laporan kasus

Upload: ida-wulan

Post on 10-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KASUSANESTESI GENERAL DENGAN INTUBASI PADA TINDAKAN CHOLEKSISTEKTOMY TERHADAP PASIEN CHOLELITIASIS

    Fitria Sri WuryaningsihJ 500060042

  • IDENTITAS PASIENNama : Ny. WJenis Kelamin: PerempuanUmur : 77 thAlamat: Tempuran Rt. 19 /06 Bulukan, SkhAgama : IslamNo RM: 14259Tgl Operasi: 14 Januari 2011

  • ANAMNESAKeluhan utama: Nyeri perut ulu hati disertai BAB cair

    Pasien datang ke IGD RSUD Sukoharjo pada tanggal 8 Januari 2011 dengan keluhan utama nyeri perut ulu hati sejak 5 hari yang lalu disertai BAB cair (+). 2 hari yang lalu, BAB cair sudah berhenti, tetapi nyeri perut semakin bertambah. Mual (+), muntah (-) tidak bisa, nyeri kepala (-), nyeri kepala (-).

    RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

  • RIWAYAT PENYAKIT DAHULURiwayat darah tinggi: disangkalRiwayat penyakit kencing manis: disangkalRiwayat asma: disangkalRiwayat penyakit jantung: disangkalRiwayat alergi: disangkalRiwayat penyakit hati: disangkalRiwayat penyakit ginjal: disangkal

  • RIWAYAT PENYAKIT KELUARGARiwayat darah tinggi: disangkalRiwayat penyakit kencing manis: disangkalRiwayat asma: disangkalRiwayat penyakit jantung: disangkalRiwayat alergi: disangkalRiwayat penyakit hati: disangkalRiwayat penyakit ginjal: disangkal

  • RIWAYAT OBAT YANG PERNAH ATAU SEDANG DIGUNAKANObat kortikosteroid: disangkalObat antihipertensi: disangkalObat antidiabetik: disangkalObat antibiotik: disangkalObat penyakit jantung: disangkal

    RIWAYAT OPERASI DAN ANESTESI SEBELUMNYADisangkal

  • ANAMNESA SISTEMSistem serebrospinal: kadang pusing, demamSistem respirasi: tidak batuk, tidak pilek, kadang sesak nafasSistem kardiovaskuler: nyeri dadaSistem digestivus: tidak mual, tidak muntah, BAB cairSistem urogenital: BAK lancarSistem muskuloskeletal: tidak ada hambatan dalam bergerakSistem integumentum: suhu raba hangat

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: lemahGizi: kesan cukupKesadaran: compos mentisBerat badan: 50 kg

    VITAL SIGNTD: 140/80 mmHgN: 80 x/menitRR: 24 x/menitS: 38,4 C

  • KepalaBentuk : normocephalRambut: hitam, distribusi merata, berubanMata Palpebra: edema -/-Konjungtiva: anemis -/-Sklera: ikterik -/-Pupil: bulat, isokorRefleks cahaya: (+/+) normalMulutGigi palsu: tidak ditemukanGigi tonggos: tidak ditemukanTrismus: tidak ditemukanRahang bawah maju: tidak ditemukanSTATUS LOKALIS

  • LeherKGB: tidak ada pembesaranKelenjar thyroid: tidak ada pembesaranSkor Mallapati: 1 (terlihat pallatum mole, isthmus fausicum, uvula)

    Thoraks Paru Inspeksi: simetris, ketinggalan gerak (-), deformitas (-)Palpasi: fremitus taktil kanan sama dengan kiriPerkusi: sonor di seluruh lapangan paruAuskultasi: suara nafas vesikuler, ronkhi (-),wheezing (-)

  • JantungInspeksi: iktus kordis tidak terlihatPalpasi: iktus kordis tidak terabaPerkusi: batas jantung dalam batas normalAuskultasi: bunyi jantung I-II regular, murmur (-)AbdomenInspeksi : tampak cekung, lebih rendah dari dada, simetrisAuskultasi : bising usus (+) normalPalpasi : massa (+), NT (+), supel, hepar dan lien tidak terabaPerkusi : timpaniEkstremitasAkral : hangatSianosis : (-)

  • STATUS LOKALIS REGIO EPIGASTRICA(+) Nyeri tekan(+) Terasa panas(+) Teraba massa

    ++-------

  • PEMERIKSAAN TAMBAHANLAB

    PemeriksaanHasilSatuanNilai NormalHb11,7Gr/dl12,0 14,0Eritrosit3,59106 uL4,0 5,0Hematokrit33,0%37- 43Indeks EritrositMCVMCHMCHC83,630,937,0PfPg%82 9227 3132 36Lekosit20,4103 uL5,0 10,0Trombosit282103 uL150 400Gol darahAHitung jenis leukositNeutrofil segmenLimfositMonosit68518%%%50 7020 402 8

  • HbSAgNegativeNegativeGula darah sewaktu111Mg/dl70 120SGOT39,67UI0-25SGPT14,92UI0-29Ureum43,79Mg/dl10-50Creatinin 0,89Mg/dl0,6-1,1

  • PEMERIKSAAN RADIOLOGIUSG: Gambaran pembesaran Gall bladder (cholecystitis) dengan multiple cholelithiasis. Curiga gambaran peradangan kronis ginjal kiri.Foto BNO: Gambaran meteorismusPEMERIKSAAN EKGDalam batas normal

  • DIAGNOSACholelitiasis

    KESIMPULAN Berdasarkan status fisik, diklasifikasikan dalam ASA II (pasien dengan penyakit sistemik ringan-sedang dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari)ACC operasi dengan general anestesi teknik circle.

    PENATALAKSANAANTerapi operatif : Cholesistektomy

  • TINDAKAN ANESTESIPasien puasa 10 jam pre-operatif.Keadaan umum dan vital sign baik (TD : 150/100mmHg, N : 82x/, RR : 28x/, S : 36,20 C)Pre-loading cairan : Cairan yang digunakan : Ringer Laktat 20 tpmKebutuhan cairan 24jam dewasa : 30ml/kgBB/24jam= 30 ml x 50 kg = 1500ml/24jam, Pasien puasa 10 jam , pengganti cairan puasa = 625ml/10jamPre-OP

  • Peri-OPPasien masuk ke ruang OK, diposisikan di atas meja operasi, diukur kembali tekanan darah, nadi dan saturasi.TD : 135/88mmHgN : 104x/ RR : 28x/Saturasi O2 98%

  • Persiapan obat yang digunakan:Premedikasi: Midazolam= 0,05 mg/kgBBx50 = 2,5 mg Fentanyl=0,5-2mcg/kgBB x 50 kg = 50 mcgInduksi: Fresofol=2-3mg/kgBB x 50 kg = 100 mg Atracurium-hamein=0,6mg/kgBBx50kg = 30 mg.

    Pasien diposisikan terlentang (supine) dengan kepala ekstensi chin lift di meja operasi.

    PremedikasiPukul 09.20: Pasien dipremedikasi dengan menggunakan Midazolam 5 mg intravena sebagai obat sedasi untuk menenangkan pasien + Fentanyl 50 mcg

  • INDUKSI09.25 : Induksi anestesi Fresofol 100mg + Atracurium 30mg Suction goedel sungkup muka sevoflurane + fresh flow gas O2 dan N2O + bagging selama kurang lebih 3 menit Meminta bantuan asisten untuk menekan cartilago cricoidea pompa 15x/30 detikMemegang laringoskopi dg tangan kiri sampai terlihat glottis dan rima glottis Memasukkan ETT hubungkan ke pompa, mendengarkn suara abdomen dan apek paru menggelembungkan cuff plesterAlirkan sevoflurane, O2 dan N2O Mata ditutup dg kassa dan diplester Pukul 09.30: Operasi dilakukan.

  • OBSERVASI TANDA VITAL

    WaktuTD (mmHg)N (x/ menit)RR (x/ menit)SpO2 (%)Preoperasi(pukul 09.20)Setelah induksi(pukul 09.25)10 menit(pukul 09.35)20 menit(pukul 09.45)30 menit(pukul 09.55)40 menit(pukul 10.05)50 menit(pukul 10.15)135/ 88

    132/ 84

    84/ 63

    116/ 65(as.traneks 500 mg)115/ 64(atracurium 5 mg)126/ 68

    125/ 68(atracurium 10 mg)102

    104

    103

    92

    90

    86

    8628

    28

    28

    26

    26

    26

    2699

    99

    99

    99

    99

    99

    99

  • WaktuTD (mmHg)N (x/ menit)RR (x/ menit)SpO2 (%)60 menit(pukul 10.25)70 menit(pukul 10.35)80 menit(pukul 10.45)90 menit(pukul 10.55)100 menit(pukul 11.05)110 menit(pukul 11.15)120 menit(pukul 11.25)97/56

    98/58

    97/59(atracurium)

    108/60

    115/63(fentanyl)101/60

    98/62(atracurium)90

    96

    94

    85

    93

    88

    9228

    28

    28

    28

    26

    28

    2899

    99

    99

    99

    99

    99

    99

  • WaktuTD (mmHg)N (x/ menit()RR (x/ menit)SpO2 (%)130 menit(pukul 11.35)140 menit(pukul 11.45)150 menit(pukul 11.55)160 menit(pukul 12.05)170 menit(pukul 12.15)180 menit(pukul 12.25)190 menit(pukul 12.35)98/70

    110/67

    116/75

    110/68

    108/75(fentanyl)

    112/64(SA+prostigmin)

    100/62(ketorolac)91

    90

    98

    97

    95

    99

    9728

    28

    26

    28

    28

    28

    2899

    99

    99

    99

    99

    99

    99

  • Resusitasi cairan peri-operatif :Stress operasi sedang: 6ml/kgBB/jam=6mlx50kg= 300ml/jam Perdarahan peri-operatif < 10%, tidak perlu dilakukan transfusi.

    Operasi berjalan sepanjang 3 jam 10 menit

    Total cairan yang diberikan pada pasien ini sejumlah 4000cc berupa 500cc Ringer Laktat sebanyak 7 flabot dan 500 cc HES.

  • Post-OP Selesai operasi pasien dipindahkan ke recovery room.

    Monitoring KU pasien dgn Alderette score:Kesadaran: dpt dibangunkan tp cpt tertidur = 1Warna kulit: merah muda = 2Aktivitas: 4 ekstremitas bergerak = 2Respirasi: dapat napas dalam = 2Kardiovaskular: TD berubah 20-50% dr normal = 1 Total Alderette score = 8

    Keterangan: Kriteria pindah dari RR ke bangsal jika nilai Alderette score = 9 atau 10 Pasien pindah ke ICU

  • INTUBASI ETTIntubasi trakea adalah tindakan memasukkan pipa endrotrakeal kedalam trakea sehingga jalan nafas bebas hambatan dan nafas mudah dibantu dan dilkendalikan.Jenis intubasi

  • PENYULIT INTUBASILeher pendekRahang bawah kecilFraktur servicalOsteoarthritis temporo mandibula jointTrismus.Ada masa di pharing dan laring

  • GENERAL ANESTESIGeneral anestesi adalah tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversible). Komponen anestesi yang ideal terdiri dari: (1) hipnotik, (2) analgesia, dan (3) relaksasi otot.1METODE

  • TEKNIK PEMBERIAN ANESTESI GENERAL

  • MidazolamSifat : ansiolitik, sedatif, antikonvulsif, dan amnesia retrogadGolongan benzodiazepin shg mempertinggi daya hambat neurotransmitter susunan saraf pusat di reseptor GABA sentralObat premedikasi. Dosis : 0,05-0,1 mg/kgBBEfek : depresi ringan vol. tidal, laju napas & sensitivitas thd CO2Fresofolmeningkatkan aktvits GABA dlm menghambat neurotransmitter di susunan saraf pusatDosis untuk induksi adalah 2-2,5 mg/kgBBPengenceran fresofol hanya boleh dengan dextrose 5%

  • Fentanyldigunakan utk mencegah atau mengurangi gejolak kardiovaskuler akibat laringoskopi dan intubasi endotrakhea serta perubahan tiba-tiba dari stimulus bedahObat induksi anestesi intubasi. Dosis : 0,5-2 mcg/kgBB Sifat : analgetik. Efek : depresi pernapasan dan kekakuan otot.Atracurium-hameinSifat : muscle relaxant non depolarisasiDosis intubasi: 0,5-0,6 mg/kgBB

  • Sulfas AtrofinDiberikan utk menghambat efek-efek yg ditimbulkan prostigminDosis adalah 0,5 mgProstigmineefek nikotinik, muskarinik, dan stimulant otot langsungantikolinesterase yg dapat mencegah hidrolisis dan menimbulkan akumulasi asetilkolinDosis: 0,03-0,05 mg/kgBB

  • KetorolacMenghambat sintesis prostaglandin dan sbg analgetik yg bekerja periferAnalgesik non-narkotik, antiinflamasi nonsteroidDosis: 30 mgAsam TraneksamatUtk mengontrol perdarahanDosis: 500 mg iv

  • DAFTAR PUSTAKAMuhardi M., dkk., 1989. Anestesiologi. Jakarta: FKUIKrisdiyanto H., 2000. Kemudahan Pemasangan Sungkup Laring dengan Induksi Thiopentone + Midazolam dan Propofol + Midazolam. Karya Akhir. Semarang: Universitas DiponegoroNugroho, R.C., 2002. Pengaruh Pretreatment Midazolam atau Atracurium Terhadap Fasikulasi, Mialgia, dan Kenaikan Kadar Kreatin Fosfokinase Darah Akibat Suksinilkolin. Karya Akhir. Semarang: Universitas Diponegoro.Susianto O., 2004. Pengaruh Pretreatment Fentanil 1g/kgBB Terhadap Iritasi Jalan Napas Pada Induksi Inhalasi Isoflurane. Karya Akhir. Semarang: Universitas Diponegoro.Satoto H., 2005. Pengaruh Anestesi Sevofluran and Enfluran Terhadap Klirens Kreatinin. Karya Akhir. Semarang: Universitas Diponegoro.

    **