laporan kasus

5
Tinjauan Kasus Signalment : Jenis ternak : Sapi Bangsa : Friesian Holstein Jenis Kelamin : Betina Umur : 5 tahun Bobot Badan : 300 kg Anamnesa : 1.  Nafsu makan kurang sejak 1 hari sebelumnya 2. Malas bergerak 3. Tidak mau minum 4. Pemilik memberikan pakan secara paksa Gejala Klinis : 1. Anorexia. 2. Lemah lesu 3. Tonus rumen 1x/1 menit 4. Isi rumen penuh 5. Feces hitam dan keras Diagnosa : Indigesti Prognosa : Fausta Terapi : Umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, pemberian makanan penguat atau pakan kasar hendaknya dihentikan sementara. Air minum yang ditambahi garam harus diberikan secara ad- libitum. Pengobatan deangan Antibiotik-Analgesik (Medoxy-L) 7ml IM dan Vitamin B Complex 10ml IM Etiologi : Kebanyakan kejadian timbul sebagai akibat perubahan pakan yang mendadak, Pakan yang mengandung serat kasar yang tinggi serta tidak diimbangi dengan cairan yang cukup. Hewan

Upload: yosia-arauna

Post on 14-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

belum selesai

TRANSCRIPT

Tinjauan KasusSignalment :Jenis ternak: SapiBangsa: Friesian HolsteinJenis Kelamin: BetinaUmur: 5 tahunBobot Badan: 300 kgAnamnesa :1. Nafsu makan kurang sejak 1 hari sebelumnya2. Malas bergerak3. Tidak mau minum4. Pemilik memberikan pakan secara paksaGejala Klinis :1. Anorexia.2. Lemah lesu3. Tonus rumen 1x/1 menit4. Isi rumen penuh5. Feces hitam dan kerasDiagnosa :IndigestiPrognosa :FaustaTerapi :Umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, pemberian makanan penguat atau pakan kasar hendaknya dihentikan sementara. Air minum yang ditambahi garam harus diberikan secara ad-libitum. Pengobatan deangan Antibiotik-Analgesik (Medoxy-L) 7ml IM dan Vitamin B Complex 10ml IMEtiologi :Kebanyakan kejadian timbul sebagai akibat perubahan pakan yang mendadak, Pakan yang mengandung serat kasar yang tinggi serta tidak diimbangi dengan cairan yang cukup. Hewan kenyang / makan pakan dengan serat kasar tinggi hipermotilitas rumen untuk mengatasi timbunan ingesta otot rumen lelah atonia ruminis

Pembahasan :Pemeriksaan yang dilakukan dilakukan, mengamati sapi. Ternak tidak ada melakukkan gerakan memamah biak, tidak mau minum dan makan. Melakukkan pemeriksaan tonus rumen, caranya adalah dengan menekan daerah lekuk paralumbar sebelah kiri/flank dengan kepalan tinju. Didapatkan tonus rumen 1 kali/1 menit (normal: 5-10 kali/5 menit). Sedangkan feses terlihat berwarna hitam gelap dan keras. Adanya feses yang mengeras ini kemungkinan karena terlalu lama berada di dalam intestinum akibat dari pemberian pakan yang terlalu banyak mengandung serat yang tidak diimbangi dengan pemberian cairan yang mencukupi sehingga bisa menimbulkan gangguan metabolisme pencernaan seperti indigesti sederhana maupun bisa juga sumbatan usus (obstruksi usus).Berdasarakan pemeriksaan sederhana dilapangan, bisa diagnosa yang dapat diambil adalah indigesti simplek/sederhana. Indigesti sederhana merupakan gangguan pencernaan yang berasal dari rumen atau reticulum, ditandai oleh hilangnya gerak rumen atau lemahnya tonus rumen hingga ingesta tertimbun di dalamnya dan serta juga ditandai dengan konstipasi. Kebanyakan kejadian timbul akibat pemberian pakan dengan serat kasar terlalu tinggi yang tidak diimbangi dengan cairan yang cukup akan memudahkan terjadinya indigesti serta adanya perubahan pakan mendadak.Penanganana. Medoxy-L (Oxytetracycline dan Lidocaine)Antibiotic diberikan untuk mencegah infeksi jika terjadi infeksi di dalam rumen. Lidocaine meringankan sakit dan nyeri ketika terjadi inflamasi saat adanya gerak rumen.b. Benodone (Methampyrone 250 mg / ml, Aminopyrine 50 mg/ml, Lidocaine HCl 15 mg/ml)Diberikan injeksi Benodone karena pada kasus ini terjadi pelepasan histamine yang akan menimbulkan reaksi alergi bermacam-macam pada sapi. Benodone digunakan selain sebagai antihistamin juga bisa sebagai antipiretik dan analgesic.

c. Vitamin B ComplexTujuan dari pemberian Vitamin B untuk mengatasi kelesuan dan gangguan metabolisme, menambah nafsu makan, memperbaiki kondisi tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki pertumbuhan, memelihara fungsi normal pada sistem syarafMenurut Frasser (2005), sapi diberi 20-40 L air hangat atau saline melalui saluran perut, diikuti dengan pemijatan kuat pada rumen, dapat membantu mengembalikan fungsi rumen. Jika terlalu banyak atau protein telah tertelan,asam asetat atau cuka dapat diberikan PO. Jika aktivitas mikroba rumen berkurang, pemasukan 4-8 L cairan rumen dari sapi yang sehat akan cukup membantu. Pemberian air minum bersih yang dicampur dengan garam dapur secara ad libitum. Obat parasimpatomimetik seperti carbamil choline (Carbachol, Lentin) dengan dosis 2-4 ml, disuntikkan subkutan pada sapi dapat merangsang gerak rumen dalam waktu singkat.

Kesimpulan1. Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan lapangan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sapi mengalami indigesti simplek2. Penyebabnya adalah pemberian pakan dengan serat kasar yang tinggi dan diberikan dalam jumlah besar serta kurang disertai pemberian minum yang cukup.3. Pengobatan indigesti dilakukan dengan pemberian Vitamin B Complex, Benodone dan Medoxy-L.4. ReferensiPeter D. Constable. 2012. Simple Indigestion in Ruminants Diseases of the Ruminant Forestomach . Merck Veterinary Manual.

Tinjauan KasusSignalment :Jenis ternak: BantengBangsa: Bos javanicusJenis Kelamin: JantanUmur: 5 tahunBobot Badan: 500 kgAnamnesa :

Gejala Klinis :

Diagnosa :

Diagnosa Banding :

Prognosa :

Terapi :

Etiologi :

Pembahasan :