laporan kasus
DESCRIPTION
jlfjsdkljfldjlfkjdsklmcklsmdklcmxc,mz.xvm,xmvzvzx,mvzvm.,mb,.nbz.,cmzmv,.mzc,mvz,mvd,vmTRANSCRIPT
LAPORAN KASUSHERNIA INGUINALISYudo Prabowo
PEMBIMBING: dr. Zefri Sitorus, Sp. B
KASUS
IDENTITAS Nama : An.R Umur : 9 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : singkawang tengah Tanggal masuk : 20 September 2015
A. Keluhan utama : Pasien mengeluhkan adanya benjolan padalipatan paha kiri dan buah zakar kiri
B. Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengeluhkan adanya benjolan lebih pada buah zakar sebelah
kiri yang tidak bisa masuk kembali kurang lebih 8 jam sebelum masuk rumah sakit, ibu pasien mengatakan benjolannya sering muncul sejak anaknya masih kecil tetapi benjolannya sering hilang timbul dan akan lebih terlihat saat anaknya bermain dan akan hilang saat anaknya tidur.
Saat masuk rumah sakit pada tanggal 20 september 2015 pasien mengeluhkan juga nyeri pada perut bawah, merasakan mual, muntah sudah 5x sejak sebelum masuk rumah sakit, BAK dalam batas normal, BAB cair 2-3 kali.
Riwayat penyakit dahulu : Ibu pasien menyatakan hal ini sudah terjadi dari anaknya masih bayi akan
tetapi benjolan itu dapat hilang sendiri saat anaknya tidur.
Riwayat penyakit keluarga : Pasien menyangkal bahwa dalam keluarganya ada yang pernah mengalami keluhan serupa
PEMERIKSAAN FISIKA. Keadaan umum : tampak sakit sedang
B. Kesadaran : compos mentis
C. Vital sign
Tekanan darah : -
Nadi : 92 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,3 º C
STATUS GENERALISATA Kepala : normocephal Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor,
reflek cahaya (+/+)
Hidung: Tidak ada pernafasan cuping hidung, mukosa tidak hiperemis, sekret tidak ada, tidak ada deviasi septum
Telinga: Simetris, tidak ada kelainan, otore (-/-)
Mulut : Bibir tidak sianosis, gusi tidak ada perdarahan, lidah tidak kotor,faring tidak hiperemis
Leher : Tidak ada deviasi trakhea, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, JVP tidak meningkat
Thorax
Paru-paru : Inspeksi : Bentuk dan pergerakan pernapasan kanan-kiri simetris
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan-kiri Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru Auskultasi : Suara napas vesikuler pada seluruh lapangan
paru, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis tidak teraba. Perkusi : Batas atas sela iga III garis mid klavikula kiri Batas kanan sela iga V garis sternal kanan
Batas kiri sela iga V garis midklavikula kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I – II murni, murmur (-)
Abdomen : Inspeksi : Perut datar simetris. Palpasi : Hepar dan Lien tidak membesar, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri Lepas (-), defans muskuler (-)
Perkusi : Timpani Auskultasi : Bising usus (+) normal
STATUS LOKALIS Regio : skrotum sinistra Inspeksi : tampak massa dengan ukuran sebesar telur puyuh, berbentuk bulat, warnanya sama dengan kulit sekitar, dan tidak terdapat tanda-tanda radang.
Palpasi : teraba massa dengan permukaan rata, kenyal dan tidak bisa dimasukkan secara manual menggunakan jari.
Auskultasi : tidak terdengar bunyi peristaltik usus.
PEMERIKSAAN LABORATORIUMHb : 11,8 g/dlHt : 33 %Leukosit : 13.100/ulTrombosit : 400.000/ulLED : 90 mm/jamMasa pendarahan : 4’Masa pembekuan : 8’
Glukosa darah sewaktu : -SGOT : 28 u/lSGPT : 14 u/lUreum : 22 mg/dlKreatinin : 0.9mg/dlAsam urat : -HbsAg : non-reaktif
DIAGNOSIS KERJA Hernia Inguinal lateralis sinistra ireponible e.c susp kongenital
DIAGNOSIS BANDING Tumor, epididymitis varicocele Hernia femoralis
TERAPI Reposisi spontan Hernia Operatif : herniotomy elektif karena reposisi spontan berhasil Medikamentosa
Ceftriaxon 1x1 gr Asam mefenamat 3x500 mg Diazepam 0.1 mg/kgBB
Edukatif post operatif : bed rest total, puasa sampai bising usus terdengar, non weight bearing.
PROGNOSIS Ad vitam : ad bonam Ad sanationam : ad bonam Ad fungsionam : ad bonam
DEFINISI Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan.
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.
ETIOLOGI Lemahnya dinding rongga perut. Dapat sejak lahir atau didapat kemudian
dalam hidup
Akibat dari pembedahan sebelumnya
Kongenital Sempurna Tidak sempurna
Aquisial
BAGIAN HERNIA Kantong hernia. Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis.
Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia internalis.
Isi hernia: berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum).
Pintu hernia: merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia.
Leher hernia: bagian tersempit kantong hernia.
KLASIFIKASI HERNIA Menurut sifat dan keadaannya hernia dibedakan menjadi:
Hernia reponibel: bila isi hernia dapat keluar masuk.
Hernia ireponibel: Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut. Ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia.
Hernia inkarserata dan strangulata: bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut..
beberapa klasifikasi hernia yang dibagi berdasarkan regionya : Hernia Inguinalis Hernia Femoralis Hernia Umbilikus Hernia Skrotalis
PATOFISOLOGI HERNIA INGUINALIS Pada bulan ke-8 dari kehamilan, terjadi desensus vestikulorum melalui
kanalis inguinalis
Penurunan testis akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis pritonea.
bayi lahir umumnya prosesus telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut.
Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup, karena yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan lebih sering terbuka.
Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan
Bila prosesus terbuka sebagian, amka timbul hidrokel. Bila kanal terbuka terus, karena Prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia inguinalis lateral kongenital.
Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup Namuan karena daerah ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat seperti batuk-batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang-barang berat, mengejan.
Kanal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Finger test menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5, dimasukkan lewat skrotum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal, penderita disuruh batuk. Bila impuls diujung jari berarti hernia ingunalis lateralis, bila impuls disamping jari hernia inguinalis medialis.
Pemeriksaan Ziemen test posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu, hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan, penderita disuruh batuk bila rangsangan pada jari ke-2 hernia ingunalis lateralis, jari ke-3 hernia inguinalis medialis, jari ke-4 hernia femoralis.
Pemeriksaan Thumb test anulus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan, bila keluar benjolan berarti hernia inguinalis medialis, bila tidak keluar benjolan berarti hernia inguinalis lateralis.
DIAGNOSIS BANDING Keganasan : limfoma, retroperitoneal sarcoma, metastasis, tumor testis
Penyakit testis primer: varicocele, epididimitis, torsio testis, hidrokel, testis ectopic, undescenden testis
Nodus limfatikus
Kista limfatikus
Kista sebasea
Psoas abses
Hematoma
TATALAKSANA Konservatif reposisi spontan pada anak
Operatif Herniotomy dan Herniorrhapy
PROGNOSIS
Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong hernia. Prognosis baik jika infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani. Penyulit pasca bedah seperti nyeri pasca herniorraphy, nekrose testis dan rekurensi hernia umumnya dapat diatasi.
TERIMAKASIH