laporan kasus

17
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE DI RUANG ALAMANDA RSUD TUGUREJO SEMARANG Disusun untuk memenuhi tugas Dokumentasi Keperawatan Oleh: Novalida Permata Putri P. 17420112103 PRODI D III KEPERAWATAN SEMARANG

Upload: ecca-candra-sie-kaumscorpio

Post on 27-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

DI RUANG ALAMANDA RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas Dokumentasi Keperawatan

Oleh:

Novalida Permata Putri

P. 17420112103

PRODI D III KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2013

Page 2: LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

PERSONAL HYGIENE

DI RUANG ALAMANDA RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan Senin, tanggal 1 Juli 2013 pukul 09:00di ruang

Alamanda RSUD Tugurejo Semarang.

A. BIODATA

1. Biodata pasien

a. Nama : Tn. P

b. Umur : 54 tahun

c. Alamat : sragen RT 37/XI Sragen

d. Pendidikan : SD

e. Pekerjaan : Supir

f. Tanggal masuk : 24 Juni 2013, 21:42

g. Diagnose medis : SUSP SH

h. Nomor register : 419146

2. Biodata penanggung jawab

a. Nama : Ny. S

b. Umur : 47 tahun

c. Alamat : Sragen RT 37/XI Sragen

d. Pendidikan : SD

e. Pekerjaan : ibu rumah tangga

f. Hubungan dengan klien : istri klien

B. KELUHAN UTAMA

Pasien mengatakan merasa lengket pada badannya Karena tidak

mandi

Page 3: LAPORAN KASUS

C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien merasa mual dan sempat muntah sekali serta pusing pada

bagian kepala kanan. Pasien mengatakan bahwa sudah meminum

obat pusing yang dibeli disekitar rumahnya namun keluhannya

tidak berkurang. Pasien juga merasa berkeringat dingin saat

istirahat maupun aktivitas pada waktu itu. Untuk mengatasinya

pasien pergi ke rumah sakit dan didiagnosa mengalami susp sh

yaitu dicurigai mengalami stroke dan di opname di RSUD

Tugurejo Semrang.

2. Riwayat keperawatan dahulu

Pasien sebelumnya ttidak pernah mengalami atau didiagnosa

susp sh. Namun pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi

kurang lebih sejak satu tahun yanga lalu. Pasien mengatasinya

dengan istirahat cukup dan pola makan yang lebih teratur.

Sesekali pasien memeriksakan keadaannya di klinik terdekat.

3. Riwayat keperawatan keluarga

Tidak ada anggota keluarga Tn. P yang mengalami hal serupa.

Keluarga Tn. Ppun juga tidaka ada yang mempunyai penyakit

kronis seperti TBC, DM ataupun penyakit jantung.

D. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

1. Manajemen kesehatan

Ketika sakit, keluargaTn. P akan memeriksakan keadaanyadi

klinik terdekat. Namun apabila dirasa kondisinya tidak kunjung

membaik, maka keluarga maupun Tn. P akan pergi ke dokter

atau rumah sakit.

2. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi

Tn. P tidak pernah mengalami gangguan dalam pernapasannya.

Pola napasnyapun teratur dan RRnya normal yaitu 18x/menit.

Page 4: LAPORAN KASUS

3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan

a. Sebelum sakit

Klien makan teratur 3 kali sehari porsi sedang dengan jenis

makanan nasi, cukup sayur, dan protein. Tn. P sering

mengkonsumsi buah-buahan seperti pir, melon, pisang dan

papaya. Klien tidak mempunyai alergi dalam makanan,

namun sate kambing dan daun singkong menjadi patangan

bagi klien Karena dapat menaikkan tekanan darahnya. Pasien

minum air putih 3 botol/hari dengan kebiasaan minum the

hangat setiap pagi dan jarang meminum kopi.

b. Saat sakit

Nafsu makan klien cukup baik, namun kadang klien hanya

menghabiskan setengan dari porsi menu rumah sakit yang

disediakan. Klien mengatakan kurang selera dengan menu

rumah sakit. Jumlah air yang dikonsumsinyapun lebih sedikit

yaitu 2 botol/hari. Tidak ada menu yang disediakan rumah

sakit yang menjadi pantangan bagi klien.

A : Antropometri : BB/TB : 71 kg/160 cm

B : Biochemical : Hb: 14,10 g/dl dan Ht: 41,00 g/dl

C : Clinical sign : turgor kulit baik

D : Diit intake : bubur tanpa santan

4. Pemenuhan kebutuhan eliminasi

Sebelum sakit dan saat sakit Tn. P BAB teratur sekali dalam

sehari dan BAK 3 kali sehari. Tidak ada gangguan maupun

kesulitan dalam BAB dan BAK. Klien tidak merasa ada

gangguan. Urine Tn. P berwarna kuning jernih dan feses

berwarna kuning kecoklatan, tidak terlalu padat dan tidak cair.

Namun setelah dirumah sakit dan mengalami susp sh klien

merasa lebih kesusahan dalam BAK sehingga diberi tindakan

kateterisasi.

Page 5: LAPORAN KASUS

5. Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

Kondisi rumah sakit tidak terlalu membuat klien merasa nyaman,

karena ruangan Tn. P cukup gerah sehingga Tn. P terlihat lebih

sering tidak memakai baju. Selebihnya Tn. P tidak merasakan

ketidaknyamanan dalam kondisi fisiologisnya. Hanya saja rasa

ketidaknyamanan lainnya akibat badan yang lengket karena tidak

mandi

6. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan

a. Sebelum sakit

tn. P dapat melakukan aktivitasnya dengan normal sebagai

seorang supir. Aktivitas sehari-harinyapun normal dilakukan

secara mandiri. T. p mengatakan kurang adalam aktivitas

olahraga.

b. Selama sakit

Selama dieumah sakit, Tn. P hanya bisa bernaring ditempat

tidur. Kondisinya lemah. Hal ini disebabkan adanya beberapa

kekakuan sendi pada akstermitasnya yang dicurigai dapat

mengakibatkan stroke. Untuk memenuhi kebutuhannya klien

dibantu oleh Ny. S, istrinya.

7. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

a. Sebelum sakit

Tn. P tidak mengalami gangguan istirahat dan tidur.

Biasanya Tn. P tidur sekitar 8 jam perhari tanpa kebiasaan

tidur siang. Klien tidak mengalami gangguan pada saat tidur.

Kebiasaan klien sebelum tidur yaitu minum air putih

b. Saat sakit

Kondisi rumah sakit tidak menggangu istirahat tidurnya.

Namun kadang klien merasa kurang nyaman dalam tidurnya

karena gerah dan badan terasa lengket. Namun klien

mengaku bahwa tidurnya cukup nyenyak dan kondisi

tersebut tidak lagi terlalu mengganggu karena istrinya sering

mengipasnya.

Page 6: LAPORAN KASUS

8. Pemenuhan kebutuhan seksualitas

Klien tidak mengalami gangguan dalam aktivitas seksnya

9. Kognitif, persepsi dan sensori

Tn. P paham mengenai penyakit yang sedang ia alami saat ini

dan iapun paham bahwa setiap harinya harus menjalani terapi

untuk melemaskan sendi-sendinya agar tidak mengalami

kekakuan. Tn. P belajar dan menggali informasi yang terkait

dengan perkembangan penyakit beliau dengan dokter. Tn. P

ingin segera sembih dan pulang agar bisa beraktivitas seperti

biasanya dan berkumpul dengan keluarganya dirumah.

10. Stress dan adaptasi

Klien tidak merasakn stress untuk saat ini terhadap kondisinya.

Karena klien menganggap terapi yang ia jalani setiap hari akan

memberikan perubahan terhadap kondisinya. Apalagi dengan

adanya dukungan dari keluarga yang senantiasa menanyakan

keadaannya dan mendoakan agar cepat sembuh.

11. Konsep diri

Tn. P adalah seorang kepala keluarga yang bekerja untuk

menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Tn. P

memiliki persepsi apabila ia dirawat dirawat dirumah sakit akan

terpenuhi semua kebutuhan untuk memulihkan kondisinya.

Kalau Tn. P dirumah dikhawatirkan penyakitnya akan bertambah

parah karena keterbatasan alat pengobatan.

12. Pemenuhan kebutuhan spiiritualitas

Tn. P beragama islam. Sebelum sakit klien taat beribadah.

Namun saat sakit ibadah klien mengalami gangguan akibat

keterbatasan geraknya sehinggan klien beribadah rutin sambil

berbaring di tempat tidur.

Page 7: LAPORAN KASUS

PENGKAJIAN

A. Data Subjektif

Klien mengatakan sering merasa gerah sehingga bedannya terasa

lengket

B. Data Objektif

1. Keadaan umum : lemah, tampak berkeringat

2. Kesadaran : composmentis

3. Tanda-tanda vital :

TD : 220/100 mmHg

RR : 18 x/menit

Nadi : 72 x/menit

T : 37 0C

4. Pemeriksaan fisik

a. Kepala dan rambut

I : bentuk kepala normal, kulit bersih, rambut tidak kering,

sebagian beruban

P : tidak ada benjolan, tidaka ada nyeri tekan, tidak ada luka.

b. Mata

I : sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak

memakai alat bantu

c. Hidung

I : bersih, tidak ada kotoran

d. Telinga

I : simetris, tidak ada serumen, dapat mendengar dengan jelas

e. Mulut dan gigi

I : tidak bau mulut, mersih walaupun agak kuning, bibir

kecoklatan, tidak sianosis

f. Leher

P : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak nempak

pembesaran vena

g. Dada

Thoraks: I : bentuk dada simetris

Page 8: LAPORAN KASUS

P : vocal vermitus kanan dan kiri sama kuat

P : sonor

A : vesikuler paru kanan dan kiri

Jantung : I : ictus cordis Nampak

P : ictus cordis teraba

P : suara pekak

A : bunyi jantung I/II

h. Abdomen: I : supel

A : bising usus 12 x/menit

P : tympani

P : tidak terdapat nyeri tekan

i. Genitalia: bersih

j. Ekstermitas

Atas : tidak ada edema, terpasang infuse jenis ringer laktat

pada tangan kiri

Bawah : tidak ada edema, tidak mampu menggerakkan sendi

pada kakinya, kekuatan otot 4 yaitu mampu mengangkat

namun saat diberi tekanan akan jatuh.

k. Kuku dan integument

I : sawo matang pada kulit, turgor kenyal, terlihat lengket,

kuku pendek dan bersih

5. Data penunjang

a. Hematologi

Hari/tanggal : Selasa, 25 Juni 2013

Hasil Satuan Nilai normal

Leukosit 6.2 10^3 /µL 3.6-11

Eritrosit 4.68 10^3 /µL 3.8-5.2

Trombosit 147 10^3 /µL 150-440

Hemoglobin 14.10 g/dl 11.7-15.5

hematokrit 41.00 % 35-47

Page 9: LAPORAN KASUS

b. Kimia klinik

Hasil Satuan Nilai normal

GDS 107 mg/dl 70-115

Ureum 24.0 mg/dl 10.0-50.0

Kreatinin 1.08 mg/dl 0.70-1.10

6. Progam terapi

a. Parenteral : infuse Ringer laktat 20 tpm

b. Injeksi : nicholin 2.500 mg

Ranitidine 2.1 mg

As. traneksamat 3.1 gr

c. Oral : as. mefenamat 3.500 mg

B1 B6 B12 3.1 mg

Amlodipin 1.5 mg

PENGELOMPOKAN DATA

Data Problem Etiologi

DS : klien mengatakan

tidak nyaman, badan terasa

gerah, lengket dan lemas

DO : klien tampak

berkeringat, kulit lembab,

tampak gelisah akibat

gerah, kekuatan otot 4

Deficit perawatan diri

mandi

Kelemahan umum

Diagnose keperawatan :

1. Deficit perawatan diri mandi b.d kelemahan umum

Page 10: LAPORAN KASUS

RENCANA KEPERAWATAN

Hari/

tgl

waktu No.

Dx

Tujuan & criteria

hasil

Intervensi TTD

1 Juli

2013

11:00 1 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

1x30menit, personal

hygiene kulit klien

kembali terpenuhi

dengan KH:

1. Klien merasa

segar pada tubuhnya

2. Kulit klien

bersih, tidak lengket

3. Klien mampu

melakukan

perawatan diri

secara mendiri

4. Klien

mengerti pentingnya

menjaga kebersihan

diri

1. Ajarkan klien

tentang

pentingnya

menjaga

kebersihan diri

2. Bantu klien

untuk mandi

2x sehari

3. Bantu klien

mengganti

pakaian

4. Beri

lotion/bedak

pada kulit

klien

5. Keringkan

kulit dengan

teliti setiap

kali

pembersihan

IMPLEMENTASI

Hari/

tgl

waktu No.

Dx

Implementasi Respon klien

Selasa,

2 Juli

2013

07:00 1 1. Mengajarkan

klien tentang

pentingnya

S: klien

mengatakan

mengerti dan

Page 11: LAPORAN KASUS

menjaga

kebersihan diri

2. Membantu klien

mandi 2 kali

sehari dengan

sabun dan air

hangat

3. Membantu klien

mengganti

pakaian setiap

setelah mandi

4. Memberi

lotion/bedak pada

kulit klien untuk

melembabkan

kulit

5. Mengeringkan

kulit setiap

setelah mandi

mau rutin

merawat diri

O: klien tampak

kooperatif

S: klien

mengatakan

merasa segar dan

tubuh tidak

lengket

O: badan klien

bersih dan tampak

lebih nyaman

S: klien

mengatakan

merasa lebih

bersih

O: badan klien

terlihat bersih dan

rapi

S: klien

mengatakan

badannya sudah

tidak berkeringat

dan wangi dan

rasa lemahnya

berkurang

O: kulit klien

wangi dan segar

S: klien

mengatakan

badannya tidak

Page 12: LAPORAN KASUS

untuk

menurunkan

perkembangan

bakteri

lengket dan lebih

nyaman

O: klien tampak

tenang

EVALUASI

Hari/tgl waktu No. dx Evaluasi TTD

Selasa,

2 Juli

2013

08:00 1 S: klien mengatakan merasa segar,

badan tidak lengket, dan bisa

melakukan aktivitas perawatan diri

mandi ditempat tidur

O: klien tampak lebih nyaman dan

rileks

A: masalah teratasi

P: pertahankan intervensi