laporan gizi olahraga

28
BAB I DATA DASAR ATLET/ OLAHRAGAWAN 1.1. Identitas Atlet 1 Nama : Putri Larasati 2 Umur : 17 tahun 3 Jenis kelamin : Perempuan 4 Jenis olahraga : Panjat tebing 5 Latihan yang dijalankan : Lari 4x/minggu, jogging 4x/minggu, panjat dinding 4x/minggu 6 Aktifitas lain : Sekolah, nonton TV, jalan-jalan 7 Lama latihan/hari : lari kecepatan 5 menit/km selama 15 menit, jogging 10 menit/km selama 45 menit, panjat dinding selama 15 menit 8 Periode : latihan 9 Alamat : Jl. RA Kartini gg 12 no 37 10 Pekerjaan : Pelajar 11 Berat badan : 50,6 kg 12 Tinggi badan : 158 cm 13 LILA : 27,5 cm 14 Tgl ambil data : 9-10 Desember 2013 1

Upload: githa-ayu-prameswari

Post on 31-Dec-2015

1.016 views

Category:

Documents


142 download

DESCRIPTION

format laporan gizi olahraga

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Gizi Olahraga

BAB I

DATA DASAR ATLET/ OLAHRAGAWAN

1.1. Identitas Atlet

1 Nama : Putri Larasati

2 Umur : 17 tahun

3 Jenis kelamin : Perempuan

4 Jenis olahraga : Panjat tebing

5 Latihan yang dijalankan : Lari 4x/minggu, jogging 4x/minggu, panjat

dinding 4x/minggu

6 Aktifitas lain : Sekolah, nonton TV, jalan-jalan

7 Lama latihan/hari : lari kecepatan 5 menit/km selama 15 menit,

jogging 10 menit/km selama 45 menit, panjat dinding selama 15 menit

8 Periode : latihan

9 Alamat : Jl. RA Kartini gg 12 no 37

10 Pekerjaan : Pelajar

11 Berat badan : 50,6 kg

12 Tinggi badan : 158 cm

13 LILA : 27,5 cm

14 Tgl ambil data : 9-10 Desember 2013

1.2. Data Subyektif

1.2.1. Riwayat Penyakit Sekarang

Atlet tidak memiliki riwayat penyakit saat ini.

1.2.2. Riwayat Penyakit Dahulu

Atlet tidak memiliki riwayat penyakit dahulu

1.2.3. Riwayat Gizi Sekarang

Nafsu makan : Normal

1

Page 2: Laporan Gizi Olahraga

Pola makan :

pola makan atlet terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk

nabati, namun atlet jarang untuk mengkonsumsi sayur dan buah.

Porsi makan yang dikonsumsi oleh atlet untuk makanan sumber

karbohidrat masih kurang posisinya, sedangkan makanan sumber

lemak dan protein lebih tinggi dan untuk sayur porsinya sudah

cukup. Frekuensi makannya yaitu setiap hari 3kali/hari dan

kadang-kadang 2kali/hari

Tabel 1. Kategori Klasifikasi Frekuensi Konsumsi Makan

Kategori Frekuensi

Setiap hari Min 1x/hari

Sering 3-4x/minggu

Jarang < 1-2 x/minggu

Tidak pernah -

Makanan yg disukai : roti panggang

Makanan yg tidak disukai : susu, kerang

Pengolahan yang disukai : dipanggang

Alergi Makanan : tidak ada

Hasil recall dan analisanya

Zat gizi Hari 1 Hari 2 Rata-rata

Energi (kkal) 3039,7 1476,1 2257,9

Protein (gr) 122,75 60,22 91,485

Lemak (gr) 214,33 69,7 142,015

Karbohidrat (gr) 154,33 153,28 307,61

Analisis

2

Page 3: Laporan Gizi Olahraga

% tingkat konsumsi energi

=

=

=

% tingkat konsumsi protein

=

=

=

% tingkat konsumsi lemak

=

=

=

% tingkat konsumsi karbohidrat

=

=

=

Kategori tingkat konsumsi (Depkes, 1998)

Lebih = >110 %

Normal =

Defisit ringan =

Defisit sedang =

Defisit berat =

1.3. Data Obyektif

3

Page 4: Laporan Gizi Olahraga

1.3.1. Data Pemeriksaan Antropometri

BB = 50,6 kg

TB = 158 cm

LILA = 27,5 cm

BBI = (158-100) x 90% = 52,2 kg

St.Gizi = 20,269 (normal berada antara -1SD sampai median)

1.3.2. Data Pemeriksaan Biokimia

Tidak ada

BAB II

4

Page 5: Laporan Gizi Olahraga

RENCANA DAN IMPLEMENTASI PEMBERIAN MAKANAN

2.1. Rencana Asuhan Gizi

Rencana asuhan gizi pada atlet panjat tebing disesuaikan dengan kebutuhan dan

aktivitas masing-masing atlet.

2.1.1. Tujuan Pengaturan dan Pemberian Makanan

a. Memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan masa tumbuh kembang atlet.

b. Menormalkan status gizi atlet dengan memberikan makanan yang

adekuat sesuai dengan kebutuhan atlet.

c. Memenuhi gizi atlet melalui pemberian menu seimbang (cukup dan

beragam).

d. Merubah kebiasaan yang salah

2.1.2. Prinsip Pengaturan dan Pemberian Makanan

a. Cukup energi

b. Cukup protein

c. Cukup lemak

d. Cukup vitamin dan mineral

2.1.3. Syarat Pengaturan dan Pemberian Makanan

a. Energi diberikan cukup sesuai perhitungan kebutuhan untuk memenuhi

kebutuhan energi pada masa latihan

b.Protein diberikan cukup sebesar 15% dari total kebutuhan untuk

membantu proses pertumbuhan dan perkembangan, untuk memenuhi

kebutuhan tubuh dan mencegah terjadinya kurang protein

c. Lemak diberikan cukup sebesar 20% dari total kebutuhan sebagai sumber

energi

d.Karbohidrat diberikan cukup dalam bentuk karbohidrat kompleks

sebesar 65% dari total kebutuhan sebagai sumber energi utama

e. Menghindari makanan mengandung Na tinggi. Pembatasan ini

disesuaikan dengan toleransi perorangan.

f. Cukup vitamin dan mineral.

5

Page 6: Laporan Gizi Olahraga

g.Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam

dan berbumbu tajam.

j. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

Tabel 2. Bahan Makanan yang dianjurkan dan Tidak dianjurkan

Bahan makanan

Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sumber KH Nasi, bubur/ tim, kentang rebus, tepung-tepungan dibubur atau dibuat puding.

-

Sumber protein hewani

Daging empuk, hati, ayam, ikan direbus, ditumis, dikukus, diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok air, didadar, dicampur dalam makanan dan minuman; susu maksima 2 gls perhari.

Daging berserat kasar (liat) serta daging, ikan, ayam diawet; daging babi, telur mata sapi, telur dadar.

Sumber protein nabati

Tahu, tempe ditim, direbus, ditumis; pidakas; susu kedelai.

-

Sayuran Sayuran yang berserat rendah dan sedang seperti: kacang panjang, buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus, ditumiss

Sayuran yang berserat tinggi seperti: daum singkong, daun pepaya, daun katuk, daun dan buah melinjo, oyong, pare serta semua sayuran yang dimakan mentah.

Buah-buahan Semua sari buah; buah segar yang matang (tanpa kulit dan biji) dan tidak menimbulkan gas, seperti: pepaya, jeruk, nenas.

Buah dan sayur yang tinggi kalium.

Lemak Margarin, mentega dan minyak dalam jumlah terbatas untuk menumis, mengoles dan setup.

Minyak untuk menggoreng, lemak hewani; kelapa dan santan

Minuman Teh encer, susu, jus buah dan sirup

Kopi dan teh kental; minuman yang mengandung soda dan alkohol.

6

Page 7: Laporan Gizi Olahraga

2.1.4. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

Data Antropometri :

BB = 50,6 kg

TB = 158 cm

LILA = 27,5 cm

BBI = (158-100) x 90% = 52,2 kg

St.Gizi = 20,269 (normal berada antara -1SD sampai median)

Tabel 3. BMR

Jenis kelamin Berat Badan

(kg)

Energi (Kal)

10-18 tahun 18-30 tahun 30-60 tahun

Laki- laki 55

60

65

70

75

80

85

90

1625

1713

1801

1889

1977

2065

2154

2242

1514

1589

1664

1739

1814

1889

1964

2039

1499

1556

1613

1670

1727

1785

1842

1899

Perempuan 40

45

50

55

60

65

70

1224

1291

1357

1424

1491

1557

1624

1075

1149

1223

1296

1370

1444

1518

1167

1207

1248

1288

1329

1369

1410

7

Page 8: Laporan Gizi Olahraga

75 1691 1592 1450

(Sumber : Burke, 1992)

SDA = 10% BMR

Aktifitas Fisik ringan-sedang

Laki-laki = 1,7

Perempuan = 1,6

(Sumber : Burke, 1992)

Tabel 4. Kebutuhan Energi Aktivitas Olahraga berdasarkan Berat Badan

(kal/menit)

Aktivitas Berat Badan (kg)

50 60 70 80 90

Sepakbola 7 8 9 10 12

Lari :

5,5 mnt/km

5 mnt/km

4,5 mnt/km

4 mnt/km

10

10

11

13

12

12

13

15

14

15

15

18

15

17

18

21

17

19

20

23

Renang :

Gaya bebas

Gaya punggung

Gaya dada

8

9

8

10

10

10

11

12

11

12

13

13

14

15

15

Bulu tangkis 5 6 7 7 9

Bola basket 7 8 10 11 12

Jalan kaki :

10 mnt/km

8 mnt/km

5

6

6

7

7

8

8

10

9

11

8

Page 9: Laporan Gizi Olahraga

5 mnt/km 10 12 15 17 19

Panjat tebing Laki-laki : 11 kal/menit

Perempuan : 10 kal/menit

Tabel 5. Kebutuhan Energi untuk Pertumbuhan (kal/hr)

Jenis Kelamin Umur (tahun) Tambahan energi

(kal/kg BB)

Laki-laki dan perempuan 10-14

15

16

2

1

0,5

Kebutuhan Energi :

BMR = 1357 kkal

SDA 10% = 135,7 kkal

Aktifitas Fisik (ringan-sedang)

= 1357 x 1,6

= 2171,2 kkal

Latihan lari = 4 x 15menit x 10 kalori =

Latihan jogging = 4 x 45 menit x 5 kslori =

Latihan panjat tebing = 4 x 15 x

Total = 100 kal + 137 kal = 237 kal

Faktor pertumbuhan (16 tahun)

= 0,5/kgBB

= 0,5 x 55

= 27,5 kal

Total kebutuhan kalori

= 3038 + 237 + 27,5 = 3302,5 kkal

2.1.5. Rencana Konsultasi Gizi

9

Page 10: Laporan Gizi Olahraga

a. Tujuan

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan atlet dapat memahami

kebutuhan gizi yang diperlukan setiap atlet sesuai dengan usia, BB,

TB, cabang olahraga serta aktivitas fisik sehingga dapat mencapai

prestasi yang optimal.

b. Materi

1 Pengertian makanan seimbang

2 Zat gizi yang terkandung dalam makanan seimbang dan

fungsinya

3 Pengaturan makan atlet pada saat latihan, akan bertanding, saat

bertanding dan setelah bertanding meliputi tujuan, prinsip dan

syarat diet.

c. Sasaran

Atlet panjat tebing yang ada di UPT SMANOR JATIM

d. Metode

Konsultasi dan Tanya jawab

e. Alat peraga

Leaflet

f. Tempat

UPT SMANOR JATIM

g. Waktu

25 menit

h. Pelaksana

Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Surabaya

2.2. Implementasi Asuhan Gizi

10

Page 11: Laporan Gizi Olahraga

2.2.1. Pengaturan dan Pemberian Makanan Atlet Gulat

Pada saat studi kasus, pelaksanaan pemberian makanan

menggunakan siklus 30 hari. Berikut adalah siklus menu selama 2 hari

pengamatan.

Tabel 3. Susunan Menu Selama 2 Hari PengamatanWaktu

makan

Tanggal

9 Desember 2013 10 Desember 2013

Selingan

Pagi

SusuTelur ayam jawa

SusuTelur ayam jawa

Makan

pagi

Nasi goreng teriAyam KentuckyTelur ceplokMentimunKerupuk

Nasi udukSerundeng dagingTahu crispyPerkedel kentangTaoge bakso

Selingan

siang

Snack Teh manis

Snack Teh manis

makan

siang

Nasi putihPepes tongkolDadar jagungSayur asamBuah jeruk

Nasi putihMujaer crispyTelur ceplokSayur bayamBuah papaya

Selingan

sore

SnackKc. Ijo rebus

SnackKc. Ijo rebus

Makan

malam

Nasi putihAti ampela bb kecapTahu gorengUrap sayurBuah semangka

Nasi putihLele gorengTelur ceplokLalapan sambal Buah pisang

2.2.2. Porsi Makanan Atlet

11

Page 12: Laporan Gizi Olahraga

Untuk porsi makanan pada atlet panjat tebing selama 2 hari berdasarkan

pada kebutuhan energi dan zat gizi serta tujuan, prinsip dan syarat pemberian

makanan untuk atlet pada umumnya karena di asrama UPT SMANOR belum

menerapkan sistem penyelenggaraan makanan sesuai cabang olahraga atlet.

Tabel 4. Porsi Makanan Selama Pengamatan

KeteranganHari1 Hari 2Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore

Mak. Pokok (gr)/ URT

200 200 200 200 200 200

Lauk hewani (gr)/ URT

- Ayam Kentucky 75

- Telur ceplok 50

75 50 50

- Mujaer crispy 75

- Telur ceplok 50

- Lele goreng 50

- Telur ceplok 50

Lauk nabati (gr)/ URT

- 30 25 50 - -

Sayuran (gr)

25 50 50 40 50 30

Buah (gr)/ URT

100 100 100 - 100 100

12

Page 13: Laporan Gizi Olahraga

2.2.3. Distribusi Makanan Atlet

a. Pengamatan Distribusi Makanan

Setelah dilakukan pengamatan selama 2 hari didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Waktu distribusi tepat waktu sesuai dengan jadwal tetapi atlet makan

tidak sesuai jadwal

2. Sistem distribusi menggunakan sistem campuran yakni :

a. Prasmanan yaitu atlet mengambil sendiri nasi dan sayur, sehingga

atlet bebas mengambil sendiri sesuai keinginan.

b. Sentralisasi yaitu lauk hewani dan lauk nabati sudah di porsi pada

masing-masing piring saji

3. Sistem penyelenggaraan makanan dilakukan menggunakan sistem

conventional dimana persiapan bahan makanan, pengolahan bahan

makanan, penyajian makanan dan distribusi makanan dilakukan pada

satu tempat yang sama

4. Pengaturan dan pemberian makanan kurang tepat karena kurang sesuai

dengan siklus menu yang ditetapkan terutama untuk pemberian buah.

Buah yang tercantum pada siklus menu terkadang tidak sesuai dengan

yang disediakan karena terkendala faktor buah yang musiman dan faktor

anggaran yang tersedia.

5. Peralatan makan yang digunakan untuk makan atlet sudah sesuai dengan

standar alat makan pada umumnya yang terdiri dari piring dan sendok,

namun untuk gelas yang digunakan untuk minum kurang sesuai karena

digunakan secara bergantian.

6. Jumlah tenaga distribusi sebanyak 2 orang dengan pembagian tugas yaitu

satu orang melakukan pemorsian makanan untuk atlet sedangkan satu

orang lainnya bertugas untuk mendistribusikan makanan yang sudah di

porsi khususnya untuk lauk.

13

Page 14: Laporan Gizi Olahraga

b. Ruangan tempat makan

Atlet makan di ruangan tempat makan yang teah disediakan oleh pihak UPT

SMANOR

Tabel 5. Distribusi Makanan di UPT SMANOR tanggal 9-10 Desember 2013

No Pengamatan31 Mei 2007 1 Juni 2007 2 Juni 2007

Si So Pa Si So Pa Si So Pa

1 Cara pendistribusianProses pendistribusian makanan dilakukan di ruang

makan

2 Penyajian makananPenyajian makanan diletakkan dipiring dan ditaruh di

dalam etalase kaca khusus untuk lauk

3 Kelengkapan menu Lengkap

4 Kelengkapan alat Lengkap

5

Ketepatan jadwal

pendistribusian

makanan dan waktu

makan atlet

Jadwal pendistribusian makanan sudah tepat tetapi untuk

waktu makan atlet kurang tepat

6 Asupan dr luar ada ada ada ada ada adaAd

aada ada

7 Tenaga 2 orang

14

Page 15: Laporan Gizi Olahraga

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Panjat tebing

Panjat tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock Climbing merupakan

salah satu dari sekian banyak olah raga alam bebas dan merupakan salah satu

bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki

melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik tertentu untuk bisa

melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur

batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45o dan mempunyai

tingkat kesulitan tertentu.

Pada dasarnya olah raga panjat tebing adalah suatu olah raga yang

mengutamakan kelenturan, kekuatan / daya tahan tubuh, kecerdikan, kerja sama

team serta ketrampilan dan pengalaman setiap individu untuk menyiasati tebing

itu sendiri. Dalam menambah ketinggian dengan memanfaatkan cacat batuan

maupun rekahan / celah yang terdapat ditebing tersebut serta pemanfaatan

peralatan yang efektif dan efisien untuk mencapai puncak pemanjatan.

Pada awalnya panjat tebing merupakan olah raga yang bersifat petualangan

murni dan sedikit sekali memiliki peraturan yang jelas, seiring dengan

berkembangnya olah raga itu sendiri dari waktu kewaktu telah ada bentuk dan

standart baku dalam aktifitas dalam panjat tebing yang diikuti oleh penggiat

panjat tebing. Banyaknya tuntutan tentang perkembangan olah raga ini memberi

alternatif yang lain dari unsur petualangan itu sendiri. Dengan lebih

mengedepankan unsur olah raga murni (sport).

http://bc.ft.unsri.ac.id/index.php/menu/15

3.2 Jenis Olahraga

3.2.1.1 Olahraga aerobic

Olahraga aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus-menerus

dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Kata aerobik berarti

15

Page 16: Laporan Gizi Olahraga

"menghasilkan/produksi oksigen" dan seperti arti kata aerobik, olahraga

aerobik akan merangsang produksi oksigen.

Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari,

senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan latihan intensif

yang menggerakkan dua tangan dan kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis,

berenang gaya krol (bukan gaya katak), bersepeda aktif (bukan sepeda statis).

3.2.1.2 Olahraga anaerobic

Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak

dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi, lari sprint

100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis.

Olahraga anaerobik menyebabkan proses anaerobik dalam tubuh dan ini

akan menjelaskan mengapa olahraga jenis ini hanya dilakukan untuk jangka

waktu yang singkat. Olahraga anaerobik sangat intensif dan berat, sangat

menguras stamina. Olahraga anaerobik akan mempercepat proses

metabolisme anda dan ini akan terus bahkan setelah anda berhenti

berolahraga. Olahraga jenis ini merupakan latihan olahraga yang dilakukan

oleh para atlet olahraga untuk meningkatkan masa otot dan non-endurance

sifatnya, seperti angkat beban dalam meningkatkan masa otot. Manfaat utama

dari olahraga anaerobik adalah kemampuannya untuk membangun otot yang

lebih kuat. Ketika melakukan latihan anaerobik, energi yang tersimpan dalam

otot akan digunakan sebagai sumber energi.

American Heart Association (2007) menganjurkan angkat beban

hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya sebagai pelengkap

sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh kita. Latihan aerobik dan

anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur dan tidak usah berlama-lama

sehingga over-exchausted yang malah berbahaya karena dapat menimbulkan

serangan jantung mendadak.

Latihan anaerobik dan aerobik juga bekerja untuk meningkatkan daya

kerja dari organ jantung terutama dalam meningkatkan volume kedua

16

Page 17: Laporan Gizi Olahraga

ventrikel kiri dan kanan dari organ jantung dengan latihan aerobik, atau

memperbaiki kekuatan otot myocardial jantung dengan latihan anaerobik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa olahraga panjat tebing termasuk olahraga

anaerobic. http://candisiga.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-olahraga-

dan-manfaat-nya.html

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Monitoring Skrining Gizi

4.1.1. Monitoring Pemeriksaan Antropometri

Pemeriksaan antropometri pada ……..

4.1.2. Monitoring Pemeriksaan Biokimia

Jika ada

4.1.3. Monitoring Pengaturan dan pemberian makanan atlet

a. Konsumsi Energi dan Zat Gizi

Berdasarkan pengamatan selama 2 hari, diketahui bahwa konsumsi

energi dan zat gizi atlet diatas …..Konsumsi energi dan zat gizi

merupakan asupan zat gizi atelt selama…….yang telah disesuaikan

dengan siklus menu …….dan sesuai dengan kebutuhan atlet…..

Catt :

- Menu makan saat periode latihan

- Menu makan saat sebelum pertandingan dll….

Silahkan dibahas

4.4. Evaluasi Asuhan Gizi

17

Page 18: Laporan Gizi Olahraga

4.4.1. Indikator Keberhasilan Asuhan Gizi

Dari hasil pengamatan saat melakukan studi kasus, dapat diketahui

bahwa usaha atlet dalam mematuhi aturan pemberian makan sudah baik.

Diketahui dalam hal pengkonsumsian makanan yang disajikan yaitu

hanya mengkonsumsi ......Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat

kepatuhan atlet terhadap pemberian makan yang diberikan adalah sudah

baik....

Dari kebiasaan makan bgmn bahas di sini.....

4.4.2. Rencana Tindak Lanjut

Atelt diberikan motivasi agar terus menjalankan diet/.....serta selalu

dilakukan evaluasi dan monitoring untuk mengetahui kepatuhan diet atlet.

Rencana tindak lanjut dilakukan dengan:

a. Melakukan pemeriksaan....

b. Motivasi kepada ....sebagai upaya peningkatan asupan makan.

c. ...

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

5.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

................

18

Page 19: Laporan Gizi Olahraga

LAMPIRAN

- USULAN MENU SEHARI PERIODE LATIHAN

- USULAN MENU SEHARI....

- RENCANA & ANGGARAN BELANJA

- SATPEL

- LEAFLET KONSULTASI GIZI ATLET

19

Page 20: Laporan Gizi Olahraga

20

Page 21: Laporan Gizi Olahraga

21