laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah … · kata pengantar laporan akuntabilitas...

44
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TA. 2013 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2013

Upload: vuongnguyet

Post on 20-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TA. 2013

PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2013

i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Tahun 2013 disusun sebagai bentuk

pertanggung jawaban penyelenggara pemerintahan negara, sebagaimana yang telah

diwajibkan melalui Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini dibuat dengan mengacu pada

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor: 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Pelaporan LAKIP disusun dengan menguraikan akuntabilitas kinerja kegiatan

utama penelitian yang dibiayai oleh APBN/DIPA, kerjasama penelitian (dalam dan

luar negeri) serta penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) di lingkup

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) pada T.A. 2013. Laporan ini

juga mencakup aspek anggaran, uraian permasalahan yang dihadapi dan langkah-

langkah inisiatif peluang perbaikan. Tingkat pencapaian kinerja hasil dari setiap

kegiatan penelitian/pengkajian PSEKP T.A. 2013 diukur dari indikator masukan dan

keluaran (output) yang merupakan dasar penentuan keberhasilan pelaksanaan

kegiatan yang bersangkutan.

Disadari bahwa LAKIP PSEKP T.A. 2013 ini masih memerlukan perbaikan,

untuk itu diharapkan kritik dan saran yang komprehensif untuk penyempurnaan

laporan ini di masa datang. Diharapkan agar laporan ini memberikan manfaat bagi

penyelenggaraan kinerja instansi dalam mencapai tujuannya dan pihak-pihak lain

yang berkepentingan.

Bogor, 07 Januari 2014

Kepala Pusat,

___Dr. Handewi P. Saliem___ NIP. 19570604 198103 2 001

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………. ii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………. iii

DAFTAR GAMBAR .…………………………….………………….. iv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….…….... v

IKHTISAR EKSEKUTIF …………………………………………….. vi

I. PENDAHULUAN ………………………………………………… 1

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...………...... 4

2.1. Rencana Strategis ............................................................. 4

2.1.1. Visi dan Misi .......………………………………….... 4

2.1.2. Tujuan dan Sasaran ......……………………….......... 4

2.1.3. Pencapaian, Tujuan dan Sasaran ………………... 6

2.1.3.1. Kebijakan, Program dan Kegiatan Penelitian …. 6

2.1.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja …… 9

2.2. Perencanaan Kinerja Tahunan .......................................... 10

2.3. Penetapan Kinerja ............................................................. 11

III. AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………… 13

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 ........................ 13

3.2. Analisis Capaian Kinerja …………………………………… 15

3.3. Akuntabilitas Keuangan ..................................................... 23

IV. PENUTUP ……………………………………………………… 31

LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

Tabel U r a i a n Halaman

1. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

14

2. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

15

3. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

16

4. Target dan Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.2. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

17

5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketiga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

18

6. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 3.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

18

7. Perbandingan Keluaran/Output Kegiatan Utama Penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2012-2013

23

8. Perkembangan Pelaksanaan DIPA, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013, Per 31 Desember 2013.

25

9. Realisasi Anggaran Per Kegiatan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Per 31 Desember 2013.

26

10. Target dan Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian Menurut Sasaran dan Program Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2013.

27

11. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama Badan Litbang Pertanian Dengan Aggaran Menurut Sasaran Pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2013

29

12. Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2013.

30

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar U r a i a n Halaman

1. Struktur Organisasi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA. 2013 ......................................

2

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Matrik Indikator Kinerja Utama PSEKP Tahun 2013

Lampiran 2. Pernyataan Penetapan Kinerja PSEKP TA. 2013

Lampiran 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013

Lampiran 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2013

Lampiran 5. Daftar Kondisi Barang Inventaris Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, per 31 Desember 2013

vi

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) disusun untuk melaporkan kinerja PSEKP pada TA. 2013. Kinerja PSEKP tersebut ditentukan oleh pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi utama PSEKP. Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan PSEKP adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Masukan yang digunakan untuk semua kegiatan penelitian tersebut mencakup dana dan sumber daya manusia (SDM), khususnya peneliti.

Evaluasi dari sisi keluaran (output) menunjukkan bahwa kegiatan utama penelitian (sasaran pertama hingga keempat) telah menghasilkan 22 rekomendasi kebijakan dari target 22 rekomendasi kebijakan yang terkait dengan aspek sosial ekonomi pertanian, sesuai dengan tujuan penelitian yang direncanakan. Dengan kata lain, pencapaian rencana tingkat capaian/targetnya mencapai 100 persen persen. Sedangkan capaian sasaran kelima adalah terwujudnya 6 jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dari 3 jalinan kerjasama yang direncanakan pada tahun 2013. Sasaran enam yang merepresentasikan kinerja manajemen kantor/pelayanan PSEKP tahun 2013, realisasi output juga telah sesuai dengan target yang direncanakan. Terakhir, sasaran tujuh yang merepresentasikan kinerja publikasi ilmiah PSEKP selama Tahun 2013 tidak dapat mencapai target yang diharapkan Dari 26 target penerbitan yang di tetapkan, hanya terealisasi sebanyak 15 penerbitan publikasi cetak dan website (57,69%). Permasalahan utamanya terletak pada minimnya jumlah naskah berkualitas dan memenuhi syarat untuk diterbitkan.

Untuk indikator hasil (outcome) belum dapat diukur karena hasil kegiatan PSEKP, yakni dimanfaatkannya rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian bagi stakeholder memerlukan kajian secara khusus untuk menelaah hal tersebut. Pengukuran manfaat dan dampak kegiatan penelitian PSEKP sulit diukur dalam jangka pendek. Dampak kegiatan penelitian sosial ekonomi pertanian tersebut baru dapat dirasakan dalam jangka menengah/panjang dan dalam cakupan wilayah yang relatif luas (Jawa maupun Luar Jawa).

Pada Tahun 2013, anggaran yang dikelola berdasarkan anggaran yang berbasis kinerja. Anggaran PSEKP tahun 2013 disusun berdasarkan variabel jenis pengeluaran yang dibedakan atas: (a) Belanja pegawai; (b) Belanja barang; dan (c) Belanja modal. Total pagu anggaran PSEKP dalam DIPA TA. 2013 adalah Rp. 27.342.083.000,- Milyar yang merupakan RM dan telah terealisasi Rp. 24.423.624.980,- (89,33%). Sementara total anggaran hibah luar negeri adalah Rp. 783.716.000 dan telah 100% terealisasi.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2013, pada dasarnya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian, koordinasi yang baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang. Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan, terutama terkait penumpukan proses entry dan pengolahan data di tengah dan akhir tahun karena proses entry dan pengolahan data tersebut dilakukan secara bersamaan oleh tim penelitian dalam kurun waktu yang sempit, sementara ketersediaan SDM relatif terbatas. Namun demikian permasalahan tersebut telah dapat diatasi dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan menambah jam kerja.

1

I. PENDAHULUAN

Aspek sosial ekonomi dan kebijakan pertanian merupakan salah satu aspek penting yang

dilakukan dalam kajian atau penelitian di bidang pertanian, mengingat aspek tersebut memiliki posisi

yang strategis dalam penentuan kebijakan di sektor pertanian. Kegiatan penelitian sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian dapat memberikan landasan, arah dan prioritas penelitian yang dilaksanakan,

agar sejalan dengan kebijakan pembangunan yang telah digariskan. Dalam arti luas, analisis dan

pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian yang mencakup penelitian kebijakan (policy

research) dan analisis kebijakan (policy analysis) pembangunan pertanian memiliki arti strategis,

karena: (1) Memberikan landasan, arah dan prioritas penelitian bidang pertanian agar sejalan dengan

kebijakan pembangunan yang telah digariskan, (2) Mengidentifikasi masalah dan unsur-unsur sosial

ekonomi yang memengaruhi adopsi teknologi di tingkat petani, (3) Mengevaluasi kelembagaan yang

efektif dalam mempromosikan pengembangan suatu teknologi atau sistem usahatani, dan (4)

Merumuskan dan mengevaluasi serta menyempurnakan program dan kebijakan yang diperlukan

untuk mengembangkan agribisnis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Agar hasil penelitian

dapat terus berkelanjutan dengan kualitas yang semakin meningkat, maka penelitian aspek sosial

ekonomi perlu dilakukan, terutama yang terkait dengan analisis isu pembangunan pertanian dan

parameter sosial ekonomi pertanian.

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) merupakan sebuah

lembaga penelitian/pengkajian eselon II yang berada di bawah lingkup Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian. Berdirinya lembaga ini berawal dari adanya Proyek Survei

Agro Ekonomi (SAE) yang dibentuk pada tahun 1974. Seiring dengan dinamika

permasalahan pembangunan pertanian, beberapa kali lembaga ini mengalami perubahan

nama. Pada tahun 1976, SAE berubah menjadi Pusat Penelitian Agro Ekonomi (PAE),

kemudian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (P/SE) pada tahun 1990, dan

selanjutnya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian

(Puslitbangsosek Pertanian). Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor.

299/Kpts/OT.140/7/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian,

nama lembaga ini ditetapkan menjadi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian (PSEKP). Status terakhir (Oktober 2010), berdasarkan Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian ditetapkan menjadi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(PSEKP).

Berdasarkan Pasal 1374 Peraturan Menteri Pertanian Tahun 2010 tersebut, PSEKP

mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian. Sementara Pasal 1375 mengatur fungsi PSEKP dalam hal: (1) Perumusan

program analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, (2) Pelaksanaan analisis dan

pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, (3) Pelaksanaan telaah ulang

program dan kebijakan pertanian, (4) Pemberian pelayanan teknik di bidang analisis

sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, (5) Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan

hasil analisis dan pengkajian serta konsultansi publik di bidang sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian, (6) Evaluasi dan pelaporan analisis dan pengkajian sosial ekonomi

serta kebijakan pertanian, dan (7) Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Dalam pelaksanaan tugas-tugas khusus,

2

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian diberi kewenangan untuk menugaskan dan

memanfaatkan tenaga PSEKP.

Dalam kurun waktu tiga dasawarsa (1974-2006), PSEKP telah dipimpin oleh tujuh

Kepala Pusat, yaitu Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah (1976-1983), Prof. Dr. Faisal

Kasryno (1983-1989), Prof. Dr. Effendi Pasandaran (1989-1995), Prof. Dr. Achmad

Suryana (1995-1998), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (1998-2002 dan 2006-2010), Prof. Dr.

Pantjar Simatupang (2002-2006), dan Dr. Handewi Purwati Saliem (2010 hingga

sekarang). Perubahan fungsi dan tugas PSEKP tersebut berimplikasi terhadap perubahan

struktur organisasi PSEKP Tahun 2013 (Gambar1).

Berdasarkan SK Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Nomor:

368/Kp.330/A.9/03/2009, Kelompok Peneliti (Kelti) yang ada di PSEKP terdiri dari 3 (tiga)

kelompok, yakni: (1) Ekonomi Makro dan Perdagangan Internasional (EMPI), (2) Ekonomi

Pertanian dan Manajemen Agribisnis (EPMA), dan (3) Sosio Budaya Pedesaan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian T.A. 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian ini disusun untuk melaporkan kinerja kegiatan utama PSEKP

dalam pencapaian tugas pokok dan fungsinya selama T.A. 2013. Laporan ini mencakup

kegiatan utama PSEKP, yaitu kegiatan penelitian, baik kegiatan yang sumber

pembiayaannya dari APBN (DIPA) maupun kerjasama penelitian dengan institusi/lembaga

Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(Dr. Handewi P. Saliem)

Kabid. Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil

(Dr. Sri Hery Susilowati)

Kabag. Umum (Ir. Hasyim

Asyari, MM )

Plh. Kasubid. Pendayagunaan

Hasil

(Ir. Wartiningsih)

Kasubid. Kerjasama Penelitian

(Dr. Hermanto)

Kasubid. Program (Muhammad

Suryadi, SP, MSi)

Plh. Kasubid. Evaluasi dan

Pelaporan (Ir. Sri Hastuti

Suhartini, M.Si)

Kelompok Jabatan Fungsional

Kabid. Program dan Evaluasi

(Ir. Supena Friyatno, MSi)

Kasubag. Kepegawaian

dan Rumahtangga (Endro Gunawan,

SP,ME)

Kasubag. Keuangan dan Perlengkapan

(Drs. Agus Subekti)

3

dari dalam negeri dan luar negeri serta penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan

website). Selain itu, disampaikan pula kinerja keuangan, kendala/permasalahan yang

dihadapi serta solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

IIII.. PPEERREENNCCAANNAAAANN DDAANN PPEERRJJAANNJJIIAANN KKIINNEERRJJAA

22..11.. RReennccaannaa SSttrraatteeggiiss

22..11..11.. VViissii ddaann MMiissii

4

Prakiraan perkembangan pertanian dan pedesaan Indonesia sampai tahun 2020

dan prioritas strategi yang harus diimplementasikan oleh Kementerian Pertanian bersama

dengan kementerian/institusi lainnya juga dijadikan bahan pertimbangan dalam

penyusunan visi dan misi PSEKP. Visi PSEKP adalah menjadi pusat pengkajian yang kritis

dan terpercaya bertaraf internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu

pengetahuan sosial ekonomi pertanian, serta proaktif dalam memberikan alternatif

rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian. Visi tersebut dirumuskan berdasarkan

kesadaran bahwa PSEKP merupakan lembaga pemerintah, sehingga harus berorientasi

pada pelayanan masyarakat melalui partisipasi secara aktif dalam memberikan alternatif

rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang dijadikan sebagai arahan

kegiatan PSEKP adalah:

1. Melakukan analisis dan pengkajian guna menghasilkan informasi dan ilmu

pengetahuan sosial ekonomi pertanian;

2. Melakukan analisis kebijakan dengan memanfaatkan informasi dan ilmu pengetahuan

hasil penelitian kebijakan menjadi rumusan alternatif kebijakan pembangunan

pertanian;

3. Memberikan alternatif rekomendasi kebijakan kepada instansi terkait dalam

mendukung kebijakan pembangunan pertanian;

4. Mengembangkan kemampuan institusi PSEKP sehingga mampu mewujudkan visi dan

misinya secara berkelanjutan.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PSEKP adalah:

1. Menghasilkan pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan:

(a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral,

(b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan

pengentasan kemiskinan;

2. Merekayasa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis;

3. Menghasilkan proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan;

4. Menghasilkan alternatif rekomendasi kebijakan dan program pembangunan pertanian

yang bersifat responsif dan antisipatif;

5. Mengembangkan jaringan kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian (dalam

dan luar negeri), serta stakeholder dalam rangka pemantapan efektivitas dan

percepatan diseminasi hasil analisis;

6. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis;

5

7. Menyebarluaskan hasil-hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada

pengguna.

Dari rumusan tujuan tersebut, sasaran utama yang ingin dicapai dari kegiatan PSEKP

adalah: (a) Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka

pembangunan pertanian, (b) Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian, dan (c)

Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program

pembangunan pertanian. Lebih rinci, sasaran yang ingin dicapai oleh PSEKP, baik yang dijabarkan

dalam sasaran tahunan maupun sasaran akhir rencana strategis adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan

dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan

bilateral, dan (b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan

pangan dan pengentasan kemiskinan;

2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis;

3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 – 2014;

4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian

dan pedesaan;

5. Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian yang saling menguntungkan dan saling

menghormati;

6. Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis;

7. Tersampaikannya hasil analisis dan rekomendasi kebijakan kepada stakeholder dalam

mendukung program pembangunan pertanian dan tersebarnya publikasi analisis

sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada pengguna.

Dari tujuh sasaran di atas, selanjutnya dapat diuraikan indikator output sasaran yang ingin

dicapai sebagai berikut:

A. Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan

pertanian

1. Indikator sasaran 1:

1.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian

1.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya

pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

2. Indikator sasaran 2:

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan

peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

3. Indikator sasaran 3:

6

3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong

pertumbuhan sektor pertanian

3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan

perdesaan

4. Indikator sasaran 4:

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual

B. Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian

5. Indikator sasaran 5:

Jumlah jalinan kerjasama penelitian antar lembaga dan pengguna PSEKP

tahun 2013

C. Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung

program pembangunan pertanian

6. Indikator sasaran 6:

Laporan pengelolaan satker, layanan perkantoran, database sosial ekonomi pertanian,

perangkat pengolah data dan komunikasi, kendaraan bermotor, peralatan dan

fasilitas perkantoran, dan gedung/bangunan.

7. Indikator sasaran 7:

Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website).

2.1.3. Pencapaian Tujuan dan Sasaran

2.1.3.1 Kebijakan, Program dan Kegiatan Penelitian

Mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian dan Badan Litbang Pertanian serta

visi, misi dan tupoksi PSEKP maka kebijakan dasar PSEKP adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan kebijakan pembangunan pertanian dan perdesaan yang

mengarah pada ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing produk

pertanian, perluasan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan

meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota;

2. Pengembangan kebijakan kelembagaan, perlindungan petani serta usaha

pertanian;

3. Pengembangan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan internasional yang

berpihak kepada petani;

4. Peningkatan kapasitas institusi yang akuntabel dan good governance.

Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, kapasitas kerja dan delineasi

cakupan penelitian/pengkajian institusional, maka untuk periode tahun 2013 kebijakan

7

PSEKP tersebut masing-masing dijabarkan dalam program/kegiatan utama sebagai

berikut:

1. Kebijakan 1, 2 dan 3, dijabarkan dalam 6 (enam) program/kegiatan utama yakni:

1.1. Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian;

1.2. Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian;

1.3. Pengkajian Kebijakan Kelembagaan dan Regulasi Pertanian;

1.4. Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan

Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan;

1.5. Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Perdesaan;

1.6. Evaluasi dan Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual.

2. Kebijakan 4, dijabarkan dalam 1 program/kegiatan utama, yakni Diseminasi Hasil

dan Peningkatan Kapasitas Lembaga.

Berkaitan dengan sinkronisasi program/kegiatan penelitian dengan program Unit Kerja

lingkup Kementerian Pertanian dan lembaga terkait lainnya, PSEKP melakukan koordinasi dan

sinkronisasi untuk memperoleh umpan balik. Kegiatan sinkronisasi tersebut dilakukan dengan

pertimbangan bahwa PSEKP memiliki mandat yang berbeda dengan mandat lembaga penelitian

lain, seperti LIPI atau lembaga penelitian Perguruan Tinggi. Mandat PSEKP dalam melaksanakan

penelitian/pengkajian adalah lebih menekankan pada problem solving research untuk menunjang

kinerja Kementerian Pertanian, terutama dalam perumusan kebijakan pembangunan pertanian.

Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengetahui program-program pembangunan pertanian

yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal lingkup Kementerian Pertanian, sehingga dapat

dilakukan sinkronisasi antara program Ditjen teknis sebagai stakeholders dengan rencana

penelitian/pengkajian PSEKP.

Dalam upaya mempertajam arah dan sasaran kegiatan penelitian, PSEKP membentuk Tim

Teknis penelitian melalui Surat Penugasan Kepala Pusat Nomor: 308/KP.440/I.7/02/2013 Tanggal

28 Februari 2013. Tim Teknis tersebut terdiri dari Profesor Riset dan beberapa peneliti senior

PSEKP yang dipandang mempunyai kapabilitas sebagai Tim Teknis Penelitian. Tugas pokok Tim

Teknis secara umum adalah merancang rencana penelitian/pengkajian yang akan dilakukan PSEKP

sampai tersusunnya Proposal Operasional Penelitian. Dalam perencanaan program penelitian, Tim

Teknis mempunyai tugas, yakni: (1) Melakukan penjaringan isu-isu utama pembangunan

pertanian dan perdesaan serta merumuskannya sebagai prioritas kegiatan penelitian PSEKP, serta

(2) Melakukan penajaman arah dan program kegiatan penelitian PSEKP, mulai dari penyusunan

rencana kegiatan, penyusunan matrik program sampai penyusunan proposal penelitian.

Selanjutnya dalam rangka mengawal kegiatan penelitian, dibentuk Tim Pelaksana

Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tahun Anggaran 2013, melalui Surat Penugasan Kepala Pusat

Nomor: 29/I.7/KPTS/KU.110/01/2013 Tanggal 02 Januari 2013. Tugas Tim Pelaksana Monev

adalah: (1) Melakukan pemantauan proses pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh

Tim Peneliti, mulai dari tahap awal hingga akhir, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya

penyimpangan pelaksanaan kegiatan penelitian dari proposal operasional yang telah ditetapkan

dan membantu memberikan solusi jika penyimpangan benar-benar terjadi, (2) Memberikan

penilaian dan saran perbaikan yang diperlukan terhadap hasil penelitian menurut tahap-tahap

8

kegiatan penelitian dengan mengacu pada proposal penelitian, (3) Melakukan koordinasi dengan

Tim Teknis dalam rangka perbaikan/ penyempurnaan proposal operasional, dan (4). Melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan administrasi dan kinerja pelayanan pendukung

penelitian.

Pengelompokan kegiatan penelitian dilakukan secara terencana dengan

mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan sumberdaya manusia. Kegiatan utama penelitian

PSEKP pada tahun 2013 sumber dananya berasal dari APBN (DIPA). Kegiatan utama yang

bersumber dari APBN (DIPA) terdiri atas 13 (tiga belas) judul penelitian sebagai berikut:

1. Studi Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa (Tahun ke-2).

2. Analisis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Komoditas Unggas

Lokal

3. Kajian Efisiensi Moda Transportasi Ternak dan Daging Sapi dalam Mendukung

Program Swasembada Daging Sapi

4. Analisis Struktur-Perilaku-Kinerja Pemasaran Sayuran Bernilai Ekonomi Tinggi

5. Analisis Struktur-Perilaku-Kinerja Pasar Buah-Buahan

6. Kajian Pengembangan Irigasi Berbasis Investasi Masyarakat pada Agroekosistem

Lahan Kering

7. Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor Pertanian Mendukung Swasembada Pangan

(Tahun ke-2)

8. Peran Penyuluh Swadaya dalam Implementasi Undang-Undang Sistem Penyuluhan

Petanian

9. Kajian Kebijakan dan Peraturan Perundangan Industri Gula untuk Mendukung

Swasembada Gula

10. Pengaruh Kebijakan Perdagangan Negara-Negara Mitra terhadap Kinerja dan Daya

Saing Eksport Komoditas Pertanian Indonesia

11. Dampak Makro Perubahan Iklim pada Subsektor Pangan Indonesia

12. Prospek Kesepakatan Indonesia-India FTA terhadap Sektor Pertanian di Indonesia

13. Konsorsium Penelitian Prospek Pertumbuhan Produksi Pangan dalam Konteks

Program MP3EI.

Kegiatan penelitian yang bersumber dari sinergi/kerjasama penelitian yang akan

diuraikan lebih lanjut dalam laporan ini adalah kegiatan kerjasama penelitian (dalam

negeri) tahun 2013 yang terdiri atas 4 (empat) judul penelitian,yakni;

1. Baseline Survey Laboratorium Lapang Badan Litbang Pertanian di Kabupaten Aceh

Timur.

2. SmartD “Membangun Keselarasan Pengembangan Laboratorium Plasma Nutfah,

Teknologi Nano dan Pembibitan Sapi Potong”.

3. Crop Life Indonesia “ Peran Industri Benih Tanaman Pangan dalam Peningkatan

Produksi Pangan Nasional”.

4. Kajian Karakteristik Produsen dan Penangkar Benih serta Analisis Kelayakan Usahatani

Benih Padi.

Kegiatan kerjasama penelitian pada tahun 2013 PSEKP juga melakukan kegiatan

kerjasama penelitian dengan sumber dana dari instansi/lembaga dari luar negeri dan

9

umumnya bersifat multiyears. Judul-judul penelitian kerjasama luar negeri tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Plausible Futures for Economic Development and Structural Adjustment in Indonesia

Impact and Policy Implications for the Asia – Pacific Regions (kegiatan kerjasama

penelitian PSEKP dengan ACIAR dan IFPRI).

2. Eco-Health Assessment on Poultry Production Clusters (PPCs) for The Livelihood

Improvement of Small Producers (kerjasama penelitian PSEKP dengan IDRC).

2.1.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja

kegiatan penelitian yang dilakukan PSEKP adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan

dampak. Masukan (Input) merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran

(output). Masukan yang digunakan dalam kegiatan penelitian bidang sosial ekonomi

pertanian ini adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau peneliti yang

melaksanakan kegiatan penelitian. Keluaran (Output) merupakan hasil langsung yang

dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan penelitian. Keluaran tersebut dapat berupa

produk/jasa fisik dan atau non fisik, misalnya digunakannya usulan alternatif kebijakan

pembangunan pertanian oleh Kementerian Pertanian atau Kementerian lainnya. Hasil

(Outcome) merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran

kegiatan pada jangka menengah. Misalnya, dimasukkannya beberapa usulan alternatif

kebijakan dalam keputusan pembuat kebijakan pembangunan pertanian. Manfaat

(benefit) merupakan kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsung oleh

masyarakat, sedangkan dampak (impact) merupakan ukuran tingkat pengaruh yang

ditimbulkan, baik positif maupun negatif.

Berbeda dengan penelitian yang bersifat teknis, output yang dihasilkan dari

penelitian sosial ekonomi bukanlah teknologi yang bersifat tangible (teknologi yang dapat

dilihat secara fisik), melainkan berupa pengetahuan rumusan kebijakan atau program dan

rumusan rekayasa kelembagaan yang bersifat intagible. Dengan demikian, manfaat

maupun dampak atas hasil-hasil penelitian/pengkajian PSEKP umumnya tidak dapat

dirasakan oleh masyarakat dalam jangka pendek. Manfaat dan dampak penelitian PSEKP

baru terlihat setelah rumusan kebijakan dilaksanakan dan melalui proses penyesuaian di

masyarakat.

Disamping itu, pengukuran manfaat dan dampak PSEKP tidak dapat berdiri sendiri

karena kontribusi lembaga lain dalam pengukuran kedua indikator ini juga tidak kecil.

Oleh karena itu, tidak mudah untuk mengukur manfaat dan dampak analisis dan

pengkajian secara kuantitatif. Kedua indikator tersebut dapat diukur atas dasar ex ante

analisis atau secara potensial. Secara umum, indikator pencapaian kinerja yang ingin

diterapkan oleh PSEKP dalam periode 2010-2014 adalah penekanan kepada indikator

keluaran (output) dari kegiatan analisis. Indikator output tersebut merupakan dasar

penentuan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan.

10

Setiap kegiatan penelitian diharapkan dapat menghasilkan suatu keluaran yang

dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara optimal. Berdasarkan

tugas dan fungsinya, maka pengguna utama hasil penelitian PSEKP adalah: (1) Pejabat

pembuat dan pengelola kebijakan pembangunan pertanian lingkup Kementerian Pertanian

dan lembaga negara lainnya, (2) Praktisi agribisnis, petani dan pengusaha agribisnis, dan

(3) Masyarakat umum. Disamping untuk stakeholder utama, hasil-hasil penelitian tersebut

dapat pula dimanfaatkan oleh pengguna sekunder, seperti politisi, ilmuwan, masyarakat

peminat pembangunan pertanian, dan para peneliti PSEKP sendiri.

2.2. Rencana Kinerja Tahunan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan informasi tentang tingkat atau target

kinerja (berupa output) yang ingin diwujudkan. Rencana Kinerja Tahunan PSEKP Tahun

2013 berdasarkan target indikator output sasaran pertama (utama) yang berkaitan

dengan kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, yakni:

a. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian, berupa 4 (empat) rekomendasi kebijakan dari judul

penelitian: (1) Kajian Efisiensi Moda Transportasi Ternak dan Daging Sapi dalam

Mendukung Program Swasembada Daging Sapi; (2) Analisis Struktur-Perilaku-

Kinerja Pemasaran Sayuran Bernilai Ekonomi Tinggi; (3) Analisis Struktur-Perilaku-

Kinerja Pasar Buah-Buahan; dan (4) Analisis Manajemen Rantai Pasok (Supply

Chain Management) Komoditas Unggas Lokal.

b. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian

dan pembangunan infrastruktur pertanian, berupa 2 (dua) rekomendasi kebijakan

dari judul penelitian: (1) Kajian Pengembangan Irigasi Berbasis Investasi

Masyarakat pada Agroekosistem Lahan Kering; dan (2) Studi Akselerasi

Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa (Tahun ke-2).

c. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan

peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif, berupa 3 (tiga) rekomendasi

kebijakan dari judul penelitian: (1) Kajian Legislasi Lahan dan Air di Sektor

Pertanian Mendukung Swasembada Pangan (Tahun ke-2); (2) Peran Penyuluh

Swadaya dalam Implementasi Undang-Undang Sistem Penyuluhan Petanian; (3)

Kajian Kebijakan dan Peraturan Perundangan Industri Gula untuk Mendukung

Swasembada Gula.

d. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong

pertumbuhan sektor pertanian, berupa 4 (empat) rekomendasi kebijakan dari

judul penelitian: (1) Pengaruh Kebijakan Perdagangan Negara-Negara Mitra

terhadap Kinerja dan Daya Saing Eksport Komoditas Pertanian Indonesia; (2)

Dampak Makro Perubahan Iklim pada Subsektor Pangan Indonesia; (3) Prospek

Kesepakatan Indonesia-India FTA terhadap Sektor Pertanian di Indonesia.

e. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan

perdesaan, berupa 1 (satu) rekomendasi kebijakan dari judul penelitian

11

Konsorsium Penelitian Prospek Pertumbuhan Produksi Pangan dalam Konteks

Program MP3EI.

f. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual, berupa 9

(sembilan) rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Evaluasi dan Tanggap

Cepat atas Isu Kebijakan Aktual.

Selanjutnya, Rencana Kinerja Tahunan PSEKP Tahun 2013 berdasarkan sasaran

kedua (“Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian”), dengan indikator kinerja, yaitu

jumlah jalinan kerjasama penelitian baik dalam maupun luar negeri sebanyak 2 (dua)

kerjasama penelitian. Sedangkan target dalam Rencana Kinerja Tahunan PSEKP Tahun

2013 berdasarkan sasaran ketiga (“Publikasi hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan

dalam mendukung program pembangunan pertanian”), dengan indikator kinerja yaitu

jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) dengan target 18 (delapan

belas) penerbitan publikasi cetak dan website.

2.3. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan

atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Adapun Penetapan

Kinerja PSEKP Tahun 2013 meliputi:

1. Sasaran Strategis :

Sasaran 1: Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian oleh stakeholders untuk pembangunan pertanian.

Sasaran 2 : Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian Sasaran 3 : Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian. 2. Indikator Kinerja :

Indikator sasaran 1.

Rumusan alternatif kebijakan sosial ekonomi pertanian dengan target 12

rekomendasi kebijakan yang terbagi dalam indikator:

a. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian (4 rekomendasi).

b. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian

dan pembangunan infrastruktur pertanian (2 rekomendasi)

c. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan

peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif (3 rekomendasi).

12

d. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong

pertumbuhan sektor pertanian (3 rekomendasi).

e. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan

perdesaan (1 rekomendasi).

f. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual (9

rekomendasi).

Indikator sasaran 2.

Jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dengan target 3 kerjasama

penelitian.

Indikator sasaran 3.

Penerbitan publikasi Ilmiah (media cetak dan website) dengan target 26 penerbitan

publikasi cetak dan website.

13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Berdasarkan Rencana Strategis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

(PSEKP) Tahun 2010-2014, sasaran utama PSEKP yang berkaitan dengan tugas utama

PSEKP dalam melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian berkaitan erat dengan sasaran pertama, yakni “Tersedianya rekomendasi

kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian”. Sasaran

pertama tersebut lebih lanjut dideliniasi atau dirinci menjadi 4 (empat) sasaran akhir

rencana strategis sebagai berikut:

(1) Sasaran satu, Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis

yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral,

regional dan bilateral, dan (b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian,

ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan;

(2) Sasaran dua, Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan

agribisnis;

(3) Sasaran tiga, Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian

utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan periode 2010–2014;

(4) Sasaran empat, Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan

program pertanian dan pedesaan.

Selanjutnya, keempat sasaran tersebut pada Tahun 2013 dijabarkan dalam 6

(enam) indikator kinerja sasaran yang akan dicapai dari program/kegiatan utama yang

berkaitan erat dengan tugas utama PSEKP. Capaian indikator kinerja sasaran dari

program/kegiatan utama PSEKP dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan akan

diuraikan lebih lanjut pada bab ini.

3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja

sasaran dengan realisasi, yakni keluaran (output) kegiatan yang berkaitan dengan

masing-masing sasaran tersebut. Berdasarkan kinerja sasaran program utama yang

berkaitan erat dengan tugas utama PSEKP Tahun 2013 (sasaran pertama hingga empat),

capaian yang dihasilkan adalah ”22 rekomendasi kebijakan pertanian untuk

pembangunan pertanian” dari 22 rekomendasi kebijakan yang ditargetkan, terutama

menyangkut aspek sosial ekonomi dan kebijakan pertanian (tabel 1).

Kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian secara umum menunjukkan

hasil pencapaian keberhasilan yang cukup baik dan sesuai, bahkan beberapa sasaran

melebihi target sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2013. Uraian secara lebih

lengkap tentang capaian kinerja masing-masing sasaran tersebut selanjutnya diuraikan

pada subbab 3.2.

14

Tabel 1. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Tahun 2013

No. Sasaran Indikator Kinerja

Uraian Target Capaian %

1. SASARAN PERTAMA:

Terwujudnya sistem pengetahuan, data

dan informasi serta

analisis yang berkaitan dengan:

(a) Kebijakan ekonomi makro dan

perdagangan multilateral, regional

dan bilateral;

1.1.Jumlah rekomendasi

kebijakan terkait

dengan penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian

4 Rekomendasi kebijakan

4 Rekomendasi kebijakan

100

(b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya

pertanian, ketahanan

pangan dan pengentasan

kemiskinan

1.2.Jumlah rekomendasi

kebijakan terkait

pengelolaan sumberdaya

pertanian dan pembangunan

infrastruktur

pertanian

2 Rekomendasi kebijakan

2 Rekomendasi kebijakan1)

100

2. Terciptanya beberapa model kelembagaan

penerapan teknologi

dan agribisnis

2.1. Jumlah rekomendasi

kebijakan terkait

pengembangan kelembagaan dan

peraturan mendorong iklim

usaha yang kondusif

3 Rekomendasi kebijakan

3 Rekomendasi kebijakan

100

3. Terwujudnya proyeksi

permintaan dan penawaran komoditas

pertanian utama dan

indikator pembangunan

pertanian dan pedesaan, 2010-2014

3.1. Jumlah

rekomendasi kebijakan terkait

makro ekonomi yang

mendorong pertumbuhan sektor

pertanian

3 Rekomendasi

kebijakan

3 Rekomendasi

kebijakan

100

3.2. Jumlah

rekomendasi kebijakan terkait

dinamika ekonomi pertanian dan

perdesaan

1 Rekomendasi

kebijakan

1 Rekomendasi

kebijakan

100

4. Terciptanya beberapa paket alternatif

rekomendasi kebijakan dan

program pertanian

dan pedesaan

4.1.Jumlah rekomendasi

kebijakan terkait dengan isu-isu

kebijakan aktual

9 Rekomendasi kebijakan

9 Rekomendasi kebijakan

100

TOTAL REKOMENDASI KEBIJAKAN 22 22 100

15

3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian tahun 2013 menurut penetapan sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sasaran Pertama:

”Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka

pembangunan pertanian”

Rincian sasaran pertama tersebut diuraikan menjadi 4 (empat) sasaran akhir rencana

strategis sebagai berikut:

Sasaran 1 : Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan:

(a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral;

(b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan

Untuk mencapai sasaran satu, diukur dengan keluaran (output) dua indikator

kinerja, yakni: (1) Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing

dan perlindungan usaha pertanian, dan (2) Jumlah rekomendasi kebijakan terkait

pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian.

Pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1.1.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian

4 Rekomendasi kebijakan

4 Rekomendasi kebijakan

100,0

1.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

2 Rekomendasi kebijakan

2 Rekomendasi kebijakan

100,0

Tabel 2 menunjukkan bahwa indikator kinerja sasaran pertama yang telah

ditargetkan dalam tahun 2013 dapat dicapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari

capaian kinerja indikator kinerja sasaran 1 yang seluruhnya terealisir 100 persen dari

target yang ditetapkan. Sasaran satu tersebut dicapai melalui dua program/kegiatan,

yaitu: (1) Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian, serta (2)

Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian, yang

keseluruhannya dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan.

16

Rincian kegiatan untuk mencapai sasaran 1 tersebut diuraikan secara lebih

lengkap sebagai berikut :

Pertama, indikator kinerja sasaran “Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi

serta analisis yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan

multilateral, regional dan bilateral”, dicapai melalui Program Pengkajian Kebijakan

Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian, yang diimplementasikan dalam empat

kegiatan, yakni: (a) Kajian Efisiensi Moda Transportasi Ternak dan Daging Sapi dalam

Mendukung Program Swasembada Daging Sapi; (b) Analisis Struktur-Perilaku-Kinerja

Pemasaran Sayuran Bernilai Ekonomi Tinggi; (c) Analisis Struktur-Perilaku-Kinerja Pasar

Buah-Buahan; dan (d) Analisis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)

Komoditas Unggas Lokal. Serapan dana dari sasaran pertama yang bersumber dari APBN

mencapai 89,33 persen. Target dan realisasi output dua kegiatan tersebut dapat dilihat

pada tabel 3.

Tabel 3. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.1. Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

No. Kegiatan Target Realisasi (Output)

1.1.1. Kajian Efisiensi Moda Transportasi Ternak dan Daging Sapi dalam Mendukung Program Swasembada Daging Sapi

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Kebijakan Efisiensi Moda Transportasi Ternak dan Daging Sapi dalam Mendukung Program Swasembada Daging Sapi

1.1.2. Analisis Struktur-Perilaku-Kinerja Pemasaran Sayuran Bernilai Ekonomi Tinggi

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Struktur-Perilaku-Kinerja Pemasaran Sayuran Bernilai Ekonomi Tinggi

1.1.3. Analisis Struktur-Perilaku-Kinerja Pasar Buah-Buahan

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Struktur-Perilaku-Kinerja Pasar Buah-Buahan

1.1.4. Analisis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Komoditas Unggas Lokal

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Komoditas Unggas Lokal

Kedua, indikator kinerja sasaran “Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan

informasi serta analisis yang berkaitan dengan pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya

pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan”, dicapai melalui program

Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian yang

dilakukan dengan 2 (dua), yakni: (1) Kajian Pengembangan Irigasi Berbasis Investasi

Masyarakat pada Agroekosistem Lahan Kering; dan (2) Studi Akselerasi Pertumbuhan

Produksi Padi di Luar Pulau Jawa (Tahun ke-2). Masukan (input) yang dipakai untuk

mendukung keberhasilan pencapaian hasil kegiatan yang terkait dengan sasaran 1.2

17

tersebut adalah sumberdaya manusia, yakni peneliti, dan dukungan dana yang

bersumber dari APBN. Hasil kegiatan yang terkait dengan sasaran 1.2 tersebut

selanjutnya disampaikan untuk kepentingan dan dimanfaatkan oleh stakeholder, utama,

yakni pimpinan Kementerian Pertanian. Output ketiga kegiatan tersebut secara lengkap

dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Target dan Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.2. Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

No. Kegiatan Target Realisasi (Output)

1.2.1. Kajian Pengembangan Irigasi Berbasis Investasi Masyarakat pada Agroekosistem Lahan Kering

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Pengembangan Irigasi Berbasis Investasi Masyarakat pada Agroekosistem Lahan Kering

1.2.2. Studi Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa (Tahun ke-2)

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Akselerasi Pertumbuhan Produksi Padi di Luar Pulau Jawa (Tahun ke-2)

Sasaran 2 : Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis

Indikator kinerja sasaran dua, yakni “Terciptanya beberapa model kelembagaan

penerapan teknologi dan agribisnis”, yang dicapai melalui keluaran (output) program

Pengkajian Kebijakan terkait Pengembangan Kelembagaan dan Peraturan Mendorong

Iklim Usaha yang Kondusif melalui 3 (tiga) kegiatan, yakni: (1) Kajian Legislasi Lahan

dan Air di Sektor Pertanian Mendukung Swasembada Pangan (Tahun ke-2); (2) Peran

Penyuluh Swadaya dalam Implementasi Undang-Undang Sistem Penyuluhan Petanian;

(3) Kajian Kebijakan dan Peraturan Perundangan Industri Gula untuk Mendukung

Swasembada Gula. Output yang dihasilkan berupa 3 (tiga) rekomendasi kebijakan yang

terkait dengan tujuan kegiatan penelitian masing-masing. Serapan dana dari sasaran

kedua yang bersumber dari APBN mencapai 85,96 persen.

Sasaran 3 : Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran

komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan

pertanian dan pedesaan, 2010 – 2014

Untuk mencapai sasaran tiga tersebut diukur dengan dua indikator kinerja yang

dicapai melalui dua program, yaitu: (3.1.) Program Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro,

Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan, dan (3.2.)

18

Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan. Pencapaian target dari

masing-masing indikator kinerja tersebut dipaparkan pada tabel 5.

Tabel 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketiga Pusat Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

3 Rekomendasi kebijakan

3 Rekomendasi kebijakan

100,00

3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan

1 Rekomendasi kebijakan

1 Rekomendasi kebijakan

100,00

Indikator kinerja sasaran 3.1. dicapai melalui keluaran (output) dari empat

kegiatan, yakni: (a) Pengaruh Kebijakan Perdagangan Negara-Negara Mitra terhadap

Kinerja dan Daya Saing Eksport Komoditas Pertanian Indonesia; (b) Dampak Makro

Perubahan Iklim pada Subsektor Pangan Indonesia; (c) Prospek Kesepakatan Indonesia-

India FTA terhadap Sektor Pertanian di Indonesia. Selanjutnya, jika dilihat input dari sisi

penyerapan anggaran yang digunakan untuk mendukung ketiga kegiatan tersebut

terealisir rata-rata 76,55 persen dari target yang telah ditetapkan. Output keempat

kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 3.1. Pusat

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2013

No. Kegiatan Target Realisasi (Output)

3.1.1. Pengaruh Kebijakan Perdagangan Negara-Negara Mitra terhadap Kinerja dan Daya Saing Eksport Komoditas Pertanian Indonesia

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Pengaruh Kebijakan Perdagangan Negara-Negara Mitra terhadap Kinerja dan Daya Saing Eksport Komoditas Pertanian Indonesia

3.1.2. Dampak Makro Perubahan Iklim pada Subsektor Pangan Indonesia

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Dampak Makro Perubahan Iklim pada Subsektor Pangan Indonesia

3.1.3 Prospek Kesepakatan Indonesia-India FTA terhadap Sektor Pertanian di Indonesia

1 Rekomendasi Kebijakan

1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Prospek Kesepakatan Indonesia-India FTA terhadap Sektor Pertanian di Indonesia

Selanjutnya, capaian indikator kinerja sasaran 3.2 yang dicapai melalui program

Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan, dilakukan melalui 1

(satu) kegiatan, yakni Konsorsium Penelitian Prospek Pertumbuhan Produksi Pangan

19

dalam Konteks Program MP3EI. Output kegiatan yang merupakan indikator sasaran

kinerja 3.2 tersebut tersebut berupa 1 (satu) rekomendasi kebijakan yang terkait dengan

Prospek Pertumbuhan Produksi Pangan dalam Konteks Program MP3EI. Realisasi dana

yang diserap untuk kegiatan tersebut hanya mencapai 43,40 persen. Secara umum,

indikator kinerja sasaran tiga yang telah ditargetkan dalam tahun 2013 secara umum

telah tercapai dengan baik.

Sasaran 4 Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi

kebijakan dan program pertanian dan pedesaan

Indikator kinerja sasaran empat, yakni “Jumlah rekomendasi kebijakan terkait

dengan isu-isu kebijakan aktual oleh stakeholder”, dicapai melalui program Evaluasi

Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual, dengan 1 (satu) kegiatan, yakni Evaluasi dan

Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual. Kegiatan Anjak yang target awalnya adalah

menghasilkan 9 rekomendasi kebijakan yang terkait dengan isu-isu kebijakan aktual,

hingga akhir tahun 2013 menghasilkan 9 rekomendasi atau sesuai target yang

ditetapkan, dengan topik sebagai berikut:

a. Penyusunan Outlook Komoditas Pertanian 2013-2015

b. Kinerja Produksi dan Harga Daging Sapi dan Implikasinya terhadap Kebijakan

Percepatan Pencapaian Target Sukses Kementerian Pertanian

c. Dampak Kebijakan Pajak Pertanian terhadap Produksi Perdagangan dan

Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Perkebunan

d. Produksi, Perdagangan dan Harga Bawang Merah

e. Mengapa harga Gula Domestik Jauh di Atas Harga Internasional?

f. Kinerja Produksi dan Harga Cabai Merah dan Implikasinya untuk Perumusan

Kebijakan Percepatan Pencapaian Target Sukses Kementan

g. Revisi dan Finalisasi Naskah Renstra Jangka Panjang 2013-2035

h. Analisis Kebijakan Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Pertanian Strategis dan

Implikasinya untuk Perumusan Kebijakan Percepatan Pencapaian Target Sukses

Kementan: Komoditas Beras

i. Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Pertanian Strategis dan Implikasinya untuk

Perumusan Kebijakan Percepatan Target Sukses Kementan : Komoditas Jagung

Pelaksanaan kegiatan Anjak tersebut bersifat khusus, yakni penugasan

penelitiannya secara ad-hoc melalui penunjukan oleh Kepala Pusat sesuai dengan isu-isu

aktual di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian yang berkembang selama tahun

2013. Peneliti yang ditugaskan dalam kegiatan Anjak tersebut disesuaikan kapabilitasnya

20

dengan topik penelitian yang dilakukan pada kegiatan Anjak tersebut. Realisasi dana

yang terserap untuk kegiatan ini adalah 57,28 persen dari target Pagu Rp.

1.028.985.000.

Berdasarkan uraian kinerja di atas bahwa realisasi sasaran yang dicapai PSEKP

sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa secara umum seluruh sasaran yang

ditetapkan oleh PSEKP tersebut telah dapat dicapai dengan baik. Keberhasilan

pencapaian sasaran ini disebabkan oleh pelaksanaan kegiatan dilengkapi dengan materi

penelitian, seperti proposal operasional, juklak (petunjuk pelaksanaan penelitian), outline

penelitian, serta kuesioner untuk pengumpulan data primer maupun daftar data sekunder

yang dibutuhkan untuk menjawab tujuan penelitian. Namun demikian, dalam

pelaksanaan kegiatan penelitian, keberhasilan penelitian tidak terlepas dari berbagai

pengaruh faktor lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal. Hambatan,

kendala, dan beberapa permasalahan yang dihadapi pada saat dilakukannya penelitian

dapat mempengaruhi kinerja PSEKP tahun 2013.

Faktor Pendukung Keberhasilan

Beberapa faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian

tersebut adalah:

a) Adanya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang dilakukan sejak tahap

perencanaan, pelaksanaan hingga tahap akhir, termasuk diseminasi hasil penelitian

sehingga ada kontrol/pengawasan dalam setiap tahapan kegiatan penelitian. Dengan

demikian bila terjadi permasalahan-permasalahan, baik di lapang maupun dalam proses

pengolahan data, dapat segera dilakukan antisipasi penanggulangannya.

b) Dukungan dan koordinasi manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan,

pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian. Sarana kegiatan

penelitian yang telah tersedia dengan baik dalam mendukung kegiatan penelitian sosial

ekonomi dan kebijakan pertanian, seperti fasilitas komputer, jaringan internet, ruangan

ber-AC, perpustakaan, sarana kendaraan, dan lain-lain.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian antara

lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara PSEKP dengan instansi

terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian, seperti: Direktorat Jenderal, maupun instansi

di luar Kementerian Pertanian, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian

Perdagangan, Asosiasi berbagai komoditas, Perguruan Tinggi, bahkan dengan instansi luar

negeri, seperti IFPRI, ACIAR, IDRC, ADB, JICA dan FAO. Hal ini memudahkan dalam

pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Hambatan dan kendala

Beberapa hambatan dan kendala terkait pelaksanaan kegiatan penelitian tahun

2013, antara lain: (1) Penumpukan kegiatan pengolahan data penelitian pada waktu

bersamaan, baik penelitian yang sumber dananya dari APBN/DIPA dan penelitian kerjasama

lainnya, sementara SDM entri data dan pengolahan data relatif terbatas; (2) Adanya revisi

21

penganggaran menyebabkan kegiatan penelitian menjadi terhambat dan perlu penyesuaian

terhadap perubahan anggaran tersebut; (3) Adanya keterlambatan peneliti dalam

menyerahkan kuesioner serta tingkat validasi data kuesioner yang bervariasi, baik kurang

akurat dalam pengisian kuesionernya atau kesalahan entri data (human error). ; dan (4)

Adanya Surat Penugasan dari Kepala PSEKP terkait dengan kegiatan penelitian “Kajian

Karakteristik Produsen dan Penangkar Benih serta Kelayakan Usahatani Benih Padi” yang

bersumber dari APBN-P 2013 sebagai Direktif Presiden yang DIPA-nya ada di Puslitbangtan

(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan). Kegiatan ini dilaksanakan di 18

Provinsi, sehingga menyerap selurh SDM peneliti di lingkup PSEKP.

Hal tersebut diatas menjadi faktor penghambat penulisan pelaporan akhir dan

mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyeliesaikan tahapanan penelitian. Selain itu,

penyerapan anggaran diseluruh kegiatan penelitian PSEKP tidak dapat terserap secara

optimal

Permasalahan

Pada tingkat organisasi, permasalahan yang masih ditemui dalam pelaksanaan

kegiatan di PSEKP adalah masih adanya kesenjangan kapabilitas peneliti antar jenjang

pendidikan formal maupun pengalaman masih cukup lebar. Hal ini terutama mencakup

kapabilitas dalam metodologi penelitian maupun kemampuan membuat proposal

penelitian yang baik.

Pada tingkat penelusuran data di lapang, permasalahan yang kerapkali ditemui

dalam pelaksanaan kegiatan PSEKP adalah validitas dan kelengkapan data serta informasi

di daerah kurang baik seiring dengan adanya era otonomi daerah dan pemekaran wilayah.

Padahal penelitian sosial ekonomi pertanian disamping menggunakan data primer juga

mengandalkan data sekunder. Beberapa permasalahan yang ditemui di lapang antara lain

adalah sebagian responden (misalnya, produsen benih dan instansi) tidak bersedia untuk

mengisi kuesioner yang disiapkan, data sekunder tingkat kecamatan yang dibutuhkan

sulit diperoleh, dokumen dan informasi serta data pendukung yang dibutuhkan di lapang

tidak lengkap atau bahkan tidak tersedia di lapang. Di sisi lain, beberapa tim juga

membutuhkan waktu yang relatif lama untuk memperoleh database yang valid dan

akurat.

Langkah-langkah inisiatif yang diambil

Untuk mengantisipasi permasalahan kesenjangan kapabilitas penelit, maka upaya

yang dilakukan adalah memperkuat kelompok peneliti (Kelti) sehingga keberadaan Kelti

PSEKP dapat meningkatkan kinerja PSEKP sebagai lembaga penelitian. Selain itu, juga

perlu dilakukan pelatihan yang rutin dalam peningkatan kemampuan peneliti di bidang

pengembangan instrumen penelitian/metodologi, analisis data, dan pembuatan proposal

penelitian yang baik.

Untuk mengatasi permasalahan akurasi data dan informasi di tingkat lapangan, baik

data primer maupun sekunder, tim peneliti umumnya melakukan pencarian data-data dari

berbagai sumber/instansi lain yang terkait. Validitas dan akurasi data dan informasi sangat

22

penting dan memengaruhi kualitas hasil kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian. Kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian

dalam lima tahun ke depan diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi, pertimbangan

dan advokasi kebijakan dan program pembangunan pertanian bagi pengambil kebijakan

lingkup Kementerian Pertanian dan instansi lain, pelaku agribisnis dan petani yang lebih

akurat, dengan didukung data kuantitatif di tingkat petani yang paling mutakhir.

Upaya-upaya lain yang dilakukan untuk mengatasi kendala, hambatan, dan

permasalahan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: (a) Terkait dengan

penumpukan kegiatan pengolahan data pada bulan-bulan tertentu, maka proses input data

dan pengolahan data menggunakan sistem FIFO (First In First Out) sehingga tercipta

kelancaran dalam kegiatan pelayanan penelitian; dan (b) Meningkatkan akurasi dan kualitas

entri data yang lebih akurat.

Perbandingan Capaian Kinerja PSEKP Tahun 2012 Dibandingkan dengan Tahun

2013

Berdasarkan sasaran utama dalam pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial

ekonomi dan kebijakan pertanian, capaian hasil kegiatan penelitian bidang sosial ekonomi

dan kebijakan pertanian selama tahun 2013 bila dibandingkan dengan capaian hasil pada

tahun 2012 menunjukkan penurunan jumlah rekomendasi yang dihasilkan dan juga

penurunan penyerapan realisasi anggaran kegiatan penelitian (Tabel 3). Total target

indikator kinerja kegiatan penelitian bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian pada

tahun 2012 adalah “tersedianya 21 rekomendasi kebijakan bagi stakeholder dalam

rangka pembangunan pertanian”. Realisasi kinerja kegiatan tersebut selama periode 2012

adalah 28 rekomendasi kebijakan atau tercapai hingga 133,30 persen. Hal ini disebabkan

oleh adanya capaian target output tentang “Jumlah rekomendasi kebijakan terkait

dengan isu-isu kebijakan aktual” yang semula ditargetkan 2 rekomendasi kebijakan,

tercapai hingga 9 rekomendasi kebijakan (450%).

Pada tahun 2013, jumlah penelitian PSEKP mengalami penurunan. Kebijakan

tersebut berdasarkan hasil evaluasi dari penelitian tahun sebelumnya dan dimaksudkan

untuk effisiensi dan efektivitas kegiatan penelitian. Selain itu, penurunan ini diharapkan

dapat lebih memberikan peningkatan pada kualitas hasil rekomendasikan dari masing-

masing penelitian. Semua kegiatan pelaksanaan penelitian tidak terlepas dari adanya

monitoring dan evaluasi yang dilakukan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan hingga

tahap akhir, termasuk diseminasi hasil penelitian sehingga ada kontrol/pengawasan dalam

setiap tahapan kegiatan penelitian. Dengan demikian bila terjadi permasalahan-

permasalahan, baik di lapang maupun dalam proses pengolahan data, dapat segera

dilakukan antisipasi penanggulangannya. Selain itu, juga adanya dukungan dan koordinasi

manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan, pengolahan data, perpustakaan,

publikasi, dan sarana penelitian terhadap kegiatan penelitian.

Kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian ke

depan diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi, pertimbangan dan advokasi

23

kebijakan dan program pembangunan pertanian bagi pengambil kebijakan lingkup

Kementerian Pertanian dan instansi lain, pelaku agribisnis dan petani yang lebih akurat,

dengan didukung data kuantitatif maupun kualitatif di tingkat petani yang paling

mutakhir.

Tabel 7. Perbandingan Keluaran/Output Kegiatan Utama Penelitian Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian, 2012-2013

No. Sasaran Uraian

Indikator Kinerja

2012 2013

Target*) Capaian*) % Target*) Capaian*) %

1. Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral.

1.1.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian.

4 4 100,0 4 4 100,0

(b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan.

1.2.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian.

3 3 100,0 2 2 100,0

2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis.

2.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif.

7 7 100,0 3 3 100,0

3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010-2014.

3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

4 4 100,0 3 3 100,0

3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan.

1 1 100,0 1 1 100,0

4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan.

4.1.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan actual.

2 9 450,0 9 9 100,0

TOTAL REKOMENDASI 21 28 133,3 22 22 100 *)= Jumlah Rekomendasi Kebijakan

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian secara umum berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik.

Anggaran PSEKP tahun 2013 disusun berdasarkan variabel jenis pengeluaran dan variabel

kegiatan. Variabel jenis pengeluaran dibedakan menurut belanja pegawai, belanja

24

barang, dan belanja modal. Sedangkan variabel kegiatan dibedakan menurut jenis

kegiatan, yakni: Kegiatan utama mencakup Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian, serta kegiatan Penunjang yang mencakup: (a) Pengelolaan gaji, honorarium,

dan tunjangan; (b) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran; (c)

Pelayanan publik atau birokrasi, dan (d) Perawatan sarana.

Total pagu anggaran PSEKP dalam DIPA TA. 2013 adalah Rp. 28.125.799.000,-

yang merupakan Rupiah Murni (RM) sebesar Rp 27.342.083.000,- dan Hibah luar negeri

sebesar Rp. 783.716.000,-. Perkembangan pelaksanaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian TA. 2013 per 31 Desember 2013 secara rinci dapat dilihat pada

Tabel 8 dan 9. Tampak bahwa pada realisasi serapan total anggaran PSEKP adalah

89,62 persen. Realisasi keuangan untuk anggaran yang berasal dari RM mencapai 89.33

persen, terdiri dari pengeluaran untuk belanja pegawai yang sudah direalisasikan yakni

Rp. 13.133.488.353,- (99,41%) dan belanja barang yang sudah direalisasikan yaitu Rp.

10.052.726.952,- (80,06%). Sedangkan untuk belanja modal sudah terealisasi sebesar

Rp. 1.237.409.675,- (78,61%). Dengan demikian anggaran yang bersumber pada RM,

masih tersisa per 31 Desember 2013 adalah Rp. 2.918.458.020,- (7,59 %). Di sisi lain,

serapan total anggaran yang berasal dari Hibah luar negeri mencapai 100 persen, yang

terdiri berasal dari penyerapan belanja barang Rp. 783.716.000,-.

Perkembangan Pelaksanaan Keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian TA. 2013 per 31 Desember 2013 menunjukkan bahwa capaian fisik baru

mencapai 89.62 persen, demikian pula dengan capaian serapan keuangan juga baru

mencapai 89.62 persen (Tabel 8 dan 9). Sementara untuk kegiatan penelitian dan

pengembangan bidang sosial ekonomi, capaian kegiatannya baru terserap Rp.

3.550.054.224,- (74,49 %) dari Rp. 4.766.055.000,- anggaran yang direncanakan.

Kendala utama capaian serapan tersebut karena keterbatasan waktu pelaksanaan dan

adanya revisi anggaran di tengah tahun. Serta adanya penelitian yang bersumber dari

APBN-P 2013 sebagai Direktif Presiden di 18 Provinsi lokasi penelitian. Selanjutnya rincian

keuangan dilihat menurut penetapan sasaran pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian tahun 2013, maka rencana dan realisasi keuangan menurut sasaran dan

program pada PSEKP tersebut dapat dilihat pada tabel 10.

25

Tabel 8. Perkembangan Pelaksanaan DIPA Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun Anggaran 2013, Per 31 Desember 2013

Pagu K e u a n g a n F i s i k Sisa

No. Jenis Pengeluaran Dalam DIPA Target Realisasi Target Realisasi Anggaran

( Rp. ) ( Rp. ) ( % ) ( Rp. ) ( % ) Fisik ( % ) Fisik ( % ) ( Rp. ) ( % )

1 Belanja Pegawai (RM) 13.211.589.000 13.211.589.000 100,00 13.133.488.353 99,41 100,00 99,41 78.100.647 0,59

2 Belanja Barang(RM) 12.556.446.000 12.556.446.000 100,00 10.052.726.952 80,06 100,00 80,06 2.503.719.048 19,94

3 Belanja Barang 783.716.000 783.716.000 100,00 783.716.000 100,00 100,00 100,00 - 0,00

(Hibah Luar Negeri)

4 Belanja Modal (RM) 1.574.048.000 1.574.048.000 100,00 1.237.409.672 78,61 100,00 78,61 336.638.325 21,39

5 Belanja Modal

- - - - -

(Hibah Luar Negeri)

TOTAL (RM) 27.342.083.000 27.342.083.000 100,00 24.423.624.980 89,33 100,00 89,33 2.918.458.020 10,67

TOTAL HIBAH LUAR NEGERI 783.716.000 783.716.000 100,00 783.716.000 100,00 100,00 100,00 - -

TOTAL 28.125.799.000 28.125.799.000 100,00 25.207.340.980 89,62 100,00 89,62 2.918.458.020 10,38

Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan PSEKP (2013)

26

Tabel 9. Realisasi Anggaran Per Kegiatan Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian, per 31 Desember 2013

KODE PROGRAM/KEGIATAN

OUTPUT

PAGU

TARGET REALISASI BULAN

INI REALISASI BULAN

YLL REALISASI S/D

BULAN INI

% SALDO ANGGARAN

%

1803 Penelitian Analisis

Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

28.125.799.000 28.125.799.000 4.467.748.256 20.739.592.724 25.207.340.980 89,62 2.918.458.020 10,38

1,803,002 Laporan Pengelolaan Satker

5.425.976.000 5.425.976.000 1.317.387.446 3.142.655.477 4.460.042.923 82,20 965.933.077 17,80

1,803,009 Rumusan Alternatif Kebijakan Sosek Pertanian

5.549.771.000 5.549.771.000 1.346.738.543 2.911.734.521 4.258.473.064 76,73 1.291.297.936 23,27

1,803,012 Pengadaan Buku 31.500.000 31.500.000 6.048.125 25.179.250 31.227.375 99,13 272.625 0,87

1,803,013 Data Base Sosial Ekonomi Pertanian

248.850.000 248.850.000 26.587.900 109.076.125 135.664.025 54,52 113.185.975 45,48

1803.994 Layanan Perkantoran

001. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

13.211.589.000 13.211.589.000 1.073.381.918 12.060.106.435 13.133.488.353 99,41 78.100.647 0,59

002. Penyl. Oprs. Pemel. Perkantoran

2.115.565.000 2.115.565.000 317.256.874 1.665.006.066 1.982.262.940 93,70 133.302.060 6,30

1803.995 Kendaraan Bermotor 439.500.000 439.500.000 - 438.900.000 438.900.000 99,86 600.000 0,14

1803.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

607.748.000 607.748.000 69.250.000 292.284.850 361.534.850 59,49 246.213.150 40,51

1803.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

95.300.000 95.300.000 - 94.650.000 94.650.000 99,32 650.000 0,68

1803.998 Gedung / Bangunan 400.000.000 400.000.000 311.097.450 - 311.097.450 77,77 88.902.550 22,23

Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan PSEKP (2013)

27

Tabel 10. Target dan Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian Menurut Sasaran dan Program Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2013

SASARAN URAIAN SASARAN URAIAN IKU KEGIATAN JUMLAH PAGU TARGET REALISASI

Rupiah % Rupiah %

Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangun-an pertanian

Sasaran 1:

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian

1. Analisis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Komoditas Unggas Lokal

267,695,000 267,695,000 100 236,834,940 88.47

Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan:

2. Kajian Efisiensi Moda Transportasi Ternak dan Daging Sapi dalam Program Swasembada Daging Sapi

83,615,000 283,615,000 100 246,078,675 86.77

(a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral;

3. Analisis Struktur Perilaku Kinerja Pasar Produk Hortikultura Bernilai Ekonomi Tinggi (Kentang,Bawang Merah, Cabe Mrh)

264,015,000 264,015,000 100 233,355,055 88.39

(b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan

4. Analisis Struktur Perilaku Kinerja Pasar Produk Buah-Buahan

264,315,000 264,315,000 100 242,340,800 91.69

Jumlah 1,079,640,000 1,079,640,000 100 958,609,470 88.83

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

1. Kajian Pengembangan Irigasi Berbasis Investasi Masyarakat pada Agroekosistem Lahan Kering

268,065,000 268,065,000 100 253,221,125 94.46

2. Studi Akselerasi Pertumbuhan Padi di luar Pulau Jawa (Tahun ke-2)

268,740,000 268,740,001 100 231,655,030 86.20

Jumlah 536,805,000 536,805,001 100 484,876,155 90.33

TOTAL SASARAN 1: 1,616,445,000 1,616,445,001 100 1,443,485,625 89.58

28

Sasaran 2:

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

1. Kajian Legislasi Lahan dan Air di sektor Pertanian mendukung swasembada Pangan

263,565,000 263,565,000 100 222,614,725 84.46

Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis

2. Peran Penyuluh Swadaya dalam Implementasi Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian

265,815,000 265,815,000 100 241,393,599 90.81

3. Kajian Kebijakan dan Perundangan untuk Mendukung Swasembada Gula

255,715,000 255,715,000 100 211,267,450 82.62

TOTAL SASARAN 2: 785,095,000 785,095,000 100 675,275,774 85.96

Sasaran 3:

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

1. Pengaruh Kebijakan Perdagangan Negara-Negara Mitra terhadap Kinerja dan Daya Saing Ekspor Komoditi Pertanian Indonesia

251,435,000 251,435,000 100 205,522,350 81.74

Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 - 2014

2. Dampak Makro Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian Indonesia

276,315,000 276,315,000 100 195,919,450 70.90

3. Prospek Kesepakatan Indonesia-India FTA terhadap Sektor Pertanian di Indonesia

267,365,000 267,365,000 100 205,903,275 77.01

Jumlah 795,115,000 795,115,000 100 607,345,075 76.55

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan ekonomi pertanian & perdesaan

1. Konsorsium Prospek Pertumbuhan Produksi dan Industri Pangan di Pulau Jawa dalam Konteks Program MP3EI

540,415,000 540,415,000 100 234,527,675 43.40

TOTAL SASARAN 3: 1,335,530,000 1,335,530,000 100 841,872,750 59.97

Sasaran 4:

Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual

Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual

1,028,985,000 1,028,985,001 100 589,420,075 57.28

Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan

29

Anggaran keuangan pada tabel 10 tersebut merupakan anggaran yang digunakan

untuk kegiatan utama penelitian dalam mencapai sasaran yang terkait dengan tersedianya

rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian.

Total anggaran yang terkait dengan program utama Badan Litbang Pertanian yang

diselenggarakan di PSEKP, yakni: Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi

stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian, terwujudnya jalinan kerjasama

penelitian (dalam dan luar negeri) dan terpublikasinya hasil analisis sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian dalam mendukung progran pembangunan pertanian dapat dilihat secara

lengkap pada tabel 11.

Tabel 11. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama Badan Litbang Pertanian Dengan Anggaran Menurut Sasaran pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2013

Kode

Program

Program Utama Badan

Litbang Pertanian

Pagu Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Persentase

(%)

09 Tersedianya rekomendasi

kebijakan pertanian bagi

stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian

5.549.771.000 4.258.473.064 76,73

09 Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian (dalam

dan luar negeri)

98.000.000 93.903.500 95.82

05 Terpublikasinya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian dalam mendukung

progran pembangunan pertanian

1.711.969.000 1.231.646.610 71.94

Di sisi lain, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada Pusat Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian tahun 2013 hanya diperoleh dari penerimaan umum, yakni Rp

58.998.792,- sedangkan PNBP dari penerimaan fungsional tidak ada (Tabel 12). Hal ini

disebabkan keluaran kegiatan penelitian PSEKP tidak bersifat teknis, namun berupa

rekomendasi kebijakan yang bersifat intangible dan ditujukan bagi stakeholder/pemangku

kepentingan utama, yakni pimpinan Kementerian Pertanian. Selain itu, aset PSEKP yang

dapat menjadi sumber penerimaan PNBP juga terbatas.

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi

penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumber-

daya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum

sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu

standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

30

Tabel 12. Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2013

KODE MAK

URAIAN MAK

PERKIRAAN PENERIMAAN PENYETORAN

TARGET S/D bulan S/D bulan SISA TARGET TARGET

PENERIMAAN lalu bulan ini Jumlah lalu bulan ini Jumlah PENERIMAAN %

2 3 4 5 6 7 8 9 11 12

PENERIMAAN UMUM

423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 0 5,808,102 1,350,000 7,158,102 5,808,102 1,350,000 7,158,102 -7,158,102 0.00

423129 Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Dihapuskan 0 20,500,000 0 20,500,000 20,500,000 0 20,500,000 -20,500,000 0.00

423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00

423752 Penerimaan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pek.Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00

423911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 0 190 0 190 190 0 190 -190 0.00

423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya RM TAYL 0 3,900,000 0 3,900,000 3,900,000 0 3,900,000 -3,900,000 0.00

423922 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Negara 4,000,000 23,440,500 27,440,500 4,000,000 23,440,500 27,440,500 -27,440,500

Jumlah Penerimaan Umum 0 34,208,292 24,790,500 58,998,792 34,208,292 24,790,500 58,998,792 -58,998,792 0

Penerimaan Fungsional

423216 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00

Pelatihan, Teknologi, Pendapatan BPN, Pendapatan

DJBC

Jumlah Penerimaan Fungsional 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00

Jumlah Umum + Fungsional - 34,208,292

24,790,500 58,998,792

34,208,292

24,790,500

58,998,792

(58,998,792) 0.00

*) Bilan bertanda - (minus) berarti realisasi lebih besar dari target/estimasi

31

IV. PENUTUP

Penilaian kinerja PSEKP pada tahun 2013 mengacu pada IKU PSEKP 2013 dan

Renstra PSEKP Tahun 2010–2014 yang sesuai dengan platform pembangunan pertanian.

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang telah dilakukan, secara umum dapat disimpulkan

bahwa kinerja PSEKP T.A. 2013 cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari pencapaian indikator

kinerja kegiatan penelitian PSEKP tahun 2013, terutama indikator masukan (input) dan

keluaran/output, yang umumnya berupa rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian

dan telah terealisir sesuai dengan target atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kegiatan yang direncanakan telah dapat dilaksanakan dengan baik.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2013, pada dasarnya

didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian, koordinasi yang

baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang. Namun demikian,

keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak terlepas dari hambatan dan

permasalahan, terutama terkait penumpukan proses entry dan pengolahan data di tengah

dan akhir tahun karena proses entry dan pengolahan data tersebut dilakukan secara

bersamaan oleh tim penelitian dalam kurun waktu yang sempit, sementara ketersediaan

SDM relatif terbatas. Namun demikian permasalahan tersebut telah dapat di atasi dengan

menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan menambah jam kerja.

Agar penelitian PSEKP dapat dimanfaatkan oleh stakeholders, maka dalam proses

merancang penelitian selalu dilakukan koordinasi dengan dengan Ditjen Teknis Lingkup

Departemen Pertanian. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk sinkronisasi topik

penelitian/pengkajian, dengan demikian keluaran penelitian/pengkajian PSEKP lebih sesuai

dengan kebutuhan penggunanya, terutama bagi pengambil kebijakan.

LAMPIRAN 10.6 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TANGGAL : TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

1. Nama Organisasi : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,

Kementerian Pertanian 2. Tugas :

Melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. 3. Fungsi :

a. perumusan program analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian;

b. pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan di bidang pertanian;

c. pelaksanaan telaah ulang program dan kebijakan di bidang pertanian; d. pemberian pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian; e. pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil analisis dan pengkajian

serta konsultansi publik di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; f. evaluasi dan pelaporan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan

kebijakan pertanian; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian. 4. Indikator Kinerja Utama

No

Sasaran

Indikator Kinerja Utama

Sumber Data

1.

Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian

Jumlah rekomendasi kebijakan tentang:

a. penguatan daya saing dan

perlindungan usaha pertanian

b. pengelolaan sumberdaya

c. pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

d. pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

e. makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

f. dinamika pembangunan ekonomi pertanian & perdesaan

g. isu-isu kebijakan aktual

Bappenas, Eselon I lingkup Kemtan, Eselon II lingkup Badan Litbang Pertanian, Laporan Hasil Penelitian PSE-KP

Unit Kerja : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian

Tahun : 2013

Target(3)

1 Tersedianya rekomendasi a Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan 4 rekomendasi kebijakan

kebijakan pertanian bagi stakeholder perlindungan usaha pertanian

dalam rangka pembangunan pertanian b Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya 2 rekomendasi kebijakan

pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

c Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan 3 rekomendasi kebijakan

kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

d Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang 3 rekomendasi kebijakan

mendorong pertumbuhan sektor pertanian

e Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan 1 rekomendasi kebijakan

ekonomi pertanian & perdesaan

f Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual 9 rekomendasi kebijakan

3 Terpublikasikannya hasil analisis sosial

ekonomi dan kebijakan dalam

mendukung program pembangunan

pertanian

26 penerbitan publikasi

Jumlah Anggaran Kegiatan Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian : Rp. 28.125.799.000,-

Kepala Badan Litbang Pertanian

Dr. Haryono

NIP. 19560516 198103 1 002 NIP. 19570604 198103 2 001

Dr. Handewi Purwati Saliem

PENETAPAN KINERJA

Sasaran Strategis Indikator Kinerja(1) (2)

2 Terwujudnya jalinan kerjasama

penelitian

Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) 3 kerjasama penelitian

Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)

Bogor, Juli 2012

Kepala Pusat

: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian

: 2013

Target(3)

1 Tersedianya rekomendasi a Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan 4 rekomendasi kebijakan

kebijakan pertanian bagi stakeholder perlindungan usaha pertanian

dalam rangka pembangunan pertanian b Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya 2 rekomendasi kebijakan

pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian

c Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan 3 rekomendasi kebijakan

kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif

d Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang 3 rekomendasi kebijakan

mendorong pertumbuhan sektor pertanian

e Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan 1 rekomendasi kebijakan

ekonomi pertanian & perdesaan

f Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual 9 rekomendasi kebijakan

3Terpublikasikannya hasil analisis sosial

ekonomi dan kebijakan dalam mendukung

program pembangunan pertanian

26 penerbitan publikasi

Jumlah Anggaran Kegiatan Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian : Rp. 28.125.799.000,-

Kepala Badan Litbang Pertanian Kepala Pusat

Dr. Haryono Dr. Handewi Purwati Saliem

NIP. 19560516 198103 1 002 NIP. 19570604 198103 2 001

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN

Sasaran Strategis Indikator Kinerja(1) (2)

Bogor, Juli 2012

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II/ UNIT KERJA MANDIRI K/L

Unit Eselon II Kementerian/lembaga/SKPD

Tahun

Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)

2 Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) 3 kerjasama penelitian

No.Rencana Tingkat

Capaian (Target)Realisasi

Presentase

Realisasi

(%)

Keterangan

1 Terwujudnya sistem pengetahuan, data

dan informasi serta analisis yang

berkaitan dengan: (a) Kebijakan

ekonomi makro dan perdagangan

multilateral, regional dan bilateral

A Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan

daya saing dan perlindungan usaha pertanian

4 rekomendasi

kebijakan

4 rekomendasi

kebijakan

100

-

(b) Pengelolaan sosial ekonomi

sumberdaya pertanian, ketahanan

pangan dan pengentasan kemiskinan

B Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan

sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur

pertanian

2 rekomendasi

kebijakan

2 rekomendasi

kebijakan

100

-

2 Terciptanya beberapa model

kelembagaan penerapan teknologi dan

agribisnis

C Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan

pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong

iklim usaha yang kondusif

3 rekomendasi

kebijakan

3 rekomendasi

kebijakan

100

-

D Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro

ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian

3 rekomendasi

kebijakan

3 rekomendasi

kebijakan

100

-

E Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika

pembangunan ekonomi pertanian dan perdesaan

1 rekomendasi

kebijakan

1 rekomendasi

kebijakan

100

-

4 Terciptanya beberapa paket alternatif

rekomendasi kebijakan dan program

pertanian dan pedesaan

F Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu

kebijakan aktual

9 rekomendasi

kebijakan

9 rekomendasi

kebijakan

100

-

22 22 100 -

a Laporan Penguatan dan Pengelolaan Satker 13 Laporan 13 Laporan 100 -

b Database Sosial Ekonomi Pertanian 1 Laporan 1 Laporan 100 -

c Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan

12 Bulan

Layanan 100 -

d Kendaraan Bermotor 4 unit 4 unit 100 -

e Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 162 unit 162 unit 100 -

f Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 32 unit 32 unit 100 -

g Gedung/Bangunan 2.398 m2 2.398 m2 100 -

D. 26 penerbitan

publikasi cetak dan

website

15 penerbitan

publikasi cetak

dan website

57,69 Permasalahan utamanya

terletak pada minimnya

jumlah naskah berkualitas

dan memenuhi syarat untuk

diterbitkan

Uraian Indikator Kinerja

Terwujudnya proyeksi permintaan dan

penawaran komoditas pertanian utama

dan indikator pembangunan pertanian

dan pedesaan, 2010-2014

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

TAHUN 2013

INSTANSI: PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri)3 kerjasama

penelitian

6 kerjasama

penelitian200

Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)

C.

-

Terpublikasikannya hasil analisis sosial

ekonomi dan kebijakan dalam

mendukung program pembangunan

pertanian

A.

JUMLAH REKOMENDASI KEBIJAKAN

Sasaran Strategis

B. Terwujudnya jalinan kerjasama

penelitian

3

Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian:

Terwujudnya kapasitas dan

profesionalisme sumberdaya manusia,

kualitas dan ketersediaan

sarana/prasarana (manajemen kantor)

Daftar Kondisi Barang Inventaris Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, per 31 Desember 2013

No. Nama Barang Jumlah Kondisi

B R RS I. BARANG TIDAK BERGERAK 1 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol.II 1 (1,558m2) 1 0 0 2 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 (3,845 m2) 1 0 0

Jumlah 2 (5,403 m2) 2 0 0 3 Bangunan Gedung Kantor Permanen 2 (3,266 m2) 2 0 0 4 Rumah Negara Gol. II, Type C dan D 4 (240 m2) 4 0 0

Jumlah 6 (3,506 m2) 6 0 0

II BARANG BERGERAK 5 Mini Bus (penumpang 14 orang kebawah) 13 12 1 0 6 Sepeda Motor 11 10 1 0 7 Auto Lift 1 1 0 0 8 Tripood 3 3 0 0 9 Tes Generator 3 3 0 0 10 Mesin Ketik manual portable (11-13 inch) 7 7 0 0 11 Mesin ketik manual (18- 27 inch) 7 7 0 0 12 Lemari besi/metal 81 81 0 0 13 Lemari kayu 32 32 0 0 14 Rak besi/metal 12 12 0 0 15 Rak kayu 49 49 0 0 16 Filing kabinet besi 140 140 0 0 17 Brandkas 6 6 0 0 18 Meja kerja kayu 213 208 5 0 19 Meja komputer 7 7 0 0 20 Kursi besi/metal 654 639 15 0 21 Sice/sofa 21 21 0 0 22 Meja rapat 47 45 2 0 23 Jam elektronik 7 7 0 0 24 A.C. split 81 79 3 0 25 Televisi 6 6 0 0 26 Video Cassette 1 1 0 0 27 Tape recorder 4 4 0 0 28 Finger Print 5 4 1 0 29 Wireless Transmision System 2 2 0 0 30 Router 2 2 0 0 31 Papan visual 1 1 0 0 32 Power Amplifier 1 1 0 0 33 Amplifier 2 2 0 0 34 Equalizer 1 1 0 0 35 Loudspeaker 10 10 0 0 36 Mic Confrence System 23 23 0 0 37 Audio Mixing 36 36 0 0 38 UPS 2 1 1 0

No. Nama Barang Jumlah Kondisi

B R RS 39 Tustel 1 1 0 0 40 Camera digital 6 6 0 0 41 Camera film 2 2 0 0 42 Wireless speaker TOA 4 4 0 0 43 Handycam 3 3 0 0 44 Wireles speaker 4 4 0 0 45 Blitzer 1 1 0 0 46 Power Suplly 1 1 0 0 47 Lensa kamera 4 4 0 0 48 Layar film OHP 5 5 0 0 49 Facsimile 5 5 0 0 50 P.C. Unit (Desktop) 190 160 30 0 51 Note book/Lap Top 59 56 3 0 52 Printer Laser Jet/Deskjet/Dot Matrix 115 100 15 0 53 Scanner 6 6 0 0 54 Server 3 2 1 0 55 Mesin jilid 1 1 0 0 56 Mesin press 1 1 0 0 57 LCD (infocus) 7 6 1 0 58 PABX 1 1 0 0 59 Handy Talky (HT) 4 4 0 0 60 Pesawat telpon extension 40 40 0 0 61 External 11 11 0 0 62 Mesin potong rumput 1 1 0 0 63 Megaphone 1 1 0 0 64 Alat pemotongkertas 1 1 0 0 65 Penangkal petir 1 1 0 0 66 Vacuum Cleaner 1 1 0 0 67 Voice recorder 10 10 0 0 68 CCTV 4 4 0 0 69 Software 2 2 0 0 70 Lemari Es/Kulkas 2 2 0 0 71 Dispenser 1 1 0 0 72 Diagnostik Set 1 1 0 0 73 Monitor Cctv LED 23 1 1 0 0

Total : 1,999 1,924 71 0 Sumber: Subag.Keuangan dan Perlengkapan, PSEKP (2013)