laporan aktualisasi - putri wp
TRANSCRIPT
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
BIODATA PENULIS
DATA DIRI
Nama Lengkap : Putri Widya Pangestika
Tempat/Tgl Lahir : Bontang, 26 Oktober 1996
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Letjend R. Soeprapto Gg. Panahan I
RT.23 No.26 Kelurahan Api-Api,
Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang
Jabatan : Pamong Belajar Ahli Pertama
Unit Kerja : Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar
(SPNF SKB) Kota Bontang
Nomor Telepon : 082254569861
E-mail : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
2001 – 2002 TK Cendrawasih Bontang
2002 – 2008 SD Negeri 003 Bontang Utara
2008 – 2011 SMP Negeri 2 Bontang
2011 – 2014 SMA Negeri 1 Bontang
2014 – 2018 Institut Teknologi Kalimantan, Jurusan Fisika
RIWAYAT ORGANISASI
2015 – 2016 Koordinator Putri Departemen Kaderisasi
Ikatan Mahasiswa Muslim Institut Teknologi Kalimantan
2016 – 2017 Sekretaris Kementerian
Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan
viii
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
UPAYA MENINGKATKAN KEBIASAAN WARGA BELAJAR
TINGKAT 4 (EMPAT) SETARA KELAS IX (SEMBILAN)
PAKET B SPNF SKB BONTANG DALAM PENGGUNAAN
BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS PERMAINAN
Kegiatan aktualisasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebagai solusi
dan inovasi untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi pada suatu perangkat
daerah sebagai output dari Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah kurangnya kebiasaan warga
belajar SPNF SKB Bontang dalam penggunaan bahasa inggris. Sasaran utama dari
kegiatan aktualisasi ini adalah warga belajar tingkat 4 (empat) setara kelas IX
(Sembilan) paket B SPNF SKB Bontang. Metode yang digunakan untuk mecapai
tujuan dari kegiatan ini adalah media pembelajaran berbasis permainan. Solusi
permasalahan ini diselesaikan dalam 4 (empat) kegiatan, antara lain Zuper 15
minutes, What Do You See?, Share Your Bottle!, dan Find Your Words!.
Kegiatan ini telah menunjang 4 (empat) aspek kompetensi yang diperlukan dalam
mata pelajaran bahasa inggris, yaitu menyimak (listening), menulis (writing),
membaca (reading), dan berbicara (speaking).
Pertama adalah Zuper 15 minutes yang merupakan kegiatan membaca
bacaan bahasa inggris selama 15 menit setiap awal pelajaran bahasa inggris.
Kegiatan ini menunjang aspek kompetensi bahasa inggris yaitu membaca (reading).
Tujuan dari kegiatan ini adalah membiasakan warga belajar untuk membaca tulisan
berbahasa inggris dan menambah pengetahuan kosakata yang dimiliki.
Kedua adalah What Do You See?, yaitu kegiatan menonton video yang
bersumber dari halaman Youtube dan mengidentifikasi isinya. Kegiatan ini
menunjang aspek kompetensi bahasa inggris yaitu menyimak (listening). Video
yang diambil bersifat non akademik dengan tema sederhana. Tujuan dari kegiatan
ini adalah membiasakan warga belajar untuk mendengarkan pengucapan-
pengucapan dalam bahasa inggris dan melatih kemampuan analisis isi cerita
melalui kegiatan menonton dan mendengarkan.
ix
Ketiga adalah Share Your Bottle!. Kegiatan ini merupakan permainan di
dalam kelas, dimana warga belajar akan menjawab sejumlah pertanyaan
berdasarkan cerita yang mereka analisis. Jawaban dikemukakan secara lisan dengan
permainan berkelompok menggunakan media botol dan kertas. Permainan ini akan
melatih kemampuan analisis warga belajar terhadap suatu bacaan tertentu dan
membiasakan berbicara dalam bahasa inggris. Kegiatan ini menunjang aspek
kompetensi bahasa inggris yaitu berbicara (speaking).
Keempat adalah Find Your Words!, yaitu permainan menyusun kata dalam
bahasa inggris pada papan permainan. Permainan ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan kosakata warga belajar dan meningkatkan kemampuan menulis kata-
kata dalam bahasa inggris. Kegiatan ini menunjang aspek kompetensi bahasa
inggris yaitu menulis (writing).
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan aktualisasi sebagai bagian dari Latihan Dasar Calon PNS dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kegiatan aktualisasi ini
bertujuan untuk memberikan kesempatan peserta Latihan Dasar Calon PNS
Golongan III Angkatan VI Tahun 2019 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Bontang yang diselenggarakan di Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian
Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Samarinda. Agar peserta Latsar dapat mengimplementasikan materi
yang didapat selama on campus menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari
terutama di unit kerja, salah satunya melalui kegiatan aktualisasi selama off campus.
Proses penyusunan laporan ini tidak terlepas dari hambatan. Namun, karena
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mampu mengatasi
hambatan tersebut dan menyelesaikan laporan aktualisasi dengan baik. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat
dalam aktualisasi ini.
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Kajian Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD)
Lembaga Administrasi Negara (LAN) Samarinda, beserta jajarannya yang
telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Bontang Angkatan VI ,
2. Pemerintah Kota Bontang,
3. Ibu Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc. selaku narasumber/penguji
atas saran dan masukan yang diberikan untuk perbaikan aktualisasi penulis,
4. Ibu Betha Miranti Andalina, S.IP. selaku coach atas bantuan dan bimbingan
selama mengerjakan aktualisasi ini,
5. Bapak Drs. Makhmud selaku mentor atas antuan dan bimbingan selama
mengerjakan aktualisasi ini,
xi
6. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi dalam
Pelatihan Dasar, khususnya nilai-nilai dasar ASN agar dapat diaktualisasikan
dalam kegiatan aktualisasi,
7. Seluruh panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan Pelatihan
Dasar Calon PNS,
8. Seluruh pihak di dalam Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan
Belajar (SPNF SKB) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang,
9. Orang tua dan keluarga yang selalu mengiringi dalam dukungan dan doa
kepada penulis agar dapat menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon PNS dengan
lancar,
10. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan VI tahun 2019
yang saling memberikan dukungan dan bantuan agar dapat menyelesaikan dan
lulus dalam kegiatan ini.
Laporan ini masih terdapat kekeliruan dan kekurangan di dalamnya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadi
bahan evaluasi dan perbaikan kedepannya. Penulis berharap laporan aktualisasi ini
dapat menjadi dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan kegiatan aktualisasi nilai-
nilai dasar ASN dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bontang, 26 November 2019
Penulis
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
LEMBAR KONSULTASI COACH ...................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR KONSULTASI MENTOR ................... Error! Bookmark not defined.
BIODATA PENULIS ........................................................................................... vii
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI ................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Aktualisasi .................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................... 2
BAB 2 GAMBARAN UMUM ORGANISASI .................................................... 3
2.1 Profil SPNF SKB Bontang ....................................................................... 3
2.2 Visi dan Misi SPNF SKB Bontang .......................................................... 6
2.3 Struktur Organisasi SPNF SKB Bontang ................................................. 7
2.4 Jabatan Fungsional Pamong Belajar ......................................................... 8
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Pamong Belajar ................................................ 8
BAB 3 LANDASAN TEORI ............................................................................... 9
3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN ............................................................................. 9
3.2 Kedudukan ASN dalam NKRI ............................................................... 12
BAB 4 RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................... 15
xiii
4.1 Identifikasi Isu ........................................................................................ 15
4.2 Analisis Isu ............................................................................................. 17
4.3 Isu Terpilih ............................................................................................. 18
4.4 Uraian Rencana Kegiatan ....................................................................... 18
4.5 Rancangan Aktualisasi ........................................................................... 23
4.6 Jadwal Rencana Kegiatan ....................................................................... 30
BAB 5 PELAKSANAAN AKTUALISASI ....................................................... 31
5.1 Kegiatan 1 : Zuper 15 Minutes ............................................................... 31
5.2 Kegiatan 2 : What Do You See? ............................................................. 42
5.3 Kegiatan 3 : Share Your Bottle! ............................................................. 49
5.4 Kegiatan 4 : Find Your Words! .............................................................. 56
BAB 6 PENUTUP .............................................................................................. 65
6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 65
6.2 Saran ....................................................................................................... 66
Role Model ............................................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN .......................................................................................................... 70
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Identifikasi isu di lingkungan SPNF SKB ........................................... 15
Tabel 4. 2 Penetapan kualitas isu dengan menggunakan Kriteria Kulitas Isu USG
............................................................................................................................... 17
Tabel 4. 3 Rancangan aktualisasi .......................................................................... 23
Tabel 4. 4 Jadwal rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi ................................ 30
Tabel 5. 1 Daftar Pelaksanaan dan Jenis Bahan Bacaan pada kegiatan Zuper 15 Minutes
.......................................................................................................................................... 32
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Gedung utama Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan
Belajar (SPNF SKB) Bontang ................................................................................. 3
Grafik 5. 1 Grafik rata-rata nilai kelas IX dalam kegiatan Zuper 15 Minutes ...... 38
Gambar 5.1 Menyiapkan bahan bacaan yang akan digunakan ............................. 32
Gambar 5.2 Mencetak dan memperbanyak bahan bacaan .................................... 33
Gambar 5.3 Bahan bacaan siap digunakan ........................................................... 33
Gambar 5.4 Kegiatan membaca bersama-sama dengan didampingi .................... 34
Gambar 5.5 Kegiatan membaca secara bergantian ............................................... 34
Gambar 5.6 Melakukan penilaian individu ........................................................... 35
Gambar 5.7 Lembar penilaian individu ................................................................ 35
Gambar 5.8 Penulis membahas dan mengartikan isi bahan bacaan ...................... 36
Gambar 5.9 Warga belajar mencatat arti dari kalimat dalam bahan bacaan yang
dibahas bersama .................................................................................................... 36
Gambar 5.10 Sesi tanya jawab untuk penguatan ingatan kosakata (vocabulary)
............................................................................................................................... 36
Gambar 5. 11 Warga belajar menuliskan kosakata (vocabulary) untuk
meningkatkan kompetensi menulis (writing) ........................................................ 37
Gambar 5.12 Tes tulis untuk memperkuat ingatan kosakata (vocabulary) ........... 37
Gambar 5.13 Bentuk soal penguatan kosakata (vocabulary) tertulis .................... 38
Gambar 5.24 Pelaksanaan minggu ke dua ............................................................ 39
Gambar 5.35 Pelaksanaan minggu ke tiga ............................................................ 39
Gambar 5.16 Pencarian video dalam Youtube ...................................................... 43
Gambar 5.17 Channel Youtube yang digunakan .................................................. 43
Gambar 5.18 Video yang digunakan dalam kegiatan ........................................... 44
Gambar 5.19 Melakukan review terhadap video yang digunakan dalam kegiatan
............................................................................................................................... 44
Gambar 5.20 Pengenalan sumber video kepada warga belajar ............................. 45
Gambar 5.21 Memutarkan video untuk ditonton bersama .................................... 45
Gambar 5.22 Kegiatan menonton video bersama ................................................. 45
Gambar 5.23 Suasana warga belajar menonton video bersama ............................ 46
xvi
Gambar 5.24 Diskusi dan pembahasan tentang isi video ...................................... 46
Gambar 5.25 Tanya jawab tentang isi video untuk melihat kemampuan menyimak
(listening) .............................................................................................................. 46
Gambar 5.26 Alat dan bahan untuk membuat media permainan .......................... 50
Gambar 5.27 Menghias botol sebagai media permainan ...................................... 50
Gambar 5.28 Kumpulan soal-soal yang dimasukkan ke dalam botol ................... 50
Gambar 5.29 Media permainan siap digunakan .................................................... 51
Gambar 5.30 Warga belajar membentuk formasi melingkar ................................ 52
Gambar 5.31 Penjelasan tentang cara bermain ..................................................... 52
Gambar 5.32 Musik dimainkan untuk memulai permainan .................................. 52
Gambar 5.33 Permainan menggilir botol .............................................................. 53
Gambar 5.34 Warga belajar yang mendapatkan botol saat musik dihentikan
mengambil soal di dalam botol secara acak .......................................................... 53
Gambar 5.35 Membacakan soal ............................................................................ 53
Gambar 5.36 Menjawab soal................................................................................. 54
Gambar 5.37 Alat dan bahan untuk membuat media permainan .......................... 57
Gambar 5.38 Pembuatan papan permainan ........................................................... 57
Gambar 5.39 Papan permainan siap digunakan .................................................... 57
Gambar 5.40 Menyiapkan huruf-huruf (letters) untuk permainan........................ 58
Gambar 5.41 Huruf-huruf (letters) untuk permainan ............................................ 58
Gambar 5.42 Penjelasan tentang cara bermain ..................................................... 59
Gambar 5.43 Mencontohkan tentang penggunaan media permainan ................... 59
Gambar 5.44 Warga belajar menyusun kata pada papan permainan .................... 60
Gambar 5.45 Proses permainan berlangsung ........................................................ 60
Gambar 5.46 Membimbing warga belajar yang kesulitan menyusun kata ........... 60
Gambar 5.47 Menuliskan nilai untuk kelompok yang berhasil menyusun kata
dengan benar ......................................................................................................... 61
Gambar 5.48 Setiap warga belajar menuliskan setiap kata yang telah disusun pada
papan permainan ................................................................................................... 61
Gambar 5.49 Pemberian hadiah kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi
pertama .................................................................................................................. 61
xvii
Gambar 5.50 Pemberian hadiah kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi
kedua ..................................................................................................................... 62
Gambar 5.51 Bentuk lembar penguatan kosakata yang ditemukan dalam permainan
............................................................................................................................... 62
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki fungsi strategis dalam kehidupan
bernegara, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu, penting bagi ASN untuk memahami dan
mengimplementasikan fungsi-fungsi tersebut dalam melaksanakan tugas di unit
kerja maupun kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang nomor
5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam UU tersebut tertulis
bahwa ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, serta mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seorang ASN yang
mampu melaksanakan tugas tersebut merupakan ASN yang memiliki kompetensi
yang baik bedasarkan sikap dan perilakunya, professional, sadar dengan tanggung
jawabnya sebagai pelayan publik, serta memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.
Ketika tugas tersebut dijalankan, ASN harus mengimplementasikan 5 (lima) nilai-
nilai dasar, antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi atau yang dapat disingkat ANEKA.
Untuk membentuk seorang ASN yang profesional maka perlu dilaksanakan
pembinaan dan pengembangan kompetensi melalui jalur pendidikan dan pelatihan
(diklat) sesuai dengan Peraturan Kepala LAN nomor 22 tahun 2016 tentang
pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
golongan 1 (satu) dan golongan 2 (dua), serta Undang-Undang nomor 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) merujuk pada pasal 63 ayat 4.
Melalui pelatihan dasar, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mendapatkan
materi pelatihan yang digunakan sebagai pedoman untuk mengerjakan tugas di unit
kerja masing-masing. Hasil dari pelatihan dasar adalah peserta akan membuat
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan selama masa habituasi. Kegiatan
aktualisasi berupa kegiatan atau program inovasi sebagai bentuk perubahan
2
dan/atau perbaikan terhadap permasalahan yang dimiliki di unit kerja berkaitan
dengan manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government.
Selanjutnya, dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tersebut perlu dilakukan
internalisasi nilai-nilai dasar ASN dan prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran
ASN dapat memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah di unit kerja.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini, antara lain sebagai berikut.
1. Memahami, menginternalisasi, dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
serta peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam menjalankan tugas di unit kerja
2. Meningkatkan minat dan kemampuan ASN dalam berinovasi untuk
menyelesaikan permasalahan melalui kegiatan aktualisasi
3. Meningkatkan kebiasaan warga belajar SPNF SKB tingkat 4 (empat) setara
kelas IX (Sembilan) paket B dalam penggunaan bahasa inggris
1.3 Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan selama masa habituasi di Satuan
Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB) yang bertempat di
Jalan HM Ardans (Pisangan) No.24 Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang
Selatan, Kota Bontang. Sasara utama dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini
adalah warga belajar (sebutan peserta didik pada Pendidikan Nonformal) tingkat 4
(empat) setara kelas IX (sembilan) paket B (setara SMP).
3
BAB 2
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Profil SPNF SKB Bontang
Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar atau disingkat
SPNF SKB Kota Bontang merupakan satuan pendidikan berbasis nonformal yang
pada awalnya berlabel Unit Pelayanan Teknis (UPT). SPNF SKB dikepalai oleh
seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berpangkat eselon IV (empat), yang berada
dibawah naungan dan korrdinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Walikota (Perwali) Bontang Nomor 32 Tahun 2011
tanggal 11 November 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Sanggar Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan Kota Bontang.
Tugas pokok Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) diatur dalam Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Berdasarkan undang-undang tersebut, SPNF SKB berdiri dengan dikepalai oleh Ibu
Hj. Suyatmi, S.E. yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kota Bontang yang saat itu dijabat oleh Bapak Drs. Dasuki, M.Si. yang
mana UPT SKB Bontang, sekertariatnya berada di Graha Taman Praja Blok 2,
Lantai Dasar, Jl. Muhammad Roem, Kelurahan Bontang Lestari, Kec. Bontang
Selatan.
Gambar 2. 1 Gedung utama Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan
Belajar (SPNF SKB) Bontang
4
Namun, UPT SKB Bontang mengalami pemberhentian sementara dalam
mengerjakan program-program pendidikan nonformal selama beberapa tahun.
Akhirnya pada tahun 2017, UPT SKB Bontang mengalami perubahan terpusat dan
alih fungsi nomenklatur menjadi Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan
Belajar (SPNF SKB), kemudian diperkuat dengan Peraturan Walikota (Perwali)
Bontang Nomor 33 Tahun 2017 tentang Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar
Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan Kota Bontang.
Saat ini, SPNF SKB Kota Bontang berada dibawah kepemimpinan Bapak.
Andi Parenrengi, S.Pd sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SPNF SKB Bontang.
Dengan struktur kepemimpinan dan kepengurusan yang telah mengalami
restrukturalisasi, serta didukung para pengajar atau yang disebut Tutor (pengajar
berstatus non Pegawai Negeri Sipil) dan Pamong Belajar (pengajar berstatus
Pegawai Negeri Sipil), SPNF SKB dapat menjalankan program-program
pendidikan nonformal yang dibutuhkan masyarakat Bontang dan mampu
berkembang menjadi Satuan Pendidikan yang berkontribusi dalam dunia
pendidikan di kota Bontang.
SPNF SKB Bontang berada di Jalan HM Ardans (Pisangan) No.24,
Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang Hingga saat ini,
SPNF SKB Bontang telah didukung dengan sarana prasarana berupa ruang belajar,
fasilitas internet, komputer, dan sarana pendukung lainnya. SPNF SKB Bontang
memiliki 4 (empat) jenis program utama, yaitu :
1. Pendidikan Kesetaraan (Diktara)
Pendidikan kesetaraan merupakan program utama dan rutin yang
dilaksanakan oleh SPNF SKB. Program ini terdiri dari program belajar Paket A
(setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA). Pendidikan
kesetaraan dibuka untuk seluruh masyarakat Bontang yang mengalami putus
sekolah dan ingin melanjutkan pendidikannya. Pada tahun 2019 SPNF SKB
memiliki peserta didik sebanyak 155 orang, yang terdiri dari paket A sebanyak 25
orang, paket B sebanyak 60 orang, dan paket C sebanyak 70 orang. Pada tahun
2019, SPNF SKB telah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
5
untuk paket B dan paket C, serta meluluskan peserta didik sebanyak 19 orang untuk
paket A, 36 orang untuk paket B, dan 62 orang untuk paket C.
Sebagai bukti pengabdian pada masyarakat Kota Bontang, SPNF-SKB
Bontang juga mengadakan perjanjian dengan Pondok Pesantren Subulana Bontang
Lestari dalam memberikan bantuan tenaga pendidik untuk kebutuhan pendidikan
kesetaran Paket A, B, dan C kepada para peserta didik (santriwan dan santriwati)
disana.
2. Keaksaraan Fungsional (KF)
Program Keaksaraan Fungsional merupakan program yang diperuntukkan
bagi masyarakat Bontang yang belum memiliki kemampuan membaca dan menulis.
3. Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
SPNF SKB Bontang dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam pengembangan literasi melalui Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) di Kota Bontang. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan program
yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan literasi masyarakat. SPNF
SKB saat ini telah memiliki perpustakaan yang dikelola oleh pengurus TBM. Selain
itu, TBM juga mengadakan kegiatan-kegiatan ke masyarakat langsung yang
bersifat eventual.
4. Pelatihan Keterampilan (Life Skill)
Pelatihan Keterampilan merupakan program yang ditujukan untuk
membekali warga belajar dengan keterampilan agar siap menghadapi persaingan
dalam dunia kerja. Program ini bersifat rutin (setahun sekali) dan dilaksanakan
dalam kurun waktu tertentu. Jenis pelatihan keterampilan yang telah dilakukan,
antara lain komputer, mengemudi, tata busana, tata boga, dan tata rias. Pelaksanaan
program pelatihan keterampilan ini adalah kerja sama antara SPNF SKB Bontang
dengan beberapa Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang ada di kota Bontang,
antara lain LKP Ayulia (tata busana), LKP Suvi Training (komputer), LKP Adjie
Raja (mengemudi), LKP Aisyah (kecantikan), dan LKP BBEC (tata boga).
SPNF SKB bergerak dan berkembang untuk turut serta mewujudkan visi
dan misi pembangunan pemerintah Kota Bontang. Diharapkan, SPNF SKB dapat
6
menjadi rujukan pengelolaan dan pengembangan pendidikan nonformal di Kota
Bontang.
2.2 Visi dan Misi SPNF SKB Bontang
Visi SPNF SKB Bontang :
Mewujudkan masyarakat yang cerdas dan terampil melalui Pendidikan Nonformal
dan Informal yang berkualitas.
Misi SPNF SKB Bontang :
1. Menjadi lembaga percontohan dan pengendalian mutu pelaksanaan program
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) di Kota
Bontang.
2. Menyelenggarakan program keaksaraan, pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan
C serta Kursus
3. Menyelenggarakan sistem informasi berbasis teknologi bagi pendidikan
nonformal.
4. Menumbuhkembangkan program keterampilan pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan perempuan, pemuda, serta olahraga.
5. Meningkatkan kompetensi Pamong Belajar dan Tutor supaya menjadi Tenaga
Pendidik yang profesional.
6. Memotivasi dan melayani masyarakat agar gemar membaca melalui Taman
Bacaan Masyarakat untuk meningkatkan budaya membaca.
7
2.3 Struktur Organisasi SPNF SKB Bontang
Berikut ini merupakan struktur organisasi SPNF SKB Bontang.
Plt. Kepala SPNF SKB : Andi Parenrengi, S.Pd. (NIP. 197102032000121003)
Waka Kurikulum : Farida Novia, S.Si (NIP. 199302082019032017)
Waka Kesiswaan : Hairul Saleh, S.Si (NIP. 198905232019031008)
Waka Sarana Prasarana : Yuswanto, S.Si (NIP. 198811202019031013)
Sub Bagian Administrasi :
1. Netty Pebriamasni, SE (NIP. 197712102002122006)
2. Muh. Taufiq Hidayat, SAP (NIP. 198310162007011002)
3. Edi Purwanto (NIP. 197507272007)
4. Juniati
5. Najmiah
Pamong Belajar / Tutor :
1. Alifah Novitasari, S.Si (NIP. 199411052019032022)
2. Defi Rahma Santi, S.Si (NIP. 199608312019032010)
3. Evi Mashunah, S.Si (NIP. 199506182019032015)
4. Farida Novia, S.Si (NIP. 199302082019032017)
5. Hairul Saleh, S.Si (NIP. 198905232019031008)
6. Putri Widya Pangestika, S.Si (NIP. 199610262019032003)
7. Yuswanto, S.Si (NIP. 198811202019031013)
8. Indra Soma, S.Pd
9. Pipin Bagiati, A.Md
10. Suleiman Lussy, SE
11. Susilo Hadi Kusmanto, S.Sos
12. Susanto, S.Pd
13. Paturahman, S.Ag
14. Holilurrohman, S.Pd
8
2.4 Jabatan Fungsional Pamong Belajar
Jabatan Fungsional Pamong Belajar tercantum dalam Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan)
nomor 15 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka
Kreditnya. Sebagaimana tercantum dalam Permenpan tersebut, Jabatan Fungsional
Pamong Belajar adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pembelajaran, pengkajian
program, dan pengembangan model Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI)
pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan
satuan PNFI sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil.
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Pamong Belajar
Berikut ini merupakan tugas pokok dan fungsi pamong belajar SPNF SKB
Bontang yang telah tercantum dalam penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
1. Mengidentifikasi penyelenggaraan program PAUDNI
2. Melaksanakan pemantapan persiapan kegiatan pembelajaran
3. Menyusun rencana pembelajaran/bimbingan/pelatihan yang akan digunakan
pada satuan pendidikan nonformal dan informal
4. Melaksanakan pembelajaran
5. Penilaian hasil pembelajaran/bimbingan/pelatihan
6. Menjadi panitia kegiatan pada satuan pendidikan nonformal
7. Melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, serta pelaporan pengkajian
program
9
BAB 3
LANDASAN TEORI
3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN
Dalam menjalankan tugas sesuai dengan jabatan di unit kerja, seorang ASN
wajib memahami, menginternalisasi, dan mengimplementasikan 5 (lima) nilai-nilai
dasar ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi.
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Untuk
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel terdapat beberapa aspek yang perlu
diperhatikan, antara lain keteladanan pemimpin, transparansi, integritas, tanggung
jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi. PNS yang
akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi
konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil
dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
(Modul Akuntabilitas, LAN, 2015).
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
10
kewajiban antara sesama manusia dan sesame bangsa, menumbuhkan sikap saling
mencintai sesame manusia, dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
(Modul Nasionalisme, LAN, 2015)
3.1.3 Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika merupakan system penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan
hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode etik adalah aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusu, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
(Modul Etika Publik, LAN, 2015)
3.1.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik yang
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain :
1. Efektivitas, merupakan ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi
kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
2. Efisiensi, diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak
adanya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
3. Inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan
untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Perubahan dapat dipicu oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan
11
daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan,
perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4. Mutu, mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh
Lembaga lain sebagai pesaing.
(Modul Komitmen Mutu, LAN, 2015)
3.1.5 Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat
baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri
dari kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
gratifikasi. Indicator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi :
1. Mandiri, dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri
tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
2. Kerja keras, merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari
suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara
materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil.
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan.
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undang yang
mengatur.
12
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang
lain.
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun.
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa
yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita.
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
(Modul Anti Korupsi, LAN, 2015)
3.2 Kedudukan ASN dalam NKRI
Dalam mewujudkan good governance dalam menghadapi tantangan global,
pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) telah bertekad untuk mengelola ASN menjadi lebih profesional.
Undang-undang ini merupakan dasar hokum pengelolaan atau manajemen ASN
yang bertujuan untuk membangun ASN yang memiliki integritas, profesional dan
netral, bebas dari intervensi politik, tidak terlibat praktek KKN, serta dapat
menyelenggarakan fungsi pelayanan publik yang memiliki komitmen mutu tinggi
bagi masyarakat.
3.2.1 Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggraaan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari seluruh
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas untuk mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. WoG
dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip, antara lain kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan actor dari seluruh sector
dalam pemerintahan. WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang
mendapatkan perhatian dari pemerintah karena adanya faktor-faktor eksternal
seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrase kebijakan serta program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraab pemerintahan yang
13
lebih baik, adanya fenomena ketimpangan kapasitas sectoral sebagai akibat dari
adanya nuansa kompetisi antar sector dalam pembangunan, dan adanya
keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang
lainnya yang mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
(Modul Whole of Government, LAN, 2017)
3.2.2 Pelayan Publik
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima,
yaitu partisipatif, transparan, responsive, tidak diskriminatif, mudah dan murah,
efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, serta berkeadilan.
Seorang ASN akan terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Kesadaran seluruh anggota ASN untuk
memberikan kontribusi terhadap upaya perbaikan kualitas pelayanan publik di
Indonesia akan memiliki implikasi strategis jangka Panjang yang penting bagi
upaya untuk mengubah kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik
menjadi lebih baik (Modul pelayanan Publik, LAN, 2017).
3.2.3 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemn ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan pekermbangan jaman.
Pegawai ASN memiliki fungsi, yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Selain itu, pegawai ASN memiliki
14
tugas, yaitu melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dnegan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas, serta mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI. Selanjutnya, pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik KKN.
Manajemen ASN memiliki asas-asas, yaitu kepastian hokum,
profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas,
efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan, kesetraaan, keadilan,
dan kesejahteraan (Modul Manajemen ASN, LAN, 2017).
15
BAB 4
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi Isu
Perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dan menjadi bagian
dari peradaban manusia. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadi
perubahan adalah adanya perbaikan atau penyelesaian terhadap suatu masalah.
Sesuai dengan tujuan dibuatnya kegiatan aktualisasi ini, diharapkan seorang ASN
mampu menyelesaikan suatu masalah di lingkungan kerjanya melalui kegiatan
aktualisasi (Modul Analisis Isu Kontemporer, LAN, 2019).
Berdasarkan kondisi terkini pada Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar
Kegiatan Belajar (SPNF SKB) Bontang, penulis menetapkan 3 (tiga) isu atau
masalah yang perlu dilakukan tindakan penyelesaian melalui kegiatan aktualisasi.
Isu yang berkaitan dengan pelayanan publik ini dapat berdampak pada kualitas
lulusan yang dihasilkan dan manajemen peraturan di lingkungan SKB, sehingga
akan memiliki pengaruh terhadap visi dan misi yang telah ditentukan apabila tidak
segera diperbaiki dan diselesaikan.
Tabel 4. 1 Identifikasi isu di lingkungan SPNF SKB
No Identifikasi Isu Prinsip ASN
1. Kurangnya kebiasaan warga belajar tingkat 4
(empat) setara kelas IX (sembilan) paket B
SPNF SKB dalam penggunaan bahasa inggris.
Pelayanan Publik
2. Kurangnya kerapian warga belajar paket B
SPNF SKB dalam berpakaian saat kegiatan
pembelajaran.
Pelayanan Publik
3. Rendahnya tingkat kehadiran warga belajar
tingkat 3 (tiga) terampil 2 (dua) setara kelas
VIII (delapan) SPNF SKB dalam kegiatan
pembelajaran.
Pelayanan Publik
16
Isu pertama yaitu kurangnya kebiasaan warga belajar tingkat 4 (empat)
setara kelas IX (sembilan) paket B SPNF SKB dalam penggunaan bahasa inggris.
Kompetensi bahasa inggris merupakan salah satu hal yang penting dalam bidang
pendidikan. Dalam kurikulum Pendidikan Kesetaraan, keterampilan fungsional
yang diharapkan dari peserta didik paket B adalah memiliki keterampilan untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja (Kemendikbud, 2017). Kompetensi bahasa inggris
merupakan nilai tambah untuk dimiliki dalam menghadapi dunia kerja. Pada mata
pelajaran bahasa inggris, kompetensi warga belajar terukur dari pencapaian nilai
selama proses pembelajaran berlangsung. Data menunjukkan bahwa 76% warga
belajar tingkat 4 (empat) setara kelas IX (sembilan) memiliki nilai dibawah standar
ketuntasan minimum. Untuk mengetahui akar dari permasalahan tersebut, penulis
telah melakukan survey kuisioner dan dialog individu seputar minat belajar dan
latar belakang pendidikan setiap warga belajar. Hasil dari survey tersebut adalah
90% warga belajar tingkat 4 (empat) setara kelas IX (sembilan) merasa berminat
dalam pelajaran bahasa inggris, namun 75% warga belajar tingkat 4 (empat) setara
kelas IX (sembilan) belum pernah mendapatkan pelajaran bahasa inggris pada
tingkat pendidikan sebelumnya.
Isu kedua yaitu kurangnya kerapian warga belajar paket B SPNF SKB
dalam berpakaian saat kegiatan pembelajaran. Dalam peraturan berpakaian yang
telah ditetapkan di SPNF SKB tertulis bahwa warga belajar wajib memakai kemeja
dan celana panjang saat mengikuti proses pembelajaran. Namun, pada
kenyataannya masih terdapat beberapa warga belajar yang tidak mengikuti
peraturan tersebut dan pelanggaran peraturan ini telah berlangsung dalam waktu
lama.
Isu ketiga memiliki kaitan yang sama dengan isu kedua, yaitu manajemen
peraturan. Kehadiran merupakan aspek vital dalam suatu proses pembelajaran.
Peraturan di SPNF SKB pun telah menetapkan kehadiran sebagai aturan mutlak
yang harus dipenuhi dengan sanksi yang berat bagi pelanggar. Namun, kondisi di
lapangan menunjukkan bahwa prosentase rata-rata kehadiran warga belajar tingkat
3 (tiga) terampil 2 (dua) setara kelas VIII (delapan) paket B SPNF SKB hanya 39%
setiap harinya. Hal ini merupakan masalah serius yang perlu diatasi oleh penulis
17
sebagai wali kelas tingkat 3 (tiga) setara kelas VII-VIII (tujuh-delapan) paket B
SPNF SKB.
4.2 Analisis Isu
Setelah mengidentifikasi isu, untuk membantu menentukan isu utama yang
akan dipilih dalam menerapkan kegiatan aktualisasi, maka digunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu melalui pendekatan USG, yaitu :
1. Urgency (kepentingan) : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas,
dianalisis, dan ditindaklanjuti
2. Seriousness (keseriusan) : seberapa serius isu tersebut harus dibahas berkaitan
dengan dampak atau akibat yang dapat ditimbulkan
3. Growth (pertumbuhan) : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya
Berikut ini merupakan hasil analisis isu yang telah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan analisis USG.
Tabel 4. 2 Penetapan kualitas isu dengan menggunakan Kriteria Kulitas Isu USG
No Identifikasi Masalah / Isu Prinsip
ASN
Kriteria*
Jumlah U
(1-5)
S
(1-5)
G
(1-5)
1 Kurangnya kebiasaan warga belajar
tingkat 4 (empat) setara kelas IX
(sembilan) paket B SPNF SKB
dalam penggunaan bahasa inggris.
Pelayanan
Publik 4 5 3 12
2 Rendahnya tingkat kehadiran warga
belajar tingkat 3 (tiga) setara kelas
VII-VIII (tujuh-delapan) SPNF SKB
dalam kegiatan pembelajaran.
Manajemen
ASN 3 3 4 10
3 Kurangnya kerapian warga belajar
paket B SPNF SKB dalam
berpakaian saat kegiatan
pembelajaran.
Manajemen
ASN 2 3 2 7
*Keterangan : 5 (nilai tertinggi), 1 (nilai terendah)
18
Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan metode pendekatan analisis
USG, maka sesuai dengan hasil analisis pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa isu
pertama (1) memiliki jumlah nilai tertinggi. Oleh karena itu, isu yang dipilih untuk
kegiatan aktualisasi ini adalah “kurangnya kebiasaan warga belajar tingkat 4
(empat) setara kelas IX (sembilan) paket B SPNF SKB dalam penggunaan
bahasa inggris”.
4.3 Isu Terpilih
Setelah melakukan analisis, isu yang akan digunakan dalam kegiatan
aktualisasi ini, yaitu kurangnya kebiasaan warga belajar tingkat 4 (empat)
setara kelas IX (sembilan) paket B SPNF SKB dalam penggunaan bahasa
inggris. Sehingga, penulis menggunakan gagasan penyelesaian isu yang berjudul,
“Upaya Meningkatkan Kebiasaan Warga Belajar Tingkat 4 (empat) Setara
Kelas IX (Sembilan) Paket B SPNF SKB Bontang dalam Penggunaan Bahasa
Inggris melalui Media Pembelajaran Berbasis Permainan”.
Penyelesaian dari permasalahan ini mampu berkontribusi pada visi SPNF
SKB Bontang, yaitu “mewujudkan masyarakat yang cerdas dan terampil melalui
Pendidikan Nonformal dan Informal yang berkualitas”, melalui misi SPNF SKB
Bontang yang ke 3 (tiga), yaitu “menyelenggarakan program keaksaraan,
kesetaraan Paket A, B, dan C serta Kursus”. Selain itu, penyelesaian dari
permasalahan ini juga selaras dengan visi Pembangunan Pemerintah Kota Bontang
2019-2021, yaitu “menguatkan kota Bontang sebagai kota maritim berkebudayaan
industri yang bertumpu pada kualitas sumber daya manusia dan lingkungan
hidup untuk kesejahteraan masyarakat” melalui misi “menjadikan kota Bontang
sebagai smart city melalui peningkatan sumber daya manusia”.
4.4 Uraian Rencana Kegiatan
Setelah menentukan isu, selanjutnya adalah membuat beberapa kegiatan
aktualisasi sebagai bentuk penyelesaian terhadap permasalahan tersebut. Berikut ini
merupakan beberapa kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan selama tahap
habituasi.
19
1. Kegiatan Zuper 15 minutes
Zuper 15 minutes merupakan kegiatan membaca bacaan berbahasa inggris
selama 15 menit setiap awal pelajaran bahasa inggris selama seminggu sekali.
Kegiatan membaca ini dilakukan bersama-sama dengan bimbingan penulis sebagai
pengampu mata pelajaran bahasa inggris, kemudian warga belajar diminta untuk
membaca satu persatu untuk melihat kemampuan individu. Setelah membaca,
warga belajar diajak bersama-sama mengidentifikasi isi cerita tersebut. Penulis
memberikan penilaian individu dan melihat kemajuan dari masing-masing warga
belajar setiap minggunya.
Bahan bacaan yang dipilih berupa cerita yang familiar, contohnya Kancil
dan Buaya, Bawang Merah dan Bawang Putih, Malin Kundang, dan sejenisnya. Hal
ini dimaksudkan agar memudahkan warga belajar SPNF SKB dalam memahami isi
cerita karena telah mengetahui cerita tersebut sebelumnya, sehingga lebih
memudahkan pula dalam memahami dan mengingat kata atau kalimat dalam bahasa
inggris. Pemilihan kata yang digunakan dalam bahan bacaan juga menyesuaikan
dengan tingkat pemahaman bahasa inggris warga belajar tingkat 4 (empat) setara
kelas IX (sembilan) SPNF SKB. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan
kemampuan warga belajar dalam membaca, pengucapan bahasa inggris, dan
pengetahuan kosakata (vocabularies).
Tahapan-tahapan dari pelaksanaan kegiatan Zuper 15 minutes adalah
sebagai berikut.
a. Menyiapkan bahan bacaan
b. Mencetak dan memperbanyak bahan bacaan
c. Membaca bersama-sama bacaan tersebut dengan bimbingan pengajar
d. Meminta masing-masing warga belajar untuk membacakan secara bergantian
e. Mengartikan dan membahas isi bacaan bersama-sama
f. Melakukan penguatan pada kosakata (vocabulary) yang telah ditemukan dalam
bacaan melalui tanya jawab
g. Melakukan penilaian individu
h. Melakukan penguatan pada kosakata (vocabulary) melalui tes tulis
20
2. Permainan Share your bottle!
Share your bottle! adalah permainan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman suatu cerita dan menjawab pertanyaan warga belajar
SPNF SKB dalam bahasa inggris. Setiap warga belajar diberikan bahan bacaan
(cerita) dalam bahasa inggris, kemudian mengidentifikasi cerita tersebut. Seluruh
pertanyaan terkait cerita tersebut ditulis dalam kertas dan kertas tersebut
dimasukkan kedalam botol. Seluruh warga belajar membuat formasi berbentuk
lingkaran. Botol yang berisi soal-soal kemudian digilir secara urut dengan diiringi
musik. Ketika lagu berhenti, maka botol berhenti digilir. Bagi yang mendapatkan
botol tersebut harus mengambil satu soal dalam botol dan menjawab pertanyaan.
Bahan bacaan yang dipilih berupa cerita yang familiar, contohnya Kancil
dan Buaya, Bawang Merah dan Bawang Putih, Malin Kundang, dan sejenisnya. Hal
ini dimaksudkan agar memudahkan warga belajar SPNF SKB dalam memahami isi
cerita karena telah mengetahui sebelumnya, sehingga lebih memudahkan pula
dalam memahami kata dan kalimat dalam bahasa inggris. Pemilihan kata yang
digunakan dalam bahan bacaan juga menyesuaikan dengan tingkat pemahaman
bahasa inggris warga belajar tingkat 4 (empat) setara kelas IX (sembilan) SPNF
SKB.
Tahapan-tahapan dari pelaksanaan permainan Share your bottle! adalah
sebagai berikut.
a. Membuat pertanyaan dari bahan bacaan dengan menuliskan pada kertas-kertas
kecil
b. Menyiapkan alat dan bahan untuk menghias botol
c. Menghias botol
d. Membuat daftar pertanyaan dan memasukkan daftar pertanyaan ke dalam botol
e. Memberikan penjelasan kepada warga belajar SPNF SKB tentang cara bermain
f. Mengarahkan warga belajar untuk membuat formasi melingkar
g. Melaksanakan permainan
3. Kegiatan What do you see?
What do you see? merupakan kegiatan menonton video yang bersumber
dari Youtube. Video yang dipilih adalah video dengan penggunaan kosakata yang
ringan dan pengucapan yang mudah dipahami. Saat menonton, warga belajar
21
diminta untuk menuliskan kata atau kalimat yang didengar serta mengidentifikasi
isi video tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membiasakan mendengar
kemudian menganalisa apa yang didengar.
Tahapan-tahapan dari pelaksanaan kegiatan What do you see? adalah
sebagai berikut.
a. Menyiapkan video yang akan digunakan dengan melakukan pencarian pada
halaman Youtube
b. Menyiapkan sarana prasarana untuk menonton (LCD, proyektor, speaker,
fasilitas internet, ruang kelas)
c. Menonton video bersama-sama
d. Membahas video yang ditayangkan
e. Mengidentifikasi video tersebut dengan melakukan tanya jawab kepada warga
belajar
4. Permainan Find Your Words
Find Your Words merupakan permainan menemukan kata dalam bahasa
inggris dari huruf-huruf yang tersusun secara acak. Tujuan dari kegiatan ini adalah
meningkatkan pengetahuan dan wawasan warga belajar terkait berbagai kosakata
bahasa inggris beserta artinya. Permainan ini dimainkan secara berkelompok.
Setiap kelompok bergantian untuk maju dan menyusun huruf-huruf yang tersedia
secara acak menjadi kata yang padu dengan mencocokkan pada kamus bahasa
inggris. Kata tersebut kemudian disusun pada papan permainan. Kelompok yang
berhasil menyusun, akan mendapatkan poin sesuai dengan akumulasi nilai yang
didapatkan.
Tahapan-tahapan dari pelaksanaan permainan Scrabble adalah sebagai
berikut.
a. Merancang bentuk media permainan yang akan dibuat
b. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat media permainan
c. Membuat media permainan
d. Memberikan penjelasan kepada warga belajar tentang cara bermain
e. Membagi warga belajar ke dalam beberapa kelompok bermain
f. Melakukan permainan
22
g. Memberikan penjelasan pada setiap kosakata yang didapatkan dalam
melakukan permainan
h. Meminta warga belajar menuliskan kosakata yang telah ditemukan pada kertas
yang telah disediakan
i. Menghitung poin yang didapatkan setiap kelompok
j. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi
23
4.5 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB)
Isu yang diangkat : Kurangnya kebiasaan warga belajar tingkat 4 (empat) setara kelas IX (sembilan) paket B SPNF SKB
dalam penggunaan bahasa inggris
Gagasan Pemecahan isu : Upaya meningkatkan kebiasaan warga belajar tingkat 4 (empat) setara kelas IX (sembilan) paket B
SPNF SKB dalam penggunaan bahasa inggris melalui media pembelajaran berbasis permainan
Tabel 4. 3 Rancangan aktualisasi
No Kegiatan
Penyelesaian
Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan Output Kegiatan
Keterkaitan dengan Nilai-Nilai
Dasar ASN
Kontribusi pada
Visi dan Misi
Organisasi
Penguatan
pada Nilai-
Nilai
Organisasi
1 “Zuper 15
minutes”
Kegiatan
membaca bacaan
berbahasa inggris
selama 15 menit
setiap sekali
a. Menyiapkan bahan
bacaan
Tersedianya bahan
bacaan
1. Akuntabilitas : memastikan
tingkat kesulitan bahan
bacaan yang diberikan sesuai
dengan tingkat materi yang
telah diberikan
2. Nasionalisme : mengajak
warga belajar SPNF SKB
Kegiatan
aktualisasi ini turut
berkontribusi
dalam visi dan misi
organisasi, dimana
sesuai dengan visi
SPNF SKB yaitu
Kegiatan
aktualisasi ini
memperkuat
nilai organisasi
yaitu Kreatif
dan Inovatif,
Inisiatif, dan
b. Mencetak dan
memperbanyak bahan
bacaan
Tersedianya bahan
bacaan yang siap
dibagikan
c. Membaca bersama-
sama bacaan tersebut
Kegiatan membaca
bersama
23
24
seminggu di awal
pelajaran bahasa
inggris.
dengan bimbingan
pengajar
untuk bersama-sama
mengidentifikasi isi cerita
tersebut
3. Etika Publik : membimbing
warga belajar SPNF SKB
dengan sabar
4. Komitmen Mutu : bacaan
dilengkapi dengan gambar
untuk menarik minat
pembaca dan memudahkan
pemahaman isi
5. Anti Korupsi : waktu
pelaksanakan kegiatan tidak
menggunakan jam pelajaran
lain, selain jam pelajaran
bahasa inggris
“mewujudkan
masyarakat yang
cerdas dan terampil
melalui Pendidikan
nonformal dan
informal yang
berkualitas”
melalui misi SPNF
SKB yaitu
“menyelenggarakan
program
keaksaraan,
kesetaraan Paket A,
B, dan C serta
Kursus”
Terlibat Aktif
melalui ide
rancangan
aktualisasi yang
belum pernah
diterapkan
sebelumnya di
SPNF SKB.
d. Meminta masing-
masing warga belajar
untuk membacakan
secara bergantian
Warga belajar
bergantian
membaca
e. Mengartikan dan
membahas isi bacaan
bersama-sama
Warga belajar
menuliskan arti dari
bacaan tersebut
f. Melakukan
penguatan pada
kosakata
(vocabulary) yang
telah ditemukan
dalam bacaan melalui
tanya jawab
Hasil penguatan
kosakata
(vocabulary)
g. Melakukan penilaian
individu
Hasil penilaian
h. Melakukan
penguatan pada
kosakata
Hasil tes tulis
24
25
(vocabulary) melalui
tes tulis
2 “Share your
bottle!”
Permainan
mengerjakan soal
Bahasa inggris
dalam botol.
a. Membuat pertanyaan
dari bacaan tersebut
dengan menuliskan
pada kertas-kertas
kecil
Kertas-kertas kecil
berisi daftar
pertanyaan
1. Akuntabilitas : memastikan
soal yang diberikan sesuai
dengan tingkatan materi yang
telah diajarkan
2. Nasionalisme : seluruh
warga belajar mendapat
kesempatan untuk menjawab
soal tanpa mengistimewakan
salah satu pihak
3. Etika Publik : menghargai
dan mengapresiasi setiap
jawaban dan pendapat yang
disampaikan oleh warga
belajar SPNF SKB
4. Komitmen Mutu : membuat
media permainan yang
menarik
5. Anti Korupsi : waktu
pembuatan media bermain
b. Menyiapkan alat dan
bahan untuk
menghias botol
Tersedianya alat
dan bahan
c. Menghias botol Botol telah dihias
d. Membuat daftar
pertanyaan dan
memasukkan daftar
pertanyaan ke dalam
botol
Pertanyaan telah
dibuat dan
dimasukkan
kedalam botol
e. Memberikan
penjelasan kepada
warga belajar SPNF
Warga belajar
paham tentang cara
bermain
25
26
SKB tentang cara
bermain
tidak menggunakan jam
mengajar bahasa inggris di
dalam kelas f. Mengarahkan warga
belajar untuk
membuat formasi
melingkar
Terbentuknya
formasi melingkar
g. Melaksanakan
permainan
Terlaksananya
permainan
3
“What do you
see?”
Menonton video
di Youtube dan
mengidentifikasi
isi video tersebut.
a. Menyiapkan video
yang akan digunakan
dengan melakukan
pencarian pada
halaman Youtube
Video dari Youtube
dengan sumber
yang jelas
1. Akuntabilitas :
menyesuaikan video yang
ditayangkan sesuai dengan
tingkat pemaham bahasa
inggris warga belajar SPNF
SKB
2. Nasionalisme : memastikan
video yang ditayangkan tidak
mengandung hal-hal yang
menyimpang dari nilai dan
norma budaya Indonesia
b. Menyiapkan sarana
prasarana untuk
menonton (LCD,
proyektor, speaker,
ruang kelas)
Adanya sarana
prasarana untuk
menonton yang
siap digunakan
c. Menonton video
bersama-sama
Kegiatan menonton
bersama
26
27
d. Membahas video
yang ditayangkan
Pembahasan video 3. Etika Publik : video yang
ditayangkan mencantumkan
sumber
4. Komitmen Mutu :
menyiapkan fasilitas
menonton yang layak (LCD,
proyektor, speaker, fasilitas
internet, ruang kelas)
5. Anti Korupsi :
menggunakan sarana
prasarana sesuai prosedur
yang telah ditentukan
e. Mengidentifikasi
video tersebut dengan
melakukan tanya
jawab kepada warga
belajar
Dilakukan kegiatan
tanya jawab dengan
warga belajar
4 Find Your Words
Permainan
menyusun huruf
acak menjadi
suatu kata yang
padu
a. Merancang bentuk
media permainan
yang akan dibuat
Hasil rancangan
media permainan
1. Akuntabilitas : memastikan
warga belajar SPNF SKB
memahami arti dan makna
dari kosakata yang
digunakan dalam permainan
2. Nasionalisme :
mengapresiasi hasil bermain
warga belajar SPNF SKB
b. Menyiapkan alat dan
bahan yang
dibutuhkan untuk
membuat media
permainan
Tersedianya alat
dan bahan
27
28
c. Membuat media
permainan
Media permainan
sudah dibuat
3. Etika Publik : menggunakan
kalimat dan ungkapan positif
selama membimbing warga
belajar SPNF SKB dalam
permainan
4. Komitmen Mutu :
menciptakan suasana
bermain yang menarik
namun tetap kondusif
5. Anti Korupsi : melakukan
penilaian secara netral sesuai
hasil kerja dan performa
masing-masing kelompok
warga belajar SPNF SKB
d. Memberikan
penjelasan kepada
warga belajar tentang
cara bermain
Warga belajar
paham tentang cara
melakukan
permainan
e. Membagi warga
belajar ke dalam
beberapa kelompok
bermain
Terbentuk
kelompok
f. Melakukan permainan Terlaksana
permainan
g. Memberikan
penjelasan pada setiap
kosakata yang
didapatkan dalam
melakukan permainan
Warga belajar
memahami makna
kosakata yang
ditemukan dalam
permainan
h. Meminta warga
belajar menuliskan
kosakata yang telah
Lembar hasil
penulisan kosakata
28
29
ditemukan pada kertas
yang telah disediakan
i. Menghitung nilai
yang didapatkan
setiap kelompok
Pengumumam
pemenang
j. Memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang
memenangkan
mendapatkan nilai
tertinggi
Pemberian
penghargaan/hadiah
29
30
4.6 Jadwal Rencana Kegiatan
Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama
tahap habituasi di SPNF SKB Bontang.
Tabel 4. 4 Jadwal rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi
No Kegiatan Oktober - November
1 2 3 4 5
1 Kegiatan Zuper 15 minutes
2 Permainan Share your bottle!
3 Kegiatan What do you see?
4 Permainan Find Your Words
31
BAB 5
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN sebagai Pamong Belajar Ahli Pertama di
Satuan Pendidikan Non-Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB) Kota Bontang
dilaksanakan selama masa off campus, terhitung mulai tanggal 10 Oktober 2019 sampai
dengan 23 November 2019. Implementasi kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi penulis, yaitu sebagai pengampu mata
pelajaran bahasa inggris pada tingkat 4 (empat) setara kelas IX (Sembilan) paket B
setara SMP. Kegiatan aktualisasi dilakukan untuk membantu menyelesaikan salah satu
permasalahan yang dihadapi pada lingkungan SPNF SKB Kota Bontang, yaitu
meningkatkan pembiasaan warga belajar dalam penggunaan bahasa inggris melalui
media pembelajaran berbasis permainan. Dengan kegiatan berbasis permainan ini
diharapkan warga belajar lebih tertarik dan giat untuk mempelajari bahasa inggris.
Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan. Pemilihan kegiatan ini
didasarkan pada aspek pengembangan kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik
dalam mata pelajaran bahasa inggris, yaitu membaca (reading), menulis (writing),
menyimak (listening), dan berbicara (speaking). Berikut ini merupakan penjelasan
tentang pelaksanaan kegiatan yang diurutkan berdasarkan waktu pelaksanaannya.
5.1 Kegiatan 1 : Zuper 15 Minutes
Hasil Kegiatan
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah Zuper 15 Minutes. Kegiatan ini
menunjang salah satu aspek pengembangan kompetensi bahasa inggris, yaitu membaca
(reading). Pada kegiatan ini, warga belajar diberikan bahan bacaan untuk kemudian
dibaca bersama-sama di dalam kelas. Sebelum kegiatan direalisasikan, penulis
melakukan persiapan, yaitu mencari bahan bacaan berupa dongeng, fabel, atau artikel
sederhana, bahan bacaan yang dipilih lalu direview dari segi isi dan pemilihan kosakata
(vocabulary), kemudian bahan bacaan didesain sedemikian rupa sehingga tampilannya
32
menarik, setelah itu mencetak bahan bacaan untuk dibagikan kepada warga belajar.
Kegiatan ini dilakukan setiap 15 menit sebelum pembelajaran bahasa inggris dimulai
(seminggu sekali).
Tabel 5. 1 Daftar Pelaksanaan dan Jenis Bahan Bacaan pada kegiatan Zuper 15
Minutes
No Tanggal
Pelaksanaan Jenis Bahan Bacaan
1 17 Oktober 2019 Fabel : The Tortoise and The Hare (Kura-Kura dan
Kelinci)
2 24 Oktober 2019
Fabel : The Ugly Duckling (Anak Bebek Buruk
Rupa)
bagian 1
3 30 Oktober 2019
Fabel : The Ugly Duckling (Anak Bebek Buruk
Rupa)
bagian 2
Gambar 5.1 Menyiapkan bahan bacaan yang akan digunakan
33
Kegiatan Zuper 15 Minutes dibagi menjadi dua jenis kegiatan membaca,
pertama warga belajar bersama-sama membaca dengan didampingi oleh penulis, dan
kedua setiap warga belajar membacakan setiap baris secara bergantian. Pada kegiatan
membaca ini, penulis melakukan penilaian secara individu. Aspek yang dinilai, antara
lain kelancaran (fluency), ketepatan (accuracy), kesesuaian (pronunciation), dan
intonasi (intonation). Penilaian dilakukan setelah kegiatan untuk melihat peningkatan
kemampuan warga belajar setiap minggunya. Setelah kegiatan membaca, penulis
bersama dengan seluruh warga belajar membahas isi dari bahan bacaan dan
menemukan kosakata (vocabulary) yang penting di dalamnya. Di akhir kegiatan,
Gambar 5.2 Mencetak dan memperbanyak bahan bacaan
Gambar 5.3 Bahan bacaan siap digunakan
34
penulis melakukan penguatan kosakata dengan melakukan tanya jawab, meminta
warga belajar menuliskan pada papan tulis, dan melakukan tes tulis secara berkala.
Gambar 5.4 Kegiatan membaca bersama-sama dengan didampingi
Gambar 5.5 Kegiatan membaca secara bergantian
35
Gambar 5.7 Lembar penilaian individu
Gambar 5.6 Melakukan penilaian individu
36
Gambar 5.9 Warga belajar mencatat arti dari kalimat dalam bahan
bacaan yang dibahas bersama
Gambar 5.8 Penulis membahas dan mengartikan isi bahan bacaan
Gambar 5.10 Sesi tanya jawab untuk penguatan ingatan kosakata
(vocabulary)
37
Gambar 5.12 Tes tulis untuk memperkuat ingatan kosakata
(vocabulary)
Gambar 5.11 Warga belajar menuliskan kosakata (vocabulary) untuk
meningkatkan kompetensi menulis (writing)
38
Gambar 5.13 Bentuk soal penguatan kosakata
(vocabulary) tertulis
52
54
56
58
60
62
64
66
68
1 2 3
Rat
a-R
ata
Nil
ai K
elas
Pelaksanaan Minggu Ke
Grafik Nilai Kompetensi Reading Warga Belajar
Kelas IX
Grafik 5. 1 Grafik rata-rata nilai kelas IX dalam kegiatan Zuper 15 Minutes
39
Kegiatan Zuper 15 Minutes ini telah dilakukan selama 3 (tiga) minggu,
sehingga dapat diukur peningkatan pemahaman individu dilihat dari nilai yang
dihasilkan. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, kegiatan aktualisasi ini
mampu menghasilkan peningkatan nilai warga belajar. Berdasarkan Grafik 5.1, rata-
rata kelas selalu mengalami peningkatan setiap minggunya. Jika ditinjau dari penilaian
individu (Lampiran 1), setiap individu memiliki peningkatan nilai yang berbeda-beda
setalah melakukan kegiatan Zuper 15 Minutes selama 3 (tiga) minggu.
Gambar 5.14 Pelaksanaan minggu ke dua
Gambar 5.15 Pelaksanaan minggu ke tiga
40
Setelah kegiatan aktualisasi Zuper 15 Minutes yang direalisasikan selama 3
(tiga) minggu, terdapat kendala yang dialami penulis selama pelaksanaan, yaitu
terdapat beberapa warga belajar yang tidak selalu hadir saat pelaksanaan sehingga
kemajuannya sulit terukur.
Analisis Dampak
Analisis dari dampak implementasi nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan Zuper 15 Minutes adalah sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Bahan bacaan yang telah digunakan merupakan dongeng fabel anak-anak yang isi
ceritanya sudah pernah diketahui sebelumnya oleh warga belajar. Pemilihan bahan
bacaan seperti ini dimaksutkan agar memudahkan warga belajar dalam memahami
isi cerita secara menyuluruh dan kosakata (vocabulary) yang terdapat dalam bahan
bacaan. Selain itu, dongeng anak-anak juga menggunakan pemilihan kosakata
(vocabulary) yang lebih mudah. Penulis memastikan tingkat kesulitan bahan
bacaan yang diberikan sesuai dengan tingkat materi yang telah diberikan
merupakan perwujudan dari nilai akuntabilitas.
2. Nasionalisme
Mengajak warga belajar untuk bersama-sama mengidentifikasi isi cerita dalam
bahan bacaan merupakan perwujudan dari nilai nasionalisme. Menciptakan
persatuan dalam lingkup kecil (ruang kelas) melalui budaya berdiskusi dengan
melibatkan setiap warga belajar tanpa terkecuali. Kegiatan diskusi membuka
kemauan warga belajar untuk berani mengemukakan pendapat dengan cara yang
baik, serta menghargai dan mengapresiasi pendapat yang disampaikan oleh orang
lain.
3. Etika Publik
Memperhatikan sikap saat berinteraksi dengan warga belajar di dalam kelas
merupakan hal yang penting. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan
di dalam kelas, sehingga warga belajar lebih tertarik untuk menerima pelajaran.
Bahasa inggris merupakan pelajaran yang cukup sulit untuk diterima warga belajar,
sehingga sikap saat membimbing warga belajar dalam proses pembelajaran harus
41
diperhatikan. Membimbing warga belajar dengan sabar merupakan salah satu
perwujudan nilai etika publik dalam kegiatan ini.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu yang diimplementasikan dalam kegiatan ini adalah melengkapi
bahan bacaan dengan gambar untuk menarik minat pembaca dan memudahkan
pemahaman isi. Selain itu, desain dari bahan bacaan yang dibagikan kepada warga
belajar juga diperhatikan, seperti dari aspek bentuk dan warna tulisan sehingga
tampilan menjadi tidak monoton.
5. Anti Korupsi
Kegiatan Zuper 15 Minutes dilaksanakan pada jam pembelajaran bahasa inggris,
yaitu 15 menit di awal pembelajaran. Walaupun pelaksanaan tidak tepat 15 menit,
namun waktu pelaksanakan kegiatan tidak pernah menggunakan jam pelajaran lain,
selain jam pelajaran bahasa inggris dan tidak menggunakan waktu yang menjadi
hak warga belajar, seperti waktu istirahat dan jam pulang. Pemakaian waktu yang
sesuai dalam pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud implementasi dari nilai
anti korupsi.
Dampak jika nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) tidak diimplementasikan dalam
pelaksanaan kegiatan Zuper 15 Minutes adalah sebagai berikut.
1. Jika pemilihan bacaan tidak memperhatikan tingkat pemahaman warga belajar,
maka warga belajar akan kesulitan dalam memahami isi bacaan tersebut dan
berdampak pada sulitnya meningkatkan kemampuan membaca dari warga belajar.
2. Jika dalam mengidentifikasi isi cerita hanya sepihak dari pengajar dan tidak
melibatkan seluruh warga belajar, maka tidak terwujud penanaman budaya diskusi
di dalam kelas dan suasana yang terbentuk di dalam kelas akan monoton dan
membosankan.
3. Jika sikap saat membimbing di dalam kelas tidak diperhatikan, maka akan
memungkinkan terjadinya konflik di dalam kelas yang membuat proses belajar
mengajar tidak kondusif.
42
4. Jika dalam membuat desain tampilan bahan bacaan tidak mempertimbangkan nilai
estetika, maka bahan bacaan tidak akan menarik minat pembaca dan dapat
menurunkan minat baca warga belajar.
5. Jika waktu pelaksanaan kegiatan mengambil waktu pelajaran lain atau mengambil
waktu bebas warga belajar, maka dapat menimbulkan konflik antara pihak-pihak
yang terlibat dan dirugikan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan antara
elemen-elemen yang terlibat, termasuk warga belajar.
5.2 Kegiatan 2 : What Do You See?
Hasil Kegiatan
Kegiatan kedua yang dilaksanakan dalam rangkaian pelaksanaan aktualisasi
adalah What Do You See? yang dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2019. What Do
You See? merupakan kegiatan menonton bersama video yang bersumber dari Youtube.
Kegiatan ini membantu untuk meningkatkan salah satu aspek kompetensi dalam
pembelajaran bahasa inggris yaitu menyimak (listening). Sebelum merealisasikan
kegiatan di dalam kelas, penulis melakukan persiapan. Hal-hal yang disiapkan adalah
menuntukan video yang akan ditonton dan media yang digunakan untuk menonton.
Media yang digunakan adalah kelas yang mendukung untuk pelaksanaan, pengeras
suara (speaker), LCD, dan proyektor yang seluruhnya adalah sarana prasarana milik
lembaga. Sedangkan dalam penentuan video, penulis mencari sejumlah channel
Youtube berbahasa inggris untuk dipilih salah satu video yang akan digunakan dalam
kegiatan. Penulis memilih channel Youtube milik salah satu food vlogger Kanada yang
bernama Luke Martin dengan channel Youtube bernama Chopstick Travel (link
channel Youtube: https://www.youtube.com/user/ToastWithJim). Penulis memilih
channel ini karena pengucapan mudah dipahami dan pemilihan kata dalam berbicara
sederhana. Salah satu video yang diambil merupakan video yang diambil di Indonesia
dan membahas tentang kuliner Indonesia (link video:
https://www.youtube.com/watch?v=09EFljZVag8&list=PLMZd58aLlQA2CwqgfwaC
MhBwDP5tSU4J6&index=2). Menurut penulis video yang membahas tentang kuliner
43
merupakan video yang sederhana dan ringan, serta seluruh individu dapat menikmati
video tersebut. Setelah memilih video, penulis melakukan review dengan menonton
keseluruhan video dan memahami secara rinci isi video tersebut sehingga memudahkan
saat menjelaskan di dalam kelas. Selain itu, penulis juga menyiapkan sejumlah daftar
pertanyaan untuk ditanyakan kepada warga belajar di akhir kegiatan untuk melihat
kemampuan menyimak (listening) dari warga belajar.
Gambar 5.17 Channel Youtube yang digunakan
Gambar 5.16 Pencarian video dalam Youtube
44
Pelaksanaan kegiatan What Do You See? dimulai dengan memperkenalkan
secara singkat tentang channel Youtube yang digunakan dan video yang akan
ditayangkan. Setelah itu, video ditayangkan dan ditonton bersama-sama oleh warga
belajar. Penayangan video dilengkapi dengan subtitle bahasa inggris, sehingga warga
belajar dapat menyesuaikan pengucapan dan penulisan di dalam video tersebut. Durasi
video yang ditayangkan kurang lebih 15 menit. Setelah menonton video, penulis
bersama warga belajar mendiskusikan video tersebut dengan menonton kembali dan
membahas secara rinci setiap kalimat yang diucapkan dalam video. Di akhir kegiatan,
dilakukan kegiatan tanya jawab berbahasa inggris terkait denga isi video tersebut untuk
melihat kemampuan menyimak (listening) warga belajar.
Gambar 5.19 Melakukan review terhadap video yang digunakan dalam
kegiatan
Gambar 5. 18 Video yang digunakan dalam kegiatan
45
Gambar 5.22 Kegiatan menonton video bersama
Gambar 5.21 Memutarkan video untuk ditonton bersama
Gambar 5.20 Pengenalan sumber video kepada warga belajar
46
Gambar 5.24 Diskusi dan pembahasan tentang isi video
Gambar 5.25 Tanya jawab tentang isi video untuk melihat kemampuan menyimak
(listening)
Gambar 5.23 Suasana warga belajar menonton video bersama
47
Kegiatan What Do You See? mampu meningkatkan kemampuan menyimak
bahasa inggris warga belajar jika dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan realisasi
yang telah dilakukan, warga belajar menikmati video tersebut dan dapat menyimak
video tersebut walaupun tidak sempurna dan menyeluruh. Hal ini terlihat dari
antusiasme warga belajar yang baik pada saat sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung.
Selain itu, kegiatan ini juga membantu warga belajar untuk menemukan cara belajar
bahasa inggris secara mandiri dan otodidak melalui media internet (Youtube) yang bisa
dipraktikkan kapan saja dan dimana saja. Rencana dari penulis kedepannya adalah
melakukan kegiatan serupa secara rutin dan terjadwal agar pengembangan kompetensi
menyimak (listening) lebih maksimal dan progresif.
Analisis Dampak
Analisis dari dampak implementasi nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan What Do You See? adalah sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Dalam pemilihan video, penulis melakukan riset terlebih dahulu untuk memilih
video yang tepat untuk ditayangkan. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan video
yang ditayangkan sesuai dengan tingkat pemaham bahasa inggris warga belajar.
Aspek yang diperhatikan adalah pengucapan yang mudah dipahami dan pemilihan
kata yang digunakan dalam berbicara merupakan kosakata (vocabulary) yang
sederhana. Hal ini merupakan wujud implementasi dari nilai akuntabilitas.
2. Nasionalisme
Video-video yang terdapat dalam Youtube sangat beragam jenisnya. Pesan dan
nilai-nilai yang terdapat di dalamnya pun tidak semua positif untuk penontonnya.
Wujud implementasi dari nilai nasionalisme dalam kegiatan ini adalah dengan
memastikan video yang ditayangkan tidak mengandung hal-hal yang
menyimpang dari nilai dan norma budaya Indonesia. Video yang ditayangkan
hanya mengandung informasi positif untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan kompetensi warga belajar.
48
3. Etika Publik
Implementasi nilai etika publik dalam kegiatan ini adalah dengan memperhatikan
etika media dalam membagikan sesuatu (dalam hal ini video) milik orang lain
yang bersumber dari internet. Kegiatan ini juga menyertakan tahapan perkenalan
video beserta pembuat video tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghormati dan
mengapresiasi pembuat video dengan menyampaikan sumber video tersebut.
4. Komitmen Mutu
Memperhatikan mutu yang baik dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan
menyiapkan fasilitas menonton yang layak (LCD, proyektor, speaker, fasilitas
internet ruang kelas). Hal ini merupakan wujud implementasi dari nilai komitmen
mutu.
5. Anti Korupsi
Seluruh sarana prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah
milik lembaga. Oleh karena itu, dalam penggunaannya perlu mengikuti standar
operasional prosedur yang berlaku dari lembaga. Hal ini bertujuan untuk
menghindari penyalahgunaan sarana prasarana untuk kepentingan pribadi dan
menjaga kualitas sarana prasarana. Dengan menggunakan sarana prasarana sesuai
prosedur, nilai anti korupsi telah diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan.
Dampak jika nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) tidak diimplementasikan dalam
pelaksanaan kegiatan What Do You See? adalah sebagai berikut.
1. Jika pemilihan video tidak memperhatikan tingkat pemahaman warga belajar, maka
warga belajar akan kesulitan dalam memahami isi video tersebut dan berdampak
pada sulitnya meningkatkan kemampuan menyimak dari warga belajar.
2. Jika video yang ditayangkan mengandung hal-hal yang menyimpang dari nilai dan
norma budaya Indonesia, maka akan mempengaruhi pola pikir dan karakter yang
baik dari warga belajar.
3. Jika dalam penanyangan video tidak menyertakan sumber video tersebut, maka
pengambilan video untuk pembelajaran dapat bersifat illegal. Dampak yang lebih
besar adalah dapat mempengaruhi warga belajar untuk menggunakan atau
49
mengambil karya orang lain yang bersumber dari internet tanpa memperhatikan
etika bermedia.
4. Jika tidak memperhatikan kelayakan dari fasilitas menonton yang digunakan, maka
akan mengganggu pelaksanaan kegiatan dan menurunkan minat warga belajar
dalam mengikuti kegiatan.
5. Jika tidak mengikuti standar operasional prosedur dalam menggunakan sarana
prasarana lembaga, maka individu yang melakukan akan terbiasa untuk tidak
mengikuti aturan yang berlaku di tempat bekerja. Padahal hal tersebut penting
dalam kinerja dan menjaga kondusifitas lingkungan kerja.
5.3 Kegiatan 3 : Share Your Bottle!
Hasil Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ketiga yang dilakukan adalah berbentuk permainan
bernama Share Your Bottle!. Permainan ini menunjang peningkatan kompetensi
pembelajaran bahasa inggris pada aspek berbicara (speaking), karena permainan ini
merupakan permainan tanya jawab dalam bahasa inggris secara lisan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 1 November 2019. Permainan ini menggunakan media botol
yang didalamnya berisi soal-soal dan musik yang mengiringi permainan. Pada tahapan
persiapan, hal yang dilakukan adalah menyiapkan media permainan yaitu menghias
botol dan membuat soal-soal. Botol dihias agar lebih menarik untuk digunakan dalam
permainan. Soal-soal yang dipilih merupakan soal-soal yang jawabannya terdapat
dalam bahan bacaan yang sudah dibahas pada kegiatan Zuper 15 Minutes, serta soal-
soal umum, seperti menyebutkan nama-nama benda, hewan, dan buah. Untuk membuat
suasana permainan menjadi lebih menyenangkan, terdapat pula soal-soal yang bersifat
zonk, seperti misalnya harus memberikan botol tersebut kepada teman lain dengan
kriteria tertentu yang dituliskan pada kertas. Botol yang digunakan adalah botol kaca
bekas kemasan minuman. Botol dihias menggunakan kertas mengkilap dan isolasi
motif dengan bantuan double tip. Sedangkan, soal-soal dibuat dalam kertas kecil dan
digulung dalam sedotan putih kemudian dimasukkan kedalam botol.
50
Gambar 5.26 Alat dan bahan untuk membuat media permainan
Gambar 5.27 Menghias botol sebagai media permainan
Gambar 5.28 Kumpulan soal-soal yang dimasukkan ke
dalam botol
51
Pada pelaksanaannya, kegiatan Share Your Bottle! dimulai dengan pengenalan
permainan dan cara bermain. Kemudian, penulis mengarahkan warga belajar untuk
membuat formasi melingkar. Permainan dimulai dengan memutar lagu pengiring dan
warga belajar akan mengedarkan botol berisi soal-soal tersebut dari individu ke
individu lain. Botol berhenti diedarkan saat lagu berhenti. Warga belajar yang
mendapatkan botol tersebut kemudian mengambil satu soal di dalam botol dan
membacakan soal tersebut. Soal yang dibacakan harus diartikan dalam bahasa
Indonesia, kemudian menjawabnya dalam bahasa inggris. Apabila soal tidak dapat
dijawab, maka warga belajar lain mempunyai kesempatan untuk menjawabnya.
Permainan berlangsung selama kurang lebih 10 putaran dengan memperhatikan setiap
warga belajar telah mendapatkan kesempatan untuk menjawab (berbicara).
Gambar 5.29 Media permainan siap digunakan
52
Gambar 5.30 Warga belajar membentuk formasi melingkar
Gambar 5.31 Penjelasan tentang cara bermain
Gambar 5.32 Musik dimainkan untuk memulai permainan
53
Gambar 5.33 Permainan menggilir botol
Gambar 5.34 Warga belajar yang mendapatkan botol saat musik dihentikan
mengambil soal di dalam botol secara acak
Gambar 5.35 Membacakan soal
54
Setelah realisasi kegiatan, menurut penulis efektivitas pelaksanaan kegiatan ini
adalah yang paling rendah jika dibandingkan dengan tiga kegiatan lainnya. Hal ini
disebabkan karena warga belajar masih kesulitan untuk menjawab soal secara lisan
dalam bahasa inggris, sehingga membutuhkan bimbingan lebih. Sebagian besar peserta
telah mencoba menyampaikan jawabannya, meskipun dengan keraguan dan
pengucapan yang kurang sempurna. Kegiatan bahasa inggris yang menunjang
kemampuan berbicara (speaking) perlu lebih banyak dilakukan kedepannya.
Analisis Dampak
Analisis dari dampak implementasi nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan Share Your Bootle! adalah sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi berbicara (speaking)
warga belajar, sehingga soal-soal yang dibuat berdasarkan materi yang telah
diberikan sebelumnya untuk memudahkan dalam menjawab. Oleh karena itu,
penulis memastikan soal yang diberikan sesuai dengan tingkatan materi yang
telah diajarkan merupakan wujud dari implementasi nilai akuntabilitas.
Gambar 5.36 Menjawab soal
55
2. Nasionalisme
Seluruh warga belajar mendapat kesempatan untuk menjawab soal tanpa
mengistimewakan salah satu pihak merupakan wujud dari implementasi nilai
nasionalisme. Tingkat kesulitan dari soal yang didapatkan setiap warga belajar
ditentukan secara acak, tidak ditentukan oleh penulis, sehingga tidak ada warga
belajar yang dipermudah dan dipersulit.
3. Etika Publik
Menghargai dan mengapresiasi setiap jawaban dan pendapat yang disampaikan
oleh warga belajar merupakan wujud dari implementasi nilai etika publik dalam
kegiatan ini. Setiap jawaban dan pendapat yang disampaikan kemudian dibahas
bersama-sama, sehingga seluruh warga belajar mengetahui jawaban yang benar
dari setiap soal.
4. Komitmen Mutu
Media permainan yang menarik merupakan hal yang penting dalam kegiatan
permainan ini. Media permainan yang menarik membuat warga belajar juga lebih
tertarik untuk melakukan permainan. Hal ini sebagai bentuk implementasi dari nilai
komitmen mutu.
5. Anti Korupsi
Sebagai wujud dari implementasi nilai anti korupsi, dalam menyiapkan media
permainan dalam kegiatan ini, penulis menggunakan waktu diluar jam
mengajar di dalam kelas.
Dampak jika nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) tidak diimplementasikan dalam
pelaksanaan kegiatan Share Your Bottle! adalah sebagai berikut.
1. Jika soal-soal yang dibuat berdasarkan materi yang telah diberikan sebelumnya dan
dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, maka warga belajar akan semakin
kesulitan mengikuti permainan. Dampaknya, tujuan utama dari permainan ini
(meningkatkan kemampuan berbicara) menjadi tidak optimal.
2. Jika ada pihak yang diistimewakan dalam permainan ini, baik dipermudah maupun
dipersulit maka warga belajar akan merasa diperlakukan dengan tidak adil.
56
3. Jika penulis tidak menghargai dan mengapresiasi setiap jawaban dan pendapat yang
disampaikan oleh warga belajar, maka minat warga belajar untuk mengikuti
permainan akan menurun dan tujuan utama permainan tidak akan tercapai dengan
optimal.
4. Jika media permainan tidak dibuat dengan menarik, maka minat bermain warga
belajar akan rendah dan permainan akan berjalan kurang efektif.
5. Jika penulis menyiapkan media permainan dengan menggunakan jam mengajar
bahasa inggris di dalam kelas, maka warga belajar di dalam kelas akan
terbengkalai, penulis tidak bertanggung jawab dalam kewajiban utamanya
mengajar, dan penulis telah mengambil hak warga belajar untuk menerima
pelajaran.
5.4 Kegiatan 4 : Find Your Words!
Hasil Kegiatan
Kegiatan terakhir dari rangkaian pelaksanaan aktualisasi adalah Find Your
Words! yang dilaksanakan pada tanggal 5 November 2019. Find Your Words!
merupakan kegiatan permainan yang menunjang kompetensi pada aspek menulis
(writing). Dalam permainan ini, warga belajar menyusun kata dari huruf-huruf (letters)
yang tersusun secara acak, dan menyambungkan dengan huruf yang terdapat pada kata
yang sebelumnya telah terbentuk. Kategori pemilihan kata telah ditentukan, seperti
kata benda (noun), kata sifat (adjective), dan kata kerja (verb). Permainan ini
menggunakan media papan permainan yang dilengkapi dengan sejumlah huruf-huruf
(letters). Penulis menyiapkan hadiah sebagai penghargaan untuk kelompok yang
bermain dengan sangat baik.
57
Gambar 5.37 Alat dan bahan untuk membuat media
permainan
Gambar 5. 38 Pembuatan papan permainan
Gambar 5.39 Papan permainan siap digunakan
58
Dalam bermain Find Your Words!, warga belajar dibagi menjadi beberapa
kelompok secara acak. Setiap kelompok secara bergantian menyusun kata pada papan
permainan. Apabila ada kelompok yang tidak dapat menemukan kata untuk disusun,
maka kelompok lain dapat menggantikannya. Kata yang disusun pada papan
permainan harus diketahui artinya, oleh karena itu setiap kelompok menggunakan
kamus online. Kelompok yang memenangkan permainan adalah kelompok yang
memiliki akumulasi nilai tertinggi berdasarkan penyusunan kata terbanyak pada papan
permainan. Karena permainan ini bersifat kelompok, setiap anggota dalam kelompok
dipastikan mendapat kesempatan untuk menyusun kata pada papan permainan. Selain
itu, setiap warga belajar diberikan kertas dimana mereka harus menuliskan kembali
Gambar 5.40 Menyiapkan huruf-huruf (letters) untuk permainan
Gambar 5.41 Huruf-huruf (letters) untuk permainan
59
keseluruhan kata yang telah tersusun pada papan permainan beserta artinya. Hal ini
bertujuan untuk memastikan setiap warga belajar memahami pengucapan dan
penulisan suatu kata.
Gambar 5.43 Mencontohkan tentang penggunaan media
permainan
Gambar 5.42 Penjelasan tentang cara bermain
60
Gambar 5.45 Proses permainan berlangsung
Gambar 5.44 Warga belajar menyusun kata pada papan permainan
Gambar 5.46 Membimbing warga belajar yang kesulitan menyusun
kata
61
Gambar 5.47 Menuliskan nilai untuk kelompok yang berhasil menyusun kata
dengan benar
Gambar 5.48 Setiap warga belajar menuliskan setiap kata yang telah
disusun pada papan permainan
Gambar 5.49 Pemberian hadiah kepada kelompok yang
mendapatkan nilai tertinggi pertama
62
Gambar 5.50 Pemberian hadiah kepada kelompok yang mendapatkan nilai
tertinggi pertama
Gambar 5.51 Bentuk lembar penguatan kosakata yang
ditemukan dalam permainan
63
Analisis Dampak
Analisis dari dampak implementasi nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam
kegiatan Share Your Bootle! adalah sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Dalam permainan ini warga belajar tidak hanya menyusun dan menuliskan kata.
Ketika warga belajar menemukan kata, maka ia harus mengetahui arti dari kata
tersebut dalam bahasa Indonesia. Sedangkan penulis memastikan warga belajar
memahami arti dan makna dari kosakata yang digunakan dalam permainan. Ini
merupakan wujud dari implementasi nilai akuntabilitas.
2. Nasionalisme
Mengapresiasi hasil bermain warga belajar merupakan wujud dari implementasi
nasionalisme. Dalam melakukan permainan, penulis mengapresiasi setiap kata
yang berhasil disusun oleh warga belajar, baik itu benar maupun salah. Jika salah,
maka akan dibenarkan kembali. Tujuannya adalah untuk menghargai niat dan
keberanian warga belajar untuk unjuk diri.
3. Etika Publik
Kalimat dan ungkapan positif merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
dalam menjaga semangat dari warga belajar dalam belajar. Untuk itu, wujud dari
implementasi nilai etika publik dalam kegiatan ini adalah dengan menggunakan
kalimat dan ungkapan positif selama membimbing warga belajar dalam permainan.
4. Komitmen Mutu
Penulis berusaha menciptakan suasana bermain yang menarik namun tetap
kondusif dengan membuat sistem scoring dan babak rebutan sehingga jiwa
kompetitif warga belajar terasa dalam permainan. Selain itu, permainan dilengkapi
dengan hadiah sehingga warga belajar termotivasi untuk menjadi pemenang dalam
permainan. Hal ini merupakan wujud dari implementasi komitmen mutu.
5. Anti Korupsi
Penulis melakukan penilaian secara netral sesuai hasil kerja dan performa
masing-masing kelompok warga belajar sebagai wujud dari implementasi nilai anti
korupsi. Artinya, kelompok yang benar mendapatkan nilai tambah sedangkan
64
kelompok yang salah tidak mendapatkan nilai tambah. Di dalam penilaian tidak
ada kelompok atau pihak yang diistimewakan karena alasan tertentu. Kelompok
yang menang adalah kelompok yang paling banyak menyusun kata dengan benar
dan mendapatkan nilai tertinggi.
Dampak jika nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) tidak diimplementasikan dalam
pelaksanaan kegiatan Find Your Words! adalah sebagai berikut.
1. Jika warga belajar tidak mengetahui arti dari kata yang disusunnya, maka tujuan
utama dari dilakukannya permainan ini tidak tercapai.
2. Jika tidak ada apresiasi yang diberikan kepada warga belajar dalam permainan,
maka warga belajar tidak akan mempunyai motivasi lebih untuk mengikuti
permainan dan suasana permainan menjadi kurang kondusif.
3. Jika terdapat kalimat dan ungkapan negative yang diberikan penulis selama
membimbing permainan, maka dapat terjadi konflik kecil maupun besar di dalam
kelas dan mengakibatkan menurunnya minat warga belajar untuk mengikuti
permainan dan pembelajaran.
4. Jika suasana permainan tidak dibuat menarik, maka warga belajar menjadi kurang
berminat dalam mengikuti permainan dan suasana permainan menjadi
membosankan.
5. Jika terdapat pengistimewaan dalam melakukan penilaian kelompok, maka warga
belajar merasa diperlakukan tidak adil dan berakibat munculnya konflik di dalam
kelas.
65
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang telah
dilaksanakan di Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF
SKB) Bontang adalah sebagai berikut.
1. Permasalahan yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini adalah kurangnya
kebiasaan warga belajar tingkat 4 (empat) setara kelas IX (sembilan) paket B
SPNF SKB dalam penggunaan bahasa inggris dan diselesaikan melalui 4 (empat)
kegiatan, yaitu:
a. Zuper 15 Minutes yang menunjang aspek kompetensi membaca (reading)
b. What Do You See? yang menunjang aspek menyimak (listening)
c. Share Your Bottle! yang menunjang aspek berbicara (speaking)
d. Find Your Words! yang menunjang aspek menulis (writing)
2. Dalam setiap kegiatan aktualisasi, didapatkan hasil dari warga belajar kelas IX
(sembilan) paket B SPNF SKB yaitu:
a. Peningkatan kemampuan membaca berdasarkan rata-rata penilaian membaca
warga belajar kelas IX (Sembilan) sebesar 15,7%
b. Peningkatan pengetahuan kosakata (vocabulary) melalui kegiatan Zuper 15
Minutes dan Find Your Words!
c. Kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui kegiatan Find Your Words!
d. Peningkatan pengetahuan tentang pembelajaran menyimak melalui kegiatan
What Do You See?
e. Pengalaman dalam pembelajaran berbicara melalui kegiatan Share Your Bottle!
f. Peningkatan prestasi belajar antara sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan
aktualisasi dimana sebelum pelaksanaan kegiatan aktualisasi 76% warga
belajar kelas IX (Sembilan) memiliki nilai dibawah ketuntasan minimum,
sedangkan setelah pelaksanaan kegiatan aktualisasi 66% warga belajar kelas
IX (Sembilan) memiliki nilai dibawah ketuntasan minimum. Sehingga kegiatan
66
aktualisasi memiliki peran dalam peningkatan prestasi belajar warga belajar
kelas IX (Sembilan).
3. Kegiatan aktualisasi ini mampu berkontribusi pada visi SPNF SKB Bontang, yaitu
“mewujudkan masyarakat yang cerdas dan terampil melalui Pendidikan Nonformal
dan Informal yang berkualitas”, melalui misi SPNF SKB Bontang yang ke 3 (tiga),
yaitu “menyelenggarakan program keaksaraan, kesetaraan Paket A, B, dan C serta
Kursus”. Selain itu, kegiatan aktualisasi ini juga selaras dengan visi Pembangunan
Pemerintah Kota Bontang 2019-2021, yaitu “menguatkan kota Bontang sebagai
kota maritim berkebudayaan industri yang bertumpu pada kualitas sumber daya
manusia dan lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat” melalui misi
“menjadikan kota Bontang sebagai smart city melalui peningkatan sumber daya
manusia”.
6.2 Saran
Saran dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang telah dilaksanakan
di Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB) Bontang
untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan kedepannya adalah sebagai berikut.
1. Menindaklanjuti kegiatan-kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan untuk
memaksimalkan kinerja pendidik sebagai aparatur sipil negara yang berlandaskan
nilai-nilai dasar ASN dalam mengerjakan tugas dan fungsinya.
2. Mempelajari lebih lanjut teknik-teknik dan metode-metode yang digunakan dalam
pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas agar
dapat meningkatkan minat, semangat, dan prestasi belajar dari warga belajar
67
Role Model
Ibu Yuti Nurhayati, A.Ks., MM. adalah
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang
sejak tahun 2015, yang mana membawahi penulis
dalam instansi pendidikan non formal.
Sebelumnya, Ibu kelahiran Bandung, 6 Maret 1968
ini telah diamanahi sebagai Kepala Sub Bidang
Kesejahteraan Pensiun dan Taperum Badan Kepegawaian Daerah tahun 2002, Kepala
Sub Bidang Mutasi Pegawai Badan Kepegawaian Daerah tahun 2006, Kepala Bidang
Dokumentasi dan Informasi Badan Kepegawaian Daerah tahun 2009, Kepala Bidang
Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2009, Sekretaris
Kecamatan Bontang Barat tahun 2010, Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Kota
Bontang tahun 2012, dan Kepala Bidang Pelayanan dan Perijinan BPPM tahun 2012.
Beliau mendapat tugas belajar oleh Kementerian Sosial di Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung pada jenjang Diploma 4 tahun 1997, kemudian
melanjutkan pendidikan Magister Manajemen (Strata 2) di Universitas Mulawarman
dari Pemerintah Kota Bontang.
Penulis memilih Ibu Yuti Nurhayati, A.Ks., MM. sebagai panutan atau role
model karena sikap dan perilaku beliau sebagai pemimpin adalah hal yang patut
dicontoh. Beliau adalah pribadi yang disegani sebab tegas dalam memimpin, namun
santai dalam berinteraksi. Dalam bekerja, beliau menunjukkan kepada staf tentang
disiplin dalam manajemen dan waktu, totalitas dalam mengemban amanah, terencana
dalam bertindak, dan terstruktur dalam mengerjakan tugas. Beliau merupakan sosok
pemimpin panutan yang agamis, sehingga penulis belajar tentang keseimbangan antara
pengabdian pada negara dan pengabdian pada Pencipta melalui keseharian beliau di
unit kerja.
68
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Elly; Irawati, Erma. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan Paket B, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Kepala LAN nomor 22 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan
Pelatihan Dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil golongan 1 (satu) dan
golongan 2 (dua)Lembaga Administrasi Negara. 2015.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Permenpan) nomor 15 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar
dan Angka Kreditnya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.
69
Peraturan Walikota (Perwali) Bontang Nomor 32 Tahun 2011 tanggal 11 November
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan
Belajar pada Dinas Pendidikan Kota Bontang
Purwanto, Agus Erwan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi; Idris, Irfan. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu
Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi; Sejati, Atmojo Tri. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole
of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
70
LAMPIRAN
PENILAIAN MEMBACA (READING)
����ℎ����� ������ ����� = ������ �ℎ�� − ������ ����
������ ���� × 100%
= �66 − 57�
57 × 100% = ��, �%
71
HASIL TES EVALUASI PASCA AKTUALISASI
% ����� ���� �� !����" ##� = 10
29 × 100% = &'%
% ����� ���� �� !�����ℎ ##� = 19
29 × 100% = ((%