laporan akhir pengawasan pemilihan umum tahun 2019€¦ · melaksanakan pengawasan pemilu di...
TRANSCRIPT
PROVINSI BANTEN
“Bersama Rakyat Awasi PemiluBersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu”
Laporan Akhir PengawasanPemilihan Umum Tahun 2019
SEKRETARIAT BAWASLU PROVINSI BANTENAlamat: Jl. Kelapa Dua Nomor 83Tlp. (0254) 8483482 Email. [email protected]
1
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga hasil Pengawasan PemiluTahun 2019 dapat terselesaikan.
Penyelenggaraan Pemilu merupakan salah satu wujud demokrasi
sebagaimana diatur Pasal 22E ayat (2) UUD 1945. Pemilu adalah sarana
kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk
memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan
secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memiliki legitimasi penguatan
kewenangan sebagai ujung tombak pengawal demokrasi sebagaimana diatur
dalam Pasal 95 UU No.7 Tahun 2017 Tentang Pemilu. Bawaslu memiliki
juga peran strategis dalam mewujudkan proses dan hasil pemilu yang
langsung,umum,bebas,rahasia,jujur dan adil termasuk di wilayah Banten.
Laporan ini merupakan kewajiban yang dimiliki Bawaslu sebagaimana
diamanatkan Pasal 100 huruf c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
Tentang Pemilu. Penyusunan laporan berdasarkan Surat Bawaslu RI
3
Nomor:0851 /K.Bawaslu/TU.00.01/VII/2019 tanggal 12 Juli 2019 perihal
Laporan Hasil Pengawasan Pemilihan Umum DPR, DPD, Presiden dan Wakil
Presiden, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2019.
Laporan Pengawasan Pemilihan Umum Tahun 2019 di Bawaslu Provinsi
Banten merupakan wujud konkrit akuntabilitas dan transparansi Bawaslu
Provinsi Banten dalam melakukan tugas, kewajiban dan kewenangannya.
Selain itu laporan ini dapat juga menjadi data dan informasi penting dalam
menentukan kebijakan Bawaslu bagi peningkatan kinerja dimasa yang akan
datang.
Ucapan terima kasih kepada keluarga besar Bawaslu dan para pihak yang
tlah berkontribusi dalam penyusunan laporan ini.
Tiada gading yang tak retak,saran dan kritik membangun sangat diharapkan.
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Banten
merupakan lembaga penyelenggara pemilu yang bertugas
melaksanakan pengawasan pemilu di tingkat Provinsi. Tahun 2019
adalah pemilu periode kedua Bawaslu Provinsi Banten sejak
ditetapkan sebagai lembaga permanen pada 21 September 2012,
mengawali proses pengawasan pelaksanaan Pemilu 2019 menjadi
tantangan tersendiri bagi Bawaslu Banten sejak ditetapkannya
undang-undang nomor 7 tahun 2017 sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaan pemilu serentak antara pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden dengan pemilihan calon anggota legislative diseluruh
tingkatan.
Selain mengkonsolidasikan teknis dalam perumusan standar
tata kelola pengawasan, Bawaslu Banten yang terdiri dari tujuh divisi
juga harus aktiv mengorganisir jajaran pengawas di tingkat bawah
yang terdiri dari 4 Kabupaten dan 4 kota serta sampai pada tingkat
pengawas Add Hock, terdiri dari 155 kecamatan dan 1551 kelurahan
dan 33.420 petugas PTPS untuk memberikan pemahaman yang sama
terkait mekanisme cara kerja pengawasan dengan system baru sesuai
dengan undang-undang 7 tahun 2017.
Bawaslu dalam melaksanakan tugasnya, belum mendapat
dukungan yang settle dari sekretariat dimana dari tujuh divisi Bawaslu
Banten masih ditopang oleh tiga kasubag, yang masing-masing sub
bagian memiliki tanggungjawab mengurusi administrasi dua sampai
5
tiga divisi, akibatnya, kondisi ini berdampak pada kurangnya personil
teknis pada tiap-tiap divisi untuk melaksanakan dan membantu tugas-
tugas pimpinan dalam setiap pengawasan tahapan pemilu tahun 2019.
Kondisi ini juga ditambah dengan geografis wilayah Banten yang
sebagaian diantaranya adalah kepulauan dan daerah terpencil yang
aksebiltasnya kurang menunjang transportasi yang ada, namun meski
demikian Bawaslu Banten tetap berusaha memaksimalkan
sumberdaya demi terwujudnya pemilu yang demokratis dan
menciptakan rasa adil baik bagi peserta pemilu maupun masyarakat.
Selain melakukan pengawasan pada setiap tahapan Pemilu
2019 dan mengadili setiap dugaan pelanggaran, Bawaslu juga
memiliki tugas dalam mengidentifikasi untuk memastikan tidak
munculnya pelanggaran yang bisa mengganggu tahapan Pemilu, yaitu
dengan melaksanakan kegiatan upaya pencegahan terhadap setiap
potensi pelanggaran. Pengawasan berbasis pencegahan terhadap
berbagai potensi pelanggaran ini sangat penting selain untuk
mengantisipasi munculnya pelanggaran juga sebagai guiden petugas
pengawas dalam melaksanakan tugasnya pada setiap tahapan.
Kegiatan upaya pencegahan tersebut dioperasionalkan melalui
beberapa program baik sosialisasi dengan masyarakat atau
stakeholder maupun yang berbentuk pemetaan seperti Indeks
Kerawanan Pemilu (IKP) dan pemetaan TPS rawan.
Upaya maksimal melalui kegiatan pencegahan dan dukungan
sumber daya yang ada tentu ini adalah sebagai ikhtiar Bawaslu dalam
menciptakan Pemilu jujur adil dan akuntable, Dalam pengawasan
penyelenggaraan Pemilu 2019, tentu banyak potensi pelanggaran baik
dari tataran teknis maupun eksternal yang sengaja tidak
bertanggungjawab dalam menjalani pemilu 2019 ini. Hal itu dibuktikan
masih terdapatnya sejumlah pelanggaran baik yang bersifat
6
administrasi maupun pidana. Bawaslu juga menyadari menciptakan
demokrasi yang bersih dari praktek kotor dan pelanggaran bukanlah
persoalan mudah, sehingga membutuhkan waktu yang tidak pendek
serta membutuhkan ketepatan dan kekompakan antara
penyelenggara, masyarakat dan peserta pemilu 2019.
Penyelenggaraan pemilu di Provinsi Banten secara keseluruhan
telah mengalami peningkatan dari segi kualitas penyelenggaraannya.
Hal ini sebagai hasil kerja sama semua pihak yang berkompeten baik
tingkat provinsi maupun kabupaten/Kota.
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam rangka menggalang
kerjasama dengan berbagai elemen mulai dengan KPU Provinsi, KPU
Kab/Kota, POLRI, TNI, Pemeritah dan Unsur Eksternal lainnya seperti
Partai Politik, Relawan Pengawasan, Organisasi kemasyarakatan,
LSM, Pers, dalam rangka menyamakan persepsi dalam mengusung
pemilu yang demokratis, aman dan lancar. Respon baik yang didapat
dan kerjasama dari pihak-pihak yang berkompeten telah membawa
perubahan yang nyata dalam penyelenggaraan pemilu 2019.
B. Tujuan Laporan
Tujuan Laporan Pengawasan Pemilu 2019 di Provinsi Banten
adalah sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran pelaksanaan Pengawasan
penyelenggaraan Pemilu 2019 di Provinsi Banten;
2. Menganalisa dan Mengevaluasi hasil pelaksanaan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemilu 2019 di Provinsi Banten;
3. Memberikan pemahaman mengenai tata cara pengawasan dan
alur penanganan pelanggaran dalam Pemilu 2019;
4. Mewujudkan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai peraturan perundang-
undangan.
7
Landasan Hukum
Landasan Hukum penyusunan Laporan ini adalah sebagai
berikut :
1. Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
2. Perbawaslu Nomor 21 tahun 2018 tentang pengawasan
penyelenggaraan Pemilihan umum
3. Peraturan KPU Nomor 10 tahun 2019 tentang peraubahan ke
empat atas peraturan KPU nomor 7 tahun 2017 tentang tahapan,
program dan jadwal penyelenggaraan Pemilu tahun 2019
4. Surat Edaran Nomor 1085 tahun 2019 tentang penyusunan
laporan akhir pelaksanaan pengawasan pemilu 2019
C. Sistematika Laporan
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
B. Tujuan Laporan
C. Landasan Hukum
D. Sistematika Laporan
BAB II PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN
PEMILIHAN
A. Pengawasan Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
penutakhiran data pemilih dan daftar pemilih
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih
a. Pencegahan
8
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindaklanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan permasalahan tahapan dan subtahapan
pemuktahiran data dan daftar pemilih
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
pemuktahiran data dan daftar pemilih.
B. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Verifikasi Partai Politik
1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan dan SubVerifikasi
Partai Politik
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawaan dalam tahapan dan Subtahapan Verifikasi
Partai Politik
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Haisl-Hasil Pengawasan dalam Tahapan dan Subtahapan
Verifikasi Partai Politik
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindaklanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan SubTahapan
Verifikasi Partai Politik
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan
Verifikasi Partai Politik
9
C. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota
1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon
DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon
DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindaklanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan Pencalonan Calon
DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon
DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota
D. Pelaksanaan Tahapan Kampanye
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan kampanye
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan
kampanye
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan tahapan dan subtahapan kampanye
a. Temuan
10
b. Rekomendasi
c. Tindaklanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan tahapan dan subtahapan
kampanye
5. Evalusai Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan
kampanye
E. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian
Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam Tahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindaklanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan dalam Tahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
11
F. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye
1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Dana
Kampanye
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Dana
Kampanye
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-Hasil Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Dana
Kampanye
a. Temuan
b. Rekomendasi
c. Tindaklanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan Subtahapan Dana
Kampanye
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan
Dana Kampanye
G. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Perhitungan, dan
Rekapitulasi Suara
1. Pelaksanaan Pengawasan
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
b. Perencanaan Pengawasan
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
b. Aktivitas Pengawasan
3. Hasil-hasil Pengawasan
a. Temuan
b. Rekomendasi
12
c. Tindaklanjut Rekomendasi
4. Dinamika dan Permasalahan
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. Dokumen Pendukung
13
BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN
A. Pengawasan Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan Subtahapan pemutakhiran
data pemilih dan daftar pemilih
Pemutakhiran data dan daftar pemilih adalah salah satu tahapan
paling krusial pada setiap pemilu termasuk pemilu 2019. Mengingat,
salah satu elemen utama dalam setiap pemilihan adalah keberadaan
pemilih itu sendiri. Kualitas daftar pemilih menentukan juga kualitas
penyelenggaraan pemilihan umum. Untuk menjaga hak pilih warga
Negara dalam pemilu 2019 Bawaslu Banten melakukan serangkaian
kegiatan persiapan pengawasan, mulai koordinasi dengan KPU
Banten terkait data awal yang akan digunakan pada pelaksanaan
Coklit oleh petugas, supervisi ke Bawaslu Kab/kota guna memberikan
penguatan pemahaman dan arahan dalam melaksanakan
pengawasan coklit, membangun penguasaan terhadap berbagai
peraturan yang melandasi setiap pelaksanaan tahapan serta
melakukan pemetaan kerawanan dalam penyusunan data dan daftar
pemilih. Bawaslu berupaya memaksimalkan proses penyusunan daftar
pemilih dengan meluncurkan program secara nasional yang diberi
nama “Gerakan Menjaga Hak Pilih”. Upaya ini sebagai perwujudan
nyata Bawaslu dalam mengawasi proses penyusunan daftar pemilih.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Kerawanan dalam Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih pada Pemilu
Tahun 2019 yang merupakan isu strategis berkaitan dengan daftar
pemilih diantaranya :
1) Pencocokan dan Penelitian Tidak dilakukan sesuai SOP;
2) Masih terdapat kegandaan dalam daftar pemilih;
14
3) Munculnya pemilih yang tidak memenuhi syarat;
4) Pemilih baru yang belum terakomodir dalam DPT;
5) 31 juta pemilih yang diturunkan Kemendagri.
Pemetaan TPS rawan dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadinya
pelanggaran dan kecurangan di hari pemungutan suara, menyediakan
data basis TPS untuk menyusun strategi pencegahan dugaan
pelanggaran ditahapan tungsura dan mengukur tingkat pengetahuan
dan kesiapan pengawas TPS dalam melaksanakan pengawasan
Tungsura.
Instrumen penyusunan peta TPS rawan ini disusun Bawaslu sebagai
panduan bagi Jajaran Pengawas Pemilu dalam melakukan identifikasi
TPS rawan pada Pemilu Tahun 2019. Identifkasi dan pemetaan TPS
rawan pada Pemilu Tahun 2019 mengacu pada 5 (lima) fokus
pengawasan pada Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara.
Adapun Kelima aspek tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 1: Indikator TPS Rawan
15
TPS RAWAN PEMILU 2019
DI PROVINSI BANTEN
437 437
874
48
84 0
590
1,339
304
- - - 12 82
458 572
8 128 12 8
256 18 3
1,378
64 4
2,608
24 3
7 7 14 66 116 239
494
23 - - -133
40 8
154
1 ,226
16 1
PANDEGLANG TANGSEL CILEGON KOTA
TANGERANG
KAB TA NGERANG LEBAK KAB SERANG KOTA SERANG
indikator DPT
LOGISTIK
POLITIK UANG
ASN
PENYELENGGARA
#REF!
Adapun jumlah TPS Rawan di Provinsi Banten adalah sebagai berikut :
Gambar 2 : TPS Rawan di Provinsi Banten Tahun 2019
Berdasarkan data tersebut di atas untuk indikator DPT jumlah TPS
Rawan terbanyak berada di Kabupaten Serang berjumlah 1.339 TPS
dan terendah berada di Kota Tangerang berjumlah 48 TPS rawan.
Indikator Logistik, TPS Rawan dengan jumlah terbanyak berada di
Kabupaten Serang berjumlah 572 TPS dan terendah berada di Kab.
Pandeglang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Cilegon dengan
jumlah 0. Indikator Politik Uang TPS Rawan terbanyak berada di
Kabupaten Serang berjumlah 2.608 TPS dan terendah berada di Kab.
Pandeglang dan Kota Tangerang Selatan berjumlah 128 TPS.
Indikator Netralitas ASN jumlah terbanyak berada di Kabupaten
Serang berjumlah 494 TPS dan terendah berada di Kab. Pandeglang
dan Kota Tangerang Selatan berjumlah 7 TPS. Indikator
penyelenggara terbanyak berada di Kab. Lebak berjumlah 1226 TPS
dan terendah berada di Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan
berjumlah 0.
16
b. Perencanaan Pengawasan
Pasal 3 ayat (1) dan (2) Perbawaslu No.21 Tahun 2018 Tentang
Pengawasan Pemilu, Bawaslu melakukan pengawasan meliputi
persiapan penyelenggaraan pemilu yang didalamnya mengatur
tentang bagaimana perencanaan pengawasan dilakukan. Dan
mengatur juga pengawasan pelaksanaan tahapan pemilu.
Bawaslu Banten dalam melakukan Pengawasan Pemutakhiran
Daftar Pemilih serangkaian agenda dilakukan mulai dari rapat
koordinasi dan konsolidasi, rapat kerja teknis, dan rapat lainnya baik
bersama Bawaslu Kabupaten/Kota se Banten juga KPU Banten,
Pemerintah daerah Provinsi Banten (Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil) dan Stakeholders; selain itu, untuk menunjang kerja-
kerja pengawasan, Bawaslu Provinsi Banten menyerahkan alat kerja
pengawasan sebagai kontrol pengawasan dan sebagai penunjang
data Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih.
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Bawaslu Provinsi Banten melakukan berbagai upaya pencegahan
dalam proses pemutakhiran data dan daftar pemilih. Upaya ini
dilakukan guna memperoleh legitimasi sebuah pemilu, dimana
semakin baik kualitas daftar pemilih, semaikin legitimate sebuah
Pemilu. Adapun pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Banten
adalah sebagai berikut :
1. Audit terhadap daftar pemilih di setiap sub tahapan mulai dari
sinkronisasi DP4 dengan DPT Pemilu sebelumnya, (Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten) pencermatan
dan analisa terhadap pemilih Non DPT;
17
2. Rapat Koordinasi Hasil Pengawasan DPS, hasil pengawasan
pengumuman dan pencermatan DPS oleh Bawaslu Banten
disampaikan melalui Rapat Koordinasi tahapan DPS hasil
perbaikan antara Bawaslu Banten dan KPU Banten.
Selanjutnya KPU menindaklajuti hasil pengawasan Bawaslu
Banten.
3. Rapat Koordinasi Pengawasan DPSHP
4. Intruksi Pencermatan dan Pengawasan DPT, Bawaslu Banten
mengintruksikan Bawaslu Kab/Kota untuk membuka Posko
Pengaduan Daftar Pemilih Pemilu diwilayah kerja masing-
masing.
5. Rapat Koordinasi Penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-1)
6. Intruksi Penyelesaian Penyempurnaan DPTHP-2
7. Pengawasan DPTHP-3, Bawaslu Banten memerintahkan
Bawaslu Kab/Kota untuk melakukan pengawasan dengan cara
menganalisa dan mencermati DPTHP-3 terhadap pemilih yang
TMS.
8. Pengawasan DPTb : Bawaslu Banten mengintruksikan kepada
Bawaslu Kab/Kota untuk segera melaksanakan Pengawasan
terhadap Penyusunan DPTb, DPK dan Perbaikan DPT.
18
Grafik 1 : Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu 2019 di Provinsi Banten
Sumber : Diolah Bawaslu Banten,2019.
b. Aktifitas Pengawasan
Pemutakhiran daftar pemilih adalah fase dimana tahapan Pemilu
dimulai, tahapan awal pemutakhiran daftar pemilih dimulai dengan
melakukan sinkronisasi antara DP4 dengan Non DPT pemilih dalam
DPT. Dalam melakukan pengawasan petugas menggunakan metode ;
a) Mengumpulkan bahan DP4, DPT Pemilu dan Pilkada terakhir
b) Menganalisis data DPS, DPSHP, DPT, DPTHP dan DPTb
dengan melakukan pecermatan
c) Melakukan audit dengan mendatangi pemilih terdaftar di DPT
yang disusun oleh KPU
d) Berkoordinasi dengan KPU dan pengurus partai politik peserta
Pemilu
37
09
08
3
37
59
61
0
37
64
99
1
36
44
45
3
36
82
66
6
36
87
97
1
73
53
53
6
74
42
33
6
74
52
97
1
D P S D P S H P D P T
Laki-Laki Perempuan Jumlah
19
Adapun tahapan pengawasan pada tahap pemutakhiran daftar pemilih
secara detail dilakukan dengan sub tahapan sebagai berikut:
a. Pencermatan Kegandaan
b. Pengawasan Pleno DPS
c. Pengawasan Pleno DPSHP
d. Pengawasan Pleno DPT
e. Pengawasan Pleno DPTHP-1
f. Pencermatan Data 31 JT dan Anomali
g. Pengawasan Pleno DPTHP-2
h. Pengawasan Pleno DPTHP-3
i. Pengawasan Pleno DPTb
a) Pengawasan Pelaksanaan Coklit
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 7 Tahun 2019
tentang Perubahan Ketiga Atas PKPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Tahun 2019 bahwa jadwal penyusunan daftar pemilih adalah salah satu
tahapan Pemilu, dan menjadi instrumen penting dari semua tahapan. Dan
jadwal tahapan penyusunan daftar pemilih pada Pemilu Legislatif dimulai
tanggal 15 Desember 2017 dengan diserahkannya DP4 oleh Mendagri ke
KPU.
Pada penyusunan daftar pemilih, KPU terlebih dahulu menyusun jadwal
serta perencanaan pelaksanaan pemuktahiran data dan pendaftaran
pemilih melalui PPDP (Petugas Pemuktahiran Data Pemilih) dan
menganalisi daftar pemilih tetap berkelanjutan (DPT) bagi daerah yang
baru melaksanakan Pilkada 2018, sesuai jadwal waktu yang telah
ditentukan.
Dalam melaksanakan tugasnya PPDP pada pemutakhiran data dan
pendaftaran pemilih, PPDP membawa data pemilih model A-KPU,
20
dengan cara mendatangi rumah tempat tinggal pemilih. Petugas juga
membuat laporan hasil pencoklitan dengan menuangkan dalam Model
AA-KPU hasil pemutakhiran.
Pada pemutakhiran tersebut meliputi, penambahan pendaftar pemilih,
penghapusan dan pengurangan data pemilih, yang ditemukan tidak
sesuai dengan ketentuan atau ditemukan pemilih ganda, sesuai dengan
Peraturan KPU No 11 tahun 2018 tentang penyusunan daftar pemilih.
Tahapan Pemilihan Umum serentak tahun 2019 dengan memilih calon
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota telah
memasuki tahap coklit atau pencocokan dan penelitian data pemilih.
Tahapan coklit berlangsung dari tanggal 17 April sampai dengan tanggal
17 Mei Tahun 2018. Untuk memutakhirkan data pemilih berupa DP4 atau
Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu dari Pemerintah di delapan
wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten.
Dalam proses pengawasan pencocokan dan penelitian daftar pemilih,
Bawaslu Provinsi bersama Bawaslu Kab/Kota melakukan pengawasan
monitoring terhadap Panwaslu Kecamatan dan Panitia Pengawas Pemilu
Kelurahan/Desa. Bawaslu Kab/Kota wajib mendapatkan akses data
formulir model A-KPU sebagai basis data untuk dilakukan pencoklitan
oleh Pantarlih.
Bawaslu Provinsi bersama dengan Bawaslu Kabupaten dan Kota
melakukan analisis dokumen fomulir model A-KPU untuk mengidentifikasi
adanya kesalahan dalam elemen data pemilih dan katagori kesalahannya
lainnya seperti.:
1. Pemilih yang tidak memenuhi syarat masuk kedalam daftar pemilih
2. Pemilih yang memenuhi syarat tidak masuk kedalam daftar pemilih
3. Pemilih belum memiliki E-KTP
4. Pemilih yang data dalam Formulir A-KPU bermasalah
21
5. Pemilih yang dalam Formulir A-KPU berada jauh dari TPS yang
bersangkutan.
Gambar 3 : Pengawasan Coklit di Kec. Baros Kab. Serang
Dok.Bawaslu Kab. Serang, 2019
Sementara 4 Kabupaten dan Kota lainnya yaitu Kota Serang, Kab.
Lebak, Kab. Tangerang dan Kota Tangerang tidak melaksanakan coklit
karena, menggunakan data pemilih berkelanjutan yang diambil dari
Daftar Pemilih Tetap (DPT) hasil Pilkada tahun 2018, ke empat daerah
tersebut langsung menetapkan DPT ke DPS Pemilu 2019.
b) Pengawasan Penetapan dan Pengumuman DPS
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten menetapkan daftar pemilih
sementara (DPS) Provinsi Banten untuk Pemilu 2019 sebanyak
7.437.777, terdiri dari pemilih laki laki 3.757.082 dan pemilih perempuan
3.680.695.
Penetapan jumlah DPS ini berdasarkan hasil rekapitulasi DPS yang
sebelumnya dilakukan di KPU kabupaten/kota, penetapan ini telah
melalui proses pencocokan dan penelitian pemilih yang dilakukan oleh
Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih) di kabupaten/kota dan rekapitulasi
secara berjenjang mulai di PPS, PPK dan di Kabupaten/Kota.
22
c) Penetapan DPSHP
Setelah dilakukan penetapan terhadap DPS Pemilu 2019, Bawaslu dan
KPU bersama masyarakat lewat posko pengaduan Bawaslu dalam
gerakan menjaga hak pilih, menemukan sejumlah kejanggalan terhadap
data pemilih sementara, diantaranya masih terdapat kegandaan dan
adanya pemilih yang belum masuk dalam daftar pemilih.
Atas pencermatan bersama tersebut KPU Provinsi Banten melakukan
penyempurnaan terhadap daftar pemilih dengan menetapkan kembali
DPS menjadi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan, berikut DPSHP
hasil pleno yang dilakukan berjenjang dari mulai Kabupaten sampai
Provinsi.
d) Penetapan dan Pengumuman DPT
Terhadap daftar pemilih sementara, KPU Kemudian menetapkan menjadi
DPT. Proses penetapan DPT tentu juga menyita waktu dan perhatian
publik terlebih partai politik peserta pemilu tahun 2019 yang menemukan
sejumlah temuan terkait pelanggaran dalam penyusunan DPS, sehingga
ada perubahan kembali dari jumlah DPS 7.442.336 menjadi 7.452.971.
e) Penetapan DPTHP
Bawaslu Provinsi Banten, pasca penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT)
pada pemilu tahun 2019, melakukan pencermatan ulang dna
penyandingan terhadap DPT yang ditetapkan dengan data pemilih hasil
pengawsan di setiap jenjang penyelenggara pemilu. Dari hasil
pencermatan di 8 Kabupaten dan Kota, Bawaslu menemukan 65,235
kegandaan data pemilih dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu
2019.Dari jumlah tersebut, data pemilih tersebut langsung
diremkomendasikan untuk dilakukan penghapusan agar keluar dari daftar
pemilih yang sudah ditetapkan.
23
Sebelumnya, Bawaslu menyampaikan hasil analisis kegandaan bersama
dengan hasil pengawasan terkait pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS)
yang masih terdaftar di DPT dan pemilih Memenuhi Syarat (MS) yang
tidak terdaftar di DPT. Hasil pencermatan bersama tersebut terbukti
dengan perubahan di Berita Acara seluruh Provinsi.
Meski demikian, Bawaslu mengidentifikasi masih terdapat pemilih dengan
informasi yang invalid sebanyak data.Pemilih tersebut terdaftar di DPT
dengan tidak memenuhi unsur akurasi dalam informasi elemen
pemilih.Terdapat pula penduduk yang belum melakukan perekaman kartu
tanda penduduk elektronik (KTP-el).
Tabel 2
Kegandaan Daftar Pemilih
NO
KAB/ KOTA
JUMLAH DES
A
JUMLAH
TPS DPT
GANDA BAWAS
LU
HASIL PENYANDINGAN
GANDA
KPU
GANDA
PARPOL
TMS LAINNYA
MS
DPT HASIL PERBAIKAN KPU
LAKI - LAKI
PEREMPUAN
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KOTA SERANG
66 1,769 431,553 751 346 218,587 212,769 431,356
2 KAB SERANG
326 4,562 1,119,848 15,811 6,214 614 637 562,909 549,474 1,112,383
3 KOTA CILEGON
43 1,204 276,136 918 213 72 138,828 137,023 275,851
4 KAB PANDEGLANG
339 3,904 905,447 1,636 587 2,553 2,296
765 565 460,044 439,767 899,811
5 KAB LEBAK
345 3,973 941,789 8,371 1,754 162 294 17 479,791 459,771 939,562
6 TANGERANG SELATAN
54 3,781 841,194 5,762 1,879 149 416,048 423,416 839,464
7 KOTA TANGERANG
104 5,063 1,061,880 5,175 2,197 760 178 530,058 529,043 1,059,101
8 KAB TANGERANG
274 8,851 1,875,124 26,811 3,526 431 946,414 924,753 1,871,167
TOTAL 1,551 33,10
7 7,452,971 65,235 10,965 8,192
3,696
1,827 1,529
3,752,679
3,676,016
7,428,695
24
f) DPTHP Penyempurnaan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten menetapkan 8.112.477
pemilih tingkat Provinsi Banten untuk Pemilu Serentak 2019 dalam Rapat
Pleno Terbuka Penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan
Kedua (DPTHP-2). Jumlah pemilih tersebut hasil koreksi kedua dari data
pemilih sebelumnya yang jumlahnya lebih banyak di banding hasil
penyempurnaan ke-2.
Upaya penyempurnaan ini dilakukan semua pihak terkait antara KPU,
Bawaslu dan peserta pemilu, yang merupakan tindak lanjut dari
rekomendasi Bawaslu untuk dilakukannya penyempuraan DPTHP-2.
Bawaslu juga mengapresiasi KPU yang tanggap atas rekomendasi
tersebut, sehingga DPTHP penyempurnaan bisa ditetapkan dengan hasil
maksimal, berkiut DPTHP Penyempurnaan :
Tabel 2
DPTHP-2 Penyempurnaan
Data diolah Bawaslu Banten, 2019
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukan bahwa daftar pemilih di
Provinsi Banten dimulai saat penyusunan DPT setelah dilakukan
NO KAB/ KOTA
DPTHP-2 PENYEMPURNAAN
JUMLAH DESA JUMLAH TPS L+P
1 KOTA SERANG 66 1,828 461,340
2 KAB SERANG 326 4,611 1,180,789
3 KOTA CILEGON 43 1,214 290,571
4 KAB PANDEGLANG 339 3,906 930,761
5 KAB LEBAK 345 3,992 987,511
6 KOTA TANGERANG SELATAN 54 3,819 948,571
7 KOTA TANGERANG 104 5,067 1,194,369
8 KAB TANGERANG 274 8,983 2,118,565
TOTAL 1,551 33,420 8,112,477
25
penyempurnaan maka diperoleh jumlah sebanyak 8.112.477 mengalami
kenaikan sebesar 659.506 pemilih.
3. Hasil Pengawasan dalam tahapan dan subtahapan pemutakhiran
data dan daftar pemilih
a. Temuan
Proses pemutakhiran daftar pemilih pada pemilu tahun 2019
konsentrasinya dilakukan pada saat pencocokan dan penelitian hingga
pada penetapan DPS. Baik hasil analisa dan pengawasan langsung
Bawaslu maupun laporan dari peserta pemilu, berikut hasil temuan
atas data pemilih di Provinsi Banten yaitu:
Tabel 3
Temuan Kegandaan DPS
No KATAGORI DATA JUMLAH YANG DITURUNKAN 1 Tanggal Lahir 01/01 124.752 2 Tanggal Lahir 01.07 195.037 3 Tanggal Lahir 31/12 25.798 4 Usia >90 Tahun 4.245
TPS COKLIT TERBATAS
1 Jumlah Kabupaten/ Kota 5 2 Jumlah TPS 200 3 Jumlah Pemilih 10.102
Bawaslu Provinsi Banten telah melakukan pengawasan pendataan
yang dilakukan KPU Provinsi Banten dengan data sebagai berikut:
Tabel 4
HASIL COKTAS DATA BPN 02 TERHADAP 200 TPS SE PROVINSI
BANTEN
No Kecamatan Kelurahan TPS Jumlah yang
dipersoalkan
Sesuai/
MS Diperbaiki TMS
Yang
tidak
ditemui
1 22 58 200 10.102 4.437 2.348 240 3.077
26
Tabel 5
KATEGORI DATA TANGGAL LAHIR 01/01
Grafik 2
Data BPN 02
Tabel 6
KATEGORI DATA TANGGAL LAHIR 01/07
No Data Tanggal Lahir 01/07 Jumlah
1 Data diterima 195.037 2 Memenuhi syarat 194.828 3 Diperbaiki 4.526 4 Tidak memenuhi syarat/ dicoret 209
Jumlah
124752 50%
Jumlah
124281 49%
Jumlah
2642 1%
Jumlah 471
0%
Data diterima Memenuhi Syarat Diperbaiki TMS
No Data Tanggal Lahir 01/01 Jumlah
1 Data diterima 124.752 2 Memenuhi syarat 124.281 3 Diperbaiki 2.642 4 Tidak memenuhi syarat/ dicoret 471
27
Grafik 4
Data Tanggal Lahir 01/07
Tabel 7
KATAGORI DATA TANGGAL LAHIR 31/12 No Data Tanggal Lahir 31/12 Jumlah
1 Data diterima 25.798 2 Memenuhi syarat 25.686 3 Diperbaiki 623 4 Tidak memenuhi syarat/ dicoret 112
Salesmemenuhi
syarat
diperbaikiTMS/dicoret
Data diterima
memenuhi syarat
diperbaiki
TMS/dicoret
28
Grafik 4
Kategori Data Tanggal Lahir 31/12
Tabel 8
KATEGORI DATA USIA <17
No Data Usia <17 Jumlah
1 Data diterima 444 2 Memenuhi syarat 391 3 Diperbaiki 131 4 Tidak memenuhi syarat/ dicoret 53
Grafik 4
Data Tanggal Lahir <17
Data diterima
25.798MS 25.686
Diperbaiki 623 TMS 112
Data diterima
444
MS 391
Diperbaiki 131TMS 53
29
Tabel 9
KATEGORI DATA USIA >90
No Data Usia >90 Jumlah
1 Data diterima 4.245 2 Memenuhi syarat 3.950 3 Diperbaiki 664 4 Tidak memenuhi syarat/ dicoret 295
Grafik 5
Data Tanggal Lahir >90
Tabel 10
KATEGORI DATA GANDA 1 No Data Ganda 1 Jumlah
1 Data diterima 388.330 2 Memenuhi syarat 365.821 3 Diperbaiki 320 4 Tidak memenuhi syarat/ dicoret 22.509
Data diterima
4.245
MS 3.950
Diperbaiki 664TMS 295
30
Grafik 6
Data Ganda 1
Tabel 11
KATEGORI DATA GANDA II
No Data Ganda II Jumlah
1 Data diterima 35.647 2 Memenuhi syarat 1.595 3 Diperbaiki 1.077 4 Tidak memenuhi syarat/ dicoret 518
Grfaik 7
Data Ganda II
Data diterima
388.330MS 365.821
Diperbaiki 320TMS 22.509
Data
diterima
35.647
MS 1.595Diperbaiki
1.077
TMS 518
31
Tabel 12
KATAGORI DATA INVALID No Data Invalid Jumlah
1 Data diterima 1.419.512 2 Memenuhi syarat 1.419.512 3 Diperbaiki 78.350 4 Tidak memenuhi syarat/ dicoret -
Grafik 8
Data Invalid
Bawaslu Banten berupaya secara maksimal melakukan pengawasan
Pemutakhiran daftar pemilih dengan melakukan pencermatan dan
menganalisa kegandaan. Pencermatan dan penganalisaan tersebut
menggunakan Aplikasi Microsoft Access yang berfungsi untuk
mengantisipasi kegandaan dalam data pemilih yang ganda. Aplikasi ini
bagian dari alat kerja pengawasan yang digunakan untuk mendeteksi
kegandaan dalam daftar pemilih.
b. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan jajaran Badan
Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) secara berjenjang mulai dari
Data diterima
1.419.512MS 1.419.512
Diperbaiki
78.350TMS 0
32
tingkat Kecamatan hingga ditingkat Kabupaten/kota pada pelaksanaan
tahapan penyusunan data pemilih Pemilihan Umum Tahun 2019,
Bawaslu Provinsi Banten menyampaikan :
1. Berdasarkan hasil pleno DPTb di tingkat kabupaten/kota
ditemukan kendala teknis dalam penginputan DPTb di SIDALIH.
2. Hasil audit sampling pengawasan di 8 Kabupaten/Kota, pasca
pleno rekapitulasi penetapan DPTb di tingkat PPS pada tanggal
15 Februari 2019, Bawaslu menemukan masih terdapat pemilih
potensi DPTb yang belum terlayani melalui A5, kelompok
pemilih potensi tersebut diantaranya, Pondok Pesantren,
Kampus, RS baik swasta maupun milik pemerintah daerah,
perusahaan serta komplek-komplek yang baru berdiri.
3. Dalam operasional mengidentifikasi pemilih potensi DPTB, KPU
cenderung pasif sehingga banyak pemilih potensi DPTB yang
tidak terakomodir, dan berpotensi kehilangan hak pilihnya.
Berdasarkan catatan di atas, Bawaslu Merekomendasikan:
1. Pleno rekapitulasi penetapan DPTB tahap pertama harus
melalui SIDALIH sesuai PKPU no 11 tahun 2018 pasal 40 ayat
(1). “KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota dalam menyusun data pemilih, DPS, DPSHP,
DPSHP Akhir, DPT dan DPTb menggunakan Sidalih”.
2. Dalam Penetapan DPTb sesuai SIDALIH didasarkan pada
waktu pelaksanaan pleno.
KPU harus segera melakukan sosialisasi dan pendataan aktif
dengan mendirikan posko pelayanan dilokasi strategis yang
berpotensi terdapat pemilih DPTb khususnya Di lokasi
sebagaimana terlampir
33
b. Tindak Lanjut Rekomendasi
Tindak lanjut rekomendasi Bawaslu Banten KPU Banten
mengeluarkan intruksi untuk melakukan pencermatan ulang
dibeberapa daerah yang terindentifikasi serta melakukan
penghapusan potensi ganda daftar pemilih tetap pada pemilu 2019,
diantaranya melalui BA. No.305/PP.09.2.BA/01.1/Prov/IX/2018 tentang
Hasil penghapusan bersama potensi ganda daftar pemilih tetap pemilu
2019 dari partai politik dan Bawaslu. Berikut penghapusan data ganda
dimaksud.
Tabel 13
Hasil Penghapusan Potensi Data Ganda Daftar Pemilih tetap pemilu
2019
Potensi Data Ganda Hasil Penghapusan Data Ganda
Parpol 2.968.530 Parpol 4.782 Bawaslu 66.338 Bawaslu 14.311 KPU 72.345 KPU 10.118 Sumber: Bawaslu Banten,2019.
4. Dinamika dan Permasalahan
Dinamika dan permasalahan pada tahap pemutakhiran data
pemilih diantaranya :
1. Upaya mendeteksi permasalahan data pemilih pada
PemiluTahun 2019 sangat kesulitan karena Bawaslu tidak
dibekali dengan alat kerja berupa aplikasi seperti sidalih,
sehingga menyulitkan pencermatan kegandaan pemilih, untuk
menyiasati kendala tersebut Bawaslu menggunakan aplikasi
microsoft access.
34
Belum maksimalnya kinerja Pantarlih dalam melakukan
Pemutakhiran data pemilih sehingga masih ditemukan TNI/Polri
yang terdaftar di DPT atau veteran TNI/Polri tidak masuk dalam
DPT, yang meninggal dunia tapi masih masuk dalam daftar pemilih.
Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan
1. Pelaksanaan Pengawasan
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Tahapan verifikasi partai politik adalah tahapan yang paling krusial dari
semua tahapan, karena verifikasi adalah salah satu tahapan penting
dari semua tahapan penyelenggaraan Pemilu, atas dasar itu Bawaslu
Banten melakukan pengawasan secara intensif disetiap sub tahapan
pengawasan verifikasi partai politik.
Pasal 3 Perbawaslu No. 3 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Pendaftaran, Verifikasi, Dan Penetapan Partai Politik Peserta
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Menyebutkan bahwa : “pengawas Pemilu
memastikan Partai Politik calon Peserta Pemilu memperoleh hak,
kesempatan, serta perlakuan yang adil dan setara dalam Verifikasi,
penetapan dan pengundian nomor urut Partai Politik Peserta Pemilu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
Pengawasan Verifikasi bertujuan untuk memastikan :
a. Pendaftaran, Verifikasi Partai Politik calon Peserta Pemilu, dan
penetapan Peserta Pemilu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. keterpenuhan, kebenaran, dan keabsahan syarat Partai Politik
sebagai Peserta Pemilu yang ditetapkan sebagai Peserta Pemilu;
35
c. Keterpenuhan kebutuhan kepemilikan dokumen dalam setiap
proses tahapan pelaksanaan pendaftaran, Verifikasi Partai Politik
calon Peserta Pemilu, dan penetapan Peserta Pemilu, untuk
kepentingan dokumentasi Bawaslu; dan
d. Partai Politik calon Peserta Pemilu yang ditetapkan oleh KPU telah
memenuhi syarat menjadi Peserta Pemilu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam mengawasi tahapan pencalonan adalah dengan melakukan
pemetaan terhadap potensi kerawanan yang dimungkinkan terjadi
pada tahapan pencalonan. Langkah ini diharapkan dapat
meminimalisir terjadinya pelanggaran yang mengakibatkan
terganggunya proses Pemilu 2019. Beberapa potensi kerawanan yang
berhasil dipetakan oleh Bawaslu Banten dalam penyelenggaraan
Pemilihan Umum tahun 2019 sebagai berikut :
Tabel 14 Peta Kerawanan Pada Tahapan Pendaftaran Partai Politik
Peta Kerawanan Pada Tahapan Pendaftaran Partai Politik
PengumumanPendaftaran Partai
Politik
•Pengumuman tidak menjangkauseluruh wilayah kerja KPU
•KPU tidak mengumumkanpendaftaran partai politik
Penyerahan & Penerimaan Dokumen
Partai Politik
•Jumlah dukungan
•Pendaftaran diluar jadwal yang telah ditetapkan
Verifikasi adinistrasidokumen
•Dukungan ganda
•Jumlah minimal dukungan
•Analisis dukungan ganda dari darikerkas partai politik
VerifikasiFaktual
Penetapan
b. Perencanaan Pengawasan
36
Pengawasan pendaftaran, Verifikasi, dan penetapan Partai Politik
Peserta Pemilu berpedoman kepada prinsip mandiri; jujur; adil;
berkepastian hukum; tertib; terbuka; proporsional; profesional;
akuntabel; efektif; efisien; dan integritas.
Perencanaan Pengawasan Bawaslu dalam melakukan pengawasan
pelaksanaan pendaftaran Partai Politik calon Peserta Pemilu meliputi:
1. Memastikan kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan
kelengkapan partai politik peserta pemilu 2019;
2. Tata cara pendaftaran Partai Politik, meliputi pengajuan parpol,
tata cara verifikasi dukungan keanggotaan.
3. Tata cara penelitian dan verifikasi persyaratan keanggotaan
meliputi pengawasan terhadap penelitian persyaratan
administrasi dengan melakukan klarifikasi kepada instansi
pemerintah yang berwenang, dan menerima masukan dari
masyarakat terhadap Anggota Partai.
4. penetapan dan pengumuman Bacaleg, meliputi pengawasan
terhadap, proses penetapan Bacaleg yang telah memenuhi
syarat sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Kab/Kota, proses pengumuman terhadap hasil penetapan
Calon Dewan Perwakilan Daerah Provinsi, nomor urut Bacaleg
yang telah ditetapkan sebagai peserta.
37
Gambar 3: Penyampaian Hasil Verifikasi Faktual Kepengurusan Partai Politik pemilu 2019
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan
pengawasan terhadap pendaftaran Partai Politik calon Peserta Pemilu
dengan cara:
a. Mendapatkan salinan dokumen persyaratan dan akses ke
dalam sistem informasi Partai Politik; dan
b. Memeriksa kesesuaian data salinan dokumen yang dimasukkan
ke dalam sistem informasi Partai Politik dengan dokumen
persyaratan yang diserahkan Partai Politik calon peserta Pemilu
pada saat pendaftaran.
Perencanaan Pengawasan oleh Bawaslu Banten dimulai dengan
menentukan focus pengawasan, diantaranya :
1. Ketaatan pada peraturan perundang-undangan yang meliputi:
a. Ketaatan terhadap prosedur.
b. Kelengkapan dan kebenaran data.
c. Keabsahan dokumen persyaratan.
d. Transparansi proses pencalonan dan perlakuan yang adil dan
setara kepada semua pasangan calon.
38
2. Strategi Pengawasan:
a. Pencegahan pelanggaran (memperingatkan dan menyampaikan).
b. Pengawasan melekat pada semua sub tahapan pencalonan
c. Koordinasi dengan pihak terkait.
Bawaslu Banten melaksanakan tugas pengawasan pendaftaran dan
verifikasi dan penetapan partai politik sesuai dengan Perbawaslu
No.3 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pendaftaran, Verifikasi, Dan
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2. Kegiatan Pengawasan Dalam Tahapan
a. Pencegahan
Pasal 7 ayat (1) Perbawaslu No.3 Tahun 2018 menyebutkan
Pengawasan proses tahapan pelaksanaan pendaftaran dan Verifikasi
Partai Politik calon Peserta Pemilu dilaksanakan melalui pencegahan
dan penindakan. Pencegahan dilaksanakan dengan melakukan
tindakan, langkah, dan upaya optimal mencegah secara dini terhadap
potensi pelanggaran dan/atau indikasi awal pelanggaran serta
pengawasan secara langsung. Pencegahan dilakukan oleh Bawaslu
Banten melalui Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pendaftaran dan
Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu 2019. Selain itu juga dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
1. Meningkatkan kapasitas pengawas pemilu.
2. Melakukan pengawasan secara melekat ditataran pengawas.
3. Membekali pengawas dengan alat kerja yang simple sesuai
dengan fokus pengawasan.
4. Membuat titik fokus yang akan diawasi agar pengawasan
berjalan dengan maksimal.
39
b. Aktivitas Pengawasan
a) Pengawasan Penyerahan Keanggotaan Partai Politik.
Penyerahan dokumen keanggotaan partai politik calon peserta pemilu
2019 Bawaslu Provinsi Banten melakukan pengawasan melekat
untuk memeriksa struktur kepengurusan partai politik, memastikan
kesesuaian dokumen syarat administrasi (SK kepengurusan, badan
hukum, dan keterangan domisili sektretariat), memastikan jumlah
syarat keanggotaan partai politik di kabupaten/kota sesuai dengan
system informasi partai politik (sippol) dan memastikan ketepatan
waktu penyerahan dokumen.
Dalam ketentuan penyerahan dan pendaftaran Partai Politik dengan
jumlah keanggotaan Partai Politik peserta Pemilu adalah 1000 atau
1/1000 yang harus dipenuhi oleh partai politik memenuhi dukungan
keanggotaan minimal. Adapun Partai Politik yang melakukan
pendaftaran di Kantor KPU Banten adalah sebagai berikut :
Tabel 15
Nama-Nama Partai Politik Peserta Pemilihan Umum 2019
Nama Parta Politik
No No 1 PERINDO 10 Partai DEMOKRAT 2 PSI 11 Partai Indonesia Kerja (PIKA) 3 PDI Perjuangan 12 PARSINDO 4 Partai BERKARYA 13 PERINDO 5 PAN 14 PSI 6 Partai Gerindra 15 Partai Gerindra 7 Partai GOLKAR 16 Partai Republik 8 Partai HANURA 17 Partai Garuda 9 PKB 18 PPP 19 PKPI
b) Pengawasan Verifikasi Administrasi Dokumen Keanggotaan
Partai Politik
40
Pengawasan Verifikasi administrasi dukungan keanggotaan partai
politik yang dilakukan di kantor KPU Banten, dilakukan dengan
metode pengawasan melekat, pengawasan pertama memastikan
KTP/suket sebagai syarat dukungan pencalonan memenuhi syarat
adminitrasi dan jumlah dukungan.
41
c) Pengawasan Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Keanggotaan
Partai Politik
Tabel 16
Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Keanggotaan Parpol
Provinsi No. Partai JML Kab/ Kota
JML 75% dr
Kab/ Kota
JML Kab/Kota
yg diajukan
Kepengurusan
Keterwakilan perempuan
brp %
Domisili
Kantor
Tetap
BANTEN
1 PDIP 8 6 8 Ada 30% √ 2 GOLKAR 8 6 8 Ada 30% √
3 DEMOKRAT 8 6 8 Ada 30% √
4 PAN 8 6 8 Ada 30% √
5 HANURA 8 6 8 Ada 30% √
6 GERINDRA 8 6 8 Ada 30% √
7 NASDEM 8 6 8 Ada 30% √
8 PKS 8 6 8 Ada 30% √
9 PBB 8 6 8 Ada 30% √
10 PKPI 8 6 8 Ada 30% √
11 PKB 8 6 8 Ada 30% √
12 PPP 8 6 8 Ada 30% √
13 PSI 8 6 8 Ada 30% √
14 PERINDO 8 6 8 Ada 30% √
15 BERKARYA 8 6 8 Ada 30% √
16 GARUDA 8 6 8 Ada 30% √
17 PIKA 18 PARSINDO 19 REPUBLIK
42
Gambar 4: Penyampaian Hasil Verfikasi Faktual Syarat Dukungan Partai politik
Pasal 19 Bawaslu melakukan pengawasan Verifikasi kepengurusan
Partai Politik calon Peserta Pemilu yang telah memenuhi persyaratan.
Untuk membuktikan keabsahan dan kebenaran persyaratan Partai
Politik calon Peserta Pemilu. Dilakukan dengan memastikan KPU
mendatangi kantor tetap pengurus Partai Politik calon Peserta Pemilu
sesuai dengan tingkatannya.
Tabel 17
Kepengurusan Partai Politik
No. Partai JML Kab/ Kota
JML 75% dr Kab/ Kota
JML Kab/Kota yg diajukan
Kepengurusan
Keterwakilan perempuan
brp %
1 PDIP 8 6 8 ada 30% 2 GOLKAR 8 6 8 ada 30% 3 DEMOKRA
T 8 6 8 ada 30%
4 PAN 8 6 8 ada 30% 5 HANURA 8 6 8 ada 30% 6 GERINDRA 8 6 8 ada 30%
43
7 NASDEM 8 6 8 ada 30% 8 PKS 8 6 8 ada 30% 9 PBB 8 6 8 ada 30%
10 PKPI 8 6 8 ada 30% 11 PKB 8 6 8 ada 30% 12 PPP 8 6 8 ada 30% 13 PSI 8 6 8 ada 30% 14 PERINDO 8 6 8 ada 30% 15 BERKARY
A 8 6 8 ada 30%
16 GARUDA 8 6 8 ada 30% 17 PIKA 18 PARSINDO 19 REPUBLIK
3. Hasil-Hasil Pengawasan Tahapan Pendaftaran Partai Politik
a. Temuan
Dari proses pengawasan terhadap tahap pendaftaran partai politik
Bawaslu menemukan persoalan baik secara administrasi lainnya, yang
perlu untuk diklarifikasi baik oleh parpol maupun KPU yang telah
menerima berkas dan melakukan penelitian secara administrasi
maupun faktual. Temuan tersebut antara lain adalah sebagai berikut;
• Tidak sama jumlah dukungan antara KTA/KTP
• Pendukung partai politik tidak bisa ditemui
• Pengurus partai politik yang tidak ada di tempat saat diverifikasi.
• Ketidak sesuaian data dalam SIPOL dengan jumlah dan Nama
anggota Partai Politik.
• Kegandaan anggota partai politk dalam satu partai ataupun
antar Partai Politik.
• Adanya satu nama anggota Partai Politik yang diunggah
beberapa kali kedalam SIPPOL.
44
b. Rekomendasi
Berkaitan dengan kebenaran struktur pengurus Partai Politik calon
pesera pemilu, Bawaslu Banten merekomendasikan sebagai berikut :
1) Memperbaiki kekurangan jumlah kepengurusan 30% keterwakilan
perempuan pada tatanan kepengurusan Partai Politik.
2) Terhadap ditemukanya beberapa anggota Partai Politik yang tidak
bisa menunjukan KTP elektronik dan Kartu Tanda Anggota Parpol
maka dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS).
3) Terhadap Perbedaan lokasi kantor tetap parpol antara yang
tercantum di SIPOL dengan lokasi kegiatan verifikasi faktual atas
hal tersebut Bawaslu Banten merekomendasikan agar proses
verifikasi faktual dilaksanakan sesuai lokasi yang tercantum di
SIPOL.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi.
Rekomendasi yang diberikan oleh Bawaslu Banten dalam hal ini
direspon dengan baik sehingga yang menjadi catatan dari hasil
pengawasan segera direspon oleh KPU Banten sebagai bentuk saran
untuk melakukan suatu perbaikan.
4. Dinamika dan Permasalahan
Dinamika dan permasalahan yang terjadi saat melakukan pengawasan di
tahap ini adalah sebagai berikut :
1) Dihari pertama penyerahan Berkas persyaratan kurang antusiasme
dari Partai Politik.
2) Sering terjadi eror system pada saat upload dokumen.
3) Tidak sesuainya lampiran Model F2 PARPOL daftar nama anggota
Partai Politik yang terdapat dalam SIPOL dengan Lampiran KTP
elektronik dan KTA.
4) Terbatasnya personil pengawas dalam mengawasi penelitian
administrasi dan verifikasi factual.
45
5) Pada saat penelitian adminstrasi dokumen keanggotaan Partai
Politik KPU kurang personil dalam melakukan pelayanan
pendaftaran.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Bawaslu Banten menyadari masih banyak kekurangan selama proses
pengawasan dan tentunya ke depan akan menjadikan sebagai bahan
evaluasi untuk meningkatkan proses pengawasan baik dari sumberdaya
manusia maupun dari perangkat alat kerja pengawasan.
C. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon DPRD Provinsi
Banten.
1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan
Tahapan pencalonan adalah tahapan inti dari semua tahapan
penyelenggaraan Pemilu 2019. KPU Provinsi Banten menetapkan
Daftar Calon Sementara (DCS).
a. Kerawanan dan IKP
Lemahnya analisa terhadap potensi kerawanan, memicu terjadinya
pelanggaran, oleh karenanya Bawaslu Banten dapat melakukan
pemetaan terhadap potensi kerawanan yang akan terjadi sebagai
upaya pencegahan pada setiap tahapan. Tidak terkecuali potensi
pelanggaran yang dapat terjadi pada tahap pencalonan.
b. Perencanaan Pengawasan
Bawaslu Provinsi Banten dalam melakukan pengawasan pencalonan
berpedoman pada Perbawaslu No. 23 Tahun 2018 tentang
Pengawasan Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
46
Kabupaten/Kota. Pengawasan pencalonan Peserta Pemilu Anggota
DPRD Provinsi yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu meliputi:
1) persyaratan pengajuan bakal calon;
2) persyaratan bakal calon;
3) pengumuman dan tata cara pengajuan bakal calon;
4) penelitian persyaratan bakal calon;
5) verifikasi;
6) penyusunan dan pengumuman DCS; dan
7) penyusunan dan pengumuman DCT.
2. Kegiatan Pengawasan Tahapan
a. Pencegahan
Pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Banten pada saat proses
tahapan pencalonan yaitu melakukan koordinasi denga KPU Provinsi
Banten dan Peseta Pemilu, terkait pemenuhan syarat administrasi,
keabsahan doukumen calon dan ketaatan waktu pencalonan serta
menerjunkan tim pengawas untuk melakukan pengawasan melekat
pada setiap sub tahapan Pencalonan Anggota Dewan yang dilakukan
oleh peserta Pemilu 2019 maupun penyelenggara oleh KPU Banten
menetapkan Daftar Calon Sementara (DCS).
b. Aktifitas pengawasan
Bawaslu Provinsi Banten dalam melakukan pengawasan tahapan
pendaftaran bacaleg dilakukan dengan cara:
1. Pengawasan langsung;
2. Pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan
dokumen persyaratan;
47
3. Penelusuran terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan
dokumen persyaratan; dan Pelaksanaan tahapan pencalonan
Anggota DPR, Anggota DPRD Provinsi, dan Anggota DPRD
Kabupaten/Kota sesuai dengan pelaksanaan prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bawaslu Banten melakukan pengawasan melekat terhadap proses
Penyerahan dan Penelitian Berkas Pendaftaran Pencalonan Calon
Anggota DPRD Provinsi Banten. Fokus pengawasan dalam proses ini
adalah :
a. Memastikan Partai politik Mengajukan berkas Pendaftaran
Pencalonan tidak melebihi batas waktu yang ditentukan.
b. Memastikan Partai Politik Memenuhi kuota 30%
keterwakilan perempuan dalam Daftar calon anggota DPRD
Provinsi Banten, untuk tiap daerah pemilhan. c. Memastikan
proses Penyerahan berkas pencalonan dilakukan oleh KPU
Banten sesuai dengan tatacara dan prosedur yang berlaku.
c. Memastikan KPU Banten melakukan sosialisasi penerimaan
pendaftaran pencalonan secara maksimal.
d. Memastikan Partai Politik tidak melakukan upaya Pemberian
uang atau materi lainnya kepada KPU Banten dalam proses
penerimaan dan pemeriksaan berkas pencalonan.
e. Memastikan Partai Politik mengunggah data daftar calon
kedalam Sistem Informasi Pencalonan (SILON).
48
Gambar 5 : Pengawasan Pendaftaran Bakal Calon Legislatif Provinsi Banten, 2019.
49
GRAFIK 1 : Bakal Calon Anggota Legislatif DPRD Banten
50
52
33
85
PARTAI NASDEM
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
15
12
27
PARTAI GARUDA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
45
33
78
PARTAI BERKARYA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
54
30
83
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
(e)
(h)(g)
(f)
Berdasarkan data tersebut di atas maka keterwakilan perempuan pada pendaftaran Bacaleg pemilu 2019 di
Provinsi Banten dengan jumlah tertinggi yaitu Partai Hanura sebanyak 39 perempuan dan terendah adalah
partai Garuda yaitu 12 perempuan. Berikut disajikan syarat pengajuan daftar calon Legislatif DPRD Provinsi
Banten tahun 2019.
51
Tabel 18 Kelengkapan Syarat Daftar Calon dan Syarat Calon DPRD
Provinsi Banten Pemilu 2019.
3. Pengawasan Penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) DPRD
Provinsi Banten
Bawaslu Provinsi Banten melakukan pengawasan terhadap penetapan
Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPRD provinsi Banten yang
ditetapkan pada 7 Agustus 2018. Pengawasan dilakukan dengan
metode penelitian terhadap berkas Berita Acara DCS, dengan fokus
pengawasan sebagai berikut :
a. Caleg yang ditetapkan dalam DCS adalah Caleg yang seluruh
dokumen Persyaratan Pencalonannya telah diteliti dan
dinyatakan Memenuhi Syarat.
b. Caleg yang ditetapkan bukan merupakan Mantan narapidana
dengan hukuman diatas 5 tahun sesuai putusan pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap.
52
c. Partai Politik memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan
dalam Daftar Calon Sementara.
Hasil pengawasan terhadap penetapan Daftar Calon sementara
diketahui dari 1.112 Bakal Caleg yang diajukan oleh seluruh partai
politik hanya sekitar 1.017 yang memenuhi syarat, 56 tidak memenuhi
syarat dan sekitar 39 bakal caleg gugur diakibatkan tidak terpenuhinya
30% keterwakilan perempuan. Berikut Daftar Calon Sementara
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Pada
Pemilihan Umum Tahun 2019.
Tabel 19
Daftar Calon Sementara (DCS) Legislatif DPRD Provinsi Banten Pemilu
2019
Nomor Urut
Partai Politik
Nama Partai Politik Jumlah Dapil
Jumlah Laki-Laki/ Perempuan
Total Keterwa
kilan Perempu
an %) L P
1 PKB 10 54 30 84 35.71 2 GERINDRA 10 54 31 85 36.47 3 PDI PERJUANGAN 10 55 29 84 34.52 4 GOLKAR 10 41 26 67 38.81 5 NASDEM 10 51 33 84 39.29 6 GARUDA 8 14 11 25 44.00 7 BERKARYA 10 37 28 65 43.08 8 PKS 10 53 30 83 36.14 9 PERINDO 10 47 33 80 41.25 10 PPP 10 39 28 67 41.79 11 PSI 10 30 17 47 36.17 12 PAN 7 29 16 45 35.55 13 HANURA 10 47 34 81 41.98 14 DEMOKRAT 10 53 30 83 36.14 19 PBB 9 18 15 33 45.45 20 PKP INDONESIA 2 2 2 4 50.00
JUMLAH 624 393 1.017 38.64 Sumber : Bawaslu,2018
Berdasarkan Daftar Calon Sementara Legislatif DPRD Provinsi Banten diketahui terdapat 12 Partai Politik yaitu PKB,Gerindra,PDIP,Golkar,Nasdem,Berkarya,PKB,PKS,Perindo,PPP,PSI,Hanura
53
dan Demokrat tersebar di 10 Dapil. 1 partai yang tersebar di 9 Dapil yaitu PBB, 1 partai tersebar di 8 Dapil yaitu Garuda dan 1 Partai tersebar di 2 Dapil yaitu PKPI.
gambar 6 : Keterwakilan Perempuan Calon anggota Legislatif
Data diatas menunjukan Keterwakilan Perempuan Calon Anggota DPRD Provinsi Banten secara prosentasi tertinggi yaitu partai partai Hanura dan terendah yaitu PKPI.
4. Pengawasan Penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) DPRD Provinsi
Banten
Terhadap hasil penetapan daftar calon tetap anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Bawaslu
kemudian melakukan analisa untuk memastikan tidak ada DCT yang
tidak memenuhi syarat dari hasil verifikasi baik administrasi maupun
factual, selain itu Bawaslu juga meminta KPU untuk mengumumkan
dan menerima masukan dari masyarakat terkait persyaratan para
54
bakal calon DPRD tersebut, berikut jumlah daftar tetap calon anggota
DPRD Banten:
Tabel 20 Daftar Calon Tetap (DCT) Legislatif DPRD Provinsi Banten Pemilu 2019
No PARPOL JUMLAH BAKAL CALON KURSI
JENIS KELAMIN LAKI -LAKI PEREMPUAN
1 PKB 84 54 30 2 GERINDA 85 54 31 3 PDIP 84 55 29 4 GOLKAR 69 42 27
5 NASDEM 84 51 33 6 GARUDA 25 14 11 7 BERKARYA 69 39 30 8 PKS 83 54 29 9 PERINDO 82 50 32 10 PPP 70 42 28
11 PSI 47 30 17 12 PAN 73 47 26 13 HANURA 81 47 34 14 DEMOKRAT 83 53 30 15 PBB 46 26 20 16 PKPI 12 7 5
Berdasarkan pada data tersebut di atas, maka Penetapan DCT terjadi
perubahan dimana sebelumnya saat DCS ditetapkan sebanyak 1.017
memenuhi syarat, maka penetapan berjumlah Terhadap hasil
penetapan daftar calon tetap anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Bawaslu kemudian melakukan
analisa untuk memastikan tidak ada DCT yang tidak memenuhi syarat
dari hasil verifikasi baik administrasi maupun factual, selain itu
Bawaslu juga meminta KPu untuk mengumumkan dan menerima
masukan dari masyarakat terkait persyaratan para bakal calon DPRD
tersebut, berikut jumlah daftar calon anggota DPRD Banten secara
angka di masing-masing parpol dan daerah pemilihan.
55
56
57
58
59
Laki-Laki = 54
Perempuan = 30
Jumlah = 84
Laki-Laki = 54
Perempuan = 31
Jumlah = 85
Grafik 10
Daftar Calon Tetap DPRD Provinsi Banten berdasarkan Keterwakilan Perempuan
Berdasarkan data diatas calon tetap Anggota DPRD Provinsi Banten keterwakilan Perempuan dengan jumlah tertinggi
64
%
36
%
Partai PKB
Laki-
laki
Perem
puan
64
%
36
%
Partai Gerindra
Laki-
laki
Perem
puan
61
%
39
%
Partai Golkar
Laki-
laki
Perem
puan
65
%
35
%
Partai PDIP
Laki-laki
Peremp
uan
61
%
39
%
Partai Nasdem
Laki-
laki
Perem
puan
61
%
39
%
Partai Perindo
Laki-
laki
Perem
puan
56
%
44
%
Partai Garuda
Laki-
laki
Perem
puan
57
%
43
%
Partai Berkarya
Laki-
laki
Perem
puan
60%
40%
Partai PPP
Laki-
laki
Perem
puan
65
%
35
%
Partai PKS
Laki-
laki
Perem
puan
64
%
36
%
Partai PAN
Laki-
laki
Perem
puan
64
%
36
%
Partai PSI
Laki-
laki
Perem
puan
60
61
62
63
64
65
66
5. Hasil-Hasil Pengawasan
a. Temuan
Bawaslu menemukan persoalan khususnya terkait administrasi calon, yang perlu untuk
diklarifikasi baik oleh peserta maupun KPU yang telah menerima berkas dan melakukan
penelitian secara administrasi maupun faktual. Temuan tersebut antara lain :
Bakal calon yang dokumennya tidak lengkap, sebagai berikut :
• Tidak ada S.K Sehat Jasmani dan rohani,
• Tidak ada surat Keterangan dari Pengadilan
• Tidak ada Surat Keterangan dari Kepolisian (SKCK)
• Tidak ada surat keterangan dari BNN
• Surat Lampiran sebagai pemilih dari KPU
• Lampiran Model BB.1
• Lampiran Model BB.2
b. Rekomendasi
Bawaslu Provinsi Banten menyampaikan sejumlah rekomendasi hasil pengawasan
tahapan pencalonan, diantaranya adalah :
1) Berkaitan soal waktu pendaftaran Calon anggota Legislatif Bawaslu
merekomendasikan secara lisan untuk waktu agar di lakukan sesuai dengan jadwal
tahapan
2) Meminta kepada KPU untuk mengulang proses verifikasi terhadap dokumen
kelengkapan syarat anggota DPRD Provinsi Banten dengan memperhatikan ketentuan
bahwa keseluruhan persyaratan yang diatur dalam Undang-Undang adalah bersifat
wajib dan kumulatif. Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan verifikasi ulang tersebut,
Bawaslu meminta KPU agar memberi akses kepada Tim pengawas Bawaslu untuk
melakukan pengawasan langsung bersamaan dengan tim verifikator KPU
3) Meminta kepada KPU untuk tidak mengeluarkan kebijakan internal yang justru
menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan tahapan pemilu. KPU harus
menjadikan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan sebagai syarat yang
harus di penuhi dengan sebaik-baiknya.
67
4) Terdapat dua calon anggota legislatif yang merupakan mantan narapidana di
rekomendasikan untuk dimasukan dalam daftar calon tetap atas putusan sidang
ajudikasi yang di lakukan oleh Bawaslu Banten.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Adapun proses tindak lanjut dari hasil temuan oleh Bawaslu Banten dapat ditindaklanjuti
oleh KPU Provinsi Banten.
6. Dinamika dan permasalahan
Dinamika yang terjadi pada proses pengawasan tahapan pencalonan diantaranya
kendala teknis terkait penggunaan SIPOL sehingga mengakibatkan keterlambatan
system pendaftaran yang terjadi. Selain itu juga, adanya perbedaan antara jumlah data hasil
verifikasi administrasi yang diterima dengan berkas yang disampaikan oleh partai politik
berkaitan dengan calaeg yang di usungnya, kemudian terdapat persoalan perbedaan persepsi
dijajaran KPU dan Bawaslu Banten berkaitan dengan penafsiran PKPU nomor 20 tahun 2018
tentang pencalonan pasal 23 ayat 4.
Berkaitan administrasi kelengkapan persyaratan masih terdapat kekurangan berkas dan syarat
pencalonan seperti tidak ada surat keterangan bebas narkoba, surat keterangan dari
Pengadilan, Formulir BB.1 dan formulir BB 2. Namun demikian, secara garis besar tahapan
pencalonan hingga penetapan berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
7. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Bawaslu Provinsi Banten sebagai pengawas Pemilu memiliki peran yang sangat strategis
dalam melakukan tugas pengawasan penyelenggaraan Pemilu. Untuk mewujudkan Pemilu
yang demokratis, jujur, adil dan berkualitas serta legitimate tentu diperlukan peran serta
seluruh elemen masyarakat dalam pelaksanaan penyelenggara agar tujuan yang diharapkan
dapat tercapai.
Bawaslu Provinsi Banten cukup maksimal dalam melakukan tugas pengawasan. Terkait
Panduan atau alat kerja pengawasan berupa form pengawasan sangat membantu cara kerja
pengawasan, untuk mendeteksi potensi pelanggaran pada tahapan pencalonan. Alat kerja
juga mampu mengumpulkan hasil pengawasan sebagai pembanding pengawas saat
68
sinkronisasi dengan pihak KPU. Namun, meski menunjang sebagai stimulus pengawasan,
alat kerja juga kerap menghambat ketepatan waktu saat melaporkan hasil pengawasan. Ini,
disebabkan kurang dipahaminya cara pengisian form pengawasan
D. Pelaksanaan Tahapan Kampanye
Pasal 267 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyebutkan Kampanye
Pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat dan dilaksanakan secara
bertanggung jawab. Kampanye merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh calon atau tim
kampanye/pelaksana kampanye/petugas kampanye untuk meyakinkan para pemilih dalam
rangka mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya, dengan menawarkan visi, misi dan
program calon secara lisan maupun tertulis kepada masyarakat. Untuk mewujudkan Pemilu yang
demokratis, jujur, adil dan berkualitas tentu diperlukan peran serta seluruh elemen masyarakat
dalam pelaksanaan penyelenggara Pemilu agar mendapatkan output dan menghasilkan
pemimpin yang benar-benar menjadi harapan masyarakat serta memperjuangkan aspirasi rakyat.
1. Perencanaan Pengawasaan
Pengawasan Kampanye penyelenggaraan Pemilu menjadi tanggung jawab bersama Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota. Pengawasan Kampanye terdiri atas:
a. Pengawasan Tim Kampanye;
b. Pengawasan materi dan/atau ujaran Kampanye;
c. Pengawasan Kampanye yang dilarang; d. pengawasan Kampanye di luar jadwal;
d. Pengawasan pemberitaan dan penyiaran Iklan Kampanye;
e. Pengawasan Kampanye oleh pihak yang dilarang keterlibatannya;
f. Pengawasan praktik politik uang dalam Kampanye;
g. Pengawasan pertemuan terbatas, tatap muka, dialog, rapat umum dan debat kandidat; dan
h. Pengawasan pemasangan Alat Peraga Kampanye dan penyebaran Bahan Kampanye.
Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Banten sesuai tahapan sebagaimana
dalam PKPU No.10 Tahun 2019 tentang Tahapan program dan jadwal penyelenggaraan
Pemilu tahun 2018. Bawaslu Provinsi Banten melakukan pengawasan proses kegiatan
Kampanye yang dilakukan oleh peserta pemilu tahapan penyelenggaraan pemilu yang dimulai
pada tanggal 23 september 2018-13 April 2019. Strategi pengawasan kampanye dalam
pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Banten yaitu:
69
Preventif, Pencegahan dan Penindakan. Utamanya memang strategi yang dikedepankan
adalah preventif/pencegahan dimana titik-titik potensial yang diindikasikan akan terjadi
pelanggaran, namun demikian apabila langkah-langkah tersebut masih saja terjadi
pelanggaran tentu strategi selanjutnya akan dilakukan penindakan atau penegakan
perundangan, dengan demikian pengawasan kampanye lebih terarah.
a. Kerawanan pada tahapan Kampanye
Beberapa potensi kerawanan yang timbul saat pelaksanaan tahapan kampanye
diantaranya :
1. Mobilisasi ASN dalam kampanye.
2. Penggunaan Fasilitas Negara dalam berkampanye.
3. Kampanye dilakukan ditempat di tempat ibadah dan lembaga pendidikan
4. Kampanye di luar jadwal.
5. Pemberian materi saat berkampanye (Politik Uang)
6. Materi/konten kampanye yang dilarang dalam UU.
7. Issu hoax dan SARA.
8. Pelaksana dan/atau Tim tidak melibatkan orang-orang yang dilarang dalam UU No.7
tahun 2017.
b. Perencanaan Pengawasan
Fokus pengawasan tahapan kampanye yang menjadi fokus/obyek pengawasan
Pemilu2019 yaitu :
1. Larangan Kampanye
2. Politik Uang
3. Netralitas Penyelenggara.
4. Tim Kampanye
5. Petugas Kampanye
6. Orang-perorangan dan relawan
7. Alat peraga kampanye
8. Pertemuan terbatas.
9. Kampanye tatap muka dan dialog
10. Kampanye dalam bentuk kegiatan lain
11. Kampanye dimedia massa
70
12. Ketentuan bagi pejabat yang ikut dalam kampanye
13. Larangan bagi pejabat, ASN, Kepala Desa/Lurah.
Bawaslu Banten melakukan rencana pengawasan pada tahapan kampanye pada Pemilu
Tahun 2019 yang meliputi:
1. Melakukan pengawasan pemasangan alat peraga kampanye dengan berkoordinasi
dengan Dinas Perizinan Kota Serang terkait Pemasangan alat peraga kampanye.
2. Pengawasan melekat pada setiap kegiatan kampanye yang dilakukan oleh peserta
Pemilu di wilayah pengawasan Bawaslu Banten.
2. Kegiatan Pengawasan.
a. Pencegahan.
Strategi pengawasan kampanye yang dilakukan oleh Bawaslu Banten dalam pelaksanaan
penyelenggaraan Pemilu, yaitu: Preventif (sosialisasi), pencegahan dini dan penindakan.
Upaya pencegahan yang dilakukan Bawaslu Banten meliputi:
1. Bawaslu Banten melakukan rapat koordinasi persiapan menghadapi tahapan
kampanye bertempat di Bawaslu Banten dengan Pemeritah Daerah, Polda Banten,
Satpol PP, LO Parpol tingkat Provinsi dan KPU Banten. Kegiatan ini sebagai upaya
pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Banten agar dapat meminimalisir
terjadinya pelanggaran Pemilu, mekanisme pelaksanaan kampanye, perizinan dan
pemasangan alat peraga kampanye serta menghimbau Pemerintah untuk membuat
himbauan kepada ASN di Provinsi Banten untuk bersikap netral.
2. Mengeluarkan surat himbauan kepada peserta Pemilu memasang APK di lokasi
yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
3. Melakukan sosialisasi berkaitan dengan netralitas ASN maupun Perbawaslu
sebagai produk hukum Bawaslu.
Pada tahapan pengawasan menghadapi persiapan masa kampanye Bawaslu Banten
melakukan,diantaranya :
1. Penertiban Alat Peraga Kampanye (APK )
Pasal 24 ayat (1) menyebutkan bahwa Pengawasan penyebaran Bahan Kampanye
dilakukan dengan memastikan:
71
a. Bahan Kampanye yang dicetak dan disebarkan dalam bentuk dan ukuran sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. desain dan materi Bahan Kampanye yang dicetak dan disebarkan oleh Peserta Pemilu
sesuai dengan desain dan materi Bahan Kampanye yang diserahkan kepada KPU;
c. setiap Bahan Kampanye yang dicetak dan disebarkan tidak melebihi nilai konversi
dalam bentuk uang sebesar Rp60.000,00 (enam puluh ribu rupiah) yang disesuaikan
dengan nilai harga pasar; dan
d. Bahan Kampanye tidak disebarkan atau ditempelkan di tempat umum sebagai berikut:
Bawaslu Banten berupaya untuk memaksimalkan peran dan fungsi Pengawasan Pemilu
dilakukan dengan metode mengawasi seluruh proses tahapan untuk memastikan
pelaksanaan berjalan sesuai dengan ketentuan dan mengarah kepada kualitas
penyelenggaraan oleh KPU. Tak terkecuali pengawasan terhadap pemasangan alat raga
kampanye. Bahan kampanye hasil pengawasan dan penertiban APK oleh Bawaslu Banten
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Grafik 11
Gambar 7
Penertiban APK
72
3. Dinamika dan Permasalahan
a. Dinamika
Berbagai dinamika mewarnai pelaksanaan kampanye pada Pemilu 2019. Bawaslu Banten
memastikan pelaksanaan Kampanye dilakukan dengan jujur, terbuka, dan dialogis, serta
mengawasi pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum sebagai perwujudan pendidikan
politik.
Pelaksanaan Kampanye pemilu 2019 menimbulkan beberapa dinamika yang meliputi :
prosedur tindak lanjut APK yang di luar ketentuan dan penegasan instansi yang berwenang
dalam melakukan rekomendasi penerbitan APK. pembatasan jumlah akun kampanye di
media sosial dan juga pengaturan mengenai sosialisasi iklan bakal calon, iklan layanan
petahana dan SKPD atau penggunaan fasilitas/anggaran daerah hibah/bansos.
b. Permasalahan
Pengawas Pemilu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan metode Kampanye yang
dilaksanakan pada:
1) 3 (tiga) Hari setelah ditetapkan Daftar Calon Tetap Anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD;
dan
2) Setelah ditetapkan sebagai Pasangan Calon untuk Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden sampai dengan dimulainya Masa Tenang pemilu 2019.
Pengawas Pemilu memastikan pelaksanaan Kampanye dilaksanakan selama 21 (dua
puluh satu) Hari sampai dengan 1 (satu) Hari sebelum dimulainya Masa Tenang. Dan
Pengawas Pemilu memastikan Peserta Pemilu tidak melaksanakan kampanye dalam
bentuk apapun pada Masa Tenang.
Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan kampanye diantaranya :
1) Terlambatnya penyediaan logistik alat peraga kampanye oleh KPU
2) Jadwal kampanye yang dilaporkan mendadak oleh tim kampanye
3) Kesadaran hukum dari peserta pemilu untuk taat asas dan taat hukum. Seperti untuk
tidak melakukan pemasangan APK ditempat terlarang, pemasangan Bahan kampanye
di dinding milik orang lain, pelibatan anak-anak, pengunaan bak terbuka, serta peserta
kampanye menggunakan kendaraan roda dua tanpa memakai helm.
73
4) Kurangnya kesadaran dan pemahaman dari Aparatur Sipil Negara terhadap aturan,
sehingga masih ada ASN yang terlibat kampanye.
5) Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengawal dan menciptakan Pemilu yang
bersih dari politik uang dan berintegritas.
E. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Perhitungan Suara
1. Pelaksanaan Pengawasan Pendistribusian
Perlengkapan penyelenggaraan pemilu adalah perlengkapan yang digunakan dalam
penyelenggaraan pemilu, meliputi perlengkapan pemungutan suara dan dukungan
perlengkapan lainnya. Hal ini meruapakan suatu kewajiban bagi bawaslu Provinsi Banten
untuk melakukan proses pengawasannya dan diperkuat oleh turunnya perbawaslu Nomor 30
Tahun 2018.
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Pengawas Pemilu sesuai dengan kewenangan masing-masing memastikan Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilu dan Dukungan Perlengkapan Lainnya dilaksanakan berdasarkan
prinsip sebagai berikut:
a. tepat jumlah;
b. tepat jenis;
c. tepat sasaran;
d. tepat waktu;
e. tepat kualitas; dan
f. efisien.
Pengawasan Logistik Pemilu Logistik pada Pemilu Tahun 2019 penting untuk diawasi
karena ketersediaan dan kecukupan logistik Pemilu akan mempengaruhi Kelancaran dan
menghambat pemilih dalam memberikan hak suaranya, sehingga berpotensi
menghilangkan hak pilih, kualitas logistik Pemilu yang tidak memadai akan mengganggu
proses pemungutan dan penghitungan suara, berikut kerawanan dalam logistik :
1. Ketersediaan logistik pada saat produksi
2. Kualitas logistik
74
3. Ketepatan waktu produksi dan distribusi
4. Kamanan saat produksi dan distrubusi ke lokasi
5. Keamanan penyimpanan dan pengiriman logistik
6. Berpotensi Surat suara Tertukar antar Daerah Pemilihan;
7. Keamanan yang kurang memadai;
8. Surat Suara banyak yang rusak
9. Tidak Tepat waktu pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilu;
10. Penyimpanan Perlengkapan pemungutan Kurang memadai;
11. Pengawasan Logistik Pemilu Lingkup Kecamatan dan Pendistribusiannya;
12. Pengawasan dalam wilayah kecamatan baik dalam penerimaan maupun kegiatan lain
dalam pensortiran dan pendistribusian lanjutan kepada Kelurahan dilakukan oleh
Panwascam:
13. Keamanan dan Pengawasan Pendistribusian Logistik Pemilu ke TPS;
14. Pengawasan terhadap pergerakan perlengkapan pemungutan dan penyelenggaran
Pemilu dari kelurahan menuju TPS dilakukan oleh Panwascam dan dibantu oleh PPL.
b. Perencanaan Pengawasan
Dalam pelaksanaan penyediaan perlengkapan penyelenggaraan Pemilu 2019, ada
beberapa hal yang harus dipenuhi oleh KPU sebagai pihak penyedia dari kebutuhan
Pemilu, hal-hal yang harus dipenuhi dalam penyedian logistik sebagai berikut tepat jumlah,
tepat jenis, tepat sasaran tepat waktu dan tepat kualitas serta efisien.
Oleh karena itu, untuk memastikan terpenuhinya seluruh prinsip tersebut Bawaslu
memastikan bahwa KPU telah menetapkan aturan-aturan yang berisi petunjuk kegiatan
yang harus atau tidak boleh dilakukan satuan kerja, serta membuat sebuah norma atau
persyaratan yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis
yang seragam dalam penyediaan seluruh perlengkapan sebagaimana dimaksud.
75
Grafik 12
Kebutuhan Tinta
Grafik 13
Kebutuhan Surat Suara
Grafik 14
Kebutuhan Kotak Suara
3.6
56
9.2
34
7.9
84
7.8
12
7.8
12
10
.13
4
7.6
38
2.4
28
3.6
56
9.2
34
7.9
84
7.8
12
7.8
12
10
.13
4
7.6
38
2.4
28
Tinta dibutuhkan
Tinta jumlah produksi
2.3
62
.83
8
6.1
51
.03
0
5.0
44
.98
0
4.7
55
.00
5
10
.82
5.0
85
6.0
98
.28
7
4.8
51
.69
3
1.4
84
.62
5
2.3
62
.83
8
6.1
51
.03
0
5.0
44
.98
0
4.7
55
.00
5
10
.82
5.0
85
6.0
98
.28
7
4.8
51
.69
3
1.4
84
.62
5
Surat Suara dubutuhkan
Surat Suara jumlah produksi
SURAT SUARA
76
Grafik 15
Jumlah Produksi Tinta
9.2
06
23
.43
5
20
.26
8
19
.90
5
19
.90
5
25
.47
8
19
.37
4
6.1
59
9.2
06
23
.43
5
20
.26
8
19
.90
5
19
.90
5
25
.47
8
19
.37
4
6.1
59
Kotak dubutuhkan
Kotak jumlah produksi
KOTAK SUARA3
.65
6
9.2
34
7.9
84
7.8
12
7.8
12 1
0.1
34
7.6
38
2.4
28
Jumlah Produksi Tinta
Tinta jumlah produksi
77
Grafik 16
Jumlah Segel
Grafik 17
Jumlah Bilik Suara
2. Kegiatan Pengawasan
Dalam melakukan tugas pengawasan pada tahap produksi perlengkapan pemungutan suara
dan dukungan perlengkapan pemungutan suara Bawaslu menggunakan pengawasan
7.3
12
40
7.6
18
41
4.3
45
40
7.4
56
79
0.5
04
52
.70
9
33
6.0
72
10
7.4
01
7.3
12
40
7.6
18
41
4.3
45
40
7.4
56
79
0.5
04
52
.70
9
33
6.0
72
10
7.4
01 Segel dibutuhkan
Segel jumlah produksi
SEGEL
7.3
12
18
.46
8
15
.96
8
15
.62
4
15
.62
4
20
.26
8
15
.27
6
4.8
56
7.3
12
18
.46
8
15
.96
8
15
.62
4
15
.62
4
20
.26
8
15
.27
6
4.8
56
Bilik dibutuhkan
Bilik jumlah produksi
BILIK
78
langsung ke percetakan dan koordinasi dengan KPU, sedangkan pada saat distribusi logistik
Bawaslu mengunakan strategi pengawasan melekat.
a. Pencegahan
Langkah Pencegahan yang dilakukan Bawaslu Banten diantaranya:
1) Berkoordinasi dengan KPU Banten terkait Jadwal Pengadaan Dan Pendistribusian
Logistik.
2) Monitoring bersama KPU Banten melakukan Pengecekan Kesiapan Gudang tempat
penyimpanan Logistik, pihak Pengamanan Logistik ke semua KPU Kab/Kota se
Banten.
3) Melakukan supervisi kepada Bawaslu Kabupaten/Kota dalam melakukan pengawasan
logistik.
4) Pengawasan langsung ke gudang percetakan surat suara untuk provinsi Banten yaitu
PT. Aksara Grafika.
Gambar 8 : Pengawasan ke perusahaan percetakan surat suara
79
Gambar 9 : Supervisi Pengawasan ke gudang logistic KPU Kota Tangerang Selatan
Pengawasan pada penyediaan logistik Pemilu 2019 dilakukan oleh Bawaslu Banten dan
Bawaslu Kab/Kota se Provinsi Bante untuk memastikan KPU dalam melakukan kepatuhan,
kebenaran, dan keabsahan atas prosedur, jenis, spesifikasi, kualitas, jumlah, waktu, sasaran
dan efisiensi dalam hal pelanggaran seluruh proses yang dimulai dengan penetapan norma
dan standar, pengadaan, produksi sampai dengan pendistibusian pemungutan suara, untuk
memastikan jumlah dan ketepatan dalam memproduksi Logistik Pemilu 2019 Bawaslu
mendatangi lokasi perusahaan yang memproduksi Kelengkapan Pemilu 2019 di Surabaya.
Hasil pengawasan ke PT. Aksara Grafika di Surabaya yaitu pencetakan surat suara dengan
menggunakan 2 mesin yang perharinya menghasilkan 250.000 eksemplar, packing surat
suara dimasukan ke plastik box, yang isinya tiap plastic 500 lembar, packing box, yang
semuanya dilakukan manual dengan spesifikasi serta prosedur pembuatan dan prosedur
pengamanan di internal perusahaan. Setiap Kelebihan produksi dan barang yang dinyatakan
rusak dilakukan pemusnahan disaksikan oleh Bawaslu dan Kepolisian.
80
F. Pengawasan Tahapan Dana Kampanye
1. Persiapan Pengawasan
a. Kerawanan-Kerawanan Dalam Tahapan Pengawasan Dana
Kampanye
1) Tidak melaporkan sumbangan yang telah diterima
2) Paslon melaporkan sumbangan/pengeluaran dana kampanye
yang tidak sesuai dengan fakta.
3) Kepatuhan penyerahan laporan dana awal kampanye
4) Ketepatan waktu.
5) Kelengkapan dokumen.
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Pengawas juga melakukan penelusuran terhadap daftar
penyumbang dana kampanye di masing-masing peserta Pemilu,
hal ini untuk memastikan tidak ada penyumbang yang menyalahi
aturan dan kepatutan dalam menyumbang dana kampanye.
Pengawasan dimulai dengan melakukan pengawasan pada semua
sub tahapan dana kampanye.
b. Aktivitas Pengawasan
Dana kampanye merupakan aktivitas yang mengacu pada
penerimaan dan pengeluaran peserta pemilu, calon Presiden dan
Wakil Presiden, calon legislatif dan calon DPD. Setidaknya ada
empat aspek yang saling berkaitan yaitu, pengumpulan dana,
pencatatan, pelaporan, penggunaan (belanja), dan audit laporan
dana kampanye. Pada tanggal 28 September 2018 adalah
tahapan peserta Pemilu melaporkan laporan awal dana kampanye
dan rekening dana kampanye.
81
Dalam melakukan pengawasan dana kampanye dibutuhkan
metode ivestigasi. Pertama yang harus dilakukan adalah meneliti
seluruh dokumen laporan dana kampanye peserta pemilu. Kedua,
melakukan penelusuran kebenaran laporan dana kampanye.
Ketiga, membandingkan hasil penelusuran lapangan dengan
laporan dana kampanye.
3. Pelaksanaan Pengawasan
Ada tiga tahapan dalam pelaporan dana kampanye pemilu anggota
legislatif, tahap pertama pelaporan dana awal penggunaan dana
kampanye, kedua penggunaan dana kampanye dan terakhir laporan
akhir dana kampanye.
a. PELAPORAN RKDK
1) Presiden
Tabel 22
RKDK CPWP
NO CAPRES&CAWAPRES NAMA
BANK
NOMOR
REKENING NAMA AKUN BANK CABANG
1 JOKOWI & MA'RUF BRI 008401003392305 TKP JOKOWI MARUF
AMIN
KANOR CABANG
SERANG
2 PRABOWO & SANDI BJB 0090080237100 BPN PROV BANTEN
PRABOWO SANDI
CABANG KHUSUS
BANTEN
82
2) DPD
Tabel 23
RKDK DPD
NO NAMA CALON NAMA BANK NOMOR REKENING
SALDO AWAL
PEMBUKAAN
1 M. NAWAWI BANK JABAR BANTEN 0090045334100 55,000,000
2 HIKA TRANSISIA BCA 6090374221 500,000
3 HERNIATI BANK MANDIRI 0700031086700 1,000,000
4 M. FADLIN AKBAR BANK JABAR BANTEN 0090095951100 1,000,000
5 TOPARI 200,000,000
6 REZA IBNU MALIK BRI 0827010187174506 500,000
7 ANDIARA 1630003167015 51,500,000
8 RUKIAT IDRIS 31,000,000
9 SOFYAN NURDIN BANK MANDIRI syariah 7122465335 1,000,000
10
Hj. CICIH
SUTIANINGSIH BANK JABAR BANTEN 0090093533101 42,000,000
11 ABDI SUMAITHI BNI 0141785930 13,534,461
12 FARID DERMAWAN BANK BANTEN 0826222221 8,000,000
13
Ir. ETEN HILMAN
HARTONO BANK BANTEN 0806245241 1,000,000
14 HABIB ALI ALWI
15 JUJU SUJANA
16 HJ. ASIROH
17 ENOH JUNAEDI
18 TB ALI RIDHO
19
TB TENGKU
ABDURROHMAN
20 NANA PRAYATNA
21 HAWASI SYABRAWI
22 SUTISNA
23 DANI SAMIUN
24 BUDI HERYADI
25 H. ABAY ZAENUDIN
26 TAFTAZANI
83
3) Partai Politik
Tabel 24
RKDK Partai Politik
NO PARPOL NOMOR
REKENING NAMA BANK
NAMA AKUN BANK
CABANG
1 PKB 0806245381 BANK BANTEN
0806245381-REKENING KHUSUS DANA KAMPANYE PKB
080-CABANG KHUSUS SERANG
2 GERINDA 0090067151100 BJB
DANA KAMPANYE DPD GERINDRA PROV BANTEN
CABANG KHUSUS BANTEN
3 PDIP 08010114747 BANK BANTEN
- -
4 GOLKAR 08401003397305 BRI
DPD PARTAI GOLKAR PROVINSI BANTEN
BRI CABANG SERANG
5 NASDEM 008401003389302 BRI
DPW PARTAI NASDEM PROVINSI BANTEN QQ RKDK
BRI CABANG SERANG
6 GARUDA 0806245453 BANK BANTEN
PARTAI GARUDA PROV BANTEN
080-CABANG KHUSUS SERANG
7 BERKARYA 0797988558 BNI - -
8 PKS 3080034481 BANG MUAMALAT INDONESIA
PERS PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPW PROP BANTEN
308 BANK MUAMALAT INDONESIA
9 PERIND0 08801014755 BANK BANTEN
PARTAI PERINDO BANTEN
-
10 PPP 0050206002755 BJB SYARIAH
KHUSUS DANA KAMPANYE
KANTOR CABANG
84
BANTEN SERANG
11 PSI 1630003163964 MANDIRI PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA
KANTOR CABANG SERANG
12 PAN 0806245232 BANK BANTEN
DPW PAN PROV BANTEN
-
13 HANURA 0806245445 BANK BANTEN
KHUSUS DANA KAMPANYE BANTEN
KANTOR CABANG SERANG
14 DEMOKRAT 0090052942100 BJB
DANA KAMPANYE PARTAI DEMOKRAT BANTEN
KAS CIPOCOK
15 PBB 802001005542534 BRI DPW PBB PROV BANTEN
BRI UNIT PAKUPATAN
16 PKPI 802001005554531 BRI RKDK PKPI BANTEN
BRI UNIT PAKUPATAN
85
b. Laporan Awal Dana Kampanye
86
87
Tabel 26
REKAP PENYERAHAN LAPORAN AWAL DANA KAMPANYE
DEWAN PERWAKILAN DAERAH PESERTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
PROVINSI BANTEN
N
O
UR
UT
NAMA DEWAN
PERWAKILAN
DAERAH
JENI
S
KEL
AMI
N
WAKTU
PENYERA
HAN
(WIB)
LAPORAN AWAL DANA KAMPANYE
JML
SALDO
AWAL
(Rp)
COPY BUKU
REKENING NPWP
SURAT KET
PENGELOLA
RKDK
SOFTCOP
Y STATUS
KETERANGA
N
LAD
K1
LAD
K2
LADK
3
LAD
K4
LADK
5
LAD
K6
ADA
TIDA
K
ADA
AD
A
TI
DA
K
AD
A
ADA TIDAK
ADA
AD
A
TI
DA
K
AD
A
PERBA
IKAN
TIDAK
PERB
AIKA
N
21.
H. ABAY ZAENUDIN,
M.Si L 11.15 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
3,000,00
0 √ √ √ √ √
22. H. ABDI SUMAITHI L 16.11 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
13,543,4
65 √ √ √ √ √
LADK1 s.d
LADK 5
DIPERBAIKI,
TIDAK
MEMBUKA
RKDK,
23.
ANDIARA APRILIA
HIKMAT P 15.00 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
51,500,0
00 √ √ √ √ √
24. HJ. ASIRIOH P 12.11 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
500,000 √ √ √ √ √
25.
H. BUDI HERYADI,
SE., SH. L 12.14 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
1,000,00
0 √ √ √ √ √
88
26.
HJ. CICIH
SUTIANINGSIH P 17.20 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
42,000,0
00 √ √ √ √ √
27. DANI SAMIUN, SH L 14.30 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
500,000 √ √ √ √ √
LADK1 s.d
LADK5
DIREVISI,
SOFTCOPY
TIDAK ADA
28.
ENOH JUNAEDI,
S.H. L 11.30 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
300,000 √ √ √ √
SURAT KET
RKDK TIDAK
ADA
29.
Ir. ETEN HILMAN
HARTONO L 15.00 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
1,000,00
0 √ √ √ √ √
30. HABIB ALI ALWI L 13.51 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
1,000,00
0 √ √ √ √ √
31. HAWASI SYABRAWI L 14.21 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
50,000,0
00 √ √ √ √
32.
HERNIATI SRI ANA
M P 12.50 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
1,000,00
0 √ √ √ √ √
33. HIKA TRANSISIA AP L 13.49 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
500,000 √ √ √ √ √
34. JUJU SUJANA, SM L 13.07 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
5,000,00
0 √ √ √ √ √
35.
H. TB. ALI RIDHO
AZHARI, S.H.,
M.I.KOM L 14.02 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
600,000 √ √ √ √ √
36. M. FADHLIN AKBAR L 13.48 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
1,000,00
0 √ √ √ √ √
37.
MOCHAMMAD
FARID DERMAWAN L 15.16 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
8,000,00
0 √ √ √ √ √
38.
MUHAMMAD
NAWAWI L 17.15 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
55,000,0
00 √ √ √ √ √
LADK1 s.d
LADK5
DIPERBAIKI
89
39.
NANA PRAYATNA
RAHADIAN L 14.06 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
500,000 √ √ √ √ √
40.
REZA IBNU MALIK,
S.Sos L 11.16 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
500,000 √ √ √ √ √
41. RUKYAT BIN IDRIS L 11.58 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
31,000,0
00 √ √ √ √
S. KET RKDK
TIDAK ADA
42. SOFYAN NURDIN L 14.18 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
1,000,00
0 √ √ √ √ √
43.
H. SUTISNA
SUKANDAR M L 17.18 WIB √ - - - - -
Rp
2,000,00
0 √ √ √ √ √
LADK 1 s.d
LADK5
DIPERBAIKI,
COPY BUKU
REKENING,
NPWP, S.KET
RKDK, DAN
SOFTCOPY
44. Drs. H. TAFTAZANI L 14.50 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
200,000 √ √ √ √ √
CD TIDAK
ADA
45.
TB. TENGKU
ABDUROHMAN,
S.E., M.M, L 14.53 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
500,000 √ √ √ √ √
LADK 1 s.d
LADK5
DIPERBAIKI,
CD TIDAK
ADA
46. TOPARI, S.Sos, M.H. L 12.15 WIB √ √ √ √ √ √
Rp
200,000,
000 √ √ √ √ √
90
c. Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
a. Presiden
Tabel 28
LPSDK CPWP
NO TIM KAMPANYE PILPRES WAKTU
KEHADIRAN
KESESUAIAN KELENGKAPAN KET.
LPSDK 1 LPSDK 2 LPSDK 3
1 Prabowo&Sansiaga Uno 09.40 � � � Lengkap
2
Jokowidodo&Ma'ruf
Amin 16.54 � � �
Lengkap
b. DPD
Tabel 29 PENGAWASAN PENYERAHAN LPSDK PESERTA PEMILU 2019
NO NORUT
CALON NAMA CALON
WAKTU
KEHADIRAN
(WIB)
KESESUAIAN KELENGKAPAN
KET. LPSDK 1 LPSDK 2 LPSDK 3
1 21 H. ABAY ZAENUDIN 11.41 � � �
LPSDK3 belum sesuai
(periode salah)
identitas penyumbang
lengkap kekurangan
belum ada bukti
sumbangan
2 22 H ABDI SUMAITHI 17.19 � � � Lengkap
3 23 ANDIARA APRILIA
HIKMAT 14.27 � � � Lengkap
4 24 HJ ASIROH 13.50 � � � Lengkap
5 25 H BUDI HERYADI 11.26 � � � Lengkap
6 26 HJ CICIH
SUTIANINGSIH 13.02 � � �
tidak ada penyumbang
dari pihak lain
7 27 DANI SAMIUN 16.34 � � � Lengkap
8 28 ENOH JUNAEDI 09.26 � � � tidak ada penyumbang
dari pihak lain
9 29 Ir. ETEN HILMAN 14.19 � � � Lengkap
10 30 HABIB ALI ALWI 11.42 � � � Lengkap
11 31 HAWASI SYABRAWI 09.42 � � � bukti sumbangan
belum ada
91
12 32 HERNIATIE SRI ANA 11.06 � � � Lengkap
13 33 HIKA TRANSISIA 14.28 � � �
LPSDK periode salah
22/09/2018,
01/01/2019
14 34 JUJU SUJANA 14.00 � � � Lengkap
15 35 H.ALI M TB, RIDHO
AZHARI 15.00 � � � Lengkap
16 36 M FADLIN AKBAR 14.20 � � � Lengkap
17 37 MOCHAMMAD FARID
DERMAWAN 15.49 � � � Lengkap
18 38 MUHAMMAD
NAWAWI 17.06 � � � Lengkap
19 39 NANA PRAYATNA
RAHADIAN 11.48 � � � Lengkap
20 40 REZA IBNU MALIK 14.39 � � � Lengkap
21 41 RUKYAT BIN IDRIS 11.23 � � � Identitas Penyumbang
Lengap
22 42 SOFYAN NURDIN 09.56 � � � Lengkap
23 43 H SUTISNA SUKANDAR 17.24 � � � Sesuai
24 44 Drs. H TAFTAZANI 16.21 � � � Lengkap
25 45 TB TENGKU
ABRDUROHMAN 11.58 � � � Lengkap
26 46 TOPARI 16.30 � � � Lengkap
c. Partai Politik
Tabel 30 PENGAWASAN PENYERAHAN LPSDK PESERTA PEMILU 2019
No PARPOL
WAKTU
KEHADIRAN
KESESUAIAN KELENGKAPAN KET.
LPSDK 1 LPSDK 2 LPSDK 3 LPSDK 4
1 NASDEM 08.00 � � � � Tidak Ada
Penyumbang
2 PSI 08.39 � � � � Lengkap
3 PKPI 09.06 � � � � Sesuai
4 GERINDA 09.40 � � � � Lengkap
5 PERINDO 09.21 � � � � Lengkap
6 PBB 09.38 � � � �
Identitas
Penyumbang
blm lengkap
7 HANURA 11.30 � � � � Tidak Ada
Penyumbang
92
8 GOLKAR 12.23 � � � � Lengkap
9 GARUDA 13.59 � � � � Lengkap
10 PKB 14.52 � � � � Lengkap
11 BERKARYA 15.25 � � � � Lengkap
12 DEMOKRAT 16.08 � � � �
Ada beberapa
LPSDK4
periodenya
Salah
(22/09/2018 s.d
01/01/2019)
13 PKS 16.14 � � � � Penyumbang
hanya dari caleg
14 PPP 16.30 � � �
LPSDK 1 tidak
bisa dprint
kesalahan sistem
15 PAN 16.30 � � � � Lengkap
16 PDIP 17.02 � � � �
Dari 84 Caleg
yang
menyerahkan
LPSDK hanya 64
orang sisanya
tidak
menyerahkan
LPSDK
93
d. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye
a. Partai Politik
Tabel 31
LPPDK Partai Politik
LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE (LPPDK)
NO
Parta
i
Politi
k[2]
Kepatuhan Pelaporan
LPPDK
Uang
dalam
Pembukaa
n
Rekening[
3]
Jumlah Penerimaan Sumbangan Pengeluaran Dana Kampanye Saldo
LPPDK
Ketera
ngan
Melapor[4]
Jumlah
sumban
gan
dari
Partai
Politik[6
]
Calon
Anggota
Legislati
f atau
DPD RI
Jumlah
sumbangan
dari
Peseoranga
n[7]
Jumlah
sumban
gan
dari
Kelomp
ok[8]
Jumla
h
sumba
ngan
dari
Badan
Usaha
[9]
Jumlah
(Rp)
dari
Pertem
uan
Terbata
s[10]
Juml
ah
(Rp)
dari
Perte
mua
n
Tata
p
Muk
a[11]
Jumlah
(Rp)
dari
Rapat
Umum[
12]
Jumlah
(Rp)
dari
APK[13]
Jumlah
(Rp)
dari
Bahan
Kampa
nye[14]
Jumlah
(Rp) dari
Kegiatan
Lainnya[1
5]
Lain-
lain
1 NASDEM
Melapo
r
Rp
1,069,560,
000
Rp
1,000,0
00
Rp
1,068,5
60,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
1,068,
560,00
0
Rp
(783,000
)
2 GERINDRA
Melapo
r
Rp
9,855,385,
275
Rp
-
Rp
8,482,5
79,775
Rp
1,372,805,
500
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
1,201,3
14,500
Rp
171,475
,000
Rp
-
Rp
8,482,
595,77
5
Rp
-
94
3 PSI Melapo
r
Rp
574,693,2
90
Rp
1,000,0
00
Rp
390,761
,290
Rp
182,932,00
0
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
182,932,0
00
Rp
390,76
1,290
Rp
-
4 PKS Melapo
r
Rp
4,615,513,
700
Rp
15,800,
000
Rp
4,033,7
13,700
Rp
566,000,00
0
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
3,000,0
00
Rp
436,00
0,000
Rp
30,000,
000
Rp
4,136,513,
700
Rp
-
Rp
(75,048)
5 DEMOKRAT
Melapo
r
Rp
2,907,364,
503
Rp
151,000
,000
Rp
2,584,5
48,500
Rp
171,380,00
0
Rp
-
Rp
-
Rp
329,000
,000
Rp
-
Rp
-
Rp
11,700,
000
Rp
15,000,
000
Rp
-
Rp
2,551,
564,50
3
Rp
-
6 PDIP
Melapo
r
Rp
8,369,826,
628
Rp
-
Rp
6,530,3
26,628
Rp
1,839,500,
000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
1,979,1
50,396
Rp
210,000
,000
Rp
125,000,0
00
Rp
6,051,
726,62
8
Rp
-
7 GOLKAR
Melapo
r
Rp
4,828,864,
760
Rp
-
Rp
4,828,8
64,760
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
4,828,
864,76
0
Rp
(5,000,0
00)
8 PPP Melapo
r
Rp
2,713,655,
245
Rp
5,539,7
45
Rp
903,340
,500
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
2,712,
640,50
0
Rp
1,014,74
5
9 PKPI Melapo
r
Rp
95,570,00
0
Rp
-
Rp
95,570,
000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
95,570
,000
Rp
-
10
BERKARYA
Melapo
r
Rp
2,413,107,
315
Rp
-
Rp
2,413,1
07,315
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
2,413,
107,31
5
Rp
(1,000,0
00)
11
HANURA
Melapo
r
Rp
2,257,035,
000
Rp
500,000
Rp
2,256,5
35,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
2,256,
535,00
0
Rp
500,000
12
GARUDA
Melapo
r
lppdk7
tidak
menyer
ahkan
95
13
PERINDO
Melapo
r
Rp
1,688,526,
400
Rp
-
Rp
1,662,4
85,400
Rp
26,041,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
25,666,
000
Rp
-
Rp
1,662,
485,40
0
Rp
-
14
PBB Melapo
r
Rp
59,700,00
0
Rp
1,000,0
00
Rp
-
Rp
58,700,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
1,000,
000
Rp
-
15
PAN Melapo
r
Rp
500,000
Rp
125,000
,000
Rp
190,000,00
0
Rp
119,200
,000
Rp
125,00
0,000
Rp
10,800,00
0
Tidak
ada
LPPDK
2
Parpol
16
PKB Melapo
r
Rp
4,243,220,
000
Rp
10,500,
000
Rp
3,864,9
00,000
Rp
367,820,00
0
Rp
-
Rp
-
Rp
1,750,0
00
Rp
-
Rp
-
Rp
7,000,0
00
Rp
-
Rp
1,650,000
Rp
4,232,
720,00
0
Rp
100,000
96
b. DPD
Tabel 32
LPPDK DPD
NO
Partai Politik[2]
Kepatuhan Pelaporan
LPPDK
Uang dalam Pembukaan
Rekening[3]
Jumlah Penerimaan Sumbangan Pengeluaran Dana Kampanye
Saldo LPPDK
Melapor[4]
Tidak Melapor[5
]
Jumlah sumbanga
n dari Partai
Politik[6]
Calon Anggota Legislatif atau DPD
RI
Jumlah sumbanga
n dari Peseorang
an[7]
Jumlah sumbangan dari Kelomp
ok[8]
Jumlah sumbangan dari Badan
Usaha[9]
Jumlah (Rp) dari Pertemu
an Terbatas
[10]
Jumlah (Rp) dari Pertemuan Tatap
Muka[11]
Jumlah (Rp) dari
Rapat Umum[1
2]
Jumlah (Rp) dari APK[13]
Jumlah
(Rp) dari
Bahan
Kampanye[14]
Jumlah (Rp) dari Kegiatan Lainnya[
15]
Lain-lain
17
(-) ANDIAR
RA APRILIA
Melapor Rp
51,500,000
Rp -
Rp 1,763,900
,000
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 82,050,0
00
Rp -
Rp -
Rp 1,244,70
0,000
Rp 483,650,00
0
Rp -
Rp -
Rp 653,17
3
18
(-) TB. TENGK
U ABDUROHMAN
Melapor Rp
500,082 Rp
-
Rp 259,000,0
00
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 3,000,00
0
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 250,400,
000
Rp 2,000,0
00
Rp -
19 (-) HJ.
ASIROH Melapor
Rp 500,000
Rp -
Rp 18,003,51
2
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 11,500,000
Rp 5,000,00
0
Rp 186,50
0
Rp -
20 (-) NANA PRAYAT
NA Melapor
Rp 500,000
Rp -
Rp 122,220,6
16
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 500,000
Rp 9,541,416
Rp -
Rp 66,944,5
00
Rp 31,897,000
Rp 11,000,0
00
Rp 2,098,2
00
Rp -
21 (-) Cicih Sutianin
gsih Melapor
Rp 42,000,
000
Rp -
Rp -
Rp 25,000,00
0
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 7,720,000
Rp -
Rp 25,447,0
00
Rp -
Rp 7,000,00
0
Rp 15,863,
941
Rp 9,059
22 (-)
HABIB ALWI
Melapor Rp
1,000,000
Rp -
Rp 173,000,0
00
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 143,177,
000
Rp -
Rp 19,290,0
00
Rp -
Rp 10,533,
000
97
23 (-) BUDI HERYA
DI Melapor
Rp 1,000,0
00
Rp -
Rp 92,200,00
0
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 10,450,0
00
Rp 5,700,000
Rp -
Rp 54,390,0
00
Rp 22,550,000
Rp -
Rp -
Rp 119,22
9
24 (-)
Herniatie Srie Ana
Melapor Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
- Rp
-
25 (-) Abdi
Sumaithi Melapor
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
26 (-)
Rukyat Idris
Melapor Rp
31,000,000
Rp -
Rp 15,000,00
0
Rp 10,000,00
0
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 3,150,00
0
Rp 52,762,
766
Rp 87,234
27 (-)
TOPARI Melapor
Rp 202,568
,000
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 35,538,3
50
Rp 4,350,000
Rp -
Rp 104,000,
000
Rp -
Rp 4,200,00
0
Rp 7,343,4
29
Rp -
28
(-) M. FADHLI
N AKBAR
Melapor Rp
1,000,000
Rp -
Rp 300,000,0
00
Rp 765,000,0
00
Rp -
Rp -
Rp 211,982,
479
Rp 102,815,3
00
Rp -
Rp 699,100,
000
Rp -
Rp 50,000,0
00
Rp 2,100,0
00
Rp -
29 (-) TB. M Ali Ridho
Melapor Rp
1,000,000
Rp -
Rp 34,000,00
0
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 300,000
Rp 5,250,000
Rp 9,000,00
0
Rp 20,246,
450
Rp -
30
(-) Mocham
mad Farid
Dermawan
Melapor Rp
8,000,000
Rp -
Rp 430,000,0
00
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 835,460
Rp 68,700,00
0
Rp -
Rp 293,800,
000
Rp 66,500,000
Rp -
Rp -
Rp 164,54
0
31
(-) H. Abay
Zaenudin M., Si
Melapor Rp
3,100,000
Rp -
Rp 18,260,00
0
Rp 9,000,000
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 960,000
Rp 26,000,000
Rp 8,800,00
0
Rp -
Rp -
32
(-) SOFYA
N NURDIN
Melapor Rp
1,000,000
Rp -
Rp 28,000,00
0
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 3,900,00
0
Rp -
Rp 9,500,00
0
Rp -
Rp 552,03
0
33 (-) DANI SAMIUN
Melapor Rp
67,500,000
Rp -
Rp -
Rp 14,500,00
0
Rp -
Rp -
Rp -
Rp 27,650,00
0
Rp -
Rp 1,500,00
0
Rp 14,450,000
Rp 2,000,00
0
Rp 12,000
Rp (22,117,945)
98
e. Laporan KAP 2019
Tabel 33
FORM PENGAWASAN PENYERAHAN LPPDK
KPU KEPADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)
NO
Provinsi
/Kab/Ko
ta[1]
Jenis
Pemilu[2]
Partai
Politik[3]
Penyerahan LPPDK KPU Kepada KAP[4]
Menyerahkan[5]
Tidak
Menyera
hkan[6]
KAP[7]
Waktu/hari/Tgl/Bln/th[8
]
1
BANTEN
DPRD PROV
NASDEM Menyerahkan IRVAN, SE 10.00/SABTU 27
APRIL 2019
2 DPRD PROV
GERINDRA Menyerahkan LEONARD
PANGARIBUAN 15.55/ SENIN, 29
APRIL 2019
3 DPRD PROV
PSI Menyerahkan DRS HARDI 13.26/ SELASA, 30
APRIL 2019
4 DPRD PROV
PKS Menyerahkan KAP Drs.Alfian Riantoni,
Ak,. CPA 15.58/ SELASA, 30
APRIL 2019
5 DPRD PROV
DEMOKRAT Menyerahkan ANDI RUSMAWANDI
WISNU & REKAN 10.30/ RABU, 1 MEI
2019
6 DPRD PROV
Golkar Menyerahkan KAP Gatot Permadi,
Azwir & Abidal 17.33/Rabu 01 Mei
2019
7 DPRD PROV
PPP Menyerahkan - Ishak, Saleh, Soewondo
& Rekan 15.33/Rabu 01 Mei
2019
8 DPRD PROV
PKB Menyerahkan Soejatna, Mulyana &
Rekan 11.00/Kamis 02 Mei
2019
9 DPRD PROV
PERINDO Menyerahkan Suherman,.SE,.AK,.CA,.CPA 14.00/Kamis 02 Mei
2019
10 DPRD PROV
BERKARYA Menyerahkan Maurice Ganda
Nainggolan & Rekan
13.30/Kamis 02 Mei
2019
11 DPRD PROV PKPI Menyerahkan I Wayan Ramantha
13.23/Kamis 02 Mei
2019
12 DPRD
PROV PDIP Menyerahkan
Asep Rahmansyah
Manshur & Suharyono
13.23/Kamis 02 Mei
2019
13 DPRD
PROV PBB Menyerahkan Pedy HF. Dasuki
16.05/Kamis 02 Mei
2019
14 DPRD
PROV GARUDA Menyerahkan
15 DPRD
PROV PAN Menyerahkan Syarif Basir & Rekan Kamis 02 Mei 2019
16 DPRD
PROV HANURA Menyerahkan
Drs. Joseph Munthe M.SAK
99
a. Pengawasan KAP
Tabel 34
Kantor Akuntan Publik
No Provinsi[2]
Jenis Pemilu[3]
Partai Politik[4]
Nama KAP[5] Alamat[6]
1 Banten PKB Soejatna, Mulyana & Rekan Rukan Taman Meuya Blok K M/78, Jakarta
2 PERINDO Suherman,.SE,.AK,.CA,.CPA
3 PDIP Asep Rahmansyah Manshur
& Suharyono
Gedung Senatama 11-4 R.404-408 Jalan Kwitang Raya No.8
Jakarta Pusat
4 PKPI I Wayan Ramantha Jalan Rampai No. 1A Lantai III Denpasar
5 BERKARYA Maurice Ganda Nainggolan
& Rekan
Epiwalk Office Suites 6th Floor Unit B 639-
640, Komplek Rasuna Epicentrum, Jalan HR
Rasuna Said, Kuningan, Jakarta
Selatan 6 NASDEM IRVAN, SE
7 GERINDRA LEONARD PANGARIBUAN
8 PSI DRS HARDI
Jalan Ikhlas No. 1 F Labuh Baru Timur,
Pekanbaru, Riau Telp (0761) 66464/Fax
(0761) 63879
9 PKS KAP Drs.Alfian Riantoni, Ak,.
CPA
Arthaloka building 12th floor, Jalan Jendral Sudirman Kav. 2
Jakarta Pusat
10 DEMOKRAT ANDI RUSMAWANDI
WISNU & REKAN
Jalan Raya Perjuangan 21, Kebon Jeruk,
Gedung Sastragraha Lt.5, Kebon Jeruk,
Jakarta Barat
11 Golkar KAP Gatot Permadi, Azwir &
Abidal
Grand Slipi Tower 42D, Jalan S. Parman Kav.
22-24, Slipi
100
12 PPP Ishak, Saleh, Soewondo &
Rekan
Rasuna Office Park RO-03 Komplek
Rasuna Epicentrum Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan
13 PBB Peddy HF Dasuki Jalan Manjahlega No. 18 A, Margahayu Raya
14 PAN Syarief Basir & Rekan Jl. Tanjung Barat No.146 Jakarta
15 GARUDA
16 HANURA Drs. Joseph Munthe M.SAK Terusan Jalan Jakarta
No.20 Bandung
101
f. Hasil Pengawasan Analisa Dana Kampanye
Tabel 35
Analisa Dana Kampanye
NO
PARTAI
POLITIK
JENIS (RP)
TOTAL UANG BARANG JASA
1 PKB Rp 10,000,000 Rp 367,820,000 Rp 2,471,110,000 Rp 2,848,930,000
2 GERINDRA Rp - Rp - Rp - Rp -
3 PDIP Rp 285,000,000 Rp 3,000,000 Rp - Rp 288,000,000
4 GOLKAR Rp - Rp - Rp 1,800,403,800 Rp 1,800,403,800
5 NASDEM Rp - Rp - Rp - Rp -
6 GARUDA Rp - Rp - Rp - Rp -
7 BERKARYA Rp 1,000,000 Rp 168,685,474 Rp 581,281,931 Rp 750,967,405
8 PKS Rp - Rp - Rp - Rp -
9 PERINDO Rp - Rp 62,238,000 Rp - Rp 62,238,000
10 PPP Rp - Rp 907,865,500 Rp 1,203,150,000 Rp 2,111,015,500
11 PSI Rp - Rp 97,612,000 Rp 246,570,790 Rp 344,182,790
12 PAN Rp 113,024,000 Rp 43,506,000 Rp - Rp 156,530,000
13 HANURA Rp - Rp - Rp - Rp -
14 DEMOKRAT Rp 100,216,925 Rp 164,880,000 Rp - Rp 265,096,925
19 PBB Rp 58,910,000 Rp - Rp - Rp 58,910,000
20 PKPI Rp - Rp - Rp 35,500,000 Rp 35,500,000
JUMLAH Rp 568,150,925 Rp 1,815,606,974 Rp 6,338,016,521 Rp 8,721,774,420
102
Tabel 36
Laporan Sumbangan Dana Kampanye
NO PARTAI
POLITIK
JUMLAH PENYUMBANG JUMLAH SUMBANGAN SURAT PERNYATAAN PENYUMBANG
YG TIDAK ADA
PERSEOR
ANGAN
KELOMP
OK
PERUS
AHAAN PERSEORANGAN
KELOMP
OK
PERUSAH
AAN
PERSEORA
NGAN KELOMPOK
PERUSAH
AAN
1 PKB 38 0 0 Rp 367,820,000 Rp Rp 0 0 0
2 GERINDRA 0 0 0 Rp - Rp Rp 0 0 0
3 PDIP 13 0 0 Rp 288,000,000 Rp Rp 0 0 0
4 GOLKAR 0 0 0 Rp - Rp
-
Rp
- 0 0 0
5 NASDEM 0 0 0 Rp - Rp Rp 0 0 0
6 GARUDA 0 0 0 Rp - Rp
-
Rp
- 0 0 0
7 BERKARYA 35 0 0 Rp 168,685,474 Rp Rp 0 0 0
8 PKS 0 0 0 Rp - Rp Rp 0 0 0
9 PERINDO 16 0 0 Rp 62,238,000 Rp Rp 0 0 0
10 PPP 134 0 0 Rp 907,865,500 Rp
-
Rp
- 0 0 0
103
11 PSI 25 0 0 Rp 97,612,000 Rp
-
Rp
- 0 0 0
12 PAN 15 0 0 Rp - Rp Rp 0 0 0
13 HANURA 0 0 0 Rp - Rp
-
Rp
- 0 0 0
14 DEMOKRAT 22 0 0 Rp 265,096,925 Rp
-
Rp
- 0 0 0
19 PBB 21 0 0 Rp 58,910,000 Rp Rp 0 0 0
20 PKPI 0 0 0 Rp - Rp
-
Rp
- 0 0 0
JUMLAH
Rp
319 Rp
Rp
- Rp 2,216,227,899
Rp
-
Rp
-
Rp
- Rp Rp
104
NO
PARTAI
POLITIK
SUMBANGAN PESERTA PEMILU TOTAL
JUMLAH
CALEG
JUMLAH
CALEG YANG
MELAPOR
%
JUMLAH CALEG
YANG
MENYUMBANG
% PARPOL CALEG
1 PKB
Rp
10,000,000
Rp
2,471,110,000
Rp
2,481,110,000 84 84 100% 50 60%
2 GERINDRA Rp
-
Rp
-
Rp
- 85 85 100% 0 0%
3 PDIP
Rp
-
Rp
-
Rp
- 85 85 100%
0 0%
4 GOLKAR Rp
-
Rp
1,800,403,800
Rp
1,800,403,800 72 72 100% 53 74%
5 NASDEM
Rp
-
Rp
-
Rp
- 85 85 100% 0 0%
6 GARUDA Rp
-
Rp
-
Rp
- 27 27 100% 0 0%
7 BERKARYA
Rp
1,000,000
Rp
581,281,931
Rp
582,281,931 78 78 100% 21 27%
8 PKS
Rp
-
Rp
-
Rp
- 83 83 100% 0 0%
9 PERINDO
Rp
-
Rp
-
Rp
- 85 85 100%
0 0%
10 PPP
Rp
-
Rp
1,203,150,000
Rp
1,203,150,000 73 73 100% 20 27%
11 PSI Rp
-
Rp
246,570,790
Rp
246,570,790 47 47 100% 36 77%
12 PAN
Rp
-
Rp
-
Rp
- 78 78 100% 0 0%
13 HANURA Rp
-
Rp
-
Rp
- 85 85 100% 0 0%
14 DEMOKRAT Rp Rp Rp 85 85 100% 0 0%
105
- - -
19 PBB
Rp
-
Rp
-
Rp
- 48 48 100% 0 0%
20 PKPI
Rp
-
Rp
35,500,000
Rp
35,500,000 73 73 100% 1 1%
JUMLAH Rp
11,000,000
Rp
6,338,016,521
Rp
6,349,016,521
Rp
1,173
Rp
1,173 100%
Rp
181 15%
106
4. Dinamika dan Permasalahan
Permasalahan yang muncul dalam pengawasan dana kampanye adalah
terdapat pada sulitnya menaksir dana kampanye yang digunakan oleh
peserta Pemilu karena pengawas Pemilu tidak bisa secara pasti
mendapatkan data pada masa kampanye dilakukan berkaitan dengan
berbagai hal yang berkenaan dengan biaya pada masa kampanye.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Evaluasi dari kegiatan taksiran dana kampanye dalam rangka
pengawasan kampanye ditentukan oleh peran yang maksimal dari
Pengawas Pemilu, kepedulian masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pemilu di suatu daerah serta peran aktif pihak-pihak lainnya.
Perlu pembekalan pemahaman bagi pengawas pemilu terkait taksiran
harga dan tata cara audit dana kampanye, hal ini penting mengingat
pengawasan dana kampanye berkutat di nominal.
G. Pengawasan Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Suara
1. Persiapan Pengawasan
Tahap pemungutan dan penghitungan suara dan rekapitulasi hasil
Pemilu tahun 2019 merupakan puncak kegiatan dalam proses
penyelenggaraan Pemilu. Bawaslu Provinsi Banten melakukan upaya-
upaya strategis untuk memastikan proses pelaksanaan pemungutan,
penghitungan dan rekapitulasi berjalan lancar dan aman, dengan
berdasar Perbawaslu 13 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Pemungutan dan Penghitungan Suara di tempat pemungutan suara.
107
a. Kerawanan-kerawanan
Dalam melakukan pengawasan pemungutan dan penghitungan
suara Bawaslu Provinsi Banten melakukan persiapan menghadapi
pelaksanaan tahapan, salah satu upaya persiapan yang dilakukan
adalah melakukan pemetaan potensi kerawanan Pemilu, pemetaan
kerawanan Tempat Pemungutan Suara (TPS), sesuai Indikator
Kerawanan Pemilu (IKP) yang telah dirancang oleh Bawaslu RI dan
didistribusikan secara berjenjang, hasil penilaian ini berdasarkan
laporan pengawas langsung di lapangan, tentang kesiapan
pemungutan suara di wilayah kerja pengawas masing-masing.
Pemetaan langsung di lapangan yang dilakukan: Pertama,
pengawas harus mengenali wilayah TPS, mengenali Petugas yang
ada di TPS tersebut. Pengawas juga harus melakukan inventarisasi
dan validasi berkaitan dengan TPS yang termasuk kategori rawan,
validasi penting karena sifatnya untuk mencegah dan membaca
gejala-gejala yang akan terjadi di TPS.
1) Akurasi Data Pemilih dan Penggunaan Hak Pilih Dengan
Aspek Kerawanan
a) DPT yang ditetapkan masih bermasalah (masih
banyak/terdapat warga negara yang tidak lagi memenuhi syarat
namun terdaftar dalam daftar pemilih, maupun warga negara
yang memenuhi sayarat sebagai pemilih namun belum terdaftar
dalam daftar pemilih):
b) Potensi DPTb (pemilih yang datang pada hari pemungutan
suara) lebih dari 2,5%:
c) TPS di Lapas, TPS yang akan digunakan untuk tempat memilih
pemilih dari Rumah Tahanan/Rumah Sakit/Puskesmas Rawat
Inap:
108
d) TPS di daerah yang tingkat mobilisasi/perpindahan
penduduknya tinggi, misalnya Kota Pelajar/Daerah
Perkebunan/Daerah industri dll:
e) TPS di daerah yang penduduknya banyak berdomisili di luar
daerah tersebut, namun identitas kependudukannya masih di
daerah tersebut (bekerja/belajar):
f) TPS yang tidak aksesibel terhadap penyandang disabilitas.
g) TPS di mana pemilihnya banyak/terdapat yang pindah memilih
atau
h) TPS yang berpotensi menjadi tempat memilih pemilih pindahan:
2) Ketersediaan logistik
a) TPS di daerah yang secara geografis sulit dijangkau
(kepulauan, pegunungan, terpisah oleh sungai atau laut):
b) Akses jalan dan transportasi sulit:
c) Tidak ada jaringan komunikasi dan listrik:
d) Memiliki riwayat kekurangan atau Kelebihan dan bahkan
tidak tersedia logistik pada saat Pemilu:
e) Memiliki riwayat kasus tertukarnya surat suara:
f) Memiliki riwayat masalah keamanan distribusi logistik ke TPS
3) Pemberian Uang atau Materi Lainnya
a) Daerah dengan taraf hidup masyarakat rendah:
b) Daerah dengan tingkat pendidikan masyarakat rendah:
c) Daerah dengan kultur pemilih yang pragmatis dan
transaksional:
d) TPS di wilayah basis massa Calon/Partai Pendukung/Tim
Kampanye:
e) Daerah di mana terdapat Pejabat Daerah, Tokoh Masyarakat,
109
Pengusaha yang berafiliasi dengan calon tertentu:
f) Daerah di mana terdapat temuan-temuan kasus politik uang
pada Pemilu sebelumnya.
4) Keterlibatan Aparatur Negara
a) Keterlibatan Aparat Desa/Kelurahan:
b) Keterlibatan ASN:
c) Keterlibatan aparat keamanan:
d) Keterlibatan penyelenggara Pemilu:
e) Riwayat TPS kasus mobilisasi/intimidasi terhadap pemilih pada
masa pelaksanaan Pemilu sebelumnya:
f) Adanya calon incumbent.
5) Kepatuhan Prosedur dalam Pemungutan dan Penghitungan
Suara
a) Adanya petugas KPPS yang menjabat lebih dari 2 periode
berdasarkan ketentuan KPU:
b) Kapasitas petugas KPPS rendah:
c) Terjadinya kasus-kasus kecurangan dan manipulasi suara oleh
petugas KPPS pada Pemilu sebelumnya:
d) Riwayat TPS yang melakukan pemungutan dan/atau
penghitungan suara ulang:
e) Riwayat petugas KPPS yang direkomendasikan pelanggaran
kode etik atau pidana:
f) Adanya keberpihakan petugas KPPS pada calon tertentu:
g) KPPS yang tidak memberikan formulir model C6 kepada
pemilih:
h) KPPS yang memberikan formulir model C6 kepada orang yang
tidak berhak:
110
i) Temuan pada Pemilu sebelumnya adanya KPPS yang tidak
memberikan Formulir Model C1:
j) Kondisi TPS yang tidak sesuai prosedur.
b. Perencanaan Pengawasan
Pada pelaksanaan pengawasan tahapan pemungutan,
penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan ada
beberapa tahapan yang menjadi fokus pengawasan yaitu,
persiapan Pemungutan Suara, Pelaksanaan Pemungutan dan
Penghitungan Suara serta pelaksanaan rekapitulasi hasil perolehan
suara. Dari fokus pengawasan tersebut Bawaslu Provinsi Banten
membuat strategi pengawasan dan menyusun rencana
Pengawasannya di antaranya:
1) Persiapan Pemungutan Suara, pada tahapan ini pengawas
melakukan pengawasan yaitu memastikan distribusi C6 Ke
masyarakat yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT),
memeriksa Kelengkapan logistik pemungutan suara dan
memeriksa kesiapan petugas pemungutan suara yang telah
dibentuk.
2) Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara serta
Rekapitulasi, dilakukan rencana pengawasan yaitu
mengawasai kepatuhan petugas penyelenggara Pemungutan
dan Penghitungan Suara
3) Proses rekapitulasi hasil Pemilu rencana pengawasan yaitu
mengawasai kesesuaian hasil Pemilu yang dituangkan pada
Model C1.
4) Seluruh tahapan diawasi melekat oleh pengawas di semua
tingkatan.
111
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Upaya pencegahan yang dilakukan Bawaslu Kota Serang menghadapi
proses pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara
serta rekapitulasi meliputi :
1) Melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Pemungutan dan
Penghitungan Suara dengan KPU Provinsi Banten, Polda
Banten, Satpol PP, dan peserta pemilu.
2) Mengeluarkan surat himbauan ditujukan kepada peserta pemilu
di tingkat Provinsi untuk tidak melakukan aktivitas kampanye
pada masa tenang dan tidak melakukan pemberian materi
kepada masyarakat/politik uang.
3) Pemetaan TPS Rawan dilakukan oleh Panwaslu Kecamatan
dan Panitia Pengawas Desa/Kelurahan pada saat menjelang
tahapan masa tenang. Hasil pemetaan TPS rawan sebagai
berikut :
Tabel 37
Rekap TPS Rawan Akurasi Data Pemilih Dan Pengguna Hak Pilih
KAB /KOTA
AKURASI DATA PEMILIH DAN PENGGUNA HAK PILIH
JML TPS
Rawan
indikator A
JML TPS Rawan
indikator B
JML TPS
Rawan
indikator
C
JML TPS
Rawan
indikator D
JML TPS Rawan
indikator
E
JML TPS
Rawan
indikator F
JML TPS Rawan
indikator G
JML TPS
Rawan
indikator H
JML TPS
Rawan
indikator I
JML TPS
Rawan
indikator J
JML TPS
Rawan
indikator K
KAB SERANG
439
-
-
-
67
92
67
111
42
43
78
KAB LEBAK
94
-
-
14
36
177
51
63
29
18
3
112
KAB PANDEGL
ANG
-
-
-
-
-
-
437
-
-
-
-
KOTA SERANG
46
-
-
15
31
42
74
24
8
3
3
KOTA CILEGON
22
-
-
10
29
33
22
1
-
1
-
KAB TANGERA
NG
146
-
-
24
78
134
258
16
4
1
4
KOTA TANGERA
NG
354
-
-
352
356
358
377
350
350
350
350
KOTA TANGSEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH
1,101 -
-
415
597
836
1,28
6
565
433
416
438
Tabel 38
Rekap TPS Rawan Ketersediaan Logistik
KAB /KOTA
KETERSEDIAAN LOGISTIK
JML TPS
Rawan indikator
A
JML TPS
Rawan indikator
B
JML TPS
Rawan indikator
C
JML TPS
Rawan Indikator
D
JML TPS
Rawan Indikator
E
JML TPS
Rawan Indikator
F
JML TPS
Rawan Indikator
G
KAB SERANG
39
28
42
98
42
146
38
KAB LEBAK
82
75
96
157
16
24 4
KAB PANDEGLANG -
-
-
-
-
-
-
KOTA SERANG -
-
-
-
2
1
-
KOTA CILEGON 2
-
25
15
2
1
-
KAB TANGERANG -
9
31
3
5
5
-
KOTA TANGERANG
350
350
360
350
353
355
350
KOTA TANGSEL
113
- - - - - - -
JUMLAH
473
462
554
623
420
532
392
Tabel 39
Rekap TPS Rawan Pemberian Uang dan Materi lainnya
KAB /KOTA
PEMBERIAN UANG ATAU MATERI LAINNYA
JML TPS
Rawan Indikator
A
JML TPS
Rawan Indikator
B
JML TPS
Rawan Indikator
C
JML TPS
Rawan Indikator
D
JML TPS
Rawan Indikator
E
JML TPS
Rawan Indikator
F
KAB SERANG
522
481
522
567
176
170
KAB LEBAK
171
181
152
257
65 9
KAB PANDEGLANG -
-
-
-
-
-
KOTA SERANG
10
12
34
118
27
23
KOTA CILEGON
27
47
34 -
41
14
KAB TANGERANG
107
81 6
864
182
43
KOTA TANGERANG
354
354
352
589
358
378
KOTA TANGSEL -
-
-
481
-
-
JUMLAH
1,191
1,156
1,100
2,876
849
637
Tabel 40
Rekap TPS Rawan Keterlibatan Aparatur Negara
KAB /KOTA
KETERLIBATAN APARATUR NEGARA
JML TPS
Rawan Indikator
A
JML TPS
Rawan Indikator
B
JML TPS
Rawan Indikator
C
JML TPS
Rawan Indikator
D
JML TPS
Rawan Indikator
E
JML TPS
Rawan Indikator
F
114
KAB SERANG
155
56 1
43
65
31
KAB LEBAK
80
44
17
29
15
43
KAB PANDEGLANG
-
-
-
5
-
-
KOTA SERANG -
-
-
2
-
17
KOTA CILEGON 1
8
-
-
11
27
KAB TANGERANG
72
4
2
1
12
19
KOTA TANGERANG
351
350
350
351
352
430
KOTA TANGSEL -
5
-
-
-
34
JUMLAH
659
467
370
431
455
601
115
Tabel 41
Rekap TPS Rawan Ketaatan Prosedur Dalam Putungsura
KAB /KOTA
KETAATAN PROSEDUR DALAM PUTUNGSURA
JML TPS Rawan
indikator A
JML TPS
Rawan indikato
r B
JML TPS Rawan
indikator C
JML TPS
Rawan Indikat
or D
JML TPS Rawan
Indikator E
JML TPS Rawan
Indikator F
JML TPS Rawan
Indikator G
JML TPS
Rawan
Indikator H
JML TPS Rawan
Indikator I
JML TPS Rawan
Indikator J
KAB SERANG
626
385 9
34
7
87
3
14
12
37
KAB LEBAK
262
80 1
4
1
3
3
-
4
35
KAB PANDEGLAN
G
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KOTA SERANG
24
4
2
-
-
4
-
-
1
-
KOTA CILEGON
138
37
15
1
-
-
1
-
-
3
KAB TANGERANG
140
19
2
2
1
1
-
-
1
18
KOTA TANGERANG
467
351
354
359
350
351
350
352
350
350
KOTA TANGSEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH
1,657
876
383
400
359
446
357
366
368
443
116
3. Pelaksanaan Pengawasan
1) Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pengawasan proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan
suara pada Pemilu tahun 2019 langsung dilakukan di lapangan, fokus
Pengawasan yang dilakukan oleh pengawas sebagaimana tertuang
dalam Perbawaslu 9 Tahun 2019 antara lain:
a) Memastikan segala aspek Kelengkapan di Tempat Pemungutan
Suara (TPS)
b) Memastiakan kepatuhan penyelenggara/KPPS dalam melakukan
Proses pemungutan dan penghitungan suara
c) Memastikan saksi yang hadir membawa surat mandat.
d) Memastikan ketepatan penyelenggara dalam proses
penghitungan suara.
Untuk menjamin perhitungan suara berlangsung Luber Jurdil, dalam
melaksanakan proses penghitungan suara, ketua dan anggota KPPS
tidak hanya diawasi oleh Pengawas TPS dipantau oleh pemantau
Pemilu yang terakreditasi, disaksikan oleh saksi masing-masing
peserta Pemilu, dan para pemilih. Apabila terdapat dugaan adanya
kecurangan dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan
suara, saksi peserta Pemilu dan/atau Pengawas TPS dapat
menyampaikan keberatan sehingga langsung dapat diperbaiki oleh
KPPS bila dugaan itu terjadi. Hal ini juga menjadi wujud dari asas
transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemungutan dan
penghitungan suara.
117
2) Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan
Suara
Pelaksanaan pengawasan rekapitulasi hasil perolehan suara pada
Pemilu tahun 2019 dilakukan dengan cara berjenjang, pertama
pengawasan dilakukan oleh Pengawas Tempat Pemungutan Suara
(PTPS), proses penghitungan hasil perolehan suara di tingkat TPS,
pengawas memastikan hasil perolehan suara dituangkan dalam
model C1 sesuai dengan hasil di lapangan. Kedua hasil perolehan di
tingkat TPS kemudian dikawal oleh pengawas sampai ketingkat PPK,
begitupun seterusnya sesuai tingkatan.
118
Tabel 42
Rekap TPS PSU dan PSL Banten
No
Kab/kota LOKASI
Penyebab Status Rekomen
dasi Jadwal Keterangan
TPS Kel/ Desa Kecamatan
Kab
Sera
ng
08 Kemuning Tunjung Teja
Kotak Suara dibuka sebelum proses pemungutan Suara tanpa
diketahui PTPS dan Saksi, Pelakunya oleh Ketua KPPS
PSU
Rekomendasi
sudah disampai
kan
Minggu 21 April 2019
pukul 07.00 WIB
Sudah dilakuk
an PSU
02 Kp. Baruan Pabuaran KPPS Membuka Kotak Suara di
Sekretariat PPS PSU
Rekomendasi
sudah disampai
kan
Kamis 25 April 2019
pukul 07.00 WIB
Sudah dilakuk
an PSU
10 Kp. Kepandean Pabuaran KPPS Membuka Kotak Suara di
Sekretariat PPS PSU
Rekomendasi
sudah disampai
kan
Kamis 25 April 2019
pukul 07.00 WIB
Sudah dilakuk
an PSU
3
Ko
ta T
an
gera
ng
07 JURUMUDI BARU
BENDA KOTAK SUSU PPWP DIBUKA OLEH PPS DAN KPPS
PSU PPWP
Rekomnedasi
sudah disampaik
an
27 April 2019 pukul 07.00 wib
48 CIPONDOH INDAH
CIPONDOH
DIKARENAKAN KEHABISAN SURAT SUARA DPRD KOTA, KPPS MELAKUKAN PEMUNGUTAN SUARA DILANJUT DIATAS PUKUL 13.00
PSU DPRD KOTA TANGERANG
119
04 LARANGAN INDAH
LARANGAN
TERTUKAR SUSU DPRD KOTA DENGAN DAPIL III, DAN DAPIL IV SUDAH HABIS. 33 DPRD KOTA DAPIL IV SUDAH TERCOBLOS DARI 298 DPT
PSU DPRD KOTA TANGERANG
14 MANIS JAYA
JATIUWUNG
PROSES PUNGUT DIHENTIKAN SEBELUM WAKTUNYA
PSU 5 JENIS SUARA
49 GANDASARI ADA WARGA YANG MENJADI PEMILIH DI LUAR KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
PSU PPWP
10 CIMONE
KARAWACI
ADA WARGA YANG MENJADI PEMILIH DI LUAR KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
PSU PPWP
26 KOANG JAYA DI LUAR DPK MENJADI PEMILIH PSU PPWP
50 PANUNGGANGAN BARAT
CIBODAS
ADA WARGA YANG MENJADI PEMILIH DI LUAR KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
PSU PPWP
31 JATIUWUNG SUSU DITULIS NAMA DAN TANDA TANGAN
PSU 5 JENIS SUARA
02
UWUNG JAYA
KURANG 90 SUSU DPR RI PSL DPR RI
1
03 KURANG 91 SUSU DPR RI PSL DPR RI
2
04 KURANG 20 SUSU DPR RI PSL DPR RI
3
07 KURANG 125 SUSU DPR RI PSL DPR RI
4
09 KURANG 71 SUSU DPR RI PSL DPR 5
120
RI
11 KURANG 72 SUSU DPR RI PSL DPR RI
6
12 KURANG 81 SUSU DPR RI PSL DPR RI
7
13 KURANG 119 SUSU DPR RI PSL DPR RI
8
14 KURANG 63 SUSU DPR RI PSL DPR RI
9
17 KURANG 24 SUSU DPR RI PSL DPR RI
10
18 KURANG 121 SUSU DPR RI PSL DPR RI
11
20 KURANG 81 SUSU DPR RI PSL DPR RI
12
21 KURANG 69 SUSU DPR RI PSL DPR RI
13
24 KURANG 67 SUSU DPR RI PSL DPR RI
14
25 KURANG 96 SUSU DPRD KOTA PSL DPRD KOTA
15
26 KURANG 113 SUSU DPR RI PSL DPR RI
16
27 KURANG 37 SUSU DPR RI PSL DPR RI
17
28 KURANG 61 SUSU DPR RI PSL DPR RI
18
31 KURANG 112 SUSU DPR RI PSL DPR RI
19
35 KURANG 61 SUSU DPR RI PSL DPR RI
20
37 KURANG 119 SUSU DPR RI PSL DPR RI
21
121
38 KURANG 42 SUSU DPR RI PSL DPR RI
22
39 KURANG 124 SUSU DPR RI PSL DPR RI
23
40 KURANG 101 SUSU DPR RI PSL DPR RI
24
41 KURANG 94 SUSU DPR RI PSL DPR RI
25
42 KURANG 100 SUSU DPR RI PSL DPR RI
26
45 KURANG 60 SUSU DPR RI PSL DPR RI
27
46 KURANG 67 SUSU DPR RI PSL DPR RI
28
47 KURANG 34 SUSU DPR RI PSL DPR RI
29
48 KURANG 49 SUSU DPR RI PSL DPR RI
30
49 KURANG 100 SUSU DPR RI PSL DPR RI
31
54 KURANG 115 SUSU DPR RI PSL DPR RI
32
55 KURANG 113 SUSU DPR RI PSL DPR RI
33
56 KURANG 58 SUSU DPR RI PSL DPR RI
34
57 KURANG 85 SUSU DPR RI PSL DPR RI
35
59 KURANG 85 SUSU DPR RI PSL DPR RI
36
60 KURANG 11 SUSU DPR RI PSL DPR RI
37
61 KURANG 26 SUSU DPR RI PSL DPR RI
38
122
62 KURANG 97 SUSU DPR RI PSL DPR RI
39
64 KURANG 122 SUSU DPR RI PSL DPR RI
40
65 KURANG 98 SUSU DPR RI PSL DPR RI
41
69 KURANG 80 SUSU DPR RI PSL DPR RI
42
70 KURANG 50 SUSU DPR RI PSL DPR RI
43
01
JATIUWUNG
KURANG 140 SUSU DPR RI PSL DPR RI
44
02 KURANG 168 SUSU DPR RI PSL DPR RI
45
08 KURANG 163 SUSU DPR RI PSL DPR RI
46
09 KURANG 62 SUSU DPR RI PSL DPR RI
47
10 KURANG 159 SUSU DPR RI PSL DPR RI
48
14 KURANG 30 SUSU DPR RI PSL DPR RI
49
15 KURANG 185 SUSU DPR RI PSL DPR RI
50
16 KURANG 179 SUSU DPR RI PSL DPR RI
51
25 KURANG 131 SUSU DPR RI PSL DPR RI
52
33 KURANG 80 SUSU DPR RI PSL DPR RI
53
34 KURANG 84 SUSU DPR RI PSL DPR RI
54
123
No Kab/kota LOKASI
Penyebab Status Rekomendasi Jadwal Keterangan TPS Kel/ Desa Kecamatan
3 Kab Lebak
13 Pasar Keong Cibadak Presiden pengguna Surat Suara melebihi
C7 (6 org) PSU
Rekomendasi sudah
disampaikan tanggal 19 April 2019
Rabu 24 April 2019 Pukul 07.00 WIB
Sudah dilakukan
PSU
9 Bojong Sae Cibadak
Pembukaan Kotak Suara DPRD
Kabupaten tidak disaksikan oleh
PPTPS dan Saksi
PSU
4 Sindang Wangi
Muncang Pengguna KTP-El
Luar Daerah Lebak (tanpa A5)
PSU
13 cijoro Rangkas Bitung
Pengguna KTP-El Luar Daerah Lebak
(tanpa A5) PSU
4 Tangsel
49 Rengas Ciputat Timur
Pengguna KTP-El Luar Daerah kota
tangsel (tanpa A5) ada 14 orang
PSU Rekomendasi sudah
disampaikan tanggal 19 April 2019
Rabu 24 April 2019 Pukul 07.00 WIB
Sudah dilakukan
PSU 71 cempaka putih
Ciputat Timur
Pengguna KTP-El Luar daerah Tangsel
2 (tanpa A5) PSU
5 Cilegon 19 Kota sari Grogol
kekurangan 55 dari (14 DPT 41 DPK) surat suara DPRD
Kota
PSL
Rekomendasi sudah
disampaikan tanggal 20 April 2019
Rabu 24 April 2019 Pukul 07.00 WIB
Sudah dilakukan
PSL
124
6 Kota
Serang
5 Cipocok jaya Cipocok
jaya
ada 3 luar warga Provinsi Banten
(tanpa A5) yang ikut mencoblos
PSU
Rekomendasi sudah
disampaikan
21 April 2019
Minggu pukul 07.00 WIB
Sudah dilakukan
PSU 24 Ciloang Serang
KPPS mencoblos Surat Suara dan
dimasukan ke Kotak Suara ( ada 15
Lembar Surat Suara untuk Semua
Tingkatan)
PSU
7 Kab
Tangerang 1 Bunar Sukamulya
Ada warga dari luar kabupaten yang tidak
membawa A5 tapi melakukan
pencoblosan
PSU Rekomendasi
sudah disampaikan
21-04-2019
Minggu pukul 07.00 WIB
Sudah dilakukan
PSU
125
Tabel 43
Hasil PSU dan PSL
KAB KOTA JUMLAH KETERANGAN
KAB SERANG 3 PSU
KAB PANDEGLANG 0 0
KOTA TANGERANG 63 9 PSU DAN 54 PSL
KABLEBAK 4 PSU
TANGSEL 2 PSU
CILEGON 1 PSL
KOTA SERANG 2 PSU
KAB TANGERANG 1 PSU
JUMLAH 76
KAB KOTA PSU PSL
KAB SERANG 3 0 KAB PANDEGLANG 0 0 KOTA TANGERANG 9 54 KABLEBAK 4 0 TANGSEL 2 0 CILEGON 0 1
KOTA SERANG 2 0
KAB TANGERANG 1 0 JUMLAH 21 55
FAKTOR PSU
1 PEMBUKAAN KOTAK SUARA TIDAK DILAKUKAN MENURUT TATA CARA
YANG DITETAPKAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 6
2 PETUGAS KPPS MEMINTA PEMILIH MEMBERIKAN TANDA KHUSUS ATAU
MENULISKAN NAMA PADA SURAT SUARA YANG DIGUNAKAN 1
3 PETUGAS KPPS MERUSAK LEBIH DARI SATU SURAT SUARA YANG
DIGUNAKAN OLEH PEMILIH 1
126
4 PEMILIH YANG TIDAK MEMILIKI E-KTP DAN TIDAK TERDAFTTAR KE DALAM
DPT DAN DPTb 11
5 TERTUKAR SURAT SUARA ANTAR DAPIL 1
FAKTOR PSL
1 KURANGNYA SURAT SUARA 56
SEBELUM PSU DAN PSL
DPTb DPK PENGGUNA HAK PILIH
SUARA TIDAK SAH
PEROLEHAN SUARA 01 02
305 594 15964 2123 7385 6869
SESUDAH PSU DAN PSL
DPTb DPK PENGGUNA HAK
PILIH SUARA
TIDAK SAH
PEROLEHAN SUARA
01 02
58 823 5924 139 7288 7149
127
Grafik 18
PEROLEHAN SUARA
Grafik 19
Penggunaan Hak Pilih
70
68
46
74
99
41
17
48
43
3
92
52
33
10
27
95
5
25
40
23
38
32
07
80
14
22
46
7
23
14
3
50
28
42
09
8
15
75
3
95
25
16
63
3
14
22
9
72
93
13
77
30
84
17
98
71
3
96
73
31
10
43
70
8
26
35
48
39
98
4
81
56
29
Jumlah seluruh suara sahJumlah suara tidak sahJumlah Seluruh suara sah dan tidak sah
DATA PEROLEHAN SUARA
SAH DAN TIDAK SAH
72
9.3
13
77
3.0
84
1.7
98
.71
3
96
7.3
31
1.0
43
.70
8
26
3.5
48
39
.98
4
81
5.6
29
PENGGUNA HAK PILIH
128
Grafik 20
Penggunaan Surat Suara
Grafik 21
Pemilih Disabilitas
72
9.3
13
77
3.0
84
1.7
98
.71
3
96
7.3
31
1.0
43
.70
8
26
3.5
48
39
.98
4
81
5.6
29
PENGGUNA SURAT SUARA
19
8
48
3
29
0
28
8
59
5
20
3
20
0
53
1DISABILITAS
129
Grafik 22
Perolehan Suara CPWP
Grafik 23
Perolehan Suara Sah dan Tidak Sah
263.523 260.148
669.423
275.251
464.992
76.455 116.702 41.103
443.323 489.793
1.079.010
649.982 562.963
177.568 266.505 39.037
Chart Title
Ir. H. JOKO WIDODO - Prof. Dr. (H.C) KH. MA'RUF AMIN
H. PRABOWO SUBIANTO - H. SANDIAGA SALAHUDIN UNO
70
68
46
74
99
41
17
48
43
3
92
52
33
10
27
95
5
25
40
23
38
32
07
80
14
22
46
7
23
14
3
50
28
42
09
8
15
75
3
95
25
16
63
3
14
22
9
72
93
13
77
30
84
17
98
71
3
96
73
31
10
43
70
8
26
35
48
39
98
4
81
56
29
PANDEGLANG LEBAK TANGERANG SERANG KOTA
TANGERANG
KOTA CILEGON KOTA SERANG KOTA
TANGERANG
SELATAN
Jumlah seluruh suara sah Jumlah suara tidak sah
Jumlah Seluruh suara sah dan tidak sah
130
Hasil Pengawasan Penetapan Daftar Calon Terpilih Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten Pada Pemilihan Umum
Tahun 2019
Tabel 44
Perolehan Suara Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Banten
No DAPIL 1
1
2
3
4
5
No DAPIL II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dra. ENCOP SOPIA, S. Ag., M.A. = 14.991
TEGUH ISTA'AL, S. Kom. = 18.379
DR. H. FURTASAN ALI YUSUF, SE., S.Kom, MM = 25.729
H. JUHENI MOHAMAD ROIS = 13.637
AGUS EFENDI = 10.103
H. UMAR BIN BARMAWI, ST, MM = 10.242
1. H. SOPWAN, S.H., M.H. = 29.682
2. HJ. TATI NURCAHYANA, S.E., M.Si = 26.687
1. H. MADSURI = 23.293
2. HJ. IDA ROSIDA LUTFI, SE., M.Si = 20.955
1. H. FAHMI HAKIM, S.E. = 57.644
2. H. MUHSININ, S.E., M.Si = 16.81
DEDI HARYADI, SE = 27.208
Ir. H. GEMBONG RUDIANSYAH SUMEDI, MM = 18.278
H. UBAIDILLAH, SE. = 23.504
ISHAK SIDIK, SE = 23.285
HERI HANDOKO, SE = 14.802
131
No DAPIL III
1
2
3
4
5
6
7
8
No DAPIL IV
1
2
3
4
5
6
7
8
MOHAMMAD NUR KHOLIS, S.Th. I = 15.450
1. MOH. BAHRI, S. Pd. I., S. H. = 19.602
2. H. AGUS SUPRIYATNA, S.H., M. Si = 15.34
1. MUHLIS = 27.72
2. INDAH RUSMIATI, S.IP = 12.837
Drs. H. MUHAMMAD FAIZAL, SH = 25.996
Ir. H. MIPTAHUDDIN, MT = 24.358
Ir. H. TUBAGUS LUAY SOFHANI = 15.406
MARTUA NAINGGOLAN, S. I. Kom = 13.415
DEDI SUTARDI, S.E. = 16.221
H. RAHMAT . = 17.227
1. H. ADE AWALUDIN , S.Ag., M. H = 22.698
2. Drs. H. DAHLAN HASYIM, M.H. = 9.520
1. BARHUM HS, S.IP = 23.545
2. Drs. H. JAMIN, M.Si= 21.033
1. H. A. JAINI, S.Pd., M.Si.= 37.047
2. Drs. H. MUJAKKIR ZUHRI = 22.267
H. ALI NURDIN A. GANI, SH., MH = 15.025
H. ASNIN SYAFIUDDIN, Lc, MA = 23.849
H. ACHMAD FARISI = 13.593
M. NAWA SAID DIMYATI = 20.821
132
No DAPIL V
1
2
3
4
5
6
7
No DAPIL VI
1
2
3
4
5
6
AHMAD FUADY . = 11.320
MUHAMMAD NIZAR . = 17.051
1. SRI HARTATI, SH. = 20.505
2. SUGIANTO, S.Ip = 16.417
KUSWARSA, S.Sos = 13.448
H. HILMI FUAD, M.Kom = 23.837
H. ISKANDAR, S. Ag, M.Sos - 12.268
ASEP HIDAYAT = 7.546
ANDRA SONI = 22.751
Dr. YEREMIA MENDROFA, ST., MM., MBA = 27.336
DESY YUSANDI, S. E. = 14.988
Ir. H. MOHAMAD BONNIE MUFIDJAR, MSi = 20.407
HJ. ELLA SIVIA, SH., MH = 14.264
A. JAZULI ABDILLAH = 24.552
133
No DAPIL VII
1
2
3
4
5
6
7
8
No DAPIL VIII
1
2
3
4
5
6
7
AHMAD FAUZI = 14.004
1. YUDI BUDI WIBOWO = 16.338
2. Ir. ZAID ELHABIB, M.M. = 16.246
1. HJ. ANITA INDAH WATI, SE. = 22.169
2. TOHA = 12.36
Drs. H. SYIHABBUDIN HASYIM, S.H., ME., M.Si. = 15.017
1. H. BUDI PRAJOGO, SE. M.Ak = 27.525
2. A. CUT MUTHIA AHMAD M. = 11.513
RIA MAHDIA FITRI, S.Sos = 8.080
MARETTA DIAN ARTHANTI, Psi = 7.53
ROMMY ADHIE SANTOSO, SE., M.Si. = 12.352
H SAEFULLAH, S.Kom., M.Si = 30.193
1. ADE HIDAYAT, S.Kom. = 32.773
2. H. OONG SYAHRONI = 24.887
H. ADE SURYANA = 20.165
H. SUPARMAN, SH., M.Si = 21.200
Drs. IIP MAKMUR = 22.430
NENG SITI JULAEHA, S. Pd I, M. Pd. = 20.054
1. IMANNUDDIN SUDIRMAN KARIS, S.Sos. = 27.034
2. MAHPUDIN = 26.978
134
No DAPIL X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
No DAPIL IX
1
2
3
4. Dinamika dan Permasalahan
Dari berbagai rangkaian pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Provinsi Banten, terdapat beberapa permasalahan yang dialamai di
lapangan di antaranya yaitu:
Permasalahan pengetahuan penyelenggara di tingkatan TPS banyak
yang belum memahami aturan terbaru tentang kepemiluan baik itu tata
cara pelaksanaan maupun kepatuhan dari penyelenggara,
pengetahuan yang dimiliki masih menggunakan pengetahuan turunan
terkait penyelenggaraan Pemilu, selain itu ketelitian penyelenggara
H. RAHMNAWAWI NURHADI, SE AT . = 11.351
1. H. M. KUSWANDI, S.H. = 25.093
2. H. ANDA SUHANDA , S.E. . = 14.252
ERI SUHAERI = 17.145
H. FITRON NUR IKHSAN, M.Sc = 29.758
NURUL WASIAH, A.Md. Keb = 17.202
H. BENI SUDRAJAT = 19.262
HJ. IDA ATING, S.Ip. = 17.976
YOYON SUJANA, SE = 16.300
HADI MAWARI = 12.066
Drs. H. SYIHABUDIN SIDIK = 14.482
dr. HJ. SHINTA WISHNU WARDHANI = 13.314
DEDE ROHANA PUTRA, SE., M.Si. = 27.037
135
dalam menuangkan hasil penghitungan ke dalam formulir yang telah
disediakan yang kurang maksimal sehingga ini menjadi permasalahan
ketika pelaksanaan rekapitulasi di tingkat Kecamatan, misal kekeliruan
memasukan jumlah pemilih laki-laki dan perempuan, kurangnya
ketelitian menuliskan data pendukung penghitungan suara seperti
Pemilih Tambahan, Pemilih Pindahan.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Fungsi yang melekat pada Bawaslu sebagai salah satu bagian
dari penyelenggara pada Pemilu serantak tahun 2019, bahwa dalam
rangka mewujudkan penyelenggara Pemilu yang berintegritas dan
berkredibilitas serta penyelenggaraan Pemilu yang berasaskan
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan demokratis, diperlukan
pengawasan terhadap pelaksanaan Pemilu.
Dalam pelaksanaan pengawasan tahapan pemungutan, penghitungan
dan rekapitulasi hasil perolehan suara yang dilakukan oleh Bawaslu
Provinsi Banten, terdapat sejumlah masalah dalam persiapan
pengawasan pada tahapan pemungutan, penghitungan dan
rekapitulasi hasil perolehan suara ini, seperti ketika pembentukan
PTPS dan bimbingan atau pembekalan terhadap PTPS yang kurang
maksimal sehingga kurangnya bekal pengetahuan tugas pokok dan
fungsi dari pengawas di tingkatan TPS untuk mengawasi proses
persiapan Pemungutan, Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan
Suara.
136
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Bahwa penyelenggaraan Pemilihan Umum serentak tahun 2019 yang
berkualitas diperlukan sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan
rakyat dalam pemerintahan Negara yang demokratis berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Salah satu faktor penting bagi keberhasilan penyelenggaraan Pemilu
terletak pada kesiapan dan profesionalitas semua penyelenggara baik
dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu dan
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebagai satu
kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu. Ketiga institusi
penyelenggara ini telah diamanatkan oleh Undang-undang untuk
menyelenggarakan Pemilu menurut fungsi, tugas dan kewenangannya
masing-masing.
3. Bahwa penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 berjalan sesuai dengan
jadwal tahapan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU).
4. Dalam pelaksanaan tahapan Pemilu tahun 2019 masih kurangnya
keseriusan penyelenggara terutama dalam hal teknis pelaksanaan
tahapan, seperti teknis pelaksanaan sosialisasi yang kurang maksimal
dan pembinaan SDM penyelenggara teknis yang dirasa kurang
maksimal sehingga sering menghambat proses teknis pelaksanaan
tahapan Pemilu.
5. Bahwa pencegahan dan pengawasan tahapan merupakan hal inti
dalam meminimalisir pelanggaran, maka sangat diperlukan sosialisasi
yang kompehensif baik itu ke masyarakat maupun ke peserta pemilu.
137
B. REKOMENDASI
Peraturan perundang-undangan tentang Pemilihan Umum tahun 2019 No
7 Tahun 2017 dan peraturan teknis Pelaksanaannya, kurang sekali
disosialisasikan kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat kurang
memahami aturan Pemilu khususnya terkait aturan tiap tahapan,
sehingga dalam pelaksanaannya menimbulkan multi-interpretasi dan
persepsi yang berbeda-beda, baik itu KPU, Peserta Pemilu maupun
masyarakat.
Dari hasil pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Provinsi Banten ada beberapa rekomendasi terkait aturan, alat kerja
internal, teknis maupun program pengawasan untuk menyempurnakan
proses demokrasi di Banten dan umumnya di Negara Indonesia. Adapun
rekomendasinya sebagai berikut :
1. Ketegasan Undang-undang atau aturan turunannya baik PKPU
maupun Perbawaslu khususnya terkait kewenangan Bawaslu
dalam melaksanakan pengawasan dan penindakan;
2. Paradigma Pencegahan yang menjadi fokus pengawasan tidak
dibarengi dengan program yang komprehensif;
3. Alat kerja pengawasan yang diberikan oleh Bawaslu RI tanpa
ada penjelasan, sehingga menimbulkan kekeliruan pada saat
pengisian;
4. Pengawasan partisipatif masyarakat dan pusat pengawasan
partisipatif perlu didukung dengan program yang jelas serta
dukungan anggaran yang memadai.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak Kelemahan dan
kekurangannya, meskipun demikian kami terus berbuat, introspeksi diri
dan mengharapkan bimbingan dan binaan agar lebih maksimal ke depan.
138
Pembuatan laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban Bawaslu
Provinsi Banten kepada Bawaslu RI secara kelembagaan dan merupakan
bagian dari tugas penyelenggara Pemilu yang diamanatkan oleh
konstitusi. Mudah-mudahan tugas dan amanah yang diberikan kepada
kami bisa kami emban sesuai dengan peraturan perundang-undangan
demi terwujudnya Pemilu yang bersih, jujur dan adil.