laporan kasus

22
Laporan Ujian LPR pada Pria Dewasa Budiono 11.2013.207 Kepaniteraan Klinik Ilmu Penakit !elin"a #idun" dan !en""orok $akultas Kedokteran Uni%ersitas Kristen Krida &a'ana R(UD !arakan )akarta Pem*im*in" + dr. Stivina A, Sp

Upload: budiono-mulyo

Post on 07-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LPR, THT, TONSILITIS, KEDOKTERAN, PENYAKIT, ILMU KEPALA LEHER

TRANSCRIPT

Laporan Kasus OTITIS MEDIA PADA ANAK

Laporan UjianLPR pada Pria DewasaBudiono11.2013.207Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan TenggorokFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaRSUD Tarakan Jakarta

Pembimbing :dr. Stivina A, SpTHT.KL

LAPORAN KASUSI. IDENTITAS PASIENNama: Tn. EHUmur: 38 tahunAgama: IslamJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan : KaryawanAlamat: Jl. Kebon JerukTanggal datang: 17 Febuari 2015

ANAMNESISAnamnesis: Autoanamnesis & Keluhan Utama : Rasa mengganjal dan sesak waktu makan

Riwayat Penyakit SekarangOS mengeluh rasa mengganjal pada saat makan terutama memakan daging. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu, tiba-tiba OS merasakan sulit menelan apabila mengkonsumsi daging disertai perasaan sesak. Tidak disertai rasa sakit menelan, batuk (-), pilek (-), sakit kepala (-).Riwayat Penyakit SekarangRiwayat panas badan disertai batuk pilek dirasakan sejak 3 hari sebelum keluar cairan dari telinga. Nyeri telinga dan panas badan dirasakan berkurang setelah keluar cairan dari telinga. Tidak ada keluhan pada telinga kanan Os. Keluhan sakit tenggorokan, nyeri menelan, suara sengau, benjolan di leher disangkal.

Riwayat Penyakit DahuluOs tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. 3 Bulan yang lalu OS baru saja didiagnosa dokter menderita penyakit maag, OS jarang memiliki keluhan pada kepala leher. Riwayat Penyakit KeluargaOs mengaku tidak ada keluarga yang pernah sakit seperti ini. Riwayat alergi dan asma pada keluarga disangkal penderita.Riwayat AlergiRiwayat alergi seperti bersin-bersin dan gatal-gatal ketika terkena debu, atau setelah memakan makanan tertentu disangkal. Riwayat asma juga disangkal.

Status LokalisTelinga

KANANKIRIBentuk daun telingaNormotiaNormotiaKelainan kongenitalMikrotia (-), atresia (-), fistula (-), kelainan bentuk (-)Mikrotia (-), atresia (-), fistula (-), kelainan bentuk (-)Radang, TumorHiperemis (-), nyeri (-), hipertermi (-), Oedema (-), massa (-), hematoma (-)Hiperemis (-), nyeri (-), hipertermi (-), Oedema (-), massa (-), hematoma (-)Nyeri tekan tragus--Penarikan daun telingaNyeri tarik telinga (-)Nyeri tarik telinga (-)Kelainan pre, infra dan retroaurikulerFistula (-), hiperemis (-), massa (-), nyeri tekan (-), Oedema (-), Lesi (-)Fistula (-), hiperemis (-), massa (-), nyeri tekan (-), Oedema (-), Lesi (-)Region MastoidHiperemis (-), massa (-), nyeri (-), oedema (-), lesi (-)Hiperemis (-), massa (-), nyeri (-), oedema (-), lesi (-)Liang telingaLapang, furunkel (-), jaringan granulasi (-), serumen (+), sekret (-), darah (-), hiperemis (-), edema (-)Menyempit, furunkel (-), jaringan granulasi (-), serumen (+), sekret (+), darah (-), hiperemis (+), edema (+)MTIntak, Reflex cahaya (+) arah jam 5Intak, Reflex cahaya (+) arah jam 7

Status LokalisHidungKANANKIRIBentukBentuk normal, deformitas (-)Tanda peradanganHiperemis (-), oedema (-), Nyeri tekan (-), Massa(-)Hiperemis (-), oedema (-), Nyeri tekan (-), Massa(-)Sinus Frontalis(nyeri tekan dan ketuk)Nyeri tekan (-), nyeri ketuk (-)Nyeri tekan (-), nyeri ketuk (-),Sinus Maksilaris(nyeri tekan dan ketuk)Nyeri tekan (-), nyeri ketuk (-)Nyeri tekan (-), nyeri ketuk (-)VestibulumTampak bulu hidungSekret seromukous (-)Furunkel (-)Krusta (-)Tampak bulu hidungSekret seromukous (-)Furunkel (-)Krusta (-)Kavum nasiSempitSekret seromukous (-)SempitSekret seromukous (-)Konka InferiorHiperemis (-)Oedem (-)Sekret seromukous (-)Hiperemis (-)Oedem (+)Sekret seromukous (-)Konka MediusTidak dapat dinilaiTidak dapat dinilaiMeatus nasi mediusTidak dapat dinilaiTidak dapat dinilaiSeptum nasiTidak tampak kelainanStatus LokalisPHARYNXDinding faring: Hiperemis (+), granulasi (-), post nasal drip (-)Arcus: Hiperemis (+), simetrisTonsil: T1-T1, hiperemis (+), kripta (-), detritus (-)Uvula: Bentuk normal di garis median, hiperemis (-)Gigi: Normal, tidak ada gigi berlubang, karies (-)

Status LokalisPHARNYXTonsil Lingua : Hiperemis (+), Oedem (+)

Endoskopi Pharynx-Larynx Dinding pharynx-Larynx tampak teriritasi dan hiperemis. Pita suara hiperemis (+), pergerakan fonasi abduksi dan adduksi simetrisRESUMEAnamnesisOS mengeluhkan disfagia, merasa apneu pada saat makan terutama daging, pasien mengatakan 3 bulan yang lalu didiagnosa GERD oleh dokter. Riwayat alergi (-), riwayat faringitis (-), tonsilitis (-), rhinitis (-).Pemeriksaan FisikKesadaran compos mentis, keadaan umum tampak sakit ringanTelingaAD : Aurikula dalam batas normal, daerah mastoid dalam batas normal, liang telinga lapang, serumen (+), membran timpani intak, reflex cahaya positif arah jam 5, hiperemis (-)AS : Aurikula dalam batas normal, daerah mastoid dalam batas normal, liang telinga lapang, serumen (+), membran timpani intak, reflex cahaya positif arah jam 7, hiperemis (-)

Pemeriksaan FisikHidungHidung luar : Bentuk normal, tidak ada peradangan, tidak ada nyeri tekan sinus frontal dan maxillaris.Hidung dalam (kanan & kiri) :Kavum nasi lapang, sekret (-), konka inferior dbn, edema (-) sekret (-). Konka media dbn.

Pemeriksaan FisikPharynxDinding faring hiperemis, simetris, tonsil T1-T1, kriptus (-), detritus (-), uvula ditengah dalam batas normal, gigi dalam batas normal.

Endoskopi Laring Dinding faring hiperemis, pita suara hiperemis, pergerakan fonasi simetris.

DiagnosisWORKING DIAGNOSISLaryngopharyngeal Reflux DiseaseDIFFERENTIAL DIAGNOSISTonsilitis linguaDiagnosis LPR adalah penyakit karena laring-faring teriritasi oleh asam lambung dikarenakan fungsi sphincter esofagus yang menurun/hilang sehingga asam lambung naik ke larynx, retrofaring bahkan nasofaring.Penyakit ini lazim pada anak-anak dikarenakan fungsi sphincter memang belum sempurna.DiagnosisGejala LPR antara lain :Serak- Stridor/ApneuBatuk Kronis- Sulit makan/menghirupBanyak dahak- Rasa mengganjal di leher.DiagnosisTonsilitis LinguaMerupakan peradangan tonsil lingua yang merupakan bagian dari cincin waldeyer/lymphatic. Gejala sama dengan tonsilitis palatina yakni demam, sulit menelan dan mengganjal, sesak nafas.PenatalaksanaanNon Medika Mentosa :Diet untuk menurunkan asam lambung berlebih.Medika Mentosa :H2 blockerProton Pump inhibitor

PrognosisAd vitam: BonamAd fungsionam: BonamAd sanationam: Bonam