laporan analisa wilayah kabupaten solok lokal nr a 2007

121
1 LAPORAN ANALISA WIALAYAH KABUPATEN SOLOK Dibuat Oleh : 1. Rizky Novid Hermansyah JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010

Upload: rizky-novid-hermansyah

Post on 19-Jun-2015

750 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

1

LAPORAN

ANALISA WIALAYAH

KABUPATEN SOLOK

Dibuat Oleh :

1. Rizky Novid Hermansyah

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010

Page 2: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kepada ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNYA

lah kami dapat menyelesaikan tugas ini. Selanjutnya shalawat beserta salam kami kirimkan untuk Nabi

Besar MUHAMMAD SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam yang tidak berilmu

pengetahuan ke alam yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan sekarang ini.

Tujuan utama kami dalam membuat laporan ini adalah untuk melengkapi tugas akhir

semester Analisa Wilayah.

Laporan ini dapat diselaikan penulis karena adanya bimbingan dorongan dan juga semangat dari

berbagai pihak, oleh karena itu selaku penulis kami mengucapakan terima kasih terutama kepada Ibuk

Dra. Hj. Kamila Latif, MS dan Ibuk Ahyuni, ST, M.Si ibuk Fitrina syahor M.Si selaku pembimbing mata

kuliah Analisa Wilayah. Dan juga kami juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah

memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari di dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Kepada

semua pihak penulis mohon saran maupun tanggapan terhadap tugas ini agar dapat di jadikan sebagai alat

yang berguna dalam pembelajaran.

Padang, Juni 2010

Penulis

Page 3: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

BAB I PENDAHULUAN 3

a. Latar Belakang 3b. Batasan Masalah 5c. Tujuan Masalah 5d. Manfaat Penulisan 6

BAB II PEMBAHASAN ANALISIS FISIK DASAR 7

a. Pembuatan Peta Kemiringan Lereng 7

b. Rawan longsor 9

c. Rawan gempa 9

ANALISIS FISIK BINAAN KABUPATEN SOLOK 11

a. Kondisi Jalan Kabupaten Solok Tahun 2007 11b. Kondisi Pelayanan Listrik Kabupaten Solok Tahun 2007 14c. Kondisi Pelayanan Perbankan Kabupaten Solok Tahun 2007 16d. Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007 17e. Kondisi Pelayanan Air Bersih Kabupaten Solok Tahun 2007 18f. Kondiasi Sanitasi Kabupaten Solok Tahun 2007 19g. Kondisi Fasilitas Pendidikan Kabupaten Solok Tahun 2007 20h. Kondisi Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok tahun 2007 23i. Analisis pola ruang 24

LAPORAN ANALISIS EKONOMI KABUPATEN SOLOK

a. Analisis Ekonomi 27

b. Kesimpulan Dari Analisis Ekonomi Kabupaten Solok 48

ANALISIS SOSIAL KEPENDUDUKAN 49

a. Jumlah Penduduk 49b. Komposisi Penduduk berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin 53c. Angka Kelahiran 56d. Kematian Bayi 60e. Jumlah Ibu Melahirkan 64f. Jenis pekerjaan kabupaten solok 70g. Nilai IPM Kabupaten Solok 74

Page 4: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

4

h. Gizi buruk 75

BAB III Hasil Analisis 77

a. Hasil Laporan 78b. Gabugan Analisis Kabupaten Solok melalui Pola Titik,Garis,dan Luasan 82c. Analisis Ekonomi Kabupaten Solok 84d. Analisis Kependudukan Kab solok 86

BAB IV Kategori Dan Generalisasi Kabupaten Solok 87

a. Kaegori Wilayah 87b. Generalisasi 88

Page 5: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Solok adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini

memiliki luas wilayah 7.146 km² dan populasi 500.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Arosuka.

Kabupaten Solok dibentuk berdasarkan UU No. 12 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom

dalam lingkungan propinsi Sumatera Tengah. Dalam UU ini dinyatakan bahwa pusart pemerintahan

kabupaten Solok berada di Solok, salah satu nagari dalam kabupaten Solok.

Tahun 1970, ibukota kabupaten Solok ini berubah status menjadi Kotamadya, sehingga pusat

pemerintahan kabupaten Solok berada dalam wilayah pemerintahan Kotamadya Solok. Secara berangsur

angsur kemudian pusat pemerintahan kabupaten Solok "digeser" ke Koto Baru, Kecamatan Kubung.

Namun seiring dengan perkembangan pemerintahan kemudian, Kotobaru tidak memadai lagi untuk

berfungsi sebagai pusat pemerintahan karena beberapa faktor, antara lain:

Lahan milik pemerintah yang tersedia sangat terbatas, sehingga tidak mungkin untuk

mengembangkan gedung / sarana perkantoran.

Lahan masyarakat disekitar Koto Baru adalah sawah yang subur yang didukung oleh irigasi yang

baik dan produktivitasnya cukup tinggi, sehingga "sayang" kalau mesti dialih fungsikan untuk

menjadi perkantoran pemerintah.

Letak Koto Baru tidak berada ditengah tengah wilayah administrasi pemerintahan kabupaten

sehingga cukup menyulitkan bgi masyarakat yang berjarak jauh.

Karena ketebatasan lahan di Koto Baru, sebagian bangunan perkantoran pemerintah kabupaten

Solok masih terdapat dalam wilayah administrasi Kota Solok, sehingga mempersulit

koordinasi/konsultasi antar Unit Kerja. Juga terpisahnya perkantoran ini membuat prosedur

pelayanan masyarakat menjadi tidak efektif dan efisien.

1. Letak Geografis

Kabupaten Solok yang memiliki luas wilayah 3.738 km2 ini terletak antara 01o 20' 27" Lintang

Selatan - 01o 21' 39" Lintang Selatan dan 100o 25' 00" sampai 10o 33' 43" Bujur Timur. Batas-batas

wilayah Kabupaten Solok adalah :

a) Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Tanah Datar.

Page 6: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

6

b) Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Dharmasraya, Kota Sawahlunto dan Kabupaten

Sawahlunto Sijunjung.

c) Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Solok Selatan.

d) Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota

Padang.

Kabupaten Solok dikenal dengan sebutan Solok nan Indah. Pemerintah Propinsi Sumatera Barat

menunjuk daerah ini sebagai salah satu dari 16 daerah tujuan wisata di Sumatera Barat yang layak

dikembangkan karena memang potensi kepariwisataan kabupaten ini sangat besar. Didukung lagi oleh

letak kabupaten Solok yang strategis sehingga sangat memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan.

Dari Padang, ibukota propinsi Sumatera Barat, kabupaten Solok berjarak sekitar 64 km dan bisa

dicapai dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan menggunakan jalur transportasi darat. Dari Kota

Bukittinggi jaraknya sekitar 76 km dan bisa dicapai lewat jalur jalan Lintas Sumatera dengan melewati

kota Sawahlunto dan Kota Solok. jalan didaerah ini umumnya telah diaspal dan berada dalam kondisi

yang baik. Angkutan umum dari dan menuju kabupaten Solok seperti bus umum dan taksi dengan mudah

bisa didapat. Lagipula daerah ini dilalui oleh jalur Lintas Sumatera ( Trans Sumatera Highway ) sehingga

transportasi dari dan menuju daerah ini tidaklah sukar. Untuk angkutan dalam daerah tersedia banyak

oplet / mikrolet dengan trayek ke hampir semua pelosok dalam kawasan kabupaten Solok.

2. Letak Topografi

Secara umum daerah ini beriklim tropis dengan temperatur bervariasi antara 12o C hingga 30o C.

Ketinggian daerah berkisar antara 329 sampai 1.700 meter di atas permukaan laut. Daerah dengan

ketinggian antara 300 sampai 500 meter diatas permukaan laut meliputi sekitar 37 %, kawasan yang

berada pada ketinggian 500 sampai 1.000 meter meliputi 34 % dan kawasan yang berada pada ketinggian

1.000 sampai 1.700 meter meliputi sekitar 29 % dari luas keseluruhan kabupaten Solok.

Elemen Topografi yang paling meninjol dari Kabupaten Solok adalah danau. Daerah ini

mempunyai lima buah danau yaitu Danau Singkarak ( 1.129,29 Ha), Danau Diatas (17,19 Ha), Danau

Dibawah (16,83 Ha), Danau Talang (1,9 Ha) dan Danau Tuo (1,5 Ha). Perbedaan cukup tajam antara satu

kawasan dengan kawasan lainnya membuat kondisi sumber daya alam saling berbeda.

3. Letak Demografi

Penduduk Kabupaten Solok hingga pertengahan tahun 2005 berjumlah 350.433 jiwa. Penyebaran

penduduk tidak merata karena pengaruh topografi kabupaten Solok yang sebagian besar adalah dataran

Page 7: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

7

tinggi / perbukitan serta aspek aspek lain seperti potensi ekonomi dan kemudahan aksesibilitas.

Konsentrasi penduduk terbesar berada di Kecamatan Kubung yaitu sebesar 15,60 %, disulusul oleh

Kecamatan Lembah Gumanti ( 13,88 % ) dan Kecamatn Gunung Talang (12,82 % ).

Pertumbuhan penduduk di Kabupatan Solok rata rata sebesar 1,2 % pertahun. Sampai pada

pertengahan tahun 2005, komposisi penduduk kabupaten Solok terdiri dari laki-laki sebanyak 172.448

jiwa ( 49,21 % ) dan perempuan sebanyak 177.985 jiwa ( 50.79 % ), dengan kepadatan penduduk sebesar

92 jiwa / km2. Dari jumlah keseluruhan penduduk, 52,14 % diantaranya adalah penduduk pada kelompok

umur angkatan kerja.

Mata pencaharian utama dari 69,7 % penduduk daerah ini adalah bertani. Sektor perdagangan, hotel

dan restoran hanya menyerap sekitar 11,5 % dari tenaga kerja, sektor jasa dan industri sebesar 7,4 % dan

sektor lain lain sebesar 3%.

4. Administrasi

Wilayah Adminstrasi Pemerintah Kabupaten Solok secara Yuridis Formil dibentuk dengan Undang

Undang No.12 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam OLingkunagn

Propinsi Sumatera Tengah. Pada awal pembentukannya, kabupaten Solok semula terdiri 12 Kecamatan

dan 83 Nagari.

Perkembangan keadaan kemudian yang berupa beberapa perubahan status Administrasi

Pemerintahan dilakukan pada tahun 1970 ,1983, 2000 dan 2001 sehingga Kabupaten Solok akhirnya

terdiri dari 19 Kecamatan, 86 nagari dan 426 jorong. Wilayah administrasi terakhir ini ditetapkan dengan

Perda No. 4 tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari dan Perda No. 5 tahun 2001 tentang Pemetaan dan

Pembentukan Kecamatan.

Sebagai konsekwensi dari pemekaran ini, jumlah kecamatan di Kabupaten Solok sekarang menjadi 14

kecamatan serta nagari dari 86 menjadi 74 nagari.

B. Batasan Masalah

1. Aspek Fisik

2. Aspek Ekonomi dan Sarana Prasarana

3. Aspek Sosial Kependudukan

4. Aspek Pola Ruang

C. Tujuan penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Analisis Wilayah Kabupaten Solok.

Page 8: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

8

D. Manfaat penulisan

1. Sebagai sumbangan wacana pemikiran bagi pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan

pengembangan Kabupaten Solok

2. Masyarakat, yaitu sebagai pengetahuan bagi masyarakat Umum

3. Akademisi, yaitu menjadi bahan referensi penulisan atau penelitian lebih lanjut.

Page 9: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

9

BAB II

PEMBAHASAN ANALISIS FISIK DASAR

1.1 Metode Analisa Wilayah Fisik dasar

Pembuatan Peta Kemiringan Lereng

Peta lereng dapat dibuat melalui peta topografi dengan melihat ketinggian daerah melalui peta

kontur. Berdasarkan pengamatan peta topografinya dapat diamati bahwa Kabupaten Solok

merupakan daerah perbukitan. Hal ini terbukti dengan besarnya jumlah kemiringan lereng yang

tergolong dalam kategori sangat curam.

Untuk menghitung klasifikasi kemiringan lereng dapat menggunakan rumus :

£ = N−1 xCi

LX 100 %

Keterangan :

N = jumlah garis kontur yang terpotong

Ci = interval kontur

L = panjang diagonal setiap grid peta (m)

Ci = 1

2000X skala peta

Dilihat dari ketinggian daerah kontur peta topografi kabupaten solok dengan menggunakan rumus

diatas maka di dapatkan klasifikasi kemiringan lereng, sebagai berikut :

a. Kelas I = 0 – 3 % (datar), banyak terdapat di sekitar daerah sebelah selatan kota solok

b. Kelas II = 3 – 8 % (landai), banyak terdapat di kecamatan Bukit Sundi dan Payung Sekaki.

c. Kelas III = 8 – 15 % (agak curam), banyak terdapat di kecamatan X koto singkarak, pantai

cermin dan kubung.

d. Kelas IV = 15 – 40 % (curam) banyak terdapat di kecamatan kubung, bukit sundi, gunung

talang, lembang jaya, X koto singkarak.

e. Kelas V = > 40 % (sangat curam), banyak terdapat hampir di keseluruhan kabupaten solok.

Hasil pembuatan peta lereng, dapat diketahui bahwa daerah kabupaten Solok kebanyakan

memiliki daerah dengan kemiringan lereng > 40 % atau tergolong sangat curam (dapat dilihat

pada lembar kerja peta lereng Kabupaten Solok ( skala 1 : 100.000 cm).

Page 10: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

10

1. Pembuatan Peta Rawan Bencana

Cara Kerja:

a. Buat peta dasar kabupaten Solok skala 1:100.000 lengkap dengan batas administratif dan

sungainya.

b. Overlaykan peta geologi, jenis tanah, dan kemiringan lereng kabupaten Solok skala

1:100.000

c. Batasi daerah yang menjadi lokasi rawan bencana

A. Rawan Banjir

Pada kawasan Solok, rawan banjir terdapat pada kec. Hiliran Gumanti, dan kec. Pantai Cermin

terutama pada kawasan surian serta sebagian kec. X koto di atas, kec. Koto IX sungai lasi serta kec.

Payung Sekaki. Kenapa pada daerah ini sering terjadi banjir ?

a. Jenis Tanah

kompleks tanah pedsolik merah kuning latosol dan litosol dari batuan beku endapan

metamorf pada pegunungan patahan yang rendah.

kompleks tanah pedsolik merah kuning batuan endapan pada pegunungan lipatan.

b. Geologi / Jenis Tanah

Merupakan batuan sedimen dan malihan:

anggota batu sabak dan serpih formasi tuhur: Batusabak,Serpih,Serpih Napalan,dengan

sisipanrijang,Radiolarit,Serpih terkesikkan dan lapisan tipis grewake yang termalihkan.

Batu gamping Formasi Siulak:batuganping sangat terkekarkan, babluran dan

mengandung fosilloftulusa dan hydrocoralinaeyang berumur kapur tebalnya mencapai

500 m.

c. Kemiringan lereng

Kemiringan lereng yang dimiliki pada kecamatan ini adalah besar 40 % sangat curam, banyak

terdapat pada kecamatan Hiliran Gumanti. Kemiringan lereng 15-40 % yaitu curam, banyak

terdapat di kecamatan X koto diatas, kecamatan koto IX sungai Lasi dan payung sekaki dan

daerah ini rawan terhadap banjir.

B. Rawan Longsor

Page 11: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

11

a. Jenis tanah

Tanah yang dimiliki pada setiap kecamatan ini yaitu :

Tanah Latosol dari bahan aluvial dan batuan beku pada pegunungan vulkanis

Tanah pedsolik merah kuning batuan endapan pada pegunungan vulkanis

Tanah andosol dari batuan beku pada pegunungan vulkanis

b. Geologis / Jenis Batuan

Pada kabupaten solok daerah rawan longsor di dominasi oleh batuan sedimen dan batuan gunung

api

c. Kemiringan lereng

Kemiringan lereng pada kabupaten solok yang dilalui oleh rawan longsor yaitu antara 15-40%

yaitu curam, dan pada kabupaten solok setipa kecamatan dominan terhadap longsor.

C. Rawan Gempa

Gempa yang terjadi pada kabupaten solok ini dominan oleh gempa vulkanik, itu disebabkan karena

pergerakan lempeng yang memicu aktifitas gunung api talang, dimana letusan gunung api talang

terdapat 2 daerah rawan bahaya api, yaitu :

Rawan bahaya api 1 ( daerah bahaya radius 4,5 km )

Meliputi daerah disekitar puncak gunung talang ( G. Betina dan G. Jantan) yang terletak

sekitar radius 4,5 km dari pusat kegiatan, terutama dari bahaya bom gunung api dan bahaya

padat yang dimuntahkan langsung dari pusat letusan.Daerah yang kemungkinan terkena

bencana tersebut meliputi daerah bagian selatan, sedangkan puncak bagian utara G. Talang,

selain ancaman bahaya tersebut juga dapat berasal dari bahaya aliran lava, awan panas

ataupun lahar dingin. Sebaran derah bahaya Gunung Talang, antara lain meliputi daerah -

daerah sekitar aliran sungai yang berhulu dibagian puncak, meliputi BA. Muara panas dan

batang Lembang yang meliputi daerah seluas 80 km2.

Rawan Bahaya Api 2 (Derah Waspada radius 10 km )

Merupakan perluasan dari daerah bahaya yang meliputi daerah sekitar radius 10km dari pusat

erupsi. Ancaman bahaya yang berasal dari dari letusan Gunung talang antara lain berupa

aliran lava, awan panas dan lahar. Sebenarnya meliputi daerah puncak sebelah selatan,

tenggara ( Danau Dibawah ), daerah di bagian utaramenerus hinnga Danau Singkarak

meliputi daerah seluas 800 km2.

a. Jenis Tanah

Pada kabupaten solok daerah rawan gempa memiliki 3 jenis tanah, yaitu :

Tanah regosol dari batuan beku.

Tanah andosol dari batuan beku pada pegunungan vulkanis

Page 12: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

12

Tanah andosol dari tuff vulkanis

b. Geologi / Jenis Batuan

Jenis batuan dari rawan gempa ini yaitu :

Breksi gunung api yang tak terpisahkan :berksi tuff,lahar dan aliran lava kebanyakan

bersusunan andesit, batuan basalan merupakan sebagian kecil dari satuan ini

Batuan gunung api oligo-miosen:batuan gunung api dengan sejumlah kecil batuan sedimen.

Batuan gunung api terdiri dari lava, berksi dan tuffsela.

Batuan granit:susunannya berkisar antara grandiorit sampai granit, dengan bintik-bintik

mineral manik.

c. Kemiringan Lereng

Kemiringan lerng yang dimiliki oleh rawan gempa ini adalah 15-40%,yaitu kemiringan lereng

curam.

Kawasan Rawan Gempa

KecamatanKekuatan gempa

Sangat kuat Sedang Rendah

Kec.Junjung Sirih

Kec. X koto singkarak

Kec. Gunung Talang

Kec.Lembah Gumanti

Kec. Pantai Cermin

Kec. Kubung

Kec. Hiliran Gumanti

Kec. X Koto Diatas

Kec. Koto IX Sungai

Lasi

Kec. Bukit Sundi

Kec. Payung Sekaki

Kec. Lembang Jaya

Kec. Danau Kembar

Kec. Tigo Lurah

V

V

V

V

V

V

Page 13: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

13

2. Pembuatan Peta Kesesuaian Lahan

Peta kesesuaian lahan Kabupaten Solok skala 1 : 100.000 dibuat berdasarkan overlay dari peta

kemiringan lereng, jenis tanah, dan curah hujan.

3. Pembuatan Peta Daerah Aliran Sungai

2.2 ANALISIS FISIK BINAAN KABUPATEN SOLOK

Sarana prasarana Kabupaten Solok adalah terdiri dari jalan, listrik, perbankan, sarana kesehatan, dan pendidikan.

1. Kondisi Jalan Kabupaten Solok Tahun 2007

Kondisi jalan di Kabupaten Solok adalah Aspal, kerikil dan tanah. Berdasarkan data yang

diperoleh dapat kita ketahui bahwa kondisi jalan di Kabupaten Solok sudah banyak yang beraspal. Tabel

kondisi jalan Aspal Kab. Solok per Kecamatan

Data table kondisi jalan di Kab. Solok

No Kecamatan Jalan aspal Jalan kerikir Jalan tanah

1 Kecamatan X Koto di Atas 13,2 %, 6,6%, 10%

2 Kecamatan X Koto Singkarak 12,89% 3,8%, 7,11%

3 Kecamatan Gunung Talang 11,67% 13,24% 5,9%

4 Kecamatan Kubung 10,65% 11,27% 1,3%

5 Kecamatan Payung Sekaki 9% 8,3% 3,75%

Page 14: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

14

6 Kecamatan Lembang Jaya 6,9% 5,05% 3,34%

7 Kecamatan Bukit Sundi 6,8% 2,4% 0%

8 Kecamatan Lembah Gumanti 5,9% 2,3% 12,2%

9 Kecamatan Hiliran Gumanti 5,5% 6,4% 22,53%

10 Kecamatan IX Koto Sei Lasi 4,7% 1,17% 2,5%

11 Kecamatan Pantai Cermin 4,3% 6,1% 2,3%

12 Kecamatan Danau Kembar 3,7% 10,2% 1,7%

13 Kecamatan Tigo Lurah 3,03% 22,17% 27,05%

14 Kecamatan Jujung Sirih 1,8% 1,02% 0%

Bersasarkan table diatasa dapat du urutkan jalan aspal dari yang panjang adalah :Kecamatan X

Koto di Atas yaitu 13,2 %, kemudian Kecamatan X Koto Singkarak 12,89%, Kecamatan Gunung Talang

yaitu 11,67%, Kecamatan Kubung yaitu 10,65%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 9%, Kecamatan

Lembang Jaya yaitu 6,9%, Kecamatan Bukit Sundi yaitu 6,8%, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 5,9%,

Kecamatan Hiliran Gumanti yaitu 5,5%, Kecamatan IX Koto Sei Lasi yaitu 4,7%, Kecamatan Pantai

Cermin yaitu 4,3%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 3,7%, Kecamatan Tigo Lurah yaitu 3,03% dan

Kecamatan Jujung Sirih yaitu 1,8%.

Berdasarkan Tabel di atas maka dapat diurutkan Kecamatan yang paling banyak jalannya kerikil

adalah: Kecamatan Tigo Lurah yaitu 22,17%, Kecamatan Gunung Talang yaitu 13,24%, Kecamatan

Kubung yaitu 11,27%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 10,2%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 8,3%,

Kecamatan X Koto di Atas yaitu 6,6%, Kecamatan Hiliran Gumanti yaitu 6,4%, Kecamatan Pantai

Cermin yaitu 6,1%, Kecamatan Lembang Jaya Yaitu 5,05%, Kecamatan X Koto Singkarak yaitu 3,8%,

Kecamatan Bukit Sundi yaitu 2,4%, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 2,3%, Kecamatan IX Koto Sei

Lasi yaitu 1,17% dan Kecamatan Jujung Sirih yaitu 1,02%.

Page 15: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

15

Berdasarkan Tabel di atas maka kecamatan yang paling banyak jalan tanahnya adalah: Kecamatan Tigo

Lurah yaitu 27,05%, Kecamatan Hiliran Gumanti 22,53%, Kecamatan Lembah Gumanti 12,2%,

Kecamatan X Koto Diatas 10%, Kecamatan X Koto Singkarak 7,11%, Kecamatan Gunung Talang yaitu

5,9%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 3,75%, Kecamatan Lembang Jaya yaitu 3,34%, Kecamatan IX

Koto Sei Lasi yaitu 2,5%, Kecamatan Pantai Cermin yaitu 2,3%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 1,7%,

Kecamatan Kubung yaitu 1,3%, sedangkan Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Junjung Sirih yaitu

0%.

Data panjag jalan perkecamatan di Kab. Solok

Page 16: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

16

Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2010

Berdasarkan table di atas maka panjang jalan di Kabupaten Solok PerKecamatan Tahun 2007

adalah Kecamatan Tigo Lurah dengan panjang jalan 187,1 KM dan luas wilayahnya 602,5 KM2,

Kecamatan Hiliran Gumanti dengan panjang jalan 179,3 KM dan luas wilayahnya 263,28 KM2,

Kecamatan X Koto Diatas dengan panjang jalan 139,8 KM dan luas wilayahnya 295,5 KM, Kecamatan

Gunung Talang dengan panjang jalan 117,73 KM dan luas wilayahnya 385 KM2, Kecamatan X Koto

Singkarak panjangjalannya 109,4 KM dan luas wilayahnya 102,5 KM2, Kecamatan Kubung panjang

jalannnya 88,5 KM dan luaswilayahnya 192 KM2, Kecamatan Lembah Gumanti panjang jalannya 75 KM

dan Luas wilayahnya 459,72KM2, Kecamatan Lembang Jaya panjang jalannya 71,93 KM dan luas

No Kecamatan Luas wilayh Panjang Jalan (KM) Persentase

1 Pantai Cermin 366 KM2 46.35 3.75

2 Lembah Gumanti 459,72KM2 75 6.06

3 Hiliran Gumanti 263,28 KM2 179.3 14.49

4 Payung Sekaki 364,5 KM2 62.8 5.08

5 Tigo Lurah 602,5 KM2 187.1 15.12

6 Lembang Jaya 99,9 KM2 71.93 5.81

7 Danau Kembar 70,1 KM2 46.47 3.76

8 Gunung Talang 385 KM2 117.73 9.52

9 Bukit Sundi 109 KM2 45.95 3.71

10 IX Koto Seilasi 171 KM2 43.1 3.48

11 Kubung 192 KM2 88.5 7.15

12 X KotoSingkarak 102,5 KM2 109.4 8.84

13 Junjung Sirih 257 KM2 23.9 1.93

14 Koto X Diatas 295,5 KM2 139.8 11.3

Jumlah 1237.33 100

Page 17: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

17

wilayahnya 99,9 KM2, KecamatanzPayung Sekaki panjang jalannya 62,8 KM dan luas wilayahnya 364,5

KM2, Kecamatan Pantai Cermin panjang jalannya 46,35 KM dan luas wilayahnya 366 KM2, Kecamatan

Danau Kembar panjang jalannya 46,47 KM dan luas wilayahnya 70,1 KM2, Kecamatan Bukit Sundi

panjang jalannya 45,95 KM dan luas wilayahnya 109 KM2,Kecamatan IX Koto Sei Lasi panjang

jalannya 43,1 KM dan luas wilayahnya 171 KM2, dan Kecamatan JunjungSirih panjang jalannya 23,9

KM dan luas wilayahnya 257 KM2.

2. Kondisi Pelayanan Listrik Kabupaten Solok Tahun 2007

Tabel : Kondisi Pelayanan Listrik Kabupaten Solok Tahun 2007

NO Kecamatan Daya Tersambung Nilai Rekening

1 Pantai Cermin 1.839.200 VA 95453830

2 Lembah Gumanti 3.772.950 VA 233242755

3 Hiliran Gumanti 695.350 VA 34625625

4 Payung Sekaki 695.350 VA 36382865

5 Tigo Lurah 0 0

6 Lembang Jaya 1.885.320 VA, 126882735

7 Danau Kembar 918.950 VA, 51102580

8 Gunung Talang 5.941.460 VA 459377175

9 Bukit Sundi 2.772.700 VA 173487045

10 IX Koto Sungai Lasi 168.450 VA 11105150

11 Kubung 6.830.740 VA 534182945

12 X Koto Singkarak 2.773 VA 303617840

13 Junjung Sirih 830 69535185

Page 18: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

18

14 X Koto Diatas 1.416 VA 129231630

Jumlah 25453489 2258227360

Sumber data : PT.PLN (Persero) Wilayah III Cabang Solok Tahun 2008

Berdasarkan table diatas maka dapat kita ketahui bahwa kecamatan yang paling banyak daya

tersambung adalah : Kecamatan Kubung yaitu 6.830.740 VA, Kecamatan Gunung Talang yaitu

5.941.460 VA, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 3.772.950 VA, Kecamatan Bukit Sundi yaitu

2.772.700 VA, Kecamatan Lembang Jaya yaitu 1.885.320 VA, Kecamatan Pantai Cermin yaitu 1.839.200

VA, Kecamatan Danau Kembar yaitu 918.950 VA, Kecamatan Hiliran Gumanti dan Kecamatan Payung

Sekaki yaitu 695.350 VA, Kecamatan IX Koto Sei Lasi yaitu 168.450 VA, Kecamatan X Koto Singkarak

yaitu 2.773 VA, Kecamatan X Koto Diatas yaitu 1.416 VA, Kecamatan Junjung Sirih yaitu 830 dan

Kecamatan Tigo Lurah 0 VA. 3.Kondisi Pelayanan Perbankan Kabupaten Solok Tahun 2007

3. Kondisi Pelayanan Perbankan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Bulan Penabung Jumlah

1 Januari 247 Rp 76.896.000

2 Februari 217 Rp 28.182.880

3 Maret 277 Rp 93.460.000

4 April 336 Rp 112.640.000

5 Mei 337 Rp 55.855.000

6 Juni 312 Rp 62.250.000

7 Juli 334 Rp 63.400.000

8 Agustus 316 Rp 56.200.000

9 September 313 Rp 6.230.000

10 Oktober 262 Rp 53.200.500

Page 19: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

19

11 November 312 Rp 56.300.600

12 Desember 372 Rp 56.236.000

Sumber data : Kantor Pos dan Giro Kabupaten Solok Tahun 2010:

Berdasarkan table di atas maka dapat kita lihat pada Bulan Desember jumlah penabungnya adalah

372 dengan jumlah Rp.56.236.000,-, Bulan Mei sebanyak 337 dengan jumlah Rp.55.855.000,-, Bulan

April sebanyak 336 dengan jumlah Rp.112.640.000,-, Bulan Juli sebanyak 334 dengan jumlah

Rp.63.400.000,-, Bulan Agustus sebanyak 316 dengan jumlah Rp. 56.200.000,-, Bulan September

sebanyak 313 dengan jumlah Rp. 6.230.000,-, Bulan Juni sebanyak 312 dengan jumlah Rp. 62.250.000,-,

Bulan November sebanyak 312 dengan jumlah Rp. 56.300.600,-, Bulan Maret sebanyak 277 dengan

jumlah Rp. 93.460.000,-, Bulan Oktober sebanyak 262 dengan jumlah Rp.53.200.500,-, Bulan Januari

sebanyak 247 dengan jumlah 76.896.000,-, dan Bulan Februari sebanyak 217 dengan jumlah

Rp.28.182.880,-.

4. Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007

Tabel : Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007

No Kantor Satuan Sambungan Telepon Banyak Pelanggan

1 STO Solok 4.844 5.108

2 STO Sulit Air 277 323

3 STO Talang 708 325

Page 20: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

20

4 CTR Bukit Sileh 123 189

5 STO Sumani 562 533

6 DLC Paninggahan 0 225

7 STO Sangir 349 357

8 STO Alahan Panjang 364 406

9 STO Muara Labuh 812 863

10 WWL Solok 196 364

11 Flexi Solok 921 1.258

12 DLC Cupak 0 362

Jumlah 9.156 10.313

Sumber data : PT.Telkom Solok

Berdasarkan table di atas maka dapat kita ketahui bahwa kondisi sambungan telepon yang paling

banyak adalah: terdapat di STO Solok sebanyak 4.844 dengan banyak pelanggan 5.108 rumah, Flexi

Solok sebanyak 921 dengan jumlah pelanggan 1.258 rumah, STO Muara Labuh sebanyak 812 dengan

jumlah pelanggan 863 rumah, STO Talang sebanyak 708 dengan jumlah pelanggan 325 rumah, STO

Sumani sebanyak 562 dengan jumlah pelanggan 533 rumah, STO Alahan Panjang sebanyak 364 dengan

jumlah pelanggan 406 rumah, STO Sangir sebanyak 349 dengan jumlah pelanggan 357 rumah, STO Sulit

Air sebanyak 277 dengan jumlah pelanggan 323 rumah, WWL Solok sebanyak 196 dengan jumlah

pelanggan 364 rumah, CTR Bukit Sileh sebanyak 123 dengan jumlah pelanggan 189 rumah sedangkan

data untuk DLC Paninggahan dan DLC Cupak tidak ada.

5. Kondisi Pelayanan Air Bersih Kabupaten Solok Tahun 2007

Tabel : Pelayanan Air Bersih Perpipaan Dan Non Perpipaan Kabupaten Solok Sambungan rumah dan Kran umum

Page 21: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

21

No Unit

Sambungan rumah Kran umum

Perpipaan Non perpipaan Perpipaan Non perpipaan

1 Alahan Panjang 399 321 1 27

2 Cupak 863 151 6 16

3 Muara Panas 2539 465 18 35

4 Pusat 1571 211 9 32

5 Bukit Sileb 85 178 0 0

6 Koto Sani 691 93 4 12

7 Sulit Air 81 209 0 0

8 Surian 161 26 0 0

9 Kayu Aro 608 70 1 0

10 Sirukam 29 0 0 0

11 Talang 360 128 0 0

Jumlah 7387 1852 39 122

Sumber data : PDAM Kabupaten Solok Tahun 2010

Berdasarkan pelayanan air bersih Sambungan rumah Kabupaten Solok dengan perpipaan paling

banyak terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 2.994, Unit pusat sebanyak 1.782, Unit Cupak sebanyak

1.014, Unit Kota Sani sebanyak 784, Unit Alahan Panjang sebanyak 720, Unit Kayu Aro sebanyak 678,

Unit Talang sebanyak 488, Unit Sulit Air sebanyak 290, Unit Bukit Sileh sebanyak 263, Unit Surian

sebanyak 187, dan Unit Sirukam sebanyak 29. Sedangkan pelayanan air bersih sambungan rumah

Kabupaten Solok dengan non perpipaan paling banyak terdapat di Unit Muara panas sebanyak 2.539,

Unit Pusat sebanyak 1.571, Unit Cupak sebanyak 863, Unit Kayu Aro sebanyak 608, Unit Alahan

Panjang sebanyak 399, Unit Talang sebanyak 360, Unit Surian sebanyak 161, Unit Bukit Sileh sebanyak

85, Unit Sulit Air sebanyak 81, dan Unit Sirukam sebanyak 29.

Page 22: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

22

Berdasarkan pelayanan air bersih berdasarkan kran umum perpipaan Kabupaten Solok Tahun

2007 yang paling banyak terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 53, Unit Pusat sebanyak 41, Unit

Alahan Panjang sebanyak 28, Unit Cupak sebanyak 22, Unit Koto Sani sebanyak 16, Unit Kayu Aro

sebanyak 1 dan unit-unit yang lain tidak ada.

Sedangkan pelayanan air bersih berdasarkan kran umum non perpipaan Kabupaten Solok Tahun

2007 yang paling banyak terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 18, Unit Pusat sebanyak 9, Unit Cupak

sebanyak 6, Unit Koto Sani sebanyak 4, Unit Kayu Aro dan Unit Alahan Panjang sebanyak 1 dan unit-

unit yang lain tidak ada.

6. Kondiasi Sanitasi Kabupaten Solok Tahun 2007

Tabel : Kondisi Sanitasi Lingkungan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Sanitasi lingkungan Persentase

1 Sendiri 40.97

2 Bersama 37.84

3 Umum 19.18

4 Tidak Ada 2.01

TOTAL 100

Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Berdasarkan tabel maka kondisi sanitasi di Kabupaten Solok Tahun 2007 yang paling banyak

adalah sanitasi milik sendiri berjumlah 40,97%, sanitasi milik bersama berjumlah 37.84%, sanitasi milik

umum berjumlah 19.18% dan yang tidak memiliki sanitasi adalah 2,01%

Page 23: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

23

7. Kondisi Fasilitas Pendidikan Kabupaten Solok Tahun 2007

Fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Solok adalah terdiri dari TK, SD, SLTP dan SLTA yang terdiri dari sekolah negeri dan swasta.

Tabel : Pelayanan Fasilitas Pendidikan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Kecamatan

TK SD SMP SMA

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Pantai Cermin 0 2 20 0 4 4 1 0

2 Lembah Gumanti

0 15 34 1 5 5 2 3

3 Hiliran Gumanti 0 3 16 1 4 4 2 0

4 Payung Sekaki 0 3 9 0 2 2 1 0

5 Tigo Lurah 0 0 12 0 2 2 0 0

6 Lembang Jaya 0 8 24 0 4 4 1 0

7 Danau Kembar 0 4 13 1 2 2 1 0

8 Gunung Talang 0 17 42 1 6 6 4 1

9 Bukit Sundi 1 8 21 1 3 3 1 1

10 IX Koto Seilasi 0 2 17 0 2 2 1 0

11 Kubung 1 15 41 4 6 6 2 2

12 X Koto Tangah 0 13 35 1 7 7 4 2

13 Junjung Sirih 0 4 14 1 2 2 1 1

14 X Koto Diatas 0 16 32 0 4 3 2 2

JUMALAH 2 111 330 11 53 52 23 12

Page 24: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

24

Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita ketahui jumlah TK Negeri hanya erdapat di Kecamatan

Bukit Sundi dan Kecamatan Kubung masing-masing 1 Buah. Sedangkan TK swasta banayk terdapat di

Kecamatan Gunung Talang sebanyak 17 Buah, Kecamatan X Koto Diatas sebanyak 16 Buah, Kecamatan

Kubung dan Kecamatan Lembah Gumanti masing-masing 15 Buah, Kecamatan X Koto Singkarak

sebanyak 13 Buah, Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Lembang Jaya masing-masing 8 Buah,

Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan Junjung Sirih masing-masing sebanyak 4 Buah, Kecamatan

Lembah Gumanti dan Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 3 Buah, Kecamatan Pantai Cermin dan

Kecamatan IX Koto Sei Lasi sebanyak 2 Buah, sedangkan Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 1 Buah.

Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan SD Kabupaten Solok Tahun 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui jumlah SD Negeri yang terbanyak di Kecamatan

Gunung Talang sebanyak 42 Buah, Kecamatan Kubung sebanyak 41 Buah, Kecamatan X Koto Singkarak

sebanyak 35 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti sebanyak 34 Buah, Kecamatan X Koto Diatas sebanyak

32 Buah, Kecamatan Lembang Jaya sebanyak 24 Buah, Kecamatan Bukit Sundi sebanyak 21 Buah,

Kecamatan Pantai Cermin sebanyak 20 Buah, Kecamatan IX Koto Sei Lasi sebanyak17 Buah, Kecamatan

Hiliran Gumanti sebanyak 16 Buah, Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 14 Buah, Kecamatan Danau

Kembar sebanyak 13 Buah, Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 12 Buah, dan Kecamatan Payung Sekaki

sebanyak 9 Buah. Sedangkan SD Swasta yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kubung sedangkan

di Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Danau kembar, Kecamatan

Gunung Talang, Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Junjung Jaya

masing-masing 1 Buah dan pada Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo

Lurah, Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan IX Koto Sei Lasi, dan Kecamatan X Koto Diatas adalah

tidak ada.

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah SLTP Negeri yang paling banyak terdapat

di Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 7 Buah, Kecamatan Kubung dan Kecamatan Gunung Talang

masing-masing 6 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti sebanyak 5 Buah, Kecamatan Pantai Cermin,

Page 25: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

25

Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya dan Kecamatan X Koto Diatas masing-masing 4

Buah, Kecamatan Bukit Sundi sebanayk 3 Buah, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah,

Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan IX Koto Sei Lasi dan Kecamatan Junjung Jaya masing-masing 2

Buah. Sedangkan SLTP Swasta yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kubung sebanyak 7 Buah,

Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 5 Buah, Kecamatan Hiliran Gumanti dan Kecamatan X Koto

Diatas masing-masing 3 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan

Lembang Jaya, Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Junjung Sirih masing-masing 2 Buah,dan

KecamatanPayung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Bukit Sundi

masing-masing 1 Buah, sedangkan Kecamatan Tigo Lurah dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi tidak ada.

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah SLTA Negeri yang paling banyak terdapat di

Kabupaten Gunung Talang dan X Koto Singkarak masing-masing sebanyak 4 Buah, Kecamatan Lembah

Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Kubung dan Kecamatan X Koto Diatas masing-

masing 2 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Lembang Jaya,

Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan IX Koto Singkarak, Kecamatan Junjung

Sirih masing-masing 1 Buah sedangkan Kecamatan Tigo Lurah tidak ada. Sedangkan SLTA Swasta

banyak terdapat di Kecamatan Lembah Gumanti sebanayk 3 buah, Kecamatan Kubung, Kecamatan X

koto singkarak, dan Kecamatan X Koto Diatas masing-masing sebanyak 2 buah, Kecamatan Gunung

Talang, Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Junjung sirih sebanyak 1 Buah sedangkan Kecamatan

Pantai Cermin, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah,

Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi tidak ada.

8. Kondisi Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok tahun 2007

Tabel: Pelayanan Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Kecamatan Puskesmas Puskesmas Posyandu

Page 26: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

26

pembantu

1 Pantai Cermin 1 5 37

2 Lembah Gumanti 1 8 62

3 Hiliran Gumanti 1 4 31

4 Payung Sekaki 1 3 16

5 Tigo Lurah 1 4 22

6 Lembang Jaya 1 8 45

7 Danau Kembar 1 4 27

8 Gunung Talang 3 15 69

9 Bukit Sundi 1 5 36

10 IX Koto Seilasi 1 4 27

11 Kubung 2 8 73

12 X Koto Tangah 1 10 54

13 Junjung Sirih 1 2 32

14 X Koto Diatas 2 9 51

Jumlah 18 89 582

Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah puskesmas paling banyak terdapat di

Kecamatan Gunung Talang sebanyak 3 Buah, Kecamatan Kubung dan Kecamatan Koto Diatas masing-

masing 2 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti,

Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Danau

Kembar, Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan IX Koto Sei Lasi, Kecamatan X Koto Singkarak dan

Kecamatan Junjung Sirih masing-masing 1 Buah. Jumlah puskesmas pembantu paling banyak terdapat di

Kecamatan Gunung Talang sebanyak 15 Buah, Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 10 Buah,

Kecamatan X Koto Diatas sebanyak 9 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya,

Page 27: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

27

dan Kecamatan Kubung masing-masing 8 Buah, Kecamatan Pantai Cermin dan Kecamatan Bukit Sundi

masing-masing 5 Buah, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Danau Kembar,

dan Kecamatan IX koto Sei Lasi masing-masing 4 Buah, Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 3 Buah,

sedangkan Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 2 Buah. Jumlah Posyandu yang terbanyak di Kabupaten

Solok adalah terdapat di Kecamatan Kubung sebanayk 73 Buah, Kecamatan Gunung Talang sebanyak 69

Buah, Kecamatan Lembah Gumanti sebanyak 62 Buah, Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 54 Buah,

Kecamatan X Koto Diatas sebanyak 51 Buah, Kecamatan Lembang Jaya sebanyak 45 Buah, Kecamatan

Pantai Cermin sebanyak 37 Buah, Kecamatan Bukit Sundi sebanyak 36 Buah, Kecamatan Junjung Sirih

sebanyak 32 Buah, Kecamatan Hiliran Gumanti sebanyak 31 Buah, Kecamatan Danau Kembar dan

Kecamatan IX Koto Sei Lasi masing- masing 27 Buah, Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 22 Buah dan

Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 16 Buah.

9. ANALISIS POLA RUANG

Dengan Membuat Peta Kabupaten Solok yang Mengkaji tentang Peta Sistem Jaringan (Jaringan

Jalan, Jaringan Perpipaan PDAM, dan Jaringan Listrik), Peta Sebaran Pemukiman, dan Peta kepadatan

penduduk secara Manual, bertujuan memberikan keterampilan kepada Kami, Mahasiswa Pendidikan

Geografi untuk dapat membuat peta berdasarkan Pola ruang yang kami analisis dari Analisa pola

Keruangan Kabuapaten Solok. Tujuan pembuatan peta Pola Ruang dengan skala 1:180.000 dengan sistem

manual ini, selain memberikan keterampilan kepada kami Mahasiswa Pendidikan Geografi. Juga

bertujuan untuk memenuhi tugas Pada Mata kuliah Analisa wilayah dengan aspek-aspek Pola keruangan

Di kabupaten Solok yang mengkaji tentang Sistem Jaringan (Jaringan Jalan, Jaringan Perpipaan PDAM,

dan Jaringan Listrik), Sebaran Pemukiman, dan kepadatan penduduk, yang diberikan oleh Dosen Pada

mata kuliah Analisa Wilayah.

A. Dasar Teori

Pemetaan Pola Keruangan Kabaupaten Solok ini diambil dari Album Peta Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028. Pada Mata Kuliah Sebelumnya telah diuraiakan Tentang

konsep dasar Dari Geografi Desa/kota dan Geografi Pembangunan sebagaimana atau bagaimana

prosesnya, Secara konsepsual pengertian pengembangan Pola Ruang wilayah dapat dirumuskan sebagai

rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan

Page 28: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

28

dan menyeimbangkan pembangunan nasional dan kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian

antar kawasan, keterpaduan antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka

pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan dalam wadah NKRI.

B. Sistematika Laporan Peta

Dalam Pembuatan Peta pada Mata kuliah Analisa Wilayah ini bertujuan untuk menuntutkami

mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi untuk mempraktekkannya dalam pembuatan peta dengan sistem

manual berdasarkan apa yang telah dipelajari pada Mata kuliah sebelumnya, baik dalam mata kuliah

Kartogarfi, Prat. Interprestasi Udara, Prat.Geomorfologi dan Sebagainya. Dan dengan itu diharapkan

kami sebagai mahasiswa bimbingan pada mata kuliah Analisa Wilayah yang dibimbing oleh dosen

ibuDra.Hj.Kamila Latif, M.Sdan ibuAhyuni, ST, M.Siyang telah atau boleh dikatakan Luas kajian dan

pengalamannya dari kami-kami Mahasiswa/mahasiswi Geogarfi Tentang apa itu Geografi Pembangunan.

Kajian Geografi pada pembuatan peta ini adalah dalam kaitan seperti yang disebutkan tadi yaitu pada

Aspek Pola Sistim Jaringan Wilayah yang menjadi topik atau permasalah utamanya dengan skala yang

telah ditentukan.

1. Adapun Peta yang harus dibuat adalah:

a. Peta Sistem Jaringan Jalan

b. Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM

c. Peta Sistem Jaringan Listrik

d. Peta Sebaran Pemukiman

e. Peta kepadatan penduduk

2. Bahan, Sumber dan Alat:

Page 29: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

29

1. Album Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028 dari Bupati /

BAPPEDA Kabupaten Solok.

2. Laporan Jumlah Penduduk dan rata-rata kepadatan penduduk menurut kecamatan dari Kantor BPS

Kota Padang.

3. Kertas HVS

4. Pena Snowman Permanent 4 warna.

5. Penggaris

6. Pensil/Pena

7. Dan lain-lain.

LAPORAN ANALISIS EKONOMI KABUPATEN SOLOK

Meskipun hampir sebagian belahan dunia kini sedang disibukan dengan krisis global,

namun bagi negara Indonesia krisis tersebut masih belum berdampak pada perekonomian

nasional dan daerah. Kekuatan ekonomi yang mayoritas bertumpu pada permintaan dalam

negeri nampaknya masih cukup tegar dari pengaruh krisis global yang terjadi pada tahun

2007.

Penilaian ekonomi bagi pengembangan wilayah dan kawasan adalah untuk upaya

menemukenali potensi dan sektor-sektor yang dapat dipacu serta permasalahan

perekonomian, khususnya untuk penilaian kemungkinan aktivitas ekonomi yang dapat

dikembangkan pada wilayah atau kawasan tertentu.

Hal yang mendasar dalam analisis ekonomi pengembangan wilayah atau kawasan

yaitu perlunya mengenali potensi lokasi, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,

Page 30: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

30

dan sumber daya buatan, sehingga akan terjadi efisiensi tindakan. Dengan usaha yang

minimum akan diperoleh hasil yang optimum yang kesemuanya bertujuan untuk mencapai

pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat, serta terjadinya investasi

dan mobilisasi dana.

Kabupaten Solok merupakan salah satu kabupaten yang mayoritas perekonomiannya

masih mengandalkan sektor tradisional yakni sektor pertanian dan hal ini merupakan salah

satu kekuatan tersendiri dalam tatanan perekonomian daerah. Untuk melihat lebih jauh

tentang perkembangan kinerja perekonomian kabupaten Solok salah satunya dapat dilihat

dari perkembangan Produk Domestik Bruto (PDRB).

Pada dasarnya PDRB disajikan dalam dua nilai yakni PDRB atas dasar harga berlaku

dan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. PDRB atas dasar harga berlaku menyajikan

nilai tambah dari seluruh produksi barang dan jasa yang dinilai dengan harga konstan yakni

harga pada tahun 2000, dengan kata lain faktor fluktuasi yang disebabkan oleh perbedaan

harga telah dieliminasi.

A. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan PDRB Kabupaten Solok berdasarkan harga

konstan 2000

Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator yang dapat

menggambarkan kegiatan ekonomi suatu daerah, diantaranya untuk melihat nilai tambah yang

dihasilkan oleh seluruh perekonomian dan perkembangan pendapatan perkapita pada satu tahun atau

periode pada suatu daerah hasil perhitungan (PDRB) yang disajikan atas dasar harga berlaku dan atas

dasar harga konstan.

Apabila kita mengamati pertumbuhan ekonomi wilayah dari tahun ke tahun berarti tingkat

pertumbuhan yang tercapai di setiap tahunnya, sehingga dapat dinilai hasil dari pertumbuhan suatu

wilayah di dalam mengendalikan kegiatan ekonomi untuk waktu jangka pendek dan usaha untuk

pengembangan perekonomian dalam jangka waktu panjang dan juga dapat dilihat perbedaan tingkat

kesuksesan suatu wilayah dengan wilayah lain.

Page 31: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

31

Pembangunan ekonomi di Kabupaten Solok secara bertahap menurut pertumbuhan ekonomi

yang lebih baik yang mana pertumbuhan ini diusahakan agar merata dan berkembang untuk seluruh

sektor. Berdasarkan data yang telah di peroleh maka diperoleh kesimpulan bahwa PDRB Kabupaten

Solok semakin meningkat setiap tahunnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Solok yang juga ikut meningkat setiap tahunn ya, seperti dapat kita lihat pada table dan

diagram dibawah ini :

Tabel: Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok

Berdasarkan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah).

No TahunJumlah PDRB

(Jutaan Rupiah)Pertumbuhan

Ekonomi

1 2003 1435192.76  

2 2004 1519416.99 5.54

3 2005 1608661.4 5.55

4 2006 1705496.5 5.68

5 2007 1811861 5.87

Jumlah 6645435.89  

Sumber Data : BPS Kabupaten Solok 2008

Pertumbuhan Ekonomi :

1. Tahun 2004 = PDRB tahun 2004- PDRB tahun 2003 X 100% PDRB tahun 2004

PE 2004 = 1519416.99-1435192.76 X 100% 1519416.99

PE 2004 = 5.54%

2. Tahun 2005 = PDRB tahun 2005- PDRB tahun 2004 X 100% PDRB tahun 2005

PE 2004 = 1608661.4-1519416.99 X 100% 1608661.4

PE 2005 = 5.55%

3. Tahun 2006 = PDRB tahun 2006- PDRB tahun 2005 X 100% PDRB tahun 2006

PE 2006 = 1705496.5-1608661.4 X 100% 1705496.5

PE 2006 = 5.68%

4. Tahun 2007 = PDRB tahun 2007- PDRB tahun 2006 X 100% PDRB tahun 2006

PE 2007 = 1811861-1705496.4X 100% 1811861

PE 2007 = 5.87%

Page 32: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

32

Kelas Interval PDRB

No Kelas Interval

1.

2.

3.

2.00%-4.9 %

5.00%-5.99%

> 6%

Rendah

Sedang

Tinggi

Berdasarkan data PDRB maka akan diperoleh pertumbuhan ekonomi di kabupaten Solok , yang

mana dilihat dari persentase pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.

Pertumbuhan PDRB kabupaten termasuk pertumbuhan sedang karena rata-rata berkisar antara 5% –

5.99%.

Grafik Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Tahun 2003-2007

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat kita lihat bahwa jumlah PDRB Kabupaten

Solok (jutaan rupiah) terus meningkat dari tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 adalah

1235192.76, tahun 2004 adalah 1519416.99, tahun 2005 adalah 1608661.4, tahun 2006 adalah

1705496.5, dan tahun 2007 adalah 1811861. Jadi jumlah PDRB Kabupaten Solok berdasarkan harga

konstan 2000 selama tahun 2003-2007 adalah 6645435.89.

1 2 3 4 50

200000400000600000800000

100000012000001400000160000018000002000000

Jumlah PDRB (Jutaan Rupiah)

Page 33: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

33

2003 2004 2005 2006 20075.3

5.4

5.5

5.6

5.7

5.8

5.9

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Solok Tahun 2004-2007

Pertumbuhan Ekonomi

Jadi pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Solok dari tahun 2003-2007 selalu mengalami

peningkatan yaitu dari tahun 2003-2004 meningkat sebanyak 5.54 %, dari tahun 2004-2005 meningkat

sebanyak 5.55%, tahun 2005-2006 meningkat sebanyak 5.68%, dan tahun 2006-2007 meningkat

sebanyak 5.87%.

Tabel

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)

No Sektor-SektorTahun

2003 2004 2005 2006 20071 Pertanian 508981.07 649629.21 686991.28 726116.64 768356.072 Pertambangan dan

Penggalian48951.74 50773.62 54693.24 58871.08 65029.79

3 IndustriPengolahaan

110218.63 109394.48 117664.7 125642.37 133846.81

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih

5278.19 5716.63 6148.66 6665.39 7210.03

5 Bangunan 70080.73 82363.25 88350.62 95082.94 101767.276 Perdagangan,

Hotel, dan Restoran

144966.82 211572.54 224780.62 240071.32 256868.34

7 Pengangkutan dan Komunikasi

143211.92 147293.07 157229.46 167917.31 179883.22

8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

30673.64 30889.74 32138.98 34049.08 36795.21

Page 34: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

34

9 Jasa-Jasa 172830.02 231784.45 240663.85 251079.65 262103.36

Jumlah 1235192.76 1519416.99 1608661.4 1705496.5 1811861

Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Grafik Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga Konstan 2000

Tahun 2003-2007 :

Sekt

or-

Sekt

or

Per

tania

n

Per

tam

ban

gan d

an P

engg

...

Indust

ri P

engo

lahaa

n

List

rik,

Gas

, dan

Air B

ersih

Ban

gunan

Per

dag

anga

n, H

ote

l, dan

...

Pen

gangk

uta

n d

an K

om

u...

Keu

anga

n, P

erse

waa

n, d

an J...

Jasa

-Jas

a0100000200000300000400000500000600000700000800000900000

Series1Series2Series3Series4Series5

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pertanian Kabupaten Solok terjadi naik

turun selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 508981.07 pada tahun 2004

jumlahnya adalah 89244.41, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 686991.28, pada tahun 2006

jumlahnya adalah 726116.64, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 768356.7. Jadi jumlah Sektor

pertanian Kabupaten Solok selama tahun 2003-2007 adalah 3340074.9.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pertambangan dan penggalian

Kabupaten Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya

adalah 48951.74 pada tahun 2004 jumlahnya adalah 50773.62, pada tahun 2005 jumlahnya adalah

54693.24 , pada tahun 2006 jumlahnya adalah 58871.8, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 65029.79.

Jadi jumlah Sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah

278320.19.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor industry pengolahan Kabupaten Solok

semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 110218.63, pada

tahun 2004 jumlahnya adalah 109394.48, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 117664.7, pada tahun

2006 jumlahnya adalah 125642.37, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 133846.81. Jadi jumlah Sektor

industry pengolahan Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 596766.99.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten

Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 5278.19,

pada tahun 2004 jumlahnya adalah 5716.63, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 6148.66, pada tahun

Page 35: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

35

2006 jumlahnya adalah 6665.39, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 7210.3. Jadi jumlah Sektor

listrik, gas dan air bersih Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 31019.17.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor bangunan Kabupaten Solok semakin

meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 70080.73, pada tahun

2004 jumlahnya adalah 82363.25, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 88350.62, pada tahun 2006

jumlahnya adalah 95082.94, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 101767.27. Jadi jumlah Sektor

bangunan Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 437644.81.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor perdagangan , hotel dan restoran

Kabupaten Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya

adalah 144966.82, pada tahun 2004 jumlahnya adalah 211572.54, pada tahun 2005 jumlahnya adalah

224780.62 pada tahun 2006 jumlahnya adalah 240071.32, pada tahun 2007 jumlahnya adalah

256868.34. Jadi jumlah Sektor perdagangan , hotel dan restoran Kabupaten Solok Selama tahun 2003-

2007 adalah 1078259.64.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pengakutan dan komunikasi Kabupaten

Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah

143211.92 pada tahun 2004 jumlahnya adalah 147293.07, pada tahun 2005 jumlahnya adalah

157229.46, pada tahun 2006 jumlahnya adalah 167917.31, pada tahun 2007 jumlahnya adalah

179883.22. Jadi jumlah Sektor pengakutan dan komunikasi Kabupaten Solok Selama tahun 2003-

2007 adalah 795534.98.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan Kabupaten Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003

jumlahnya adalah 30673.64, pada tahun 2004 jumlahnya adalah 30889.74, pada tahun 2005 jumlahnya

adalah 32138.98, pada tahun 2006 jumlahnya adalah 34049.08, pada tahun 2007 jumlahnya adalah

36795.21. Jadi jumlah Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kabupaten Solok Selama

tahun 2003-2007 adalah 164546.65.

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor jasa-jasa Kabupaten Solok semakin

meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 172830.02, pada tahun

2004 jumlahnya adalah 231784.45, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 240663.85, pada tahun 2006

jumlahnya adalah 251079.65, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 262103.36. Jadi jumlah Sektor

pertanian Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 1158461.33.

Jadi PDRB Kabupaten Solok selama tahun 2003-2007 didukung oleh sektor pertaniannya

yang sangat maju.

Page 36: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

36

B. Sektor-sektor Penunjang PDRB Kabupaten Solok

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga konstan 2000 banyak

terdapat pada sector pertaniannya, karena Kabupaten Solok merupakan salah satu Kabupaten yang

banyak menghasilkan beras, buah-buahan, sayuran dan lainnya. Seperti dapat kita lihat dalam

penjelasan dibawah ini :

Tabel

Persentase Persektor Tahun 2007

No Sektor-Sektor Tahun 2007Persentase

(%)1 Pertanian 768356.7 42.41

2 Pertambangan dan Penggalian 65029.79 3.59

3 Industri Pengolahaan 133846.81 7.37

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 7210.3 0.4

5 Bangunan 101767.27 5.62

6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 256868.34 14.18

7 Pengangkutan dan Komunikasi 179883.22 9.938 Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan36795.21 2.03

9 Jasa-Jasa 262103.36 14.47

Jumlah 1811861 100Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Tabel

PDRB persektor dan subsector kabupaten solok tahun 2007

No Sektor Subsektor Persentase

(%)

1. Pertanian Padi dan palawija

Perkebunan

Peternakan

Perikanan

35,75

6,22

0,48

0,61

2. Pertambangan dan penggalian Migas dan gas bumi

Non Migas

Penggalian

0,00

0,00

3,59

3. Industri Penggolahan Industry migas 0,00

Page 37: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

37

Industry tanpa migas 7,37

4. Bangunan 5.62

5. Perdagangan, Hotel, Restoran Perdagangan besar/eceran

Hotel

Restoran

12,27

0,00

0,61

6. Listrik, gas dan air bersih Listrik

Gas

0,4

0,00

7. Pengangkutan dan komunikasi Angkutan

komunikasi

8,89

0,41

8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan

Bank

Lembaga keuangan tanpa bank

Sewa bangunan

Jasa perusahaan

0,85

0,50

0,40

0,20

9. Jasa-jasa Pemerintah umum

Swasta

12,20

2,24

Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Berdasarkan data persentase diatas, sektor yang paling menunjang PDRB kabupaten Solok

adalah sektor pertanian. Dimana, dalam sektor pertanian terdapat subsektornya, adapun subsector

yang paling menunjang pertanian adalah padi dan palawija dengan persentase sebesar 35,75%.

Tabel

Jumlah penduduk dan produksi padi menurut kecamatan tahun 2007

No Kecamatan Jumlah penduduk Produksi

1.

2.

3.

Pantai Cermin

Lembah gumanti

Hiliran gumanti

20806

48797

16512

14039,44

2976,56

12115,07

Page 38: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

38

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14

Payung sekaki

Tigo lurah

Lembah jaya

Danau kembar

Gunung talang

Bukit sundi

IX koto sungai lasi

Kubung

X koto diatas

X Kt. Singkarak

Junjung sirih

8563

8928

25859

19679

45025

23035

10433

54835

21727

33630

13659

12166,79

9468,69

29147,97

90,50

50340,90

46534,92

9146,47

42657,34

10618,34

27295,21

9086,80

Jumlah 351515 275685,00

Dari data diatas, jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di kecamatan kubung berjumlah

54835 orang. Sedangkan hasil produksi padi terbesar terdapat di kecamatan Gunung talang dengan

jumlah produksi 50340,90 Ton.

Diagram lingkaran Persentase Persektor Kabupaten Solok Tahun 2007 :

42,41%

3,59%7,39%

0,4%

5,62%

14,18%

9,93%

2,03% 14,47%

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahaan

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Pe-rusahaan

Jasa-Jasa

Berdasarkan table di atas dapat kita ketahui bahwa persentase penunjang PDRB Kabupaten

Solok Tahun 2007 yang terbesar adalah Sektor Pertanian yaitu 42.41%, kemudian Sektor Jasa-Jasa

sebesar 14.47%, Sector Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 14.18%, Sektor Pengangkutan dan

Komunikasi sebesar 9.93%, Sektor Industri Pengolahan sebesar 7.39%, Sektor Bangunan sebesar

5.62%, Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 3.59%, Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan sebesar 2.03% dan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih sebesar 0.4%.

Page 39: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

39

C. PDRB Perkapita

Indikator ekonomi makro lain yang memiliki pesan strategis dalam penyusutan perencanaan

dan evaluasi hasil-hasil kegiatan pembangunan ekonomi regional adalah PDRB perkapita dan

pendapatan regional perkapita. PDRB perkapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan

jumlah penduduk pertengahan tahun pada tahun yang sama. Ini berarti besarnya PDRB perkapita

sangat dipengaruhi kedua variable diatas. PDRB perkapita merupakan salah satu informasi yang

sering dijadikan patokankeberhasilan suatu daerah, karena secara tidak langsung dapat dilihat potret

rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk dalam satu daerah selama satu tahun.

Sedangkan pendapatan regional perkapita diperoleh setelah PDRB dikurangi dengan penyusutan dan

pajak tak langsung neto serta transper neto kemudian baru dibagi dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun.

Rumus :

PDRB Perkapita = Jumlah PDRB 2007

Jumlah Penduduk 2007

Tabel

PDRB perkapita dan pendapatan regional perkapita

kabupaten Solok 2003-2007

Uraian Tahun Nilai nominal

(Rupiah)

Kenaikan

(%)

(1) (2) (3) (4)

PDRB Perkapita 2003

2004

2005

2006

2007

5425222,32

6123686,53

7112275,50

8317189,15

9627425,88

10,70

12,87

16,14

16,94

15,75

Pendapatan Regional Perkapita 2003

2004

2005

2006

5025394,15

5652604,37

6566983,45

7724287,74

10,21

11,12

16,18

17,62

Page 40: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

40

2007 9085647,88 17,62

Sumber data BPS Kabupaten Solok

Dari tabel diatas, dapat dilihat PDRB perkapita kabupaten Solok sejak tahun 2003 sampai

dengan tahun 2007 yang terus menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dapat tejadi

disebabkan oleh cukup tingginya peningkatan yang nilai nominal PDRB dan relative rendahnya

pertumbuhan penduduk kabupaten Solok. Jika pada tahun 2006 PDRB perkapita Kbupaten Solok

mencapai 8,32 juta rupiah maka pada tahun 2007 telah mampu menembus angka 9,63 juta rupiah,

artinya terjadi peningkatan sebesar 15,75 persen.

Sementara itu, jika dilihat dari pendapatan Regional perkapita Kabupaten Solok, tahun 2006

telah mencapai 7,72 juta rupiah dan tahun 2007 naik menjadi 9,08 juta rupiah atau terjadi peningkatan

sebesar 17,62 persen.

Tingginya PDRB perkapita dan pendapatan Regional perkapita Kabupaten Solok pada dua

tahun terakhir, lebih disebabkan oleh karena tingginya tingkat inflasi baik secara nasional maupun

Kabupaten Solok.

D. Perkembangan Kelompok Sektor PDRB

Sektor perekonomian dalam penyusunan APBD dikelompokkan atas tiga kelompok sektor,

yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier. Pengelompokan tersebut didasarkan atas input

dan output serta asal terjadinya proses produksi untuk masing-masing produsen.

Kelompok sektor primer mencakup kegiatan yang proses produksinya merupakan proses dasar

atau mengambil langsung dari alam. sektor ini terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertmbangan dan

penggalian.

Sedangkan sektor sebagian atau seluruh dari proses produksinya (output) memanfaatkan sektor

primer dikategorikan kedalam sektor sekunder. Termasuk kedalam sektor sekunder adalah sektor

industry pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan. Sekto-sektor lain yang

belum tercakup dalam kategori diatas dikelompokkan kedalam sektor tersier yaitu sektor perdagangan,

hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keungan, persewaan bangunan dan jasa

perusahaan serta sektor jasa-jasa.

Tabel

Nilai tambah dan pertumbuhan kelompok sektor PDRB

Page 41: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

41

Kabupaten Solok Atas dasar harga konstan 2000 tahun 2006-2007

Kelompok sektor Nilai tambah

(Jutaan rupiah)

2006 2007

Pertumbuhan

(%)

2006 2007

Primer

Sekunder

Tersier

784998,44 833386,49

227390,69 242824,38

693117,36 735650,13

5,84 6,16

7,18 6,79

5,85 6,14

PDRB 1705496,49 1811861,00 6,02 6,24

Sumber data BPS Kabupaten Solok

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat pertumbuhan masing-masing kelompok sektor

perekonomian. Seluruh sektor tahun 2007 mengalami pertumbuhan yang cukup baik, sedikit berbeda

dengan tahun 2006 pada tahun 2007 dua kelompok sektor mengalami penurunan yaitu kelompok

sektor primer dan sekunder . pertumbuhan tertinggi dicatat oleh kelompok sektor sekunder sebesar

7,18 persen. Hal ini terutama disebabkan tingginya pertumbuhan seluruh sektor di kelompok sektor

ini yaitu sektor bangunan, sektor listrik, gas, air minum dan sektor industry. Sedangkan kelompok

sektor primer dan tersier masing-masing tumbuh sebesar 5,84 persen dan 5,85 persen.

E. Perbandingan PDRB Kabupaten Solok dengan PDRB Sumatera Barat

a. Struktur Ekonomi

Perekonomian Sumatera Barat merupakan akumulasi dari perekonomian seluruh kabupaten atau kota.

Artinya peningkatan perekonomian Sumatera Barat akan sangat tergantung kepada peningkatan

perekonomian pada masing-masing kabupaten/kota.

Bila dicermati dari struktur perekonomian, baik Sumatera Barat maupun kabupaten Solok sama-sama

ditopang oleh tiga sektor utama yang sama, yaitu sektor pertanian, perdagangan dan jasa-jasa. Ketiga

sektor ini pada tahun 2007 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 24,67 persen, 17,34 persen

dan 15,64 persen terhadap total PDRB Sumatera Barat serta 45,31 persen, 12,88 persen dan 11,47

persen terhadap total PDRB Kabupaten Solok.

Dilihat dari perkembangan kontribusi sekto-sektor ekonomi Sumatera Barat dan kabupaten Solok

tahun 2007, terdapat dua sektor yang kontribusinya mengalami penurunan di tahun 2007 baik pada

struktur ekonomi Sumatera Barat maupun kabupaten Solok. Kedua sektor tersebut adalah sektor

listrik, gas, air bersih dan sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor yang lainnya mengalami peningkatan

terhadap total PDRB kabupaten Solok yaitu sektor industry dan perdagangan , hotel dan restoran.

Page 42: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

42

Sedangkan empat sektor yang lain, kontribusinya mengalami penurunan pada total PDRB

Sumatera Barat tapi mengalami peningkatan pada total PDRB kabupaten Solok. Sektor-sektor tersebut

adalah sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, bangunan serta sektor pegangkutan dan

komunikasi. Sektor pertanian pada tahun 2006 kontribusinya adalah sebesar 25,26 persen turun

menjadi 24,67 persen terhadap total PDRB Sumatera Barat, kontribusi sektor ini mengalami

peningkatan dari 45,26 persen tahun 2006 menjadi 45,31 persen pada tahun 2007. Begitu juga dengan

sektor pertambangan dan penggalian turun dari 3,45 persen menjadi 3,44 persen terhadap total PDRB

sumatera Barat, kontribusi ini mengalami peningkatan dari 3,16 tahun 2006 menjadi 3,83 persen pada

tahun 2007 terhadap total PDRB kabupaten Solok. Begitu juga dengan dua sektor yang lain yaitu

bangunan dan komunikasi masing-masing pada tahun 2006 kontribusinya 5,61 persen dan 15,13

persen menurun menjadi 5,5 persen dan 15,01 persen pada tahun 2007 terhadap total PDRB Sumatera

Barat. Kontribusi kedua sektor ini mengalami peningkatan dari 6,13 persen dan 10,45 persen pada

tahun 2006 menjadi 6,66 persen dan 10,87 persen pada tahun 2007 terhadap total PDRB kabupaten

Solok.

Tabel

Peranan Sektor Ekonomi Kabupaten Solok Terhadap PDRB Sumatera Barat sektoral dan Peranan

Masing-masing sektor dalam PDRB Sumatera Barat

No Lapangan Usaha Peranan PDRB Kab.

Solok sektoral terhadap

PDRB Sumbar sektora

2006 2007

Distribusi PDRB Sumbar

Sektoral terhadap total

PDRB Sumbar

2006 2007

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri

Listrik, gas dan air bersih

Bangunan

Perdagangan, hotel & restoran

Pegangkutan & komunikasi

Keuangan, persewaan & jasa

Jasa-jasa

10,16 10,50

6,22 6,38

3,15 3,16

2,28 2,43

6,23 6,92

4,33 4,25

4,11 4,13

1,95 2,02

4,27 4,20

25,26 24,67

3,45 3,44

11,42 12,01

1,42 1,37

5,61 5,5

16,96 17,34

15,13 15,01

4,96 4,96

15,79 15,64

Jumlah 5,63 5,72 100,00 100,00

Page 43: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

43

Dari tabel diatas dapat dilihat perana PDRB kabupaten Solok sektoral terhadap PDRB sektoral

propinsi Sumatera Barat. Tahun 2007, terdapat tiga sektor ekonomi kabupaten Solok yang perannya

cukup besar terhadap PDRB Sumatera Barat. Ketiga sektor tersebut adalah sektor pertanian dengan

peranan sebesar 10,50 persen tahun 2007 naik dari 10,16 persen tahun 2006, kedua sektor

pertambangan dan penggalian dengan peranan 6,22 persen tahun 2006 meningkat menjadi 6,38 persen

tahun 2007, serta sektor bangunan dengan peranan 6,23 persen tahun 2006 naik menjadi 6,92 persen

tahun 2007.

b. Laju Pertumbuhan

Kinerja perekonomian propinsi Sumatera Barat maupun kabupaten Solok pada tahun 2007

memperlihatkan perkembangan yang makin baik dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini

diperlihatkan oleh makin cepatnya laju pertumbuhan PDRB baik Sumatera Barat maupun kabupaten

Solok.

Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB Sumatera Barat mencatat pertumbuhan sebesar 6,34 persen

tahun 2007 miningkat dari 6,14 persen tahun 2006, sedangkan kabupaten Solok 6,24 tahun 2007

meningkat dari 6,02 persen tahun 2006. Artinya pertumbuhan ekonomi yang dicapai kabupaten solok

untuk tahun 2007 sedikit lebih rendah dari pertumbuhan Propinsi Sumatera Barat.

Perbandingan laju pertumbuhan ekonomi Kab.Solok dengan Kab/Kota se Sumatera Barat menurut harga konstan 2000

F. Hasil Produksi atau komodity unggulan yang paling menunjang PDRB

Kabupaten Solok

Hasil produksi atau komoditi unggulan sektor pertanian Kabupaten Solok yang menunjang

PDRB Kabupaten Solok adalah Produksi padi sawah, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi

kayu dan ubi jalar. Namun yang paling menunjang PDRB adalah padi sawah sebagai mana kita

4,48%

5,42%

6,35%5,67% 5,91%

6,24% 6,38% 6,14% 6,08% 6,12%6,54% 6,40% 6,21% 6,41%

3,40%

6,27%6,58% 6,42%

5,59%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

7,00%

% 4,48% 5,42% 6,35% 5,67% 5,91% 6,24% 6,38% 6,14% 6,08% 6,12% 6,54% 6,40% 6,21% 6,41% 3,40% 6,27% 6,58% 6,42% 5,59%

Kep. Ment

Pesisir

Kab. Solok

Sijunjung

Tanah

Pdg Paria

Agam50

KotaPasaman

Sol Sel

Dharmasr

Pas Bar

Padang

Kota Solok

Sawahlunt

Pdg Panj

Bukittinggi

Payakumb

Kota Paria

Page 44: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

44

ketahui bahwa Kabupaten Solok merupakan salah satu kabupaten penghasil beras di Provinsi

Sumatera Barat.

Tabel :

Hasil Produksi Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Solok

Tahun 2007 (Ton)

No Kecamatan Hasil Produksi

Padi Sawah

Jagung KedelaiKacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Kayu

Ubi Jalar

1 Pantai Cermin 14039.44 305   98.4   577.6 6612 Lembah

Gumanti2976.56 7       531.8 7227

3 Hiliran Gumanti

12115.07 129 17.4     1146.5 1041.9

4 Payung Sekaki 12166.79 19 12.7 34.7 3.5 795.1 12505 Tigo Lurah 9468.69 112   18.4 12.6 581.1 617.96 Lembang Jaya 29147.97 230   28.1 14 995 125607 Danau Kembar 90.5 63       1229.6 2397.38 Gunung Talang 50340.9 68   10.8   1609.2 31989 Bukit Sundi 46534.92 128 6.3 43   1168.4 502.810 IX Koto Sungai

Lasi9146.47 29 8.8 15.5   823.4 579.3

11 Kubung 42657.34 137 3.3 48.8 4 876.1 76812 X Koto Diatas 10618.34 415 25.9 29.5 15.1 1921.8 75713 X Koto

Singkarak27295.21 223   8.8 4 1095.8  

14 Junjung Sirih 9086.8 689   12.2 6.4 341.2 181.7

Jumlah19691.785

72554 74.4 348.2 59.6 13692.6 31741.9

Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Grafik Hasil Produksi Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Solok Tahun 2007 (Ton) :

Page 45: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

45

Panta

i Cer

min

Lem

bah G

uman

ti

Hiliran

Gum

anti

Payung S

ekak

i

Tigo Lu

rah

Lem

bang J

aya

Danau

Kem

bar

Gunung Tala

ng

Bukit Su

ndi

IX K

oto Su

ngai L

asi

Kubung

X Koto

Diat

as

X Koto

Singk

arak

Junju

ng Siri

h0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

Hasil Produksi Padi Sawah

Hasil Produksi Jagung

Hasil Produksi Kedelai

Hasil Produksi Kacang Tanah

Hasil Produksi Kacang Hijau

Hasil Produksi Ubi Kayu

Hasil Produksi Ubi Jalar

Tabel : Persentase Hasil Produksi pertanian Kabupaten Solok Tahun 2007:

No Hasil Produksi Jumlah Persentase

1 Padi Sawah 275685 85.052 Jagung 2554 0.793 Kedelai 74.4 0.0234 Kacang Tanah 348.2 0.115 Kacang Hijau 59.6 0.026 Ubi Kayu 13692.6 4.227 Ubi Jalar 31741.9 9.79

Jumlah 324155.7 100Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Grafik Persentase Hasil Produksi Kabupaten Solok Tahun 2007 :

Berdasarkan data di atas maka dapat kita lihat bahwa sektor pertanian yang sangat menunjang

perekonomian masyarakat Kabupaten Solok adalah Sektor Pertanian padi sawah sejumlah 85.05%,

kemudian ubi jalar 9.8%, ubi kayu 4.22%, jagung 0.79%, kacang tanah 0.11%, kedelai 0.023%,

dan kacang hijau 0.018%.

Padi Sawah

Jagung Kedelai Kacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Kayu Ubi Jalar0

50000100000150000200000250000300000

Jumlah

Jumlah

Page 46: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

46

G. Kegiatan Perekonomian Yang Menyangkut Lahan Tahun 2007

Kegiatan perekonomian yang menyangkut lahan di Kabupaten Solok tahun 2007 terdiri

dari Pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Dimana

pertanian tanaman pangan yang merupakan subsektor yang apling menunjang kegiatan ekonomi

yang paling menyangkut lahan.

Tabel : Kegiatan Perekonomian Yang Terkait Dengan Lahan

NOKOMODITI PERTANIAN

2007

1 Tanaman Holtikultura 599707.72 Perkebunan 107968.13 Peternakan 37898.44 Kehutanan 11293.275 Perikanan 11489.25

Jumlah 768356.7Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008

Diagram Batang Kegiatan Perekonomian yang Terkait dengan Lahan Tahun 2007 :

Tanaman Holtikultura

Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan0

100000200000300000400000500000600000700000

Berdasakan tabel dan diagram diatas maka dapat kita ketahui bahwa subsektor yang

paling banyak di Kabupaten Solok adalah subsektor tanaman pangan sebanyak 599.707.7,

kemudian subsektor perkebunan sebanyak 107.968,1, sub sektor peternakan sebanyak 37.898,4,

sub sektor perikanan sebanyak 11.489,25, dan sub sektor kehutanan sebayak 11.293,27.

Page 47: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

47

H. Agribisnis yang Ada di Kabupaten Solok Tahun 2007

Agribisnis Kabupaten Solok adalah kegiatan bisnis yang menyangkut bidang pertanian

yang ada di Kabupaten Solok. Dilihat dari padi sawah, luas tanamnya adalah 51.828 Ha yang

menghasilkan gabah sebanyak 14.039,44 Ton. Sedangkan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan

dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel : Produksi Sayuran Kabupaten Solok Tahun 2007

No Jenis tanaman

Luas tanam Produksi

1 Bawang merah 1916 1866

2 Bawang putih 122 116

3 Bawang daun 220 201

4 Kentang 1482 1465

5 Kubis 2134 2023

6 Petsai dan sawi 12 10

7 Kacang panjang 98 85

8 Cabe 860 936

9 Tomat 716 685

10 Terung 91 77

11 Buncis 267 245

12 Ketimun 61 54

13 Kangkung 42 44

14 Bayam 51 47

15 Wortel 120 12616 Cabe rawit 86 81

Sumber data : Dinas Pertanian

Berdasarkan table di atas dapat kita lihat bahwa Kabupaten Solok merupakan salah satu

Kabupaten penghasil sayuran di Provinsi Sumatera Barat. Kubis merupakan tanaman agribisnis

yang banyak di produksi di Kabupaten Solok berdasarkan data di atas yaitu dengan luas tanam

2.134 Ha dapat memproduksi 66.581,4 Ton, kemudian kentang dengan luas tanam 1482 Ha dapat

memproduksi sebanayk 26.099,8 Ton, Bawang Merah dengan luas tanam 1.916 Ha dapat

memproduksi 16.618.1 Ton, tomat dengan luas tanam 716 Ha dapat memproduksi sebanyak

13.622,6 Ton, cabe dengan luas tanam 860 Ha dapat memproduksi sebanyak 5.855 Ton, wortel

dengan luas tanam 120 dapat memproduksi sebanyak 2.547 Ton, buncis dengan luas tanam 267 Ha

dapat memproduksi sebanyak 2.077,7 Ton, bawang daun dengan luas tanam 220 Ha dapat

memproduksi sebanyak 1.626,5 Ton, terung dengan luas tanam 91 Ha dapat memproduksi

Page 48: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

48

sebanyak 906,7 Ton, bawang putih dengan luas tanam 122 ha dapat memproduksi sebanyak 724,9

Ton, kacang panjang dengan luas tanam 98 Ha dapt memproduksi sebanyak 409,3 Ton, cabe rawit

denan luas tanam 86 ha dapat memproduksi sebanyak 394,1 To, kangkung dengan luas tanam 42

Ha dapat memproduksi 264,1 Ton, bayam dengan luas tanam 51 Ha dapat memproduksi sebanyak

228,4 Ton, petsai dan sawi dengan luas tanam 12 Ton dapat memproduksi sebanyak 168 Ton, dan

ketimun dengan luas tanam 61 Ha dapat memproduksi sebanyak 152,6 Ton

Tabel : Produksi buah-buahan Kabupaten Solok Tahun 2007

No Jenis komoditi Jumlah tanam Produksi (ton)1 Alpokat 225952 11413.92 Duku 0 03 Durian 135371 4728.74 Jambu biji 8255 71.25 Jeruk 309077 1828.26 Mangga 11121 69.27 Manggis 29333 297.78 Nangka 11747 237.79 Nenas 3681 1.410 Pepaya 16819 124.411 Pisang 242474 3641.912 Rambutan 103580 849.913 Sawo 10625 399.614 Markisa 1525562 91035.115 Sirsak 823 9.816 Sukun 3211 35.4

Sumber data : Dinas Pertanian Kabuaten Solok

Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa Kabupaten Solok merupakan Kabupaten

penghasil buah markisah yaitu dengan jumlah tanam 1.525.562 dapat memproduksi 91.035,1 Ton,

alpokat dengan jumlah tanam 225.952 dapat memproduksi sebanayk 11.413,9 Ton, Durian dengan

jumlah tanam 135.371 dapat memproduksi sebanyak 4.728,7 Ton, Pisang dengan jumlah tanam

242.474 dapat memproduksi sebanyak 3.641,9, jeruk dengan jumlah tanam 309.077 dapat

memproduksi sebanyak 1.818,2 Ton, rambutan dengan jumlah tanam 103.580 dapat memproduksi

sebanyak 849,9 Ton, sawo dengan jumlah tanam 10.625 dapat memproduksi sebnyak 399,6 Ton,

manggis dengan jumlah tanam 29.333 dapat memproduksi sebanyak 297,7 Ton, nangka dengan

jumlah tanam 11.747 dapat memproduksi sebanyak 237,7 Ton, papaya dengan jumlah tanam

16.819 dapat memproduksi sebanyak124,4 Ton, jambu biji dengan jumlah tanam 8.255 dapat

memproduksi sebanyak 71,2 Ton, mangga dengan jumlah tanam 11.121 dapat memproduksi

sebanyak 69,2 Ton, sukun dengan jumlah tanam sebanyak 3.211 dapat memproduksi sebanyak 35,4

Page 49: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

49

Ton, sirsak dengan jumlah tanam 832 pata memproduksi sebanyak 9,8 Ton, nenas dengan jumlah

tanam 3.681 dapat memproduksi sebanayk 1,4 Ton dan duku tidak ada datanya.

I. Keterkaitan Industri Kabupaten Solok Tahun2007

Jenis industry yang ada di Kabupaten Solok adalah Industri sandang, pangan, kerajinan, industry

kimia, bahan bangunan, industry logam, mesin, perbengkelan

Tabel : Keterkaitan Industri Kabupaten Solok Tahun 2007

No Jenis Industri Tahun 2007 Persentase1 Industri Sandang 1444 18.372 Industri Pangan 1693 21.533 Industri Kerajinan 2468 31.394 Industri Kimia.Bahan Bangunan 1714 21.805 Industri Logam, Mesin, dan

Perbengkelan543 6.91

Jumlah 7862 100Sumber data : Dinas Koperindag Kabupaten Solok Tahun 2007

Berdasarkan table di atas maka terdapat keterkaitan industry yang ada di Kabupaten Solok

dimana industry yang satu dengan yang lain saling mendukung. Keterkaitan Industri tersebut juga harus

di dukung oleh ketersediaan bahan baku yang tersedia di Kabupaten Solok. Dimana industry kerajinan

merupakan industry yang paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu 2.468, Industry kimia dan bahan

bangunan Industri PanAan sebanyak 1.693, Industri Sandang sebanyak 1.444, dan Industri Logam, Mesin

dan Perbengkelan sebanyak 543.

36%

29%

22%

7%6%

Persentase jumlah Industri kecil tahun 2007

industri sandangindustri kerajinanindustri panganindustri kimia, bahan bangindustri logam, mesin dan perbengkelan

Page 50: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

50

Tabel

Banyaknya perusahaan industri kecil/ kerajinan yang terdaftar

Pada dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan

No Kecamatan Banyaknya Tenaga Kerja

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Pantai Cermin

Lembah Gumanti

Hiliran Gumanti

Payung sekaki

Tigo Lurah

Lembang Jaya

Danau Kembar

Gunung talang

Bukit Sundi

IX koto sungai lasi

Kubung

X koto singkarak

Junjung sirih

X koto diatas

8

20

6

9

-

23

4

46

25

7

141

51

10

21

48

96

33

59

-

101

14

233

107

50

797

271

61

114

Jumlah 371 1984

Sumber data dinas koperindag Kabupaten Solok

Berdasarkan tabel diatas, Banyaknya perusahaan industri kecil/ kerajinan yang terdaftar Pada dinas

koperasi, perindustrian dan perdagangan banyak terdapat di kecamatan Kubung banyaknya 141 dengan

tenaga kerja 797.

Page 51: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

51

J. Kesimpulan Dari Analisis Ekonomi Kabupaten Solok

Dari data yang diperoleh di BPS kabupaten Solok, maka dapat kita simpulkan bahwa berdasarkan

data PDRB Persektor Kabupaten Solok tahun 2007 selalu mengalami peningkatan, sehingga dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada di kabupaten Solok.

2.4 ANALISIS SOSIAL KEPENDUDUKAN

A. JUMLAH PENDUDUK

Tabel . Jumlah Penduduk Kabupaten Solok 2004-2008

Tahun Laki-laki

Perempua

n Jumlah

2008 172373 183333 355706

2007 173.419 178.095 351514

2006 171.335 175.953 347288

2005 169.190 173.750 342940

2004 163.683 169.505 333188

Jumlah 850000 880636

173063

6

Page 52: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

52

2004 2005 2006 2007 2008150000

155000

160000

165000

170000

175000

180000

185000

Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Solok Tahun 2004-2008

Laki- lakiPerempuan

19%

20%

20%

20%

20.55%,

Jumlah Penduduk2004 2005 2006 2007 2008

Keterangan :

1. Tahun 2004

% Jumlah penduduk = 163.683 + 169.505 x 100 %

Page 53: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

53

1730636

= 333188 x 100 %

1730636

= 19,25 %

2. Tahun 2005

% Jumlah penduduk = 169.190+ 173.750 x 100 %

1730636

= 342940 x 100 %

1730636

= 19,8 %

3. Tahun 2006

% Jumlah penduduk = 171.335 + 175.953 x 100 %

1730636

= 347288 x 100 %

1730636

= 20,1 %

4. Tahun 2007

% Jumlah penduduk = 173.419 + 178.095 x 100 %

1730636

= 351514 x 100 %

1730636

= 20,31 %

5. Tahun 2008

Page 54: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

54

% Jumlah penduduk = 172373 + 183333 x 100 %

1730636

= 355706 x 100 %

1730636

= 20,55 %

Berdasarkan grafik di atas, kita dapat diketahui jumlah penduduk di Kabupaten Solok meningkat

dari tahun ke tahun,. Jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada jumlah penduduk laki-laki. Hal

ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya masyarakat di kabupaten Solok mampu

melaksanakan penghidupannya yang minimum dari sumber-sumber alam yang ada di sekitarnya.

Berkembangnya penduduk hanya dimungkinkan kalau terjadi pula perimbangan dalam penghidupannya.

Faktor yang lain adalah disebabkan oleh angka kecepatan kelahiran dan kecepatan kematian. Pada

dasarnya jumlah penduduk tidak akan bertambah jika angka kelahiran tidak melampaui angka kematian.

Penurunan dalam kecepatan angka pertumbuhan, kemungkinan dikarenakan manusia secara

sukarela membatasi kesuburan kelahirannya. Jika kecepatan angka kelahiran tidak diturunkan,

pertumbuhan penduduk mungkin akan melebihi perkembangan benda-benda keperluan hidupnya.

Untuk lebih jelasnya, pertumbuhan penduduk yang terjadi pada kabupaten Solok akan kita lihat

perkecamatannya masing-masing seperti tabel dan grafik dibawah ini:

Jumlah Penduduk laki-laki dan perempuan menurut kecamatan di kabupaten Solok

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Luas

( Km2 )

Kepadatan

1 Pantai Cermin 7.558 8.168 366,00 57,52

2 Lembah Gumanti 33.112 31.329 459,72 107,41

3 Hiliran Gumanti 8.030 9.831 263,28 63,46

4 Payung Sekaki 3.835 3.715 364,50 23,77

5 Tigo Lurah 3.595 4.195 602,50 14,99

Page 55: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

55

6 Lembang Jaya 11.738 13.290 99,90 261,93

7 Danau Kembar 8.157 8.990 70,10 284,08

8 Gunung Talang 25.056 25.535 385,00 118,41

9 Bukit Sundi 8.753 8.153 109,00 213,85

10 IX Koto Sungai Lasi 3.478 2.998 171,00 61,74

11 Kubung 26.890 31.286 192,00 289,01

12 X Koto Diatas 4.923 6.004 257,00 85,55

13 X Koto Singkarak 8.968 20.517 259,50 115,16

14 Junjung Sirih 6.628 9.326 102,50 134,85

Jumlah 160.721 183.337 3.702,00 1.831,73

Pantai

Cermin

Lembah

Gumanti

Hiliran

Gumanti

Payung S

ekak

i

Tigo Lu

rah

Lemban

g Jay

a

Danau

Kembar

Gunung Tala

ng

Bukit Su

ndi

IX Koto Sunga

i Lasi

Kubung

X Koto Diatas

X kKoto Si

ngkara

k

Junjung Sirih

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Ke-lamin

Laki-lakiPerempuan

Page 56: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

56

9.78%

40.09%

11.11%

4.70%4.85%

15.57%

10.67%31.48%10.52%

4.03%

36.20%

6.80%

18.35%9.93%

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminPantai CerminLembah GumantiHiliran GumantiPayung SekakiTigo LurahLembang JayaDanau KembarGunung TalangBukit SundiIX Koto Sungai LasiKubungX Koto DiatasX Koto SingkarakJunjung Sirih

Berdasarkan bagan diatas dapat kita simpulkan bahwa kecamatan yang tergolong terluas adalah

kecamatan Tigo Lurah, kemudian kecamatan Lembah Gumanti, sedangkan yang terkecil adalah

kecamatan Danau Kembar. Sehingga berdampak kepada penyebaran penduduk di kabupaten Solok.

Penyebaran penduduk pada kabupaten Solok yang paling padat terdapat di Kecamatan Kubung,

dan yang terjarang adalah kecamatan Tigo Lurah. Secara garis besar, penyebaran penduduk Kabupaten

Solok tergolong tersebar tidak merata. Hal ini tampak jelas pada bagan diatas, dimana tidak terjadi

perbedaan yang mencolok terhadap penyebaran penduduk.

Jumlah penduduk terbanyak berada pada Lembah Gumanti 40,09 %, lalu Kubung 36,20%,

Gunung Talang 31,48%, X Koto Singkarak 18,35 %, Lembang Jaya 15,57 %, Danau Kembar 11,11 %,

Bukit Sundi 10,52 % , Hiliran Gumanti 9,93 %, Junjung Sirih 9,78%, Pantai Cermin 6,80%, IX Koto

Diatas 4,85 %, Tigo Lurah 4,70%, Payung Sekaki, IX Koto Sungai Lasi 4,03%.

B. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

Berikut ini data penduduk kabupaten Solok berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin tahun

2008. Dari data ini dapat kita buat piramida penduduk dan grafik komposisi penduduk.

Page 57: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

57

Tingkat Umur Laki-Laki Perempuan Sex Ratio

(L/P x 100%)

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 – 69

70 – 74

75 +

Jumlah

3.537

3.306

3.369

3577

2431

2284

2040

2141

1878

1535

813

650

550

356

278

243

28988

3.404

3335

3319

3972

2541

2542

2162

2258

1855

1331

832

690

634

474

363

462

30174

104

99

102

90

96

90

94

95

101

115

98

94

87

75

77

53

96

Page 58: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

58

0 – 4 5 – 9 10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 – 69

70 – 74

75 +0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Diagram Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Laki- LakiPerempuanSex Ratio

Berdasarkan piramida diatas seperti yang sudah kita gambarkan dapat kita simpulkan bahwa

perbandingan penduduk laki laki dan perempuan relatif seimbang walaupun penduduk perempuan lebih

banyak dibandingkan dengan penduduk yang laki laki tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Penduduk tumbuh cepat karena terjadi penurunan tingkat kematian bayi tetapi tingkat kelahiran masih

tinggi hal ini wajar saja karena hal itu juga terjadi pada penduduk indonesia yang mana ciri dari negara

berkembang itu tingkat kelahiran yang tinggi sehingga jumlah usia produktif besar daripada penduduk

yang berusia tidak produktif.

C. ANGKA KELAHIRAN

Untuk mengetahui analisis kependudukan Kabupaten Solok maka kita bisa lihat dari tabel dan grafik

di bawah ini:

Page 59: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

59

Tabel. Jumlah Kelahiran Bayi di Kabupaten Solok 2004-2008

Tahun Jumlah

2004 6678

2005 6409

2006 6857

2007 6666

2008 6467

2004 2005 2006 2007 20086100

6200

6300

6400

6500

6600

6700

6800

6900

angka kelahiran Bayi

angka kelahiran Bayi

Berdasarkan table dan diagram di atas angka kelahiran bayi tertinggi pada tahun 2006, yaitu 6857

orang, terus tahun 2004 adalah 6678 orang, lalu tahun 2007 6666 orang, tahun 2008 6467 orang, dan pada

tahun 2005 sebesar 6409 orang

Page 60: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

60

Angka lahir hidup menurut Puskesmas pada tahun 2008

No Puskesmas Lahir Hidup Peringkat

1 Pantai Cermin 268 10

2 Lembah Gumanti 1075 2

3 Hiliran Gumanti 378 8

4 Payung Sekaki 112 13

5 Tigo Lurah 59 14

6 Lembang Jaya 534 5

7 Danau Kembar 379 7

8 Gunung Talang 883 3

9 Bukit Sundi 382 6

10 IX Koto Sungai Lasi 158 12

11 Kubung 1155 1

12 X Koto Singkarak 559 4

13 Junjung Sirih 220 11

14 X Koto Diatas 305 9

Jumlah 6467

Page 61: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

61

Pantai

Cermin

Lembah

Gumanti

Hiliran

Gumanti

Payung S

ekak

i

Tigo Lu

rah

Lemban

g Jay

a

Danau

Kembar

Gunung Tala

ng

Bukit Su

ndi

IX Koto Sunga

i Lasi

Kubung

X Koto Singk

arak

Junjung Sirih

X Koto Diatas

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Angka Lahir Hidup

Angka Lahir Hidup

Dari data diatas kita dapat menggolongkan setiap kelahiran dalam setahun dengan menggunakan

rumus angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) sebagai berikut (Tri Haryanto(2004: 49)

Keterangan:

CBR : Angka Kelahiran Kasar

B : Jumlah Kelahiran Selama Setahun

P : Jumlah Penduduk.

Perlu kita ketahui bahwa angka kelahiran kasar dinegara berkembang tidak sama dengan angka

kelahiran kasar di negara maju, angka kelahiran kasar dinegara berkembang lebih besar dibandingkan

dengan angka kelahiran kasar dinegara maju untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Angka Kelahiran

Kasar ( CBR )

Negara Berkembang Negara Maju

Rendah < 30 per 1000 penduduk < 20 per 1000

penduduk

CBR = B/P x 1000

Page 62: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

62

Sedang 30 – 40 per 1000

penduduk

20 – 30 per 1000

penduduk

Tinggi > 40 per 1000 penduduk > 30 per 1000

penduduk

Sumber: Tri Haryanto (2004: 49)

Jadi:

CBR Tahun 2004 : B/P x 1000

: 6678/333188 x 1000 = 20 orang

CBR Tahun 2005 : B/P x 1000

: 6409/342940 x 1000 = 18,6 = 19 orang

CBR Tahun 2006 : B/P x 1000

: 6857/347588x 1000 = 19,7 = 20 orang

CBR Tahun 2007 : B/P x 1000

: 6666/351514x 1000 = 18,9 = 19 orang

CBR Tahun 2008 : BP x 1000

: 6467/ 355706 x 1000 = 109,3 = 18 orang

Pada Tahun 2004 setiap 1000 penduduk terjadi penambahan sebesar 20 orang, pada tahun 2005

setiap 1000 orang terjadi penambahan sebesar 19 orang, pada tahun 2006 setiap 1000 orang penduduk

terjadi penambahan sebesar 20 orang, pada tahun 2007 setiap 1000 orang penduduk terjadi penambahan

sebesar 19 orang, dan pada tahun 2008 setiap 1000 orang penduduk terjadi penambahan sebesar 18 orang,

dan ini berarti bahwa tingkat kelahiran di Kabupaten Solok konstan/tetap setiap tahunnya.

D. KEMATIAN BAYI

Page 63: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

63

Berikut adalah tabel grafik angka kematian bayi Kabupaten Solok dari tahun 2004 sampai tahun

2008.

Tabel. Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Solok 2004-2008

Tahun Jumlah

2004 82

2005 56

2006 38

2007 77

2008 245

2004 2005 2006 2007 20080

50

100

150

200

250

300

Angka Bayi Lahir Mati

Angka Bayi Lahir Mati

Berdasarkan diagram di atas angka kematian bayi terbesar berada pada tahun 2008 sekitar 245

orang, lalu 2004 82 orang, tahun 2007 77 orang, tahun 2005 56 orang, dan terajhir pada tahun 2006.

Angka kematian bayi menurut Puskesmas pada tahun 2008

No Puskesmas Lahir Mati Peringkat

1 Pantai Cermin 15 8

Page 64: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

64

2 Lembah Gumanti 32 3

3 Hiliran Gumanti 18 5

4 Payung Sekaki 2 14

5 Tigo Lurah 12 10

6 Lembang Jaya 17 6

7 Danau Kembar 25 4

8 Gunung Talang 38 1

9 Bukit Sundi 16 7

10 IX Koto Sungai Lasi 8 12

11 Kubung 33 2

12 X Koto Singkarak 10 11

13 Junjung Sirih 13 9

14 X Koto Diatas 6 13

Jumlah 245

Page 65: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

65

Pantai

Cermin

Lembah

Gumanti

Hiliran

Gumanti

Payung S

ekak

i

Tigo Lu

rah

Lemban

g Jay

a

Danau

Kembar

Gunung Tala

ng

Bukit Su

ndi

IX Koto Sunga

i Lasi

Kubung

X Koto Singk

arak

Junjung Sirih

X Koto Diatas

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Lahir Mati

Lahir Mati

Dari data diatas kita dapat menggolongkan setiap kematian dalam setahun dengan menggunakan

rumus angka kematian kasar Crude Death Rate (CDR ) yang menunjukan jumlah orang yang mati dalam

setiap seribu penduduk disuatu wilayah.

Crude Death Rate (CDR) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

CDR : Angka Kematian Kasar

D : Jumlah Kematian bayi Selama Setahun

P : Jumlah Penduduk/bayi lahir.

Jadi:

CDR Tahun 2004 : D/P x 1000

CDR = D/P x 1000

Page 66: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

66

: 82/6678 x 1000 = 12, 2 = 12 Orang

CDR Tahun 2005 : D/P x 1000

: 56/6409x 1000 = =8,73 = 9 orang

CDR Tahun 2006 : D/P x 1000

: 38/6857 x 1000 = 5,54 = 6 orang

CDR Tahun 2007 : D/P x 1000

: 77/6666 x 1000 = 11,5 = 11 orang

CDR Tahun 2008 : D/P x 1000

: 245/ 6467 x 1000 = 37,88 = 38 orang

Pada tahun 2004 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 12 orang, pada tahun 2005 setiap

1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 9 orang, pada tahun 2006 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian

sebesar 6 orang, pada tahun 2007 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 11 orang juga, dan pada

tahun 2008 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 38 orang. Ini berarti jumlah angka kematian di

kabupaten Solok tidak tetap.

E. JUMLAH IBU MELAHIRKAN

No. Kecamatan Hidup Meninggal

1 Pantai Cermin 268 0

2 Lembah Gumanti 1075 1

3 Hiliran Gumanti 378 0

4 Payung Sekaki 112 1

5 Tigo Lurah 59 0

6 Lembang Jaya 534 0

7 Danau Kembar 379 0

8 Gunung Talang 883 2

Page 67: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

67

9 Bukit Sundi 382 1

10 IX Koto Sungai Lasi 158 1

11 Kubung 1155 1

12 X Koto Singkarak 559 1

13 Junjung Sirih 220 1

14 X Koto Diatas 305 1

Jumlah 6467 10

Pantai

Cermin

Lembah

Gumanti

Hiliran

Gumanti

Payung S

ekak

i

Tigo Lu

rah

Lemban

g Jay

a

Danau

Kembar

Gunung Tala

ng

Bukit Su

ndi

IX Koto Sunga

i Lasi

Kubung

X Koto Singk

arak

Junjung Sirih

X Koto Diatas

0

200

400

600

800

1000

1200

Jumlah Ibu Melahirkan Kab. Solok

HidupMeninggalSeries3

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat ibu melahirkan tertinggi terdapat di kecamatan

Kubung, lalu lembah gumanti, gunung talang, x koto singkarak, lembang jaya, bukit sundi, danau kembar,

hiliran gumanti, x koto diatas, pantai cermin, junjung sirih, IX koto sungai lasi, paying sekaki, dan data

yang terendah berada pada kecamatan Tigo Lurah.

Page 68: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

68

F. ANGKA MELEK HURUF KABUPATEN SOLOK TAHUN 2004-2007

Tahun 2004 2005 2006 2007

Jumlah 96,69 97,10 97,10 97,10

2004 2005 2006 200796.4

96.5

96.6

96.7

96.8

96.9

97

97.1

97.2

angka melek huruf

angka melek huruf

Dari data di atas angka Melek Huruf Kabupaten Solok tahun 2006-2007 tidak mengalami

peningkatan. Ini cukup baik walaupun tidak ada peningkatan. Semua ini mungkin terjadi karena masih

kurangnya motivasi dari Pemda Solok. Mereka mungkin beranggapan behwa angka 97,10 % sudah cukup

tinggi, padahal masih ada 2,90 % penduduk Kabupaten Solok yang masih belum melek huruf. Ini perlu

disikapi secepatnya karena tidak menutup kemungkinan angka melek huruf penduduk Kabupaten Solok

pada tahun berikutnya akan berkurang. Untuk membuat suatu daerah maju terutama sekali perlu

pembangunan masyarakatnya terlebih dahulu, terutama dalam bidang pendidikan. Kalau perlu masyarakat

Kabupaten Solok 100 % melek huruf agar Kabupaten Solok menjadi daerah yang maju.

Diagram di atas menunjukkan bahwa angka melek huruf terbanyak pada tahun 2005, 2006, dan

2007, yang mana angka melek hurufnya tetap pada ketiga tahun di atas yaitu : 97,10 dan pada tahun 2004

yaitu sekitar 96, 69.

Page 69: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

69

G. TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI KAB. SOLOK

Banyaknya Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Dan Jenis Kelamin

Kabupaten Solok 2008

Jenis kegiatan Laki-laki Perempuan TOTAL

Angkatan kerja

1. Bekerja

2. Mencari pekerjaan

89295

4865

65343

4334

154638

9199

Bukan angkatan kerja

1. Sekolah

2. Mengurus rumah tangga

3. Lainnya

19386

8235

20148

22175

85772

18009

42101

94007

38157

JUMLAH 2008

2007

2006

2005

2004

141929

135775

134142

132462

128150

196173

143746

142017

140239

136813

338102

279521

276159

272701

264963

Page 70: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

70

Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

Series 1Series 2

Pada tahun 2008 tercatat 338102 orang penduduk kab.solok yang diatas 10 tahun ke atas menurut

jenis kegiatan dan jenis kelamin. Dimana 58,02 persennya adalah perempuan. banyaknya penduduk

berumur 10 tahun ke atas menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin,pada angkatan kerja laki-laki lebih

banyak dari pada perempuan baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan. Sedangkan pada bukan

angkatan kerja laki-laki cenderung lebih sedikit dibandingkan perempuan ditinjau dari sekolah dan

mengurus rumah tangga. Hal ini dikarenakan laki-laki lebih banyak yang bekerja pada angkatan kerja

dibandingkan perempuan yang lebih banyak mengurus rumah tangga. Sehingga partisipasi penduduk

yang berumur 10 tahun ke atas dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini juga dapat kita lihat pada

total semuanya dari tahun ke tahun semakin meningkat. sehingga menunjukkan kalau angka partisipasi

masyarakat semakin hari semakin membaik,membuktikan pemerintah semakin baik dalam memberikan

kesempatan atau lowongan pekerjaan pada masyarakatnya.

Page 71: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

71

45.74%

2.72%

12.45%

27.80%

23.62%

angkatan kerja dan bukan angkatan kerja tahun 2008

bekerjamencari pekerjaaansekolahmengurus rumah tanggalainnya

Keterangan :

a. Bekerja : 154638 x 100% = 45,74 %

174265

b. Mencari pekerjaan : 9199 x 100% = 2,72 %

174265

c. Sekolah : 42101 x 100% = 24,16 %

174265

d. Mengurus Rumah Tangga : 94007 x 100% = 53,95 %

174265

e. Lainnya : 38157 x 100% = 11,29 %

174265

Berdasarkan tabel diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pada tingkat partisipasi angkatan

kerja di Kabupaten Solok yang lebih besar jumlahnya adalah bekerja, yaitu 45,74%, lalu mengurus rumah

tangga 27,80%, sekolah 12,45%, lainnya 11,29%, dan yang terakhir adalah mencari pekerjaan yaitu

sekitar 2,72 %.

Page 72: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

72

H. SISA PENDAFTARAN TENAGA KERJA PADA KANTOR SOSNAKER KAB. SOLOK

Pendidikan yang

ditamatkan

Laki-laki Perempuan Total

Tidak tamat SD

SD

SLTP

SLTA

D1 dan D2

Sarjana muda D3

Sarjana

-

12

40

1595

1

162

214

-

2

23

2859

2

409

433

-

14

63

4454

3

571

647

Jumlah 2008

2007

2006

2005

2004

2024

1880

1998

2150

2668

3728

3543

3089

3242

3143

5752

5423

5087

5392

5811

Pada tahun 2008 tercatat sebanyak 5752 orang yang terdaftar sebagai pencari kerja pada dinas

sosial dan tenaga kerja kabupaten solok. Dari jumlah yang terdaftar tersebut sebagian besar diantaranya

adalah perempuan yaitu sebanyak 65,33persen. Sedangkan kalau dikelompokkan menurut tingkat

pendidikan yang ditamatkan jumlah terbesar ada di kelompok SLTA yaitu 77,43 persen dan dari tamatan

SD sebanyak 0,24 persen.

Page 73: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

73

Tidak tanat SD

SD SLTP SLTA D1 dan D2 Sarjana Muda D3

Sarjana0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Sisa Pendaftaran Tenaga Kerja Pada Kantor Sosnaker Kab. Solok

Laki-lakiPerempuan

Dari diagram dan table di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sisa pendaftaran tenaga kerja pada

kantor social dan tenaga kerja Kabupaten Solok adalah : Lowongan yang paling banyak adalah pada

tamatan SMA 4454, Sarjana 647 , Sarjana Muda D3 571, SLTP 63. tamatan SD 14, D1 dan D2 3, dan

tidak tamat SD.

I. JENIS PEKERJAAN KAB. SOLOK

Banyaknya Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Mempunyai pekerjaan Menurut

Lapangan Pekerjan Utama

Lapangan usaha Laki-

laki

Perempuan jumlah

a. pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,

b. pertambangan dan penggalian

c. industry

54393

1351

1435

563

42546

226

985

194

96939

1577

2420

757

Page 74: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

74

d. listrik,gas dan air

e. konstruksi

f. perdagangan,rumah makan dan hotel

g. komunikasi dan transportasi

h. keuangan

i. jasa-jasa

j. lainnya

5659

9630

4962

565

9302

1435

226

11973

113

226

7113

1741

5885

21603

5075

791

16415

3176

Jumlah 2008

2007

2006

2005

2004

89295

91514

90414

89282

86376

65343

39355

38862

38375

37437

154638

130849

129276

127657

123813

Page 75: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

75

63%

1%

2%

0%

4%

14%

3%

1%

11%

2%

Jenis Pekerjaan Penduduk Kabupaten Solok

pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,

pertambangan dan penggalian

industry listrik,gas dan air konstruksi perdagangan,rumah makan dan

hotel komunikasi dan transportasi keuangan jasa-jasa lainnya

Keterangan :

a. pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan : 96939 x 100 % = 62,69%

154638

b. pertambangan dan penggalian : 1577 x 100 % = 1 %

154638

c. industry : 2420 x 100 % = 1,56 %

154638

d. listrik,gas dan air : 757 x 100 % = 0,49 %

154638

e. konstruksi : 3176 x 100 % = 3,81 %

154638

f. perdagangan,rumah makan dan hotel : 5074 x 100 % = 13,97 %

154638

g. komunikasi dan transportasi : 16415 x 100 % = 3,28 %

154638

h. keuangan : 16415 x 100 % = 0,51 %

154638

Page 76: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

76

Banyaknya jumlah penduduk yang berumur 10 tahun ke atas yang mempunyai pekerjaan menurut

lapangan pekerjaan utama baik laki-laki maupun perempuan lebih banyak bekerja dibidang

pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan dibandingkan dengan bidang lainnya seperti perdagangan,

rumah makan, dan hotel. Dari jumlahnya pun dapat kita lihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah

partisipasi laki-laki maupun perempuan yang di atas 10 tahun yang pekerjaan menurut lapangan pekerjaan

utama semakin meningkat di mana pada tahun 2004 jumlahnya 123813,secara berurut-urut tahun

2005,127657,129267,130849, 154638. Dan dimana pada tahun 2008 tercatat 62,69 persen bekerja

dibidang pertanian, prikanan, kehutanan, perburuan.Dan menunjukkan bahwa penduduk paling sedikit

bekerja di bidang listrik,air dan gas. Yaitu sebanyak 0,49 persen.tapi juga Membuktikan bahwa

pemerintah kabupaten solok dari tahun ke tahun telah memperluas lapangan pekerjaan utama sebagai

tempat mencari nafkah penduduk.

J. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Indeks pembangunan manusia atau Human Development Index (HDI) merupakan indeks komposit

yang mencakup bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar yaitu : usia hidup

(longetivity), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent living).

1.Formula Penghitungan

IPM = 1/3 ( Indeks X (1) + Indeks X (2) + Indek X (3))

Dimana: Indeks X (1) + Indeks X (2) + Indek X (3) adalah usia hidup, tingkat pendidikan, dan

tingkat kehidupan yang layak.

Sedangkan untuk mencari setiap komponen IPM, adalah:

Indeks X(i) = X(i) – X (i) min

X(i) maks – X(i) min

Keterangan:

X(i) = Indikator ke I (i= 1, 2,3)

X(i) maks = Nilai maksimum X(i) min

X(i) min = Nilai Minimum X(i) min

Page 77: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

77

Nilai IPM Kabupaten Solok

Survey Sosial Ekonomi Daerah Tahun 2004 yang dijadikan dasar dalam penghitungan IPM ini

hanya dilakukan oleh Kabupaten Solok. Survey yang sama tidak dilaksanakan oleh kabupaten/ kota lain

tidak memiliki angka IPM unutk tahun 2004. Dengan sendirinya IPM kabupaen Solok tahun 2004 tidak

dapat dilihat keterbandingannya dengan daerah lain.

Nilai IPM dan peringkat IPM di Kabupaten Solok tahun 2004

Kecamatan Nilai Peringkat

Pantai Cermin 65, 65 11

Lembah Gumanti 68,23 7

Hiliran Gumanti 64,48 12

Payung Sekaki 63,13 13

Tigo Lurah 61,46 14

Lembah Jaya 67,32 9

Danau Kembar 66,21 10

Gunung Talang 69,52 4

Bukit Sudi 69,48 5

IX Koto Sungai Lasi 67,90 8

Kubung 73,24 1

X Koto Diatas 72,86 2

X Koto Singkarak 71,91 3

Junjung Sirih 68,36 6

Rata- rata 68,72 -

Page 78: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

78

Pantai

Cermin

Lembah

Gumanti

Hiliran

Gumanti

Payung S

ekak

i

Tigo Lu

rah

Lembah

Jaya

Danau

Kembar

Gunung Tala

ng

Bukit Su

di

IX Koto Sunga

i Lasi

Kubung

X Koto Diatas

X Koto Singk

arak

Junjung Sirih

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Diagram Nilai IPM Perkecamatan Tahun 2004

NilaiPeringkat

Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa nilai IPM terbesar terdapat di Kecamatan Kubung

73,24, X Koto Diatas72,86, X Koto Singkarak 71,91, Guung Talang 69,52, Bukit Sundi 69,48, Junjung

Sirih 68,36, Lembah Gumanti 68,23, IX Koto Sungai Lasi 67,90, Lembah Jaya 67,32, Danau Kembar

66,21, Pantai Cermin 65,65, Hiliran Gumanti 64,48, Payung Sekaki 63,13, dan terakhir Tigo Lurah 61,46.

K. GIZI BURUK

TAHUN JUMLAH BALITA GIZI BURUK

2005 35474 2,7 %

2006 36253 2,7 %

2007 35665 4,01%

2008 36115 2,6 %

2009 36644 3,5 %

Page 79: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

79

2005 2006 2007 2008 200934800

35000

35200

35400

35600

35800

36000

36200

36400

36600

36800

Jumlah Balita

Jumlah Balita

Dari Diagram batang diatas sudah jelas bahwa wabah gizi buruk pada balita pada tahun 2005

sebesar 35474, lalu meningkat drastis pada tahun 2006 yaitu 36253, lalu pada tahun2007 turun menjadi

35665, pada tahun 2008 kembali naik menjadi 36115, dan pada tahun 2009 mencapai puncak menjadi

36644.

2.70%

2.70%

4.01%

2.60%

3.50%

GIZI BURUK

20052006200720082009

Page 80: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

80

Jadi wabah gizi buruk tahun 2005 adalah 2,70%, tahun 2006 2,70%, pada tahun 2007 4,01 %,

tahun 2008 2,60%, dan pada tahun 2009 3,50%.

L. LOKASI YANG TIDAK TERJANGKAU PELAYANAN KESEHATAN YANG SERING

TERJADI WABAH DAN GIZI BURUK

Pada lokasi yang tidak terjangkau oleh akses kesehatan yang sering terjadi wabah dan gizi buruk di

Kabupaten Solok tidak kami temukan , setelah kami meminta datanya ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Solok. Orang Dinas Kesehatan Kabupaten Solok mengatakan bahwa lokasi yang tidak terjangkau oleh

akses kesehatan sudah tidak ada lagi di seluruh wilayah Kabupaten Solok. Pada tahun 2005-2009 tidak

ada yang mengalami wabah, tapi hanya ada peningkatan kasus yang tidak menimbulkan wabah. Untuk

pada laporan ini tidak kami lampirkan datanya.

KEJADIAN LUAR BIASA

Seperti lokasi yang tidak terjangkau pelayanan kesehatan yang sering terjadi wabah dan gizi buruk

di atas yang mana tidak ada lagi yang tidak terjangkau, maka pada kejadian luar biasa ini juga tidak ada.

Setelah kami meminta datanay kepada dinas Kesehatan, dan BPS, mereka mengatakan bahwa kejadian

luar biasa di Kabupaten Solok tidaka ada.

Page 81: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

81

BAB III Hasil Analisis

1.Hasil Laporan

a. Peta Sistem Jaringan Jalan

Dalam Pembuatan Peta Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok, yang menjadi acuannya atau

contohnya adalah dari Album Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028,

lembar sistem jaringan jalan skala 1:180.000. Dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta

sistem Jaringan Listrik, Jaringan PDAM dan Jaringan Irigasi.

-Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.

Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat dari mana daerah

yangjadi awal kita menganalisa, seperti daerah Surian kecamatan Pantai Cermin di selatan, Kota

Padang /Arosuka di sebelah barat, Sungai Lasi kecamatan X Koto di atas disebelah Timur, dan Tanjung

BalitKecamatan X Koto Singkarak disebelah Utara.

Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Batas Kabupaten/Kecamatan, Danau,

JalanKereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai dan Lain-lain.

Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.-Hasil: Adapun hasil yang didapat

dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok adalah Jaringan Jalan yang

menggambarakan Jaringan akses Transportasi dan Perhubungan Kabupaten Solok dengan daerah

lainnya. Ditambah lagi terdapatnya Tatanan Hubungan sitem jaringan Jalan antar Pola Ruang Wilayah

Meliputi Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Kelurahan, dan Desa.yang bervariasi.

b. Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM

Dalam pembuatan peta sistem jaringan perpipaan pdam kabupaten solok, yang menjadi acuannya

atau contohnya adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten solok tahun 2008-2028,

lembar sistem jaringan jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta

Page 82: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

82

jaringan irigasi, pengairan untuk areal persawahan pada lahan atau Daerah aliran sungai yang terdapat di

kabupaten solok Melalui Titik/keterangan yang diarsir pada lembaran peta yang menandakan daerah

aliran Perpipaan PDAM Pada Desa atau Kecamatan.

-Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.

Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat mana daerah yang kita

analisa, seperti daerah atau sekeliling daerah danau atas danau bawah, Alahan Panjang/Simpang

Tanjuang nan IV, kecamatan Lembah Gumanti/Lembah Jaya dan daerah disekitar Danau Singkarak

Seperti Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto Singkarak, Singkarak. Dan Kecamatan X Koto

diatas Tanjuang Balit yang dimana menjadi titik utama Aliran dari Sistem Perpipaan PDAM Kabupaten

Solok.

Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Batas Kabupaten/Kecamatan, Danau, Sungai

dan daerah yang diasril pada Peta Lembaran Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM yang menjadi

objek pada Daerah yang dianalisa.

Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.

-Hasil:

Adapun hasil yang didapat dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM

Kabupaten Solok adalah Jaringan Perpipaan yang menggambarakan Permasalahan pengelolaan DAS

(Daerah Aliran Sungai) pada Perpipaan PDAM dapat dilakukan melalui suatu pengkajian komponen

komponen DAS dan penelusuran hubungan antar komponen yang saling berkaitan, sehingga tindakan

pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan tidak hanya bersifat parsial dan sektoral, tetapi sudah

terarah pada penyebab utama kerusakan dan akibat yang ditimbulkan, serta dilakukan secara terpadu.

Salah satu persoalan pengelolaan DAS pada Perpipaan PDAM Kabupaten Solok adalah dalam konteks

wilayah adalah letak hulu sungai yang biasanya berada pada suatu kabupaten tertentu dan melewati

beberapa kabupaten serta daerah hilirnya berada di kabupaten lainnya Seperti disebelah utara Kabupaten

Solok pada Daerah disekitar Danau Singkarak Seperti Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto

Singkarak, Singkarak. Dan Kecamatan X Koto diatas Tanjuang Balit yang dekat dengan Kabupaten

Tanah Datar.

Page 83: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

83

c. Peta Sistem Jaringan Listrik

Dalam pembuatan peta sistem jaringan Listrik kabupaten solok, yang menjadi acuannya atau

contohnya adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten Solok tahun 2008-2028, lembar

sistem jaringan jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta

Penerangan jalan dan Peta Hirarki Pusat Pelayanan. yang terdapat di kabupaten solok Melalui

Titik/Garis/keterangan yang diarsir pada lembaran peta yang menandakan daerah sistem jaringan Listrik

kabupaten solok Pada Desa, Kecamatan dan kabupaten disekitar Wilayah Kabupaten Solok.

-Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.

Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat garis mana daerah yang

kita analisa, seperti daerah-daerah yang diberi Titik-titik seperti daerah-daerah yang berada di sekitar

Daerah Singkarak yang menjadi Pusatnya. Kecamatan Kubung Selayo, Kecamatan Bukit Sundi Muara

Panas, Kecamatan Gunung Talang,Kecamatan Lembah Gumanti, dan Kota Solok yang menjadi Objek

utama Analisa yang utama jelas terlihat kenampakannya menjadi daerah jaringan Listrik yang terluas di

Kabupaten Solok

Sa;lin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, garis pada Batas Kabupaten/Kecamatan,

Jalan Kereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai dan Yang Utama Titik

dan arah garis yang menghubungkan Pusat Jaringan Listrik, Jaringan Listrik, Danau, dan Lain-lain.

Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.

-Hasil:

Adapun hasil yang didapat dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Listrik Kabupaten Solok

adalah Jaringan Listrik yang menggambarakan Permasalahan Penerangan pada Jaringan Listrik, dapat

dilakukan melalui suatu pengkajian komponen komponen Pelistrikan Negara (PLN) dan penelusuran

hubungan antar komponen yang saling berkaitan, sehingga tindakan penerangan dan pengendalian yang

dilakukan tidak hanya bersifat parsial dan sektoral, tetapi sudah terarah pada penyebab utama Penerangan

Aliran Listrik dan akibat yang ditimbulkan, serta dilakukan secara terpadu. Salah satu persoalan pada

Sistem Jaringan Listrik di Kabupaten Solok adalah dalam konteks wilayah adalah letak hulu sungai, jalan,

Page 84: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

84

dan daerah yang memiliki topografi yang tinggi yang biasanya berada pada suatu kabupaten tertentu dan

melewati beberapa kabupaten serta daerah hilirnya berada di kabupaten lainnya Seperti disebelah utara

bagian selatan Kabupaten Solok pada Daerah Paninggahan Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto

Singkarak, Dan Kecamatan Hiliran Gumanti Talang Babungo arah ke Tumur yang boleh dikatakan masih

kurang/minim akses Transportasi dan penerangan (listrik).

d. Peta Sebaran Pemukiman

Dalam pembuatan peta Sebaran Pemukiman kabupaten solok, yang menjadi acuannya atau

contohnya adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten Solok tahun 2008-2028, lembar

sistem jaringan jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta

Kepadatan Penduduk, Peta Pariwisata, Peta Wilayah Pengembangan dan Peta Hirarki Pusat Pelayanan.

yang terdapat di kabupaten solok Melalui Titik/Garis/keterangan yang diarsir pada lembaran peta yang

menandakan daerah Sebaran Pemukiman kabupaten solok Pada Desa, Kecamatan, Kota dan kabupaten

disekitar Wilayah Kabupaten Solok.

-Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah/objek mana yang diteliti/analisa atau yang memiliki Kepadatan

Penduduk dan Pusat Pelayanan.

Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat garis mana daerah yang

kita analisa, seperti daerah-daerah yang diberi Titik-titik seperti daerah-daerah yang berada di sekitar

Daerah Kota Solok Kecamatan Lubuk Sikarah, Kecamatan Tanjung Harapan yang menjadi Pusatnya.

Kecamatan Kubung Selayo, Kecamatan Bukit Sundi Muara Panas, Kecamatan Gunung Talang,

Kecamatan Lembah Gumanti, dan yang menjadi Objek utama Analisa yang utama jelas terlihat

kenampakannya seperti jaringan Jalan lokal maupun Nasional, Pusat Administrasi Pemerintahan,

Kegiatan Pertanian, Perekonomian, dan Wilayah Pengembangan.

Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Permukiman dan lain-lain, garis pada Batas

Kabupaten/Kecamatan, Jalan Kereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai

dan Yang Utama Titik-titik yang menghubungkan Pusat utama permukiman dan pelayanan.

Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.

Page 85: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

85

-Hasil:

Adapun hasil yang didapat dari Peta Sebaran Pemukiman Kabupaten Solok adalah sebaran permukiman

penduduk yan terpadat atau yang memiliki luas areal yang luas yang juga memiliki jumlah penduduk

yang banyak yang mendiami Areal tersebut yang menggambarakan juga hubungan Perekonomian,

Pelayanan Administrasi, sosial dan Kesehatan.

e. Peta kepadatan penduduk

Dalam pembuatan peta kepadatan penduduk kabupaten solok, teknik/data Yang kami peroleh adalah

Sampel Luas daerah, Jumlah Penduduk dan Rata-rata Kepadatan penduduk Kabupeten Solok dari BPS

Kota Padang tahun 2007.

-Langkah Kerja:

Data hasil pengumpulan data baik secara langsung maupun tidak langsung disusun berdasarkan acuan

yang telah ditentukan kemudian diolah dan dianalisa menjadi bagian-bagian penting yang disusun

kedalam uraian dalam bentuk Diagram Majemuk (Pratikum Kartografi ;Dra.Ernawati,M.SI .1999) yang

terdapat pada tiap Titik kecamatan diKabupaten Solok.

Data hasil wawancara baik secara lisan maupun tertulis dicatat dan disusun secara berurutan, serta

dilakukan analisa untuk menguatkan data hasil penelitian yaitu membandingkan antara praktek yang

terjadi dalam obyek penelitian dan teori-teori dari berbagai literature.

Dari data hasil analisis dari berbagai sumber kemudian dari itu kami ditarik sebuah kesimpulan.

C. GABUNGAN ANALISIS WILAYAH KABUPATEN SOLOK MELALUI POLA TITIK, GARIS

DAN LUASAN

1. Pola Titik

Dalam pembuatan pola titik kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari

Album Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Adminiustrasi Kab. Solok Keluaran PLN,

Peta Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta ini dapat

diturunkan menjadi Peta Pola Titik sitim jaringan transportasi, Persebaran Penduduk dan persebaran

Wilayah.

Page 86: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

86

Langkah Kerja:

Tentukan terlebih dahulu daerah / objek yang diteliti atau di Analisis.

Setelah menentukan daerah yang diambil untuk dianalisis, kemudian dari mana daerah yang menjadi

awal kita menganalisa, seperti daerah surian Kec.Pantai Cermin, Hilir Gumanti diselatan, sungai lasi

kec. X Koto diatas daerah timur, dan tanjung balit dikec. X Koto Singkarak disebelah utara. Dimana

didaerah tersebut menjadi satu-satunya wilayah pembangunan dan Alahan panjang dikec. Lembah

Gumanti (H_III) Menjuadi titik utama wilayah Pembangunan Wliayah Hirarki pusat pelayanan kota

kab.Solok untuk Wilayah Pembangunan tiga.

Pada Pembagian wilayah kedua, Daerah selingkar Arosuka kec.Talang disebelah Barat, Kecamatan

Lembang Jaya diselatan dan Kec. IX Koto Sei.Lasi, Payung Sekaki dan Bukit Sundi dibagian Barat

(H_II) menjadi satu-satunya wilayah pembangunan pada hiraki pusat pelayanan kota Kab. Solok, Untuk

Wilayah Pembangunan Dua.

Pada pembagian Wilayah Pertama diutara bagian Kab. Solok, Kecamatan Junjung Sirih dibagian Barat,

X Koto Singkarak dibagian Selatan dan X koto diatas dibagian Utara menjadi satu-satunya Wilayah

pembangunan yang pertama, yang dimana singkarak (H_I) Kec. X koto Singkarak menjadi titik utama

wilayah pembangunan pada wilayah pembangunan Hirarki pusat pelayanan kota Kab. Solok, Untuk

wilayah pembangunan pertama.

2. Pola Garis

Dalam pembuatan pola Garis kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari Album

Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Adminiustrasi Kab. Solok Keluaran PLN, Peta

Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta ini dapat

diturunkan menjadi Peta Sistim jaringan jalan, Peta Sistim Jaringan Listrik dan peta Sistim Jaringan

Irigasi. Langkah Kerja

Tentukan terlebih dahulu daerah / objek yang diteliti atau di Analisis.

Setelah menentukan daerah yang diambil untuk dianalisis, kemudian dari mana daerah yang menjadi

awal kita menganalisa, Seperti daerah bagian Kab. Solok yaitu daerah kota Pasang menuju Kota Solok.

Page 87: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

87

Pola Garis yang nampak yaitu Jalan Negara yang menghubungkan Kab. Solok dengan Kab. Solok

Selatan sampai Jambi, Sebelah Timur menghubungkan Kota Solok dengan Kota Sawahlunto.

Jalan lintas Propinsi dan Kabupaten yang menjadi jalan utamanya yaitu didaerah Arosuka, Lubuk

Selasih Kec. Talang sampai daerah simapang Tanjuang Nan IV Menjadi jalan utama Kab. Solok untuk

lintas Transfortasi dibagian Selatan. Sedangkan Selayo sampai Sungai Lasi menjadi lintas utama

dibagian timur Kab. Solok dan Tanjuang Balit Sampai Paninggahan menjadi Lintas Tranfortasi

selingkar Danau Singkarak yang Menghubungkan Kab. Solok dengan Kab. Tanah Datar.

3. Pola Luasan

Dalam pembuatan pola luasan kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari

Album Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Administrasi Kab. Solok Keluaran PLN,

Peta Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta ini dapat

diturunkan menjadi Peta Sebaran Permukiman, Peta Kepadatan Penduduk, dan Peta Hirarki Pusat

Pelayanan yang terdapat diKab. Solok, yang melalui Pola Titik, Garis, dan luasan yang diarsir pada

lembaran peta yang menandakan daerah sistem jalan, Irigasi, dan Permukiman pada Desa, Kecamatan dan

Kabupaten disekitar Wilayah diKabupaten Solok. Langkah Kerja

Setelah menentukan daerah atau objek yang diambil atau dianalisis , kemudian lembar Peta Kab. Solok

dibagi atas tiga bagian persis seperti apa yang disajikan pada pola titik. Disini Wilayah luasan yang

diambil adalah wilayah pembagian pembangunan sama seperti pola titik, kami lebih menitik beratkan

pada luasan sepertiWPP Amencakup kecamatan X Koto luhak, X Koto Singkarak dan Sijunjung

Sirih,WPP BMencakup Kec. Talang, Kec. Kubung, Kec, Bukit sundi, Kec.Lembang Jaya, Kec. Payung

Sekaki dan IX Koto Sei,Lasi. Sedangkan untuk wilayahWPP C Mencakup Kec. Lembah Gumanti, Kec.

Danau Kembar, Kec.Hiliran Gumanti, Kec. Pantai Cermin dan Kec. Tigo Luhak.

Sedangkan untuk luasan lainnya kami mengarsir Danau-Danau yang ada dikabupaten Solok, Seperti

Danau Singkarak WPP A, dan Danau Atas_Bawah, Talang di WPP C.

Masukkan Simbol dab cantumkan kedalam kseterangan atau legenda pada Peta.

Page 88: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

88

2.3 ANALISIS EKONOMI KABUPATEN SOLOK

Meskipun hampir sebagian belahan dunia kini sedang disibukan dengan krisis global, namun

bagi negara Indonesia krisis tersebut masih belum berdampak pada perekonomian nasional dan

daerah. Kekuatan ekonomi yang mayoritas bertumpu pada permintaan dalam negeri nampaknya

masih cukup tegar dari pengaruh krisis global yang terjadi pada tahun 2007.

Penilaian ekonomi bagi pengembangan wilayah dan kawasan adalah untuk upaya

menemukenali potensi dan sektor-sektor yang dapat dipacu serta permasalahan perekonomian,

khususnya untuk penilaian kemungkinan aktivitas ekonomi yang dapat dikembangkan pada wilayah

atau kawasan tertentu.

Hal yang mendasar dalam analisis ekonomi pengembangan wilayah atau kawasan yaitu

perlunya mengenali potensi lokasi, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber

daya buatan, sehingga akan terjadi efisiensi tindakan. Dengan usaha yang minimum akan diperoleh

hasil yang optimum yang kesemuanya bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan

kemakmuran bagi seluruh masyarakat, serta terjadinya investasi dan mobilisasi dana.

Kabupaten Solok merupakan salah satu kabupaten yang mayoritas perekonomiannya masih

mengandalkan sektor tradisional yakni sektor pertanian dan hal ini merupakan salah satu kekuatan

tersendiri dalam tatanan perekonomian daerah. Untuk melihat lebih jauh tentang perkembangan

kinerja perekonomian kabupaten Solok salah satunya dapat dilihat dari perkembangan Produk

Domestik Bruto (PDRB).

Pada dasarnya PDRB disajikan dalam dua nilai yakni PDRB atas dasar harga berlaku dan

PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. PDRB atas dasar harga berlaku menyajikan nilai tambah

dari seluruh produksi barang dan jasa yang dinilai dengan harga konstan yakni harga pada tahun

2000, dengan kata lain faktor fluktuasi yang disebabkan oleh perbedaan harga telah dieliminasi.

FISIK BINAAN

Analisis Kondisi Fisik Kesimpulan

Rawan Bencana Kabupaten solok rawan terhadap bencana

dikarenakan curah hujan yang

tinggi,tanahnya latosol andosol dan tingkat

kemiringan lerengnya sangat curam

sehingga sulit dikembangkan dari berbagai

aspek pembangunan

Wilayah

Berkembang

Page 89: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

89

Kesesuain Lahan Jenis tanah dan kemiringan lereng yang

sangat curam menyebabkan lahan wilayah

kabupaten solok terbatas dalam bidang

pembangunan tetapi wilayah solok bagus

untuk daerah pertanian dan perkebunan.

Wilayah

Berkembang

D A S DAS di kabupaten solok masih dalam

keadaan baik,dikarenakan masih

banyaknya hutan yang terdapat di sekitar

DAS sehingga bisa menahan kalau

terjadinya banjir namun dari segi fungsi

pengelolahan DAS kabupaten solok masih

belum bagus dikarenakan masih lemahnya

instansi terkait dalam melakukan

pengelolaan.

Wilayah

Berkembang

Kesimpulan

Berdasarkan analisis fisik kabupaten solok mempunyai potensi dalam bidang pertanian dan

perkebunan.Sehingga wilayahnya membutuhkan pembangunan dari berbagai sektor selain

bidang pertanian.Jadi wilayah solok kami namakan dengan wilayah yang masih berkembang

yang butuh perbaikan diberbagai faktor fisik.

Analisis kependudukan Kab solok

Kabupaten Solok pada umumnya mempunyai tingkat kemiringan lereng yang curam sehingga

tergolong dalam kawasan Penyangga, cocok juga digunakan sebagai tanaman tahunan. Daerah

Kabupaten Solok merupakan daerah rawan longsor, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata tingkat

kemiringan lereng yang masuk kategori Curam. Namun, daerah Kabupaten Solok juga termasuk daerah

pertanian yang baik.

Page 90: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

90

BAB IV

KATEGORI DAN GENERALISASI WILAYAH KABUPATEN SOLOK

1. KATEGORI WILAYAH KABUPATEN SOLOK

A. Kategori Fisik Binaan Wilayah Kabupaten Solok

Jenis tanah yang mendominasi kabupaten Solok adalah andosol dan regosol dengan persentase 35%,

tanah ini subur dan cocok untuk pertanian. Struktur geologi pada daerah ini adalah batuan vulkanik dan

intrusi, daerah ini dilalui patahan semangko. Dari keadaan geologi tersebut, dapat dilihat pada peta

kemiringan lereng pada Kabupaten Solok lerengnya tergolong curam. Pada beberapa daerah sering trjadi

bencana longsor, sehingga hal ini bisa menghambat pembangunan.

Kesesuaian lahan pada daerah ini adalah kawasan penyangga sehingga banyak terdapat kawasan hutan

lindung. Sementara, untuk penggunaan lahannya adalah untuk pertanian. Pergeseran funsi lahan sebanyak

0,7 % pada kawasan hutan dijadikan kawasan pemukiman dan sebanyak 2,6% kawasan hutan dijadikan

kawasan pertanian. Ini berarti tidak terjadi penyimpangan lahan yang cukaup berarti.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa wilayah Kabupaten Solok merupakan daerah yang

subur dan sesuai untuk lahan pertanian, namun karena daerah Kabupaten Solok ini sebagian besar

merupakan kawasan penyangga dan pada daerah lainnya cukup berpotensi terjadi bencana. Maka, wilayah

Kabupaten Solok sebaiknya lebih diperuntukkan sebagai hutan lindung. Jika pertanian ingin

dikembangkan pada wilayah Kabupaten Solok ini hendaknya pertanian dikembangkan pada daerah yang

relatif datar atau landai.

B. Kategori Ekonomi Wilayah Kabupaten Solok

Pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Solok dilihat dari sektor pergerakan ekonomi dibandingkan

wilayah Sumbar sudah mulai maju dan perekonomiannya masih tradisional, karena sektor basis yang

mendukung pergerakan perekonomian wilayah Kabupaten Solok adalah sektor pertanian. Sarana dan

prasarana di Kabupaten Solok cukup karena wilayah Kabupaten Solok memenuhi kebutuhan daerah

sendiri dan memiliki sektor berbasis pertanian. Jadi Kabupaten Solok belum terjadi transpormasi ke sektor

lain.

Page 91: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

91

C. Kategori Sarana dan Prasarana Kabupaten Solok

Wilayah Kabupaten Solok di aspek kependudukan terlihatg bahwa penduduk tmbuh dengan

cepat, dengan dominan oleh kaum perempuan dan partisipasi kerja yang tidak stabil dan angka putus

sekolahnya pun sangat besar. Serta besarnya resiko kematian dikarenakan tingkat kesejahteraan

masyarakat tiap tahunnya menurun dengan jumlah penduduk laki-laki 173.4192 dan perempuan

178.095 dengan pertumbuhan penduduk 0,6 %, tingkat partisispassi angkatan kerja 27,95 % , angka

putus sekolah 54 %, jumlah yang melek huruf 97,1 % (tahun 2007 ), tingkat kelahiran 66,6 % dan

kematian 77 %.

D. Kategori Pola Keruangan Kabupaten Solok

Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok adalah Jaringan Jalan yang menggambarakan Jaringan akses

Transportasi dan Perhubungan Kabupaten Solok dengan daerah lainnya. Ditambah lagi terdapatnya

Tatanan Hubungan sitem jaringan Jalan antar Pola Ruang Wilayah Meliputi Propinsi, Kabupaten, Kota,

Kecamatan, Kelurahan, dan Desa.yang bervariasi.

Salah satu persoalan pada Sistem Jaringan Listrik di Kabupaten Solok adalah dalam konteks wilayah

adalah letak hulu sungai, jalan, dan daerah yang memiliki topografi yang tinggi yang biasanya berada

pada suatu kabupaten tertentu dan melewati beberapa kabupaten serta daerah hilirnya berada di kabupaten

lainnya Seperti disebelah utara bagian selatan Kabupaten Solok pada Daerah Paninggahan Kecamatan

Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto Singkarak, Dan Kecamatan Hiliran Gumanti Talang Babungo arah ke

Tumur yang boleh dikatakan masih kurang/minim akses Transportasi dan penerangan (listrik). Peta

sebaran permukiman penduduk yan terpadat atau yang memiliki luas areal yang luas yang juga memiliki

jumlah penduduk yang banyak yang mendiami Areal tersebut yang menggambarakan juga hubungan

Perekonomian, Pelayanan Administrasi, sosial dan Kesehatan.

2. GENERALISASI WILAYAH KABUPATEN SOLOK

Kesimpulan bahwa wilayah Kabupaten Solok merupakan daerah yang subur dan cocok

untuk pertanian, namun karena daerah Kabupaten Solok ini sebagian besar memiliki lereng yang

curam, maka wilayah Kabupaten Solok sebaiknya lebih diperuntukan sebagai hutan lindung. Jika

pertanian ingin dikembangkan pada wilayah Kabuapaten Solok ini, hendaknya pertanian hanya

dikembangkan pada daerah Kabuapaten Solok yang tidak terlalu curam. Sedangkan pengembangan

untuk pertanian dan pembangunan di daerah yang sebagian curam ini memerlukan pengetahuan dan

teknologi yang tinggi untuk mengembangkannya.

Page 92: Laporan Analisa Wilayah Kabupaten Solok Lokal Nr a 2007

92

Dilihat dari perekonomian Kabupaten Solok masih tergolong tradisional yang bergerak

pada sektor pertanian. Sarana dan prasarana di Kabupaten Solok masih kurang memadai, maka dari itu

pemerintah Kabupaten Solok berusaha untuk mencukupi sarana dan prasarana Kabupaten Solok

tersebut.

Dan penduduk Kabupaten Solok tumbuh dengan cepat namun tingkat kesejahteraannya

masih kurang dan beresiko, sehingga tingkat kemiskinan semakin meningkat.

Untuk itu dari generalisasi diatas kami penulis menyarankan kepada pemerintah Kabupaten

Solok untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan cara mencari alternatif lain

untuk meningkatkan perekonomian masyarakat selain dari pertanian. Dan tingkatkan pengetahuan

masyarakatnya tentang rawan bencana di Kabupaten Solok agar masyarakat lebih mengetahui wilayah

mana yang tidak bisa dibangun dan digunakan untuk potensi perekonomian.