laporan akhir mp

155
1 ACARA I PENGENALAN HAND SPRAYER DAN MIST BLOWER BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan. Pestisida yang dipakai dalam budidaya tanaman umumnya berbentuk cairan dan ada pula yang berbentuk tepung, digunakan untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanaman. Untuk mengaplikasikannya pestisida cair digunakan alat penyemprot yang disebut sprayer, sedangkan untuk pestisida berbentuk tepung digunakan alat yang disebut duster. Dalam penggunaannya sehari- hari petani sering menemukan masalah seperti teknik pemakaian, serta perbaikan dan pemeliharaannya. Hal seperti ini pada akhirnya akan menentukan tingkat efisisnsi dan efektivitas dalam penggunaannya.

Upload: ahmadmustaqim

Post on 04-Jul-2015

2.255 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR MP

1

ACARA I

PENGENALAN HAND SPRAYER DAN MIST BLOWER

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam

rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja

sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat

dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan

penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.

Pestisida yang dipakai dalam budidaya tanaman umumnya berbentuk

cairan dan ada pula yang berbentuk tepung, digunakan untuk mengendalikan

gulma, hama dan penyakit tanaman. Untuk mengaplikasikannya pestisida cair

digunakan alat penyemprot yang disebut sprayer, sedangkan untuk pestisida

berbentuk tepung digunakan alat yang disebut duster. Dalam penggunaannya

sehari-hari petani sering menemukan masalah seperti teknik pemakaian, serta

perbaikan dan pemeliharaannya. Hal seperti ini pada akhirnya akan menentukan

tingkat efisisnsi dan efektivitas dalam penggunaannya. Berdasarkan tenaga yang

digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi: alat penyemprot dengan

tenaga tangan, dan alat penyemprot dengan pompa tekanan tinggi.

Oleh karena itu mahasiswa yang mendalami ilmu budidaya pertanian harus

bisa mengetahui dan mengoperasikan sprayer (alat penyemprot) baik yang

menggunakan tenaga manusia, maupun dengan alat penyemprot dengan pompa

tekanan tinggi. Agar kelak apabila terjun ke lahan pertanian langsung, mahasiswa

dapat mengoperasikan alat penyemprot guna menekan atau memberantas hama,

penyakit dan gulma yang menyerang tanaman pertanian agar hasil hasil produksi

yang diperoleh bisa sesuai dengan harapan (optimum).

Page 2: LAPORAN AKHIR MP

2

1.2. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam serta bagian-bagian dari

sprayer yang biasa digunakan dalam budidaya pertanian dan mahasiswa dapat

mengoperasikan alat-alat tersebut.

Page 3: LAPORAN AKHIR MP

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alat penyemprot adalah alat yang menekan obat dengan pengebutannya

dengan dari nozzle, jenis ini ada 2 macam yaitu :

- Dengan tangan

- Dengan mesin

2.1. Penyemprot Tangan (Hand Sprayer)

Jenis dan karakteristiknya

Menurut konstruksinya penyemprot tangan dibagi dua macam yaitu:

- Sistem pompa angin (full automatic), sistem ini harus menekan angin

dahulu sebelum dipakai.

- Sistem pompa cairan, sistem ini ditekan/dipompa sambil dipakai

Nama konstruksi penyemprot tangan:

a. Sistem pompa angin

1. Piston kulit

2. Silinder

3. Ruang udara

4. Cairan obat

5. Piston katup

6. Katup pengeluaran

7. Cairan yang dikeluarkan

b. Semi automatic

1. Piston packing

2. Katup pengeluaran

3. Cairan yang dikeluarkan

4. Katup pengisapan

Page 4: LAPORAN AKHIR MP

4

c. Pompa cairan

1. Plunyer

2. Katup pengeluaran

3. Katup pengisapan

Hand Srayer ialah bentuk pompa sprayer yang cara kerjanya dilakukan dan

digerakkan penuh dengan tenaga manusia. Ada 2 jenis hand sprayer:

1. Penyemprot otomatis: unit pompa (crl-piston rod) Nampak sendiri.

2. Penyemprot semi otomatis: unit pompa beserta ruangan dan chamber

pada tekanan udara/ air compresced.

Hand sprayer terdiri dari 3 bagian pokok yang antara lain:

1. Bagian tangki (reservoin)

Tangki terbuat dari bahan komponen logam dari perunggu plat baja atau

bahan sintesis (plastic) berbentuk bulat panjang dan bulat pipih.

- Sabuk pompa dengan (kulit, plastic, kain khusus) dapat dipindahkan

dan pada bagian ujung ada kaintannya.

- Pompa penahan (S) batang pada lubang pengisian.

- Lubang © dibagian dasarr menghambat kebawah.

- Pipa pengeluaran tambahan yaitu pipa lengkung berdasar tangki,

tertaut dengan kran utama.

- Plat punggung.

2. Bagian pompa (unit pompa)

Pompa: merupakan komponen yang repenting dari penyemprot gendong.

Jenis pompa ini yang paling umum ialah tipe pompa udara dan tipe pompa

hisap tekan.

a) Penyemprot gendongan dengan pompa udara dikenal sebagai

penyemprot gendong ototmatis, kompas letaknya ada dua macam:

- Torak berbentuk mangkuk dari kult (A)

- Torak berbentuk paking dari karet (B)

Page 5: LAPORAN AKHIR MP

5

Pegangan tangki pompa (handle) dari kayu logam pada dudukan

silinder pompa diatas tangki ada paking karet untuk mencegah

kebocoran.

Perawatan ditujukan pada torak kutub.

b) Pada penyemprot gendong dengan pompa hisap tekan yang ditanah

dengan penyemprot gendong dengan semi otomatis bagian-bagiannya.

Torak acting paling banyak dijumpai pada pompa hisap (A) sedang

torak mangkuk sangat jarang (B), selain itu pompa torak ada yang

memakai pluyer (C). katub ada 2 buah, fungsi dan letaknya kurang

terpisah. Dibagian pengeluaran da ruang hisap II, dekat bagian untuk

pengeluaran ada ruamg dan katub tekan T. fungsi katub hisap untuk

pemasukan dan katup tekan untuk pengeluaran tabung udara

menyebabkan terjadinya semprotan yang konstan.

3. Bagian pengabut (unit selang dan perlengkapan nozzle).

Unit ini terdiri atas 3 bagian yaitu: selang, laras penyemprot dan nogel

(eprokr)

Selang umumnya mempunyai panjang 1 m, ujung satu ditautkan pada kran

utama tangki, ujung lain pada pegangan handle dengan kran semprot ujung

lainnya dilapisi dengan kawat spiral baja.

Laras penyemprot mempunyai panjang laras rata-rata 45-60 cm terbuat

dari logam campuran. Kepala penyemprot (nozzle) bentuk kepala

bermacam-macam jenis. Jenis tunggal berbentuk T I. jenis ganda

berbentuk U, T, O.

2.2 Mesin penghembus

Mesin penghembus terdiri dari :

a. Tipe gendong (mist blower)

b. Tipe karita

c. Tipe larikan

Page 6: LAPORAN AKHIR MP

6

Saat ini mesin penghembus tipe gendong paling banyak dan tipe gendong

bukan penghembus saja, ada juga mesin kabut. Alat penyebar butiran dan lain-lain

yang konstruksinya dipakai dengan kombinasi.

Konstruksi mesin penghembus tipe gendong (mist blower) yang terdiri

dari :

- Tutup tangki obat

- Pipa tekanan udara (pipa aigitasi)

- Tangki obat

- Tutup pipa buangan

- Ran pipa tekanan udara

- Alat metal untuk menstabilisasikan tepung yang dikeluarkan

- Tuas pengatur buka tutup

- Tangki bahan bakar

- Pipa pengeluaran tepung

- Blower

- Pipa penyemprot

Mesin kabut adalah mesin yang menghembuskan cairan obat seperti mesin

semprot karena kabut menjadi butir-butir kecil oleh tenaga angin serta kuat dari

blower, maka dapat dikatakan bahwa mesin itu adalah mesin penyemprot dengan

sistem tekanan angin. Karena itu dapat menghembuskan cairan yang lebih sedikit

dan lebih efektif, maka dapat menghemat tenaga kerja dan efesiensi

pemberantasan hama yang lebih besar.

Bagian-bagian mist duster/mist blower berdasarkan sistem/prinsip

kerjanya, yaitu penyabut bermotor dibagi menjadi:

a. Penyabut bermotor dengan menggunakan perlengkapan pompa (mist

pompa) agitasi mekanis.

b. Penyabut tak bermotor dengan sistem tekanan udara (air fissure) agitasi

udara

Pada mesin penyabut terdapat bagian-bagian pokok yang antara lain terdiri

dari:

Page 7: LAPORAN AKHIR MP

7

a. Unit tangki

b. Unit penghembus

c. Unit motor penggerak

Sedangkan cara penggunaan dari alat mist duster/mist blower adalah

sebagai berikut:

1) Campurlah bahan bakar dengan minyak lumas mesin dengan perbandingan

1 : 25 – 1 : 15, kemudian masukkan kedalam tangki bahan bakar.

2) Tutup kran tangki.

3) Buka kran bahan bakar, agar bahan bakar dapat masuk ke karburator.

4) Letakkan tuas pengatur gas pada posisi start dan hidupkan pada usaha

pertama, bukalah choke apabila motor sudah hidup, gas dibesarkan secara

perlahan-lahan agar motor cukup panas. Selama pemanasan periksa lagi

apakah pemasangan perlengkapan pipa-pipa/selang sudah baik.

5) Setelah pemanasan motor dimatikan dan kemudian tangki obat diisi cairan.

Pada waktu mengisi cairan obat agar diperhatikan apakah kran dalam posisi

tertutup dan jangan ada kebocoran-kebocoran pada pipa/selang, demikian

halnya apabila menggunakan bahan dari tepung pada power daster.

6) Hidupkan motornya.

7) Penghembusan obat dimulai dalam keadaan motor terputar tinggi.

8) Bila hendak menurunkan kecepatan tutuplah kran hembusan terlebih dahulu.

Sedangkan cara perawatan yang dilakukan mist duster/mist blower adalah

sebagai berikut:

1. Membersihkan tangki obat setelah dipergunakan, bersihkan bagian

dalam dengan sikat kain bersih atau pompa sepeda.

2. Tutup kalau mesin tidak dipakai, dalam waktu lama kran bahan

bakarnya ditutup dan pipa/selang pompa dibersihkan dari sisa-sisa

cairan.

3. Simpan unit penghembusan jauh dari pengaruh debu, haea lembab dan

panas.

Page 8: LAPORAN AKHIR MP

8

A. Persiapan Menggunakan Mist Blower

- Siapkan alat penyemprotan untuk digunakan

Periksalah keadaan pompa, sorong selang, baut-baut yang kendor dan

spare part yang lain apakah sudah dipasang atau disetel dengan benar.

Sebelum dipergunakan dengan obat-obatan sebaiknya diisi dengan air

bersih, coba pompa beberapa kali apa sudah yakin tidak ada

kebocoran. Hidupkan mesin.

- Pengeluaran kapasitas semprotan

Mesin dihidupkan dalam kecepatan tinggi, buka kran cairan bersama-

sama dengan perhitungan waktu yang ditentukan. Air yang dikeluarkan

dari dalam semprotan di tampung dalam gelas ukur. Pengukuran

dilakukan 3 kali. Ambil rat-rat ketiganya. Tentukan luas daerah yang

disemprot (m2/menit).

B. Membersihkan Alat Penyemprot

Lakukan pengososngan tangki alat dengan membuang sisa obat dengan

larutan yang terdiri (solar, amoniak, dan air).

C. Penyaringan

- Periksa tangki apakah betul-betul dalam keadaan kosong.

- Untuk penyimpanan: tutup tangki dan saringan dilepas, dengan karet,

selang digantungkan.

- Hidupkan motor.

- Jika ada kelainan pada pompa segera diadakan pemeriksaan.

- Agar pompa dapat dipakai terus-menerus/berkala rawatlah pompa

menurut anjuran buku petunjuk.

Hand Srayer ialah bentuk pompa sprayer yang cara kerjanya dilakukan dan

digerakkan penuh dengan tenaga manusia. Ada 2 jenis hand sprayer:

3. Penyemprot otomatis: unit pompa (crl-piston rod) Nampak sendiri.

4. Penyemprot semi otomatis: unit pompa beserta ruangan dan chamber

pada tekanan udara/ air compresced.

Hand sprayer terdiri dari 3 bagian pokok yang antara lain:

Page 9: LAPORAN AKHIR MP

9

4. Bagian tangki (reservoin)

Tangki terbuat dari bahan komponen logam dari perunggu plat baja atau

bahan sintesis (plastic) berbentuk bulat panjang dan bulat pipih.

- Sabuk pompa dengan (kulit, plastic, kain khusus) dapat dipindahkan

dan pada bagian ujung ada kaintannya.

- Pompa penahan (S) batang pada lubang pengisian.

- Lubang © dibagian dasarr menghambat kebawah.

- Pipa pengeluaran tambahan yaitu pipa lengkung berdasar tangki,

tertaut dengan kran utama.

- Plat punggung.

5. Bagian pompa (unit pompa)

Pompa: merupakan komponen yang repenting dari penyemprot gendong.

Jenis pompa ini yang paling umum ialah tipe pompa udara dan tipe pompa

hisap tekan.

c) Penyemprot gendongan dengan pompa udara dikenal sebagai

penyemprot gendong ototmatis, kompas letaknya ada dua macam:

- Torak berbentuk mangkuk dari kult (A)

- Torak berbentuk paking dari karet (B)

Pegangan tangki pompa (handle) dari kayu logam pada dudukan

silinder pompa diatas tangki ada paking karet untuk mencegah

kebocoran.

Perawatan ditujukan pada torak kutub.

d) Pada penyemprot gendong dengan pompa hisap tekan yang ditanah

dengan penyemprot gendong dengan semi otomatis bagian-bagiannya.

Torak acting paling banyak dijumpai pada pompa hisap (A) sedang

torak mangkuk sangat jarang (B), selain itu pompa torak ada yang

memakai pluyer (C). katub ada 2 buah, fungsi dan letaknya kurang

terpisah. Dibagian pengeluaran da ruang hisap II, dekat bagian untuk

pengeluaran ada ruamg dan katub tekan T. fungsi katub hisap untuk

Page 10: LAPORAN AKHIR MP

10

pemasukan dan katup tekan untuk pengeluaran tabung udara

menyebabkan terjadinya semprotan yang konstan.

6. Bagian pengabut (unit selang dan perlengkapan nozzle).

Unit ini terdiri atas 3 bagian yaitu: selang, laras penyemprot dan nogel

(eprokr)

Selang umumnya mempunyai panjang 1 m, ujung satu ditautkan pada kran

utama tangki, ujung lain pada pegangan handle dengan kran semprot ujung

lainnya dilapisi dengan kawat spiral baja.

Laras penyemprot mempunyai panjang laras rata-rata 45-60 cm terbuat

dari logam campuran. Kepala penyemprot (nozzle) bentuk kepala

bermacam-macam jenis. Jenis tunggal berbentuk T I. jenis ganda

berbentuk U, T, O.

Page 11: LAPORAN AKHIR MP

11

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu : Senin, 12 April 2010

Pukul 10.00 – Selesai

Tempat : di Belakang Gedung OECF Fakultas Pertanian Universitas

Mulawarman

3.2. Bahan dan Alat

Bahan

1. Air

Alat

1) Hand Sprayer Semi Otomatis merk Solo

2) Mist Blower

3) Gelas Ukur

4) Alat Tulis

3.3. Cara Kerja

Hand Sprayer Semi Otomatis

1) Isi tangki dengan air (pengganti pestisida) hingga batas

maksimum.

2) Kemudian lakukan pemompaan yang dilakukan berulang selama

penyemprotan.

3) Apabila sudah terasa cukup, tekan katup pengatur aliran cairan

keluar dari tangki di ujung selang agar air bisa keluar dari hand

sprayer.

Page 12: LAPORAN AKHIR MP

12

4) Lalu hitung volume air yang keluae dari hand sprayer selama 30

detik menggunakan gelas ukur.

Mist Blower

1) Campurlah bahan bakar dengan minyak lumas mesin dengan

perbandingan 1 : 25 – 1 : 15, kemudian masukkan kedalam

tangki bahan bakar.

2) Tutup kran tangki.

3) Buka kran bahan bakar, agar bahan bakar dapat masuk ke

karburator.

4) Letakkan tuas pengatur gas pada posisi start dan hidupkan pada

usaha pertama, bukalah choke apabila motor sudah hidup, gas

dibesarkan secara perlahan-lahan agar motor cukup panas. Selama

pemanasan periksa lagi apakah pemasangan perlengkapan pipa-

pipa/selang sudah baik.

5) Setelah pemanasan motor dimatikan dan kemudian tangki obat

diisi cairan. Pada waktu mengisi cairan obat agar diperhatikan

apakah kran dalam posisi tertutup dan jangan ada kebocoran-

kebocoran pada pipa/selang, demikian halnya apabila

menggunakan bahan dari tepung pada power daster.

6) Hidupkan motornya.

7) Penghembusan obat dimulai dalam keadaan motor terputar tinggi.

8) Bila hendak menurunkan kecepatan tutuplah kran hembusan

terlebih dahulu.

Page 13: LAPORAN AKHIR MP

13

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1. Hand Sprayer Semi Otomatis

1. Tangki dari bahan plat tahan

karat, untuk menampung

cairan

2. Unit pompa, yang terdiri dari

silinder pompa, piston dari

kulit

3. Tangkai pompa, untuk

memompa cairan

4. Saluran penyemprot, terdiri

dari kran, selang karet, katup

serta pipa yang bagian

ujungnya dilengkapi nosel

5. Manometer, untuk mengukur

tekanan udara di dalam tangki

6. Sabuk penggendong

7. Selang karet

8. Piston pompa

9. Katup pengatur aliran cairan

keluar dari tangki

10. Katup pengendali aliran cairan

bertekanan yang ke luar dari

selang karet

11. Laras pipa penyalur aliran

cairan bertekanan dari selang

menuju ke nosel

12. Nosel, untuk memecah cairan

menjadi pertikel halus

Page 14: LAPORAN AKHIR MP

14

4.2. Mist Blower

Tangki larutan racun

Air Blower

Mesin penggerakTanki bahan bakar

Kepala pengembus

Stang pengontrol

Page 15: LAPORAN AKHIR MP

15

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan

Alat penyemprot (sprayer) adalah alat yang menekan obat dengan

pengabutannya dari nozzle. Biasanya alat ini digunakan dalam proses

pemeliharaan tanaman yaitu sebagai alat yang digunakan untuk menyemprot

pestisida atau obat-obatan lain yang berbentuk cair maupun seperti tepung ke

tanaman yang di budidayakan akan terhindar dari serangan hama, penyakit

maupun gulma yang merusak tanaman. Pada umumnya alat ini terbagi atas 2

jenis, yaitu dengan tangan dan dengan tenaga mesin.

Jenis sprayer dengan tangan atau biasa disebut dengan hand sprayer adalah

bentuk pompa sprayer yang cara kerjanya dilakukan dan digerakkan penuh

dengan tenaga manusia. Umumnya alat termasuk tipe gendong. Hand sprayer

terbagi atas dua jenis, yaitu penyemprot otomatis dan penyemprot semi otomatis.

Hand sprayer terdiri dari 3 bagian pokok yang antara lain:

7. Bagian tangki (reservoin)

Tangki terbuat dari bahan komponen logam dari perunggu plat baja atau

bahan sintesis (plastic) berbentuk bulat panjang dan bulat pipih.

- Sabuk pompa dengan (kulit, plastic, kain khusus) dapat dipindahkan

dan pada bagian ujung ada kaintannya.

- Pompa penahan (S) batang pada lubang pengisian.

- Lubang © dibagian dasarr menghambat kebawah.

- Pipa pengeluaran tambahan yaitu pipa lengkung berdasar tangki,

tertaut dengan kran utama.

- Plat punggung.

8. Bagian pompa (unit pompa)

Pompa: merupakan komponen yang repenting dari penyemprot gendong.

Jenis pompa ini yang paling umum ialah tipe pompa udara dan tipe pompa

hisap tekan.

e) Penyemprot gendongan dengan pompa udara dikenal sebagai

penyemprot gendong ototmatis, kompas letaknya ada dua macam:

Page 16: LAPORAN AKHIR MP

16

- Torak berbentuk mangkuk dari kult (A)

- Torak berbentuk paking dari karet (B)

Pegangan tangki pompa (handle) dari kayu logam pada dudukan

silinder pompa diatas tangki ada paking karet untuk mencegah

kebocoran.

Perawatan ditujukan pada torak kutub.

f) Pada penyemprot gendong dengan pompa hisap tekan yang ditanah

dengan penyemprot gendong dengan semi otomatis bagian-bagiannya.

Torak acting paling banyak dijumpai pada pompa hisap (A) sedang

torak mangkuk sangat jarang (B), selain itu pompa torak ada yang

memakai pluyer (C). katub ada 2 buah, fungsi dan letaknya kurang

terpisah. Dibagian pengeluaran da ruang hisap II, dekat bagian untuk

pengeluaran ada ruamg dan katub tekan T. fungsi katub hisap untuk

pemasukan dan katup tekan untuk pengeluaran tabung udara

menyebabkan terjadinya semprotan yang konstan.

9. Bagian pengabut (unit selang dan perlengkapan nozzle).

Unit ini terdiri atas 3 bagian yaitu: selang, laras penyemprot dan nozzle.

Selang umumnya mempunyai panjang 1 m, ujung satu ditautkan pada kran

utama tangki, ujung lain pada pegangan handle dengan kran semprot ujung

lainnya dilapisi dengan kawat spiral baja.

Laras penyemprot mempunyai panjang laras rata-rata 45-60 cm terbuat

dari logam campuran. Kepala penyemprot (nozzle) bentuk kepala

bermacam-macam jenis. Jenis tunggal berbentuk T I. jenis ganda

berbentuk U, T, O.

Cara menggunakan hand sprayer , yaitu isi tangki dengan cairan pestisida

atau obat-obatan lainnya yang berbentuk cair hingga batas maksimum. Kemudian

lakukan pemompaan yang dilakukan berulang selama penyemprotan. Apabila

sudah terasa cukup, tekan katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki di ujung

selang agar pestisida bisa keluar dari nozzle. Sehingga cairan yang keluar

berbentuk seperti kabut.

Page 17: LAPORAN AKHIR MP

17

Sedangkan jenis sprayer yang menggunakan tenaga mesin adalah mist

blower/mist duster. Prinsip kerja alat ini adalah dengan adanya pompa sentrifugal

kecil, cairan yang disalurkan melaui slang ke ujung laras pengembus sedikit lebih

besar. Alat pengatur tekanan yang berupa sekrup pengatur, dan pipa pelimpahan

menyalurkan kembali kelebihan cairan ke dalam tangki (Harjosentono, 2002).

Komponen-komponen yang terdapat pada alat ini, yaitu tutup tangki obat,

pipa tekanan udara (pipa aigitasi), tangki obat, tutup pipa buangan, kran pipa

tekanan udara, alat metal untuk menstabilisasikan tepung yang dikeluarkan, tuas

pengatur buka tutup, tangki bahan bakar, Pipa pengeluaran tepung, blower, dan

pipa penyemprot.

Sedangkan cara penggunaan alat ini, yaitu campurlah bahan bakar dengan

minyak lumas mesin dengan perbandingan 1 : 25 – 1 : 15, kemudian masukkan

kedalam tangki bahan bakar, Tutup kran tangki.Buka kran bahan bakar, agar

bahan bakar dapat masuk ke karburator. Letakkan tuas pengatur gas pada posisi

start dan hidupkan pada usaha pertama, bukalah choke apabila motor sudah hidup,

gas dibesarkan secara perlahan-lahan agar motor cukup panas. Selama pemanasan

periksa lagi apakah pemasangan perlengkapan pipa-pipa/selang sudah baik.

Setelah pemanasan motor dimatikan dan kemudian tangki obat diisi cairan. Pada

waktu mengisi cairan obat agar diperhatikan apakah kran dalam posisi tertutup

dan jangan ada kebocoran-kebocoran pada pipa/selang, Demikian halnya apabila

menggunakan bahan dari tepung pada power daster. Hidupkan motornya.

Penghembusan obat dimulai dalam keadaan motor terputar tinggi. Bila hendak

menurunkan.

Pengguanaan alat semprot tipe ini dianggapa kurang praktis, karena di

samping bobot keseluruhan mesin jauh lebih berat, penggantian mesin pengembus

dari cairan ke tepung (pengabutan) pun pelayananannya kurang praktis, yaitu

dengan mengganti unit tangki, pompa, dan perlengkapannya dan juga harganya

pun relatif mahal. Sehingga banyak petani lebih memilih menggunakan hand

sprayer dibandingkan menggunakan mist blower/mist duster dalam memelihara

tanaman yang mereka budidayakan.

Page 18: LAPORAN AKHIR MP

18

Dalam praktikum ini, juga dipraktekkan cara mengukur jumlah cairan

yang keluar dari hang sprayer yang di semprotkan ke dalam gelas ukur yaitu

dengan cara mengkalibrasi. Caranya diukur dengan menggunakan gelas ukur,

dilihat air yang keluar selama 1 menit. Hasil kalibrasi selama 30 detik dengan tiga

kali percobaan adalah sebagai berikut :

1) Keluaran I : 500 ml

2) Keluaran II : 400 ml

3) Keluaran III : 470 ml

4) Jumlah totalnya : 1470 ml

5) Rata-rata : 1470 : 3 = 453,33 ml.

Jadi, dapat diperkirakan dari kalibrasi yang dilakukan selama 30 detik

pada masing-masing cairan yang disemprotkan dengan percobaan menggunakan

air adalah 453,33 ml. Sedangkan hitungan untuk 1 Ha lahan yang diumpamakan

pada sebidang luasan dengan panjang 266 cm dan lebar 480 cm, sehingga luas

lahan tersebut 127680 cm2 atau 12,7680 m2 dengan tinggi pnyemprotan ± 30 cm

dalam waktu 1 menit 28 detik, volume yang keluar adalah 24026,4 liter.

Page 19: LAPORAN AKHIR MP

19

BAB VI

KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Alat penyemprot (sprayer) adalah alat yang menekan obat dengan

pengabutannya dari nozzle dan pada umumnya alat ini terbagi atas 2

jenis, yaitu dengan tangan dan dengan tenaga mesin.

2. Alat penyemprot yang menggunakan tangan disebut hand sprayer.

Alat ini terdiri dari 3 komponen utama, yaitu bagian tangki/ reservoin

(sabuk pompa, lubang ©, pipa pengeluaran tambahan dan plat

punggung), pompa, dan pengabut (selang, laras penyemprot dan

nozzle).

3. Alat penyemprot yang menggunakan tenaga mesin disebut mist

blower/mist duster. Konstruksi dari mesin ini terdiri dari tutup tangki

obat, pipa tekanan udara, tangki obat, tutup pipa buangan, kran pipa

tekanan udara, alat metal untuk menstabilkan tepung yang

dikeluarkan, tuas pengatur buka tutup, tangki bahan bakar, pipa

pengeluaran tepung, blower, dan pipa penyemprot.

Page 20: LAPORAN AKHIR MP

20

ACARA II

PENGENALAN POMPA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara

perlahan, berlangsung lama sampai musim hujan tiba, berdampak sangat luas dan

bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, pertanian, dll).

Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak bisa dielakkan yakni

merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami. Variasi alam dapat

dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan

penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang akan dapat dijumpai variasi

cuaca yang beragam, misalnya : bulan basah bulan kering, tahun basah tahun

kering, dekade basah dan dekade kering dll. Dengan semakin bertambahnya

jumlah penduduk di dunia yang mengakibatkan terjadinya tekanan penggunaan

lahan dan air telah menurunkan daya dukung lingkungan, sehingga kekeringan ini

cenderung semakin sering terjadi dan meluas.

Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan

dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

pengairan. Hambatan-hambatan pengairan itu dapat berupaperbedaan tekanan,

perbedaan ketinggian, hambatan gesek maupun kekeringan yang terjadi di suatu

daerah.

Kebanyakan para petani tidak dapat mempergunakan air dari sumber dan

meskipun sumber itu tersedia, mungkin akan ekonomis bila seseorang memasang

unit pompa untuk menyedot air. Agar para petani dapat memperoleh air yang

cukup untuk mengairi sawah mereka, sekalipun sumber air itu terletak jauh dari

lokasi sawah mereka.

Page 21: LAPORAN AKHIR MP

21

1.2. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam serta bagian-bagian dari

pompa yang biasa digunakan dalam budidaya pertanian dan mahasiswa dapat

mengoperasikan alat-alat tersebut.

Page 22: LAPORAN AKHIR MP

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Pompa

Pompa adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memindahkan

cairan, seperti cairan atau slurries atau gas. Sebuah pompa memindahkan volume

dengan tindakan fisik atau mekanis. Pompa jatuh ke dalam lima kelompok utama:

mengangkat langsung, perpindahan, kecepatan, daya apung dan pompa gravitasi.

Nama-nama mereka menjelaskan metode untuk fluida bergerak.

Pompa perpindahan positif menyebabkan fluida bergerak dengan

menjebak jumlah tetap sebesar itu kemudian memaksa (menggusur) bahwa

volume terjebak ke dalam pipa pembuangan. Pompa perpindahan positif dapat

diklasifikasikan lebih lanjut sesuai dengan mekanisme yang digunakan untuk

memindahkan fluida:

Jenis rotary, misalnya, lobus, gear eksternal, gear internal, sekrup, blok

shuttle, fleksibel atau geser baling-baling baling-baling, akar memutar

heliks (misalnya Wendelkolben pompa) atau cincin cairan pompa vakum.

Pompa perpindahan positif rotari adalah pompa fluida yang bergerak

menggunakan prinsip-prinsip rotasi. Kekosongan yang diciptakan oleh rotasi dari

menangkap pompa dan menarik dalam cairan. Rotary pompa sangat efisien karena

mereka secara alami menghilangkan udara dari garis, menghilangkan keharusan

untuk berdarah udara dari garis secara manual. pompa perpindahan positif rotari

juga memiliki kelemahan mereka. Karena sifat pompa, jarak antara pompa

berputar dan tepi luar harus sangat dekat, yang membutuhkan bahwa pompa

memutar pada lambat, kecepatan stabil. Jika pompa rotari dioperasikan pada

kecepatan tinggi, cairan akan menyebabkan erosi, sebanyak batu cat gelombang

laut atau mengikis batu menjadi pasir. Pengalaman erosi pompa rotary tersebut

akhirnya menunjukkan tanda-tanda kelonggaran diperbesar, yang memungkinkan

cairan lolos dan mengurangi efisiensi pompa. pompa perpindahan positif rotari

dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama. Gear pompa adalah tipe sederhana

Page 23: LAPORAN AKHIR MP

23

pompa rotari, terdiri dari dua roda gigi ditata sisi-sisi oleh-dengan gigi mereka

terlibat. Roda gigi berpaling satu sama lain, menciptakan arus yang memerangkap

fluida antara gigi pada roda gigi dan casing luar, akhirnya melepaskan cairan di

sisi debit pompa sebagai gigi mesh dan pergi berkeliling lagi. Banyak gigi kecil

mempertahankan aliran cairan konstan, sedangkan lebih sedikit, gigi lebih besar

menciptakan kecenderungan untuk pompa untuk cairan debit pendek, berdenyut

menyembur.

Pompa Screw adalah jenis lebih rumit dari pompa rotary, menampilkan

dua sekrup dengan menentang thread - yaitu, satu sekrup bergantian searah jarum

jam, dan berlawanan lainnya. Sekrup masing-masing dipasang di lubang yang

berjalan sejajar satu sama lain, yang juga memiliki lubang gigi pada mereka

bahwa mesh satu sama lain untuk memutar poros bersama-sama dan menjaga

segala sesuatu di tempat. Berpaling dari sekrup, dan akibatnya poros yang mereka

sudah terpasang, menarik fluida melalui pompa. Seperti bentuk-bentuk lain dari

pompa rotary, jarak antara bagian yang bergerak dan casing pompa adalah

minimal. baling-baling pompa Bergerak adalah tipe ketiga pompa rotary, yang

terdiri dari rotor silinder terbungkus dalam perumahan yang sama berbentuk.

Sebagai ternyata rotor, yang baling-baling perangkap fluida antara rotor dan

casing, gambar fluida melalui pompa.

Reciprocating-Jenis, Misalnya, Piston Atau Pompa Diafragma .

Positif Pompa Displacement memiliki rongga memperluas di sisi isap dan

rongga penurunan di sisi debit. Cair mengalir ke pompa sebagai rongga di sisi isap

mengembang dan cairan mengalir keluar dari debit sebagai rongga runtuh.

Volume konstan diberikan setiap siklus operasi.

Pompa perpindahan positif dapat dibagi menjadi dua kelas utama

1) reciprocating

2) putaran

Prinsip perpindahan positif berlaku apakah pompa adalah

A. lobus pompa

Page 24: LAPORAN AKHIR MP

24

B. maju rongga pompa

C. pompa rotari roda gigi

D. piston pump

E. pompa diafragma

F. pompa sekrup

G. pompa roda gigi

H. Pompa hidrolik

I. baling-baling pompa

J. regeneratif (perifer) pompa

K. peristaltik

Pompa Displacement positif, tidak seperti Pompa Centrifugal atau Roto-

dinamis, akan menghasilkan aliran yang sama pada kecepatan tertentu (RPM)

tidak peduli tekanan debit.

Pompa Displacement positif "mesin arus konstan"

Sebuah Displacement Positif Pompa tidak boleh dioperasikan terhadap

katup tertutup di sisi debit pompa karena tidak memiliki kepala menutup-off

seperti Pompa Centrifugal. Sebuah operasi Positif Pompa Displacement terhadap

debit katup tertutup, akan terus menghasilkan aliran sampai tekanan pada baris

debit meningkat sampai semburan baris atau pompa yang rusak berat - atau

keduanya.

Sebuah relief atau katup pengaman di sisi debit dari Pompa Displacement

Positif Oleh karena itu, mutlak diperlukan. Katup lega dapat internal atau

eksternal Para produsen pompa biasanya memiliki opsi untuk memasok bantuan

internal atau katup pengaman. Katup internal harus pada umumnya hanya

digunakan sebagai pencegahan keselamatan, katup bantuan eksternal dipasang di

garis debit dengan garis kembali kembali ke garis sedotan atau pasokan tangki

dianjurkan.

Page 25: LAPORAN AKHIR MP

25

A. Kecepatan Pompa

Pompa Rotodynamic (atau pompa dinamis) adalah jenis pompa kecepatan

di mana energi kinetik akan ditambahkan ke cairan dengan meningkatkan

kecepatan aliran. Kenaikan energi dikonversi menjadi keuntungan energi potensial

(tekanan) ketika kecepatan berkurang sebelum atau sebagai aliran keluar pompa

ke pipa pembuanganIni konversi energi kinetik untuk tekanan dapat dijelaskan

oleh hukum pertama termodinamika atau lebih khusus oleh adalah prinsip

Bernoulli . pompa dinamis dapat dibagi lagi menurut cara di mana keuntungan

kecepatan dicapai.

Jenis pompa memiliki beberapa karakteristik:

1. Continuous energi

2. Konversi ditambahkan energi untuk peningkatan energi kinetik

(peningkatan kecepatan)

3. Konversi peningkatan kecepatan (energi kinetik) untuk peningkatan

tekanan kepala

Satu perbedaan praktis antara pompa perpindahan dinamis dan positif

adalah kemampuan mereka untuk beroperasi dalam kondisi katup tertutup. pompa

perpindahan positif menggantikan secara fisik fluida; maka penutupan katup hilir

pompa perpindahan positif akan menghasilkan terus-menerus membangun dalam

tekanan yang mengakibatkan kegagalan mekanik baik pipa atau pompa. Pompa

Dinamis berbeda dalam bahwa mereka dapat dioperasikan dengan aman dalam

kondisi katup tertutup (untuk jangka waktu yang singkat).

B. Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal merupakan pompa rotodynamic yang menggunakan

berputar impeller (baling/sedu) untuk meningkatkan tekanan dan laju aliran fluida.

Pompa sentrifugal adalah jenis yang paling umum digunakan pompa untuk

memindahkan cairan melalui sistem perpipaan. Fluida memasuki impeller pompa

di sepanjang atau dekat dengan sumbu putar dan dipercepat oleh impeller,

mengalir secara aksial radial luar atau ke dalam diffuser atau volute ruang, dari

Page 26: LAPORAN AKHIR MP

26

mana ia keluar ke dalam sistem perpipaan hilir. pompa sentrifugal biasanya

digunakan untuk debit besar melalui kepala lebih kecil.

Sekrup impeller sentrifugal yang diciptakan pada tahun 1960 oleh Martin

Stähle terlambat, pendiri Hidrostal AG. Dia telah menerima perintah dari pabrik

pengolahan ikan SA Amial di Chimbote (Peru) untuk pengembangan sistem untuk

mengangkut ikan dari jaring ke perahu, dan dari perahu ke pabrik pengolahan

ikan. Pompa ini bekerja terpercaya tanpa merusak ikan. Hasilnya adalah pompa

dengan karakteristik sekrup impeller sentrifugal. Penemuan ini adalah sukses

besarSejak itu telah digunakan dalam banyak hal di seluruh dunia dalam banyak

sistem penanganan fluida lainnya.

Sekrup Pompa sentrifugal merupakan pilihan populer untuk menangani

produk halus seperti makanan dan kristal. Karakteristik geser rendah mengurangi

emulsifikasi ketika campuran memompa sehingga ideal untuk memompa air

berminyak dan Lumpur Aktif Kembali [RAS] karena tidak merusak flok .

Kemampuan pompa untuk lulus bahan berserat panjang seperti tali tanpa

menyumbat membuat pilihan sering untuk aplikasi air limbah rumah tangga.

Sebuah sekrup pompa sentrifugal biasanya memiliki efisiensi operasional sebesar

70% hingga 85%. Ia memiliki kepala yang relatif curam naik / bentuk kurva

kapasitas aliran memberikan kemampuan kontrol yang baik selama rentang

operasi yang diijinkan

Impeller memiliki pisau tunggal, secara aksial dari inlet diperluas dan

dikembangkan di sekitar porosnya seperti pembuka sumbat botol.

Menghubungkan ke stopkontak ini sentrifugal memungkinkan memompa dengan

minimum agitasi dan geser, faktor penting ketika produk memar, emulsifikasi

cairan atau penyumbatan harus dihindari.

Sekrup ini memiliki impeler sentrifugal:

Bebas besar bagian untuk memompa cairan dengan benda padat dan bahan

berserat

Mampu memompa cairan dan viskositas di atas nilai normal mungkin

dengan pompa sentrifugal konvensional

Curam H / Q kurva dengan katup tertutup dua kali titik efisiensi terbaik

Page 27: LAPORAN AKHIR MP

27

Rendah karakteristik

daya kurva

Efisiensi tinggi hidrolik

Pompa sentrifugal yang paling sering dikaitkan dengan tipe aliran radial.

Namun, sentrifugal "pompa istilah" dapat digunakan untuk menggambarkan

semua jenis impeller pompa rotodynamic termasuk aliran radial dan campuran

variasi aksial,

Sering hanya disebut sebagai pompa sentrifugal. Fluida masuk sepanjang

pesawat aksial, dipercepat oleh impeller dan keluar di sudut kanan ke poros

(radial). Pompa aliran Radial beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi dan laju

alir lebih rendah dari aksial dan pompa aliran campuran.

Berdasarkan konstruksinya (baling – baling / sedu), impeller dibagi

menjadi:

1) Impeller tertutup (Enclosed Impeller), akan beroperasi tanpa

kemacetan dengan efisiensi yang tinggi bila dipakai untuk air yang

bersih tanpa lumpur.

2) Impeller terbuka (Open Impeller), dapat dipergunakan dengan

efisiensi yang lebih tinggi yang tidak akan macet untuk air yang

sedikit lumpur.

3) Impeller Semi/Setengah Terbuka, sangat cocok untuk penggunaan

penyedotan air yang kotor, misalnya air berlumpur atau cairan

kotoran (slurry), meskipun dengan efisiensi yang rendah tetapi

jarang menemui kemacetan.

C. Pompa Aliran Aksial

Pompa aliran aksial berbeda dari aliran radial dalam fluida masuk dan

keluar sepanjang paralel ke arah yang sama poros berputar. Fluida tidak

dipercepat tapi bukan "mengangkat" oleh aksi impeller. Mereka mungkin bisa

disamakan dengan sebuah baling-baling berputar dalam tabung panjang. Pompa

Page 28: LAPORAN AKHIR MP

28

aliran aksial beroperasi pada tekanan yang jauh lebih rendah dan tingkat aliran

lebih tinggi dari pompa aliran radial.

D. Campuran Pompa Aliran

Pompa aliran campuran, seperti namanya, berfungsi sebagai kompromi

antara pompa aliran radial dan aksial, cairan pengalaman baik percepatan radial

dan angkat dan keluar impeller di suatu tempat antara 00-90 derajat dari arah

aksial. Akibatnya pompa aliran campuran yang beroperasi pada tekanan yang

lebih tinggi dari pompa aliran aksial sementara memberikan debit lebih tinggi dari

pompa aliran radial. Sudut keluar aliran yang menentukan karakteristik tekanan

kepala-discharge dalam kaitannya dengan aliran radial dan campuran.

E. Jet Pompa Eductor

Ini menggunakan jet, sering uap, untuk menciptakan tekanan rendah.

Tekanan rendah ini menyebalkan dalam cairan dan mendorong ke daerah tekanan

yang lebih tinggi.

F. Pompa Gravity

Pompa Gravity termasuk menyedot dan 's air mancur Heron - dan ada juga

penting qanat atau sistem foggara yang hanya menggunakan aliran menurun untuk

mengambil air dari bawah tanah akuifer-jauh di daerah yang tinggi untuk

konsumen di ketinggian rendah. Ram hidrolik ini juga kadang-kadang disebut

sebagai pompa gravitasi.

G. Perbaikan Pompa

Meneliti catatan pompa perbaikan dan MTBF (waktu yang berarti antara

kegagalan) adalah sangat penting bagi pengguna pompa yang bertanggung jawab

dan nurani. Mengingat fakta bahwa, kata pengantar untuk tahun 2006 Pompa

Buku Pegangan Pengguna menyinggung "kegagalan pompa" statistik. Demi

kenyamanan, kegagalan statistik ini sering diterjemahkan ke MTBF (dalam hal

ini, diinstal hidup sebelum kegagalan).

Page 29: LAPORAN AKHIR MP

29

Pada awal 2005, Gordon Buck, John Crane Inc 's chief engineer untuk

Lapangan Operasi di Baton Rouge, LA, memeriksa catatan perbaikan untuk

sejumlah kilang dan pabrik kimia untuk memperoleh data keandalan bermakna

untuk pompa sentrifugal. Sebanyak 15 pabrik yang beroperasi memiliki hampir

15.000 pompa termasuk dalam survei. Terkecil tanaman ini memiliki sekitar 100

pompa; beberapa tanaman memiliki lebih dari 2000. Semua fasilitas yang

berlokasi di Amerika Serikat. Selain itu, semua tanaman memiliki beberapa jenis

program pompa kehandalan dalam penyelesaian. Beberapa program dapat

dianggap sebagai "baru," orang lain sebagai "diperbarui" dan yang lain sebagai

"didirikan. Banyak dari tanaman-tapi tidak semua-memiliki pengaturan aliansi

dengan John Crane. Dalam beberapa kasus, kontrak aliansi termasuk memiliki

John Crane Inc teknisi atau insinyur di tempat untuk mengkoordinasikan berbagai

aspek program.

Tidak semua tanaman kilang, bagaimanapun, dan hasil yang berbeda bisa

diharapkan di tempat lainPada tumbuhan kimia, pompa secara tradisional telah

"membuang-pergi" hal sebagai serangan kimia dapat menyebabkan hidup terbatas.

Hal-hal telah membaik dalam beberapa tahun terakhir, tapi agak terbatas ruang

tersedia di "tua" tempat DIN dan kotak isian standar ASME-batasan pada jenis

segel yang dapat dipasang. Kecuali upgrade pompa pengguna ruang segel, hanya

versi yang lebih kompak dan sederhana dapat diakomodasi. Tanpa upgrade ini,

masa hidup dalam instalasi kimia umumnya diyakini sekitar 50 sampai 60 persen

dari nilai-nilai kilang.

Tak perlu dikatakan bahwa pemeliharaan terjadwal sering merupakan

salah satu biaya paling signifikan kepemilikan, dan kegagalan sil mekanik dan

bantalan antara penyebab utama. Perlu diketahui nilai potensial memilih pompa

yang harganya lebih awalnya, tapi berlangsung lama antara perbaikan. MTBF dari

sebuah pompa yang lebih baik mungkin satu sampai empat tahun lebih lama

dibandingkan dengan rekan non-upgrade. Satu pompa kebakaran terjadi per 1000

kegagalan. Setelah kegagalan pompa lebih sedikit berarti memiliki lebih sedikit

merusak pompa kebakaran.

Page 30: LAPORAN AKHIR MP

30

2.2. Pemakaian dan Pemilihan Pompa

Dalam teori dasar telah disinggung bagaimana cara kerja setiap jenis

pompa, sedangkan pemilihan pemakaian pompa didasarkan pada keadaan medan,

lokasi , dan biaya yang tersedia. Suku cadang harus mudah didapat apabila terjadi

kerusakan, sehingga tidak menghambta pekerjaan.

Biaya operasi perlu diperhatikan, termasuk harga unit pompa dan biaya-

biaya pembelian bahan bakar, pelumas, dan perawatan. Modal yang diperlukan

bergantung pada pengairan yang dipilih ; misalnya suatu daerah yang luas dapat

memakai satu pompa yang besar atau dapat pula memakai beberapa unit pompa

yang berkapasitas kecil.

Debit air juga perlu diperhatika. Bila kita hanya memperhatikan besarnya

saja, dan tidak memperhatikan debit persediaan air, maka kita kaan menemui

kesulitan bila sumber air itu tidak sepadan dengan pompa yang kita pasang.

2.3. Pemeliharaan Pompa

Petunjuk teknis yang ada dalam buku petunjuk atau saran dari para

penyuluh tidak boleh diabaikan. Dengan demikian, unit pompa dapat bertahan

dalam waktu yang lama. Menurut pengalaman, dengan perawatan yang baik dan

teratur, unit pompa dapat digunakan dan masih bekerja dengan baik selama

bertahun-tahun lamanya setelah masa penyusutan (depreciation).

Pemeliharaan unit pompa dengan motor yang terpisah dengan transmisi V-

belt atau flat belt, lebih mudah dibandingkan dengan pompa yang dihubungkan

langsung (direct coupled). Hal ini sangat terasa bila di sekitar tempat

beroperasinya pompa itu belum ada teknisi yang sangat berpengalaman.

Perawatan alat penggerak dengan bahan bakar diesel (solar) biasanya lebih mudah

daripada motor bensin. Dengan syarat bahwa solarnya harus dalam keadaan bersih

dan murni. Hal ini dikarenakan konstruksi motor diesel lebih sederhana.

Page 31: LAPORAN AKHIR MP

31

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu : Jum’at, 16 April 2010

Tempat : di Belakang Gedung OECF Fakultas Pertanian Universitas

Mulawarman

3.2. Bahan dan Alat

Bahan

1) Air

Alat

5) Pompa Otomatis merk Shimizu

6) Pompa Penggerak Mesin 4 Tak Tanpa Listrik.

7) Alat Tulis

3.3. Cara Kerja

Pompa Otomatis

5) Letakkan selang yang berasal dari saluran input ke sumber air,

dan selang output ke tempat dimana air akan dialirkan.

6) Hubungkan kabel listrik dari pompa ke sumber listrik.

7) Secara otomatis pompa akan bekerja dengan sendinrinya apabila

terdapat kran yang dibuka dan berhenti apabila tidak ada kran

yang terbuka.

Pompa Penggerak Mesin 4 Tak Tanpa Listrik

1) Isi tangki bahan bakar dengan bensin murni, kemudian tutup

dengan rapat agar bahan bakar tidak keluar saat mesin beroperasi.

2) Letakkan selang yang berasal dari saluran input ke sumber air,

dan selang output ke tempat dimana air akan dialirkan.

3) Hidupkan mesin dengan cara di engkol.

4) Pompa sudah dapat digunakan.

Page 32: LAPORAN AKHIR MP

32

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1. Pompa Otomatis

4.2. Pompa Penggerak Mesin 4 Tak Tanpa Listrik

Page 33: LAPORAN AKHIR MP

33

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan

Pompa didefinisikan sebagai suatu alat yang digunakan untuk

memindahakan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara

menaikkan tekanan cairan tersebut (Suriansyah, 2010). Dari definisi tersebut

sudah jelas bahwa fungsi pompa sangat penting bagi dunia pertanian karena air

adalah unsur utama yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan

berproduksi. Sehingga peran pompa sangat dibutuhkan untuk memindahkan air

dari sumber mata air seperti sungai, danau, waduk dan lain-lain ke lahan-lahan

tempat para petani menanam tanamannya. Apalagi pada saat musim kemarau yang

sumber air sangat susah ditemukan dan apabila ada tempatnya pun sangat jauh

dari lahan tempat petani menanam tanamannya. Pada saat itulah fungsi pompa

sangat dibutuhkan oleh para petani untuk memudahkan mereka menyediakan air

untuk lahan-lahan pertanian mereka agar tidak terjadi kekeringan di lahan mereka

walaupun pada saat musim kemarau, sehingga dapat diperoleh hasil panen yang

sangat memuaskan dari lahan-lahan mereka.

Tipe pompa yang diperlukan tergantung dari daya hisap dan daya

tekanannya (Suriansyah, 2010). Hampir setiap pompa dapat dipergunakan untuk

menaikkan air dengan jarak rendah (sekitar ± 5 m), dalam hal demikian pompa

jenis yang paling sederhana dan yang paling murah dipilih. Tetapi dimana air

harus diangkat dengan ketinggian yang lumayan, maka harus dipergunakan salat

satu pompa yang dirancang khusus.

Untuk sekarang ini jenis pompa yang paling sering digunakan di pertanian

maupun untuk rumah tangga adalah jenis pompa sentrifugal. Karena jenis pompa

ini adalah jenis pompa yang sederhana dan sangat mudah pemeliharaannya.

Pompa sentrifugal terdiri dari satu set sudu-sudu yang berputar, tertutup di dalam

rumah pompa dan digunakan untuk mentransfer energy ke fluida melalui gaya

sentrifugal. Pada tipe yang sederhana, baling-baling yang melentur (curved)

Page 34: LAPORAN AKHIR MP

34

digerakkan pada kecepatan yang tinggi dalam rumah-rumah yang berbentuk

pirirngan. Air masuk dari tengah-tengah rumah, dan adanya gerakan putar dari

baling-baling menyebabkan air diangkat ke atas dan keluar lewat pipa

pengeluaran yang mempunyai konstruksi secara “tangensial” terhadap rumah-

rumah pompa. Pompa sentrifugal mepunyai 2 bagian utama, yaitu:

1. Bagian yang berputar, termasuk impeller (baling/sedu) dan poros.

2. Bagian yang tetap (diam) seperti rumah pompa, stuffing box dan bantalan.

Pada praktikum pengenalan alat/mesin pertanian yaitu pompa dicoba dua

buah pompa yang berbeda jenis atau tipe dan mesin penggeraknya, tetapi jenis

pompanya sama yaitu jenis pompa sentrifugal. Pompa pertama adalah pompa

merk Shimizu model PS-130 BT. Pompa ini adalah tipe pompa otomatis, yang

dimaksud dengan pompa otomatis yaitu tekanan air dalam tabung dimanfaatkan

untuk menekan switch/sakelar dan membuat swich terbuka sehingga listrik dari

catu daya ke motor pompa terputus dan pompa akan mati. Saat pompa air bekerja

karena kran air terbuka, seluruh air akan tertuju dan mengalir ke kran yang

terbuka dan tidak ada air yang masuk ke ruang tabung otomatis karena tidak ada

air yang masuk ke ruang tabung otomatis. Karena tidak ada air yang masuk ke

tabun, katup tidak tertekan dan switch tetap tertutup dan mengalir listrik ke

pompa. Penggerak pompa ini adalah dinamo dan menggunakan listrik sebagai

sumber tenaganya. Pompa ini self priming, artinya dimana kita hanya memberikan

pancingan (priming) satu kali saja yaitu pada waktu pertama kali pompa akan

digunakan, sedangkan untuk operasi-operasi selanjutnya tidak memerlukan lagi

pancingan. Sebagaimana biasanya pompa pada umumnya, pompa ini juga

memiliki saluran input (menyedot air dari sumber air) dan saluran output

(mengalirkan air dari pompa menuju ke tempat yang dituju). Biasanya pompa

jenis ini dipakai pada skala rumah tangga saja.

Pompa kedua adalah pompa yang menggunakan mesin 4 tak sebagai

sumber penggerak utamanya, sehingga pompa ini tidak menggunakan listrik lagi

sebagai sumber tenaganya, tetapi menggunakan mesin 4 tak yang berbahan bakar

bensin. Pompa ini tidak otomatis sehingga pompa ini akan bekerja apabila telah di

hidupkan saja. Pompa ini juga pompa yang self priming. Pompa ini juga memiliki

Page 35: LAPORAN AKHIR MP

35

saluran input dan output, tetapi bedanya dengan pompa sebelumnya pompa ini

memiliki lubang saluran input yang lebih besar dibandingkan saluran outputnya.

Karena daya semprot yang dihasilkan oleh pompa ini cukup besar dan jauh

jaraknya sehingga air yang dibutuhkan volumenya harus besar pula sehingga

menggunakan saluran input yang besar pula sehingga air yang diambil dari

sumber air volumenya lebih besar. Pompa jenis ini bisanya digunakan untuk

mengalirkan air dalam skala besar seperti untuk mengairi persawahan dan

menyiram tanaman yang di tanaman di lahan yang cukup luas.

Page 36: LAPORAN AKHIR MP

36

BAB VI

KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu

cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan

tekanan cairan tersebut.

2. Pompa yang paling sering digunakan di pertanian maupun untuk

rumah tangga adalah jenis pompa sentrifugal, karena jenis pompa ini

adalah jenis pompa yang sederhana dan sangat mudah

pemeliharaannya.

3. Pompa otomatis merk Shimizu model PS-130 BT termasuk jenis

pompa sentrifugal, menggunakan dinamo sebagai sumber motor

penggeraknya, memiliki saluran input dan output serta pompa ini self

priming (sekali pancing), pompa ini biasanya digunakan dalam skala

rumah tangga saja.

4. Pompa yang menggunkan mesin 4 tak sebagai motor penggeraknya

biasanya digunakan untuk mengalirkan air dalam skala besar seperti

untuk mengairi persawahan dan menyiram tanaman yang di tanaman

di lahan yang cukup luas. Sama seperti pompa otomatis, pompa ini

juga termasuk jenis pompa sentrifugal dan self priming (sekali

pancing). Pompa ini juga memiliki saluran input dan output, tetapi

saluran inputnya memiliki ukuran yang lebih besar

dibandingkansaluran outputnya,

Page 37: LAPORAN AKHIR MP

37

ACARA III

PENGENALAN TRAKTOR RODA EMPAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengolahan tanah merupakan salah satu usaha ekstensifikasi dan

merupakan kegiatan yang paling banyak memerlukan energi. Pengolahan tanah

secara manual menyerap tenaga kerja yang besar baik tenaga kerja manusia

maupun ternak sebagai tenaga tarik. Suatu tindakan yang ikut mempengaruhi

produksi sekaligus pendapatan petani, pengolahan tanah mendapatkan

perencanaan yang baik. Sebab kesalahan dalam pengolahan tanah dapat merusak

struktur tanah, mempercepat terjadinya erosi, terjadinya perombakan bahan

organik dengan cepat, dan sebagainya. Di samping itu, cara pengolahan tanah

yang tidak tepat hanya akan memboroskan tenaga. Oleh karena itu, untuk

kelancaran pengerjaan pengolahan tanah dengan alat mekanis maka memerlukan

tenaga yang besar yaitu traktor.

Penggunaan dan pengembangan pemakaian traktor dalam bidang pertanian

merupakan suatu tindakan yang tepat, dan tidak terfokus pada kegiatan

pengolahan tanah saja, tetapi juga untuk kegiatan pertanian lainnya.

Traktor sebagai sumber tenaga dalam pengolahan tanah, diharapkan dapat

mengurangi waktu dan biaya operasional yang diperlukan. Kapasitas kerja

menjadi lebih tinggi dan pendapatan petani akan bertambah, sehingga dapat

dilaksanakan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi yang sempurna

(Hardjosoediro, 1983).

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan traktor dapat digunakan pada

lahan basah dan lahan kering, pada keadaan air tanah yang berbeda. Sebagai

akibat perbedaan kandungan air tanah ini, tanah akan memperlihatkan reaksi yang

berbeda pada proses pengolahan tanah.

Page 38: LAPORAN AKHIR MP

38

Pengolahan tanah di lahan kering adalah untuk menciptakan lahan gembur

bebas dari lapisan kedap yang berada di bawah lapisan top soil. Jadi lapisan kedap

pada lahan kering harus dihancurkan, pengolahan tanah biasanya dilakukan pada

top soil sampai kedalaman 20 cm, juga memungkinkan sampai 30 cm bertujuan

agar perakaran tanaman akan lebih berkembang (Chatib, 2004).

Kecepatan dalam pengolahan tanah merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kapasitas kerja efektif yang dapat dicapai dalam pengolahan tanah.

Kapasitas kerja efektif adalah faktor yang menentukan besarnya biaya

penggunaan alat persatuan luas.

Mengingat pentingnya pengolahan tanah sebagai suatu tindakan yang ikut

menentukan keberhasilan suatu tanaman dan pendapatan petani, perlu kiranya

diusahakan alat pengolah tanah yang sesuai dan dapat memberikan produksi

optimal, dengan biaya rendah dan waktu relatif singkat.

Oleh karena itu mahasiswa yang mendalami ilmu budidaya pertanian harus

bisa mengetahui dan mengoperasikan alat pengolah tanah bekerja pada lahan

kering dengan menggunakan traktor roda empat sebagai tenaga mekanis atau

pengggerak serta waktu yang diperlukan dalam proses olah tanah dapat

diefisienkan.

1.2. Tujuan

Mahasiswa mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada traktor tangan

dan dapat mengoperasikan traktor roda empat.

Page 39: LAPORAN AKHIR MP

39

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Traktor Roda Empat

Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi

dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring,

dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari

motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk

bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan ukurannya

dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar.

Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat

duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau

disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch point

atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan,

sedangkan satu tuas lainnya berada dibagian atas sistem penyambungan titik tiga,

disebut top link (tuas penyambung bagian atas). Dengan menggunakan sistem

penyambungan ini pengaturan posisi peralatan (bajak, dll.) yang diinginkan dapat

diatur dengan memanjangkan atau memendekkan tuas penyambung atas.

Selanjutnya untuk mengamankan agar traktor tidak terangkat pada saat

dioperasikan untuk pengolahan tanah, maka traktor perlu disetimbangkan dengan

memasang beban tambahan pada bagian depan traktor. Dengan melakukan

persiapan seperti ini, maka traktor telah siap dioperasikan untuk pengolahan

tanah.

Bagian-bagian Utama dari Traktor Roda Empat dan Fungsinya adalah

sebagai berikut:

1. Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi

traktor di lapangan

2. Roda depan : roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk

pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian

belakang

Page 40: LAPORAN AKHIR MP

40

3. Roda belakang : roda bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar

dari roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban

traktor dan peralatan yang terpasang.

4. Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap

sebagai rumah dari sistem transmisi

5. Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar

traktor tidak terangkat pada saat mengolah tanah

6. Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang

dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk

menggerakkan peralatan stasioner

7. Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah

yang relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme

penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch

poin)

2.2. Mesin Traktor Roda Empat

Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar.

Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15

hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor

raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai

150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa

digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).

Berdasarkan jenis rodanya, traktor dapat digolongkan menjadi:

1. Traktor satu gardan (two wheel-drive tractor/rowcrop tractor)

Traktor satu gardan banyak digunakan di perkebunan kecil yang

membudidayakan tanaman larikan seperti; kentang kobis. Traktor ini mempunyai

sudut putar yang kecil, lebar roda tipis dan jarak antar roda kiri dan kanan dapat

diatur. Umumnya daya yang digunakan tidak terlalu besar, sekitar 22 – 33 kw

(30–45 hp).

Page 41: LAPORAN AKHIR MP

41

2. Traktor beroda track

Traktor beroda trac banyak digunakan di perkebunan yang luas atau di

perkebunan yang masih baru, yang lahannya belum tertata. Daya penggerak yang

biasa digunakan antara 52 – 110 kW (70 – 150 hp). Traktor ini tidak bisa

digunakan di jalan raya, hanya digunakan pada kebun yang satu e kebun yang ain.

Kecepatan jalannya rendah, namun mempunyai daya tarik yang tinggi dan dapat

digunakan pada kondisi ahan yang berat. Karena lebar rodanya besar maka daya

tumpu ke tanah menjadi kecil, sehingga traktor ini dapat digunakan pada lahan

yang lembek tanpa takut tenggelam.

3. Traktor dobel gardan (two wheel-drive tractor)

Dibanding dengan traktor satu gardan, traktor dobel gardan mempunyai

daya tarik yang lebih besar. Karena masih menggunaka roda ban, traktor ini masih

dapat berjalan di jalan raya. Maka banyak pemilik perkebunan memilih traktor

jenis ini.

Ada dua tipe dari traktor dobel garden:

a. Traktor dengan roda depan lebih kecil dari roda belakang, daya yang

digunakan antara 33 – 67 kW (45 – 90 hp)

b. Traktor dengan roda depan sama besar dengan roda belakang, daya yang

digunakan antara 75 – 150 kw (100 – 200 hp)

2.3. Pengendali/Kontrol Traktor Roda Empat

Pengendali adalah indikator, saklar, tuas dan pedal yang digunakan untuk

mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional,

traktor roda empat ada banyak tuas kendali. Pengendali yang ada pada traktor roda

empat dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 

     Indikator dan saklar pada dashboard, antara lain:

1. Kunci kontak (saklar utama) Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu

- OFF (mati), Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan mematikan

motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini juga dapat

mematikan traktor.

Page 42: LAPORAN AKHIR MP

42

- Preheat, Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang pembakaran

akan membara, sehingga akan memanaskan ruang pembakaran. Tujuannya

agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat mulai dihidupkan.

- ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung

- START, pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke motor stater.

2. Saklar lampu depan

Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya

ada satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu

jauh dan lampu dekat).

3. Saklar lampu sein

Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor akan

membelok. Bila traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu sein

seperti Anda mengendarai kendaraan.

4. Tombol klakson

Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci

kontak “ON”)

5. Indikator pemanas mesin

Untuk mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk

dihidupkan. Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak

diputar ke arah “preheat”

6. Indikator pengisian accu

Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”.

Akan tetapi setelah motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda pengisian

accu berjalan lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada

sistem pengisisan, sebaiknya motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan

terlebih dahulu.

7. Indikator temperatur air

Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”.

Lampu akan menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik

melebihi batas temperatur normal. Apabila lampu menyala, hal ini

Page 43: LAPORAN AKHIR MP

43

menunjukkan air radiator berkurang dan naik temperaturnya, motor terlalu

panas, atau ada kerusakan lainnya. Motor harus segera dimatikan.

8. Indikator sirkulasi oli pelumas

Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”.

Setelah motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka

akan padam kembali. Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan

pada sistem pelumasan, motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan

perbaikan.

9. Tuas dekompresi

Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin,

tarik tuas ini untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran.

Biarkan motor berputar dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong

kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor akan mudah dihidupkan. 

10. Tachometer dan meter jam

Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin dan meter jam

menunjukkan jumlah jam pemakaian

11. Sikring

Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard.

Funsi sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila

sikring ini putus, selidikilah penyebab dari arus yang berlebihan ini.

Setelah diketahui penyebabnya dan diperbaiki, ganti dengan sikring baru

yang ampernya sama. Pada kotak sikring dilengkapi dengan tempat sikring

cadangan.

Tuas dan pedal pengatur, antara lain:

1. Tuas pengatur gas

Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila

disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti.

Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk

mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga

kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan.

Page 44: LAPORAN AKHIR MP

44

2. Tuas hidrolik

Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem

hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila

tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang

implemen akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, Implemen

akan berhenti ada posisi tertentu.

3. Tuas persneleng utama

Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu

kecepatan mundur.

4. Tuas persneleng cepet lambat

Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di

ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas

persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan

2 mundur.

5. Tuas persneleng PTO

Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan.

Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya

satu, dua atau tiga macam kecepatan.

6. Tuas gardan depan

Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan

tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan

depan apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar

daya tarik traktor.

7. Pedal kopling

Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor

penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan

motor dengan transmisi terputus.

8. Pedal rem (kiri dan kanan)

Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan

terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam.

Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan

Page 45: LAPORAN AKHIR MP

45

kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan

sangat berbahaya.

9. Pedal gas

Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan

pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan

pedal gas apabila ingin memperlambat.

10. Tuas rem parkir

Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem.

Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri.

11. Pedal pengunci differensial (gardan)

Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang

dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok.

Namun dengan adanya gardan menyebabkan salah satu roda akan slip.

Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda

belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.

12. Pengunci kap motor

Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka

terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas

terlebih dahulu.

13. Pengatur tempat duduk

Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan

operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.

Memeriksa Traktor Roda Empat sebelum Dioperasikan Pemeriksaan

Traktor roda empat merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum

dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting.

Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui

sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit.

Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan,

yaitu:

Page 46: LAPORAN AKHIR MP

46

1. Memeriksa bahan bakar

Periksa isi tangki bahan bakar, bila urang tambahkan dengan solar.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ketingian permukaan bahan

bakar pada selang di pinggir tangki. Jangan Dibiarkan isi tangki sampai

kosong, karena udara akan masuk dalam sistem bahan bakar, sehingga

motor tidak dapat dihidupkan.

2. Memeriksa oli motor

Bukalah tutup lubang pengisian oli. Bersihkan oli yang ada pada tongkat

penduga dengan lap yang bersih. Masukkan kembali tongkat penduga dan

periksalah permukaan oli pada tongkat penduga. Permukaan oli harus

berada diantara garis batas maksimal dan minimal pada tongkat penduga.

Bila oli kurang, tambahlah oli SAE 40 untuk motor solar, sampai batas

maksimal.

3. Memeriksa radiator

Bukalah tutup radiator, periksalah apa permukaan air cukup (sampai batas

leher lubang pengisi air). Jika kurang, tambahkan air pendingin dengan air

bersih. Beberapa traktor, dilengkapi dengan botol pelimpah, apabila

permukaannya kurang juga diisi dengan air bersih. Periksa sarang radiator,

apabila kotor maka perlu dibersihkan. Apabila ada kebocoran, maka perlu

penambalan sebelum traktor dioperasikan.

4. Memeriksa saringan udara

Bukalah tutup saringan udara. Ambil elemen dan bersihkanapabila kotor.

Apabila traktor Anda dilengkapi dengan pra penyaring, maka bersihkan

juga pra penyaring tersebut. Untuk pengoperasian di daerah yang berdebu,

pembersihan saringan udara harus lebih sering.

5. Memeriksa oli transmisi

Bukalah “baut penutup pengontrol oli” pada samping kanan bak transmisi,

periksalah permukaan oli. Jumlah oli cukup bila oli mengalir keluar dari

lubang pengontrol oli. Beberapa jenis traktor yang lain, ada juga yang

menggunakan “tongkat pengukur”. Apabila kurang, tambahkan oli SAE

90, melalui lubang pengisian oli.

Page 47: LAPORAN AKHIR MP

47

6. Memeriksa oli poros roda depan

Apabila traktor yang digunakan dobel gardan, Periksa ketinggian

permukaan oli dengan tongkat ukur, apabila kurang tambahkan dengan oli

gardan

7. Tekanan ban roda

Ukur tekanan ban roda, dan periksa apakah tekanannya masih sesuai

dengan yang dianjurkan pada buku petunjuk. Tekanan roda depan dan

belakang biasanya berbeda. Apabila kurang maka perlu dipompa, apabila

terlalu keras, maka keluarkan angin sehingga tekanannya sesuai.

8. Memeriksa seluruh tuas pengendali

Gerakkan seluruh tuas pengendali, apakah masih berjalan dengan baik,

apabila tidak, harus diperbaiki terlebih dahulu.

9. Memeriksa seluruh pedal pengendali Injaklah semua pedal, apabila tidak

standar lagi, maka perlu penyetelan. (Penyetelan ada pada bagian

perawatan).

10. Meriksa accu

Periksalah permukaan elektrolit accu. Bila kurang tambahkan dengan air

murni (air accu). Jangan mengunakan accu zuur. Periksa amper/arus yang

keluar dari accu, apabila sudah rendah, stromlah accu di tempat

penyetruman.

11. Memeriksa mur baut yang kendur

Periksalah mur baut, terutama pada roda dan ban yang bergerak lainnya.

Baut dapat kendor karena adanya getaran. Apabila ada yang kendor,

kencangkan.

12. Memeriksa indikator pada dashboard

Periksalah semua indikator yang ada pada dashboard, dengan cara

memutar kunci kontak, apakah semua masih jalan atau tidak. Jika tidak,

periksa penyebabnya dan perbaiki.

13. Memeriksa saklar pada dashboard

Periksalah semua saklar yang ada pada dashboard, apakah semua masih

jalan atau tidak. Jika tidak, periksa penyebabnya dan perbaiki 

Page 48: LAPORAN AKHIR MP

48

14. Memeriksa naple gemuk (grease)

Periksa rumah gemuk pada bagian yang bergesekan, yang tidak kena oli

pelumas. Apabila tinggal sedikit, masukkan gemuk dengan grease gun

lewat naple gemuk.

15. Memeriksa implemen.

Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan

implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas. 

16. Persiapan peralatan tangan.

Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk

mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor roda

empat dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut.

17. Memeriksa Tali kipas

Tekan tali kipas pada sisi atasnya dengan jari. Besarnya pergeseran yang

baik sebasar 10 mm. Apabila terlalu kencang atau terlalu kendor maka tali

kipas perlu disetel. Apabila tali kipas sudah rusak, maka tali kipas perlu

diganti. Menghidupkan dan Mematikan Traktor Roda Empat Sebagian

besar, traktor roda empat menggunakan motor diesel sebagai tenaga

penggerak dan dihidupkan dengan motor stater. Sebelum traktor

dihidupkan, harus diperiksa terlebih dahulu, sehingga traktor siap untuk

dioperasikan. Kran bahan bakar dalam posisi “OPEN”. Rem Terkunci.

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan

dan mematikan traktor roda empat, beserta tujuannya.

1. Menghidupkan traktor roda empat:

a. Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian

pengendali. Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik

tangan maupun kaki.

b. Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan,

diperlukan untuk mengendalikan traktor.

c. Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada

saat kunci kontak pada posisi “ON” 

Page 49: LAPORAN AKHIR MP

49

d. Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan,

seluruh peralatan traktor tidak berjalan.

e. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”

f. Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi

oli pelumas menyala.

g. Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang

lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar,

sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan

panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses

pembakaran.

h. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan

pada saat distater.

i. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi

j. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor

stater akan memutar motor penggerak.

k. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci

kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan

motor stater

l. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator

sirkulasi oli pelumas mati.

m. Kecilkan posisi gas ke idle

n. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda

empat:

a. Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi

“START”, tarik tuas dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan.

Setelah motor berputar dengan cepat selama 3– 5 detik, doronglah tombol

dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali.

b. Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi

“ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater.

Page 50: LAPORAN AKHIR MP

50

Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan

merusak motor stater.

c. Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan

memberikan beban berat begitu motor hidup.

d. Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan

yang sirkulasi udaranya kurang baik.

2. Mematikan traktor roda empat

a. Lepaskan beban motor

b. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin

akan pelan, selama 1 menit.

c. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.

d. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada

aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

e. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut

f. Pasang pengunci rem sebelum meninggalkan traktor.

3. Menjalankan Traktor Empat

a. Injak penuh pedal kopling.

b. Pindahkan tongkat pengubah kecepatan utama dan tongkat pengubah

kecepatan PTO ke kecepatan yang di inginkan.

c. Lepaskan rem parker.

d. Tingkatkan akselerasi mesin dengan memindahkan tongkat atau pedal

akselerasi.

e. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan.

4. Menghentikan Traktor

a. Kurangi kecepatan.

b. Injak kedua kopling dan rem.

c. Hubungkan kembali pengunci rem kiri dan kanan kemudian pasang

rem.

Page 51: LAPORAN AKHIR MP

51

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu : Jum’at, 23 April 201

Tempat : di Belakang Gedung OECF Fakultas Pertanian Universitas

Mulawarman

3.2. Bahan dan Alat

Alat

1) Traktor Roda Empat merk Kubota

2) Alat Tulis

3.3. Cara Kerja

Cara Menjalankan Traktor Roda Empat

1) Dalam keadaan mesin netral, gas dalam keadaan idling, pedal

kopling ditekan (diinjak) penuh.

2) Masukkan tuas versenelimg sesuai dengan kecepatan yang

dikehendaki. Apabila pasangan roda gigi (verseneling) belum

dapat masuk betul, kendorkanlah penekan pada kopling sedikit,

kemudian tekan kembali kuat-kuat sambil menggerakkan tuas

versenelingnya. Jangan dipaksakan memasukkan gigi verseneling.

3) Jika gigi verseneling telah masuk betul, gas dibesarkan sedikit

demi sedikit sampai kira-kira setengah penuh.

4) Secara perlahan-lahan pedal kopling dilepaskan sampai terasa

adanya hubungan, kopling dilepaskan betul-betul sampai seperti

kedudukan semula, gas dibesarkan sesuai dengan kecepatan dan

beban yang dikehendaki.

Page 52: LAPORAN AKHIR MP

52

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1. Traktor Roda Empat

Page 53: LAPORAN AKHIR MP

53

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan

Traktor roda empat adalah alat yang fungsinya hampir sama dengan

traktor tangan atau traktor rod dua (hand traktor/power tiller) yaitu untuk

mengolah tanah dan sama-sama mengunakan mesin sebagai tenaga penggeraknya.

Hanya saja traktor roda empat dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan

untuk lahan sawah (Suriansyah, 2010). Dalam pertanian traktor ini digunakan

untuk mengolah tanah, penanaman, pemeliharaan, pengangkutan serta dapat juga

dipergunakan sebagai pengolahan hasil pertanian.

Bagian-bagian Utama dari Traktor Roda Empat dan Fungsinya adalah

sebagai berikut:

1. Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau operasi

traktor di lapangan

2. Roda depan : roda bagian depan dari traktor yang berfungsi untuk

pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian

belakang

3. Roda belakang : roda bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar

dari roda bagian depan traktor yang berfungsi untuk menumpu beban

traktor dan peralatan yang terpasang.

4. Chasis traktor : bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap

sebagai rumah dari sistem transmisi

5. Pemberat : besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar

traktor tidak terangkat pada saat mengolah tanah

6. Poros PTO : poros yang difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang

dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak rotari), atau untuk

menggerakkan peralatan stasioner

Page 54: LAPORAN AKHIR MP

54

7. Sistem penyambungan peralatan : bentuk peralatan pengolahan tanah

yang relatif besar, maka pada traktor roda empat memerlukan mekanisme

penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch

poin)

Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar.

Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15

hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor

raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai

150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa

digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).

Pengendali yang terdapat pada traktor roda empat adalah indikator, saklar,

tuas dan pedal yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk

mempermudah jalannya operasional, traktor roda empat ada banyak tuas kendali.

Pengendali yang ada pada traktor roda empat dapat dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu: 

     Indikator dan saklar pada dashboard, antara lain:

1. Kunci kontak (saklar utama) Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu

- OFF (mati), Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan mematikan

motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini juga dapat

mematikan traktor.

- Preheat, Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang pembakaran

akan membara, sehingga akan memanaskan ruang pembakaran. Tujuannya

agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat mulai dihidupkan.

- ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung

- START, pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke motor stater.

2. Saklar lampu depan

Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya

ada satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu

jauh dan lampu dekat).

Page 55: LAPORAN AKHIR MP

55

3. Saklar lampu sein

Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor akan

membelok. Bila traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu sein

seperti Anda mengendarai kendaraan.

4. Tombol klakson

Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci

kontak “ON”)

5. Indikator pemanas mesin

Untuk mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk

dihidupkan. Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak

diputar ke arah “preheat”

6. Indikator pengisian accu

Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”.

Akan tetapi setelah motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda pengisian

accu berjalan lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada

sistem pengisisan, sebaiknya motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan

terlebih dahulu.

7. Indikator temperatur air

Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”.

Lampu akan menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik

melebihi batas temperatur normal. Apabila lampu menyala, hal ini

menunjukkan air radiator berkurang dan naik temperaturnya, motor terlalu

panas, atau ada kerusakan lainnya. Motor harus segera dimatikan.

8. Indikator sirkulasi oli pelumas

Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”.

Setelah motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka

akan padam kembali. Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan

pada sistem pelumasan, motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan

perbaikan.

9. Tuas dekompresi

Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin,

Page 56: LAPORAN AKHIR MP

56

tarik tuas ini untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran.

Biarkan motor berputar dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong

kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor akan mudah dihidupkan. 

10. Tachometer dan meter jam

Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin dan meter jam

menunjukkan jumlah jam pemakaian

11. Sikring

Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard.

Funsi sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila

sikring ini putus, selidikilah penyebab dari arus yang berlebihan ini.

Setelah diketahui penyebabnya dan diperbaiki, ganti dengan sikring baru

yang ampernya sama. Pada kotak sikring dilengkapi dengan tempat sikring

cadangan.

Sedangkan uas dan pedal pengatur yang terdapat pada traktor roda empat,

antara lain:

1. Tuas pengatur gas

Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila

disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti.

Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk

mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga

kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan.

2. Tuas hidrolik

Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem

hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila

tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang

implemen akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, Implemen

akan berhenti ada posisi tertentu.

3. Tuas persneleng utama

Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu

kecepatan mundur.

Page 57: LAPORAN AKHIR MP

57

4. Tuas persneleng cepet lambat

Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di

ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas

persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan

2 mundur.

5. Tuas persneleng PTO

Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan.

Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya

satu, dua atau tiga macam kecepatan.

6. Tuas gardan depan

Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan

tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan

depan apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar

daya tarik traktor.

7. Pedal kopling

Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor

penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan

motor dengan transmisi terputus.

8. Pedal rem (kiri dan kanan)

Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan

terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam.

Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan

kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan

sangat berbahaya.

9. Pedal gas

Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan

pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan

pedal gas apabila ingin memperlambat.

10. Tuas rem parkir

Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem.

Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri.

Page 58: LAPORAN AKHIR MP

58

11. Pedal pengunci differensial (gardan)

Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang

dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok.

Namun dengan adanya gardan menyebabkan salah satu roda akan slip.

Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda

belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.

12. Pengunci kap motor

Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka

terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas

terlebih dahulu.

13. Pengatur tempat duduk

Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan

operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.

Memeriksa Traktor Roda Empat sebelum Dioperasikan Pemeriksaan

Traktor roda empat merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum

dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting.

Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui

sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit.

Untuk mengoperasikan traktor roda empat sedikit lebih rumit

dibandingkan mengoperasikan traktor tangan, karena komponen-komponen yang

terdapat di traktor roda empat lebih banyak dibandingkan dengan traktor tangan.

Tetapi apabila kita telaten dan rajin mempelajarinya, tidak sukar untuk

mengoperasikan traktor ini.

Cara mengoperasikan traktor roda empat, yaitu dalam keadaan mesin

netral, gas dalam keadaan idling, pedal kopling ditekan (diinjak) penuh.

Selanjutnya masukkan tuas versenelimg sesuai dengan kecepatan yang

dikehendaki. Apabila pasangan roda gigi (verseneling) belum dapat masuk betul,

kendorkanlah penekan pada kopling sedikit, kemudian tekan kembali kuat-kuat

sambil menggerakkan tuas versenelingnya. Jangan dipaksakan memasukkan gigi

verseneling. Jika gigi verseneling telah masuk betul, gas dibesarkan sedikit demi

Page 59: LAPORAN AKHIR MP

59

sedikit sampai kira-kira setengah penuh. Secara perlahan-lahan pedal kopling

dilepaskan sampai terasa adanya hubungan, kopling dilepaskan betul-betul sampai

seperti kedudukan semula, gas dibesarkan sesuai dengan kecepatan dan beban

yang dikehendaki.

Page 60: LAPORAN AKHIR MP

60

BAB VI

KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Traktor tangan adalah jenis traktor yang digunakan untuk mengolah

tanah, tetapi traktor ini dirancang untuk mengolah tanah pada lahan

kering.

2. Bagian-bagian utama yang terdapat pada traktor roda empat, yaitu

sistem kemudi, roda depan, roda belakang, chasis traktor, pemberat,

poros PTO, dan sistem penyambungan peralatan.

3. Untuk mengoperasikan traktor roda empat cukup rumit, sehingga

diperlukan keahlian khusus dan keterampilan bagi yang

mengoperasikan alat ini karena banyak komponen-komponen yang

terdapat pada alat ini

Page 61: LAPORAN AKHIR MP

61

ACARA IV

PENGENALAN RICE GRADER

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi atau peralatan pengolahan pasca panen pata tanaman padi pada

umumnya memang sudah tersedia, tapi mungkin sebagian sudah ketinggalan

jaman, baik dari model maupun kapasitas produksinya. Dan, dari teknologi-

teknologi tersebut juga harus kita perhatikan adalah mesin penggilingan padi yang

menjamin kualitas beras yang baik dan bergizi. Untuk kepentingan ini perlu

dibuat strategi baru dalam penyusunan dan pengadaan mesin-mesin tersebut. Di

antaranya adalah:

1. Di tingkat petani disediakan mesin dryer dan mesin pemecah kulit

(husker), bagi penggilingan beras disediakan mesin pemutih (whiter) yang

tentu saja tanpa pemakaian bahan kimia yang berbahaya, mesin pengkilap

(polysher), dan mesin pemisah beras (grader).

2. Pada penggilingan beras disediakan mesin pemisah batu (destoner), mesin

pemisah kualitas beras (grader), mesin pemilih warna (colour soter), serta

mesin pemutih dan pengkilap beras (whitener and polysher)

Dua hal di atas menunjukkan proses penggilingan beras yang prosedural

dan tertata rapi, di mana terlihat adanya pemerataan proses antara petani dan

penggilingan beras, yaitu petani menyediakan bahan baku sampai proses awal,

dan proses selanjutnya sampai proses akhir dilakukan oleh penggilingan beras.

Inilah yang harus kita cita-citakan bersama, sebagai salah satu langkah menuju

ketahanan pangan yang berkualitas, yakni dengan cara merevitalisasi mesin

penggilingan.

Page 62: LAPORAN AKHIR MP

62

Salah satu alat yang di jelaskan di atas adalah mesin pemisah kualitas

beras (grader). Sesuai dengan namanya alat ini berfungsi untuk memisahkan/

mengelompokkan beras sesuai dengan ukurannya. Sehingga kita tidak terlalu

susah lagi untuk memisahkan beras-beras yang diperoleh dari hasil panen sesuai

dengan kualitas dan ukuran beras tersebut masing-masing.

1.2. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari graser dan mahasiswa

dapat mengoperasikan alat tersebut.

Page 63: LAPORAN AKHIR MP

63

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Alat dan Mesin Pemanen Padi

Pemanenan padi harus meng-gunakan alat dan mesin yang memenuhi

persyaratan teknis, kesehatan, ekonomis dan ergo-nomis. Alat dan mesin yang

digunakan untuk memanen padi harus sesuai dengan jenis varietas padi yang akan

dipanen. Pada saat ini, alat dan mesin untuk memanen padi telah berkembang

mengikuti berkembangnya varietas baru yang dihasilkan. Alat pemanen padi telah

berkembang dari ani-ani menjadi sabit biasa kemudian menjadi sabit bergerigi

dengan bahan baja yang sangat tajam dan terakhir telah diintroduksikan reaper,

stripper dan combine harvester. Berikut ini adalah cara-cara pemanen padi

dengan menggunakan ani-ani, sabit biasa/bergerigi, reaper dan stripper.

a) Cara Pemanenan Padi dengan Ani-ani.

Ani-ani merupakan alat panen padi yang terbuat dari bambu diameter 10 –

20 mm, panjang ± 10 cm dan pisau baja tebal 1,5 – 3 mm. Ani-ani dianjurkan

digunakan untuk memotong padi varietas lokal yang berpostur tinggi. Pe-

manenan padi dengan ani-ani dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Tekan mata pisau pada malai padi yang akan dipotong.

Tempatkan malai diantara jari telunjuk dan jari manis tangan kanan.

Dengan kedua jari tersebut tarik malai padi ke arah pisau, sehingga malai ter-

potong.

Kumpulkan di tangan kiri atau masukkan kedalam ke-ranjang.

b) Cara Pemanen Padi dengan Sabit

Sabit merupakan alat panen manual untuk memotong padi secara cepat.

Sabit terdiri 2 jenis yaitu sabit biasa dan sabit bergerigi. Sabit biasa/ bergerigi

pada umumnya digunakan untuk memotong padi varietas unggul baru yang

berpostur pendek seperti IR-64 dan Cisadane. Penggunaan sabit bergerigi sangat

dianjur-kan karena dapat menekan kehilangan hasil sebesar 3 % (Damardjati et al,

1989; Nugraha et al, 1990). Spesifikasi sabit bergerigi yaitu:

Page 64: LAPORAN AKHIR MP

64

Gagang terbuat dari kayu bulat diameter ± 2 cm dan panjang 15 cm.

Mata pisau terbuat dari baja keras yang satu sisinya bergerigi antara 12 – 16

gerigi sepanjang 1 inci.

Pemotongan padi dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas,

potong tengah dan potong bawah tergantung cara perontokan. Pemotongan

dengan cara potong bawah dilakukan bila perontokan dengan cara

dibanting/digebot atau meng-gunakan pedal thresher. Pe-motongan dengan cara

potong atas atau tengah dilakukan bila perontokan menggunakan power thresher.

Berikut ini cara panen padi dengan sabit biasa/bergerigi:

Pegang rumpun padi yang akan dipotong dengan tangan kiri, kira-kira 1/3

bagian tinggi tanaman.

Tempatkan mata sabit pada bagian batang bawah atau tengah atau atas

tanaman (tergantung cara perontokan) dan tarik pisau tersebut dengan tangan

kanan hingga jerami terputus.

c) Cara Pemanenan Padi dengan Reaper

Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat.

Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin

ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan

menjatuhkan atau me-robohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper

dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk

sapu lidi ukuran besar. Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu

reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper 5 row. Bagian komponen mesin reaper

adalah sebagai berikut :

Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja

dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur ke-

cepatan, tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja.

Unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari

baja keras dengan jumlah gigi dan diameter ber-macam-macam sesuai de-

ngan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan.

Page 65: LAPORAN AKHIR MP

65

Unit pisau pemotong ter-letak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari

pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam.

Pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang

panjangnya 120 cm.

Unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang.

Motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM.

Penggunaan reaper di-anjurkan pada daerah-daerah yang kekurangan

tenaga kerja dan dioperasikan di lahan dengan kondisi baik (tidak tergenang, tidak

berlumpur dan tidak becek). Menurut hasil penelitian, penggunaan reaper dapat

menekan kehilangan hasil sebesar 6,1 %. Berikut ini cara pengoperasian mesin

reaper :

Sebelum mengoperasikan mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi

dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m

sebagai tempat berputarnya mesin reaper.

Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan

dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.

Pemotongan dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan

terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.

Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

d) Cara Pemanenan padi dengan Reaper Binder

Reaper binder merupa-kan jenis mesin reaper untuk memotong padi

dengan cepat dan mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk

sapu lidi ukuran besar. Bagian komponen mesin reaper binder adalah sebagai

berikut :

Kerangka utama yang terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa

baja dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling pisau pemo-

tong yang merupakan kawat baja terserot.

Unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari

baja keras dengan jumlah gigi dan diameter bermacam-macam sesuai dengan

reduksi tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan.

Page 66: LAPORAN AKHIR MP

66

Unit pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau mata pisau berbentuk

segitiga yang panjangnya antara 40-60 cm.

Pisau pengikat terbuat dari besi plat baja, kawat baja, dan besi bulat yang

ukurannya bermacam-macam.

Unit pengikat ini dilengkapi dengan tali yang terbuat dari yute berbentuk

gulungan.

Unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang.

Motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM.

Berikut ini cara peng-operasian mesin reaper binder :

Sebelum mengoperasikan mesin pemanen, terlebih dahulu potong / panen

padi dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m

sebagai tempat berputarnya mesin stripper.

Sebelum mesin dihidup-kan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan

dipanen. Pemanenan dilakukan mulai dari sisi sebelah kanan petakan.

Pemotongan dilakukan sekaligus untuk 1 atau 2 baris tanaman sekaligus dan

akan terlempar ke sisi kanan alat, sebelum terlempar, batang jerami yang

sudah terpotong diikat dengan tali peng-ikat melalui mekanisme pengikat

pada mesin tersebut.

Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

2.1.1. Sistem Panen

Sistem panen harus dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

(a) Pemanenan dilakukan dengan sistem beregu/kelompok.

(b) Pemanenan dan perontokan di-lakukan oleh kelompok pemanen.

(c) Jumlah pemanen antara 5 – 7 orang yang dilengkapi dengan 1 unit pedal

thresher atau 15 – 20 orang yang dilengkapi 1 unit power thresher.

Page 67: LAPORAN AKHIR MP

67

A. Penumpukan dan Pengumpulan

Penumpukan dan pengumpulan merupakan tahap penanganan pasca panen

setelah padi dipanen. Ketidak-tepatan dalam penumpukan dan pe-ngumpulan

padi dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi. Untuk

menghindari atau mengurangi terjadinya kehilangan hasil sebaiknya pada waktu

penumpukan dan pengangkutan padi menggunakan alas. Penggunaan alas dan

wadah pada saat penumpukan dan pengangkutan dapat menekan kehilangan hasil

antara 0,94 – 2,36 %.

B. Perontokan

Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah

pemotongan, penumpukan dan pengum-pulan padi. Pada tahap ini, kehilangan

hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan perontokan dapat mencapai lebih

dari 5 %. Cara perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara digebot

menjadi menggunakan pedal thresher dan power thresher.

1) Perontokan padi dengan cara digebot

Gebotan merupakan alat perontok padi tradisionil yang masih banyak

digunakan petani. Bagian komponen alat gebotan terdiri dari:

(a) Rak perontok yang terbuat dari bambu/kayu dengan 4 kaki berdiri di atas

tanah, dapat dipindah-pindah.

(b) Meja rak perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membujur atau

melintang dengan jarak renggang 1 – 2 cm.

(c) Di bagian belakang, samping kanan dan kiri diberi dinding penutup dari

tikar bambu, plastik lembaran atau terpal sedangkan bagian depan terbuka.

Berikut ini cara perontokan padi dengan alat gebot :

(a) Malai padi diambil secukupnya lalu dipukulkan/digebot pada meja rak

perontok ± 5 kali dan hasil rontokannya akan jatuh di terpal yang ada di

bawah meja rak perontok.

(b) Hasil rontokan berupa gabah kemudian dikumpulkan.

Page 68: LAPORAN AKHIR MP

68

2) Perontokan padi dengan pedal thresher

Pedal thresher merupakan alat perontok padi dengan konstruksi sederhana

dan digerakan meng-gunakan tenaga manusia. Ke-lebihan alat ini

dibandingkan dengan alat gebot adalah mampu menghemat tenaga dan waktu,

mudah diperasikan dan mengurangi kehilangan hasil, kapasitas kerja 75 – 100

kg per jam dan cukup dioperasikan oleh 1 orang. Bagian komponen pedal

thresher terdiri dari :

(a) Kerangka utama terbuat dari kayu kaso atau pipa besi dengan ukuran

keseluruhan unit bervariasi, biasanya 120 cm x 120 cm.

(b) Silinder perontok terbuat dari lepengan papan berjajar berkeli-ling

membentuk silinder dengan diameter 36 – 38 cm dan lebar 42 – 45 cm. Di

sisi kiri dan kanan ditutup dengan pipa bulat setebal 2 – 3 cm. Pada

lempengan papan tersebut ditancapkan gigi perontok yang terbuat dari

kawat baja berbentuk huruf V terbalik. Ukuran lempengan kayu, tebal 10 –

15 mm, lebar 90 mm dengan jarak antar lempengan 15 mm. Tinggi

perontok ± 50 mm dengan lebar kaki-kaki sebesar 25 mm dengan jarak

antar gigi 40 mm. Jumlah gigi perontok pada satu lempengan 10 buah dan

jumlah lempengan papan 12 buah. Cara pemasang-an gigi perontok 20

mm diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada rangka utama.

(c) Unit transmisi tenaga melalui rantai sepeda dan spocket yang prinsip

kerjanya sama seperti mesin jahit.

(d) Tutup penahan gabah terbuat dari lembaran plastik atau terpal dengan

ukuran > 0 cm x 40 cm x 35 cm. Bagian ini dapat dilepas dari kerangka

utama.

Penggunaan pedal thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan

hasil padi sekitar 2,5 %. Berikut ini cara perontokan padi dengan pedal

thresher :

(a) Pedal perontok diinjak dengan kaki naik turun.

(b) Putaran poros pemutar memutar silinder perontok.

(c) Putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan

dengan memukul gabah yang menempel pada jerami sampai rontok.

Page 69: LAPORAN AKHIR MP

69

(d) Arah putaran perontok berlawanan dengan posisi operator (men-jauh dari

operator).

3) Perontokan padi dengan power thresher

Power thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber

tenaga penggerak enjin. Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan

alat perontok lainnya adalah kapasitas kerja lebih besar dan efisiensi kerja

lebih tinggi. Bagian komponen power thresher terdiri dari:

(a) Kerangka utama terbuat dari besi siku, uk. 40 mm x 40 mm x 4 mm dan

plat lembaran baja lunak tebal 1 – 3 mm, merupakan kedudukan

komponen lainnya.

(b) Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar

berkeliling membentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40

– 60 cm. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal 2 – 3

mm. Pada besi strip yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang

terbuat dari besi as baja 10 mm, panjang 50 – 60 mm diperkuat dengan

mur. Jumlah gigi perontok 30 – 88 buah. Diameter poros perontok 25 mm,

pada kedua ujung poros diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk

pada kerangka utama.

(c) Dalam ruang silinder terdapat sirip pembawa, saringan perontok dan pelat

pendorong jerami. Sirip pembawa terletak di bagian atas silinder perontok,

terletak menempel pada tutup atas perontok. Sirip ini mengarah ke pintu

pengeluaran jerami di sebelah belakang mesin perontok. Terbuat dari plat

lembaran dengan tebal 1 – 2 mm. Jaringan perontok terletak di sebelah

bawah silinder perontok, terbuat dari kawat baja atau besi baja 0,6 – 8 mm

bersusun menjajar, membentuk setengah lingkar-an, jarak antar besi baja

adalah 18 – 20 mm dan jarak antara ujung gigi perontok dan jaringan

minimal 15 mm. Pelat pendorong jerami terpasang pada silinder perontok

yang tak terpasang gigi perontok. Bagian ini terbuat dari besi plat tebal 2 –

3 mm denngan ukuran 15 – 15 mm.

Page 70: LAPORAN AKHIR MP

70

(d) Ayakan terletak di sebelah bawah saringan perontok, ukuran ayakan 45

mm x 390 mm, terbuat dari plat lembaran tebal 1,5 – 2 mm. Ayakan terdiri

dari 2 tingkat. Bagian atas berlubang-lubang dengan ukuran 13 mm x 13

mm dan bagian bawah rata. Ayakan ini bergerak maju mundur dan naik

turun melalui sitem as nocken.

(e) Kipas angin terbuat dari plastik dengan jumlah daun kipas 5 – 7 buah.

(f) Unit transmisi tenaga, melalui puller dan V belt dari motor penggerak

silinder perontok, kipas angin dan gerakan ayakan type V belt yang

digunakan adalah tipe B. Putaran silinder perontok untuk merontokan padi

adalah 500 – 600 RPM.

Penggunaan power thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan

hasil padi sekitar 3 %. Berikut ini cara perontokan padi dengan power thresher

:

(a) Pemotongan tangkai pendek disarankan untuk merontok dengan mesin

perontok tipe “throw in” dimana semua bagian yang akan dirontok masuk

ke dalam ruang perontok.

(b) Pemotongan tangkai panjang disarankan untuk merontok secara manual

denngan alat atau mesin yang mempunyai tipe “Hold on” dimana tangki

jerami dipegang, hanya bagian ujung padi yang ada butirannya ditekankan

kepada alat perontok.

(c) Setelah mesin dihidupkan, atur putaran silinder perontok sesuai dengan

yang diinginkan untuk merontok padi

(d) Putaran silinder perontok akan mengisap jerami padi yang di-masukkan

dari pintu pemasuk-kan.

(e) Jerami akan berputar-putar di dalam ruang perontok, tergesek terpukul dan

terbawa oleh gigi perontok dan sirip pembwa menuju pintu pengeluaran

jerami.

(f) Butiran padi yang rontok dari jerami akan jatuh melalui saringan perontok,

sedang jerami akan terdorong oleh plat pendorong ke pintu peng-eluaran

jerami.

Page 71: LAPORAN AKHIR MP

71

(g) Butiran padi, potongan jerami dan kotoran yang lolos dari saringan

perontok akan jatuh ke ayakan dengan bergoyang dan juga terhembus oleh

kipas angin.

(h) Butiran hampa atau benda-benda ringan lainnya akan tertiup terbuang

melalui pintu pengeluaran kotoran ringan.

(i) Benda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui ayakan

yang berlubang, sedangkan butir padi akan jatuh dan tertampung pada

pintu pengeluaran padi bernas.

C. Pengeringan

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai

nilai tertentu sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam

waktu yang lama. Kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam melakukan

proses pengeringan dapat mencapai 2,13 %. Pada saat ini cara pengeringan padi

telah berkembang dari cara penjemuran menjadi pengering buatan.

1) Pengeringan Padi dengan Cara Penjemuran

Penjemuran merupakan proses pengeringan gabah basah dengan

memanfaatkan panas sinar matahari. Untuk mencegah bercampurnya kotoran,

kehilangan butiran gabah, memudahkan pe-ngumpulan gabah dan meng-

hasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran harus dilakukan

dengan menggunakan alas. Penggunaan alas untuk penjemuran telah

berkembang dari anyaman bambu kemudian menjadi lembaran plastik/terpal

dan terakhir lantai dari semen/beton. Berikut ini cara penjemuran gabah basah.

(a) Cara penjemuran dengan lantai jemur

Dari berbagai alas pen-jemuran tersebut, lantai dari semen merupakan

alas penjemuran terbaik. Permuka-an lantai dapat dibuat rata atau

bergelombang. Lantai jemur rata pembuatannya lebih mudah dan murah,

namun tidak dapat mengalirkan air hujan secara cepat bahkan adakalanya

menyebabkan genangan air yang dapat merusakkan gabah. Lantai jemur

Page 72: LAPORAN AKHIR MP

72

bergelombang lebih di-anjurkan, karena dapat meng-alirkan sisa air hujan

dengan cepat. Berikut ini cara penjemuran dengan lantai jemur :

o Jemur gabah di atas lantai jemur dengan ketebalan 5 cm – 7 cm untuk

musim kemarau dan 1 cm – 5 cm untuk musim penghujan.

o Lakukan pembalikan setiap 1 – 2 jam atau 4 – 6 kali dalam sehari

dengan menggunakan garuk dari kayu.

o Waktu penjemuran : pagi jam 08.00 – jam 11.00, siang jam 14.00 –

17.00 dan tempering time jam 11.00 – jam 14.00.

o Lakukan pengumpulan de-ngan garuk, sekop dan sapu.

(b) Cara penjemuran dengan alas terpal/plastik

Alas terpal/plastik dapat juga dipakai untuk alas penjemuran.

Beberapa keuntungan pengguna-an alas terpal/plastik adalah :

o Memudahkan pengumpulan untuk pengarungan gabah pada akhir

penjemuran.

o Memudahkan penyelamatan gabah bila pada waktu penjemuran hujan

turun secara tiba-tiba.

o Dapat mengurangi tenaga kerja buruh di lapangan.

Berikut cara penjemuran dengan alas terpal/plastik :

o Jemur gabah di atas alas terpal/plastik dengan ke-tebalan 5 – 7 cm

untuk musim kemarau atau 1 – 5 cm untuk musim peng-hujan.

o Lakukan pembalikan secara teratur setiap 1 – 2 jam sekali atau 4 – 6

kali dalam sehari. Pembalikan di-anjurkan tanpa mengguna-kan garuk

karena dapat mengakibatkan alas sobek.

o Waktu penjemuran : pagi jam 08.00 – jam 11.00, siang jam 14.00 –

17.00, dan tempering time jam 11.00 – jam 14.00.

o Lakukan pengumpulan de-ngan cara langsung di-gulung.

2) Pengeringan Padi dengan Pengering Buatan

Pengeringan buatan merupakan alternatif cara pengeringan padi bila

penjemuran dengan matahari tidak dapat dilakukan. Secara garis besar

Page 73: LAPORAN AKHIR MP

73

pengeringan buatan dibagi atas 3 bentuk, yaitu tumpukan datar (Flat Bed),

Sirkulasi (Recirculation Batch) dan kontinyu (Continuous-Flow Dryer).

(a) Flat Bed Dryer

Flat Bed Dryer merupakan mesin pengering yang terdiri dari:

o Kotak pengering terbuat dari plat lembaran, ber-bentuk kotak persegi

panjang dengan ukuran bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada kira-

kira bagian kotak terdapat sekat/lantai yang berlubang terbuat dari plat

baja lembaran, terbagi menjadi 2 ruangan, atas dan bawah.

o Blower/kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak

pengering, dihubungkan dengan cerobong.

o Kompor pemanas memakai bahan bakar minyak tanah.

Pengeringan dengan meng-gunakan Flat Bed Dryer dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

o Padi yang akan dikeringkan di tempatkan pada kotak pengering.

o Api dari sumber panas akan dihembuskan ke bagian/ ruangan bawah

dari kotak pegering oleh blower yang digerakkan motor peng-gerak.

o Udara panas naik ke ruang atau kotak pengering yang berisi padi

melalui sekat yang berlubang.

o Udara panas akan me-nurunkan kadar air padi.

(b) Continuous Flow Dryer

Continuous Flow Dryer me-rupakan mesin pengering dengan bagian

komponen mesin yeng terdiri dari kotak pengering, komponen pemanas

seperti kompor, kipas / blower, motor penggerak, dan screw conveyor

discharge. Ruangan plenum terletak di bagian tengah butiran padi yang

akan dikeringkan. Tingi kotak pengering 3 – 5 m. Bagian ini terbuat dari

plat baja lembaran dan tebalnya 2 – 3 mm.

Pengeringan dengan continuous flow dryer dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

o Cara kerja sama dengan drier lainnya, namun padi yang akan dikeringkan

diaduk posisinya oleh screw conveyor.

Page 74: LAPORAN AKHIR MP

74

o Alat ini terdiri dari kotak pengering vertikal, pemanas dan dilengkapi

dengan screw conveyor dischange.

o Gabah yang akan dikeringkan dimasukan pada bagian atas kotak

pengering. Udara pemanas dihembuskan pada salah satu sisi kotak

pengering dan keluar lewat sisi yang lain.

o Pada saat pengeringan gabah terus turun ke bawah dan dikeluarkan pada

bagian bawah “Screw Conveyor Dischange” yang terletak pada bagian

bawah kotak pengering. Besarnya kecepatan keluarnya gabah dapat diatur.

2.2. Mesin Pemilih Kualitas Beras (Grader)

Mesin ini berfungsi memilih butir-butir beras menurut ukurannya,

sehingga dapat dipisahkan beras kepala dengan beras pecah. Tergantung pada

ketelitian dan konstruksinya, mesin ini dapat memisahkan beras menjadi tiga atau

empat bagian, sehingga dapat dipisahkan masing-masing dalam kelompok beras

kepala, beras pecah ¾ bagian, bers pecah ½ bagian, beras pecah ¼ bagian, dan

menir halus. Mesin merupakan mesin tambahan, terutama bagi perusahaan

penggilingan padi besar, lebih-lebih yang melayani keperluan eksport dengan

kualitas tertentu, dan dipasang pada urutan seri terakhir. Kotoran-kotoran yang

tidak perlu dapat pula dipisahkan menggunakan mesin ini, misalnya batuan-

batuan kesil (pasir) maupun kotoran-kotoran lainnya.

Page 75: LAPORAN AKHIR MP

75

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu : Jum’at, 30 April 2010

Pukul 08.30 – Selesai

Tempat : Lab Agronomi Gedung OECF Fakultas Pertanian

Universitas Mulawarman

3.2. Bahan dan Alat

Bahan

1) Bibit Beras berbagai ukuran

Alat

1.) Rice Grader Merk Satake Rice Machine

2.) Rice Grader Merk ALMACO (Allan Machine Company)

3.) Rice Grader Merk Satake

3.3. Cara Kerja

1) Siapkan alat rice grader terlebih dahulu dan tempat untuk

menyolokkan aliran listrik.

2) Siapkan alat-alat lain yang diperlukan seperti tempat penampungan

dan tempat penyimpanan seperti karung.

3) Sebelum melakukan pemilihan benih, lakukan dulu percobaan awal

untuk memeriksa apakah ada bgaian yang tidak bekerja dengan

sempurna.

Page 76: LAPORAN AKHIR MP

76

4) Letakkan tempat penampungan tepat di bawah ujung tempat

pengeluaran.

5) Letak benih yang akan diproses, diusahakan dekat dengan operator.

6) Atur tipe mes terlebih dahulu, untuk menentukan grade atau tingkatan

benih ukuran berapa yang diinginkan. Misalnya benih dengan

tingkatan ukuran 1,9.

7) Setelah mesin hidup, masukkan gabah pada corong pemasukan dan

kontrol laju kipas. Karena apabila kipas berputar terlalu laju, benih-

benih yang hampa tidak akan keluar.

8) Benih yang memiliki ukuran dengan grade 1,9 akan keluar dan

tertampung pada alat penampungan

Page 77: LAPORAN AKHIR MP

77

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1. Hasil Pengamatan

Page 78: LAPORAN AKHIR MP

78

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan

Rice Grader (Rice=Beras/Padi; Grade=pengelompokkan), dari kata-kata

tersebut, maka rice grader dapat diartikan sebagai alat atau mesin yang

mengelompokkan beras atau padi. Dalam hal ini pengelompokkan tersebut

berdasarkan atas ukuran, bernas, serta beras kepala dengan beras pecah. Hal ini

sesuai dengan literatur Hardjosentono dkk (2002) bahwa rice grader berfungsi

memilih butir-butir beras menurut ukurannya, sehingga dapat dipisahkan beras

kepala dengan beras pecah. Karena sesuai dengan fungsinya, alat ini biasanya

hanya terdapat pada pabrik penggilingan beras yang besar dan mungkin sangat

jarang sekali ditemukan di petani-petani ataupun kelompok tani. Kalaupun ada,

kelompok tani dan petani tersebut memproduksi beras dalam skala besar serta

hasilnya untuk di ekspor ke luar negeri dan sangat jarang sekali beras yang di

produksi untuk memenuhi pasaran lokal. Karena kebutuhan beras yang di jual di

pasar luar negeri memerlukan hasil beras yang kualitasnya sangat bagus, bernas,

serta harus butir berasnya harus utuh dan tidak boleh pecah-pecah. mesin ini dapat

memisahkan beras menjadi tiga atau empat bagian, sehingga dapat dipisahkan

masing-masing dalam kelompok beras kepala, beras pecah ¾ bagian, bers pecah

½ bagian, beras pecah ¼ bagian, dan menir halus.

Pada saat praktikum dicoba 3 buah grader yang mempunyai cara kerja

berbeda-beda untuk memisahkan padi-padi yang ingin dipisahkan sesuai dengan

ukuran, kualitasnya.

1. Satake Rice Grader

Page 79: LAPORAN AKHIR MP

79

Grader ini menggunakan saringan yang berbentuk bulat dan dan

diletakkan di dalam grader sebagai alat untuk mengelompokkan padi-padi

yang sesuai dengan ukuran yang kita inginkan. Di saringan tersebut

terdapat lubang-lubang yang mempunyai ukuran-ukuran untuk

mengelompokkan padi yang dimasukkan dalam greader sehingga padi-

padi yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada saringan tersebut akan

secara otomatis keluar dari grader tersebut. Selain padi yang ukurannya

lebih kecil, padi yang tidak bernas dan patah pun otomatis keluar dari

grader jenis ini. Motor penggerak alat ini adalah dinamo dengan

menggunakan sumber tenaga listrik.

2. ALMACO (Allan Machine Company)

Grader ini menggunakan sistem blower sebagai alat untuk

mengelompokkan padi yang bernas serta yang ukurannya besar dengan

padi yang tidak bernas dan padi yang ukurannya kecil. Sistem kerja alat ini

menggunakan angin yang berasal dari kipas di alat tersebut yang

digerakkakan oleh dinamo untuk mengelompokkan padi. Padi yang bernas

dan ukurannya besar otomatis masih tetap berada di mesin grader tersebut

karena padi-padi ini mempunyai bobot yang berat sehingga angin dari

kipas tidak mampu mampu meniup padi-padi ini ke luar mesin grader.

Begitu pula sebaliknya terhadap padi-padi yang tidak bernas dan

ukurannya kecil akan tertiup keluar oleh angin yang berasal dari kipas

karena padi-padi tersebut mempunyai bobot yang ringan.

3. Satake

Prinsip kerja dari alat ini hampir sama dengan ALMACO yang

menggunakan sistem blower. Tetapi alat-alat ini memiliki 3 sekat yang

ketinggiannya bisa kita atur agar padi-padi yang bagus tetapi ukurannya

kecil dan bobotnya ringan apabila terlempar pada sekat pertama maka

dapat tersengkut di sekat kedua yang sekatnya lebih tinggi dan juga

selanjutnya di sekat terakhir. Sehingga padi-padi tersebut masih bisa tetap

tertampung di grader dan tidak terbuang keluar. Alat ini mempunyai

pengatur kecepatan yang, sehingga kita dapat mengatur kecepatan angin di

Page 80: LAPORAN AKHIR MP

80

dalam grader untuk mendapatkan ukuran dan kualitas padi yang kita

inginkan.

BAB VI

KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Grader adalah alat atau mesin yang mengelompokkan beras atau padi.

Dalam hal ini pengelompokkan tersebut berdasarkan atas ukuran,

bernas, serta beras kepala dengan beras pecah.

2. Umumnya grader hanya dipakai di penggilingan beras skala besar.

3. Dari ketiga grader yang dicoba pada saat praktikum mempunyai

perbedaan pada saat pengelompokannya, yaitu menggunakan saringan

dan angin.

Page 81: LAPORAN AKHIR MP

81

ACARA V

PENGENALAN TRAKTOR TANGAN/TRAKTOR RODA DUA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagian besar lahan pertanian beririgasi dirancang untuk

mengusahakan tanaman padi dan palawija. Pola tanam yang secara umum

digunakan adalah padi-padi-palawija, atau padi-palawija-palawija, tergantung

ketersediaan air yag ada atau pola tanam yang sudah disepakati dan ditetapkan.

Agar dapat melakukan kegiatan usaha tani tersebut tersebut secara memadai

maka dibutuhkan penggunaan alat-alat pertanian baik yang digerakkan secara

manual, yaitu digerakkan dengan tenaga manusia; hewan; ataupun digerakkan

secara masinal, yaitu digerakkan dengan tenaga motor; dan tenaga alam,

misalnya air atau angin.

Pemilihan jenis tenaga penggerak apakah memakai tenaga manusia, motor

atau tenaga alam tergantung pada beberapa faktor, yaitu: ketersediaan tenaga

dan alatnya; biaya untuk operasi dan pemeliharaan; modal yang tersedia dan

keuntungan finansial usaha tani ; dan kondisi lingkungan sekitar, misal

topografi atau bentuk bentang lahan apakah datar, bergelombang, atau berbukit.

Dalam melaksanakan kegiatan usaha tani baik untuk padi maupun

palawija dilakukan proses-proses pekerjaan: Penyiapan lahan; penyemaian;

penanaman; perawatan tanaman dan pemupukan; pemanenan; dan proses

Page 82: LAPORAN AKHIR MP

82

pasca panen. Kegiatan-kegiatan penggunaan alat mesin pertanian baik

berpenggerak manual ataupun masinal disebut Mekanisasi Pertanian. Adapun

tujuan kegiatan mekanisasi pertanian adalah untuk mengurangi kejenuhan kerja,

meningkatkan ketepatan waktu, memperbaiki mutu produksi, dan meningkatkan

efisiensi kerja.

Untuk tenaga penggerak mesin biasanya digunakan traktor. Fungsi

traktor selain adalah sebagai alat penarik dan penggerak alat pengolah tanah juga

sebagai alat angkutan. Beberapa jenis traktor bahkan dilengkapi dengan suatu

poros putar sehingga putaran poros engkol mesin dapat dihubungkan dengan alat

lain misalnya pompa air. Dari jumlah rodanya maka traktor dapat dipilahkan

menjadi traktor beroda dua atau traktor tangan dan traktor besar beroda

empat. Traktor tangan digerakkan oleh mesin yang mempunyai kekuatan

sampai enam sampai tujuh PK. tetapi banyak juga yang hanya mempunyai

kekuatan empat sampai lima PK. Sedangkan traktor besar dapat mempunyai

kekuatan mesin 35 PK. Pemilihan traktor yang digunakan tergantung pada

beberapa faktor, antara lain luas lahan, jenis tanatopografi, jenis tanaman

yang akan diusahakan, ketersediaan operator dan suku cadang, modal tersedia

dan keuntungan yang diharapkan.

1.2. Tujuan

Mahasiswa mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada traktor tangan

dan dapat mengoperasikan traktor tangan.

Page 83: LAPORAN AKHIR MP

83

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Traktor Tangan

Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini

mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah

tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti

bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah

tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja,

perlengkapan, serta kegunaannya.

Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand traktor) adalah

mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan pekerjaan

pertanian lainnya dengan alat pengolahan tanahnya digandengkan/dipasang di

bagian belakang mesin. Biasanya, traktor roda dua atau traktor tangan ini

dikemudikan dengan berjalan kaki.

Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena dapat berfungsi

sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat seperti pompa air, alat prosesing,

gandengan(trailer), dan lain-lain.

A. Tipe-Tipe Traktor Roda Dua atau Traktor Tangan

Berdasarkan cara sumber penggerak peralatannya, traktor roda dua atau

traktor tangan ini diklasifikasikan dalam 3 kelompok, yaitu:

1) Traktor Tipe Unit (Integral Mounted Type)

Page 84: LAPORAN AKHIR MP

84

Adalah traktor roda dua yang peralatannya langsung dihubungkan

dengan poros (sumbu/as) dengan transmisi gigi. Penerus tenaganya posisif

dan efisiensi tinggi.

Namun kelemahannya adalah jika peralatan mendapat beban

berlebihan (over-loaded), motor atau gigi transmisi akan rusak berat. Maka

traktor tipe unit sudah jarang dijumpai di Indonesia.

2) Traktor Tipe Gusur (Trailingted Type)

Adalah traktor yang peralatan/Implemennya digandengkan dengan

traktor hanya dengan bantuan pen/pasak. Jadi bekerjanya alat berdasarkan

kekiuatan tarik maju kedepan dari traktor.

3) Traktor Tipe Kombinasi (Combination Type)

Adalah traktor yang dapat digunakan secara tipe unit dan tipe

gusur. Tipe kombinasi menggunakan rantai 9chain) sebagai penerus tenaga

dari transmisi ke peralatan (rotary tiller)

Apabila ingin membajak tanah, maka rotary dapat dilepas dan bisa

dipakai tipe gusur dengan memasang pasak (draw-bar/hitch).

B. Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan

menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel.

Sebagai mesin pengolah tanah, traktor digunakan untuk menarik peralatan

pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dll.

Traktor roda empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu

diatur atau disetel posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik.

Pengaturan tersebut dilakukan dengan mamanjangkan atau memendekkan pada

ikatan sambungan peralatan atau pada “tiga titik penyambungan”

C. Persyaratan Alat

Page 85: LAPORAN AKHIR MP

85

Persyaratan penggunaan peralatan ini :

1. Beban yang ditarik (bajak, garu, rotari, gerobak) masih dalam batas

kemampuan daya tarik dari traktor.

2. Sesuaikan jenis roda yang dipakai dengan kebutuhan operasi di lapangan

3. Untuk pengolahan tanah di lahan sawah, gunakan roda sangkar, sedangkan

untuk operasi di lahan kering atau di jalan untuk transportasi dapat

digunakan roda ban karet.

D. Kegunaan Alat

Kegunaan traktor tangan di bidang pertanian adalah :

Untuk menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari,

dan garu, juga alat transportasi seperti gerobak Untuk menggerakkan peralatan

stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin penggilingan gabah,

dll.

E. Kelengkapan Alat

Traktor tangan sebagai bagian utama dari mesin pengolah tanah yang

harus dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak dan garu. Tanpa

perlengkapan tersebut traktor tangan hanyalah berperan sebagai alat atau mesin

penarik peralatan. Beberapa kelengkapan yang diperlukan antara lain:

a. Bajak singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk

membalikkan irisan permukaan tanah.

b. Bajak rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi

memotong dan mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi

hancur atau berlumpur.

c. Garu atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk

menghancurkan dan me ratakan tanah d. Roda sangkar adalah jenis roda

yang terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk menyerupai sangkar.

Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan daya cengkeram

permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat

diatasi.

Page 86: LAPORAN AKHIR MP

86

d. Roda ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung

operasi traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan.

e. Bagian-bagian dari motor bakar dan Fungsinya

Secara keseluruhan traktor tangan dapat diuraikan berdasarkan bagian-

bagian utamanya, yakni :

1. Bagian penggeraknya, merupakan sumber tenaga yang pada umumnya

menggunakan motor bakar diesel

2. Bagian transmisi daya, merupakan bagian yang berfungsi untuk

menyalurkan daya dari motor ke bagian roda atau peraltan yang perlu untuk

diputar, seperti bajak rotari

3. Bagian kemudi, marupakan bagian dari rangka traktor yang berfungsi untuk

mengemudikan jalannya traktor dilapangan

4. Tuas Persneling : tuas untuk memindah gigi persneling

Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3

kelompok, yaitu:

Tenaga penggerak motor.

Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).

Tuas kendali.

1. Tenaga penggerak motor.

Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada

juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya

yangdihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder.

Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut

pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor

dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan

traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yangdigunakan. Traktor akan lebih

berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk

menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan

minyak tanah menggunakan tali starter.

Page 87: LAPORAN AKHIR MP

87

Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motor

diesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun

perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal

perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.

2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)

Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak transmisi

dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan

menggunakan beberapa buah baut pengencang.

Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak

ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam,

seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.

Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-

belt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi

persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk

menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan

putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga disalurkan lewat gigi dan

rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila

tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi

persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak

dihidupkan.

Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi

terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi

dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan

ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.

Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga

sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

Page 88: LAPORAN AKHIR MP

88

Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan

tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada

tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi,

roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan

mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk

mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan.

Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan

menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik

beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda

apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat

menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda

disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh

terhadap lajunya traktor.

Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan

standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda.

Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan

dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.

Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai.

Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah

panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah.

Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga

pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.

Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan

beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar

olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga

keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring.

Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga

menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.

3. Tuas kendali/kontrol

Page 89: LAPORAN AKHIR MP

89

Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan

jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada

banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan

mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu

sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas

kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih

murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.

Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut:

1) Tuas persneleng utama

Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi

pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor

penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap

biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.

Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang

dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:

Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary

Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan

Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang

Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa

Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak

Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan

Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

2) Tuas persneleng cepat lambat

Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya

terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor

tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng

ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan

transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas

cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa

dikurangi.

3) Tuas kopling utama

Page 90: LAPORAN AKHIR MP

90

Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling

utama.Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan

tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi

netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.

Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem

yang berada pada rumah kopling utama.

4) Tuas persneleng mesin rotary

Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan

putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral.

Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka

tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat.

Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga

diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung)

5) Tuas persneleng kemudi

Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan,

masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk

mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling

kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung

dengan poros roda kanan.

Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke

kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

6) Stang kemudi dan kemudi pembantu

Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk

berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu

membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun

agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang

kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada

saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat

Page 91: LAPORAN AKHIR MP

91

bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian

belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.

7) Tuas gas

Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor

penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros

motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini

juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya

ditempatkan pada posisi “STOP”.

8) Tombol lampu dan bel

Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari,

sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor

dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor

traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.

9) Tuas penyangga depan

Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan

menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong

penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya

mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal

operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.

4. Menghidupkan Dan Mematikan Traktor Tangan

Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga

penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol

dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih

awet dibanding dengan sistem start yang lain.

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan

dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya. Menghidupkan traktor tangan :

a. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak

berjalan pada saat dihidupkan

b. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.

Page 92: LAPORAN AKHIR MP

92

c. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang

pembakaran

d. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)

yang cukup banyak di ruang pembakaran.

e. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilang-kan tekanan

di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.

f. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam

beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-

bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan

adanya aliran pelumas.

g. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk

menghidupkan motor.

h. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol

masih tetap diputar sampai motor hidup.

i. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini

disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

j. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner

k. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2 -3 menit, agar proses

pelumasan dapat berjalan dengan baik

l. Traktor siap untuk dioperasikan

5. Mematikan traktor tangan

a) Lepaskan beban motor

b) Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin

akan pelan, selama 2-3 menit.

c) Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada

aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

d) Tutup kran bahan bakar

Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor :

Page 93: LAPORAN AKHIR MP

93

1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara

yang baik.

2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan p ada saat dan setelah mematikan

traktor

1. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan

2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor

3. Semua tuas dalam kondisi netral

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.4. Waktu dan Tempat

Waktu : Minggu, 9 Mei 2010

Tempat : di Desa Bayur

3.5. Bahan dan Alat

Alat

2) Traktor Tangan merk Kubota Quick

3) Alat Tulis

3.6. Cara Kerja

Cara Menjalankan Traktor Tangan

1) Mesin Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol

searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir

ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi

dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

2) Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup

tenaga untuk menghidupkan motor.

Page 94: LAPORAN AKHIR MP

94

3) Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan,

sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.

4) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros

engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.

5) Pindahkan tuas verseneling ke “ON”.

6) Kemudian traktor akan berjalan dengan sendirinya.

7) Apabila ingin belok ke kiri, tekan tuas kopling kemudi yang ada

di sebelah kiri dan apabila ingin belok ke kanan, tekan Tuas

kopling kemudi yang ada di sebelah kanan.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1. Hand Traktor

Keterangan:

a) As (poros) roda b) Tuas kopling kemudi belok

kanan c) Stang kemudi d) Tuas gas e) Kemudi pembantu f) Tuas persneleng utama g) Tuas kopling utama h) Tuas persneleng cepat

lambat i) Tuas penyangga depan j) Gantungan pisasu rotary k) Pully penegang l) Penyangga depan m) Kerangka n) Pemberat depan o) Pully mesin p) V-belt q) Pully utama r) Penutup V-belt

Page 95: LAPORAN AKHIR MP

95

s) Gear box (rumah persneleng)

t) Tutup kotak peralatan u) Tombol lampu dan bel v) Tuas kopling kemudi belok

kiri w) Tuas persneling mesin

rotari x) Ban

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan

Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang saat ini

banyak digunakan para petani di Indonesia untuk mengolah tanah sawah mereka.

Biasanya mesin pengolah tanah ini dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah

lainnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotary. Hal ini sesuai dengan literature

Suriansyah (2010) yang menyatakan bahwa traktor tangan atau traktor roda dua

(hand traktor/power tiller) adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk

mengolah tanah dan pekerjaan pertanian lainnya dengan alat pengolahan tanah

yang digandengkan/dipasang di bagian belakang mesin. Selain sebagai mesin

pengolah tanah, dilapangan juga ditemukan bahwa traktor ini digunakan sebagai

tenaga penggerak untuk alat-alat seperti pompa air, alat prosesing, gandengan

(trailer) dan lain-lain.

Komponen-komponen traktor tangan terbagi atas 3 kelompok utama, yaitu

tenaga penggerak motor, kerangka dan transmisi (penerus tenaga), dan tuas

kendali.

Page 96: LAPORAN AKHIR MP

96

Pada kelompok tenaga penggerak terdapat komponen mesin penggerak

menjadi sumber tenaga utama untuk mengerakkan traktor tangan. Jenis tenaga

penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang

menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Sedangkan daya yang

dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Penggunaan

mesin diesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun

perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal

perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.

Pada kelompok kerangka dan transmisi (penerus tenaga) terdapat dua buah

komponen utama yaitu kerangka yamg berfungsi sebagai tempat kedudukan

motor penggerak transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan

dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Dan

transmisi yang berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke

alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam,

seperti: pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.

Sedangkan pada kelompok ketiga terdapat tuas kendali. Tuas kendali ini

adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk

mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali.

Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi

lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi

traktor yang hanya dilengkapi dengan beberapa tuas kendali. Tujuannya agar

traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan

traktor menjadi terbatas. Biasanya tuas kendali yang sering terdapat pada traktor

tangan adalah sebagai berikut:

1) Tuas perseneleng utama

Tuas perseneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi

pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor

penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap

biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.

Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang

dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:

Page 97: LAPORAN AKHIR MP

97

Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary

Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan

Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang

Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa

Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak

Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan

Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

2) Tuas perseneleng cepat lambat

Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya

terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor

tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng

ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan

transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas

cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa

dikurangi.

3) Tuas kopling utama

Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling

utama.Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan

tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi

netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.

Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem

yang berada pada rumah kopling utama.

4) Tuas persneleng mesin rotary

Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan

putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral.

Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka

tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat.

Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga

diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung)

5) Tuas persneleng kemudi

Page 98: LAPORAN AKHIR MP

98

Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan,

masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk

mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling

kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung

dengan poros roda kanan.

Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke

kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

6) Stang kemudi dan kemudi pembantu

Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk

berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu

membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun

agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang

kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada

saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat

bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian

belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.

7) Tuas gas

Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor

penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros

motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini

juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya

ditempatkan pada posisi “STOP”.

8) Tombol lampu dan bel

Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari,

sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor

dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor

traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.

9) Tuas penyangga depan

Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan

menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong

Page 99: LAPORAN AKHIR MP

99

penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya

mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal

operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.

Sedangkan cara mengoperasikan traktor tangan cukup mudah dipelajarai,

yaitu pertama-tama menghidupkan mesin yang terdapat pada traktor tangan

dengan cara mengengkol hingga tenaga engkolan cukup untuk menghidupkan

motor pada mesin traktor, setelah mesin menyala, traktor dapat digerakkan dengan

cara memindahkan tuas persneling ke “ON”, maka secara otomatis traktor dapat

bergerak. Untuk berbelok ke kanan dank e kiri terdapat kopling kemudi yang

terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi

dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan

ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.

Sehingga roda kiri akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kanan. Begitu juga

sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

Traktor tangan ini dapat di jalankan ataupun mengolah tanah di lahan yang

becek maupun di lahan yang kering. Caranya dengan mengganti roda yang sesuai

dengan kondisi tanah yang akan di olah. Untuk roda yang terbuat dari besi

digunakan untuk mengolah tanah di lahan yang becek atau berlumpur, sedangkan

untuk roda biasa yang terbuat dari karet digunakan untuk mengolah tanah di lahan

yang kering atau tidak terlalu becek/ berlumpur.

Page 100: LAPORAN AKHIR MP

100

BAB VI

KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

1. Traktor tangan adalah alat olah tanah menggunakan mesin yang paling

sering digunakan oleh petani di Indonesia karena mudah di

operasikan.

2. Traktor tangan atau traktor roda dua (hand traktor/power tiller) terdiri

atas 3 kelompok komponen utama, yaitu tenaga penggerak yang

terdiri dari mesin penggerak, kerangka dan transmisi (penerus tenaga)

yang terdiri dari kerangka dan transmisi-transmisi seperti pully, belt,

kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya, dan tuas kendali yang

terdiri dari tuas persneleng utama, tuas perseleng cepat-lambat, tuas

kopling utama, tuas persneling mesin rotary, tuas persneling kemudi,

stang kemudi dan kemudi pembantu, tuas gas, tombol lampu dan bel

dan tuas penyangga depan.

Page 101: LAPORAN AKHIR MP

101

DAFTAR PUSTAKA

Artono, Hery. 2008. Revitalisasi Mesin Penggilingan.

http://majalahpadi.blogspot.com/. Diakses pada 02 Juni 2010, 19:35:20

Dahono dkk, 1997, Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan, Bagian Proyek

Pendidikan Kejuruan Teknik IV, Jakarta

Gunarif Taib, Gumbira Said, Sutedja Wiraatmadja. 1988. Operasi Pengeringan

pada Pengolahan Hasil pertanian. PT. Mediyatama Sarana Perkasa,

Jakarta.

Hardjosentono, M., Wijato, Elon R., I. W. Badra, R. Dadag Tarmana. 2002.

Mesin-Mesin Pertanian. PT. Bumi Aksara, Jakarta

http://en.wikipedia.org/wiki/pompa. 2010. Pompa. Diakses pada 31 Mei 2010,

20:10:52.

Page 102: LAPORAN AKHIR MP

102

http://thophick.blogspot.com/2010/05/mengenal-mesin-traktor-roda-empat.html.

2010. Mengenal Mesin Traktor Roda Empat diakses pada 31 Mei 2010,

20:10:58

Nawawi, Gunawan. 2001. Pengenalan alat dan Mesin Pertanian. Proyek

Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta

Suriansyah. 2010. Modul Traktor Roda 4, Hand Traktor-Traktor Roda 2, Pompa

Air. UPTD-SPP Negeri Samarinda, Samarinda

Wijanto, M.S., 1996, Memilih; Menggunakan; dan Merawat Traktor Tangan, PT.

Penebar Swadaya