laporan daya dukung lingkungan

Upload: purnomo

Post on 13-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    1/9

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama

    jenis (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi

    genetik) yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai

    karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik

    sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu

    (soetjipta, 1992).

    Estimasi populasi adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan

    perhitungan kepadatan suatu populasi. Kepadatan populasi satu jenis atau

    kelompok hewan dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah atau biomassa per

    unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau persatuan penangkapan.

    Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu

    jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut.

    Kepadatan relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (Suin, 1989).

    Kerapatan populasi ialah ukuran besar populasi yang berhubungan

    dengan satuan ruang,yang umumnya diteliti dan dinyatakan sebagai cacah

    individu atau biomassa persatuan luas atau persatuan isi. Kerapatan populasi

    dapat dihitung dengan dua cara yaitu, menghitung seluruh individu dan

    metode sampling.

    Dalam suatu ekosistem terdapat fluktuasi kepadatan populasi, untuk

    mempermudah dalam menghitung kepadatan populasi tersebut. Metode yang

    dapat digunakan adalah metode Peterson, yaitu metode cuplikan denganmenghitung proporsil kecil populasi atau dengan metode Eschmeyer yaitu

    memperkirakan besarnya populasi simulant (objek simulasi). Dengan

    demikian dapat ditentukan nilai kepadatan suatu populasi di daerah tertentu

    dengan menggunakan metode Peterson dan metode Schmeyer.

    1.2 Rumusan masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

    maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    2/9

    2

    1. Berapa nilai estimasi populasi yang dihitung dengan menggunakan metode

    Peterson dan metode Schmeyer?

    2. Berapa kesalahan relatif dari estimasi suatu populasi dengan menggunakan

    metode Peterson dan metode Escmeyer?

    3. Bagaimana keakuratan antara metode Peterson dan metode Schmeyer

    dalam menghitung estimasi suatu populasi?

    1.3 Tujuan

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari praktikum ini

    adalah:

    1. Dapat mengetahui nilai estimasi suatu populasi yang dihitung dengan

    menggunakan metode Peterson dan metode Schmeyer

    2. Dapat mengetahui kesalahan relatif dari estimasi suatu populasi dengan

    metode Peterson dan metode Schmeyer

    3. Dapat mengetahui keakuratan antara metode Peterson dan metode

    Schmeyer dalam menghitung estimasi suatu populasi

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    3/9

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Pustaka Mengenai Populasi

    Populasi adalah kelompok individu dalam satu spesies yang dapat

    melangsungkan interaksi genetik dengan jenis yang bersangkutan, dan pada

    waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu. Populasi

    memiliki karakteristik kelompok (statistical measure) yang tidak dapat

    diterapkan pada individu. Karakteristik dasar populasi yang banyak

    didiskusikan adalah kepadatan (density). Empat parameter populasi yang

    mengubah kepadatan populasi adalah natalitas (kelahiran), mortalitas

    (kematian), imigrasi dan emigrasi (Tarumingkeng, 1994).

    Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti

    dua pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran populasi yang relatif.

    Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang dirangsang

    untuk meningkatkan populasi tersebut. Penyelidikan tentang dinamika

    populasi, pada hakikatnya dengan keseimbangan antara kelahiran dan kematian

    dalam populasi (Naughton, 1973).

    Perhitungan populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat

    dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung, yaitu

    dengan perkiraan besarnya populasi sedemikian rupa sesuai dengan sifat hewan

    atau tumbuhan yang dapat dihitung. Misalnya, untuk sampling populasi rumput

    di padang rumput dapat digunakan metode kuadrat rumput, untuk hewan-

    hewan besar dapat dilakukan dengan metode track count atau fecal count,sedangkan untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus, belalang

    atau rumput dapat diperkirakan populasinya dengan metode capture mark

    release recapture(CMRR) (Suin, 1989).

    2.2 Tinjauan Pustaka Mengenai Estimasi Populasi

    Suatu populasi dapat ditafsirkan sebagai suatu kelompok yang sama

    spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu yang khusus.

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    4/9

    4

    Populasi dapat dibagi menjadi deme atau populasi setempat, kelompok-

    kelompok yang dapat saling membuahi, satuan kolektif terkecil populasi hewan

    atau tumbuhan. Populasi memiliki beberapa karakteristik berupa pengukuran

    statistik yang tidak dapat diterapkan pada individu anggota populasi.

    Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan (Soetjipta,

    1992).

    Kerapatan populasi ialah ukuran besar populasi yang berhubungan

    dengan satuan ruang, yang umumnya diteliti dan dinyatakan sabagai cacah

    individu atau biomassa per satuan luas per satuan isi. Kadang kala penting

    untuk membedakan kerapatan kasar dari kerapatan ekologik (kerapatan

    spesifik). Kerapatan kasar adalah cacah atau biomassa persatuan ruang total,

    sedangkan kerapatan ekologik adalah cacah individu biomassa persatuan ruang

    habitat (Hadisubroto, 1989).

    2.3 Tinjauan Umum mengenai Metode Peterson

    Berbagai cara dapat dilakukan untuk menghitung kepadatan suatu

    populasi, namun sebaiknya dipilih cara standar sehingga hasilnya representatif.

    Untuk mempelajari suatu populasi tertentu dapat dilakukan dengan menghitung

    jumlah total individu dalam satu area pada kurun waktu tertentu. Hasil dari

    perhitungan tersebut dapat dikatakan sebagai kepadatan absolut. Namun, pada

    beberapa kasus perhitungan kerapatan populasi, cukup dengan hanya

    menentukan kepadatan relatifnya (Noerdjito, 2003).

    Metode Peterson adalah salah satu metode dalam mengukur kepadatan

    absolut. Pada dasarnya, model Peterson adalah metode dengan menangkap

    sejumlah individu dari sujumlah populasi hewan yang akan dipelajari. Individuyang ditangkap itu diberi tanda kemudian dilepaskan kembali dalam beberapa

    waktu yang singkat. Setelah itu dilakukan pengambilan (penangkapan ke-2)

    terhadap sejulah individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua

    inilah diidentifikasi individu yang bertanda yang berasal dari penangkapan

    pertama dan individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan kedua

    (Soegianto, 1994).

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    5/9

    5

    Dari dua kali hasil penangkapan dapat diduga ukuran atau besarnya

    populasi (N) dengan rumus

    N =

    Keterangan :

    N : jumlah populasi di daerah I

    N1: jumlah populasi yang terambil pada pengambilan II

    T : jumlah populasi dari daerah II yang dimasukkan ke daerah 1

    T1: jumlah populasi yang terambil pada daerah I dimana dalam daerah I yang

    terambil terdapat populasi I dan II

    2.4 Tinjauan Umum mengenai Metode Eschmeyer

    Sebuah alternatif lain untuk metode Schnabel yang dikembangkan oleh

    Schumacher dan Eschmeyer, yaitu metode tangkap-lepas (capture and

    recapture methode).Metode ini selain dapat mengestimasi populasi, juga dapat

    mengetahui panjang suatu umur (longevity), dan sebarannya. Di samping itu

    angka kematian dan kelahiran dapat diketahui, hasilnya dapat dipakai untuk

    memfasilitasi perbandingan antar bentuk populasi di bawah kondisi lingkungan

    yang berbeda (Williams, 2001).

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    6/9

    6

    (Halaman ini sengaja dikosongkan)

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    7/9

    7

    BAB III

    METODOLOGI PRAKTIKUM

    3.1 Tempat dan Waktu

    3.1.1 Tempat

    Praktikum estimasi popiulasi kali ini, dilaksanakan di laboratorium di

    ruang 227 Fakultas Sains dan Teknologi Kampus C Universitas Airlangga.

    3.1.1 Waktu

    Praktikum estimasi populasi ini dilaksanakan pada hari Kamis,5 Juni

    2014 pada pukul 11.40 WIB dan sedang bermusim hujan.

    3.2 Alat dan Bahan

    3.2.1 Alat

    Alat yang digunakan untuk praktikum estimasi populasi antara lain:

    - Wadah

    - Toples

    3.2.2 Bahan

    Bahan yang digunakan untuk praktikum estimasi populasi antara lain:

    - Monte dengan warna yang berbeda

    3.3 Cara Kerja

    Pada praktikum estimasi populasi kali ini dengan cara sampling

    menggunakan dua metode yaitu Peterson dan Eschmeyer. Cara kerja pertama

    dapat dilihat pada lampiran 1.

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    8/9

    8

    DAFTAR PUSTAKA

    Hadisubroto,Tisno. 1989. Azas-azas dan Konsep mengenai Organisasi pada

    Tingkat Populasi. Padang: Universitas Negeri Padang

    Naughton,F.C.1973. Production Chemistry and Commercial Application of

    Various Chemicals of Various Chemichals of Castor oil: Presented At the

    AOCS 64th Annual Spring Meeting New Orleans.Loussiana

    Noerdjito, Woro A, dan Pudji Aswari. 2003.Metode Survei dan Pemantauan

    Populasi Satwa. Seri keempat. Kupu-kupu Paplionidae. Bogor : Puslit

    Biologi-LIPI. Hlm. 54-57

    Soegianto, Agus. 1994.Ekologi Kwantatif. Surabaya: Usaha Nasional

    Soetjipta (1992) dalam Hendra Marihot Pasaribu. 2010. Simulasi Estimasi

    Populasi Hewan. Jambi: Universitas Negeri Jambi

    Suin, Nurdin Muhammad (1989) dalam Hasnah. 2010.Estimasi Besarnya

    Populasi Serangga. Makassar: Universitas Negeri Hasanudin

    Tarumingkeng, R. C., 1994. Dinamika Populasi: Kajian Ekologi Kuantitatif.

    Pustaka Sinar Harapan dan Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta.

    Williams, B.K., J.D. Nichols, and M.J. Conroy. 2001. Analysis and Management

    of Animal Populations. New York : Academic Press.

  • 7/26/2019 laporan daya dukung lingkungan

    9/9

    9

    Lampiran

    Lampiran 1.Cara kerja

    Ambil segenggam monte dari wadah CCHitung monte terambil

    Ambil monte dari wadah II

    Masukkan ke wadah I

    Kocok wadah 1 sampai tercampur

    Ambil segenggam dari wadah I

    monte pada wadah II

    Monte

    wadah

    Wadah

    Hitung dan amati