laporan biodas (jaringan pada hewan dan tumbuhan)

48
LAPORAN BIOLOGI DASAR ACARA 2 MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN Nama : AISYAH FATHIRIN NURIL JANNAH NIM : 120210101048 Kelas : B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Upload: aisyah-fathirin-nuril-jannah

Post on 25-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Laporan Biologi dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

LAPORAN BIOLOGI DASAR

ACARA 2

MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN

TUMBUHAN

Nama : AISYAH FATHIRIN NURIL JANNAH

NIM : 120210101048

Kelas : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

Semester Genap 2012 – 2013

Page 2: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

LAPORAN BIOLOGI DASAR

ACARA 2

I. Judul

“ Mempelajari Jaringan Pada Hewan dan Tumbuhan”.

II. Tujuan

1. Dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan.

2. Dapat menjelaskan jaringan penyusun pada Tumbuhan.

III. Dasar Teori

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi

yang sama. Beberapa macam jaringan atau sekumpulan jaringan ini,

nantinya akan membentuk suatu organ. Sekumpulan organ akan

membentuk suatu sistem organ dan sekumpulan sistem organ ini akhirnya

akan membentuk suatu makhluk hidup yang seutuhnya, baik itu manusia,

hewan, maupun tumbuhan.

Dengan batasan diatas, terutama tentang makna anak kalimat “suatu

kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama” maka dapat diketahui

bahwa tumbuhan dan hewan kecuali manusia, ada yang mempunyai

jaringan dan ada juga yang tidak memiliki jaringan yang disebut dengan

unisellular yaitu hewan atau tumbuhan yang terdiri dari satu sel seperti

bakteri dan tumbuhan tingkat rendah. (Sutrian, 2011: 106)

3.1 Jaringan pada Tumbuhan

Umumnya jaringan-jaringan terdapat pada tumbuh-tumbuhan

yang tinggi tingkat perkembangannya, semakin tinggi tingkat

perkembangan suatu tumbuhan maka semakin jelas pula adanya

diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan.

(Sutrian, 2011: 106)

Jaringan pada tumbuhan tidak berdiri sendiri – sendiri melainkan

bersama-sama dengan jaringan lain untuk membentuk suatu organ.

Organ pada tumbuhan tingkat tinggi berupa akar, batang, daun, bunga,

buah dan biji. Sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah, umumnya

tidak memiliki struktur seperti akar, daun dan batang (Laila, 2010:

17).

Page 3: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolongkan

berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut.

Berdasarkan umurnya, jaringan digolongkan menjadi jaringan muda

yang masih bersifat bisa membelah diri dan bisa berkembang menjadi

bermacam-macam jaringan. Selain jaringan ini, pada tumbuhan

terdapat jaringan dewasa. Jaringan ini mempunyai bentuk yang

bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya.

Berdasarkan komposisinya, jaringan pada tumbuhan digolongkan

menjadi jaringan sederhana yang terdiri dari satu macam sel (misalnya

jaringan parenkim dan jaringan kolenkim) dan jaringan majemuk yang

terdiri atas lebih dari satu macam sel (misalnya jaringan pelindung dan

jaringan pengangkut). Berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan

dapat digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung,

jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretori (Tim

Dosen Pembina, 2012: 7).

1. Jaringan Dasar

a. Jaringan Muda

Pada taraf awal perkembangan embrio semua sel menjalani

pembelahan diri, namun dengan pertumbuhan dan

perkembangan lebih lanjut maka pembelahan sel dan

perlipatgandaannya menjadi terbatas dibagian-bagian khusus

tumbuhan yang menunjukkan diferensiasi sangat sedikit. Dalam

keadaan ini jaringannya tetap bersifat embrionik dan sel-sel

tersebut mempertahankan kemampuannya membelah diri.

Jaringan embrionik inilah pada tumbuhan dewasa yang disebut

dengan jaringan muda atau jaringan meristem (Fahn, 1991: 82).

Berdasarkan posisi meristem dalam tubuh tumbuhan, jaringan

ini dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

a) Meristem Apikal, yang terdapat di ujung pucuk utama dan

lateral serta akar

b) Meristem Interkaler, yang ada diantara jaringan dewasa,

seperti di pangkal ruas batang rumput-rumputan,

c) Meristem Lateral, yang terletak sejajar dengan lingkaran

organ tempat ditemukannya, seperti kambium pembuluh

dan felogen (Fahn, 1991: 83).

Page 4: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibagi menjadi dua,

yaitu:

a) Meristem Primer

Meristem yang berkembang dari sel embrional, terdapat

pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Pertumbuhan

primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang,

sehingga tumbuhan bertambah tinggi.

b) Meristem Sekunder

Meristem yang berkembang dari jaringan permanen

yang telah mengalami deferensiasi dan spesialisasi (sudah

terhenti pertumbuhannya) tetapi menjadi embrional

kembali. Contohnya adalah kambium gabus yang terbentuk

dari parenkim atau kolenkim (Waluyo, 2010: 67)

b. Jaringan Parenkim

Parenkim dari tubuh tumbuhan primer berkembang dari

meristem dasar, dan yang dihubungkan dengan unsur pembuluh

dari prokambium atau kambium. Falogen pada kebanyakan

tumbuhan juga menghasilkan parenkim (feloderma). Parenkim

terdiri atas sel hidup dengan bentuk dan fungsi fisiologik yang

berlain-lainan.

Sel parenkim mempertahankan kemampuannya membelah

diri bahkan ketika dewasa. Jaringan tersebut juga berperan

penting dalam penyembuhan luka dan regenerasi. Sel parenkim

dewasa dapat melanjutkan aktivitas meristematiknya bila

lingkungannya diubah secara buatan (Fahn, 1991: 135).

Berdasarkan bentuknya, parenkim dibagi menjadi beberapa

kelompok, yaitu:

a) Parenkim palisade, penyusun mesofil daun yang kadang

terdapat pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak

mengandung kloroplas.

b) Parenkim bunga karang, penyusun mesofil daun yang bentuk

serta susunannya tidak teratur, ruang antar selnya relatif

besar.

c) Parenkim bintang, bentuknya seperti bintang, saling

bersinambungan diujungnya sehingga mempunyai ruang

antar sel.

Page 5: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

d) Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah

dalam serta banyak mengandung kloroplas (Waluyo, 2010:

68).

Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi lima, yaitu:

a) Parenkim Asimilasi, terletak pada bagian tepi dari alat-alat

tumbuhan yang sangat bermanfaat dalam berlangsungnya

fotosintesis dan banyak mengandung kloroplas yang berisi

butir-butir tepung asimilasi serta banyak mengandung

klorofil sehingga disebut juga klorenkim.

b) Parenkim makanan, tempat penyimpanan cadangan makanan

yang letaknya agak lebih ke dalam dibandingkan parenkim

asimilasi misalnya dalam akar, umbi, buah, batang, dan lain-

lain.

c) Parenkim air, digunakan sebagai jaringan penyimpan air,

dimana air akan terikat dalam vakuola dari sel-selnya secara

aktif. Biasanya terdapat pada tumbuhan xerofit dan epifit.

d) Parenkim tannin, parenkim yang banyak mengandung zat

tannin. Dalam daun, biasanya selalu tersebar pada zona-zona

tertentu, sehingga dengan demikian dapat menyebabkan

kurangnya/tidak adanya hubungan diantara sel-sel yang satu

dengan yang lainnya. Sedangkan dalam batang tumbuhan,

sel-sel tannin ini tampak terpusat pada zona-zona tertentu dan

tak jarang pula tampak pada bagian luar empulur.

e) Parenkim udara, yang mempunyai ruang-ruang antar sel

(intercellular spaces) yang cukup besar. Dalam ruang ini

terdapat udara (Sutrian, 2011: 125-128).

2. Jaringan Pelindung

a. Jaringan Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar dari daun, bagian

bunga, buah dan biji, serta dari batang dan akar sebelum

menjalani penebalan sekunder. Epidermis biasanya terdapat di

seluruh kehidupan organ-organ tumbuhan yang tidak mengalami

penebalan sekunder. Pada sekelompok kecil tumbuhan, seperti

pada tumbuhan monokotil berumur panjang dan tidak

mengalami penebalan sekunder, epidermis digantikan oleh

jaringan gabus ketika organ itu menjadi tua (Fahn, 1991: 254)

Page 6: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya.

Karena fungsi tersebut, epidermis mengalami modifikasi seperti

rambut (trikom), duri, dan mulut daun.

Macam-macam epidermis:

ALLEN: epidermis pada bagian akar, disebutnya sebagai

rizhoderma atau epibelm

SCHMIDT: epidermis pada bagian batang, berasal

darilapisan sel paling luar dari meristem apikal, pada

daerah tunica

HANSTEIN: epidermis pada batang yang merupakan

lapisan itu berasal dari satu lapisan sel yang disebut

dermatogen

HABERLANDT: epidermis itu berasal dari primodial

epidermis (bakal epidermis yang dikenal sebagai

protoderm), yang asalnya dari sel-sel initial yang terpisah

(Sutrian, 2011: 131-132)

b. Jaringan Gabus

Jaringan ini terbentuk dari sel-sel yang dindingnya terdiri atas

bahan suberin, yaitu bahan sejenis selulosa yang berlemak.

Jaringan gabus merupakan bagian yang mati dan berfungsi

sebagai pelindung untuk keluar masuknya air (Waluyo, 2010:

69).

Biasanya jaringan ini berada di bagian tepi dari alat-alat

tumbuhan, teristimewa pada tumbuh-tumbuhan yang berumur

panjang. Dalam hal ini biasanya epidermis tumbuhan telah mati

sebelumnya atau telah menjadi tidak aktif sebelum terjadi

penggabusan itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis.

Jaringan gabus dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

Eksodermis

Perubahan fungsi dari lapisan sel di bawah epidermis pada

akar tumbuhan, berubah sebagai jaringan pelindung

kemudian bergabus.

Endodermis

Lapisan sel yang terdapat di dalam akar yang dinding selnya

sering bergabus

Page 7: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Periderm

Suatu jaringan pelindung yang dapat berfungsi sebagai

pengganti epidermis bilamana epidermis ini rusak,

mengelupas, atau mengalami kematian (Sutrian, 2011: 158-

159).

3. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut atau “vascular tissue” umumnya hanya

terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada tumbuhan

tingkat rendah tidak terdapat. Hal ini karena pada tumbuhan

tingkat ini pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup

dilangsungkan dari sel ke sel. Lain halnya pada tumbuhan tingkat

tinggi terutama yang hidup dan berkembang di daratan, yang organ

serta alat-alat yang dipunyainya adalah lebih besar dan kompleks

dibanding dengan tumbuhan tingkat rendah.

Jaringan pengangkut ini berfungsi untuk transportasi hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh serta mengangkut air dan

garam mineral dari akar ke daun. Jaringan ini terbentuk dari sel-sel

yang kedudukan atau letaknya membentang menurut arah

pengangkutan. Jaringan pengangkut dibagi menjadi 2 macam,

yaitu:

a. Xilem

Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena

terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup

maupun yang tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid

dan trakea sebagai saluran transpor air, dengan penebalan

dinding yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penguat

atau penyokong.

b. Floem

Floem merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa

unsur dengan tipeyang berbeda, yaitu pembuluh tapis, sel

pengiring, parenkim, serabut sklereid. Kadang-kadang ada sel

atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya

kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan

organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat (Sutrian,

2011: 192-193).

Page 8: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

4. Jaringan Penguat

Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang bentuk susunan dan

sifatnya memiliki kekhususan pula sehingga disebut juga dengan

jaringan mekanik (“mechanical tissue”). Dengan adanya jaringan

penguat ini, pertumbuhan alat-alat dari tumbuhan dapat ditunjang.

Jaringan ini pada umumnya terdiri dari:

- Sel-sel yang berdinding tebal, mengandung lignin dan zat-zat

lainnya.

- Zat-zat tersebut memberi sifat keras pada dinding selnya.

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibagi

menjadi dua yaitu:

a. Jaringan kolenkim

Jaringan penunjang yang terdapat pada tumbuhan yang masih

muda dan belum berkayu. Kolenkim merupakan jaringan yang

homogen yang tersusun dari satu macam sel yaitu sel kolenkim.

Jaringan ini dalam melaksanakan fungsinya sebagai jaringan

penguat tumbuhan memegang peranan yang utama, terutama

sekali pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif

mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan

letak dan bentuk penebalan-penebalannya, kolenkim dibedakan

menjadi tiga yaitu:

a) Kolenkim sudut, penebalan-penebalan berlangsung pada

bagian-bagian sudutnya, tampak masif dan lumen sel agak

sempit.

b) Kolenkim Papan, penebalan-penebalan akan terjadi pada

dinding-dinding sel yang tangential saja

c) Kolenkim lakuna, penebalan-penebalannya hanya

berlangsung pada permukaan ruang antar selnya (Sutrian,

2011: 177-180).

b. Jaringan sklerenkim

Jaringan ini hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak

lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan, jadi pada

organ tumbuhan yang telah tetap. Dengan terdapatnya jaringan

ini, akan memungkinkan alat-alat tumbuhannya bertahan

menghadapi segala macam tekanan dan desakan tanpa

menimbulkan akibat atau berpengaruh pada sel-sel/jaringan

yang keadaannya lebih lemah (tekanan, desakan, lentingan,

Page 9: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

pembentangan, pukulan, berat dan gaya mekanik lainnya)

(Sutrian, 2011: 184).

Jaringan sklerenkim dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

- Klereida (sel batu)

Selnya mati, berbentuk bulat, dan berdinding keras,

sehingga tahan terhadap tekanan, berukuran lebih pendek

daripada serabut.

- Serabut-serabut sklerenkim (serat)

Berguna bagi tumbuhan untuk dapat kembali ke bentuk

semula atau posisi semula ketika tertiup angin.

5. Jaringan Sekretori

Jaringan tempat berlangsungnya sekresi yang terdapat pada

berbagai jenis tumbuhan atau organnya. Jaringan sekretori ini

dibagi menjadi tiga kelompok atas dasar senyawa yang

dikeluarkannya, yaitu:

a. Jaringan rekresi, senyawa yang dikeluarkan dari tubuh lewat

jaringan ini belum masuk ke dalam proses metabolisme

b. Jaringan ekskresi, senyawa yang dikeluarkan merupakan hasil

akhir suatu prosese metabolisme

c. Jaringan sekresi, senyawa yang dihasilkan itu masih ikut

berperan dalam proses metabolisme

Jaringan-jaringan yang telah disebutkan diatas, nantinya bersama-

sama dengan jaringan yang lainnya membentuk suatu organ. Organ

vegetatif primer pada tumbuhan terdiri atas:

Daun

Organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat

fotosintesis. Secara anatomi terdiri atas jaringan epidermis atas

dan bawah yang didalamnya terdapat stomata dan sel-sel lain

yang merupakan derivat dari jaringan epidermis. Daging daun

terdiri atas jaringan kolenkim dan berkas pengangkut.

Batang

Organ yang merupakan sumbu utama pada tumbuhan, secara

aanatomi terdiri atas jaringan epidermis atau jaringan gabus di

bagian terluar, jaringan korteks pada bagian lebih dalam dan

Page 10: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

jaringan berkas pengangkut, serta terdapat juga jaringan

penguat yang letaknya bervariasi menurut jenis tumbuhannya.

Akar

Organ tumbuhan yang berfungsi sebagai pengangkut air dan

mineral dari dalam tanah. Secara anatomi, penampang

melintang akar pada dikotil terdiri atas epidermis, korteks,

endodermis dan jaringan pengangkut (Tim dosen Pembina,

2012: 7).

3.2 Jaringan pada Hewan

Secara garis besar jaringan pada hewan dibagi menjadi empat

kelompok, yaitu:

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel memiliki daya regenerasi yang sangat besar.

Umumnya jaringan ini berasal dari lapisan embrional, yaitu

ektoderm dan endoderm, kecuali endotelium dan mesotelium yang

berasal dari lapisan mesoderm. Berdasarkan jumlah dari lapisan

selnya, jaringan ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Jaringan Epitel Selapis

Dibangun oleh selapis sel-sel yang dapat dijumpai pada

tempat-tempat yang tidak banyak mengalami kerusakan

(mekanis), biasanya berperan dalam hal filtrasi dan absorbsi.

Jaringan ini ada beberapa macam, yaitu:

Epitel Selapis Pipih, yang terdapat pada dinding pembuluh

darah dan pembuluh limfa disebut endotelium, yang

membatasi rongga abdominal disebut mesotelium, yang

membatasi rongga jantung disebut perikardium, dan yang

membatasi rongga paru-paru disebut pleuroteneum.

Epitel Selapis Kubus, yang berfungsi untuk filtrasi dan

terletak pada folikel-folikel kelenjar tiroid dan pelepasan di

dalam ginjal serta memiliki bentuk bujur sangkar yang

membatasi lumen.

Epitel Selapis Silindris, yang terdapat pada dinding usus,

saluran telur, serta pada saluran pelepasan pada beberapa

kelenjar, bentuknya segi panjang atau silindris membatasi

lumen dan berfungsi untuk proteksi, lubrikasi, adsorbsi atau

sekresi.

Page 11: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Epitel berlapis banyak palsu bersilia, yang dibangun oleh

satu lapis saja namun terlihat seperti berlapis. Hal ini

disebabkan karena sel yang membangun epitel ini tidak

sama tinggi, demikian pula letak intinya. Semua sel

langsung berhubungan dengan membran dasar. Epitel ini

dibangun oleh tiga macam sel yaitu sel basal, sel silindris

bersilia dan sel gada.

b. Jaringan Epitel Berlapis Banyak

Jaringan ini terdapat pada tempat-tempat yang banyak

mengalami kerusakan mekanis, dan umumnya mempunyai

fungsi sebagai proteksi. Macam-macam jaringan ini, yaitu:

Epitel berlapis banyak pipih, terdapat pada permukaan-

permukaan yang tededah pada gangguan mekanik atau

kimiawi, seperti pada kulit, rongga mulut dan vagina.

Lapisan permukaannya dapat menanduk atau tidak

menanduk.

Epitel berlapis banyak silindris, terdapat pada uretra, faring,

epiglotis, serta pada saluran pelepasan yang besar dari

bermacam-macam kelenjar. Pada permukaan yang bebas

sel-selnya berbentuk silindris agak gemuk sedangkan sel-sel

basalnya berbentuk kubus.

Epitel transisional, terdapat pada pelvis, ureter dan kantung

air seni. Epitel ini memiliki bentuk yang berubah-ubah

(Suprianto, 2003: 3-5).

2. Jaringan Ikat

Jaringan ini berasal dari lapisan embrional mesoderm, namun

ada pengecualian, misalnya jaringan ikat dari saraf yang disebut

neuroglia bukan berasal dari mesoderm, tetapi dari lapisan

embrional ektoderm. Jaringan ini berguna sebagai penyokong

mekanik dan mekanisme pertahanan (fagositik dan fungsi

imunologik). Selain itu, terdapat beberapa fungsi , yaitu:

Meletakkan suatu jaringan ke jaringan yang lain

Menyalut berbagi saluran dan rongga.

Meningisi rongga dan celah

Menghasilkan bahan penangkal

Menunjang alat dan bahan,

Page 12: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Cadangan air, elektronik mineral dan energi.

Berdasarkan kebutuhan fungsional, jaringan ini dibagi:

1. Jaringan Ikat Sejati

Jaringan ini memiliki beberapa pengelompokan yaitu:

a. Jaringan ikat longgar

Jaringan yang fungsi utamanya adalah mengikat jaringan

tubuh agar bersatu dan sekaligus memungkinkann gerakan

diantara mereka.

b. Jaringan ikat padat

Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat pelekatan

otot dan tulang dan ligamen sebagai tempat persendian

tulang dengan tulang. Terdapat di dermis dansaluran

pencernaan.

c. Jaringan ikat reticular

Jaringan ini merupakan jaringan jenis ikat primitive yang

ditandai adanya jaringan-jaringan serat reticular dengan sel-

sel reticulum primitive. Jaringan ini memiliki inti yang

besar, pucat dengan banyak sitoplasma basofil dan

membentuk kerangka organ-organ limfoid, sumsum tulang,

dan hati.

d. Jaringan lemak

Penyusun utama jaringan lemak adalahsel lemak dalam

matriks jaringan ikat longgar. Jaringan lemak berfungsi

untuk insulator dan peredam goncangan serta pembangkit

panas ketika tubuh mengalami kedinginan. Ada dua jenis

lemak, yaitu putih dan coklat. Jaringan lemak putih terdapat

di bagian bawah kulit di antara otot. Lemak putih

menghasilkan energi. Lemak coklat terdapat pada

interskapula. Lemak coklat tidak menghasilkan energi

melainkan panas.

e. Jaringan pigmen

Jaringan ini juga merupakan jaringan ikt kendur, hanya saja

sel-sel yang membangunnya adalah sel-sel pigmen atau

melonofor.

2. Jaringan Ikat khusus

Page 13: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

a. Tulang

Tulang merupakan jaringan ikat yang kaku, kerasdengan

serabut kolagen yang berada dalam matriks. Terdapat dua

jenis tulang, yaitu tulang kompak dan tulang spons. Tulang

kompak merupakan tipe tulang dengan matriks yang

tersusun rapat dan padat. Misalnya pada tulang-tulang

panjang. Sedangkan tulang rawan merupakan ttipe tulang

dengan matriks yang mengandung serabut kolagen dan

elastin.

b. Tulang rawan

Jaringan ini jauh lebih kuat, selnya tidak seberapa banyak di

dalam matriks yang mengandung serat kolagen dan elastin,

zat interselulernya padat dan keras yang disebut matriks.

Tulang rawan tidaklah sekuat tulang, tapi bersifat lentur.

c. Darah dengan matrik cair

Darah merupakan jaringan ikat yang terdiri darisel dan

keping sel yang berada dalam cairan yang disebut plasma.

Macam-macam sel darah, yaitu:

Eritrosit

Bentuk bulat lonjong, dari samping bentuk cakram dan

berinti. Disebut sel darah merah karena mengandung pigmen

merah. Warna merah pada darah berasal dari hemoglobin

yang dapat mengikat oksigen.

Leukosit

Sel darah putih berfungsi untuk kekebalan tubuh. Sel

leukosit mampu bergerak secara bebas bahkan menembus

pembuluh darah ke jaringan tubuh. Berdasarkan agranular

dibagi menjadi 2, yitu limfosit dan monosit. Sedangkan

granular dibagi menjadi 3, yaitu: basofil, neutrofil, dan

eosinofil

Trombosit

Selnya kecil,kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah.

Peranannya sangat penting dalm pembekuan darah, dan tidak

berinti. Adapun fungsi utamanya adalah sebagai sisten

pertahanan (waluyo, 2010: 45-54).

3. Jaringan Otot

Page 14: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Sebagian sel-selnya berbentuk serabut dengan ukuran yang

bervariasi. Struktur jaringan ini dikhususkan untuk melakukan

gerakan baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai

organ tubuhyang satu terhadap yang lain. Macam-macam jaringan

otot, yaitu:

a. Jaringan otot polos

Jaringan yang terdiri atas sel panjang dan tidak bergaris melintang.

Otot polos bekerja secara tidak sadar, sehingga sering disebutotot

tak sadar atau otot alat dalam. Otot ini tersusun atas sel-sel yang

berbentuk kumparan halus, inti selnya berada di tengah. Kontraksi

otot polos tidak menurut kehendak.

b. Jaringan otot rangka

Terdiri atas berkas-berkas sel yang panjang, berbentuk silindris,

berinti banyak. Kontraksi terhadap respon cepat, bekerja di bawah

kesadaran kita.pada umunya otot rangka melekat pada tulang-

tulang kecuali pada otot lidah. Otot rangka berfungsi untuk

menggerakkan persendian.bagian-bagian dari otot rangka adalah:

Inti

Sarkolema (membran sel)

Sarkoplasma (sitoplasma)

Miofibril

c. Jaringan otot jantung

Otot ini seperti otot rangka, tetapi otot jantung bercabang-cabang.

Otot ini bekerja tidak menurut kehendak kita. Inti selnya terletak di

tengah. Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Panjangnya

antara 85µmdengan garis tengah kurang lebih 15 nm (Waluyo,

2010: 55-61)

4. Jaringan saraf

Berfungsi untuk melakukan koordinasi dari tubuh karena

kemampuannya untuk menghantarkan impuls saraf yang berasal

dari suatu rangsang. Sel saraf biasanya tersusun atas neuron dan

neuroglia. Neuron memiliki sekurang-kurangnya seribu hubungan

antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Neuroglia berupa

jaluran pendek yang melindungi neuron. Sistem saraf pada manusia

di bagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Bagian-bagian dari sel saraf (neuron) adalah:

Page 15: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

a. Badan sel

Bentuknya bersudut, banyak granulla basofilik, untuk

menghantarkan impuls ke badan sel.

b. Dendrit

Dendrit itu bercabang-cabang. Dendrit merupakan tonjolan atau

serabut yang menghantarkan impuls ke badan sel.

c. Akson

Berfungsi menghantarkan impuls menjauhi badan sel. Bentuknya

berupa silinder sumbu yang merupakan satu uluran panjang dari

badan sel yang mempunyai ciri tipis dan panjang.

Ada tiga macam sel saraf, yaitu:

Sel saraf sensorik

Berfungsi menerima rangsang dari reseptor

Sel saraf motorik

Berfungsi menghantarkan rangsang ke efektor, yaitu otot dan

kelenjar

Sel saraf penghubung

Berfungsi menghubungkan antara sel saraf yang satu dengan sel

saraf yang lainnya. Saraf penghubung ini terletak pada sumsung

tulang belakang (waluyo, 2010: 62-64).

Sedangkan sel glia atau neuroglia, dapat dibagi menjadi dua

yaitu:

a. Mikroglia

Berasal dari mesoderm, selnya paling kecil, gepeng dengan

cabang-cabang dendrit yang pendek dan inti yang gepeng.

b. Makroglia

Berasal ektoderm, berkembang dari lempeng neuron. Terdiri atas

astrosit dan oligodendrosit.

IV. Metode Penelitian

Alat dan Bahan

1. Alat: Mikroskop

2. Bahan

a. Preparat awetan otot jantung

b. Preparat awetan jaringan ikat padat teratur

c. Preparat awetan otot rangka/lurik

d. Preparat awetan jaringan ikat padat tidak teratur

Page 16: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Preparat awetan (otot jantung, otot polos, otot lurik, jaringan ikat padat teratur, jaringan ikat padat tidak teratur, dan jaringan ikat kendur) diletakkan dibawah mikroskop

Preparat diamati dengan mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat

Bagian-bagian dari preparat yang terlihat pada mikroskop, digambar dan diberi keterangan secara lengkap

Preparat penampang (melintang batang Ficus Alternis, melintang daun bayam, akar dikotil (Arachis Hypogea), daun, batang, dan akar jagung (Zea Mays) ) diletakkan dibawah mikroskop

Preparat diamati dengan mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat

Bagian-bagian dari preparat yang terlihat pada mikroskop, digambar dan diberi keterangan secara lengkap

e. Preparat awetan otot polos

f. Preparat awetan jaringan ikat kendur (Subcutan Moilory)

g. Preparat penampang melintang batang Ficus Alternis

h. Preparat penampang melintang daun bayam

i. Preparat penampang akar dikotil (Aratius Hypogra)

j. Preparat penampang daun jagung (Zea Mays)

k. Preparat penampang batang jagung

l. Preparat penampang akar Jagung

Cara Kerja

1. Pengamatan Jaringan Hewan

2. Pengamatan Jaringan Tumbuhan

V. Hasil Pengamatan

No. Gambar Keterangan

Page 17: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

1. Batang Ficus Elastica 1. Epidermis

2. Korteks

3. Endodermis

Perbesaran 4 x 10

2. Otot Jantung 1. Inti sel

2. Sitoplasma

3. Membran sel

Perbesaran 40 x 10

3. Jaringan Ikat Padat Teratur 1. Ruang antar sel

2. Inti sel

3. Membran sel

Perbesaran 400x

4. Preparat Melintang Daun Bayam 1. Epidermis

2. Jaringan palisade

3. Jaringan spons

4. Berkas pengangkut

5. Epidermis bawah

Perbesaran 400x

5. Preparat Akar Dikotil (Arachis

hypogea)

1. Epidermis

Page 18: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

2. Korteks

3. Floem

4. Xilem

5. Kambium

Perbesaran 40x

6. Otot Rangka/Lurik

Perbesaran 40x

7.Daun Jagung (Zea Mays)

1. Epidermis

2. Korteks

3. Jaringan pengangkut

4. Xilem

5. Floem

6. Spons

7. Stomata

Perbesaran 40x

8. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur

Perbesaran 40x

9. Jaringan Batang Jagung 1. Epidermis

2. Korteks

3. Berkas pengangkut

Perbesaran 100x

Page 19: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

10. Otot Polos

Perbesaran 100x

11. Jaringan Ikat Kendur (Subcutan

Mailory)

1. Kalogen

2. Fibrosa

Perbesaran 100x

12. Akar Jagung 1. Epidermis

2. Berkas Pengangkut

Perbesaran 100x

VI. Pembahasan

Praktikum kali ini membahas mengenai jaringan pada hewan dan

jaringan pada tumbuhan. Seperti yang sudah di jelaskan didalam dasar

teori bahwa jaringan penyusun pada hewan terdiri dari empat kelompok,

sebagai berikut:

a. Jaringan Epitel, yaitu lapisan sel yang membatasi permukaan badan,

kulit dan membran mukosa. Berdasarkan jumlah dari lapisan selnya,

epitel dibagi menjadi dua yaitu epitel selapis yang terdiri dari epitel

selapis pipih, epitel selapis kubus, epitel selapis silinder, dan epitel

berlapis banyak palsu bersilia, serta epitel berlapis banyak yang terdiri

dari epitel berlapis banyak pipih, epitel silindris dan epitel

transisional.

b. Jaringan Ikat, yaitu jaringan penyambung, pengikat dan penyokong

jaringan (fungsional aktif) lain. Berdasarkan fungsionalnya, jaringan

Page 20: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

ini dibagi menjadi dua yaitu jaringan ikat sejati yang terdiri dari

jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan ikat reticular,

jaringan lemak dan jaringan pigmen serta jaringan ikat khusus yang

terdiri dari tulang, tulang rawan, dan darah dengan matrik cair.

c. Jaringan Otot, yaitu jaringan yang dikhususkan untuk melakukan

gerakan baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai

organ tubuh yang satu terhadap yang lainnya. Penggolongan jaringan

otot yaitu jaringan otot polos, otot rangka dan otot jantung.

d. Jaringan Saraf, yaitu jaringan yang memiliki kemampuan untuk

menghantarkan impuls saraf yang berasal dari suatu rangsangan.

Secara struktural jaringan ini dibagi menjadi dua yaitu neuron yang

terdiri dari badan sel, dendrit dan akson serta neuroglia yang tertdiri

mikroglia dan makroglia.

Jaringan penyusun pada tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan

umur, komposisi, dan fungsi jaringan tersebut. Jaringan-jaringan penyusun

tersebut, yaitu:

a. Jaringan muda (jaringan meristem), mampu membelah diri secara

terus-menerus dan membentuk serta berkembang menjadi bermacam-

macam jaringan baru;

b. Jaringan epidermis, mampu melindungi jaringan sel di sebelah dalam;

c. Jaringan gabus, sebagai pengganti epidermis ketika batang atau akar

menjadi dewasa;

d. Jaringan parenkim, untuk membentuk daging buah, membentuk

endosperm, menyimpan makanan cadangan, tempat fotosintesis, dan

sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air;

e. Jaringan kolenkim, jaringan penunjang yang terdapat pada tumbuhan

yang masih muda dan belum berkayu. Tugasnya adalah sebagai

penyokong tubuh;

f. Jaringan sklerenkim, jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan

dari zat kayu (lignin), dinding selnya tidak elastis namun kuat dan sel-

selnya sudah mati. Tugasnya juga sebagai penyokong;

g. Jaringan Floem, mengangkut bahan-bahan atau hasil fotosintesis dari

atas ke bawah yaitu dari daun ke bagian tubuh tumbuhan yang

lainnya;

h. Jaringan xilem, mengangkut bahan mineral dan air dari akar samapai

daun.

Page 21: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Pengamatan pertama yaitu tentang pengamatan jaringan tumbuhan

dengan ficus elastica sebagai objek yang diamati. Dari hasil pengamatan

yang telah didapatkan, dapat diketahui bahwa jaringan-jaringan yang

terlihat saat pengamatan ficus elastica dengan perbesaran 4 x 10 adalah

jaringan epidermis, korteks, dan endodermis. Epidermis disini berfungsi

sebagai pelindung untuk bagian-bagian lain yang berada dibawahnya.

Korteks dapat terdiri dari berbagai tipe sel, contohnya korteks terdiri

seluruhnya atas jaringan parenkim yang tipis. Selain itu, korteks juga dapat

berisikan sklereid, sel sekresi, dan latisifer. Sedangkan endodermis sendiri,

merupakan lapisan sel khusus yang membatasi korteks dari silinder

pembuluh dan biasanya tidak mengalami perkembangan. Hasil tersebut

jika dibandingkan dengan teori dan pernyataan serta percobaan yang

dilakukan oleh beberapa orang yang praktikan dapatkan dari internet,

terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut adalah tidak terlihatnya

berkas pengangkut dan jaringan spons pada pengamatan yang dilakukan

oleh praktikan. Sesuai dengan teori bahwa seharusnya batang memiliki

jaringan spons dan berkas pengangkut, jadi hasil yang didapatkan oleh

praktikan dapat dikatakan kurang berhasil, hal ini juga dapat terlihat dari

gambar hasil pengamatan dengan gambar yang praktikan temukan di

internet, keduanya memiliki bagian-bagian yang berbeda. Perbedaan ini

dapat terjadi karena kurangnya perbesaran yang digunakan oleh praktikan,

karena keterbatasan alat dan juga karena kesalahan yang dilakukan oleh

praktikan.

Pengamatan kedua yaitu tentang pengamatan jaringan hewan dengan

oto jantung sebagai objek yang diamati. Dari hasil pengamatan yang telah

didapatkan, dapat diketahui bahwa jaringan-jaringan yang terlihat saat

pengamatan otot jantung dengan perbesaran 40 x 10 adalah inti sel,

sitoplasma dan membran sel. Hasil tersebut jika dibandingkan dengan teori

dan pernyataan serta percobaan yang dilakukan oleh beberapa orang yang

praktikan dapatkan dari internet, tidak terdapat perbedaan. Jadi hasil yang

didapatkan oleh praktikan dapat dikatakan cukup berhasil, hal ini juga

dapat terlihat dari gambar hasil pengamatan dengan gambar yang

praktikan temukan di internet, keduanya terlihat sama dan memiliki

bagian-bagian yang sama pula.

Pengamatan ketiga yaitu tentang pengamatan jaringan hewan dengan

jaringan ikat padat teratur sebagai objek yang diamati. Dari hasil

pengamatan yang telah didapatkan, dapat diketahui bahwa jaringan-

Page 22: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

jaringan yang terlihat saat pengamatan jaringan ikat padat teratur dengan

perbesaran 400x adalah Ruang antar sel, inti sel, dan membran sel. Ruang

antar sel disini merupakan ruang kosong yang terdapat diantara beberapa

sel. Inti sel merupakan pusat pengontrol semua aktivitas sel. Sedangkan

membran sel adalah lapisan yang melindungi organ lainnya dan

sitoplasma. Hasil tersebut jika dibandingkan dengan teori dan pernyataan

serta percobaan yang dilakukan oleh beberapa orang yang praktikan

dapatkan dari internet, sudah cukup sama namun masih terdapat sedikit

perbedaan. Perbedaan tersebut adalah tidak adanya keterangan tentang

sitoplasma pada pengamatan yang dilakukan oleh praktikan. Sesuai

dengan teori bahwa seharusnya jaringan ikat padat juga memiliki

sitoplasma, jadi hasil yang didapatkan oleh praktikan dapat dikatakan

kurang berhasil, hal ini juga dapat terlihat dari gambar hasil pengamatan

dengan gambar yang praktikan temukan di internet, keduanya memiliki

bagian-bagian yang sama. Jadi perbedaannya hanya terdapat pada

keterangan hasil pengamatan saja, ini dapat terjadi karena kesalahan dan

tidak ketelitian praktikan dalam memberi keterangan pada hasil

pengamatan.

Pengamatan keempat yaitu tentang pengamatan jaringan tumbuhan

dengan penampang melintang daun bayam sebagai objek yang diamati.

Dari hasil pengamatan yang telah didapatkan, dapat diketahui bahwa

jaringan-jaringan yang terlihat saat pengamatan penampang melintang

daun bayam dengan perbesaran 400x adalah jaringan epidermis atas,

jaringan palisade, jaringan bunga karang, berkas pengangkut dan

epidermis bawah. Epidermis disini berfungsi sebagai pelindung untuk

bagian-bagian lain baik yang berada dibawahnya maupun diatasnya.

Jaringan palisade merupakan jaringan kolenkim yang berbuntuk panjang-

panjang dan tersusun rapat. Jaringan bunga karang merupakan jaringan

kolenkim yang bentuknya tidak beraturan dan tersusun kurang rapat.

Sedangkan berkas pengangkut merupakan jaringan yang berfungsi

mengangkut semua bahan baik itu hasil fotosintesis maupun air dan garam

mineral di dalam tubuh tumbuhan. Hasil tersebut jika dibandingkan

dengan teori dan pernyataan serta percobaan yang dilakukan oleh beberapa

orang yang praktikan dapatkan dari internet, terlihat cukup sama. Tidak

terdapat perbedaan yang cuku berarti dengan pengamatan yang dilakukan

oleh praktikan. Sesuai dengan teori bahwa jaringan-jaringan yang terlihat

memang sudah benar adanya, jadi hasil yang didapatkan oleh praktikan

Page 23: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

dapat dikatakan cukup berhasil, hal ini juga dapat terlihat dari gambar hasil

pengamatan dengan gambar yang praktikan temukan di internet, keduanya

terlihat dan memiliki bagian-bagian yang sama. Namun meskipun begitu,

pasti masih terdapat perbedaan walaupun hanya sedikit, ini dapat terjadi

karena kesalahan dan ketidaktelitian yang dilakukan oleh praktikan.

Pengamatan kelima yaitu tentang pengamatan jaringan tumbuhan

dengan penampang akar dikotil (arachis hypogea) sebagai objek yang

diamati. Dari hasil pengamatan yang telah didapatkan, dapat diketahui

bahwa jaringan-jaringan yang terlihat saat pengamatan penampang akar

dikotil (arachis hypogea) dengan perbesaran 40x adalah jaringan

epidermis, korteks, floem, xilem, dan kambium. Epidermis disini berfungsi

sebagai pelindung untuk bagian-bagian lain baik yang berada dibawahnya

maupun diatasnya. Korteks dapat terdiri dari berbagai tipe sel, contohnya

korteks terdiri seluruhnya atas jaringan parenkim yang tipis. Selain itu,

korteks juga dapat berisikan sklereid, sel sekresi, dan latisifer. Floem dan

xilem disini merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut

semua bahan baik itu hasil fotosintesis maupun air dan garam mineral di

dalam tubuh tumbuhan. Sedangkan kambuim memiliki aktivitas yaitu ke

arah luar membentul kulit dan ke arah dalam membentuk kayu. Hasil

tersebut jika dibandingkan dengan teori dan pernyataan serta percobaan

yang dilakukan oleh beberapa orang yang praktikan dapatkan dari internet,

terlihat cukup sama. Tidak terdapat perbedaan yang cuku berarti dengan

pengamatan yang dilakukan oleh praktikan. Sesuai dengan teori bahwa

jaringan-jaringan yang terlihat memang sudah benar adanya, jadi hasil

yang didapatkan oleh praktikan dapat dikatakan cukup berhasil, hal ini

juga dapat terlihat dari gambar hasil pengamatan dengan gambar yang

praktikan temukan di internet, keduanya terlihat dan memiliki bagian-

bagian yang sama. Namun meskipun begitu, pasti masih terdapat

perbedaan walaupun hanya sedikit, ini dapat terjadi karena kesalahan dan

ketidaktelitian yang dilakukan oleh praktikan.

Pengamatan keenam yaitu tentang pengamatan jaringan hewan dengan

jaringan otot rangka/lurik sebagai objek yang diamati. Dari hasil

pengamatan yang telah didapatkan, pada jaringan otot lurik dengan

perbesaran 40x terlihat bahwa memiliki beberapa jaringan tertentu, namun

praktikan tidak memberi keterangan apapun pada gambar hasil penelitian.

Hasil tersebut jika dibandingkan dengan teori dan pernyataan serta

percobaan yang dilakukan oleh beberapa orang yang praktikan dapatkan

Page 24: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

dari internet, sudah cukup sama namun masih kurang dalam hal

keterangan hasil pengamatannya. Jadi dapat dikatakan bahwa sebenarnya

hasil yang didapatkan oleh praktikan dapat dikatakan cukup berhasil jika

saja dilengkapi dengan keterangan hasil pengamatan, hal ini juga dapat

terlihat dari gambar hasil pengamatan dengan gambar yang praktikan

temukan di internet, keduanya terlihat dan memiliki bagian-bagian yang

sama. Jadi perbedaannya hanya terdapat pada keterangan hasil pengamatan

saja yang tidak ada, ini dapat terjadi karena kesalahan dan tidak ketelitian

praktikan dalam memberi keterangan pada hasil pengamatan.

Pengamatan ketujuh yaitu tentang pengamatan jaringan tumbuhan

dengan penampang melintang daun bayam sebagai objek yang diamati.

Dari hasil pengamatan yang telah didapatkan, dapat diketahui bahwa

jaringan-jaringan yang terlihat saat pengamatan penampang melintang

daun bayam dengan perbesaran 400x adalah jaringan epidermis, korteks,

jaringan pengangkut, jaringan spons dan stomata. Epidermis disini

berfungsi sebagai pelindung untuk bagian-bagian lain baik yang berada

dibawahnya maupun diatasnya. Jaringan pengangkut merupakan jaringan

yang berfungsi mengangkut semua bahan baik itu hasil fotosintesis

maupun air dan garam mineral di dalam tubuh tumbuhan. Jaringan spons

merupakan jaringan kolenkim yang bentuknya tidak beraturan dan

tersusun kurang rapat. Sedangkan stomata merupakan tempat celah yang

diapit oleh dua sel penutup pada epidermis yang berfungsi dalam proses

fotosintesis. Hasil tersebut jika dibandingkan dengan teori dan pernyataan

serta percobaan yang dilakukan oleh beberapa orang yang praktikan

dapatkan dari internet, terlihat cukup sama. Tidak terdapat perbedaan yang

cuku berarti dengan pengamatan yang dilakukan oleh praktikan. Sesuai

dengan teori bahwa jaringan-jaringan yang terlihat memang sudah benar

adanya, jadi hasil yang didapatkan oleh praktikan dapat dikatakan cukup

berhasil, hal ini juga dapat terlihat dari gambar hasil pengamatan dengan

gambar yang praktikan temukan di internet, keduanya terlihat dan

memiliki bagian-bagian yang sama. Namun meskipun begitu, pasti masih

terdapat perbedaan walaupun hanya sedikit, ini dapat terjadi karena

kesalahan dan ketidaktelitian yang dilakukan oleh praktikan.

Pengamatan kedelapan yaitu tentang pengamatan jaringan hewan

dengan jaringan ikat padat tidak teratur sebagai objek yang diamati. Dari

hasil pengamatan yang telah didapatkan, dapat diketahui pada pengamatan

jaringan ikat padat tidak teratur dengan perbesaran 40x terlihat bahwa

Page 25: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

memiliki beberapa jaringan tertentu, namun praktikan tidak memberi

keterangan apapun pada gambar hasil penelitian. Hasil tersebut jika

dibandingkan dengan teori dan pernyataan serta percobaan yang dilakukan

oleh beberapa orang yang praktikan dapatkan dari internet, sudah cukup

sama namun masih kurang dalam hal keterangan hasil pengamatannya.

Jadi dapat dikatakan bahwa sebenarnya hasil yang didapatkan oleh

praktikan dapat dikatakan cukup berhasil jika saja dilengkapi dengan

keterangan hasil pengamatan, hal ini juga dapat terlihat dari gambar hasil

pengamatan dengan gambar yang praktikan temukan di internet, keduanya

terlihat dan memiliki bagian-bagian yang sama. Jadi perbedaannya hanya

terdapat pada keterangan hasil pengamatan saja yang tidak ada, ini dapat

terjadi karena kesalahan dan tidak ketelitian praktikan dalam memberi

keterangan pada hasil pengamatan.

Pengamatan kesembilan yaitu tentang pengamatan jaringan

tumbuhan dengan batang jagung sebagai objek yang diamati. Dari hasil

pengamatan yang telah didapatkan, dapat diketahui bahwa jaringan-

jaringan yang terlihat saat pengamatan batang jagung dengan perbesaran

100x adalah jaringan epidermis, korteks, dan berkas pengangkut.

Epidermis disini berfungsi sebagai pelindung untuk bagian-bagian lain

yang berada dibawahnya. Korteks dapat terdiri dari berbagai tipe sel,

contohnya korteks terdiri seluruhnya atas jaringan parenkim yang tipis.

Selain itu, korteks juga dapat berisikan sklereid, sel sekresi, dan latisifer.

Sedangkan berkas pengangkut merupakan jaringan yang berfungsi

mengangkut semua bahan baik itu hasil fotosintesis maupun air dan garam

mineral di dalam tubuh tumbuhan. Hasil tersebut jika dibandingkan

dengan teori dan pernyataan serta percobaan yang dilakukan oleh beberapa

orang yang praktikan dapatkan dari internet, terdapat beberapa perbedaan.

Perbedaan tersebut adalah tidak terlihatnya jaringan penguat pada

pengamatan yang dilakukan oleh praktikan. Sesuai dengan teori bahwa

seharusnya batang memiliki jaringan penguat, jadi hasil yang didapatkan

oleh praktikan dapat dikatakan kurang berhasil. Dari gambar hasil

pengamatan dengan gambar yang praktikan temukan di internet, keduanya

terlihat sama dan memiliki bagian-bagian yang sama pula. Perbedaan ini

dapat terjadi karena kesalahan yang dilakukan oleh praktikan.

Pengamatan kesepuluh yaitu tentang pengamatan jaringan hewan

dengan jaringan otot polos sebagai objek yang diamati. Dari hasil

pengamatan yang telah didapatkan, dapat diketahui pada pengamatan

Page 26: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

jaringan otot polos dengan perbesaran 100x terlihat bahwa memiliki

beberapa jaringan tertentu, namun praktikan tidak memberi keterangan

apapun pada gambar hasil penelitian. Hasil tersebut jika dibandingkan

dengan teori dan pernyataan serta percobaan yang dilakukan oleh beberapa

orang yang praktikan dapatkan dari internet, sudah cukup sama namun

masih kurang dalam hal keterangan hasil pengamatannya. Jadi dapat

dikatakan bahwa sebenarnya hasil yang didapatkan oleh praktikan dapat

dikatakan cukup berhasil jika saja dilengkapi dengan keterangan hasil

pengamatan, hal ini juga dapat terlihat dari gambar hasil pengamatan

dengan gambar yang praktikan temukan di internet, keduanya terlihat dan

memiliki bagian-bagian yang sama. Jadi perbedaannya hanya terdapat

pada keterangan hasil pengamatan saja yang tidak ada, ini dapat terjadi

karena kesalahan dan tidak ketelitian praktikan dalam memberi keterangan

pada hasil pengamatan.

Pengamatan selanjutnya yaitu tentang pengamatan jaringan hewan

dengan preparat jaringan ikat kendor sebagai objek yang diamati. Dari

hasil pengamatan yang telah didapatkan, dapat diketahui bahwa jaringan-

jaringan yang terlihat saat pengamatan preparat jaringan ikat kendor

dengan perbesaran 100x adalah kolagen dan fibrosa. Hasil tersebut jika

dibandingkan dengan teori dan pernyataan serta percobaan yang dilakukan

oleh beberapa orang yang praktikan dapatkan dari internet, terlihat cukup

sama. Tidak terdapat perbedaan yang cuku berarti dengan pengamatan

yang dilakukan oleh praktikan. Sesuai dengan teori bahwa jaringan-

jaringan yang terlihat memang sudah benar adanya, jadi hasil yang

didapatkan oleh praktikan dapat dikatakan cukup berhasil, hal ini juga

dapat terlihat dari gambar hasil pengamatan dengan gambar yang

praktikan temukan di internet, keduanya terlihat dan memiliki bagian-

bagian yang sama. Namun meskipun begitu, pasti masih terdapat

perbedaan walaupun hanya sedikit, ini dapat terjadi karena kesalahan dan

ketidaktelitian yang dilakukan oleh praktikan.

Pengamatan terakhir yaitu tentang pengamatan jaringan tumbuhan

dengan akar jagung sebagai objek yang diamati. Dari hasil pengamatan

yang telah didapatkan, dapat diketahui bahwa jaringan-jaringan yang

terlihat pada pengamatan akar jagung dengan perbesaran 100x adalah

jaringan epidermis, dan berkas pengangkut. Epidermis disini berfungsi

sebagai pelindung untuk bagian-bagian lain yang berada dibawahnya.

Sedangkan berkas pengangkut merupakan jaringan yang berfungsi

Page 27: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

mengangkut semua bahan baik itu hasil fotosintesis maupun air dan garam

mineral di dalam tubuh tumbuhan. Hasil tersebut jika dibandingkan

dengan teori dan pernyataan serta percobaan yang dilakukan oleh beberapa

orang yang praktikan dapatkan dari internet, terdapat beberapa perbedaan.

Perbedaan tersebut adalah bahwa masih adanya beberapa yang bulem

disebutkan dan tidak terlihat pada pengamatan yang dilakukan oleh

praktikan. Dari gambar hasil pengamatan dengan gambar yang praktikan

temukan di internet, keduanya terlihat berbeda dan memiliki bagian-bagian

yang berbeda pula. Perbedaan ini dapat terjadi karena kurangnya

perbesaran yang dipakai dan terbatasnya alat yang digunakan serta adanya

kesalahan yang dilakukan oleh praktikan.

Dari keduabelas hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa

jaringan penyusun pada hewan dan tumbuhan sangatlah jauh berbeda, hal

ini dikarenakan perbedaan anatomi pada hewan dan tumbuhan yang

menyebabkan jaringan penyusunnya pun berbeda sesuai dengan fungsinya

masing-masing.

Seperti yang dapat diketahui bahwa baik jaringan penyusun pada

hewan maupun pada tumbuhan, terdapat dalam jumlah yang cukup banyak

dan bervariasi. Hal ini terjadi karena setiap organ dan sistem organ yang

terdapat dalam tubuh tumbuhan dan hewan memiliki letak dan fungsi yang

berbeda-beda satu dengan yang lain sehingga jaringan penyusunnya pun

berbeda-beda pula.

VII. Kesimpulan

Dalam praktikum kali ini terdapat beberapa kesimpulan yang dapat

diambil, yaitu:

1. Jaringan penyusun pada hewan terdiri dari empat kelompok, sebagai

berikut:

a. Jaringan Epitel, yaitu lapisan sel yang membatasi permukaan

badan, kulit dan membrane mukosa. Berdasarkan jumlah dari

lapisan selnya, epitel dibagi menjadi dua yaitu epitel selapis yang

terdiri dari epitel selapis pipih, selapis kubus, selapis silinder, dan

berlapis banyak palsu bersilia, serta berlapis banyak yang terdiri

dari berlapis banyak pipih, silindris dan transisional.

b. Jaringan Ikat, yaitu jaringan penyambung, pengikat dan

penyokong jaringan (fungsional aktif) lain. Berdasarkan

fungsionalnya, jaringan ini dibagi menjadi dua yaitu jaringan ikat

Page 28: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

sejati yang terdiri dari jaringan ikat longgar, ikat padat, ikat

reticular, lemak dan pigmen serta jaringan ikat khusus yang terdiri

dari tulang, tulang rawan, dan darah dengan matrik cair.

c. Jaringan Otot, yaitu jaringan yang dikhususkan untuk melakukan

gerakan baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai

organ tubuh yang satu terhadap yang lainnya. Penggolongan

jaringan otot yaitu jaringan otot polos, otot rangka dan otot

jantung.

d. Jaringan Saraf, yaitu jaringan yang memiliki kemampuan untuk

menghantarkan impuls saraf yang berasal dari suatu rangsangan.

Secara struktural jaringan ini dibagi menjadi dua yaitu neuron

yang terdiri dari badan sel, dendrit dan akson serta neuroglia yang

tertdiri mikroglia dan makroglia.

2. Jaringan penyusun pada tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan

umur, komposisi, dan fungsi jaringan tersebut, jaringan-jaringan yang

dibicarakan yaitu:

Jaringan Meristem, mampu membelah terus dan membentuk

jaringan baru;

Jaringan epidermis, melindungi jaringan sel di sebelah dalam;

Jaringan gabus, sebagai pengganti epidermis ketika batang atau

akar menjadi dewasa;

Jaringan parenkim, untuk membentuk daging buah, membentuk

endosperm, menyimpan makanan cadangan, tempat fotosintesis,

dan sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air;

Jaringan kolenkim, sebagai penyokong tubuh;

Jaringan sklerenkim, juga sebagai penyokong;

Jaringan Floem, mengangkut bahan-bahan hasil fotosintesis dari

atas ke bawah yaitu dari daun ke bagian tubuh tumbuhan yang

lainnya;

Jaringan xilem, mengangkut bahan mineral dan air dari akar

samapai daun.

VIII. Daftar Pustaka

Page 29: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Laila, Arika. 2010. Jaringan Tumbuhan dan Hewan. Semarang: Andi

Karya.

Suprianto. 2003. Struktur Hewan. Jember: Jember University press

Sutrian, Yayan. 2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang

Sel dan Jaringan). Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Dosen Pembina. 2012. Biologi Dasar. Jember: Jember University

Press

Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Jember: Jember University press

Page 30: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)
Page 31: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Batang Ficus Elastica Sp. Otot jantung

Daun bayam

Page 32: Laporan Biodas (Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan)

Arachis hypogea Otot lurik

Daun Jagung

Akar jagungJaringan ikat kendor