laporan hasil pengawasan atas akuntabilitas keuangan ... · pdf filetentang badan pengawasan...

67

Upload: truongkhanh

Post on 06-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana
Page 2: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta i

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

KATA PENGANTAR

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan

Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun

2014 tentang Aksi Pencegahan dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang

Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi

Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat memberikan amanah

kepada BPKP untuk melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dan

pembinaan penyelenggaraan SPIP dalam rangka mewujudkan tatakelola pemerintahan yang

baik dan bersih.

Dalam menunaikan amanah tersebut, BPKP melakukan pengawasan dan pembinaan

yang meliputi kegiatan audit, evaluasi, reviu, investigasi, bimbingan teknis, dan asistensi

kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Hasil pengawasan dan pembinaan

tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga kepada para pemangku

kepentingan (stakeholders) serta memberikan keyakinan yang memadai atas kualitas

akuntabilitas keuangan negara/daerah dan penyelenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga

dan pemerintah daerah.

BPKP selaku auditor intern pemerintah telah dan akan terus berkomitmen untuk

mendukung tugas-tugas pemerintahan melalui penyediaan jasa pemberian jaminan (assurance)

dan konsultasi (consulting) kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang

berorientasi pada peningkatan akuntabilitas keuangan negara/daerah, mendukung pencapaian

prioritas nasional dengan menekankan pada pencapaian efektivitas, efisiensi, dan kehematan

serta peningkatan tata kelola pemerintahan.

Laporan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015

di Wilayah DI Yogyakarta berisi rangkuman informasi atas hasil pengawasan dan pembinaan

sebagai media pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pengawasan intern akuntabilitas

keuangan negara/daerah terhadap satuan kerja kementerian/lembaga (instansi vertikal) dan

unit kerja di lingkungan pemerintah daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Laporan ini disajikan dalam empat dimensi pengawasan, yaitu pengawalan

pembangunan nasional, peningkatan ruang fiskal, pengamanan aset negara/daerah, dan

perbaikan sistem tata kelola (governance system).

Page 3: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana
Page 4: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta iii

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

RINGKASAN EKSEKUTIF

Memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Instruksi Presiden Nomor 4

Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, dan

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian

Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka

Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

melaksanakan pengawasan dalam rangka mengawal pembangunan nasional, mendorong

peningkatan ruang fiskal, pengamanan aset, dan perbaikan sistem tata kelola (governance

system).

Ikhtisar hasil pengawasan dan pembinaan tahun 2015 adalah sebagai berikut :

A. Pengawalan Pembangunan Nasional

Keberhasilan pembangunan nasional di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain

ditandai dengan tingkat skor capaian kinerja program berdasarkan hasil audit/evaluasi.

Dalam bidang kesehatan, skor capaian keberhasilan pelaksanaan program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 sebesar

89,89 atau dalam kategori “berhasil”. Dalam bidang infrastruktur, skor capaian

pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (PAMSIMAS) Tahun 2014 pada Kabupaten Bantul sebesar

79,83% dan pada Kabupaten Kulon Progo sebesar 72,70% atau dalam kategori “cukup

berhasil”. Capaian kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) tahun

2014 dan 2015 pada lima pemerintah daerah memperoleh predikat “berhasil”, dan

PNPM Mandiri Perkotaan pada seluruh kabupaten/kota di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta mencapai predikat “memadai”. Dalam bidang kemaritiman, capaian

pelayanan bidang kemaritiman pada dua pemerintah daerah mendapat predikat “baik”.

Keberhasilan pembangunan bidang infrastruktur juga dapat dilihat dari tingkat cakupan

pelayanan air minum yang dapat dinikmati oleh masyarakat, baik yang disediakan oleh

PDAM maupun dengan sistem penyediaan air minum lainnya. Secara keseluruhan, rata-

rata cakupan layanan air minum di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015

sebesar 52,84% dari jumlah penduduk. Sedangkan pelayanan yang dilakukan oleh

PDAM adalah sebesar 38,70% dari jumlah penduduk.

Page 5: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta iv

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Dalam rangka mengawal pembangunan nasional, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

Yogyakarta melakukan pengawasan melalui kegiatan audit kinerja, audit operasional,

dan audit keuangan terhadap lima program prioritas pembangunan nasional yaitu bidang

pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, infrastruktur, dan kedaulatan

pangan dan kemaritiman.

Pengawasan bidang pendidikan dijumpai permasalahn sebagai berikut:

Audit keuangan atas Health Professional Education Quality (HPEQ) pemberian

beasiswa tidak sesuai ketentuan, tim monitoring dan evaluasi internal belum

melaksanakan tugas dan fungsinya, serta penghematan pengeluaran negara

sebesar Rp51.188.447,00.

Audit Tunjangan Profesi Guru Non PNS menghasilkan koreksi positif sebesar

Rp242.427.700,00, koreksi negatif sebesar Rp302.037.800,00 dan menemukan

kelebihan pembayaran TPG Gurun Non PNS sebesar Rp130.252.125,00.

Monitoring dan evaluasi Program Bansos Sarana dan Prasarana menemukan Dinas

Pendidikan Kabupaten Gunungkidul belum memiliki data kebutuhan sarpras sekolah

secara lengkap, monitoring atas penyaluran dan penggunaan anggaran sarpras

pendidikan belum optimal, dan penyelenggaraan kegiatan belum sesuai ketentuan.

Evaluasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri, persentase jumlah

mahasiswa yang dikenakan UKT kelompok 1 tidak mencapai 5% dan besaran Biaya

Kuliah Tunggal (BKT) tidak dicantumkan dalam SK Rektor tentang Uang Kuliah

Tunggal.

Dalam bidang kesehatan, pengawasan dilakukan dengan audit kinerja terhadap program

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hasil audit menjumpai beberapa permasalahan

yaitu terdapat peserta PBI yang belum mendapat kartu, peserta JKN tidak memenuhi

kriteria namun masih terdaftar dalam kuota penerima PBI, penduduk miskin dan tidak

mampu penerima bantuan iuran jaminan kesehatan melebihi jumlah penduduk miskin

pada Kabupaten Sleman, dan penggunaan dana kapitasi di Kabupaten Kulon Progo

tidak sesuai ketentuan sebesar Rp2.145.142.418,00.

Dalam bidang penanggulangan kemiskinan, beberapa permasalahan yang dijumpai

antara lain:

Monitoring dan Evaluasi Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas Nasional pada

Dinas Sosial, Pendampingan Pengelolaan Dana Siap Pakai Pemasangan Sistem

Page 6: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta v

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Peringatan Bencana Longsor, Joint Audit BNPB dengan BPKP Tahun 2015, dan

Reviu atas Program Hibah Air Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Audit BNPB Tahun 2015 pensertifikatan tanah untuk korban erupsi gunung merapi

belum mencapai target 944 KK baru terealisasi 500 KK dan kelebihan pembayaran

sebesar Rp393.285.468,00.

Reviu atas Laporan hasil verifikasi hibah air minum pada empat kabupaten di DIY

dijumpai penetapan baseline tidak cermat sehingga penerima manfaat memperoleh

lebih dari satu sambungan rumah, penggantian penerima manfaat diluar baseline,

dan terdapat calon penerima manfaat yang tidak sesuai kriteria.

Pengawasan bidang infrastruktur dasar, dijumpai permasalahan berikut:

Audit Program PNPM Mandiri Perkotaan pada empat pemerintah daerah, dijumpai

penyalahgunaan dana pinjaman bergulir oleh UPK dan KSM, serta kurangnya

pembinaan, pemantauan, dan pengawasan oleh satuan kerja program PNPM Mandiri

Perkotaan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta penghematan

pengeluaran negara sebesar Rp49.780.642,00.

Audit keuangan terhadap program Second Water Resources and Irigation Sector

Management Project (WISMP) Phase II dijumpai pengembangan sistem irigasi

belum optimal, pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi daerah irigasi tidak sesuai

dengan tujuan program WISMP Phase II, serta pemilihan dan penetapan daerah

irigasi belum tepat, serta penghematan pengeluaran negara sebesar

Rp57.400.400,00.

Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) pembangunan

infrastruktur perdesaan belum sesuai petunjuk teknis, pengadaan buku/jurnal hasil

pelaksanaan PPIP belum sesuai ketentuan, dan kelemahan administrasi di tingkat

Organisasi Masyarakat (OMS) dan KPP.

Evaluasi kinerja BUMD dilakukan pada PDAM Kota Yogyakarta, PDAM Kabupaten

Sleman, PDAM Kabupaten Bantul, PDAM Kabupaten Kulon Progo, dan PDAM

Kabupaten Gunungkidul. Hasil evaluasi menjumpai beberapa permasalahan berupa

tingkat kehilangan air masih tinggi dan harga/ tarif air yang belum sesuai dengan

keputusan Kepala Daerah.

Page 7: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta vi

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

B. Mendorong Peningkatan Ruang Fiskal

Perbaikan kualitas ruang fiskal pada pemerintah daerah antara lain ditandai dengan

adanya peningkatan anggaran pendapatan asli daerah (PAD) dalam APBD sebesar

15,23% atau sebesar Rp2.785.779.939.194,80 di tahun 2014 menjadi

Rp3.210.176.809.059,12 di tahun 2015. Kenaikan anggaran PAD tersebut

memungkinkan pemerintah daerah dapat mewujudkan tujuan pembangunan nasional di

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan pengawasan dalam rangka mendorong peningkatan ruang fiskal tahun 2015

menghasilkan potensi penghematan pengeluaran negara sebesar Rp559.488.503,00

serta beberapa permasalahan berikut:

Pengawasan atas optimalisasi PAD pada pemerintah Kabupaten Gunungkidul

menyimpulkan pemerintah Kabupaten Gunungkidul belum memiliki data base

mengenai PAD serta pajak hotel, pajak restoran dan restribusi pengendalian menara

telekomunikas belum tergali optimal.

Pengelolaan PNBP dijumpai penentuan target PNBP belum memadai, penggunaan

PNBP belum sepenuhnya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

243/KMK.06.2002, kelebihan pembayaran honor sebesar Rp90.083.000,00 serta

belum dibangunnya sistem pengendalian intern di unit-unit yang mengelola PNBP.

Evaluasi penyelenggaraan fungsi PTSP-PM dijumpai sistem pelayanan informasi dan

perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) belum digunakan, pelayanan

perizinan melebihi ketentuan waktu yang berlaku.

Audit operasional pada KPUD Daerah Istimewa Yogyakarta menghasilkan potensi

penghematan keuangan negara sebesar Rp.72.673.500,00.

Audit atas program JKN menghasilkan koreksi audit berupa selisih pembayaran

tagihan oleh Kementerian Kesehatan sebesar Rp.218.415.225,00. Sedangkan

kegiatan monitoring dan evaluasi DAK menunjukkan koreksi penghematan

pengeluaran negara/effisiensi sebesar Rp.178.316.778,94.

C. Pengamanan Aset Negara/Daerah

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta berperan aktif dalam upaya

pengamanan aset melalui kegiatan keinvestigasian, pendampingan pencegahan Fraud

pada proses pengadaan barang dan jasa, dan koordinasi dengan aparat penegak

hukum (APH), dan pembinaan pengelolaan aset.

Page 8: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta vii

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Penyelamatan aset negara/daerah dilakukan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

Yogyakarta melalui penerapan strategi represif pada pemerintah daerah dan berbagai

satuan kerja Kementerian/Lembaga atas permintaan penyidik, meliputi audit investigatif

atas kasus/penyimpangan yang berindikasi Tindak Pidana Korupsi, bantuan

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara, dan pemberian keterangan ahli di

persidangan.

Beberapa informasi dapat disampaikan sebagai berikut:

Audit investigatif atas dua kasus yang mengakibatkan kerugian negara sebesar

Rp108.559.380,00

Audit penghitungan kerugian keuangan negara atas lima kasus, dengan nilai

kerugian keuangan negara seluruhnya sebesar Rp1.905.653.045,00.

Kegiatan pemberian keterangan ahli pada instansi penyidik kepolisan dan kejaksaan

serta Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sebanyak 26 kasus dengan nilai

Rp12.551.106.058,00.

Dalam upaya pengamanan aset negara/daerah, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

Yogyakarta juga melakukan pendampingan pencegahan fraud pada kontrak pekerjaan

penyempurnaan pembangunan gedung perpustakaan, pengadaan landscape dan

pekerjaan pengadaan interior gedung perpustakaan BPAD Daerah Istimewa Yogyakarta.

Upaya lainnya berupa koordinasi dan supervis i pencegahan korupsi dengan KPK pada

Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul.

D. Perbaikan Sistem Tata Kelola (Governance System)

Beberapa indikator yang dapat menggambarkan perbaikan kualitas tata kelola

kepemerintahan antara lain tercermin dari tingkat kematangan (maturity) dalam

penyelenggaraan SPIP, perolehan skor sistem akuntabilitas kinerja/SAKIP, perolehan

opini atas laporan keuangan pemerintah daerah maupun BUMD, dan tingkat leveling

APIP.

Penilaian maturitas SPIP dilakukan pada empat pemerintah daerah yaitu Kabupaten

Sleman dengan nilai 2,83 (berkembang) dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul

dengan nilai 1,44 (rintisan), Pemerintah Kabupaten Bantul dengan nilai 1,92 (rintisan)

dan Kabupaten Kulon Progo dengan nilai 2,16 (berkembang), sedangkan satu pemda

yang lain belum dilakukan penilaian.

Page 9: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta viii

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Hasil penilaian SAKIP pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014

menunjukkan perolehan nilai “sangat baik” dengan skor/nilai A. Pada Pemerintah

Kabupaten Gunung Kidul memperoleh nilai “cukup” dengan skor/nilai CC, dan empat

Pemerintah Daerah lainnya memperoleh nilai “baik” dengan skor/nilai B.

Hasil audit BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2014 di wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta, lima LKPD atau 83,33% dari total enam LKPD

memperoleh opini WTP. Perolehan opini WTP atas LKPD tahun 2014 sama dengan

tahun 2013.

Dari 16 BUMD di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, seluruhnya telah diaudit oleh

auditor eksternal dan seluruhnya memperoleh opini WTP.

Hasil assessment/evaluasi terhadap leveling tata kelola APIP di wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta tahun 2015 menunjukkan, dari enam APIP satu APIP berada pada

level 2 penuh dan lima APIP berada pada level 2 dengan catatan perbaikan.

Untuk memperbaiki kualitas tata kelola, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

telah melakukan berbagai kegiatan konsultatif berupa pendampingan dan bimbingan

teknis kepada pemerintah daerah dan badan usaha serta BLUD terkait peningkatan

kualitas tata kelola.

1. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

Dalam rangka peningkatan penyelengaraan sistem pengendalian intern pemerintah

yang baik pada kegiatan utama SKPD/Unit Kerja, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

Yogyakarta telah menyarankan kepada masing-masing pemerintah daerah sebagai

berikut:

Satgas SPIP Kabupaten/Kota ikut terlibat dan proaktif dalam menerapkan SPIP di

tingkat Kabupaten/Kota dan SKPD.

Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) SPIP atas kegiatan utama

sehingga setiap kegiatan mempunyai pengendalian yang memadai.

2. Perbaikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan pendampingan

penyusunan laporan kinerja tahun 2014 di Pemerintah Kabupaten Sleman dan

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, serta focus group discussion (FGD) reviu

laporan kinerja pada Pemerintah Kota Yogyakarta.

Page 10: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta ix

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Dalam upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan AKIP, Perwakilan BPKP Daerah

Istimewa Yogyakarta telah merekomendasikan perbaikan pengelolaan AKIP kepada

Pemerintah Kabupaten agar :

Melakukan reviu terhadap RPJMD dan Renstra SKPD secara kontinyu, untuk

perbaikan berkelanjutan.

Pengembangan e-SAKIP tahun 2015 untuk memantau pencapaian kinerja setiap

triwulan dan sinergi antara perencanaan. penganggaran, pelaksanaan dan

pelaporan kinerja.

Menyempurnakan indikator yang kurang tepat.

Menyusun perbaikan pengukuran dan mekanisme pengumpulan data kinerja

yang relevan.

3. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah/BUMD/BLUD

Kegiatan pembinaan antara lain dalam bentuk pendampingan penyusunan laporan

keuangan Pemerintah Daerah, pendampingan atas reviu laporan keuangan yang

dilakukan oleh Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, pendampingan penataan

Barang Milik Daerah, peningkatan SDM pengelola keuangan daerah, dan

peningkatan kapasitas APIP Daerah.

Pendampingan penyusunan laporan keuangan juga dilakukan pada instansi vertikal,

yaitu Kejaksaan Tinggi DIY, Polda, Kanwil KUMHAM, Bawaslu, KPU, Balai Besar

Latihan Ketransmigrasian, Dinas PU Perumahan dan ESDM DIY, dan STTN

Yogyakarta.

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan perhatian yang besar

dalam upaya peningkatan kompetensi SDM pengelola keuangan dan barang milik

daerah dengan melakukan pelatihan dan pembekalan mengenai penatausahaan dan

penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan,

pelatihan SAP berbasis akrual, pembekalan reviu LKPD. Untuk meningkatkan

kualitas laporan keuangan BLUD, selain melakukan reviu atas laporan keuangan

BLUD, BPKP juga telah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

BLUD. Dalam tahun 2015 BPKP telah mendampingi 96 Unit Pengelola Teknis

Daerah (UPTD) dalam pengelolaan keuangan dan penerapan SIA BLUD.

4. Penguatan Pengelolaan Dana Desa

Besarnya peran yang diterima oleh desa, tentunya harus disertai dengan

tanggungjawab dan tuntutan akuntabilitas yang besar pula. Oleh karena itu

pemerintah desa harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas dalam tata

Page 11: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta x

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

pemerintahannya dalam bentuk pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan.

Untuk itu Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan bimbingan dan

konsultasi kepada aparat di Kabupaten dan Desa (piloting). Beberapa kegiatan yang

telah dilaksanakan antara lain:

a. fasilitasi penyusunan produk-produk hukum kabupaten tentang pengelolaan

keuangan desa

b. pendampingan implementasi pengelolaan keuangan desa kepada pejabat terkait

di kabupaten dan kecamatan, pengenalan sistem keuangan desa (Siskeudes),

serta pemetaan permasalahan dan solusinya dalam implementasi pengelolaan

keuangan desa

c. bersinergi dengan kabupaten dalam melaksanakan piloting pengelolaan

keuangan desa menggunakan Siskeudes (satu kabupaten satu desa piloting).

d. monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan keuangan desa di

tingkat kabupaten.

5. Pembangunan Sistem Anti Korupsi (Fraud Control Plan) dan Zona Integritas

menuju WBK/WBBM

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan sosialisasi

pembangunan sistem anti korupsi (fraud control plan) sebagai pengembangan

pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah, menangkal, dan

memudahkan pengungkapan kejadian berindikasi korupsi pada forum pencegahan

TPK dan gratifikasi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Gunungkidul serta forum peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan

pada Dinas PUP dan ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan bimbingan

teknis penyusunan Fraud Control Plan dilakukan pada RSUD Wates Kabupaten

Kulon Progo dan diagnostic assessment Fraud Control Plan pada RSUD Wonosari

Kabupaten Gunungkidul.

Selain itu juga telah melakukan sosialisasi WBK/WBBM di unit-unit kerja lingkup

Kanwil Kementerian Agama serta workshop pemenuhan penilaian indikator-indikator

Zona Integritas menuju WBK/WBBM pada Kantor Kemenag Kabupaten Bantul yang

telah ditunjuk oleh Kementerian Agama sebagai salah satu unit kerja yang dijadikan

pilot project untuk mendapatkan predikat unit kerja menuju WBK/WBBM.

6. Sosialisasi Program Anti Korupsi

Sosialisasi Program Anti Korupsi diberikan kepada Pelajar SLTA di lingkungan

Kabupaten Gunungkidul, Mahasiswa Universitas Islam Negeri dan Univers itas

Page 12: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta xi

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Muhammadyah Yogyakarta serta Pengelola Barang Jasa di lingkungan Instansi

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, forum pencegahan TPK dan gratifikasi di

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul serta forum

peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan pada Dinas PUP dan

ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta.

7. Peningkatan Pelayanan Masyarakat dengan pola BLUD

Dalam tahun 2015 dillakukan berbagai kegiatan guna mendukung kelancaran

implementasi PPK BLUD yaitu bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan,

penyusunan kebijakan akuntansi, penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA),

implementasi sistem informasi akuntansi (SIA) BLUD, bimbingan teknis pengawasan

BLUD bagi Inspektorat. Beberapa kendala dalam implementasi BLUD antara lain

tidak tersedianya sumber daya manusia dengan kompetensi tata kelola keuangan

yang memadai, keterbatasan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan, belum

seluruh stakeholder memiliki pemahaman yang sama terkait tata kelola keuangan

BLUD, dan belum seluruh BLUD memiliki kelengkapan tata kelola yang memadai.

8. Pembinaan Peningkatan Kapabilitas APIP

BPKP memberikan pembinaan agar APIP mampu berperan memberikan keyakinan

yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian

tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, memberikan

peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, serta memelihara dan

meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah.

Kegiatan pembinaan yang dilakukan meliputi asistensi/bimtek peningkatan tata

kelola, penerapan ketentuan Jabatan Fungsional Auditor (JFA), dan menjadi

narasumber program pelatihan mandiri (PPM) maupun diklat yang diselenggarakan

oleh APIP, serta kegiatan evaluasi/validasi atas leveling tata kelola APIP dengan

tujuan untuk mendorong peningkatan level kapabilitas APIP yang pada umumnya

masih berada pada level 2 dengan catatan perbaikan menuju level 2 penuh dan

menuju level 3.

Beberapa hal yang telah direkomendasikan kepada masing-masing Inspektur di

lingkungan Pemerintah Daerah se Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan

level kapabilitas meliputi :

Page 13: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta xii

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Menerapkan pedoman kendali mutu audit sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 Tahun 2009

Setiap tim audit agar menyusun rencana dan program kerja audit secara

terstruktur, serta mendokumentasikan kertas kerja audit secara memadai.

Menerapkan standar audit dalam pelaksanaan penugasan audit.

Membangun perencanaan pengawasan berbasis risiko.

E. Fokus Rencana Tindak

Untuk meningkatkan kualitas akuntabilitas keuangan negara, beberapa hal yang

diharapkan menjadi fokus rencana tindak ke depan adalah sebagai berikut:

1. Mendorong Kepala Daerah yang laporan keuangannya belum memperoleh opini

WTP untuk menyusun rencana aksi peningkatan kualitas pengelolaan dan

penyusunan laporan keuangan.

2. Mendorong percepatan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada

seluruh Pemerintah Daerah sampai tingkat SKPD dan unit kerja instansi vertikal

dengan menyusun rencana tindak pengendalian, membangun infrastruktur tindak

pengendalian, monitoring penerapan SPIP dan menyusun laporan penyelenggaraan

SPIP.

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pengelola keuangan pemerintah daerah

antara lain dengan memanfaatkan program beasiswa STAR-BPKP.

4. Mendorong penerapan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik sampai dengan unit-unit penyelenggara layanan serta meningkatkan

kualifikasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

5. Melakukan identifikasi dan meningkatkan kecukupan fasilitas pelabuhan serta

membangun sistem yang mempermudah proses perizinan kapal penangkap ikan.

6. Meningkatkan kapabilitas APIP di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui

penguatan infrastruktur dan peningkatan jumlah dan kompetensi auditor, didukung

dengan anggaran yang memadai.

7. Mendorong penerapan Fraud Control Plan (FCP) pada unit kerja/SKPD dan BUMD

yang memiliki risiko korupsi tinggi.

Page 14: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta xiii

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF iii

DAFTAR ISI xiii

BAB I INFORMASI UMUM 1

A

B

C

D

E

Kebijakan Pengawasan dan Pembinaan Tahun 2015

Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahun 2015

Peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

Dukungan Sumber Daya

Penyajian Informasi

1

2

2

2

3

BAB II URAIAN HASIL PENGAWASAN 5

A Pengawalan Pembangunan Nasional 5

1. Kualitas Pembangunan Nasional 5

2. Peningkatan Kualitas Pembangunan Nasional 7

B Mendorong Peningkatan Ruang Fiskal 21

1. Kualitas Peningkatan Ruang Fiskal 21

2. Peningkatan Kualitas Ruang Fiskal 21

C Pengamanan Aset Negara/Daerah 29

1. Kegiatan Keinvestigasian 29

2. Pendampingan Pencegahan Fraud pada Proses

Pengadaan Barang/Jasa

31

3. Pembinaan Pengelolaan Aset 31

4. Koordinasi dan supervis i pencegahan korupsi 31

D Perbaikan Sistem Tata Kelola (Governance System) 33

1. Kualitas Sistem Tata Kelola (Governance System) 33

2. Peningkatan Kualitas Sistem Tata Kelola 38

E Rencana Tindak Perbaikan Akuntabilitas Keuangan

Negara/ Daerah

51

Page 15: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 1

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

BAB I

INFORMASI UMUM

A. Kebijakan Pengawasan dan Pembinaan Tahun 2015

Sebagai unit kerja BPKP, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan

kegiatan pengawasan dan pembinaan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh BPKP

Pusat. Penetapan kebijakan pengawasan dan pembinaan didasarkan pada ruang lingkup

peran BPKP sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mencakup :

1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang

meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara

berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan

kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

2. Pembinaan penyelenggaraan SPIP meliputi penyusunan pedoman teknis

penyelenggaraan SPIP, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, pembimbingan dan

konsultasi, serta peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah

(APIP).

Selain itu, untuk dapat memberikan kontribusi pada penyelenggaraan tugas Pemerintah,

penyusunan kebijakan pengawasan dan pembinaan, BPKP juga memperhatikan amanah

yang diberikan kepada BPKP melalui berbagai peraturan perundang-undangan sebagai

berikut :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

2. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas

Akuntabilitas Keuangan Negara.

3. Instruksi Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012 – 2025.

4. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan.

5. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem

Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam

Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.

6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Tahun 2015.

Page 16: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 2

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Kebijakan dan strategi pengawasan BPKP diarahkan untuk mendukung terwujudnya

sasaran pembangunan nasional, yaitu pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih,

efektif, demokratis dan terpercaya. Kegiatan pengawasan BPKP juga diarahkan untuk

mencapai terwujudnya pengawasan intern pemerintah, penguatan pengawasan terhadap

kinerja pembangunan nasional, kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang

independen, profesional dan sinergis, serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja

pembangunan nasional yang efisien dan efektif.

B. Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahun 2015

Kebijakan pengawasan dan pembinaan selanjutnya menjadi dasar dalam menyusun

Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T). PKP2T yang berisi

berbagai jenis penugasan pengawasan terhadap akuntabilitas keuangan negara dan

pembinaan SPIP menjadi kontrak kinerja Kepala Perwakilan dengan Kepala BPKP yang

dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin). Dokumen Tapkin berisi program,

kegiatan serta target kinerja.

Sampai dengan akhir tahun 2015, rencana penugasan pengawasan (PP) sebanyak 701

penugasan tercapai 100%.

C. Peran Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

Keberadaan Perwakilan BPKP di daerah dimaksudkan untuk memberikan kontribusi nyata,

khususnya kepada Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan visi dan misinya melalui

pelaksanaan kebijakan pengawasan dan pembinaan terhadap satuan kerja K/L dan

Pemerintah Daerah di wilayah tugasnya. Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

berperan melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP pada satuan kerja K/L dan satuan kerja Pemerintah Daerah di

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menuju terwujudnya tata kepemerintahan yang baik

dan bersih (Good and Clean Governance).

D. Dukungan Sumber Daya

Untuk dapat melaksanakan mandat dan amanah dari Presiden, Perwakilan BPKP Daerah

Istimewa Yogyakarta didukung oleh sumber daya manusia yang professional sebanyak 146

orang (struktural 5 orang, korwas 5 orang, PFA 96 orang, analis kepegawaian 2 orang,

pranata komputer 2 orang, dan fungsional umur 36 orang). Rincian atas jumlah pegawai

tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut:

Page 17: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 3

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Selain dukungan sumber daya manusia, dalam pelaksanaan tugas pengawasan Perwakilan

BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta juga didukung dengan dana yang cukup memadai. Sampai

dengan akhir tahun 2015 jumlah penyerapan dana sebesar Rp3.147.630.813,00atau 92.21%

dari anggaran sebesar Rp3.413.575.000,00. Rincian anggaran dan realisasi dana dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Anggaran dan Realisasi Anggaran Pengawasan

Tahun 2015

No Dimensi Pengaw asan Anggaran Realisasi 2015

Jumlah % Jumlah %

1 Pengaw alan

Pembangunan Nasional

1.126.611.110 33.00 1.060.785.261 94.16

2 Peningkatan Ruang Fiskal 115.910.000 3.40 96.271.370 83.06

3 Pengamanan Aset

Negara

394.483.000 11.56 371.665.955 94.22

3 Perbaikan Governance 1.776.570.890 52.04 1.618.908.227 91.13

Sub Jumlah 3.413.575.000 100.00 3.147.630.813 92.21

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

E. Penyajian Informasi

Laporan Hasil Pengawasan ini menyajikan informasi keseluruhan kualitas akuntabilitas

keuangan negara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan data

eksternal dan internal hasil pengawasan serta mengacu pada empat fokus dimensi

pengawasan yaitu :

4%

3%

66%

1%

1%

25%

Struktural

Korwas

PFA

Analis Kepegawaian

Pranata Komputer

PFU

Grafik 1.1

Pegawai Perwakilan BPKP DIY Berdasarkan Jabatan

Page 18: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 4

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

1. Pengawalan Pembangunan Nasional

2. Peningkatan Ruang Fiskal

3. Pengamanan Aset Negara

4. Perbaikan sistem tata kelola (governance system)

Data internal hasil pengawasan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta adalah data

yang diperoleh dari kegiatan pengawasan dan pembinaan (assurance dan consulting) yang

dilakukan langsung atas satuan kerja K/L dan satuan kerja di lingkungan Pemerintah Daerah

di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan data eksternal adalah data yang

diperoleh BPKP dari pihak ketiga, auditor eksternal, publikasi laporan keuangan oleh satuan

kerja K/L dan satuan kerja di lingkungan pemerintah daerah yang bersangkutan atau

sumber data lain yang sah yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran keseluruhan

kualitas akuntabilitas keuangan pada satuan kerja K/L dan satuan kerja di lingkungan

pemerintah daerah.

Penyajian informasi kualitas akuntabilitas keuangan negara satuan kerja K/L dan satuan

kerja di lingkungan pemerintah daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang berasal

dari berbagai sumber tersebut, dimaksudkan untuk memberikan informasi yang

komprehensif dan obyektif, sehingga persepsi/simpulan yang diperoleh oleh pengguna

informasi (users) tidak bias (misleading) yang disebabkan oleh faktor risiko ujipetik

(sampling) pengawasan.

Page 19: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 5

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

BAB II

URAIAN HASIL PENGAWASAN

Dalam rangka meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan

serta untuk lebih mengefektifkan fungsi pengawasan intern di lingkungan pemerintah, BPKP

sebagai auditor intern pemerintah telah melakukan kegiatan pengawasan yang bersifat

assurance dan consulting kepada para pemangku kepentingan (stakeholders).

Hasil pengawasan disajikan dalam empat dimensi pengawasan, yaitu pengawalan

pembangunan nasional, peningkatan ruang fiskal, pengamanan aset negara/daerah, dan

perbaikan sistem tata kelola (governance system).

A. Pengawalan Pembangunan Nasional

1. Kualitas Pembangunan Nasional

Keberhasilan pembangunan nasional di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain

ditandai dengan tingkat skor capaian kinerja program berdasarkan hasil audit/evaluasi,

sebagaimana terlihat pada table 2.1.

Tabel 2.1 Capaian Kinerja Program Prioritas Pembangunan

Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015

No Bidang Nama Program Lokasi Capaian Kinerja

Predikat

1 Kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2015

Kab. Sleman 86,92 Berhasil

Kab. Kulon Progo 80,87 Berhasil

2 Infrastruktur Program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (PA MSIMAS) Tahun 2014

Kab. Bantul 79,83 Cukup Berhasil

Kab. Kulon Progo 72,70 Cukup Berhasil

Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Tahun 2014 dan 2015

D. I. Yogyakarta 89,74 Berhasil

Kab. Kulon Progo 88,67 Berhasil

Kab. Gunungkidul 86,51 Berhasil

Kab. Sleman 88,77 Berhasil

Kab. Bantul 88,61 Berhasil

Program PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2014

Wilayah Daerah Istimew a Yogyakarta

- Memadai

3 Kemaritiman Pelayanan Pemda Bidang Kemaritiman

D. I. Yogyakarta 60,52 Baik

Kab. Kulon Progo 60,61 Baik

Page 20: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 6

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Perkembangan capaian kinerja PNPM Mandiri Perkotaan selama lima tahun dapat dilihat

pada Tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2

Capaian Kinerja PNPM Mandiri Perkotaan

Daerah Istimewa Yogyakarta

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Keberhasilan pembangunan bidang infrastruktur juga dapat dilihat dari tingkat cakupan

pelayanan air minum yang dapat dinikmati oleh masyarakat, baik yang disediakan oleh

PDAM maupun dengan sistem penyediaan air minum lainnya. Secara keseluruhan, rata-

rata cakupan layanan air minum di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sampai dengan

tahun 2015 sebesar 51,27% dari jumlah penduduk. Sedangkan pelayanan yang

dilakukan oleh PDAM adalah sebesar 33,37% dari jumlah penduduk dengan rincian

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.3. di bawah ini.

Tabel 2.3.

Rekapitulasi Cakupan Pelayanan dan Kuantitas Air per KK/bulan

s.d Tahun 2015

No PDAM % Cakupan

terhadap jumlah

penduduk

(PDAM)

% Cakupan

terhadap

jumlah

penduduk

(Total)

Kuantitas air/

pelanggan/bulan

(m3)

1 Kota Yogyakarta 45,52 82,30 17,44

2 Kabupaten Sleman 15,68 43,50 15,02

No. Satuan Kerja 2010 2011 2012 2013 2014

1 D.I

Yogyakarta

Memadai Memadai Memadai Tidak

Diaudit

Memadai

2 Kota

Yogyakarta

Tidak

Diaudit

Tidak

Diaudit

Tidak

Diaudit

Memadai Memadai

3 Kabupaten

Bantul

Memadai Memadai Tidak

Diaudit

Memadai Memadai

4 Kabupaten

Sleman

Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai

5 Kabupaten

Kulon Progo

Tidak

Diaudit

Tidak

Diaudit

Tidak

Diaudit

Tidak

Diaudit

Tidak

Diaudit

6 Kabupaten

Gunungkidul

Tidak Ada

PNPM

Tidak Ada

PNPM

Tidak Ada

PNPM

Tidak Ada

PNPM

Tidak Ada

PNPM

Page 21: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 7

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

No PDAM % Cakupan

terhadap jumlah

penduduk

(PDAM)

% Cakupan

terhadap

jumlah

penduduk

(Total)

Kuantitas air/

pelanggan/bulan

(m3)

3 Kabupaten Gunungkidul 46,75 56,08 15,50

4 Kabupaten Bantul 21,78 31,14 14,55

5 Kabupaten Kulon Progo 37,12 43,33 12,69

Rata-rata 33,37 51,27 15,04

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY dan Dinas terkai t

Sebagai salah satu badan usaha milik daerah yang berperan dalam pembangunan

infrastruktur air minum, PDAM telah menunjukkan kinerja yang baik sebagaimana dapat

dilihat pada Tabel 2.4 di bawah ini.

Tabel 2.4

Rekapitulasi Nilai Kinerja dan Tingkat Kesehatan PDAM

Di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2013 - 2015

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

2. Peningkatan Kualitas Pembangunan Nasional

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pengawasan terhadap

beberapa program pembangunan nasional yang menjadi prioritas utama pemerintah.

Tujuan pengawasan untuk mendukung pencapaian program prioritas pemerintah dengan

mengidentifikasi permasalahan dan kendala yang mungkin timbul dan memberikan saran

perbaikan untuk tercapainya tujuan program pembangunan nasional. Pengawasan

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

No PDAM Nilai

Kinerja

Tingkat

ke sehatan

Nilai

Kinerja

Tingkat

ke sehatan

Nilai

Kinerja

Tingkat

ke sehatan

1 Kota

Yogyakarta

62,47 3,180 60,12 3,145 60,22 3,205

2 Kabupaten

Sleman

58,77 3,025 59,27 3,175 60,97 2,995

3 Kabupaten

Gunungkidul

51,29 2,255 61,15 2,945 60,09 3,05

4 Kabupaten

Bantul

62,47 2,890 60,24 2,990 61,32 2,82

5 Kabupaten

Kulon Progo

61,53 3,430 64,75 3,480 63,05 3,37

Page 22: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 8

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

didasarkan pada penilaian atas efektivitas, efisiensi, dan keekonomisan (3E)

pelaksanaan program/kegiatan melalui audit kinerja dan audit keuangan.

Dalam tahun 2015, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan

pengawasan terhadap prioritas pembangunan bidang pendidikan, kesehatan,

penanggulangan kemiskinan, infrastruktur dan kedaulatan pangan sebagaimana tampak

pada tabel 2.5 di bawah ini.

Tabel 2.5

Rekapitulasi Kegiatan Pengawasan Pengawalan Pembangunan Nasional

Tahun 2015

No Prioritas

Pembangunan

Kegiatan Pengawasan Jumlah

Kegiatan

Lokasi Kegiatan

Pengawasan

1 Pendidikan - Audit keuangan HPEQ 3 UGM, UII dan UMY

- Audit atas Kekurangan Bayar

TP Guru TK Non PNS Tahun

Anggaran 2014

5 Kota Yogyakarta, Kab.

Sleman, Kab. Kulon Progo,

Kab. Gunung Kidul,

Kab.Bantul

- Monev Program Bansos

Sarpras Pendidikan pad

Dinas Pendidikan TA 2015

1 Kab. Gunungkidul

- Monev Pengaw asan Program

dan Kegiatan Prior itas

Nasional

2 UNY dan UGM

- Evaluasi Bantuan

Operasional Perguruan

Tinggi Negeri

1 Universitas Gadjah Mada

2 Kesehatan - Audit kinerja program

Jaminan Kesehatan Nasional

2 Kab. Sleman dan Kab. Kulon

Progo

- Evaluasi Kinerja pada RSUD

Tahun 2014

1 Kota Yogyakarta

3 Penanggulangan

Kemiskinan

- Monev Pengaw asan Program

dan Kegiatan Prior itas

Nasional pada Dinas Sosial

1 Kabupaten Sleman

- Pendampingan Pengelolaan

Dana Siap Pakai

Pemasangan Sistem

Per ingatan Bencana Longsor

1 UGM

- Joint Audit BNPB dengan

BPKP Tahun 2015

1 D. I. Yogyakarta

- Program Hibah Air Minum

bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah

1 D. I. Yogyakarta

4 Infrastruktur Audit keuangan :

- PA MSIMAS 3 D. I. Yogyakarta, Kab. Bantul

dan Kab. Kulon Progo

- PNPM Mandiri Perkotaan 4 D. I. Yogyakarta, Kota

Yogyakarta, Kab. Bantul dan

Page 23: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 9

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

No Prioritas

Pembangunan

Kegiatan Pengawasan Jumlah

Kegiatan

Lokasi Kegiatan

Pengawasan

Kab. Sleman

- WISMP II 15 D. I. Yogyakarta, Kab.

Bantul, Kab. Sleman, Kab.

Gunungkidul dan Kab. Kulon

Progo

Audit kinerja :

- Program Pembangunan

Infrastruktur Pedesaan

(PPIP) Tahun 2014

5 D. I. Yogyakarta, Kab. Kulon

Progo, Kab. Gunungkidul,

Kab. Sleman, Kab. Bantul

- BUMD – PDAM 5 Kota Yogyakarta, Kab.

Sleman, Kab. Bantul, Kab.

Kulon Progo dan Kab.

Gunungkidul

5 Kedaulatan

Pangan

- Program Gerakan

Peningkatan Produksi

Pangan Berbasis Korporasi

(GP3K) Intensifikasi Tahun

2014

4 PT Sang Hyang seri

PT Pertani

PT Pupuk Sriw ijaya

PT Pupuk Petrokimia Gresik

- Program Akselerasi Sw asembada Pangan

1 Dinas Peranian DIY

6 Kemaritiman Audit kinerja pelayanan pemerintah daerah bidang kemaritiman

2 D. I. Yogyakarta dan Kab. Kulon Progo

Jumlah

Masing-masing kegiatan pengawasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Program Prioritas Pendidikan

1) Health Professional Education Quality (HPEQ)

Pengawasan atas program prioritas bidang pendidikan berupa audit keuangan

Health Professional Education Quality (HPEQ) pada Univers itas Gajah Mada,

Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Tujuan program HPEQ diharapkan akan berkontribusi pada pencapaian layanan

kesehatan melalui penguatan kualitas penyedia jasa kesehatan, yang akan

dicapai melalui penguatan sistem dan institusi akreditasi program studi dan

sertifikasi lulusan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan

profesional kesehatan.

Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program HPEQ antara lain :

a) Tim monitoring dan evaluasi internal tidak melaksanakan tugas dan fungsinya

b) Pemberian beasiswa tidak sesuai dengan panduan pelaksanaan Program

Hibah Kompetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK PKPD)

Page 24: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 10

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

2) TPG TK Non PNS

Tujuan Tunjangan Profesi Guru sesuai Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen mengatur bahwa guru dan dosen berkedudukan sebagai

tenaga profesional untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional. Dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan, guru dan dosen berhak atas tunjangan

profesi yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.

Tunjangan Profesi Guru diberikan kepada guru yang telah mendapatkan Sertifikat

Pendidik dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pemberian Tunjangan

Profesi Guru diberikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia yang mengatur tentang Pedoman Umum dan Alokasi Tunjangan Profesi

Guru.

Kegiatan audit atas Tunjangan Profesi Guru TK Non PNS dilaksanakan untuk :

a) Memastikan bahwa tunggakan TP Guru Non PNS telah diperhitungkan sesuai

dengan peraturan yang berlaku sebagai dasar pembayaran TP Guru.

b) Memastikan bahwa dalam pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi Non

PNS telah memenuhi prinsip pengelolaan kepemerintahan yang baik

c) Mengidentifikasi permasalahan/kendala yang terjadi pada proses penyaluran

TPG.

Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan audit TPG TK Non PNS adalah :

a) Koreksi positif atas kekurangan bayar TPG TK Non PNS senilai

Rp242.427.700,00

b) Koreksi negatif atas kekurangan bayar TPG TK Non PNS senilai

Rp302.037.800,00

c) Kelebihan pembayaran TPG TK Non PNS senilai Rp130.252.125,00

3) Monev Program Bansos Sarana dan Prasarana

Tujuan monitoring dan evaluasi bantuan sosial sarana pendidikan adalah :

a) Mendapatkan informasi tentang peran dan fungsi Dinas Pendidikan berkaitan

dengan pengelolaan sekolah, penyediaan anggaran sarana dan prasarana

pendidikan dan peran terhadap penyaluran bantuan sosial sarpras pendidikan

b) Mendapatkan informasi yang cukup tentang pengelolaan bantuan sosial oleh

sekolah penerima

c) Mengetahui hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan bantuan

sekolah serta memberikan saran-saran perbaikan.

Page 25: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 11

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Monev bansos sarpras hanya dilakukan di Kabupaten Gunungkidul dengan

permasalahan sebagai berikut:

a) Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul belum memiliki data kebutuhan

sarpras sekolah secara lengkap

b) Monitoring atas penyaluran dan penggunaan anggaran sarpras pendidikan

belum optimal

c) Penyelenggaraan kegiatan bansos sarpras pendidikan belum sesuai ketentuan

4) Monev Pengawasan Program dan Kegiatan Proritas Nasional

Monitoring dan evaluasi pengawasan program dan kegiatan prioritas Nasional

merupakan penugasan dari Kantor Staf presiden (KSP). Monitoring di bidang

pendidikan tahun 2015 dilakukan terhadap rencana aksi tersalurkannya beasiswa

bidik misi dan beasiswa afirmasi pada Univers itas Gadjah Mada sebanyak 4.784

orang mahasiswa dan Universitas negeri Yogyakarta sebanyak 4.577 orang

mahasiswa.

Sampai dengan triwulan III (B 09) tidak ada realisasi penyaluran beasiswa atau

tercapai 0% karena lambatnya proses verifikasi dan validasi data mahasiswa

penerima beasiswa bidikmisi dan pencairan dana pada Ditjen Pembelajaran dan

Kemahasiswaan Kementerian Ristek Dikti.

5) Evaluasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

Tujuan evaluasi atas pengelolaan dana bantuan operasional PTN adalah :

a) Melakukan penilaian risiko atas pengelolaan BOPTN

b) Memastikan kecukupan BOPTN untuk menutupi kekurangan biaya operasional

Peruruan Tinggi

c) Memastikan penggunaan dana BOPTN memenuhi prinsip 3E dan 2K

Permasalahan dalam evaluasi bantuan operasional PTN (Universitas Gadjah

Mada), antara lain :

a) Besaran Biaya Kuliah Tunggal tidak dicantumkan dalam SK Rektor tentang

Uang Kuliah Tunggal

b) Persentase jumlah mahasiswa yang dikenakan UKT kelompok 1 tidak

mencapai 5%

b. Program Prioritas Kesehatan

1) Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional

Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan perlindungan

sosial diantaranya Program Indonesia Sehat, Presiden RI menerbitkan Instruksi

Page 26: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 12

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Presiden Nomor 7 Tahun 2014 diantaranya memuat instruksi kepada Kepala

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk melaksanakan

pemantauan, bimbingan, dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan

keuangan serta mengambil langkah-langkah pengawasan keuangan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atas penyelenggaraan

Program Indonesia Sehat. Memenuhi instruksi tersebut, Perwakilan BPKP Daerah

Istimewa Yogyakarta telah melakukan audit kinerja Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan audit kinerja JKN adalah untuk menilai keberhasilan Kementrian

Kesehatan dan Instansi terkait dalam melaksanakan Program Jaminan Kesehatan

Nasional khususnya kepada fakir miskin dan masyarakat tidak mampu peserta

PBI, dan memberikan rekomendasi atas kelemahan dalam kaitannya dengan

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan dan keandalan laporan kegiatan dari pelaksanaan program

JKN.

Sasaran audit JKN adalah:

a) Menilai keberhasilan pelaksanaan Program JKN yang dijabarkan dalam tiga

indikator utama yaitu: Ketepatan Perencanaan, Kualitas Pelayanan Kesehatan,

dan Keandalan Pelaporan.

b) Mengindentifikasi hambatan pelaksanaan program di daerah

c) Mengindentifikasi adanya kerugian negara yang diakibatkan oleh pelaksanaan

program yang tidak sesuai ketentuan.

Dari hasil audit program JKN, dijumpai permasalahan sebagai berikut :

a) Terdapat peserta PBI yang belum mendapat kartu

b) Peserta JKN tidak memenuhi kriteria namun masih terdaftar dalam kuota

penerima PBI berdasarkan SK Menteri Sosial Nomor 147/HUK/2013

c) Penduduk miskin dan tidak mampu penerima bantuan iuran jaminan

kesehatan melebihi jumlah penduduk miskin pada Kabupaten Sleman

d) Penggunaan dana kapitasi di Kabupaten Kulon Progo tidak sesuai ketentuan

sebesar Rp2.145.142.418,00

2) Evaluasi Kinerja pada RSUD Kota Yogyakarta

Selain pengawasan pada Program JKN, Perwakilan BPKP DIY juga melakukan

evaluasi kinerja PPK BLUD pada RSUD Kota Yogyakarta yang mencakup tiga

indikator kinerja yaitu kinerja keuangan, kinerja pelayanan dan kinerja mutu

pelayanan serta penilaian terhadap capaian standar pelayanan minimal. Hasil

Page 27: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 13

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

evaluasi menunjukkan bahwa kinerja RSUD Kota Yogyakarta termasuk dalam

kategori sehat.

c. Program Prioritas Penanggulangan Kemiskinan

Pengawasan terhadap Program Prioritas Penanggulangan Kemiskinan dapat

diuraikan sebagai berikut:

1) Monitoring dan Evaluasi Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas Nasional

pada Dinas Sosial

Penugasan dari Kantor Staf Presiden (KSP) di bidang sosial meliputi monitoring

rencana aksi prioritas pembangunan nasional pada Kabupaten Sleman tahun

2015 dengan hasil:

Tersalurkannya raskin kepada 60.485 Rumah Tangga Sasaran-Penerima

Manfaat (RTS-PM) yang mencakup 86 desa dan 17 kecamatan di Kabupaten

Sleman dengan jumlah 10.887.300 kg. Sampai dengan bulan September 2015

Raskin yang sudah didistribusikan kepada 60.485 RTS-PM sebanyak

8.165.475 kg atau 75%.

Target terdistribusikannya Kartu Kesejahteraan Sosial sebanyak 59.971 RTS,

sedangkan sampai dengan September 2015 realisasi sebesar 57.920 atau

95,58% dari target.

Pemberian bantuan kepada siswa yang orang tuanya tidak mampu membiayai

pendidikannya melalui Kartu Indonesia Pintar telah direalisasikan pembayaran

BSM (Bantuan Siswa Miskin) untuk 41.839 siswa atau 100%.

2) Pendampingan Pengelolaan Dana Siap Pakai Pemasangan Sistem Peringatan

Bencana Longsor

Kegiatan pendampingan BNPB untuk pengelolaan Dana Siap Pakai (DSP)

pemasangan sistem peringatan bencana longsor pada UGM bertujuan

memberikan masukan/saran tentang pengelolaan dana siap pakai pemasangan

sistem peringatan bencana longsor kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan

Bendahara Pengeluaran agar dapat menyusun laporan pertanggungjawaban

pengelolaan DSP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3) Joint Audit BNPB dengan BPKP Tahun 2015

Tujuan audit operasional atas pengelolaan dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Pasca Bencana adalah menilai efektivitas pelaksanaan pengelolaan dana

penanggulangan bencana, yang meliputi penilaian atas mekanisme penyaluran

dana, kesesuaian jumlah dana yang diterima, kesesuaian penggunaan dana

Page 28: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 14

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

dibandingkan perencanaannya, kesesuaian kriteria penerima dana, akuntabilitas

keuangan dan kemanfaatannya.

Beberapa permasalahan dalam audit pengelolaan dana rehabilitasi dan

rekonstruksi, antara lain :

a) Target pensertifikatan tanah untuk korban erupsi gunung merapi belum

tercapai (dari target 944 KK baru terealisasi 500 KK)

b) Terdapat kelebihan perhitungan volume pekerjaan yang mengakibatkan

kelebihan pembayaran, senilai Rp393.285.468,00.

4) Program Hibah Air Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Selain melakukan evaluasi kinerja PDAM, pada tahun 2015 Perwakilan BPKP DIY

juga melakukan reviu atas Laporan hasil verifikasi hibah air minum pada empat

kabupaten di DIY. Program hibah air minum merupakan pemberian hibah dari

Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah yang bersumber dari dana APBN

2015. Pemerintah Daerah dipersyaratkan melakukan investasi melalui penyertaan

modal kepada PDAM, yang selanjutnya PDAM melaksanakan pemasangan

sambungan rumah sesuai kriteria penerima manfaat dan kriteria teknis SR. BPKP

melakukan reviu atas laporan verifikasi pelaksanaan program hibah air minum

yang dilaksanakan oleh konsultan.

Berdasarkan hasil reviiu tersebut dapat disampaikan bahwa :

a) Seluruh PDAM yang melaksanakan program hibah air minum bagi masyarakat

berpenghasilan rendah telah memenuhi kuota yang ditetapkan. Program hibah

air minum bagi masyararakat berpenghasilan rendah (MBR) telah berhasil

menambah jumlah pelanggan sebanyak 3.890 pelanggan. Dengan demikian

program ini turut meningkatkan cakupan layanan air bersih di DIY

b) Seluruh Pemerintah Daerah di wilayah DIY yang mengikuti program hibah

telah melakukan penyetoran penyertaan modal kepada PDAM

c) Penetapan baseline belum dilaksanakan dengan cermat yang ditunjukkan

adanya penerima manfaat yang memperoleh lebih dari satu sambungan rumah

d) Terdapat penggantian penerima manfaat di luar baseline.

e) Terdapat calon penerima manfaat yang tidak sesuai kriteria

Program MBR ini masih berlanjut di tahun 2016, untuk itu dalam rangka

meningkatkan keberhasilan program diperlukan tindakan perbaikan khususnya

peningkatan kecermatan dalam perencanaan (penetapan baseline penerima

manfaat) sehingga tidak terdapat penggantian penerima manfaat, penerima

manfaat dobel maupun yang tidak sesuai kriteria.

Page 29: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 15

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

d. Program Prioritas Infrastruktur

Pengawasan atas program prioritas bidang infrastruktur dasar dilakukan terhadap

lima program/proyek dengan audit keuangan sedang terhadap BUMD dilakukan audit

kinerja, dengan hasil sebagai berikut:

1) Audit Keuangan PAMSIMAS (Third Water Supply Sanitation for low Income

Communities Project)

Program Pamsimas dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat

kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah

perdesaan dan peri-urban yang dapat mengakses pelayanan air minum dan

sanitasi yang berkelanjutan, meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup

bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target MDGs sektor air minum dan

sanitasi melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan

pembangunanberbasis masyarakat.

Program PAMSIMAS di Daerah Istimewa Yogyakarta memasuki tahap pertama

dengan alokasi dana tahun 2014 sebesar Rp.4.199.493.200,00 terinci pada tabel

2.6 di bawah ini.

Tabel 2.6

Alokas i Dana Pamsimas DIY untuk Tahun 2014

No. Kabupaten Jumlah Desa

Sasaran

Alokasi Dana

(Rp)

1 Bantul 10 2.755.743.200,00

2 Kulon Progo 5 1.443.750.000,00

Jumlah 15 4.199.493.200,00

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

2) Audit keuangan PNPM Mandiri Perkotaan

Tujuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) adalah

meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara

mandiri. Audit terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

dilaksanakan dengan tujuan :

a) Memberikan opini mengenai tingkat kewajaran penyajian laporan keuangan

program

b) Memberikan penilaian atas sistem pengendalian intern program guna

mencapai tujuan program, serta penilaian atas tingkat efektivitas implementasi

di lapangan

c) Memberikan penilaian terhadap pencapaian kinerja program berdasarkan

indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan

Page 30: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 16

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

d) Memberikan penilaian terhadap kepatuhan program berdasarkan jenis

kegiatan yang ditetapkan.

Selama empat tahun terakhir, jumlah alokasi dana PNPM Mandiri Perkotaan di

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta selalu mengalami peningkatan sebagaimana

dapat dilihat pada tabel 2.7. di bawah ini.

Tabel 2.7.

Alokas i Dana PNPM Mandiri Perkotaan

Daerah Istimewa Yogyakarta

No. Tahun Jumlah

(Rp)

1 2011 14.550.000.000,00

2 2012 31.280.000.000,00

3 2013 33.800.000.000,00

4 2014 40.667.350.000,00

Jumlah 120.297.350.000,00

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perkotaan,

antara lain :

a) Penyalahgunaan dana pinjaman bergulir oleh UPK dan KSM.

b) Terdapat Unit Pengelola Keuangan pada tingkat kecamatan yang belum

melaksanakan fungsinya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.

c) Kurangnya pembinaan, pemantauan, dan pengawasan oleh satuan kerja

program PNPM Mandiri Perkotaan baik di tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta

maupun kabupaten/kota, terhadap pelaksanaan kegiatan pada Unit Pengelola

Keuangan pada tingkat kecamatan maupun fasilitator pendamping.

3) Audit Keuangan WISMP II (Second Water Resources and Irrigation Sector

Management Project)

Tujuan program Water Resources and Irrigation Sector Management Program

(WISMP)Phase II adalah untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan Sumber

Daya Air wilayah sungai dan irigasi serta meningkatkan produktivitas pertanian di

lahan beririgasi.

Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program WISMP Phase II antara

lain:

a) Pengembangan sistem irigasi di daerah irigasi Payaman belum optimal

Page 31: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 17

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

b) Pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi daerah irigasi belum seluruhnya sesuai

dengan tujuan program WISMP Phase II

c) Pemilihan dan penetapan daerah irigasi belum mengacu pada pedoman

penyusunan AWP

4) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Tahun 2014

Tujuan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) untuk mewujudkan

peningkatan akses masyarakat miskin, dan kaum perempuan, termasuk kaum

minoritas ke pelayanan infrastruktur dasar permukiman perdesaan, yang

mendukung pengembangan potensi desa dengan berbasis pada pendekatan

pemberdayaan masyarakat dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik.

Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan PPIP antara lain :

a) Pembangunan infrastruktur perdesaan belum sesuai petunjuk teknis

b) Pengadaan buku/jurnal hasil pelaksanaan PPIP belum sesuai ketentuan

c) Kelemahan administrasi di tingkat Organisasi Masyarakat (OMS) dan KPP

5) Audit Kinerja BUMD PDAM

Sampai dengan tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah

melakukan evaluasi kinerja tahun 2014 pada lima PDAM di wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta yaitu PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta, PDAM Kabupaten

Sleman, PDAM Kabupaten Bantul, PDAM Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo

dan PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul.

Evaluasi kinerja bertujuan membantu manajemen PDAM dalam mendorong

pencapaian tujuan secara ekonomis, efisien, efektif, memperbaiki dan

meningkatkan kinerja, serta memberikan bahan pertimbangan untuk pengambilan

keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab.

Sasaran evaluasi kinerja adalah memberikan penilaian atas capaian kinerja

PDAM tahun 2014 menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun

1999 dan penilaian tingkat kesehatan menurut BPPSPAM.

Evaluasi kinerja PDAM juga melakukan analisis terhadap cakupan layanan serta

kuantitas konsumsi air oleh pelanggan.

Selain hal-hal yang telah disampaikan tersebut terdapat permasalahan lain yaitu:

a) Tingkat kehilangan air masih tinggi

b) Masih dijumpai harga /tarif air yang belum sesuai dengan keputusan Kepala

Daerah.

Page 32: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 18

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

e. Program Prioritas Kedaulatan Pangan

1) Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K)

Intensifikasi tahun 2014

Sesuai Peraturan Pemerintah RI nomor 17 tahun 2015 bahwa ketahanan pangan

adalah terpenuhinya pagan bagi negara sampai dengan peseorangan, yang

tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,

aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau. Untuk mewujudkan ketahanan

pangan tersebut, diperlukan adanya keterlibatan semua unsur termasuk BUMN

yang bergerak di bidang pangan dan pupuk.

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP DIY telah melakukan pengawasan atas

peran korporasi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional serta

verifikas i atas pelakasanaan program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan

berbasis Korporasi (GP3K) Intensifikasi Tahun 2014 pada empat korporasi yaitu:

a) PT Sang Hyang Seri (Persero)

b) PT Pertani (Persero)

c) PT Pupuk Sriwidjaja

d) PT Pupuk Petrokimia Gresik

Hasil pengawasan peran korporasi dalam mendukung program ketahanan pangan

nasional menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a) PT Sang Hyang Seri (Persero) tidak dapat memenuhi kebutuhan benih tahun

2014 karena mengalami kendala keuangan dan kurangnya koordinasi dengan

pemerintah kabupaten

b) Alokas i benih bersubsidi tidak dapat dipenuhi oleh PT Pertani (Persero) karena

kurangnya koordinasi antara pemerintah D.I Yogyakarta, pemerintah

Kabupaten, dan PT. Pertani (Persero)

c) Dalam tahun 2015 PT Pupuk Sriwidjaja PPD D.I Yogyakarta tidak melakukan

kegiatan pengawalan program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan

berbasis Korporasi (GP3K)

d) Target panen pada program GP3K PT Pupuk Petrokimia Gresik tidak dapat

dipenuhi karena kelemahan pengawasan.

Pada masa mendatang seluruh pemerintah daerah dan korporasi bidang pangan

di DIY perlu didorong untuk meningkatkan perannya dalam mendukung program

swasembada pangan.

Page 33: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 19

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

2) Program Akselerasi Swasembada Pangan

Tujuan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program akselerasi

swasembada pangan pada Dinas Pertanian DI Yogyakarta adalah untuk

memperoleh gambaran pelaksanaan program akselerasi swasembada pangan

Tahun 2015 sebagai dukungan atas pelaksanaan program akselerasi

swasembada pangan nasional.

Adapun sasaran kegiata program akselerasi swasembada pangan yaitu :

a) Pengadaan alat dan mesin pertanian

b) Pembangunan/rehabilitasi rice milling unit (RMU)

c) Pengadaan benih

d) Pengadaan pupuk

e) Pembangunan/rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (JIT)

f) Pengembangan optimasi lahan

Permasalahan terkait dengan monev program akselerasi swasembada pangan

antara lain

a) Untuk kegiatan bansos konstruksi jaringan irigasi, pada Kabupaten Kulon

Progo terdapat pengembalian luasan lahan sebesar 243 ha karena tumpang

tindih dengan kegiatan pelaksanaan Gerakan Peningkatan Penerapan

Tanaman Terpadu (GPPTT)

b) Pengadaan pupuk dan benih untuk optimasi lahan tanaman jagung sampai

dengan 30 November 2015 belum terealisasi karena ketidaksanggupan Dinas

Pertanian DY melaksanakan kegiatan tersebut, yang disebabkan sisa waktu

tidak memadai untuk proses pengadaan dengan penunjukkan langsung

melalui ULP, dan prakiraan BMKG tentang awal musim hujan di Kabupaten

Gunungkidul.

c) Untuk pengembangan seribu desa mandiri benih, pada kelompok tani Setyo

Manunggal Kabupaten Sleman belum melaksanakan pekerjaan bangunan

gudang dan lantai jemur karena adanya pemindahan lokasi lahan dari

sebelumnya merupakan lahan milik pribadi anggota kelompok beralih ke lokasi

yang merupakan kas desa.

d) Kabupaten Sleman tidak mendapatkan target pengembangan System of Rice

Intensification (SRI) karena ketidaksanggupan dari Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman, mengingat metode pelaksanaan yang berbeda dengan kebiasaan

masyarakat di daerah tersebut (menggunakan metode Tajarwo).

Page 34: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 20

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

e) Terdapat Als intan berupa traktor roda 2 belum dapat didistribusikan ke

kelompok tani penerima (CPCL) karena terkendala dengan UU Nomor 23

tentang Pemerintah Daerah, khususnya terkait penyaluran dana bansos yang

berasal dari APBD

f. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Kemaritiman

Audit bertujuan untuk menilai kinerja pemerintah daerah, menguji ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan, serta memberikan rekomendasi perbaikan atas

permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah. Tahun 2015 Perwakilan BPKP DIY

melakukan audit kinerja pelayanan bidang kemaritiman pada Pemerintah Daerah

Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo. Hasil audit tersebut menjumpai

beberapa permasalahan antara lain :

1) Fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang pelabuhan perikanan belum

sepenuhnya tersedia

2) Beberapa kriteria teknis dan fungsional pelabuhan perikanan belum terpenuhi

3) Jumlah SDM untuk manangani illegal fishing belum memadai

4) Terdapat beberapa kapal penangkap ikan yang belum mempunyai izin lengkap

Page 35: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 21

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

B. Mendorong Peningkatan Ruang Fiskal

Pemerintah perlu memiliki ruang fiskal yang cukup untuk membiayai program-program

pembangunan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Selaku auditor intern

pemerintah, BPKP berkomitmen untuk mendorong peningkatan ruang fiskal dalam anggaran

pemerintah.

1. Kualitas Peningkatan Ruang Fiskal

Peningkatan ruang fiskal bisa dilakukan melalui dua sisi sekaligus yaitu dengan

meningkatkan penerimaan negara/daerah dan melakukan efisiensi pengeluaran

negara/daerah. Perbaikan kualitas ruang fiskal pada pemerintah daerah antara lain

ditandai dengan adanya peningkatan anggaran pendapatan dalam APBD.

Anggaran pendapatan pemerintah daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

2015 sebesar Rp11.713.510.197.035,60 mengalami kenaikan sebesar

Rp1.200.061.693.469,57 atau 11,41% dibandingkan dengan anggaran pendapatan

tahun 2014 sebesar Rp10.513.448.503.566,00. Kenaikan anggaran tersebut

memungkinkan pemerintah daerah dapat mendukung tercapainya tujuan pembangunan

nasional di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam rangka kemandirian daerah, anggaran pendapatan asli daerah di wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta tahun 2015 sebesara Rp3.210.176.809.059,12 mengalami

kenaikan sebesar Rp424.396.869.864,32 atau 15,23% dibandingkan dengan jumlah

anggaran pendapatan asli daerah tahun 2014 sebesar Rp2.785.779.939.194,80

2. Peningkatan Kualitas Ruang Fiskal

Kegiatan pengawasan BPKP dalam rangka peningkatan ruang fiskal bertujuan untuk

meningkatkan penerimaan negara dan menjaga pengeluaran keuangan negara dalam

batas kewajaran dan dilakukan secara efisien. Kegiatan pengawasan tahun 2015

menghasilkan potensi penghematan pengeluaran negara yang berasal dari koreksi atas

tagihan pihak ketiga, hasil audit pengelolaan PNBP dan hasil audit operasional.

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan

pengawasan dalam rangka peningkatan ruang fiskal sebagaimana tercantum pada tabel

2.8 di bawah ini.

Page 36: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 22

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Tabel 2.8.

Rekapitulasi Kegiatan Pengawasan

Dalam Rangka Mendorong Peningkatan Ruang Fiskal

Tahun 2015

No Kegiatan Pengawasan Jumlah

Kegiatan

Lokasi

Kegiatan Pengawasan

1 Pengaw asan atas pendapatan

asli daerah

1 Kab Gunungkidul

2 Verifikasi atas Utang Usaha 1 RSUP Dr. Sardjito

3 Verifikasi Kegiatan

Pembangunan

1 RSUP Dr. Sardjito

4 Audit atas Pengelolaan PNBP 4 Kantor Pertanahan Kabupaten

Bantul, Kantor Pertanahan

Kabupaten Sleman, Kantor

Kesehatan Pelabuhan (KKP)

Yogyakarta, Biaya Hak Penggunaan

Frekuensi Kementerian Kominfo

pada Balai Monitoring Kelas II D.I

Yogyakarta

5 Evaluasi Penyelenggaraan Fungsi Pelayanan Terpadu satu pintu Bidang Penanaman Modal (PTSP-PM)

2 BKPN DIY Dinas Perijinan Kota Yogyakarta

6 Audit Operasional/Audit

Keuangan/Audit Kinerja

3 KPU, JKN

7 Monitoring dan evaluasi Dana

Alokasi Khusus tahun 2014

53 Kab Sleman, Kab Kulon Progo, Kab

Gunungkidul

Jumlah 63

Sumber : Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Penjelasan masing-masing kegiatan pengawasan diuraikan sebagai berikut :

a. Pengawasan atas Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah.

Salah satu kegiatan pengawasan yang dilakukan dalam rangka peningkatan ruang

fiskal adalah pengawasan atas optimalisasi pendapatan asli daerah pada pemerintah

kabupaten Gunungkidu dengan tujuan mendorong peningkatan rasio PAD terhadap

total pendapatan daerah, mendorong perencanaan PAD didukung oleh data base

potensi perencanaan yang memadai, mendorong terciptanya ketaatan hukum dan

perbaikan Sistem Pengendalian Intern atas pengelolaan PAD

Ruang lingkup pengawasan pendapatan asli daerah mencakup pengelolaan PAD

tahun 2014 dengan memperhatikan PAD tahun 2012 sampai dengan 2014 dan

pengelolaan tahun 2015

Kesimpulan dari hasil pengawasan:

1) Pemerintah Kabupaten Gunungkidul belum memiliki data base mengenai PAD

Page 37: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 23

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

2) Pajak hotel, pajak restoran dan restribusi pengendalian menara telekomunikas

belum tergali dengan optimal.

b. Verifikas i atas Utang Usaha

Memenuhi permintaan dari Direktur RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, Perwakilan

BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan verifikasi atas

utang usaha RSUP DR. Sardjito Yogyakarta.

Tujuan kegiatan verifikas i adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa

saldo utang usaha dan Biaya yang masih harus dibayar (BYMHD) RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta per 31 Desember 2014 adalah benar-benar kewajiban yang harus

diselesaikan, sesuai peraturan perundangan yang berlaku, dan barang/jasa yang

diterima benar-benar dilaksanakan terkait dengan revisi DIPA BLU RSUP Dr. Sardjito

Tahun 2015.

Kegiatan verifikasi menghasilkan simpulan DIPA BLU RSUP Dr. Sardjito Tahun 2015

tidak mengalokasikan anggaran untuk pembayaran Utang usaha per 31 Desember

2014 sebesar Rp23.514.690.983,40 dan Biaya yang masih harus dibayar per 31

Desember 2014 sebesar Rp17.082.176.360,00.

c. Verifikas i Kegiatan Pembangunan

Memenuhi permintaan dari Direktur RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, Perwakilan

BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan verifikasi atas

kegiatan pembangunan pada RSUP DR. Sardjito Yogyakarta dengan simpulan

penyelesaian tagihan atas sisa pekerjaan pembangunan tahap II gedung ICC RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta dapat dilanjutkan dengan DIPA Tahun Anggaran 2015.

d. Audit atas pengelolaan PNBP

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan

audit atas Pengelolaan PNBP pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul, Kantor

Pertanahan Kabupaten Sleman, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Yogyakarta

serta Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II

Yogyakarta.

Tujuan audit atas pengelolaan PNBP adalah :

1) Meyakini penerimaan dan penyetoran PNBP ke kas negara telah dilakukan secara

tertib, tepat jumlah dan tepat waktu

2) Menilai ketaatan atas pemenuhan kewajiban PNBP sesuai dengan peraturan

perundang-undangan di bidang PNBP dan ketentuan lainnya yang berlaku

3) Mengidentifikasi kelemahan sistem dan prosedur pengelolaan PNBP

4) Meyakini penggunaan PNBP telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 38: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 24

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Permasalahan dalam audit pengeolaan PNBP antara lain :

1) Penentuan target PNBP belum memadai

2) Penggunaan PNBP belum sepenuhnya sesuai dengan Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 243/KMK.06.2002

3) Pengendalian untuk beberapa kegiatan belum dibangun

4) Kelebihan pembayaran honor atas kegiatan pelayanan penyelesaian

pemeliharaan data pendaftar tanah sebesar Rp90.083.000,00

e. Evaluasi Penyelenggaraan Fungsi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Tujuan evaluasi adalah memberikan rekomendasi atas penyelenggaraan fungsi

PTSP-PM dalam rangka mendekatkan dan meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat serta memperpendek proses pelayanan guna mewujudkan pelayanan

yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti dan terjangkau.

Hasil evaluasi penyelenggaraan fungsi PTSP-PM antara lain :

1) Sis tem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE)

belum digunakan

2) Pelayanan perizinan bidang penanaman modal jangka waktunya melebihi

ketentuan yang berlaku yaitu lebih dari tujuh hari

3) BKPM DIY belum mempunyai SOP mengenai perizinan pembukaan kantor cabang

f. Audit Operas ional/ Audit Keuangan/ Audit Kinerja

Dalam rangka melaksanakan fungsi sebagai auditor internal pemerintah dan

memenuhi beberapa permintaan stakeholders, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

Yogyakarta telah melakukan peran penjaminan kualitas (assurances) berupa audit

operasional, audit keuangan, dan audit kinerja sebagaiman terangkum dalam tabel

2.9. di bawah ini.

Tabel 2.9.

Rekapitulasi Kegiatan Penjaminan Kualitas (Assurances) Tahun 2015

No Kegiatan Pengawasan Jumlah

Kegiatan

Lokasi

Kegiatan Pengawasan

1 Audit operasional 1 KPU

2 Audit keuangan 26 PHLN

3 Audit kinerja 2 JKN

Jumlah 29

Sumber : Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Page 39: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 25

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Masing-masing kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1) Audit Operas ional

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah

melakukan audit operasional pada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)

Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan audit bertujuan untuk menilai efisiensi,

efektifitas, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,

serta memberikan rekomendasi perbaikan terhadap akuntabilitas keuangan.

Sasaran audit adalah pengelolaan keuangan KPU meliputi pelaksanaan

anggaran, penatausahaan, dan pelaporan pelaksanaan APBN yang memerlukan

perbaikan atau peningkatan, baik segi efisiensi, efektivitas dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan.

Audit operasional pada KPUD Daerah Istimewa Yogyakarta menghasilkan potensi

penghematan keuangan negara sebesar Rp.72.673.500,00. Selain itu juga

dijumpai hal-hal sebagai berikut :

a) Pembayaran honor kelompok kerja/Tim Pelaksana kegiatan tidak sesuai

ketentuan

b) Pembayaran uang harian perjalanan dinas tidak sesuai ketentuan

c) Pertanggungjawaban kegiatan yang tidak benar.

2) Audit Keuangan

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah

melakukan audit keuangan atas program/proyek berbantuan luar negeri (loan)

sebanyak 27 kegiatan/proyek.

Pelaksanaan audit keuangan mencakup audit terhadap kewajaran penyajian

laporan keuangan program, penilaian terhadap efektivitas internal control, kinerja

program, serta ketaatan terhadap ketentuan program. Kegiatan audit

menghasilkan potensi penghematan pengeluaran negara sebesar

Rp158.369.489,25.

3) Audit Kinerja

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah

melakukan audit kinerja pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Pelaksanaan audit bertujuan untuk menilai keberhasilan Kementrian Kesehatan

dan instansi terkait dalam melaksanakan Program Jaminan Kesehatan Nasional

khususnya kepada fakir miskin dan masyarakat tidak mampu peserta PBI, dan

memberikan rekomendasi atas kelemahan dalam kaitannya dengan peningkatan

Page 40: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 26

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

kualitas pelayanan kesehatan, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

dan keandalan laporan kegiatan dari pelaksanaan program tersebut.

Audit atas program JKN di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo

menghasilkan koreksi audit berupa selisih pembayaran tagihan oleh Kementerian

Kesehatan sebesar Rp.218.415.225,00 dengan rincian sebagaimana dapat dilihat

pada Tabel 2.10 berikut.

Tabel 2.10

Rekapitulasi Kegiatan Pengawasan Pengawalan Pembangunan Nasional

Tahun 2015

No. Kabupaten Jumlah

PBI

Dibayar oleh

Kemenkes

(Rp)

Seharusnya

(Rp)

Selisih

(Rp)

1 Sleman 317.181 73.173.656.700 72.971.428.925 202.227.775

2 Kulon

Progo

232.517 53.641.671.900 53.625.484.450 16.187.450

Jumlah 549.698 126.815.328.600 126.596.913.375 218.415.225

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

g. Monitoring dan evaluasi Dana Alokasi Khusus 2014

Dalam tahun 2015, BPKP Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan

monitoring dan evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tiga kabupaten di wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo dan

Kabupaten Gunungkidul dengan rincian alokasi anggaran DAK tahun 2014 sebagai

berikut:

No Nama Kab./Kota dan

Bidang DAK

Jumlah

Bidang

DAK

Alokasi dalam APBD TA 2014

DAK (Rp) Pendamping

(Rp)

Jumlah (Rp)

A Sleman

1 Pendidikan 3 18.518.280.000 2.566.571.500 21.084.851.500

2 Kesehatan 2 4.608.250.000 3.296.227.300 7.904.477.300

3 Infrastruktur 5 14.469.443.400 1.879.612.600 16.349.056.000

4 Kemaritiman 1 3.424.760.000 342.476.000 3.767.236.000

5 Kedaulatan Pangan 2 6.626.150.400 876.639.400 7.502.789.800

6 Penanggulangan

Kemiskinan

1 1.017.720.000 113.080.000 1.130.800.000

Sub Jumlah Sleman 14 48.664.603.800 9.074.606.800 57.739.210.600

B Kulon Progo

1 Pendidikan 4 12.134.170.000 1.213.417.000 13.347.587.000

2 Kesehatan 3 5.071.960.000 507.196.000 5.579.156.000

3 Infrastruktur 8 17.045.624.218 1.704.562.683 18.750.186.901

4 Kemaritiman 1 3.594.314.541 359.431.454 3.953.745.995

5 Kedaulatan Pangan 2 5.103.716.618 660.371.662 5.764.088.280

6 Penanggulangan 1 857.740.000 85.774.000 943.514.000

Page 41: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 27

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

No Nama Kab./Kota dan

Bidang DAK

Jumlah

Bidang

DAK

Alokasi dalam APBD TA 2014

DAK (Rp) Pendamping

(Rp)

Jumlah (Rp)

Kemiskinan

Sub Jumlah Kulon Progo 19 43.807.525.377 4.530.752.799 48.338.278.176

C Gunungkidul

1 Pendidikan 4 18.196.860.000 1.877.661.000 20.074.521.000

2 Kesehatan 3 6.473.330.000 647.333.000 7.120.663.000

3 Infrastruktur 8 19.908.670.000 2.180.737.451 22.089.407.451

4 Kemaritiman 1 4.856.530.000 506.653.000 5.363.183.000

5 Kedaulatan Pangan 2 8.354.660.000 1.453.976.010 9.808.636.010

6 Penanggulangan

Kemiskinan

1 1.044.690.000 122.585.000 1.167.275.000

7 Kedaulatan Energi 1 2.728.120.000 272.812.000 3.000.932.000

Sub Jumlah Gunung Kidul 20 61.562.860.000 7.061.757.461 68.624.617.461

Jumlah 53 154.034.989.177 20.667.117.060 174.702.106.237

Hasil monitoring dan evaluasi atas capaian kinerja keuangan dan output pada

sebagian bidang DAK yang dilakukan monitoring dan evaluasi menunjukkan kinerja

keuangan dan output masing-masing sebagai berikut:

No. Bidang DAK Kab. Sleman Kab. Kulon Progo Kab. Gunungkidul

Keu (%) Fisik (%) Keu (%) Fisik (%) Keu (%) Fisik (%)

a. Pendidikan

1 Pendidikan SD 42,18 87,02 55,98 86,48 0 0

2 Pendidikan SMP 56,01 75,05 70,51 97,96 0 0

3 Pendidikan SMA 37,21 37,21 81,14 98,77 0 0

4 Pendidikan SMK tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

61,66 82,82 0 0

b. Kesehatan

1 Kesehatan Pelayanan

Dasar

tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

96,63 100,00 95,89 96,01

2 Kesehatan Pelayanan

Rujukan

74,86 100,00 100,00 100,00 30,94 42,06

3 Kesehatan Pelayanan

Farmasi

97,04 100,00 96,01 100,00 96,06 100

c. Infrastruktur

1 Sarana dan Prasarana

Perdagangan

tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

91,95 100,00 tidak

dimonev

tidak

dimonev

2 Perumahan dan

Kaw asan Permukiman

tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

92,82 100,00 tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

3 Keselamatan

Transportasi Darat

92,18 96,68 tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

4 Transportasi Perdesaan tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

98,16 100

5 Lingkungan Hidup tidak tidak 97,58 99,58 tidak tidak

Page 42: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 28

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

No. Bidang DAK Kab. Sleman Kab. Kulon Progo Kab. Gunungkidul

Keu (%) Fisik (%) Keu (%) Fisik (%) Keu (%) Fisik (%)

dimonev dimonev dimonev dimonev

d. Kemaritiman

1 Kelautan dan Perikanan 86,84 100,00 tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

e. Kedaulatan Pangan

1 Pertanian 79,29 94,93 tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

2 Kehutanan 87,24 100,00 tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

f. Penanggulangan

Kemiskinan

1 Keluarga Berencana 92,33 100,00 tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

tidak

dimonev

g. Kedaulatan Energi

1 Energi Perdesaan tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

tidak ada

alokasi

97,12 100

Rata-Rata 74,52 89,09 84,43 96,96 46,46 48,67

Hasil monitoring dan evaluasi pada sebagian bidang DAK menunjukkan koreksi

penghematan pengeluaran negara/effisiensi pada pemerintah Kabupaten Sleman, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 2.11.

Tabel 2.11

Hasil Monitoring dan Evaluasi DAK pada Pemerintah Kabupaten Sleman

Tahun 2015

No Nama Program/Poyek/Kegiatan Penghematan

Pengeluaran Negara

dan denda

1 Bidang Pendidikan SD/SMP/SMA 5.400.400,00

2 Bidang Kesehatan Pelayanan Rujukan 146.286.405,00

3 Bidang Keselamatan Transportasi Darat 26.630.373,94

JUMLAH 178.316.778,94 Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Page 43: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 29

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

C. Pengamanan Aset Negara/Daerah

Aset negara/ daerah merupakan salah satu sumber daya penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang harus dijaga keberadaannya dan dioptimalkan

kemanfaatannya. Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

berperan aktif dalam upaya pengamanan aset melalui kegiatan keinvestigasian,

pendampingan pencegahan fraud pada proses pengadaan barang dan jasa, dan

koordinasi dengan aparat penegak hukum (APH), serta pembinaan pengelolaan aset.

1. Kegiatan Keinvestigasian

Penyelamatan aset Negara/ daerah dilakukan Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

Yogyakarta melalui penerapan strategi represif pada Pemerintah Daerah dan

berbagai satuan kerja Kementerian/Lembaga atas permintaan penyidik, meliputi audit

investigatif atas kasus/ penyimpangan yang berindikasi tindak pidana korupsi,

bantuan penghitungan kerugian keuangan negara, dan pemberian keterangan ahli di

persidangan sebagaimana disajikan pada Tabel 2.12 berikut.

Tabel 2.12

Kegiatan Penerapan Strategi Represif terhadap KKN Di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2015

No Kegiatan Pemda/

BUMD

Satker

K/L

Jumlah

Diselesaikan

1. Audit Investigatif 2 - 2

2. Bantuan Perhitungan Kerugian

Keuangan Negara

5 - 5

3. Pemberian Keterangan Ahli 26 - 26

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Masing-masing kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Audit Investigatif

Pada Tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah selesai

melakukan audit investigatif atas dua kasus yaitu dugaan penyelewengan

pengelolaan dana desa Tahun 2011 sd 2013 di Desa Margosari Kecamatan

Pengasih Kabupaten Kulon Progo dan dugaan penyimpangan dalam pengelolaan

kas kecil pada Unit Pertambangan PT Anindya Mitra Internasional Tahun 2011.

Terhadap kedua kasus tersebut telah terjadi penyimpangan yang mengakibatkan

kerugian negara sebesar Rp108.559.380,00 dan laporannya telah diserahkan

Page 44: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 30

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

kepada aparat penyidik guna melengkapi berkas yang diperlukan untuk proses

hukum selanjutnya.

b. Bantuan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan

audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara atas lima kasus

yang laporannya telah diserahkan kepada penyidik untuk melengkapi berkas yang

diperlukan untuk proses hukum selanjutnya, yaitu:

1) Penyimpangan Penyaluran BLT Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa

Bumi di Dsn Pakis I dan II Ds Dlingo Kec Dlingo Kabupaten Bantul TA 2007;

2) Penyimpangan Program Pengembangan Model Pengolahan Tanaman

Terpadu Kedelai Kabupaten Gunungkidul tahun anggaran 2013;

3) Perkara TPK Dugaan Penyimpangan Pengelolaan PADes di Desa Sriharjo

Kec. Imogiri Kab. Bantul TA 2008 – 2013;

4) Dugaan TPK pada UPK BKM Kel. Patangpuluhan kec. Wirobrajan Kota

Yogyakarta Tahun 2009 dan;

5) Dugaan TPK Dana Hibah dari Pemda DIY TA 2013 Kelompok Ternak Sapi

Andini Makmur Wonosari Gunungkidul.

Nilai kerugian keuangan negara kelima kasus tersebut seluruhnya sebesar

Rp1.905.653.045,00.

c. Pemberian Keterangan Ahli

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan

kegiatan pemberian keterangan ahli pada instansi penyidik kepolisan dan

kejaksaan serta Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta sebanyak 26 kali

dengan rincian sebagaimana tampak pada Tabel 2.13 berikut.

Tabel 2.13

Pemberian Keterangan Ahli Kasus Berindikasi TPK di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2015

No Instansi Jumlah

Kasus

Nilai (Rp)

1. Kejaksaan (BAP ) 6 -

2. Kepolisian (BAP) 10 -

3. Pengadilan Tipikor (Sidang) 10 12.551.106.058,00

Jumlah 26 12.551.106.058,00

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Page 45: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 31

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

2. Pendampingan Pencegahan Fraud pada Proses Pengadaan Barang Jasa

Pada Tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan

pendampingan pencegahan fraud atas proses perencanaan sampai

penandatanganan kontrak pekerjaan penyempurnaan pembangunan gedung

perpustakaan, pengadaan landscape dan pekerjaan pengadaan interior gedung

perpustakaan BPAD Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada pendampingan tersebut

telah disampaikan beberapa saran perbaikan atas kelemahan dalam perencanaan

sampai dengan penandatanganan kontrak, dan telah ditindaklanjuti oleh manajemen

BPAD DIY.

3. Pembinaan Pengelolaan Aset

Salah satu bentuk pengamanan aset dilakukan melalui penerapan manajemen aset

yang baik pada BUMN/D. Namun demikian sampai saat ini seluruh PDAM di Daerah

Istimewa Yogyakarta belum memiliki kebijakan pengelolaan aset, termasuk masih

adanya aset yang belum ditetapkan statusnya.

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyampaikan kepada masing-

masing Direktur PDAM agar membuat kebijakan pengelolaan/manajemen asset dan

berkoordinasi dengan jajaran terkait untuk menetapkan status asetnya.

4. Koordinasi dan Supervis i Pencegahan Korupsi

Sesuai dengan tugas dan kewenangannya, KPK dan BPKP melakukan sinergi untuk

mengoptimalkan upaya pencegahan korupsi khususnya di pemerintah daerah dalam

bentuk kegiatan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi. Pada tahun 2015

kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunung Kidul

dengan tujuan:

a. Mendorong pengelolaan APBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

b. Untuk memastikan prosedur perencanaan, proses pengadaan, dan pemanfaatan

barang dan jasa telah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

c. Mendorong optimalisasi pendapatan asli daerah melalui pencegahan terhadap

potensi kebocoran penerimaan daerah.

d. Menurunkan potensi dan tingkat korupsi.

e. Perbaikan sistem pengendalian intern pada pemerintah daerah.

Page 46: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 32

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Ruang lingkup kegiatan meliputi :

a. Pengelolaan APBD, yaitu Perencanaan dan penganggaran TA 2014 dan 2015,

Pengelolaan Hibah dan Bansos, Pengadaan Barang Jasa pada bidang

pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

b. Pengelolaan Pendapatan

Hasil pengamatan dan FGD identifikasi serta penilaian risiko yang perlu

dikendalikan berkaitan dengan ruang lingkup kegiatan, telah dilakukan semiloka

pada masing-masing kabupaten, yaitu tanggal 17 November 2015 di Kabupaten

Kulon Progo dan tanggal 19 November 2015 di Kabupaten Gunungkidul.

Page 47: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 33

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

D. Perbaikan Sistem Tata Kelola (Governance System)

Perbaikan sistem tata kelola pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah serta BUMN/BUMD menjadi fokus pengawasan BPKP yang dilakukan dalam

rangka membantu memperbaiki tata kelola organisasi, pengelolaan risiko, dan sistem

pengendalian intern pemerintah.

1. Kualitas Sistem Tata Kelola (Governance System)

Beberapa indikator yang dapat menggambarkan perbaikan kualitas tata kelola

kepemerintahan antara lain tercermin dari tingkat kematangan (maturity) dalam

penyelenggaraan SPIP, perolehan skor sistem akuntabilitas kinerja/SAKIP, perolehan

opini atas laporan keuangan pemerintah daerah maupun BUMD, tingkat leveling

APIP, dan hasil survei integritas sektor publik, dengan uraian sebagai berikut :

a. Tingkat Kematangan/maturitas Penyelenggaraan SPIP

Kualitas penyelenggaran SPIP pemerintah daerah di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta dapat diukur menggunakan tingkat kematangan penyelenggaraan

SPIP. Tingkat kematangan dinilai berdasarkan keberadaan sistem pengendalian

intern yang telah dibangun oleh instansi pemerintah, dengan simpulan sebagai

berikut :

Tingkat Tingkat Maturitas Klasifikasi

Nilai

Interval Nilai

1 Belum Ada 0 Nilai < 1,0

2 Rintisan 1 1,0 < Nilai < 2,0

3 Berkembang 2 2,0 < Nilai < 3,0

4 Terdefinisi 3 3,0 < Nilai < 4,0

5 Terkelola dan terukur 4 4,0 < Nilai <4,5

6 Optimum 5 Nilai > 4,5

Penjelasan masing-masing tingkat sebagai berikut :

1) Tingkat 1 (belum ada) berarti K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan

dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-praktek

pengendalian intern.

2) Tingkat 2 (rintisan) berarti telah ada praktik pengendalian intern, namun

pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-hoc

dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan

sehingga kelemahan tidak diidentifikasi.

Page 48: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 34

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

3) Tingkat 3 (berkembang) berarti K/L/Pemda telah melaksanakan praktik

pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan

pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan

semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga

banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai.

4) Tingkat 4 (terdefinisi) berarti K/L/Pemda telah melaksanakan praktik

pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas

pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.

5) Tingkat 5 (terkelola dan terukur) berarti K/L/P telah menerapkan pengendalian

internal yang efektif, masing-masing personel pelaksana kegiatan yang selalu

mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun

tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi.

6) Tingkat 6 (optimum) berarti K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern

yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung

oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer.

Penilaian maturitas SPIP dilakukan pada empat pemerintah daerah yaitu

Kabupaten Sleman dengan nilai 2,83 (berkembang), Pemerintah Kabupaten

Gunungkidul dengan nilai 1,44 (rintisan), Pemerintah Kabupaten Bantul dengan

nilai 1,92 (rintisan) dan Kabupaten Kulon Progo dengan nilai 2,16 (berkembang),

sedangkan dua pemda yang lain belum dilakukan penilaian.

b. Skor Sis tem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP)

Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tercermin dari hasil

evaluasi/penilaian yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB terhadap Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Hasil penilaian menunjukkan bahwa SAKIP Pemerintah Daerah Istimewa

Yogyakarta tahun 2014 memperoleh nilai sangat baik dengan level A. Nilai tingkat

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta dapat digambarkan dalam Tabel 2.14.

Tabel 2.14 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah

Di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2014

No Pemeintah Daerah Skor/Nilai Keterangan

1. Daerah Istimew a Yogyakarta A Sangat Baik

2. Kota Yogyakarta B Baik

3. Kab. Bantul B Baik

Page 49: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 35

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

No Pemeintah Daerah Skor/Nilai Keterangan

4. Kab. Sleman B Baik

5. Kab. Kulon Progo B Baik

6. Kab. Gunungkidul CC Cukup

Sumber : Bagian Organisasi masing-masing Pemda (dikonfirmasi dengan hasil Menpan)

Perkembangan perolehan skor hasil evaluasi sistem sistem akuntabilitas kinerja

sampai dengan tahun 2014 tampak pada tabel 2.15 di bawah ini.

Tabel 2.15

Perkembangan Skor Hasil Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2012 – 2014

No Pemerintah Daerah 2012 2013 2014

1. Daerah Istimew a Yogyakarta CC B A

2. Kota Yogyakarta C CC B

3. Kab. Bantul CC B B

4. Kab. Sleman C C B

5. Kab. Kulon Progo C C B

6. Kab. Gunungkidul CC CC CC

Sumber : Bagian Organisasi masing-masing Pemda

c. Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Hasil audit BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2014 di

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, lima LKPD atau 83,33% dari total enam

LKPD memperoleh opini WTP. Perolehan opini WTP atas LKPD tahun 2014 sama

dengan tahun 2013. Perkembangan opini BPK atas LKPD Tahun 2011-2014

dapat dilihat pada Tabel 2.16 di bawah ini.

Tabel 2.16

Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2012 – 2014

No Pemerintah

Kabupaten/Kota

Opini LKPD

2011 2012 2013 2014

1. Daerah Istimew a Yogyakarta WTP WTP WTP WTP

2. Kota Yogyakarta WTP WTP WTP WTP

3. Kabupaten Bantul WDP WTP WTP WTP

4. Kabupaten Sleman WTP WTP WTP WTP

5. Kabupaten Kulon Progo WDP WDP WTP WTP

6. Kabupaten Gunungkidul WDP WDP WDP WDP

Sumber : Website BPK RI

Page 50: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 36

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

d. Opini Laporan Keuangan BUMD

Kewajaran penyajian informasi keuangan pada laporan keuangan Badan Usaha

Milik Daerah (BUMN/D) menjadi salah satu indikator kualitas tata kelola

organisasi. Hasil audit oleh auditor eksternal atas laporan keuangan BUMN/D

menjadi salah satu faktor penting dalam mengukur good corporate governance

BUMN/D. Dari 16 BUMD di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, sebanyak 16

BUMD (PDAM) telah diaudit oleh auditor eksternal dan seluruhnya memperoleh

opini WTP. Perkembangan opini auditor eksternal atas Laporan Keuangan BUMD

tahun 2012-2014 disajikan pada Tabel 2.17.

Tabel 2.17

Perkembangan Opini Auditor Eksternal atas Laporan Keuangan BUMD

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2012 – 2014

No Jenis Opini Jumlah BUMD

2012 2013 2014

1. WTP 16 100% 16 100% 16 100%

2. WDP 0 0 0 0 0 0

3. TMP 0 0 0 0 0 0

4. TW 0 0 0 0 0 0

5. Belum diaudit 0 0 0 0 0 0

Jumlah 16 100% 16 100% 16 100%

Sumber : Ikhtisar Hasil Audit Kantor Akuntan Publik

e. Level Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang mampu berperan secara

efektif akan mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih. Agar

berperan efektif, APIP sekurang-kurangnya harus mampu:

1) memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi dan

efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah

2) memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah

3) memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan

fungsi instansi pemerintah.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, APIP memiliki kemampuan berbeda-

beda sesuai dengan kapabilitas masing-masing yang diukur menggunakan

pendekatan Internal Audit Capability Model (IACM). Pendekatan tersebut

mengelompokkan kapabilitas APIP dalam lima level yaitu level 1 (initial), level 2

Page 51: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 37

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

(infrastructure), level 3 (integrated), level 4 (managed), dan level 5 (optimazing)

berdasarkan tingkat pemenuhan masing-masing APIP terhadap seluruh

parameter yang menunjukkan kemampuan dalam melaksanakan peran dan

layanan, mengelola sumber daya manusia yang dimiliki, melaksanakan praktik

pengawasan secara profesional, merencanakan dan melaporkan kinerja secara

akuntabel, mengembangkan budaya dan hubungan kerja yang harmonis baik

internal maupun eksternal organisasi, serta menjaga struktur tata kelola

organisasi.

Hasil assessment/evaluasi atas leveling tata kelola APIP di wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta sampai dengan tahun 2015 menunjukkan, dari enam APIP

satu APIP berada pada level 2 penuh dan lima APIP berada pada level 2 dengan

catatan perbaikan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.18 di bawah.

Tabel 2.18

Hasil Assessment/Evaluasi Leveling APIP

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

s.d. Tahun 2015

No Inspektorat Leveling APIP Tahun Assessment

1. Inspektorat Daerah Istimew a Yogyakarta

2 (infrastructure) dengan catatan

2015

2. Inspektorat Kota Yogyakarta Level 2 (infrastructure) dengan catatan

2015

3. Inspektorat Kabupaten Bantul Level 2 (infrastructure) penuh 2015 4. Inspektorat Kabupaten

Sleman Level 2 (infrastructure)

dengan catatan 2014

5. Inspektorat Kabupaten Kulon Progo

Level 2 (infrastructure) dengan catatan

2015

6. Inspektorat Kabupaten Gunungkidul

Level 2 (infrastructure) dengan catatan

2014

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

APIP yang berada pada level 2 penuh, telah membangun infrastruktur yang

diperlukan, proses audit telah dilakukan secara konsisten namun belum

seluruhnya selaras dengan standar audit. Dilihat dari sisi hasil pengawasan, APIP

yang berada pada level 2 penuh mampu menjamin proses tata kelola pemerintah

daerah sesuai peraturan perundang-undangan dan mampu mendeteksi terjadinya

korupsi.

Perkembangan leveling APIP di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sampai

dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 2.19 di bawah ini.

Page 52: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 38

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Tabel 2.19

Perkembangan Leveling APIP

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2013 – 2015

No Leveling APIP Jumlah APIP

2013 2014 2015 1. Level 1 1 16,67 - - - - 2. Level 2 5 83,33 6 100% 6 100% 3. Level 3 - - - - - - 4. Level 4 - - - - - - 5. Level 5 - - - - - -

Jumlah 6 100% 6 100% 6 100% Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Selain uraian di atas, hasil Survei Integritas Sektor Publik Tahun 2013 oleh KPK,

Kota Yogyakarta mendapatkan skor 7,28 dan menempati peringkat 10 nasional

dari 60 pemerintah kota yang disurvei. Survei Integritas Sektor Publik dilakukan

dalam rangka memberikan penilaian terhadap integritas layanan yang diberikan

oleh lembaga pemerintah kepada masyarakat. Hasil penilaian merupakan

cerminan bagaimana masyarakat sebagai pengguna layanan memberikan

penilaian yang didasarkan pada pengalaman pengguna layanan dalam mengurus

layanan di lembaga tersebut.

2. Peningkatan Kualitas Sistem Tata Kelola (Governance System)

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta berperan dalam peningkatan kualitas

tata kelola pemerintahan menuju good governance and clean government. Tata

kelola pemerintahan yang baik perlu segera diwujudkan guna mendukung

peningkatan daya saing dan kinerja pembangunan nasional di berbagai bidang,

khususnya di lingkungan pemerintah daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan berbagai kegiatan

konsultatif berupa pendampingan dan bimbingan teknis kepada pemerintah daerah

dan badan usaha terkait peningkatan kualitas tata kelola.

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan

berbagai upaya perbaikan sistem tata kelola (governance system) terdiri dari :

a. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

Penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) merupakan salah

satu dasar untuk terwujudnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang

baik. Komitmen Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendorong

Page 53: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 39

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

perbaikan kualitas penyelenggaraan SPIP pada pemerintah daerah diwujudkan

melalui kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah memberikan pemahaman

dan membangun komitmen penyelenggaraan SPIP kepada seluruh Pemerintah

Daerah dan Satker Kementerian/Lembanga (K/L) melalui sosialisasi, workshop,

dan diklat SPIP. Sebagai hasil upaya pemahaman tersebut telah diterbitkan

Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota tentang penyelenggaraan SPIP dan telah

dibentuk Satuan Tugas Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemerintah Daerah

se-Daerah Istimewa Yogyakarta dan K/L.

Dalam rangka peningkatan penyelengaraan sistem pengendalian intern

pemerintah yang baik pada kegiatan utama SKPD/Unit Kerja, Perwakilan BPKP

Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyarankan kepada masing-masing

pemerintah daerah sebagai berikut:

1) Satgas SPIP Kabupaten untuk ikut terlibat dan proaktif dalam menerapkan

SPIP di tingkat Kabupaten dan SKPD.

2) Menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) SPIP atas kegiatan utama

sehingga setiap kegiatan mempunyai pengendalian yang memadai.

Selain mendorong penyelenggaraan SPIP di lingkungan pemerintah daerah,

Perwakilan BPKP DIY juga membina BUMD untuk dapat meningkatkan efektivitas

pengendalian internal PDAM melalui evaluasi sistem pengendalian intern pada

PDAM Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul. Hasil evaluasi

menunjukkan bahwa kedua PDAM tersebut telah cukup efektif dalam

penyelenggaraan pengendalian internnya yaitu telah diterapkan dan

terdokumentasi namun belum dilakukan evaluasi dengan jabaran per unsur.

b. Perbaikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP)

Dalam mendorong peningkatan kualitas AKIP Pemda, dalam tahun 2015

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan

pendampingan penyusunan laporan kinerja tahun 2014 di Pemerintah Kabupaten

Sleman dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Selain itu dilakukan focus group

discussion (FGD) reviu laporan kinerja pada Pemerintah Kota Yogyakarta.

Permasalahan yang masih dijumpai dalam penyelenggaraan AKIP adalah

pemahaman yang keliru mengenai konsep penilaian dalam evaluasi LKjIP, yaitu

evaluasi dipahami terbatas pada penilaian kualitas pelaporannya saja padahal

mencakup evaluasi Sistem AKIP secara keseluruhan.

Page 54: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 40

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Hal-hal yang perlu peningkatan dalam penyusunan LAKIP di masa mendatang

antara lain masih terdapat sasaran yang belum sepenuhnya berorientasi hasil,

rumusan indikator kinerja sasaran belum sepenuhnya memenuhi indikator yang

baik, Indikator Kinerja Utama (IKU) belum mengacu pada Permen PAN Nomor

20/PER/M.PAN/11/2008, IKU belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam dokumen

perencanaan, penganggaran dan pengukuran kinerja, penetapan kinerja belum

sepenuhnya dimanfaatkan untuk mengarahkan dan menilai keberhasilan unit

kerja, belum tersedia sistem/mekanisme pengumpulan data kinerja, dan laporan

kinerja belum dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan, pelaksanaan program

dan kegiatan.

Dalam upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan AKIP, Perwakilan BPKP

Daerah Istimewa Yogyakarta telah merekomendasikan perbaikan pengelolaan

AKIP kepada Pemerintah Kabupaten agar:

1) Melakukan reviu terhadap RPJMD dan Renstra SKPD secara kontinyu, untuk

perbaikan berkelanjutan.

2) Pengembangan e-SAKIP tahun 2015 untuk memantau pencapaian kinerja

setiap triwulan dan sinergi antara perencanaan. penganggaran, pelaksanaan

dan pelaporan kinerja.

3) Menyempurnakan indikator yang kurang tepat.

4) Menyusun perbaikan pengukuran dan mekanismne pengumpulan data kinerja

yang relevan.

c. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta secara proaktif telah bekerja sama

dengan Pemda dalam upaya mendorong menuju perolehan opini WTP. Mengingat

opini WTP merupakan pintu masuk menuju tata kelola kepemerintahan yang baik,

maka terhadap LKPD yang belum memperoleh opini WTP perlu terus didorong

untuk meningkatkan upaya agar memperoleh opini WTP dari BPK.

Lingkup kegiatan pembinaan terhadap Pemerintah Daerah yang dilaksanakan

antara lain dalam bentuk pendampingan penyusunan laporan keuangan

Pemerintah Daerah, pendampingan atas reviu laporan keuangan yang dilakukan

oleh Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, pendampingan penataan Barang Milik

Daerah, peningkatan SDM pengelola keuangan daerah, dan peningkatan

kapasitas APIP Daerah.

Page 55: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 41

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Kegiatan pembinaan oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

2015 tampak pada Tabel 2.20 di bawah ini.

Tabel 2.20

Kegiatan Upaya Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2015

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Masing-masing kegiatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Dalam penyusunan laporan keuangan tahun 2014, dari enam Pemerintah

Daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dua Pemerintah Daerah

didampingi oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu

Pemerintah Kabupaten Bantul dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Pada lingkup instansi vertikal, pendampingan penyusunan laporan keuangan

dilakukan pada Kejaksaan Tinggi DIY, Polda, Kanwil KUMHAM, Bawaslu,

KPU, Balai Besar Latihan Ketransmigrasian, Dinas PU Perumahan dan ESDM

DIY, dan STTN Yogyakarta.

Dalam rangka penguatan tata kelola pemerintahan di lingkungan KPUD

Daerah Istimewa Yogyakarta telah dilakukan penandatanganan Nota

Kesepahaman Kerjasama antara KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota

Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten

Gunungkidul, dan Kabupaten Sleman dengan Perwakilan BPKP Daerah

Istimewa Yogyakarta. Lingkup kerjasama tersebut adalah membangun dan

menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah yang meliputi :

a) Pendampingan dalam rangka peningkatan akuntabilitas keuangan negara

dan akuntabilitas kinerja

b) Pendampingan dalam proses pengadaan barang dan jasa

c) Kegiatan pendampingan lainnya.

No Kegiatan

Jumlah

Pemerintah

Daerah

Jumlah %

1. Pendampingan penyusunan laporan

keuangan

2 33,33%

2. Pendampingan reviu laporan keuangan 1 16,67%

3. Penguatan penataan Barang Milik Daerah 1 16,67%

4. Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola

Keuangan

5 87,33%

Page 56: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 42

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Untuk membantu Pemerintah Daerah agar dalam menyusun laporan keuangan

dapat dilakukan secara lebih mudah, cepat, dan akurat, BPKP telah

mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah

(SIMDA). Penerapan SIMDA yang berbasis teknologi informasi ini mendukung

program e-government yang sedang digalakkan oleh pemerintah dan

pelaksanaan e-audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dalam tahun 2015, dua Pemerintah Daerah di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta telah menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan secara penuh

meliputi penganggaran, penatausahaan dan pelaporan yaitu Pemerintah

Kabupaten Kulon Progo dan Pemerintah Kabupaten Bantul.

2) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan

Pendampingan reviu laporan keuangan dilakukan untuk membantu Pemda

dalam upaya meningkatkan kualitas LKPD. Pendampingan reviu dilakukan

terhadap Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota. Dalam tahun 2015,

pendampingan reviu dilakukan pada satu pemerintah daerah yaitu Pemerintah

Kabupaten Sleman.

Manfaat yang diperoleh dari pendampingan reviu adalah berupa perbaikan

kualitas penatausahaan dan pengelolaan keuangan yang pada akhirnya akan

meningkatkan kualitas LKPD melalui peningkatan kompetensi para auditor

APIP, perumusan strategi mencapai opini WTP, dan percepatan penyelesaian

tindak lanjut atas temuan pemeriksaan BPK atau APIP.

3) Penguatan Penataan Barang Milik Daerah

Kelemahan dalam pengelolaan aset Barang Milik Daerah (BMD) merupakan

salah satu penyebab belum diperoleh opini WTP menjadi perhatian BPKP

dalam upaya peningkatan tata kelola barang milik daerah melalui

pendampingan dan pelatihan pengelolaan BMD.

Pendampingan pengelolaan aset dilakukan pada Pemerintah Kabupaten

Bantul, berupa bimbingan teknis implementasi SIMDA BMD yang telah

mengakomodir perhitungan penyusutan BMD sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

4) Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola Keuangan

Kompetensi SDM pengelola keuangan dan barang milik daerah serta

penyusun laporan keuangan memegang peranan yang sangat menentukan

untuk mewujudkan tata kelola penatausahaan keuangan yang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku serta tersusunnya laporan keuangan yang sesuai

Page 57: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 43

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

dengan standar akuntansi pemerintahan. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP

Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan perhatian yang besar dalam upaya

peningkatan kompetensi SDM pengelola keuangan dan barang milik daerah

dengan melakukan sosialisasi, workshop, maupun pelatihan mengenai

pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan.

Dalam tahun 2015 dilakukan peningkatan kapasitas SDM pengelola keuangan

dan inspektorat berupa pelatihan dan pembekalan mengenai penatausahaan

dan penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan aplikasi SIMDA

Keuangan, pembekalan/reviu LKPD, serta memberikan masukan dalam

pengembangan kurikulum dan silabus Diklat pengelolaan keuangan berbasis

akrual pada Badan Diklat DIY.

d. Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan BUMD

Peran aktif Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dalam upaya

peningkatan kualitas laporan keuangan BUMN/D melalui kegiatan peningkatan

tata kelola dan akuntansi yang telah dilakukan selama ini telah membuahkan

hasil. Seluruh PDAM di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah mampu

menyusun laporan keuangan secara mandiri dan seluruhnya mendapat opini WTP

dari BPK.

e. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan Kapasitas SDM BLUD

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupakan bentuk pola pengelolaan

keuangan pada SKPD dan unit pelayanan teknis pada Pemerintah Daerah yang

memberikan fleksibilitas kepada BLUD untuk mengelola keuangannya berbeda

dari tata kelola keuangan yang berlaku umum pada pemerintahan. Peningkatan

layanan melalui fleksibilitas pengelolaan keuangan menjadi salah satu

pertimbangan pemerintah daerah dalam pembentukan BLUD.

Guna mendorong keberhasilan dalam penerapan pola pengelolaan keuangan

BLUD, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah memberikan

bimbingan teknis peningkatan kualitas pelaporan keuangan BLUD dan

peningkatan kapasitas SDM penglola keuangan BLUD. Dalam tahun 2015,

kegiatan peningkatan kapasitas SDM dan kualitas pelaporan keuangan BLUD

terlihat dalam Tabel 2.21 berikut.

Page 58: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 44

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Tabel 2.21

Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan BLUD

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2015

No Kegiatan Jumlah

(Keg)

1. Bimtek/reviu penyusunan Laporan Keuangan

BLUD/Manual

5

2. Implementasi aplikasi SIA BLUD 10

Jumlah 15

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Untuk membantu meningkatkan kualitas laporan keuangan BLUD, selain

melakukan reviu atas laporan keuangan BLUD, BPKP juga telah mengembangkan

aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) BLUD.

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah

mendampingi 96 Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) dalam pengelolaan

keuangan dan penerapan SIA BLUD dengan rincian sebagaimana dapat dilihat

pada Tabel 2.22.

Tabel 2.22

Unit Pelaksana Teknis Daerah – BLUD Yang Didampingi

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

No Kota/Kabupaten Penyusunan

L/K

SIA BLUD

1. Kota Jogjakarta 3 18

2. Kabupaten Sleman - 27

3. Kabupaten Bantul 27 -

4. Kabupaten Kulon Progo 21 -

5. Kabupaten Gunung Kidul 30 -

Jumlah 81 45

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Selain pendampingan kepada UPTD, saat ini Perwakilan BPKP Daerah Istimewa

Yogyakarta sedang melakukan bimbingan teknis penerapan SIA BLUD pada

RSUD Wates.

Permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan kualitas L/K dan kapasitas SDM

BLUD adalah belum seluruh UPTD memiliki SDM dengan kompetensi bidang

akuntansi sehingga penerapan pelaksanaan penggunaan aplikasi SIA BLUD

untuk menyusun Laporan Keuangan belum optimal.

Page 59: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 45

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Dalam upaya peningkatan kualitas laporan keuangan BLUD, BPKP telah

menyampaikan saran perbaikan pengelolaan laporan keuangan dan peningkatan

kapasitas SDM BLUD berupa :

1) Rekrutmen SDM berbasis akuntansi bagi UPTD BLUD

2) Menggunakan aplikasi pengelolaan BLUD dalam tata kelola keuangan

3) Meningkatkan pembinaan/pengawasan terhadap UPTD BLUD

f. Penguatan Pengelolaan Keuangan Desa

Dengan disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa diberikan

kesempatan yang besar untuk mengurus tata pemerintahannya sendiri serta

pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup

masyarakat desa. Selain itu pemerintah desa diharapkan lebih mandiri dalam

mengelola pemerintahan dan berbagai sumber daya alam yang dimiliki, termasuk

didalamnya pengelolaan keuangan dan kekayaan milik desa.Begitu besar peran

yang diterima oleh desa, tentunya disertai dengan tanggungjawab dan tuntutan

akuntabilitas yang besar pula. Oleh karena itu pemerintah desa harus bisa

menerapkan prinsip akuntabilitas dalam tata pemerintahannya, dimana semua

akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuan.

Dalam pelaksanaannya Pemerintah Desa masih mengalami kesulitan dalam

waktu yang relatif singkat menerapkan berbagai aturan perundangan yang

mengatur pelaksanaan dana desa.

Pada tingkat Kabupaten kesiapan infrastruktur berupa peraturan perundangan

dapat digambarkan sebagaimana pada Tabel 2.23 di bawah ini.

Tabel 2.23

Kesiapan Infrastruktur peraturan Perundang-undangan Dana Desa

di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

No Nama

Pemda

Kelengkapan Perkada

Tata Cara

Penyaluran

Dana Desa

Penetapan

Besaran

Alokasi

Dana Per

Desa

Pengelola-

an

Keuangan

Desa

(PKD)

Pengada-

an Barang

dan Jasa

Penyusun

an APB

Desa

Alokasi

Dana

Desa

1 Bantul 2 Sleman 3 Kulon

Progo

4 Gunung-

kidul

Page 60: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 46

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

BPKP selaku pengemban amanat untuk mempercepat peningkatan kualitas

akuntabilitas keuangan negara sebagaimana tercantum dalam diktum keempat

Inpres Nomor 4 Tahun 2011, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

melakukan bimbingan dan konsultasi kepada aparat di Kabupaten dan Desa

(piloting) di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan

Bimbingan Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa yang diterbitkan oleh Deputi

Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah.

Disamping itu Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi bagian dari

Tim Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2015 yang dibentuk dalam rangka peningkatan kualitas akuntabilitas

keuangan desa dan pemerintah daerah yang mempunyai peran dalam

memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan

fungsi pemerintah desa.Tim Fasilitasi efektif bekerja pada bulan November dan

Desember 2015 dengan melaksanakan kegiatan di empat kabupaten yaitu

Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten

Gunungkidul meliputi:

1) Fasilitasi penyusunan produk-produk hukum kabupaten tentang pengelolaan

keuangan desa;

2) Pendampingan implementasi pengelolaan keuangan desa kepada pejabat

terkait di kabupaten dan kecamatan dengan menyamakan dan memperdalam

pemahaman mengenai substansi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113

Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, pengenalan sistem

keuangan desa (Siskeudes), serta pemetaan permasalahan dan solusinya

atas kendala dalam implementasi pengelolaan keuangan desa;

3) Bersinergi dengan kabupaten dalam melaksanakan percontohan atau piloting

pengelolaan keuangan desa dengan menggunakan Siskeudes pada satu desa

di masing-masing kabupaten, yakni Desa Sinduadi Kabupaten Sleman, Desa

Panggungharjo Kabupaten Bantul, Desa Kalidengen Kabupaten Kulon Progo

dan Desa Kalitekuk Kabupaten Gunungkidul. Piloting di Desa Panggungharjo

telah berhasil menginput APBDes, menatausahakan dan membuat laporan

realisasi APBDes, sedangkan di tiga desa piloting yang lain penatausahaan

belum selesai untuk seluruh transaksi tahun 2015 sehingga belum dapat

menghasilkan laporan realisasi APBDes;

Page 61: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 47

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

4) Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan keuangan desa di

tingkat Kabupaten.

Perkembangan jumlah dana desa yang diterima oleh kabupaten dan

penyalurannnya ke desa-desa per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel

2.24 di bawah.

Tabel 2 24

Perkembangan Penyaluran Dana Desa di Wilayah DIY

Tahun 2015

No Nama Pemda

Alokasi APBNP TAHAP I

(Apr )

TAHAP II

(Ags)

TAHAP III

(Des) TOTAL s.d. TAHAP III

Sisa Belum

Disalur kan

Desa Rupiah *) JML Diterima

PEMDA (Rp)

*)

JML Diterima

Kab. (Rp)

*)

JML

Diterima

(Rp) * )

JML Diterima

PEMDA (Rp)

*)

JML Diterima

Kab. (Rp)

*)

JML

Diterima

(Rp) * )

Jml

(Rp)

*)

1 Kab. Sleman 86 28.048.816 11.219.526 11.219.526 5.609.763 28.048.816 28.048.816

2 Kab. Bantul 75 26.962.671 10.785.068 10.785.068 5.392.534 26.962.671 26.962.671

3 Kab. Kulon

Progo

87 26.948.074 10.779.229 10.779.229 5.389.614 26.948.074 26.948.074

4 Kab

Gunungkidul

145 46.117.057 18.446.822 18446.822 9.223.411 46.117.057 46.117.057

393 128.076.618 51.230.645 51.230.645 25.615.322 128.076.618 128.076.618

Sumber : database masing-masing pemda

*) dalam ribuan

g. Pembangunan Sistem Anti Korupsi (Fraud Control Plan)

Fraud Control Plan merupakan kegiatan yang berkelanjutan yang dimulai dengan

melaksanakan Diagnostic Assesment, dilanjutkan dengan membangun dan

mengimplementasikan Sistem Pengendalian Anti Fraud kemudian dilakukan

evaluasi atas pengendalian yang telah terbangun.

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah

melakukan sosialisasi pembangunan sistem anti korupsi (fraud control plan)

sebagai pengembangan pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk

mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kejadian berindikasi

korupsi. Sosialisasi disampaikan dalam forum pencegahan TPK dan gratifikasi di

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul serta forum

peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan pada Dinas PUP dan

ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain itu, dilakukan bimbingan teknis penyusunan Fraud Control Plan pada

RSUD Wates Kabupaten Kulon Progo dan diagnostic assessment Fraud Control

Plan pada RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul.

Page 62: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 48

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

h. Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM

Dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta telah

melakukan sosialisasi WBK/WBBM di unit-unit kerja lingkup Kanwil Kementerian

Agama serta workshop pemenuhan penilaian indikator-indikator Zona Integritas

menuju WBK/WBBM pada Kantor Kemenag Kabupaten Bantul yang telah ditunjuk

oleh Kementerian Agama sebagai salah satu unit kerja yang dijadikan pilot project

untuk mendapatkan predikat unit kerja menuju WBK/WBBM sebagaimana diatur

dalam Permenpan dan RB No 52 Tahun 2014 tentang Pembangunan Zona

Integritas menuju WBK/WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah.

i. Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi bertujuan untuk memberikan edukasi

kepada masyarakat, tentang permasalahan korupsi dan upaya-upaya yang dapat

dilakukan untuk memerangi korupsi. Sasaran kegiatan ini adalah meningkatkan

pemahaman dan meningkatkan kepedulian masyarakat sesuai dengan peran

masing-masing untuk menghindarkan diri dari sikap membiarkan

tindakan/perbuatan curang yang terjadi pada diri, keluarga dan lingkungannya

Pada tahun 2015 Perwakilan BPKP DIY telah melakukan Sosialisasi Program Anti

Korupsi kepada Pelajar SLTA di lingkungan Kabupaten Gunungkidul, Mahasiswa

Universitas Islam Negeri dan Universitas Muhammadyah Yogyakarta serta

Pengelola Barang Jasa di lingkungan Instansi Pemerintah Daerah Istimewa

Yogyakarta. Sos ialisasi juga disampaikan dalam forum pencegahan TPK dan

gratifikasi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul

serta forum peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan pada Dinas

PUP dan ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta.

j. Peningkatan Pelayanan Masyarakat dengan pola BLUD

Guna meningkatkan layanan kepada masyarakat, Pemerintah Daerah di DIY

menetapkan beberapa SKPD dan unit kerja untuk menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Dengan pola pengelolaan

tersebut, rumah sakit maupun SKPD dapat membelanjakan anggaran secara lebih

fleksibel sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan cepat, serta

bebas bekerja sama dengan pihak ketiga. Tabel 2.25 di bawah menyajikan

perkembangan SKPD yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD.

Page 63: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 49

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Tabel 2.25

Perkembangan Penerapan PPK BLUD

di Wilayah D. I. Yogyakarta

Tahun 2015

No Pemerintah Daerah RSD Unit Kerja

Kesehatan

SKPD/Unit

Kerja non

Kesehatan

1 Provinsi 1 - -

2 Kota Yogyakarta 1 18 2

3 Kab Bantul 1 27 -

4 Kab Sleman 2 27 -

5 Kab Kulon Progo 1 21 -

6 Kab Gunung Kidul 1 30 -

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Selama tahun 2015 Perwakilan BPKP DIY telah melakukan berbagai kegiatan

guna mendukung kelancaran implementasi PPK BLUD melalui:

1) Bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan

2) Bimbingan teknis penyusunan kebijakan akuntansi

3) Bimbingan teknis penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA)

4) Implementasi sistem informasi akuntansi (SIA) BLUD

5) Bimbingan teknis pengawasan BLUD bagi Inspektorat

Beberapa BLUD masih menghadapi berbagai kendala antara lain:

1) Tidak tersedianya sumber daya manusia dengan kompetensi tata kelola

keuangan yang memadai

2) Keterbatasan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan

3) Belum seluruh stakeholder memiliki pemahaman yang sama terkait tata kelola

keuangan BLUD

4) Belum seluruh BLUD memiliki kelengkapan tata kelola yang memadai

k. Pembinaan Peningkatan Kapabilitas APIP

Guna mendorong APIP agar lebih berperan dalam meningkatan kualitas tata

kelola pemerintah daerah, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

melakukan upaya pembinaan peningkatan kapabilitas APIP. Pembinaan dilakukan

melalui kegiatan asistensi/bimtek peningkatan tata kelola, penerapan ketentuan

Jabatan Fungsional Auditor (JFA), dan narasumber program pelatihan mandiri

(PPM) maupun diklat yang diselenggarakan oleh APIP serta kegiatan

evaluasi/validasi atas leveling tata kelola APIP. Pembinaan bertujuan untuk

mendorong peningkatan level kapabilitas APIP di wilayah Daerah Istimewa

Page 64: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 50

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Yogyakarta yang secara umum masih berada pada level 2 dengan catatan

perbaikan menuju level 2 penuh dan menuju level 3.

Dalam tahun 2015 dilakukan kegiatan pembinaan pada seluruh APIP di Daerah

Istimewa Yogyakarta sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.26.

Tabel 2.26

Kegiatan Pembinaan APIP di Wilayah D. I. Yogyakarta Tahun 2015

No Kegiatan Jumlah

Kegiatan

Lokasi Kegiatan

Pembinaan

1 Bimtek Peningkatan Level

Kapabilitas APIP dan Penerapan

Ketentuan JFA

5 D. I. Yogyakarta, Kota

Yogyakarta Kab. Sleman,

Kab. Bantul, dan Kab.

Kulon Progo.

2 Monitoring/Evaluasi penerapan

Tata Kelola APIP dan ketentuan

JFA

4 D. I. Yogyakarta, Kota

Yogyakarta, Kab. Bantul,

dan Kab. Kulon Progo

3 Koordinasi peningkatan Tata

Kelola APIP

2 Kab. Kulon Progo dan Kab.

Gunungkidul

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Fokus kegiatan pembinaan diarahkan untuk memperbaiki beberapa area yang

perlu ditingkatkan berdasarkan hasil evaluasi/validasi.

Atas berbagai kelemahan telah direkomendasikan kepada masing-masing

Inspektur agar :

1) Menerapkan pedoman kendali mutu audit sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 Tahun 2009,

yang meliputi kendali mutu dalam perencanaan audit, pelaksanaan audit,

pelaporan hasil audit, dan pengelolaan hasil audit.

2) Setiap tim audit agar menyusun rencana dan program kerja audit secara

terstruktur, serta mendokumentasikan kertas kerja audit secara memadai.

3) Menerapkan standar audit dalam pelaksanaan penugasan audit.

4) Membangun perencanaan pengawasan berbasis risiko.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM APIP, Perwakilan BPKP Daerah

Istimewa Yogyakarta memberikan pelatihan mengenai teknik substansi

penugasan APIP sebagaimana tampak pada Tabel 2.27.

Page 65: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 51

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Tabel 2.27

Kegiatan Peningkatan kompetensi SDM APIP

di Wilayah D. I. Yogyakarta Tahun 2015

No Materi Pelatihan Jumlah

Kegiatan

Lokasi Kegiatan

Pembinaan

1 Reviu Laporan Keuangan Pemda

(LKPD)

1 Kab. Sleman

2 Reviu Laporan Kinerja (LKjIP) 2 Kota Yogyakarta, Kab.

Gunungkidul

3 Audit Pengelolaan Keuangan Desa 1 Kab. Gunungkidul

4 Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD)

1 Kota Yogyakarta

5 Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP)

1 Kota Yogyakarta

6 Audit investigatif , Penghitungan

Kerugian Keuangan Negara/Daerah

(PPKN), dan Pemberian keterangan

ahli di depan penyidik/ pengadilan

1 Kab. Bantul

Sumber : Database Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP DIY

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta juga terus mendorong Forum

Bersama (FORBES APIP) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang selama

ini sudah berjalan agar lebih berperan menjadi wadah untuk saling berbagi

informasi dan pengalaman antar anggota sehingga mampu mempercepat upaya

peningkatan kapabilitas APIP.

Sejalan dengan terbentuknya asosiasi auditor internal pemerintah Indonesia

(AAIPI) tingkat nasional, Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta

mendorong agar FORBES APIP wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan

persiapan menjadi AAIPI wilayah. Tanggal 10 Juni 2015, pengurus AAIPI Wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta dikukuhkan oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta KGPAA Paku Alam IX.

E. Rencana Tindak Perbaikan Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

Sehubungan dengan kondisi akuntabilitas keuangan negara/daerah tersebut di atas,

beberapa hal yang diharapkan menjadi fokus rencana tindak ke depan adalah sebagai

berikut :

1. Mendorong Kepala Daerah yang laporan keuangannya belum memperoleh opini

WTP untuk menyusun rencana aksi peningkatan kualitas pengelolaan dan

penyusunan laporan keuangan

Page 66: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana

Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta 52

Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah

2. Mendorong percepatan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada

seluruh Pemerintah Daerah sampai tingkat SKPD dan unit kerja instansi vertikal dengan

menyusun rencana tindak pengendalian, membangun infrastruktur tindak pengendalian,

monitoring penerapan SPIP dan menyusun laporan penyelenggaraan SPIP

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pengelola keuangan pemerintah daerah

antara lain dengan memanfaatkan program beasiswa STAR-BPKP

4. Mendorong penerapan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik sampai dengan unit-unit penyelenggara layanan serta meningkatkan kualifikasi

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

5. Melakukan identifikasi dan meningkatkan kecukupan fasilitas pelabuhan serta

membangun sistem yang mempermudah proses perizinan kapal pengangkap ikan

6. Meningkatkan kapabilitas APIP di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui

penguatan infrastruktur dan peningkatan jumlah dan kompetensi auditor, didukung

dengan anggaran yang memadai

7. Mendorong penerapan Fraud Control Plan (FCP) pada unit kerja/SKPD dan BUMD

yang memiliki risiko korupsi tinggi.

Page 67: Laporan Hasil Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan ... · PDF filetentang Badan Pengawasan ... pelaksanaan program Peningkatan Penyediaan Sanitasi Air bagi ... penyalahgunaan dana