laporan akhir penelitian...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities,...

84
LAPORAN AKHIR PENELITIAN ANALISIS DETERMINAN KONSERVATISME AKUNTANSI OLEH Inung Wijayanti Natali Yustisia Farid Abdurrahman PERBANAS INSTITUTE JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

ANALISIS DETERMINAN KONSERVATISME AKUNTANSI

OLEH

Inung Wijayanti

Natali Yustisia

Farid Abdurrahman

PERBANAS INSTITUTE JAKARTA

2020

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

Pengesahan

Judul Penelitian : Analisis Determinan Konservatisme Akuntansi

Peneliti

a. Nama Lengkap : Inung Wijayanti

b. NIDN : 0330047003

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Program Studi : S1 Akuntansi

e. Nomor HP : 08121046704

f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]

Anggota Peneliti (1)

a. Nama Lengkap : Natali Yustisia

b. NIDN : 0325126903

c. Perguruan Tinggi : IKPIA Perbanas

Anggota Peneliti (2)

a. Nama Lengkap : Farid Abdurrahman

b. NIM : 1511000225

c. Perguruan Tinggi : IKPIA Perbanas

Biaya Penelitian :

Jakarta, Juli 2020

Mengetahui,

Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis Ketua Peneliti,

Dr. Hedwigis Esti Riwayati, SE., ME. Inung Wijayanti

Noreg. Noreg. 97011

Menyetujui,

Direktur P3M IKPIA Perbanas

Dr. Harya Damar Widiputra

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

Noreg. …

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

ANALISIS DETERMINAN KONSERVATISME AKUNTANSI

Inung Wijayanti

Natali Yustisia

Farid Abdurrahman

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi konservatisme akuntansi. Faktor-faktor tersebut adalah struktur

kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, dan financial distress.

Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur khususnya sektor aneka

industri dan sektor barang konsumsi, dengan menggunakan metode purposive

sampling. Teknik analisis data menggunakan data panel, dan hasil adjusted R2

82.77% yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan konservatisme akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel independen

dalam penelitian ini. Sedangkan untuk hasil uji F atau uji simultan terdapat

pengaruh secara simultan dan signifikansi positif antara variabel struktur

kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, dan financial distress

terhadap konservatisme akuntansi, yang memperoleh Probability 0,0000 < 0,05.

Akan tetapi apabila menggunakan uji t atau uji parsial, variabel yang berpengaruh

terhadap konservatisme akuntansi yaitu leverage dan financial distress. Namun,

struktur kepemilikan manajerial dan growth opportunities tidak berpengaruh

terhadap konservatisme akuntansi.

Kata kunci : kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial

distress, konservatisme akuntansi

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

ANALYSIS DETERMINANTS IN ACCOUNTING CONSERVATISM

Inung Wijayanti

Natali Yustisia

Farid Abdurrahman

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the factors that can influence accounting

conservatism. These factors are the managerial ownership structure, growth

opportunities, leverage, and financial distress. The sample used is manufacturing

companies, especially the various industrial sectors and the consumer goods sector,

using a purposive sampling method. The data analysis technique uses panel data, and

the results of the adjusted R2 82.77% test indicate that the ability of the independent

variable in explaining accounting conservatism can be explained by the independent

variables in this study. As for the results of the F test or simultaneous test there is a

simultaneous influence and positive significance between the variables of managerial

ownership structure, growth opportunities, leverage, and financial distress on

accounting conservatism, which obtains a probability of 0.0000 < 0.05. However, if

you use the t test or partial test of variables that affect accounting conservatism,

namely leverage and financial distress. However, the managerial ownership structure

and growth opportunities, has no effect on accounting conservatism.

Keywords : managerial ownership structure, growth opportunities, leverage,

financial distress, accounting conservatism

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

KATA PENGANTAR

Assalammu ‘alaikum Wr.Wb.

Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT atas Rahmat dan

pertolongan-Nya maka Laporan Akhir Penelitian ini dapat diselesaikan dengan

judul “Analisis Determinan Konservatisme Akuntansi”. Sebagaimana diketahui

tugas dosen adalah Tri Darma yaitu selain melakukan pengajaran juga dituntut untuk

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian ini dilakukan

tidak hanya untuk memenuhi kewajiban sebagai dosen tetapi juga sebagai sarana

dalam pengembangan ilmu.

Dalam penyusunan penelitian ini masih banyak kekurangan-kekurangannya,

oleh sebab itu mohon kiranya para pembaca dapat memberikan masukan. Terima

kasih penulis ucapkan kepada P3M yang telah memfasilitasi dosen untuk melakukan

penelitian. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman dosen yang

telah memberi masukan dalam penelitian ini

Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan masukan

yang berguna bagai kita semua.

Jakarta, Juli 2020

Penulis

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………… i

PENGESAHAN ……………………………………………………………………. ii

ABSTRAK ……………………………………………………………………….. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah ........................................................................................... 5

1.3 Perumusan Masalah ............................................................................................ 5

1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................. 6

1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian …………………………………………6

BAB II STUDI PUSTAKA ……………………………………………………… 10

2.1 Studi Pustaka ............................................................................................... 10

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 17

2.3 Kerangka Berfikir ......................................................................................... 19

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

2.4 Hipotesis ...................................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 26

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 26

3.2 Definisi Konseptual & Operasional Variabel ......................................... 26

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 28

3.4 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 29

3.5 Metode Analisis Data ............................................................................ 30

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................... 40

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................... 40

4.2 Hasil Analisis .................................................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................ 65

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 65

5.2 Rekomendasi ..................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Berfikir .......................................................................... 20

Tabel 3.1 Operasional Variabel ..................................................................... 26

Tabel 4.1 Sampel Penelitian ......................................................................... 40

Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan ............................................................... 41

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.3 Pemilihan model ....................................................................... 34

Gambar 4.1 Uji Chow ................................................................................... 42

Gambar 4.2 Uji Hausman .............................................................................. 43

Gambar 4.3 Uji Lagrange Multiplier ............................................................. 44

Gambar 4.4 Regresi Data Panel Common Effect ............................................ 45

Gambar 4.5 Hasil Pengolahan Statistik Deskriptif ......................................... 47

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 50

Gambar 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................... 51

Gambar 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 52

Gambar 4.9 Hasil Uji Simultan ..................................................................... 53

Gambar 4.10 Hasil Uji Parsial ....................................................................... 54

Gambar 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 56

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah
Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Media informasi kepada pihak yang berkepentingan mengenai sebuah

pencapaian perusahaan dalam suatu periode tertentu adalah laporan kuangan.

Tujuan laporan keuangan yaitu, memberikan informasi mengenai posisi keuangan,

kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi pengguna laporan

dalam pengambilan keputusan (PSAK No.1). Laporan keuangan dapat dikatakan

bermanfaat apabila memenuhi karakteristik Accounting Principle Board

Statements No.4 yaitu relevance, memilih informasi yang sesuai dan dapat

membantu pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Dalam

rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi

mengenai Aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban sehingga menghasilkan

apakah keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh perusahaan sehingga dapat

menjadi alat untuk mengukur kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan

serta menunjukkan kondisi perusahaan saat ini dan masa yang akan datang.

(Aristiyani & Wirawati, 2013)

Fokus utama dalam laporan keuangan adalah informasi laba, karena laporan

keuangan menyediakan informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

2

selama satu periode. Bagi kreditur dan investor, informasi laba dapat membantu

mereka dalam mengevaluasi kinerja perusahaan sehingga dapat memprediksi laba

di masa yang akan datang. Selain itu informasi laba juga dapat memperhitungkan

risiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan. (Alfian & Sabeni, 2013)

Standar akuntansi keuangan memberikan kebebasan bagi perusahan untuk

memilih metode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan

dalam suatu periode. Perusahaan akan lebih fleksibel dalam memilih metode

akuntansinya yang sesuai dengan perkembangan ekonomi yang dialami oleh

perusahaan tersebut. Adanya ketidakpastian dalam perkembangan perekonomian,

maka akan menjadikan perusahaan lebih berhati-hati dalam memilih motode

akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan (Sulastri & Anna,

2018). Untuk menghadapi kondisi ketidakpastian tersebut maka perusahaan akan

memperhatikan prinsip konservatisme, yaitu berhati-hati dalam menyusun laporan

keuangan. Adanya prinsip konservatisme ini akan menghasilkan laba dan aset

yang rendah serta biaya dan hutang yang tinggi, karena dalam hal ini perusahaan

akan memperlambat pendapatan dan mempercepat biaya. Dengan kata lain

konservatisme dapat diterjemahkan lebih mengantisipasi rugi daripada laba.

(Aristiyani & Wirawati, 2013)

Penerapan prinsip konservatisme ini ada yang mendukung tetapi ada juga yang

tidak mendukung (Mayangsari & Wilopo, 2002). Pihak yang tidak mendukung

(mengkritik) berpendapat bahwa apabila perusahaan menerapkan prinsip tersebut

maka laporan keuangan yang disusun akan cenderung tidak mencerminkan

kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya (Kiryanto & Suprianto, 2006).

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

3

Sedangkan pihak yang mendukung berpendapat bahwa apabila perusahaan

menerapkan prinsip konservatisme tersebut maka perusahnaa dapat menghindari

perilaku oportunistik manajer yang hendak memanipulasi laba (Fala, 2007)

Fenomena yang terkait konservatisme akuntansi juga terjadi pada

Perusahaan elektronik ternama asal Jepang yaitu Toshiba Corporation melakukan

penggelembungan laba (overstated) yang mencapai 151,8 miliar yen atau sekitar

Rp. 16 triliun. Hal ini dilakukan dengan cara menekan bawahan untuk menaikkan

laba secara sistematis yang dilakukan oleh para eksekutif perusahaan. Besar

atau kecilnya struktur kepemilikan pada suatu perusahaan dapat mempengaruhi

kebijakan yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan, apakah perusahaan itu

akan menggunakan metode konservatisme atau tidak. Ada beberapa faktor dalam

menentukan keputusan menajer dalam penggunaaan metode konservatif atau

tidak. Bila kepemilikan manajerial lebih tinggi dibanding pihak eksternal, maka

perusahaan akan cenderung menggunakan metode konservatisme akuntansi.

Selain struktur kepemilikan, growth opportunities juga berpengaruh terhadap

konservatisme. (Nasir, Ilham, & Yusniati, 2014)

Growth opportunity juga dapat dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi konservatisme akuntansi, karena growth opportunity merupakan

kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size, yang dapat ditunjukkan dengan

adanya peningkatan aktiva, ekuitas, laba dan penjualan (Sari, Yusralaini, & Al

Azhar, 2014). Growth opportunity juga dapat dikatakn sebagai kesempatan

perusahaan dalam melakukan investasi yang menguntungkan bagi perusahaan

(Saputra, 2016).

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

4

Selain itu Financial distress juga berpengaruh dalam pengambilan

keputusan apakah perusahaan akan melakukan konservatisme akuntansi.

Financial distress (tingkat kesulitan keuangan) dapat diartikan sebagai gejala

awal kebangkrutan akibat penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu

perusahaan. Financial distress dapat mempengaruhi tingkat konservatisme,

karena suatu perusahaan mengalami tingkat kesulitan keuangan akan mendorong

perusahaan untuk melakukan konservatisme akuntansi pada laporan keuangannya

( Dewi & Suryanawa, 2014). Pada situasi ini harga saham perusahaan mengalami

penurunan nominal serta investor yang menarik dananya.

Mengeksplorasi hubungan antara konservatisme akuntansi dan probabilitas

kesulitan keuangan dan menemukan bahwa perusahaan dengan konservatisme

akuntansi yang lebih tinggi memiliki probabilitas kesulitan keuangan yang lebih

rendah, yang mengungkapkan itu perusahaan dengan konservatisme akuntansi

yang lebih tinggi memiliki kesehatan keuangan yang lebih baik. Menurut

(Brigham, 2003) penggunaan utang pada tingkat tertentu akan dapat

mengurangkan biaya modal perusahaan karena biaya atas utang merupakan

pengurangan atas pajak perusahaan, dan dapat meningkatkan harga saham,

dimana pada akhirnya hal ini akan menguntungkan manajemen, investor.

Biasanya semakin tinggi tingkat leverage, semakin besar kemungkinan

perusahaan akan melanggar perjanjian kredit, sehingga perusahaan akan berusaha

melaporkan laba sekarang lebih tinggi yang dapat dilakukan dengan cara

mengurangi biaya-biaya yang ada.

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

5

Penelian yang dilakukan (Saputra, 2016) menyimpulkan bahwa struktur

kepemilikan manajerial, kontrak utang, peluang pertumbuhan, risiko litigasi dan

leverage memiliki pengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Ningsih (2013) menyatakan bahwa kesulitan keuangan perusahaan (financial

distress) tidak berpengaruh pada konservatisme akuntansi, sementara Lafond dan

Roychowdhury (2007) berpendapat bahwa kepemilikan manajerial memiliki

pengaruh yang signifikan negatif dengan tingkat konservatisme. Hasil penelitian

(Fajri, 2013) juga menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bersifat

positif antara konservatisme akuntansi dan leverage. Penelitian ini merupakan

pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya.

1.2 Pembatasan Masalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi dalam penelitian

ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage,

financial distress.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah struktur kepemilikan manajerial mempengaruhi konservatisme

akuntansi?

2. Apakah growth opportunities mempengaruhi konservatisme akuntansi?

3. Apakah leverage mempengaruhi konservatisme akuntansi?

4. Apakah financial distress mempengaruhi konservatisme akuntansi?

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

6

5. Apakah secara simultan struktur kepemilikan manajerial, growth

opportunities, leverage dan financial distrees mempengaruhi

konservatisme akuntansi?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap

konservatisme akuntansi.

2. Untuk menganalisis pengaruh growth opportunities terhadap

konservatisme akuntansi.

3. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap konservatisme akuntansi.

4. Untuk menganalisis pengaruh financial distress terhadap konservatisme

akuntansi.

5. Untuk mengatahui pengaruh struktur kepemilikan manajerial, growth

opportunities, leverage dan financial distrees terhadap konservatisme

akuntansi simultan.

1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian

1. Bagi akademisi, dapat memberikan deksripsi mengenai struktur

kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, dan financial

distress sehingga dapat menambah wawasan atau menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

7

2. Bagi calon investor, investor dan kreditur, dapat memberikan informasi

atas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga dapat

membantu pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan

dalam berinvestasi atau memberikan pinjaman.

3. Bagi manajemen, dapat membatu manajemen dalam memahami mengapa

prinsip konservatisme itu dilakukan dalam suatu perusahaan dan

memberikan informasi sebagai pertimbangan perusaaan untuk melakukan

pencatatan akuntansi menggunakan prinsip konservatisme atau tidak.

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

10

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Studi Pustaka

2.1.1 Teori Akuntansi Positif

Penjelasan (explanation) menguraikan alasan mengapa suatu praktik dilakukan

sehingga bagaimana informasi keuangan tersebut disajikan serta dikomunikasikan

kepada para pemakai informasi akuntansi (Watt & Zimmerman, 1986 dalam

Januarti, 2004). Upaya untuk meminimalkan biaya keagenan dari setiap pihak

yang terlibat dalam kontrak yang masing-masing pihak mengutamakan

kepentingannya, hal ini disebut dengan teori akuntansi positif (Deegan, 2004 dalam

Utomo, 2013). Teori Akuntansi Positif dapat digunakan untuk meramalkan

berbagai fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi antar

variabel akuntansi dalam dunia nyata. Teori akuntansi positif menggunakan

perspektif ekonomi untuk menjelaskan tentang prilaku manajemen dalam

pemilihan kebijakan akuntansi (Mangos dan Lewis, 1995 dalam Utomo, 2013).

Teori akuntansi positif juga menjelaskan bahwa manajer memiliki dorongan untuk

dapat memaksimalkan kesejahteraan (Wulandari, 2014). Apabila perusahaan

mengalami tingkat kesulitan keuangan (financial distress) yang tinggi maka

manajer akan cenderung mengurangi tingkat konservatisme akuntans,

Suprihastini dan Pusparini, 2007 (dalam Noviantari & Ratnadi, 2015).

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

11

2.1.2 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan (agency theory) menjelaskan hubungan antara agent dan

principal. Dimana yang dimaksud dengan Agent yaitu manajeman perusahaan

sedangkan principal yaitu pemilik (pemegang saham). Sebagai agent, manajer

secara moral memiliki tanggung jawab untuk memaksimalkan keuntungan para

pemilik (principal) akan tetapi disisi lain dia juga memiliki kepentingan

memaksimalkan kesejahteraan mereka sendiri.

Teori keagenan disebut juga sebagai teori kontraktual yang memandang suatu

perusahaan sebagai suatu perikatan kontrak antara anggota-anggota perusahaan

(Oktomegah 2012 dalam Andreas dkk., 2017). Tidak jarang pemegang saham

mengalami kesulitan untuk memverifikasi kegiatan operasional pihak manajemen

sehingga membuat pihak manajemen memiliki lebih banyak informasi mengenai

kegiatan operasi dan posisi keuangan perusahaan (Wulandari, 2014).

Ketergantungan pihak eksternal pada angka akuntansi, akan membuat

kecenderungan pihak manajemen untuk mementingkan keuntungan sendiri dan

adanya asimetri informasi dan konflik kepentingan yang tinggi sehingga membuat

pihak manajemen untuk memainkan angka akuntansi agar laporan keuangannya

menampilkan laba tertentu sesuai dengan kepentingan pihak manajemen.

2.1.3 Konservatisme Akuntansi

Konservatisme diartikan sebagai reaksi kehati-hatian (prudent reaction) dalam

menghadapi ketidakpastian yang terjadi dalam aktivitas ekonomi dan bisnis

dimasa yang akan datang (Pambudi, 2017). Dalam konsep ini, beban harus segera

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

12

diakui terlebih dahulu dibandingkan pendapatan, sehingga net income menjadi

rendah. Perusahaan lebih segera mengakui kerugian dan hutang yang mempunyai

kemungkinan akan terjadi, daripada mengakui dan mengukur aset dan laba.

Penerapan prinsip ini mengakibatkan pilihan metode akuntansi yang melaporkan

laba atau aset yang lebih rendah serta melaporkan hutang lebih tinggi. (Wahyuni,

2016). Konservatisme muncul akibat adanya insentif yang berhubungan dengan

biaya kontrak atas perjanjian hutang, biaya pajak serta bonus atas kinerja

manajemen LaFond dan Roychowdhury 2007 (dalam Pambudi, 2017)

Hubungan positif signifikan antara konservatisme akuntansi terhadap penilaian

ekuitas perusahaan sehingga konservatisme akuntansi yang tinggi mencermikan

niai perusahaan yang tinggi pula yang dikemukakan oleh (Fala, 2007). Dalam

Penelitian tersebut terdapat pengaruh positif konservatisme akuntansi pada

kualitas laba. Hal ini disebabkan oleh prinsip-prinsip konservatisme yang

berpihak kepada investor dengan cenderung bersifat melindungi investor dari

kesalahan berinvestasi akibat kekeliruan dalam menganalisis informasi laba

perusahaan (Watts, 2002 dalam Tuwentina & Wirama, 2014).

Konservatisme dapat diukur dengan earning/accrual measure menurut (Givoly

dan Hayn 2000). Konservatisme dapat dihitung menggunakan persamaan:

ConAcc =

Keterangan:

1. ConAcc : Tingkat Konservatisme Perusahaan i pada waktu t

2. Niit : Laba bersih sebelum extra ordinary

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

13

3. Dep : Beban Penyusutan

4. CFOit : Arus Kas dari Kegiatan Operasi

2.1.4 Stuktur Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah saham perusahaan yang dimiliki oleh manajer

(Christiawan dan Tarigan 2007 dalam Pambudi, 2017). Struktur kepemilikan juga

dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh

orang dalam (manajemen) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor.

Sehingga struktur kepemilikan dapat dikatakan sebagai pemisahan antara pemilik

dan manajer perusahaan (Sudana, 2011). Keputusan bisnis yang diambil oleh

manajer adalah keputusan untuk memaksimalkan sumber daya perusahaan yang

telah dipercayakan dari pihak investor. Akan tetapi hal ini bisa menjadi Suatu

ancaman bagi perusahaan apabila manajer bertindak atas kepentingan pribadi

bukan kepentingan perusahaan. (Wulandari dkk., 2014)

Kepemilikan manajerial juga dapat dikatakan sebagai perbandingan antara

kepemilikan saham manajerial dengan jumlah saham yang beredar. Pemegang

saham dan manajer mempunyai kepentingan dalam memaksimalkan tujuannya

(Soesetio, 2007). Di dalam perusahan dengan kepemilikan manajerial, manajer

yang sekaligus pemegang saham tentunya akan menyelaraskan kepentingannya

sebagai manajer dan pemegang saham. Hal ini akan berbeda jika manajernya tidak

memiliki saham di perusahaan tersebut, sehingga kemungkinan manajer tersebut

hanya mementingkan kepentingannya sendiri (Christiawan dan Tarigan, 2007).

Adapun struktur kepemilikan manajerial dapat diukur menggunakan rumus

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

14

sebagai berikut:

2.1.5 Growth Opportunities

Menurut Syafi’i (2011) Growth opportunities dapat mengindikasikan adanya

kemampuan perusahaan untuk berkembang di masa depan dengan memanfaatkan

peluang investasi. Untuk melakukan hal tersebut Pemanfaatan dan penggunaan

peluang investasi hanya dapat dilakukan jika perusahaan memiliki sumber daya

keuangan, sumber daya teknik, dan sumber daya manusia yang memadai.

Penggunaan peluang investasi dan pemanfaatannya hanya dapat dilakukan jika

perusahaan memiliki sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan sumber

daya teknologi yang cukup memadai (Fatmasari, 2011). Perusahaan akan

melakukan investasi dari dana yang perusahaan miliki, yang kemudian akan

menjadi biaya.

Nilai perusahaan merupakan hal penting yang dapat mencerminkan kekayaan

para pemegang sahamnya. Nilai saham yang tinggi juga didukung oleh kinerja

perusahaan yang baik, termasuk aktivitas perusahaan yang dianggap memberikan

sinyal positif bagi investor (Lestari, 2017). Growth opportunities memberikan

gambaran bagaimana investor menghargai perusahaan, sehingga investor bersedia

menanamkan modalnya di perusahaan. Perusahaan yang mempunyai potensi

untuk tumbuh dan berkembang akan mempunyai nilai pasar relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan aktiva riilnya, Seftiani dan Handayani (2011) dalam

(Tikawati, 2016)

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

15

Pada umumnya perusahaan yang menggunakan prinsip konservatisme terdapat

cadangan yang tersembunyi sehingga dapat digunakan oleh perusahaan untuk

melakukan investasi, sehingga perusahaan yang konservatif identik dengan

perusahaan yang tumbuh (Mayangsari dan Wilopo, 2002 dalam (Susanto &

Ramadhani, 2016). Pertumbuhan perusahaan tersebut akan direspon secara positif

oleh investor, yang mengakibatkan nilai pasar perusahaan yang konservatif

menjadi lebih besar dibandingkan dengan nilai bukunya, hal ini akan

menciptakan goodwill bagi perusahaan, dan dari investasi yang dilakukan ini

diharapkan perusahaan mengalami kenaikan arus kas. (Susanto & Ramadhani,

2016)

Perusahaan dengan growth opportunities yang tinggi akan cenderung

membutuhkan dana dalam jumlah yang besar untuk membiayai pertumbuhan

tersebut pada masa yang akan datang. Hal ini akan memberikan tantangan bagi

manajer untuk menyeimbangkan pendapatan dan penggunaan utang yang

diperlukan perusahaan. Perusahaan akan tetap mempertahankan salso laba /laba

ditahan untuk diinvestasikan kembali ke perusahaan lain dan perusahaan juga

tetap akan mengandalkan pendanaan dari utang yang lebih besar (Baskin, 1989

dalam (Fatmariani, 2013).

Growth opportunities dapat diukur dengan menggunakan market to book

value equity. Menurut Collins dan Kodhari dalam Widya (2004) perhitungan

sebagai berikut:

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

16

2.1.6 Leverage

Pada umumnya Leverage digunakan untuk mengukur seberapa besar aset

perusahaan yang dibiayai oleh hutang jangka pendek maupun hutang jangka

panjang yang dalam hal ini untuk meningkatkan operasional perusahaan.

Leverage adalah rasio keuangan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Perusahaan yang

telah go public tidak akan terlepas dari hutang. Hutang perusahaan digunakan

untuk memperluas usahanya. Hutang yang digunakan untuk memperluas usaha

perusahaannya dapat diperoleh dari kreditor seperti bank atau lembaga pemberi

pinjaman lainnya. Leverage diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio

(DER) dengan rumus sebagai berikut:

2.1.7 Financial Distress

Financial distress juga bisa didefinisikan sebagai ketidakmampuan perusahaan

untuk membayar kewajiban-kewajiban financial yang telah jatuh tempo.

Financial distress bisa dialami oleh semua perusahaan, terutama jika kondisi

perekonomian di negara tempat perusahaan tersebut beroperasi mengalami krisis

ekonomi. Teknik analisis laporan keuangan digunakan untuk mengatasi atau

meminimalisir terjadinya kebangkrutan di perusahaan (Ramadhani dan

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

17

Lukviaman, 2009). Kebangkrutan atau likuidasi merupakan akibat dari adanya

penurunan kondisi keuangan perusahaan, Sulastri & Anna (2018). Apabila

investor mengetahui perusahaan sedang mengalami financial distress tentu

investor tidak akan melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Pada umumnya

Menurut Harahap (2018) perhitungan financial distress dapat dilakukan dengan

Altman’s Bankruptcy Prediction Mode (Z-Score) dengan rumus:

X1 = Modal Kerja/Total Aset

X2 = Laba Ditahan/Total Aset

X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak/Total Aset

X4 = Nilai Buku Total Hutang/Harga pasar dari Eqiuty

X5 = Penjualan/ Total Aset

Jika Z-Score > 2,675 perusahaan ini tidak ada tendensi akan bangkrut.

Jika Z-Score < 2,675 perusahaan ini diperkirakan akan bangkrut dalam

jangka waktu tiga tahun lagi

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang konservatisme akuntansi telah banyak dilakukan

sebelumnya dengan menggunakan beberapa variabel yang berbeda dan

menghasilkan penelitian yang berbeda. Dewi dan Suryanawa (2014), dengan judul

Pengaruh Struktur kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Financial Distress

terhadap Konservatisme Akuntansi. Hasilnya menunjukkan bahwa Sruktur

kepemilikan manajerial dan leverage berpengaruh signifikan positif terhadap

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

18

konservatisme akuntansi, sedangkan financial distress berpengaruh negatif

signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Septian dan Anna (2014), dengan

judul Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan , Debt Covenant,

dan Growth Opportunities terhadap Konsevatisme Akuntansi, menunjukkan hasil

bahwa kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap konservatisme akuntansi, sedangkan debt covenant dan growth

opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Secara simultan kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, debt covenant dan

growth opportunities berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Noviantari dan Ratnadi (2015) dengan judul Pengaruh financial Distress.

Ukuran Perusahaan, Dan Leverage pada Konservatisme Akuntansi. Hasil

penelitiannya menyebutkan bahwa financial distress berpengaruh negatif pada

konservatisme akuntansi , ukuran perusahaan berpengaruh positif pada

konservatisme akuntansi, dan leverage berpengaruh negatif pada konservatisme

akuntansi. Alhayati (2013), menyimpulkan bahwa tingkat hutang (leverage)

berpengaruh signifikan positif terhadap konservatisme akuntansi sedangkan

tingkat kesulitan keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat

konservatisme akuntansi.

Nugroho dan Mutmainah (2012), menyimpulkan bahwa Struktur

kepemilikan manajerial dan debt covenant berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap konservatisme akuntansi, tingkat kesulitan keuangan perusahaan

berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi, dan resiko

litigasi berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Alkurdi,

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

19

dkk (2017) menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh signifikan

terhadap konservatisme akuntansi.

2.3 Kerangka Pemikiran

Adanya prinsip konservatisme akan menghasilkan laba dan aset yang rendah,

serta biaya dan hutang yang tinggi. Hal ini terjadi karena konservatisme menganut

prinsip memperlambat pengakuan pendapatan dan mempercepat pengakuan biaya.

Dengan kata lain konservatisme dapat diterjemahkan lebih mengantisipasi rugi

dari pada laba. (Wirawati & Aristiyani, 2013). Kepemilikan manajerial

merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh manajer, Keputusan dan aktivitas

di perusahaan dengan kepemilikan manajerial tentu akan berbeda dengan

perusahaan tanpa kepemilikan manajerial. Tetapi akan berbeda jika manajernya

tidak sekaligus sebagai pemegang saham. (Christiawan dan Tarigan, 2007).

Seorang manajer seharusnya mementingkan kontinuits perusahaan jangka panjang

disamping mementingkan pencapaian laba yang tinggi ( Dewi & Suryanawa,

2014). Sari, Yusralaini & Azhar (2014) menyatakan bahwa growth opportunity

merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size, yang dapat

diproksikan dengan adanya peningkatan aktiva, ekuitas, laba dan penjualan

sehingga Growth Opportunity dianggap sebagai salah satu faktor yang

mempengaruhi konservatisme akuntansi. growth opportunity merupakan

kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang

menguntungkan sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit. (Saputra, 2016).

Dalam menerapkan prinsip konservatisme manajer perusahaan akan

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

20

membutuhkan dana yang besar agar pembiayaan untuk investasi dapat terpenuhi,

meminimalkan laba maka perusahaan akan berkesempatan untuk tumbuh atau

berkembang. (Deslatu & Susanto, 2009). Semakin tinggi Leverage menunjukkan

besarnya modal pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan aktiva perusahaan

semakin besar juga. Prinsip konservatisme diterapkan oleh perusahaan apabila

perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi. Perusahaan yang memiliki tingkat

utang yang tinggi dapat menyebabkan kreditor mempunyai hak untuk mengetahui

dan mengawasi jalannya kegiatan operasional perusahaan (Aryani, 2016).

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan maka kerangka pemikiran penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kerangka Berfikir

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

21

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial terhadap Konservatisme

Akuntansi

Salah satu faktor internal perusahaan yang menentukan kemajuan perusahaan

adalah struktur kepemilikan. Perusahaan akan semakin menerapkan prinsip

akuntansi yang konservatif apabila kepemilikan saham yang dimiliki manajemen

lebih besar. Hasil penelitian Fatmariani (2013) Struktur kepemilikan manajerial

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

22

berpengaruh signifikan negatif terhadap konservatisme akuntansi, Septian dan

Anna (2014) Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka diajukan

hipotesis sebagai berikut:

H1: Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme

gg gakuntansi.

2.4.2. Pengaruh Growth Opportuinities terhadap Konservatisme Akuntansi

Jika perusahaan ingin berkembang di masa depan, maka perusahaan akan

memanfaatkan peluang investasinya yang bertujuan dapat meningkatkan nilai

perusahaan disebut Growth Opportuinities (Syafi’i, 2011). Prinsip

konservatisme diterapkan dengan cara menurunkan pendapatan, biaya yang

digunakan adalah biaya politis, maka perusahaan dapat dikatakan sedang tumbuh

atau berkembang. Hasil penelitian Septian dan Anna (2014) menyimpulkan

bahwa growth opportunities berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi,

Alfian dan Sabeni (2013) menyatakan bahwa growth opportunities mempunyai

pangaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan

beberapa hasil penelitian sebelumnya maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2: Growth opportunities berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

2.4.3. Pengaruh Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi

Jika perusahaan mempunyai tingkat leverage yang tinggi, maka modal

pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan aset perusahaan juga besar/tinggi.

Tingkat leverage yang tinggi maka perusahaan akan mempunyai risiko keuangan

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

23

bagi kreditor ataupun pemegang saham yang cenderung semakin tinggi juga.

Apabila perusahaan dapat menghasilkan laba yang melebihi biaya pembelanjaan

tetapnya atau bunga obligasi dan dividen saham preferen yang konstan, maka

dapat dikatakan perusahaan tersebut mempunyai leverage yang menguntungkan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan mempunyai hutang

atau leverage yang tinggi/besar, maka akan menerapkan prinsip akuntasi yang

konservatif, karena kreditur mempunyai kepentingan terhadap keamanan dananya

yang diharapkan dapat menguntungkan bagi dirinya. Hasil penelitian Dewi

dan Suryanawa (2014) menyimpulkan bahwa tingkat hutang (leverage)

berpengaruh signifikan positif terhadap konservatisme akuntansi, Alfian (2013)

menyimpulkan bahwa rasio leverage berpengaruh positif signifikan terhadap

konservatisme akuntansi, Berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya

maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3: Leverage berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

2.4.4. Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi

Financial distress (kesulitan keuangan) terjadi ketika perusahaan tidak dapat

memenuhi hutang kepada kreditur atau mengalami kesulitan untuk membayar

hutang kepada kreditur. Jika perusahaan mengalami financial distress dan

tetap menggunakan akuntansi konservatif maka laporan keuangan menjadi

understated akan memberikan sinyal buruk bagi pihak eksternal terutama pihak

kreditur sehingga pihak kreditur tidak akan memberikan pinjaman untuk

kelangsungan usaha. Hasil penelitian Firmasari (2016) menyimpulkan bahwa

Financial Distress berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi,

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

24

Noviantari dan Ratnadi (2015) menyimpulkan bahwa Financial Distress

berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi, Dewi dan Suryanawa

(2014) menyimpulkan bahwa Financial Distress berpengaruh negatif terhadap

konservatisme akuntansi. Berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya maka

diajukan hipotesis sebagai berikut:

H4: Financial distress berpengaruh terhadap konservatisme hhhhakuntansi

2.4.5. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Growth Opportunities, Leverage,

dan Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi

Selain secara parsial, dalam penelitian ini juga akan melakukan uji simultan

sehingga dapat diketahui apakah ke-empat variabel independen yaitu Kepemilikan

Manajerial, Growth Opportunities, Leverage, dan Financial Distress secara

simultan mempengaruhi vatiabel dependen dalam penelitian ini yaitu

Konservatisme Akuntansi atau tidak, sehingga diajukan hipotesis sebagai berikut

H5: pengaruh Kepemilikan Manajerial, Growth Opportunities, Leverage, dan

Financial Distress secara simultan terhadap Konservatisme Akuntansi

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

25

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengolah data atau

menganalisis data menggunakan teknik perhitungan statistika. Penelitian ini

merupakan penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2015). Terdapat dua variabel dalam

penelitiaan ini, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel

independen sering disebut juga dengan variabel bebas. Variabel independen (X)

adalah variabel yang menjadi pengaruh dan menyebabkan munculnya variabel

dependen. Didalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah

Konservatisme (Y), sementara itu variabel independen (X) dalam penelitian ini

yaitu Struktur Manajerial (X1),Growth Opportunities (X2), Leverage (X3), dan

Financial Distress (X4).

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Pada bagian ini akan dijelaskan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan dalam penelitian ini dimana terdiri satu variabel dependen dan tiga

variabel independen.

No Variabel Definisi Variabel Ukuran Skala

1 Konservatisme Menunjukan

keadaan sebarapa

besar perusahaan

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

27

dalam memilih dan

menerapkan

kebijakan

akuntansi untuk

penyusunan

laporan keuangan

ConAcc=

(Niit +Depr–CFOit)-1

c Total Aset

Rasio

2 Struktur

Kepemilikan

Manajerial

Menunjukan suatu

kondisi perusahaan

dimiliki oleh

direksi dan

komisaris

perusahaan yang

bersangkutan

Rasio

3 Growth

Opportunities

Keadaan dimana

perusahaan

memiliki prospek

pertumbuhan

dimasa yang akan

datang

Rasio

4 Leverage Keadaan dimana

perusahaan

mengalami

kebutuhan dana

untuk dibiayai

dengan hutang

Rasio

5 Financial

Distress

Kondisi dimana

suatu peusahaan

tidak dapat

memenuhi

kewajibannya dan

hampir mengalami

kebangkurtan yang

di proksikan

dengan

Z=1,2X1+1,4X2+3,3

X3+0,6X4+0,999X5

Nominal

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

28

menggunakan

altman Z-Score

Keterangan:

NIit = Laba bersih sebelum extra ordinary item dikurangkan

depresiasi dan amortisasi

CFOit = Arus Kas dari Kegiatan Operasi

MBVE = Market to Book Value Equity

JHSB = Jumlah Harga Saham Beredar

HPS = Harga Penutupan Saham

KM = Kepemilikan Manajerial

J.S.B = Jumlah Saham yang Beredar

3.3. Populasi dan Sampel

Perusahaan manufaktur khususnya sector aneka industri dan industri

barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun

2015 - 2017 adalah sebagai populasi dalam penelitian ini. Pengambilan

sampel dilakukan dengan metode non probability sampling dengan teknik

purposive sampling. Purposive sampling merupakan penentuan sampel dari

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

29

populasi yang ada berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang

akan digunakan untuk penelitian ini adalah:

1. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri dan industri barang konsumsi

yang terdaftar dan telah mempublikasikan laporan keuangan yang telah

diaudit dengan periode 2015 – 2017.

2. Perusahaan yang laporan keuangannya berakhir pada 31 Desember selama

periode 2015 – 2017.

3. Perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan manajerial pada periode 2015

– 2017.

4. Perusahaan yang tidak delisting pada periode 2015 – 2017.

5. Dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan menggunakan Rupiah.

6. Laporaan keuangan Perusahaan lengkap sesuai dengan kebutuhan untuk

perhitungan data dalam penelitian ini.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis data

kuantitatif yaitu data yang digambarkan dengan angka, dengan sumber data

sekunder. Data-data yang dibutuhkan dengan cara dikumpulkan dan

dikomentasikan disebut data sekunder (Sugiyono, 2015). Data sekunder yang

digunakan berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur sektor aneka

industri dan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode 2015 – 2017 melalui (www.web.idx.co.id) atau (www.idx.co.id).

Teknik pengumpulan data ini merupakan cara untuk memperoleh data yang

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

30

diperlukan dalam melakukan penelitian. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, dimana

pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengkajian buku, jurnal,

serta laporan keuangan yang diterbitkan oleh masing-masing perusahaan dan

dipublikasi melalui website Bursa Efek Indonesia (www.web.idx.co.id) atau

(www.idx.co.id)

3.5 Metode Analisis

Analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian yang berupa

prosespenyusunan dan pengolahan data untuk menafsirkan data yang telah

diperoleh. Analisis dalam data ini menggunakan analisis kuantitatif. Metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi data

panel.

3.5.1 Model Regresi Data Panel

Terdapat tiga model yang dapat digunakan untuk melakukan estimasi regresi

data panel diantaranya, Ordinary Least Square (OLS) atau Common Effect, Fixed

Effect dan Random Effects. Tujuan dilakukannya hal tersebut untuk mengetahui

model mana yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.

3.5.2 Model Common Effect

Pada model Coomon Effect semua observasi yang ada digabungkan, baik

cross-section maupun time-series. Pendekatan yang sering dipakai adalah metode

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

31

Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi

model data panel. Model persamaan regresinya yaitu:

Yit = α + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + eit

Y = Variabel Dependen (Konservatisme)

β1 β2 β3 β4 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

α = Koefisien konstanta

X1 = Kepemilikan Manajerial

X2 = Growth Opportunities

X3 = Leverage

X4 = Financial Distress

e = Error term

i = Perusahaan

t = Waktu

3.5.3 Model Fixed Effect

Model Fixed Effect digunakan untuk mengestimasi data panel menggunakan

teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan,

perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan

insentif. Persamaan modelnya yaitu:

Yit = β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + Ci + dt + eit

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

32

Y = Konservatisme

β1 β2 β3 β4 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

X1 = Kepemilikan Manajerial

X2 = Growth Opportunities

X3 = Leverage

X4 = Financial Distress

Ci = Konstanta yang bergantung kepada unit i, tetapi tidak kepada

waktu

dt = Konstanta yang bergantung kepada waktu t, tetapi tidak kepada

unit

e = Error term

t = Waktu

i = Perusahaan

3.5.4 Model Random Effect

Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin

saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect

perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan.

Keuntungan menggunakan model Random Effect yakni menghilangkan

heteroskedastisitas. Model persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Yi t = α + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + eit

Y = Variabel Dependen (Persistensi Laba)

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

33

β1 β2 β3 β4 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

α = Koefisien konstanta

X1 = Kepemilikan Manajerial

X2 = Growth Opportunities

X3 = Leverage

X4 = Financial Distress

e = Error term

t = Waktu

i = Perusahaan

3.5.5 Pemiilihan Model

Untuk mengetahui metode yang tepat dari tiga model regresi diatas terdapat

beberapa tahap pengujian yang harus dilakukan dalam memilih model regresi data

panel yang tepat yaitu, Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji Lagrange Multiplier

(LM). Uji Chow digunakan untuk memilih apakah kita menggunakan model

Common Effect atau model Fixed Effect. Apabila pada uji chow hasilnya kurang

dari 5% sehingga H0 ditolak dan Ha diterima maka kita harus melakukan uji ke

selanjutnya, yaitu uji Hausman. Pada uji Hausman digunakan untuk memilih

apakah kita menggunakan model Fixed Effect atau Random Effects. Apabila pada

uji Hausman hasilnya kurang dari 5% sehingga H0 ditolak dan Ha diterima maka

kita harus melakukan uji ke selanjutnya, yaitu Uji Lagrange Multiplier (LM). Uji

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

34

Lagrange Multiplier (LM) untuk menentukan model antara Random Effects atau

menggunakan Common Effect, Apabila pada uji Lagrange Multiplier (LM)

hasilnya kurang dari 5% maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Gambar 3.1 Pemilihan Model

3.5.6 Uji Chow

Pengujian ini untuk menentukan apakah kita akan menggunakan model

Common Effect atau Fixed Effect. Hipotesis dalam uji Chow adalah:

H0: Common Effect

Ha: Fixed Effect

Jika nilai probability < alpha (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

sehingga model yang digunakan dalam penelitian menggunakan Fixed Effect.

Jika nilai Probability > alpha (0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak. Maka

model yang digunakan penelitian menggunakan Common Effect.

Common Effect

Uji Chow

Uji Langrange Multiplier Fixed Effect

Uji Hausman

Random Effect

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

35

3.5.7 Uji Hausman

Pengujian ini untuk menentukan apakah kita menggunakan model Fixed

effect atau Random Effect yang paling tepat. Hipotesis dalam uji Hausman adalah:

H0: Random Effects

Ha: Fixed Effect

Jika nilai probability < alpha (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

sehingga model yang digunakan dalam penelitian menggunakan. Jika nilai

Probability > alpha (0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak. Maka selanjutnya

harus dilanjutkan untuk melakukan uji Lagrange Multiplier.

3.5.8 Uji Lagrange Multiplier

Pengujian ini untuk menentukan apakah kita mengguunakan model Common

Effect atau Model Random Effect. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini sebagai

berikut:

H0: Common Effect.

Ha: Random Effect.

Jika nilai probability < alpha (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima . maka

model yang digunakan penelitian ini menggunakan Random Effect. Jika nilai

Probability > alpha (0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak. maka model yang

digunakan penelitian ini menggunakan Common Effect.

3.5.9 Statistik Deskriptif

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

36

Statistik deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan

gambaran umum data penelitian secara statistik untuk masing-masing variabel

sehingga diketahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dilihat dari nilai minimum,

maksimum, mean dan standar deviasi dari masing-masing sampel.

3.5.10 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, lebih baik dilakukan uji asumsi

klasik terlebih dahulu. Dalam pengujian persamaan regresi terdapat beberapa

asumsi-asumsi dasar yang harus terpenuhi. Asumsi-asumsi tersebut terdiri dari uji

multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas. Uji

Asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis regresi

berganda.

3.5.11 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui sebuah

model regresi yaitu variabel dependen, variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2011).

3.5.12 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2011). Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Cara untuk

mengetahui apakah terjadi multikolonieritas atau tidak yaitu dengan melihat nilai

Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

37

Tolerance dan Variance Infkation Factor (VIP). Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF=1/Tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10

(Ghozali, 2011).

3.5.13 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas atau tidak terjadi

Heteroskesdastisitas. (Ghozali, 2015).

3.5.14 Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan suatu analisis yang berguna untuk mengetahui

apakah terdapat hubungan yang kuat ataupun sebaliknya antara variabel

independen dengan variabel dependen.

3.5.15 Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau simultan. (Ghozali, 2015).

Tingkat signifikan adalah 0.05 atau 5%, yang berarti penarikan kesimpulan

memilikan profitabilitas 95% atau kesalahan 5%.

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

38

Keterangan

= Koefisien determinasi gabungan

K = Jumlah Variabel Independen

N = Jumlah Sempel

Kriteria Pengambilan Keputusan

1. H0 ditolak jika F statistik <0,05 atau Fhitung >Ftabel

2. H0 diterima jika F statistik >0,05 atau Fhitung<Ftabel

3.5.16 Uji Parsial (Uji T)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2015), dengan membandingkan antara nilai thitung

masing-masing variabel bebas dengan nilai ttabel dengan derajat kesalahan 5% (α

= 0.05). Apabila nilai thitung ≥ ttabel, maka variabel bebas memberikan pengaruh

bermakna terhadap variabel terikat.

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah data

Kriteria Pengambilan Keputusana.

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

39

1. H0 ditolak jika t statistik <0,05

2. H0 diterima jika t statistik >0,05

3.5.17 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

nol dan satu. Apabila nilai (R2) kecil, maka hubungan variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen sangat terbatas. Namun, jika nilai (R2)

mendekati 1 maka variabel-variabel independen dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sementara jika nilai (R2)

mendekati 0 artinya variabel independen tidak dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013)

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

40

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) khususnya sektor Aneka Industri

dan Industri Barang Konsumsi periode 2015 – 2017. Metode pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode non probability sampling

dengan teknik purposive sampling dimana penentuan sampel dari populasi dengan

pertimbangan tertentu. Total perusahaan yang dijadikan populasi dalam penelitian

ini sebanyak 82 perusahaan. Dimana rincian untuk sampel penelitian ini yaitu;

Tabel 4.1.

Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya 82

Perusahaan yang laporan keuangannya tidak lengkap dan tidak

konsisten selama periode penelitian (11)

Perusahaan yang laporan keuangannya menggunakan mata uang

asing (13)

Perusahaan yang tidak memiliki saham kepemilikan manajerial (37)

Total Sampel Perusahaan 21

Adapun nama perusahaan yang menjadi sampel sebanyak 21 perusahaan

antara lain yaitu:

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

41

Tabel 4.2.

Daftar Nama Perusahaan

Nomor Kode Nama Perusahaan

1 AMIN PT Atmindo Tbk

2 ASII PT Astra International Tbk

3 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk

4 INDS PT Indospring Tbk

5 NIPS PT Nipress Tbk

6 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk

7 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk

8 HDTX PT Panasia Indo Resources Tbk

9 ALTO PT Tri Banyan Tirta Tbk

10 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

11 SKBM PT Sekar Bumi Tbk

12 SKLT PT Sekar Laut Tbk

13 STTP PT Siantar Top Tbk

14 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry

15 WIIM PT Wismilak Inti Makmur Tbk

16 KAEF PT Kimia Farma Tbk

17 KINO PT Kino Indonesia Tbk

18 MBTO PT Martina Berto Tbk

19 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

20 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk

21 LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk

4.2. Hasil Analisis

Analisis merupakan salah satu dari rangkaian penelitian dimana analisis ini

akan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam penelitian ini, Pertanyaan

penelitian akan memfokuskan apakah adanya keterkaitan antara satu variabel

dengan variabel lainnya. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan software

Eviews 10, untuk memudahkan dalam membaca dan menganalisis hasil dari

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

42

pengolahan data dari software Eviews 10, maka data akan diinterpretasikan

dengan penjelasan dan analisis secara komprehensif.

4.2.1. Pengujian Model Regresi Data Panel

Untuk menentukan teknik yang paling tepat dalam menentukan regresi data

panel, maka dilakukan uji chow, dari hasil uji chow maka akan diperoleh apakah

penelitian ini lebih cocok menggunakan common Effect atau Fixed Effect.

4.2.1.1. Uji Chow

Pengujian ini untuk menentukan apakah kita akan menggunakan model

Common Effect (H0) atau Fixed Effect (Ha). Berikut hasil uji chow yang telah

dilakukan menggunakan Eviews 10.

Gambar 4.1.

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.932230 (20,38) 0.0396

Cross-section Chi-square 44.200358 20 0.0014

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 03/21/19 Time: 14:10

Sample: 2015 2017

Periods included: 3

Cross-sections included: 21

Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.069378 0.006777 -10.23677 0.0000

X1 -0.012568 0.041333 -0.304074 0.7622

X2 0.000418 0.005078 0.082318 0.9347

X3 0.016549 0.003674 4.504568 0.0000

X4 0.012323 0.002436 5.059459 0.0000

R-squared 0.838878 Mean dependent var 0.019855

Adjusted R-squared 0.827766 S.D. dependent var 0.080016

S.E. of regression 0.033207 Akaike info criterion -3.896049

Sum squared resid 0.063958 Schwarz criterion -3.725959

Log likelihood 127.7255 Hannan-Quinn criter. -3.829152

F-statistic 75.49378 Durbin-Watson stat 1.839721

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Mengguanakan Eviews 10

Berdasarkan hasil uji chow yang ditunjukan pada gambar 4.1. terlihat bahwa

nilai Cross-Section F dan Cross-Section Chi-square memiliki nilai dibawah 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga perlu

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

43

dilakukannya uji Hausman untuk menentukan apakah model Random Effect atau

Fixed Effect.

4.2.1.2. Uji Hausman

Sehubungan dengan telah dilakukannya uji Chow dan diperolehlah hasil

bahwa Ha diterima sehingga perlu dilakukannya uji Hausman, Pengujian ini untuk

menentukan apakah kita akan menggunakan model Random Effect (H0) atau Fixed

Effect (Ha). Berikut hasil uji Hausman yang telah diolah menggunakan Eviews 10.

Gambar 4.2.

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 9.040335 4 0.0601

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

X1 0.029521 -0.010285 0.001204 0.2513

X2 0.006279 0.001618 0.000033 0.4176

X3 0.006399 0.015020 0.000012 0.0133

X4 0.015766 0.012746 0.000007 0.2583

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 03/21/19 Time: 14:12

Sample: 2015 2017

Periods included: 3

Cross-sections included: 21

Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.084415 0.008058 -10.47547 0.0000

X1 0.029521 0.053322 0.553641 0.5831

X2 0.006279 0.007765 0.808611 0.4238

X3 0.006399 0.005026 1.273036 0.2107

X4 0.015766 0.003631 4.342541 0.0001

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.920116 Mean dependent var 0.019855

Adjusted R-squared 0.869664 S.D. dependent var 0.080016

S.E. of regression 0.028887 Akaike info criterion -3.962721

Sum squared resid 0.031710 Schwarz criterion -3.112271

Log likelihood 149.8257 Hannan-Quinn criter. -3.628235

F-statistic 18.23718 Durbin-Watson stat 3.355880

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Mengguanakan Eviews 10

Berdasarkan hasil uji Hausman yang ditunjukan pada gambar 4.2. terlihat

bahwa nilai Probability memiliki nilai diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima dan Ha ditolak sehingga perlu dilakukannya uji Lagrange

Multiplier.

4.2.1.3. Uji Lagrange Multiplier

Sehubungan dengan telah dilakukannya uji Hausman diperolehlah hasil

bahwa Ho diterima sehingga perlu dilakukannya uji selanjutnya yaitu uji Lagrange

Multiplier, Pengujian ini untuk menentukan apakah kita akan menggunakan

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

44

model Common Effect (H0) atau Random Effect (Ha). Berikut hasil uji Lagrange

Multiplier yang telah diolah menggunakan Eviews 10.

Gambar 4.3.

Uji Lagrange Multiplier

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects

Null hypotheses: No effects

Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided

(all others) alternatives

Test Hypothesis

Cross-section Time Both

Breusch-Pagan 0.589254 0.669546 1.258800

(0.4427) (0.4132) (0.2619)

Honda 0.767629 -0.818258 -0.035800

(0.2214) (0.7934) (0.5143)

King-Wu 0.767629 -0.818258 -0.548730

(0.2214) (0.7934) (0.7084)

Standardized Honda 1.154756 -0.522990 -3.767872

(0.1241) (0.6995) (0.9999)

Standardized King-Wu 1.154756 -0.522990 -2.990526

(0.1241) (0.6995) (0.9986)

Gourieroux, et al.* -- -- 0.589254

(0.4076)

Sumber: Hasil Pengolahan Mengguanakan Eviews 10

Berdasarkan hasil uji Lagrange Multiplier yang ditunjukan pada gambar 4.3.

terlihat bahwa nilai Probability memiliki nilai di bawah 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak Sehingga untuk model estimasi

regresi data panel yang cocok digunakan dalam penelitian ini yaitu common effect

model.

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

45

4.3. Model Estimasi Regresi Data Panel

Dalam Teknik model regresi data panel terdapat tiga pendekatan yaitu model

Ordinary Least Square (OLS) atau Common Effect, model Fixed Effect dan model

Random Effect. Sehubungan dengan telah dilakukannya pengujian model regresi

data panel untuk memilih model regresi data panel yang akan digunakan melalui

uji chow, uji hasman dam uji lagrange multiplier maka diperolehlah hasil dari uji

lagrange multiplier bahwa model regresi data panel yang cocok untuk penelitian

ini yaitu model regresi data panel Common Effect, berikut hasil output yang telah

dilakukan dalam penelitian ini melalui software Eviews 10.

Gambar 4.4.

Regresi Data Panel Common Effect

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 03/21/19 Time: 14:09

Sample: 2015 2017

Periods included: 3

Cross-sections included: 21

Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.069378 0.006777 -10.23677 0.0000

X1 -0.012568 0.041333 -0.304074 0.7622

X2 0.000418 0.005078 0.082318 0.9347

X3 0.016549 0.003674 4.504568 0.0000

X4 0.012323 0.002436 5.059459 0.0000

R-squared 0.838878 Mean dependent var 0.019855

Adjusted R-squared 0.827766 S.D. dependent var 0.080016

S.E. of regression 0.033207 Akaike info criterion -3.896049

Sum squared resid 0.063958 Schwarz criterion -3.725959

Log likelihood 127.7255 Hannan-Quinn criter. -3.829152

F-statistic 75.49378 Durbin-Watson stat 1.839721

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Mengguanakan Eviews 10

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

46

Berdasarkan gambar 4.4. maka diperolehlah hasil model regresi data panel dengan

menggunakan pendekatan Common Effect, Terlihat bahwa Probability untuk

kepemilikan Manajerial memperoleh nilai 0.7622, Growth opportunities dengan

nilai 0.9347, Leverage dengan nilai 0.0000 dan Financial Distress memperoleh

nilai 0.0000. Probability untuk variabel Leverage dan Financial Distress

berpengaruh signifikan terhadap konservatisme karena kedua vairabel tersebut

memperoleh nilai < 0,05. Sementara itu untuk kepemilikan manajerial dan Growth

Opportunities tida berpengaruh signifikan dikarenakan dalam penelitian ini untuk

kedua variabel tersebut memperoleh nilai probability memperoleh > 0,05.

4.4. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan informasi mengenai variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana variabel yang terdapat

dalam peneliatian ini yaitu Kepemilikan Manajerial (X1), Growth Opportunities

(X2), Leverage (X3), Financial Distress (X4) dan Konsevatisme (Y).

Statistik deskriptif memberikan gambaran terhadap suatu data yang akan

diinterpretasikan ringkasan data penelitian yang dilihat dari nilai terendah

(minimum), nilai tertinggi (maksimum), nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.

Hasil satatistik deskriptif pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel 4.3.

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

47

Gambar 4.5.

Hasil Pengolahan Statistik Deskriptif

Y X1 X2 X3 X4

Mean 0.019855 0.128178 2.531626 2.049707 4.533362

Median -0.007498 0.032280 1.627030 1.122070 2.868820

Maximum 0.166936 0.682750 6.287470 11.09793 12.15452

Minimum -0.083400 0.000160 0.119690 0.135120 -0.363970

Std. Dev. 0.080016 0.169874 2.249288 2.189376 3.970895

Skewness 1.049929 1.218100 0.754895 1.695843 0.754532

Kurtosis 2.702667 3.295515 2.010299 5.985863 2.030449

Jarque-Bera 11.80675 15.80879 8.554801 53.59963 8.445414

Probability 0.002730 0.000369 0.013879 0.000000 0.014659

Sum 1.250864 8.075230 159.4925 129.1316 285.6018

Sum Sq. Dev. 0.396956 1.789154 313.6764 297.1886 977.6165

Observations 63 63 63 63 63

Sumber: Hasil Pengolahan Analisis Data Menggunakan Eviews 10.

Berdasarkan tabel 4.5. data yang digunakan dalam pengolahan Eviews

tersebut berjumlah 63 data yang berasal dari laporan keuangan yang telah

dipublikasikan oleh perusahaan manufaktur khususnya sektor aneka industri dan

sektor industri barang konsumsi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

konservatisme akuntansi, dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata (mean)

untuk variabel konservatisme 0.019855, nilai terendah (minimum) untuk

konservatisme dimiliki oleh PT Tri Banyan Tirta Tbk -0.083400 dan nilai

tertinggi (maximum) dimiliki oleh PT Ultrajaya Milk Industry dengan nilai

0.166936. sedangkan untuk standar deviasi terhadap konservatisme adalah

0.080016.

Variabel independen yang pertama dalam penelitian ini adalah kepemilikan

manajerial, dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata (mean) untuk variabel

kepemilikan manajerial 0,128178, nilai terendah (minimum) untuk variabel

kepemilikan manajerial adalah 0,000160 yang dimiliki oleh PT Indofood Sukses

Page 57: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

48

Makmur Tbk dan nilai tertinggi (maximum) untuk variabel kepemilikan

manajerial adalah 0,682750 untuk PT Langgeng Makmur Industri Tbk .

sedangkan untuk standar deviasi variabel kepemilikan manajerial adalah

0,169874.

Variabel Independen yang kedua dalam penelitian ini yaitu Growth

Opportunities, dari hasil statistik deskriptif, diperoleh rata-rata (mean) untuk

variabel Growth Opportunities sebesar 2,531626, nilai terendah (minimum) untuk

variabel Growth Opportunities adalah 0,119690 dimiliki oleh PT Indospring Tbk

dan nilai tertinggi (maximum) untuk variabel Growth Opportunities sebesar

6,287470 yang berasal dari PT Panasia Indo Resources Tbk. sedangkan untuk

standar deviasi variabel Growth Opportunities adalah 2,249288.

Variabel Independen yang ketiga dalam penelitian ini yaitu Leverage, dari

hasil statistik deskriptif, diperoleh rata-rata (mean) untuk variabel Leverage

sebesar 2,049707, nilai terendah (minimum) untuk variabel Leverage adalah

0,135120 dimiliki oleh PT Indospring Tbk dan nilai tertinggi (maximum) untuk

Leverage sebesar 11,09793 yang berasal dari PT Panasia Indo Resources Tbk.

sedangkan untuk standar deviasi variabel Leverage adalah 2,189376.

Variabel Independen yang terakhir dalam penelitian ini yaitu Financial

Distress, dari hasil statistik deskriptif, diperoleh rata-rata (mean) untuk Financial

Distress sebesar 4,533362, sementara itu nilai terendah (minimum) untuk varibel

Financial Distress adalah -0,363970 dimiliki oleh PT Panasia Indo Resources Tbk

dan nilai tertinggi (maximum) untuk Financial Distress sebesar 12,15452 yang

Page 58: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

49

berasal dari PT Ultrajaya Milk Industry sedangkan untuk standar deviasi

Financial Distress sebesar 3,970895.

4.5. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil pengujian hipotesis yang terbebas dari bias dalam

model regresi linier berganda, maka lebih baik melakukan uji asumsi klasik

terlebih dahulu untuk meminimalisir dari data yang bias. Dalam uji asumsi klasik

terdapat tiga uji yang digunakan, diantaranya uji normalitas, uji multikolinieritas

dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik diolah

menggunakan Software Eviews 10.

4.5.1. Uji Normalitas

Uji normalitas mempunyai tujuan untuk menguji variabel dependen dan

variabel independen yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki

distribusi normal. Suatu model regresi yang baik yaitu apabila seluruh data

terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian dengan

melihat nilai residual dari Probability. Residual dikatakan memiliki distribusi

normal apabila nilai signifikansi dari Probability di atas 5% dan tidak terdistribusi

secara normal jika signifikansi nilai Probability dibawah 5%. Hasil uji normalitas

akan ditujukan pada gambar 4.6.

Page 59: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

50

Gambar 4.6.

Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 2015 2017

Observations 28

Mean 4.58e-16

Median 0.153968

Maximum 3.735478

Minimum -4.357567

Std. Dev. 1.672669

Skewness -0.057075

Kurtosis 3.891908

Jarque-Bera 0.943284

Probability 0.623977

Sumber: Hasil Pengolahan Analisis Data Menggunakan Eviews 10.

Maka dari hasil pengujian normalitas diatas dapat disimpulkan bahwa nilai

residual terdistribusi normal karena nilai Probability berada di atas 5% atau 0,05

yaitu sebesar 0,623977.

4.5.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas mempunyai tujuan untuk menguji hubungan/korelasi

antar variabel independen. Suatu variabel dapat dikatakan terbebas dari korelasi

apabila antara variabel independen lebih kecil 0,9 (Ghozali, 2013). Dari hasil data

yang dioleh menggunakan Eviews maka diperolehlah hasil sebagai berikut:

Page 60: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

51

Gambar 4.7.

Hasil Uji Multikolinieritas

X1 X2 X3 X4

X1 1.000000 0.688345 0.610090 0.743516

X2 0.688345 1.000000 0.781553 0.823675

X3 0.610090 0.781553 1.000000 0.502473

X4 0.743516 0.823675 0.502473 1.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Analisis Data Menggunakan Eviews 10.

Berdasarkan hasil pengolahan yang telah dilakukan menggunakan Software

Eviews 10 maka diperolehlah hasil seperti gambar 4.7, sehingga dapat kita lihat

antara variabel independen nilainya dibawah 0,9, sehingga tidak terdapat masalah

untuk Multikolinieritas.

4.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas mempunyai tujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Dampak yang terjadi apabila terjadi heterokedastisitas

adalah sulit untuk mengetahui standar deviasi yang sebenarnya. Untuk

mengetahui ada atau tidaknya maka akan dilakukannya uji Heteroskedastisitas,

dimana dengan nilai signifikansi 0,05. Apabila nilai probability > 0,05 maka tidak

ada terjadinya Heteroskedastisitas, apabila nilai probabilitynya < 0,05 maka

Page 61: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

52

terdapat Heteroskedastisitas. Berikut hasil uji Heteroskedastisitas pada software

Eviews 10:

Gambar 4.8.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 03/21/19 Time: 15:17

Sample: 2015 2017

Periods included: 3

Cross-sections included: 16

Total panel (unbalanced) observations: 28

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.691710 0.388891 6.921498 0.0000

X1 1.358823 3.512738 0.386827 0.7024

X2 -0.460023 0.291387 -1.578734 0.1281

X3 -0.051984 0.185460 -0.280299 0.7818

X4 0.015834 0.160037 0.098942 0.9220

R-squared 0.604406 Mean dependent var 1.090966

Adjusted R-squared 0.535607 S.D. dependent var 1.250413

S.E. of regression 0.852111 Akaike info criterion 2.678233

Sum squared resid 16.70015 Schwarz criterion 2.916127

Log likelihood -32.49527 Hannan-Quinn criter. 2.750960

F-statistic 8.785094 Durbin-Watson stat 3.698288

Prob(F-statistic) 0.000186

Sumber: Hasil Pengolahan Analisis Data Menggunakan Eviews 10.

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

menggunakan Software Eviews 10, karena nilai probabilitynya > 0,05 maka dapat

disimpulkan tidak adanya Heteroskedastisitas.

4.6. Uji Simultan (Uji F)

Pada Uji ini bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel independen

yang terdapat dalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau tidak. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam

Page 62: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

53

penelitian ini yaitu 0,05 atau 5%. Berikut hasil uji Simultan yang telah dilakukan

menggunakan software Eviews 10:

Gambar 4.9.

Hasil Uji Simultan

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 03/21/19 Time: 14:09

Sample: 2015 2017

Periods included: 3

Cross-sections included: 21

Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.069378 0.006777 -10.23677 0.0000

X1 -0.012568 0.041333 -0.304074 0.7622

X2 0.000418 0.005078 0.082318 0.9347

X3 0.016549 0.003674 4.504568 0.0000

X4 0.012323 0.002436 5.059459 0.0000

R-squared 0.838878 Mean dependent var 0.019855

Adjusted R-squared 0.827766 S.D. dependent var 0.080016

S.E. of regression 0.033207 Akaike info criterion -3.896049

Sum squared resid 0.063958 Schwarz criterion -3.725959

Log likelihood 127.7255 Hannan-Quinn criter. -3.829152

F-statistic 75.49378 Durbin-Watson stat 1.839721

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Analisis Data Menggunakan Eviews 10.

Apabila nilai Probability (F-statistic) dibawah 0,05 maka dampat

disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial, Growth opportunities, Leverage,

dan Financial Distress secara simultan berpengaruh terhadap Konservatisme

Akuntansi karena hasil Probability (F-statistic) memiliki nilai 0,000000.

Page 63: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

54

4.7. Uji Parsial (Uji T)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen atau tidak. Nilai signifikansi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 atau 5%. Apabila nilai signifikansi t-

hitung > 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independen tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan apabila t-hitung < 0,05 maka

dapat disimpulkan variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap

variabel dependen, berikut output hasil data yang sudah diolah menggunakan

Software Eviews 10.

Gambar 4.10.

Hasil Uji Parsial

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 03/21/19 Time: 14:09

Sample: 2015 2017

Periods included: 3

Cross-sections included: 21

Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.069378 0.006777 -10.23677 0.0000

X1 -0.012568 0.041333 -0.304074 0.7622

X2 0.000418 0.005078 0.082318 0.9347

X3 0.016549 0.003674 4.504568 0.0000

X4 0.012323 0.002436 5.059459 0.0000

R-squared 0.838878 Mean dependent var 0.019855

Adjusted R-squared 0.827766 S.D. dependent var 0.080016

S.E. of regression 0.033207 Akaike info criterion -3.896049

Sum squared resid 0.063958 Schwarz criterion -3.725959

Log likelihood 127.7255 Hannan-Quinn criter. -3.829152

F-statistic 75.49378 Durbin-Watson stat 1.839721

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Analisis Data Menggunakan Eviews 10.

Page 64: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

55

1. Nilai probabilitas yang dihasilkan oleh variabel Kepemilikan Manajerial

(X1) sebesar 0,7622 > (0,05), yang menunjukkan bahwa Kepemilikan

Manajerial (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme (Y).

2. Nilai probabilitas yang dihasilkan oleh Growth Opportunities (X2) sebesar

0,9347 > (0,05), yang menunjukkan bahwa Growth Opportunities (X2)

berpengaruh tidak signifikan terhadap Konservatisme (Y).

3. Nilai probabilitas yang dihasilkan oleh Leverage (X3) sebesar 0,0000 <

(0,05), yang menunjukkan bahwa Leverage (X3) berpengaruh signifikan

terhadap Konservatisme (Y).

4. Nilai probabilitas yang dihasilkan oleh Financial Distress (X4) sebesar

0,0000 < (0,05), yang menunjukkan bahwa Financial Distress (X4)

berpengaruh signifikan terhadap Konservatisme (Y).

4.8. Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi digunakan untuk memprediksikan seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sehingga kita dapat

mengetahui seberapa variabel independen dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Page 65: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

56

Gambar 4.11.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 03/21/19 Time: 14:09

Sample: 2015 2017

Periods included: 3

Cross-sections included: 21

Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.069378 0.006777 -10.23677 0.0000

X1 -0.012568 0.041333 -0.304074 0.7622

X2 0.000418 0.005078 0.082318 0.9347

X3 0.016549 0.003674 4.504568 0.0000

X4 0.012323 0.002436 5.059459 0.0000

R-squared 0.838878 Mean dependent var 0.019855

Adjusted R-squared 0.827766 S.D. dependent var 0.080016

S.E. of regression 0.033207 Akaike info criterion -3.896049

Sum squared resid 0.063958 Schwarz criterion -3.725959

Log likelihood 127.7255 Hannan-Quinn criter. -3.829152

F-statistic 75.49378 Durbin-Watson stat 1.839721

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Analisis Data Menggunakan Eviews 10.

Pada gambar 4.3 diperoleh nilai adjusted R-squared sebesar 0,827766 atau

82.77%, sehingga Kepemilikan Manajerial, Growth Opportunities, Leverage, dan

Financial Distress 82.77% berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi.

Page 66: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

57

Sedangkan sisanya sebesar 17,23% dijelaskan oleh variabel independen lain yang

tidak terdapat dalam penelitian ini.

4.9. Interpretasi

Setelah dilakukannya Pengujian Model Regresi Data Panel menggunakan uji

Chow, Hausmen, dan Lagrange Multiplier sehingga diperolehlah model yang

cocok untuk penelitian ini menggunakan Common Effect Model yang terlihat pada

gambar 4.3. sehingga diperolehlah model persamaan regresi untuk Common Effect

Model sebagai berikut:

Konservatisme: -0.069378 - 0.012568*KM + 0.000418*GO + 0,016549*L +

0.012323*FD.

Hasil yang dapat dinterpretasikan pada persamaan regresi diatas adalah

1. Konstanta sebesar -0.069378 menunjukan bahwa apabila variabel

independen yaitu kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage,

financial distress dianggap nol, maka nilai konservatisme pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015 – 2017

sebesar -0.069378. Dapat dikatakan bahwa perusahaan tidak melakukan

konservatisme akuntansi.

2. Pengaruh kepemilikan manajerial ditunjukan dengan nilai koefisien

sebesar -0.012568 dan bersifat negative, yang berarti apabila variabel

kepemilikan manajerial mengalami penambahan sebesar satu satuan, maka

nilai dari variabel konservatisme akan menurun sebesar 0.012568 dengan

Page 67: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

58

asumsi nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. Artinya bahwa

kepemilikan manajerial akan menurunkan prinsip konservatisme

akuntansi.

3. Pengaruh Growth Opportunities ditunjukan dengan nilai koefisien sebesar

0.000418 dan bersifat Positif, yang berarti apabila variabel Growth

Opportunities mengalami penambahan sebesar satu satuan, maka nilai dari

variabel konservatisme akan meningkat sebesar 0.000418 dengan asumsi

nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. Artinya bahwa

growth opportunities akan menaikkan penggunaan prinsip konservatisme.

4. Pengaruh Leverage ditunjukan dengan nilai koefisien sebesar 0,016549

dan bersifat Positif, yang berarti apabila variabel leverage mengalami

penambahan sebesar satu satuan, maka nilai dari variabel konservatisme

akan meningkat sebesar 0,016549 dengan asumsi nilai variabel

independen lainnya dianggap konstan. Artinya bahwa leverage/hutang

akan menaikkan konsertatisme akuntansi.

5. Pengaruh Financial Distress ditunjukan dengan nilai koefisien sebesar

0.012323 dan bersifat Positif, yang berarti apabila variabel Financial

Distress mengalami penambahan sebesar satu satuan, maka nilai dari

variabel konservatisme akan meningkat sebesar 0.012323 dengan asumsi

nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. Artinya bahwa

financial distress akan menaikkan tingkat konservatisme akuntansi.

Page 68: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

59

4.10. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan membahas beberapa hipotesis yang telah dilakukan

pengujiannya menggunakan regresi data panel menggunakan software Eviews 10.

Penelitian ini mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, growth opportunities,

leverage, financial distress terhadap konservatisme akuntansi yang telah

dilakukan guna untuk menjawab permasalahan serta tujuan dari penelitian.

4.10.1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Konservatisme

Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian sehingga menunjukan kepemilikan manajerial

tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme, hal ini dapat dilihat bahwa

secara parsial dengan uji T diperoleh nilai probability sebesar 0.7622 > α (0,05)

dengan nilai coefficient -0.012568 sehingga H1 ditolak. Tetapi hasil penelitiannya

Fatmariani (2013) menyimpulkan bahwa variabel struktur kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan negatif terhadap konservatisme akuntansi.

Tidak berpengaruhnya variabel struktur kepemilikan manajerial terhadap

konservatisme, hal ini dikarenakan adanya kepemilikan manajemen yang

cenderung rendah membuat perusahaan untuk memprioritaskan laba yang akan

diperoleh dan disajikan kedalam laporan keuangan. Karena perusahaan tidak

memiliki pencadangan dana sehingga perusahaan tidak memiliki cadangan dana

untuk meningkatkan investasi. Manajer perusahaan membuat laporan keuangan

yang optimis dan manajemen beranggapan untuk jangka waktu tertentu kondisi

ruang lingkup bisnis perusahaan tersebut dapat dikendalikan.

Page 69: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

60

Beberapa penelitian telah dilakukan, diantaranya Ramadona (2016) dengan

memperoleh 0.132 > tigkat signifikansi 0.05 , Wulandari (2014) dengan

memperoleh 0.771 > tingkat signifikansi 0.05 dan Sinambela & Almilia, (2018)

berpendapat selain kepemilikan manajerial yang jumlahnya tidak banyak

dikarenakan kepemilikan manajerial tidaklah dianggap penting oleh suatu

manajemen, sehingga perusahaan tersebut tidak menerapkan konservatisme

sehingga seluruh penjualan diakui pada tahun berjalan sehingga pihak manajemen

mendapat bonus akan pencapaiannya selama satu periode akuntansi.

4.10.2. Pengaruh Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi

Peluang investasi dapat dilakukan jika perusahaan memiliki sumber daya

keuangan, sumber daya teknik, dan sumber daya manusia yang memadai sehingga

bias berjalan sesuai dengan ekspektasi. Berdasarkan hasil pengujian sehingga

menunjukan bahwa Growth Opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap

konservatisme, hal ini dapat dilihat dengan uji parsial atau uji T yang memperoleh

nilai probabilitas sebesar 0.9347 > α (0,05) dengan nilai coefficient -0.012568.

Hasil penelitian membuktikan bahwa Growth Opportunities tidak berpengaruh

signifikan terhadap konservatisme, sehingga H2 ditolak. Pengaruh signifikan

negatif menunjukan bahwa struktur Growth Opportunities tidak dapat

mempengaruhi tingkat konservatisme akuntansi pada perusahaan. Menurut

Susanto & Ramadhani (2016) yang memperoleh nilai 0.052 sehingga lebih besar

dari tingkat signifikansi 0.05 berpendapat bahwa tidak semua manajer

menerapkan prinsip konservatisme dengan meminimalkan laba guna untuk

memenuhi kebutuhan investasi. Growth Opportunities membutuhkan dana yang

Page 70: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

61

sebagian besar berasal dari pihak eksternal sehingga perusahaan tidak menerapkan

konservatisme. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Septian, (2014), yang menyatakan bahwa Growth opportunities tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerapan konservatisme akuntansi.

4.10.3. Pengaruh Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi

Leverage digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan yang

dibiayai oleh hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Tingkat

hutang dapat diidentifikasi melalui rasio leverage. Berdasarkan hasil pengujian,

diperolehlah hasil bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap

konservatisme, hal ini dapat dilihat secara parsial atau uji T yang memperoleh

nilai probabilitas sebesar 0.0000 < α (0,05) dengan nilai coefficient 0.016549.

Sehingga penelitian membuktikan bahwa Leverage berpengaruh signifikan

terhadap konservatisme karena nilai signifikansi yang digunakan dalam penelitian

ini 0,05, dan H3 diterima.

Semakin besar tingkat leverage maka kreditur mempunyai hak untuk

mengetahui dan mengawasi bagaimana penyelenggaraan operasional dan sistem

akuntansi perusahaan, karena kreditur berkepentingan terhadap keamanan

dananya yang diharapkan dapat menguntungkan bagi pihaknya. sehingga

perusahaan akan berhati-hati karena tingkat leverage yang tinggi akan

mengancam keberlangsungan perusahaan tersebut. Pada umumnya perusahaan

dengan tingkat leverage yang tinggi memiliki probabilitas yang tinggi untuk

melanggar perjanjian kredit, sehingga perusahaan akan melaporkan laba tahun

berjalan lebih tinggi atau konservatif.

Page 71: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

62

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sulastri & Anna,

2018), (Ramadona, 2016), dan (Quljanah dkk, 2017) yang memperoleh nilai 0.000

dengan tingkat signifikansi 0.05 menyatakan bahwa leverage berpengaruh

signifikan terhadap penerapan konservatisme akuntansi. Menurut Dewi &

Suryanawa (2014) yang memperoleh nilai 0.007 dengan tingkat signifikansi 0.05

berpendapat bahwa Hasil yang signifikan antara Leverage terhadap konservatisme

dapat meminimalisir adanya asimetri informasi antara kreditur dan manajemen

sehingga manajemen tidak dapat melaporkan nilai laba secara overstated.

Sehingga hal ini sangat dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menerapkan

kebijakan akuntansinya.

4.10.4. Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi

Financial distress merupakan suatu kondisi yang menunjukkan tahap

penurunan dalam kondisi keuangan suatu perusahaan. Financial Distress ditandai

dengan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek

ataupun jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan

menggunakan software Eviews 10 sehingga diperolehlah data yang menyatakan

bahwa Financial Distress memiliki pengaruh signifikan positif terhadap

konservatisme, hal ini dapat dilihat bahwa secara parsial dengan uji T diperoleh

nilai probabilitas sebesar 0.0000 > α (0,05) dengan nilai coefficient 0. 012323.

Hasil penelitian membuktikan bahwa Financial Distress berpengaruh signifikan

terhadap konservatisme, sehingga H4 diterima. Artinya bahwa Financial Distress

dapat mempengaruhi tingkat konservatisme akuntansi pada perusahaan, hasil

Page 72: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

63

tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Risdiyani & Kusmuriyanto

(2015).

Apabila menggunakan teori signaling maka perusahaan akan memilih metode

akuntansi yang konservatif, sehingga manajemen akan mengakui adanya

pengakuan terhadap laba yang rendah. Dan manajemen akan menyampaikan

informasi tersebut secara jujur dan hati-hati untuk menghindari adanya konflik

antara manajemen dengan pemegang saham sehingga manajemen berfikir hal ini

untuk meminimalisir ketidakpastian dunia bisnis dimasa yang akan datang.

Hipotesis ke empat yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, akan tetapi hasil

dari uji T atau uji Parsial dengan menggunakan software Eviews 10 sejalan

dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya Zuhriyah, Fitria

(2016) dan

Page 73: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

64

Sulastri & Anna (2018) yang memperoleh nilai 0.000 dengan tingkat signifikasi

0.05 menyimpulkan bahwa Financial Distress berpengaruh positif terhadap

konservatisme akuntansi. Hal ini menunjukkan apabila perusahaan mengalami

financial distress maka perusahaan akan menerapkan prinsip konservatisme

akuntansi yang dapat meminimalisir kemungkinan buruk atau ketidakpastian

dimasa yang akan dating, sehingga apabila suatu perusahaan sedang mengalami

kesulitan uang maka perusahaan cenderung menggunakan prinsip konservatisme

sehingga manajemen lebih memilih metode yang konservatif yang diharapkan

dapat mengurangi sifat optimis manajemen yang berlebihan dalam memprediksi

bahwa perusahaannya dimasa yang akan datang akan lebih baik dibandingkan saat

ini.

4.10.5. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Growth Opportunities, Leverage,

dan Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan software

Eviews 10 sehingga diperolehlah data yang menyatakan bahwa Pengaruh

Kepemilikan Manajerial, Growth Opportunities, Leverage, dan Financial Distress

secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap

konservatisme, hal ini dapat dilihat bahwa secara Simultan atau uji F memperoleh

nilai probabilitas F Statistic sebesar 0.000000 < α (0,05), sehingga H5 diterima.

Page 74: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

65

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Growth Opportunities, Leverage, dan Financial Destress terhadap Konservatisme

akuntansi pada perusahaan manufaktur khususnya sektor Aneka Industri dan

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2015 – 2017. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka ada

beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain sebagai

berikut:

1. Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap prinsip

Konservatisme Akuntansi. Ada beberapa fakor yang dapat mempengaruhi

dalam menerapkan prinsip Konservatisme, salah satunya Kepemilikan

Manajerial yang cenderung sedikit dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan apakah perusahaan akan menerapkan prinsip konservatisme

atau sebaliknya.

2. Growth Opportunities tidak berpengaruh terhadap prinsip Konservatisme

Akuntansi. Karena tidak semua manajer melakukan prinsip konservatif,

karena Growth Opportunities memerlukan dana dari pihak luar maka

penjualan ditahun berjalan akan langsung diakui sehingga laba yang besar

Page 75: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

66

akan tersaji dilaporan keuangan dan dapat menjadi daya Tarik tersendiri

bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

3. Leverage berpengaruh signifikan positif terhadap konservatisme

akuntansi, tingkat leverage yang tinggi dapat mempengaruhi penerapan

prinsip konservatisme dikarenakan kreditor memiliki wewenang untuk

mengetahui dan mengawasi operasional perusahaan dan sistem pencatatan

akuntansi sehingga kreditor akan memerintahkan manajemen untuk

menerapkan prinsip konservatisme sehingga kreditor berfikir hal tersebut

akan menguntungkan baginya.

4. Financial distress berpengaruh signifikan positif terhadap konservatisme

akuntansi. Financial distress dapat mempengaruhi penerapan prinsip

konservatisme dikarenakan untuk meminimalisir ketidakpastian ekonomi

yang terjadi dimasa yang akan datang.

5. Struktur Kepemilikan Manajerial, Growth Opportunities, Leverage, dan

Financial Distress secara simultan memiliki pengaruh signifikan positif

terhadap konservatisme pada perushan manufaktur khususnya sektor

aneka industri dan industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2015 – 2017.

5.2. Rekomendasi

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

Page 76: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

67

1. Kemampuan model dalam menerangkan variabel independen hanya

mencapai 82.77%, sehingga masih terdapat faktor lain diluar variabel yang

telah diteliti sebesar 17.23% yang dapat mempengaruhi konservatisme.

2. Sulitnya mencari proxy yang dapat menentukan apakah suatu perusahaan

tertentu dapat dikatakan menerapkan prinsip konservatisme atau tidak.

3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 21 dan periode yang

tergolong pendek yaitu 2015 – 2017.

Dengan mempertimbangkan keterbatasan dalam penelitian ini maka ada

beberapa rekomendasi untuk dilakukan penelitian selanjutnya, diantaranya yaitu:

1. Dapat memperpanjang periode penelitian sehingga hasil yang diperoleh

lebih relevan.

2. Mencari informasi mengenai variabel lain yang berpengaruh terhadap

konservatisme karenabagi masih terdapat 17.23% faktor lain selain

variabel yang telah diteliti dalam variabel ini seperti cash flow operation,

Kepemilikan Publik.

3. Dalam pengambilan keputusan untuk menentukan variabel dalam

penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mempertimbangkan variabel yang

berpengaruh terhadap konservatisme dalam penelitian ini.

Page 77: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

68

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, A., & Sabeni, A. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi. Diponegoro: Journal Of

Accounting, 2(3), 1-10.

Alhayati, Fajri. 2013. Pengaruh Tingkat Hutang (Leverage) Dan Tingkat

Kesulitan Keuangan Perusahaan Tehadap Konservatisme Akuntansi (Studi

Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di PT BEI). E-Jurnal Akuntansi,

1(1).

Alkurdi, A., Al-Nimer, M., & Dabaghia, M. (2017). Accounting Conservatism

and Ownership Structure Effect:Evidence from Industrial and Financial

Jordanian Listed Companies. International Journal of Economics and

Financial issues.

Aristiyani, D. G. U., & Wirawati, I. G. P. 2013. Pengaruh Debt to Total Assets,

Dividen Payout Ratio dan Ukuran Perusahaan pada Konservatisme

Akuntansi Perusahaan Manufaktur di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 3(3), 216-230.

Andreas, H. H., Ardeni, A., & Nugroho, P. I. 2017. Konservatisme Akuntansi di

Indonesia. E-Jurnal: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 20 (1).

Brigham & Daves. 2011. Intermediate Financial Management. South Western:

Ninth Edition.

Chen, T. F. 2006. Accounting Conservatism, Financial Distress and Institutional

Holding. Master’s Dissertation. Department of Accounting, National

Chengchi University.

Christiawan & Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial: Kebijakan Hutang,

Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi & Keuangan,

vol.9(1).

Page 78: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

69

Deslatu, S., & Susanto, Y. K. (2009). Pengaruh Kepemilikan Managerial, Debt

Covenant, Litigation, Tax and Political Costs dan Kesempatan Bertumbuh

Terhadap Konservatisma Akuntansi. Ekuitas, vol.14 (2), Juni 2010.

Dewi, N.L., & Suryanawa, I.K. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan

Manajerial, Leverage, dan Financial Distress terhadap Konservatisme

Akuntansi. E-jurnal Akuntansi, vol.7(1). Universitas Udayana.

Fachrudin, Khaira. 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal. Medan:

USU Press.

Fala, D. Y. A. S. 2007. Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Penilaian

Ekuitas Perusahaan Dimoderasi Oleh Good Corporate Governance. IAI:

Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar.

Fatmariani. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Debt Convenant dan Growth

Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi,

vol.1(1). Universitas Negeri Padang.

Fatmasari, R. 2011. The Relation between Growth Opportunity, Leverage Policy

and Function of Covenant to Control the Agency Conflict between

Shareholders and Debtholders. Bulletin of Monetary, Economics and

Banking, vol.13(3).

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19.

Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.

Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

Givoly, D., & Hayn, C. 2000. The Changing time-series properties of earnings,

cash flows and accruals: Has financial reporting become more

conservative? Journal Of Accounting and Economics, 287-320.

Page 79: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

70

Januarti, I. (2004). Pendekatan dan Kritik Teori Akuntansi Positif. Jurnal

Akuntansi & Auditing (JAA), 1 (1), pp. 83-94. ISSN:1412-6699

Lestari, D. (2017). Profitability, Growth Opportunities, Leverage, Ukuran

Perusahaan dan Kebijakan Dividen. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis

(JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT.

Harahap, Sofyan. 2018. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan ke-14.

Jakarta: Rajawali Pers.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Lafond, Ryan & Sugata, Roychowdhury. 2007. Managerial Ownership And

Accounting Conservatism. www.Ssm.com

Nasir, dkk. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Risiko Litigasi,

Likuiditas dan Political Cost terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal

Ekonomi, vol.22(2).

Ningsih, Euis. 2013. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan Dan

Risiko Ligitasi Terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). E-Jurnal Akuntansi, Vol.

1(1), Seri E. Universitas Negeri Padang.

Noviantari & Ratnadi. 2015. Pengaruh Financial Distress, Ukuran Perusahaan,

dan Leverage pada Konservatisme Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi,

vol.11(3). Universitas Udayana.

Pambudi, J. E. (2017). Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Debt Covenant

terhadap Konservatisme Akuntansi.

Pasaribu, R. B., Kowanda, D., & Widyastuty, E. D. (2016). Pengaruh

Konservatisme Akuntansi, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan dividen,

Ukuran Perusahaan Leverage, Price Earning Ratio, Price to Book Value,

dan Earning Per Share terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis.

Page 80: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

71

Ratih, I. D., & Damayanthi, I. G. (2016). Kepemilikan Manajerial dan

Profitabilitas pada Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan

Tanggungjawab Sosial sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi.

Platt, H. & Platt, M. 2002. Predicting Corporate Financial Distress: Reflections on

Choice-Based Sample Bias. Journal of Economics and Finance, vol.26(2).

Quljanah dkk. 2017. Pengaruh Growth Opportunities dan Leverage terhadap

Konservatisme Akuntansi. Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi,

vol.5(1). Universitas PGRI Madiun.

Ramadhani & Lukviarman. 2009. Perbandingan Analisis Kebangkrutan

Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi dan Altman

Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan sebagai Variabel

Penjelas. Jurnal Siasat Bisnis, vol.13(1).

Ramadona dkk. 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajemen, Struktur

Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap

Konservatisme Akuntansi. JOM, vol.3(1). Universitas Riau.

Risdiyani & Kusmuriyanto. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Penerapan Konservatisme Akuntansi. Accounting Analysis Journal,

vol.4(3). Universitas Negeri Semarang.

Saputra dkk. 2016. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kontrak Utang,

Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan, Peluang Pertumbuhan,

Risiko Litigasi dan Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi.

JOM, vol.3(1). Universitas Riau.

Sari dkk. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Institutional, Struktur

Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Publik, Debt

Covenant dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme

Akuntansi. JOM, vol.1(2). Universitas Riau.

Seftiani & Handayani. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan

Akuntansi, vol.13(1).

Page 81: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

72

Septian & Anna. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan,

Debt Covenant dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme

Akuntansi. eProceeding of Management, vol.1(3). Telkom

University.

Sinambela & Almilia. 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konservatisme

Akuntansi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol.21(2). Universitas Kristen

Satya Wacana.

Soesetio. 2008. Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Kebijakan Dividen,

Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap

Kebijakan Hutang. Jurnal Keuangan dan Perbankan, vol.12(3).

Universitas Negeri Malang.

Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Bandung: CV Alfabeta

Sulastri & Anna. 2018. Pengaruh Financial Distress dan Leverage terhadap

Konservatisme Akuntansi. Akuisisi, vol.14(1).

Supriyanto, E., & Kiryanto. 2006. Pengaruh Moderasi Size Terhadap Hubungan

Laba Konservastisma dengan Neraca Konservatisma. Simposium Nasional

Akuntansi IX di Padang.

Susanto & Ramadhani. 2016. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Konservatisme

Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, vol.23(2).

Syafi’i, I. 2011. Managerial Ownership, Free Cash Flow dan Growth Opportunity

terhadap Kebijakan Utang. Media Mahardika, vol.10(1).

Tikawati. (2016). Pengaruh Corporate Governance, Growth Opportunity dan Net

Profit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 121-140.

Tuwentina, P., & Wirama, D. G. (2014). Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan

Good Corporate Governance pada Kualitas Laba. E-Journal Akuntansi

Universitas Udayana.

Page 82: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

73

Utomo, R. B. (2013). Pengaruh Leverage, Bonus Plan, dan Risiko terhadap

Kebijakan Akuntansi dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel

Moderasi. repository.stieykpn.ac.id

Wahyuni & Muchlis. 2016. Implikasi Konservatisme Akuntansi terhadap Sisa

Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Melalui Prinsip Muqabalah pada

KSP Nasional Kabupaten Pinrang. Jurnal llmiah Akuntansi

Peradaban, vol.2(1).

Mayangsari, S & Wilopo. (2002). Konservatisme Akuntansi, Value Relevance

dan Discretionary Accruals: Implikasi Empiris Model Feltham Ohlson

(1996). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, September 2002.

Wulandari dkk. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Debt Covenant

dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi. JOM,

vol.1(2). Universitas Riau.

Zuhriyah. 2017. Konvergensi IFRS, Leverage, Financial Distress, Litigation

dalam Kaitannya dengan Konservatisme Akuntansi. Equity, vol.3(1).

Universitas Bhayangkara Surabaya.

Page 83: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah
Page 84: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...ini adalah struktur kepemilikan manajerial, growth opportunities, leverage, financial distress. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah