laporan akhir ipteks bagi masyarakat (ibm · sekolah menengah kejuruan (smk) di kecamatan...

75
Laporan akhir IbM Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA di SMK wilayah Jakarta Timur 1 LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA WILAYAH JAKARTA TIMUR Oleh : Rokiah Kusumapradja KusumKusumapradjaeptyant 0309025201 Sulis Maryanti 0319036701 Harlinda Sofyan 0424027302 UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016

Upload: lykhanh

Post on 28-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir IbM Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA di SMK wilayah Jakarta Timur 1

LAPORAN AKHIR

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA

WILAYAH JAKARTA TIMUR

Oleh :

Rokiah Kusumapradja KusumKusumapradjaeptyanto

0309025201

Sulis Maryanti 0319036701

Harlinda Sofyan 0424027302

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2016

Page 2: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir IbM Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA di SMK wilayah Jakarta Timur 1

Page 3: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir IbM Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA di SMK wilayah Jakarta Timur 1

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul ...............….…………………………………………….. i

Halaman Pengesahan ........................…………………………….............. ii

Daftar Isi ........................................…………....…………………............. iii

Ringkasan ................................................................................................. iv

Bab 1 Pendahuluan ................................................................................... 1

Bab 2 Target Luaran ................................................................................. 4

Bab 3 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 6

Bab 4 Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ................................... 9

Bab 5. Kesmpilan dan Saran .................................................................... 37

Bab 6. Kelayakan Perguruan Tinggi ........................................................... 39

Bab 7 Biaya dan Jadwal Kegiatan ............................................................ 63

Daftar Pustaka .......................................................................................... 45

LAMPIRAN

1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul .…………………………... 47

2. Gambaran Ipteks Yang Ditransfer kepada kedua Mitra ...................... 61

3. Peta Lokasi Wilayah Kedua Mitra ...................................................... 67

4. Justifikasi Anggaran……………………………………………… 68

5. Dua Buah Surat pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari

Kedua Mitra IbM ................................................................................. 70

6. 3 buah surat ucapan terima kasih dari SMK …………………………. 73

Page 4: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir IbM Peningkatan Kemampuan Masyarakat SMK dalam Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN

PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA

WILAYAH JAKARTA TIMUR

RINGKASAN

Latar Belakang Masalah, Prevalensi penyalahguna NARKOBA (BNN,2011) di DKI Jakarta

491.848 orang (7%) dari total penduduk Jakarta (7.026.400 jiwa). Hasil survei pendahuluan

terhadap 100 siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK ) ditemukan bahwa pengetahuan

tentang pencegahan penyalahgunaan NARKOBA rata - rata 43,5% masih rendah dan sikap

pencegahan penyalahgunaan NARKOBA 47,6 % masih rendah., Demikian juga masyarakat ( guru,

Satpam, karyawan, orang tua siswa) di lingkungan sekolah belum dilibatkan secara aktif dalam

upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA. Masalah faktual NARKOBA yang kompleks telah

menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian material, sehingga Indonesia saat ini memasuki era

darurat NARKOBA.

Tujuan utama , melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di lingkungan SMK

dengan meningkatkan kemampuan masyarakat ( siswa, guru, karyawan, orang tua siswa) yang

meliputi : identifikasi masalah, menetapkan prioritas masalah, perencanaan program dengan

melibatkan berbagai unsur masyarakat sekolah dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA,

monitoring dan evaluasi program.

Metoda pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan action dan quality awareness

serta rapid rural appraisal (RRA). Bentuk kegiatan meliputi : (1) identifikasi kelompok

masyarakat kunci.(2) identifikasi masalah melalui quesioner dan wawancara mendalam, serta Focus

Group Disscussion (FGD) untuk menetapkan prioritas masalah. (3) sosialisasi untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat sekolah melalui pelatihan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA,

diskusi dan parenting bagi kelompok guru dan orang tua siswa. (4) Pelatihan dan pendampingan

menyusun rencana program kerja berbasis permasalahan yang ditemukan di lingkungan SMK,

mereview peraturan sekolah terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

Fokus pengabdian kepada masyarakat adalah pada kelompok SMK ( SMKN 26, SMKN 46 dan

SMK Farmasi Mandala Tiara Bangsa/MTB ) di Kecamatan Pulogadung dan Jatinegara, Kota

Jakarta Timur agar terbentuk metode perencanaan dan pengembangan program pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA melalui pemberdayaan masyarakat ( guru, siswa, karyawan, orang

tua dan petugas lainnya ) dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

Hasil pengabdian kepada masyarakat, telah dilakukan identifikasi masyarakat kunci di

lingkungan SMK yang meliputi: Lurah Rawamangun, Kepala Polres Jakarta Timur, Kepala

Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator kesiswaan, Pengurus

OSIS, Komite POMG, serta perwakilan karyawan. Melakukan wawancara mendalam, Fokus

Group Disscusion ( FGD) pada kelompok masyarakat kunci untuk mengidentifikasi masalah terkait

penyalahgunaan NARKOBA dan kebutuhan pelatihan. Melaksanakan Pelatihan Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA di Aula SMKN 26. Nara sumber pelatihan melibatkan BNN, Lurah

Rawamangun, Polres Jakarta Timur, Psikolog dan peneliti. Peserta pelatihan sebanyak 224 orang

yang terdiri dari Siswa 3 ( tiga) SMK 166 orang dan Guru serta karyawan 58 orang. Hasil pre dan

post test tentang pencegahan penyalahgunaan NARKOBA ditemukan rata - rata score pre test 62

dan post test- rata rata 91 yang menggambarkan peningkatan sebesar 30 %. Kegiatan parenting

bagi orang tua siswa dan guru diikuti 45 orang. Hasil analisis questioner tentang perilaku

Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA pada siswa SMK menggambarkan bahwa 75 % ( 125

orang ) berperilaku baik dan 25 % ( 41 orang ) berperilaku kurang baik dalam pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA. Telah dilakukan penyusunan program kerja dan review peraturan

sekolah terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

Keywords:NARKOBA,Pendidikandan Pelatihan, Parenting,Monitoring dan evaluasi Program,

Page 5: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan

PUSLITKES- UI (2011) menunjukkan angka prevalensi penyalahgunaan NARKOBA

(Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Berbahaya ) di Indonesia mencapai 2,2 % setara

dengan 3,8 juta orang. Diprediksikan sampai dengan tahun 2015 prevalensi meningkat

menjadi 2,8 % atau setara dengan 5,1 juta orang, jika upaya pencegahan tidak berjalan

efektif. Masalah faktual NARKOBA yang kompleks telah menimbulkan banyak korban

jiwa dan kerugian material, sehingga Indonesia saat ini memasuki era darurat NARKOBA.

Hasil survei nasional penyalahgunaan NARKOBA pada kelompok pelajar dan

mahasiswa di 26 provinsi (BNN, Puslit Pranata UI, FISIP- UI, FKM-UI,2003)

penyalahguna NARKOBA sebesar 3,9 % atau 4 dari 100 pelajar/ mahssiwa adalah

pengguna NARKOBA; 43,4% penyalahguna NARKOBA pernah menggunakan lebih dari

satu jenis NARKOBA; kelompok umur 25- 29 tahun merupakan kelompok paling besar

dibanding kelompk umur lainnya. Penelitian lain ( BNN dan Puslitkes-UI,2004) jumlah

penyalahguna narkoba 3,2 orang, dan 69 % adalah kelompok teratur pakai, serta 31%

adalah kelompok pecandu; dengan populasi laki- laki 79% sedangkan perempuan 21%.

Biaya ekonomi dan sosial penyalahguna NARKOBA pada tahun 2004 diperkirakan sebesar

Rp. 23,6 trilliun. Sebagian besar penyalahguna narkotika dengan alat bantu berupa jarum

suntik dan 60 persennya terjangkit virus HIV/AIDS ( Acquired Immune Deficiency

Syndrome ). Sekitar 15.000 orang meninggal sia- sia setiap tahun atau 40 orang setiap hari

meninggal karena menggunakan NARKOBA (BNN,2013).

Pada dasarnya Narkotika dan Psikotropika merupakan zat atau obat yang

bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun jika

disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat

menimbulkan adiktif yang akibatnya sangat merugikan baik perseorangan atau masyarakat

khususnya generasi muda dalam berkehidupan dan nilai- nilai budaya bangsa, yang pada

akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan nasional (UU No. 35/2009 tentang Narkotika

dan UU No.5/1997 tentang Psikotropika).

Kondisi ini, perlu penanggulangan bahaya NARKOBA secara komprehensif,

integral dan sinergis. Semua pihak harus bekerjasama dalam melakukan pencegahan

Page 6: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 2

penyalahgunaan NARKOBA. Langkah strategis yang efektif untuk mencegah

penyalahgunaan NARKOBA adalah dengan meningkatkan kewaspadaan publik dan

melakukan pemberdayaan berbagai pihak terkait. Mahasiswa sebagai kelompok remaja

yang sangat rentan untuk terjadinya penyalahgunaan NARKOBA. Masyarakat kampus

perlu diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dan ikut bertanggung jawab,

serta diberdayakan dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

Disamping itu, kondisi faktual yang ada di lapangan, SMKN 26 di wilayah

Rawamangun dan SMKN 46 di wilayah Cipinang Jakarta timur serta SMK Farmasi

Mandala Tiara Bangsa (MTB) mempunyai jumlah siswa yang cukup besar yaitu masing-

masing seribu orang. Jumlah ini cukup menyulitkan dalam pengawasan upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA, mengingat mereka masih remaja yang sangat rentan terhadap

pengaruh NARKOBA dan jiwanya masih labil, sehingga perlu perlakuan khusus dan perlu

melibatkan semua unsur yang ada di lingkungan sekolah. Situasi tersebut di atas akan

mengalami hambatan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA secara

komprehensif dan terintegrasi, tanpa memberikan penguatan kapasitas / pemberdayaan

masyarakat yang ada di lingkungan sekolah (siswa, guru, orang tua siswa, karyawan,

masyarakat lingkungan ) melalui penerapan modul pelatihan pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA.

1.2. TUJUAN PROGRAM

Tujuan utama kegiatan pengabdian k e p a d a masyarakat pada ke lompok

seko lah M enen gah Keju ru an (SMK ) d i Kecamatan Pulogadung dan Kecamatan

Jatinegara, Jakarta timur adalah melakukan penguatan kapasitas kelompok SMK dalam

pencegahan penyalahgunaan NARKOBA melalui upaya pemberdayaan masyarakat

sekolah dengan cara meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam melakukan

upaya pencegahan NARKOBA. Hasil program tersebut akan memberikan nilai bagi

kelompok sekolah Menengah Kejuruan di kecamatan Pulogadung dan Jatinegara,

Kota Jakarta Timur dalam membantu mengidentifikasi permasalahan NARKOBA,

menetapkan prioritas masalah, pelatihan peningkatan kapasitas dalam upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA, menyusun program kerja, melakukan parenting untuk

meningkatkan kemampuan orang tua siswa dalam mencegah penyalahgunaan NARKOBA,

melakukan pengawasan, laporan dan evaluasi secara mandiri. Implikasinya adalah

Page 7: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 3

kelompok SMK tersebut mampu untuk mandiri dalam melakukan pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

Supaya tujuan program pengabdian kepada masyarakat tercapai, maka metode

kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Melakukan pendampingan tentang identifikasi masalah penyalahgunaan

NARKOBA

2. Melakukan pendampingan tentang penetapan prioritas masalah melaku Kelompo

Diskusi Terarah ( Focus Group Discussion)

3. Melakukan pelatihan penguatan kapasistas masyarakat SMK ( siswa, guru,

karyawan, masyarakat sekitar sekolah dengan melakukan pengenalan tentang apa

itu NARKOBA,jenis- jenis NARKOBA, dampak NARKOBA terhadap Kesehatan

dan proses belajar, bagaimana hidup sehat tanpa NARKOBA, bagaimana cara

menolak tawaran NARKOBA, bagaimana mengembangkan program pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

4. Melakukan pelatihan parenting untuk orang tua siswa dan cara berkomunikasi

dengan remaja yang efektif.

5. Melakukan pendampingan kajian peraturan sekolah terkait pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

6. Melakukan pendampingan penyusunan program kerja dalam upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

7. Melakukan pendampingan monitoring dan evaluasi program pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

8. Melakukan pembuatan laporan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

Page 8: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 4

BAB II

TARGET LUARAN

Usulan program pengabdian kepada masyarakat kelompok SMK di Kecamatan

Pulogadung dan Cipinang, Kota Jakarta timur dilaksanakan melalui pelatihan, pembinaan,

parenting, dan pendampingan proses pencegahan penyalahgunaan NARKOBA. Hasil

proses pengabdian kepada masyarakat akan mampu memberikan peningkatan pengetahuan

mengenai ipteks bagi masyarakat kelompok SMK; peningkatan kemampuan/kapasitas

kelompok masyarakat sekolah dalam melakukan identifikasi masalah penyalahgunaan

NARKOBA, menetapkan prioritas masalah dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat

sekolah, melakukan parenting bagi orang tua siswa, tersusunnya modul pelatihan

pencegahan penyalahgunaan NARKOBA pada kelompok SMK di Kota Jakarta Timur.

Target luaran dari pengabdian kepada masyarakat pada kelompok SMK di Kecamatan

Rawamangun dan Jatinegara,Kota Jakarta Timur adalah membantu menciptakan

ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Target tersebut tercipta

dari kegiatan sebagai berikut :

1. Teridentifikasinya masalah terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di

kelompok masyarakat SMK di Kecamatan Rawamangun dan Jatinegara,Kota Jakarta

Timur.

2. Tersusunnya prioritas masalah terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di

kelompok masyarakat SMK di Kecamatan Rawamangun dan Jatinegara,Kota Jakarta

Timur.

3. Tersusunnya Modul Pelatihan terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di

kelompok masyarakat SMK di Kecamatan Rawamangun dan Jatinegara,Kota Jakarta

Timur.

4. Tersusunnya materi parenting bagi orang tua siswa terkait pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA di kelompok masyarakat SMK di Kecamatan

Rawamangun dan Jatinegara,Kota Jakarta Timur.

5. Terlaksananya pelatihan (training of the trainer ) bagi masyarakat SMK yang meliputi

3 ( tiga ) SMK yaitu : SMK ( SMKN 26 dan SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB) x (

100 siswa pengurus OSIS, 20 orang guru, 20 orang tua siswa, 10 orang karyawan )

6. Terbentuknya program kerja di 3 SMK ( SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi

Page 9: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 5

MTB) terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di kelompok masyarakat

SMK di Kecamatan Rawamangun dan Jatinegara,Kota Jakarta Timur.

7. Tersusunnya program kerja dan peraturan sekolah terkait pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA di kelompok masyarakat SMK ( SMKN 26 dan SMKN 46) di

Kecamatan Rawamangun dan Jatinegara,Kota Jakarta Timur.

8. Terlaksananya monitoring dan evaluasi terkait pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA di kelompok masyarakat SMK di Kecamatan Rawamangun dan

Jatinegara,Kota Jakarta Timur.

9. Tersusunnya laporan pelaksanaan program pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

10. Diseminasi dan publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat dalam Jurnal Ilmiah

Nasional, yaitu Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Esa Unggul atau

Majalah Ilmiah Widya Kopertis Wilayah 3.

Page 10: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 6

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Alur Tranfer IPTEKS bagi Masyarakat SMK dalam Pencegahan Penyalahgunaan

NARKOBA

Untuk mendukung tujuan tersebut di atas Tim dari Fakultas Ilmu- ilmu Kesehatan

Universitas Esa Unggul akan melakukan pelatihan, pendampingan, dan pembinaan

berkaitan dengan program pencegahan penyalahgunaan NARKOBA berupa tahapan

identifikasi masalah, penetapan prioritas masalah dengan melibatkan seluruh unsur

masyarakat sekolah, pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat sekolah

melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam pencegahan penyalahgunaan

1. Teknik identifikasi masalah terkait Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

2. Teknik penetapan prioritas masalahterkait Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

3. Penyusunan modul pelatihan terkait Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

4. Penyusunan materi Parenting terkait Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

5. Pelaksanaan Diklat (TOT ) terkait Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

6. Pelaksanaan parenting bagi orang tua siswa terkait Pencegahan Penyalahgunaan

NARKOBA

7. Pelaksanaan parenting bagi orang tua siswa terkait Pencegahan Penyalahgunaan

NARKOBA

8. Penyusuna program kerja dan penyempurnaan peraturan SMK terkait Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA

9. Monitoring dan evaluasi program kerja terkait Pencegahan Penyalahgunaan

NARKOBA

10. pembuatan laporan program kerja terkait Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

Page 11: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 7

NARKOBA, parenting untuk orang tua siswa, pendampingan dalam penyusunan program

kerja terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA, pendampingan dalam kajian

peraturan sekolah terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA, pelaksanaan

monitoring dan evaluasi program pencegahan penyalahgunaan NARKOBA. Kegiatan

pengabdian kepada masyarakat ini meliputi dua tahap, yaitu:

3.1. Metode Action dan Quality Awareness

Pendekatan action dan quality awareness adalah kegiatan sosialisasi untuk

meningkatkan kemampuan/ kapasitas masyarakat sekolah berupa pengetahuan masyarakat

sekolah dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA melalui ceramah, penyuluhan,

fokus group discussion, pelatihan, parenting dan demonstrasi kepada kelompok SMK.

Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur masyarakat sekolah ( siswa, guru, orang tua,

karyawan, masyarakat di lingkungan sekolah ).

3.2. Metoda Rapid Rural Appraisal (RRA) untuk menyusun tindakan

Pendampingan, Pelatihan, dan Pembinaan.

Metoda penyusunan data dan rencana pengembangan Rapid Rural Appraisal

(RRA). Rapid Rural Appraisal (RRA) merupakan suatu kegiatan sistematik dan terstruktur

yang dilakukan oleh peneliti atau tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu dengan tujuan

mengumpulkan informasi dan data secara cepat dan efisien tentang fenomena kehidupan,

masalah dan sumberdaya masyarakat sekolah terkait pencegahan penyaahgunaan

NARKOBA. RRA memfokuskan pada upaya dan peran yang lebih besar kepada tim

peneliti (expert) untuk melakukan pengkajian secara mendalam. Masyarakat sekolah

cenderung ditempatkan sebagai objek kajian yang akan menjadi bahan bagi tim untuk

menyusun asumsi, deskripsi, dan kerangka tindakan.

Metoda RRA digunakan untuk menyusun rencana tindak kesiapan masyarakat sekolah di

Kecamatan Pulogadung dan Jatinegara , Kota Jakarta Timur dalam keterlibatan secara

aktif memerangi peredaran dan penyalahgunaan NARKOBA di lingkungan sekolah dan

lingkungan keluarganya yang nantinya dapat dijadikan model bagi sekolah SMK di Jakarta

Timur dalam mengatasi masalah penyalahgunaan NARKOBA di sekolah dan sekitarnya.

RRA akan dihasilkan rencana tindak pemberdayaan masyarakat sekolah dalam melakukan

pencegahan penyalahgunaan NARKOBA yang dilanjutkan dalam pendampingan sebagai

berikut:

Page 12: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 8

1. Melakukan identifikasi masalah terkait penecagahan penyalahgunaan NARKOBA

2. Melakukan pendampingan penetapan prioritas masalah dengan melibatkan seluruh

unsur masyarakat sekolah ( siswa, guru, karyawan, orang tua, masyarakat) melalui

Focus group discussion (FGD) .

3. Menyusun Modul Pelatihan terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di

kelompok masyarakat SMK di Kecamatan Rawamangun dan Jatinegara,Kota

Jakarta Timur.

4. Menyusun materi parenting bagi orang tua siswa terkait pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA di kelompok masyarakat SMK di Kecamatan

Rawamangun dan Jatinegara,Kota Jakarta Timur.

5. Melakukan pelatihan (TOT) untuk meningkatkan kemampuan/ pengetahuan dan

sikap dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

6. Melakukan parenting bagi orang tua siswa untuk meningkatkan kemampuan orang

tua dalam mendidik putra- putrinya agar mampu melakukan pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

7. Melakukan kajian terhadap peraturan sekolah tentang pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA bersama pengelola sekolah.

8. Melakukan pembuatan program kerja terkait pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA.

9. Melakukan pendampingan monitoring dan evaluasi program terkait pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

10. Melakukan pendampingan penyusunan laporan program terkait pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA .

Page 13: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 9

BAB IV

HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

4.1. Gambaran Umum Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat

1). Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 26 berada di Jl. Balai Pustaka

Baru No.1 Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung , Jakarta Timur

merupakan mitra pertama dalam pengabdian kepada masyarakat.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 26 Jakarta memiliki kode NPSN

20103787. Pada 2015, SMKN 26 Jakarta memiliki siswa 1.027 orang yang terdiri

dari 925 pelajar lelaki dan 102 pelajar perempuan. Dan mempunyai guru lebih dari

60 orang.

SMK Negeri 26 Jakarta memiliki 6 jurusan, yaitu:

Teknik Kendaraan ringan

Teknik Komputer Jaringan

Teknik Instalasi Listrik

Teknik Elektronika

Teknik Gambar Bangunan

Teknik Mesin Permesinan

Visi dan Misi

Visi : Menjadi yang terbaik dengan mengejar keunggulan prestasi dan

berakhlak mulia.

Misi

Page 14: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 10

1

Meningkatkan kualitas manajemen melalui sistem manajemen mutu ISO

9001: 2008;

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengikuti

pendidikan,latihan dan pengembangan;

Meningkatkan mutu program pembelajaran dengan dunia usaha dan

industri;

Mengembangkan sekolah bertaraf Internasional dengan penerapan

manajemen berbasis sekolah;

Meningkatkan mutu tamatan yang berbudi pekerti luhur dan profesional

Motto

”BELAJAR, BEKERJA, MEMBANGUN”

Sejarah

SMK Negeri 26 Jakarta adalah perubahan nama dari STM Negeri

Pembangunan Jakarta. SMK Negeri 26 Jakarta merupakan lembaga pendidikan

kejuruan yang bertugas meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai

dengan kebutuhan Industri dan Masyarakat. Pembangunan Indonesia yang dimulai

pada tahun 1969/70 yang dikenal dengan dengan PELITA I, memberikan

pemikiran untuk mengadakan pembaharuan pada sistem pendidikan nasional,

khususnya pembaharuan pada Sekolah Teknologi Menengah dengan jenjang

pendidikan 3-4 tahun mulai dirintis. Pada tahun 1970/71 Menteri Pendidikan

menetapkan untuk menyelesaikan 12 instalasi Pendidikan Teknik secara bertahap,

dimana di Jakarta dan Semarang diselesaikan sekaligus sebagai PROYEK

PERINTIS SEKOLAH TEKNOLOGI MENENGAH PEMBANGUNAN dengan

lama belajar 4 (empat) tahun yang diresmikan oleh Presiden RI, Bapak Soeharto di

Jakarta pada 1 Juli 1971 dan di Semarang pada 7 Juni 1971 disusul di Yogyakarta

pada 29 Juli 1972.

Pada tahun 1973 selesai dibangun 5 (lima) Proyek Perintis STM

Pembangunan di Surabaya, Ujung Pandang, Bandung, Pekalongan dan

Temanggung. Sedangkan pada tahun 1974 selesai 4 (empat) Instalasi Pendidikan

Teknik Lainnya yaitu di Jember, Boyolali, Tanggeang dan Metro, yang disebut

dengan Sekolah Menengah Teknologi Pertanian dengan lama belajar 3 (tiga) tahun.

Dengan demikian hanya ada 8 (delapan) Proyek Perintis STM Pembangunan di

Page 15: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 11

Indonesia, yaitu: (1) STM Pembangunan Jakarta; (2) STM Pembangunan

Semarang; (3) STM Pembangunan Yogyakarta; (4) STM Pembangunan Surabaya;

(5) STM Pembangunan Ujung Pandang; (6) STM Pembangunan Bandung; (7)

STM Pembangunan Pekalongan; (8) STM Pembangunan Temanggung.

Sejak berdirinya tahun 1971 sampai dengan tahun 1985, dinamakan Proyek

Perintis Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, sedangkan sejak tahun 1986

status Proyek tidak dipakai lagi dan diubah menjadi Sekolah Teknologi Menengah

Negeri Pembangunan (STMN Pembangunan) Jakarta yang berlokasi di Jalan Balai

Pustaka Baru No.I Rawamangun Jakarta Timur 13220.

Berdasarkan Surat Edaran Sekjen Depdikbud Nomor : 41007 / A ; AS / OI

1997 tanggal 3 April 1997, sebagai tindak lanjut dari Kepmen Depdikbud Nomor

034, 035 dan 036/O/1997 tentang perubahan NOMENKLATOR maka STM Negeri

Pembangunan Jakarta berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 26 (

SMKN) 26 Jakarta.

2). Sekolah Menengah Kejuruan Negeri ( SMKN) 46 sebagai Mitra II berada di

Jl. B 7 Cipinang Pulo, Kelurahan Cipinang , Kecamatan Jatinegara, Kota

Jakarta Timur.

Visi dan Misi

Visi :

Menciptakan Generasi Yang Berkualitas dan Berahlak Mulia

Misi :

Page 16: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 12

Menyelenggarakan Pendidikan:

Sesuai Kebutuhan Bisnis Global.

Perpaduan Ilmu dengan Iman.

Menubuhkan jiwa Wirausaha

Tujuan :

Tahun 2014 siswa memiliki kompetensi penguasaan konsep untuk

seluruh mata pelajaran secara komprehensif dan benar sehingga mampu

berkompetisi ditingkat nasional dan tahun 2012 mampu berkompetisi di

tingkat internasional

Tahun 2014 siswa mampu menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat

komunikasi untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas.

Tahun 2014 siswa mampu membangun kebiasaan yang aktif untuk

mencari informasi menggunakan teknologi informasi.

Tahun 2014 sekolah memiliki sarana dan prasarana penunjang PBM yang

lengkap.

Tahun 2014 sekolah memiliki guru dan tenaga pendukung yang handal

untuk mendukung seluruh manajemen sekolah.

Sekolah memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan seluruh warga

sekolah, stake holders dan instansi serta institusi pendukung pendidikan

lainnya.

Siswa memiliki, mengaplikasikan dan meningkatkan nilai-nilai ketuhanan

serta

nilai-nilai kehidupan yang bersifat universal dalam kehidupannya.

Sejarah Singkat

SMK Negeri 46 Jakarta adalah merupakan Kelas Jauh dari SMEA Negeri

20 Jakarta Utara. Pada Tahun 1986, Kelas jauh dari SMEA 20 ini manunggal

menjadi SMEA Negeri 28 Jakarta. Seiring dengan perubahan seluruh nama

Sekolah Kejuruan menjadi SMK, maka SMEA Negeri 28 Jakarta Menjadi SMK

Negri 46 Jakarta.

Page 17: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 13

Kemitraan : Teacher Clearing House dengan SMA Negeri 5. Merupakan

kerjasama antar guru mata pelajaran untuk peningkatan kualitas guru dan

pembelajaran. Dilaksanakan melalui media komunikasi telepon dan internet;

Clearing House dengan The Manor CE Primary School South Gloucestershire, UK.

Satu kerjasama yang diprakarsai oleh Depdiknas dan British Council untuk

peningkatan kualitas pendidikan; PT Astra Motor Jakarta, dalam bidang

pelaksanaan Praktek Industri dan penyaluran lulusan; PT Krakatau Stell Cilegon,

dalam bidang pelaksanaan Praktek Industri dan penyaluran lulusan; PT Kramayuda,

dalam bidang pelaksanaan Praktek Industri dan penyaluran lulusan; PT Busana

Indah Garment, dalam bidang pelaksanaan Praktek Industri dan penyaluran lulusan

Program Kerja :

Program Unggulan : Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN);.

Mengembangkan Sikap dan Kompetensi Keagamaan; Mengembangkan

Potensi Siswa Berbasis Multiple Intelligance ; Mengembangkan Budaya

daerah ; Mengembangkan Kemampuan bahasa dan Teknologi Informasi;

Meningkatkan Daya serap Ke Dunia Kerja

Program Pengembangan Sarana Prioritas : Membangun 5 Ruang kelas

Belajar dengan konstruksi bangunan 3 tingkat ; Membangun 1 ruang

Belajar di lantai 2 gedung lama; Membangun Ruang Lab Praktek 3 buah ;

Pembangunan Kantin Siswa; Perbaikan dan Pengecetan Lapangan Olah

Raga ; Pengembangan Jaringan Infrastruktur LAN (Intranet dan Internet);

Pengembangan Sistem Informasi Sekolah (SIS); Melengkapi Sarana dan

Prasarana Perpustakaan dan Lab Komputer ; Renovasi Aula; Renovasi

Tampilan Depan Skolah/Gerbang Sekolah; Melengkapi alat praktek

Kondisi Siswa, secara keseluruhan jumlah siswa 971 orang, yang terdiri dari 585

laki- laki dan 386 perempuan. Secara rinci disampaikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1.

Page 18: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 14

Distribusi siswa SMKN 46 berdasarkan kelas dan jenis kelamin

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. X Otomotif 70 2 72

2. X Listrik 65 3 68

3. X Busana 5 60 65

4. X T K J 35 30 65

5. X M M 32 32 64

6. XI Otomotif 65 5 70

7. XI Listrik 60 2 62

8. XI Busana 5 65 70

9. XI T K J 32 30 62

10. XI M M 30 29 59

11. XII Otomotif 65 1 66

12. XII Listrik 58 2 60

13. XII Busana 2 64 66

14. XII T K J 32 28 60

15 XII M M 34 28 62

Jumlah 585 386 971

Komite Sekolah

Semenjak diluncurkannya konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

Sekolah dalam sistem manajemen sekolah, Komite Sekolah sebagai organisasi

mitra sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya turut serta

mengembangkan pendidikan di sekolah. Kehadirannya tidak hanya sekedar

sebagai stempel sekolah semata, khususnya dalam upaya memungut biaya dari

orang tua siswa, namun lebih jauh Komite Sekolah harus dapat menjadi sebuah

organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta

prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program

pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana dan kondisi transparan,

akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan

yang bermutu di sekolah.

Prestasi SMKN 46 Cinta Indonesia PERIODE 2007 s/d 2012

Page 19: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 15

Juara Umum Olimpiade Sains (IMO, IPHO, IBO, ICHO, Informatika dan

Astronomi) Tingkat Kabupaten Tahun 2007

Juara 1 Karya Ilmiah Remaja Tingkat Provinsi Tahun 2007.

Juara III Karya Ilmiah Remaja Tingkat Nasional tahun 2008.

Juara I Siswa Teladan/Berprestasi Tingkat Provinsi tahun 2008.

Juara I LKS Bidang Otomotif Tingkat Provinsi tahun 2009.

Juara III LKS Bidang Otomotif Tingkat Nasional tahun 2009.

Juara II Lomba Paskribaka Tingkat Provinsi tahun 2011.

Juara I Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi tahun 2012.

3) Sekolah Menengah Kejuruan “Mandala Tiara Bangsa ( MTB)” bidang

keahlian Farmasi

Sejarah singkat ;

SMK Farmasi MTB Jakarta, walaupun masih sangat muda yang berdiri sejak

tahun 2010, telah mendapat izin operasional berdasarkan SK Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta No. 149/2012 tertanggal 25 Januari 2012 dan

Piagam Izin Operasional penyelenggaraan Pendidikan No. 611/-1.851.78 tertanggal

26 Januari 2012. Mampu menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan telah banyak

permintaan lulusan yang diminati oleh dunia usaha dan dunia industri khususnya di

bidang farmasi. Sudah terakreditasi B pada tahun 2014.

Lokasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) farmasi “ Mandala Tiara Bangsa “

berlokasi di daerah strategis dan mudah dijangkau tranportasi, terletak di Jl.

Rawamangun Muka Barat No. 2, disamping Kelurahan Rawamangun Jakarta Timur

Visi Sekolah ini adalah “ Menjadi SMK Farmasi terbaik di Jakarta “ dan motto

“ memberikan setitik kehidupan kepada sesama”, serta mempunyai nilai – nilai

yang dianut yaitu : Iman dan Tagwa, Disiplin , Beretika Tinggi , Mandiri dan

Kerjasama.

Lapangan Kerja yang luas bagi lulusan SMK Farmasi , diantaranya rumah -

rumah sakit , apotek-apotek, Puskesmas, Instansi pemerintah seperti Balai Besar

Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM), instansi kesehatan milik ABRI, industri-

industri makanan dan minuman, industri obat tradisional bahkan sampai industri

Page 20: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 16

kosmetik, Industri Farmasi, dll.

Jenjang karir Lulusan SMK Farmasi yang bekerja di industri, dapat

ditempatkan di bagian produksi sebagai Kepala Unit Produksi, Kepala Packaging,

Kepala Gudang dan bagian R & D (Research and Development), QC (Quality

Control) dan lain-lain. Selain itu Asisten Apoteker (AA) lulusan SMK dapat menjadi

Penanggungjawab Toko Obat Berijin (TOB).

Sistem Pendidikan “SMK Farmasi MTB Jakarta”. mengacu pada standar

pendidikan profesi dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. Selain itu. saat ini

sekolah sedang mengembangkan pendidikan ke arah wirausaha dengan merancang

suatu unit produksi dalam pembuatan obat tradisional, sehingga peserta didik SMK

Mandala Tiara Bangsa Bidang keahlian Farmasi Jakarta setelah lulus diharapkan

mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

Sekolah ini dikelola oleh Yayasan Mandala Tiara Bangsa yang berkomitmen

mempersiapkan anak-anak didiknya untuk menjadikan SDM yang siap pakai dan

berkualitas.

Sarana dan Prasarana Pendidikan, guna menunjang keberhasilan

penyelenggaraan kegiatan pendidikan ini tersedia berbagai fasilitas penunjang yang

sangat mendukung seperti; laboratorium Resep, laboratorium Kimia, laboratorium

Farmakognosi, laboratorium Bahasa ( bahasa Inggris dan Bahasa Jepang),

laboratorium komputer dan simulasi Perapotekan. Dengan demikian siswa-siswi

akan sangat terbantu dan memiliki gambaran yang jelas mengenai dunia kerja yang

akan dihadapinya kelak saat mereka lulus dan memasuki dunia kerja yang nyata.

Tempat praktek / magang dilaksanakan di 10 ( sepuluh ) rumah sakit dan Puskesmas,

serta industri farmasi.

Pendidikan berlangsung selama 6 semester yang meliputi Teori, praktek, serta

praktek kerja Lapangan (PKL) dan kegiatan ekstrakulikuler yang tersetruktur dan

terprogram.

Prestasi yang di dapat pada tahun 2015 menjadi SMK peraih tertinggi nilai UN

di Jakarta timur.

Masalah NARKOBA di SMK

Masalah utama terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di sekolah

Page 21: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 17

adalah para siswa SMK adalah kelompok remaja yang merupakan generasi muda dan

berada dalam usia produktif yang merupakan aset bangsa. Saat ini hampir dapat

dipastikan bahwa tidak ada daerah, kota, kecamatan, atau kelurahan , dan jenis

profesi yang terbebas dari ancaman NARKOBA. Demikian juga sekolah/ Kampus

sebagian besar sudah menjadi sarang NARKOBA dan merupakan pasar potensial

bagi para pengedar gelap NARKOBA. Para siswa SMK adalah kelompok

masyarakat yang sangat rentan untuk terpengaruh dalam penggunaan NARKOBA,

mengingat dalam usia pancaroba dan mental yang masih labil serta selalu ingin

mencoba sesuatu yang baru, sehingga sangat mudah untuk terjerumus dalam

peredaran NARKOBA. Hasil penelitian nasional terbukti bahwa :

Prevalensi pelajar/mahasiswa yang pernah menyalahgunaan narkona

meningkat dari 5,8% pada tahun 2003 menjadi 8,3% pada tahun 2006.

Angka penyalahgunaan meningkat dengan peningkatan jenjang sekolah/ usia.

Angka pakai pernah dua ali lipat lebih tinggi pada mahasiswa ( 12%)

dibanding pelajar SLTP (6%)

Angka penyalahgunaan NARKOBA lebih tinggi di sekolah/ kampus swasta

dibanding negeri atau agama.

Angka penyalahgunaan NARKOBA jauh lebih tinggi di rumah kos ( 13,1/

mahasiswa %) di bandingkan di rumah tangga( 2,8%)

Umur pertama kali mencoba NARKOBA mulai sejak sekolah dasar ( < 11

tahun) dengan 4 diantara 10 pelajar / mahasiswa mulai pakai saat umur 11-

15 tahun.

Pernah ditawari oleh teman (75%), bandar (25,5%), saudara (12 %) , pacar

(9%)

Pernah ditawari di sekolah ( 22 %)

Diantara 100 pelajar/ mahasiswa penyalahguna NARKOBA sekitar 1-4

pernah menyuntik NARKOBA.

Data tersebut di atas menggambarkan bahwa masalah NARKOBA pada

pelajar/mahasiswa sudah sangat menghawatirkan yang akan dapat membebani dan

mengharcurkan kehidupan keluarga, mengancam lingkungan dan memicu aksi- aksi

kejahatan di masyarakat.

Page 22: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 18

Upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di wilayah SMK mitra I, II dan

III belum dilaksanakan secara terprogram dan belum melibatkan seluruh unsur yang

ada di masyarakat lingkungan sekolah. Pada umumnya hanya siswa yang diberikan

sosialisasi oleh pihak kepolisian Polsek di lingkungan sekolahnya dan belum ada

program yang memberikan kemampuan secara terarah bagaimana menangani atau

meningkatkan perilaku pencegahan penyalahgunaan NARKOBA secara komprehensif

dan terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah dan kegaiatan di lingkungan

sekolah.

4.2. Identifikasi Masalah terkait dengan Perilaku Pencegahan Penyalaggunaan

NARKOBA berdasarkan hasil wawancara mendalam dan FGD dengan Tokoh

Masyarakat ( Lurah Rawamangun, Polres Jaktim, Komite Sekolah, Karyawan )

di lingkungan SMK dan Pengurus OSIS

Kegiatan wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat ( Lurah Rawamangun,

Polres Jaktim, Komite Sekolah, Karyawan ) sebagai upaya pendekatan atau meminta

dukungan upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di lingkungan sekolah,

dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2016 dan Focus Group Discussion ( FGD) dengan

Kelompok masyarakat pada tanggal 2 Juni 2013, serta Focus Group Discussion ( FGD)

dengan kelompok siswa pada tanggal 3 Juni 2016.

Hasil identifikasi masalah terkait penyalahgunaan NARKOBA adalah sebagai

berikut :

Upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di lingkungan SMK mitra ( SMKN

26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB ) baru sebatas sosialisasi tentang masalah

NARKOBA, namun belum melakukan identifikasi secara mendalam tentang permasalahan

yang ada terkait NARKOBA. Kemudian mereka tidak memahami apa prioritas masalah

yang harus segera ditanggulangi, bagaimana melakukan upaya peningkatan perilaku

pencegahan NARKOBA. Demikian juga orang tua siswa belum dilibatkan secara aktif

dalam upaya mencegah penyalahgunaan NARKOBA, bahkan banyak orang tua yang tidak

paham apa itu NARKOBA dan tidak mengetahui apa tanda - tanda kalau anaknya terkena

NARKOBA. Selain itu peraturan sekolah dalam upaya pencegahan NARKOBA belum

terbentuk dengan baik. Terdapat kesan bahwa upaya pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA di SMK mitra belum dilaksanakan dengan komprehensif dan belum

Page 23: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 19

melibatkan unsur masyarakat di lingkungan sekolah, misalnya : orang tua siswa, guru,

karyawan dan masyarakat di lingkungan sekolah.

Akibat tidak dipahaminya hal tersebut dengan benar, maka implikasinya adalah

menyebabkan kurangnya efektifitas upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

Indentifikasi masalah tergambar :

1. Belum diketahuinya secara pasti tingkat pemahaman dari masalah pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

2. Kurang akurat dalam menetapkan prioritas masalah karena tidak punya data

dasar tentang perilaku siswa dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

3. Belum dibuat perencanaan program pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

secara komprehensif.

4. Kelompok masyarakat yang harus dilibatkan dalam upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA adalah : koordinator kesiswaan, komite sekolah,

karyawan, guru dan orang tua siswa, serta pengurus Osis

5. Orang tua siswa belum pernah diberikan parenting untuk meningkatkan pola

asuh anak dan merlibatkan secara aktif orang tua siswa dalam pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

6. Belum ada modul pelatihan secara komprehensif tentang upaya pemberdayaan

masyarakat sekolah ( siswa, guru, orang tua, kayawan, petugas kantin,

masyarakat lingkungan sekolah ) dalam pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA di lingkungan SMK.

7. Peraturan sekolah dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA belum

tergambar reward dan punishment.

8. Belum dirumuskan dengan baik sistem pengawasan perilaku pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

9. evaluasi dan pelaporan tentang perilaku pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA belum dilaksanakan dengan baik.

4.3. PERMASALAHAN PRIORITAS

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, maka melalui FGD ditetapkan

permasalahan prioritas yang akan dicarikan solusinya.

Page 24: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 20

Masalah NARKOBA sudah menjadi masalah nasional yang sangat

menghawatirkan generasi penerus bangsa. Masalah faktual NARKOBA yang

kompleks telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian material, sehingga

Indonesia saat ini memasuki era darurat NARKOBA. Akibat penyalahgunaan

NARKOBA tersebut telah memporak-porandakan kehidupan berbangsa dan

bernegara, karena di semua kota/kabupaten, kecamatan, kelurahan, sekolah/ kampus

dan semua profesi tanpa pandang bulu telah terkena dampaknya menjadi budak

NARKOBA. Hal ini, kalau dibiarkan tanpa melakukan upaya pencegahan terhadap

generasi muda tersebut, yang diantaranya adalah siswa SMK akan menyebabkan

secara perlahan kehancuran bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, diperlukan upaya serius berupa peningkatan kemampuan/

pemberdayaan masyarakat sekolah untuk menangkal bujukan penggunaan

NARKOBA dan generasi muda akan menjadi generasi yang produktif dan mampu

bersaing dengan bangsa lain.

Berdasarkan hal tersebut diatas, permasalahan yang terdapat pada masyarakat sekolah

dilihat dari sisi pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA adalah sebagai berikut:

1. Belum adanya studi untuk melakukan identifikasi permasalahan pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan

kecamatan Rawamangun dan Cipinang Jakarta Timur .

2. Belum adanya kelompok masyarakat kunci yang akan berperan sebagai agent

pembaharu / champion dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

3. Belum adanya modul pelatihan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA yang

bertujuan untuk melakukan penguatan kapasitas masyarakat sekolah ( siswa,

guru, orang tua, karyawan, dan masyarakat lingkungan) dalam pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

4. Belum melakukan parenting , yaitu keterlibatan orang tua siswa dalam

pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

5. Belum efektifnya perencanaan program pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA

Page 25: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 21

6. Belum adanya kajian terhadap peraturan sekolah terkait upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

7. Belum adanya pengawasan upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di

lingkungan sekolah.

8. Belum adanya pelaporan dan evaluasi program pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA.

4.4. Gambaran perilaku Pencegahan NARKOBA Siswa SMKN 26, SMKN 46

dan SMK Mandala Tiara Bangsa ( MTB) Jakarta

Survei tentang Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA dilaksanakan

tanggal 2 dan 3 Juni 2016 melalui quesioner yang dilaksanakan terhadap 166 orang

siswa SMK. Tujuan survei adalah untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut tentang

pengetahuan, sikap, kepercayaan, faktor lingkungan sosial budaya dan perilaku pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA dari kelompok masyarakat sekolah. Berdasarkan hasil

pengolahan data didapatkan gambaran sebagai berikut:

a. Karakteristik responden

Asal Sekolah

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Asal Sekolah

Tahun 2016

Nama Sekolah Jumlah Persentase

* SMK 26 Jakarta 114 68,67%

* SMK 46 Jakarta 31 18,67%

* SMK Mandala Tiara Bangsa (MTB) 20 12,05%

Total Responden 166 99,40%

Distribusi Responden siswa SMK menurut asal sekolah menunjukkan bahwa

sebanyak 68,67% ( 114) orang dari SMKN 26, sebanyak 18,67% (31) orang dari SMKN 46

dan sebanyak 12,05% (20) orang berasal dari SMK Farmasi MTB.

Page 26: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 22

Tabel 4.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2016

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 86 51,81%

Perempuan 80 48,19%

Total Responden 166 100,00%

Distribusi Responden siswa SMK menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa

sebanyak 48,19 % ( 80) orang berjenis kelamin perempuan. Sedangkan 51,81% ( 86)

orang berjenis kelamin laki-laki.

Kelompok Masyarakat

Tabel 4.3

Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan

Kelompok Masyarakat Lingkungan Sekolah SMK tahun 2016

Kelompok Masyarakat Jumlah Persentase

Orang tua Siswa 26 11 %

Guru 20 9%

Karyawan 12 6%

Siswa 166 74%

Total 224 100.0

Tabel 4.3. menggambarkan distribusi masyarakat sekolah didominasi oleh

mahasiswa 166 orang (74%) , kelompok siswa, guru 20 orang (9 %). Kemudian kelompok

karyawan 12 (6 %) dan Kelompok orang tua siswa 26 orang (11 %) .

Usia Siswa

Tabel 4.4

Distribusi Frekwensi Responden Siswa SMK Berdasakan Usia

tahun 2016

Kelompok Umur Jumlah Persentase

* 15 Tahun 48 28,92%

* 16 Tahun 80 48,19%

* 17 Tahun 34 20,48%

* > 17 Tahun 4 2,41%

Page 27: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 23

Total Responden 166 100,00%

Tabel 4.4. menggambarkan distribusi siswa SMK berdasarkan usia didominasi oleh

usia 16 tahun sebanyak 80 orang (48,19 %) , kelompok usia siswa terendah adalah > 17

tahun sebanyak 4 orang ( 2,41 %).

Pengetahuan siswa tentang NARKOBA

Tabel 4.5.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasakan Pengetahuan

tentang Jenis NAKOBA tahun 2016

JENIS NARKOBA Frekuensi Persentase

* Heroin 105 63,25%

* Ganja 157 94,58%

* Ekstasi 101 60,84%

* Shabu 145 87,35%

* Inhalen 20 12,05%

* Alkohol 134 80,72%

* Opiat 46 27,71%

* Morfin 79 47,59%

* LSD 21 12,65%

* Kokain 98 59,04%

* Amfetami 42 25,30%

* Sedatif 15 9,04%

Total Responden 166

Tabel 4.5. menunjukan bahwa pengetahuan responden tentang jenis NARKOBA

yang paling banyak diketahui adalah ganja 94,58 % ( 157 orang) adalah shabu 87, 35%

(145 orang), sedangkan jenis NARKOBA yang kurang dikenal adalah sedatif 15 orang (

9,04%) , inhalen 20 orang (12,05 %) dan LSD 21 orang ( 12,65 % ).

Tabel 4.6.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

tentang Dampak, Cara Menggunakan, Bentuk Fisik dan Cara Menggunakan

NAKOBA tahun 2016

Dampak Penyalahgunaan

NARKOBA Frekuensi Persentase

* Tahu 160 96,97%

* Tidak Tahu 5 3,03%

Total Responden 165 100,00%

Page 28: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 24

Cara Menggunaan NARKOBA Frekuensi Persentase

* Tahu 49 29,70%

* Tidak Tahu 116 70,30%

Total Responden 165 100,00%

Bentuk Fisik NARKOBA Frekuensi Persentase

* Tahu 95 57,58%

* Tidak Tahu 70 42,42%

Total Responden 165 100,00%

Cara Mencegah NARKOBA Frekuensi Persentase

* Tahu 152 92,12%

* Tidak Tahu 14 8,48%

Total Responden 166 100,61%

Tabel 4.6. di atas menggambarkan bahwa pengetahuan responden tentang dampak

penyalahgunaan NARKOBA 96,97% ( 160 orang) menyatakan tahu dan 0.3 % (5 orang)

menyatakan tidak tahu.Pengetahuan responden tentang cara pakai NARKOBA

menunjukkan 29,70% ( 49 orang ) menyatakan tahu dan 70,30% (116 orang) tidak tahu.

Pengetahuan responden tentang bentuk fisik menyatakan 95 orang (57,58%) menyatakan

tahu dan 70 orang (42,42%) menyatakan tidak tahu. Sedangkan pengetahuan responden

tentang cara mencegah penyalahgunaan NARKOBA menggambarkan bahwa 152 orang

(92,12%) responden menyatakan tahu dan 14 orang (8,48% % ) menyatakan tidak tahu.

Tabel 4.7.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasakan Aspek Kepribadian terhadap

penyalahgunaan NARKOBA tahun 2016

No. Pernyataan Ya Persen

tasi Tidak

Persen

tasi

1 Taat terhadap aturan yang telah

dibuat

122 73,5 % 44 26,5%

2 Tidak melawan peraturan 94 56,6% 72 43,4%

3 Patuh terhadap perintah 97 58,4% 69 41,6%

4 Menerima nilai-nilai tradisional 83 50 % 83 50 %

5 Tidak mudah kecewa 60 36,1% 106 63,9 %

6 Sabar 110 66,2 % 56 33,8%

7

Apakah anda mudah cemas dan

depresi bila menghadapi

permasalahan

65 39,1% 101 61,9%

Page 29: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 25

Tabel 4.7. di atas menggambarkan bahwa dari aspek kepribadian responden 122

orang (73,5%) menyatakan taat terhadap aturan, 72 orang (43,4 %) menyatakan melawan

terhadap peraturan, 97 orang ( 58,4 %) patuh terhadap perintah, 83 orang( 50% %)

menyatakan tidak menerima nilai- nilai tradisional, 106 orang ( 63,9 %) menyatakan

mudah kecewa dan 110 ( 66.2%) menyatakan sabar serta 101 orang ( 61,9 %) menyatakan

tidak mudah cemas / depresi kalau menghadapi permasalahan.

Tabel 4.8.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasakan Lingkungan Keluarga

Tahun 2016

No. Pernyataan Ya persentase Tidak persentase

1

Sering curhat ke

orang tua apabila ada

masalah

126 76% 40 24%

2

Hubungan kedua

orang tua anda

harmonis

145 87% 21 13 %

3 Orang tua anda sibuk

dan jarang di rumah

24 15% 142 85 %

Tabel 4.8. di atas menunjukan bahwa sebanyak 76 % ( 126 orang) kalau

mempunyai masalah melakukan curhat kepada orang tua,dan 87 % ( 145 orang) responden

menyatakan bahwa keluarganya harmonis dan 24 ( 15 %) menyatakan orang tunya sibuk

dan jarang di rumah.

Tabel 4.9.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pengaruh Teman Sebaya

Tahun 2016

No. Pernyataan Ya Persen tasi Tidak Persen tasi

1

Anda mendapat masalah

dikeluarga, apakah anda

akan langsung berkumpul

dengan teman

sebaya/kelompok anda

64 38,5% 102 61,5%

2

Anda ditawarkan merokok

agar diterima dikelompok,

apakah anda menerimanya

2 1.3% 164 98,7%

3

Anda merasa lebih dekat

dengan teman sebaya

daripada dengan orang tua

anda sendiri

42 25,4% 124 74,6%

Page 30: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 26

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukan bahwa responden yang mempunyai

masalah di keluarga sebanyak 64 orang ( 38,5 %) akan langsung berkumpul dengan teman

sebaya. Tawaran merokok agar diterima di lingkungan teman sebaya sebanyak 164 orang (

98,7%) menyatakan tidak akan menerimanya. Sedangkan 124 orang ( 74,6 %) merasa lebih

dekat dengan teman sebaya daripada dengan orang tuanya.

Page 31: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 27

Tabel 4.10.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan faktor lingkungan Sekolah

Tahun 2016

No. Pernyataan Ya persent

asi Tidak

Persen

tasi

1 ada kebijakan yang jelas

terkait dengan narkoba 84 50,6% 82 49,4%

2

Apakah berjalan dengan

baik di lingkungan sekolah

Anda

54 32,5% 112 67,5%

3 Peraturan memiliki sistem

kontrol yang ketat 51 30,7% 115 69,3%

4

Secara umum sistem

pengajaran di SMK cukup

menyenangkan

20 12% 146 88%

5

Selama anda sekolah di

SMK pernah mendapat

penjelasan tentang bahaya

narkoba

8 4,9 % 158 95.1 %

6

Terdapat materi yang

memadai tentang

pencegahan penyalahgunaan

narkoba dilingkungan

sekolah

51 30,7 % 115 69,3%

Berdasarkan tabel 4.10. di atas menggambarkan bahwa 82 orang (49,4%)

menyatakan tidak ada kebijakan yang jelas terkait NARKOBA. Sebanyak 112 orang (

67,5%) menyatakan kebijakan tersebut belum berjalan dengan baik. Sebanyak 115 orang

(69,3%) menyatakan belum ada sistem kontrol yang baik, sebanyak 146 orang ( 88%)

menyatakan sistem pembelajaran di SMK tidak menyenangkan. Responden yang

menyatakan bahwa selama sekolah pernah mendapat penjelasan tentang pencegahan

NARKOBA sebesar 158 orang ( 95,1 %) dan sebanyak 115 ( 69,3 %) menyatakan bahwa

belum mendapat materi tentang pencegahan NARKOBA secara memadai.

Page 32: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 28

Tabel 4.11.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan

Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

Tahun 2016

No. Pernyataan Sangat

Setuju Setuju

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

1 secara rutin saya melakukan

olah raga 44 104 18 0

2

saya menjalankan ibadah sesuai

agama yang saya anut secara

taat

105 60 1 0

3

setiap hari saya mengkonsumsi

makanan empat sehat lima

sempurna

36 107 23 0

4 saya mengurus kebutuhan

pribadi secara mandiri 37 112 16 1

5

ketika ada teman yang

menawarkan narkoba secara

tegas saya menolaknya

136 28 0 2

6

ketika teman saya mengajak

merokok saya tidak mampu

menolaknya

3 4 48 111

7

ketika teman saya menawarkan

narkoba, ada perasaan ingin juga

mencobanya

3 1 29 133

8

dengan tegas saya menyatakan

tidak terhadap penggunaan

narkoba

125 26 3 11

9

saya meyakini bahwa narkoba

dapat mempengaruhi prestasi

belajar

116 44 3 3

10

orang tua saya menyatakan

bangga terhadap prestasi belajar

saya

60 96 10 0

11 saya merasa rendah diri karena

kurang berprestasi 4 47 97 18

12 hubungan saya dengan orang tua

kurang harmonis 2 14 87 63

13 saya aktif dalam kegiatan

remaja di lingkungan rumah 25 67 70 4

14 saya merasa kurang percaya diri

dalam pergaulan di sekolah 4 18 97 47

Page 33: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 29

15 saya aktif dalam kegiatan

kemahasiswaan dikampus 22 80 59 5

16 saya mendukung gerakan anti

narkoba 105 54 6 1

17 saya bersedia menjadi tim satgas

anti narkoba dikampus 45 80 36 5

18

saya senantiasa mengingatkan

teman yang menggunakan

narkoba

71 83 11 1

19

saya bersedia menerima teguran

dari teman apabila saya

menggunakan narkoba

107 57 1 1

20

saya bersedia menerima sangsi

dari kampus apabila saya

kedapatan menggunakan

narkoba

91 61 11 3

Berdasarkan hasil analisis data tersebut di atas menunjukkan bahwa perilaku

pencegahan penyalahgunaan narkoba pada masyarakat di lingkungan sekolah (siswa SMK

) adalah sebagai berikut: 75 % (125 orang) berperilaku pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA baik dan 25% (41 orang) berperilaku pencegahan penyalahgunaan Narkoba

tidak baik.

Tabel 4.12

Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada

Masyarakat di Lingkungan SMK

tahun 2016

Perilaku Jumlah Persentase

Tidak baik 41 25 %

Baik 125 75 %

Total 166 100.0

Berdasarkan tabel 4.12. di atas menggambarkan bahwa jumlah siswa di lingkungan

SMK yang berperilaku pencegahan penyalahgunaan NARKOBA baik sejumlah 75 %( 125

orang ), sedangkan masyarakat di lingkungan SMK yang berperilaku pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA tidak baik berjumlah 25% (41 orang) dari total 166

responden yang diteliti berdasarkan hasil pengolahan data questioner.

Page 34: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 30

4.4. Hasil Diskusi Kelompok Terarah ( Focus Group Disscussion) tentang kendala

Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

a. Kelompok Masyarakat Sekolah ( SMK ) yaitu guru, karyawan dan orang tua

siswa

Acara FGD dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2016 dipandu oleh Peneliti yang

diikuti oleh 20 orang Guru dan 5 orang karyawan, serta 8 orang tua siswa.

Pelaksanaan FGD dibuka oleh Ibu Lurah dan Kepala SMKN 26. Dan pada

tanggal 3 Juni 2016 juga dilakukan FGD di SMKN 46 yang diikuti oleh para

Guru dan karyawan serta orang tua murid sebanyak 25 orang. Mereka sangat

antusias karena selesai FGD diberikan parenting yang merupakan acara

pertama kali dilakukan yaitu bagaimana cara mengasuh anak agar terhindar

dari Narkoba dan pelatihan komunikasi asertif. Topik yang dibahas meliputi

masalah narkoba, pengetahuan tentang narkoba, cara mengasuh anak dan

komunikasi yang baik dalam pengasuhan anak. Selain itu juga kami menggali

masalah yang prioritas untuk terkait pencegahan penyalahgunaan Narkoba,

serta kebutuhan pelatihan. Hasil FGD menggambarkan sebagai berikut :

Menurut para Guru dan karyawan serta orang tua murid, saat ini belum

terlalu paham tentang jenis dan cara penanggulangan NARKOBA dan

peraturan sekolah belum dilaksanakan dengan baik dan belum ada kontrol

yang ketat terhadap siswa untuk mencegah penyalahgunaan NARKOBA.

Mereka pernah ada ceramah tentang NARKOBA tetapi kurang sering

dilakukan dan ingin mendapat informasi terkini terkait NARKOBA dan

juga mendapat arahan dari kelurahan.

Program kerja terkait penanngulangan NARKOBA belum tersusun dengan

baik

Demikian juga belum melakukan monitoring dan evaluasi dari kegiatan

penangulangan penyalahguna NARKOBA secara partisipatif dan

melibatkan berbagai unsure yang ada di sekolah,

Belum terbentuk kelompok anti NARKOBA yang bernaung dibawah Guru

Koordinator kesiswaan dan OSIS.

Para Guru dan orang tua murid mengatakan belum memiliki waktu yang

cukup bagi anak-anaknya tetapi mengenai narkoba tidak pernah

didiskusikan di rumah bersama anggota keluarganya.

Page 35: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 31

Sistem rujukan pada korban penyalahgunaan NARKOBA belum diketahui

dengan pasti, harus dibawa kemana saja yang menjadi rujukan pengguna

narkoba dan juga cara penanganannya bagi korban dan keluarga korban,

terutama penanganan dalam hal psikologis dari keluarga korban kepada

teman-teman korban ataupun warga sekitar.

Kemampuan melakukan kajian secara partisipatif kelompok masyarakat

sekolah belum melakukan kajian – kajian secara bersama sama untuk

melakukan pencegahan NARKOBA. Ketika ada permasalahan belum

dengan segera melakukan koordinasi antar unit.

Perlu Kemampuan mengembangkan kapasitas kelompok, hal ini tergambar

dari kegiatan kelompok guru dan karyawan serta orang tua murid belum

melakukan diskusi pada forum untuk memasukan materi NARKOBA pada

awal pembelajaran.

Perlu Kemampuan menyusun rencana dan pelaksanaan kegiatan pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA;

Perlu Kemampuan melakukan monitoring dan evaluasi partisipatif, secara

rutin petugas satpam, cleaning service dan karyawan secara partisipatif

melakukan monitoring kegiatan kampus anti narkobaTerbentuknya

organisasi pemberdayaan masyarakat kampus dalam pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA; di Kampus Esa Unggul telah dibentuk tim

piket yang untuk keliling setiap hari dengan menggunakan baju khusus, di

bawah koordinasi wakil Rektor bidang kemahasiswaan.

Belum ada Kerjasama secara intensif dengan Polres Jakarta Timur dan BNN

dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

Kebutuhan Pelatihan Pencegahan Narkoba

Perlu adanya TOT secara kontinu misalnya bekerjasama dengan BNN atau RSKO

untuk para relawan sekolah yang bertugas secara periodik melakukan kampanye

dan seminar kecil dalam rangka sosialisasi anti narkoba (melibatkan guru, siswa,

security dan karyawan dan orang tua siswa).

Perlu dibentuk Relawan untuk dijadikan agent of change dan yang lain seperti guru

harus bisa menjadi Role Model (misal memberi contoh untuk tidak merokok di area

sekolah)

Usulan Materi pencegahan Anti Narkoba dijadikan kegiatan rutin sekolah setiap

penerimaan siswa baru dan diulang lagi setiap semester

Perlu diadakan juga pelatihan dalam rangka revolusi mental, misalnya Self

Assertiveness, Self Awareness, Character Building, Konsep diri Positive, terapi

kelompok, dll secara kontinu yang bisa dilakukan oleh relawan yang telah dibekali

Page 36: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 32

Bagi Orangtua siswa perlu mengikuti pembekalan parenting, karena orangtua

adalah agent of change utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Orangtua

harus menjadi model favorit bagi anaknya, sehingga anak tidak mudah terbawa arus

karena telah memiliki pondasi yang kuat dalam hal penanaman nilai-nilai moral

dan perilaku.

b. Kelompok siswa

Berdasarkan hasil FGD pada kelompok siswa yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni

2016, mendapatkan gambaran bahwa :

Permasalahan Perilaku Narkoba di Lingkungan Sekolah

Permasalahan perilaku narkoba di lingkungan sekolah yaitu;

a. Siswa pengguna narkoba kebanyakan adalah remaja tidak aktif dalam

organisasi.

b. Penyebaran narkoba tidak ditemukan di sekolah , tetapi di luar sekolah yang

diketahui dari mulut ke mulut

c. Jenis narkoba yang digunakan kebanyakan adalah ganja, yang notabene berasal

dari rokok. Perilaku merokok akan beresiko terhadap perilaku penggunaan

narkoba.

Perilaku Pencegahan Narkoba di Lingkungan Sekolah

a. kebijakan sekolah tentang perilaku merokok di lingkungan sekolah , jelas tidak

diperbolehkan, tidak boleh ada sponsor rokok bagi kegiatan sekolah, dan

dilarang berjualan rokok di lingkungan sekolah.

b. Pihak sekolah agar memberikan motivasi kepada siswa untuk menjauhi

perilaku pencegahan penyalahgunaan narkoba.

c. Mewajibkan kegiatan keagamaan bagi siswa.

d. Memberikan penyuluhan kepada orangtua agar lebih memperhatikan anak-

anaknya agar tidak terjerumus kedalam narkoba.

e. Meningkatkan fasilitas sekolah dalam menyalurkan hobi-hobi siswa, agar

mereka mempunyai kegiatan yang positif.

f. Optimalisasi Unit Kegiatan siswa (UKS) dalam upaya pencegahan narkoba.

g. Mengaktifkan peran Departemen Konseling dalam menerima keluhan atau

masalah yang dialami oleh siswa.

Page 37: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 33

h. Adanya tes narkoba secara rutin dan berlaku untuk semua ( karena kalau ada

yang tidak ikut test , juga tidak ditegur/ dicatat); bagi siswa yang ternyata hasil

test positif agar ditindaklanjuti.

i. Perlu Ada razia perilaku narkoba di kelas.

j. Perlu sering diingatkan tentang bahaya narkoba

Kebutuhan Pelatihan

Pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan dalam rangka mencegah perilaku

narkoba yaitu;

1) Pelatihan pengetahuan tentang jenis dan cara mencegah narkoba

2) Pelatihan cara menolak narkoba

3) Pelatihan pola asuh anak ( parenting) bagi orangtua

4) Kemana dan bagaimana cara melapor kalau ada teman yang kena narkoba

4.5. Pelatihan Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

Kegiatan pelatihan Pencegahan penyalahgunaan Narkoba bagi para Champion

dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2016 berdasarkan usulan materi pelatihan pada

FGD terdahulu. Peserta pelatihan berjumlah 224 orang yang terdiri dari : 166 orang

siswa ( SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB), 20 orang Guru, 12

Karyawan dan 26 orang tua siswa di lingkungan sekolah yang dilaksanakan di

AULA SMKN 26 Jakarta Timur. Acara dilaksanakan mulai pukul 08.00 sd pkl

12.00.( susunan acara terlampir) karena bulan puasa.

Topik pelatihan yang dibahas meliputi :

Sambutan Lurah Rawamangun

Sambutan Kepala SMKN 26 dan dihadiri Kepala SMKN 46 dan Kepala

SMK Farmasi MTB

Situasi Narkoba di Indonesia dan trend perkembangannya ( Ka. Polres

Jakarta Timur)

Pengaruh NARKOBA terhadap Kesehatan ( dr Danu, BNN)

Komunikasi asertif ( Dra Sulis Maryanti, Psi,MSI)

Sebelum dilakukan pelatihan dilakukan pre test dengan score rata- rata 62 dan post test

dengan score rata – rata 91 , dengan demikian terjadi peningkatan pengetahuan

pencegahan penyalahgunaan NARKOBA sebesar 30%.

Page 38: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 34

4.6. Seminar Parenting

Berdasarkan usulan hasil FGD maka telah dilakukan seminar parenting ( pola asuh

anak) yang diikuti 58 orang ( Guru , Orang tua siswa, karyawan ) pada tanggal 21 Juli.

Pembicara adalah peneliti dan Dra Sulis Maryanti ,MSI ( Dekan Fakultas Psikologi )

dan Rokiah Kusumapradja.

Page 39: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 35

4.7. Pendampingan penyusunan program kerja terkait upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

Pada tanggal 21 dan 22 Juli 2016 telah dilakukan pendampingan oleh Tim

peneliti dalam penyusunan program kerja terkait upaya pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA di ketiga SMK. Adapun secara garis besar program kerja sebagai

berikut:

TAHAP I. Bermitra dengan lingkungan masyarakat

Sebagai tahap awal pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Sekolah, maka SMK

bermitra dengan masyarakat di sekitar sekolah baik dengan kepala SMK untuk mendapatkan

komitmen, Ketua RW, ketua RT, Karang Taruna, Kelompok Guru,. Kelompok Karyawan,

OSIS serta Guru Koordinator Kesiswaan, Komite Sekolah. Hal ini penting untuk mendapat

dukungan moral serta berbagi ( sharing) sumber daya dan potensi kerjasama serta membantu

pelaksanaan program pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

TAHAP II. Identifikasi Tokoh Masyarakat di lingkungan Sekolah

Melalui pendekatan dan diskusi peneliti melakukan interaksi sosial dengan tokoh-

tokoh masyarakat sekolah dan mengidentifikasi siapa tokoh kunci baik di lingkungan

masyarakat, kelompok Guru, Karyawan, kelompok siswa yang mempunyai potensi untuk

dilatih menjadi agen pembaharu ( change agent ) dalam pencegahan penyalahgunaan

NAROBA di lingkungan sekolah. Para champion ini diharapkan akan menjadi tokoh yang

patut diteladani dan mampu membangun kepercayaan untuk mempengaruhi lingkungannya

secara positif dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA. Kemudian membentuk Tim

anti NARKOBA, dll.

Page 40: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 36

TAHAP III. Pengumpulan Data melalui Survei, Wawancara dan FGD

Dalam upaya menggerakan masyarakat sekolah supaya tepat sasaran , maka

diperlukan pengumpulan data tentang masalah- masalah terkait pengetahuan, sikap,

perilaku dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA. Masyarakat diharapkan mampu

menggali permasalahan sendiri, peredaran NARKOBA, upaya pencegahan yang sudah

dilakukan, hambatan – hambatan serta mencari solusi permasalahan oleh mereka sendiri.

Berdasarkan hasil pengumpulan data juga diidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk

meningkatkan pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekolah.

TAHAP IV. Penyusunan Rencana kerja sesuai Kebutuhan dan Kepentingan

Masyarakat Sekolah

Informasi yang didapatkan melalui hasil survey, wawancara dan FGD dijadikan

bahasan dalam perencanaan kegiatan / program kerja pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA secara bersama- sama yang difasilitasi oleh Fasilitator ( Guru coordinator

kesiswaan) atau pihak yang berminat dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

TAHAP V. Bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yang telah pengalaman

atau Konsultan terkait ( BNN ). Dll

Dalam upaya penguatan pemberdayaan masyarakat maka diperlukan tambahan

pengetahuan terkait NARKOBA dan permasalahnnya dan perlu pendekatan multidisiplin

dengan melibatkan dan bekerjasama dengan berbagai unsur masyarakat dan ahli , misalnya

: Psikolog, Kepolisian, BNN, Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, dll. Hal ini penting untuk

keberlanjutan program dan sistem rujukan apabila ada permasalahan.

TAHAP VI. Lokakarya, Pelatihan bagi Tim Anti Narkoba

Peningkatan pengetahuan dan kualitas para anggota tim sangat penting agar

masyarakat menjadi trampil dan professional supaya mampu melaksanakan program sesuai

kebutuhan masyarakat kampus dan hasilnya dapat diukur keberhasilannya.

TAHAP VII Manajemen Proyek

Pemberdayaan masyarakat Sekolah akan berjalan dengan baik dan efektif kalau

masing- masing pihak mempunyai peran dan fungsi yang jelas, maka perlu dibuat matriks

koordinasi dalam pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA.

Page 41: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 37

No. Kelompok Masyarakat Tugas

1. Pimpinan Sekolah Menyusun kebijakan terkait

pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA

Memantau pelaksanaan kebijakan

melalui staf terkait

Mengkoordinasikan tim fasilitator

SMK, BNN, Kepolisian, dll

Melakukan kontak dan rapport

dengan tokoh masyarakat

Melakukan penelitian tentang

NARKOBA dan partisipasi dengan

masyarakat

2. Koordinator Kemahasiswaan Sosilisasi kebijakan NARKOBA

Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan terkait

pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA

Membuat laporan

3. Kelompok Guru Sosialisasi dampak NARKOBA

melalui pembelajaran

Ikut memantau upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

4. Kelompok Karyawan Sosialisasi dampak NARKOBA

kepada seluruh karyawan

Ikut memantau upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

5. Kelompok orang tua siswa Sosialisasi dampak NARKOBA

kepada kelompok ibu dan

masyarakat lingkungan

Ikut memantau upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

6. Karang Taruna Sosialisasi dampak NARKOBA

kepada kelompok remaja

Ikut memantau upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

7. Pengelola Kantin Sosialisasi dampak NARKOBA

Tidak menjual rokok dan fasilitas

yang memungkinkan terjadi

transaksi

Ikut memantau upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

8 Bagian Keamanan Sekolah Sosialisasi dampak NARKOBA

memantau upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

menegakkan peraturan/ kebijakan

terkait NARKOBA

melaporkan kejadian terkait

NARKOBA

Page 42: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 38

TAHAP VIII. Pelaksanaan Program Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA

Tahap pelaksanaan program sangat penting dan perlu mendapat perhatian dari

mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

Penyusunan kebijakan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

Pelatihan – pelatihan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

Pembentukan Tim Anti NARKOBA

Unit Konseling pencegahan penyalahgunaan NARKOBA berbasis Masyarakat

Pendekatan terpadu sekolah dengan masyarakat lingkungan kampus

Pendekatan keamanan dengan melibatkan masyarakat lingkungan

Sistem rujukan

Membangun kesadaran tokoh masyarakat kampus tentang permasalahan NARKOBA.

4.8. Pendampingan Review peraturan sekolah terkait upaya pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

Berdasarkan hasil kajian peraturan sekolah dari ketiga SMK, pada umumnya

belum mencantumkan tentang upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA secara

jelas. Di SMKN 26 ada upaya pemeriksaan terhadap urin bekerjasama dengan BNN

pada saat masuk sekolah, namun belum dilaksanakan secara rutin.

Kesepakatan ketiga SMK maka disusun secara tertulis dan rinci tentang upaya

monitoring dan pembinaan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA secara jelas dan

terukur.

4.9. Desiminasi hasil penelitian

Peningkatan Kemampuan masyarakat Sekolah dalam pencegahan NARKOBA

pada Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) di wilayah Jakarta Timur , draft jurnal

sudah dibuat dan sudah dipresentasikan pada seminar nasional PERSI dan Patient

Safety di Jakarta pada bulan 20 Oktober 2016. Akan dipublikasi pada jurnal nasional

pada tahun 2017.

Page 43: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 39

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengabdian kepada Masyarakat di atas, maka penelitian

menyimpulkan:

5.1.1. Faktor pengetahuan, sikap, keercayaan dan lingkungan sosial budaya dan

perilaku masyarakat kampus terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA :

a. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di 3 ( tiga) SMK

( SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB)

b. Secara umum ditemukan bahwa : Jumlah masyarakat di lingkungan sekolah

(siswa) yang berperilaku baik dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

sebanyak 75 %( 125 orang ), sedangkan siswa yang berperilaku tidak baik

dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA berjumlah 25% ( 41 orang)

dari total 166 responden yang diteliti.

5.1.2. Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan siswa, Guru,

karyawan, orang tua siswa ditemukan bahwa masyarakat sekolah secara

partisipatif telah mampu :

a. Melakukan identifikasi masalah terkait Perilaku pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA

b. Melakukan kajian permasalahan untuk menentukan prioritas narkoba secara

partisipatif oleh kelompok masyarakat sekolah.

c. Pendampingan dalam menyusun rencana dan pelaksanaan kegiatan

pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

d. Melakukan monitoring dan evaluasi program secara partisipatif, serta

e. Terbentuknya organisasi pemberdayaan masyarakat sekolah dalam pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA.

5.1.3. Kebutuhan pelatihan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA yang dapat

didentifikasi melalui FGD adalah : peningkatan pengetahuan tentang jenis

narkoba, cara mencegah dan pengaruh narkoba terhadap kesehatan, pelatihan

pola asuh anak ( parenting) , dan komunikasi asertif agar mampu menolak

tawaran narkoba.

Page 44: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 40

5.1.4. Pelaksanaan seminar parenting untuk guru dan orang tua siswa, dan

karyawan

5.1.5 Pelaksanaan pelatihan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA pada tanggal

16 Juni 2016, yang dilaksanakan di Aula SMKN 26 Rawamangun Jakarta

Timur, diikuti 224 orang yang terdiri dari siswa 166, guru 20 orang, orang tua

26 orang dan karwayan 12 orang.

5.1.7.Publikasi ilmiah Peningkatan kemampuan masyarakat SMK di wilayah Jakarta

timur dalam pencegahan NARKOBA telah dipresentasi pada seminar Nasional

PERSI dan patient safety tanggal 20 Oktober 2016 dan draft jurnal akan

dipublikasikan pada jurnal nasional.

5.2. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti menyampaikan rekomendasi sebagai

berikut:

5.2.1. Mengingat faktor lingkungan sekolah merupakan faktor yang paling

berpengaruh terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan NARKOBA, maka

Pimpinan Sekolah perlu melakukan review terhadap peraturan- peraturan

terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA dan peraturan tersebut perlu

dilaksanakan serta dimonitoring secara konsisten.

5.2.2. Perlu diberikan penguatan kepada Tim Pengawas Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA yang telah dibentuk dan perlu diberdayakan

secara optimal.

5.2.3. Tim Champion ( Tim penggerak ) Program Pencegahan Penyalahgunaan

NARKOBA yang telah dilatih agar diberdayakan dan perlu diberikan

tambahan pengetahuan dan kemampuan tentang pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA secara berkesinambungan.

5.2.4. Masyarakat di lingkungan sekolah dimana siswa berada setelah selesai jam

pembelajaran agar secara terus menerus dilibatkan secara aktif dalam upaya

pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

Page 45: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 41

BAB VI

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

A. Kinerja LPPM – UEU

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Esa

Unggul, disingkat dengan LPPM – UEU di bentuk tahun 1994 dan dikukuhkan

pada tanggal 1 Oktober 1998 berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan

Kemala No. 041/KYK/SK/X/98. LPPM - UEU adalah suatu unit otonom yang

bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Struktur organisasi LPPM – UEU

merupakan :

1. Unsur pelaksana kegiatan penelitian yang bertugas mengkoordinasikan

kegiatan penelitian, mengusahakan dan mengendalikan sumber daya penelitian.

2. Unsur pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang bertugas

mengkoordinasi, memantau, menilai dan mendokumentasikan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat.

Sejalan dengan perkembangannya LPPM – UEU telah memiliki beberapa

pusat kegiatan, yaitu :

a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Wilayah Pemukiman dan Perkotaan

b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Informasi

c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bahasa dan Kebudayaan

d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan

e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Koperasi dan UKM

f. Pusat Penelitian dan Pengembangan Psikologi Terapan

g. Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat

h. Pusat Pelayanan Bantuan Hukum dan HAM

i. Pusat Penelitian dan Pengembangan Studi Wanita

j. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

k. Pusat Penelitian dan Pengembangan Desain Industri

l. Pusat Pengelola Jurnal Ilmiah

Dalam menyelenggarakan fungsi-fungsinya, LPPM – UEU mengemban

tugas pokok sebagai berikut :

1. Melaksanakan penelitian terhadap ilmu pengetahuan, teknologi serta masalah-

Page 46: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 42

masalah kemasyarakatan, baik untuk kepentingan pendidikan maupun untuk

kepentingan pembangunan.

2. Melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

LPPM–IEU melaksanakan kegiatan untuk menyelenggarakan koordinasi

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

penelitian serta pengkajian dan pendokumentasian kegiatan penelitian tersebut,

selain itu LPPM–UEU ikut mengusahakan dan mengendalikan sumber daya

penelitian, dengan tugas pokok: menyelenggarakan kegiatan penelitian di bidang

sains, teknologi, dan sosial budaya serta menyelenggarakan kajian di bidang

pembangunan dan pengembangan di bidang sains, teknologi, ekonomi dan sosial

budaya.

LPPM–UEU dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat bertugas untuk

melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan

Pengabdian kepada Masyarakat, mendokumentasikan serta ikut mengusahakan

sumber daya-sumber daya yang diperlukan, dengan tugas pokok :

1. Mengkaji ilmu pengetahuan, teknologi, sosial budaya untuk kepentingan

pembangunan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan masyarakat, konsultasi

dan advokasi, serta inkubasi bisnis.

2. Melaksanakan usaha memobilisasi sumber-sumber untuk keperluan

pembangunan masyarakat.

3. Melaksanakan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan berbasis

masyarakat.

Dalam pelaksanaan kegiatannya LPPM–UEU secara keseluruhan didukung

oleh para peneliti, dengan kualifikasi, Doktor, Master yang sebagian besar

merupakan tenaga pengajar di Universitas Esa Unggul dari berbagai disiplin ilmu

seperti Teknik Planologi, Transport Planning, Traffic Engineer, Teknik

Informatika, Teknik Industri, Ekonomi Akuntansi, Manajemen, Hukum,

Kesehatan Masyarakat, Administrasi Bisnis, Psikologi, Ilmu Komunikasi,

Perpajakan, Desain Industri dan sebagainya.

Page 47: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 43

DAFTAR PENGALAMAN

LEMBAGA PENELITAN DAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT (LPPM) PERIODE 2011-2015

No Nama Kegiatan/

Pekerjaan/Proye

k

Pemberi

Kerja

Tahun Status Ketera

ngan

1. Pengembangan Bisnis

UKM Se-Jabodetabek

PT.Jasa

Marga 2011/2012 Selesai

2. Pengembangan Bisnis

UKM PT. Mandiri 2011/2012 Selesai

3. Pengembangan Bisnis

UKM Se-Jabodetabek

PT.Jasa

Marga 2011/2012 Selesai

4. Pengembangan Bisnis

UKM PT. Mandiri 2011/2012 Selesai

5. Pemetaan Konsumsi

Air Di Kabupaten

Tangerang

PT. Aetra 2011-2012 Selesai

6.

Kegiatan Pembuatan

Pakan Lele dalam

Pemberdayaan

Masyarakat di

Puspanegara

Citeureup Bogor

Dikti 2014-2015 Selesai

selesai

7

Pembuatan Media

Pembelajaran Seni

Mewarnai Dan

Menggambar

PMW 2013 selesai

8 Nias Pisgor Selingkuh PMW 2013 selesai

9 Pembibitan Lele

Sangkuriang PMW 2013 selesai

10 Budidaya Lele

Sangkuriang PMW 2013 selesai

11

Pengolahan hasil

produk laut berupa

makanan dan kerajinan

kulit ikan

PKMK 2014 Selesai

12 Kandang ayam café PKMK 2014 selesai

13 Kekedo “Keripik

kentang balado basah” PMW 2014 selesai

Page 48: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 44

14 BT Banget “ Bunga

tulip buatan anak

Bangka Belitung”

PMW 2014 Selesai

15 Clutch Unique

berbahan sederhana PMW 2014 selesai

16 Kedai cokelat PMW 2014 selesai

17 Bebek Nazi (Brownies

bekatul enak bergizi) PMW 2014 selesai

18 Pengembangan usaha

budidaya lele

sangkuriang

PMW 2014 selesai

19 Gantungan Jemuran

Sepatu 180

PKMK 2015 selesai

20 Wirausaha Dari

Tumbuhan Teratai PKMK 2015 selesai

21 Dapoer Blenger PKMK 2015 selesai

22 Instamia ( Instan Mie

Aceh ) PKMK 2015

Sedang

proses

23 Soybean Milk Juice PKMK 2015 Sedang

proses

24 Beverly School Of

Englsih

PKMK 2015 Sedang

proses

25 Aksesoris dari Limbah

Roti

PKMK 2015 Sedang

proses

B. Kinerja Anggota Tim Pengusul

Tim pengusul program ini terdiri dari sumberdaya manusia yang memiliki

kepakaran di bidang Ipteks dan berpengalaman dalam program pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA , parenting, pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA, kesehatan masyarakat, psikologi, peleksanaan program

dan telah terbukti dengan diberikan penghargaan kepada Universitas Esa Unggul pada

tahun 2014 sebagai juara satu tingkat Nasional sebagai Kampus bebas NARKOBAdari

BNN sehingga dapat mendukung terlaksananya program pengabdian kepada

masyarakat tentang IbM bagi Kelompok SMK dalam pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA di Kecamatan Rawamangun dan Jatinegara Kota Jakarta Timur.

Tim pengusul Perguruan Tinggi adalah dosen kesehatan Masyarakat, Psikologi dan

Pendidikan yang berlatar belakang pendidikan di bidang kesehatan masyarakat dan

Manajemen Pendidikan. Berbagai kegiatan pengabdian masyarakat (PPM) di bidang

Page 49: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 45

Kesehatan Masyarakat pernah dilakukan antara lain:

1. Pengembangan Model Pemberdayaan Masyarakat Kampus dalam pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA 2015.

2. Perencanaan program pencegahan penyalahgunaan NARKOBA di Kampus

Universitas Esa Unggul tahun 2013-2014.

3. Penyusunan Modul pelatihan penguatan kapasistas LSM kesehatan dalam

penanggulangan penyakit TB di Indonedia ( Global Fund) 2013.

4. Penyusunan Modul Pelatihan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kampus

Universitas Esa Unggul 2014.

5. Pemberdayaan masyarakat Ibu PKK Kelurahan Jati Rawamangun dalam

penanggulangan NARKOBA , 2005.

6. Pengembangan kapasitas Ibu PKK di kelurahan Kedawung Wetan Kabupaten

Tangerang dalam Peningkatan perilaku Hidup Sehat ( PHBS) tahun 2013

Adapun tim pengusul perguruan tinggi terdiri dari berbagai sumber daya manusia

yang memiliki latarbelakang disiplin ilmu dan kepakaran antara lain :

1. Dr. Rokiah Kusumapradja, SKM, MHA , adalah dosen tetap Fakultas Ilmu- ilmu

Kesehatan Universitas Esa Unggul sekaligus merangkap sebagai Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dosen bersangkutan berlatar belakang

pendidikan manajemen pendidikan, Sarjana Kesehatan Masyarakat dan Ahli

Manajemen Rumah sakit dengan keahlian pada pemberdayaan masyarakat

dalam bidang kesehatan. Selain itu berpengalaman di bidang pengabdian

kepada masyarakat dalam proses perencanaan dan pengembangan masyarakat

meningkatkan perilaku pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

2. Dra Sulis Maryanti, Psi, MSi, adalah dosen tetap pada Fakultas Psikologi

Universitas Esa Unggul sekaligus sebagai Dekan Fakultas Psikologi. Dosen

bersangkutan berlatar belakang pendidikan psikologi. Bidang keahlian adalah

Parenting dan komunikasi asertif. Selain itu berpengalaman di bidang

pengabdian kepada masyarakat dalam menata UKM dan melakukan parenting

bagi orang tua mahasiswa/ siswa SMA/SMK.

3. Harlinda Syofyan,SSi, MPd, adalah dosen tetap Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Esa Unggul sekaligus sebagai dosen pada program Studi

PGSD. Dosen bersangkutan berlatar belakang pendidikan sarjana biologi dan

Page 50: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 46

Magister Pendidikan dasar. Selain itu berpengalaman di bidang pengabdian

kepada masyarakat dalam bidang penyusunan kurikulum diklat dan

melakukan pelatihan guru SD dan SMA di Yayasan Pendidikan Al Azhar Syifa

Budi.

Page 51: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 47

Daftar Pustaka

Badan Narkotika Nasional, Kamus NARKOBA, Istilah-istilah dan bahaya

penyalahguanaanya, Jakarta, 2006.hal 5-7

Badan Narkotika Nasional, Materi Advokasi Pencegahan NARKOBA , hand book, Jakarta,

2005, hal 41-48

Badan Narkotika Nasional, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA Bagi

Remaja, Jakarta, 2003, hal 18-22

Bensley, Robert and Fisher, Jodi Brokkins, Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat,

Edisi 2, terjemahan, Jakarta, 2003, hal 45.

Balai Penelitian dan Pengambangan Agama, Depag RI, Penanggulangan penyalahgunaan

NARKOBA di lingkungan Sekolah, Jakarta, 2004, hal 12

Hawari, Dadang, “Terapi Psikoreligius pada Penderita NAZA ( Narkotika,Alkohol dan Zat

Adiktif”, Penanggulangan Korban NARKOBA , meningkatkan Peran Keluarga

dan Lingkungan, FKUI, 2006, hal 33-36

Hadiman,H,” Peran Pendidikan dan Masyarakat dalam Pencegahan Bahaya Madat,

Penanggulangan Korban NARKOBA , Meningkatkan Peran Keluarga dan

Lingkungan, FKUI, 2006, hal 37-38

Kusumapradja, Rokiah, Nanda Aula, Laela Endarwati, Pengaruh Faktor Individu, Sosial

Budaya terhadap Perilaku Pencegahan Narkoba pada Mahasiswa, Jakarta,

INOHIM, 2013

Mardikanto Totok dan Soebianto Poerwoko, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perpektif

Kebijakan Publik,Bandung, Alfabeta, 2012.hal 123-124

Machfoeds Ircham dan Eko Suryani, Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi

Kesehatan, Yogyakarta, Fitramaya, 2007

Moesono, Anggadewi, “ Peran Keluarga dan Masyarakat sebagai Penangkal

Penyalahgunaan NARKOBA , Penanggulangan Korban NARKOBA ,

meningkatkan Peran Keluarga dan Lingkungan, FKUI, 2006, hal 50

Moningka,Clara dan Rani Agias Fitri, Distorsi Kognitif dan Pemikiran Bunuh Diri Pada

Pasien Panti Rehabilitasi NARKOBA , Psikologi, Jurnal Ilmih, 2010, hal 70

Notoatmodjo,Soekidjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta, 1997, hal

Padmo Hoedojo, Paulina, Kusumapradja, Rokiah, Mobilizing Families and Communities

for Drugs Abuse Prevention at the Grassroots Level ( an Indonesian Experience),

Final Report to UNDCP, Jakarta, Recon-Indo, 2000

Padmo Hoedojo, Paulina, Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA , apa yang bisa anda

Lakukan, Jakarta Recond-Indo, 2003, hal 10-19.

Sitompul, Relon Star, Aku Bebas dari jerat NARKOBA , Jakarta, PT Gramedia Pustaka

Utama, 2010

Page 52: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 48

Lampiran 1: BIODATA PELAKSANA KEGIATAN

KETUA PELAKSANA

A. Identitas Diri 1.1. Nama Lengkap (dengan

gelar)

Dr Rokiah Kusumapradja, SKM MHA (P)

1.2. Jabatan Fungsional Lektor Kepala

1.3. NIP/NIK/No. Identitas lainnya NIP : 0291110014

NIDN : 0309025201

1.4. Tempat dan Tanggal Lahir Sumedang, 09- 02- 1952

1.5. Alamat Rumah Jl. Balap Sepeda IV /103 Rawamangun Jakarta

Timur- KP 13220

1.6. Nomor Telepon/Fax 021- 489 8411/ 021- 489 8411

1.7. Nomor HP 0813 196 45 666

1.8. Alamat Kantor Universitas INDONUSA Esa Unggul

Jl. Terusan Arjuna No. 9 Tol Tol Tomang

Kebon Jeruk – Jakarta Barat

1.9. Nomor Telepon/Fax 021- 5683446 / 0215674248

1.10. Alamat e-mail [email protected]

rorojkt4@ yahoo.com

1.11. Mata Kuliah yg diampu 1. Pendidikan Kesehatan Masyarakat

2. Analisis Kebijakan Kesehatan

3. Metodologi Riset

4. Pengembangan Tenaga Kesehatan

5. Quality Assurance & Performance

Improvement

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

2.1. Program: S1 S2 S3

2.2. Nama PT FKM-UI School of Public

Health- University

of the Philliphine,

Manila

Universitas

Negeri Jakarta

2.3. Bidang Ilmu Biostatistik dan

Kependudukan

Master of Hospital

Administration

Manajemen

Pendidikan

2.4. Tahun Masuk 1982/1983 1989/1990 2000/2001

2.5. Tahun Lulus 1985/1986 1991/1992 Maret 2003

Judul Skripsi/

Tesis/ Disertasi

Tinjauan

Pelaksanaan

Program KBRS di

RS Persahabatan

Jakarta

The influencing

factor’s to Turn Over

nurse’s at the

Philliphine General

Hospital Manila

Pengembangan

dan Penerapan

Budaya

Organisasi

dalam rangka

peningkatan

motivasi

besprestasi dan

kualitas

Page 53: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 49

Manajemen

SDM( kajian di

RSUP

Persahabatan

Jakarta, 2003 )

2.7. Nama Pembim-

bing/ Promotor

Prof dr Dus

Sampurna, MPH

Prof. DR.dr C.

Caragay, MSc

1. Prof. Conny

Semiawan,

MSc

2. Prof. Lysna

Lubis

III. PENGALAMAN PENELITIAN (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)

Urutkan judul penelitian yang pernah dilakukan selama 5 tahun terakhir dimulai dari

penelitian yang paling relevan menurut Saudara.

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Rp)

1. 2006 Kajian Kebijakan Rujukan Kesehatan

( Ketua tim konsultan peneliti)

DIP Pusat

Kabangkes

Depkes RI 2006

595.900.000

2. 2006 Survei Budaya Keselamatan pasien RS

Persahabatan (Ketua Tim)

Dana Op. RSUP

Persahabatan

40.000.000,

3. 2007 Kajian Kebijakan Jabatan fungsional

Bidang Kesehatan ( Ketua Tim

Konsultan Peneliti )

DIP Pusat

Kabangkes

Depkes RI 2007

688.987.200

4. 2007 studi kebijakan kesehatan dan

penyelenggaraan program kesehatan di

Kabupaten Tangerang sesuai Rencana

Induk Pembangunan Kesehatan

Kabupaten Tangerang th 2002-2012 (

Ketua Tim Konsultan Peneliti)

DIP Kabupaten

Tangerang 2007

148.500.000

5. 2008 Kajian Kebijakan Penanggulangan

Masalah Tembakau ( Ketua Tim

Konsultan Peneliti )

DIP Pusat

Kabangkes

Depkes RI

819.835.720

6. 2009 Kajian budaya kerja Universitas

Indonusa Esa Unggul ( anggota Tim

Peneliti )

Hibah PHKI A

Dikti 50.000.000

7. 2010 Penyusunan Kurikulum dan Silabus ,

Satuan Acara Pembelajaran dan

Pedoman Evaluasi Diklat Teknis

Transportasi bagi Pejabat/Pegawai

Dinas Perhubungan.

DIP Badan PP

SDM

Kemenhub

650.000.000

8. 2011 Penyusunan Standar kompetensi Tenaga

(moda angkutan jalan )Ditjen

Perhubungan Darat, Kementrian

Perhubungan RI ( konsultan Peneliti)

DIP Badan PP

SDM

Kemenhub

850.000.000

9. 2012 Assessment Sistem Informasi Kesehatan

di 240 Kabupaten /kota daerah

Pusat Data dan

Informasi

650.000.000

Page 54: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 50

perbatasan, tertinggal ( Ketua Tim

Konsultan Peneliti )

Kesehatan

Kemenkes RI

( Global Fund)

10. 2013 Penyusunan Kurikulum & Modul

Pelatihan NGOs Dalam Pengendalian

TB ( konsultan Peneliti )

Ditjen P2PL

Subdit TB

Kemenkes dan

Global Fund

200.000.000

11 2014 Pengembangan Model Pemberdayaan

masyarakat campus dalam pencegahan

penyalahgunaan Narkoba di Universitas

Esa Unggul

Dirjen Dikti

Kemendikbud

56.000.000,-

12 2014 Kajian Kebijakan insentif tenaga

kesehatan di Daerah Terpencil,

Perbatasan, Kepulauan

Badan PP SDM

Kesehatan

Kemenkes RI

275.000.000,

-

IV. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (bukan

skripsi, tesis, maupun disertasi)

Urutkan judul pengabdian kepada masyarakat yang pernah dilakukan selama 5 tahun

terakhir dimulai dari yang paling relevan menurut Saudara.

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1 2013 Anggota Steering Committe Seminar

Nasional XII PERSI dan Seminar

Nasional Tahunan VII Patient Safety

2013 dan Hospital Expo XXVI

PERSI 2.005.

2 2012 Anggota Steering Committe Seminar

Nasional XI PERSI dan Seminar

Nasional Tahunan VI Patient Safety

2012 dan Hospital Expo XXV

PERSI 1.700.

3. 2011 Anggota Steering Committe Konggres

Nasional PERSI, Seminar Nasional X

PERSI dan Seminar Nasional Tahunan

V Patient Safety 2011 dan Hospital

Expo XXIV

PERSI 1.500.

3. 2010 Anggota Steering Committe seminar

Nasional IX PERSI dan annual meeting

IV on Patient Safety PERSI 2010 dan

Hospital Expo XXIII

PERSI 1.350

4. 2009 Sekretaris Seminar Nasional VIII

PERSI dan annual meeting III on Patient

Safety PERSI dan Hospital Expo XXII

PERSI 1.300

5 2008 Wkl ketua Panitia Seminar international

Nursing I dan Nursing Expo I ( April

2008)

PERSI 250.

Page 55: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 51

6. 2008 Ketua Panitia Seminar nasional Konsep

dan Penerapan DRG- Case Mix di RS

U-IEU 115.

7. 2007 Ketua Panitia Seminar Nasional Sistem

Informasi Keselamatan Pasien ( Patient

safety) di rumah sakit

U-IEU 90,-

8. 2007 Sekretaris Panitia Seminar Nasional

Patient safety di RS dan Hospital Expo

2007

PERSI 1.200.

9. 2006 Ketua Panitia seminar dan workshop

nasional Peningkatan kompetensi

Perawat professional dan sistem

remunerasi di RS ( di Bali)

Asosiasi RS

Pendidikan

Ind(ARSPI)

200.

10 2013 Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan

Teluk Naga dalam Menurunkan angka

Kesakitan Demam Berdarah

Puskesmas

Teluk Naga

Cengkareng

6.

V. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

Urutkan judul artikel ilmiah yang pernah diterbitkan selama 5 tahun terakhir dimulai

dari artikel yang paling relevan menurut Saudara.

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/

Nomor

Nama Jurnal

1. 2007 Pengembangan Pendidikan Rekam

medis dan Informasi Kesehatan di

Indonesia

3 Jendela rumah

sakit

2. 2013 Analisis Hubungan antara Kualitas

Pelayanan,Karakteristik Pasien dan

Hambatan pindah dengan Loyalitas

Pasien rawat Jalan RSUD Cibinong

Vol 10.No.1

Januarai

2013

Forum Ilmiah

3. 2013 Pengaruh Faktor Individu dan

Lingkungan Sosial Budaya terhadap

Perilaku Pencegahan Penyalahgunaan

Narkoba pada Mahasiswa

Volume 1

No. 2

Indonesian of

Health

Information

Management

( INOHIM)

4. 2014 The Effect of Individual Factors and

Socio-culture Environment on the

Behavior of Drug Abuse Prevention in

Students

Proceeding

5 th Asia-

Facific

Conference

on Pbulic

Health di

Korea , April

11-2014

VI. PENGALAMAN PENULISAN BUKU

Urutkan judul buku yang pernah diterbitkan selama 5 tahun terakhir dimulai dari buku

Page 56: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 52

yang paling relevan menurut Saudara

No. Tahun Judul Buku Jumlah

Halaman

Penerbit

1 2006 Buku Panduan Nasional Keselamatan

Pasien rumah sakit ( anggota tim dan

editor)

65 Depkes dan PERSI,

Komisi Akreditasi

RS

2 2006 Buku panduan pelaporan ( anggota Tim

dan editor )

45 Depkes dan PERSI,

Komisi Akreditasi

RS

3 2006 Revisi buku standar pelayanan RS (

anggota Tim dan editor)

48 Depkes dan PERSI

4. 2008 Revisi Buku Panduan Nasional

Keselamatan Pasien rumah sakit (

anggota tim dan editor)

67 Depkes, PERSI,

Komisi Akreditasi

RS

5. 2009 Policy paper kajian Kebijakan masalah

rokok terkait dengan kesehatan( Ketua

Tim)

24 Puskabangkes

Depkes RI

6. 2009 Pedoman Pendidikan dokter spesialis/

dokter gigi spesialis dalam rangka

peningkatan percepatan akses pelayanan

spesialistik .( anggota tim dan editor )

85 BPPSDM Depkes

RI

7. 2012 Standar Akreditasi Rumah sakit versi

Joint Commition International for

Hospital Acreditation.( anggota tim

penyusunan dan editor )

125 Kemenkes RI dan

Komisi Akreditasi

RS

8 2013 Buku Pedoman Akademik Universitas

Esa Unggul ( Ketua Tim)

175 Universitas Esa

Unggul

9 2013 Buku Modul Pelatihan Penanggulangan

Penyakit Tuberkulosis bagi Lembaga

Swadaya Masyarakat ( konsultan)

120 Kemenkes dan

Global fund

10 2013 Buku Profil Lembaga Swadaya

Masyarakat dalam Penanggulangan

Penyakit Tuberkulosis (konsultan)

85 Kemenkes dan

Global fund

11 2014 Ketua Tim Penyusunan Proposal Program

studi Magister Manajemen Rumah Sakit

Universitas Esa Unggul

200 Universitas Esa

Unggul

12 2014 Sekretaris Tim Penyusunan Proposal

Program studi Pendidikan Dokter

Universitas Esa Unggul

240 Universitas Esa

Unggul

Page 57: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 53

VII. PENGALAMAN PEROLEHAN HKI

Urutkan judul HKI yang pernah diterbitkan 5-10 tahun terakhir.

No. Tahun Judul/Tema HKI Jenis Nomor

Pendaftaran/

Sertifikat

VIII. PENGALAMAN RUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL

LAINNYA

Urutkan judul rumusan kebijakan/rekayasa sosial lainnya yang pernah

dbuat/ditemukan selama 5 tahun terakhir.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam hibah IbM

tahun 2015 - 2016.

Jakarta, 24 Pebruari 2015

Ketua ,

Dr Rokiah Kusumapradja,SKM, MHA

NIDN. 0309025201

No. Tahun Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang telah diterapkan

Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1. 2008 Kertas Kebijakan ( Policy Paper )

Penanggulangan Masalah Kesehatan

Akibat Rokok ( acuan RUU Tembakau)

Indonesia

( Depkes RI)

Sangat positif

2. 2008 Tim penyusun RUU Perumahsakitan (

UU No.44 tentang Rumah sakit th 2009)

Depkes RI-

PERSI

Sangat positif

3. 2007 Tim Penyusun Revisi Instrumen

Akreditasi Rumah sakit dan Sarana

Kesehatan Lain

Depkes RI,

Komisi

Akreditasi RS,

PERSI

Sangat positif

4. 2007 Tim Penyusun Instrumen Akreditasi

Rumah sakit Pendidikan

Depkes RI,

Asosiasi RS

Pendidikan

Sangat positif

5. 2011-

2012

Standar Akreditasi Rumah sakit versi

Joint Commition International for

Hospital Acreditation.( di

implementasikan th 2012 akhir )

Kemenkes RI

dan KARS

Sangat positif

Page 58: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 54

Anggota Pengabdian kepada Masyarakat

I. Anggota Pertama

Nama : Dra. Sulis Mariyanti, Psi.M.Si

NIDN : 0319036701

Jabatan Akademik : Lektor

Pangkat dan Golongan : III/C - Penata

Tahun Perolehan Jabatan : Tahun 2000

Perguruan Tinggi : Universitas Esa Unggul

Fakultas : Psikologi

Status Dosen : Dosen Tetap

Tempat/ Tanggal Lahir : Madiun, 19 Maret 1967

Alamat Rumah : Komplek Raffles Hills – Blok C5/ No.9, Cibubur

No. Telp/ Fax : (021) 845 - 96550

No. HP : 0816-481-6915

Alamat Kantor : Fak.Psikologi- Universitas Esa Unggul jl. Arjuna

Utara no. 9 – Tol Tomang, Kb. Jeruk Jakarta Barat

No. Telp/ Fax : (021) 567 – 4223 ext.235 ; Fax: (021) 567 - 4248

Alamat Email : [email protected]

No. KTP : 3276105903670001

No. Sertifikat Pendidik : 11103103314846

Riwayat Pendidikan di Tingkat Perguruan Tinggi :

Sarjana

Bidang Ilmu Institusi/ Fakultas Tahun

Lulus

S1

Psikologi

Jur. Industri &

Organisasi

Fak. Psikologi

Univ.Padjadjaran

Bandung

1993

S2

Kajian Wanita Program Studi Kajian

Wanita

Univ. Indonesia

Jakarta

2010

Pengalaman Kerja

HRD Junior Manager PT. Sepatu Bata TBK, Jakarta

Pembantu Dekan I (Akademik) Fak. Psikologi Univ.Esa Unggul

Plt. Dekan Fak.Psikologi Universitas Esa Unggul

Dekan Fak. Psikologi Univesitas Esa Unggul

Anggota Tim Seleksi Karyawan Yayasan Kemala & Universitas ESA UNGGUL,

2001 – sekarang

Ketua Peneliti Budaya Kerja Universitas Esa Unggul, 2009

Penanggung Jawab Kegiatan PROGRAM HIBAH (PHKI Tema B) Fakultas

Psikologi, 2010 – 2013

Tim Panitia Promosi & Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas ESA UNGGUL

Page 59: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 55

Konselor di Pusat Layanan Psikologi & Career Center Universitas Esa Unggul, 2002 -

Sekarang

Anggota T- Group (Terapi Kelompok) Biro Psikologi GMS 2009 – sekarang.

Associate Biro Layanan Psikologi Fak.Psikologi UNPAD, Bandung 1989 - 1990

Mata Kuliah yang Diampu

Psikodiagnostika 5 (Tes Grafis)

Psikodiagnostika 1 (Pengantar )

Psikodiagnostika 6 (Tes Pauli & Inventory)

Psikologi Industri & Organisasi

Dinamika Kelompok

PENGALAMAN PELATIHAN, SEMINAR & SIMPOSIUM

Trainer “Pelatihan Pengembangan Kepribadian” Karyawan Bank Mandiri”,

Lembaga Pendidikan Ratih Sang (LPRS) – Jakarta 2007

Trainer “ Pelatihan Pengembangan Kepribadian” Karyawan Bank Mandiri, Lembaga

Interexperta – Jakarta 2009

Konselor “ Pelatihan AMT & Group Therapy” Karyawan BCA, GMS Consultant –

Jakarta 2008 s/d sekarang

Trainer “ Achivement Motivation & Effective Communication”, untuk Perawat

Seluruh Indonesia (PERSI), Wisma PKBI Jakarta Oktober 2008, 2009, 2010, 2011

Fasilitator “ Konseling & Komunikasi Efeketif”, disampaikan dalam rangka

kunjungan Dosen Univesrsitas Negeri Lhoksumawe, Jakarta – Agustus 2011

Fasilitator “ Pelatihan Mengenali Tipologi Kepribadian”, Fakultas Psikologi

Universitas Esa Unggul, 2012

Fasilitator “ Pelatihan Mengenali Kecemerlangan Pribadi”, ditujukan kepada

calon mahasiswa baru Universitas Esa Unggul, 2012

Fasilitator “ Pelatihan Pengembangan Komunikasi Transaksional Dalam Rangka

Meningkatkan Potensi Anak”, disampaikan kepada orangtua calon mahasiswa baru

Universitas Esa Unggul, 2012

Pembicara Seminar Sehari “ Kekerasan dalam Berpacaran “, Fakultas Psikologi

Universitas Esa Unggul, Jakarta 13 Februari 2009

Peserta Pelatihan Konseling Psikologi, Lee Community College, Singapore, June

2009

Peserta Pelatihan Konseling Akademik, Kerjasama Universitas Esa Unggul & UNJ,

Jakarta, 2010

Moderator Bedah Buku ”8 Etos Guru”, Kerjasama Psikologi dan Penulis Jansen

Sinamo, 2010

Trainer ”Character Building”, LKBH Fak.Hukum Universitas Esa Unggul, Februari

2011

Peserta Pelatiahan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal, C-Dev Training Center,

Yogyakarta, Januari 2011

Peserta Roundtable Discussion : Gender, Politik & Media Massa, Jakarta, Maret

2011

Moderator Seminar Hasil Penelitian Psikologi : ”Optimisme & Coping Stress

Mahasiswa Esa Unggul yang sedang Menyusun Skrpsi 2010 ”

Page 60: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 56

Pembicara ”Pengenalan Studi Akademik”, Fakultas Psikologi Universitas Esa

Unggul, Jakarta, September 2007

Ketua Tim Penyelenggara Pelatihan „Mind Maping‟ di Fakultas Psikologi

Universitas Esa Unggul Jakarta, 2006

Ketua Tim Penyelenggara Pelatihan „Emotional Intelligence‟ di Fakultas Psikologi

Universitas Esa Unggul, Jakarta 7 Mei 2005

Ketua Tim Penyelenggara Pelatihan SPSS versi 12 di Fakultas Psikologi Universitas

Esa Unggul, Jakarta 20-21 April 2005

Peserta Kursus “A three days course in Trauma Psychology” sponsored by

University of Missouri Columbia – Bulan Sabit Merah Indonesia di Universitas Esa

Unggul, Jakarta 6 – 8 Februari 2005

Pembicara “Management Waktu” pada acara PESTA 2004 Fak.Psikologi

Universitas Esa Unggul, Jakarta 1 & 2 September 2004

Pembicara Pelatihan Service Excelellent ”Komunikasi Transaksional”, Universitas

Esa Unggul, Jakarta Juli 2004

Interviewer pada acara Fit & Proper Test Kandidat Gubernur BEM dan Presiden

Mahasiswa, Universitas Esa Unggul, Jakarta Juli 2004

Ketua Tim Penyelenggara „Self Development Training‟ di Fakultas Psikologi

Universitas Esa Unggul, Jakarta 12 Februari 2004

Pembicara “ Apa itu Psikologi” pada acara PESTA 2003 Fak.Psikologi Universitas

Esa Unggul , Jakarta 5 – 6 September 2003

Tim Penyantun “Studi Dinamika Mahasiswa Indonusa” pada acara Bakti Sosial,

Bogor 29 Mei – 1 Junii 2003

Moderator Seminar Psikologi „Different & Proud To Be Different‟ di Fak.Psikologi

Universitas Esa Unggul, Jakarta 18 Juni 2003

Peserta Pelatihan „Pengisian Format Usulan Penetapan Jabatan Akademik

Dosen‟ di Universitas Esa Unggul, 17 Februari 2003

Peserta Pelatihan “Psikodiagnostik RORSCHACH” di Fak.Psikologi Universitas

Tarumanegara, Jakarta 4 Februari 2003

Peserta Pelatihan “Psikodiagnostik GRAFIS” di Fak.Psikologi Universitas

Tarumanegara, Jakarta 8 Maret 2003

Anggota Tim Pengembangan & Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 :

2000, Universitas Esa Unggul Jakarta 2002 – sekarang

Peserta Seminar Nasional “Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Menjawab

Kebutuhan Pasar” di Jakarta 18 September 2002

Peserta Seminar “Strategi Pencapaian Tujuan Kaukus Perempuan Politik

Indonesia” di Universitas Esa Unggul, Jakarta 29 Agustus 2002

Peserta “Understanding ISO 9001 : 2000 & Quality Documentation, Universitas

Esa Unggul, Jakarta 29 Januari & 12 Februari 2002

Peserta Seminar The Development of The Woman in Saudi Arabia in The Era Of

Globalization presented by Madam Afaf – The Wife of The Ambassador Of Saudi

Arabia to Indonesia and The Woman of Iraq presented by Dr.Suddad A.K.Ali –

Ambassador of Iraq, di Universitas Esa Unggul, 1 juni 2005

Peserta “Auditing Skills ISO 9000 : 2000” Universitas Esa Unggul, Jakarta 24 & 30

Mei 2002

Peserta Seminar “Membentuk Jiwa Kepemimpinan”di Universitas Esa Unggul,

Jakarta 20 Maret 2002

Page 61: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 57

Peserta Seminar “Budaya Dan Etos Kerja” di Universitas Esa Unggul, Jakarta 14

Februari 2002

Peserta Seminar “ Pendidikan dan IPTEK Di Era Reformasi” di Universitas Esa

Unggul, Jakarta 2002

Moderator Seminar Sehari “Pelatihan Metodologi Penelitian Bagi Dosen” di

Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta 30 Agustus 2001

Peserta Seminar Sehari “Pelatihan Metodologi Penelitian Bagi Dosen” di

Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta 30 Agustus 2001

Peserta Seminar Sehari “Penegakkan Hukum Terhadap Kejahatan KKN &

Kekerasan Massal”, Fak.Hukum Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta 27

April 2001

Peserta One Day Bata Workshop “The Proffesional Manager”, Jakarta 2000

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengabdian kepada Masyarakat hibah IbM tahun 2015.

Yang Menyatakan

Dra.Sulis Mariyanti, Psi.M.Si

Page 62: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 58

Anggota 2 . Pengabdian k e p a d a Masyarakat

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Harlinda Syofyan, S.Si., M.Pd

2 Jenis Kelamin L/P

3 Jabatan Fungsional -

4 NIP/NIK/No. identitas lainnya 214070540

5 NIDN 0424027302

6 Tempat dan Tanggal Lahir Balai Talang, 24 Februari 1973

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 021-749727/08568942269

9 Alamat Kantor Jl Raya Arjuan no. 9 Kebun Jeruk Jakarta Barat

10 Nomor Telepon/Faks 021-5674223

11 Lulusan yg telah dihasilkan S-1= 0 orang; S-2= 0 orang; S-3= 0 orang

12 Mata Kuliah yg diampu

1. Biologi dasar

2. Pendidikan Lingkungan Hidup

3. Fisika Dasar

4. Perspektif Global

5. Teori Belajar dan Pembelajaran

6. Pembelajaran Terpadu

A. Riwayat Pendidikan

Program: S-1 S-2 S-3

Nama PT Universitas

Andalas

Universitas

Negeri Jakarta

Bidang Ilmu Biologi Pendidikan

Dasar

Tahun Masuk-Lulus 1991-1996 2009-2012

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Pengaruh

Pertumbuhan

Beberapa Jamur

Penyebab

Dermatophytosis

Terhadap Ekstrak

Bawang Putih

(Allium sativum.

L) secara in vitro.

Peningkatan

Hasil Belajar

IPA Siswa

Kelas V

Melalui Metode

Resitasi Pada

Pokok Bahasan

Penyesuaian

Makhluk Hidup

Page 63: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 59

di SD Al Azhar

Syifa Budi

Jakarta Selatan

Nama Pembimbingan/Promotor Prof. Dr. Jasmi

Jusfah, M.Sc

dr. Aziz

Djamal,.DTM&H,

M.Sc, SpMK

Prof. Dr.

Rukaesih

Ahmad, M.Si

Dr. M. Syarif

Sumantri, M.Pd

B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1

2

*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber

lainnya

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1

2

3

4

*Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI

maupun dari sumber lainnya

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama

Jurnal

Volume/

Nomor/Tahun

1

2

3

Dst

Page 64: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 60

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

pengajuan Pengabdian kepada Masyarakat hibah IbM tahun 2015

Jakarta, 25 Maret 2015

Harlinda Syofyan, S.Si., M.Pd

Page 65: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 61

Pemberdayaan masyarakat sekolah dalam pencegahan

penyalahgunaan NARKOBA

Menetapkan prioritas

masalah (FGD)

Identifikasi

masalah (

Quesioner)

Penyusunan Modul program

kerja Pencegahan

Penyalahgunaan

NARKOBA

Penyempurnaan

peraturan sekolah

Kajian Peraturan

Sekolah

Pelatihan PPN Parenting

Lampiran 2

Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada ketiga mitra

Kelompok Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK ) Kecamatan Pulogadung dan

Jatinegara Jakarta Timur

Pelatihan Pendampingan pelaksanaan program

pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA

Pelatihan

RENCANA TINDAK PEMBERDAYAAN

1. Pelatihan tentang identifikasi masalah dan penetapan prioritas masalah dengan melaibatkan seluruh unsur

masyarakat sekolah ( siswa, guru, karyawan, orang tua siswa, masyarakat sekitar sekolah). 2. Pelatihan kemampuan / pengetahuan tentang pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

3. Pelatihan parenting untuk penguatan kapasitas orang tua siswa dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

4. Kajian peraturan sekolah terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

5. Penyusunan program kerja terkait pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

7. Pelaksanaan program kerja 8. Monitoring dan evaulasi program pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

9. Penyusunan laporan pelaksanaan program kerja .

PRODUK YANG DIHASILKAN 1. Teridentifikasi masalah terkait perilaku pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

2. Teridentifikasi prioritas masalah terkait perilaku pencegahan penyalahgunaan NARKOBA .

3. Terlaksananya pelatihan penguatan kapasitas masyarakat sekolah terkait perilaku pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA.

4. Terlaksananya parenting bagi orang tua siswa .

5. Terciptanya program kerja sekolah dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

6. Tersusunnya peraturan sekolah terkait terkait perilaku pencegahan penyalahgunaan NARKOBA.

7. Terciptanya sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan program, terkait perilaku pencegahan penyalahgunaan

NARKOBA.

8. Terciptanya Metode pencegahan penyalahgunaan NARKOBA

9. Diseminasi dan publikasi hasil pengabdian masyarakat dalam Jurnal Ilmiah Nasional, yaitu Jurnal

A B D I M A S Universitas Esa Unggul atau Majalah Ilmiah Widya Kopertis Wilayah 3.

Page 66: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 62

Lampiran 3

Peta Lokasi Wilayah Mitra Kecamatan Pulogadung dan Kecamatan

Jatinegara Kota Jakarta Timur

Page 67: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 63

Lampiran 4

LAPORAN PENGGUNAAN UANG 100%

No Uraian Kegiatan Jml

personil Frekuensi Biaya

Satuan Tarip/

kegiatan PPH

15%

Realisasi

I. Honorarium 1. Honorarium

1

10 bln

400.000

4.000.000

Ketua utama 600.000 3.400.000 Anggota 1 2 10 bln 200.000 4.000.000 600.000 3.400.000

Jumlah Honorarium 8.000.000 1.200.000 6.800.000

II. Bahan Habis Pakai dan

Peralatan

1. Identifikasi dan prioritas

masalah

1 Wawancara oleh peneliti 5 1 100.000 500.000 500.000

2 Konsumsi 10 2 25.000 500.000 500.000

3 Pengambilan Data ( questioner) 5 3 25.000 375.000 375.000

4 Analisis Data 2 1 250.000 500.000 500.000

5 FGD oleh peneliti 5 2 100.000 1000.000 1000.000

6 Sewa LCD 1 kali 250.000 250.000 250.000

7 Sewa laptop 1 kali 250.000 250.000 250.000

8 Sewa mobil paket 400.000 400.000 400.000

9. Bensin paket 200.000 200.000 200.000

10 Penyiapan instrument 5 1 100.000 500.000 500.000

Jumlah Identifikasi masalah NARKOBA 4.475.000 4.475.000 4.475.000

2. Pelatihan Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA

Siswa SMKN dan SMK

1. Sewa gedung +sound

sistem+LCD

1 kali

kali

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2. Konsumsi 250 org porsi 20.000 5.000.000 5.000.000 3 Fotocopy modul pelatihan 250 orang 9000 hal 125 1.125.000 1.125.000 4. Souvenir ballpoint 250 orang 250 bh 3500 875.000 875.000 5 Bloknote berlogo 250 orang 250 bh 3500 875.000 875.000 6. Transport nara sumber +

makalah

- Lurah Rawamangun 1 orang 1 kali 1.000.000 1.000.000 1.000.000

- Kepala Polres Jakarta

Timur

1 orang 1 kali 1.500.000 1.500.000 1.500.000 - Dr Danu ( BNN) 1 orang 1 kali 1.500.000 1.500.000 1.500.000 - Kepala SMKN 26 1 orang 1 kali 1.000.000 1.000.000 1.000.000 - Kepala SMKN 46 1 orang 1 kali 1.000.000 1.000.000 1.000.000 - Kepala SMK Farmasi

MTB

1 orang 1 kali 500.000 500.000 500.000

Jumlah Pelatihan Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 16.325.000 16.325.

00

0

2. Pendampingan penyusunan

Program

1 Pembuatan program kerja

Pencegahan Penyalahgunaan

NARKOBA di SMK

5.

org

2

kali

100.000 1.000.000 1.000.000

2 ATK

- Kertas HVS 2

rim

50.000 100.000 100.000

- USB 16 GB 1

bh

150.000 150.000 150.000

- Tinta printer 1

bh

250.000 250.000 250.000

- Spidol 5

bh

20.000 100.000 100.000

3 Peralatan

Sewa laptop 1

kali

250.000 250.000 250.000

Sewa LCD 1

kali

250.000 250.000 250.000

4 Transportasi ( sewa mobil ) paket 400.000 400.000 400.000

bensin paket 200.000 200.000 200.000

5 Konsumsi 15 org 2 kali 25.000 750.000 750.000

Jumlah Penyusunan Program kerja

SMK

3.450.000. 3.450.00

0 3.700.000.

Page 68: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 64

3.. Pendampingan kajian peraturan

sekolah peraturan

Jml

personil Frekuensi Biaya

Satuan Tarip/

kegiatan Realisasi

1. Pembuatan Peraturan sekolah

terkait Pencegahan Penyalahgunaan

NARKOBA

5 org 1 kali 100.000 500.000 500.000

2. ATK

- USB 1 bh / 16

GB

150.000 150.000 150.000

- Kertas HVS 2 rim 50.000 100.000 100.000

- Spidol dan kertas 5 bh 20.000 100.000 100.000

3. Peralatan

- Sewa laptop 1 kali 250.000 250.000 250.000

- Sewa LCD 1 kali 250.000 250.000 250.000

4. Transportasi ( sewa mobil) 1 paket 400.000 400.000 400.000

1 paket 200.000 200.000 200.000

5 Konsumsi 10 org 1 kali 25.000 250.000

750.000

250.000

750.000 Jumlah 2.200.000 2.200.000 Jumlah Bahan Habis pakai dan peralatan 26.450.000 26.450.000

Perjalanan

1 Perjalanan Seminar presentasi

hasil

2

or

g

1

kali

1.500.000 3.000.000 3.000.000

Jumlah Perjalanan 3.000.000 3.000.000

Lain

-

Lain

1. Seminar Hasil internal kampus

Konsumsi 30 org paket 25.000 750.000. 750.000

2 Pembuatan Laporan Kemajuan 5 100.000 500.000 500.000

3 Pembuatan Laporan Akhir 5 100.000 500.000 500.000

4 Pemuatan dalam Jurnal 1 1000.000 500.000 500.000

5 Dokumentasi 1 250.000 250.000 250.000

Jumlah Lain-Lain 2.500.0000 2.500.000 Jumlah Keseluruhan 40.000.000 1.200.000, 38.000.000

Page 69: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 65

Page 70: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 66

Page 71: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 67

Page 72: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 68

Page 73: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 69

Page 74: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 70

Page 75: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM · SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KECAMATAN PULOGADUNG DAN JATINEGARA ... Sekolah SMKN 26, SMKN 46 dan SMK Farmasi MTB, Guru koordinator

Laporan akhir Ipteks bagi Masyarakat ( IbM ) Peningkatan Kemampuan Masyarakat dalam Pencegahan

Penyalahgunaan NARKOBA 71