setiap penapasan
Perkusi : resonansi terdengar di seluruh permukaan paru
6
Auskultasi : vesikuler diseluruh lapisan paru
Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi simetris
Auskultasi : ada bising usus
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani di seluruh abdomen
Ekstermitas
Atas : lengan kanan terpasang infus tidak ada odem
Bawah : tidak ada kelainan
V. Data Psychology
1. Status emosi
Pasien tidak suka terbuka dan memiliki sifat keras yang kokoh.
2. Gaya komunikasi
Komunikasi yang dilakukan pasien dengan cara verbal, yaitu pasien mengatakan
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan pengkaji. Dengan banyak
menggunakan beberapa gerakan tangan.
3. Interaksi sosial
Interaksi dengan keluarga dan para penghuni rumah sakit baik, hal ini
menunjukkan pasien mempunyai hubungan yang harmonis dengan keluarga dan
lingkungan sekitar. Namun dia hanya menjawab pertanyaan yang di ajukan
kepadanya, karena lemas.
VI. Penampilan (Skala karnofky)
Skala pasien 50, yaitu pasien masih membutuhkan bantuan orang lain untuk
membantunya dlam beraktivitas.
7
VII. Pemeriksaan diagnostik
I. Laboratorium
Tanggal 8 Mei 2011
Hematologi
Hb : 12.1 gr/ dL
MCV : 86 fL
MCH : 28 pg
Eritrosit : 4.4
Trombosit : 156
Hematokrit : 37
GDS : 113 Mg/dl
Infus : 20 tetes/ menit
VIII. Program Thrapy
Corolak 3x1
Cipro 3x1
Asamefenamat 3x1
Reakson
ranitidin
Pamol
Infus RL 20tpm
Oksigen 3cc
8
9
IX. DAFTAR MASALAH
NO TGL/
JAM
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
1
2
13-05-
2011
16.00
WIB
14-05-
2011
20.00
WIB
DS: Pasien mengatakan
pusing, tidak bisa tidur,
kedinginanan dan sesak
napas
DO: menggigil dan sering
menarik napas dalam :
DS: Pasien mengatakan
pusing, mengantuk
DO: tampak lesu, lemas
dan gelisah
kedinginanan
sesak napas
pusing
kurang tidur
Sesak napas b/d
demam
Kurang tidur b/d
demam
10
X. RENCANA PERAWATAN
No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD1
2
13-05-2011
16.00 WIB
14-05-2011
20.00 WIB
Sesak napas
b/d demam
Kurang
tidur b/d
demam
Memberikan
rasa nyaman
untuk bernapas
pada pasien
Memberikan
rasa nyaman
pada pasien
agar pasien
bisa
tidur/istirahat
1. Anamnesa pasien
2. Pemeriksaan
dokter
3. Berikan
tambahan slimut
4. Berikan bantuan
oksigen
1. Berikan hal
yang diinginkan
2. Berikan rasa
nyaman
3. Tetap berikan
makan dan
memberi
beberapa
motivasi
11
XI. Catatan keperawatan
TGL/JAM DP TINDAKAN RESPON TTD
13-05-2011
16.00 WIB
14-05-2011
20.00 WIB
Sesak napas
b/d demam
Kurang
tidur b/d
demam
1. Anamnesa pasien
2. Pemeriksaan
dokter
3. Memberikan
tambahan slimut
4. Memberikan
bantuan oksigen
1. Memberikan hal
yang diinginkan
2. Memberikan rasa
nyaman
3. Tetap memberikan
makan dan
memberi beberapa
motivasi
Menunjukkkan
rasa nyaman
namun masih
terasa sedikit
sesak napas
Pasien
menunjukkan
ketenangan
dengan
mengeluh sedikit
pusing.
12
XII. CATATAN PERKEMBANGAN
No TGL/ JAM DP CATATAN PERKEMBANGAN TTD
1
2
13-05-2011
16.00 WIB
14-05-2011
20.00 WIB
Sesak napas
b/d demam
Kurang tidur
b/d demam
S: Pasien mengatakan pusing, tidak bisa
tidur, kedinginanan dan sesak napas
O: pasien lemas, agak pucat, terlihat
mengantuk, dan menggigil.
T: 130/80 S/N: 38,3/92
A: masalah teratasi sebagian pada sesak
napas dan demam
P: lanjutkan intervensi keperawatan
S: Pasien mengatakan pusing, mengantuk
O: Pasien lemas, agak pucat, terlihat
mengantuk
T: 140/90 S/N: 37,2/102
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi keperawatan