laporan hasil monitoring keanekaragaman ......acacia sp fabaceae akasia 36 2016 23. mimusops elengi...

23
PT.Pertamina (Persero) DPPU Sepinggan LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA DAN FAUNA DI HUTAN KOTA SEPINGGAN BALIKPAPAN 2019

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

PT.Pertamina (Persero) DPPU Sepinggan

LAPORAN HASIL MONITORING

KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA DAN

FAUNA DI HUTAN KOTA SEPINGGAN

BALIKPAPAN

2019

Page 2: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 1

DAFTAR ISI 1

BAB 1 PENDAHULUAN 2

1.1 Tujuan 2

1.2 Habitat dan Flora 2

1.3 Identifikasi Flora dan Fauna 3

BAB 2 METODE IDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA 4

2.1 Alat dan Bahan 4

2.2 Cara Kerja 4

BAB 3 PEMBAHASAN 5

3.1 Hasil Pengamatan Flora 5

3.2 Hasil Pengamatan Fauna 15

3.3 Perhitungan Indeks 19

BAB 4 KESIMPULAN 22

Page 3: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Kebutuhan masyarakat urban atau perkotaan akan hutan kota semakin hari makin

terasa perlu untuk menunjang keberlangsungan kehidupan yang harmonis dengan

lingkungan yang alami. Aspek ekologi tercermin dari kebutuhan masyarakat akan

kesegaran udara dan daerah resapan air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan

di suatu pemukiman. Hutan Kota Sepinggan sebagai hutan kota yang diperuntukkan

khusus untuk kegiatan pendidikan konservasi alam , memiliki peran yang sangat penting

untuk menunjang kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Menjadi keniscayaan kalau keberadaan Hutan kota sepinggan perlu dipertahankan

untuk menjaga tata air atau hidrologis masyarakat sekitarnya, sehingga di saat musim

keringpun ketersediaan air masih memadahi untuk memenuhi kehidupan sehari – hari.

Begitu pun di musim penghujan, air masih bisa diserap dengan baik oleh Hutan kota

sepinggan sehingga kemungkinan banjir atau longsor menjadi kecil.

Eksplorasi flora dan fauna di Hutan kota sepinggan ini sebenarnya merespon

argumentasi yang logis untuk pengembangan area dengan basis ekologis yang kuat.

Selama melakukan kegiatan ini, dari segi flora dan fauna yang ada beserta unsur

penyusun ekosistem yang abiotis, Hutan kota sepinggan merupakan hutan yang sangat

penting keberadaannya bagi masyarakat, apalagi dengan peruntukan pendidikan

konservasi alam. Hasil dari kegiatan eksplorasi ini merupakan bahan yang bisa

digunakan untuk membuat program pendidikan konservasi alam. Oleh karena itu

diperlukan identifikasi dan inventarisir kekayaan hayati flora dan fauna yang ada di hutan

kota Sepinggan Balikpapan.

1.2. Habitat dan Flora

Vegetasi dalam terminologi yang paling umum berkaitan dengan kehidupan

tumbuh-tumbuhan atau dunia tanaman. Sementara, habitat dimaknai sebagai sebuah

tempat tinggal yang khas bagi organisme tertentu. Dalam kaitan keduanya, vegetasi

mendapat tempat yang penting terutama untuk menjaga iklim mikro didalamnya,

sehingga habitat dapat lebih nyaman didiami tumbuhan itu sendiri, hewan, manusia, atau

bentuk kehidupan lain di permukaan bumi.

Page 4: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 3

Dalam pengertian yang lebih sempit, vegetasi selalu diidentikkan dengan hutan

belantara. Tetapi perlahan-lahan nilai itu mulai berkembang sejak pembangunan berbasis

ekonomi di wilayah perkotaan telah memberikan pengaruh, sekurang-kurangnya

terhadap kenyamanan hidup masyarakat perkotaan. Vegetasi atau kumpulan tetumbuhan

itu menjadi salah satu bagian penting pembangunan kota yang lambat laun juga

mempertimbangkan ekologi kawasan. Bahkan saking mendesaknya, pemerintah sebuah

kota mewajibkan agar memiliki ruang terbuka hijau setidaknya 30 % dari total luas kota.

Bentuknya bisa bermacam-macam, dapat berupa hutan kota, jalur hijau, dll. Harapannya,

kehadiran hutan kota atau sejenisnya sebagai ruang terbuka hijau dapat mereduksi

kebisingan kota, menjerap debu, kepulan asap pabrik, atau polusi kenderaan bermotor,

meskipun kita harus menyadari bahwa mungkin mereka akan tumbuh menjadi

kerdil,menyerap polusi dan akhirnya keracunan.

Berbicara hutan kota memang tidak akan pernah habis terkait dengan nilai guna

dan peranannya bagi masyarakat perkotaan. Hanya saja sukar memberi nominal terhitung

perihal fungsi hutan kota itu, maka tak heran jika segelintir orang saja dari sekian banyak

etnis di wilayah perkotaan yang memberi nilai lebih terhadap hutan di dalam kota itu.

1.3. Identifikasi Flora dan Fauna

Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa, dan untuk ini

tidak terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan dan satwa adalah menentukan nama

yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan

dan satwa berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan dan satwa

yang dalam hal ini tidak lain daripada menentukan namanya yang benar dan tempatnya

yang tepat dalam sistem klasifikasi. Tumbuhan dan satwa yang akan diidentifikasi ini

sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sehingga tinggal menentukan nama yang

tepat dalam klasifikasi.

Page 5: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 4

BAB 2

METODE INDENTIFIKASI FLORA DAN FAUNA

2.1. Alat dan Bahan

Keterangan Flora Fauna

Alat 1. GPS

2. Label

3. Alat tulis

4. Teropong

5. Kamera

1. Alat tulis

2. Teropong

3. Kamera

Bahan 1. Tumbuhan di sekitar

hutan Kota

Sepinggan

1. Satwa yang ada di

sekitar hutan Kota

Sepinggan

2.2.Cara Kerja

Keterangan Flora Fauna

Cara Kerja 1. Identifikasi langsung setiap

jenis tumbuhan yang ada

dengan mencatat sesuai

klasifikasi

2. Pemberian label yang

berisikan nama ilmiah dan

family setiap tumbuhan

3. Pengambilan titik koordinat

pohon dengna menggunakan

GPS

4. Pengambilan foto

1. Identifikasi langsung

setiap satwa dengan cara

melihat langsung,

mendengar suara atau

bunyi, jejak, sarang

maupun kotoran

2. Bertanya pada

masyarakat setempat

yang sudah lama tinggal

di sekitar hutan kota

Sepinggan

Page 6: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 5

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan Flora

Berikut merupakan tabel hasil pengamatan nama-nama tanaman yang ada di Hutan

Kota Sepinggan

Tabel 1. Nama Tanaman di Hutan Kota Sepinggan

N0 NAMA ILMIAH FAMILY NAMA LOKAL JUMLAH KETERANGAN 1. Artocarpus communis Moraceae Sukun 2 2016

2. Dimocarpus longan Sapindaceae Kelengkeng 1 2016

3. Arenga pinnata Arecaceae Aren 2 2016

4. Samanea saman Fabaceae Trembesi 38 2017

5. Areca catechu Arecaceae Pinang 16 2016

6. Bambusa sp Bambuseae Bambu 47 2017

7. Vitex pinnata Verbenaceae Laban 7 2016

8. Ficus sp Moraceae Beringin 1 2016

9. Fordia splendidissima Fabaceae Parang-parang 8 2016

10. Fragraea sp Gentianaceae Tembesu 6 2016

11. Clidemia hirta Melastomataceae Bulu babi 35 2016

12. Hevea brasiliensis Euphorbiaceae Karet 14 2016 & 2017

13. Eurycoma longifolia Simaroubaceae Pasak bumi 1 2016

14. Gnetum gnemon Gnetaceae Melinjo 7 2016

15. Durio sp Bombacaceae Durian 2 2017

16. Nephelium lappaceum Sapindaceae Rambutan 2 2017

17. Sandoricum koetjape Meliaceae Kecapi 6 2016

18. Mangifera sp Anacardiaceae Mangga 17 2016 & 2017

19. Rhodomyrtus tomentosa

Myrtaceae Karamunting 45 2016 & 2017

20. Vatica rassak Dipterocarpaceae Resak 1 2016

21. Artocarpus heterophyllus

Moraceae Nangka 42 2016 & 2017

22. Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016

23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018

24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018

25. Pterocarpus indica Fabaceae Angsana 26 2018

26. Filicium decipiens Sapindaceae Kiara Payung 45 2018

27. Terminalia mantily Cobretaceae Ketapang Kecana

52 2018

28. Artocarpus integer Moraceae Cempedak 11 2016

29. Alpinia malaccensis Zingiberaceae Laos hutan 9 2016

30. Parkia speciosa Fabaceae Petai 30 2016

31. Ananas camosus Biomeliaceae Nanas 19 2017

32. Caricas papaya Caricaceae Pepaya/kates 4 2017

Page 7: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 6

33. Manihat utilissima Euphorbiaceae Singkong 9 2017

34. Cacas nucifera Arecaceae Kelapa 3 2016

35. Musa paradisiaca Musaceae Pisang 21 2016

36. Pometia pinnata Sapindaceae Matoa 10 2019

37. Nephelium lappaceum Sapindaceae Rambutan 20 2019 Di hutan kota sepinggan telah terindetifikasi 37 lebih jenis tumbuhan yang terdiri dari

tumbuhan asli maupun tumbuhan yang ditanam. Tumbuhan asli seperti pasak bumi (eurycoma

longifolia),Resak (vatica rassak),Beringin (Ficus sp ),akasia (Acacia sp) dan tanaman perdu

seperti parang-parang (Fordia splendidissima), Tembesu (Fragraea sp). Sedangkan tumbuhan

yang ditanam seperti Matoa (Pometia pinnata), Rambutan (Nephelium lappaceum), Tanjung

(Mimusops elengi), Melinjo (Gnetum gnemon) dan lain-lain.

(gambar 1. Pometia pinnata)

Page 8: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 7

(gambar 2. Eurycoma longifolia)

(gambar 3. Gnetum gnemon)

Page 9: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 8

(gambar 4. Filicium decipiens )

(gambar 5. Terminalia mantily)

Page 10: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 9

(gambar 8. Samanea saman)

(gambar 9. Pterocarpus indica)

Page 11: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 10

(gambar 10. Areca catechu)

(gambar 11. Ficus lyrata)

Page 12: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 11

(gambar 12. Mimosops elengi)

(gambar 13. Hevea brasiliensis)

Page 13: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 12

(gambar 14. Bambusa sp)

Page 14: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 13

(gambar 15. Ficus sp)

Page 15: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 14

Tabel 2. Letak Titik Koordinat GPS Tanaman di Hutan Kota Sepinggan

NO NAMA ILMIAH TITIK KOORDINAT GPS

1. Vitex pinnata S 010 15. 474’ E 1160 54.450’

2. Eurycoma longifolia S 010 15. 469’ E 1160 54.453’

3. Gnetum gnemon S 010 15. 467’ E 1160 54.458’

4. Ficus sp S 010 15. 467’ E 1160 54.450’

5. Rodhomyrtus tomentosa S 010 15. 452’ E 1160 54.461’

6. Vatica rassak S 010 15. 446’ E 1160 54.465’

7. Durio sp S 010 15. 459’ E 1160 54.463’

8. Hevea brasiliensis S 010 15. 470’ E 1160 54.456’

9. Artocarpus heterophyllus S 010 15. 479’ E 1160 54.451’

10. Artocarpus sp S 010 15. 478’ E 1160 54.449’

11. Fordia splendidissima S 010 15. 475’ E 1160 54.452’

12. Fragraea sp S 010 15. 476’ E 1160 54.456’

13. Clidemia hirta S 010 15. 477’ E 1160 54.453’

14. Samanea saman S 010 15. 478’ E 1160 54.438’

15. Arenga pinnata S 010 15. 479’ E 1160 54.439’

16. Bambusa sp S 010 15. 476’ E 1160 54.441’

17. Areca catechu S 010 15. 474’ E 1160 54.443’

18. Mangifera indica S 010 15. 449’ E 1160 54.468’

19. Nephelium lappaceum S 010 15. 456’ E 1160 54.464’

20. Artocarpus communis S 010 15. 485’ E 1160 54.434’

21. Acacia sp S 010 15. 474’ E 1160 54.450’

Page 16: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 15

3.2. Hasil Pengamatan Fauna

Berikut merupakan tabel hasil pengamatan fauna yang ada di Hutan Kota Sepinggan

Tabel 3. Nama Tanaman di Hutan Kota Sepinggan

NO NAMA ILMIAH FAMILY NAMA LOKAL JUMLAH

1. Tupaia minor Tupaiidae Tupai kecil 6

2. Callosciurrus notatus Sciuridae Bajing 5

3. Paradoxurus hermaphroditus Paradoxurinae Musang 4

4. Appias libythea Nymphalidae Kupu-kupu 15

5. Neurothemis sp Aeshindae capung 9

6. Apis andreniformis Apidae Lebah 13

7. Phyton reticulatus Pythonidae Ular phyton 1

8. Hymenoptera sp Formicidae Semut Banyak

9. Oxya chinensis Acrididae Belalang hijau 15

10. Gryllus sp Gryllidae Jangkrik 21

11. idem idem Burung -

a.idem a.idem a.Burung Madu -

*Anthreptes singalensis *Trochilidae *Wulung 4

*Cinnyris jugularis *Trochilidae *Sriganti 2

b.Pycnonotus aurigaster b.Pycnonotidae b. Cucak Kutilang 4

c.Alophoixus bres c. Pycnonotidae c. Karuang 3

d.Acridotheres javanicus d.Sturnidae d. Jalak kerbau 4

e.Orthotomus ruficeps e.Sylviidae e. Prenjak kepala merah

4

f.Aplonos panayensis f.Sturnidae f. cucak keling 3

g. Geopelia striata g. Columbidae g. Perkutut 5

12. Coptotermes Coptotermitinae Rayap Banyak

Di hutan kota sepinggan telah terindetifikasi 12 lebih jenis satwa seperti Musang (paradoxurus hermaphroditus), Tupai kecil (tupaia minor), beberapa jenis burung dan satwa lainnya.

Page 17: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 16

( gambar 17. Neurothemis sp )

( gambar 18. Orthotomus ruficeps )

Page 18: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 17

(Gambar 19. Tupaia minor )

(Gambar 20. Sarang burung di pohon mangga)

Page 19: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 18

(Gambar 21. Sarang burung di pohon Akasia)

Page 20: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 19

3.3.Perhitungan Indeks

Dalam pembuatan laporan tahun 2019 ini telah dilakukan penghitungan indeks

keanekaragaman hayati setelah dilakukan intervensi melalui program (kegiatan pengkayaan

keanekaragaman hayati).

Tabel 4. Perhitungan Absolut tahun 2019

(data per Mei 2019)

No Nama Ilmiah Nama Lokal Observed n P i P i 2

1. Artocarpus communis Sukun 2

0,003

0,000

2. Dimocarpus longan Kelengkeng 1

0,002

0,000

3. Arenga pinnata Aren 2

0,003

0,000

4. Samanea saman Trembesi 38

0,059

0,003

5. Areca catechu Pinang 16

0,025

0,001

6. Bambusa sp Bambu 47

0,073

0,005

7. Vitex pinnata Laban 7

0,011

0,000

8. Ficus sp Beringin 1

0,002

0,000

9. Fordia splendidissima Parang-parang 8

0,012

0,000

10 Fragraea sp Tembesu 6

0,009

0,000

11. Clidemia hirta Bulu babi 35

0,054

0,003

12. Hevea brasiliensis Karet 14

0,022

0,000

13. Eurycoma longifolia Pasak bumi 1 0,002 0,000

14. Gnetum gnemon Melinjo 7

0,011

0,000

15. Durio sp Durian 2 0,003 0,000

16. Nephelium lappaceum Rambutan 2

0,003

0,000

17. Sandoricum koetjape Kecapi 6

0,009

0,000

18. Mangifera sp Mangga 17 0,026 0,001

19. Rhodomyrtus tomentosa Karamunting 45 0,070 0,005

20 Vatica rassak Resak 1 0,002 0,000

21. Artocarpus heterophyllus Nangka 42 0,065 0,004

22. Acacia sp Akasia 36 0,056 0,003

23. Mimusops elengi Tanjung 44 0,068 0,005

24 Ficus lyrata Biola cantik 7 0,011 0,000

25. Pterocarpus indica Angsana 26 0,040 0,002

26. Filicium decipiens Kiara Payung 45 0,070 0,005

27. Terminalia mantily Ketapang Kecana 52 0,080 0,006

28. Artocarpus integer Cempedak 11 0,017 0,000

29. Alpinia malaccensis Laos hutan 9 0,014 0,000

30. Parkia speciosa Petai 30 0,046 0,002

31. Ananas camosus Nanas 19 0,029 0,001

Page 21: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 20

32. Caricas papaya Pepaya/kates 4 0,006 0,000

33. Manihat utilissima Singkong 9 0,014 0,000

34. Cacas nucifera Kelapa 3 0,005 0,000

35. Musa paradisiaca Pisang 21 0,033 0,001

36. Pometia pinnata Matoa 10 0,015 0,000

37. Nephelium lappaceum Rambutan 20 0,031 0,001

Total number of species (S) 37

Total number of individuals (N) 646

Natural log of species (In S) 3,611

Natural log of individuals (In N) 6,471

Margalef’s index (M) 5,563 M = (S – 1 ) / In N

Simpson’s index (1/D) 20,007 D = 1/ (P i 2)

Shannon-Wiener index (H’) 3,185 H’ = - Pi In (Pi)

Pielou’s index (J) 0,882 J = H’ / H max = H’ /In S

For more information on diversity indices, read section

16.2.1 in Begon et al. (2006) Ecology, p. 471

There is a useful online diversity calculator at

http://www.changbioscience.com/genetics/shannon.html

Page 22: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 21

Tabel 5. Perkembangan Indeks tahun 2016-2019

Adapun perhitungan indeks yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan Shannon-

Wiener Index (H’). Pada perhitungan tahun 2019 Shannon-Wiener Index dari hutan kota

Sepinggan adalah sebesar 3,185. Bila dibandingkan dengan tahun 2018, pada tahun 2019 ini

telah mengalami kenaikan sebesar 0,073 atau sekitar 2,346%.

2.4

2.5

2.6

2.7

2.8

2.9

3

3.1

3.2

INDEKS KEANEKARAGAMAN HAYATI

2.708

2.928

3.1123.185

Tabel Shannon-Wiener Index

2016 2017 2018 2019

Page 23: LAPORAN HASIL MONITORING KEANEKARAGAMAN ......Acacia sp Fabaceae Akasia 36 2016 23. Mimusops elengi Sapotaceae Tanjung 44 2018 24. Ficus lyrata Moraceae Biola cantik 7 2018 25. Pterocarpus

Page | 22

BAB 4

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Di penghujung pengamatan, kurang lebih ditemukan 37 jenis tanaman dan 12 lebih

jenis satwa.

Akasia dan tumbuhan yang ditanami menjadi jenis flora yang paling mendominasi

di Hutan kota sepinggan.

Burung menjadi jenis satwa yang paling mendominasi di Hutan kota sepinggan.

Salah satu tanaman endemik yang ditemukan di Hutan Kota adalah pasak bumi.

Pada tahun 2019 ini ditambahkan jenis tanaman endemik yaitu matoa.

Pada tahun 2019 Shannon-Wiener Index dari hutan kota Sepinggan adalah sebesar

3,185