laporan jaringan otot

23
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1 JARINGAN OTOT OLEH : Nama : Dea Sintia NIM : 08121004065 Kelompok : II Asisten : Meilisa Dwinda A LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: dea-sintia

Post on 21-Nov-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Struktur Perkembangan Hewan 1

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMSTRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN 1JARINGAN OTOT

OLEH :

Nama : Dea SintiaNIM : 08121004065Kelompok : II Asisten: Meilisa Dwinda A

LABORATORIUM FISIOLOGI HEWANJURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS SRIWIJAYAINDRALAYA2013ABSTRAK

Praktikum mengenai struktur dan perkembangan hewan yang membahas tentang Jaringan Otot bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan letak sel penyusun jaringan otot. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Maret 2013, Pukul 08.00-10.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Alat yang digunakan adalah alat tulis, buku kerja, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah berbagai macam jenis preparat awetan. Adapun hasil yang di dapat yaitu gambar dari macam-macam jaringan otot. Kesimpulan yang di dapat dari praktikum ini adalah jaringan otot terbagi beberapa macam Berdasarkan sifat, ciri, dan fungsinya, jaringan otot dibedakan menjadi tiga kelompok yakni otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

BAB 1PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangOtot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. Tubuh memperoleh manfaat dari suatu kontraksi otot, maka sel otot harus tertambat pada sesuatu agar dapat menarik, yaitu pada unsur jaringan ikat fibrosa kuat dari otot. Kemampuan otot untuk berkontraksi merupakan sifat khas dari jaringan otot, kemampuan berkontraksi otot menyebabkan kita dapat melakukan berbagai gerakan sekuat tinju maupun sehalus kedipan mata. Sifat kontraktil jaringan otot disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan miosin yang tidak dimiliki jaringan yang lain. Jaringan otot meliputi 40 - 50% berat badan dan mempunyai empat sifat, yaitu : elastis, dapat diregangkan (extensible), dapat dirangsang (excitable), dan dapat berkontraksi (contractable) (Cormack 1994: 183). Semua makhluk hidup mampu bereaksi terhadap perubahan perubahan yang terjadi dalam lingkungannya. Salah satu bentuk reaksi terhadap suatu rangsangan yaitu gerakan, yang dapat berupa gerakan sebagian sel, contohnya silia atau gerakan seluruh sel. Pada gerakan seluruh sel, sel itu mungkin memperlihatkan gerakan amuboid, tetapi pada makhluk multiseluler, terutama sel sel ototlah yang dikhususkan untuk fungsi gerakan. Dasar untuk pergerakan ini, dalam bentuk lebih umum pada sebagian besar sel dan pada sel otot secara sangat khusus, adalah perubahan zat kimia menjadi tenaga mekanik melalui pemecahan ATP secara enzimatik. Sel otot mempunyai membrane sel yang sangat peka rangsang, yang mampu menyebarkan suatu impuls dan memulai proses kontraksi sel (Geneser 1998: 265).Alat kontraktil pada semua jenis gerakan tampak terdiri atas protein aktin dan miosin, yang dalam sel sel otot berupa filament yang tersusun sejajar searah dengan pergerakan sel selama kontraksi. Jaringan otot memerlukan unsur jaringan ikat untuk sekurang-kurangnya dua alasan. Pertama, sel otot mempunyai metabolisme yang sangat aktif dan karenanya memerlukan sangat banyak nutrien dan oksigen. Kapiler yang menyediakan bahanpokok ini terletak dalam jaringan ikat longgar halus yang terdapat di antara sel - sel otot atau di antara berkas sel - sel ini. Kedua, agar tubuh memperoleh manfaat dari suatu kontraksi otot, maka sel otot harus tertambat pada sesuatu agar dapat menarik, yaitu pada unsur jaringan ikat fibrosa kuat dari otot (Cormack 1998: 185).Sel - sel otot berkembang, dengan sedikit pengecualian, dari sel sel mesodermal (sfingter pupil dan sel sel mioepitel pada kelenjar keringat dan kelenjar mamma berasal dari ektoderm). Seluruh otot dibungkus oleh sebuah selubung jaringan ikat padat biasa disebut epimisium. Dasar untuk pergerakan ini, dalam bentuk lebih umum pada sebagian besar sel dan pada sel otot secara sangat khusus. Sel sel otot ini memanjang dengan sumbu panjang searah dengan arah kontraksi, seringkali sampai sedemikian besar sehingga disebut sebagai serat oleh para ahli anatomi di masa lampau. Istilah serat otot ini masih dipakai walaupun serat - serat otot sebenarnya merupakan sel sel, yang berbeda dengan serat serat jaringan ikat ekstraseluler. Pada golongan vertebrata, secara structural dan fungsional terdapat tiga jenis otot yaitu : otot polos, otot skelet (otot rangka), dan otot jantung (Geneser 1994: 264).Manusia mempunyai kemampuan untuk bergerak dan berpindah dan melakukan aktivitas dalam memenuhi kehidupannya didukung oleh tulang dan otot. Jaringan tunggal terbesar pada tubuh manusia dimana, kurang dari 25 % dari massa tubuh waktu lahir, lebih dari 40 % dari massa tubuh dewasa muda, sedikit kurang dari 30 % massa tubuh orang sudah tua. Seluruh otot dibungkus oleh sebuah selubung jaringan ikat padat biasa disebut epimisium. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf masuk dan keluar otot dari epimisium melalui sekat-sekat fibrosa yang meluas ke dalam otot dan mengelilingi fasikel (berkas) serat ototnya. Sekat ini merupakan perimisium. Menyatu dengan perimisium, lembaran jaringan ikat halus meluas di antara masing-masing serat otot dan membentukendomisium. (Cormack 1998: 185)

1.2. Tujuan PraktikumPraktikum ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan letak sel penyusun jaringan otot.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Jaringan otot tersusun atas sel sel otot. Jaringan otot memiliki fungsi utama sebagai penggerak tubuh atau untuk melakukan gerakkan pada berbagai bagian tubuh. Sel otot umumnya panjang dan langsing. Jaringan otot dapat berkontraksi karena di dalamnya terdapat protein kontraktil yang panjang dan mengandung serabut halus yang disebut miofibril. Serat otot mengandung filament aktin dan miosin yang merupakan protein kontraktil yang memungkinkan otot memanjang dan memendek. Pada sel otot ditemukan juga plasma sel otot (sarkoplasma). Seluruh sel otot dibungkus oleh suatu membran sel yang dinamakan sarkolema. Berdasarkan sifat, ciri, dan fungsinya, jaringan otot dibedakan menjadi tiga kelompok yakni otot polos, otot lurik, dan otot jantung (Dwisang 2011: 283).Otot polos terdiri atas sel sel yang berbentuk kumparan (gelondong) yang tiap tiap sel nya hanya mempunyai satu inti. Otot polos berbentuk fusiform, yaitu lancip di kedua ujungnya dan hanya memiliki satu inti sel yang terletak di tengan. Otot polos bekerja secara tidak sadar. Artinya, gerakan yang di timbulkan tidak menurut kehendak kita. Otot polos bereaksi lambat, teteapi dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama. Otot polos membentuk sebagian dinding usus (L.Viscus = bagian lunak alat alat dalam) dan dipersarafi oleh system saraf otonom. Karena itu, otot polos seringkali disebut visceral atau otot involunter dan juga otot polos dapat ditemukan pada pembuluh darah dan organ organ viseral yang bekerja secara otomatis (Riandari 2007: 73).Sebagian besar otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel mesenkim, walaupun yang terdapat pada iris berasal dari ectoderm. Dalam hubungan dengan beberapa kelenjar dan saluran keluarganya seperti kelenjar-kelenjar liur, kelenjar keringat, dan kelenjar lakrimal, ada sel-sel dengan banyak ciri khas otot polos yang berkembang dari ektoderm dan sel mioepitel. Sel otot polos dapat bertambah ukurannya akibat rangsangan fisiologis (dalam rahim selama kehamilan) dan akibat rangsangan patologis (dalam arteriol pada hipertensi) terutama oleh bertambah besarnya masing-masing sel otot. Dalam sarkoplasma sekitar inti, khususnya pada kutub, terdapat mitokondria, sejumlah elemen dari Retikulum granular dan ribosom-ribosom bebas, suatu aparat golgi kecil, glikogen dan sesekali titik-titik lipid. Sisa sarkoplasma terutama mengandung miofilamen tebal dan tipis. Sarkolema sebesar 7 nm, diluarnya dilapisi suatu lamina basal, serat-serat retikular dan elastin (Anonima 2011: 1).Unit structural dan unit fungsional otot lurik yang terkecil adalah serat. Serat ini berupa sel panjang berinti banyak yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya. Serat serat otot ini terdapat dalam berkas, yaitu fasikulus (L. fascis = berkas), yang pada gilirannya membentuk komponen komponen jenis jenis otot yang berbeda. Otot lurik memiliki ciri melekat pada rangka yang dapat di gerakkan sehingga disebut juga otot rangka. Otot ini mampu berkontraksi cepat dan kuat dan inti terletak di tepi. Otot lurik bekerja secara sadar, yaitu dapat dikendalikan oleh kehendak kita. Otot lurik bereaksi cepat terhadap rangsangan. Otot lurik ini dapat ditemukan pada tendon, yaitu otot otot yang melekat pada rangka. Otot rangka menyususn otot pada organ gerak, misalnya pada kaki dan tangan (Dwisang 2011: 284).Serat serat otot jantung tersusun dari sel sel yang bercabang yang satu sama lain bersama sama membentuk suatu jala tiga dimensi. Sel sel ini dihubungkan ujung dengan ujung oleh apa yang disebut diskus interkalaris. Otot jantung (G. kardia = jantung) memiliki banyak inti yang terletak ditengah seperti pada otot polos , tetapi mempunyai gurat gurat melintang seperti otot rangka. Otot jantung dipersarafi oleh system saraf ototnom dank arena itu disebut juga otot bercorak involunter. Pada potongan melintang, gambarn serat serat ini kurang teratur, dan pada potongan memanjang, serat serat nya hampir sejajar, ujung ujung serat bercabang scara khas, membentuk sudut sudut tajam dan berhubungan dengan serat serat yang berdekatan (Geneser 1994: 287).Diameter rata rata dari serat serat otot jantung pada orang dewasa yaitu 15 m, tetapi pada keadaan patologis (atau setelah latihan fisik yang sangat intensif dan sangat lama) dimana terdapa peningkatan beban jantung terjadi hipertrofi serat otot jantung dengan penambahan massa otot. Fungsi utama otot jantung adalah membantu jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar masuk dari dan ke dalam jantung. Otot jantung memiliki keistimewaan karena bentuknya seperti otot lurik, tetapi bekerja seperti otot polos. Ciri ciri otot jantung adalah berinti satu ditengah, bekerja secara tidak sadar, reaksinya lambat, berbentuk seperti otot lurik, dan memiliki percabangan. Otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung. Otot ini memiliki kemampuan untuk memompa darah keluar dari jantung dan mengalirkannya keseluruh tubuh (Riandari 2007: 73). Selubung otot merupakan serabut penyusun otot terkait menjadi berkas berkas yang rapi yang disebut muskulus (makroanatomi) yaitu gabungan berkas otot yang dibungkus oleh jaringan kolagen padat. Otot dibungkus oleh suatu lapisan jaringan ikat yaitu epimisium (bungkus yang terletak diluar muskulus), yang kemudian sedikit banyak beanyaman dengan fasia otot di sekitarnya. Epimisium ini menyusup kedalam otot dan mengelilingi setiap fasikulus dalam bentuk perimisium(percabangan epimisium, merupakan sekat yang membungkus kesatuan otot yang lebih kecil), yang akhirnya melanjutkan diri menjadi selubung halus serat serat retikulin yang mengelilingi tiap serat otot, disebut endomisium (percabangan epimisium, menyelubungi berkas otot yang lebih kecil) yang disusun olen sinsitum sel otot (Geneser 1994: 272).Bagi berbagai jenis kontraksi yang diperlukan bagian-bagian tubuh tersedia tigajenis otot berbeda. Jenis yang paling umum dikenal sebagai otot rangka, otot volunter atau otot bercorak. Jaringan otot memiliki fungsi utama sebagai penggerak tubuh atau untuk melakukan gerakkan pada berbagai bagian tubuh. Sel otot umumnya panjang dan langsing. Otot disebut sebagai rangka karena kontraksinya biasanya menggerakkanbeberapa bagian kerangka, dan dikatakan sebagai otot volunter karena kontraksinyabiasanya dapat diatur oleh kemauan kita, dan bercorak karena seratnya nampak gurat-gurat melintang gelap dan terang secara selang-seling yang disebut gurat melintang bila dilihat dibawah mikroskop. Meskipun begitu perlu disadari bahwa otot rangka dapat berfungsi tanpa usaha secara sadar misalnya mempertahankan posisi kepala (Cormack 1998: 186).BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM3.1. Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 19 Maret 2013 pukul 08.00-10.00 WIB bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2. Alat dan BahanAdapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yakni alat tulis, buku kerja, dan mikroskop. Bahan yang digunakan yakni berbagai macam jenis preparat awetan.

3.3. Cara KerjaLangkah pertama yang dapat kita lakukan pada praktikum kali ini ialah dengan menyiapkan preparat awetan yang akan diamati.Lalu, letakkan preparat awetan dibawah mikroskop dengan mengatur penerangan dan gunakan lensa dari ukuran terkecil. Langkah terakhir yakni setelah kita mengamati bagian bagian dari jaringan otot melalui mikroskop, kita bisa menggambar bagian bagian dari jaringan otot dan agar hasil yang didapat mudah dimengerti sertakan keterangan pada gambar tersebut.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil

Otot Polos Mus musculus

Klasifikasi :Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : MamaliaOrdo : RodentiaFamily : MuriidaeGenus : MusSpesies : Mus musculusNama Umum : Mencit

Keterangan Gambar :1. Nukleus2. Miofibril3. Sarkoplasma4. Sarkolema

Otot Jantung Mus musculus

Klasifikasi :Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : MamaliaOrdo : RodentiaFamily : MuriidaeGenus : MusSpesies : Mus musculusNama Umum : Mencit

Keterangan Gambar :1. Nukleus2. Diskus Interkalaris3. Miofibril4. Sarkoplasma5. Sarkolema

Otot Polos Mus musculus

Klasifikasi :Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : MamaliaOrdo : RodentiaFamily : MuriidaeGenus : MusSpesies : Mus musculusNama Umum : Mencit

Keterangan Gambar :1. Nukleus2. Miofibril3. Sarkolema4. Sarkoplasma

4.2. PembahasanOtot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek,mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendekmaka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Menurut Anonima (2011: 1), bahwa Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali keposisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja ototpertama.Jadi,untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.Pada otot terdapat gerakan-gerakan seperti gerakan antagonis, senergis, relaksasi dan juga kontraksi. Menurut Cormack (1998: 199) bahwa, contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah. Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi. Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama. Contoh gerak tangan menengadah dan menelungkup, gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.Otot memiliki fungsi yang khusus, seperti sebagai alat gerak aktif yang dapat memungkinkan otot dapat memanjang dan memendek. Menurut Geneser (1994: 265) bahwa, struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontroksi.Pada preparat otot yang diteliti di mikroskop didapatkan perbedaan gambar dari otot polos dengan otot rangka, dimana otot polos memiliki satu inti, tidak bercabang, berbentuk gelendong, tidak berpola atau seratnya tidak terlihat jelas, dan terdapat pada organ dalam, sedangkan pada otot lurik memiliki inti banyak ditepi, seratnya terlihat jelas, bekerja secara sadar, tidak bercabang. Menurut Comarck (1998: 190) bahwa, Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.Pada otot terkadang terdapat kelainan atau penyakit, seperti astrofi dan distrofi otot, hervis abdominal,tetanus, kram pada otot dan lain sebagainya. Menurut Geneser (1994: 275) bahwa, beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri. Atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh. Kaku leher (stiff) kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang. Kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang. Keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.Terdapat tiga jenis otot seperti otot polos yang terdapat di organ dalam tubuh, otot lurik atau otot rangka yang melekat pada tulang seperti di tangan, dan otot jantung atau otot kardiak yang terdapat di jantung. Menurut dwisang (2011: 284) otot Polos (otot volunter) adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus. Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan. Otot Jantung (otot cardiak) hanya terdapat pada jantung.

BAB VKESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Pada otot terdapat gerakan-gerakan seperti gerakan antagonis, senergis, relaksasi dan juga kontraksi.2. Pada otot terkadang terdapat kelainan atau penyakit, seperti astrofi dan distrofi otot, hervis abdominal,tetanus, kram pada otot dan lain sebagainya.3. Pada setiap otot baik otot jantung, lurik dan polos juga terdapat bagian-bagian seperti adanya sarkomer, sarkoplasma, miofibril dan inti.4. Terdapat tiga jenis otot seperti otot polos yang terdapat di organ dalam tubuh, otot lurik atau otot rangka yang melekat pada tulang seperti di tangan, dan otot jantung atau otot kardiak yang terdapat di jantung.5. Terdapat perbedaan antara otot polos yang memiliki satu inti dan bergelendong dengan otot lurik yang mempunyai banyak inti ditepi dan serat terlihat jelas.

LAMPIRAN

Otot Rangka

Otot Jantung

Otot PolosDAFTAR PUSTAKAAnonima. 2011. Jaringan Otot. http://www. Jaringan otot - hewan.com. Diakses pada tanggal 14 Maret 2013.Cormack, D. 1998. Ham Histologi. Binarupa Aksara : Jakarta.Vii + 535 hlm.Dwisang, Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Scientific Press : Jakarta.Geneser, Finn. 1994. Buku Teks Histologi. Binarupa Aksara : Jakarta. I + 346 hlm.Riandari, Henny. 2007. Sains Biologi. Tiga Serangkai : Jakarta.