laporan gep (fixed)

Upload: linovazeka

Post on 16-Jul-2015

146 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL PENELITIAN WISATA PEDESAAAN DI DESA LAMAJANG KAMPUNG CIKONDANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Geografi Pariwisata (GEP)

Disusun Oleh : Zeka Linova

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2011-2012

Latar belakangKita mengetahui bahwa di Indonesia ini banyak memiliki ras yang berbeda, dan budaya dari masing-masing setiap daerah di Indonesia ini sangat berbeda. Jadi saya disini ingin menjelaskan beberapa bagian daerah budaya Indonesia yang memiliki budaya yang khas berbeda dari lain. Karena itu mungkin saya ingin mengembangkan unsur-unsur pariwisata yang ada di desa tersebut. Di desa Cikondang ini saya menemukan banyak perbedaan budaya yang sangat unik, karena itu saya ingin menyampaikan laporan dari hasil analisis saya, dikarenakan juga untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Geografi Pariwisata, semoga dengan laporan ini saya bisa menyampaikan pendapat saya tentang objek wisata yang ada di desa cikondang.

1. Tujuan penelitian Memahami adat istiadat penduduk di situ Memahami dan mempelajari letak geografis dan administratif wilayah tersebut Mempelajari unsur daya tarik wisata yang bisa dikembangkan di wilayah tersebut Melihat kondisi potensi akomodasi dan katering

2. Mekanisme penulisan Waktu dan tempat Waktu penelitian dilakukan pada hari Senin tanggal 14 november 2011 dan daerah yang menjadi objekpenelitian adalah Kampung Adat Cikondang, Pangalengan. Objek Penelitian Objek yang kami teliti yaitu mengenai adat istiadat, kebudayaan,dan akesibilitas di desa cikondang Serta letak geografis Kampung Adat Cikondang.

ORIENTASI GEOGRAFINama Lokasi Tujuan Wisata : Desa Lamajang, Kampung Cikondang (Situs),Cikondang terletak dalam wilayah Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan,Kabupaten Bandung. Di daerah pegununungan di selatan Kota Bandung. Luas Wilayah : 2369.496 hektar m2 Batas Administrasi : -Sebelah UtaraKampung ini berbatasan langsung dengan Desa Cikalong dan Desa Cipinang (Kecamatan Cimaung) -Sebelah Selatan dengan Desa Pulosari -Sebelah Timurdengan desa Tribakti Mulya - Sebelah Barat berbatasan dengan desa Sukamaju. Dari kota kecamatan Pangalengan, Kampung Cikondang hanya berjarak 11 Km, sedangkan dari Kota Bandung berjarak 38 Km.

Batas Alam : -Utara berbatasan dengan Desa Cipinang Kecamatan Cimaung, -Selatan berbatasan denganHutan Lindung Gunung Tilu dan Desa Pulo Sari KecamatanPangalengan -Timur berbatasan dengan Desa Cisangkuy,Cikalong dan Desa Tribhakti -Barat berbatasan dengan Desa Sukamaju Kecamatan Cimaung

UNSUR DAYA TARIK WISATA

Landscape (Kontur Tanah) : Perbukitan, Persawah, Dataran Tinggi, Rumah Adat Cikondang (Bumi Adat Cikondang). Unsur Wildlife (Alam liar) : Aneka tanaman & Pepohonan, Burung Persawahan, Kera Hutan. Unsur Sejarah : Rumah Adat,Makam Keramat,Batu Eon. Budaya Daerah setempat : Kesenian Beluk, Kesenian Kacapi Suling, Kesenian Tarawangsa. Iklim :Sejuk Panas

Sejarah Rumah Adat

Terletak di daerah pegununungan di selatan Kota Bandung, Kampung Adat Cikondang adalah sebuah desa dengan keunikan sejarah dan budayanya sendiri. Kampung ini diyakini masyarakat setempat sebagai asal seorang

wali yang menyebarkan agama Islam di daerah tersebut, dikenal dengan sebutan Uyut dan diyakini membawa berkah dan dapat melindungi anak cucunya. Walau tidak ada bukti kongkret yang menerangkan kejadian itu, seorang tokoh masyarakat setempat memperkirakan Bumi Adat telah berusia 200 tahun.Diperkirakan Uyut mendirikan Kampung Cikondang pada awal 1800-an.

Awalnya bangunan di Cikondang ini merupakan pemukiman berpola arsitektur tradisional seperti yang digunakan pada bangunan Bumi Adat.Rumah adat ini bersifat Edukasi bukan untuk Akomodasi dan Rumah adat ini adalah satu-satunya rumah adat yang terlestarikan. Konon tahun 1940-an terdapat kurang lebih delapan puluh rumah. Sekitar tahun 1942 terjadi kebakaran besar yang menghanguskan semua rumah kecuali Bumi Adat. Tidak diketahui apa yang menjadi penyebab kebakaran itu.Yang tidak kalah menariknya adalah asal mula nama Kampung Cikondang, yang konon berasal dari nama pohon besar Kondang yang tumbuh di mata air setempat. Nama itu perpaduan antara sumber air dan pohon Kondang; "ci merupakan kependekan kata cai artinya air (sumber air), sedangkan kondang adalah nama pohon tadi. Secara turun-temurun, masyarakat Kampung Cikondang masih teguh memegang adat istiadat leluhur. Karenanya, kearifan setempat mampu membuat alam sekitarnya lestari. Meski Cikondang telah berubah rupa sejak kebakaran besar tahun 1942 melanda kampung ini, namun nilai-nilai tradisi itu masih dipertahankan. Beberapa bangunan adat Inilah bentuk-bentuk kearifan lokal yang patut ditarik hikmahnya. Sejarah Makam Keramat Makam Keramat atau Makam Uyut,Uyut adalah merupakan orang pertama yang menetap di Cikondang,dan beliau membangun keluarga serta memiliki keturunan-keturunan.Makam Keramat berusia 300 tahun dan Makam tersebut terbagi dua,di depan terdapat makam anak dari Uyut,dan makam Uyut sendiri terdapat di belakang makam sang anak.Menurut adat daerah setempat orang yang lebih tua di makamkan di sebelah timur. Makam Uyut biasanya di kunjungi oleh orang-orang untuk berziarah mendoakan para arwah.Para Peziarah membawa sesaji antara lain; Daun

Sirih,Telur,Cerutu,Rokok,dan Daun Kawung.Ada pula hari-hari dimana dilarang berziarah ke makam tersebut.Menurut sang penjaga makam,pada hari Selasa,Jumat dan Sabtu dilarang berziarah karena berdasarkan pengalaman dulu orang yang berziarah pada hari-hari tersebut mendapatkan Tabu atau seperti Kualat,yang dimana di beberapa kasus berakibat fatal. Di Kampung Cikondang terdapat aturan bahwa dilarang mendirikan rumah atau bangunan lebih atau melewati lokasi Makam Keramat tersebut.Namun bila sudah diluar daerah Desa Lamajang diperbolehkan. Di dekat makam terdapat Pepohonan yang sudah berumur tua dan Sang Penjaga Makam mengatakan bahwa pohon-pohon tersebut memiliki filosofi,seperti Pohon Jati yang terletak di dekat Makam Sang Anak dari Uyut,Memiliki arti tegar dan menyongsong lurus yang menunjukan seperti jalan yang benar,demikian juga jalan manusia.

Balai Pasebanan

Balai ini di gunakan untuk tempat pertemuan dengan keturunan-keturunan dari Uyut dan untuk tempat persiapan untuk Hari Besar Islam seperti tanggal 1 Muharram. Hutan Lindung (Hutan Keramat) Hutan Lindung terdapat di dekat Makam Keramat Uyut,Hutan ini seluas 3 hektar dan merupakan bagian dari Gunung Tilu. Masyarakat Cikondang taat benar bahwa hutan merupakan sumber kehidupan yang tidak boleh diganggu. Karenanya, jangan harap kita melihat ada warga di sana yang masuk hutan untuk mencari kayu bakar dengan cara menebangnya. Yang

diperbolehkan adalah mengambil kayu-kayu yang sudah jatuh di tanah atau dari pohon-pohon yang sudah tumbang tumbang. Uniknya, masyarakat dari luar komunitas adat Cikondang pun tidak berani masuk ke hutan tersebut. Mereka memercayai bila berlaku sembrono, mereka akan tersesat di dalamnya. Batu Eon

Batu ini dianggap mistis oleh masyarakat desa Lamajang. Dahulu diceritakan, batu tersebut ingin dipindahkan untuk kepentingan pembangunan PLTA Cikalong. Namun, tak lama setelah dipindahkan batu tersebut kembali ke tempat semula. Muncul gagasaan dari Pak Eon untuk meledakan batu tersebut, namun batu tersebut tidak hancur. Pak Eon pun meninggal tanpa sebab yang pasti. Sejak itulah dinamakan Batu Eon, yang saat ini dijadikan monumen di wilayah PLTA Cikalong. Di sekitar desa Lamajang juga dapat ditemui PLTA Plengan dan PLTA Lamajang yang merupakan bagian dari 3 PLTA tertua yang dibangun Belanda. Masing-masing memiliki ratusan anak tangga, masyarakat setempat menyebutnya tangga seribu.

Lubang Biophory

Lubang ini di gali berbentuk lubang dengan kedalaman 1 meter,berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah organik dan sampah rumah tangga,serta berfungsi sebagai pencegah banjir dan resapan air. Lesung Padi

Di sekeliling rumah adat ini terdapat lumbung padi.Kemudian tak jauh dari situ ada lisung dan penumbuk padi.Penumbuk Padi ini selalu di mandikan dahulu sebelum digunakan. Sumber Air

Sumber Air ini berasal dari Gunung Tilu,dan digunakan untuk kebutuhan perairan masyarakat.Untuk menggunakan air dari sumber ini masyarakat di kenakan biaya sebesar 4500,- rupiah per bulannya.

Kebun Bibit Di Kebun ini kita diajak untuk menanam bibit pohon shuren,dimulai dari menggemburkan tanah,menaburkan bibitnya hingga menanam bibit-bibit pohon shuren muda yang siap untuk di tanam.

Kerajinan Bambu Setelah menyusuri Tangga Seribu, Wisatawan dapat singgah di workshop bambu dan merasakan experience membuat souvenir miniatur Rumah Adat Desa Lamajang dan berbagai pilihan unik lainnya.

Kesenian Daerah Setempat Kesenian Beluk

Merupakan kesenian daerah Jawa Barat,yang merupakan sajak-sajak yang dilantunkan.Biasanya untuk acara 40 harian seorang bayi atau acara Aqiqah.

Kesenian Kacapi Suling

Di sajikan dengan musik dari suling bambu khas Jawa Barat dan Kecapi.Kesenian ini bisa kita nikmati ketika Makan Siang di dalam Paket Wisata Cikondang. Kesenian Tarawangsa

Di sajikan dengan instrument suara Rebab dan Kecapi perahu.Lagu ini merupakan unjuk rasa terima kasih menyambut atas menyambut panen raya serta bersyukur kepada Yang Maha Kuasa.

KONDISI POTENSI AKOMODASI & KATERING DI DESA LAMAJANG AKOMODASI Kelayakan Rumah untuk dijadikan akomodasi wisatawan Meninjau dari Rumah-rumah penduduk dan yang akan di jadikan akomodasi untuk wisatawan,saya melihat bahwa Akomodasi di Kampung Cikondang ini cukup untuk mereka yang ingin merasakan suasana tinggal di pedesaan,dengan segala kesederhanaan serta atmosfer yang tercipta di dalamnya. Melihat dari segi fisik bangunan saya rasa ada beberapa tingkatan untuk rumah-rumah penduduk disana,dimana ada yang bertema Tradisional,Semi-Tradisional dan Permanen.Dan saya rasa Akomodasi yang cocok dan layak untuk dijadikan Guest house adalah yang bertipe Permanen. Untuk Basic Facilities di dalam Guest House saya rasa layak dengan adanya; Bedroom, Bathroom and, Livingroom.

Salah satu rumah tradisional warga yang bisa dijadikan akomodasi (homestay)

KATERING MAKANAN DAN MINUMAN KHAS DARI DAERAH ASAL SETEMPAT Di awal ketika kami memasuki Kampung Cikondang kami di suguhkan makanan dan minuman selamat datang berupa Seroja Iwung dan Susu Jagung dimana makanan dan minuman tersebut adalah hasil olahan dari mahasiswa dan mahasiswi Studi Akomodasi dan Katering STP Bandung. Pada waktu makan siang menu kami adalah Nasi Pincok,lalu di akhir kunjungan kami di suguhi dengan Rujak Simanis Madu.

Seroja Iwung dan Susu Jagung hasil olahan warga desa lamajang & mahasiswa KKN STPB

AKSESIBILITAS

Jarak Jarak dari KotaBandung ke Kampung Adat Cikondang ini sekitar 38 Kilometer, sedangkan dari pusat Kecamatan Pangalengan sekitar 11 Kilometer. Dari Kota Bandung ke arah Selatan melewati Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Cimaung. Jarak dari ruas jalan Bandung-Pangalengan yang berada di wilayah Kampung Cibiana ke Kampung Cikondang satu kilometer.

Sedang dari jalan komplek perkantoran PLTA Cikalong, melewati bendungan dengan tangga betonnya, selanjutnya melalui Kantor Desa Lamajang sekitar satu setengah kilometer Alat transportasiAlat transportasi yang di gunakan berupa angkutan umum (unregular shuttel) yang biasanya untuk antar wilayah Cikalong-Cibiana.

Angkutan yang digunakan ke Desa Lamajang

Rute Jalan

Peta Akses menuju Desa Lamajang

PENUTUP

Demikian itulah hasil dari laporan dari desa Lamajang,kampung Cikondang, mohon maaf jika saya banyak kekurangan dalam penulisan dan data, saya harap bapak bisa memaklumi.Berikut Pesan dan Saran dari saya. Pesan & Saran Di saat saya melakukan kunjungan industri di desa cikondang saya melihat banyak kelebihan dan potensi yang ada di desa tersebut,terutama di bidang agrowisatanya. Saya rasa hal tersebut bisa di pertimbangkan dan di kembangkan. Kemudian ketika acara makan siang dengan nasi pincok,akan lebih baik bila sebelum kita makan,dijelaskan terlebih dahulu apa nama lauk-pauknya dan bagaimana proses membuatnya. Untuk Kuliner khas Desa Lamajang yang di kembangkan oleh mahasiswa SAK STPB,lebih tepatnya dalam hal ini Susu Jagungnya.Ketika saya membeli susu tersebut sebagai oleh-oleh saya melihat tanggal kadaluarsanya masih 3 hari setelah hari ketika saya membeli susu tersebut. Namun yang terjadi adalah ketika saya pulang kerumah setelah kunjungan industry Susu Jagung yang saya beli ternyata sudah basi.Dengan adanya insiden ini maka sangat di sayangkan bila terjadi terhadap konsumen atau wisatawan yang membeli oleh-oleh tersebut. Saya sarankan agar lebih memperhatikan keamanan dan kualitas dari produk yang di ciptakan

Saya sebagai penulis mengharap kan supaya wisata desa ini terus dikembang kan karena untuk mengembangkan wisata dan budaya di desa tersebut. dari segi letak geografi memang daerah ini sangat sulit dicapai, namun di jaman sekarang ini sudah memadai dari segala aspek seperti transfortasi sudah bisa lebih muda untuk mencapai desa ini, semoga bisa terus berkembang.

KESIMPULAN Setelah saya melakukan kunjungan industri di wisata desa cikondang, saya bisa menyimpulkan beberapa hal : Dari segi sejarah,kebudayaan,adat istiadat maupun kesenian di desa ini cukup unik.Namun sangat disayangkan dalam metode penyampaian atau interpretasi objek wisata dan penjelasannya agak kurang. Dan dari segi akomodasi.Menurut saya Akomodasi yang ditawarkan cukup dan jika kita berusaha untuk mengembangkannya maupun masyarakat di desa tersebut, pasti bisa menjadi lebih baik sehingga lebih memudahkan wisatawan. Lalu yang terakhir dari segi Katering.Saya bangga dengan kemampuan Mahasiswa dan mahasiswi SAK telah sanggup mengembangkan bahan-bahan pangan yang berasal dari alam di desa setempat menjadi suatu kuliner khas desa Lamajang,meski masih adanya efek samping dari karya ciptaan mereka akan tetapi secara keseluruhan saya merasa puas sebagai konsumen.