laporan complete sumadiyasa

38
ASSESMENT TEKNIK NON-TES “MOTIVASI BELAJAR” Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Non - Tes Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., Kons. Disusun Oleh : I Made Sumadiyasa ( 1011011103 ) JURUSAN BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2013

Upload: sumadiyasa

Post on 08-Aug-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Complete Sumadiyasa

ASSESMENT TEKNIK NON-TES

“MOTIVASI BELAJAR”

Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Teknik Non - Tes

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., Kons.

Disusun Oleh :

I Made Sumadiyasa ( 1011011103 )

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2013

Page 2: Laporan Complete Sumadiyasa

ii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat rahmat beliaulah kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari

pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses

penyusunan dan pembuatan makalah ini. Rasa terima kasih kami sampaikan

kepada Ibu dosen pembimbing Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., Kons. yang telah

bersedia menuntun dan membantu penulis dalam pembuatan makalah ini serta

narasumber dan pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu demi

terselesaikannya makalah ini sesuai dengan apa yang telah diharapkan

sebelumnya.

Penulis sebagai manusia yang banyak memiliki kekurangan menyadari

bahwa apa yang penulis sampaikan dalam laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dalam proses penyampaiannya maupun isi atau hal-hal yang

terkandung di dalamnya. Maka dari itu penulis laporan ini sangat mengharapkan

kritik dan saran dari para pembaca yang penulis banggakan yang bersifat

membangun sehingga dapat membantu penulis untuk dapat lebih

menyempurnakan lagi laporan ini. Penulis sangat berharap apa yang dalam

laporan ini dapat memberikan manfaat-manfaat yang sedianya dapat berguna pagi

pembaca pada umumnya dan para calon konselor pada khususnya sehingga apa

yang menjadi tujuan pendidikan di Indonesia serta tujuan Bangsa Indonesia dapat

tercapai sebagaimana yang diharapkan.

Singaraja, 28 Desember 2012

Penulis,

Page 3: Laporan Complete Sumadiyasa

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .......................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................... iii

Daftar Tabel............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 1

1.3 Tujuan .................................................................................... 2

1.3 Manfaat ................................................................................... 2

BAB II MOTIVASI BELAJAR ............................................................... 3

2.1 Definisi Motivasi Belajar ........................................................ 3

2.2 Aspek-aspek Motivasi ............................................................. 5

2.3 Indikator Motivasi ................................................................... 11

Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar ............................................ 12

Menyusun Perangkat Instrumen ................................................... 12

BAB III UJI PAKAR/PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN ..... 16

3.1 Uji Pakar .................................................................................. 16

3.2 Analisis Uji Pakar Dengan Menggunakan Rumus Gregory .... 19

3.3 Analisis Butir Menggunakan Analisis Product Moment ......... 22

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .............................................................................. 32

4.2 Saran-saran .............................................................................. 32

Lampiran

Page 4: Laporan Complete Sumadiyasa

iv

DAFTAR TABEL

Tabel :

Kisi – kisi Instrumen Motivasi Belajar ................................................... 12

Butir-Butir Instrumen Motivasi Berprestasi ........................................... 13

Rekapan Hasil Penilaian Judges ............................................................. 19

Tabel Uji Judges ..................................................................................... 21

Tabel Koefisien Validitas ....................................................................... 22

Tabel Analisis Butir Soal ........................................................................ 23

Tabel Validitas Soal 1 ............................................................................ 23

Tabel Validitas Soal 2 ............................................................................ 24

Tabel Validitas Soal 3 ............................................................................ 25

Tabel Validitas Soal 4 ............................................................................ 26

Tabel Validitas Soal 5 ............................................................................ 27

Page 5: Laporan Complete Sumadiyasa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Motivasi merupakan dorongan yang dapat berasal dari luar maupun dari

dalam diri individu, motivasi ini dapat mendorong individu untuk melakukan

sesuatu hal dari yang positif maupun negatif karena ia terdorong untuk

melakukannya.

Motivasi juga dapat mendorong seseorang untuk belajar yang disebut

dengan motivasi belajar. Motivasi belajar ini sama seperti motivasi lainnya

dapat bersumber dari berbagai sumber baik dari sumber internal atau dari dalam

individu dan dapat pula dari sumber eksternal yaitu dari luar diri individu.

Pengaruh besar kecilnya motivasi ini dalam mendorong individu untuk belajar.

motivasi belajar yg tinggi ini akan sangat membantu individu dalam menempuh

pendidikan yang dijalaninya saat ini dan akan mempengaruhi keberhasilannya

di masa yang akan datang, karena orang yang sukses kemungkinan besar juga

akan sukses dalam pekerjaan yang digelutinya.

Jika dilihat pada masa saat ini banyak sekali para siswa atau pelajar yang

memiliki motivasi belajar yang rendah, rendahnya motivasi belajar ini

disebabkan oleh banyak hal seperti ang dijelaskan sebelumnya yaitu motivasi

seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal. Berdasarkan hal

tersebutlah laporan ini dibuat.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan apa yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apakah yang termasuk ke dalam motivasi belajar ?

2. Apa sajakah yang menjadi aspek-aspek dalam motivasi belajar?

3. Apakah yang menjadi indikator motivasi belajar ?

Page 6: Laporan Complete Sumadiyasa

2

1.3. TUJUAN

Sesuai dengan apa yang terdapat pada latar belakang masalah dan

rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan definisi mengenai motivasi belajar.

2. Menjelaskan aspek-aspek motivasi belajar.

3. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah teknik non-tes.

1.4. MANFAAT

Manfaat penulisan makalah ini sesuai dengan hal-hal yang terdapat dalam

latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan, maka manfaat yang dapat

diperolehdari pembuatan makalah ini adalah :

1. Terselesaikannya tugas mata kuliah teknik non-tes.

2. Dipahaminya tentang definisi tentang motivasi belajar.

3. Diperolehnya pemahaman tentang aspek-aspek motivasi belajar.

4. Pahamnya pembaca tentang indikator motivasi belajar.

Page 7: Laporan Complete Sumadiyasa

3

BAB II

MOTIVASI BELAJAR

2.1. Definisi Motivasi Belajar.

Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan

perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah

laku tersebut ( Wlodkowski : 1985 ). Berdasarkan rumusan tersebut motif

merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu

perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan

oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting.

Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut

pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa

disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang

yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki motivasi

belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.

Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere yang berarti bergerak atau

bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat

dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat ( driving force ). Motif

tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor lain, baik faktor

eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut

motivasi. Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang

mendorong perilaku kea rah tujuan ( Walgito, 2004 : 220 ). Sedang menurut

Plotnik ( 2005 : 328 ), motivasi mengacu pada berbagai factor fisiologi dan

psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang

spesifik pada waktu tertentu. Berikut adalah pengertian motivasi menurut

beberapa ahli yang penulis peroleh dari berbagai literatur :

a. Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman mengemukakan, motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

“feeling” dan didahulu dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Page 8: Laporan Complete Sumadiyasa

4

b. Tabrani Rusyan berpendapat, bahwa motivasi merupakan kekuatan yang

mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.

c. Heinz Kock memberikan pengertian, motivasi adalah mengembangkan

keinginan untuk melakukan sesuatu.

d. Dr. Wayan Ardhan menjelaskan, bahwa motivasi dapat dipadang sebagai

suatu istilah umum yang menunjukkan kepada pengaturan tingkah laku

individu dimana kebutuhan-kebutuhan atau dorongan-dorongan dari

dalam dan insentif dari lingkungan mendorong individu untuk

memuaskan kebutuhan-kebutuhannya atau untuk berusaha menuju

tercapainya tujuan yang diharapkan.

e. Gleitman dan Reiber yang dikutip oleh Muhibbin Syah berpendapat,

bahwa motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku

secara terarah.

f. Menurut Siti Sumarni ( 2005 ), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy

(1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan

pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk

bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang

mendasarinya.

g. Dalam A.M. Sardiman ( 2005 : 75 ) motivasi belajar dapat juga diartikan

sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak

suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan

tidak suka itu.

Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut diatas,

dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks, karena

motivasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi dalam diri individu

untuk melakukan sesuatu yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau

keinginan.

Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah

setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai

Page 9: Laporan Complete Sumadiyasa

5

suatu hasil dari latihan atau pengalaman ( Wisnubrata, 1983 : 3 ). Sedangkan

menurut Moh. Surya ( 1981 : 32 ), belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya

dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di

atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang. Ciri

kegiatan belajar adalah sebagai berikut :

· Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah

Laku, baik secara actual maupun potensial, baik maupun buruk.

· Perubahan yang terjadi bersifat positif dan berlaku dalam waktu yang

relatif lama.

· Perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha (termasuk didalamnya

latihan dan pengalaman). Perubahan karena efek perkembangan dan

kematangan tidak termasuk dalam proses belajar.

Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian

motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri

maupun dari luar siswa ( dengan menciptakan serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu ) yang menjamin kelangsungan dan

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subjek belajar itu dapat tercapai.

2.2. Aspek-aspek Motivasi.

Berikut akan dijelaskan sedikit mengenai aspek motivasi, aspek motivasi

menurut Walgito, yaitu :

1. Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme

yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan

mental (berpikir dan ingatan).

2. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.

3. Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.

Page 10: Laporan Complete Sumadiyasa

6

Motivasi diri timbul dan berkembang terdapat dalam dua dasar utama

yakni : motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

a. Motivasi Intrinsik

Menurut Sadirman A. M., motivasi intrinsik adalah : “motif-motif

yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang dari luar, karena

dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu.Dengan demikian motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai

bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait

dengan aktivitas belajar. Sedangkan menurut Chalijah Hasan motivasi

intrinik adalah : “Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri

individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain”

Menurut Syaiful Bahri ( 2002 : 115 ) motivasi intrinsik yaitu motif-

motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan

dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti

Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi

yang muncul dari dalam diri seseorang.

Sedangkan Sobry Sutikno ( 2007 ) mengartikan motivasi intrinsik

sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada

paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari

beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah

motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan

rangsangan dari luar.

Ada beberapa macam terbentuknya motivasi intrinsik dalam kegiatan

belajar, antara lain :

· Adanya kebutuhan.

Menurut Ngalim Purwanto : “Tindakan yang dilakukan oleh

manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik

kebutuhan fisik maupun psikis”.Dari pendapat tersebut, bagi keluarga

Page 11: Laporan Complete Sumadiyasa

7

sakinah yang bermaksud memberikan motivasi kepada anak, maka

harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan

anak yang akan dimotivasi.Menurut Yaumil Agoes : “memahami

kebutuhan anak adalah semata-mata untuk memberi peluang pada anak

memilih berbagai alternatif yang tersedia dalam suatu lingkungan yang

kaya stimulasi”.Berdasarkan kepada pendapat tersebut dapat dipahami

bahwa orang tua harus mengetahui kebutuhan anak.

· Adanya cita-cita.

Selanjutnya pendorong yang mempunyai pengaruh besar adalah

adanya cita-cita. Cita-cita merupakan pusat bermacam-macam

kebutuhan-kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan itu biasanya

direalisasikan di sekitar cita-cita itu. Sehingga cita-cita tersebut

mampu memberikan energi kepada anak untuk melakukan sesuatu

aktifitas belajar.

Jadi seseorang anak harus mempunyai cita-cita dan dengan cita-

cita tersebut dapat meraih apa saja yang diinginkan. Selanjutnya

Zakiah Daradjad menjelaskan bahwa : “Manfaat sikap-sikap cita-cita

dan rasa ingin tahu anak. Pada umumnya anak-anak preadolescent dan

permulaan adolesent memiliki cita-cita yang tinggi dan sering mereka

memberi respon dalam bentuk kerja sama permainan, kejujuran dan

karajinan”.

Dari pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa perlu pemberian

motivasi yang tepat terhadap anak yang belum mengetahui pentingnya

belajar yang menunjang terhadap pencapaian cita-citanya. Disinilah

peranan dan kontribusi keluarga di tuntut untuk memberikan motivasi,

agar anak dapat melakukan perbuatan yang dapat menunjang

pencapaian cita-citanya dan dalam hal ini, kontribusi keluarga sakinah

pencapaian cita-cita dan dalam hal ini, kontribusi keluarga sakinah

diwujudkan dengan cara menerangkan manfaat belajar, sehingga anak

Page 12: Laporan Complete Sumadiyasa

8

merasa terpanggil untuk tetap belajar secara efektif dan efisien agar

dapat menggapai cita-citanya.

· Keinginan tentang kemajuan dirinya.

Di dalam proses belajar, motivasi memang memegang peranan

penting. Menurut Sadirman bahwa : “melalui aktualisasi diri

pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri

seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu

keinginan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi

salah satu keinginan bagi setiap individu”.

· Minat.

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat

sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.

Proses belajar itu akan berjalan kalau disertai dengan minat.

b. Motivasi Ekstrinsik

Menurut Chalijah Hasan motivasi ekstrinsik adalah “jenis motivasi

ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena

adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan

kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar”.

Sedangkan Sadirman menyebutkan : “motivasi ekstrinsik itu adalah motif-

motif yang aktif dan fungsinya karena adanya perangsang dari luar”.

Menurut A.M. Sardiman ( 2005 : 90 ) motivasi ekstrinsik adalah motif-

motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

Sedangkan Rosjidan, et al ( 2001 : 51 ) menganggap motivasi ekstrinsik

adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni

tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat

bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh

dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang

lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik

Page 13: Laporan Complete Sumadiyasa

9

adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari

luar.

Motif ekstrinsik dapat pula dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi

yang di dalamnya aktivitas belajar yang diteruskan berdasarkan dorongan

dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

Berdasarkan pada pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi

ekstrinsik itu aktif jika di rangsang dari luar dan mempunyai kontribusi

besar dalam menumbuhkan motivasi ini adalah keluarga sakinah, sebagai

tempat yang pertama dan utama dalam proses pendidikan. Dengan berbagai

cara keluarga sakinah dapat melakukan rangsangan untuk motivasi belajar

anak.

Anak didalam melakukan sesuatu aktifitas belajar seringkali

mengalami kesulitan dan untuk mengatasi kesulitan tersebut keluarga

sebagai pilar utama harus membantu anak dalam mengatasi kesulitan

tersebut. Dengan pemberian dan penanaman motivasi kepada anak dapat

menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, lepas dari

ketergantungan serta tidak mudah putus asa.

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan dan membangkitkan anak

agar melakukan aktifitas belajar, diantaranya adalah :

· Pemberian hadiah.

Hadiah merupakan alat pendidikan yang bersifat positif dan

fungsinya sebagai alat pendidik represif positif. Hadiah juga

merupakan alat pendorong untuk belajar lebih aktif. Keluarga sakinah

dapat memilih macam-macam hadiah dengan disesuaikan dengan

sutuasi dan kondisi tertentu.

Motivasi dalam bentuk hadiah ini dapat membuahkan semangat

belajar dalam mempelajari materi-materi pelajaran. Dan sebuah

keluarga yang sakinah harus memilih waktu yang tepat, yaitu kapan

hadiah tersebut akan diberikan untuk mendatangkan pengaruh positif

terhadap anak.

Page 14: Laporan Complete Sumadiyasa

10

· Kompetensi

Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat untuk

mendorong belajar anak, baik persaingan individu maupun kelompok

dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak. Memang unsur

persaingan itu banyak digunakan dalam dunia industri dan

perdagangan, tetapi sangat baik jika digunakan untuk meningkatkan

kegiatan belajar anak.

· Hukuman

Hukuman merupakan pendidikan yang tidak menyenangkan, alat

pendidikan yang bersifat negatif, namun demikian dapat menjadi alat

motivasi atau pendorong untuk mempergiat belajar anak. Anak akan

berusaha untuk mendapatkan tugas yang menjadi tanggung jawanya,

agar terhindar dari hukuman.

Ishom Ahmadi menyebutkan, “Hukuman adalah termasuk alat

pendidikan represif yang bertujuan menyadarkan anak didik agar

melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan tata aturan yang

berlaku”. Sebelum hukuman diberikan, hendaknya pendidikan atau

orang tua mengetahui tahapan-tahapan seperti yang disebutkan oleh

Ishom Ahmadi, antara lain :

a. Pemberitahuan.

b. Teguran

c. Peringatan

d. Hukuman.

· Pujian

Menurut Sadirman adalah “Bentuk reinforcement yang positif

dan sekaligus merupakan motivasi yang baik”.[16] Apabila anak

berhasil dalam kegiatan belajar, pihak keluarga perlu memberikan

pujian pada anak. Positifnya pojian tersebut dapat menjadi motivasi

untuk meningkatkan prestasi, akan tetapi pujian yang diberikan kepada

anak tidak berlebihan. Karena apabila terlalu sering, maka anak akan

Page 15: Laporan Complete Sumadiyasa

11

menjadi besar kepala dan manja. Oleh karena itu pujian hendaknya

diberikan secara wajar saja agar menjadi motivasi bagi anak.

2.3. Indikator Motivasi.

Adapun indikator dari motivasi itu sendiri yaitu:

· Kuatnya kemauan untuk berbuat.

· Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar.

· Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain.

· Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

· Ulet menghadapi kesulitan ( tidak lekas putus asa ).

· Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa.

· Lebih senang bekerja mandiri.

· Dapat mempertahankan pendapatnya.

· Tekun menghadapi tugas.

· Cepat bosan menghadapi tugas-tugas rutin.

Adapun secara umum indikator individu atau siswa yang memilki

motivasi belajar yang tinggi adalah

· Konsisten.

· Focus pada kegiatan yang dilakukan.

· Serius.

· Bertanggung jawab.

· Menyukai tantangan.

· Menyukai kompetisi.

· Cekatan/tidak suka menunda-nunda pekerjaan.

· Pantang menyerah.

· Selalu berorientasi pada masa depan yang lebih baik.

· Mandiri.

Page 16: Laporan Complete Sumadiyasa

12

A. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar.

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar.

Variabel Dimensi Indikator Jenis Butir

Positif Negatif

Motivasi

Belajar

1. Intrinsik · Konsisten 6,9 · Fokus pada kegiatan yang

dilakukan 2,30

· Serius 1,4,28 · Bertanggung jawab 11 3,7,8 · Selalu berorientasi pada

masa depan yang lebih baik 10,27

21

· Mandiri 5,16,26,24,29 2. Ekstrinsik · Menyukai tantangan

· Menyukai kompetisi

· Pantang menyerah

12,15,19,23,25

17,18,20

13

14

21

22

B. Menyusun Perangkat Instrumen.

Kuesioner Motivasi Belajar

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Kelas :

B. Petunjuk

Dibawah ini disajikan sejumlah pernyataan tentang motivasi berprestasi.

Anda diminta membaca setiap pernyataan dengan teliti dan cermat,

kemudian jawablah sesuai dengan pandangan atau perasaan anda

mengenai diri anda sendiri yang sebenarnya dengan jalan memberi tanda

silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban pada kolom yang telah

tersedia.

Page 17: Laporan Complete Sumadiyasa

13

SS = Sangat setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS= Sangat tidak setuju

Pada kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah untuk setiap

pertanyaan. Semua jawaban yang akan anda berikan tidak akan

mempengaruhi nilai anda serta akan dirahasiakan.

¯ Butir Pernyataan

Tabel 02. Butir-Butir Instrumen Motivasi Belajar

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Ketika proses belajar mengajar di kelas

berlangsung saya sering mengantuk

2

Saya selalu berusaha dalam

mendengarkan dan bisa menerima materi

dengan maksimal.

3

Saya kurang begitu menyukai pemberian

tugas berupa PR oleh guru untuk

dikerjakan di rumah

4

Saya mengikuti pembelajaran di kelas

dengan serius dan saya duduk di bangku

bagian depan.

5

Saya mandiri dalam mengerjakan tugas-

tugas yang diberikan oleh guru apapun

bentuk tugas yang diberikan.

6

Saya lebih bangga dengan tugas yang

saya kerjakan sendiri daripada hasil

menyontek.

7 Saya akan mengabaikan tugas-tugas yang

Page 18: Laporan Complete Sumadiyasa

14

diberikan oleh guru, apabila tugas itu

kurang saya mengerti.

8 Saya selalu mengerjakan tugas tanpa

menundanya.

9 Saya lebih suka belajar ketika ulangan

daripada sejak jauh hari sebelum ulangan.

10 Saya ingin agar tugas-tugas yang saya

kerjakan benar.

11 Saya lebih suka mengerjakan tugas

dengan segera.

12

Saya memandang tugas yang diberikan

oleh guru adalah suatu kewajiban yang

harus dikerjakan.

13

Apabila saya salah dalam mengerjakan

tugas, saya selalu ingin diberikan

kesempatan untuk memperbaikinya

kembali.

14 Tugas rumah yang diberikan sangat

membebani saya.

15 Saya suka dengan hal-hal yang baru

terkait jurusan yang saya tekuni.

16 Saya lebih suka belajar hanya dari

penjelasan guru di kelas saja.

17 Saya ingin lebih baik dari teman saya.

18 Saya ingin memperoleh nilai akhir yang

lebih baik dari sebelumnya.

19

Apabila diberikan tugas oleh guru saya,

saya akan mengerjakannya dengan

maksimal.

Page 19: Laporan Complete Sumadiyasa

15

20

Saya ingin tugas saya menjadi tugas yang

terbaik dibandingkan dengan teman saya

di kelas.

21

Saya tidak suka debat dikelas dengan

teman-teman apabila diberikan persoalan

oleh guru saya.

22

Saya tidak terlalu menuntut untuk

mendapat nilai yang bagus, yang penting

saya lulus.

23

Saya suka diberikan tugas rumah oleh

guru saya dan tugas itu tidak membebani

saya.

24 Ketika saya mengalami hambatan saya

akan bertanya dengan teman/guru.

25 Saya suka bertanya dalam diskusi.

26 Saya lebih suka tugas yang dikerjakan

berkelompok dari pada tugas individu.

27

Saya membuat jadwal kegiatan belajar

untuk mengatur kegiatan belajar di

rumah.

28 Saya suka membawa buku rujukan untuk

materi yang ada dikelas.

29

Saya lebih suka bantuan orang lain dalam

mengerjakan tugas daripada mengerjakan

sendiri.

30 Saya kurang begitu aktif di dalam kelas

Page 20: Laporan Complete Sumadiyasa

16

BAB III

UJI PAKAR / PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN

3.1. Uji Pakar

A. PAKAR 1

Nama Penguji : Wayan Handika

NIM : 1011011088

Kelas : VB

NO

POINT RELEVAN

TIDAK

RELEVAN KETERANGAN

1 √

2 √

3 √

4 √

5 √

6 √

7 √

8 √

9 √

10 √

11 √

12 √

13 √

14 √

15 √

16 √

17 √

18 √

Page 21: Laporan Complete Sumadiyasa

17

19 √

20 √

Kurang mengacu pada penegas kalimat adanya

kompetisi

21 √

22 √

23 √

24 √

25 √

26 √

27 √

28 √

29 √

Kalimat yang digunakan rancu antara pernyataan

negative atau positif

30 √

Kalimat yang digunakan rancu antara pernyataan

negative atau positif

B. PAKAR 2

Nama Penguji : Putu Aryawan

NIM : 1011011116

Kelas : VB

NO

POINT

RELEVAN TIDAK

RELEVAN

KETERANGAN

1 √

2 √

3 √

4 √

5 √

6 √

Page 22: Laporan Complete Sumadiyasa

18

7 √

8 √

9 √

10 √

11 √

12 √

13 √

14 √

15 √

16 √

17 √

18 √

19 √ Sebaiknya dalam pernyataan tidak menggunakan

kata apabila

20 √ Terlalu banyak menggunakan kata saya dalam

pernyataan

21 √ Terlalu banyak menggunakan kata saya dalam

pernyataan

22 √

23 √

24 √

25 √

26 √

27 √

28 √

29 √

30 √

Page 23: Laporan Complete Sumadiyasa

19

3.2. Analisis Uji Pakar dengan Formula Gregory

¯ UJI VALIDITAS INSTRUMEN

1. Formula Gregory

𝐕𝐂 = 𝐃

𝐀 + 𝐁 + 𝐂 + 𝐃

- Koefisien bergerak dari + s/d 1, dengan kriteria :

· 0,9 – 1,0 sangat tinggi

· 0,6 – 0,89 tinggi

· 0,4 – 0,59 sedang

· 0,2 – 0,39 rendah

· 0,0 – 0,19 sangat rendah

A. Rekap Hasil Penilaian Jugges

Tabel 03. Hasil Penilaian Jugges

NO BUTIR JUGGES

JUGGES I JUGGES II 1 R R 2 R R 3 R R 4 R R 5 R R 6 R R 7 R R

C (-+)

D (++)

B (+-)

A (--)

Page 24: Laporan Complete Sumadiyasa

20

8 R R 9 R R 10 R R 11 R R 12 R R 13 R R 14 R R 15 R R 16 R R 17 R R 18 R R 19 R T 20 T T 21 R T 22 R R 23 R T 24 R R 25 R R 26 R R 27 R R 28 R R 29 T R 30 T R

Koefisien validitas isi dapat dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif oleh beberapa orang pakar (Gregory , 2000 dalam Koyan, 2002).

Untuk menentukan koefisien validitas isi, hasil penilaian dari dua pakar

dimasukkan kedalam tabulasi 2 X 2 yang tediri dari kolom A, B,C, dan D.

Kolom A adalah sel yang menunjukkan ketidaksetujuan kedua penilai.

Kolom B dan C adalah sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara

penilai pertama dan kedua ( penilai pertama setuju penilai kedua tidak

setuju, atau sebaliknya ). Kolom D adalah sel yang menunjukkan

persetujuan antara kedua penilai. Validitas isi adalah banyaknyabutur soal

pada kolom D dibagi dengan banyaknya butir A + B + C +D.

Page 25: Laporan Complete Sumadiyasa

21

Setelah butir soal divalidasi kedua penilai, selanjutnya dianalisis

menggunakan perhitungan menurut Gregory sebagai berikut.

Tabel 04. Uji Judges

Penilaian Judges Judges I

Kurang Relevan Sangat Relevan

Judges II

Kurang Relevan 1 3

Sangat Relevan 2 24

Dari tabel diatas dapat dicari validitas isi (content validity) dengan

menggunakan rumus Gregory :

𝐕𝐂 = 𝐃

𝐀 + 𝐁 + 𝐂 + 𝐃

Keterangan:

V : Validitas isi

A : Sel yang menunjukkkan ketidak setujuan kedua penilai

B : Sel yang menunjukkan pandangan kedua pakar. Penilai

pertama setuju ( sangat relevan ), penilai kedua tidak setuju

( kurang relevan )

C : Sel yang menunjukkan perbedaan antara kedua pakar. Penilai

pertama tidak setuju (kurang relevan), penilai kedua setuju

(sangat relevan)

D : Sel yang menunjukkan persetujuan valid antara kedua penilai.

Nilai validitas isi yang diperoleh mencerminkan keseluruhan butir tes

yang dihasilkan. Untuk mengklasifikasikan di kategori mana koefisien

validitas itu berada, maka diketahui berdasarkan tabel berikut.

Page 26: Laporan Complete Sumadiyasa

22

Tabel 05. Koefisien Validitas

KOEFISIEN VALIDITAS

0,80 - 1,00

0,60 - 0,79

0,40 - 0,59

0,20 - 0,39

0,00 - 0,19

Validitas isi sangat tinggi

Validitas isi tinggi

Validitas isi sedang

Validitas isi rendah

Validitas isi sangat rendah

B. Analisa

C ( 2 )

D ( 24 )

B ( 3 )

A ( 1 )

𝑽 = 𝟐𝟒

𝟏 + 𝟑 + 𝟐 + 𝟐𝟒=

𝟐𝟒𝟑𝟎

= 𝟎, 𝟖𝟎

Jadi berdasarkan kriteria dapat disimpulkan validitasnya adalah Sangat Tinggi.

3.3. Analisis Butir Menggunakan Analisis Product Moment.

𝑅𝑥1𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − ( ∑𝑋 )( ∑𝑌 )

�{𝑁∑𝑋2 − ( ∑𝑋 )2}{𝑁∑𝑌2 − ( ∑ 𝑌) 2}

Interpretasi : db = N – nr

Page 27: Laporan Complete Sumadiyasa

23

1. Hasil Penyebaran Instrumen ( Terlampir )

Penyebaran instrument dilakukan pada lima responden yaitu:

a. Kadek Budi Artawan

b. Putu Edi Sutarjo

c. Made Agus Santi Purnama

d. I Wayan Andika Sari Putra

e. I Kadek Jeri Sastrawan

2. Analisis Hasil Penyebaran Instrumen Menggunakan Analisis Product

Moment

TABEL 06. ANALISIS BUTIR SOAL

NO RESPONDEN NO BUTIR Y Y2

1 2 3 4 5 1 Kadek Budi Artawan 3 5 5 5 5 23 529

2 Putu Edi Sutarjo 3 5 3 3 5 19 361

3 Made Agus Santi

Purnama 5 4 2 3 5 19 361

4 I Wayan Andika Sari

Putra 3 4 5 2 4 18 324

5 I Kadek Jeri Sastrawan 5 5 2 2 3 17 289

ANALISIS BUTIR SOAL

Tabel 07. Validitas Soal 1

NO RESPONDEN

BUTIR

SOAL

NO 1 (X)

SKOR

TOTAL

(Y)

X2 Y2 XY

1 Kadek Budi Artawan 3 23 9 529 69

2 Putu Edi Sutarjo 3 19 9 361 57

3 Made Agus Santi 5 19 25 361 95

Page 28: Laporan Complete Sumadiyasa

24

Purnama

4 I Wayan Andika Sari

Putra 3 18 9 324 54

5 I Kadek Jeri

Sastrawan 5 17 25 289 85

JUMLAH 19 96 77 1864 360

𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 360 ) − ( 19 )( 96 )

�{5 ( 77 ) − ( 19 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}

= 1800 − 1824�{ 24 }{104}

= −24

49,96

= −0,480

db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%

Karena rhitung < rtabel maka soal no. 1 dinyatakan Tidak Valid

Tabel 08. Validitas Soal 2

NO RESPONDEN

BUTIR

SOAL

NO 2 (X)

SKOR

TOTAL

(Y)

X2 Y2 XY

1 Kadek Budi Artawan 5 23 25 529 115

2 Putu Edi Sutarjo 5 19 25 361 95

3 Made Agus Santi

Purnama 4 19

16 361 76

4 I Wayan Andika Sari 4 18 16 324 72

Page 29: Laporan Complete Sumadiyasa

25

Putra

5 I Kadek Jeri

Sastrawan 5 17

25 289 85

JUMLAH 23 96 107 1864 443

𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 443 ) − ( 23 )( 96 )

�{5 ( 107 ) − ( 23 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}

= 2215 − 2208�{ 6 }{104}

= 7

24,98

= 0,280

db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%

Karena rhitung < rtabel maka soal no. 2 dinyatakan Tidak Valid

Tabel 09. Validitas soal 3

NO RESPONDEN

BUTIR

SOAL

NO 3 (X)

SKOR

TOTAL

(Y)

X2 Y2 XY

1 Kadek Budi Artawan 5 23 25 529 115

2 Putu Edi Sutarjo 3 19 9 361 57

3 Made Agus Santi

Purnama 2 19

4 361 38

4 I Wayan Andika Sari

Putra 5 18

25 324 90

Page 30: Laporan Complete Sumadiyasa

26

5 I Kadek Jeri

Sastrawan 2 17

4 289 34

JUMLAH 17 96 67 1864 334

𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 334 ) − ( 17 )( 96 )

�{5 ( 67 ) − ( 17 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}

= 1670 − 1632�{ 46 }{104}

= 38

69,17

= 0,549

db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%

Karena rhitung < rtabel maka soal no. 3 dinyatakan Tidak Valid

Tabel 10. Validitas soal 4

NO RESPONDEN

BUTIR

SOAL

NO 4 (X)

SKOR

TOTAL

(Y)

X2 Y2 XY

1 Kadek Budi Artawan 5 23 25 529 115

2 Putu Edi Sutarjo 3 19 9 361 57

3 Made Agus Santi

Purnama 3 19

9 361 57

4 I Wayan Andika Sari

Putra 2 18

4 324 36

5 I Kadek Jeri 2 17 4 289 34

Page 31: Laporan Complete Sumadiyasa

27

Sastrawan

JUMLAH 15 96 51 1864 299

𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 229 ) − ( 15 )( 96 )

�{5 ( 51 ) − ( 15 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}

= 1495 − 1440�{ 30 }{104}

= 55

55,86

= 0,549

db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%

Karena rhitung > rtabel maka soal no. 4 dinyatakan Valid

Tabel 11. Validitas soal 5

NO RESPONDEN

BUTIR

SOAL

NO 5 (X)

SKOR

TOTAL

(Y)

X2 Y2 XY

1 Kadek Budi Artawan 5 23 25 529 115

2 Putu Edi Sutarjo 5 19 25 361 95

3 Made Agus Santi

Purnama 5 19

25 361 95

4 I Wayan Andika Sari

Putra 4 18

16 324 72

5 I Kadek Jeri 3 17 9 289 51

Page 32: Laporan Complete Sumadiyasa

28

Sastrawan

JUMLAH 22 96 100 1864 428

𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 428 ) − ( 22 )( 96 )

�{5 ( 100 ) − ( 22 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}

= 2140 − 2112�{ 16 }{104}

= 28

40,79

= 0,686

db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%

Karena rhitung < rtabel maka soal no. 5 dinyatakan Tidak Valid

v UJI RELIABILITAS INSTRUMEN

Reliabilitas tes mengacu kepada keajegan hasil pengukuran ( Anwar, S :

2000 ) yang berarti bahwa hasil pengukuran akan relatif tetap sama walaupun

dilakukan pengukuran yang berulang-ulang terhadap subyek yang sama.

Analisa reliabilitas kuesioner motivasi belajar dilakukan hanya untuk kuesioner

yang valid. Untuk menentukan reliabilitas kuesioner digunakan rumus alpha –

Cronbach:

𝑟 = �𝑘

𝑘 − 1� �

𝑆𝐷 𝑡2 − ∑𝑆𝐷 𝑖

2

𝑆𝐷 𝑡2 �

( Aplikasi Komputer UNJ, 2003 )

Page 33: Laporan Complete Sumadiyasa

29

Keterangan :

k = banyaknya butir tes yang valid

SD2t = varian skor total

SD2i = varian skor butir ke – i

· Analisis Reliabilitas.

𝑺 𝒊𝟐 =

∑𝑿 𝒊𝟐 − ( ∑𝑿𝒊)𝟐

𝑵𝑵

a. Soal 4

𝑺 𝟒𝟐 =

𝟓𝟏 − ( 𝟓𝟏)𝟐

𝟓𝟓

= 51 − 45

5

= 1,2

𝑺𝒊 𝟐 =

∑𝑿𝒊 𝟐 − ( ∑𝑿𝒕)𝟐

𝑵𝑵

= 51 − ( 15 )2

55

= 51 − 45

5

Page 34: Laporan Complete Sumadiyasa

30

= 65

= 1,2

· Uji Reabilitas

𝑺𝒕 𝟐 =

∑𝑿𝒕 𝟐 − ( ∑𝑿𝒕)𝟐

𝑵𝑵

= 1888 − ( 96 )2

55

= 1888 − 1843,2

5

= 44,8

5

= 8,96

Jadi : k = 1

SDt2 = 8,96

SDi2 = 1,2

𝑟 = �1

1 − 1� �

8,96 − 1,28,96

= ( 0 ) ( 0,8660 )

= 0

Page 35: Laporan Complete Sumadiyasa

31

Dengan koefisien reliabilitas (r) sebesar 0 maka dapat dikatakan bawah tes

motivasi belajar yang dibuat tersebut sudah memiliki reliabilitas tes yang tinggi

( r lebih besar dari 0,70 ) dan memiliki kualitas yang baik.

Page 36: Laporan Complete Sumadiyasa

32

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan.

Dari paparan diatas dapat disimpulakan bahwa motivasi adalah kondisi yang

menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan

(persistence) pada tingkah laku tersebut. Aspek-aspek motivasi ada dua yaitu

motivasi instrinsik dan motovasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan suatu

dorongan yang berasal dari dalam diri individu. Dan motivasi ekstrinsik merupakan

dorongan yang berasal dari luar individu.

4.2. Saran.

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah agar apa yang telah disampaikan

laporan ini dapat diterapkan pada bidang pendidikan untuk membantu dalam

memahami peserta didik terutama dalam motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta

didik.

Page 37: Laporan Complete Sumadiyasa

33

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim. 2012. Makalah Motivasi Belajar. Diakses pada 2 Januari 2013 dari

http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/07/makalah-motivasi-belajar.html

Haryanto. 2012. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak. Diakses pada 28

Desember 2012 dari http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-

belajar-anak/

Haryanto. 2010. Pengertian Motivasi Belajar. Diakses pada 28 Desember 2012 dari

http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/

Page 38: Laporan Complete Sumadiyasa

34