laporan epid rsud daya

Upload: ame-momo

Post on 10-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

    kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

    Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-undang

    Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

    tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu

    dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya

    kesehatan masyarakat, yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan

    dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang

    dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

    Dewasa ini masalah kesehatan darurat cenderung makin meningkat

    dan makin beragam. Kesehatan Darurat merujuk kepada masalah kesehatan

    masyarakat yang bersifat darurat dalam hal distribusi masalah, faktor risiko

    dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalahkesehatan darurat tersebut.Keadaan darurat yang mengganggu kesehatan

    masyarakat setara dengan suatu keadaan musibah yang dari segi

    epidemiologi memberikan suatu gambaran endemik yang luas.

    Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan masyarakat di

    seluruh negara di dunia, khususnya di negara berkembang. Kecelakaan lalu

    lintas menempati urutan ke-9 pada disability adjusted life year (DALY) dan

    diperkirakan akan meningkat menjadi peringkat ke 3 di tahun 2020

    sedangkan di negara berkembang menempati urutan ke-2. Pada tahun

    2002, kecelakaan lalulintas merupakan penyebab kematian urutan

    kesebelas di seluruh dunia. Rate dari road traffic fatality penduduk paling

    rendah di negara maju di Eropa (11,0 per 100.000), dan paling tinggi di

    negara berpenghasilan rendah dan menengah di Eastern Mediterrean (26,4

    per 100.000) dan Afrika (28,3 per 100.000).

    Cedera akibat kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama

    kematian dan disabilitas (ketidakmampuan) secara umum terutama di

    negara berkembang. Proporsi disabilitas dan case fatality rate (CFR) cedera

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar1

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    2/23

    akibat kecelakaan lalu lintas masih tinggi. CFR tertinggi dijumpai di beberapa

    negara Amerika Latin (41,7 per 100.000 penduduk), Asia (21,9 dan 21,0 per

    100.000 penduduk di Korea Selatan serta Thailand). Di Indonesia sebagian

    besar (70%) korban kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepeda motor.

    Kontribusi sepeda motor terhadap kecelakaan di Indonesia adalah 80,3%

    (14.223 kasus dari 17.732) dan di Jakarta ialah 59,2% (2403 kasus dari

    4065).

    Kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh faktor manusia (host), faktor

    kendaraan (agent) dan faktor lingkungan (enviroment) yang saling berkaitan

    antara satu faktor dengan faktor yang lain. Faktor-faktor tersebut

    berpengaruh terhadap tingkat keparahan cedera yang dialami oleh korban

    kecelakaan disamping beberap faktor yang lain seperti faktor penanganan

    cedera baik di pra rumah sakit dan di rumah sakit.

    Rumah sakit adalah insitusi pelayanan kesehatan yang

    menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

    menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Menurut

    pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia no.36 tahun 2009 tentang

    kesehatan menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas kesehatan. Hakyang dimaksud dalam pasal ini adalah hak untuk memperoleh pelayanan

    kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat mewujudkan

    derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Menurut pasal 29 undang-undang

    republik Indonesia no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit menyebutkan

    bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan

    gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuannya serta

    membuat, melaksanakan dan menjaga standar pelayanan kesehatan di

    rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.

    Sebuah rumah sakit tidak lengkap jika tidak mempunyai sebuah unit

    yang bisa memberikan pelayanan bagi pasien yang mengalami keadaan

    emergency atau gawat darurat. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan

    tersebut, setiap RS berkewajiban untuk memberikan fasilitas layanan Unit

    Gawat Darurat (UGD) yang didukung oleh dokter dan perawat yang siap

    siaga selama 24 jam.

    Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit

    yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar2

    http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sakit
  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    3/23

    cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di UGD dapat

    ditemukan dokterdari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan

    juga asisten dokter. Oleh karena itu perlu ketersediaan tenaga dan fasilitas

    yang menunjang untuk kondisi kegawatdaruratan di UGD disertai waktu

    tanggap penanganan yang cepat dan tepat.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dari

    kegiatan ini sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui distribusi pasien berdasarkan waktu (dalam jam) di

    Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal 16 -

    17 Februari 2013.

    2. Untuk mengetahui distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin di Unit

    Gawat Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal 16 - 17

    Februari 2013

    3. Untuk mengetahui distribusi pasien berdasarkan umur di Unit Gawat

    Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal 16 - 17 Februari2013

    4. Untuk mengetahui distribusi pasien berdasarkan alamat/kota domisili di

    Unit Gawat Darurat (UGD)RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal 16

    -17 Februari 2013

    5. Untuk mengetahui distribusi penyakit menurut letak luka yang terkena di

    Unit Gawat Darurat (UGD)RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal 16-

    17 Februari 2013

    C. Tujuan Kegiatan

    1. Tujuan Umum

    Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran

    penyelenggaraan kegawatdaruratan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD

    Daya Kota Makassar pada tanggal 16-17 Februari 2013

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk mengetahui distribusi pasien berdasarkan waktu (dalam jam) di

    Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal

    16-17 Februari 2013

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar3

    http://id.wikipedia.org/wiki/Cederahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spesialisasi_medis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perawathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asisten_dokter&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cederahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spesialisasi_medis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perawathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asisten_dokter&action=edit&redlink=1
  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    4/23

    b. Untuk mengetahui distribusi pasien berdasrkan jenis kelamin di Unit

    Gawat Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal 16-

    17 Februari 2013

    c. Untuk mengetahui distribusi pasien berdasarkan umur di Unit Gawat

    Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal 16-17

    Februari 2013

    d. Untuk mengetahui distribusi pasien berdasarkan alamat/kota domisili

    di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada

    tanggal 16-17 Februari 2013

    e. Untuk mengetahui distribusi penyakit menurut letak luka yang terkena

    di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada

    tanggal 16-17 Februari 2013

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar4

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    5/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Gawat Darurat (Emergency Care)

    Unit Gawat darurat adalah kejadian yang mendadak atau kejadian yang tidak

    disangka-sangka seperti suatu kecelakan dan lain-lain.

    Menurut The American Hospital Association (AHA) pengertian gawat darurat

    adalahAn emergency is any condition that in the opinion of the patient,his family,

    or whoever assumes the responsibility of bringing the patient to the hospital-

    requires immediate medical attention. This condition continues until a

    determination has been made by a health care professional that the patients life

    or well-being is not threatened.

    1. Status Kegawatan Pasien

    Status kegawatan pasien Instalasi gawat Darurat terdiri dari :

    a) Pasien gawat darurat

    Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan

    menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan

    menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.

    b) Pasien gawat tidak darurat

    Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan

    darurat, misalnya kanker stadium lanjut.

    c) Pasien darurat tidak gawat

    pasien akibat musibah yang dating tiba-tiba, tetapi tidak mengancam

    nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayata dangkal.

    d) Pasien tidak gawat tidak daruratmisalnya pasien dengan ulcus tropicum, TBC kulit, dan sebagainya.

    B. Kejadian Kegawatdaruratan

    Suatu kejadian dimana interaksi berbagai faktor yang datangnya

    mendadak,tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera (fisik,mental dan

    sosial). Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :

    1. Tempat kejadian

    a) Kecelakaan lalu lintas;

    b) Kecelakaan di lingkungan rumah tangga;

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar5

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    6/23

    c) Kecelakaan dilingkungan pekerjaan;

    d) Kecelakaan di sekolah;

    e) Kecelakaan di tempat-tempat umum lain seperti halnya tempat rekreasi,

    perbelanjaan, di arena olahraga, dan lain-lain.

    2. Mekanisme kejadian :

    Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat,

    terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.

    3. Waktu kejadian :

    a) Waktu perjalanan (travelling/transport time);

    b) Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain-lain.

    C. Sistem Penanggulangan Penderita Gawat Darurat

    Tercapainya suatu pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan

    terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat

    darurat. Upaya pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada

    dasarnya mencakup suatu rangkaian kegiatan yang harus dikembangkan

    sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang

    mungkin terjadi.

    Cakupan pelayanan kesehatan yang perlu dikembangkan meliputi :a. Penanggulangan penderita ditempat kejadian;

    b. Transportasi penderita gawat darurat dari tempat kejadian ke sarana

    kesehatan yang lebih memadai;

    c. Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk menunjang kegiatan

    penanggulangan penderita gawat darurat;

    d. Upaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien dan tenaga ahli

    e. Upaya penanggulangan penderita gawat darurat ditempat rujukan (unit

    gawat darurat dan ICU).

    f. Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.

    D. Pedoman Pengembangan Pelayanan Gawat Darurat di Rumah Sakit

    Suatu unit gawat darurat (UGD) harus mampu memberikan pelayanan dengan

    kualitas tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut.

    Interpretasi : Harus mampu,

    a. mencegah kematian dan cacat

    b. melakukan rujukan

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar6

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    7/23

    c. menanggulangi korban bencana

    Kriteria :

    a. Unit Gawat Darurat harus buka 24 jam

    b. Unit Gawat Darurat juga harus melayani penderita-penderita false

    emergency tetapi tidak boleh mengganggu/ mengurangi mutu pelayanan

    penderita-penderita gawat darurat.

    c. Unit Gawat Darurat sebaiknya hanya melakukan primary care.

    Sedangkan definitive care dilakukan di tempat lain dengan kerjasama

    yang baik.

    d. Unit Gawat Darurat harus meningkatkan mutu personalia maupun

    masyarakat sekitarnya dalam penanggulangan penderita gawat darurat.

    Interpretasi :

    Mengadakan kursus-kursus untuk personalianya sendiri maupun

    penyuluhan kepada masyarakat dalam penanggulangan penderita gawat

    darurat (PPGD).

    e. Unit Gawat Darurat harus melakukan riset guna meningkatkan mutu/

    kualitas pelayanan kesehatan masyarakat sekitarnya

    E. Pelayanan Gawat Darurat

    Batasan yang dimaksud dengan pelayanan gawat darurat (emergency

    care) adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita

    dalam waktu segera (imediatlely) untuk menyelamatkan kehidupannya (life

    saving). Unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan gawat darurat

    disebut dengan nama Unit Gawat Darurat (emergency Unit. Tergantung dari

    kemampuan yang dimilki, keberadaan UGD tersebut dapat beraneka macam.

    1. Kegiatan

    Kegiatan yang menjadi tanggung iawab UGD banyak macamnya. Secara

    umum dapat dibedakan atas tiga macam (Flynn, 1962):

    a. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat Bertujuan menyelamatkan

    kehidupan penderita, namun sering dimanfaatkan hanya untuk

    memperoleh mendapatkan pelayanan pertolongan pertama dan bahkan

    pelayanan rawat jalan.

    b. Menyelenggarakan pelayanan penyeringan untuk kasus-kasus yang

    membutuhkan pelayanan rawat inap intensif. Merujuk kasus-kasus gawat

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar7

    http://www.djemari.org/http://www.djemari.org/
  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    8/23

    darurat yang dinilai berat untuk memperoleh pelayanan rawat inap

    intensif.

    c. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat. Menampung serta

    menjawab semua pertanyaan semua anggota masyarakat tentang segala

    sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat

    (emergency medical questions).

    2. Masalah

    Sama halnya dengan berbagai unit pelayanan kedokteran lainnya,

    mengelola UGD tidak semudah yang diperkirakan. Akan banyak masalah

    yang ditemukan yang jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan

    atas dua macam, yaitu:

    a. Masalah pembiayaan

    Masalah pertama yang ditemukan adalah kesulitan pebiayaan dalam

    megelola UGD. Terdapat dua faktor utama yang berperan, pertama,

    karena biaya pegelolaan UGD memang besar. Kedua, karena

    pendapatan UGD tidak pernah bias dijamin.

    b. Masalah beban kerja

    Perbedaan pengertian keadaan gawat darurat antara pasien denganpetugas kesehatan, menyebabkan pelayanan UGD sering

    dimanfaatkan oleh mereka yang sebenarnya kurang membutuhkan.

    Hal ini berakibat atas banyaknya jumlah pengunjung rawat jalan akan

    berkurang. Dampaknya akan terlihat pada menurunnya pendapatan.

    BAB III

    METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar8

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    9/23

    A. Lokasi dan Waktu

    Kegiatan observasi dilakukan selama dua hari di RSUD Daya Kota

    Makassar pada Unit Gawat Darurat (UGD). Adapun waktu pelaksanaan

    kegiatan adalah dari pukul 18.00 WITA pada tanggal 16 Februari 2013

    hingga pukul 18.00 WITA tanggal 17 Februari 2013.

    B. Alur Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan observasi dilakukan dengan sistem shift dengan interval

    waktu enam jam pada setiap shift.

    a. Shift I dilaksanakan pada hari Sabtu (tanggal 16 Februari 2013) pukul

    18.00 00.00 WITA, oleh : Agustinus Wabia dan Muchlis

    b. Shift II dilaksanakan pada hari Sabtu (tanggal 16 Februari 2013) sampai

    hari Minggu (tanggal 17 Februari 2013) pukul 00.00 dini hari 06.00 pagi,

    oleh: Andi Lukman Hakim dan Turbowo

    c. Shift III dilaksanakan pada hari Minggu (tanggal 17 Februari 2013) pukul

    06.00 pagi 12.00 siang, oleh: A.Jumiati dan Sumarti Usman

    d. Shift IV dilaksanakan pada hari Minggu (tanggal 17 Februari 2013) pukul12.00 siang 18.00, oleh: Anna Widiastuty dan Vonny Roberth.

    C. Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan pada kegiatan ini berupa :

    a. Data karakteristik pasien yang diambil dari buku status pasien, yaitu:

    1) Nama (diinisialkan),

    2) Alamat/kota domisili saat ini,

    3) Jenis kelamin, dan

    4) Umur.

    b. Data mengenai waktu masuk pasien di UGD, data diambil dari observasi

    langsung oleh mahasiswa pada saat pasien tiba di IRD.

    c. Data keluhan pasien (anamnese) yang diambil dari buku status pasien

    d. Data diagnosa pasien yang diambil dari buku status pasien

    e. Data tindakan dan terapi yang diberikan kepada pasien yang diambil dari

    buku status pasien.

    D. Penanggung Jawab Kegiatan

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar9

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    10/23

    Kegiatan observasi penyelenggaraan kegawatdaruratan di Unit Gawat Darurat

    (UGD) RSUD Daya Kota Makassar ini dilakukan dalam rangka pemenuhan

    tugas Mata Kuliah Epidemiologi Kesehatan Darurat dengan Dosen

    Pengampuh Prof. DR. drg. H.A. Arsunan Arsin, M. Kes.

    BAB IV

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 10

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    11/23

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum RSUD Daya Kota Makassar

    1. Sejarah RSUD Daya Kota Makassar

    Rumah Sakit Umum Daerah Daya Kota Makassar adalah satu-

    satunya Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Makassar dan merupakan

    Konversi dari Puskesmas Plus Daya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah

    Kota Makassar Tipe C, dan juga merupakan Pusat Rujukan Pintu Gerbang

    Utara Makassar sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi Sulawesi

    Selatan berdasarkan SK Gubernur Nomor 13 tahun 2008.

    Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Rumah Sakit

    Umum Daerah Daya bertekad memberi pelayanan sesuai kebutuhan

    masyarakat serta mendukung tercapainya Kota Makassar, Propinsi, dan

    Indonesia Sehat 2010 dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan

    paripurna sesuai dengan Visi, dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Daya.

    2. Sarana dan Prasarana RSUD Daya Kota Makassar

    RSUD Daya Kota Makassar luas tanah sebesar 20.000 m2 dan

    luas bangunan sebesar 12. 663 m2

    Kapasitas perawatan rawat inap di RSU Kota Makassar terdiri dari :

    1) Ruang perawatan anak : 14 tempat tidur

    2) Ruang perawatan dewasa : 24 tempat tidur

    3) Ruangan bersalin/nifas : 33 tempat tidur

    4) Ruang perawatan bedah : 8 tempat tidur

    5) Ruang perawatan ICU : 2 tempat tidur

    Adapun Fasilitas tempat tidur yang berkapasitas 200 buah yang

    terdiri dari:

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 11

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    12/23

    No Ruang RawatJumlah Tempat Tidur

    (TT)

    1 ICU 4

    2 VIP 12

    3 Kelas I 34

    4 Kelas II 40

    5 Kelas III 110

    Total 200

    3. Tenaga

    Jumlah tenaga yang ada di RSUD Daya Kota Makssar , terdiri dari:

    1. Tenaga PNS : 219 orang

    2. Tenaga Kontrak : 152 orang

    3. Tenaga Magang : 75 orang

    Total tenaga : 446 orang

    Adapun tenaga dokter spesialis yang ada di RSUD Daya Kota

    Makassar adalah :

    1. Dokter Anak : 2 orang

    2. Dokter Penyakit Dalam : 2 orang3. Dokter THT : 2 orang

    4. Dokter Kulit & Kelamin : 2 orang

    5. Dokter Bedah : 2 orang

    6. Dokter Saraf : 1 orang

    7. Dokter Mata : 1 orang

    8. Dokter Obgin : 3 orang

    9. Dokter Radiologi : 2 orang

    10. Dokter Patologi Klinik : 3 orang11. Dokter Orthopedi : 2 orang

    4. Visi dan Misi RSUD Daya Kota Makassar

    a. VISI

    Visi Rumah Sakit Umum Kota Makassar yang merupakan suatu

    keyakinan bagaimana Rumah Sakit Umum Kota Makassar dimasa

    depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik dan

    stockholder lainnya disusun sebagai berikut:

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 12

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    13/23

    "Menjadi Rumah Sakit Sehat Sebagai Percontohan di

    Indonesia

    b. MISI

    Misi Rumah Sakit Umum Kota Makassar telah dirancang untuk

    memberikan tuntunan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai

    tujuan organisasi dan merupakan suatu sarana komunikasi bagi

    karyawan, manager dan stockholder lainnya.

    Misi Rumah Sakit Umum Kota Makassar adalah :

    1) Mewujudkan Rumah sakit Umum Daerah Daya Kota Makassar

    menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

    2) Menjadi salah satu rumah sakit pusat rujukan di provinsi

    Sulawesi Selatan

    3) Meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat memberikan

    value dan tampil secara profesional

    4) Menciptakan Rumah sakit pendidikan dan menjadi salah satu

    rumah sakit jejaring di provinsi Sulawesi Selatan

    Menuju Green Hospital

    5. Gambaran Umum Unit Gawat Darurat RSUD Daya Kota MakassarUnit gawat darurat adalah salah satu bagian di rumah sakit yang

    menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan

    cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di UGD dapat

    ditemukan dokterbersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter.

    Saat tiba di UGD, pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih

    dahulu, anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan keparahan

    penyakitnya. Penderita yang terkena penyakit serius biasanya lebih sering

    mendapat visite lebih sering oleh dokter daripada mereka yang

    penyakitnya tidak begitu parah. Setelah penaksiran dan penanganan

    awal, pasien bisa dirujuk ke RS, distabilkan dan dipindahkan ke RS lain

    karena berbagai alasan, atau dikeluarkan. Kebanyakan UGD buka 24

    jam, meski pada malam hari jumlah staf yang ada di sana akan lebih

    sedikit.

    B. Hasil

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 13

    http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Cederahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asisten_dokter&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anamnesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/RShttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Cederahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dokterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perawathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asisten_dokter&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anamnesis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/RS
  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    14/23

    Adapun hasil pencatatan yang diperoleh selama pengamatan di Di Unit

    Gawat Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassar pada tanggal 16-17

    Februari 2013 adalah sebagai berikut:

    Tabel 1Distribusi Pasien Berdasarkan Klasifikasi Penyakit di Unit Gawat

    Darurat (UGD) RSUD Daya Kota Makassarpada tanggal 16-17 Februari 2013

    Klasifikasi Penyakit Frekuensi %

    Bedah 7 20,6

    Non Bedah 27 79,4

    Total 34 100,0

    Sumber : Data Primer, 2013

    Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa kondisi UGD RSUD Daya Kota

    Makassar pada tanggal 16-17 Februari 2013, pasien yang datang didominasi

    oleh pasien Non-Bedah yakni sebesar 79,4 % (27 orang).

    Tabel 2Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Perawatan di UGD RSUD Daya

    Kota Makassar Makassar 16-17 Februari 2013

    Jenis Perawatan Frekuensi %

    Inap 26 74%

    Pulang 8 23%

    Rujuk 1 3%Total 35 100%

    Sumber : Data Primer, 2013

    Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa kondisi UGD RSUD Daya Kota

    Makassar pada tanggal 16-17 Februari 2013, lebih dari separuh pasien yang

    datang dirawatinapkan yakni sebesar 74% (26 orang).

    1. Pasien Non Bedah

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 14

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    15/23

    a.Distribusi Pasien Non-Bedah Unit Gawat Darurat (UGD) berdasarkan

    Karakteristik Orang

    1) Jenis Kelamin

    Sumber : Data Primer, 2013

    Grafik 1. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin padaUnit Gawat Darurat (UGD)RSUD Daya Kota Makassar pada

    tanggal 16-17 Februari 2013

    Grafik 1 menunjukkan bahwa distribusi pasien non-bedah

    UGD RSUD Daya Kota Makassar Makassar lebih banyak berjenis

    kelamin perempuan (54%) dibandingkan pasien laki-laki (46%).

    2) Kelompok Umur

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 15

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    16/23

    Sumber : Data Primer, 2013

    Grafik 2.Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Umur

    pada Unit Gawat Darurat (UGD)RSUD Daya Kota Makassarpada tanggal 16-17 Februari 2013

    Grafik 2 menunjukkan bahwa distribusi pasien non-bedah

    UGD RSUD Daya Kota Makassar Makassar lebih banyak

    pada kelompok umur 11-20 tahun, yaitu sebesar 29%.

    b.Distribusi Pasien Non-Bedah Gawat Darurat berdasarkan Waktu

    Sumber : Data Primer, 2013

    Grafik 3 Distribusi Pasien Berdasarkan Waktu (Jam Tiba) pada UnitGawat Darurat (UGD)RSUD Daya Kota Makassar

    pada tanggal 16-17 Februari 2013

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 16

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    17/23

    Grafik 3 menunjukkan bahwa distribusi pasien non-bedah UGD

    RSUD Daya Kota Makassar berfluktuasi dari waktu kewaktu, dimana

    jumlah kasus tertinggi terjadi pada kisaran pukul 08.00 08.59 WITA

    yaitu sebanyak 14%.

    c.Distribusi Non Bedah Unit Gawat Darurat (UGD)berdasarkan Domisili

    Sumber : Data Primer, 2013

    Grafik 4.Distribusi Pasien Berdasarkan Domisili pada Unit Gawat

    Darurat (UGD)RSUD Daya Kota Makassarpada tanggal 16-17 Februari 2013

    Grafik 4 menunjukkan bahwa distribusi pasien non-bedah UGD

    RSUD Daya Kota Makassar lebih banyak berasal dari Kota Makassar

    dibandingkan dari luar Makassar yaitu sebesar 86%.

    2. Pasien Bedah

    a.Distribusi Pasien Bedah Unit Gawat Darurat (UGD) berdasarkan

    Karakteristik Orang

    1) Jenis Kelamin

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 17

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    18/23

    Sumber : Data Primer, 2013

    Grafik 5.Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin padaUnit Gawat Darurat (UGD)RSUD Daya Kota Makassar pada

    tanggal 16-17 Februari 2013Grafik 5 menunjukkan bahwa distribusi pasien bedah UGD

    RSUD Daya Kota Makassar Makassar lebih banyak berjenis

    kelamin laki-laki (57%) dibandingkan pasien perempuan (43%).

    2) Kelompok Umur

    Sumber : Data Primer, 2013

    Grafik 6.Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Umur padaUnit Gawat Darurat (UGD)RSUD Daya Kota Makassar pada

    tanggal 16-17 Februari 2013

    Grafik 6 menunjukkan bahwa distribusi pasien bedah UGD

    RSUD Daya Kota Makassar Makassar lebih banyak pada

    kelompok umur 11 - 20 tahun dan 21- 30 tahun , yaitu sebesar

    29%.

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 18

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    19/23

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    20/23

    Sumber : Data Primer, 2013

    Grafik 8. Distribusi Pasien Berdasarkan Letak Lukapada Bagian Bedah UGD RSUD Daya Kota Makassar

    pada tanggal 16-17 Februari 2013

    Grafik 8 menunjukkan bahwa distribusi pasien bedah UGD

    RSUD Daya Kota Makassar lebih banyak mengalami luka pada bagian

    tangan yaitu sebesar 72%.

    b.Distribusi Pasien Bedah Gawat Darurat berdasarkan Lokasi Kejadian

    Kecelakaan

    Sumber : Data Primer, 2013

    Grafik 9. Distribusi Pasien Bedah Berdasarkan Lokasi KejadianKecelakaan pada UGD RSUD Daya Kota Makassar

    pada tanggal 16-17 Februari 2013

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 20

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    21/23

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    22/23

    18.00 18.59 WITA dan 12.00 12.59 yaitu sebanyak 29%. Pada kasus non

    bedah, serangan penyakit kronik bisa terjadi kapan saja. Sementara kejadian

    kecelakaan lalu lintas yang merupakan kasus terbanyak pada pasien bedah

    berkaitan dengan waktu-waktu tertentu, misalnya saat kepadatan lalu lintas

    sedang mencapai puncaknya.

    Pengamatan selama 1x24 jam di UGD RSUD Daya Kota Makassar,

    letak luka paling banya ditemukan pada tangan.

    D. Masalah-masalah yang ditemukan

    1. Kami tidak dapat berinteraksi langsung dengan pasien yang disebabkan

    oleh beberapa faktor antara lain faktor informed consent serta faktor

    kekhawatiran akan terganggunya proses pelayanan pasien.

    2. Perhatian dan konseling tentang risiko infeksi dan kerentanan di rumah

    sakit terhadap keluarga pasien tidak terlaksana.

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan observasi dan pencatatan selama 1 x 24 jam, ditemukan

    bahwa:

    1. Waktu kejadian dengan frekuensi terbanyak pada pasien non bedah

    adalah pukul 08.00-08.59 WITA sementara pasien bedah pada pukul

    18.00-18.59 dan 12.00-12.59 WITA

    2. Pasien bedah dan non bedah lebih banyak berjenis kelamin Laki-laki.

    3. Distribusi pasien bedah dan non bedah lebih banyak berada pada

    golongan umur 11-20 tahun.

    4. Pasien bedah dan non bedah lebih banyak berdomisili di Kota Makassar.

    5. Pasien bedah yang mengalami kecelakaan lebih banyak mengalami luka

    pada bagian tangan.

    B. SARAN

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 22

  • 7/22/2019 Laporan Epid RSUD Daya

    23/23

    1. Tenaga kesehatan masyarakat perlu ditempatkan di Unit gawat Darurat

    untuk promosi kesehatan terhadap keluarga pasien.

    2. Untuk pelaksanaan kegiatan praktek lapangan observasi kesehatan

    darurat di UGD, sebaiknya >1 x 24 jam.

    3. Di ruang UGD perlu penambahan kapasitas tempat tidur.

    DAFTAR PUSTAKA

    Azwar, Asrul, 1996. Pengantar administrasi kesehatan, edisi ketiga., Binarupa

    Aksara, 1996,

    id.wikipedia.org/wiki/Unit_Gawat_Darurat

    Rosdiana, 2008. Analisis faktor terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kota

    Makassar.

    Penyelenggaraan Kegawatdaruratan RSUD Daya Kota Makassar 23

    http://www.djemari.org/http://www.djemari.org/http://www.djemari.org/http://www.djemari.org/http://www.djemari.org/