laporan aktualisasi gol iii kemdikbud-ristek dikti

74
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI DOSEN PRODI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK, JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK, FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Disusun oleh: Nama : Ali Maskur, S.AP., M.AP., M.A Angkatan/Kel/No. Presensi : 20/1/3 Jabatan : Dosen Unit Kerja : Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Sumber Kegiatan : SKP/ Penugasan Pimpinan/ Inisiatif Sendiri Coach : Adnan M Barakemba, M. Si Mentor : Dr. Choirul Saleh, M.Si

Upload: makbruri-abdul-aziz

Post on 01-Feb-2016

194 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Laporan Aktualisasi Golongan III Kemdikbud Ristek dikti Angkatan 23 Sawangan Depok

TRANSCRIPT

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI DOSEN PRODI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK, JURUSAN ADMINISTRASI

PUBLIK, FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

Disusun oleh:

Nama : Ali Maskur, S.AP., M.AP., M.A

Angkatan/Kel/No. Presensi : 20/1/3

Jabatan : Dosen

Unit Kerja : Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas

Brawijaya

Sumber Kegiatan : SKP/ Penugasan Pimpinan/ Inisiatif Sendiri

Coach : Adnan M Barakemba, M. Si

Mentor : Dr. Choirul Saleh, M.Si

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan

hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-

Nilai Dasar Profesi Dosen Prodi Ilmu Administrasi Publik, Jurusan

Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

Laporan ini merup salah satu prasyarat kelulusan dalam Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemendikbud

Golongan III Tahun 2015.

Ucapan terimakasih yang sebesar besarnya saya sampaikan kepada

beberapa orang yang memiliki peran besar dalam Rancangan Aktualisasi ini,

antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS., selaku Rektor Universitas

Brawijaya dan Staff Rektor Bidang Kepegawaian;

2. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Administrasi, Universitas Brawijaya dan Staff Fakultas;

3. Bapak Dr. Choirul Saleh, M.Si selaku Ketua Jurusan administrasi publik

sekaligus mentor dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini;

4. Bapak Adnan M Barakemba, M.Si selaku pembimbing (coach) Kelompok I

angkatan 20;

5. Teman-teman prajabatan golongan III angkatan 20 yang bersahaja dan

sangat membantu.

Saya menyadari bahwa masih kekurangan dalam rancangan ini. Untuk

itu, masukan dan saran sangat diharapkan untuk bisa lebih menyempurn

rancangan aktualisasi ini. Semoga karya ini dapat diaktualisasikan di instansi

kerja dan berkontribusi pada perbaikan sistem pendidikan.

2

Depok, 10 Juli 2015

Penulis

Ali Maskur, S.AP., M.AP., M.A

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR PUSTAKA

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI DOSEN PRODI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK, JURUSAN ADMINISTRASI

PUBLIK, FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

Nama Peserta : Ali Maskur, S.AP., M.AP., M.AAngkatan/Kelompok : 20/1Jabatan : DosenUnit Kerja : Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas BrawijayaSumber Kegiatan

:

SKP/Penugasan Atasan Langsung/Inisiatif Sendiri

1. LATAR BELG

Latar belg ini setidaknya menjelaskan tentang dua hal, yaitu: deskripsi

kondisi umum dan tujuan disusunnya laporan aktualisasi. Di dalam deskripsi

umum, penulis menjelaskan tentang kondisi umum lingkungan di mana nilai-

nilai dasar ini diterapkan dan kesesuaian dengan tugas penulis sebagai dosen

di lingkungan tersebut. Sedangkan untuk tujuan penulisan laporan dibagi

menjadi dua, yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus. Hal ini ditujukan agar

pembaca lebih mudah untuk memahaminya.

a. Deskripsi Kondisi Umum

Pegawai Negeri Sipil (PNS) selalu diidentikkan sebagai sebuah profesi

yang tidak memiliki kinerja baik. Menjadi PNS masih merup pekerjaan yang

banyak diminati di negara ini, pekerjaan yang identik dengan “tidak perlu

bekerja keras”, tidak memerlukan kompetensi dan profesionalitas tinggi,

4

mendapatkan gaji dan tunjangan, serta dana pensiun. Stigma negatif tentang

PNS ini didukung dengan kondisi riil dimana PNS kita mayoritas bersikap

malas-malasan, lebih ingin “dilayani” daripada “melayani” masyarakat, lebih

berorientasi kepada “kepuasan atasan” daripada “kepuasan masyarakat”, tidak

inovatif dan kreatif, rendahnya disiplin, integritas, loyalitas, kapabilitas, dan

kompetensi PNS berakibat pada rendahnya produktifitas kerja dan capaian

sasaran kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Namun demikian, masih banyak PNS yang memiliki kinerja tinggi. Hal itu

dapat kita lihat dari beberapa organisasi pemerintahan seperti PT. KAI,

pemerintah kota Surabaya, dll. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua PNS

memiliki kinerja yang kurang baik.

Fakultas Ilmu Administrasi merup salah satu fakultas yang ada di

Universitas Brawijaya dengan kinerja yang baik. Hal itu tidak dapat dilepaskan

dari kinerja pegawai di Fakultas Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Administrasi

merup salah satu yang telah mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi

Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Semua jurusan di Fakultas Ilmu

Administrasi Publik juga telah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT. Kualitas

fakultas juga dapat dilihat dari lulusannya. Rata-rata mahasiswa lulus dengan

IPK di atas 3. Selain itu, rata-rata mahasiswa juga mendapatkan pekerjaan

dalam waktu di bawah 6 bulan.

Namun demikian, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk

bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian visi dan misi Fakultas

Ilmu Administrasi. Kinerja dosen dapat diidentifikasi dari pelaksanaan tugas

utama dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Lemahnya

kinerja dosen terutama dapat dilihat dari segi pendidikan dan pengajaran,

maupun dari segi penelitian. Dari segi pendidikan dan pengajaran, masih

banyak dosen yang tidak menyerahkan hasil ujian mahasiswa tepat pada

waktunya. Hal itu berakibat pada terhambatnya proses perhitungan nilai pada

bagian akademik. Banyak dosen sering kali juga tidak menyiapkan bahan

tayang yang diberikan kepada mahasiswa. Hal ini mengakibatkan proses

pembelajaran tidak terarah dan sering melebar. Selain itu, Satuan Acara

Pembelajaran (BPSP) di fakultas terutama di prodi Ilmu Administrasi Publik

perlu untuk di update kembali. BPSP yang digun masih merup BPSP tahun

2012. Selain itu, di prodi Ilmu Administrasi Publik sudah terjadi perubahan

kurikulum sejak tahun 2014. Dari segi penelitian, jumlah publikasi ilmiah masih

perlu ditingkatkan. Banyak dosen yang aktif di penelitian tetapi tidak

berpartisipasi aktif dalam publikasi ilmiah. Selain itu, dalam rangka mendukung

pencapaian visi Universitas Brawijaya, maka Fakultas Ilmu Administrasi juga

perlu untuk meningkatkan kerja sama dengan luar negeri, terutama di tingkat

ASEAN dan mendapatkan akreditasi Internasional.

Dalam rangka merubah kondisi para pegawai negeri sipil di negeri ini,

pemerintah memberlakukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (UU ASN). UU ASN memandang PNS sebagai aset

negara yang harus dikelola, dihargai, dan dikembangkan dengan baik. Selain

itu, UU ASN mengharuskan adanya open career system yang mengedepankan

kompetisi dan kompetensi pegawai dalam promosi pengisian jabatan, serta

6

meningkatkan perlindungan aparatur sipil negara dari intervensi politik (Prasojo,

2013 dalam prasojo dan Rudita, 2014 p. 15).

UU ASN berupaya untuk menempatkan aparatur sipil negara sebagai

sebuah profesi yang memiliki standar pelayanan profesi, pendidikan dan

pengembangan profesi serta memiliki organisasi profesi yang dapat menjaga

nilai-nilai dasar profesi. melalui UU tersebut setiap pegawai negeri sipil harus

memiliki standar pelayanan profesi, melaksan nilai dasar kode etik profesi, dan

wajib mengembangkan keahlian profesinya secara periodik (Prasojo dan

Rudita, 2014 p. 15). Dalam rangka mewujudkan tujuan UU ASN, pendidikan

dan pelatihan bagi para pegawai ASN sangat penting untuk merubah mindset

mereka. Untuk itu diberlakukanlah Peraturan Kepala Lembaga Administrasi

Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan golongan III, di mana

melalui peraturan ini terbentuklah sistem Diklat Prajabatan pola baru yang

berbasis kompetensi. Diklat ini merup upaya untuk merubah dan memperkuat

self-concept dan personal characteristics, serta motivasi yang menjadi landasan

seseorang dalam berperilaku. Diklat Prajabatan pola baru ini membekali

pegawai dengan kompetensi yang diperlukan sebelum masuk ranah birokrasi

dalam rangka menyambut ASEAN Community dan mencapai visi negara 2025

yaitu menjadi negara yang mandiri, maju, adil, dan makmur.

Selain itu, Diklat Prajabatan pola baru ini berupaya membangun

kompetensi pegawai ASN sebagai pelayan masyarakat yang profesional yang

diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nila dasar, yaitu:

1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksan tugas

jabatannya;

2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam

pelaksanaan tugas jabatannya;

3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam

pelaksanaan tugas jabatannya;

4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan

tugas jabatannya; dan

5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan

pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

Yang tidak kalah penting adalah kemampuan menganalisis dampak

apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan. Dengan adanya

kompetensi ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana untuk “transfer of

kwoledge” tetapi juga “transfer of attitute” dan “transfer of value” yang pada

akhirnya tercipta PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam

memberikan pelayanan publik. Dengan teraktualisasinya nilai dasar PNS

tersebut di atas, maka diharapkan berdampak pada tingkat kualitas dan

mentalitas pegawai yang diinginkan yang pada akhirnya visi dan misi

organisasi.

Fakultas Ilmu Administrasi merup salah satu fakultas tertua di

Universitas Brawijaya. Fakultas Ilmu Administrasi memiliki visi dan misi yang

dibuat untuk mewujudkan visi dan misi Universitas Brawijaya. Adapun visi

Fakultas Ilmu Administrasi adalah “Menjadi lembaga pendidikan Ilmu

8

Administrasi yang bermutu dan diakui oleh masyarakat luas di dalam

maupun di luar negeri.”

Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam Misi FIA UB. Misi yang

dimaksud adalah:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, baik pendidikan dan pengajaran, penelitian,

maupun pengabdian kepada masyarakat;

2. Mencipt etos ilmu administrasi di tengah masyarakat dan

memperkuat posisi alumni di tengah pasar kerja;

3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen dan pengelolaan

Untuk mewujudkan sebagian visi dan mengemban misi fakultas,

khususnya yang berkaitan dengan Ilmu Administrasi Publik itulah, Program

Studi Ilmu Administrasi Publik FIA UB merumuskan visinya sebagai berikut:

“Menjadi Program Studi Ilmu Administrasi Publik yang bermutu dan

mampu bersaing dalam persaingan global 2018.”

Adapun misi dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik FIA UB adalah:

1. Melaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik pendidikan dan

pengajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat

yang berkualitas dalam merespon kebutuhan pasar nasional dan

internasional;

2. Mengembangkan kerjasama nasional dan internasional bidang

administrasi publik

3. Memperoleh Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan akreditasi internasional yang

berbasis pada penerapan Standar ISO 9001 : 2008.

Sedangkan tujuan dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik FIA UB

adalah:

1. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk menghasilkan

lulusan yang berkualitas dan berdaya saing;

2. Meningkatkan keberdayaan Dosen dalam kegiatan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat yang mampu merespon

permasalahan administrasi publik;

3. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain/institusi publik di

tingkat nasional dan internasional;

4. Berperan aktif membantu pemerintah mewujudkan good

governance pada semua sektor pembangunan nasional;

5. Mempertahankan Akreditasi A dari BAN-PT dan memperoleh

akreditasi internasional;

6. Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran bagi Akademisi,

Profesional dan Mahasiswa dalam pengembangan keilmuan

Administrasi Publik;

7. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan

dalam mewujudkan pelayanan prima.

Untuk mewujudkan semua visi dan misi tersebut maka dilakukan

pembagian kerja yang diwujudkan dengan pembentukan struktur organisasi.

10

Struktur Organisasi FIA UB sebagai pengelola dari waktu ke waktu mengalami

perubahan sesuai dengan tuntutan penyediaan layanan pendidikan yang lebih

berkualitas.Saat ini Struktur Organisasi FIA UB mengacu pada Susunan

Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) FIA UB, sesuai dengan SK Dekan FIA UB

Nomor 007Tahun 2014. Dalam SK tersebut dikemuk bahwa Struktur Organisasi

FIA UB terdiri atas: Pimpinan Fakultas, Senat, Dewan Kehormatan Kode Etik,

Unsur Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang,

Lembaga Penjaminan Mutu, dan Unsur Pelayanan Umum. Dalam Struktur

organisasi FIA UB tersebut tergambar bahwa Dekan adalah pimpinan tertinggi

dalam penyelenggaraan pendidikan yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu

para Pembantu Dekan.Senat Fakultas yang berfungsi merumuskan kebij

fakultas yang dalam pelaksanaan tugasnya berkoordinasi dengan Dekan.

Dekan FIA UB membawahkan: Jurusan, Dewan Kehormatan Kode Etik, Unsur

Penunjang, Unsur Pelayanan, Gugus Jaminan Mutu, dan Bagian Tata Usaha.

Dewan Kehormatan Kode Etik (DKKE) beranggot 5 (lima) orang dosen

perwakilan dari setiap jurusan. Lembaga ini memiliki tugas pokok dan fungsi

memberi pertimbangan kepada Pimpinan Fakultas dalam hal terjadi

pelanggaran etika moral dan akademik yang dilakukan oleh civitas

akademika.Atas dasar masukan dari DKKE, Pimpinan Fakultas dapat

mengambil keputusan terhadap pelanggar kode etik dengan memberikan

teguran atau sanksi yang bersifat pembinaan.Sejak DKKE dibentuk, Dekan FIA

UB telah mengambil tind berupa pemberian sanksi kepada dosen yang

melakukan pelanggaran seperti pengurangan jam mengajar, mengurangi

bimbingan, penonaktifan dari jabatan.

12

GAMBAR 1

Unsur Pelaksana Akademik terdiri dari Jurusan dan Program Studi. Di

FIA UB terdapat dua jurusan, yaitu Jurusan Administrasi Publik dan

Administrasi Bisnis. Masing-masing jurusan tersebut dipimpin oleh seorang

Ketua Jurusan dan seorang Sekretaris Jurusan.Dalam Jurusan Administrasi

Publik terdapat Program Studi S1 Ilmu Administrasi Publik. Dalam jurusan

Administrasi Publik juga terdapat 3 (tiga) Minat Studi, yaitu: Minat Studi

Perencanaan Pembangunan, Minat Studi Administrasi Pemerintahan dan Minat

Studi Ilmu Perpustakaan.

Namun, saat ini beberapa minat Studi Ilmu Perpustakaan sudah menjadi

program studi tersendiri dengan nama Program Studi Perpustakaan dan Ilmu

Informasi. Selain itu, FIA UB juga memiliki program studi baru, yaitu Program

Studi Administrasi Pendidikan. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan

dalam struktur organisasi di mana Jurusan Administrasi Publik membawahi 3

Program Studi, yaitu: Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Program Studi

Perpustakaan dan Ilmu Informasi, serta Program Studi Administrasi Pendidikan.

Dalam hal ini penulis adalah dosen di dalam Program Studi Ilmu Administrasi

Publik. Dalam Program Studi Ilmu Administrasi Publik terdapat 2 Minat Studi,

yaitu: Minat Studi Perencanaan Pembangunan dan Minat Studi Administrasi

Pemerintahan yang sekarang berubah menjadi Minat Studi Kepemerintahan.

Dengan kondisi di atas, maka khusus Program Studi Ilmu Administrasi

Publik selain terdiri dari Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi

memiliki staf tersendiri. Dalam susunan ini saya memiliki posisi sebagai Staf

Program Studi.

14

Gambar 2

Struktur Organisasi Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu

Administrasi

Dalam SOTK Fakultas Ilmu Administrasi memiliki kedudukan sebagai

organisasi penyelenggara kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu,

fakultas mempunyai tugas mengkoordinasikan dan/atau melaksan pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksan tugas

tersebut, fakultas memiliki fungsi:

Sek.Prodi

Ketua Jurusan Administrasi Publik

UJM

Ketua Prodi Ilmu Adm. Publik

DEKAN

Ketua Prodi Perpustakaan dan

Ilmu informasi

Ketua Prodi Kepemerintahan

Minat Perencanaan

Pembangunan

Minat Kepemerintahan

Sekretaris jurusan Staf

administrasi

DOSEN DOSEN DOSEN

Sek.Prodi Sek.Prodi

1. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi ilmu

administrasi;

2. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni;

3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

4. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika, alumni dan

hubungannya dengan lingkungan; dan

5. Pelaksanaan kegiatan layanan tata usaha fakultas.

Sedangkan program studi adalah penyelenggara program perguruan

tinggi yang memiliki tugas merencan, melaksan, mengembangkan dan

mengevaluasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan program

studinya. Untuk melaksan tugas yang dimaksud, program studi mempunyai

fungsi:

1. Pengkoordinasian kegiatan pendidikan pada program studinya;

2. Perumusan baku mutu pendidikan program studinya;

3. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di program studinya;

4. Pengkajian dan pengklarifikasian skripsi, tesi, disertasi dan karya

ilmiah mahasiswa yang layak sebagai sumber referensi ilmiah;

5. Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan tahunan program

studi kepada ketua jurusan

Dalam menyelenggar pendidikan, program studi Ilmu Administrasi Publik

menganut beberapa nilai dasar yang selalu dipegang teguh oleh setiap sivitas

Universitas Brawijaya. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar setiap kegiatan sivitas

16

Universitas Brawijaya, termasuk Program Studi Ilmu Administrasi Publik.

Adapun nilai-nilai tersebut antara lain:

1. Universalitas dan objektivitas;

2. Kebebasan akademik;

3. Transparansi, efisien, dan akuntabel.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi program studi, maka setiap

dosen yang ada di Program Studi Ilmu Administrasi Publik dituntut untuk

melaksan tugas dan fungsinya dengan baik dengan mempertimbangkan nilai-

nilai yang ada di dalam organisasinya. Berdasarkan Permen PAN dan RB No.

17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, dan

Permen PAN dan RB No. 46 Tahun 2013 tentang Perubahan Permen PAN dan

RB No. 17 Tahun 2013, tugas dosen/tenaga pendidik, meliputi:

1. Pendidikan (Pendidikan Sekolah)

a. Pendidikan sekolah, dan memperoleh ijazah/gelar,

b. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.

2. Pelaksanaan Pendidikan

a. Melaksan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji, serta

menyelenggar pendidikan di laboratorium, praktek keguruan/

bengkel/ kebun percobaan/ teknologi pengajaran dan praktik

lapangan;

b. Membimbing seminar;

c. Membimbing KKN, praktek kerja nyata, praktek kerja lapangan;

d. Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan

disertasi, tesis, skripsi, dan laporan akhir studi;

e. Melaksan tugas menguji sebagai penguji pada ujian akhir;

f. Membina kegiatan kemahasiswaan;

g. Mengembangkan program kuliah;

h. Mengembangkan bahan kuliah;

i. Menyampaikan orasi ilmiah;

j. Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi;

k. Membimbing akademik dosen dibawah jenjang jabatan;

l. Melaksan kegiatan datasering dan pencangkokan jabatan

akademik dosen;

m. Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan

kompetensi.

3. Pelaksanaan Penelitian

a. Menghasilkan karya ilmiah;

b. Menerjemahkan./menyadur buku ilmiah;

c. Mengedit/menyunting karya ilmiah;

d. Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan;

e. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan, dan karya

seni monumental/ seni pertunjukan/ karya sastra.

4. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

a. Menduduki jabatan pimpinan;

b. Melaksan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian;

18

c. Memberi latihan/ penyuluhan/ penataran/ ceramah pada

masyarakat;

d. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang

menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan

pembangunan;

e. Membuat/menulis karya pengabdian.

5. Penunjang Tugas Dosen

a. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan

tinggi;

b. Menjadi anggota dalam suatu panitia/ badan, pada lembaga

pemerintah;

c. Menjadi anggota profesi dosen;

d. Mewakili perguruan tinggi/ lembaga pemerintah;

e. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;

f. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;

g. Mendapat penghargaan/tanda jasa;

h. Menulis buku pelajaran SLTA kebawah yang diterbitkan dan

diedarkan secara nasional;

i. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora;

j. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan akademik dosen.

b. Tujuan Aktualisasi

Penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ini secara garis besar

memiliki 2 tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum

dan khususnya adalah sebagai berikut:

1) Tujuan Umum

Melaporkan hasil kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan nilai-

nilai dasar profesi dosen prodi Ilmu Administrasi Publik, yang meliputi:

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

(ANEKA) di lingkungan Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

2) Tujuan Khusus

Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan (milestone) kegiatan

dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen prodi Ilmu

Administrasi Publik yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang telah dilaksan pada

tanggal 26 Juni – 14 Juli 2015 di lingkungan Fakultas Ilmu Administrasi,

Universitas Brawijaya serta menganalisis dampaknya jika kelima nilai dasar

tersebut tidak diaplikasikan.

2. AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

a. Pelaksanaan Kegiatan

Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi dosen pada Prodi Ilmu Administrasi

Publik, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas

Brawijaya telah dilaksan selama off campus yaitu mulai dari tanggal 26 Juni

sampai dengan 14 Juli 2015. Untuk mengetahui pelaksanaan aktualisasi nilai-

20

nilai dasar profesi dosen, berikut ini disajikan tabel tentang tahapan dan hasil

kegiatan yang telah dilaksan dalam rangka mengaktualisasikan indikator nilai-

nilai dasar profesi dosen termasuk konstribusi aktualisasi nilai dasar tersebut

terhadap upaya pencapaian visi dan misi organisasi serta penguatan nilai

organisasi.

1) Kegiatan ke: 1

Nama Kegiatan

Melaksan perkuliahan tatap muka atau tutorial pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu

Tahapan Kegiatan

Input: BRP (Bahan Rancangan Pengajaran) Soal Pre Test,

Daftar Hadir, Bahan Ajar, Bahan Tayang (Video Pendek)

Proses: Menyusun bahan ajar dan bahan tayang Memandu doa sebelum memulai kuliah Memberikan pemicu masalah,materi kuliah dan

memberikan Bahan tayang (Video Pendek) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

Memberi kesempatan kepada mahasiswa bertanya tentang materi yang disampaikan

Memberikan studi kasus / pemicu sesuai dengan materi Menutup perkuliahan dengan doa dan salam

Output: Daftar Hadir Mahasiswa Lembar Tugas mahasiswa

Hasil Kegiatan

Kegiatan mengajar sesuai dengan surat tugas yang diberikan yaitu berdasarkan rancangan BRP Modul IKK 1Terdapat beberapa tahapan dalam kegiatan mengajar yaitu

Menyusun bahan ajar dan bahan tayang Memandu doa sebelum memulai kuliah Memberikan pemicu masalah,materi kuliah dan

memberikan Bahan tayang (Video Pendek) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

Memberi kesempatan kepada mahasiswa bertanya tentang materi yang disampaikan

Memberikan studi kasus / pemicu sesuai dengan materiMenutup perkuliahan dengan doa dan salamPelaksanaan kegiatan mengajar ini dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen dapat dideskripsikan di bawah ini.

Saya melaksan perkuliahan sesuai BRP. BRP yang telah disusun didalamnya terdapat sasaran pembelajaran, setiap proses pembelajaran harus berdasarkan BRP yang disusun oleh karena itu saya berusaha memahami BRP dengan sungguh sungguh (Tanggung Jawab, Kerja keras), mempelajari referensi sesuai yang ditetapkan BRP (taat aturan), memahami target pembelajaran. Dengan sungguh-sungguh mempelajari BRP sasaran pembelajaran dapat tercapai (Kejelasan target). Saya menyiapkan bahan ajar termasuk bahan tayang sesuai pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang telah ditetepkan BRP melalui sumber referensi (ebook, undang-undang). saya sungguh-sungguh menyusun bahan ajar dan bahan tayang, tepat waktu dalam penyelesainnya tidak keluar dari yang telah ditetapkan BRP (Taat Aturan). Saya memandu doa sebelum memulai kuliah. Suasana belajar yang kondusif dinanungi dengan nilai keimanan menimbulkan sugesti positif dalam diri yang memberikan nilai positif dalam pembelajaran, semangat mahasiswa mengikuti pembelajaran meningkat diharapkan pemahamanan mahasiswa meningkat juga oleh karena itu saya memulai kuliah dengan salam dan doa agar pembelajaran lancar (Religius)Saya memberikan pemicu masalah,materi kuliah dan memberikan Bahan tayang (Video Pendek) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, saya menyampaikan perkuliahan dengan bahan ajar yang menarik, menayangkan bahan tayang (video) yang menarik, dan memfasilitasi diskusi antara mahasiswa, sehingga mahasiswa (menghormati keputusan) dirangsang untuk berpikir aktif. Metode pembelajaran ini menitikberatkan keaktifan mahasiswa (student center) diharapkan dengan melibatkan mahasiswa untuk aktif tingkat pemahamn mahasiwa meningkat (Inovasi ).Setelah mengikuti perkuliahan tingkat pemahaman mahasiswa tidak sama, setiap mahasiswa memiliki karakteristik yang berbeda ada yang cepat menangkap materi dan ada yang lambat menangkap materi, mahasiswa yang belum mengerti diberi kesempatan untuk bertanya (Peduli,Kerja Keras ). Saya memberikan pemicu (studi kasus) setelah kuliah berakhir ini melatih mahasiswa untuk berpikir

22

aktif, menganalisis masalah (inovasi). Setiap mahasiswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mengungkapkan pendapatnya.(Adil,TidakDiskriminatif,persamaan derajat). Saya menutup kuliah dengan salam dan doa dan memotivasi mahasiswa untuk lebih giat lagi belajar (Religius)

Dampak negatif jika nilai ANEKA tidak diterapkan1.Jika nilai ANEKA Tanggung Jawab tidak terpenuhi berakibat dosen tidak berupaya untuk memahami materi pembelajaran yang ada di BRP sehingga sasaran pembelajaran tidak tepat sasaran. Hal ini berpengaruh terhadap melemahnya kualitas proses pembelajaran karena sasaran pembelajaran yang tidak tercapai

2.Jika nilai Kejelasan target tidak terpenuhi maka pembelajaran tidak sesuai dengan sasaran pembelajaran berakibat sasaran pembelajaran tidak tercapai pemahaman mahasiswa tidak tercapai yang berdampak visi misi tidak terbentuk

3.Jika nilai Partisipatif tidak terpenuhi maka dosen lebih mendominasi perkuliahan, kuliah berlangsung monoton tidak variatif dan aktif, dengan suasana kuliah yang monoton tidak melibatkan peran mahasiswa dikhawatirkan saasaran pembelajaran kurang tercapai

4.Jika nilai Adil tidak terpenuhi maka mahasiswa timbul kecemburuan antara mahasiswa dengan mahasiswa dan dosen dengan mahasiswa hal ini dapat menimbulkan gap yang tidak bagus untuk suasana pembelajaran

5.Jika nilai inovasi,orientasi mutu tidak terpenuhi maka suasana pembelajaran tidak berlangsung dengan kondusif mahasiswa lebih cepat bosan dalam mengikuti perkuliahan berakibat sasaran pembelajaran tidak tercapai

6.Jika nilai religius tidak merwarnai dalam perkuliahan maka suasana perkuliahan tidak dinaungi rasa keimanan, sugesti positif dalam dir mahasiswa tidak terbentuk, mahasiswa lebih pesimis dan tidak bersemangat dalam menjalani perkuliahan

7.Jika nilai disiplin, Taat aturan tidak terpenuhi maka suasana perkuliahan tidak tertib, perkuliahan tidak kondusif, seluruh mahasiswa menonjol keinginan masaing-masing

tanpa mengikuti aturan sehingga sasaran pembelajaran tidak tercapai.

8.Jika Nilai tanggung jawab tidak diaplikasikan dalam perkuliahan dosen merasa kewajibannya hanya mengajar saja, bukan membimbing mahasiswa. Sehingga banyak mahasiswa yang tidak mengerti materi pembelajaran yang diberikan yang berakibat rendahnya kualitas lulusan yang alkan berdampak turunnya kualitas akreditasi fakultas

9.Jika Nilai Integritas tinggi, kerja keras tidak diaplikasikan berakibat dosen tidak bersemangat dalam memberika perkuliahan, dokter bersikap cuek terhadap mahasiswa, dosen berpikir kewajiban mereka hanya mengajar dan tidak berpikir untuk mencipt mahasiswa yang mengerti materi yang diberikan. Jika ini terus dibiarkan maka semakin banyak mahasiwa yang tidak lulus blok dan ditakutkan mengalami kendala ketika UKDI dan berdampak menurunkan kualitas akreditasi prodi

Nilai Dasar ANEKA

1.Akuntabilitas: Tanggung Jawab, kejelasan target,partisipatif

2.Nasionalisme: Adil,kerja keras, Religius, Tidak diskriminatif, persamaan derajat,menghormati keputusan

3.Etika publikDisiplin, taat aturan, integritas tinggi,bertanggung jawab

4.Komitmen mutu: Inovasi, Orientasi Mutu,efisien

5.Anti korupsi: Peduli,kerja keras

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Perkuliahan yang menerapkan nilai dasar ANEKA ini , berlangsung dengan kondusif, perkuliahan berjalan dengan disiplin,menanamkan nilai religious, adil dan berinovasi. perkuliahan tidak membosankan dengan terpenuhinya nilai-nilai aneka ini mahasiswa lebih paham tentang materi yang diberikan sehingga membentuk mahasiswa yang berkompetensi yang pada akhirnya menjadi lulusan dokter yang mandiri, berkompeten, menguasai iptek kedokteran, diharapkan hal ini mendukung terwujudnya VISi FKIK 2014 membentuk dokter yang mandiri dan menguasai iptek

Dengan menerapkan nilai ANEKA, inovatif – komitmen mutu

24

dalam perkuliahan susasana pembelajaran lebih kondusif, kompetitif dan aktif, outcome pemahaman mahasiswa meningkat dan lebih kompetitif hal ini sejalan dengan misi FKIK UNIb yaitu ingin menyelenggar pendidikan kedokteran yang dapat bersaing di pasar global baik dari segi ketrampilan dan penguasaan iptek kedokteran yang dimiliki maupun dari segi moral dan etika profesi.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Dengan membias perkuliahan yang menerapkan ANEKA ini , ke depannya dosen dalam aktivitas mempersiapkan, mengajar dan mengevaluasi pembelajaran dapat memenuhi sasaran pembelajaran, dosen lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap perkuliahan. Paham atau tidaknya mahasiswa menjadi tanggung jawab dosen, dosen terus berinovasi agar perkuliahan berjalan lebih menarik sehingga kualitas perkuliahan lebih baik dari hari ke hari sehingga mendukung nilai-nilai inovatif, efektif efisien. Dengan tercapainya sasaran pembelajaran diharapkan kompetensi mahasiswa meningkat yang berdampak terbentuknya unit kerja yang terakreditasi tinggi, menghasilkan dokter yang berkualitas mandiri, berwawasan global, (universal) dan menguasai iptek kedokteran.

Paraf Mentor Coach

2) Kegiatan ke: 2

Nama Kegiatan

Menilai hasil Ujian Formatif Modul IKK

Tahapan Kegiatan

Input: Berkas hasil ujian semester

Proses: Menyusun kunci jawaban dan pedoman penskoran Menilai sesuai dengan pedoman penskoran Memasukkan hasil nilai ke dalam tabulasi nilai Melaporkan hasil penilaian kepada bagian akademik

Output: Daftar nilai mahasiswa modul IKK

Hasil Kegiatan

Penilaian ujian formatif modul IKK merup tahapan dari proses evaluasi pada semester ini. Ini merup kegiatan untuk

mengukur kompetensi mahasiswa terhadap penguasaan materi dan menjadi bekal mahasiswa untuk menghadapi ujian sumatif nanti.Terdapat beberapa tahapan yang harus saya lakukan dalam melakukan penilaian, yaitu:1) Meminta berkas hasil Ujian Akhir Semester mata kuliah

Analisis Administrasi kepada staf modul IKK (religius, sopan, menghargai, menghormati, kerja sama);

2) Menyusun kunci jawaban dan pedoman penskoran (orientasi mutu, tanggung jawab, kerja keras, cermat);

3) Menilai hasil ujian formatif sesuai dengan pedoman penskoran (jujur, tanggung jawab, menghargai, tidak diskriminatif, komitmen mutu, cermat, kerja keras);

4) Melaporkan hasil penilaian kepada bagian akademik dan mengumumkan kepada mahasiswa (sopan, taat pada atasan, tanggung jawab, menghargai, menghormati, kerja sama, ).

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen dapat dideskripsikan seperti di bawan ini.Setelah ujian formatif modul ikk1 berakhir, saya menemui staf bidang akademik untuk meminta Lembar Jawaban Ujian Mahasiswa. Sesaat sebelum memasuki ruangan bidang akademik saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam (religius, sopan). Dalam meminta berkas tersebut, saya menggun kata-kata yang sopan sehingga mereka kooperatif kita dan meningkatkan rasa kekeluargaan antara saya dan staf bidang akademik tersebut. Kemudian, meneliti kecocokan antara jumlah mahasiswa dengan jumlah lembar jawaban untuk menghindari ketidakcocokan (cermat). Setelah jumlah Lembar Jawaban Mahasiswa dan Jumlah Mahasiswa yang mengikuti Ujian sesuai. (sopan, menghargai, menghormati, kerjasama). Dengan Hasil Aktualisasi indikator nilai (sopan, ramah, menghargai, menghormati) ternyata membuat staf bidang akademik menunjukkan kerjasama yang sangat baik, sehingga saya mendapatkan Lembar Jawaban Mahasiswa yang saya perlukan. Dengan diterimanya Lembar Jawaban, saya merasa mendapatkan amanah yang harus saya selesaikan secepatnya sebagai bentuk tanggung jawab saya. Setelah mendapatkan Lembar Jawaban Mahasiswa, saya menyusun kunci jawaban dan pedoman penskoran (orientasi mutu, tanggung jawab, kerja keras, cermat). Selanjutnya saya memulai bekerja keras untuk melakukan penilaian terhadap setiap jawaban mahasiswa sesuai dengan pedoman

26

penskoran (konsisten). Dalam melakukan penilaian, saya mengedepankan perilaku jujur tanpa membed suku, ras, maupun golongan (tidak diskriminatif). Kemudian, memasukkan hasil penilaian tersebut ke dalam excel dengan cermat sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penilaian. Nilai yang sudah kita akumulasikan, data nilai mahasiswa kita tulis ke dalam Daftar Nilai Mahasiswa yang telah disedi (disiplin). Dengan Hasil Aktualisasi indikator nilai (jujur, tidak diskriminatif, komitmen mutu, cermat, tanggung jawab, kerja keras) dihasilkan nilai yang obyektif yang merup cerminan kompetensi riil setiap mahasiswa.Setelah melakukan penilaian, saya melaporkan hasil penilaian tersebut kepada staf bidang akademik. Ini merup tanggung jawab saya untuk menyetorkan hasil penilaian kepada bagian akademik (tanggung jawab, taat kepada atasan) dengan bersikap dan menggun kata-kata sopan. Dengan Hasil Aktualisasi indikator nilai (sopan, ramah), timbul adanya rasa kekeluargaan antara saya dan staf tersebut sehingga terjalin kerja sama dan rasa saling menghormati dan menghargai.

Dampak negatif jika nilai ANEKA tidak diaktualisasikan:Jika nilai-nilai ANEKA yang tercermin dalam indikator-indikator nilai sebagaimana tersebut di atas tidak diterapkan, maka timbul hal-hal negatif, diantaranya:1) Hubungan dalam Tim tidak dapat berjalan ramonis karena

tidak terimplementasikannya indikator nilai sopan, hormat, taat pada perintah atasan, disiplin, kekeluargaan, dan menghargai.

2) Kompetensi riil mahasiswa tidak dapat diketahui. Hal ini mempersulit dosen untuk merumuskan alternatif solusi atau pembinaan kepada mahasiswa. Bahkan, bukan tidak mungkin terjadi kesalahan pembinaan. Kedua hal tersebut di atas mengakibatkan tidak tercapainya tujuan prodi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya visi dan misi prodi sulit untuk diwujudkan.

3) Dampak yang lebih besar adalah terjadinya konflik internal dan melemahnya kepercayaan mahasiswa terhadap dosen. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap munculnya gap antara dosen dan mahasiswa sehingga berpengaruh terhadap melemahnya kualitas proses belajar mengajar. Jika hal ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin bahwa kualitas pendidikan di prodi atau bahkan fakultas dan universitas diragukan oleh masyarakat yang pada akhirnya visi dan misi prodi tidak pernah tercapai.

4) Selain itu, tidak terjadi penguatan terhadap nilai-nilai dasar organisasi khususnya objektivitas, akuntabel, transparansi, kebebasan akademik, dan efisien.

Nilai Dasar ANEKA

Akuntabilitas : jujur, tanggung jawab Nasionalisme : kerja sama, menghormati, menghargai,

jujur, religius, tidak diskriminatif, kekeluargaan, disiplin, amanah.

Etika Publik : jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin. Komitmen Mutu : efektif, efisien, berorientasi mutu Anti Korupsi : jujur, disiplin, kerja keras, adil

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

1.Dengan adanya penilaian yang menerapkan nilai dasar ANEKA, maka kompetensi riil mahasiswa terukur dengan jelas, transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan. Terukurnya kompetensi riil mahasiswa mempermudah dosen untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran dan memberikan perhatian dan treatment kepada mahasiswa dengan kompetensi yang berbeda-beda. Hal ini mendorong terwujudnya tujuan prodi ilmu administrasi publik untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. Ini mempermudah upaya prodi untuk mewujudkan misinya untuk melaksan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memperoleh akreditasi B dari BAN PT, yang pada akhirnya mendorong terwujudnya visi prodi .

2.Selain itu, adanya penerapan nilai keadilan juga dapat menghindarkan diri dari terjadinya konflik internal, baik antar mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, maupun mahasiswa dengan bagian akademik mahasiswa

3.Penerapan nilai ANEKA pada akhirnya meningkatkan kepercayaan mahasiswa terhadap dosen sehingga peningkatan proses pembelajaran dapat diwujudkan yang akhirnya mewujudkan visi dan misi prodi.

Penguatan Nilai-Nilai OrganisasiParaf

1.Dengan diterapkannya ANEKA dalam proses penilaian mahasiswa, maka penilaian dilaksan dengan adil dan didasarkan pada performance masing-masing mahasiswa. Hal ini meningkatkan objektivitas dalam penilaian.

2.Selain itu, proses penilaian penilaian secara transparan dan partisipatif juga menguatkan kebebasan akademik.

3.Jadi sangat jelas sekali bahwa penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam menguatkan nilai-nilai organisasi yang meliputi: objektivitas, kebebasan akademik, transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas karena nilai tersebut selaras

28

dengan nilai-nilai dasar ANEKA

Paraf Mentor Coach

3) Kegiatan ke: 3

Nama Kegiatan

Memperbaiki BPSP lama modul Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan KegawatDaruratan

Tahapan Kegiatan

Input: BPSP lama Referensi (buku, e-book, jurnal, artikel, dan dokumen

lain sesuai draf)

Proses: Menyiapkan BPSP lama modul P2K2 (sopan,

menghormati, religius, cermat, disiplin); Mengumpulkan referensi berupa buku, e-book, maupun

dokumen lainnya yang sesuai draf (konsisten, sederhana, mendahulukan kepentingan publik);

Membaca dan memahami referensi yang telah ditetapkan (rela berkorban, bekerja keras, cermat, orientasi mutu);

Mulai memperbaiki dan menyusun BPSP modul P2K2Output:

BPSP baru modul P2K2

Hasil Kegiatan

Perbaikan BPSP modul P2K2 merup salah satu kegiatan yang sangat penting dan utama dalam proses pengajaran modul tersebut sehingga dihasilkan pedoman pengajaran yang sesuai dengan perkembangan ilmu Kegawat Daruratan.Terdapat tahapan-tahapan yang harus saya lakukan dalam memperbaiki BPSP mata kuliah tersebut, yaitu:1) Menyiapkan BPSP lama modul P2K2 (sopan, menghormati,

religius, cermat, disiplin); 2) Mengumpulkan referensi berupa buku, e-book, maupun

dokumen lainnya yang sesuai draf (konsisten, mandiri);3) Membaca dan memahami referensi yang telah ditetapkan

(rela berkorban, bekerja keras, cermat, orientasi mutu);4) Mulai menyusun BPSP modul P2K2 (kejelasan target,

orientasi mutu, konsistensi, jujur, bertanggungjawab, taat

pada aturan, mandiri, partisipatif dan tidak memaks kehendak, orientasi mutu).

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen dapat dideskripsikan seperti di bawah ini.Pada tahap paling awal, saya meminjam BPSP lama kepada staf akademik jurusan. Sebelum memasuki ruang staf akademik jurusan, saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam (sopan, religius). Setelah itu, saya duduk di tempat yang telah disedi dan meminta izin untuk meminjam BPSP lama mata kuliah tersebut dengan menggun kata-kata sopan dan tidak menyinggung perasaan staf administrasi jurusan (menghargai). Hasil Aktualisasi indikator nilai (sopan, religius, menghargai), ternyata dapat membuat staf akademik jurusan juga menunjukkan sikap yang sopan dan menghargai, sehingga terbentuk suasana kekeluargaan. Selain itu, mereka juga lebih kooperatif sehingga saya dapat meminjam BPSP lama untuk modul P2K2dengan efektif dan efisien. Setelah mendapatkan BPSP lama dari mata kuliah tersebut, sesegera mungkin (disiplin) saya mempelajari BPSP lama tersebut dengan cermat dan memberi tanda pada bagian-bagian yang harus diperbaiki sehingga saya dapat membuat draf BPSP yang baru dan membuat daftar referensi yang saya perlukan (cermat, disiplin). Selanjutnya saya bekerja keras untuk membuat draf BPSP yang baru sesuai dengan hasil proses mencermati BPSP lama (cermat, mandiri). Ini merup tahap yang penting, karena menentukan arah dalam penyusunan BPSP. Setelah itu saya mengumpulkan berbagai referensi mulai dari buku, e-book, jurnal, artikel, dan dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan draf yang telah saya buat (konsisten). Setelah semua referensi yang saya perlukan terkumpul, saya mempelajari satu per satu referensi tersebut sampai benar-benar mengerti (rela berkorban, bekerja keras, cermat, orientasi mutu). Referensi yang saya pilih adalah yang mudah didapatkan dan dipahami oleh mahasiswa (sederhana, mendahulukan kepentingan publik). Hasil Aktualisasi indikator nilai (kerja keras, rela berkorban, cermat, disiplin, dan orientasi mutu) ternyata mempermudah saya dalam penyusunan BPSP yang baru. Saya sudah bisa membayangkan bentuk BPSP yang saya buat. Tahapan selanjutnya yaitu menyusun BPSP modul P2K2 yang harus selesai dalam waktu maksimal 5 hari setelah BPSP lama diterima (kejelasan target). BPSP yang yang dibuat setidaknya memuat sasaran pembelajaran sehingga kualitas

30

pembelajaran terjamin (orientasi mutu), dan yang terpenting adalah saya menyusun BPSP sesuai dengan dBRP yang fakultas terapkan (konsisten).. Saya memasukkan referensi buku sesuai dengan materi yang diajarkan dan dapat dengan mudah dicari oleh mahasiswa di perpustakaan fakultas atau ebook internet sekitar (jujur) sehingga tidak menyulitkan mahasiswa. Tahap selanjutnya adalah tahap inti, yaitu menyusun jadwal per pertemuan sesuai dengan draf yang telah dibuat (konsisten). Dengan adanya draf tersebut membuat pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien. Dalam pembuatan BPSP, tidak boleh menyimpang atau harus disesuaikan dengan pedoman atau contoh BPSP lama sehingga harus mengikuti kaidah yang berlaku tersebut (taat pada aturan). Dalam penyusunannya, saya tidak memberikan tugas ini yang seharusnya memang menjadi tugas saya kepada orang lain, karena mengganggu kegiatan orang tersebut (mandiri). Selain itu saya juga meminta komentar mengenai BPSP yang saya susun kepada dosen lain untuk mendapatkan pertimbangan dari dosen lain (partisipatif dan tidak memaks kehendak) untuk meningkatkan mutu BPSP yang saya susun (orientasi mutu). Hasil Aktualisasi indikator nilai (cermat, disiplin, mandiri, konsisten, rela berkorban, bekerja keras, orientasi mutu, mndahulukan kepentingan publik, kejelasan target, jujur, bertanggungjawab, prtisipatif dan tidak memaks kehendak) dihasilkan BPSP baru modul P2K2 Publik yang sederhana, mudah dipahami dan diterima serta dapat digun sebagai acuan proses belajar mengajar oleh mahasiswa dan dosen lain yang mengampu mata kuliah tersebut secara efektif.

Dampak negatif jika nilai ANEKA tidak teraktualisasikan:Jika nilai-nilai ANEKA yang tercermin dalam indikator-indikator nilai sebagaimana tersebut di atas tidak diterapkan, maka timbul hal-hal negatif, diantaranya:

1) Hubungan dengan staf administrasi jurusan tidak harmonis karena tidak diaktualisasikannya nilai sopan, menghargai, dan religius yang berakibat pada tidak kooperatifnya mereka yang pada akhirnya saya tidak mendapatkan data dengan efektif dan efisien.

2) Dengan tidak teraktualisasikannya indikator nilai kerja keras, cermat, rela berkorban, dan orientasi mutu maka BPRP tidak tersusun dengan baik sehingga pekerjaan tidak dapat terlaksana dengan efektif dan efisien

3) Selain itu, ketidak konsistenan, ketidak jelasan

target, ketidak jujuran berpengaruh pada semakin bingungnya dosen dan mahasiswa dalam memahami BPSP.

4) Hal ini tentu saja berpengaruh pada kualitas BPSP yang disusun yang pada akhirnya justru menghambat pencapaian tujuan organisasi yang kemudian juga menghambat pencapaian visi dan misi organisasi.

5) Selain itu, tidak terjadi penguatan terhadap nilai-nilai dasar organisasi khususnya objektivitas, akuntabel, kebebasan akademik, demokrasi, dan efisien.

Nilai Dasar ANEKA

Akuntabilitas : jujur, kejelasan target, mendahulukan kepentingan publik, konsisten, partisipatif, tanggungjawab.

Nasionalisme : religius, menghormati, tidak memaks kehendak, rela berkorban, kerja keras, kepentingan bersama, kerjasama, kekeluargaan.

Etika Publik : cermat, disiplin, sopan, taat pada peraturan Komitmen Mutu : berorientasi mutu, eketif. Anti Korupsi : sederhana, mandiri.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

1) Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam memperbaiki BPSP berakibat pada semakin terstrukturnya dan terkoordinasikannya proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini mempermudah dosen untuk melakukan pengajaran

2) Selain itu, dengan updatenya sumber-sumber baru maka dapat meng-upgrade pengetahuan mahasiswa sehingga tidak terkesan kaku.

3) Dari dua implikasi di atas, mengakibatkan terwujudnya peningkatan kualitas proses belajar mengajar untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing yang pada akhirnya mempermudah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi sebagaimana tercantum dalam misi prodi.

4) Peningkatan kualitas belajar mengajar mempermudah prodi untuk mendapatkan akreditasi B dari BAN-PT.

5) Tercapainya misi prodi dapat mendorong pencapaian visi prodi untuk menjadi program studi pusat pengembangan ilmu kedokteran yang terakreditasi tinggi

Penguatan Nilai-Nilai OrganisasiParaf

1) Sopan santun, kejelasan target, jujur, bertanggung jawab, dan cermat dalam proses penilaian menguatkan nilai objektivitas

2) Sikap yang partisipatif dengan memberikan ruang kepada pihak lain tentu saja menguatkan nilai kebebasan akademik dan demokrasi dalam organisasi

3) Sedangkan nilai organisasi lain seperti efisiensi dan

32

akuntabel sama dengan nilai dasar yang harus teraktualisasi

4) Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam memperbaiki BPSP menguatkan nilai-nilai organisasi, seperti: objektivitas, efisiensi, kebebasan akademik, demokrasi dan akuntabel.

Paraf Mentor Coach

4) Kegiatan ke: 4

Nama Kegiatan

Memperbaiki soal Ujian Komprehensif OSCE (Objektif Struktural Examination)

Tahapan Kegiatan

Input: Soal Ujian Kompherensif OSCE yang Belum diperbaiki Sumber Referensi (Text Book ebook) Draft SKDI (Standar Kompetensi Dokter Indonesia) Panduan UKMPPD (Ujian Kompetensi Mahasiswa

Profesi Pendidikan Dokter)

Proses: Mencermati soal yang belum diperbaiki terlebih dahulu. Meminta Draft SKDI dan Panduan UKMPPD pada staf

administrasi jurusan Melihat dan memahami Draft SKDI dan Panduan

UKMPPD tentang soal osce sesuai dengan materi yang diujikan

Mengumpulkan dan memahami bahan tambahan (bahan bacaan) sesuai dengan text book

Memperbaiki soal ujian Kompherensif OSCE

Output: Soal OSCE yang sudah diperbaharui dan sesuai

standarHasil Kegiatan

Dalam pelaksanaan ujian akhir keterampilan profesi dokter (OSCE) diperlukan soal ujian sesuai standar. Dalam hal ini standar SKDI. Diharapkan dengan soal yang sesuai standar kemampuan mahasiswa yang sesungguhnya dapat dinilai, apakah mahasiswa mampu menghadapi kasus di lapangan setelah lulus nanti, apabila dinilai belum mampu maka diperlukan pembinaan lagi

Setidaknya terdapat 5 tahap dalam memperbaiki soal ujian OSCE, yaitu:

1) Mengidentifikasi soal lama (cermat);2) Meminta Draft SKDI dan Panduan UKMPPD tentang

soal osce (religius, sopan, menghormati, kekeluargaan, kerja sama, efektif, dan efisien);

3) Melihat dan memahami Draft SKDI dan Panduan UKMPPD tentang soal osce (cermat, kerja keras);

4) Mengumpulkan dan memahami bahan tambahan dalam menyusun soal OSCE (cermat, kerja keras, orientasi mutu, cinta tanah air, tidak memaks kehendak);

5) Memperbaiki soal ujian Kompherensif OSCE(konsisten, jujur, cinta tanah air, mendahulukan kepentingan publik, tanggung jawab, orientasi mutu).

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen dapat dideskripsikan seperti di bawah ini.Sebelum melakukan perbaikan, saya melihat dan mengidentifikasi soal lama OSCE terlebih dahulu dengan cermat. Dalam mengidentifikasi tersebut, saya menyadari bahwa soal belum sesuai dengan standar SKDI. Oleh karena itu, saya memerlukan Standar SKDI dan Buku Panduan UKMPPD tentang soal OSCE yang saya dapatkan dari staf administrasi jurusan. Sebelum memasuki ruang staf administrasi jurusan saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam (religius) kepada staf administrasi jurusan. Dalam proses meminta dan menerima SKDI dan panduan UKMPPD saya menunjukkan sikap sopan dan menghargai staf administrasi jurusan. Hasil Aktualisasi indikator nilai (religius, sopan, menghargai) membuat staf administrasi jurusan merasa senang dan menunjukkan sikap yang sama kepada saya sehingga tercipta suasana kekeluargaan. Selain itu, mereka juga lebih kooperatif, sehingga saya mendapatkan data dengan efektif dan efisien. Dengan tersedianya SKDI, saya bekerja keras untuk memahami SKDI dan menyesuaikannya dengan soal yang lama dengan cermat. Hasil Aktualisasi indikator nilai kerja keras dan cermat tersebut, saya memahami bahwa soal yang lama belum sesuai dengan standar. Oleh karena itu, hal utama dalam proses perbaikan ini adalah menyesuaikan dengan SKDI sehingga materi yang diujikan selaras dan tidak menyimpang. Sebelum memperbaiki soal Ujian OSCE, saya bekerja keras untuk mengumpulkan referensi tambahan berupa text book untuk meningkatkan mutu soal(orientasi mutu) dan berusaha

34

untuk memahaminya dengan cermat.. Hasil Aktualisasi indikator nilai kerja keras, orientasi mutu, dan cermat diharapkan soal yang dihasilkan memenuhi standar SKDI dan layak untuk digun menguji kompetensi mahasiswa sebelum menjadi dokter.Dengan terkumpulnya semua referensi, saya dapat mulai untuk bekerja keras memperbaiki soal ujian OSCE, sesuai dengan SKDI yang telah saya buat sebelumnya (konsisten). Dalam menyusun referensi saya mencantumkan sumbernya (jujur) Hasil Aktualisasi indikator nilai kerja keras, konsisten, jujur, kualitas soal OSCE menjadi lebih berkualitas dan memenuhi standar

Dampak negatif jika nilai ANEKA tidak teraktualisasikan:1)Tidak diterapkannya nilai dasar sopan menghargai maka

tidak tercipta suasana kekeluargaan sehingga staf administrasi jurusan mungkin tidak menunjukkan kerja sama yang baik yang berdampak pada tidak terkumpulnya data yang diinginkan.

2)Tidak diterapkannya nilai dasar konsisten kerja keras maka tidak ada kesesuaian antara soal yang diujikan dengan SKDI kualitas soal tidak layak untuk ujian OSCE

3)Tidak diterapkannya nilai dasar jujur orientasi mutu kualitas soal diragukan karena sumbernya mungkin tidak dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini berpengaruh terhadap mutu tayangan yang kita buat.

4)Hal ini menghambat pencapaian tujuan organisasi , kemampuan real mahasiswa tidak dapat terukur yang pada akhirnya juga menghambat pencapaian visi dan misi organisasi.

5)Selain itu, tidak terjadi penguatan terhadap nilai-nilai dasar organisasi khususnya objektivitas, akuntabel, dan efisien.

Nilai Dasar ANEKA

Akuntabilitas : tanggung jawab, jujur, konsisten Nasionalisme : religius, hormat menghormati, kerja sama,

kekeluargaan, jujur, tanggung jawab, kerja keras. Etika Publik : jujur, tanggung jawab, cermat, sopan,

menghormati Komitmen Mutu : efektif, efisien, orientasi mutu, inovasi Anti Korupsi : jujur, tanggung jawab, kerja keras

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi

1.Dengan teraktualisasinya nilai ANEKA dalam memperbaiki Soal osce maka tingkat validitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini meningkatkan mutu soal

2.Kompetensi riil mahasiswa terukur dengan jelas, transparan,

Organisasi dan dapat dipertanggung jawabkan. Terukurnya kompetensi riil mahasiswa mempermudah dosen untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran dan memberikan perhatian dan treatment kepada mahasiswa dengan kompetensi yang berbeda-beda hal ini dalam upaya mewujudkan visi fakultas memcetak dokter yang berkualitas mandiri, berwawasan global, menguasai iptek kedokteran,

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Dengan adanya kejujuran, kejelasan target, orientasi mutu, kerja keras, rela berkorban berpengaruh terhadap validitas tayangan sehingga menguatkan nilai objektivitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam organisasi.

Paraf Mentor Coach

5) Kegiatan ke: 5

Nama Kegiatan

Menyusun Jurnal Kedokteran Perdana “Jurnal Raflesia” Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNIB

Tahapan Kegiatan

Input: Skripsi Mahasiswa yang sesuai dengan standar Penelitian Dosen Pedoman penyusunan jurnal; Contoh jurnal yang memiliki ISSN

Proses: Menanyakan prosedur dan aturan dalam penyusunan

jurnal Menyiapkan skripsi dan penelitian Memulai menyusun jurnal Registrasi jurnal ke LIPI untuk mendapatkan ISSN

Output: Jurnal kedokteran Raflesia FKIK UNIB Volume 01

Hasil Kegiatan

Jurnal merupakan salah satu komponen dalam penilaian akreditasi, selama ini FKIK UNIB belum memiliki satu jurnal, pada kesempatan ini saya berusaha untuk menyusun jurnal harapan saya dapat menjadi nilai tambah untuk proses

36

akreditasi fakultas dan media bagi mahasiswa ataupun dosen agar penelitiannya dapat diakui Dalam menyusun a jurnal , terdapat tahapan-tahapan yang harus saya lalui sebagai berikut:1) Menany prosedur dan aturan dalam penulisan Jurnal ke

LPMP Universitas dan contoh jurnal (sopan, religius, menghargai, kerja sama);

2) Memahami aturan dengan dan contoh jurnal (cermat, kerja keras)

3) Menyiapkan skripsi dan penelitian yang ada (cermat, disiplin, konsisten, efisien, ketaatan pada aturan);

4) Memulai mengedit dan menyusun jurnal (kejelasan target, rela berkorban, kerja keras, orientasi mutu, konsisten, jujur, tidak memaks kehendak, bertanggung jawab, mandiri).

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen dapat dideskripsikan seperti di bawah ini.Tahapan pertama adalah menany prosedur dan aturan dalam penulisan jurnal kepada petugas LPMP Universitas. Sesaat sebelum saya memasuki ruangan staf LPMP saya mengetuk pinta dan mengucapkan salam (sopan, religius) untuk menghormati petugas tersebut. Kemudian saya duduk di tempat yang telah disedi, dan menany pedoman dan aturan penulisan jurnal dengan menggun kata-kata sopan sehingga mereka kooperatif. Hasil Aktualisasi indikator nila (religius, sopan, dan menghargai) membuat petugas jurnal senang dan dengan mudah memberikan informasi yang sebenar-benarnya (efisien, efisien). Selain itu juga meningkatkan rasa kekeluargaan antara saya dan petugas. Kemudian saya mempelajari pedoman dan peraturan yang telah dijelaskan serta contoh jurnal yang diberikan oleh petugas tersebut dengan cermat.Setelah memahami pedoman dan aturan penulisan jurnal, saya kemudian menyiapkan hasil penelitian dan bekerja keras untuk mengidentifikasi dengan cermat bagian-bagian yang dimasukkan dalam jurnal. Kemudian menyusun dan menyeleksi skripsi dan penelitian secara berurutan dan teratur (disiplin) untuk menjamin agar isinya tidak menyimpang dari aturan penyusunan jurnal yang sudah ditetapkan (konsisten) Dalam menyusun jurnal tersebut, saya menyesuaikan dengan aturan penulisan jurnal dari LPMP sehingga nanti tidak menyimpang dari aturan/pedoman baku (ketaatan pada aturan). Hasil Aktualisasi indikator nilai (kerja keras, cermat, orientasi mutu, disiplin, dan konsisten) tersebut ternyata membuat saya lebih mudah untuk menyusun jurnal tersebut

(efektif, efisien).Setelah itu saya mulai mengedit dan menyusun skripsi mahasiswa dan penelitian dosen sesuai dengan draf yang sudah ditetapkan (konsisten) dan harus selesai maksimal dalam 6 hari (kejelasan target). Oleh karena itu, saya meluangkan waktu maksimal 6 hari khusus untuk menulis artikel ilmiah tersebut (rela berkorban) dan bekerja keras mencurahkan tenaga dan pikiran saya untuk menyelesaikannya sehingga tulisan tersebut ketika dibaca dinilai laik dan tidak mengecew pembaca (orientasi mutu). Dalam menulis artikel ilmiah tersebut, saya menyajikan data-data sebenarnya dengan tidak melakukan manipulasi data (jujur) tidak mengubah-ubah data dan hasil penelitian yang ada. Ketika jurnal telah tersusun langkah saya selanjutnya adalah meregistrasi jurnal ke LIPI untuk mendapatkan ISSN agar jurnal tersebut layak dan diakui (Orientasi Mutu), dan untuk meregistrasi dibutuhkan dana, untuk ini saya menggun dana pribadi terlebih dahulu, karena kalau menunggu dana dari fakultas lama prosesnya (Rela Berkorban)

Hasil aktualisasi indikator nilai (cermat, disiplin, konsisten, ketaatan pada aturan, kejelasan target, rela berkorban, kerja keras , orientasi mutu, jujur, tidak memaks kehendak, bertanggung jawab) membuat saya puas terhadap jurnal yang saya susun dan percaya diri bahwa ISSN jurnal segera terbit dan jurnal ini siap dipublikasikan ke FK se Indonesia. Hal ini membuat saya yakin bahwa jurnal ini menjadi nilai tambah untuk proses akreditasi dan membawa nama FKIK Unib ke kancah Nasional Bahkan Internasional

Dampak negatif jika nilai ANEKA tidak teraktualisasikan:Apabila nilai dasar ANEKA tidak teraktualisasikan, maka berdampak pada:1) Tidak harmonisnya hubungan saya dengan petugas jurnal

karena saya tidak mengaktualisasikan indikator nilai sopan, menghargai, dan religius, yang pada akhirnya membuat petugas tidak kooperatif yang pada akhirnya berpengaruh negatif terhadap pemenuhan prosedur. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap kemungkinan publikasi jurnal FKIK.

2) Dengan tidak teraktualisasikannya indikator nilai kerja keras, disiplin, rela berkorban, orientasi mutu, efektif, dan efisien bisa berakibat tidak terjaminnya mutu jurnal. Hal ini tentu saja juga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan, misi, dan visi organisasi yang juga semakin sulit

3) Selain itu, tidak terjadi penguatan terhadap nilai-nilai dasar

38

organisasi khususnya objektivitas, akuntabel, dan efisien.

Nilai Dasar ANEKA

Akuntabilitas : tanggung jawab, jujur, kejelasan target, mendahulukan kepentingan publik, konsisten,

Nasionalisme : menghormati, menghargai, kerja sama, tidak memaks kehendak, jujur, rela berkorban, kekeluargaan, kerja keras,

Etika Publik : taat pada aturan, sopan, hormat, cermat Komitmen Mutu : efektif, efisien, orientasi mutu Anti Korupsi : disiplin, tanggung jawab, jujur

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

1) Tersusunnya Jurnal dengan mengaktualisasikan nilai ANEKA berpengaruh pada validitas tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan karena adanya kejujuran.

2) Selain itu, dengan kerja keras, konsisten, cermat, berorientasi mutu maka karya kita memiliki kualitas yang cukup baik.

3) Kedua hal tersebut mendorong tercapainya tujuan organisasi dalam meningkatkan keberdayaan dosen dalam kegiatan penelitian. Hal ini mendorong tercapainya misi organisasi untuk melaksan Tri Dharma PT khususnya pada poin penelitian. Dengan meningkatnya keberdayaan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan dan misi organisasi untuk mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT. Oleh karena itu, pencapaian visi organisasi lebih mudah untuk dicapai.

Penguatan Nilai-Nilai OrganisasiParaf

Tersusunnya artikel berdasarkan nilai ANEKA seperti Jujur, tanggung jawab, konsisten, cermat, orientasi mutu tentu saja dapat meningkatkan validitas dan mutu tulisan yang pada akhirnya memperkuat nilai organisasi khususnya objektivitas, akuntabilitas, dan efisiensi.

Paraf Mentor Coach

6) Kegiatan ke: 6

Nama Kegiatan

Menjadi fasilitator diskusi kelompok pada modul kulit dan jaringan penunjang

Tahapan Kegiatan

Input : Skenario kasus, BRP, referensi

Proses :1. Mempelajari scenario( Pemicu) kasus terlebih dahulu2. Mencermati Topik Pembelajaran dan Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai3. Memulai diskusi kelompok dengan doa4. Menugaskan mahasiswa untuk mempresentasikan pemecahan masalah dari scenario5. Mempersilahkan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat mereka

Output1. Daftar Hadir Mahasiswa2. Nilai Diskusi Kelompok Mahasiswa3. Lembar Tugas Mahasiswa

Hasil Kegiatan

Diskusi kelompok adalah merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran PBL (Belajar berdasarkan masalah) dalam hal ini dosen berperan sebagai fasilitator, mahasiswa diupayakan berpikir aktif dan kritis. Dalam menjalankan diskusi kelompok ini , terdapat tahapan-tahapan yang harus saya lalui sebagai berikut:

1. Mempelajari scenario( Pemicu) kasus terlebih dahulu2. Mencermati Topik Pembelajaran dan Sasaran

pembelajaran yang ingin dicapai3. Memulai diskusi kelompok dengan doa4. Menugaskan mahasiswa untuk mempresentasikan

pemecahan masalah dari scenario5. Mempersilahkan mahasiswa untuk menyampaikan

pendapat merekaPelaksanaan kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen dapat dideskripsikan seperti di bawah ini.Saya mempelajari skenario kasus terlebih dahulu dengan sungguh–sungguh (Kerja Keras) dari BRP yang telah diberikan sebelum menjadi fasilitator (tanggung jawab) Hasil Aktualisasi: sasaran pembelajaran dapat dicapai dan pemahaman mahasiswa meningkat (Kejelasan TargeT)Saya memulai diskusi saya dengan salam dan doa agar pembelajaran lancar. (Religius) Hasil Aktualisasi : Suasana belajar yang kondusif dinanungi nilai keimanan menimbulkan sugesti positif dalam diri yang memberikan nilai positif dalam pembelajaran. Lingkungan belajar yang monoton ingin saya

40

hindari saya mulai menyapa mahasiswa (sopan) dengan menyebut nama agar tercipta suasana saling menghormati dan percaya. (Saling Menghormati)Membuat kontrak belajar yang dipahami oleh kedua pihak (dosen dan mahasiswa) (Partsipatif) mengajak mahasiswa untuk membuat komitmen untuk mentaati peraturan diskusi(taat aturan) Hasil Aktualisasi: Diskusi berjalan sesuai yang diinginkan sesuai dengan sasaran pembelajaran (Efektif, Kejelasan target). .Menugaskan mahasiswa untuk mempresentasikan pemecahan masalah dari skenario yang diberikan tanpa membeda-bed ras,suku,agama, pribadi (Adil).Diskusi kelompok dilaksan sesuai dari arahan BRP, diarahkan sesuai sasaran pembelajaran (taat aturan) yang harus dicapai, tema diskusi tidak keluar dari yang telah ditetapkan BRP. Hasil Aktualisasi: mahasiswa mampu berpikir kritis, mampu mengidentifikasi masalah, dan berupaya untuk memecahkan masalah (berorientasi mutu). Mempersilahkan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat mereka tanpa membeda-bed (tidak diskriminatif), mendengarkan pemaparan dari masing-masing mahasiswa (menghargai pendapat) terkait skenario kasus yang diberikan dan dengan sungguh-sungguh (cermat), memperhatikan mahasiswa yang belum menyampaikan pendapatnya lalu memberi motivasi (tenggang rasa) agar terlibat secara aktif dalam berdiskusi. Diskusi kelompok berakhir sesuai dengan waktu yang ditetapkan tidak mempersingkat waktu diskusi dan mendampingi diskusi sampai waktu yang telah ditentukan diharapkan dengan menerapkan taat aturan dan disiplin dalam diskusi, suasana diskusi mendukung terwujudnya sasaran pembelajaran (disiplin). Hasil Aktualisasi : Diskusi kelompok berjalan sesuai dengan sasaran pembelajaran inginkan mahasiswa mampu berpikir kritis, mensintesis solusi pemecahan masalah.

Dampak negatif jika nilai ANEKA tidak teraktualisasikan:1. Jika Nilai Kejelasan target tidak terpenuhi maka berpengaruh terhadap sasaran pembelajaran yang tidak terpenuhi. Perkuliahan diberikan hanya fokus kepada materi tanpa mempertimbangkan cara memperoleh sasaran pembelajaran.

2. Jika nilai Kerja Keras, Tanggung Jawab tidak terpenuhi maka berpengaruh dosen tidak dapat memahami sepenuhnya tentang sasaran pembelajaran, materi dan metode diskusi yang dilaksan, dikhawatirkan diskusi tidak terfokus untuk

memecahkan masalah, dosen tidak bisa menjadi fasilitator dan pembimbing diskusi dengan baik dengan kata lain sasaran pembelajaran tidak terpenuhi

3. Jika Nilai Partisipatif tidak terpenuhi dikhawatirkan diskusi tidak berjalan dengan kondusif, tujuan utama dari Diskusi Kelompok adalah untuk memecahkan masalah dengan interaktif antara mahasiswa dengan mahasiwa dan antara mahasiswa dengan dosen, .Jika tidak ada nilai partisipatif, menghargai, maka diskusi berjalan dengan stagnan, tidak banyak mahasiswa yang mengeluarkan pendapat yang berakibat sasaran pembelajar€an tidak tercapai.

4. Jika nilai taat aturan, disiplin tidak diterapkan maka diskusi tidak berjalan sesuai yang diinginkan fasilitator, diskusi berjalan sesuai dengan kehendak mahasiswa, pemikiran kritis tidak timbul dalam diskusi karena diskusi tidak menerapkan peraturan yang sudah ada contohnya mahasiswa tidak ada yang mau berpendapat tentang scenario kasus yang diberikan, maka diskusi berjalan di tempat tanpa mendapatkan pemecahan kasus

5. Jika nilai tidak diskriminatif, tenggang rasa, saling menghormati tidak diterapkan maka maka mahasiswa timbul kecemburuan antara mahasiswa dengan mahasiswa dan dosen dengan mahasiswa hal ini dapat menimbulkan gap yang tidak bagus untuk suasana pembelajaran.

6. Jika nilai berorientasi mutu tidak diterapkan maka diskusi berjalan datar tujuan diskusi mewujudkan mahasiswa yang mampu berpikir kritis, mampu mengidentifikasi masalah, dan berupaya untuk memecahkan masalah tidak tercapai

Nilai Dasar ANEKA

1.Akuntabilitas: Kejelasan Target tanggung jawab, Partisipatif

2.Nasionalisme: Religius, Kerja Keras, Saling Menghormati,Partisipatif, Tidak diskriminatif, menghargai pendapat, tenggang rasa

3.Etika public:Sopan,taat aturan, cermat

4.Komitmen MutuEfektif , Berorientasi mutu

42

5.Anti korupsi:Disiplin, Peduli,Adil,

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

1. Diskusi kelompok yang menerapkan nilai ANEKA ini, maka tujuan pembelajaran diskusi tercapai terutama tujuan pembelajaran berupa memahami prinsip ilmu kulit dan jaringan penunjang sehingga dengan pemahaman yang cukup diharapkan mahasiswa ketika lulus nanti dapat menerapkan ilmu ini terutama di pelayanan kedokteran primer hal ini sangat mendukung untuk mencapai visi FKIK unib yaitu berupa menghasilkan tenaga dokter yang mandiri dan menguasai iptek kedokteran. Ini juga mempermudah upaya prdi pendidikan kedokteran untuk meningkatkan akreditasi menjadi akreditasi b ketika kualitas lulusannya kompetensinya diterima di masyarakat.2. Dengan menerapkan tujuan pembelajaran sesuai dengan kejelasan target mempermudah tercapainya visi fkik unib karena tujuan pembelajaran berupaya mencipt dokter yang mandiri, handal, dan dapat bekerja di layanan primer3. Penerapan nilai-nilai disiplin, efektif pada akhirnya meningkatkan kepercayaan mahasiswa terhadap dosen sehingga proses pembelajaran dapat diwujudkan yang akhirnya mewujudkan visi misi prodi

Penguatan Nilai-Nilai OrganisasiParaf

Kontribusi menjadi fasilitator diskusi kelompok dengan menerapkan nilai ANEKA dapat memberikan penguatan nilai-nilai berikut Terbentuknya sasaran pembelajaran diharapkan kompetensi mahasiswa meningkat yang berdampak fkik unib menghasilkan dokter yang berkualitas mandiri, berwawasan global, menguasai iptek kedokteran, serta memiliki moral dan etika yang tinggi

Paraf Mentor Coach

7) Kegiatan ke: 7

Nama Kegiatan

Menjadi Moderator Seminar Nasional FKIK UNIB

Tahapan Kegiatan

Input: Undangan permintaan menjadi Moderator Seminar

Nasional Bahan Seminar Nasional

Proses:1. Menerima undangan dari panitia seminar nasional untuk

menjadi Moderator

2. Mempelajari tema da nisi seminar melalui bahan yang sudah diberikan panitia

3. Menjalin komunikasi dengan saling menghormati dengan narasumber seminar

4. Memulai dan memandu seminar dengan semangat5. Mempersilahkan narasumber seminar untuk

menyampaikan materi6. Membuka sesi diskusi dan Tanya jawab7. Menyimpulkan materi seminar

Output:Sertifikat sebagai moderator seminar nasional FKIK Unib

Hasil Kegiatan

Seminar Nasional dengan tema keajaiban gaya hidup islami dan system pencernaan manusia. Merupakan Bagian Program Kerja dari ROHIS FKIK, dalam kesempatan ini saya diamanahi untuk menjadi moderator dalam seminar tersebut. Terdapat beberapa tahapan yang harus saya lakukan dalam peran saya sebagai moderator yaitu;1. Mempelajari tema dan isi seminar melalui bahan yang sudah diberikan panitia2. Menjalin komunikasi dengan saling menghormati dengan narasumber seminar3. Memulai dan memandu seminar dengan semangat4. Mempersilahkan narasumber seminar untuk menyampaikan materi5. Membuka sesi diskusi dan Tanya jawab6. Menyimpulkan materi seminar

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dosen dapat dideskripsikan seperti di bawan ini.Setelah mendapat undangan dan permintaan dari panitia, saya segera berdiskusi dengan panitia mengenai tema seminar, tujuan diadakan seminar, dan sasaran seminar.Dengan saling menghormati dan sopan kami berdiskusi(Sopan, partisipatif, saling menghargai, kerjasama) Hasil Aktualisasi : Dengan menerapan sopan partisipatif kerjasama, saling menghargai maka kerjasama dalam menjalankan seminar akan lebih mudah, sehingga mendukung tercapaianya sasaran pembelajaran seminar)Setelah mengetahui tema dan sasaran pembelajaran saya berusaha untuk mendalami materi tentang seminar dengan mempelajari materi seminar yang telah diberi panitia(Kejelasan Target) dan juga berusaha mencari referensi lainnya mengenai tema seminar, hal ini dilakukan

44

agar saya paham dan mengerti tentang tema seminar yang menunjang peran saya ketika menjadi moderator nanti(Tanggung Jawab). Hasil Aktualisasi : Dengan kejelasan target dan tanggung jawab sasaran diadakan seminar terlaksana mahasiswa lebih mengerti tentang materi seminarKetika pada hari pelaksanaan seminar saya hadir tepat waktu acara dimulai jam 8.30 saya jam 8 sudah hadir di tempat pelaksanaan seminar nasional (disiplin), sembari menunggu dimulainya seminar saya berdiskusi hangat dengan narasumber dengan saling menghormati, tenggang rasa tema diskusi mengenai materi yang akan disampaikan pada saat seminar nanti (Hormat, tenggang rasa). Ketika acara seminar dimulai saya membuka dan memandu diskusi tidak lupa saya ucapkan salam dan menyapa peserta seminar.(Religius) Saya berusaha membangkitkan semangat mahasiswa kedokteran dengan menceritakan bahwa pencetus lahirnya Negara Indonesia adalah mahasiswa-mahasiswa kedokteran (STOVIA) yang mendirikan budi utomo (Cinta Tanah Air). Saya berusaha menyinggung tema seminar luar biasanya gaya hidup islami yang terbukti benar dalam ilmu kedokteran dalam hal ini khususnya mengenai sistem pencernaan(religious), mahasiswa semakin terpancing untuk mengikuti seminar dan mendengarkan seminar dari narasumber yang pakar di bidangnya yaitu ahli bedah digestif (Inovasi). (Hasil Aktualisasi) : Dengan menerapkan nilai hormat, tenggang rasa, disiplin, religious, cinta tanah air, inovasi mahasiswa lebih antusias dan terpancing untuk mengikuti seminar dengan serius tanpa bercanda.Setelah waktunya tiba saya mempersilahkan narasumber/pakar untuk mempersentasikan materi seminar, dengan memberikan jatah waktu yang sudah ditetapkan panitia (taat aturan), saya mendengarkan hal-hal yang penting yang disampaikan pemateri, dan mencatat point-point dari yang disampaikan pemateri sehingga inti dari seminar dapat dimengerti oleh peserta seminar nantinya (Efektif, Efisien). Ketika waktu yang diberikan panitia hamper habis, dengan sopan saya memberitahu pemateri bahwa waktu sebentar lagi hampir selesai (Taat aturan, sopan). Hasil Aktualisasi : Dengan menerapkan prinsip taat aturan, efektif, efisien, sopan Sesi Materi seminar berjalan dengan kondusif, peserta seminar dengan serius mendengarkan seminar tanpa ribut dan gaduh seminar juga berjalan dengan tepat waktu dalam penyampaian materinya. Setelah sesi materi selesai, saya membuka sesi Tanya jawab sebelumnya saya membuat aturan terlebih

dahulu kepada peserta mengenai sesi Tanya jawab ini dan apabila telah disetujui peserta sesi Tanya jawab dimulai.(Taat Aturan, Partisipatif) Saya memberi kesempatan seluas-seluasnya kepada peserta untuk bertanya tanpa membeda-bedakan suku agama jenis kelamin.(Tidak diskriminatif, netral) Pertanyaan yang disampaikan harus jelas, padat dan singkat (Efektif, Efisien). Saya memberi kesempatan kepada penannya untuk bertanya kembali apabila pertanyaan masih belum jelas (peduli). Dengan terbatasnya waktu yang dimiliki sesi pertanyaan dibatasi untuk 3 orang, akan tetapi saya berinisiatif menawarkan kepada pemateri bersedia untuk menjawab pertanyaan di luar forum apabila peserta lain yang belum diberi kesempatan untuk bertanya.(inovasi) Setelah sesi pertanyaan selesai maka berakhir sesi seminar saya mencoba menyimpulkan hal-hal penting mengenai materi seminar kali ini dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti peserta agar peserta lebih paham dan mengerti tentang materi seminar yang sudah diberikan.(Mendahulukan kepentingan Publik) Dengan santun dan hormat saya kembalikan waktu kepada panitia ketika sesi penyampaian seminar sudah selesai.(Sopan) Hasil Aktualisasi :

Dampak negatif jika nilai ANEKA tidak diaktualisasikan:Jika nilai-nilai ANEKA yang tercermin dalam indikator-indikator nilai sebagaimana tersebut di atas tidak diterapkan, maka timbul hal-hal negatif, diantaranya:5) Hubungan dalam Tim tidak dapat berjalan ramonis karena

tidak terimplementasikannya indikator nilai sopan, hormat, taat pada perintah atasan, disiplin, kekeluargaan, dan menghargai.

6) Kompetensi riil mahasiswa tidak dapat diketahui. Hal ini mempersulit dosen untuk merumuskan alternatif solusi atau pembinaan kepada mahasiswa. Bahkan, bukan tidak mungkin terjadi kesalahan pembinaan. Kedua hal tersebut di atas mengakibatkan tidak tercapainya tujuan prodi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya visi dan misi prodi sulit untuk diwujudkan.

7) Dampak yang lebih besar adalah terjadinya konflik internal dan melemahnya kepercayaan mahasiswa terhadap dosen. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap munculnya gap antara dosen dan mahasiswa sehingga berpengaruh terhadap melemahnya kualitas proses belajar mengajar. Jika hal ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin bahwa kualitas pendidikan di prodi atau bahkan fakultas dan universitas diragukan oleh masyarakat yang

46

pada akhirnya visi dan misi prodi tidak pernah tercapai.8) Selain itu, tidak terjadi penguatan terhadap nilai-nilai dasar

organisasi khususnya objektivitas, akuntabel, transparansi, kebebasan akademik, dan efisien.

Nilai Dasar ANEKA

Akuntabilitas : jujur, tanggung jawab Nasionalisme : kerja sama, menghormati, menghargai,

jujur, religius, tidak diskriminatif, kekeluargaan, disiplin, amanah.

Etika Publik : jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin. Komitmen Mutu : efektif, efisien, berorientasi mutu Anti Korupsi : jujur, disiplin, kerja keras, adil

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

4.Dengan adanya penilaian yang menerapkan nilai dasar ANEKA, maka kompetensi riil mahasiswa terukur dengan jelas, transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan. Terukurnya kompetensi riil mahasiswa mempermudah dosen untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran dan memberikan perhatian dan treatment kepada mahasiswa dengan kompetensi yang berbeda-beda. Hal ini mendorong terwujudnya tujuan prodi ilmu administrasi publik untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. Ini mempermudah upaya prodi untuk mewujudkan misinya untuk melaksan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memperoleh akreditasi B dari BAN PT, yang pada akhirnya mendorong terwujudnya visi prodi .

5.Selain itu, adanya penerapan nilai keadilan juga dapat menghindarkan diri dari terjadinya konflik internal, baik antar mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, maupun mahasiswa dengan bagian akademik mahasiswa

6.Penerapan nilai ANEKA pada akhirnya meningkatkan kepercayaan mahasiswa terhadap dosen sehingga peningkatan proses pembelajaran dapat diwujudkan yang akhirnya mewujudkan visi dan misi prodi.

Penguatan Nilai-Nilai OrganisasiParaf

4.Dengan diterapkannya ANEKA dalam proses penilaian mahasiswa, maka penilaian dilaksan dengan adil dan didasarkan pada performance masing-masing mahasiswa. Hal ini meningkatkan objektivitas dalam penilaian.

5.Selain itu, proses penilaian penilaian secara transparan dan partisipatif juga menguatkan kebebasan akademik.

6.Jadi sangat jelas sekali bahwa penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam menguatkan nilai-nilai organisasi yang meliputi: objektivitas, kebebasan akademik, transparansi,

efisiensi, dan akuntabilitas karena nilai tersebut selaras dengan nilai-nilai dasar ANEKA

Paraf Mentor Coach

3. STRATEGI PEMBIMBINGAN

Strategi pembimbingan merup cara penulis untuk meningkatkan mutu

laporan aktualisasi dengan meminta bimbingan, pertimbangan dan arahan dari

pembimbing (Coach dan Mentor). Bertindak sebagai Coach dalam penulisan

laporan ini adalah Adnan M Barakemba, M.Si. Sedangkan Mentor berasal dari

atasan penulis yaitu Dr. Choirul Saleh, M.Si. Adapun proses pembimbingannya

dapat dilihat pada deskripsi di bawah.

a. Pembimbingan dengan Coach

48

Proses pembimbingan dengan Coach selama proses aktualisasi (masa

OFF CAMPUS) dilakukan melalui Email. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembimbingan karena antara penulis dengan Coach

dipisahkan oleh jarak. Adapun pelaksanaan pembimbingan tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah.

Nama Peserta : Ali Maskur, S.AP., M.AP., M.AInstansi : Universitas BrawijayaTempat Aktualisasi : Prodi Ilmu Administrasi Publik, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

NoTanggal/Waktu

Catatan Bimbingan Tindak Lanjut Paraf Coach

1 14/6/2016 Menghapus tulisan PNS pada judul

Menghapus tulisan PNS pada judul

2 16/6/2015 Memperbaiki formulir rancangan aktualisasi terutama kolom tahapan

Memperbaiki rancangan aktualisasi terutama kolom tahapan

3 17/6/2015 Perbaiki kata-kata pada tabel formulir rancangan aktualisasi

Memperbaiki kata-kata yang ada di tabel formulir rancangan aktualisasi

4 29/6/2015 Menyesuaikan format Laporan Aktualisasi dengan format yang diberikan Bapak Adnan M Barakemba, M.Si

Membuat Laporan Aktualisasi sesuai dengan format yang telah diberikan

5 03/7/2015 Konsultasi untuk mengubah kegiatan mengupdate data borang untuk akreditasi internasional AUNQA SAR menjadi memperbaiki BAB 1 Pendahuluan Laporan Penelitian Pusat Kajian Anti Korupsi tentang Pemetaan Potensi Korupsi di Lingkungan Universitas Brawijaya

Mengubah kegiatan mengupdate data borang untuk akreditasi internasional AUNQA SAR menjadi memperbaiki BAB 1 Pendahuluan Laporan Penelitian Pusat Kajian Anti Korupsi tentang Pemetaan Potensi Korupsi di Lingkungan Universitas Brawijaya baik yang ada di Laporan Aktualisasi maupun Rencana Aktualisasi

b. Pembimbingan dengan Mentor

Dibandingkan dengan proses pembimbingan dengan Coach, proses

pembimbingan dengan Mentor selama proses aktualisasi (masa OFF

CAMPUS) memiliki perbedaan. Proses pembimbingan dengan Mentor

dilakukan secara langsung dengan sistem tatap muka. Hal itu karena, antara

penulis dan Mentor berada pada satu wilayah kerja atau organisasi sehingga

memungkinkan untuk dilakukan pembimbingan langsung. Selain itu,

keberadaan Mentor juga bisa sebagai pengawas terhadap proses pelaksanaan

aktualisasi Diana penulis berada. Adapun pelaksanaan pembimbingan dapat

dilihat pada tabel di bawah.

Nama Peserta : Ali Maskur, S.AP., M.AP., M.AInstansi : Universitas BrawijayaTempat Aktualisasi : Prodi Ilmu Administrasi, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

NoTanggal/Waktu

Catatan Bimbingan Tindak LanjutParaf

Mentor1 26/6/2015 Sosialisasi Aktualisasi

Kegiatan yang dilakukanMelanjutkan aktualisasi sesuai dengan rencana

2 29/6/2015 Merevisi bab 1 pendahuluan Laporan penelitian Pusat Kajian Anti Korupsi (PKAK) tentang Pemetaan Wilayah Potensi Korupsi di Lingkungan Universitas Brawijaya

Melanjutkan aktualisasi kegiatan selanjutnya

3 30/7/2015 Menilai hasil UAS mata kuliah Analisis Administrasi kelas K

Menyerahkan nilai pada bagian akademik dan melakukan aktualisasi kegiatan selanjutnya

4 1/7/2015 Menyusun draf jadwal kuliah semester ganjil 2015/2016 Prodi Ilmu Administrasi Publik

Menyerahkan draf jadwal kuliah semester ganjil 2015/2016 Prodi Ilmu Administrasi Publik kepada staf jurusan

5 2/7/2015 Memperbaiki BPSP lama modul P2K2Publik disesuaikan dengan format BPSP

Menyesuaikan BPSP baru dengan format BPSP yang ada

6 3/7/2015 Memperbaiki bahan tayang mata kuliah Kepemimpinan sampai dengan pertemuan ke 2 disesuaikan dengan

Menyesuaikan mata kuliah Kepemimpinan bahan tayang dengan BPSP

50

BPSP7 6/7/2015 Menyusun Artikel Ilmiah

tentang Local Government Action for Developing Primary Cooperative in Indonesia

Melanjutkan aktualisasi kegiatan selanjutnya

4. PENUTUP: KESIMPULAN & REKOMENDASI

a. Kesimpulan (menguraikan ketercapaian aktualisasi nilai-nilai

dasar profesi PNS)

b. Rekomendasi menindaklanjuti hasil aktualisasi nilai-nilai dasar

profesi PNS baik jangka pendek maupun jangka panjang