laporan berkala pertanggungjawaban … lengkap 2016.pdf · laporan pertanggungjawaban ki sulbar...
TRANSCRIPT
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
1
LAPORAN BERKALA PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN
KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Memenuhi amanah Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi publik yang menjelaskan “Komisi Informasi provinsi
bertanggungjawab kepada Gubernur dan menyampaikan laporan tentang
pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenangnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah provinsi yang bersangkutan.” Olehnya itu dengan mengusung semangat
transparansi dalam setiap langkah kebijakan yang ditetapkan oleh Komisi Informasi
Provinsi Sulawesi Barat (KI Sulbar), maka laporan pertanggungjawaban ini merupakan
salah satu upaya untuk membuka diri dalam hal telah dilaksanakannya berbagai
program dan kegiatan. Hal ini disadari Pihak terkait dan kepentingan publik harus
mengetahui sudah sejauh mana KI Sulbar menggunakan anggaran daerah,
bagaimana realisasi pencapaiannya dan apa indikator kinerjanya.
Jika ditelisik dari sejarah pembentukan KI Sulbar, maka sebelum dilaksanakan
prosesi pelantikan anggota, Sekretariat KI telah terlebih dahulu terbentuk sehingga
yang menyusun program dan kegiatan untuk tahun anggaran 2016 adalah
sepenuhnya dilakukan oleh Sekretariat. Disinilah salah satu kelemahan yang
membuat kurang optimalnya keberadaan KI Sulbar dalam mendorong Badan Publik
melaksanakan UU Keterbukaan Informasi Publik. Namun dari titik lemah ini dijadikan
dorongan untuk melakukan kreatifitas dalam menyiasati keterbatasan anggaran
dengan menerapkan prinsip kebersamaan dan kerja keras.
Anggota KI Sulbar dikukuhkan melalui SK Gubernur Sulawesi Barat Nomor
188.4/351/Sulbar/V/2016 tentang Pengangkatan Anggota Komisi Informasi (KI)
Provinsi Sulawesi Barat Masa Jabatan 2016-2020 pada tanggal 2 Juni 2016.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
2
Pelaksanaan pengambilan sumpah jabatan dipimpin oleh Wakil Gubernur Sulawesi
Barat (Aladin S. Mengga) dengan dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Prov. Sulbar
dengan didampingi oleh beberapa anggota Komisi I lainnya. Dalam sambutannya
Wakil Gubernur menegaskan bahwa kehadiran KI Sulbar merupakan tonggak sejarah
provinsi ini sehingga membuat pemerintah provinsi akan lebih berbenah diri dalam
melaksanakan fungsi pelayanan terhadap informasi publik.
Gambar 1 : Pengambilan sumpah jabatan Anggota KI Sulbar oleh Wakil Gubernur
Setelah pelaksanaan acara pelantikan, para anggota KI Sulbar menggelar rapat
pleno I pada hari yang sama dan bertempat di ruang kerja Komisioner dikeluarkan SK
KI Sulbar Nomor : 01/VI/KISB-KPTS/2016 tentang Penetapan Ketua, Wakil Ketua,
Struktur Kelembagaan dan Pengisian Jabatan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi
Barat Masa Jabatan 2016-2020. Disinilah titik nolnya pelaksanaan program dan
kegiatan KI Sulbar yang dilanjutkan dengan berbagai program dan kegiatan sesuai
dengan DPA tahun anggaran 2016.
Program dan kegiatan untuk KI Sulbar pada tahun 2016 diawali dengan
melakukan koordinasi dengan Gubernur, para Bupati se Sulawesi Barat, Komisi I dan
beberapa Lembaga bentukan UU lainnya. Koordinasi selanjutnya digelar ke KI Pusat
guna memperkenalkan diri sebagai provinsi yang ke 29 di Indonesia yang terbentuk
dan koordinasi ke KI Pusat juga dilakukan untuk menambah khazanah pengetahuan
akan UU KIP serta meminta bahan literasi penunjang tupoksi.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
3
B. KEBIJAKAN UMUM
Mendahului laporan pertanggungjawaban ini, KI Sulbar perlu menjelaskan
kebijakan apa saja yang telah dikeluarkan sebelum pelaksanaan program dan
kegiatan dimulai. Kebijakan yang diambil oleh KI Sulbar bersumber dari bagaimana
pola perencanaan akan dibangun sebagai dasar setiap kebijakan yang diputuskan.
Kebijakan lahir dari hasil keputusan rapat pleno internal dan dilaksanakan paling
sedikit sekali dalam sebulan. Bilamana dipandang perlu, kebijakan dituangkan dalam
surat keputusan (SK) guna mengikat prosesnya dan menjamin pelaksanaannya.
Sejak KI Sulbar dikukuhkan, telah dilaksanakan sebanyak 10 (sepuluh) kali rapat
internal yang menghasilkan surat keputusan (SK) sebanyak 13 (tiga belas) yang
terlampir dalam laporan pertanggungjawaban ini. Jika dikalkulasikan maka rata-rata
setiap bulan dilaksanakan 2 (dua) kali rapat pleno dan setiap bulan mengeluarkan
lebih dari 2 (dua) SK. Keputusan rapat pleno dituangkan dalam bentuk notulensi
yang mendasari setiap langkah kebijakan dilakukan agar dapat diukur hasilnya dalam
bentuk kinerja.
Gambar 2 : Kegiatan Rapat Pleno Anggota KI Sulbar
Salah satu ukuran kinerja sebuah lembaga adalah seberapa banyak surat
keputusan yang dikeluarkan guna menunjang langkah kebijakan yang diambil. SK
yang dikeluarkan oleh KI Sulbar adalah dasar untuk memerintahkan setiap anggota
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
4
untuk melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan amanah UU KIP. Kebijakan KI
Sulbar dalam melaksanakan fungsinya untuk mewadahi kepentingan publik akan
permintaan informasi ke badan publik telah diterapkan walaupun dalam dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) tahun 2016 tidak tercantum mata anggaran
penyelesaian sengketa informasi.
Harapan yang dinanti untuk melaksanakan kegiatan penyelesaian sengketa
informasi ada pada anggaran perubahan 2016. Namun adanya kebijakan pemerintah
pusat yang berimbas pada daerah provinsi yaitu pemotongan anggaran
mengakibatkan KI Sulbar tidak dapat menerima tambahan untuk pembiayaan
kegiatan penyelesaian sengketa informasi sehingga anggaran kegiatan ini didanai
secara swadaya sendiri tanpa membebani anggaran daerah. Ini merupakan sebuah
kebijakan yang didasari atas keinginan untuk menjamin proses penyelesaian
sengketa informasi dapat ditangani secara cepat dan tepat tanpa harus
menggantungkan kepada anggaran yang tersedia. Sekali lagi ini merupakan
komitmen KI Sulbar untuk memberikan yang terbaik bagi daerah ini dan sanggup
melaksanakan tugas dalam kondisi apapun.
UU KIP menjelaskan bahwa Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang
berfungsi menjalankan Undang-Undang ini dan peraturan pelaksanaannya,
menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan
sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi. Sebagai
lembaga mandiri tentunya pemerintah tidak dapat menerapkan kebijakannya kepada
KI, kecuali yang berhubungan dengan anggaran dan kelembagaan Sekretariat.
Kebijakan adanya pemotongan anggaran merupakan kebijakan yang mempengaruhi
kebijakan KI Sulbar yang telah telah dijelaskan sebelumnya.
Kebijakan berikutnya yang mempengaruhi kebijakan KI Sulbar adalah kebijakan
pemerintah pusat dalam bentuk PP Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,
yang mana kedudukan Sekretariat KI Sulbar sebagai induk penatakelolaan secara
administrasi dan anggaran akan berubah. Sebelumnya kedudukan Sekretariat KI
berdiri sendiri sebagai salah satu bagian dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD),
namun dengan adanya PP ini maka harus melebur ke salah satu SKPD lain. Ini
merupakan kebijakan kedua bagi KI Sulbar mengikuti pola kebijakan pemerintah
sehingga sehingga secara eksplisit dapat dijelaskan bahwa kemandirian dari KI Sulbar
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
5
murni berada dalam ranah pengambilan keputusannya yaitu dalam hal penyelesaian
sengketa informasi dan penetapan standar layanan informasi sesuai dengan UU KIP.
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa kebijakan pemerintah terhadap hal-
hal yang telah dipaparkan mempengaruhi kebijakan KI dalam hal anggaran dan
kelembagaan sehingga diperlukan koordinasi lebih intens ke pemerintah provinsi.
Sekretariat KI tidak dapat berjalan sendiri tanpa keikutsertaan KI dalam bentuk
rancangan atau kajian. Dengan adanya rancangan atau kajian yang telah dibuat oleh
KI menjadi dasar bagi Sekretariat untuk menyusun anggaran dan struktur
kelembagaan. Dari hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
melalui Biro Organisasi dan Tatalaksana, telah ditetapkan kelembagaan Sekretariat
Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat menjadi bagian dari Dinas Komunikasi,
Informatika, Sandi dan Statistik dalam bentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
sehingga penatakelolaan administrasi dan keuangan dapat berkelanjutan.
C. ANGGARAN
Total anggaran yang diberikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat kepada KI
Sulbar melalui Sekretariat pada tahun anggaran 2016 ini adalah 1 Milyar Rupiah dan
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa KI Sulbar baru dapat
menggunakan anggaran ini sejak pelantikan tanggal 2 Juni 2016. Praktisnya sekitar
lima bulan anggaran telah terpakai oleh Sekretariat untuk urusan adminsitrasi
perkantoran. Beberapa program kerja utama seperti penyelesaian sengketa informasi
tidak dianggarkan sehingga menunggu anggaran perubahan 2016 dan tidak
terealisasi karena adanya kebijakan pemotongan anggaran.
Dalam laporan pertanggungjawaban ini KI Sulbar telah melaksanakan
beberapa kegiatan yaitu masing-masing :
1. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Pihak terkait;
2. Sosialisasi Regulasi Keterbukaan Informasi Publik;
3. Diseminasi UU KIP melalui media penyiaran;
4. Penyebaran informasi melalui sarana website;
5. Pembuatan bahan literatur informasi publik; dan
6. Penyelesaian sengketa informasi.
Khusus untuk kegiatan angka 1 dan angka 2 di atas dilaksanakan berdasarkan
adanya ketersediaan anggaran dengan menyesuaikan dokumen pelaksana anggaran
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
6
tahun 2016 di Sekretariat. Khusus untuk angka 3 sampai dengan angka 6
dilaksanakan atas swadaya sendiri karena tidak adanya anggaran yang tersedia.
Kurangnya ketersediaan anggaran kerja tidak menjadikan KI Sulbar bersifat pasif
karena kepentingan publik jauh lebih utama sehingga prinsip bekerja dengan ikhlas
menjadi dasar pemikiran bagi seluruh anggota. Program dan kegiatan tahun 2016
telah dilaksanakan seluruhnya dengan target pencapaian mendekati 100 % dalam
prosentase dana penggunaan anggaran. Selebihnya beberapa kegiatan yang telah
dijelaskan menggunakan swadaya sendiri tanpa perlu menjelaskan berapa dana yang
telah digunakan.
BAB II
PROGRAM DAN KEGIATAN
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I tentang penggunaan anggaran
dimana beberapa kegiatan telah dilaksanakan dan berikut ini secara berurutan akan
dipaparkan secara rinci kegiatan yang telah dilaksanakan, sebagai berikut :
A. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Pihak Terkait :
Total dana yang digunakan
Tanggal awal pelaksanaan
Tanggal akhir pelaksanaan
Target pencapaian
:
:
:
:
Rp 76.250.000,-
20 Juni 2016
22 Agustus 2016
100% (terlaksana seluruhnya)
1. Koordinasi ke Mamuju Tengah :
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 20 Juni s.d 21 Juni 2016
Perihal Tugas : Melaksanakan Koordinasi dengan Pemkab.
Mamuju Tengah
Hasil yang dicapai :
Perjalanan dinas ke Mamuju Tengah tepatnya dilakukan di pusat
pemerintahan di Tobadak dan telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2016.
Sedianya Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni akan berkenaan
menerima komisioner namun karena adanya kegiatan yang lebih urgen
dilakukan sehingga Bupati Mamuju Tengah mendelegasikan kepada
Sekretariat Daerah (Bapak Askary).
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
7
Tepat jam 10.20 wita kehadiran Komisoner diterima Sekretariat Daerah
dan banyak hal yang telah dikomunikasi dan dari hasil koordinasi tersebut
diperoleh hal-hal sebagai berikut :
a. Sekretariat Daerah menyambut baik adanya Komisi Informasi Provinsi
Sulawesi Barat sehingga akan mendorong pemkab Mamuju Tengah lebih
transparan dalam pengelolaan keuangan daerah.
b. Pemkab Mamuju Tengah meminta agar kiranya Komisi Informasi Provinsi
Sulawesi Barat segera melakukan sosialisasi guna memberikan literasi
kepada seluruh aparatur agar nantinya keberadaan Undang-Undang
Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi dapat dipahami.
c. Pemkab Mamuju Tengah akan segera mengkaji pembentukan PPID
dalam upaya memaksimalkan pelayanan informasi kepada masyarakat.
d. Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat mendorong adanya
kesepahaman bersama dengan pemkab Mamuju Tengah dalam hal
keterbukaan informasi publik utamanya dana desa yang perlu dikawal
keberadaannya mengingat pengelolaannya rawan disalahgunakan.
Gambar 3 : Sekda Mamuju Tengah diapit oleh Kemisioner KI Sulbar
2. Koordinasi ke Mamuju Utara
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 21 Juni s.d 22 Juni 2016
Perihal Tugas : Koordinasi dengan Pemkab. Mamuju Utara
Hasil yang dicapai :
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
8
Gambar 4 : Komisioner KI Sulbar berbincang dengan Sekda Mamuju Utara
Perjalanan dinas ke Mamuju Utara dilaksanakan dalam rangka melaksanakan
fungsi koordinasi dengan Pemkab Mamuju Utara sebagai bagian dari sowan ke
Bupati Mamuju Utara dan sekaligus bersilaturrahmi. Bupati Mamuju Utara pada
saat itu tidak berada ditempat karena melaksanakan dinas luar dan didelegasikan
kepada Sekretaris Daerah Bapak M. Natsir.
Adapun hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan koordinasi ini yaitu
sebagai berikut :
a. Pemkab. Mamuju Utara mendukung keberadaan Komisi Informasi sebagai
lembaga mandiri yang memiliki tugas pokok menyelesaikan sengketa
informasi publik.
b. Pemkab Mamuju Utara segera akan menyusul beberapa kabupaten lain
yang telah membentuk PPID sehingga membutuhkan dorongan dan
dukungan dari KI Sulbar untuk membentuk PPID.
c. Komisi Informasi Prov. Sulbar diharapkan dapat melaksanakan kegiatan
sosialisasi agar UU KIP dapat dipahami terutama bagi aparatur sipil negara
dan beberapa stakeholder terkait dan pemkab Mamuju Utara bersedia
untuk memfasilitasi peredaran undangan.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
9
3. Koordinasi ke Pemkab. Mamuju
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 23 Juni 2016
Perihal Tugas : Melaksanakan Koordinasi dengan Pemkab.
Mamuju
Gambar 5 : Bupati Mamuju menerima Komisioner KI Sulbar di ruang kerja
Hasil yang dicapai :
Koordinasi dengan Pemkab. Mamuju melalui Bupati Mamuju dengan
tujuan memperkenalkan keberadaan Komisi Informasi agar diketahui tugas pokok
dan fungsinya. Adapun hasil koordinasi ini diperoleh gambaran sebagai berikut :
a. dengan memberikan penjelasan ringkas tupoksi dari Komisi Informasi,
Bupati Mamuju H. Habsi Wahid dapat memahami pentingnya kehadiran
Komisi ini sebagai bagian dari fungsi kontrol melalui partisipasi publik;
b. PPID di Pemkab. Mamuju telah lama berdiri namun penerapannya
membutuhkan dorongan dari Komisi Informasi; dan
c. diharapkan ke depan Komisi Informasi dapat melaksanakan sosialisasi guna
memberikan pemahaman serupa kepada masyarakat khususnya para
aparatur sipil negara.
4. Koordinasi ke Pemkab. Polewali Mandar
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 29 Juni s.d 1 Juli 2016
Perihal Tugas : Koordinasi dengan Pemkab. Polman
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
10
Hasil yang dicapai :
Perjalanan dinas ke Polewali Mandar dengan maksud untuk
berkoordinasi sebagai bagian dari literasi kelembagaan. Tepat pukul 09.30
Wita diterima secara langsung oleh Bupati Polewali Mandar H. Ibrahim Masdar
yang didampingi Kabag. Humas dengan hasil pertemuan sebagai berikut :
Gambar 6 : Foto bersama Komisioner KI Sulbar dengan Bupati Polman
a. Kehadiran Komisi Informasi di Sulawesi Barat diapresiasi oleh Bupati
Polewali Mandar;
b. Bupati Polewali Mandar menghendaki agar Komisi Informasi dapat
dibentuk di Polewali Mandar dan hal ini telah dijelaskan oleh para
Komisioner bahwa boleh dilakukan karena sejalan dengan UU KIP;
c. PPID telah terbentuk di Polewali Mandar namun belum diberdayakan,
untuk itu diharapkan Komisi Informasi dapat berperan serta; dan
d. Pemkab. Polewali Mandar menunggu kehadiran Komisi Informasi untuk
melaksanakan kegiatan sosialisasi.
5. Koordinasi ke Pemkab. Mamasa
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 30 Juni s.d 2 Juli 2016
Perihal Tugas : Melaksanakan Koordinasi dengan Pemkab.
Mamasa
Hasil yang dicapai :
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
11
Perjalanan dinas ke Mamasa telah dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2016.
Sedianya Bupati Mamasa Ramlan Badhowi akan berkenaan menerima
Komisioner namun karena masih dalam perjalanan dinas luar ke Jakarta sehingga
mendelegasikan kepada Sekretariat Daerah Bapak Benyamin Y.D.
Kehadiran Komisioner diterima oleh Sekretariat Daerah dan banyak hal
yang telah dikomunikasi terkait dengan keberadaan masing-masing lembaga.
Dari hasil koordinasi tersebut diperoleh hal-hal sebagai berikut :
Gambar 7 : Sekda Mamasa bersama Komisioner KI Sulbar
a. Sekretariat Daerah menyambut baik adanya Komisi Informasi Provinsi Sulawesi
Barat sehingga akan mendorong pemkab Mamasa untuk segera membentuk
PPID dalam upaya memudahkan pemerintah kabupaten Mamasa melayani
kepentingan masyarakat akan informasi publik.
b. Pemerintah Kabupaten Mamasa meminta agar kiranya Komisi Informasi
Provinsi Sulawesi Barat segera melakukan sosialisasi guna memberikan literasi
kepada seluruh aparatur agar nantinya keberadaan Undang-Undang Nomor
14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi dapat dipahami dan segera
diaplikasikan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
c. Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat akan melakukan evaluasi dan
monitoring keberadaan badan publik di seluruh kabupaten Mamasa.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
12
6. Koordinasi ke KPU Provinsi Sulawesi Barat
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 11 Juli 2016
Perihal Tugas : Melaksanakan Koordinasi dengan KPU
Prov. Sulbar
Hasil yang dicapai :
Kegiatan koordinasi dengan KPU Prov. Sulbar digagas dalam rangka
mensosialisasikan keberadaan kelembagaan Komisi Informasi sebagai bagian dari
penyelenggaraan negara. Tepat pukul 10.15 Wita Komisioner diterima langsung
oleh Wakil Ketua KPU (Nurdin Passokkorin) dengan beberapa hal yang telah
dicapai atau disepakati untuk ditindaklanjuti ke depan sebagai beirkut :
Gambar 8 : Pose bersama setelah melakukan Koordinasi dengan KPU Sulbar
a. perlu kiranya kedua belah pihak akan membuat kesepahaman atau
kesepakatan bersama dalam rangka mensukseskan pemilihan kepala daerah
di provinsi Sulawesi Barat;
b. kegiatan sosialisasi bersama dalam rangka memberikan literasi ke
masyarakat akan diusulkan masuk dalam rancangan anggaran tahun 2017
mendatang; dan
c. PPID di KPU Prov. Sulbar perlu lebih ditingkatkan kapasitasnya untuk itu KI
Sulbar akan menganggarkan kegiatan peningkatan kapasitas PPID pada
tahun anggaran 2017 mendatang.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
13
7. Koordinasi ke Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 11 Juli 2016
Perihal Tugas : Melaksanakan Koordinasi dengan Bawaslu
Prov. Sulbar
Hasil yang dicapai :
Kunjungan KI Sulbar ke Bawaslu Prov. Sulbar dilakukan dalam rangka
memberikan diseminasi tentang keberadaan kelembagaan Komisi Informasi
sebagai bagian dari penyelenggaraan negara. Tepat pukul 13.10 Wita,
Komisioner diterima langsung Ketua Bawaslu Bapak Busran Riandi dengan
beberapa hal yang telah diskusikan sehingga memperoleh pemahaman yang
sama untuk ditindaklanjuti ke depan sebagai beirkut :
Gambar 9 : Koordinasi dengan Bawaslu Sulbar
a. sebagai bagian dari fungsi pengawasan, perlunya kedua belah pihak
melakukan kesepahaman atau kesepakatan bersama dalam mengawal
pemilihan umum kepala daerah di Sulawesi Barat tahun 2017;
b. masih dalam rangka pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah di
Sulawesi Barat tahun 2017, melalui anggaran masing-masing akan mendanai
kegiatan sosialisasi bersama; dan
c. PPID di Bawaslu perlu lebih ditingkatkan perannya guna melayani
kepentingan publik, diharapkan KI Sulbar dapat menganggarkan kegiatan
peningkatan kapasitas PPID pada tahun anggaran 2017 mendatang.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
14
8. Koordinasi ke Gubernur Sulawesi Barat
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 18 Juli 2016
Perihal Tugas : Koordinasi dengan Gubernur
Hasil yang dicapai :
Koordinasi ke Gubernur Sulawesi Barat adalah yang kedua dilakukan
setelah sebelumnya pada tanggal 6 Juni 2016 silam telah dilaksanakan namun
pada saat hanya hanya sebatas silaturrahmi non formal yang hanya
memperkenalkan diri tanpa membahas tupoksi KI Sulbar. Dari hasil koordinasi ke
Gubernur diperoleh beberapa hal penting yaitu :
a. Gubernur mendukung sepenuhnya keberadaan KI Sulbar dan diharapkan KI
Sulbar mampu memberikan perannya dalam membantu badan publik
memaksimalkan fungsinya melayani kepentingan masyarakat;
b. Gubernur menyetujui dan menandatangani Pergub tentang Honorarium
para anggota KI Sulbar;
c. KI Sulbar meminta kepeda Gubernur agar pemberdayaan PPID dilingkup
Pemprov Sulbar dapat segera terwujud mengingat struktur PPID sudah
terbentuk namun belum dapat bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku;
d. Gubernur berkomitmen semaksimal mungkin memfasilitasi kebutuhan
utama dari KI Sulbar mengingat pembentukannya baru berdiri dan hal ini
disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Gambar 10 : Gubernur Sulbar menerima kehadiran Komisioner di ruang kerja
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
15
9. Koordinasi ke Ombudsman Provinsi Sulawesi Barat
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 20 Juli 2016
Perihal Tugas : Koordinasi dengan Ombudsman Prov.
Sulbar
Hasil yang dicapai :
Koordinasi ke kantor perwakilan Ombudsman Provinsi Sulawesi Barat
dilakukan dalam rangka memperkenalkan kelembagaan KI Sulbar sebagai bagian
dari fungsi pegawasan penyelenggaraan negara yang terkait dengan informasi
publik. Dari hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Ombudsman dan KI Sulbar memiliki fungsi yang sama terkait dengan
pelayanan publik, hal ini perlu ke depan dirumuskan bersama dalam bentuk
kesepahaman bersama untuk mencegah tumpang tindih kewenangan antar
kedua lembaga;
b. KI Sulbar mendorong Ombudsman untuk memberdayakan peran dan fungsi
PPID guna melayani kepentingan publik akan permintaan informasi; dan
c. perlu adanya anggaran sosialisasi terkait pelayanan kepada publik yang
diakomodir ke dalam salah satu lembaga guna mendorong masyarakat
berperan aktif menggunakan haknya mengawasi badan publik.
Gambar 11 : Komisioner KI Sulbar berdiskusi dengan Staf Ahli Ombudsman
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
16
10. Koordinasi ke Komisi Informasi Pusat
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 29 Juli 2016
Perihal Tugas : Melaksanakan Koordinasi dengan Komisi
Informasi Pusat di jakarta
Hasil yang dicapai :
a. dengan adanya kunjungan tersebut KI Prov Sulbar memperkenalkan diri
sebagai KI baru yang terbentuk dan menjadi KI ke 29 di seluruh Indonesia
serta menyerahkan berbagai dokumen pendukung.
b. KI Prov Sulbar meminta jadwal dan agenda kegiatan dari KI Pusat untuk
disesuaikan agar dapat diikuti dan diprogramkan pada anggaran perubahan
tahun 2016 ini.
c. berbagai bidang melaksanakan fungsi koordinasi terutama bidang
penyelesaian sengketa yang meminta berbagai dokumen pendukung serta
juknis dan juklak agar dijadikan dasar untuk melakukan fungsi pelayanan
dan penyelesaian sengketa informasi publik
d. melihat secara langsung bentuk dan standarisasi ruang persidangan agar
kelak nantinya dapat diterapkan di KI Prov Sulbar sehingga ke depannya
dapat dianggarkan untuk penyediaan sarana dan prasarananya.
e. mengetahui lebih jelas kedudukan dan fungsi KI secara komprehensif
sehingga dapat menambah khazanah pengetahuan akan dunia keterbukaan
informasi publik.
Gambar 12 : Wakil Ketua KI Pusat (ditengah) beserta para Komisioner KI Sulbar
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
17
11. Koordinasi ke Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 29 Juli 2016
Perihal Tugas : Koordinasi dengan KI Prov. DKI Jakarta
Hasil yang dicapai :
Perjalanan dinas ke KI Prov. DKI Jakarta dilaksanakan untuk
memaksimalkan waktu kunjungan kerja ke KI Pusat sehingga terdapat waktu
luang dimanfaatkan untuk ke KI Prov. DKI Jakarta guna menambah khazanah
kelimuan khususnya proses penyelesaian sengketa informasi. KI Sulbar diterima
langsung oleh Ketua KI Prov. DKI Jakarta beserta seluruh anggota dan diperoleh
hal-hal sebagai berikut :
a. sebagai sesama KI Provinsi maka dapat dijadikan sebagai bahan
pembanding dalam penyusunan anggaran serta rencana program dan
kegiatan;
b. dapat melihat secara langsung persidangan penyelesaian sengketa
informasi melalui ajudikasi yang pada hari itu terdapat jadwal sidang;
c. memperoleh beberapa dokumen pendukung proses penyelesaian sengketa
informasi sebagai bahan literatur;
d. tukar menukar informasi terkait hal-hal yang berkaitan dengan tupoksi
masing-masing bidang; dan
Gambar 13 : Foto bersama antara KI DKI Jakarta dengan KI Sulbar
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
18
12. Koordinasi ke Pemkab. Majene
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 1 Agsutus s.d 2 Agustus 2016
Perihal Tugas : Melaksanakan Koordinasi dengan Pemkab.
Majene
Hasil yang dicapai :
Perjalanan dinas ke kabupaten Majene dilakukan untuk melaksanakan
koordinasi dengan pemkab Majene. Melalui surat resmi yang disampaikan
kepada Bupati Majene terhadap waktu dan kesempatan yang diminta oleh KI
Sulbar guna bertemu secara silarurrahmi memperkenalkan seluruh anggota
Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat.
Tepat jam 10.20 wita anggota KI Sulbar beserta Kepala Sekretariat diterima
oleh Bupati Majene Bapak Fahmi Massiara dan hasil capaian sebagai berikut :
a. Bupati Majene telah mengetahui keberadaan Komisi Informasi Provinsi
Sulawesi Barat beserta para anggota setelah diberikan penjelasan;
b. Bupati Majene menganggap kehadiran Komisi Informasi Provinsi Sulawesi
Barat sebagai bagian dari fungsi penyelenggaraan negara dalam membantu
pemerintah daerah menerapkan prinsip-prinsip transparansi; dan
c. Bupati Majene menyetujui adanya kegiatan sosialisasi di Majene dan akan
mendorong bagian humas membantu persiapannya.
Gambar 14 : Foto bersama Bupati Majene setelah melakukan koordinasi
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
19
13. Koordinasi ke Komisi I DPRD Sulawesi Barat
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 22 Agustus 2016
Perihal Tugas : Melakukan Koordinasi dan Audiens
dengan Komisi I DPRD Prov. Sulbar
Hasil yang dicapai :
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan selama hampr 2 (dua) bulan, KI
Sulbar perlu melakukan koordinasi dengan Komisi I DPRD Prov. Sulbar
dirangkaikan juga dengan audiens terkait dengan tupoksi dan kendala yang
dihadapi, dengan hasil sebagai berikut :
a. KI Sulbar menyampaikan progres hasil kegiatan selama kurun waktu 2 (dua)
bulan dengan pokok bahasan seputar hasil kegiatan sosialisasi;
b. KI Sulbar juga menyampaikan adanya kendala yang dihadapi terkait dengan
anggaran karena program publikasi melalui website dan pembuatan bahan
literatur yaitu Renstra sangat urgen dan harus segera dirampungkan. Untuk
kedua kegiatan ini KI Sulbar menggunakan dana swadaya sendiri dan hal ini
mendapat apresiasi dari salah satu anggota Komisi I ;
c. KI Sulbar mengharapkan dukungan dari Komisi I terkait dengan adanya PP 18
tahun 2016 tentang Perangkat Daerah agar kemandirian Sekretariat KI Sulbar dapat
terjaga marwahnya, dalam hal ini Komisi akan meback-up; dan
Gambar 15 : Foto bersama dengan Komisi I setelah melakukan Hearing
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
20
B. Rapat-Rapat Koordinasi Bersama Komisi Informasi Pusat
Total dana yang digunakan
Tanggal awal pelaksanaan
Tanggal akhir pelaksanaan
Target pencapaian
:
:
:
:
Rp 47.800.000,-
3 Agustus 2016
28 Oktober 2016
100%
1. Rapat Pimpinan Komisi Informasi se Indonesia
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 3 Agustus s.d 5 Agustus 2016
Tempat : Jakarta
Perihal Tugas : Mengikuti RapatPimpinan KI
Hasil yang dicapai :
Dalam kegiatan Rapat Pimpinan KI Sulbar diwakili oleh Rahmat selaku
Ketua KI Sulbar. Kegiatan yang diprakarsai oleh KI Pusat dengan mengundang
seluruh pimpinan KI Seluruh Indonesia untuk mengagendakan format
pembahasan untuk kegiatan Rapat Kerja Teknis dan Rapat Koordinasi Nasional.
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta diperoleh beberapa hal sebagai berikut ::
a. kelembagaan Sekretariat KI yang saat ini mengemuka akan diupayakan
masuk dalam topik issu yang akan dibahas dalam rapat koordinasi nasional;
b. revisi UU tentang Peraturan Komisi Informasi masih dalam kajian apakah
perlu segera dilakukan dan menunggu keluarnya revisi UU KIP.
Gambar 16 : Delegasi KI Sulbar, Rahmat bersama dengan delagasi KI Lainnya
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
21
2. Rapat Kerja Teknis Komisi Informasi se Indonesia
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 1 September s.d 3 September 2016
Tempat : Bogor, Jawa Barat
Perihal Tugas : Mengikuti Rapat Kerja Teknis KI
Hasil yang dicapai :
Kegiatan yang diselenggarakan oleh KI Pusat adalah melanjutkan agenda
kerja sebelumnya di Rapat Pimpinan awal bulan Agustus lalu di Jakarta. Utusan KI
Sulbar diwakili oleh Andi fachriady Kusno selaku Wakil Ketua dan hasil yang dapat
diperoleh adalah sebagai berikut :
Kegiatan Rapat Kerja Teknis ke 6 diawali dengan registrasi peserta dan
dilanjutkan dengan prosesi acara pembukaan yang dibuka secara langsung oleh
Ketua Komisi Informasi Pusat John Fresly. Setelah dilaksanakan acara pembukaan,
keesokan harinya diselenggarakan rapat kerja per bidang dengan hasil sebagai
berikut :
a. terkait dengan format kegiatan Rakornas, Rapimnas dan Rakernis, Komisi
Informasi Provinsi Sulawesi Barat mengusulkan agar kegiatan tersebut
dibedakan dengan mendefinisikan masing-masing kegiatan agar tidak
rancu dalam pelaksanaannya.;
b. adanya kegiatan evaluasi terhadap kinerja badan publik terkait dengan
keterbukaan informasi publik Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat
mengusulkan agar hal tersebut memiliki standarisasi yang baku dan
formulasi yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga meminta kiranya
Komisi Informasi Pusat mengirimkan contoh hasil evaluasi untuk dijadikan
pedoman atau bahan perbandingan;
c. masalah eselonisasi yang melekat pada anggota Komisi Informasi
sebaiknya dikembalikan kepada masing-masing kebijakan Gubernur dan
Komisi Informasi Pusat tidak memiliki legal standing untuk mengatur hal
demikian tetapi Komisi Informasi Pusat diharapkan memberikan surat
edaran kepada pemerintah daerah guna mendukung penyeragaman
eselonisasi;
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
22
Gambar 17 : Wakil delegasi KI Sulbar (A. Fachriady Kusno) mengikuti Rakornis
d. terkait dengan honorarium bagi peningkatan Komisi Informasi maka
seharusnya Komisi Informasi Pusat terlebih dahulu berpikir menaikkan
honorariumnya mengingat sejak pembentukannya belum ada kenaikan;
e. menyikapi adanya Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah maka hal tersebut harus harus disesuaikan guna
menunjang pelayanan secara administratif; dan
f. terhadap opsi tentang keterbukaan pada sector pajak, utamanya masalah
tax amnesti maka sebaiknya hal tersebut dikaji kembali karena tax amnesti
memiliki undang-undang tersendiri yang mengatur hal-hal yang bersifat
rahasia.
3. Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasi se Indonesia
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 24 Oktober s.d 28 Oktober 2016
Tempat : Palembang, Sumatera Selatan
Perihal Tugas : Mengikuti Rapat Koordinasi Nasional KI
Hasil yang dicapai :
Perjalanan dinas ke Palembang dilaksanakan dengan menggunakan
kendaraan darat menuju Makassar dan dilanjutkan dengan menggunakan
angkutan udara menuju ke Bandara Sultan Badaruddin II. Pada tanggal 25
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
23
Oktober 2016, tepat pada pukul 12.30 Wita rombongan Komisi Informasi Provinsi
Sulawesi Barat telah tiba ditempat pelaksana kegiatan yaitu di Hotel Novotel dan
langsung melakukan registrasi dimana sebelumnya dijamu oleh Pemprov
Sumatera Selatan dalam memperkenalkan potensi wilayah daerah tersebut,
kemudian selanjutnya mengikuti acara pembukaan dan berbagai acara lainnya.
Dari hasil mengikuti kegiatan Rakornas ini diperoleh hal-hal penting yaitu :
a. Issu aktual terkait dengan keberadaan PP 18 tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah yang menempatkan Sekretariat Komisi Informasi berada dibawah
koordinasi Sekretariat Daerah, hal ini diperkuat dengan adanya Permendagri
yang segera aan keluar. Informasi ini berasal dari Kepala Pusat Penerangan
Kemendagri yang sekaligus merangkap jabatan selaku PPID Kemendagri.
b. Issu Aktual lainnya menyangkut urusan Kelembagaan adalah adanya
keseragaman honorarium yang dikoordinir oleh KI Pusat dengan membuat
surat edaran yang akan disampaikan kepada Gubernur seluruh Indonesia.
Gambar 18 : Para Komisioner KI Sulbar mengikuti Rakornas di Palembang
c. Terhadap agenda perubahan terhadap UU Keterbukaan Informasi Publik
akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyusun tim perumus yang
akan menyusun daftar inventarisasi masalah (DIM) yang diambil dari KI
Pusat dan beberapa dari KI Daerah lainnya.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
24
C. Sosialisasi Regulasi Keterbukaan Informasi Publik
Total dana yang digunakan
Tanggal awal pelaksanaan
Tanggal akhir pelaksanaan
:
:
:
Rp 159.400.000,-
9 Agustus 2016
29 Agustus 2016
1. Sosialisasi di Mamuju
Tanggal Pelaksanaan : 9 Agustus 2016
Tempat : Wisma Malaqbi, Mamuju
Jumlah Peserta diundang : 90 orang
Narasumber :1. Ismail Zainuddin (Sekda Prov Sulbar)
2. Sudirman Samual (Radar Sulbar)
Moderator : M. Ilham (Radar Sulbar)
Rincian Kegiatan :
Kegiatan Sosialisasi Regulasi Keterbukaan Informasi Publik dilaksanakan
untuk pertama kalinya sejak dikukuhkan tanggal 2 Juni 2016. Kegiatan awal
dimulai di kota Mamuju dengan mengundang seluruh badan publik pada
pemerintah daerah provinsi dan seluruh badan publik vertikal yang
berkedudukan di ibukota provinsi. Selain itu juga turut diundang badan publik
non pemerintah yang sebahagian dananya berasal dari APBD dan/atau APBN.
Gambar 19 : Para peserta kegiatan sosialisasi di Mamuju
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
25
Materi yang diusung dalam kegiatan ini didahului oleh pembicara dari
Radar Sulbar (Sudirman Samual) yang diberian kesempatan memberikan
gambaran secara umum tentang bagaimana perkembangan keterbukaan
informasi sebelum lahirnya KI Sulbar jika dilihat dari sudut media. Selanjutnya
pemateri berikutnya dari pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Sekretaris
Daerah yang memberikan materi tentang Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) yang telah dimiliki oleh Pemprov Sulbar.
2. Sosialisasi di Kabupaten Majene
Tanggal Pelaksanaan : 25 Agustus 2016
Tempat : Hotel Bogor, Leppe, Majene
Jumlah Peserta diundang : 90 orang
Narasumber : 1. Syamsiar Muchtar (Sekda Majene)
2. Akhsan DJalaluddin (RektorUnsulbar)
Moderator : Abdi Manaf (Dosen Unsulbar)
Rincian Kegiatan :
Tepat jam 09.07 wita dilaksanakan kegiatan pembukaan yang diawali
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sesi acara selengkapnya
sebagai berikut :
a. Laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Kepala Sekretariat Komisi
Informasi Provinsi Sulawesi Barat dengan materi laporan tentang
anggaran dan jumlah peserta yang diundang.
b. Sambutan oleh Ketua Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat Bapak
Rahmat Idrus.
c. Sambutan oleh Bupati Majene dalam hal ini diwakili oleh Asisiten I Tata
Praja Bapak Rizal Muchtar dan sekaligus membuka acara.
d. Setelah istirahat sejenak dilanjutkan dengan pemaparan oleh pemateri I
dari pemerintah kabupaten Majene, dalam hal ini dibawakan oleh
Sekretaris Daerah Bapak Syamsiar Muchtar dengan materi peranan
pemerintah kabupaten Majene dalam mendorong keterbukaan informasi
publik.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
26
e. Pemateri II dibawakan oleh Rektor Universitas Sulawesi Barat Bapak
Akhsan Djalaluddin dengan materi tentang peranan Perguruan Tinggi
dalam mendorong keterbukaan informasi publik.
f. Pemateri III dibawakan oleh Ketua Komisi Informasi Provinsi Sulawesi
Barat Bapak Rahmat Idrus dengan materi yang melengkapi acara
sosialisasi yaitu tentang peran serta dan fungsi Komisi Informasi beserta
pemaparan tentang informasi apa saja yang dapat diakses atau ditutup.
g. Sesi acara terakhir adalah tanya jawab atau diskusi oleh para peserta yang
dijawab oleh seluruh anggota Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat.
Setelah kegiatan dilaksanakan para anggota Komisi Informasi Provinsi
Sulawesi Barat beserta Sekretariat melaksanakan Rapat untuk perencanaan
kegiatan sosialisasi di Polewali Mandar pada tanggal 29 Agustus 2016
mendatang. Kegiatan rapat ini penting dilaksanakan untuk melakukan review
terhadap hasil pelaksanaan kegiatan sebelumnya. Seluruh aktifitas kegiatan
sosialisasi berakhir pada jam 14.30 Wita dan seluruh anggota Komisi Informasi
Provinsi Sulawesi Barat beserta Sekretariat selesai melaksanakan tugasnya dan
membubarkan diri.
Gambar 20 : Suasana acara pembukaan sosialisasi di Majene yang dihadiri
oleh beberapa pejabat / Muspida setempat
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
27
3. Sosialisasi di Kabupaten Polewali Mandar
Tanggal Pelaksanaan : 29 Agustus 2016
Tempat : Hotel Lilianto, Polewali
Jumlah Peserta diundang : 90 orang
Narasumber : 1. Achmadi Touwe
2. Syariat Tajuddin
Moderator : Ihsan Sahibuddin
Rincian Kegiatan :
Kegiatan sosialisasi terakhir dari KI Sulbar ditempatkan di kabupaten
Polewali Mandar dengan mengundang seluruh badan publik pemerintah
daerah Polewali Mandar beserta badan publik non pemerintah dan LSM serta
BUMD setempat. Turut hadir dalam kogiatan ini anggota Komisi I DPRD
Provinsi Sulawesi Barat Hj Jumiati Mahmud dan beberapa anggota DPRD
Kabupaten Polewali Mandar. Selengkapnya kegiatan sosialisasi ini dilaporkan
sebagai berikut :
Gambar 21 : Kegiatan Sosialisasi KI Sulbar di Polewali Mandar
a. Laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Kepala Sekretariat Komisi
Informasi Provinsi Sulawesi Barat dengan materi laporan tentang
anggaran dan jumlah peserta yang diundang.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
28
b. Sambutan oleh Ketua Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat Bapak
Rahmat Idrus.
c. Sambutan oleh Bupati Polewali Mandar dalam hal ini diwakili oleh Wakil
Bupati M. Natsir Rahmat dan sekaligus membuka acara.
d. Setelah istirahat sejenak dilanjutkan dengan pemaparan oleh pemateri I
dari unsur masyarakat yang dibawakan oleh Ahmadi Touwe.
e. Pemateri II dibawakan oleh Syariat Tajuddin dengan materi tentang
peranan Badan Publik dalam mendorong keterbukaan informasi publik.
f. Pemateri III dibawakan oleh Ketua Komisi Informasi Provinsi Sulawesi
Barat Bapak Rahmat Idrus dengan materi yang melengkapi acara
sosialisasi yaitu tentang peran serta dan fungsi Komisi Informasi beserta
pemaparan tentang informasi apa saja yang dapat diakses atau ditutup.
D. Penyebaran Informasi Kelembagaan Melalui Media atau Sarana Lainnya
Total dana yang digunakan
Tanggal awal pelaksanaan
Tanggal akhir pelaksanaan
Target pencapaian
:
:
:
:
Rp 0 (swadaya sendiri)
2 Agustus 2016
28 September 2016
100%
1. Penyebaran Informasi melalui Media Penyiaran
Hari untuk tahun sedunia (right know to day) yang jatuh pada setiap
tanggal 28 Oktober diperingati secara massif oleh seluruh Komisi Informasi
seluruh Indonesia berdasarkan hasil Rakernis di Bogor beberapa waktu silam.
Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat akan turut memeriahkan hari tersebut
walaupun tidak tersedianya anggaran namun tidak membuat KI Sulbar berdiam
diri. Berdasarkan hasil keputusan rapat pleno 003/BARP/KI-SB.I/IX/2016 pada
tanggal 6 September 2016 di Mamuju, dimana KI Sulbar akan memanfaatkan
penggunaan frekuensi radio dan televisi sebagai sarana untuk penyebaran
informasi melalui diseminasi tentang UU Keterbukaan Informasi Publik.
Perjuangan untuk memeriahkan hari untuk tahu sedunia tidaklah sia-sia
karena Lembaga Penyiaran Publik lokal Radio Banua Malaqbi yang dikelola oleh
Pemprov Sulbar memberikan ruang bagi KI Sulbar untuk menyampaikan
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
29
keberadaan KI Sulbar beserta UU Keterbukaan Informasi Publik. Pembicara dari KI
Sulbar diwakili oleh Rahmat selaku Ketua dan Andi Ishaq Abdullah selaku
Koordinator Bidang Advokasi, Sosialisasi dan Edukasi. Isi materi yang dibawakan
seputar tugas pokok dan kewenangan dari Komisi Informasi serta bagaimana tata
cara memperoleh informasi ke badan publik. Kemudian dijelaskan pula
bagaimana kewajiban badan publik dalam memenuhi layanan bagi masyarakat
yang membutuhkan informasi. Kegiatan penyebarluasan melalui radio ini digelar
pada pagi hari dan mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Gambar 22 : Kegiatan dialog interaktif dalam menyambut Hari Tahu sedunia
Selanjutnya pada hari yang sama pada malam hari pukul 19.00
Wita,bertempat di Lembaga Penyiaran Publik Jasa Televisi TVRI Sulbar juga
diadakan kegiatan yang sama dibawakan oleh Andi Fachriady Kusno selaku Wakil
Ketua dan Dulhaj Muchtar Mahmud selaku Koordinator Bidang Monitoring dan
Evaluasi. Dalam acara ini disiarkan secara live (langsung) sehingga mendapatkan
perhatian besar dari masyarakat kota Mamuju. Materi yang dibawakan hampir
sama dengan pada kegiatan pagi hari di Radio namun lebih banyak penekanan
pada kewajiban badan publik melayani kepentingan masyarakat akan informasi.
Rangkaian kegiatan hari untuk tahu sedunia juga dilaksanakan oleh seluruh
KI se Indonesia yang dipusatkan di Jakarta. Diberbagai daerah beberapa kegiatan
dilaksanakan guna memproklamirkan hari untuk tahu sedunia ini agar masyarakat
mengetahui akan keberadaan KI sebagai wadah untuk melayani kepentingan
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
30
publik. KI Sulbar tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut karena keterbatasan
anggaran.
Gambar 23 : Live in TVRI oleh Komisioner KI Sulbar
2. Penyabaran Informasi Kelembagaan Melalui Sarana Web
Penyebaran informasi melalui sarana website merupakan sebuah kewajiban
bagi Komisi Informasi dan sebagaimana yang diamanatkan dalam UU
Keterbukaan pada pasal 7 menerangkan “Badan Publik harus membangun dan
mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi
Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah.” Website
merupakan sarana yang paling efisien dan udah diakses oleh pengguna informasi
khususnya di wilayah provinsi Sulawesi Barat. Adapun alamat website KI Sulbar
adalah www.kisulbar.com.
Penyediaan sarana website dalam anggaran tahun 2016 pada dokumen
pelakanaan anggaran di Sekretariat KI Sulbar tidak diakomodir, begitu juga pada
anggaran perubahan yang mengikuti rasionalisasi anggaran sehingga biaya untuk
penyediaan sarana website dilakukan dengan swadaya sendiri. Bagi KI Sulbar
yang terpenting bagaimana masyarakat dapat melihat perkembangan KI Sulbar
dan bagaimana kinerja dapat diketahui serta diukur agar akuntabilitasnya dapat
dinilai. Dengan adanya website maka para pemohon yang mengajukan
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
31
permintaan penyelesaian sengketa informasi dapat mengunduh formulir dan
mengetahui tata cara pengajuan permintaan penyelesaian sengketa informasi.
Kemudian pada website KI Sulbar juga disebarkan hasil keputusan sidang
ajudikasi atau mediasi sebagai bagian dari transparansi sebuah keputusan yang
memiliki kekuatan hukum setara dengan pengadilan umum.
Gambar 24 : Tampilan Website KI Sulbar
E. Pembuatan Bahan Literatur Komisi Informasi (Rencana Strategis)
Total dana yang digunakan
Tanggal awal pelaksanaan
Tanggal akhir pelaksanaan
Target pencapaian
:
:
:
:
Rp 0 (swadaya sendiri)
1 Juli 2016
1 November 2016
100%
Lembaga negara sejenis Komisi Informasi dalam proses pembentukan
struktur organisasi dan tugas pokoknya dibuat dalam sebuah rancangan dalam
bentuk rencana strategis (Renstra) untuk 5 (lima) tahun mendatang. Renstra
merupakan cetak biru atau blue print segala rencana, program dan kegiatan yang
telah disusun untuk jangka menengah dimaksudkan agar menjadi pedoman
dalam penyusunan anggaran sehingga tidak melenceng dari visi dan misi yang
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
32
termaktub dalam Renstra. Penjabaran visi dan misi yang tertuang dalam Renstra
menjadi pedoman bagi Komisioner dalam melaksanakan tugas pokok dan
kewenangannya sehingga mampu bekerja secara profesional, terarah dan
terstruktur serta memiliki akuntabilitas yang dapat dinilai.
Rencana Strategis merupakan kebijakan kelembagaan Komisi Informasi
provinsi Sulawesi Barat dalam wujud kegiatan dan anggaran dalam kurun waktu 5
(lima) tahun mendatang guna menyelaraskan antara tugas pokok dan fungsi
dengan kebutuhan organisasi dalam melayani kepentingan publik. Rencana
Strategis membutuhkan adanya isu-isu strategis ke depan guna mengantisipasi
segala hal yang menyangkut dinamika kelembagaan dan perkembangan
teknologi informasi serta perubahan regulasi bidang komunikasi dan informasi.
Rencana Strategis disusun dengan metode inisiatif setiap koordinator bidang
dalam menghimpun segala tugas pokok yang dimiliki beserta uraian tugas.
Dibutuhkan bahan pembanding dalam membuat Rencana Strategis dengan
melakukan koordinasi dengan Komisi Informasi Pusat dan Komisi Informasi
Provinsi daerah lain guna memperkaya bahan penyusunan agar sesuai dengan
maksud dan tujuan. Kemudian yang terakhir adalah melibatkan publik dalam
bentuk uji publik terhadap penyusunan Rencana Strategis ini sebelum ditetapkan
secara resmi. Adanya keterlibatan masyarakat disini merupakan amanat UU
Keterbukaan Infromasi Publik karena ke depan masyarakatlah yang akan
menikmati dan merasakan adanya Rencana Strategis ini sebagai hak mereka
untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap penyelenggaraan negara dan
badan publik lainnya.
Rencana Strategis berfungsi sebagai wadah dalam menghimpun segala
kebutuhan dan tantangan akan program kerja Komisi Informasi Provinsi Sulawesi
Barat ke depan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Dengan adanya Rencana
Strategis ini maka fungsi pelayanan publik akan lebih terarah dan identifikasi
setiap permasalahan sebagaimana yang telah dipaparkan akan lebih mudah
diantisipasi. Disamping itu Rencana Strategis juga akan berfungsi mengontrol
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
33
segala kebijakan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat agar tidak salah sasaran
dan efektif serta tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dengan stakeholder
terkait.
Gambar 25 : Rapat bersama dalam merumuskan Renstra KI Sulbar
Rencana Strategis kelembagaan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat
juga diarahkan agar sesuai dengan penyelenggaraan pembangunan daerah atau
sesuai dari salah satu point dari rencana pembangunan jangka menengah
pemerintah provinsi Sulawesi Barat dimana salah satunya adalah keterbukaan
atau tranparansi dalam hal pengelolaan sistem pemerintahan yang bebas dari
kolusi, korupsi dan nepotisme. Sejalan dengan hal ini maka sesuai dengan visi
dan misi dari kelembagaan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat adalah
mewujudkan keterbukaan informasi publik menuju Sulawesi Barat yang malaqbi.
Jika diteliti dengan seksama maka apa yang tercanang dalam rencana
pembangunan jangka menengah pemerintah provinsi Sulawesi Barat yang salah
satu tujuannya juga merupakan arah kebijakan yang akan ditempuh oleh
kelembagaan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat dalam hal pembangunan
infrastruktur yang memadai. Pembangunan infrastruktur jika tidak diawasi
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
34
rencana dan pembangunannya maka secara tidak langsung berpengaruh kepada
akses publik. Oleh sebab itu pembangunan infrastruktur seharusnya bersifat
terbuka dalam hal perencanaan dan melibatkan publik sebagai user sehingga
kualitas hasilnya dapat merata dirasakan oleh seluruh masyarakat Sulawesi Barat.
Peran serta Komisi Informasi Publik Provinsi Sulawesi Barat dalam
mewujudkan semua ini adalah memberikan masukan kepada pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten dalam bentuk sebuah aturan tentang standarisasi
pelayanan publik secara optimal yang di dalamnya termaktub keterlibatan publik
dalam setiap perencanaan pembangunan daerah. Kemudian Komisi Informasi
Publik Provinsi Sulawesi Barat juga akan melakukan evaluasi dan monitoring dari
setiap aturan yang ditetapkan agar senantiasa berkesinambungan. Salah satu
bidang yang ada di Komisi Informasi Publik Provinsi Sulawesi Barat adalah bidang
evaluasi dan monitoring yang akan memantau sejauh mana badan publik
memenuhi kewajibannya dalam melayani kepentingan publik akan informasi.
Bidang inilah yang akan merencanakan berbagai program untuk mendukung
upaya pemenuhan hak publik terhadap kewajiban badan publik.
F. Penyelesaian Sengketa Informasi
Total dana yang digunakan
Tanggal awal pelaksanaan
Tanggal akhir pelaksanaan
Target pencapaian
:
:
:
:
Rp 0 (swadaya sendiri)
22 September 2016
28 Desember 2016
100%
Kegiatan Penyelesaian sengketa informasi merupakan kegiatan utama dari
KI Sulbar sesuai dengan amanah UU KIP. Kegiatan ini sifatnya memberikan
pelayanan kepada pemohon informasi yang dalam prosesnya mendapatkan
kesulitan meminta informasi ke badan publik sehingga meminta bantuan ke
Komisi Informasi agar dapat diselesaikan melalui ajudikasi (persidangan) atau
mediasi. Jadi setiap permohonan yag diajuan melalui KI Sulbar wajib ditangani
secara tepat waktu, sederhana dan profesional. Sebelum dilaksanakannya
persidangan maka terlebih dahulu dilakukan proses administrasi di Sekretariat
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
35
oleh Panitera atau Panitera Pengganti guna mengeluarkan registrasi perkara yang
kesemuanya dilaksanakan dengan koordinasi melalui KI Sulbar,
Gambar 26 : Suasana Sidang Perdana Penyelesaian Sengketa Informasi
Sampai dengan akhir masa tahun anggaran 2016, jumlah pemohon
penyelesaian sengketa informasi yang masuk ke KI Sulbar adalah sebanyak 17
(tujuh belas) pemohon dan sebagian telah diputus dan sebagian lagi dalam
proses penetapan putusan. Anggaran yang digunakan dalam proses penyelesaian
sengketa informasi adalah dengan swadaya sendiri karena adanya keterbatasan
anggaran dari pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Adapun penanganan dan proses penyelesaian sengketa informasi yang
ditangani oleh KI Sulbar terangkum di bawah ini berdasarkan Nomor Registrasi
Kasus sebagai berikut :
1. Nomor Register : 001/Reg-PSI/KI-SB/IX/2016
Nama Pemohon : Arwin Haryanto
Nama Termohon : Satker Pengembangan Kawasan Pemukiman dan
Penataan Bangunan (PKP2B) Prov. Sulbar.
Majelis Komisioner : - Rahmat sebagai Ketua Majelis
- Andi Fachriady Kusno sebagai Anggota Majelis
- Andry Pramono sebagai Anggota Majelis
- Dulhaj Muchtar Mahmud sebagai Mediator
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
36
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 03 Oktober 2016, sidang pemeriksaan awal
- 12 Oktober 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
- 19 Oktober 2016, sidang pemeriksaan alat bukti
- 02 November 2016, sidang putusan
Hasil Putusan : Menolak Permohonan dari Pemohon untuk
seluruhnya
Gambar 27 : Persidangan antara Satker PKP2B dengan Warga Polewali Mandar
Deskripsi Putusan : Satker PKP2B merupakan lembaga vertikal di
Kementerian PU pada Dirjen Cipta Karya sehingga KI
Sulbar tidak dapat menyelesaikan sengketa
informasi ini karena sesuai dengan Pasal 27 ayat (3)
UU KIP yang menyatakan Kewenangan Komisi
Informasi Provinsi meliputi kewenangan
penyelesaian sengketa yang menyangkut Badan
Publik tingkat provinsi yang bersangkutan dan
kemudian Juncto Pasal 6 ayat (1) Peraturan
Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang
Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi
Publik yang menyatakan Komisi Informasi Pusat
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
37
2. Nomor Register : 002/Reg-PSI/KI-SB/IX/2016
Nama Pemohon : Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan
Nama Termohon : Dinas Tata Ruang Pemkab Polewali Mandar
Majelis Komisioner : - Rahmat sebagai Ketua Majelis
- Andi Fachriady Kusno sebagai Anggota Majelis
- Dulhaj Muchtar M sebagai Anggota Majelis
- Andry Pramono sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 18 Oktober 2016, sidang pemeriksaan awal
- 1 November 2016, mediasi
- 12 Oktober 2016, sidang putusan
Hasil Putusan : Menerima Hasil Mediasi kedua belah pihak
Gambar 28 : Proses Ajudikasi antara Distarung Polman dengan Amperak
berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi
Publik yang menyangkut Badan Publik Pusat.
Sehingga pada kasus ini maka penyelesaian
sengketa informasi ada pada ranah KI Pusat.
Deskripsi Putusan
: Putusan Mediasi antara kedua belah pihak diterima
oleh Majelis karena berdasarkan hasil mediasi
dinyatakan kedua belah pihak sepakat untuk
memenuhi keinginan dari Pemohon dan pihak
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
38
3. Nomor Register : 003/Reg-PSI/KI-SB/X/2016
Nama Pemohon : Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan
Nama Termohon : Panitia Pembangunan Mesjid Merdeka Wonomulyo
Kabupaten Polewali Mandar.
Majelis Komisioner : - Rahmat sebagai Ketua Majelis
- Andi Fachriady Kusno sebagai Anggota Majelis
- Dulhaj Muchtar M sebagai Anggota Majelis
- Andry Pramono sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 18 Oktober 2016, sidang pemeriksaan awal
- 01 November 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
- 08 November 2016, sidang pemeriksaan alat bukti
- 15 November 2016, sidang putusan
Hasil Putusan : Menolak Permohonan dari Pemohon untuk
seluruhnya
Gambar 29 : Persidangan untuk perkara Nomor 003/Reg-PSI/KI-SB/X/2016
Termohon tidak keberatan sehingga Penyelesaian
Sengketa Informasi dinyatakan selesai.
Deskripsi Putusan
: Pemohon dinyatakan tidak memiliki legal standing
atau kedudukan hukum terhadap perkara a quo ini
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
39
4. Nomor Register : 004/Reg-PSI/KI-SB/X/2016
Nama Pemohon : Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan
Nama Termohon : Sekretariat DPRD Kabupaten Polewali Mandar
Majelis Komisioner : - Rahmat sebagai Ketua Majelis
- Andi Ishaq Abdullah sebagai Anggota Majelis
- Andry Pramono sebagai Anggota Majelis
- Andi Fachriady Kusno, sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 18 Oktober 2016, sidang pemeriksaan awal
- 01 November 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
- 15 November 2016, sidang putusan
Hasil Putusan : Menolak Permohonan dari Pemohon
Gambar 30 : Persidangan Oleh Majelis KI Sulbar tanpa dihadiri oleh Termohon
karena sesuai dengan Pasal 11 ayat 1 Peraturan
Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur
Penyelesaian Sengketa Informasi bahwa “ identitas
Pemohon yang sah adalah Anggaran dasar yang
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik
Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan
Hukum,” jika yang mengajukan non perseorangan.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
40
5. Nomor Register : 005/Reg-PSI/KI-SB/X/2016
Nama Pemohon : Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan
Nama Termohon : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Polewali Mandar
Majelis Komisioner : - Dulhaj Muchtar Mahmud sebagai Ketua Majelis
- Andi Fachriady Kusno sebagai Anggota Majelis
- Andry Pramono sebagai Anggota Majelis
- Rahmat, sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 19 Oktober 2016, sidang pemeriksaan awal
- 01 November 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
- 15 November 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
Gambar 31 : Persidangan untuk sengketa terhadap Termohon Dinas PU Polman
Deskripsi Putusan : Pemohon dinyatakan tidak memiliki legal standing
atau kedudukan hukum terhadap perkara a quo ini
karena sesuai dengan Pasal 11 ayat 1 Peraturan
Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur
Penyelesaian Sengketa Informasi bahwa “ identitas
Pemohon yang sah adalah Anggaran dasar yang
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik
Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan
Hukum,” jika yang mengajukan non perseorangan.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
41
Hasil Putusan : Menunggu hasil sidang putusan
6. Nomor Register : 006/Reg-PSI/KI-SB/X/2016
Nama Pemohon : Arwin Haryanto
Nama Termohon : BAPPEDA Kabupaten Polewali Mandar
Majelis Komisioner : - Andi Fachriady Kusno sebagai Ketua Majelis
- Dulhaj Muchtar M sebagai Anggota Majelis
- Andi Ishaq Abdullah sebagai Anggota Majelis
- Rahmat, sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 15 Oktober 2016, sidang pemeriksaan awal
- 22 November 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
- 30 November 2016, Sidang Putusan
Hasil Putusan : Menolak Permohonan dari Pemohon
Gambar 32 : Proses Ajudikasi antara Arwin Haryanto dengan Bappeda Kab. Polman
Deskripsi Putusan : Menunggu hasil sidang putusan
Deskripsi Putusan : Pemohon dinyatakan tidak memiliki legal standing
atau kedudukan hukum terhadap perkara a quo ini
karena sesuai dengan Pasal 11 ayat 1 Peraturan
Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
42
7. Nomor Register : 007/Reg-PSI/KI-SB/X/2016
Nama Pemohon : Arwin Haryanto
Nama Termohon : Bagian Keuangan, Pemkab. Polewali Mandar
Majelis Komisioner : - Andry Pramono sebagai Ketua Majelis
- Dulhaj Muchtar M sebagai Anggota Majelis
- Rahmat sebagai Anggota Majelis
- Andi Fachriady Kusno, sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 16 Oktober 2016, sidang pemeriksaan awal
- 30 November 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
- 1 Desember 2016, mediasi dianggap gagal
- 21 Desember 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
- 27 Desember 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
Hasil Putusan : Menunggu hasil sidang putusan
Gambar 33 : Persidangan Pemeriksaan Awal antara kedua belah pihak
Penyelesaian Sengketa Informasi, secara eksplisit
menjelaskan Pemohon mengajukan penyelesaian
sengketa ke KI adalah Pemohon yang mengajukan
permintaan dan keberatan ke Badan Publik.
Deskripsi Putusan : Menunggu hasil sidang putusan
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
43
8. Nomor Register : 008/Reg-PSI/KI-SB/X/2016
Nama Pemohon : Arwin Haryanto
Nama Termohon : Badan Kesejahteraan Mesjid Merdeka Wonomulyo
Majelis Komisioner : - Rahmat sebagai Ketua Majelis
- Dulhaj Muchtar M sebagai Anggota Majelis
- Andry Pramono sebagai Anggota Majelis
- Andi Ishaq Abdullah, sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 16 Oktober 2016, sidang pemeriksaan awal
- 30 November 2016, sidang pemeriksaan lanjutan
- 21 Desember 2016, Sidang Putusan
Hasil Putusan : Mengabulkan seluruh permohonan dari Pemohon
Gambar 34 : Pembacaan Putusan untuk perkara Nomor : 008/Reg-PSI/KI-SB/X/2016
Deskripsi Putusan : Pemohon dinyatakan memiliki legal standing atau
kedudukan hukum terhadap perkara a quo ini
karena sesuai dengan Pasal 11 ayat 1 Peraturan
Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur
Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Termohon
adalah badan publik non pemerintah sehingga wajib
memberikan permintaan informasi kepada pemohon
bilamana informasi tersebut adalah bersifat terbuka.
Permohonan informasi dari Pemohon merupakan
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
44
9. Nomor Register : 009/Reg-PSI/KI-SB/XI/2016
Nama Pemohon : Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan
Nama Termohon : Pemerintah Desa Sugihwaras Wonomulyo
Majelis Komisioner : - Rahmat sebagai Ketua Majelis
- Dulhaj Muchtar M sebagai Anggota Majelis
- Andi Fachriady Kusno sebagai Anggota Majelis
- Andi Ishaq Abdullah, sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 21 Desember 2016, sidang pemeriksaan awal
- 10 Januari 2017, sidang pemeriksaan lanjutan
Hasil Putusan : Menunggu sidang putusan
Deskripsi Putusan : Menunggu sidang putusan
Gambar 35 : Suasana Persidangan meminta keterangan dari Pemohon
10. Nomor Register : 010/Reg-PSI/KI-SB/XI/2016
Nama Pemohon : Aliansi Masyarakat Peduli Kebenaran dan Keadilan
Nama Termohon : Badan Pertanahan Kabupaten Polewali Mandar
informasi yang bersifat terbuka sehingga Majelis
memutuskan untuk mengabulkan seluruh
permintaan dari Pemohon.
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
45
Majelis Komisioner : - Andry Pramono sebagai Ketua Majelis
- Rahmat sebagai Anggota Majelis
- Andi Fachriady Kusno sebagai Anggota Majelis
- Dulhaj Muchtar Mahmud, sebagai Mediator
Panitera Pengganti : Ince Muh. Ishak
Proses Persidangan : - 21 Desember 2016, sidang pemeriksaan awal
- 28 Desember 2016, sidang putusan
Hasil Putusan : Menunggu hasil sidang putusan
Gambar 36 : Persidangan antara LSM Amperak dengan BPN Kab. Polman
Sampai dengan tanggal 23 Desember 2016, permohonan sengketa informasi
publik melalui Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat masih diajukan dan belum
memasuki tahap persidangan atau ajudikasi karena menunggu masuknya bulan
Januari 2017 mendatang. Alasan ditundanya persidangan ini adalah semata-mata
menyesuaikan anggaran untuk penyelesaian sengketa informasi publik sehingga
proses ajudikasi nonlitigasi ataupun proses mediasi dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan anggaran dan hasilnya dapat diukur sebagai bentuk kinerja yang
positif.
Deskripsi Putusan : Menunggu hasil sidang putusan
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
46
BAB III
PENUTUP
Dengan adanya laporan pertanggungjawaban ini bukan sekedar untuk
memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam UU KIP namun lebih dari itu merupakan
wujud tanggungjawab secara kelembagaan terhadap penggunaan anggaran daerah
dimana secara tidak langsung merupakan tanggungjawab moral kepada masyarakat.
Semua penggunaan anggaran telah dirinci dan secara terbuka termaktub dalam
laporan ini, diharapkan ke depan akan mendorong sebuah sistem pemerintahan
yang lebih transparan, KI Sulbar hanyalah sebuah wadah untuk menampung keluhan
dan sengketa informasi publik terhadap badan publik sehingga titik nadir dari sistem
keterbukaan publik dimulai dari Kami selaku pemegang mandat UU KIP.
Anggaran tahun 2017 mendatang merupakan kebijakan daerah yang
mempengaruhi kinerja KI Sulbar karena kemandirian hanyalah bertumpu pada
keputusan yang diambil menyangkut ajudikasi semata. Adanya kebijakan pemerintah
daerah terhadap anggaran diharapkan mampu memberikan layananan bagi
kepentingan publik. Kegiatan sosialisasi di wilayah kabupaten Mamasa, Mamuju
Tengah dan Mamuju Utara sampai saat ini belum tersentuh karena keterbatasan
anggaran sehingga diharapkan campur tangan kebijakan pemerintah daerah dapat
berpihak kepada kepentingan publik khususnya dalam pemberian layanan informasi
publik sebagai bagian dari hak asasi manusia. KI Sulbar berada dalam posisi ditengah
antara kepentingan publik yang membutuhkan informasi dengan pemerintah daerah
yang menjalankan kebijakan publik dalam pengeloaan anggaran daerah atau
anggaran negara.
Laporan pertanggungjawaban untuk kegiatan tahun 2016 ini merupakan
cerminan dari hasil maksimal yang telah dilakukan dengan prinsip menggunakan
anggaran minim untuk menghasilkan sebuah kegiatan yang besar bahkan anggaran
yang berada pada titik nol mampu dimaksimalkan hasilnya guna kepentingan publik.
Harapan yang dinanti untuk tahun 2017 adalah tidak ada lagi kegiatan yang
dilaksanakan tanpa adanya kucuran anggaran karena KI Sulbar dibentuk tentunya
Laporan Pertanggungjawaban KI Sulbar Tahun Anggaran 2016
47
sudah memperhitungkan segala resiko yang terkait dengan pembiayaan kebutuhan
kelembagaan beserta anggaran kerjanya.
Akhirnya sebagai penutup dari laporan pertanggungjawaban ini, KI Sulbar
mengajak semua pihak agar senantiasa mendukung eksistensi dan kemandirian
lembaga ini sebagai bagian dari penyelenggaraan negara yang dilahirkan untuk
menata sistem pemerintahan yang bersih dan transparan. Tantangan ke depan
adalah bagaimana sistem pengelolaan pemerintahan dapat lebih terbuka karena
kalau dari awal perencanaan sudah transparan maka tahapan berikutnya akan lebih
mudah dijalankan dan hasilnya memuaskan semua pihak.
Mamuju, 27 Desember 2016
KETUA KOMISI INFORMASI
PROVINSI SULAWESI BARAT
RAHMAT IDRUS, SH